BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Hengki Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persuasi Definisi persuasi Menurut pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), persuasi adalah sebuah ajakan yang dilakuakan pada seseorang dengan memberikan alasan dan prospek baik yang dapat meyakinkannya; sebuah bujukan halus; karangan yg bertujuan membuktikan pendapat. Sejalan juga dengan yang tertulis dalam kamus besar psikologi APA Dictionary of Psychology (2006) persuasi adalah usaha aktif dari seseorang untuk mengubah sikap orang lain, keyakinan, atau emosi yang terhubung dengan isu, konsep seeorang, atau objek. Definisi ini didukung juga dalam Myers (2008) yang mendefinisikan persuasi merupakan proses penyampaian pesan yang dapat mengubah keyakinan, perilaku, atau perilaku seseorang. Conger (1998) mengatakan bahwa persuasi merupakan negosiasi dan proses belajar yang mana si persuader mengarahkan individu ke suatu penyelesaian masalah. Dalam persuasi terdapat dua model didalamnya, namun salah satunya adalah Elaboration-Likelihood Model (ELM). Petty dan Cacciopo (1986) mengatakan bahwa ELM merupakan pola yang berasumsi bahwa individu termotivasi karena alasan sosial untuk menahan sikap benar. ELM memiliki dua arah dalam persuasi yaitu peripheral route to persuasion dan central route to persuasion. Dengan central route to persuasion yang berarti akan berfokus pada isi informasi, yang artinya memerlukan keahlian agar informasi tersebut dapat dipahami orang lain. Proses central-route to persuasion menurut Petty dan Cacciopo (1986) adalah persuasi yang memerlukan pendengar untuk berpikir lebih dan cenderung mendominasi dalam high-elaboration, melibatkan pengawasan komunikasi persuasif untuk menentukan manfaat argumen. Dengan kondisi tersebut, respon kognitif seseorang ke pesan menentukan hasil persuasinya Faktor persuasi yang efektif Conger (1998) mengemukakan bahwa persuader akan dapat lebih efektif ketika mereka dapat mengembangkan kredibilitasnya, merancang kerangka untuk kepentingan
2 bersama, memperkuat posisi mereka, dan terhubung secara emosional pada pendengar mereka. Berkaitan dengan keempat hal tersebut, De Janasz, Dowd, dan Schneider (2002) memberikan penjelasan lebih mendalam, yaitu: 1. Establish credibility Untuk menjadi persuasif, pendengar harus merasa persuader kredibel, persuader harus dapat menguasi mengenai hal yang akan disampaikannya dan dapat menyajikannya dengan baik kepada pendengar, sehingga pendengar akan terdorong untuk mengadaptasi sebuah sudut pandang. Menurut Reardon (1991) kredibilitas berasal dari empat karakteristik pribadi, yaitu: a) Expertise Diperoleh melalui pengembangan pemahaman atau pengetahuan dasar tentang materi yang akan disampaikan kepada orang lain. b) Trustworthiness Hal ini dapat diperoleh dengan hubungan interpersonal persuader dengan orang lain dan hubungan secara professional yang dimana dalam hubungan tersebut adanya pengakuan bahwa persuader tersebut konsisten; reliabel; dan teliti, c) Composure Dapat diperoleh dengan berlatih dan memiliki rencana dengan materi yang akan disampaikan sehingga dapat meingkatkan kepercayaan diri dan tidak gugup, dan d) Appereance mengacu pada penilaian subjektif orang lain yang memperhatikan penampilan; perilaku; dan gerak-gerik persuader. 2. Framing for common ground persuader yang efektif dapat mengembangkan kerangka kerja, atau rencana kerja tentang bagaimana cara melaksanakan pekerjaannya yang dapat menggambarkan posisi mereka dalam cara mengidentifikasikan kesamaan dengan pendengar. Namun terdapat tiga hal yang saling berhubungan dalam merangkai kerangka kerja menurut Sussman (1999), yaitu: a) persuader menyediakan perspektif lain yang mungkin orang lain dapat pertimbangkan.
3 b) Memberikan pemikiran yang terbuka mengenai alternatif lain yang mungkin dapat dibandingkan c) Membuat truktur yang rasional untuk keputusan yang mungkin dibuat. 3. Reinforce with logic and reasoning mempresentasikan sesuatu dengan menarik bukti adalah cara yang sangat efektif dalam persuasi. Gairah dan emosi sangat penting dalam melakukan persuasi, akan tetapi fakta dan data dapat membuat perbedaan antara dukungan yang diberikan pendengar terhadap argument persuader (Andrew, 1998). 4. Establish an emotional connection Logika memang penting dalam melakukan persuasi, namun untuk dapat menangkap perasaan, nilai, kebutuhan, ego, atau gairah yang ditunjukkan oleh orang lain juga hal yang penting. Berdasarkan teori yang telah dijelaskan diatas, persuader dan pendengarnya dapat lebih bekerja sama dan merumuskan solusi untuk kepentingan bersama. Dengan begitu, sales-marketing akan dapat baik dalam melaksanakan tugasnya. Mereka dan kliennya pun akan mendapatkan jalan solusi yang saling menguntungkan. 2.2 Kinerja Definisi kinerja Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Kinerja juga memiliki kriteria yang jelas, hal ini bermanfaat agar dapat membedakan antara kinerja yang baik dan buruk. Dikatakan dalam Spector (2008) kriteria kinerja adalah suatu standard yang dapat memungkinkan kita untuk menilai segala hal termasuk orang yang terkait dalam pekerjaan tersebut Faktor yang memengaruhi kinerja Setiap individu memiliki dorongan dalam diri yang berbeda dalam bekerja. Tertulis dalam Blanchard dan Tacker (2004) terdapat 3 faktor yang dapat memengaruhi kinerja, yaitu:
4 a) Motivation Alas dan Kumpikaite (2009) menyatakan bahwa motivasi dapat menjadi sebuah arah, fokus, dan jumlah usaha yang dikeluarkan oleh individu dalam mencapai hasil yang spesifik. b) Knowledge, Skill, and Attitude Merupakan faktor dalam diri seseorang mencakup pengetahuannya terhadap tanggung jawab yang dipegang, kemampuan dalam menyajikan hal yang terkait pekerjaannya, dan perilakunya pada saat bekerja. c) Environment Merupakan faktor eksternal dari individ. Hal ini bergantung pada lingkungan tempat individu tersebut bekerja. 2.3 Dewasa Muda Berdasarkan teori kognitif Piaget (dalam Santrock, 2008) tahapan perkembangan manusia yang keempat, yaitu pada umur 11 dan seterusnya ialah formal operational stage, maksudnya adalah dalam tahapan ini individu memasuki tahapan yang meliputi pengalaman yang konkrit, dapat berpikir lebih abstrak, dan dapat berpikir lebih sistematik mengenai pemecahan masalah. Pendapat yang hampir serupa juga diungkapkan Erikson (dalam Lahey, 2008) bahwa tahapan dewasa muda yang berkisar antara umur 17 hingga 45 tahun, individu memiliki tantangan mengenai relasi mereka terhadap orang lain untuk itu beliau menyebutnya intimacy versus isolation. Levinson (dalam Lahey, 2008) menambahkan bahwa dewasa muda bermula pada umur 17 hingga 22 dan akan berakhir berkisar pada umur 28, dalam periode tersebut individu sedang dalam proses pembentuk perilaku dalam bekerja dan hidup secara mandiri. Hal ini sejalan dengan misi yang diberikan kepada sales-marketing, mereka tidak hanya menjual barang atau jasa namun juga menjaga hubungan baik dengan konsumen, dapat memahami kebutuhan orang lain, dan dapat memecahkan masalah dengan baik serta tersistematis.
5 2.4 Kerangka Berpikir Sales-marketing merupakan individu yang terdepan pada saat menghadapi konsumen. Mereka menjadi penentu keberhasilan negosiasi yang akan dilakukan konsumen. Pada saat melakukan negosiasi, mereka harus memiliki kemampuan komunikasi persuasi yang baik agar konsumen mau untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Keberhasilan dari komunikasi persuasi yang dilakukan tersebut akan menghasilkan penilaian kerja yang baik pula. Dengan begitu, mereka dianggap kompeten dalam pekerjaannya sehingga kontrak kerja yang mereka sepakati dengan perusahaan akan terus dapat dibangun. Namun sebaliknya jika kemampuan komunikasi persuasi mereka tidak baik, negosiasi yang dilakukan pun akan sulit untuk mencapai garis sepakat dengan konsumen. Hal ini akan membuat kinerja mereka dianggap tidak bagus serta mereka pun dianggap kurang kompeten dalam bidang tersebut. Dikarenakan penilaian kerja mereka buruk dan dianggap tidak kompeten maka perusahaan pun menilai kontrak kerja yang disepakati tidak ada untungnya untuk dilanjutkan. Kemampuan Persuasi Persuasi (+) Persuasi (-) Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Kinerja (+) Kinerja (-) Kontrak Kerja Dilanjutkan Kontrak Kerja Diputus Kemampuan persuasi melibatkan dua orang yang saling memberikan tanggapan pada suatu pembahasan. Tujuan dari digunakannya persuasi adalah untuk dapat membujuk orang dengan memengaruhi atau mengubah cara berpikir, keyakinan, atau ideology seseorang. Cara tersebutlah yang digunakan para sales-marketing ketika sedang melakukan pendekatan kepada pendengarnya. Kemampuan persuasi adalah kemampuan yang wajib untuk dimiliki seorang sales-marketing untuk dapat menjual barang atau jasa yang ditawarkannya. Dikarenakan kemampuan persuasi dapat bermanfaat bagi sales-marketing untuk dapat menjual barang atau jasanya, maka peneliti berasumsi bahwa kemampuan persuasi memiliki hubungan dengan kinerja
6 sales-marketing. Dengan asumsi tersebut, akan berdampak pada kontrak kerja yang dilanjutkan jika persuasi bernilai positif memiliki hubungan dengan kinerja yang bernilai positif juga.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya mengembangkan usaha, setiap perusahaan harus senantiasa memperhatikan sumber daya yang dimiliki salah satunya adalah sumber daya manusia, karena sumber
Lebih terperinciModul ke: Psikologi Sosial I SIKAP. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi
Modul ke: 08 Setiawati Fakultas Psikologi Psikologi Sosial I SIKAP Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian, pembentukan
Lebih terperinciOLEH : MERTHA ARITONANG
OLEH : MERTHA ARITONANG Defenisi Sikap adalah cara seseorang berfikir, merasa, dan bertindak terhadap aspek-aspek lingkungannya Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari untuk berperilaku dengan cara
Lebih terperinciMelisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si
Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si Proses Komunikasi Persuasif menggambarkan alur kerja/ tahapan pesan persuasif dikirimkan dari komuniktor hingga diterima dan diolah oleh komunikan. KOMUNIKATOR PESAN CHANNEL
Lebih terperinciKOMUNIKASI PEMASARAN
Modul ke: 03Fakultas EKONOMI DAN Christina BISNIS KOMUNIKASI PEMASARAN PERANAN PERSUASI DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN PENDAHULUAN KOMUNIKASI
Lebih terperinciSumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima. kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan
20 Sumber : (Griffin, 1997: 195) Secara keseluruhan temuan Petty dan Cacioppo mendukung lima kesimpulan mengenai kemungkinan dimana seseorang akan memperhatikan sebuah pesan, yaitu (Griffin, 1997:223)
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN PESAN PERSUASI APARTEMEN UTTARA THE ICON PADA WARGA DUSUN KARANGWUNI. Oleh: Odilia Kristiasih Yudi Perbawaningsih.
1 PROSES PENGOLAHAN PESAN PERSUASI APARTEMEN UTTARA THE ICON PADA WARGA DUSUN KARANGWUNI Oleh: Odilia Kristiasih Yudi Perbawaningsih Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciKIP dan Perubahan Sikap
KIP dan Perubahan Sikap Pertemuan ke 8-9 1 Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap perubahan sikap terjadi dalam dua arah. Arah pertama bersifat incongruent, yaitu perubahan sikap yang menuju ke arah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Namun tujuan utama dari terjadinya komunikasi itu ialah penyampaian. pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan setiap individu untuk hidup dalam sebuah lingkungan. Semua hal bisa didapatkan melalui sebuah komunikasi seperti halnya informasi, kesepakatan,
Lebih terperinciAyumi Rizkana / Yudi Perbawaningsih
Proses Perubahan Sikap Masyarakat Terkait Kampanye Warga Berdaya (Studi Kasus: Rute Pengolahan Pesan Mahasiswa UII pada Diskusi dan Pemutaran Film Kampanye Warga Berdaya di UII) Ayumi Rizkana / Yudi Perbawaningsih
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli Vaseline Men Hasil pengujian hipotesis pertama dapat membuktikan bahwa kreativitas
Lebih terperinciRegina Bellanandra / Yudi Perbawaningsih. Abstrak
Proses Pengolahan Pesan Persuasi dan Efek Perubahan Sikap Pada Konsumen Ramayana Department Store Yogyakarta Regina Bellanandra / Yudi Perbawaningsih Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan
BAB 2 LANDASAN TEORI Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan prestasi belajar. 2.1 Self-Efficacy 2.1.1 Definisi self-efficacy Bandura (1997) mendefinisikan self-efficacy
Lebih terperinciKOMUNIKASI PERSUASIF AGEN ASURANSI DALAM MEREKRUT CALON AGEN ASURANSI
KOMUNIKASI PERSUASIF AGEN ASURANSI DALAM MEREKRUT CALON AGEN ASURANSI (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Awal dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Masa Dewasa
Lebih terperinciberikut akan dipaparkan dimensi dimensi dalam Epic model.
EPIC MODEL Epic model merupakan model analisis efektivitas periklanan yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia. Epic Model dan mencakup empat dimensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Efektifitas komunikasi saat ini tidak hanya diperlukan dalam kehidupan sehari hari saja tetapi penting dalam menapak era globalisasi dan pertumbuhan bisnis yang demikian
Lebih terperinciPersuasi dilakukan secara rasional dan secara emosional Secara rasional : Komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi.
Persuasi dilakukan secara rasional dan secara emosional Secara rasional : Komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi. (Aspek yang dipengaruhi berupa ide ataupun konsep). Secara emosional:
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Dalam publikasi buku Little Things You Can Do To Save Earth, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung refrensi visual yang sesuai dan penyajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga sang manusia menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan suatu dasar yang penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Karena komunikasi sendiri sebenarnya sudah berlangsung sejak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Endorser Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang menyampaikan informasi mengenai suatu produk dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kompetensi Interpersonal 1. Pengertian Kompetensi Interpersonal Menurut Mulyati Kemampuan membina hubungan interpersonal disebut kompetensi interpersonal (dalam Anastasia, 2004).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman modern ini persaingan antara perusahaan kosmetik yang satu dengan perusahaan kosmetik yang lain semakin ketat. Begitu banyak merek dan jenis kosmetik
Lebih terperinciMerancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok
Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok Monday, September 03, 2012 http://www.esaunggul.ac.id/article/merancang-strategi-komunikasi-memenangkan-pemilih-dan-kelompok / Dr. Erman Anom,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mahasiswa mengalami masa peralihan dari remaja akhir ke masa dewasa awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih dituntut suatu
Lebih terperinciPEMASARAN DAN STRATEGI PERSONAL SELLING
Modul ke: 06 Fakultas Program Pascasarjana PEMASARAN DAN STRATEGI PERSONAL SELLING Pokok Bahasan 1. Pemasaran Hubungan Massa 2. Strategi Personal Selling Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister
Lebih terperinciMERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK
MERANCANG STRATEGI KOMUNIKASI UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN PEMILIH DAN KELOMPOK Erman Anom Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.
BAB 1 Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Menurut Piaget, remaja usia 11-20 tahun berada dalam tahap pemikiran formal operasional.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Kinerja adalah ukuran dari hasil pekerjaan yang telah dilakukan
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja Kinerja adalah ukuran dari hasil pekerjaan yang telah dilakukan individu. Untuk mengerti tentang kinerja, individu harus dapat membedakan action dan outcome. Adanya suatu
Lebih terperinciSOURCE AND MESSAGE FACTORS IN PERSUASION K O M U N I K A S I P E R S U A S I F P E R T E M U A N 6
SOURCE AND MESSAGE FACTORS IN PERSUASION K O M U N I K A S I P E R S U A S I F P E R T E M U A N 6 MENJADI PERSUADER Harus punya Karisma? Apa itu karisma? A certain quality of the individual personality
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan yang terjadi, maka perusahaan mulai mencari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi di era globalisasi mengharuskan manusia untuk memiliki pengetahuan yang luas dan pengalaman yang cukup sebagai modal untuk menjadi manusia yang
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan
Lebih terperinciMerancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok - edit
esaunggul.ac.id http://www.esaunggul.ac.id/article/merancang-strategi-komunikasi-memenangkan-pemilih-dan-kelompok/ Merancang Strategi Komunikasi Memenangkan Pemilih Dan Kelompok - edit Dr. Erman Anom,
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. b. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi audience maka. faktor yang paling berpengaruh adalah kredibilitas persuader, tingkat
128 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Dari analisis diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini pun dapat terjawab. Peneliti membagi kesimpulan menjadi dua yakni kesimpulan praktis dan teoritis. 1. Kesimpulan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku, keterampilan dan
BAB II KERANGKA TEORITIS A. Kajian Teori 1. Belajar dan Pembelajaran Matematika Belajar merupakan proses perubahan dari hasil interaksi dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental dan spiritual.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan formal merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan formal merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia yang didapatkan lewat sekolah. Setiap orang yang bersekolah harus
Lebih terperinciINTEGRATED MARKETING COMMUNICATION I
Modul ke: 11 Dr. Fakultas ILMU KOMUNIKASI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION I Pemanfaatan Media Interpersonal Endah Murwani, MSi Program Studi Marketing Communication Word of Mouth WOM merupakan komunikasi
Lebih terperinciModul ke: PSIKOLOGI SOSIAL 1. Sikap. Fakultas PSIKOLOGI. Filino Firmansyah M. Psi. Program Studi Psikologi
Modul ke: PSIKOLOGI SOSIAL 1 Sikap Fakultas PSIKOLOGI Filino Firmansyah M. Psi Program Studi Psikologi Bahasan Pengertian Sikap Komponen Sikap Pembentukan Sikap Fungsi Sikap Pilih Apa? Mau berkenalan dengan
Lebih terperinciACCOUNT MANAGEMENT. Basic Selling Skills dan Negosiasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI
Modul ke: ACCOUNT MANAGEMENT Basic Selling Skills dan Negosiasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id KONSEP SELLING
Lebih terperinciSikap dan Perilaku. Rahmawati Z
Sikap dan Perilaku Rahmawati Z Pendahuluan Apa yang membuat seseorang memilih jenis shampo yang satu dan apa yang membuat orang mengatakan merokok sangat berbahaya bagi kesehatan? Apa yang membuat seseorang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku yang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Berprestasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Motivasi (motivation) melibatkan proses yang memberikan energi, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Contoh peran pendidikan yang nyata bagi perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Contoh peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, suatu perusahaan dituntut untuk selalu bekerja keras dalam menyelesaikan segala tantangan baik yang sudah ada maupun yang akan datang.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dukungan Sosial Orang Tua Definisi dukungan sosial mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada individu (Sarafino,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung terus menerus berpotensi menimbulkan kecemasan. Dampak yang sangat merugikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanantekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja. Tekanan yang timbul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budi pekerti, keterampilan dan kepintaran secara intelektual, emosional dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara harfiah adalah usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik terhadap peserta didik, untuk mewujudkan tercapainya perubahan tingkahlaku, budi
Lebih terperincimerasa perlu untuk menawar kembali
Negosiasi merupakan kata serapan bahasa inggris yang berasal dari kata negotiate yang berarti : merundingkan, bermusyawarah. Negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai kesepakatan melalui diskusi. Negosiator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN PESAN PERSUASI DAN EFEK PERUBAHAN SIKAP PADA KONSUMEN RAMAYANA DEPARTMENT STORE YOGYAKARTA
PROSES PENGOLAHAN PESAN PERSUASI DAN EFEK PERUBAHAN SIKAP PADA KONSUMEN RAMAYANA DEPARTMENT STORE YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I. Kom) Disusun
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida
HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO Al Khaleda Noor Praseipida 15010113140128 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro alkhaseipida@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah klasik yang dihadapi negara-negara berkembang termasuk di Indonesia. Tingginya angka pengangguran merupakan fenomena
Lebih terperinciProses dan efek Media
Proses dan efek Media McQuail Buku.2 bab.17 Kita di pengaruhi oleh media, tetapi mekanismenya seperti apa masih belum jelas. Penduduk empat musim berpakaian berdasarkan ramalan cuaca, membeli sesuatu berdasarkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Matematika Menurut Slameto (dalam Bahri, 2008:13), Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kenakalan remaja semakin memprihatinkan, diantaranya adalah mengkonsumsi narkoba, seks bebas, tawuran antar remaja, pembunuhan maupun bunuh diri.
Lebih terperinciTIPS-TIPS MENJADI MARKETING. Pertemuan 14 Manajemen Pemasaran
TIPS-TIPS MENJADI MARKETING Pertemuan 14 Manajemen Pemasaran Buat Strategi dan Target Konsumen Buatlah kegiatan promosi yang dapat menarik minat pelanggan. Misalnya dengan memberikan potongan harga, menawarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Iklan Televisi Menurut Hasan (2013), periklanan merupakan alat pemasaran untuk mempromosikan ide, barang, dan jasa secara non personal untuk mempengaruhi
Lebih terperinciInterpersonal Communication Skill
MODUL PERKULIAHAN Interpersonal Communication Skill Introduksi Umpan Balik dan Membujuk Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan mengalami perubahan-perubahan bertahap dalam hidupnya. Sepanjang rentang kehidupannya tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menggunakan produk yang dibutuhkannya. Salah satu cara yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada prinsipnya manusia merupakan produsen sekaligus konsumen dari setiap produk yang diciptakannya. Karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas, maka manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dengan syarat perkembangan yang dinamis mengikutinya. Karena itu, perubahan atau perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan perubahan yang terjadi kian cepat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum pendidikan harus disusun dengan
Lebih terperinciPsikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy)
Modul ke: Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy) Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pendekatan Kognitif Terapi kognitif: Terapi
Lebih terperinciPSIKOLOGI SOSIAL PERSUASI
PSIKOLOGI SOSIAL PERSUASI Novanti Ayu P. Fitria Nurliana Rahma Syahrullia Anna Sofia Shofiatus S.F A. DEFINISI PERSUASI Persuasi adalah seni dan teknik mengubah orang lain. Jika Anda menggali kembali pembicaraan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kesepian atau loneliness didefinisikan sebagai perasaan kehilangan dan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Loneliness 2.1.1 Definisi Loneliness Kesepian atau loneliness didefinisikan sebagai perasaan kehilangan dan ketidakpuasan yang dihasilkan oleh ketidaksesuaian antara jenis hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan dunia bisnis saat ini sebuah perusahaan tidak hanya cukup dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam aktivitas sehari-hari kita sering menjumpai iklan dan berbagai macam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam aktivitas sehari-hari kita sering menjumpai iklan dan berbagai macam variasinya, baik iklan dari media masa seperti televisi, radio, internet maupun iklan media
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Komunikasi Persuasif 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Persuasif Komunikasi dikatakan berhasil apabila komunikasi itu mampu mengubah sikap dan tindakan seseorang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Teknik NHT Dalam penerapannya pembelajaran kooperatif memiliki beberapa teknik pembelajaran, salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan
Lebih terperinciPERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF
PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF KOMUNIKASI PERSUASIF Kata persuasi bersumber dari istilah persuasio (kata kerjanya persuadere), yang berarti membujuk, mengajak atau merayu. Komunikasi persuasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari interaksi dengan manusia lainnya. Setiap manusia berinteraksi membutuhkan bantuan dalam menjalankan aktifitasnya karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tindakan komunikasi yang dilakukan dalam penelitian ini. Fungsi komunikasi. seperti yang diharapkan oleh komunikator.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Kegiatan komunikasi yang dilakukan manusia menurut Mulyana (2008:4) memiliki beberapa fungsi seperti fungsi sosial, fungsi ekspresif, fungsi ritual, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Era Globalisasi saat ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam dan semakin berkembang. Globalisasi adalah suatu proses tatanan sosial yang mendunia dan tidak
Lebih terperinciKesadaran yang telah dimiliki atas produk yang diiklankan. Khalayak Sasaran. Tekanan pada perhatian, waktu dan sumberdaya
Singkatnya, periklanan tidak muncul sendirian, seperti terlihat pada skema di bawah ini. Noise: Gangguan dari pesan iklan pesaing Motivasi untuk memperhatikan iklan Kesadaran yang telah dimiliki atas produk
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS. oleh Isah Cahyani Diadaptasi dari berbagai sumber dan hasil diskusi
PEMBELAJARAN MENULIS oleh Isah Cahyani Diadaptasi dari berbagai sumber dan hasil diskusi Assalamualakium Hakikat Menulis Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
Lebih terperinci73 Perpustakaan Unika LAMPIRAN
LAMPIRAN 73 74 LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1. SKALA SELF EFFICACY A-2. SKALA KEMAMPUAN KOMUNIKASI PERSUASIF 75 A-1. Skala Self Efficacy No. skala :.. 76 PETUNJUK PENGERJAAN Pada skala ini ada beberapa
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciPerilaku konsumen, riset pasar dan CRM (Customer Relationship Management)
Perilaku konsumen, riset pasar dan CRM (Customer Relationship Pertemuan 8 Perilaku konsumen, riset pasar dan CRM (Customer Relationship Disajikan oleh: Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MMA., MA. Perilaku
Lebih terperinciPERBEDAAN KONSEP DIRI NEGATIF ANTARA REMAJA YANG SEKOLAH DAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH. Nurul Uliyah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Jurnal Psikologi September 2014, Vol. II, No. 2, hal 80-88 PERBEDAAN KONSEP DIRI NEGATIF ANTARA REMAJA YANG SEKOLAH DAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH Nurul Uliyah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah Sekolah Dasar (SD). SD merupakan jenjang pendidikan setelah taman kanakkanak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Di Indonesia, terdapat beberapa jenjang pendidikan sekolah. Salah satunya adalah Sekolah Dasar (SD). SD merupakan jenjang pendidikan setelah taman kanakkanak
Lebih terperinciPanduan Sukses Menjalani Assessment Centre. Copyright Andin Andiyasari Mei 2008
Panduan Sukses Menjalani Assessment Centre Copyright Andin Andiyasari Mei 2008 Assessment Centre Sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh lebih dari satu penilai (multi-rater) dengan lebih dari satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia perbankan yang dewasa ini bergerak semakin cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan kompleks, mendorong adanya peningkatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam masalah, maka perlu dikemukakan suatu kajian teori yang bersifat ilmiah. Dalam kajian teori ini dikemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah adalah pendidikan yang dijalankan setelah selesai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menengah adalah pendidikan yang dijalankan setelah selesai melalui jenjang pendidikan dasar (SMA, MTs, dan sederajatnya). Hal ini dicantumkan dalam
Lebih terperinciStrategi dan Seni dalam NEGOSIASI. Lucky B Pangau,SSos MM HP : Lucky B Pangau.
Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI Lucky B Pangau,SSos MM E-mail : lucky_pangau@yahoo.com HP : 0877 3940 4649 Lucky B Pangau Seni Negosiasi 1 NEGOSIASI Adalah proses komunikasi yang gunakan untuk memenuhi
Lebih terperinciPertemuan PEMBENTUKAN SIKAP. Mei 2013-YDI
Pertemuan 13-14 PEMBENTUKAN SIKAP Mei 2013-YDI Sikap = aptus (bahasa latin) keadaan sehat dan siap melakukan aksi/tindakan Sikap kesiapan fisik yang dapat diamati (arti harafiah) Kesiapan mental & syaraf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga perguruan tiggi termasuk di dalamnya studi akademis dan umum, program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia diselenggarakan dalam tiga jenis; pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal adalah kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang didirikan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang didirikan untuk memproduksi barang atau jasa, serta mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Tujuan-tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, persaingan global semakin ketat, sejalan dengan telah berlangsungnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan global semakin ketat, sejalan dengan telah berlangsungnya MEA di tahun 2016 dimana orang-orang dengan kewarganegaraan asing dapat bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kemampuan penalaran matematika adalah salah satu tujuan terpenting dalam pembelajaran matematika, memberikan materi materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai
Lebih terperinciSifat dan Bentuk Karangan
Sifat dan Bentuk Karangan by webmaster - Wednesday, December 02, 2015 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=51 Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. keseluruhan sistem pemasaran. sebelum dan sesudah kegiatan itu berjalan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Volume Penjualan a. Penjualan Menurut Assuari (2004:5) penjualan adalah sebagai kegiatan manusia yang mengarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, tampaknya persaingan bisnis di antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, tampaknya persaingan bisnis di antara perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin ketat. Dunia perekonomian berjalan dengan sangat
Lebih terperinciSELAMAT BELAJAR BERSAMA SAYA
Modul ke: 02Fakultas Desain dan Seni Kreatifk Program Studi Desain Produk SELAMAT BELAJAR BERSAMA SAYA Novena Ulita, S.Pd, M.Sn Contact Person ; HP/WA : 0852 9037 5521 Email : novena.ulita@mercubuana.ac.id
Lebih terperinciPrinsip Dakwah via Media Sosial
APLIKASIA: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama ISSN 1411-8777 Volume 1, Nomor 1, 2016 Page: 51-55 ONLINE: ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/aplikasia Prinsip Dakwah via Media Sosial Musthofa Universitas Islam
Lebih terperinciMembangun Strategi Komunikasi Efektif Antar-Aparatur Penegak Hukum. Rudi Sukandar, Ph.D
Membangun Strategi Komunikasi Efektif Antar-Aparatur Penegak Hukum Rudi Sukandar, Ph.D BAGIAN 1 Dasar-dasar Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi sebagai proses transaksional: Pengirim dan penerima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu sumber daya manusia, maka bidang pendidikan. seharusnya bergerak lebih agresif dan inovatif dalam menggali dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mewujudkan tujuan pendidikan yang mengarah pada usaha meningkatkan mutu sumber daya manusia, maka bidang pendidikan seharusnya bergerak lebih agresif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin ketat mengakibatkan setiap perusahaan harus berjuang keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa tidak hanya didukung oleh pemerintah yang baik dan adil, melainkan harus ditunjang pula oleh para generasi penerus yang dapat diandalkan.
Lebih terperinci