PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

Transkripsi

1 KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI CERPEN DAN KEMAHIRAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh DWI FUTRIANI NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

2

3

4 ABSTRAK Dwi Futriani Korelasi Antara Kemampuan Memahami Isi Cerpen Dan Kemahiran Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Dr. H. Abdul Malik, M.Pd., Pembimbing II: Legi Elfitra, M.Pd. Kata Kunci: Memahami Cerpen, Menulis Naskah Drama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan memahami isi cerpen, kemahiran menulis naskah drama dan hubungan keduanya berdasarkan Korelasi Antara Kemampuan Memahami Isi Cerpen dan Kemahiran Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada penelitian ini, populasi penelitian sebanyak 108 siswa dan sampel 43 orang atau 40% dari jumlah populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Random Sampling atau teknik acak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Peneliti memberikan 25 butir soal objektif untuk tes kemampuan memahami isi cerpen sedangkan untuk kemahiran menulis naskah drama, siswa diminta untuk menuliskan naskah drama satu babak berdasarkan cerpen yang telah dibaca sesuai kaidah penulisan naskah drama. Peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment untuk mengetahui adanya hubungan antara kemampuan memahami isi cerpen dan kemahiran menulis naskah drama. Sebelum melakukan penelitian, peneliti berhipotesis bahwa ada hubungan antara kemampuan memahami isi cerpen dan kemahiran menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga tahun pelajaran 2015/2016. Hasil Penelitian menunjukan bahwa, nilai rata-rata kemampuan siswa memahami isi cerpen adalah 66,9 termasuk kategori tinggi dan nilai rata-rata kemahiran siswa menulis naskah drama adalah 84,6 termasuk kategori sangat tinggi. Berdasarkan tingkat korelasi, hubungan antara kemampuan memahami isi cerpen dan kemahiran menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat sangat rendah dengan r hitung 0,07 yang berada pada rentang 0,00 sampai dengan 0,199. Setelah dihitung dengan menggunakan rumus statistik, kesimpulan dari penelitian ini tidak ada hubungaan antara kemampuan memahami isi cerpen dan kemahiraan menulis nskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga tahun pelajaran 2015/2016 dan hipotesis penelitian ditolak.

5 ABSTRACT Dwi Futriani The correlation between ability to understand of content short story and skill write A screenplay grade VIII Junior High School 1 West Singkep Lingga Regency in the Academic Year 2015/2016. Department of Language and Literature Education, The faculty Of Teacher s Traning College University of UMRAH. Pembimbing I: Dr. H. Abdul Malik, M.Pd., Pembimbing II: Legi Elfitra, M.Pd. Keywords: Understanding Short Stories, Writing script drama This research aims to know the ability to understand the content of the short story, the drama script writing skills and relationships are both based on the correlation between the ability to understand the content of the short story and skill write A screenplay Grade VIII Junior High school 1 West Singkep Lingga Regency Lingga Regency in the Academic Year 2015/2016. In this research, population studies as much as 108 students and a sample of 43 people or 40% of total population. Sampling was done by using random sampling or random techniques. This study uses quantitative methods. Researchers gave 25 items objective to test the ability to understand the content of the short story while writing scripts for proficiency, students are asked to write one-act plays based on the stories that have been read according to the rules of writing plays. Researcher using Product Moment Correlation formula to determine the relationship between the ability to understand the content of the short story and finesse playwriting. Before conducting the study, researchers hypothesized that there is a relationship between the ability to understand the content of the short story and finesse playwriting class VIII SMP Negeri 1 Singkep West Linga District in the academic year 2015/2016. This research showed, the average value of students' ability to understand the content of the short story category is 66.9 high and average value playwriting student proficiency was 84.6 categorized as very high. Based on the degree of correlation, the relationship between the ability to understand the content of the short story and finesse playwriting class VIII SMP Negeri 1 Singkep West is very low at 0.07 which count r is in the range 0.00 up to 0,199. Once calculated using statistical formulas, the conclusion of this study is no hubungaan between the ability to understand the content of the short story and wrote kemahiraan naskah drama class VIII SMP Negeri 1 Singkep West Linga District in the academic year 2015/2016 and the research hypothesis is rejected.

6 1. Pendahuluan Sastra merupakan materi penting yang ada di dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Dengan bersastra, kreasi dan ide bisa disampaikan dengan cara yang lebih baik dan menarik serta dapat diperdengarkan ataupun dipentaskan. Sesuai silabus dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII Sekolah Menengah pertama (SMP) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan Kompetensi Dasar Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan keaslian ide dan kaidah penulisan naskah drama. Pembelajaran menulis naskah drama dalam Standar Isi menuntut siswa tidak hanya memahami atau membaca naskah drama, tetapi siswa dituntut untuk menciptakan naskah drama berdasarkan ide dari sebuah cerita. Ide dalam membuat naskah drama bisa diperoleh dengan berbagai cara salah satunya dengan membaca. Membaca merupakan satu di antara kegiatan yang bisa dilakukan untuk mendapatkan ide atau informasi. Membaca menurut Tarigan, (2008:7) adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Banyak sekali bahan bacaan yang dapat dijadikan ide dalam membuat naskah drama seperti, membaca novel, cerpen, atau prosa lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti memilih membaca cerpen karena ceritanya lebih sederhana dan pendek. Menurut Kosasih, (2012:34) Cerpen merupakan cerita yang habis dibaca sekitar sepuluh menit atau setengah jam, jumlah katanya sekitar kata,. Cerita pendek pada umumnya bertema sederhana, jumlah tokohnya terbatas, jalan ceritanya sederhana, dan latarnya meliputi ruang lingkup yang terbatas. Agar naskah drama yang ditulis sesuai dengan ide cerita yang dibaca, terlebih dahulu harus memahami apa yang telah dibaca. Kemampuan memahami bacaan erat kaitannya dengan kemampuan membaca pemahaman. Membaca pemahaman adalah salah satu dari kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami isi yang terkandung di dalam bacaan. Tarigan, (2008:58) Membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standarstandar atau norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis dan pola-pola fiksi tanpa membunyikan bacaannya melaiankan hanya mempergunakan ingatan visual yang melibatkan mata dan ingatan. Setelah mampu memahami isi bacaan, kegiatan menulis naskah drama akan lebih mudah dan terarah sesui ide yang telah dibaca. Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan Standar Kompetensi yaitu mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis kreatif naskah drama. Siswa dituntut untuk lebih kreatif menyampaikan ide dan membangun suasana dalam cerita dengan menggunakan bahasa mereka sendiri dalam bentuk naskah drama. Namun, dalam proses pembelajaran masih ada siswa yang kurang memahami kaidah atau aturan dalam menulis naskah drama dan siswa yang hanya sekedar membaca tetapi tidak memahami apa yang telah dibaca.

7 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di awal, maka penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis kemampuan memahami isi cerpen, kemahiran menulis naskah drama dan hubungan keduanya berdasarkan Korelasi Antara Kemampuan Memahami Isi Cerpen dan Kemahiran Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga Tahun Pelajaran 2015/ Metode Penelitian Populasi penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat Kabupaten Lingga tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 4 kelas dengan berjumlah 108 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari 43 orang atau 40% dari jumlah populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Random Sampling atau teknik acak. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Kuantitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data secara konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis serta data yang diperleh dalam penelitian ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiono, 2014:7). Teknik penelitian dilakukan dengan cara tes. Tes adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap suatu yang bersifat abstrak, tidak kasat mata, tidak konkrit, seperti kemampuan berfikir, kemampuan mengingat, serta kemampuan berbicara dan kemampuan menulis, kemampuan kemampuan bahasa yang lain. Dari tes diperoleh skor yang bersifat kuantitafif yang selanjutnya dapat ditafsirkan dalam tahap evaluasi dengan implikasi subjektif penilai, (Djiwandno, 2008:15). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes pilihan ganda untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami isi cerpen yang telah dibaca. Djiwandno, (2008: 41-54) Tes pilihan ganda ialah jenis tes objektif yang masing-masing butir tesnya memiliki lebih dari dua pilihan jawaban. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami isi cerpen, peneliti memberikan 25 pertanyan sesuai unsur intrinsik Cerpen yang terdiri dari 5 indikator yaitu, 2 butir soal untuk indikator alur, 11 butir soal untuk indikator penokohan, 8 butir soal untuk indikator latar, 2 butir soal untuk indikator tema, dan 2 butir soal untuk indikator amanat. Masing-masing pilihan diberi tanda (a), (b), (c), (d), untuk jawaban benar, akan diberi skor (1) dan untuk jawaban yang salah diberi skor (0), (Djiwandno, 2008: 41-54). Sedangkan untuk tes kemahiran menulis, siswa diminta untuk menuliskan kembali cerita pendek yang telah dibaca dalam bentuk naskah drama satu babak, kemudian peneliti memberikan skor sesuai indikator yang telah ditentukan. Penelitian dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat, yang terdapat di Kabupaten Lingga. Penelitian dilakukan pada bulan April- Mei, pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016.

8 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan memahami isi cerpen siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat, dari 25 soal yang telah diberikan oleh peneliti menunjukan kemampuan memahami isi Cerpen dengan predikat sangat tinggi sebanyak 1 orang (2,3%) dari 43 siswa, predikat tinggi sebanyak 36 orang (83,7%) dari 43 siswa, dan untuk predikat sedang sebanyak 6 orang (14%) dari 43 siswa. Nilai rata-rata siswa adalah 66,9 Berdasarkan kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa, nilai 66,9 termasuk kategori tinggi yang berada pada rentang 60-79%. Namun berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia nilai 66,9 tersebut masih berada dibawah KKM yaitu 75 yang tergolong rendah (tidak tuntas). Dari 5 indikator soal yang telah diberikan oleh peneliti, indikator paling tinggi yang diperoleh siswa adalah indikator amanat dengan nilai rata-rata 80,2 dengan kategori sangat tinggi, kemudian indikator latar dengan nilai 77,3 dengan kategori sangat tinngi, Indikator penokohan dengan nilai 69,3 kategori tinggi, kemudian indikator tema 32,6 kategori rendah dan yang terakhir indikator alur 16,3 kategori sangat rendah. Kemudian Kemahiran menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat skor 4 dengan krteria sangat lengkap sebanyak 27 siswa, 15 orang berhasil mendapat skor 3 dengan kriteria lengkap, 1 orang berhasil mendapat skor 2 dengan kriteria kurang lengkap. Nilai rata-rata kemahiran menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat adalah 84,6, Berdasarkan Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa, nilai 84,6 termasuk kategori sangat tinggi yang berada pada rentang >80%. 4. Simpulan dan Rekomendasi Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat memahami isi cerpen, dari hasil penelitian yang diperoleh dengan mengajukan 25 pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dari 43 siswa dengan nilai rata-rata 66,9 termasuk kategori tinggi. Kemahiran siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat menulis naskah drama, dari hasil penelitian yang diperoleh dengan penjumlahan dua aspek penilaian dari 43 siswa dengan nilai rata-rata 84,6 termasuk kategori sangat tinggi. Dan berdasarkan tingkat korelasi, hubungan antara kemampuan memahami isi cerpen dan kemahiran menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat sangat rendah dengan r hitung 0,07 yang berada pada rentang 0,00 sampai dengan 0,199. Dari hasil penilaian yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan uji statistik, peneliti memperoleh t hitung = 0,45 sedangkan t tabel = 1,683. Jadi t hitung lebih kecil dari pada t tabel sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungaan antara kemampuan memahami isi cerpen dan kemahiraan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Singkep Barat, Kabupaten Lingga tahun pelajaran 2015/2016. Jadi hipotesis Ha penelitian ini ditolak.

9 Adapun rekomendasi yang ingin peneliti sampaikan, yaitu bagi dunia pendidikan, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam peningkatan mutu belajar guru serta siswa yang bersangkutan, Siswa hendaknya lebih fokus dan menyadari tujuan membaca sangatlah penting, agar tidak hanya sekadar membaca, tetapi memahami apa yang telah dibaca. Sedangkan bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian awal dalam melakukan penelitian lanjutan. Daftar Pustaka Abdi Guru, Tim Seribu Pena Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Erlangga. Aqib, Zainal Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi V). Jakarta: PT. Rineka cipta. Astuti, Budi Kemahiran Menulis Naskah DramaSiswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama 12 Tanjungpinang Tahun Pelajaran Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang (Tidak diterbitkan). Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Djiwandono, Soenardi Tes Bahasa: Pegangan Bagi Guru bahasa. Jakarta. PT.Indeks. Endraswara, Suardi Metode Pembelajaran Drama, Yogyakarta: CAPS Kosasih, E Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung : Yrama Widya Malik, Abdul dan Isnaini Leo Shanty Kemahiran Menulis. Pekanbaru: UNRI PRESS. Mariani, Ici Hubungan Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat Dengan Kemampuan Menulis Kembali Cerita Rakyat Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lingga Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang (Tidak diterbitkan). Nazhif, Rifan. 22 April Rotan Ayah. Serly mariyani Kemahiran Menulis Naskah Drama Satu Babak Menggunakan Media Boneka Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi Sarjana

10 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang (Tidak diterbitkan).. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur Membaca, Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Thahar, Harris Effendi Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa. Widyahening, Ch Evy Tri Kajian Drama Teori dan Implementasi. Surakarta: Cakrawala Media. Waluyo, Herman J Drama Teori Pembelajarannya.Yogyakarta: PT.HaninditaGraha Widya. WS, Hasanuddin Drama, Karya Dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa. WS, Hasanuddin Drama, Karya Dalam Dua Dimensi. (Edisi Revisi). Bandung: Angkasa.