MODUL EKONOMI KELAS X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL EKONOMI KELAS X"

Transkripsi

1 MODUL EKONOMI KELAS X FAREZA CAHYA SAPUTRA KURIKULUM 2013

2 2 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Ekonomi kompetensi dasar Menganalisis masalah ekonomi, Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya Mendesain pengembangan bahan ajar yang baik, salah satu solusi dalam meningkatkan daya serap siswa dalam pembelajaran Ekonomi yang menonjolkan kemampuan mengaplikasikan Masalah ekonomi dan dapat melaporkan hasil analisis masalah ekonomi.salah satu bahan ajar yang dapat di kembangkan adalah modul. Modul yang dikembangkan dalam buku ini adalah modul berbasis pembelajaran saintifik untuk peningkatan kemampuan aplikatif dan mencipta siswa dalam proses pembelajaran ekonomi pada peserta didik SMA program peminatan IPS berisikan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mengacu pada pendekatan saintifik. Modul dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Modul ini menggiring pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa untuk meningkatkan kemampuan aplikatif dan mencipta siswa dalam proses pembelajaran akuntansi pada peserta didik SMA program peminatan IPS. Penyusun mengharapkan dengan tersusunnya dan diterapkanya modul ini dapat meningkatkan kemampuan aplikatif dan mencipta peserta didik dalam proses pembelajaran serta dapat dikembangkan lebih lanjut modul yang memadukan kurikulum 2013 dengan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum Wassalamu alaikum Wr, Wb. Surakarta, Mei 2016 Penulis

3 3 UCAPAN TeRIMA KASIH Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT.yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayah-nya sehingga penyusunan modul ini berjalan lancar dan terselesaikan dengan baik. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan modul ini namunberkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbuldapat teratasi, oleh karena itu pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dra.Titik Asmawati SE,MSi Selaku Pembimbing I yang dengan ikhlasan telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dalam penyusunan modul ini 2. Agus Susilo, S.Pd,M.Pd Selaku Pembimbing II yang dengan ikhlasan telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dalam penyusunan modul ini. 3. Teman-teman kelas C Pendidikan Akuntansi FKIP UMS yang telah membantu dalam menyelesaikan modul ini.

4 4 Daftar isi Pengantar dan Tujuan Modul... Ucapan Trimakasih... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... i ii iii v vi Pertemuan 1 Kompetensi Dasar :Menganalisis masalah ekonomi, Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya... 8 Indikator Pertemuan Pertama... 8 Tujuan Pembelajaran Pertama... 8 Kelangkaan... 9 Biaya Peluang Pilihan Kebutuhan Rangkuman Refleksi Pelajaran Lembar Uji Kompetensi Pertemuan 2 Kompetensi Dasar :Menganalisis masalah ekonomi, Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya Indikator Pertemuan Kedua Tujuan Pembelajaran Kedua Skala Prioritas Pengelolaan Keuangan Contoh Skala Prioritas dan Pengelolaan Keuangan Masalah Pokok Ekonomi... 25

5 5 Rangkuman Refleksi Lembar Uji Kompetensi Pertemuan 3 Kompetensi Dasar :Menganalisis masalah ekonomi, Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya Sistem Ekonomi Macam-macam Sistem Ekonomi Perbedaan Sistem Ekonomi Sistem Ekonomi Indonesia Rangkuman Refleksi Lembar Uji Kompetensi... 38

6 6 Daftar tabel Tabel

7 7 Daftar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar

8 8 Kompetensi Dasar Masalah Ekonomi dan Cara Mengatasi Indikator Pertemuan Pertama: 1. Mendiskripsikan kelangkaan 2. Mendiskripsikan Tujuan Pembelajaran biaya peluang Pertemuan Pertama: 3. Mengidentifikasikan pilihan kebutuhan Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa mampu mendiskripsikan kelangkaan 2. Siswa mampu mendiskripsikan biaya peluang 3. Siswa mampu mengidentifikasikan pilihan kebutuhan SEKILAS INFO: Kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas dan beraneka ragam, sedangkan alat dan sarana untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya terbatas. Keadaan semacam ini dapat menimbulkan kelangkaan dan munculnya permasalahan ekonomi yang sangat mendasar seperti apa, bagaimana, dan untuk siapa barang-barang diproduksi. Seiring dengan meningkatnya kegiatan perekonomian menuntut perusahaan untuk mengembangkan teknologinya, namun di sisi lain justru berdampak pengurangan tenaga kerja yang tidak sesuai kemampuannya. Untuk itulah, kamu perlu mempelajari pembelajaran ini dengan tujuan agar kamu dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan sistem ekonomi yang tepat.

9 9 I. Kelangkaan 1. Pengertian Kelangkaan nti dari ilmu ekonomi adalah adanya kelangkaan. Kelangkaan adalah suatu I keadaan saat manusia ingin mengonsumsi jauh lebih banyak dari apa yang tersedia. Kelangkaan bukan berarti barang itu sedikit atau terbatas tetapi adanya kesenjangan antara kebutuhan dan barang yang tersedia.barangbarang dan sumber daya ekonomi memperlihatkan adanya keterbatasan atau kelangkaan.maka, atas dasar kelangkaan itu, barang terbagi atas barang langka (barang ekonomi) dan barang tidak langka (barang bebas). Gambar 1.1 Sumber daya ekonomi atau lebih dikenal dengan faktor produksi juga tersedia relatif terbatas sehingga untuk memperolehnya tidak gampang.tetapi harus ada pengorbanan.dengan demikian, sumber daya ekonomi bersifat langka. Sumber daya alam kelihatannya melimpah ruah, tetapi apa yang tersedia masih perlu pengolahan lebih lanjut agar bisa dimanfaatkan manusia. Begitupun sumber daya modal dan sumber daya manusia, keduanya juga mengalami kelangkaan. Oleh karena kelangkaan sumber daya tersebut, perlu dilakukan usaha penghematan (efisiensi). Individu atau masyarakat perlu melakukan pemilihan sumber daya untuk digunakan dalam kegiatan produksi sehingga apa yang dilakukan akan mendatangkan keuntungan. 2. Faktor penyebab kelangkaan Tahukah Anda apa yang menyebabkan benda pemuas kebutuhan itu langka? Kelangkaan benda pemuas kebutuhan itu terjadi karena beberapa sebab: a. Terbatasnya persediaan sumber alam. b. Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah alam. c. Keserakahan manusia dengan akibat berkurangnya benda pemuas kebutuhan, atau menjadi cepat rusaknya benda, misalnya: penebangan hutan liar. d. Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan manusia untuk menghasilkan atau belum ditemukannya sumber-sumber baru.

10 10 3. Usaha manusia untuk mengatasi kelangkaan sumber daya Usaha-usaha yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi kelangkaan sumber daya: 1. Melakukan penghematan dalam penggunaan sumber daya yang termasuk langka / terbatas. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 3. Mengelola dan mendayagunakan sumber daya modal dengan tepat guna. 4. Menyusun skala prioritas, yakni membuat daftar kebutuhan mana yang perlu didahulukan pengadaannya karena dirasa lebih mendesak. A. Biaya Peluang (Opportunity Cost) Biaya peluang muncul, karena adanya pilihan yang dilakukan individu-individu, perusahaan dan masyarakat atas kelangkaan yang dihadapi. Bila digambarkan dalam sebuah skema terlihat seperti berikut ini: KELANGKAAN PILIHAN BIAYAPELUANG Seperti diketahui, sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia sangat terbatas, sehingga memaksa manusia untuk melakukan pilihan dalam kehidupannya. Pilihan yang dibuat akan mengakibatkan pengorbanan pada pilihan yang lain, dan timbullah biaya peluang. Biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak menggunakan untuk tujuan lain. Biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang, namun dapat berupa kesenangan, keuntungan, waktu, pengalaman, dan ilmu pengetahuan. Agar memahami lebih dalam tentang biaya peluang, perhatikanlah contoh berikut ini. Faris ditawari untuk bekerja di suatu perusahaan dengan gaji Rp ,00. Di sisi lain

11 11 Faris memiliki kemampuan secara keahlian dan modal untuk melakukan produksi suatu barang dengan peluang mendapatkan laba Rp ,00. Dari ilustrasi di atas, jika Faris lebih memilih mengambil peluang untuk melakukan produksi barang sendiri maka dia telah kehilangan peluang sebesar Rp ,00, yang diperolehnya jika ia memilih bekerja di perusahaan. Itulah yang dimaksud dengan biaya peluang. Jadi besarnya biaya peluang bagi Faris adalah sebesar Rp ,00. B. PILIHAN KEBUTUHAN a. Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan Di dalam kehidupan sehari-hari, orang sering menyamakan kebutuhan dengan keinginan.terkadang orang menyebutkan sesuatu sebagai kebutuhan, padahal sesuatu tersebut berupa keinginan.oleh karena itu anda harus dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kedua istilah tersebut memiliki arti yang berbeda, kebutuhan adalah keinginan terhadap barang atau jasa yang harus dipenuhi dan jika tidak dipenuhi menimbulkan dampak negatif misalnya, minum obat bagi orang yang sedang sakitmerupakan kebutuhan. Hal ini dapat dikatakan sebagai kebutuhan, karena jika tidak minum obat dapat menimbulkan akibat negatif, misalnya penyakitnya dapat bertambah parah bahkan dapat mengakibatkan kematian. Selanjutnya, apakah yang membedakan antara kebutuhan dan keinginan?kebutuhan harus dipenuhi, sedangkan keinginan tidak harus dipenuhi.contoh keinginan yaitu keinginan anda membeli baju dengan model baru.padahal di rumah, anda sudah memiliki banyak baju. Keinginan anda atas baju tersebut jika tidak dipenuhi tidak akan menimbulkan dampak negatif. Dengan uraian diatas tentu anda sudah dapat memahami tentang pengertian kebutuhan. b. Macam-macam kebutuhan Kebutuhan dapat dibedakan menjadi: 1. Menurut intensitasnya

12 12 a) Primer: kebuthan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan hidupnya. Contohnya: makan,minum, pakaian, rumah b) Sekunder: kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi(sebagai kebutuhan pelengkap). Contohnya: sepeda, kipas angin, meja, kursi, kulkas. c) Tersier: terkadang seseorang masih belum puas dengan kebutuhan primer dan sekundernya, dan masih memerlukan halhal lain yang tingkatnya lebih tinggi (biasanya untuk menaikkan status sosial). Contoh: kapal pesiar, mobil mewah, piano, dll. 2. Menurut sifatnya Gambar 1.3 a) Kebutuhan Jasmani: kebutuhan yang berkaitan dengan jasmani, contoh; makanan, minuman, pakaian. b) Kebutuhan rohani: kebutuhan yang bersifat kejiwaan, contohnya rekreasi, mengikuti majlis taklim, ibadah haji. 3. Menurut subjek yang membutuhkan a) Kebutuhan individual: menunjuk pada kebutuhan tiap-tiap orang yang berbedabeda. Contohnya petani membutuhkan cangkul, siswa membuthkan bukudan pensil. b) Kebutuhan umum: berhubungan dengan penggunaan barang dan jasa oleh orang banyak, contoh jembatan, jalan raya, angkutan umum. 4. Menurut waktunya a) Kebutuhan sekarang; kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini, contohnya orang lapar harus segera makan, orang sakit harus minum obat sekarang. b) Kebutuhan yang akan datang; kebutuhan yang sifatnya tidak mendesak dan dapat ditunda sampai waktu yang dapat ditentukan, contohnya suransi pendidikan, tabungan. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan

13 13 Kebutuhan manusia yang satu dengan manusia yang lain tidak lah selalu sama, hal ini terjadi karena ada berbagai perbedaan sifat, situasi, kondisi, maupun selera yang terdapat pada masing-masing manusia, masyarakat atau negara. Faktorfaktor tersebut antara lain: 1. Kondisi alam/lingkungan. Penduduk pesisir membutuhkan kapal, jaring, pancing, perahu motor, sedangkan masyarakat pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman untu ditanam. 2. Peradaban Pada jaman dulu orang bepergian cukup dengan berjalan kaki, tetapi sekarang sudah menggunakan sepeda motor/mobil. 3. Agama dan kepercayaan Orang islam membutuhkan mukenah untuk sholat, sedangkan umat hindu tidak. 4. Adat istiadat Masyarakat Jawa memiliki tradisi menggunakan blangkon, sedangkan masyarakat Bali menggunakan udheng. d. Alat Pemuas Kebutuhan Gambar 1.4 Alat pemuas kebutuhan manusia terdiri atas barang dan jasa.setiap hari manusia membutuhkan dua alat pemuas kebutuhan tersebut.walaupun sama-sama sebagai alat pemuas kebutuhan, tetapi memiliki arti yang berbeda. Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang berwujud.misalnya, nasi untuk memenuhi kebutuhan pangan, baju untuk memenuhi kebutuhan sandang, dan rumah untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal.adapun jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berwujud.misalnya jasa dokter untuk memenuhi kebutuhan kesehatan, jasa tukang cukur untuk memenuhi kebutuhan kerapian rambut. e. Jenis benda pemuas kebutuhan 1. Cara mendapatkan:

14 14 a) Benda ekonomi : benda yang untuk mendapatkannya memerlukan sejumlah pengorbanan. Contohnya untuk memperoleh makanan kita harus membayar terlebih dahulu. b) Benda bebas : benda yang tersedia dalam jumlah banyak di alam, dan kita dapat mengambilnya begitu saja tanpa memerlukan poengorbanan. Contohnya udara, sinar matahari, air laut 2. Menurut fungsinya: a) Benda konsumsi: benda yang langsung dapat dinikmati manfaatnya tanpa harus melalui tahapan produksi lagi. Contohnya nasi, dan air b) Benda produksi: bendayang digunakan untuk melaksanakan proses produksi, guna menghasilkan benda lainnya. Contoh mesin, komputer 3. Menurut cara penggunaanya: a) Barang substitusi: adalah benda pemuas kebutuhan yang pemakaiiannya dapat menggantikan benda lain atau saling menggantikan. Contoh beras digantikan dengan jagung b) Barang komplementer: benda pemuas kebutuhan yang akan bermanfaat jika digunakan dengan benda lainnya. Contoh kopi dengan gula, mobil dengan bensin 4. Menurut proses produksi: a) Barang mentah: bahan yang sama sekali belum mengalami proses pengolahan. Contoh kayu, padi, kelapa sawit b) Barang setengah jadi: hasil pengolahan bahan mentah tetapi belum menjadi produk akhir. Contohnya benang c) Barang jadi: adalah produk akhir setelah barang melalui proses pengolahan dari bahan mentah menjadi barang setenga jadi. Barang jadi siap untuk dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Contoh pakaian, kendaraan. f. Kegunaan benda pemuas kebutuhan Kegunaan barang meliputi : a) Guna dasar (Elementary Utility),

15 15 Kegunaan benda karena benda itu merupakan bahan untuk membuat benda lain. Contohnya adalah Lemari ukir dan tempat tidur ukir berbahan dasar kayu jati. Kegunaan Dasar Gambar 1.5 b) Guna bentuk (Form Utility), Kegunaan benda yang terjadi karena adanya perubahan bentuk pada benda tersebut. Contohnya adalah Dari lempengan baja, dapat dirubah menjad velk ban. Kegunaan Bentuk Gambar 1.6 c) Guna tempat (Place Utility), kegunaan benda terjadi karena benda tersebut dipindahkan ke tempat yang lebih membutuhkan. Untuk kegiatan ini peranan transportasi sangat penting. Batu di gunung setelah diproduksi berguna sebagai dekorasi dinding rumah. Kegunaan Tempat Gambar 1.7 d) Guna waktu (Time Utility),

16 16 kegunaan benda ini terjadi karena adanya waktu, misalnya Tabungan untuk hari tua, Obat-obatan pada waktu sakit, payung pada waktu hujan. Kegunaan Waktu Gambar 1.8 e) Guna milik (Possesion Utility) kegunaan benda ini terjadi setelah seseorang memiliki benda tersebut, misalnya:tanah yang luas kita temui dimana-mana belum bisa dimaanfaatkan secara optimal. Kegunaan Kepemilikan Gambar 1.9

17 17 REFLEKSI PELAJARAN HARI INI TES KOMPETENSI

18 18 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini dengan memberikan tanda silang pada setiap pertanyaan. 1. Manusia mempelajari ilmu ekonomi karena kebutuhan manusia... a. tidak terbatas, sedangkan alat-alat pemenuhan kebutuhan jumlahnya terbatas b. tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan juga tidak terbatas jumlahnya c. terbatas jumlahnya, sedangkan alat pemuas kebutuhan tidak terbatas jumlahnya d. jumlahnya terbatas, alat pemenuhan kebutuhan jumlahnya juga terbatas e. tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan juga tidak terbatas 2. Kebutuhan adalah keinginan manusia a. terhadap barang dan jasa untuk mencapai kesenangan b. untuk memenuhi kebutuhan hidup pada saat tertentu saja c. terhadap barang dan jasa untuk kelangsungan hidup dan tidak pernah ada habisnya d. yang timbul sejak manusia itu lahir kemuka bumi e. terhadap barang / jasa saja 3. Berikut ini yang termasuk kebutuhan primer adalah... a. pakaian dan alat komunikasi d. villa dan makanan bergizi b. pakaian dan alat transportasi e. makanan bergizi dan pakaian c. furniture dan villa 4. Berikut ini yang tergolong kebutuhan menurut waktu adalah... a. makanan, pakaian dan perumahan d. telepon, jembatan dan rumah sakit b. hiburan, agama dan pendidikan e. rekreasi, kesehatan dan pasar c. obat-obtan, payung dan asuransi 5. Kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani merupakan penggolongan kebutuhan menurut... a. intensitas d. subyek b. sifat e. waktu c. wujud 6. Alat pemuas kebutuhan yang bermanfaat untuk kepentingan bersama termasuk kebutuhan... a. Primer d. kolektif b. Jasmani e. material

19 19 c. sekarang 7. Menurut intensitasnya kebutuhan manusia dapat di bedakan menjadi kebutuhan... a. sekarang dan akan datang b. jasmani dan rohani c. material dan spiritual d. primer, skunder dan tertier e. individu dan kolektif 8. Berikut ini yang bukan termasuk faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia adalah... a. pendidikan d. jumlah anggota keluarga b. lingkungan e.jumlah barang yang diproduksi c. kebudayaan 9. Perhatikan tabel kebutuhan berikut : A B C 1. Rohani 1. Primer 1. Sekarang 2. Material 3. Individu 2. Jasmani 2. Masyarakat 3.Spiritual 3. Sekunder yang termasuk kebutuhan menurut sifatnya adalah... a. A1 dan B2 d. C1 dan B1 b. A2 dan B3 e. C3 dan A1 c. A3 dan C2 10. Berikut ini tabel benda substitusi dan komplementer : A B C 1. sepeda motor dengan bensin 2. pulpen denga pensil 3. bus dengan kereta api 1. kompor dengan minyak tanah 2. pulpen dng tinta 3. nasi dengan singkong 1. sepatu dengan kaus kaki 2. mentega dengan minyak goreng 3. buku tulis dengan pensil yang termasuk benda substitusi adalah...

20 Indikator Pertemuan Kedua: 20 a. A 1, B 2 dan C 3 d. A 1, B 1 dan C 1 b. A 2, B 3 dan C 1 e. A 3, B 3 dan C 2 c. A 3, B 3 dan C 3 B. Jawablah dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan faktor faktor yang menyebabkan kelangkaan? 2. Jelaskan pengertian Biaya Peluang? 3. Sebutkan faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia? 4. Sebut dan jelaskan Jenis benda pemuas kebutuhan? 5. Mengapa kebutuhan setiap manusaia berbeda-beda? SELAMAT MENGERJAKAN PETUNJUK PENYEKORAN : - Pilihan ganda setiap benar bernilai (5) - Soal Essay setiap benar bernilai (10) Nilai Akhir Jawaban Benar Pilihan Ganda + Essay Tingkat Penguasaan: (A) Baik sekali = (B) Baik = (C) Cukup = (D) Kurang = < 60 NILAI : Kompetensi Dasar Masalah Ekonomi dan Cara Mengatasinya

21 21 Sekilas Info: Pertumbuhan ekonomi suatu Negara merupakan salah satu indikasi yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan Negara tersebut, pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui tingkat produksibarang dan jasa yang dapat dihasilkan selama satu periode tertentu, Pertumbuhan ekonomi Negara berkembang seperti Indonesia sering terkendala masalah modal dan Investasi. Indonesia Indonesia masih bergantung pada modal dari investasi pihak asing untuk menunjang kegiatan ekonominya Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi naiknya harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak dunia merupakan akibat langkanya minyak mentah. Kelangkaan tersebutt menyebabkan harga barang pokok lain ikut naik. Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi berkurang dan terjadi.penurunan kegiatan ekonomi masyarakat A. Skala Prioritas Skala prioritas kebutuhan adalah urutan kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat kepentingan kebutuhan. Dengan menyusun skala prioritas kebutuhan, manusia

22 22 dapat mengetahui kebutuhan mana yang harus didahulukan dan kebutuhan mana yang dapat ditunda. Meskipun penyusunan skala prioritas kebutuhan antara orang yang satu dengan yang lain berbeda-beda, tetapi secara garis besar penyusunan skala prioritas kebutuhan dapat dilakukan berdasarkan intensitas kebutuhan masing-masing orang, yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Hal halyang perlu dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan skala prioritas kebutuhan sebagai berikut : 1. Tingkat urgensinya, dalam menentukan pilihan mana yang harus didahulukan, perlu mempertimbangkan seberapa jauh tingkat kepentingan kebutuhan yang diperlukan tersebut. 2. Pertimbangan masa depan, dalam menghadapi pilihan yang sulit faktor masa depan perlu dipertimbangkan. 3. Kemampuan diri, dalam menentukan pilihan perlu mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki, baik kemampuan materi maupun nonmateri, sehingga pilihan yang dijatuhkan bisa tepat. 4. Kesempatan yang dimiliki, apabila suatu kebutuhan hanya dibutuhkan pada saat itu saja maka kebutuhan tersebut perlu didahulukan. B. PENGELOLAAN KEUANGAN 1. Kegunaan uang Uang sangat dibutuhkan oleh semua orang.seorang perawat, tukang cukur, buruh, guru, sopir berangkat dari rumah adalah untuk berkerja.tujuannya mencari uang.dengan uang mereka membeli kebutuhan.terutama, kebutuhan pokok berupa makanan, pakaian, dan biaya pendidikan.jika memungkinkan rekreasi dengan keluarga dan membeli barang mewah. 2. Cara mengelola uang Cara mengelola uang dengan baik, Uang sangat dibutuhkan setiap orang.uang alat pembayaran yang sah.dengan memiliki uang, kebutuhan mudah diperoleh.uang diperoleh dengan usaha. Banyak cara mengelola uang,

23 23 diantaranya jangan hidup boros dan belajar hidup hemat. Hidup hemat dimulai sejak kecil. 3. Manfaat mengelola uang dengan baik Uang harus dikelola dengan baik, apalagi jika jumlahnya terbatas.kebutuhan manusia beraneka ragam. Kalau pandai mengelolanya akan terasa manfaatnya. Kalau tidak bisa mengaturnya akan mengalami kesulitan. Banyak manfaat apabila pandai mengelola keuangan, antara lain : 1) Masa depan akan lebih baik 2) Terhindar dari kesulitan. C. Contoh Skala Prioritas dan Pengelolaan Keuangan Setiap kalian dihadapkan pada berbagai pilihan, kalian harus bisa menentukan pilihan kebutuhan yang paling mendesak terkait biaya peluang yang akan muncul. Dari biaya peluang yang muncul tersebut maka kita harus bisa menentukan skala prioritas sesuai dengan kebutuhan kita. Dari skala prioritas tersebut kita akan belajar mengelola keuangan. Pengelolaan keuangan diperlukan agar kita mampu menyesuaikan keuangan kita dengan berbagai pilihan kebutuhan untuk mencapai kepuasan/kemakmuran. Contoh pengelolaan keuangan Untuk kejelasan tersebut, paparan ini dapat kalian perhatikan pada daftar preferensi kebutuhan (Skala Prioritas) di bawah ini, Pak Masruri mempunyai penghasilan Rp ,00 sebulan. Maka uang sebanyak ini tidak akan dipergunakan unrtuk memuaskan satu macam kebutuhan saja, misalnya hanya untuk makan sampai tingkat kepuasan yang maksimal, sedangkan kebutuhan lainnya diabaikan. Akan tetapi pendapatan Pak Masruri akan dipergunakan sebaik-baiknya agar supaya beberapa kebutuhannya dapat dipuaskan sampai tingkat kepuasan yang sama. Kalian perhatikan contoh berikut ini 1. Untuk makan keluarga Rp ,00 2. Mengangsur perumahan Rp ,00 3. Pakaian Rp ,00

24 24 4. Pendidikan &Kesehatan Rp ,00 5. Transportasi Rp ,00 6. Bayar listrik dan air bersih Rp ,00 7. Rekreasi dan hiburan Rp ,00 8. Sosial dan iuran kampung Rp ,00 9. Menabung Rp ,00 Daftar Kebutuhan Hidup Tabel 2.1 Jadi dengan pendapatan sebesar Rp ,00 Pak Masruri dapat memuaskan kebutuhan sampai golongan kebutuhan yang ke sembilan (9), sedangkan kebutuhan yang ke sepuluh dan seterusnya tidak dapat dipuaskan. Namun jika pendapatan Pak Masruri mengalami kenaikan atau harga barang-barang turun, maka kebutuhan yang ke sepuluh dan seterusnya akan dapat dipuaskan. Akan tetapi sebaliknya, jika pendapatan berkurang atau tingkat harga barang-barang pada umumnya naik, maka golongan kebutuhan yang dapat dipuaskan akan berkurang dan tingkat kepuasannya akan berkurang. Golongan Kebutuhan yang masih dapat dipuaskan dengan pendapatan seseorang disebut dengan namakebutuhan batasdan nilai kepuasannya disebut nilai batas.

25 Gambar Dalam tabel diatas, golongan kebutuhan batas adalah kebutuhan kesembilan (9), sedangkan nilai batasnya adalah dua (2) yaitu sewaktu penghasilan Pak Masruri dipergunakan untuk memuaskan golongan kebutuhan menabung dengan nilai kepuasan (nilaibatas ) sebesar dua (2). D. Masalah Pokok Ekonomi Ingatlah materi yang telah lalu bahwa kelangkaan terjadi karena kebutuhan yang tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas. Karena keterbatasan sumber daya maka perlu adanya skala prioritas (pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan yang primer) dengan mempertimbangkan tiga masalah pokok ekonomi yaitu: 1. WHAT: Barang apa yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya. Persoalan yang muncul dalam WHAT : Gambar 2.2 a. Barang jenis apa yang akan diproduksi? b. Berapa jumlah barang/jasa yang akan diproduksi? Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dicari jawabannya dengan cermat. Hal ini mengingat kesalahan dalam memberi jawaban akan berakibat tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat sehingga keuntungan yang akan diperoleh produsen menjadi hilang. 2. HOW: Bagaimana cara memproduksi barang. Persoalan yang muncul dalam HOW : a. Bagaimana memilih kombinasi sumber daya yang digunakan, yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya modal, sehingga diperoleh hasil optimal dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. b. Bagaimana mengelola biaya produksi agar dengan biaya minimum diperoleh laba maksimum. c. Bagaimana memilih teknik produksi, apakah menggunakan teknik produksi yang padat karya ataukah padat modal. Masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Jika menggunakan teknik padat karya kelebihannya banyak menyerap tenaga kerja secara

26 26 otomatis mengurangi pengangguran. Sedangkan teknik yang padat modal lebih menekankan penggunaan alat, mesin, dan teknologi yang canggih sehingga produksi dapat lebih efisien. 3. FOR WHOM: Untuk siapa barang tersebut diproduksi. Persoalan yang muncul dalam FOR WHOM : a. Siapa pengguna atau pemakai produk yang diproduksi? b. Apakah barang yang dihasilkan dapat sampai ke tangan masyarakat dan dimanfaatkan? c. Bagaimana cara distribusi agar barang atau jasa sampai pada konsumen? Gambar 2.4 Setelah ada penentuan yang jelas tentang barang atau jasa apa yang akan diproduksi,bagaimana cara memproduksi dan untuk siapa barang diproduksi (what, how, dan for whom) langkah selanjutnya adalah melaksanakan produksi sesuai rencana tersebut. Dalam pelaksanaan ini perlu konsistensi agar tidak ada pihak yang mengalami kerugian. Untuk itu harus teliti benar dalam merumuskan tiga permasalahan pokok ekonomi tersebut. Sebagai contoh, seseorang pemilik modal memiliki sebidang tanah yang cukup luas, dari hasil survey, dan pertimbangan what, how, dan for whom diputuskan di atas tanah tersebut akan dibangun sebuah pabrik tekstil. Tahap berikutnya pemilik modal berusaha mendapatkan faktor- faktor produksi lain yang dibutuhkan antara lain mesin-mesin dan tenaga kerja. Ketika semua faktor telah siap untuk proses produksi, namun tanpa diduga terjadi goncangan ekonomi nasional sehingga mengakibatkan lesunya pasar produk tekstil dalam negeri. Untuk mencoba pasar luar negeri belum berani mengingat kualitas produk belum mampu bersaing dengan produk luar negeri. Hal ini mendorong pemilik modal untuk memikirkan kembali keputusannya, setelah mempertimbangkan semua hal akhirnya sampailah pada keputusan bahwa langkah terbaik adalah merubah produksi dari memproduksi tekstil ke produk lain yang saat itu dirasa lebih menguntungkan yaitu mebel.

27 27 Pemilik modalpun menjual mesin-mesin tekstil untuk dibelikan mesin-mesin baru yang diperlukan untuk pembuatan mebel. Meskipun keputusan yang diambil pemilik modal adalah tepat, namun demikian agar tidak mengalami kerugian, pihak yang perlu mendapat perhatian adalah para tenaga kerja, secara otomatis kehilangan kesempatan bekerja mengingat tenaga kerja yang ada tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk bekerja di perusahaan pembuatan mebel. Jika tidak dicari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak bisa mengakibatkan memburuknya hubungan perusahaan dengan karyawannya.yang pada akhirnya dapat mengganggu kelancaran proses produksi di bidang baru tersebu Rangkuman: 1. Skala prioritas kebutuhan adalah urutan kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat kepentingan kebutuhan. Dengan menyusun skala prioritas kebutuhan, manusia dapat mengetahui kebutuhan mana yang harus didahulukan dan kebutuhan mana yang dapat ditunda. REFLEKSI PELAJARAN HARI INI

28 28 TES KOMPETENSI A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Jelaskan pengertian skala prioritas?

29 29 2. Deskripsikan permasalahan ekonomi yang berupa pertanyaan untuk siapa barang diproduksi? 3. Jelaskan secara singkat bagaimana cara mengelola uang yang baik? 4. Deskripsikan permasalahan ekonomi yang berupa pertanyaan apa dan berapa yang diproduksi? 5. Deskripsikan permasalahan ekonomi yang berupa pertanyaan bagaimana cara memproduksi? SELAMAT MENGERJAKAN PETUNJUK PENYEKORAN : - Soal Essay setiap benar bernilai (20) NILAI AKHIR JAWABAN BENAR ESSAY X 20 Tingkat Penguasaan: (A) Baik sekali = (B) Baik = (C) Cukup = (D) Kurang = < 60 NILAI Kompetensi Dasar Masalah Ekonomi dan Cara Mengatasinya Indikator Pertemuan Ketiga: 1. Mendiskripsikan sistem ekonomi 2. Mendiskripsikan sistem ekonomi di Indonesia Sekilas Info: pengakuan internasional akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat adalah kenaikan peringkat dari lembaga

30 30 A. Sistem ekonomi SISTEM EKONOMI Sistem Ekonomi Tradisional Sistem Ekonomi Kapital Sistem Ekonomi Komando Sistem Ekonomi Campuran

31 31 Pengertian Sistem Ekonomi Sistem ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.jadi sistem ekonomi adalah cara untuk menjawab masalah ekonomi (apa, bagaimana dan untuk siapa). Gambar 3.1 Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Macam-macam Sistem Ekonomi 1. Sistem Ekonomi Tradisional Sistem ekonomi tradisional merupakan system ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional.sesuai dengan keadaannya yang tradisional, corak perekonomian pun bersifat tradisional.teknik produksi dipelajari secara turun-

32 32 temurun.pada umumnya, produksi lebih mengandalkan alam dan tenaga kerja dan tidak mengenal teknologi. Barang-barang yang mereka butuhkan diproduksi sendiri dengan cara sederhana. Hasil produksi pun terbatas hanya untuk keluarga atau kelompok. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional: 1) Belum ada pembagian kerja 2) Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan 3) Pertukaran dengan sistem barter Gambar 3.2 4) Bertumpu pada sektor agraris 5) Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan 6) Keadaan masyarakatnya masih tradisional dan miskin Kebaikan sistem ekonomi tradisional: 1) Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen 2) Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan 3) Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur 4) Terjadinya persaingan yang sehat diantara masyarakat Keburukan sistem ekonomi tradisional: 1) Tidak ada kerjasama antar individu/masyarakat 2) Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan 3) Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan Konsep sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya, dimana kegiatan ekonominya masih sangat sederhana yang diterapkan oleh masyarakat secara turun-temurun dengan hanya 2. Sistem Ekonomi Pasar / Kapitalis / Liberal Pada sistem ekonomi mengandalkan pasar, segala alam sesuatu dan tenaga ditentukan kerja oleh kondisi pasar dimana pengaturan dan pengambilan keputusan mengenai produksi, distribusi dan konsumsi dapat dilakukan oleh semua orang dengan sebebas-bebasnya karena semuanya

33 33 berdasarkan mekanisme pasar. Harga ditentukan oleh kekuatan pasar.prinsip yang mendasari sistem ini, yaitu kebebasan individu, kebebasan berusaha, kebebasan memilih, kebebasan berinisiatif dan kebebasan memiliki.sistem ekonomi ini dibentuk oleh kekuatan yang ada dipasar yaitu kekuatan permintaan dan penawaran.dengan demikian sistem ekonomi liberal dapat diartikan sebagai suatu sistem ekonomi yang berorientasi pada pasar, kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada pihak swasta (masyarakat) dan pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam bidang ekonomi. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal: 1) Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan 2) Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar 3) Adanya persaingan bebas 4) Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian 5) Modal memegang peran penting 6) Terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan Kebaikansistem ekonomi liberal: 1) Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi 2) Terdorong untuk mengejar kemakmuran bagi dirinya sendiri 3) Setiap orang / pengusaha termotivasi mencari keuntungan Keburukan sistem ekonomi pasarliberal: 1) Menimbulkan persaingan tidak sehat 2) Terdapat kesenjangan kaya dan miskin (pendapatan tidak merata) 3) Menimbulkan monopoli 4) Terdapat eksploitasi SDM 5) Pemanfaatan SDA sering tidak memperhatikan kelestarian lingkungan KONSEP Dalam system ekonomi Liberal, peran Pemerintah kurang dominan, mekanisme pasar memegang peranan pennting dalam menentukan arah kebijakan perekonomian yang diambil oleh Pemerintah

34 34 3. Sistem Ekonomi Terpusat / Komando / Sosialis Merupakan suatu sistem dimana pemerintah memiliki kendali yang ketat dan sangat dominan, dalam menentukan kepemilikan bisnis, laba dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan pemerintah. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, bagaimana barang tersebut diproduksi serta kepada siapa barang tersebut diproduksi. Jadi hampir seluruh kegiatan ekonomi diselenggarakan oleh pemerintah pusat. Ciri-ciri sistem ekonomi komando: 1) Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat 2) Produksi, distribusi dan konsumsi diatur secara terpusat 3) Semua alat produksi dikuasai oleh negara 4) Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi Kebaikan sistem ekonomi komando: 1) Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian 2) Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin 3) Hasil produksi dapat dinikmati secara merata 4) Mudah melakukan pengendalian harga Keburukan sistem ekonomi komando: 1) Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan 2) Potensi dan daya kreasi tidak berkembang 3) Tidak terdapat kebebasan individu KONSEP Dalam sistem ekonomi commando, menganut falsafah mengutamakan kepentingan masyarakat (sosial) di atas kepentingan individu. Peran Pemerintah sangat dominan dalam menentukan arah kebijakan perekonomian. 4. Sistem Ekonomi Campuran (Sosialis dan Liberal) Cina dan kuba merupakan Negara yang berpaham komunis dan sangat besar kemungkinannya menerapkan sistem ekonomi komando.amerika Serikat dan inggris merupakan negara yang memiliki kiblatdari ekonomi pasar.negara-negara tersebut tidak menyatakan bahwa sistem ekonomi yang mereka pakai adalah sistem ekonomi komando

35 35 dan sistem ekonomi pasar. Pada saat ini dapat dikatakan tidak ada negara yang menerapkan sistem ekonomi komando ataupun ekonomi pasar secara murni. Kecenderungan yang berlaku saat ini adalah adanya sistem ekonomi campuran (mixed economy), yaitu mengambil unsur-unsur pasar, tradisional, dan komando.hal ini didasari kesadaran saling ketergantungan antara negara dan adanya pengaruh ekonomi global. Dalam sistem ekonomi campuran, mekanisme harga dan pasar yang dianut oleh sistem ekonomi kapital dapat berdampingan dengan adanya perencanaan dari pusat seperti yang dianut oleh sistem ekonomi komando. Ciri-ciri 1) Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian 2) Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian Kebaikan 1) Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas 2) Fluktuasi harga dapat lebih terkendali 3) Hak milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya Keburukan 1) Jika peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme 2) Jika peran swasta mendominasi akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat Konsep Sistem ekonomi Campuran disaat sekarang ini lebih banyak diminati oleh hampir semua negara di dunia ini, karena segala kebijakan perekonomian yang diambil Pemerintah masing masing negara selalu mengikuti perkembangan perekonomian dan budaya global yang berlaku dalam pergaulan antar negara di dunia. Perbedaan Sistem Ekonomi

36 36 Tradisional Terpusat Pasar Campuran Kepemilikan sumber daya Individu Pemerintah Swasta Pemerintah dan Swasta Harga Belum ada Pemerintah Mekanisme Pemerintah bisa perdagangan pasar mengintervensi Persaingan Tidak ada Tertutup Terbuka/ bebas Kepemilikan Ada Tidak ada (sangat Ada Individu kecil) Terbuka bagi industri swasta Ada B. Sistem Ekonomi Indonesia Didalam Negara Republik Indonesia sendiri menggunakan sistem ekonomi Demokrasi Pancasila. Sistem ekonomi inilah yang cocok dengan Indonesia, yang agaknya merupakan sistem ekonomi dengan persaingan yang terkendali. Indonesia sebagai Negara penduduk muslim tersebar didunia sejak lama sudah mencoba menerapkan sendi-sendi ekonomi islam (sistem ekonomi campuran) dalam praktek-praktek pembangunan ekonomi. Dalam Pasal 33 UUD 1945 disebutkan bahwa cabang-cabang produksi yang besar dan penting serta menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Dalam pasal tersebut, juga disebutkan bahwa bumi, air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai Negara.Dalam perekonomian, pemerintah senantiasa mendorong perkembangan sektor-sektor swasta. Dari sektor tersebut, pemerintah berharap pemerintahan nasional akan kembali bangkit. Dengan berkembangannya sektor swasta, penerimaan pemerintah berupa pajak dapat ditingkatkan serta tingkat pengangguran dapat ditekan.pemerintah juga mendorong terjadinya kerja sama antara sektor swasta dan pemerintah. Rangkuman: 1. Sistem perekonomian yang dianut oleh Negara-negara di dunia ialah sistem ekonomi tradisional, komando, pasar serta campuran. 2. Saat ini banyak Negara di dunia yang menganut sistem ekonomi campuran, Termasuk Negara Indonesia. 3. Sistem ekonomi tradisional merupakan system REFLEKSI PELAJARAN HARI INI

37 37 TES KOMPETENSI A. Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas! 1. Mengapa banyak Negara yang menganut sistem ekonomi campuran?

38 38 2. Bagaimana suatu sistem ekonomi dapat diterapkan dalam suatu Negara? 3. Jelaskan pengertian dan ciri-ciri sistem ekonomi tradisional? 4. Sebutkan kebaikan dan keburukan dari sistem ekonomi tradisional? 5. Jelaskan pengertian dan ciri-ciri sistem ekonomi Komando? SELAMAT MENGERJAKAN PETUNJUK PENYEKORAN : - Soal Essay setiap benar bernilai (20) NILAI AKHIR JAWABAN BENAR ESSAY X 20 Tingkat Penguasaan: (A) Baik sekali = (B) Baik = (C) Cukup = (D) Kurang = < 60 NILAI

CBT SBMPTN TPA SBMPTN

CBT SBMPTN TPA SBMPTN CBT SBMPTN Buku ini dilengkapi aplikasi CBT SBMPTN android yang dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi Aplikasi: kxx TPA SBMPTN Buku

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi KONSEP ILMU EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan,

Lebih terperinci

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI Oleh: Asmara Nuryadi 18109006 MASALAH POKOK EKONOMI A. KEBUTUHAN MANUSIA Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan.

Lebih terperinci

PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI. Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR

PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI. Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR Mengidentifikasi kebutuhan manusia. Mendeskripsikan sumber ekonomi yang langka dan

Lebih terperinci

BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI

BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI A. Kebutuhan Manusia 1. Pengertian Kebutuhan Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun

Lebih terperinci

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI INTI MASALAH EKONOMI Secara khusus, modul ini bertujuan agar Anda setelah mempelajari kegiatan belajar ini mampu: 1. menjelaskan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.2

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.2 SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.2 1. Alat pemenuhan kebutuhan yang bersifat melayani dan dapat dinikmati oranglain adalah... benda barang materi jasa

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI SMA KELAS X

MODUL EKONOMI SMA KELAS X MODUL EKONOMI SMA KELAS X Septy Nur Aisah A210130049 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Akuntansikompetensi dasar memahami

Lebih terperinci

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 BAB I RUANG LINGKUP EKONOMI 1.1 Definisi dan Metologi Ekonomi Ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal berhubungan dengan kehidupan rumah tangga (bangsa, negara

Lebih terperinci

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Modul SK. 03 Topik : MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Disusun oleh STIPAKHARUDDIN, S.Pi Untuk kalangan sendiri TAHUN 2013/2014 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI (2)

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh)

ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh) ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh) 1. Pengelompokan kebutuhan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier adalah pembagian kebutuhan atas dasar a. subjek yang membutuhkan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id G. Analisis Konsep Arus Melingkar (circular flow concept) Untuk mendapatkan gambaran yang

Lebih terperinci

3. Masalah ekonomi modern adalah barang dan jasa apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan.

3. Masalah ekonomi modern adalah barang dan jasa apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan. MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN 1 Materi/KD : 3.2 Menganalisis Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi 4.2 Menyajikan Hasil Analisis Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi Kelas/Semester : X / 1 (Ganjil)

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN 1 PERILAKU EKONOMI Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 27 JUNI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SMA. Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya: Kaidah/cara pengelolaan Rumah Tangga

SMA. Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya: Kaidah/cara pengelolaan Rumah Tangga JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) EKONOMI DASAR PERMASALAHAN EKONOMI Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya:

Lebih terperinci

YUNITA ANGGRAINI. Seri Pengembangan Bahan Ajar Pendekatan Saintifik. Bakti Ilmu

YUNITA ANGGRAINI. Seri Pengembangan Bahan Ajar Pendekatan Saintifik. Bakti Ilmu YUNITA ANGGRAINI Seri Pengembangan Bahan Ajar Pendekatan Saintifik i BI Bakti Ilmu Pengantar dan Tujuan Modul Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul

Lebih terperinci

MODUL PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

MODUL PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA MODUL PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA v FEBRIYANA FITRI RAMADHANI PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI SMA KELAS X

MODUL EKONOMI SMA KELAS X MODUL EKONOMI SMA KELAS X VIKA OKTAVIANI GRIYA ILMU SEJAHTERA PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Ekonomi kompetensi

Lebih terperinci

Rangkuman Ekonomi. By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1

Rangkuman Ekonomi. By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1 Rangkuman Ekonomi By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1 Kisi-kisi Materi UHT 1. Pengertian: Produsen & Konsumen (Pelaku Ekonomi) 2. Contoh: Produsen & Konsumen 3. Faktor: Produksi & Imbalannya 4. Arus Pelaku

Lebih terperinci

Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para

Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh para kaum produsen.

Lebih terperinci

MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN

MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN 1 Materi/KD : 3.1 Mendeskripsikan Konsep Ilmu Ekonomi 4.1 Mengidentifikasi Kelangkaan dan Biaya Peluang dalam Memenuhi Kebutuhan Kelas/Semester : X/1 (Ganjil) Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI www.bimbinganalumniui.com 1. Ilmu ekonomi timbul karena... a. Dipaksakan oleh pemerintah karena undang-undang b. Kebutuhan manusia tidak seimbang dengan alat pemuas kebutuhan c. Desakan kaum kapitalis

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN EKONOMI X SMA EKONOMI KELAS X SMA RETVIAN PUTRI IRMI

MODUL PEMBELAJARAN EKONOMI X SMA EKONOMI KELAS X SMA RETVIAN PUTRI IRMI MODUL PEMBELAJARAN EKONOMI X SMA EKONOMI KELAS X SMA RETVIAN PUTRI IRMI Pengantar dan tujuan Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Akuntansi kompetensi

Lebih terperinci

PERAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI

PERAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI PERAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI ASIH RETA WENING SURYA A210140192 J PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL i KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, penyusunan

Lebih terperinci

SISTEM PEREKONOMIAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

SISTEM PEREKONOMIAN. By : Angga Hapsila, SE. MM SISTEM PEREKONOMIAN 1. PENGERTIAN EKONOMI DAN SISTEM PEREKONOMIAN 2. SISTEM EKONOMI TRADISIONAL 3. SISTEM EKONOMI KAPITALIS 4. SISTEM EKONOMI SOSIALIS 5. SISTEM EKONOMI CAMPURAN 6. SISTEM EKONOMI INDONESIA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mencari keuntungan semaksimal mungkin dan penghasilannya selain untuk kebutuhan rumah tangga/operasional juga untuk mengembangkan usaha.

PENDAHULUAN. mencari keuntungan semaksimal mungkin dan penghasilannya selain untuk kebutuhan rumah tangga/operasional juga untuk mengembangkan usaha. PENDAHULUAN ASAL KATA EKONOMI OIKONOMEIA : OIKOS ( RUMAH TANGGA) NOMOS ( NORMA/ATURAN) Pengertian Rumah Tangga : 1. Rumah Tangga Keluarga : melakukan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.1

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.1 SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.1 1. Semua kegiatan manusia yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia disebut... produksi konsumsi distribusi kegiatan

Lebih terperinci

PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL

PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL 1 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Ekonomi mempelajari perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI SMA KELAS KELAS XI

MODUL EKONOMI SMA KELAS KELAS XI 2016 MODUL EKONOMI SMA KELAS KELAS XI ANDI WIBOWO SERI PENGENMBANGAN BAHAN AJAR PENGEMBANGAN SAINTIFIK 4/27/2016 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

PERMASALAHAN POKOK EKONOMI

PERMASALAHAN POKOK EKONOMI Judul PERMASALAHAN POKOK EKONOMI Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Eko.I.01 Penulis: Drs. Triwahono Penyunting Materi: Dra. Endang Sri Rahayu Penyunting Media: Sandjaja Siswosumarto,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang

Lebih terperinci

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN PENDAHULUAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami tentang pengertian ruang lingkup dari ekonomi mikro serta tujuan dari pembelajaran ekonomi mikro. TIK: Setelah mengikuti perkuliahan

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Sistem ekonomi demokrasi pancasila Kajian ilmiah tentang

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat

Lebih terperinci

MANUSIA. Sumber: Kompas, 11 Januari 2008 Gambar 7.1 Kelangkaan minyak tanah menyebabkan masyarakat harus antri untuk mendapatkannya.

MANUSIA. Sumber: Kompas, 11 Januari 2008 Gambar 7.1 Kelangkaan minyak tanah menyebabkan masyarakat harus antri untuk mendapatkannya. Bab 7 Kelangkaan Sumber Daya dan Kebutuhan Manusia 173 BAB 7 KELANGKAAN SUMBER DAYA A DAN KEBUTUHAN MANUSIA Sumber: Kompas, 11 Januari 2008 Gambar 7.1 Kelangkaan minyak tanah menyebabkan masyarakat harus

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH DEFINISI Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 1 Pakem Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Materi Pokok : Ilmu Ekonomi Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta

Lebih terperinci

Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia. Bab. Warta Ekonomi. Langka Minyak, DPRD Sumsel akan Panggil Pertamina

Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia. Bab. Warta Ekonomi. Langka Minyak, DPRD Sumsel akan Panggil Pertamina Bab I Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia Warta Ekonomi Langka Minyak, DPRD Sumsel akan Panggil Pertamina Jumat, 18 Februari 2005 Pkl. 16.20 WIB TEMPO Interaktif, Palembang:

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI SMA KELAS XI

MODUL EKONOMI SMA KELAS XI MODUL EKONOMI SMA KELAS XI SEPTIANA SUSI PURWANTINI Seri Pengembangan Bahan Ajar Pendekatan Saintifik i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 1 Pakem Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Materi Pokok : Masalah ekonomi dalam sistem ekonomi Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Tujuan

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA KEGIATAN PRODUKSI:

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA KEGIATAN PRODUKSI: JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA Kegiatan Ekonomi: Segala tindakan yang dilakukan manusia sbg upaya untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3

Lebih terperinci

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup BAB I Pengertian & Ruang Lingkup 1.1. Masalah Kelangkaan Pada jaman dahulu sewaktu jumlah manusia masih sangat terbatas, tidak ada persaingan ataupun peperangan untuk memperoleh makanan dan sumberdaya

Lebih terperinci

Materi Ajar Ekonomi_Kls X_ Jogo Hera Page 1

Materi Ajar Ekonomi_Kls X_ Jogo Hera Page 1 Bab I Manusia dan Kebutuhan Indikator : Mendeskripsikan pengertian kebutuhan. A. Pengertian Kebutuhan Di dalam kehidupan sehari-hari orang cenderung menyamakan kebutuhan (needs) dengan keinginan (wants).

Lebih terperinci

Kelembagaan Ekonomi di Indonesia (Ekonomi Pancasila, Ekonomi Kerakyatan)

Kelembagaan Ekonomi di Indonesia (Ekonomi Pancasila, Ekonomi Kerakyatan) Kelembagaan Ekonomi di Indonesia (Ekonomi Pancasila, Ekonomi Kerakyatan) Pokok Bahasan: 1. Indonesia Kapitalis atau sosialis? 2. Kelembagaan ekonomi Indonesia( sistem regulasi, konstitusi, institusi) 3.

Lebih terperinci

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Dasar-dasar Bisnis & Ekonomi

Dasar-dasar Bisnis & Ekonomi BAB 1 Dasar-dasar Bisnis & Ekonomi 1.1. Kegiatan Perekonomian Usaha pemenuhan kebutuhannya oleh manusia saat ini merupakan hasil perkembangan yang terjadi secara terus menerus dan mengalami perubahan dari

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 B PILIHAN GANDA 1. Alat pemuas kebutuhan berupa barang dan jasa bersifat... A. Terbatas D. Tetap B. Tidak terbatas E. Berubah ubah C.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM EKONOMI

BAB III SISTEM EKONOMI BAB III SISTEM EKONOMI INSTRUCTIONAL OBJECTIVES Students are able to describe the economic system Students are able to distinguish the kinds of economic system SISTEM EKONOMI Sistem + ekonomi = sistem

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: 06 Ekonomi Fakultas EKONIMI DAN BISNIS Program Studi MANAJEMEN PEREKONOMIAN INDONESIA Sistem Perekonomian Indonesia, Sistem Kapitalis, Sistem Ekonomi Sosialis dan Sistem Campuran Serta Indonesia

Lebih terperinci

SUKARDI EKONOMI UNTUK SMA/MA KELAS X

SUKARDI EKONOMI UNTUK SMA/MA KELAS X SUKARDI EKONOMI UNTUK SMA/MA KELAS X i Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Ekonomi 1 Untuk SMA/MA Kelas X Sukardi Editor materi : Titik Maryani Tata letak : Tim Setting/Layout

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan Mata pelajaran Kelas / semester Materi pokok Alokasi waktu : MAN YOGYAKARTA III : Ekonomi : X / Satu : Sistem Ekonomi : 2 x 45 menit A. KEGIATAN INTI

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR Bab 17 Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar 351 BAB 17 PERMINTAAN DAN PENAWARAN ARAN SERTA TERBENTUKNYA HARGA PASAR Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 Gambar 17.1 Tawar-menawar antara penjual

Lebih terperinci

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN 1 Pola Kegiatan Perekonomian Definisi : Model/corak kegiatan suatu perekonomian suatu masyarakat/negara Pembahasannya meliputi : a. Uang, Perdagangan Dan Spesialisasi b. Pelaku

Lebih terperinci

Kegiatan Ekonomi : 1. Produksi. 2.Distribusi. 3.Konsumsi. Pertemuan ke 2

Kegiatan Ekonomi : 1. Produksi. 2.Distribusi. 3.Konsumsi. Pertemuan ke 2 Kegiatan Ekonomi : 1. Produksi 2.Distribusi 3.Konsumsi Pertemuan ke 2 Kegiatan Produksi : Usaha untuk menghasilkan atau menambah daya guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh: Perusahaan

Lebih terperinci

A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi

A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi a. Pengertian kegiatan produksi Kata roduksi berasal dari bahasa Inggris to produce yang artinya menghasilkan. Jadi, produksi berarti kegiatan

Lebih terperinci

AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MATERI IPS KELAS VII SEMESTER II

AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MATERI IPS KELAS VII SEMESTER II AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MATERI IPS KELAS VII SEMESTER II TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi manusia Menyebutkan jenis jenis kebutuhan manusia Materi

Lebih terperinci

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id URS is

Lebih terperinci

SMA. Tersedia bahan mentah Tersedia tenaga kerja Tersedia modal Manajemen yang baik Dapat mengubah masyarakat agraris menjadi Negara industri

SMA. Tersedia bahan mentah Tersedia tenaga kerja Tersedia modal Manajemen yang baik Dapat mengubah masyarakat agraris menjadi Negara industri JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XII (DUA BELAS) GEOGRAFI ANALISIS LOKASI INDUSTRI 1. Pengertian industri: Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah

Lebih terperinci

Masalah Pokok Ekonomi

Masalah Pokok Ekonomi C. CARA MENGATASI KELANGKAAN DAN MASALAH POKOK EKONOMI. Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari, terdapat beberapa permasalahan yang mendasar dan harus dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Solusi yang

Lebih terperinci

Sistem Ekonomi Indonesia

Sistem Ekonomi Indonesia Sistem Ekonomi Indonesia Sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila dan Pasal 33 UUD 1945. Sistem demokrasi ekonomi yaitu sistem ekonomi yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi merupakan pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu terentu. Pengeluaran konsumsi menjadi komponen

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS MODUL EKONOMI Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS X KATA PENGANTAR Pada hakikatnya, ilmu ekonomi mempelajari perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, dan berkembang dengan

Lebih terperinci

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia Perekonomian Indonesia Modul ke: 06Fakultas Ekonomi & Bisnis Membahas Konsep Sistem Ekonomi dan Implementasi Sistem Ekonomi di Indonesia Abdul Gani,SE MM Program Studi Manajemen Apa Pengertian Sistem?

Lebih terperinci

Teori Organisasi Umum. Ekonomi

Teori Organisasi Umum. Ekonomi Teori Organisasi Umum Ekonomi NAMA : ABRAHAM NUGROHO KELAS : 2ka11 NPM : 10108017 sistem informasi university Gunadarma I. DEFINISI EKONOMI Kata Ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti

Lebih terperinci

BAB I KELANGKAAN DAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA

BAB I KELANGKAAN DAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA BAB I KELANGKAAN DAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA SMA TERBUKA 1 Materi Pendahuluan Kebutuhan dan Keinginan Benda Pemuas Kebutuhan Alokasi Sumber Daya Kelangkaan Kelangkaan dan Biaya Peluang Prinsip Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

A. Materi: Motif dan Prinsip Ekonomi 1. Kelangkaan (Scarcity)

A. Materi: Motif dan Prinsip Ekonomi 1. Kelangkaan (Scarcity) A. Materi: Motif dan Prinsip Ekonomi Tindakan ekonomi yang dilakukan tentu memiliki alasan atau tujuan tertentu untuk disebut motif. Antara satu orang dengan orang lain pasti memiliki motif yang berbeda.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr, Wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr, Wb. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr, Wb. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-nya,sehingga penyusun dapat menyelesaikan modul Ekonomi Kompetensi dasar menganalisis

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi PELAKU KEGIATAN EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan rumah tangga keluarga, rumah tangga produsen, rumah tangga pemerintah,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI DI PEDESAAN

IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI DI PEDESAAN 7 IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI DI PEDESAAN Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan : ANALISIS POTENSI EKONOMI DESA Waktu : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan (selama 100 menit). Tujuan : Membangun pemahaman

Lebih terperinci

Ekonomi 1. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang. Untuk SMA/MA Kelas X. Disusun oleh: Mintasih Indriayu

Ekonomi 1. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang. Untuk SMA/MA Kelas X. Disusun oleh: Mintasih Indriayu Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Ekonomi 1 Untuk SMA/MA Kelas X Disusun oleh: Mintasih Indriayu Editor Tri : Tien Gunawati Design Cover : Desteka Ukuran : 17,6 X 25

Lebih terperinci

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1)

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1) b. Fungsi Pasar Pasar sangat penting bagi roda perekonomian suatu negara, maka dari itu muncullah fungsi utama pasar antara lain: 1) Fungsi Pembentukan Harga: Fungsi pembentukan harga. artinya pasar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pemenuhan kebutuhan pokok dalam hidup adalah salah satu alasan agar setiap individu maupun kelompok melakukan aktivitas bekerja dan mendapatkan hasil sebagai

Lebih terperinci

Seri Pengembangan Bahan Ajar Pendekatan Saintifik

Seri Pengembangan Bahan Ajar Pendekatan Saintifik Seri Pengembangan Bahan Ajar Pendekatan Saintifik [Type text] Untuk SMA/MA Kelas XI Ekonomi 2 Page Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Akuntansi

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA Kapitalis, Sosialis, dan campuran

PEREKONOMIAN INDONESIA Kapitalis, Sosialis, dan campuran PEREKONOMIAN INDONESIA Kapitalis, Sosialis, dan campuran Modul ke: Rieke Pernamasari, SE., M.Ak EKONOMI BISNIS Fakultas Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Sistem Ekonomi Saat ini semua Negara

Lebih terperinci

Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia

Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia Jenis-Jenis Usaha Masyarakat Di masyarakat terdapat berbagai jenis usaha. Jenis usaha tersebut dapat dibagi menurut lapangan usaha dan pemiliknya. 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

Jenis Sistem Ekonomi

Jenis Sistem Ekonomi Jenis Sistem Ekonomi 1. Sistem Ekonomi Pasar Perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi anatar pembeli dan penjual di pasar 2. Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi pasar yang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI 2.1 Sejarah Industri Barang Konsumsi Pada sekitar tahun 1920-an industri modern di Indonesia hampir semuanya dimiliki oleh orangasing meskipun jumlahnya relatif

Lebih terperinci

KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH POKOK BAHASAN Pendahuluan Kegiatan ekonomi Pelaku pelaku kegiatan ekonomi Tujuan campur tangan pemerintah Peran pemerintah Sirkulasi aliran

Lebih terperinci

MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2009

MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2009 Matrikulasi 2009/2010 Oleh: Dompak Napitupulu MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2009 1 2 PB.I. Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi 1.1. Definisi Ekonomi Berdasarkan pemahaman singkat pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Nelayan Nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil laut. Di Indonesia para nelayan biasanya bermukim di daerah pinggir pantai atau pesisir laut. Komunitas nelayan

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3 1 Tiga Masalah Pokok Organisasi Ekonomi 1. Komoditi apa (what) yang harus diproduksi, dan berapa? Karena sumber daya bersifat langka atau terbatas (konsep

Lebih terperinci

Materi 2 Ekonomi Mikro

Materi 2 Ekonomi Mikro Materi 2 Ekonomi Mikro Hubungan Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Abstract Hubungan pelaku ekonomi dalam perekonomian dengan mempelajari sumberdaya aktivitas ekonomi yang saling berkaitan dalam kegiatan

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Ekonomi

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Ekonomi UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : 8 Waktu : 11.15-12.45 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka usaha untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan

Lebih terperinci

MODUL AKUNTANSI SMK KELAS XI SEMESTER 1

MODUL AKUNTANSI SMK KELAS XI SEMESTER 1 MODUL AKUNTANSI SMK KELAS XI SEMESTER 1 BIDANG KEAHLIAN BISNIS dan MANAJEMEN Program Keahlian Akuntansi OKI ERFANA SULISTYARINI PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji

Lebih terperinci

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA A. Definisi Sistem ekonomi adalah cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran. Pelaksanaan sistem ekonomi suatu negara tercermin

Lebih terperinci

Modul Mengelola Kartu Piutang dan Kartu Utang

Modul Mengelola Kartu Piutang dan Kartu Utang Modul Mengelola Kartu Piutang dan Kartu Utang NOVI MARIANTI A210140173 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Akuntansi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Berdasarkan permasalahan yang telah teridentifikasi, disintesakan (dirangkum), dibatasi, dan ditetapkan menjadi tiga pokok permasalahan (faktor),

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) Pada sekitar tahun 1920-an industri modern di Indonesia hampir

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) Pada sekitar tahun 1920-an industri modern di Indonesia hampir BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) 1.1. Sejarah Industri Barang Konsumsi Pada sekitar tahun 1920-an industri modern di Indonesia hampir semuanya dimiliki oleh orangasing meskipun jumlahnya relatif sedikit.

Lebih terperinci

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional 1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat

Lebih terperinci

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Peran Pemerintah dalam Perekonomian Peran Pemerintah dalam Perekonomian 1. Sistem ekonomi atau Politik Negara 2. Pasar dan peran Pemerintah 3. Jenis Sistem Ekonomi 4. Peran Pemerintah 5. Sumber Penerimaan Negara week-2 ekmakro08-ittelkom-mna

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Dalam arti luas industri mencakup

1. PENDAHULUAN. produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Dalam arti luas industri mencakup 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan industri memiliki peranan yang penting dalam rangka usaha untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum tujuan pembangunan industri

Lebih terperinci

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional Ringkasan Kebijakan Pembangunan Industri Nasional Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi, berdampak sangat ketatnya persaingan, dan cepatnya terjadi perubahan lingkungan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

BAB III LANDASAN TEORI. sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Proses Produksi Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hutan Marga dan Hutan Rakyat 1. Hutan Marga Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN 1 SISTEM-SISTEM EKONOMI

MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN 1 SISTEM-SISTEM EKONOMI MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN 1 SISTEM-SISTEM EKONOMI copyright 2016 Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang, Tangerang Selatan. e-mail: dosen01066@unpam.ac.id

Lebih terperinci