BAB V PENUTUP. 2. Berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus. menghambat bakteri dengan ukuran zona sebesar 2,40 mm

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun mangga (Mangifera indica L.) : 1. Berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang ditunjukkan (1011,12>5,99) dengan tingkat kepecayaan 99% 2. Berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan respon hambat terbesar dan terbaik pada konsentarsi 100% yang mampu menghambat hingga membentuk zona hambat sebesar 3,16 mm dan respon hambatan terkecil pada konsentarsi 25% yang mampu menghambat bakteri dengan ukuran zona sebesar 2,40 mm B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak daun mangga (Mangifera indica L.) dalam menghambat pertumbuhan bekteri Staphylococcus aureus. 2. Masyarakat dapat menggunakan daun mangga (Mangifera indica L.) sebagai obat tradisional berbahan herbal untuk menyembuhkan berbagai penyakit infeksi khusunya, infeksi luka, jerawat, bisul, dan sariawan. 1

2 DAFTAR PUSTAKA David D.B., and Rubinstein E Treatment of MRSA infection, p In Fluit Ad C, and Franz-Josef Schitz (editors), MRSA: Current perspectives. Caister Academic Press, Norfolk England. Dwijayanti, A. dkk., 2013, Efek Kelasi Ekstrak Etanol Daun Mangifera foetida pada Feritin Serum Penderita Talesemia di RS Cipto Mangunkusumo, J.I. Med Assoc., 1(1): Gibson, J. M Mikrobiologi dan Patologi untuk Perawat. Diterjemahkan oleh Prasada, S. Cetakan I. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hendri, W., Sani, E. P., dan Yani, L., Uji Aktivitas Antibacteri Madu Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Farmasi FMIPA. Universitas Islam Bandung. Ibrahim, N. dkk., 2013, Standarisasi Ekstrak Etil Asetat Kayu Sanrego, Online Jurnal of Natural Science, 2(3):1-8. Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., dan L.N. Ornston Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-20 (Alih bahasa : Nugroho & R.F.Maulany). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal. 211,213,215. Johan, Y. F Uji Kemampuan Anti Mikroba Ekstrak Daun Jakut Pahit (Paspalum conjugatum) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro. SKRIPSI. UNWIRA: Kupang Masibo, M and He, Q., 2009, In Vitro Antimicrobial Activity and The Major Polyphenol in Leaf Extract of Mangifera indica L., Malaysian Journal of Microbiology., 5(2): Melky, Putri, W. A. E., dan Kurniati Uji Antibakteri Ekstrak Gracilaria sp. (Rumput Laut) terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal FMIPA. Universitas Sriwijaya. Palembang Nuryanto, Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Mangga Bacang (Mangifera feotida) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Naskah publikasi Perdana A., pada link : (diakses pada 15 Agustus) 2

3 Prawata, L.M.O.A dan P.F.S. Dewi Isolasi dan uji antibakteri minyak atsiri dari rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) Jurnal kimia 2(2):4-10 Rahayu, I. D Aktivitas Antibakteri Saponin Hasil Isolasi Aloe barbadensismiller terhadap Staphylococcus aureus Penyebab Mastitis pada Sapi Perah. Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan dan Perikanan UMM. Malang. Setiabudy, R., Golongan Kuinolon dan Flourokuinolon dalam Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Departemen Farmakologi dan Teraupetik Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Sine, Y Uji Antibakteri Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catapa L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Aeromonas hydrophilia. SKRIPSI. UNDANA: Kupang. Songer, J. G., Post, K. W Veterynery Microbiologi. Bacterial and Fungal Agent of Animal Disease. Elsivier Saunders. USA. Subronto dan Tjahajati, I Ilmu Penyakit Ternak II. Gajah Mada University Press: Yogyakarta. Subroto, M.A. dan H. Saputro Gempur Penyakit dengan Sarang Semut. Penebar Swadaya, Jakarta Wandasari, F., Ruslan, K. dan Kusmardiyani, S., 2007, Telaah Fitokimia Daun Mangga (Mangifera indica L.) yang berasal dari dua lokasi tumbuh, Penelitian Obat Bahan Alam, Sekolah Farmasi ITB: Bandung. (Online) ( (diakses 15 Agustus 2015) Wasitaningrum, I. D. A. 2009, UJI RESISTENSI BAKTERI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli DARI ISOLAT SUSU SAPI SEGAR TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIK Yuniarti, T. (2008). Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta Media Pressindo. Hal

4 4

5 Lampiran 1. Tabel Distribusi F Nilai F tabel (0,05) = (0,05.dbP.dbG) ; (0, )=3,48 Nilai F tabel (0,01) = (0,01.dbP.dbG) ; (0, ) = 5,99 5

6 Lampiran 2. Tabel Distribusi t Nilai presentil distribusi t Sebaran t-student 6

7 Lampiran 3. Analisis of Varians (ANOVA) One Way menggunakan SPSS V.16 ONEWAY HASIL BY PERLAKUAN /MISSING ANALYSIS /POSTHOC=LSD ALPHA(0.01). Oneway HASIL ANOVA Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Post Hoc Tests Multiple Comparisons HASIL LSD (I) PERLA KUAN (J) PERLA KUAN Mean Difference (I-J) td. Error Sig. 99% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound 0% 25% * % * % * % *

8 25% 0% * % * % * % * % 0% * %.3000 * % * % * % 0% * %.6333 * %.3333 * % % 0% * %.7667 * %.4667 * % *. The mean difference is significant at the 0.01 level. Pada Tabel Analisis of Varians (ANOVA) dapat disimpulkan bahwa pada LS α=1% dan diperoleh (P. sig = 0.000) yang berarti P<0.01. Oleh sebab itu terdapat adanya perbedaan rerata antar perlakuan konsentrasi yang signifikan, maka dilanjutkan Uji BNT atau LSD (Least Significance Different). Pada tabel LSD bagian yang bertanda bintang (*) ini menunjukkan perbedaan rerata antara konsentrasi ekstrak daun srikaya. Pada konsentrasi 0% berbeda nyata dengan semua konsentrasi, 8

9 Pada konsentrasi 25% berbeda nyata dengan semua konsentrasi. Pada konsentrasi 50% berbeda nyata dengan semua konsentrasi Pada konsentrasi 75% berbeda nyata dengan 0%, 25% dan 50% tetapi tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 100% Pada konsentrasi 100% berbeda nyata dengan 0%, 25%, dan 50% tetepi tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 75% 9

10 Lampiran 4. Gambar Proses Penelitian a. Proses pengeringan daun mangga b. Hasil blender daun mangga c. Proses maserasi d. Proses penyaringan 10

11 e. Proses rotaf f. Hasil rotaf g. Proses sterilisasi ekstrak dan media h. Hasil sterilisasi ekstrak 11

12 i. Proses pengenceran j. Proses pembuatan konsentrasi k. Proses pengujian l. Sebelum inkubasi 12

13 m. Proses inkubasi n. Hasil inkubasi o. Proses pengukuran zona hambat 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18