BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
|
|
- Dewi Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran histopatologi tumor payudara di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik dari bulan Januari 2009 sampai Desember Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, maka kerangka konsep dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Tumor Payudara Gambaran Histopatologi Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 3.2. Definisi Operasional Tumor payudara adalah segala bentuk pembesaran yang tidak normal pada organ payudara tanpa memperhatikan jenisnya apakah jinak atau ganas. Gambaran histopatologi adalah hasil dari pembacaan sedian histopatologi tumor payudara oleh dokter spesialis Patologi Anatomi. Cara pengukuran gambaran histopatologi adalah dengan analisis data rekam medik dari sediaan histopatologi tumor payudara yang ada di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik pada tahun Alat ukur yang digunakan adalah data rekam medis yang menunjukkan karakteristik histopatologi dari tumor payudara. Hasil pengukuran yang diperoleh adalah jenis-jenis gambaran histopatologi dari tumor payudara baik tumor jinak maupun tumor ganas,
2 berdasarkan klasifikasi yang paling spesifik dari WHO tahun 2003 dengan skala pengukuran berupa skala nominal. Klasifikasi Utama Tumor Payudara berdasarkan WHO tahun 2003 yaitu: a. Ephitelial Tumours b. Myoepithelial Lessions c. Mesenchymal Tumours d. Fibroepithelial Tumours e. Tumours of the Nipple f. Malignant Lymphoma g. Metastatic Tumours h. Tumours of the Male Breast
3 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan desain penelitian cross sectional (potong lintang). Dengan satu kali pengamatan didapatkan data gambaran histopatologi tumor payudara di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik tahun Waktu & Tempat Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan selama dua bulan, yaitu dari bulan Agustus 2011 hingga September Tempat penelitian adalah Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik-Medan. Tempat penelitian ini dipilih karena RSUP H. Adam Malik adalah Rumah Sakit tipe A sesuai SK MENKES No. 335/MENKES/SK/VII/1990 yang merupakan tempat rujukan dari berbagai sarana pelayanan kesehatan sehingga cukup representatif untuk dijadikan acuan sumber data epidemiologi khusunya di propinsi Sumatera Utara. Selain itu RSUP H. Adam Malik juga adalah Rumah Sakit Pendidikan sesuai SK MENKES No. 502/MENKES/SK/IX/ Populasi dan Sampel Populasi Populasi pada penelitian ini adalah semua sediaan histopatologi dari tumor payudara dari bulan Januari 2009 sampai Desember 2010 di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik-Medan Sampel Sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling, dimana seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian.
4 Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah : Kriteria inklusi : Semua data rekam medik berupa nama, jenis kelamin, umur dari sediaan histopatologi tumor payudara yang dilengkapi dengan tipe histologinya pada bulan Januari 2009 sampai Desember Kriteria eksklusi : Data rekam medis dengan pemeriksaan secara Sitologi Metode Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data rekam medik sediaan histopatologi tumor payudara pada bulan Januari 2009 sampai Desember Data dikumpulkan kemudian diolah dan dikelompokkan sesuai gambaran histopatologinya Metode Pengolahan dan Analisis Data Semua data yang telah dikumpulkan, dicatat, dikelompokkan kemudian diolah dengan menggunakan program Statistic Package for Social Science (SPSS) versi 17.0 sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran histopatologi dari hasil operasi organ payudara di RSUP H. Adam Malik-Medan.
5 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 335/Menkes/SK/VII/1990 dan sesuai dengan SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991, Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik juga sebagai Pusat Rujukan wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, dan Riau. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik terletak di Jalan Bunga Lau No. 17 Km. 12 Kecamatan Medan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan yang dikepalai oleh dr. Sumondang M. Pardede, Sp. PA. Instalasi Patologi Anatomi ini berada di lantai dua gedung Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan. Instalasi Patologi Anatomi adalah mitra klinis dalam menunjang diagnosis penyakit untuk tindakan atau pengobatan yang akurat. Hampir semua klinisi membutuhkan hasil pemeriksaan Patologi Anatomi, antara lain Kebidanan, Bedah (Onkologi, Urologi, Thoraks, Saraf, dan lain-lain), THT, Penyakit Dalam, dan lain-lain. Jenis pelayanan Laboratorium Patologi Anatomi yang tersedia adalah pra-bedah, yaitu Sitologi (Biopsi Aspirasi, Pap s Smear, Sitologi Ascites, Urin, Pleura, dan lain-lain), Histopatologi (Core Biopsy, Kuret, Eksisi), Intra Bedah (Sitologi Imprint/Kerokan, Frozen Section/Potong Beku), Pasca Bedah Histopatologi blok Parafin rutin, pemeriksaan khusus Histokimia, pewarnaan khusus imunohistokimia (IHC) terbatas (ER, PR, Her-2 Neu). Jenis pelayanan unggulan adalah Frozen Section (potong
6 beku) dan pemeriksaan IHC, yang akan dikembangkan terus dengan jenis pemeriksaan lainnya Deskripsi Data Penelitian Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang berasal dari rekam medis penderita tumor payudara yang berisi hasil pemeriksaan histopatologi dari tumor payudara di Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. Data yang diambil berasal dari dua kurun waktu, yaitu data rekam medis pada tahun 2009 sampai tahun Jumlah data keseluruhan adalah 279 data rekam medis lengkap yang berisi nomor PA, nama pasien, umur, jenis kelamin dan hasil pemeriksaan histopatologi tumor payudara. Untuk tahun 2009, terdapat 139 data rekam medis, sedangkan untuk tahun 2010 terdapat 140 data rekam medis Distribusi Penderita Tumor Payudara berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi data penelitian berdasarkan jenis kelamin penderita tumor payudara untuk tahun dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.1. Distribusi Penderita Tumor Payudara berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Jenis Kelamin N % Laki-laki Perempuan Total
7 Berdasarkan tabel 5.1., didapati bahwa untuk tahun , jumlah pasien laki-laki yang menderita tumor payudara adalah 12 orang (4.3%) dan perempuan sebanyak 267 orang (95.7%) Distribusi Penderita Tumor Payudara berdasarkan Kelompok Umur Distribusi data penelitian yang menunjukkan umur penderita tumor payudara pada tahun dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.2. Distribusi Penderita Tumor Payudara berdasarkan Kelompok Umur Tahun Kelompok Umur N % tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun Total Berdasarkan tabel 5.2., didapati bahwa jumlah penderita tumor payudara pada rentang usia tahun sebanyak 30 orang (10,8%), pada rentang usia tahun sebanyak 29 orang (10.4%), pada rentang usia tahun sebanyak 52 orang (18.6%), pada rentang usia tahun sebanyak 86 orang (30.8%), pada rentang usia tahun sebanyak 57 orang (20.4%), pada rentang usia tahun sebanyak 19 orang (6.8%), dan pada rentang usia orang sebanyak 6 orang (2.2%).
8 Distribusi Penderita Tumor Payudara berdasarkan Gambaran Histopatologi Gambaran histopatologi dari tumor payudara pada tahun adalah sebagai berikut. Tabel 5.3. Distribusi Penderita Tumor Payudara berdasarkan Gambaran Histopatologi Tahun Tingkat Keganasan N % Tingkat Keganasan % Total Fibroadenoma Mammae Tumor Jinak Total Tumor Jinak Payudara Tumor Ganas Phyllodes Tumor Intraductal Papillary Neoplasm Lipoma Atypical Ductal Hyperplasia Gynecomastia Invasive Ductal Carcinoma Invasive Lobular Carcinoma Phyllodes Malignant Medullary Carcinoma Paget Disease Total Tumor Ganas Payudara Total Tumor Payudara Berdasarkan tabel 5.3., dapat dilihat bahwa untuk penderita tumor payudara di tahun , total penderita tumor jinak pada payudara
9 adalah 85 orang (30.5%) dengan penyebaran jenis gambaran histopatologi antara lain, Fibroadenoma Mammae sebanyak 64 orang (75.3%). Phyllodes Tumor sebanyak 11 orang (12.9%), Intraductal Pappilary Neoplasm sebanyak 5 orang (5.9%), Lipoma sebanyak 2 orang (2.4%), Atypical Ductal Hyperplasia sebanyak 2 orang (2.4%) dan Gynecomastia 1 orang (1.2%) Sementara untuk tumor ganas payudara, total penderita adalah 194 orang (69.5%) dengan penyebaran jenis gambaran histopatologi berupa Invasive Ductal Carcinoma sebanyak 151 orang (77.8%), Invasive Lobular Carcinoma sebanyak 36 orang (18.6%), Phyllodes Malignant sebanyak 4 orang (2.1%), Medullary Carcinoma sebanyak 2 orang (1%), dan Paget Disease 1 orang (0.5%) Distribusi Penderita Tumor Payudara berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Keganasan Distribusi penderita tumor payudara jika ditinjau dari jenis kelamin dan tingkat keganasan untuk tahun dapat dilihat pada tabel 5.4. berikut. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total Tabel 5.4. Distribusi Penderita Tumor Payudara berdasarkan Jenis kelamin dan Tingkat Keganasan Tingkat Keganasan Tumor Jinak Tumor Ganas Total N % N % N % Berdasarkan tabel 5.4., pada tahun , jumlah pasien lakilaki yang menderita tumor jinak payudara sebanyak 4 orang (1.4%),
10 jumlah pasien laki-laki yang menderita tumor ganas payudara sebanyak 8 orang (2.9%), jumlah pasien perempuan yang menderita tumor jinak payudara sebanyak 81 orang (29%) dan jumlah pasien perempuan yang menderita tumor ganas payudara sebanyak 186 orang (66.7%) Distribusi Penderita Tumor Payudara berdasarkan Kelompok Umur dan Tingkat Keganasan Jika ditinjau dari distribusi penderita tumor payudara berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, maka penyebaran data penelitian tumor payudara untuk tahun adalah sebagai berikut. Kelompok Umur tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun Total Tabel 5.5. Distribusi Penderita Tumor Payudara berdasarkan Kelompok Umur dan Tingkat Keganasan Tingkat Keganasan Tumor Jinak Tumor Ganas Total N % N % N % N % N % N % N % N % Tabel 5.5. di atas memperlihatkan bahwa pada kelompok umur tahun, terdapat frekuensi tumor jinak sebanyak 25 orang (9%) dan tumor ganas sebanyak 5 orang (1.8%). Untuk kelompok umur tahun
11 terdapat frekuensi tumor jinak sebanyak 23 orang (8.2%) dan tumor ganas sebanyak 6 orang (2.2%). Untuk kelompok umur tahun terdapat frekuensi tumor jinak sebanyak 23 orang (8.2%) dan tumor ganas 29 orang (10.4%). Untuk kelompok umur tahun terdapat frekuensi tumor jinak sebanyak 13 orang (4.7%) dan tumor ganas 73 orang (26.2%). Untuk kelompok umur tahun terdapat frekuensi tumor jinak sebanyak 1 orang (0.4%) dan tumor ganas 56 orang (20.1%). Untuk kelompok umur tahun tidak terdapat insidensi tumor jinak sedangkan tumor ganas sebanyak 19 orang (6.8%). Dan untuk kelompok umur tahun juga tidak terdapat insidensi frekuensi tumor jinak sementara tumor ganas sebanyak 6 orang (2.2%) Pembahasan Pemeriksaan Histopatologi Pemeriksaan histopatologi, seperti yang dilakukan pada penelitian ini, sampai sekarang merupakan gold standart/baku emas dalam penentuan diagnosis suatu neoplasma apakah neoplasma tersebut ganas ataupun jinak (Dewi, 2009). Metode diagnosis dengan pemeriksaan histopatologi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : metode potongan blok parafin (paraffin embeded tissue selection) dan metode potongan beku (frozen section). Metode potongan blok parafin merupakan metode dimana jaringan sampel didehidrasi kemudian ditanam dalam parafin padat, lalu dipotong dan diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin eosin/h-e dan selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop. Metode pengambilan sampel pada potongan blok parafin dapat berupa spesimen biopsi (biopcy specimens) ataupun spesimen besar (gross specimens). Sedangkan metode potongan beku merupakan metode pemeriksaan dengan cara mengambil sekeping jaringan segar, tidak perlu difiksasi, dan dibawa ke bagian patologi untuk dicetak beku secara cepat, diwarnai dan
12 didiagnosis. Umumnya proses ini berlangsung singkat (30 menit). Namun, karena potong beku sifatnya mendesak, jaringan belum dapat difiksasi, desikasi dan tahapan lain, hingga pewarnaan sediaan kurang baik, maka ketepatan diagnosisnya lebih rendah daripada metode potongan blok parafin. Oleh sebab itu, pada penelitian ini potongan beku tidak boleh menggantikan diagnosis dari potongan blok parafin (Desen, 2011). Sehingga penentuan diagnosis apakah seseorang menderita tumor payudara dan juga penentuan tingkat keganasan dari tumor payudara tersebut ditentukan oleh pemeriksaan histopatologi dengan metode blok parafin Analisis Distribusi Data Penelitian Analisis Distribusi Tingkat Keganasan Tumor Payudara Berdasarkan hasil penelitian, didapati bahwa insidensi tumor ganas pada payudara ternyata jauh lebih tinggi daripada tumor jinak. Insidensi tumor ganas adalah sebanyak 194 orang (69.5%) sementara untuk tumor jinak sebanyak 85 orang (30.5%). Tingkat keganasan juga tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, pada laki-laki insidensi tumor ganas payudara sebanyak 8 orang (2.9%) sedangkan tumor jinak sebanyak 4 orang (1.4%). Demikian juga, insidensi tumor ganas pada perempuan lebih besar daripada tumor jinak. Jumlah perempuan yang menderita tumor ganas adalah 186 orang (66.7%) dan tumor jinak sebanyak 85 orang (31.9%). Hal serupa juga didapati dari berbagai laporan terpisah yang merujuk pada tingginya angka keganasan dari suatu tumor termasuk tumor payudara. Begitu juga menurut laporan Nadella (2006) yang menyatakan bahwa tumor ganas payudara merupakan neoplasma tersering pada wanita di Amerika Serikat. Sementara data demografi yang cukup lengkap menggambarkan distribusi dari tumor yang jinak pada payudara masih belum ada. Namun,
13 hal ini sebaiknya janganlah dijadikan suatu patokan umum, karena menurut penelitian, sebagian besar tumor ganas payudara tersebut berkembang dari tumor jinak payudara. Menurut Scott dalam New England Journal of Medicine (2005), seseorang yang sedang didiagnosis ataupun pernah didiagnosis menderita tumor jinak payudara, sudah menjadi faktor resiko untuk berkembang menjadi tumor ganas payudara. Selain itu, masih rendahnya sarana diagnostik untuk menemukan kasus-kasus tumor payudara terutama tumor jinak pada payudara juga mempengaruhi jumlah angka kejadian dari tumor payudara. Serta masih kurangnya kesadaran dari masyarakat sendiri untuk mendatangi pihak sarana kesehatan, dokter dan rumah sakit saat mengalami gejala awal yang masih tergolong ringan dan cenderung baru mengeluhkan saat sudah berada pada stadium lanjut. Seperti penelitian kasus kontrol oleh Azamris (2000) di RSUP Dr. M. Djamil Padang yang melaporkan persentase kasus kanker payudara tertinggi saat didiagnosis adalah pada stadium III B (40%) dan spektrum stadium pasien terbanyak pada stadium lanjut lokal sebesar 68,6%. Hal ini tentu menyamarkan laporan jumlah insidensi tumor jinak payudara Analisis Distribusi Gambaran Histopatologi Tumor Payudara Berdasarkan gambaran histopatologi, dari 85 orang penderita tumor jinak payudara, tipe gambaran histopatologi yang tersering adalah Fibroadenoma mammae, yaitu sebanyak 64 orang (75.3%). Kemudian disusul oleh Phyllodes Tumor sebanyak 11 orang (12.9%). Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita di usia muda, yaitu pada usia remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW Breats Cancer Institute, Fibroadenoma mammae umumnya terjadi pada wanita dengan usia tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya menurut Euhus (2008) lebih dari 9% populasi wanita terkena Fibroadenoma mammae. Sedangkan laporan dari
14 Western Breast Services Alliance, Fibroadenoma mammae terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%) wanita mengalami Fibroadenoma mammae dalam hidupnya. Namun, kejadian Fibroadenoma mammae dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada usia muda. Pada tumor ganas payudara didapati frekuensi tertinggi di tahun masih berada pada tipe tumor dengan gambaran histopatologi Invasive Ductal Carcinoma sebanyak 151 orang (77.8%) disusul dengan tipe gambaran Invasive Lobular Carcinoma yaitu sebanyak 36 orang (18.6%). Pada suatu penelitian cross sectional di India oleh Saxena (2005) juga menyatakan bahwa prevalensi tertinggi tumor ganas payudara adalah Invasive Ductal Carcinoma sebanyak 88,2% dan seterusnya tipe Invasive Lobular Carcinoma sebanyak 3,7 %. Begitu juga dengan penelitian Wahyuni (2006), yang menemukan tipe histopatologi kanker payudara terbanyak yang dilaporkan di RS Kanker Dharmais adalah Invasive Ductal Carcinoma yaitu sebanyak 59 orang (76.6%), kemudian disusul oleh tipe Invasive Lobular Carcinoma sebanyak 10 orang (13%) Analisis Distribusi Umur Penderita Tumor Payudara Distribusi kelompok umur pasien tumor payudara ternyata berbeda untuk tumor ganas dan tumor jinak. Untuk tumor jinak payudara, frekuensi tertinggi berada pada kelompok umur yang lebih muda yaitu < 40 tahun. Dan umur rata-rata dari penderita tumor jinak payudara adalah 28,45 tahun. Suatu penelitian di Benin, Nigeria oleh Umanah (2010) yang mengamati tentang pola tumor payudara pada remaja berusia tahun melaporkan bahwa pada usia tersebut jenis tumor yang paling banyak didapati adalah tumor jinak, sementara kejadian tumor ganas ternyata
15 sangat jarang. Hal ini sesuai dengan penelitian ini, yang menunjukkan bahwa pada usia tahun insidensi tumor jinak payudara mencapai puncak tertinggi, yaitu sebanyak 25 orang (9.0%). Namun, data yang dilaporkan Robbins (2007) menunjukkan bahwa usia puncak penderita Fibroadenoma mammae, sebagai tumor jinak yang paling sering adalah pada usia 30-an. Untuk tumor ganas, frekuensi tertinggi terdapat pada kelompok usia tahun yaitu sebanyak 73 orang (26.2%), dan paling rendah adalah kelompok umur tahun, yaitu sebanyak 5 orang (1.8%). Hal ini sesuai dengan pelaporan Bugis (2007) sebuah penelitian kasus kontrol di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang bahwa kasus tumor payudara paling banyak ditemukan pada kelompok umur tahun. Dan umur rata-rata penderita tumor ganas payudara pada penelitian ini adalah 47,32 tahun. Selain itu, berdasarkan penelitian Wahyuni (2006), juga melaporkan bahwa usia tersering dari penderita tumor ganas payudara adalah <50 tahun. Hal ini ternyata tidak sesuai dengan hasil pelaporan ACS pada tahun 2009 yang menyatakan bahwa usia rata-rata seseorang terkena tumor ganas payudara adalah 61 tahun dan dengan jumlah kasus kasus dalam setahun untuk kelompok umur tahun. Namun demikian, berdasarkan suatu studi yang dilakukan di Shanghai oleh Ye, et al (2008) menunjukkan bahwa usia rata-rata penderita tumor ganas payudara adalah 46,9 tahun. Suatu angka yang menandakan bahwa usia rata-rata penderita tumor ganas payudara pada ras Asia adalah pada rentang umur tahun. Hal ini menunjukkan usia rata-rata seseorang terkena tumor payudara di Indonesia yang tergolong pada ras Asia lebih rendah daripada di USA. Sehingga faktor ras bisa dipertimbangkan sebagai faktor resiko dalam kejadian tumor ganas payudara. Secara garis besar terdapat perubahan pola keganasan pada tumor payudara seiring dengan meningkatnya usia. Saat usia muda (<40 tahun),
16 tumor payudara yang paling sering didapati adalah tumor jinak, sedangkan untuk usia yang lebih tua (>40 tahun), terdapat peningkatan insidensi tumor ganas payudara dan penurunan insidensi dari tumor jinak payudara. Perubahan pola keganasan tersebut dapat dilihat pada grafik linear yang membandingkan antara frekuensi tumor jinak dan tumor ganas payudara berdasarkan kelompok usia pada tahun Gambar 5.1. Distribusi Tumor Jinak dan Tumor Ganas Payudara berdasarkan Kelompok Umur
17 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Gambaran histopatologi dari penderita tumor payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan pada tahun dibedakan menjadi tumor jinak dan tumor ganas. Total penderita tumor payudara adalah sebanyak 279 orang. Jumlah penderita tumor ganas lebih banyak daripada penderita tumor jinak. 2. Prevalensi tumor jinak payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan pada tahun adalah sebanyak 85 orang (30.5%). 3. Prevalensi tumor ganas payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan pada tahun adalah sebanyak 194 orang (69.5%). 4. Gambaran histopatologi dari penderita tumor jinak payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan pada tahun yang tersering didapati adalah tipe Fibroadenoma mammae yaitu sebanyak 64 orang (75.3%). 5. Gambaran histopatologi dari penderita tumor ganas payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan pada tahun yang tersering didapati adalah tipe Invasive Ductal Carcinoma yaitu sebanyak 151 orang (77.8%). 6. Usia tersering dari penderita tumor jinak payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan pada tahun adalah adalah kelompok tahun yaitu sebanyak 25 orang (9.0%). 7. Usia tersering dari penderita tumor ganas payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik-Medan pada tahun adalah kelompok umur tahun yaitu sebanyak 73 orang (26.2%).
18 6.2. Saran 1. Lokasi penelitian sebaiknya diperluas, mengingat masih banyak sentra diagnostik yang lain yang terdapat di kota Medan, sehingga data demografi yang diperoleh semakin akurat. 2. Rekam Medis sebagai sumber data penelitian sebaiknya lebih lengkap dalam melampirkan unsur-unsur demografi, pelaporan pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan follow up yang dilakukan, serta lebih spesifik dalam pengklasifikasian sehingga memudahkan dalam pengolahan data. 3. Sehubungan dengan tingginya angka kejadian dari tumor payudara, terutama tumor ganas payudara, maka sebaiknya tindakan-tindakan dalam upaya diagnosis dini (skrining) harus secara intensif dilakukan, seperti periksa payudara sendiri (SADARI), periksa payudara oleh klinisi (SARANIS), dan mammography sehingga kejadian tumor payudara dapat dicegah lebih awal.
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami pertumbuhan, yang biasanya akan mencapai perkembangan maksimal ketika mencapai usia 16-18 tahun. Dalam masa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembesaran kelenjar (nodul) tiroid atau struma, sering dihadapi dengan sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan yang begitu berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus atau lobulus. 1 Di Indonesia kanker payudara berada di urutan kedua sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan tugas sebagai seorang dokter, satu hal yang rutin dilakukan adalah menegakkan
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dalam menjalankan tugas sebagai seorang dokter, satu hal yang rutin dilakukan adalah menegakkan diagnosis penyakit pasien. Penegakkan diagnosis ini berperan penting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross sectionalmerupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko
Lebih terperinciGAMBARAN HISTOPATOLOGI TUMOR PAYUDARA DI INSTALASI PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK-MEDAN TAHUN
GAMBARAN HISTOPATOLOGI TUMOR PAYUDARA DI INSTALASI PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK-MEDAN TAHUN 2009-2010 Oleh: JUANG IDAMAN ZEBUA 080100132 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciCHARACTERISTIC OF CARSINOMA MAMMAE AT RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
[ ARTIKEL PENELITIAN ] CHARACTERISTIC OF CARSINOMA MAMMAE AT RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG 2010-2012 Vicki Lusbiyanti Utami, Muhartono, Dewi Nur Fiana, Tri Umiana Soleha Faculty of Medicine,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah cross sectional
55 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah cross sectional dengan kekhususan pada penelitian uji diagnostik. Sumber data penelitian menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sectional untuk menilai hubungan ekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional untuk menilai hubungan ekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor pada pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia
BAB 4 HASIL 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM pada tahun 2007. Data yang didapatkan adalah sebanyak 675 kasus. Setelah disaring
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan landasan teori, dibuat kerangka konsep penelitian sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Edukasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Osteosarkoma adalah keganasan pada tulang yang sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa. Ketepatan diagnosis pada keganasan tulang sangat penting karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan kasus terbanyak tumor pada wanita. Kejadiannya dapat berbentuk tunggal atau multiple (banyak)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit. yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak dari yang seharusnya dan seringkali akan membuat tonjolan massa.
Lebih terperinciGAMBARAN KANKER PAYUDARA BERDASARKAN STADIUM DAN KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN
GAMBARAN KANKER PAYUDARA BERDASARKAN STADIUM DAN KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012-2013 Oleh : IKKE PRIHATANTI 110100013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA PENELITIAN
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Dari hasil tinjauan kepustakaan serta kerangka teori tersebut serta masalah penelitian yang telah dirumuskan tersebut, maka dikembangkan suatu kerangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru masih merupakan masalah kesehatan karena masih banyak menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal karena kanker paru.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif deskriptif untuk melihat pola ekspresi dari Ki- 67 pada pasien KPDluminal A dan luminal B. 3.2 Tempat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fibroadenoma mammae atau sering disingkat dengan FAM adalah tumor jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan berkonsistensi padat kenyal
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
12 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Umur Jenis kelamin Suku Pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kanker payudara merupakan lesi yang sering ditemukan pada wanita dan berbahaya, serta merupakan penyebab kematian kedua setelah kanker leher rahim. Kanker payudara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kanker serviks merupakan suatu penyakit keganasan pada leher rahim atau serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada wanita di dunia
Lebih terperinciKata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.
ABSTRAK KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI KANKER KOLOREKTAL PADA TAHUN 2011 2015 BERDASARKAN DATA HISTOPATOLOGI DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR BALI Kanker kolorektal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa Remaja merupakan suatu periode rentan kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN diantaranya meninggal akibat penyakit tersebut (Lester, 2004 ;
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karsinoma mammae / kanker payudara merupakan jenis keganasan yang paling sering dijumpai pada wanita. Di Indonesia angka kesakitan dan kematian kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tumor kolorektal merupakan neoplasma pada usus besar yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumor kolorektal merupakan neoplasma pada usus besar yang dapat bersifat jinak atau ganas. Neoplasma jinak sejati (lipoma, tumor karsinoid, dan leiomioma) jarang terjadi
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP. Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan kulit pada pasien AIDS.
BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Dari kerangka pemikiran di atas dapat dibuat bagian kerangka konsep sebagai berikut: Pasien AIDS Pola Penyakit Kulit Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Selama periode penelitian mulai Januari 2013 sampai September 2013
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik subjek Selama periode penelitian mulai Januari 2013 sampai September 2013 berdasarkan data pasien yang sampelnya diperiksa di Laboratorium Patologi Anatomi FK UNUD/RSUP
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Menurut data International Agency for Research on Cancer (IARC) terdapat 14,1
Lebih terperinciKERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP Kerangka Teori
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Teori Etiologi: 1. Heriditer 2. Trauma 3. Pekerjaan 4. Infeksi 5. Metabolik 6. Endokrin 7. Neoplasma 8. Penyakit kolagen 9. Degeneratif 10. Iatrogenik 11.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benjolan pada payudara merupakan keluhan yang paling sering ditemui pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang bersifat jinak mengalami peningkatan
Lebih terperinciProsiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan
Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 NILAI DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN BIOPSI ASPIRASI JARUM HALUS (BAJAH) DALAM MENDIAGNOSIS KANKER PAYUDARA YANG DIKONFIRMASI DENGAN HASIL PEMERIKSAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia insiden karsinoma tiroid mengalami peningkatan setiap tahun (Sudoyo,
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Karsinoma tiroid merupakan keganasan pada kelenjar tiroid dan merupakan keganasan kelenjar endokrin yang paling sering ditemukan. Di Indonesia insiden karsinoma tiroid
Lebih terperinciKarakteristik Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Gambaran Histopatologi di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Karakteristik Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Gambaran Histopatologi di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode 2011-2014 1 Mohammad Syafri, 2 Meike Rachmawati,
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka konsep penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, kerangka konsep mengenai angka kejadian relaps sindrom nefrotik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara disebut juga dengan ca mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan mammae. Merupakan masalah global dan isu kesehatan internasional
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
21 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 5.1 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : o Penularan melalui darah o Penggunaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskular dan infeksi (Hauptman, et.al., 2013). Berdasarkan Global Health
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit kardiovaskular dan infeksi (Hauptman, et.al., 2013). Berdasarkan Global Health Estimates, WHO 2013
Lebih terperinciPENDAHULUAN METODE HASIL
PENDAHULUAN Karsinoma payudara merupakan karsinoma yang umum terjadi pada wanita dengan jumlah kasus lebih dari satu juta setiap tahunnya di seluruh dunia. Karsinoma payudara menduduki peringkat kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan menggunakan metode
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian cross sectio dengan menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh dijaringan payudara, yakni didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak hingga jaringan ikat pada payudara. Kanker
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for Reasearch on Cancer (IARC)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ketujuh dari seluruh kejadian keganasan pada manusia (Cancer Research United Kingdom, 2010).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah suatu keganasan yang terjadi karena adanya sel dalam tubuh yang berkembang secara tidak terkendali sehingga menyebabkan kerusakan bentuk dan fungsi dari
Lebih terperinciBAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Teori NF-KB Inti (+) Sitoplasma (+) Inti (+) Sitoplasma (+) RAF MEK ERK Progresi siklus sel Proliferasi sel Angiogenesis Grading WHO
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditemukan di seluruh dunia dewasa ini (12.6% dari seluruh kasus baru. kanker, 17.8% dari kematian karena kanker).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker paru merupakan kasus keganasan yang paling sering ditemukan di seluruh dunia dewasa ini (12.6% dari seluruh kasus baru kanker, 17.8% dari kematian karena kanker).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP Dr. Kariadi Semarang. 4.2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit. tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan kulit (Weedon et. al., 2010). Karsinoma sel basal terutama terdapat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Bedah khususnya Ilmu Bedah Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. 4. Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring. Lebih dari 90% penderita karsinoma laring memiliki gambaran histopatologi karsinoma
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pemerintah disibukkan dengan penyakit kanker payudara yang saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat
biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita. Kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan proliferasi maligna dari sel epitel pada duktus atau lobulus payudara (Fauci, 2008). Menurut data WHO, kanker payudara menempati posisi kedua
Lebih terperinciSikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Tentang Mammografi Sikap Terhadap Mammografi Wanita 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Limfoma merupakan keganasan yang berasal dari. sistem limfatik (University of Miami Miller School of
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Limfoma merupakan keganasan yang berasal dari sistem limfatik (University of Miami Miller School of Medicine, 2014). Limfoma merupakan penyakit keganasan tersering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiroid merupakan salah satu kelenjar endokrin pada tubuh manusia yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triodotironin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada ini merupakan analitik dengan desain cross sectional untuk menilai hubungan oekspresi HER-2 dengan grade histologi pada pasien kanker payudara. Cross
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir abad 20 prevalensi penyakit menular mengalami penurunan, sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Penyakit tidak menular (PTM)
Lebih terperinciBagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang
Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 KERANGKA TEORI klasifikasi : Angina pektoris tak stabil (APTS) Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan penyebab kematian kelima
Lebih terperinci5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi
DAFTAR ISI Halaman COVER... i LEMBAR PENGESAHAN... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.3.1
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
16 BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Teori Patogenesis Definisi Inflamasi KGB yang disebabkan oleh MTB Manifestasi Klinis a. keras, mobile, terpisah b. kenyal dan terfiksasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumor ovarium merupakan bentuk neoplasma yang paling sering ditemukan pada wanita. Sekitar 80% merupakan tumor jinak dan sisanya adalah tumor ganas ovarium (Crum,
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013
ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2012-31 DESEMBER 2013 Indra Josua M. Tambunan, 2014 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, M.Kes, AIF.. Kanker serviks
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu bedah digestif, ilmu bedah onkologi, dan ilmu gizi 4.2 Tempat dan waktu Lokasi penelitian ini adalah ruang
Lebih terperinciTESIS REZA ADITYA DIGAMBIRO Pembimbing : Prof Dr. Gani W Tambunan, SpPA (K) Dr. H Delyuzar M.Ked(PA), SpPA (K)
PROFIL PENDERITA TUMOR GANAS PADA TESTIS YANG DIDIAGNOSA SECARA HISTOPATOLOGI DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAN INSTALASI PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks adalah keganasan tersering kedua yang terjadi pada wanita. Kanker serviks menjadi pembunuh nomor satu pada wanita di negara berkembang. Pada negara maju,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru adalah kanker yang paling sering didiagnosis di dunia dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Data kasus baru kanker paru di Amerika Serikat
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang Ilmu Penyakit Dalam divisi Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik. 4.2. Tempat dan waktu penelitian
Lebih terperinciOleh: PURBA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara
PREVALENSI TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK-MEDAN TAHUN 2012 Oleh: MICHAEL JUDIKA DEARDO PURBA NIM: 100100179 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 PREVALENSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insiden karsinoma kolorektal masih cukup tinggi, demikian juga angka kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari kematian karena kanker
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan nasional yang menimbulkan perubahan dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa kecenderungan baru dalam
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
20 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM Jakarta periode tahun 2004. Data yang didapatkan adalah sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyakit mematikan kedua yang sering terjadi pada wanita. Penyakit ini sebanyak 529.800 di dunia pada tahun 2008 dan 85% terjadi di negara berkembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang dengan tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma Mammae) merupakan salah satu kanker yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. klinik. Prevalensi nodul berkisar antara 5 50% bergantung pada populasi tertentu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Nodul tiroid merupakan neoplasia endokrin yang paling sering ditemukan di klinik. Prevalensi nodul berkisar antara 5 50% bergantung pada populasi tertentu dan sensitivitas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan studi
47 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan studi Cross Sectional. Sumber data penelitian menggunakan data sekunder yaitu dengan melihat
Lebih terperinciABSTRAK. Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009
ABSTRAK Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009 Fifi, 2010. Pembimbing I: Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes Pembimbing II: Evi Yuniawati,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dari rata-rata nasional (1,4%), yaitu pada urutan tertinggi ke-6 dari 33 provinsi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumor ganas adalah pertumbuhan sel/jaringan yang tidak terkendali, terus bertumbuh/bertambah, immortal (tidak dapat mati), dapat menyusup ke jaringan sekitar, dan dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker sistim reproduksi meliputi kanker serviks, payudara, indung telur,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker sistim reproduksi meliputi kanker serviks, payudara, indung telur, rahim dan alat kelamin perempuan. Kanker serviks merupakan kanker yang paling banyak diderita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mamae)adalah suatu penyakit neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit yang tidak menular dan kanker yang paling
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciHubungan Ekspresi Reseptor Progesteron dengan Derajat Diferensiasi Carsinoma Mammae
1 Hubungan Ekspresi Reseptor Progesteron dengan Derajat Diferensiasi Carsinoma Mammae Noor Yazid, Afiana Rohmani, Vina Noviyanti Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional yakni meneliti kasus BPH yang. Moeloek Provinsi Lampung periode Agustus 2012 Juli 2014.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik non-eksperimental dengan pendekatan cross sectional yakni meneliti kasus BPH yang terdokumentasi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan. dapat dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga pengembangan rumah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Ilmu Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Benjolan pada payudara biasanya didefinisikan. sebagai massa yang teraba pada payudara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benjolan pada payudara biasanya didefinisikan sebagai massa yang teraba pada payudara. Penyakit pada payudara biasanya ditunjukkan dengan adanya massa pada payudara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang berkembang di Indonesia sangat. beragam macamnya, di antaranya ada rumah sakit, puskesmas, dokter
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang berkembang di Indonesia sangat beragam macamnya, di antaranya ada rumah sakit, puskesmas, dokter praktek swasta, balai pengobatan, klinik
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program
Lebih terperinci