BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
|
|
- Yulia Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 16 BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Teori Patogenesis Definisi Inflamasi KGB yang disebabkan oleh MTB Manifestasi Klinis a. keras, mobile, terpisah b. kenyal dan terfiksasi c. central softening d. collar stud abses e. sinus tract formation Etiologi Mycobacterium tuberculosis Limfadenitis TB Diagnosis Inhalasi MTB makrofag replikasi giant cell tuberkel kalsifikasi pecah migrasi KGB Tatalaksana 2RHZE/4RH Pem. sitologi Tes Tuberkulin Xpert MTB/RIF Pem. mikrobiologi Sistem skoring Gambar 3.1. Kerangka Teori Penelitian. 7,12,13,27
2 Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dibahas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : V. independen V. dependen Tes Tuberkulin Limfadenitis TB Gambar 3.2. Kerangka Konsep Penelitian Hipotesis Ada hubungan antara tes Tuberkulin dengan pasien limfadenitis TB anak di RSUP HAM Medan periode
3 18 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional karena pengukuran hanya dilakukan satu kali dan tanpa disertai follow up Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 6 bulan yang dimulai sejak bulan April 2016 hingga November 2016.Waktu pengambilan data direncanakan berlangsung dari bulan Agustus sampai Oktober Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP HAM Medan Populasi dan Sampel Populasi Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pembesaran KGB anak di RSUP HAM Medan dari tanggal 1 Januari 2012 sampai 31 Desember Sampel Metode sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode total sampling yaitu seluruh pasien pembesaran KGB anak di RSUP HAM Medan dalam kurun waktu 1 Januari Desember Selain itu, sampel yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi dan tidak masuk dalam kriteria eksklusi selama berlangsungnya penelitian. Kriteria inklusi dan eksklusi dalam pemilihan sampel ini adalah: 1. Kriteria inklusi a. Berusia antara 0-19 tahun.
4 19 b. Melakukan tes Tuberkulin. c. Melakukan pemeriksaan sitologi. d. Semua pasien anak yang menderita pembesaran KGB. 2. Kriteria eksklusi a. Data rekam medis yang tidak lengkap Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder yang diambil dari rekam medis di RSUP HAM Medan dalam kurun waktu 1 Januari Desember Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data Pengolahan data dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut: 1. Editing, untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. 2. Coding, memberi kode secara manual sebelum diolah dengan komputer. 3. Entry, memasukkan data ke dalam program komputer. 4. Cleaning data, memeriksa data yang telah dimasukkan ke dalam komputer agar dapat menghindari terjadinya kesalahan pemasukan data. 5. Saving, penyimpanan data. 6. Analisis data Analisis data Data kemudian diolah dengan menggunakan perangkat lunak statistik dan disajikan dalam bentuk tabel 2x2 dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara tes Tuberkulin dengan Limfadenitis TB pada pasien anak dan menghitung nilai diagnostik tes Tuberkulin. Analisis data yang dimaksud adalah analisis bivariat. Analisis bivariat digunakan untuk menyatakan analisis terhadap dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Pada analisis bivariat digunakan Fisher s Exact test karena jumlah sampel sedikit dan terdapat nilai expected kurang dari Bivariat yang dimaksud di atas adalah sebagai berikut:
5 20 a. Variabel dependen berupa kejadian Limfadenitis TB (nominal) b. Variabel independen berupa hasil tes Tuberkulin (nominal) 4.6. Definisi Operasional a. Tes Tuberkulin 1. Definisi : Tes yang digunakan untuk melihat reaksi hipersensitivitas terhadap MTB dan kemudian diukur besarnya indurasi. 2. Cara ukur : Observasi 3. Alat ukur : Rekam medis 4. Hasil ukur : -Tes Tuberkulin positif apabila kriterianya sesuai dengan Tabel Tes Tuberkulin negatif apabila kriterianya tidak sesuai dengan Tabel Skala ukur : Nominal b. Limfadenitis Tuberkulosis 1. Definisi : Inflamasi KGB yang disebabkan oleh bakteri MTB. 2. Cara ukur : Observasi 3. Alat ukur : Rekam medis 4. Hasil ukur : -Limfadenitis Tuberkulosis positif apabila pada pemeriksaan sitologi ditemukan adanya nekrosis kaseosa, sel epiteloid, dan atau sel giant tipe Langhan. -Limfadenitis Tuberkulosis negatif apabila pada pemeriksaan sitologi tidak ditemukan adanya nekrosis kaseosa dan sel epiteloid. 5. Skala ukur : Nominal
6 21 Tabel 4.1. Definisi operasional No Variabel Definisi Operasional Tes yang Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Tes Tuberkulin digunakan untuk melihat reaksi hipersensitivitas Observasi Rekam medis Positif Negatif Nominal terhadap MTB. 2. Limfadenitis Tuberkulosis Inflamasi KGB yang disebabkan oleh bakteri MTB Observasi Rekam medis Positif Negatif Nominal 4.7. Alur Penelitian Menentukan sampel Pengambilan data rekam medis Identifkasi karakteristik Usia Jenis Kelamin Hasil tes Tuberkulin Tahun Kunjungan Uji statistik Gambar 4.1. Alur Penelitian
7 22 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP HAM Medan di bagian Instalasi Rekam Medis. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit pemerintah yang masuk dalam kategori rumah sakit kelas A. RSUP HAM Medan juga merupakan jenis rumah sakit pendidikan sehingga peneliti dapat melakukan penelitian di rumah sakit ini Deskripsi Data Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengambil data sekunder, yaitu data yang dikategorikan dalam kasus pembesaran KGB anak-anak (0-19 tahun) dari 2012 sampai Jumlah kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 27 kasus dan kasus yang termasuk limfadenitis TB berjumlah 22 kasus. Data yang diambil berupa usia, jenis kelamin, tahun kunjungan, dan hasil tes Tuberkulin Distribusi kejadian limfadenitis TB berdasarkan rentang usia rentang usia. Berikut adalah persentase frekuensi kejadian limfadenitis TB berdasarkan Tabel 5.1. Frekuensi kejadian limfadenitis TB berdasarkan rentang usia Limfadenitis TB Usia Positif Negatif N % N % 0-4 tahun 7 31, tahun 4 18, tahun 10 45, tahun 1 4,5 0 0 Total
8 23 Berdasarkan tabel 5.1., dari 22 pasien yang didiagnosis dengan limfadenitis TB, frekuensi terbanyak berada pada rentang usia tahun yaitu 10 orang (45,5%), diikuti dengan rentang usia 0-4 tahun yaitu 7 orang (31,8%), rentang usia 5-9 tahun yaitu 4 orang (18,2%), dan rentang usia tahun yaitu 1 orang (4,5%). Dari 5 pasien yang didiagnosis dengan pembesaran KGB lainnya, didapatkan frekuensi terbanyak pada rentang usia 5-9 tahun yaitu 4 orang (80%), diikuti dengan rentang usia 0-4 tahun yaitu 1 orang (20%). Pada penelitian ini, tidak ditemukan adanya pasien pada rentang usia tahun dan tahun Distribusi kejadian limfadenitis TB berdasarkan jenis kelamin jenis kelamin. Berikut adalah persentase frekuensi kejadian limfadenitis TB berdasarkan Tabel 5.2. Frekuensi kejadian limfadenitis TB berdasarkan jenis kelamin Limfadenitis TB Jenis Kelamin Positif Negatif N % N % Laki-laki Perempuan Total Berdasarkan tabel 5.2., dari 22 pasien yang didiagnosis dengan limfadenitis TB, perbandingan jumlah pasien laki-laki dan perempuan adalah sama. Pasien laki-laki dan perempuan masing-masing berjumlah 11 orang. Dari 5 pasien yang didiagnosis dengan pembesaran KGB lainnya, 4 orang (80%) adalah laki-laki dan 1 orang (20%) adalah perempuan Distribusi kejadian limfadenitis TB berdasarkan tahun kunjungan Berikut adalah persentase frekuensi kejadian limfadenitis TB berdasarkan tahun kunjungan.
9 24 Tabel 5.3. Frekuensi kejadian limfadenitis TB berdasarkan tahun kunjungan Limfadenitis TB Tahun Positif Negatif Kunjungan N % N % , , , Total Berdasarkan Tabel 5.3., dari 22 pasien yang didiagnosis dengan limfadenitis TB, kasus terbanyak terjadi pada tahun 2014 yaitu 11 orang (50%), diikuti dengan tahun 2013 yaitu 8 orang (36,3%), tahun 2012 yaitu 2 orang (9,1%) dan selanjutnya tahun 2015 yaitu 1 orang (4,6%). Dari 5 pasien yang didiagnosis dengan pembesaran KGB lainnya, kasus terbanyak terjadi pada tahun 2013 dan 2014 yaitu 2 orang (40%), tahun 2015 berjumlah 1 orang (20%) dan tidak ditemukan sampel pada tahun Distribusi kejadian limfadenitis TB berdasarkan hasil tes Tuberkulin Berikut adalah persentase frekuensi kejadian limfadenitis TB berdasarkan hasil tes Tuberkulin. Tabel 5.4.Frekuensi kejadian limfadenitis TB berdasarkan hasil tes Tuberkulin Limfadenitis TB Tes Positif Negatif Tuberkulin N % N % Positif 9 40,9 0 0 Negatif 13 59, Total
10 25 Berdasarkan Tabel 5.4., dari 22 pasien yang didiagnosis limfadenitis TB dengan pemeriksaan sitologi, 9 orang menunjukkan hasil tes Tuberkulin yang positif (40,9%) dan 13 orang menunjukkan hasil tes Tuberkulin yang negatif (59,1%). Dari 5 pasien yang didiagnosis dengan pembesaran KGB lainnya, semua pasien menunjukkan hasil tes Tuberkulin yang negatif (100%) Hasil analisis data Berikut adalah hasil analisis hubungan tes Tuberkulin dengan limfadenitis TB. Tabel 5.5. Hubungan tes Tuberkulin dengan kejadian limfadenitis TB Limfadenitis TB Tes Tuberkulin Total p-value Positif Negatif Positif 9(a) 0(b) 9(a+b) Negatif 13(c) 5(d) 18(c+d) Total 22(a+c) 5(b+d) 27(a+b+c+d) 0,136 Tabel 5.5. menunjukkan bahwa hasil perhitungan antara hubungan tes Tuberkulin dengan limfadenitis TB yang diperoleh dari Fisher s exact test menghasilkan p-value 0,136 (p>0,05). Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tes Tuberkulin dengan limfadenitis TB anak. Perhitungan sensitivitas, spesifisitas, Positive Predicted Value (PPV), Negative Predicted Value (NPV), Positive Likelihood Ratio (LR+), Negative Likelihood Ratio (LR-), dan prevalens adalah sebagai berikut. Sensitivitas = Spesifisitas = LR+ = LR- = A = 9 = 40,9% PPV = A = 9 = 100% A+C 9+13 A+B 9+0 D = 5 D = 100% NPV = = 5 = 27,8% B+D 0+5 C+D 13+5 A : B = 9 : 0 A+C B+D C : D = 13 : 5 = 0,591 A+C B+D = Prevalens = A+C Total = = 81,5%
11 Pembahasan Berdasarkan frekuensi kejadian limfadenitis TB terhadap usia, frekuensi terbanyak penderita limfadenitis TB adalah kelompok usia tahun dengan jumlah pasien 11 orang (45,5%) dan diikuti dengan kelompok usia 0-4 tahun yaitu 7 orang (31,8%). Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Coetzee di Afrika Selatan dimana pasien limfadenitis TB paling banyak dijumpai pada usia 0-4 tahun yaitu 54 orang (75%) 11. Perbedaan ini mungkin disebabkan karena penduduk Afrika Selatan mempunyai angka kejadian Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang tergolong tinggi, sehingga bayi yang baru lahir memiliki tingkat imunitas yang lebih rendah. Pada penelitian ini, tidak ditemukan adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam penyakit limfadenitis TB. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Vijayasekaran di India dengan jumlah sampel 62 orang penderita limfadenitis TB. Hasil penelitiannya mengungkapkan jumlah pasien laki-laki adalah 33 orang (53,2%) dan jumlah pasien perempuan adalah 29 orang (46,8%). 30 Penelitian ini juga tidak sejalan dengan laporan WHO dimana perbandingan antara penderita laki-laki dan perempuan pada kasus TB yang ditemukan adalah 7:5. 1 Dari pembahasan yang telah dijabarkan, diketahui bahwa hubungan antara perbedaan jenis kelamin ini masih belum jelas dan dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Berdasarkan tabel 5.4., dari 22 pasien yang didiagnosis limfadenitis TB, 13 orang (59,1%) menunjukkan hasil tes Tuberkulin yang negatif dan 9 orang (40,9%) menunjukkan hasil tes Tuberkulin yang positif. Hasil ini sesuai dengan penelitian Henny Mulyani di Universitas Andalas, Padang dimana dari 26 orang yang didiagnosis limfadenitis TB dengan pemeriksaan sitologi, tes Tuberkulin menunjukkan hasil positif pada 8 orang (30,8%) sedangkan 18 pasien (69,2%) menunjukkan hasil negatif. Hasil tes negatif tersebut bukan berarti tidak terjadi infeksi MTB karena terdapat beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi hasil tes Tuberkulin, contohnya pada pasien imunosupresif, status gizi atau adanya kesalahan dalam melakukan tes Tuberkulin. 31
12 27 Berdasarkan hasil penelitian ini, tidak ada hubungan antara tes Tuberkulin dengan kejadian limfadenitis TB anak di RSUP HAM Medan dengan p-value = 0,136 (p>0,05). Nilai sensitivitas dan spesifisitas tes Tuberkulin dalam mendiagnosis limfadenitis TB adalah 40,9% dan 100%. Tidak ada penelitian sebelumnya yang dapat mendukung hasil ini. Pada saat melakukan penelitian ini, peneliti mendapati beberapa kendala. Salah satunya adalah isi rekam medis RSUP HAM Medan yang kurang lengkap. Ada juga beberapa pasien yang tidak kembali untuk membaca tes Tuberkulinnya. Jumlah sampel yang didapatkan masih belum cukup untuk membuktikan adanya hubungan tes Tuberkulin dengan limfadenitis TB anak.
13 28 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara tes Tuberkulin dengan limfadenitis TB anak di RSUP HAM Medan Tahun (p=0,136). 2. Kejadian limfadenitis TB pada anak di RSUP HAM Medan paling banyak ditemukan pada rentang usia tahun. 3. Kejadian limfadenitis TB pada anak di RSUP HAM Medan mempunyai frekuensi distribusi yang sama antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. 4. Kejadian limfadenitis TB pada anak di RSUP HAM Medan paling sering ditemukan pada tahun Kejadian limfadenitis TB pada anak di RSUP HAM Medan lebih banyak menunjukkan hasil tes Tuberkulin yang negatif. 6. Nilai sensitivitas dan spesifisitas tes Tuberkulin dalam mendiagnosis limfadenitis TB adalah 40,9% dan 100%. 7. Nilai LR+ dan LR- tes Tuberkulin dalam mendiagnosis limfadenitis TB adalah dan 0, Nilai PPV dan NPV tes Tuberkulin dalam mendiagnosis limfadenitis TB adalah 100% dan 27,8%. 9. Nilai prevalens penyakit limfadenitis TB di RSUP HAM Medan adalah 81,5% Saran Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini, yaitu :
14 29 1. Bagi tenaga kesehatan, agar mempertimbangkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil tes Tuberkulin, misalnya cara pemberian tes Tuberkulin yang benar, riwayat vaksinasi BCG, status gizi dan riwayat pemaparan terhadap bakteri MTB. 2. Penelitian serupa perlu dilakukan dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak untuk mendapatkan hubungan antara tes Tuberkulin dengan limfadenitis TB anak. 3. Bagi RSUP HAM Medan, khusunya instalasi rekam medis untuk lebih memperhatikan kelengkapan data rekam medis.
BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di instalasi rekam medis RSUP Dr. Kariadi
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini meliputi bidang Ilmu Kesehatan Anak khususnya pulmonologi anak. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di instalasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Bedah khususnya tentang appendisitis. A.2. Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Tropis. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka jenis penelitian yang akan
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka jenis penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat analitik dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.
20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control. Pendekatan case control adalah suatu penelitian non-eksperimental yang menyangkut bagaimana
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2013 di RSUP. Dr.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2013 di RSUP.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan observasi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang ilmu kebidanan dan kandungan khususnya berhubungan dengan kedokteran ginekologi. 4.2 Tempat dan waktu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan desain potong lintang (Cross sectional) yang dilakukan secara satu waktu atau mengumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Kulit dan Kelamin 2. Ruang lingkup tempat : RSUD Tugurejo Semarang 3. Ruang lingkup waktu : Periode Agustus September
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Infeksi dan Penyakit Tropis dan Mikrobiologi Klinik. RSUP Dr. Kariadi Semarang telah dilaksanakan mulai bulan Mei 2014
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Anak Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis dan Mikrobiologi Klinik. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Pengambilan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP Dr. Kariadi Semarang. 4.2
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
31 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain kohort retrospektif mengenai pengaruh PMT pada penderita TB paru terhadap konversi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang lingkup A.1. Tempat BKPM Semarang. A.2. Waktu 20 September 20 Oktober 2011. A.3. Disiplin ilmu Disiplin ilmu pada penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Masyarakat. B.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Kejadian TBC Usia Produktif Kepadatan Hunian Riwayat Imunisasi BCG Sikap Pencegahan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi. 4.1.2 Ruang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan VariabelTerikat Status Perkawinan Kejadian Malnutrisi Riwayat Penyakit Aktifitas Fisik Perilaku Merokok
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan meliputi Anestesiologi dan terapi intensive. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat penelitian Tempat penelitian adalah
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP. Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan kulit pada pasien AIDS.
BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Dari kerangka pemikiran di atas dapat dibuat bagian kerangka konsep sebagai berikut: Pasien AIDS Pola Penyakit Kulit Gambar 3.1: Kerangka konsep tentang pola kelainan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study yang merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case
27 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case control, yaitu dimana efek diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian respirologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan anak, sub ilmu 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2015 di klinik VCT RSUP Dr.
BAB IV METODE PENELITIAN 2.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. 2.2 Tempat dan waktu penelitian Dilaksanakan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam divisi Pulmonologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian ini adalah Rumah Sakit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup penelitian A.1. Tempat Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. A.2. Waktu Waktu pelaksanaan bulan September Oktober 2011. A.3. Disiplin Ilmu Disiplin ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang bagian paru, namun tak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup A.1. Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini adalah ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu penyakit dalam A.2. Ruang lingkup responden Responden
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik observasional yaitu penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi bagaimana dan mengapa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional (Notoatmodjo, 2010). Pengambilan data primer dari semua pemulung di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang ilmu Obstetrik dan Ginekologi. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. B. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini yaitu cohort. Penelitian mulai dari sini Subyek tanpa faktor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan data mengenai variabel independen (pertambahan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan variabel independen dan dependen dinilai sekaligus
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Bedah Digestif 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di RSUP Dr.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013.
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian pulmonologi Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Ibu hamil Pekerjaan Ibu hamil Pendidikan Ibu hamil Umur kehamilan ibu hamil Jumlah asupan protein Variable Terikat Kejadian Kekurangan Energi
Lebih terperincijenis penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran profil penderita
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Obstetri dan Ginekologi 2. Ruang lingkup tempat : RSUD Tugurejo Semarang 3. Ruang lingkup waktu : Periode Januari-Desember
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian deskriptif analitik
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit tertua di dunia yang sampai saat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit tertua di dunia yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan global. Laporan World Health Organization (WHO)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri. 3.2 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dilakukan pada saat yang bersamaan dalam satu waktu (Notoatmojo, 2003)
24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, dengan pengukuran variabel bebas dan variabel terikat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat mengenai berbagai organ tubuh. Penyakit tuberkulosis terdapat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Infeksi dan Penyakit Tropis dan Mikrobiologi Klinik. RSUP Dr. Kariadi Semarang dilaksanakan pada bulan Mei Juni 2014.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Anak Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis dan Mikrobiologi Klinik. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan suatu observasional
Lebih terperinciTuberkulosis merupakan penyakit yang telah lama ada. Tetap menjadi perhatian dunia Penyebab kematian kedua pada penyakit infeksi
LOGO Pendahuluan Tuberkulosis merupakan penyakit yang telah lama ada. Tetap menjadi perhatian dunia Penyebab kematian kedua pada penyakit infeksi Kasus baru didunia : 8,6 juta & Angka kematian : 1,3 juta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional.
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional. Menurut Notoadmojo (2010) dalam penelitian cross sectional variabel sebab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. multipara dengan Pap smear sebagai baku emas yang diukur pada waktu yang. bersamaan saat penelitian berlangsung.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui akurasi diagnostik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik yaitu menggali bagaimana hubungan kenaikan berat badan ibu hamil dan berat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Desember 2011 di. RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2011 sampai Desember 2011 di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. B. Rancangan Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional di mana data yang
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Anestesiologi. Yang terkait dengan disiplin ilmu penelitian ini adalah Ilmu 4.2. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang Intensive
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Pada Data Primer Kegiatan Praktek Kesehatan Masyarakat dengan melakukan penelitian / survei yang berjudul Gambaran Umum Status Gizi dan Kesehatan Baduta,
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. o Riwayat Operasi Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
21 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 5.1 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : o Penularan melalui darah o Penggunaan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak dan Farmakologi. dari instansi yang berwenang.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, disiplin ilmu yang dipakai meliputi bidang Ilmu Kesehatan Anak dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Ruang lingkup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Obstetri Ginekologi. A.2. Ruang Lingkup Wilayah dan Waktu Penelitian ini
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif
22 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian yang dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa.
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang pengukuran variabel-variabelnya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu sebuah studi pada sekelompok orang pada satu titik waktu untuk mengetahui hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control yang dilakukan dengan menggunakan desain studi observasional analitik. B. Lokasi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia terutama negara berkembang. Munculnya epidemik Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan suatu metode analitik-korelasi dengan pendekatan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan suatu metode analitik-korelasi dengan pendekatan cross-sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bolango dan waktu penelitian di laksanakan pada bulan Oktober sampai dengan
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Tombulilato Kabupaten Bone Bolango dan waktu penelitian di laksanakan pada bulan Oktober sampai dengan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang Ilmu Penyakit Dalam divisi Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik. 4.2. Tempat dan waktu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang telah dirancang (Sugiyono, 2009). Sedangkan rancangan penelitian ini
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang mencoba menggali seberapa pengaruhnya faktor risiko menyebabkan masalah kesehatan tersebut.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Geriatri. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2014.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: HIV-TB, CD4, Sputum BTA
ABSTRAK Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi oportunistik yang paling sering dijumpai pada pasien HIV. Adanya hubungan yang kompleks antara HIV dan TB dapat meningkatkan mortalitas maupun morbiditas.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu. Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak dengan mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu bedah digestif, ilmu bedah onkologi, dan ilmu gizi 4.2 Tempat dan waktu Lokasi penelitian ini adalah ruang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor dengan efek,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan) dan status
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik serta perinatologi. 4.2 Tempat dan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. RSUP Dr.Kariadi, Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam, sub bagian Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan metode pendekatan cross sectional yaitu mengukur variabel bebas aktivitas olahraga dan variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 15 Agustus 20 Oktober 2015 di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan penderita kanker dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit menular adalah salah satu permasalahan kesehatan yang masih sulit ditanggulangi, baik itu penyakit menular langsung maupun tidak langsung. Tuberkulosis (TB)
Lebih terperinciNILAI DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SPUTUM BTA PADA PASIEN KLINIS TUBERKULOSIS PARU DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
NILAI DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SPUTUM BTA PADA PASIEN KLINIS TUBERKULOSIS PARU DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Inayati* Bagian Mikrobiologi Fakuktas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS Konsumsi Minuman Beralkohol Frekuensi konsumsi minuman beralkohol Banyaknya konsumsi minuman beralkohol VARIABEL TERIKAT Kejadian Obesitas Abdominal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan survei analitik yang mana penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner, serta terdapat hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan abstraksi dari suatu agar bisa dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang dapat menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik variabel
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP dr. Kariadi/FK Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
1 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Ilmu Kesehatan Anak subbidang neurologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik tidak berpasangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional yakni meneliti kasus BPH yang. Moeloek Provinsi Lampung periode Agustus 2012 Juli 2014.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik non-eksperimental dengan pendekatan cross sectional yakni meneliti kasus BPH yang terdokumentasi di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional. Polusi Udara + ISPA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian di Puskesmas Bonepantai Kabupaten Bone Bolango dan waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai tanggal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode
3 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan menerangkan masalah penelitian yang terjadi pada anak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross
24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu studi observasional mencari hubungan antara variabel bebas dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara
Lebih terperinci