BAB V HASIL PENELITIAN. Selama periode penelitian mulai Januari 2013 sampai September 2013
|
|
- Sukarno Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik subjek Selama periode penelitian mulai Januari 2013 sampai September 2013 berdasarkan data pasien yang sampelnya diperiksa di Laboratorium Patologi Anatomi FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar, didapatkan sebanyak 212 sampel pasien dengan diagnosis histopatologi karsinoma payudara invasif. Dari jumlah tersebut, 110 sampel merupakan karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak spesifik, sedangakan 102 sampel lainya merupakan karsinoma payudara invasif dengan tipe tertentu. Dari 110 sampel karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak spesifik tersebut, 20 sampel telah mendapat kemoterapi dan 9 sampel blok parafinya jaringan tumornya telah habis. Sehingga yang memenuhi kreteria inklusi dan eklusi sebanyak 81 sampel blok parafin karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak spesifik. 5.2 Distribusi kasus berdasarkan data klinis umur Rentang umur pasien pada penelitian ini bervariasi, dengan umur termuda adalah 28 tahun dan tertua adalah 71 tahun. Rentang umur penderita terbanyak adalah antara tahun (36,6%) dengan rata-rata umur pasien adalah 55,5 tahun (tabel 5.2) 45
2 46 Tabel 5.2 Distribusi kasus berdasarkan data klinis umur No Umur (tahun) Jumlah % 1 < , , , , ,3 6 > ,0 5.3 Distribusi kasus berdasarkan data klinis derajat diferensiasi tumor Berdasarkan karakteristik derajat diferensiasi tumor, didapatkan data karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak spesifik sebanyak 29 kasus termasuk derajat rendah (low grade/48,3%), yang terdiri dari 4 kasus derajat 1 (gambar 5.3 A, kasus no.1359/pp/12) dan 25 kasus derajat 2 (gambar 5.3 B, kasus no. 0541/PP/12). Sedangkan 31 kasus (51,7%) termasuk derajat tinggi (high grade) gambar 5.3 C, kasus no. 0244/PP/12. ( tabel 5.3). A B C Gambar 5.3 Hasil pemeriksaan histopatologi konvensional karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak spesifik. A. Derajat diferensiasi 1 (sediaan no. 1359/PP/12), B. Derajat diferensiasi 2 (sediaan no. 0541/PP/12), C. Derajat diferensiasi 3 (sediaan no. 0244/PP/12) ( pembesaran 40x).
3 47 Tabel 5.3 Distribusi kasus berdasarkan data klinis derajat diferensiasi tumor (grade) n % Low grade High grade Total ,3 51, Distribusi kasus berdasarkan hasil pemeriksaan IHK Ki-67 dan derajat diferensiasi tumor Berdasarkan hasil pemeriksaan IHK Ki-67 pada semua kasus karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak spesifik, didapatkan hasil pemeriksaan IHK Ki- 67 positif pada inti sel ganas sebanyak 17 kasus (28,3%) ekspresi rendah pada low grade (gambar 5.4 A, kasus no.3014/pp/12), (gambar 5.4 B, kasus no.2730/pp/12) 9 kasus (15,0%) ekspresi rendah pada high grade (gambar 5.4 C, kasus no.2629/pp/12). Terdiri dari 12 kasus (20,0%) ekspresi tinggi pada low grade dan 22 kasus (36,7%) ekspresi tinggi pada high grade. Berdasarkan perhitungan statistik menggunakan SPSS 19.0 for window, menggunakan uji Spearman, didapatkan nilai V adalah 0,650 dan p adalah 0,000. Jadi terdapat hubungan posiif yang bermakna, antara ekspresi Ki-67 dengan derajat diferensiasi karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak spesifik.
4 48 A B C Gambar 5.4 Hasil pemeriksaan IHK Ki-67, hasil positif terekspresi pada inti sel tumor berwarna coklat. A. Ekspresi Ki-67 positif dengan intensitas ringan (sediaan no. 3014/PP/12), B. Ekspresi Ki-67 positif intensitas sedang (sediaan no.2730/pp/12), C. Ekspresi Ki-67 positif intensitas kuat (sediaan no.2629/pp/12) ( pembesaran 40x). Tabel 5.4 Distribusi kasus berdasarkan hasil pemeriksaan IHK Ki-67 Pemeriksaan IHK (low grade) (high grade) n Ki-67 Tinggi Ki-67 Rendah Total % n % n % 20, , ,7 28,3 9 15, ,3 V P 0,650 0,000
5 Distribusi kasus berdasarkan hasil pemeriksaan IHK HER-2/neu dan derajat diferensiasi tumor Berdasarkan hasil pemeriksaan IHK HER-2/neu pada semua kasus karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak spesifik, didapatkan hasil pemeriksaan IHK HER-2/neu positif pada membran sel ganas (tabel 5.5) dengan intensitas ringan (gambar 5.5.A, kasus no.2140/pp/12), intensitas sedang (gambar 5.5.B, kasus no.1261/pp/12) dan intensitas kuat (gambar 5.5.C, kasus no.0485/pp/12). Sebanyak 39 kasus (65,0%) IHK HER-2/neu positif, yang terdiri dari 14 kasus (23,3%) derajat diferensiasi low grade dan 25 kasus (41,7%) derajat diferensiasi high grade. Sebanyak 21 kasus (35,0%) IHK HER-2/neu negatif, yang terdiri dari 15 kasus (25,0%) derajat diferensiasi low grade dan 6 kasus (10,0%) derajat diferensiasi high grade. Berdasarkan perhitungan statistik menggunakan SPSS 19.0 for window menggunakan uji Spearman didapatkan nilai V adalah 0,311 dan p adalah 0,016. Jadi terdapat hubungan positif yang bermakna, antara ekspresi HER-2/neu dengan derajat diferensiasi karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak spesifik. A B C Gambar 5.5 Hasil pemeriksaan IHK HER-2/neu, hasil positif terekspresi pada membran sel tumor berwarna coklat. A. Ekspresi HER-2/neu positif intensitas ringan (sediaan no. 2140/PP/12), B. Ekspresi HER-2/neu positif intensitas sedang
6 50 (sediaan no. 1261/PP/11), C. Ekspresi HER-2/neu positif intensitas kuat (sediaan no.0485/pp/12) ( pembesaran 40x). Tabel 5.5 Distribusi kasus berdasarkan hasil pemeriksaan IHK HER-2/neu Pemeriksaan Total IHK (low grade) (high grade) V P n % n % n % HER-2/neu , (positif) 0,311 0,016 HER-2/neu (negatif)
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif deskriptif untuk melihat pola ekspresi dari Ki- 67 pada pasien KPDluminal A dan luminal B. 3.2 Tempat
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Observasional analitik (Cross-sectional
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Observasional analitik (Cross-sectional analitik) untuk menilai hubungan antara ekspresi protein Ki-67 dan ekspresi
Lebih terperinciPENDAHULUAN METODE HASIL
PENDAHULUAN Karsinoma payudara merupakan karsinoma yang umum terjadi pada wanita dengan jumlah kasus lebih dari satu juta setiap tahunnya di seluruh dunia. Karsinoma payudara menduduki peringkat kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan paling sering pada wanita dan diperkirakan jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun terdapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering dijumpai pada wanita dan penyebab kematian terbanyak. Pengobatannya sangat tergantung dari stadium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross sectionalmerupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus atau lobulus. 1 Di Indonesia kanker payudara berada di urutan kedua sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang kejadiannya cukup sering, terutama mengenai penduduk yang tinggal di negara berkembang. Kanker ini
Lebih terperinciBab IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jalan Dr. Soetomo No.16, Semarang, Jawa Tengahmerupakan Satuan
Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang yang beralamat di jalan Dr. Soetomo No.16, Semarang, Jawa Tengahmerupakan Satuan Kerja atau
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia
BAB 4 HASIL 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM pada tahun 2007. Data yang didapatkan adalah sebanyak 675 kasus. Setelah disaring
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr. Kariadi Semarang yang beralamat di jalan Dr. Soetomo No.16, Semarang, Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks uteri merupakan salah satu masalah penting pada wanita di dunia. Karsinoma serviks uteri adalah keganasan kedua yang paling sering terjadi dan merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah cross sectional
55 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah cross sectional dengan kekhususan pada penelitian uji diagnostik. Sumber data penelitian menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sectional untuk menilai hubungan ekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional untuk menilai hubungan ekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor pada pasien
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prognosis Kanker Payudara Prognosis dipengaruhi oleh ukuran tumor, metastasis, derajat diferensiasi, dan jenis histopatologi. Menurut Ramli (1994), prognosis kanker payudara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada ini merupakan analitik dengan desain cross sectional untuk menilai hubungan oekspresi HER-2 dengan grade histologi pada pasien kanker payudara. Cross
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki kedudukan istimewa baik secara lahir dan batin. Selain memiliki nilai estetika, bagian tubuh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik yaitu penelitian
34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik yaitu penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
20 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM Jakarta periode tahun 2004. Data yang didapatkan adalah sebanyak
Lebih terperinci2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK...v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... viii KATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bebas ( ER, PR, dan HER 2) dan variabel terikat ( derajat keganasan)
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang cenderung didiagnosis pada stadium lanjut dan merupakan penyakit dengan angka kejadian tertinggi serta menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Limfoma merupakan keganasan yang berasal dari. sistem limfatik (University of Miami Miller School of
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Limfoma merupakan keganasan yang berasal dari sistem limfatik (University of Miami Miller School of Medicine, 2014). Limfoma merupakan penyakit keganasan tersering
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2012(25% dari semua kasus kanker). Angka ini mampu menyumbang
BAB 1 PENDAHULUAN C. Latar Belakang Kanker payudara merupakan tumor ganas yang paling banyak ditemukan dengan angka kematian yang cukup tinggi pada wanita. Berdasarkan data Global (IARC) 2012, Kanker Payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan penyebab kematian ketujuh pada wanita di dunia. Diperkirakan terdapat 239.000 kasus baru kanker ovarium dan 152.000 kasus meninggal dunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskular dan infeksi (Hauptman, et.al., 2013). Berdasarkan Global Health
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit kardiovaskular dan infeksi (Hauptman, et.al., 2013). Berdasarkan Global Health Estimates, WHO 2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh dunia. Berbeda dengan negara maju dengan insiden kanker payudara yang stagnan atau malah semakin menurun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita diseluruh dunia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah kanker paru-paru. Kanker payudara
Lebih terperinciHUBUNGAN EKSPRESI HER-2/NEU DAN HORMONAL RESEPTOR DENGAN GRADING HISTOPATOLOGI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA WANITA USIA MUDA
HUBUNGAN EKSPRESI HER-2/NEU DAN HORMONAL RESEPTOR DENGAN GRADING HISTOPATOLOGI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA WANITA USIA MUDA CORRELATION BETWEEN HER-2/NEU AND HORMONAL RECEPTOR WITH HISTOPATHOLOGY GRADING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan tugas sebagai seorang dokter, satu hal yang rutin dilakukan adalah menegakkan
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dalam menjalankan tugas sebagai seorang dokter, satu hal yang rutin dilakukan adalah menegakkan diagnosis penyakit pasien. Penegakkan diagnosis ini berperan penting
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan menggunakan metode
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian cross sectio dengan menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibanding kasus). Kematian akibat kanker payudara menduduki peringkat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker paru-paru dan telah
Lebih terperinciEthical Clearance 64
Ethical Clearance 64 Lampiran Descriptives CD4 Abs pre Mean 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound Statistic Std. Error 772.3500 152.03670 454.1335 1090.5665 CD4 Abs post 5% Trimmed Mean
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Osteosarkoma adalah keganasan pada tulang yang sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa. Ketepatan diagnosis pada keganasan tulang sangat penting karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Ilmu Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN USIA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA
KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN USIA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 5 15% wanita usia reproduktif pada populasi umum. rumah sakit pemerintah adalah sebagai berikut : di RSUD dr.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kista coklat ovarium adalah salah satu entitas atau jenis kista ovarium yang paling sering ditemukan para klinisi dalam bidang obstetri dan ginekologi.
Lebih terperinciBAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Teori NF-KB Inti (+) Sitoplasma (+) Inti (+) Sitoplasma (+) RAF MEK ERK Progresi siklus sel Proliferasi sel Angiogenesis Grading WHO
Lebih terperinciIs progesteron receptor status really a prognostic factor for intracranial meningiomas?
Is progesteron receptor status really a prognostic factor for intracranial meningiomas? A.Celal Iplikcioglu et al. Oleh : Anugerah Pembimbing : dr. Hanis Setyono Sp.BS 1 1. Pendahuluan Meningioma adalah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain penelitian crosssectional atau uji potong lintang untuk mengetahui hal-hal mengenai tumor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia dan di Bali khususnya insiden karsinoma tiroid sangat tinggi sejalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia dan di Bali khususnya insiden karsinoma tiroid sangat tinggi sejalan dengan tingginya insiden goiter. Goiter merupakan faktor predisposisi karsinoma tiroid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN diantaranya meninggal akibat penyakit tersebut (Lester, 2004 ;
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karsinoma mammae / kanker payudara merupakan jenis keganasan yang paling sering dijumpai pada wanita. Di Indonesia angka kesakitan dan kematian kanker payudara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Papilloma sinonasal diperkenalkan oleh Ward sejak tahun 1854, hanya mewakili
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumor rongga hidung dan sinus paranasal atau disebut juga tumor sinonasal adalah tumor yang dimulai dari dalam rongga hidung atau sinus paranasal di sekitar hidung.
Lebih terperinciEkspresi Ki-67 dan HER-2/neu Berhubungan dengan Derajat. Histopatologik Karsinoma Payudara Invasif No Special Type (NST)
Histopatologik Karsinoma Payudara Invasif No Special Type (NST) ABSTRAK Sanggam B. Hutagalung, I Ketut Mulyadi, I Gusti Alit Artha Departemen Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, karsinoma payudara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan masalah kesehatan baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, karsinoma payudara menduduki ranking kedua setelah kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah metastasis adalah akibat kurang efektifnya manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker Kolorektal (KKR) merupakan salah satu penyebab kematian di dunia akibat kanker. KKR merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia karena semakin banyaknya penderita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan proliferasi selular dari trofoblas plasenta meliputi :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit trofoblas gestasional merupakan kelompok penyakit dengan peningkatan proliferasi selular dari trofoblas plasenta meliputi : Molahidatidosa (komplit dan parsial)
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain Randomized post test only control group design yang menggunakan binatang percobaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian. Karsinoma payudara merupakan keganasan paling banyak
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Penelitian Karsinoma payudara merupakan keganasan paling banyak pada wanita. Karsinoma payudara merupakan penyakit heterogen dengan kemiripan secara histologis namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker paru-paru
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran histopatologi tumor payudara di Instalasi Patologi Anatomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan dengan usia rata-rata 55 tahun (Stoler, 2014). Diperkirakan terdapat 500.000 kasus baru setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit. tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan kulit (Weedon et. al., 2010). Karsinoma sel basal terutama terdapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fibroadenoma mammae atau sering disingkat dengan FAM adalah tumor jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan berkonsistensi padat kenyal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat menyerang dan menyebar ke bagian tubuh yang jauh. Kanker dapat memiliki konsekuensi kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara. yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara.
1 BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara. Karsinoma merupakan penyakit yang kompleks yang dari segi klinis,
Lebih terperinciBERHUBUNGAN POSITIF DENGAN DERAJAT DIFERENSIASI, KEDALAMAN INVASI DAN METASTASIS KELENJAR GETAH BENING REGIONAL PADA ADENOKARSINOMA KOLOREKTAL DI BALI
TESIS OVEREKSPRESI HER-2/neu BERHUBUNGAN POSITIF DENGAN DERAJAT DIFERENSIASI, KEDALAMAN INVASI DAN METASTASIS KELENJAR GETAH BENING REGIONAL PADA ADENOKARSINOMA KOLOREKTAL DI BALI I NYOMAN SASPUTRA PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama di seluruh dunia dan menempati keganasan terbanyak pada wanita baik di negara maju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gastritis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada lapisan lambung. Berbeda dengan dispepsia,yang bukan merupakan suatu diagnosis melainkan suatu
Lebih terperinciMajalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 3, September 2016
Korelasi Pemeriksaan Human Epidermal Growth Factor Receptor-2 (Her-2) dengan Stadium Klinis TNM pada Pasien Kanker Payudara di Instalasi Patologi Anatomi RS dr. Saiful Anwar Periode Januari 2010-Desember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Hampir 60 % tumor ganas kepala dan leher merupakan karsinoma nasofaring,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan dan penyebaran sel secara tidak terkendali, sering menyerang jaringan sekitar dan dapat bermetastasis atau menyebar ke organ lain (World Health
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kanker serviks merupakan suatu penyakit keganasan pada leher rahim atau serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada wanita di dunia
Lebih terperinciPENELITIAN. Majalah Patologi. Nila Kurniasari, Imam Susilo Departemen Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga Surabaya
Ekspresi Topoisomerase IIΑ pada Karsinoma Duktal Invasif Payudara, Hubungannya dengan Derajat Histopatologik dan Klasifikasi Subkelas Molekuler Payudara ABSTRAK Nila Kurniasari, Imam Susilo Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma payudara merupakan karsinoma terbanyak. pada wanita di dunia. Menurut World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan karsinoma terbanyak pada wanita di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2008, kanker payudara menduduki peringkat keempat
Lebih terperinciKata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.
ABSTRAK KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI KANKER KOLOREKTAL PADA TAHUN 2011 2015 BERDASARKAN DATA HISTOPATOLOGI DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR BALI Kanker kolorektal
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA RAWAT INAP TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA RAWAT INAP TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010 Sielvyana Sie, 2011 Pembimbing I : July Ivone, dr., MKK. MPd. Ked. Pembimbing II : Sri Nadya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini menduduki peringkat kedua terbanyak penyakit kanker setelah kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah kesehatan perempuan di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini terkait dengan tingginya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pemerintah disibukkan dengan penyakit kanker payudara yang saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju.
Lebih terperinciHubungan Ekspresi Reseptor Progesteron dengan Derajat Diferensiasi Carsinoma Mammae
1 Hubungan Ekspresi Reseptor Progesteron dengan Derajat Diferensiasi Carsinoma Mammae Noor Yazid, Afiana Rohmani, Vina Noviyanti Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembesaran kelenjar (nodul) tiroid atau struma, sering dihadapi dengan sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan yang begitu berarti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang berasal dari sel
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang berasal dari sel epitel nasofaring (Brennan, 2006). Karsinoma nasofaring adalah tumor ganas yang relatif jarang ditemukan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Randomized control
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Randomized control group pretest posttest design 41 Kelompok penelitian dibagi menjadi 2 kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling umum terjadi dan paling banyak menyebabkan. kematian pada perempuan setelah karsinoma paru-paru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan karsinoma yang paling umum terjadi dan paling banyak menyebabkan kematian pada perempuan setelah karsinoma paru-paru di dunia (Alteri et
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN akibat kanker payudara (WHO, 2011). Sementara itu berdasar hasil penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan kanker yang sangat banyak dialami perempuan dan juga termasuk penyebab kematian, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Diperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma serviks uteri merupakan masalah penting dalam onkologi ginekologi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Karsinoma serviks uteri merupakan masalah penting dalam onkologi ginekologi di Indonesia. Penyakit ini merupakan tumor ganas yang paling banyak dijumpai
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Penelitian dengan analisis bivariat menggunakan Chi square test untuk
BAB V PEMBAHASAN Penelitian dengan analisis bivariat menggunakan Chi square test untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu dari masing-masing faktor risiko terhadap keterlambatan pengobatan.
Lebih terperincimarker inflamasi belum pernah dilakukan di Indonesia.
BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karsinoma payudara adalah salah satu penyebab utama morbiditas terkait karsinoma dan kematian di kalangan perempuan di seluruh dunia (Zhang et al., 2013).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control yang dilakukan dengan menggunakan desain studi observasional analitik. B. Lokasi dan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
54 BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan 28 ekor tikus strain Sprague Dawley dengan pakan standart diaklimatisasi selama 1 minggu, kemudian diinduksi 1,2- dimethylhidrazine dengan dosis 30
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini angka kejadian kanker di. masyarakat semakin meningkat.hal ini menuntut kita agar
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Di zaman modern ini angka kejadian kanker di masyarakat semakin meningkat.hal ini menuntut kita agar lebih peka terhadap salah satu jenis penyakit yang mematikan ini.limfoma
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PENDERITA KANKER NASOFARING DI RUMAH SAKIT H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh: WULAN MELANI
KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER NASOFARING DI RUMAH SAKIT H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 Oleh: WULAN MELANI 090100114 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 HALAMAN PERSETUJUAN Proposal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tumor dengan bentuk dan susunan serabut-serabut yang bervariasi, dan oleh Mallory
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fibrosarkoma atau fibroblastic sarcoma 1,2,3 atau malignant mesenchymal tumor 1,4 adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel mesenkim, yang terdiri dari sel-sel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit. yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak dari yang seharusnya dan seringkali akan membuat tonjolan massa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan merupakan penyebab kematian kedua pada wanita setelah kanker
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM.. i LEMBAR PERSETUJUAN ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii UCAPAN TERIMAKASIH iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI.. v ABSTRAK.. vi ABSTRACT... vii RINGKASAN.. viii
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi kasus-kontrol (case control) yaitu suatu penelitian untuk menelaah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benjolan pada payudara merupakan keluhan yang paling sering ditemui pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang bersifat jinak mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Teori EGF PDGF IGF VEGF Receptor Tyrosine Kinase LPA Ras PLCG PI3K IR51 SRC PI(3)P RAF PKC NF- AKT Cell MEK MDM2 TP53 ERK Ki- CDKN1A EP30
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian proposal Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. morbiditas dan mortalitas. Di negara-negara barat, kanker merupakan penyebab
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker merupakan salah satu penyakit yang banyak menimbulkan morbiditas dan mortalitas. Di negara-negara barat, kanker merupakan penyebab kematian nomor
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Halaman. Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PRAKATA. iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN. x DAFTAR SINGKATAN... xi INTISARI xii BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Retinoblastoma merupakan keganasan intraokular paling sering pada anak, yang timbul dari retinoblas immature pada perkembangan retina. Keganasan ini adalah keganasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker endometrium adalah kanker paling sering pada saluran genitalia wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia setelah payudara,
Lebih terperinci