PROSEDUR EKSPOR FULL CONTAINER LOAD (FCL) PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSEDUR EKSPOR FULL CONTAINER LOAD (FCL) PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id PROSEDUR EKSPOR FULL CONTAINER LOAD (FCL) PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Manajemen Perdagangan Fakutas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : RENANDA INDRAPRASTA F PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2013 to user i

2 digilib.uns.ac.id HALAMAN PERSETUJUAN Tugas Akhir yang berjudul PROSEDUR EKSPOR FCL PADA PT.INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG Telah diterima dan disetujui dengan baik oleh Dosen Pembimbing Surakarta, 4 Februari 2013 Disetujui dan diterima oleh Pembimbing ARIF RAHMAN HAKIM,SE NIP ii

3 digilib.uns.ac.id HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Manajemen Perdagangan Surakarta, 1. MALIK CAHYADIN, SE, M.Si (...) NIP ARIF RAHMAN HAKIM,SE (...) NIP iii

4 digilib.uns.ac.id MOTO Bermimpilah setinggi langit... Jika enkau jatuh, kau akan jatuh di antara bintang-bintang... (Ir. Soekarno) Saat kamu terjatuh, tersenyumlah. Karena orang yg pernah jatuh adalah orang yg sedang berjalan menuju keberhasilan Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu semakin kuat setiap hari Sadarilah, mengeluh tidak menyelesaikan apapun. Mengeluh hanya akan menambah beban dihati. Berhentilah mengeluh, segera bertindak! iv

5 digilib.uns.ac.id HALAMAN PERSEMBAHAN 1. Ibu dan Bapak tercinta, terima kasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan. 2. Adikku Krisna dan Bintang serta keluarga besarku yang telah memberi dukungan, aku sayang dan cinta kalian semua. 3. Almamaterku (tempatku menuntut ilmu dan memberikanku banyak pengalaman). 4. Semua teman-temanku Bisnis Internasional UNS angkatan 09, 10, 11,12 terima kasih atas bantuan, doa, dukungan, dan kebersamaan kita selama ini. 5. Klub basketku SEBA Solo dan temantemanku PASJUB, yang selalu memberikan canda dan tawa. v

6 digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan hidayah-nya yang telah memberikan rahmat dan petunjuk- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Magang dengan judul PROSEDUR EKSPOR FCL PADA PT.INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG. Laporan ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam pembuatan tugas akhir yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa DIII dan guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya(A.Md) bidang Bisnis Internasional. 1. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Hari Murti Wahyu, Msi selaku Ketua Jurusan Bisnis Internasional yang telah banyak membantu selama studi di Fakultas Ekonomi. 4. Arif Rahman Hakim, SE selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, saran, ilmu, dan dukungannya, hingga tersusunnya laporan magang ini. 5. Seluruh staf dan karyawan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 6. Bapak H Abdul Jalil selaku pimpinan PT. Indotrans Armada Buana di Semarang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk praktek vi

7 digilib.uns.ac.id magang kerja selama dua bulan serta memberikan pengarahan, saran, dan ilmunya kepada penulis. 7. Mas yono, Mbak Rully, dan Mas Allan selaku staf PT. Indotrans Armada Buana di Semarang, yang telah memberikan pengarahan, saran, dan ilmunya kepada penulis. 8. Ibu dan Ayah tercinta, yang telah memberikan doa serta dukungannya kepada penulis. 9. Adik-adikku dan keluarga besarku yang telah memberikan dukungannya kepada penulis. 10. Semua teman-temanku Bisnis Internasional angkatan Sahabat-sahabatku Pasjub (Bayu, Nico, Kresna, Made, Arif, Nyoman, Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan magang ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar dapat menyempurnakan laporan magang ini. Akhirnya penulis mengharap semoga laporan magang ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin. Surakarta, 4 Februari 2013 Penulis vii

8 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN ABSTRAKSI... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN KATA PENGANTAR... HALAMAN DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... HALAMAN DAFTAR GAMBAR... HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi vii x xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Metode Penelitan... 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor... 7 B. Kelompok Eksportir... 9 C. Pengelompokan commit Barang to Ekspor user viii

9 digilib.uns.ac.id D. Penggunaan Peti Kemas E. Status Barang Ekspor F. Dokumen Ekspor G. Pengertian Freight Forwarder BAB III DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN AN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah dan perkembangan Perusahan Lokasi Perusahaan Struktur Perusahaan Kinerja Pada PT Indotrans Armada Buana Jam Kerja B. Laporan Magang Kerja Lokasi Magang Pelaksanaan Kegiatan Magang Kegiatan Magang C. Pembahasan Peranan PT Indotrans Armada Buana Dalam Prosedur Ekspor FCL Dokumem-Dokumen yang diperlukan Dalam Penanganan Ekspor FCL Hambatan yang di hadapi PT Indotrans Armada Buana 40 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

10 digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Jam Kerja PT. Indotrans Armada Buana Tabel 3.2 Laporan Magang x

11 digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Indotrans Armada Buana Gambar 3.2 Prosedur Ekspor FCL xi

12 digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Pernyataan 2. Surat Keterangan Magang 3. Shipping Instruction 4. Invoice 5. Bill Of Lading 6. Surat Keterangan Asal xii

13 digilib.uns.ac.id ABSTRAKSI PROSEDUR EKSPOR FULL CONTAINER LOAD (FCL) PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG RENANDA INDRAPRASTA F Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai bagaimana prosedur ekspor FCL pada PT. Indotrans Armada Buana di Semarang Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu mendiskusikan sejumlah persoalan, serta merangkum informasi yang terdapat dalam penelitian tersebut dan menyajikannya dalam bentuk yang diinginkan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara mengamati obyek penelitian dan wawancara langsung di obyek penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber lainnya. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT. Indotrans Armada Buana memegang tanggung jawab penuh atas pengiriman barang dari shipper sampai di muat di atas kapal dan juga membantu shipper untuk melengkapi dokumendokumen yang di butuhkan dalam proses kegiatan ekspor FCL. Dalam penanganan ekspor pada PT. Indotrans Armada Buana harus mempersiapkan dokumen dokumen yang penting dalam pelaksanaan ekspor, antara lain : Master B/L, House B/L, Shipping Instruction. PT. Indotrans Armada Buana dalam melakukan kegiatan ekspor sesuai aturan-aturan ekspor serta memegang tanggung jawab hinnga barang diterima di gudang importir. Saran yang dapat diberikan adalah agar dalam pelayanan kegiatan ekspor serta pengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan berjalan dengan baik dan tidak terjadi kekeliruan maka diharapkan semua pihak yang terlibat didalamnya untuk semakin meningkatkan SDM (termasuk ketelitian dalam penanganan dokumen ekspor) sehingga akan diperoleh suatu hasil yang maksimal, yaitu mampu bersaing dan profesional dalam menjalankan peranannya sebagai perusahaan jasa pegiriman barang ekspor. Kata kunci : Prosedur ekspor, Freight Forwarders, dan hambatan ekspor

14 digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan kesejahteraan dunia, karena dapat dikatakan bahwa tidak ada satu negara di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan internasional oleh karena itu, perekonomian menyebabkan setiap negara berusaha untuk mencapai surplus dalam neraca perdagangan internasionalnya. Ini berarti makin besar surplus yang dicapai maka semakin besar pula devisa yang masuk, sehingga dapat menjadi sumber pemasukan kas negara yang pada akhirnya dapat digunakan untuk membiayai pembangunan. Definisi Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor-impor juga lazim disebut sebagai perdagangan dokumen, karena hampir seluruh aktifitasnya dibuktikan dan di presentasikan dalam bentuk dokumen. Dalam penawaran dilakukan dalm bentuk tertulis, surat pesanan juga di buat dalam bentuk tertulis, kontrak jual beli antara eksportir dengan importir sampai dokumen-dokumen yang digunakan dalam 1

15 digilib.uns.ac.id 2 pelaksanaan ekspor maupun impor diwujudkan dalam bentuk tertulis. (Amir MS, 2004 : 13) Kebijakan ekspor didasarkan pada Program Perencanaan Nasional (Propenas) dan Rencana Jangka panjang dan Menengah (RJPM) yang pelaksanaannya dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan, peraturan Presiden dan peraturan Menteri. Penetapan kebijakan ekspor dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat mengingat bahwa kebijakan tersebut terkait dengan perjanjian internasional, jangkauan operasional bersifat nasional yang memerlukan koordinasi antar instansi terkait tingkat nasional maupun lembaga internasional. Kebijakan ekspor disusun dalam rangka peningkatan daya saing, menjamin kepastian usaha dan kesinambungan bahan baku industri di dalam negeri, mendukung tetap terpeliharanya kelestarian lingkungan sumber daya alam dan yang menyangkut Kesehatan, Keamanan, Keselamatan, Lingkungan dan Moral Bangsa (K3LM) serta adanya perjanjian internasional. Kebijakan ekspor ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Menteri Perdagangan. (Makalah PPEI, 2011) Freight Forwarder adalah badan usaha yang bertujuan untuk memberikan jasa pelayanan atau pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan, dan penerimaan barang dengan menggunakan multimoda transport baik melaui darat, laut, dan udara. (Suyono, 2003 : 155) Berdasarkan aktivitas tersebut, freight forwarder bertindak atas nama pengirim (eksportir) atau berindak atas nama penerima (importir), Freight

16 digilib.uns.ac.id 3 Forwarder juga melaksanakan pengurusan prosedur dan formalitas dokumen yang dipersyaratkan oleh adanya peraturan-peraturan pemerintah negara ekspor, negara import, negara transit. Dokumen yang berkaitan dengan freight forwarder adalah shipping instruction, house bill of lading,dan master bill of lading. Berdasarkan uraian di atas, studi ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana prosedur ekspor di PT. Indotrans Armada Buana, sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil judul PROSEDUR EKSPOR FULL CONTAINER LOAD (FCL) PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana peranan PT. Indotrans Armada Buana sebagai perusahaan freight forwarding dalam prosedur ekspor FCL? 2. Dokumen apa saja yang diperlukan dalam prosedur ekspor FCL? 3. Hambatan apa saja yang dihadapi PT. Indotrans Armada Buana dalam prosedur ekspor FCL?

17 digilib.uns.ac.id 4 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan Latar Belakang Masalah dan Perumusan Masalah, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana peranan PT. Indotrans Armada Buana sebagai perusahaan freight forwarding dalam prosedur ekspor FCL. 2. Untuk mengetahui dokumen-dokumen apa sajakah yang diperlukan dalam prosedur penyelesaian ekspor FCL. 3. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi PT. Indotrans Armada Buana dalam prosedur penyelesaian ekspor FCL. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta saran yang berguna pengambilan keputusan sehingga nantinya bisa membuat perusahaan bisa menjadi lebih maju. 2. Bagi Mahasiswa Menambah referensi bacaan dan informasi bagi Mahasiswa Jurusan Manajemen Perdagangan yang sedang dalam proses penyusunan Tugas Akhir dengan pokok bahasan yang relevan. Selain itu penulisan ini juga dapat digunakan sebagai acuan bagi perusahaan dalam pengembangan usaha dengan teknologi yang semakin maju.

18 digilib.uns.ac.id 5 E. Metode Penelitian Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Adapun metode penelitian memuat antara lain : 1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitihan ini dilakukan melaui magang kerja selama 2 bulan di PT. Indotrans Armada Buana yang berlokasi di Jl. Raya Madukoro, Semarang Indah Blok D XIV/25, Semarang. 2. Jenis dan Alat Pengumpul Data a. Jenis Data 1) Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan para karyawan yang bekerja di PT. Indotrans Armada Buana. Data Primer tersebut antara lain prosedur ekspor FCL yang dilakukan PT. Indotrans Armada Buana. 2) Data Sekunder Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan pokok persoalan dalam penulisan Tugas Akhir ini.

19 digilib.uns.ac.id 6 b. Alat Pengumpul Data 1) Observasi Dalam penelitian ini, penulis ikut terjun langsung dalam hal kegiatan yang dilakukan oleh PT. Indotrans Armada Buana dalam menangani proses penanganan ekspor di Semarang. 2) Wawancara Merupakan tekhnik pengumpul data dengan cara dialog serta tanya jawab langsung dengan para narasumber yang ada di obyek penelitian. c. Sumber Data 1) Sumber data primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara praktek kerja langsung/magang di tempat penelitian, yaitu di PT. Indotrans Armada Buana. 2) Sumber Data Sekunder Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber bacaan lain yaitu Buku Prosedur Ekspor Impor.

20 digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor Ekspor diartikan sebagai mengeluarkan atau membawa barang yang berasal dari pasar atau produk domestik (dalam daerah pabean) ke suatu tempat tertentu di luar negeri (luar daerah pabean) dengan tujuan dipertukarkan atau dijual. Ekspor adalah upaya mengeluarkam barang-banrang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam bentuk valuta asing. (Amir M.S, 2004 : 100) Berdasarkan UU Kepabeanan No.10 th. 1995, pengertian ekspor adalah mengeluarkan barang dari wilayah pabean Indonesia. Menurut Berry Punan ekspor adalah perdagangan dengan mengeluarkan barang dari dalam keluar pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Menurut PPEI (2011 : 1) ekspor adalah mengeluarkan barang dari wilayah pabean suatu negara keluar wilayah pabean negara lain. Daerah pabean adalah wilayah Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang angkasa diatasnya serta tempat-tempat tertentu yang di dalamnya berlaku UU NO X/1995 tentang kepabeanan. 7

21 digilib.uns.ac.id 8 Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam negri ke luar negri melewati daerah kepabeanan masing-masing negara dengan peraturan perundang-ndundangan yang berlaku di setiap negara. Pengertian tentang daerah pabean adalah wilayah republik indonesia yamg meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara ditasnya serta tempattempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan landas komitmen yang didalamnya berlaku undang-undang nomor 10 tahun 1995 tentang kepabeanan. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi yang digunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Eksportir adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan (ekspor) dalam wilayah hukum NKRI, baik sendiri maupun secara bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi. Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 558/MPP/Kep/12/1998 tanggal 4 Desember 1998 tentang Ketentuan

22 digilib.uns.ac.id 9 Umum Dibidang Ekspor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 01/MDAG/ PER/1/2007 tanggal 22 Januari 2007, ekspor dapat dilakukan oleh setiap perusahaan atau perorangan yang telah memiliki : 1. Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP)/Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 2. Akte pendirian perusahaan yang terlegalisir 3. Tanda Daftar Perusahaan (TOP). 4. NPWP 5. Ijin Usaha dari Departemen Teknis/Lembaga Pemerintah non Departemen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 6. Memiliki izin ekspor berupa : a. APE (Angka Pengenal Ekspor) untuk Eksportir Umum berlakulima tahun. b. APES (Angka Pengenal Ekspor Sementara) berlaku dua tahun. c. APET (Angka Pengenal Ekspor Terbatas) untuk PMA/PMDN B. Kelompok Eksportir 1. Produsen Eksportir Para produsen yang sebagaian hasil produksinya memang diperuntukkan untuk pasar luar negri, pengurusan ekspor dilakukan oleh perusahaan produsen yang bersangkutan.

23 digilib.uns.ac.id Confirming House Perusahan lokal yang didirikan sesuai dengan perundangundangan dan hukumsetempat tetapi bekerja untuk dan atas perintah kantor induknya yang berada diluar negri. Perusahaan asing banyak yang mendirikan kantor cabang atau bekerja samadengan perusahaan setempat untuk mendirikan anak perusahaan di dalam negri.kantor cabang atau anak perusahaan yang semacam ini bekerja atas perintah danuntuk kepentingan kantor induknya. Badan usaha semacam ini disebut denganconfirming house. Tugas kantor cabang atau anak perusahaan biasanya melakukanusaha pengumpulan, sortasi, up grading, dan pengepakan ekspor dari komoditilokal. 3. Pedagang Ekspor (Eksport-Merchant ) Badan usaha yang diberi izin oleh pemerintah dalam bentuk Surat PengakuanEksportir dan diberi kartu Angka Pengenal Ekspor (APE) dan diperkenankan melaksanakan ekspor komoditi yang dicantumkan dalam surat tersebut. Export Merchant lebih banyak bekerja untuk dan atas kepentingan dari produsen dalam negri yang diwakilinya. 4. Agen Ekspor (Eksport-Agent ) Jika hubungan antara Export Merchant dengan produsen, tidak hanya sebagai rekan bisnis tapi sudah meningkat dengan suatu ikatan perjanjian keagenan, makadalam hal ini Export Merchant disebut juga sebagai Export Agent.

24 digilib.uns.ac.id Wisma Dagang (Trading House) Bila suatu perusahaan atau eksportir dapat mengembangkan ekspornya tidak lagi terbatas pada satu atau dua komoditi saja, tapi sudah beraneka macam komoditi maka eksportir demikian mendapat status General Exporters. Perusahaan yangtelah memiliki status seperti ini sering disebut dengan Wisma Dagang (Trading House) yang dapat mengekspor aneka komoditi dan mempunyai jaringan pemasaran dan kantor perwakitan di pusat-pusat dagang dunia, dan memperoleh fasilitas tertentu dari pemerintah baik dalam bentuk fasilitas perbankan maupun perpajakan. C. Pengelompokan Barang Ekspor Barang ekspor yang keluar dari wilayah Indonesia dalam garis besarnya dapat dimasukan menjadi 4 (empat) kelompok barang yaitu sebagai berikut : 1. Barang yang diatur ekspornya adalah barang ekspor yang hanya dapat diekspor oleh eksportir terdaftar, contoh : a. Kopi. b. Tekstil dan Produk tekstil, khusus untuk tujuan negara yang menerapkan kuota (Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Norwegia dan Turki). c. Lembaran kayu venir dan lembaran kayu lapis (disambungkan maupun tidak) dengan ketebalan tidak melebihi 6m. d. Kayu lapis, panil lapisan kayu dan kayu berlapis semacam itu.

25 digilib.uns.ac.id 12 e. Kayu cendana dalam segala bentuk. 2. Barang yang Diawasi Ekspornyaadalah barang yang ekspornya hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Menteri Perindustrian dan Perdagangan atau Pejabat yang ditunjuk. Contoh: a. Binatang jenis lembu, hidup (bibit sapi, sapi bukan bibit, kerbau). b. Ikan dalam keadaan hidup (anak ikan Napoleon Wrasse, ikan Napoleon Wrasse, Nener). c. Inti kelapa sawit. d. Minyak dan Gas Bumi. e. Pupuk Urea. f. Kulit Buaya dalam bentuk Wet Blue. g. Binatang liar dan tumbuhan alam yang tidak dilindungi termasuk dalam. h. Appedix II CITES(Convention on International Trade in Endangered Species). i. Perak tidak ditempa atau dalam bentuk setengah jadi atau dalam bentuk bubuk, bukan tempa, setengah jadi. j. Emas bukan tempa atau dalam bentuk bubuk. k. Lombah dan Skrap Fero, ingot hasil peleburan skrap besi atau baja (khusus yang berasal dari wilayah Pulau Batam). l. Limbah dan skrap dari baja stainless, tembaga, kuningan dan aluminium.

26 digilib.uns.ac.id Barang yang Dilarang Ekspornya adalah barang yang tidak boleh diekspor. Contoh : a. Jenis hasil Perikanan dalam keadaan hidup : 1) Anak ikan Arwana 2) Ikan Arwana 3) Benih ikan sidat dibawah ukuran 5 mm 4) Ikan hias air tawar jenis boti macracanthus ukuran 15 cm ke atas. 5) Udang galah (udang air tawar) dibawah ukuran 8 cm b. Karet bongkah c. Kulit mentah, pickled dan wet blue dari binatang melata/reptil (kecuali kulit buaya dalam bentuk wet blue) d. Limbah dari skrap fero, ingot hasil peleburan besi atau baja (kecuali yang berasal dari wilayah Pulau Batam) : e. Limbah dan skrap dari timah, / baja paduan lainnya f. Limbah dan skrap baja lainnya berbentuk gram, serutan dan lainlainnya g. Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi dan atau yang termasuk dalam Appendix I dan III CITES, dalam keadaan hidup, mati, bagian-bagian daripadanya, hasil-hasil daripadanya ataupun dalam bentuk barang yang dibuat daripadanya. h. Barang kuno yang bernilai kebudayaan. 4. Barang yang bebas ekspornya adalah yang tidak termasuk dari kategori di atas.

27 digilib.uns.ac.id 14 D. Penggunaan Peti Kemas 1. Pengertian Peti Kemas Pengertian Peti Kemas (container) adalah satu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada di dalamnya. Peti kemas didefinisikan sebagai peti atau kotak yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan International Organization for Standardization(ISO) sebagai alat atau perangkat pengangkutan barang yang bisa digunakan diberbagai moda, mulai dari moda jalan dengan truk peti kemas, kereta api dan kapal petikemas laut (PPEI, 2011 : 13). 2. Jenis Peti Kemas a. General Cargo Container: Petikemas yang dipakai untuk mengangkut muatan umum (generalcargo). Petikemas yang termasuk dalam kelompok ini adalah : 1) Open Side Containe Pintu sampingnya dibuka untuk memasukan dan mengeluarkan barang yang ukuran dan beratnya lebih mudah dimasukan melalui samping petikemas. 2) Open Top Container Bagian atasnya dapat dibuka yang umumnya dipergunakan untuk barang berat yang hanya dapat dimasukan lewat atas dengan menggunakan derek.

28 digilib.uns.ac.id 15 3) Ventilated Container Memiliki ventilasi agar terjadi sirkulasi udara dalam petikemas yang diperlukan untuk muatan tertentu, khususnya muatan yang mengandung kadar air tinggi. b. Thermal Container Petikemas yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk muatan tertentu. Petikemas yang termasuk dalam kelompok ini adalah : 1) Insulated Container Petikemas yang dinding bagian dalamnya diberi isolasi agar udara dingin di dalam petikemas tidak merembes keluar. 2) Reefer Container Petikemas yang dilengkapi dengan mesin pendingin untuk mendinginkan udara dalam petikemas sesuai dengan suhu yang diperlukan bagi barang yang mudah busuk. 3) Heated Container Petikemas yang dilengkapi dengan mesin pemanas agar udara yang didalam petikemas dapat diatur pada suhu yang diinginkan. c. Tank Container Tangki yang ditempatkan dalam kerangka petikemas yang dipergunakan untuk muatan baik muatan cair ( bulk liquid ) maupun muatan gas ( bulk gas).

29 digilib.uns.ac.id 16 d. Dry Bulk Container Adalah general purpose container yang dipergunakan khusus untuk mengangkut muatan curah atau bulk cargo.untuk memasukan atau mengeluarkan muatan tidak melalui pintu depan seperti biasanya, tetapi melalui lubang dibagian atas untuk memasukan muatan dan lubang atau pintu dibagian bawah untuk mengeluarkan muatan ( gravitydischarge ). Lubang atas dapat juga dipergunakan untuk membongkar muatan dengan cara dihisap. e. Platform container Petikemas yang terdiri dari lantai dasar. Petikemas yang termasuk jenis ini adalah : 1) Flatrack Container Petikemas yang terdiri dari lantai dasar dengan dinding pada Ujungnya. 2) Flatform Based Container Petikemas yang hanya terdiri dari lantai dasar saja, dan apabila diperlukan dapat dipasang dinding.petikemas ini biasanya digunakan untuk muatan yang mempunyai lebar atau tinggi melebihi ukuran petikemas standard. f. Specials Container Adalah petikemas yang khusus dibuat untuk muatan tertentu, seperti petikemas untuk muatan ternak atau Cattlee Container atau muatan kendaraan (Auto Container).

30 digilib.uns.ac.id Ukuran Peti Kemas a. Container 20 Dry Freight (20 feet) Ukuran Luar : 20 (p) x 8 (l) x 8 6 (t) Atau x x m Ukuran Dalam : x x m Kapasitas : Cubic Capacity : 33 Cbm Pay Load : 22.1 ton b. Container 40 Dry Freight (40 feet) Ukuran Luar : 40 x 8 x 8 6 Atau x x m Ukuran Dalam : x x m Kapasitas : Cubic Capacity : 67.3 Cbm Pay Load : ton c. Container 40 High Cube Dry Ukuran Luar : 40 x 8 x 8 6 Atau x x m Ukuran Dalam : x x m Kapasitas : Cubic Capacity : 76 Cbm Pay Load : 29.6 ton

31 digilib.uns.ac.id Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Peti Kemas Menurut R.P Suyono (2005:270) terdapat keuntungan dan kerugian memakai petikemas, diantaranya adalah: a. Keuntungan Memakai Petikemas 1) Cepat dan ekonomis dalam menangani petikemas, terutama dalam bongkar muat di pelabuhan atau interface. 2) Keamanan terhadap kerusakan dan pencurian lebih terjaga, terutama untuk barang-barang kecil atau berharga. 3) Efisien, karena satu gang yang terdiri dari 12 orang dapat melaksanakan kegiatan bongkar muat kapal petikemas dalam waktu 3 atau 4 hari. Bila dilakukan hal yang sama oleh 100 orang akan memakan waktu 3 atau 4 minggu. 4) Pembungkus barang tidak perlu terlalu kuat, karena tumpukan (stacking) dapat dibatasi setinggi dalamnya petikemas. 5) Bisa untuk angkutan door to door. b. Kerugian Memakai Petikemas 1) Kapal petikemas mahal (lebih mahal dari kapal barang biasa). 2) Jumlah banyaknya petikemas harus tiga kali banyaknya petikemas yang ada di kapal. Satu kelompok yang akan dimuat dan satu kelompok yang akan dibongkar. 3) Harus dibuat terminal khusus untuk bongkar muat petikemas dan harus menggunakan peralatan khusus untuk mengangkut dan menumpuknya

32 digilib.uns.ac.id 19 4) Jalan-jalan yang ada harus disesuaikan untuk pengangkutan petikemas. 5) Dapat terjadi ketidakseimbangan dalam perdagangan antar negara, bila suatu negara tidak cukup persediaan petikemasnya. 5. Terminal Petikemas Menurut Suyono (2005:271) terminal petikemas terdiri dari: a. Unit Terminal Petikemas (UTPK). Unit terminal petikemas adalah terminal di pelabuhan yang khusus melayani petikemas dengan sebuah lapangan (yard) yang luas dan diperkeras untuk bongkar atau muat dan menumpuk petikemas yang dibongkar atau yang akan dimuat ke kapal. b. Lapangan Penumpukan (container yard). Lapangan penumpukan atau container yard adalah kawasan di daerah pelabuhan yang digunakan untuk menimbun petikemas full container load (FCL) yang akan dimuat atau dibongkar dari kapal. c. ContainerFreight Station. Container freight station adalah kawasan yang digunakan untuk menimbun petikemas less than container load (LCL), melaksanakan stuffing/unstuffing, dan untuk menimbun break bulk cargo yang akan di stuffing ke petikemas atau di unstuffing dari petikemas.

33 digilib.uns.ac.id 20 d. Inland Container Depot. Inland container depot adalah kawasan di pedalaman atau diluar daerah pelabuhan yang berada di bawah pengawasan bea dan cukai yang digunakan untuk menimbun petikemas full containerload (FCL) yang akan diserahkan kepada consignee atau diterima dari shipper. E. Status barang Ekspor Menurut Makalah PPEI 2011 pengertian dari LCL dan FCL adalah : 1. LCL(Less than Container Loaded) Yaitu jenis pengiriman barang tanpa menggunakan container dengan kata lain parsial.jika kita menggunakan jenis pengiriman LCL, maka barang yang kita kirim itu ditujukan ke Gudang penumpukan dari shipping agent. Lalu dari pihak Gudang tersebut akan mengumpulkan barangbarang kiriman LCL lain hingga memenuhi quota untuk di loading / di muat ke dalam container. 2. FCL (Full Container Loaded) Yaitu jenis pengiriman barang dengan menggunakan container. Walaupun quantity barang tersebut lebih pantas dengan mode LCL, tetapi jika shipper mengirimkan barangnya dengan menggunakan container maka jenis pengiriman ini disebut dengan FCL. Pengiriman barang dengan mode FCL maka kita harus mendatangkan container ke Gudang kita untuk process stuffing (proses pemuatan barang). Setelah stuffing selesai,

34 digilib.uns.ac.id 21 container itu kita segel dan kita kirimkan ke Tempat Penumpukan Peti Kemas di pelabuhan. F. Dokumen Ekspor (PPEI, 2011 : 8-15) 1. Bill Of Lading (B/L) Surat tanda terima barang yang telah dimuat di dalam kapal laut yang juga merupakan tanda bukti kepemilikan barang dan juga sebagai bukti adanya kontrak atau perjanjian pengangkutan barang melalui laut. 2. Invoice Adalah suatu dokumen yang isinya mengenai nilai atau harga barang komoditi. 3. Packing List Dokumen ini menerangkan uraian barang-barang yang dipak, dibungkus, atau di ikat dalam peti, kaleng, kardus dan sebagainya yang berfungsi untukmemudahkan pemeriksaan oleh Bea dan Cukai atau pada waktu pembongkaran di negara tujuan. 4. Surat Keterangan Asal (Certificate Of Origin) Surat pernyataan yang ditandatangani untuk membuktikan asal dari suatu barang,digunakan untuk memperoleh fasilitas bea masuk atau sebagai alat penghitung kuota di negara tujuan untuk mencegah masuknya barang dari negara terlarang.

35 digilib.uns.ac.id PEB (pemberitahuan ekspor barang) Dokumen pabean yang digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan ekspor barang. PEB dibuat oleh eksportir atau kuasanya dengan menggunakan software PEB secara online. Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan ke Kantor Bea dan Cukai dengan menggunakan PEB ini. G. PengertianFreight Forwarding 1. Freight Forwarder Freight Forwarderadalah badan usaha yang bertujuan untuk memberikan jasa pelayanan atau pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan, dan penerimaan barang dengan menggunakan multimoda transport baik melaui darat, laut, dan udara. (Suyono, 2003 : 155) 2. Aktifitas Freight Forwarder a. Memilih rute perjalanan barang, moda transportasi dan pengangkutan yang sesuai, kemudian memesan ruang muat kapal (space) b. Melaksanakan penerimaan barang, menyortir, mengepak, menimbang berat, kemudian menyimpan barang ke dalam gudang. c. Mendapatkan dokumen Bill of Lading dari pihak pegangkut. d. Melaksanakan transportasi barang ke pelabuhan laut dan udara, mengurus izin Bea dan Cukai, kemudian menyerahkan barang kepada pihak pengangkut.

36 digilib.uns.ac.id 23 e. Mengurus asuransi transportasi barang dan membantu mengajukan klaim kepada pihak asuransi bila terjadi kehilangan atau kerusakan barang. f. Mengurus izin masuk pada Bea dan Cukai serta menyelesaikan bea masuk dan biaya-biaya yang timbul di pelabuahan transit dan tujuan. g. Melaksanakan penyerahan barang kepada pihak consignee, dan melaksanakan pendistribusian barang bila diminta. 3. Peran Freight Forwarderdalam konsolidasi muatan Konsolidasi Muatan (Cargo Consolidation) adalah pengumpulan beberapa kiriman barang dari beberapa eksportir atau shipper di terminal asal yang akan dikirim untuk beberapa consignee ditempat tujuan, yang dikemas dalam satu unit paket muatan, lalu muatan terkonsolidai tersebut dikapalkan dan ditujukan ke agen konsolidator di tempat tujuan. Agen kemudian melaksanakan penyerahan barang kepada pihak consigne masing-masing. Muatan dari beberapa shipperdikonsolidasikan olehfreight Forwarderdalam peti kemas LCL (Less than Containet Load) dan dikapalkan ke negara tujuan sebagai muatan peti kemas FCL (Full Containet Load) yang ditujukan kepada agen konsolidator. Oleh agen konsolidator peti kemas tersebut statusnya dijadikan peti kemas LCLkembali dan kemudian muatan diserahkan kepada masing-masing consignee.

37 digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan Seiring perkembangan perekonomian Indonesia, dan semakin banyaknya tansakasi perdagangan antar wilayah yang membuat jalur perdagangan semakin luas serta perpindahan barangyang semakin besar. Dengan kondisi ini serta melihat peluang yang ada, pada bulan februari tahun1997 berdiri perusahaan yang bergerak di bidang forwarder dan keagenan yang melayani jasa pengiriman barang antar Negara dengan nama PT. Indotrans Armada Buana yang didirikan oleh Bapak Harto Jumantara yang berpusat di Jakarta. PT. Indotrans Armada Buana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang forwarder dengan nomor Pengurusan Perusahaan Jasa Kepabeanan (PPJK) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) , berdirinya perusahaan ini berawal dari sebuah perusahaan jasa forwarder dengan nama PT. Citra Mandiri Trans yang berlokasi di Semarang karena untuk menambah relasi kerjasama maka PT. Citra Mandiri Trans bekerjasama dengan VICLINES INTERNASIONAL dan sekarang berganti nama menjadi PT. Indotrans Armada Buana. 24

38 digilib.uns.ac.id 25 Perkembangan PT. Indotrans Armada Buana dari tahun ke tahun terus berkembang dan semakin banyaknya permintaan costumer, maka PT. Indotrans Armada Buana membuka cabang di beberapa kota lain di Indonesia yaitu, Bandung, Semarang, Surabaya dan Bali. Cabang semarang sendiri berdiri tahun 2006 yang di pimpin oleh H. Abdul Jalil dan sekarang memiliki 3 staff yang professional di bidang masingmasing secara keseluruhan PT. Indotrans Armada Buana juga bekerjasama dengan perusahaan pelayaran (shiping line) seperti APL, NYK, WAN HAI, EVERGREEN, MSC dan lain sebagainya. Selain bekerja sama dengan perusahaan pelayaran PT. Indotrans Armada Buana juga bekerja sama dengan perusahaan ekspedisi darat yang menyediakan pelayanan land transport. Perusahaan ini pada dasarnya bergerak di bidang jasa pengiriman jasa ekspor impor yang bersifat ke agenan yang tujuan dan misinya adalah memberikan pelayanan dengan segala kemudahan bagi para importir dan eksportir. Dalam kegiatanya PT. Indotrans Armada Buana selalu berusaha memberikan pelayanan tebaiknya kepada pelanggan, baik itu impor maupun ekspor. Mulai dari penyediaan land transport sampai dengan prose booking kapal pada shiping line serta kelengkapan dokumen ekspor dan impor Tujuan dari PT. Indotrans Armada Buana itu sendiri adalah memberikan pelyanan yang aman, tepat waktu dan biaya yang siknifikan,

39 digilib.uns.ac.id 26 untuk mengatasi masalah yang timbul dari sekian banyak aturan serta UU tentang kegiatan ekspor impor. Disinilah akan terlihat jelas fungsi dari perusahaan jasa pengiriman barang yang unggul baik dari segi pelayanan maupun biaya yang timbul dari kegiatan ekspor dan impor. 2. Lokasi Perusahaan PT. Indotrans Armada Buana mempunyai kantor pusat di Jakarta dan memiliki beberapa cabang di Bandung, Semarang, Surabaya dan Bali. PT. Indotrans Armada Buana cabang Semarang sendiri beralamatkan, di Jl. Madukoro Raya Ruko Semarang Indah Blok DXIV/25 Semarang, Telp : (024) Fax : (024) VISI DAN MISI PERUSAHAAN a) Visi Perusahaan Visi Perusahaan yaitu menjadi Freight forwarding yang unggul melalui inovasi, kualitas dan pelayanan yang tepat waktu. b) Misi Perusahaan Misi Perusahaan yaitu menciptakan freight forwarding yang berkualitas dengan kinerja yang maksimal. c) Motto Perusahaan WE MAKE YOUR TRUST IN OUR SERVICES 3. Struktur Perusahaan Sebelum mengetahui sturktur organisasi pada PT. Indotrans Armada Buana terlebih dahulu di kemukakan tentang pengertian organisasi perusahaan. Struktur Organisasi adalah suatu kerangka yang

40 digilib.uns.ac.id 27 menyebutkan hubungan kerja satu bagian dengan bagian lainnya, sehingga jelas kedudukan,wewenang dan tanggung jawab masingmasing dalam suatu organisasi. Adapun macam-macam bentuk organisasi tersebut adalah sebagai berikut : a. Bentuk organisasi garis Pola bentuk ini hanya mengenal satu perintah dengan setiap pekerjaan dalam setiap organisasi hanya mengenal satu pimpinan yang langsung membawahinya. b. Bentuk Organisasi Fungsional Bentuk Organisasi ini memanfaatkan tenaga ahli dalam bidang tertentu semaksimal mungkin, setiap bawahan ada hubungannya dengan fungsi diatas tersebut. c. Bentuk Organisasi garis dan staff Bentuk Organisasi ini pada umumnya di anut oleh perusahaan besar yang mempunyai daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam dan rumit serta di dalamnya ada banyak pekerjaan. Bentuk Organisasi ini merupakan perpaduan dari bentuk organisasi staff dan garis, terdapat seorang staff ahli yang bertugas memberikan nasehat dan saran kepada pimpinan perusahaanya. d. Bentuk Organisasi Fungsional Staff Bentuk Organisasi ini merupakan Bentuk Organisasi fungsional dan staff.

41 digilib.uns.ac.id 28 Berdasarkan uraian diatas dapat di ambil kesimpulan untuk organisasi yang ada pada PT. Indotrans Armada Buana adalah bentuk organisasi staff, dimana wewenang masing-masing dengan garis koordinasi namun tetap dibawah control dan pengawasan direktur utama. Untuk Lebih jelasnya berikut gambaran struktur Organisasi pada PT. Indotrans Armada Buana. DIREKTUR MARKETING ACCOUNTING DOKUMEN STAFF STAFF EKSPOR IMPOR Gambar 3.1 Stuktur Organisasi PT. Indotrans Armada Buana Sumber : PT. Indotrans Armada Buana Tahun 2012 Adapun keterangan berdasarkan struktur organisasi di tersebut : 1. Direktur Dalam kegiatannya pada PT. Indotrans Armada Buana di pimpin oleh seorang atasan (Direktur) yang bertanggung jawab atas staff yang ada di bawahnya, serta bertindak sebagai pengambil keputusan dalam perusahaan ini.

42 digilib.uns.ac.id Acounting Staff accounting pada PT. Indotrans Armada Buana merupakan pihak yang mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan keuangan, dalam kegiatannya staff accounting juga mencatat segala transaksi yang dilakukan oleh PT. Indotrans Armada Buana, serta juga bertugas sebagai tempat pembayaran atas tagihan ekspor maupun impor. 3. Marketing Staff marketing pada PT. Indotrans Armada Buana adalah staff yang bekerja dalam mempromosikan jasa yang di berikan oleh PT. Indotrans Armada Buana kepada eksportir maupun importir dan bertugas juga sebagai pemberi pelayanan atas permintaan pelanggan, baik dalam meminta rate, charges yang timbul, dan dokumen yang di butuhkan dalam kegiatan ekspor impor. 4. Dokumen 1. Ekspor Staff pengurus dokumen ekspor pada PT. Indotrans Armada Buana dalam kegiatannya adalah pembuatan dokumendokumen ekspor, dokumen ekspor yang di terbitkan oleh PT. Indotrans Armada Buana adalah dokumen Bill of Lading (B/L) dan (HBL)

43 digilib.uns.ac.id Impor Staff pengurus dokumen ekspor pada PT. Indotrans Armada Buana dalam kegiatannya adalah pembuatan dokumendokumen impor, dokumen impor yang di terbitkan oleh PT. Indotrans Armada Buana adalah dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB), Bill of Lading (B/L) dan (HBL). 4. Kinerja Pada PT. Indotrans Armada Buana PT. Indotrans Armada Buana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengangkutan barang dari luar negeri maupun sebaliknya serta pengurusan dokumen pengangkutan atau lebih di kenal dengan Freight Forwarder.dalam kegiatannya semua kegiatan tersebut di lakukan sesuai dengan kontrak yang di sepakati antara perusahaan dan pengguna jasa. Setiap staff di dalam PT. Indotrans Armada Buana mempunyai tanggung jawab masing masing dalam pekerjaan yang di tanganinya dan tetap di bawah control pimpinan. Pimpinan pada PT. Indotrans Armada Buana selalu mengawasi kinerja dari para staffnya. Selain sebagai pengawas, pimpinan perusahaan juga ikut ambil bagian dalam penanganan kegiatan ekspor maupun impor, seperti dalam kegiatan land transport di dalam negeri. Dari semua kegiatan tersebut dapat dilihat kinerja dari seluruh staff pada PT. Indotrans Armada Buana, hubungan antara masing masing

44 digilib.uns.ac.id 31 staff yang baik akan membuat kinerja dari perusahaan ini menjadi maksimal. Pada PT. Indotrans Armada Buana selalu mendahulukan kepentingan para pelanggan, di karenakan kegiatan yang di tangani merupakan sumber penghasilan dari perusahaan, serta kinerja yang maksimal yang di berikan kepada pelanggan. Permintaan kontrak pengangkutan dan pengurusan dokumen dari pelanggan akan di lakukan secara maksimal oleh perusahaan, serta sesuai dengan kontrak yang telah di sepakati. Di dalam kontrak tersebut perusahaan berusaha untuk tidak melebihi tanggung jawab serta kinerja dari kontrak.serta pelayanan yang di berikan merupakan pelayanan yang maksimal yang di berikan kepada pelanggan. Di dalam pelayanan yang di berikan kepada pelanggan perusahaan berusaha untuk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, karena dari pelayanan terbaik yang di berikan oleh perusahaan akanada kerjasama yang berkelanjutan dari pihak pengguna jasa dengan perusahaan. Pelayanan jasa yang di berikan oleh perusahaan adalah kunci utama untuk kelancaran dari perusahaan jasa, oleh karena itu pelayanan terbaik pada PT. Indotrans Armada Buana akan menentukan langkah perusahaan untuk masa depannya.

45 digilib.uns.ac.id Jam Kerja Perusahaan Tabel 3.1 Jam Kerja PT. Indotrans Armada Buana HARI JAM KERJA SENIN s/d SELASA s/d RABU s/d KAMIS s/d JUM AT s/d Sumber : PT. Indotrans Armada Buana Tahun 2012 B. Laporan Magang Kerja Program magang kerja merupakan kegiatan yang bersifat wajib bagi mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.Sehingga mahasiswa yang belum atau tidak menempuh magang kerja tidak bisa mengikuti ujian Tugas Akhir dan tidak dapat dinyatakan lulus. Tujuan diadakannya magang kerja ini yaitu mahasiswa dapat mengamati permasalahan yang ada didunia kerja serta memperoleh pengalaman secara langsung dilapangan tentang berbagai persoalan yang dihadapi perusahaan tempat magang serta mahasiswa dapat melakukan adaptasi sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Adapun pelaksanaan magang tersebut adalah sebagai berikut:

46 digilib.uns.ac.id Lokasi magang Magang dilakukan pada PT. Indotrans Armada Buana yang beralamat di Jl. Madukoro Raya Ruko Semarang Indah Blok DXIV/25 Semarang, Telp : (024) Fax : (024) Pelaksanaan kegiatan magang kerja + 2 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 Maret Kegiatan magang Kegiatan magang selama 2 bulan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Laporan Magang Hari/Tanggal Divisi Deskripsi pekerjaan Mempelajari system EDI Senin, 24 Januari s/d 27 Januari 2012 Impor (Electronic Data Interchange) dalam pembuatan PIB secara Online 31 jan s/d 3 februari Accounting Menganailsa tagihan atas kegiatan ekspor dan impor Mencari costumer baru dengan 6 feb s/d 10 feb Marketing mengirimkan dari perusahaan

47 digilib.uns.ac.id 34 Mempelajari system EDI 13 feb s/d 18 feb Ekspor (Electronic Data Interchange) dalam pembuatan PEB secara Online Mencari costumer baru dengan 20 feb s/d 26 feb Marketing mengirimkan dari perusahaan 27 feb s/d 29 feb Lapangan Berterbangan di sekitar pelabuhan tanjung emas Sumber : PT Indotrans Armada Buana Th 2012 C. PEMBAHASAN 1. Peranan PT. Indotrans Armada Buana Dalam Prosedur Ekspor FCL Peranan PT. Indotrans Armada Buana adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa memiliki peranan dalam pelaksanaan ekspor atau impor, yaitu penunjang pengurusan dokumen. PT. Indotrans Armada Buana merupakan perusahaan jasa freight forwarding yang telah diberi kuasa oleh eksportir untuk menguruskan dokumen ekspor. PT. Indotrans Armada Buana mempunyai tanggung jawab penting dalam proses ekspor dan harus dilaksanakan berdasarkan prosedur ekspor yang jelas dan sesuai aturan yang telah berlaku. Dan

48 digilib.uns.ac.id 35 melakukan proses pengurusan dokumen ekspor dan transportasi ekspor yang telah di tentukan. PT. Indotrans Armada Buana memiliki rekan shipping line dari berbagai tujuan atau negara, jadi untuk jadwal pemesenan kapal di sesuaikan oleh waktu eksportir atau importir. Itupun sesuai dengan tujuan / destination, karena PT. Indotrans Armada Buana juga memiliki jadwal tetap setiap untuk lingkungan asia pasifik. Ruang lingkup aktivitas Peranan PT. Indotrans Armada Buana : a. Membantu eksportir dalam pengecekan dokumen. b. Membantu pembuatan PEB sesuai dokumen yang dipersyaratkan. c. Sebagai perantara dengan pelayaran dalam hal pengurusan Delivery Order. d. Membuat surat pinjaman container kepada agent pengapalan (shipping line). Disini digambarkan dengan kasus PT. De Java Furniture yang beralamatkan di Jl. Guasari 41 RT 01 RW 27 Solo menunjuk PT. Indotrans Armada Buana sebagai shipper untuk melaksanakan pengiriman ekspor sehingga barang sampai ke negara yang dituju, disini peranan PT. Indotrans Armada Buana adalah mencarikan jadwal kapal/schedule, mengurus segala macam dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ekspor, mengurus segala biaya yg diperlukan dalam proses pengiriman ekspor, booking kapal dan container, sampai proses stuffing. Semua dilakukan PT. Indotrans Armada Buana sesuai commit dengan to user aturan-aturan yang berlaku.

49 digilib.uns.ac.id 36 Prosedur ekspor FCL pada PT. Indotrans Armada Buana sebagai berikut : FCL (Full Container Load) berisi muatan dari satu shipper untuk dikirim kepada satu consignee, shipper dan consignee bertanggung jawab untuk mengisi dan membongkar container. Perusahaan pelayaran/shipping linetidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan yang ada di dalam container. EKSPORTI 1 dan 3 FREIGHT 2 dan EMK Shipping line Gambar 3.2 Prosedur Ekspor FCL Adapun keterangan berdasarkan gambar tersebut : 1. PT. De Java Furniture selaku eksportir menghubungi freight forwarder yaitu PT. Indotrans Armada Buana untuk mencarikan schedule kapal.

50 digilib.uns.ac.id Kemudian pihak PT. Indotrans Armada Buana memberikan schedule kepada eksportir. 3. Setelah di setujui pihak PT. De Java Furniture menerbitkan shipping instruction kepada PT. Indotrans Armada Buana. 4. PT. Indotrans Armada Buana menghubungi shipping line untuk booking space kapal. 5. Kemudian PT. Indotrans Armada Buana juga menghubungi depo container untuk booking container. 6. Container kemudian berangkat ke gudang shipper untuk melakukan stuffing barang. 7. Setelah melakukan stuffing, container dibawa ke pelabuhan guna untuk dimuat ke atas kapal kemudian diberangkatkan ke negara tujuan. 8. Shipping line mengeluarkan master B/L yang diberikan kepada PT. Indotrans Armada Buana. 9. PT. Indotrans Armada Buana juga membuat house B/L yang nantinya diberikan kepada PT. De Java Furniture sebagai tanda bukti kepemilikan barang. 2. Dokumen Dokumen yang perlu dalam prosedur ekspor FCL Dalam pelaksanaan ekspor memerlukan dokumen- dokumen yang mendapat menunjang pengurusan arus barang. Dokumen yang diperlukan antara lain :

51 digilib.uns.ac.id 38 a. Bill of Lading (B/L) Surat tanda terima barang yang telah dimuat di dalam kapal laut yang juga merupakan tanda bukti kepemilikan barang dan juga sebagai bukti adanya kontrak atau perjanjian pengangkutan barang melalui laut. Pihak yang tercantum dalam B/L 1) Shipper yaitu pihak yang bertindak sebagai beneficiary. 2) Consignee yaitu pihak yang diberitahukan tentang tibanya barang. 3) Notify party yaitu pihak yang ditetapkan dalam L/C. 4) Carrier yaitu pihak pengangkutan atau perusahaan pelayaran. Sebagai contoh didalam Bill of Lading(B/L) tercatum PT. Indotrans Armada Buana yang belaku sebagai shipper dan VI.SA. Australia PTY LTD Global Transport Solutions Adelaide Australia sbagai consignee. Dengan menggunakan kapal Sinar bandung 267n, port of lading di Tanjung Emas Semarang dan port of discharge di Adelaide, Australia. Dikirim dengan status barang FCL, barang yang dikirim adalah furniture rotan yang terdiri dari 58 pieces dengan berat 766,8 kg, dengan menggunakan container 1x40 HQ. Kapal berangkat pada tanggal 25 Agustus 2011, jadi paling lambat di tanggal itu juga container sudah d muat ke atas kapal.

52 digilib.uns.ac.id 39 b. Master B/L Dokumen perjalanan barang melalui laut yang menyatakan bahwa freight forwrder telah menyampaikan barang kepada perusahaan pengangkutan internasional untuk dikirimkan ke tempat tujuan tertentu. Atau dengan kata lain B/L yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran atau carrier. c. House B/L Dokumen perjalanan barang melalui laut yang dikeluarkan oleh pihak freight forwarder sebagai dokumen perantara yang menghubungkan freight forwarder dengan eksportir. Perbedaan master B/L dengan House B/L adalah, master B/L dibuat oleh shipping line/carrier yang ditujukan kepada freight forwarder bahwa barang telah diserahkan kepada shipping line untuk dikirimkan ke tujuan tertentu. Sedangkan house B/L adalah dokumen perjalanan yg di buat oleh freight forwarder yg ditujukan kepada eksportir. Hanya berbeda pada yang membuat B/L, apabila master B/L di buat oleh shipping line dan house B/L di buat oleh freight forwarder. d. Shipping Instruction Adalah perintah/ instruksi pengapalan/ pengiriman yang dibuat oleh eksportir/ pengirim commit barang to user kepada perusahaan pengangkutan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan Tugas Akhir ini. Adapun penelitian terdahulu yang penulis ulas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan Tugas Akhir ini. Adapun penelitian terdahulu yang penulis ulas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sebelum laporan Tugas Akhir yang penulis kerjakan, telah banyak penelitian terdahulu yang memiliki pembahasan yang sama mengenai ekspor dan impor, hal ini

Lebih terperinci

Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-2

Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-2 Tujuan, Tugas, dan Jenis Perdagangan Internasional Pertemuan ke-2 TUJUAN PERDAGANGAN / PERNIAGAAN: 1.Memenuhi Kebutuhan Manusia 2.Memperoleh Penghasilan 3.Mengusahakan Pemerataan Hasil 4.Meningkatkan Kemakmuran

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 558/MPP/Kep/12/1998 T E N T A N G KETENTUAN UMUM DI BIDANG EKSPOR

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 558/MPP/Kep/12/1998 T E N T A N G KETENTUAN UMUM DI BIDANG EKSPOR KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 558/MPP/Kep/12/1998 T E N T A N G KETENTUAN UMUM DI BIDANG EKSPOR MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 443/MPP/KEP/5/2002 TANGGAL 24 MEI 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 558/MPP/KEP/12/1998

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT GHINA ANUGERAH LESTARI merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi (Freight Forwarder) di Jakarta yang melayani jasa pengiriman barang

Lebih terperinci

I. BARANG YANG DIATUR EKSPORNYA. 1. Maniok, khusus ekspor tujuan negara Uni Eropa :

I. BARANG YANG DIATUR EKSPORNYA. 1. Maniok, khusus ekspor tujuan negara Uni Eropa : NO. NOMOR POS TARIF Lampiran Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor: 146/MPP/Kep/4/1999 JENIS BARANG I. BARANG YANG DIATUR EKSPORNYA 1. Maniok, khusus ekspor tujuan negara Uni Eropa :

Lebih terperinci

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 575/MPP/KEP/VIII/2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 558/MPP/KEP/12/1998 TENTANG KETENTUAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I NOMOR 294/MPP/KEP/10/2001 TANGGAL 8 OKTOBER 2001 TENTANG PENCABUTAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 146/MPP/KEP/4/1999 DAN PENETAPAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 57/MPP/KEP/I/2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 558/MPP/KEP/12/1998 TENTANG KETENTUAN UMUM

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor : 575/MPP/Kep/VIII/2002 Tanggal : 6 Agustus 2002

LAMPIRAN. Lampiran Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor : 575/MPP/Kep/VIII/2002 Tanggal : 6 Agustus 2002 Lampiran Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor : 575/MPP/Kep/VIII/2002 Tanggal : 6 Agustus 2002 LAMPIRAN NO NOMOR JENIS BARANG POS TARIF I. BARANG YANG DIATUR EKSPORNYA 1. Maniok, khusus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perdagangan Internasional atau International Business dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Perdagangan Internasional atau International Business dapat BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional atau International Business dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan perniagaan dari suatu negara asal (country of

Lebih terperinci

PROSEDUR IMPOR DRUM SALTED HEAD PIECES PADA PT. SEGARAMAS SENAPUTERA SEMARANG

PROSEDUR IMPOR DRUM SALTED HEAD PIECES PADA PT. SEGARAMAS SENAPUTERA SEMARANG PROSEDUR IMPOR DRUM SALTED HEAD PIECES PADA PT. SEGARAMAS SENAPUTERA SEMARANG Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek pada PT.SAMUDERA INDONESIA cabang bandung Jawa Barat penulis ditempatkan di bagian pemasaran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Adanya perbedaan kekayaan alam serta sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Adanya perbedaan kekayaan alam serta sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, perdagangan lokal maupun internasional mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Setiap negara memiliki kebutuhan

Lebih terperinci

KONSOLIDASI LCL EKSPOR PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG. Tugas Akhir. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan

KONSOLIDASI LCL EKSPOR PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG. Tugas Akhir. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan KONSOLIDASI LCL EKSPOR PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program Studi DIII Manajemen

Lebih terperinci

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor 1. Jelaskan tiga dokumen yang diperlukan untuk mengurus pengiriman sebelum melaksanakan ekspor! a. Delivery Order (DO), yaitu surat dari perusahaan pelayaran sebagai jawaban dari shipping instruction b.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat PT. Itochu Logistics Indonesia Itochu Logistics Indonesia dibentuk pada tahun 2002, menyediakan solusi logistik sepenuhnya untuk pelanggan dan mengurus

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PT. CIKARANG INLAND PORT Jl. Dry Port Raya, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi 17530, Jawa Barat, Indonesia Telp (62-21) 2908 2908, Fax (62-21) 2908

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 2.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan PT. DMR adalah salah satu dari anak perusahaan PT. SSU. PT. SSU adalah perusahaan yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PT. CIKARANG INLAND PORT Jl. Dry Port Raya, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi 17530, Jawa Barat, Indonesia Telp (62-21) 2908 2908, Fax (62-21) 2908

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PT. MITRA ATLANTIK NUSANTARA SEMARANG MELALUI LAUT SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Hukum

TANGGUNG JAWAB PT. MITRA ATLANTIK NUSANTARA SEMARANG MELALUI LAUT SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Hukum TANGGUNG JAWAB PT. MITRA ATLANTIK NUSANTARA SEMARANG SEBAGAI FREIGHT FORWARDER DALAM PENGIRIMAN BARANG MELALUI LAUT SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Hukum Guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis lakukan di PT. Alenatex Bandung. Disana penulis ditempatkan pada bidang ekspor, dibawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan freight forwarding adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Sebagai penyedia jasa logistik pihak ketiga (third party logistics),freight

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGIRIMAN BARANG EKSPOR MELALUI LAUT DENGAN LESS THAN CONTAINER LOAD ( LCL ) ( STUDI KASUS ASA CARGO DI SURAKARTA )

PROSEDUR PENGIRIMAN BARANG EKSPOR MELALUI LAUT DENGAN LESS THAN CONTAINER LOAD ( LCL ) ( STUDI KASUS ASA CARGO DI SURAKARTA ) digilib.uns.ac.id PROSEDUR PENGIRIMAN BARANG EKSPOR MELALUI LAUT DENGAN LESS THAN CONTAINER LOAD ( LCL ) ( STUDI KASUS ASA CARGO DI SURAKARTA ) Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi Tugas Tugas dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dalam negeri (daerah pabean), barang

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN IMPORT MELALUI CIKARANG DRY PORT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN IMPORT MELALUI CIKARANG DRY PORT PANDUAN TEKNIS PELANGGAN IMPORT MELALUI CIKARANG DRY PORT PT. CIKARANG INLAND PORT Jl. Dry Port Utama, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi 17550, Jawa Barat, Indonesia Telp (62 21) 2908 2908, Fax (62 21) 2908

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PT. CIKARANG INLAND PORT Jl. Dry Port Raya, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi 17530, Jawa Barat, Indonesia Telp (62-21) 2908 2908, Fax (62-21) 2908

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. FREIGHT SOLUTION INDONUSA merupakan suatu perusahaan Jasa PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang bergerak di bidang Jasa Pengangkutan Barang atau disebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terutama mengenai peraturan kepabeanan dan dilakukan oleh seorang

BAB II LANDASAN TEORI. terutama mengenai peraturan kepabeanan dan dilakukan oleh seorang 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Prosedur Ekspor Ekspor adalah kegiatan untuk mengeluarkan barang dari dalam daerah pabean.saat ekspor, barang yang telah dimuat di asarana pengangkut untuk dikeluarkan dari Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri atas beribu pulau sepanjang garis khatulistiwa, berada di antara 2 (dua) benua dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS. 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang

LAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS. 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang L1 LAMPIRAN Hasil Wawancara 1 Dengan: Sandi Kurniawan Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS Tanggal: 24 September 2012 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang apa? dan

Lebih terperinci

BAB III DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB III DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan BAB III DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Mitra Kargo Indonesia merupakan salah satu forwarder besar di wilayah Semarang yang

Lebih terperinci

Oleh : Sadhu Pramudita Adhikara NIM : F

Oleh : Sadhu Pramudita Adhikara NIM : F PROSEDUR PENGANGKUTAN BARANG EKSPOR POLA FULL CONTAINER LOAD ( FCL ) MELALUI JASA EKSPEDISI MUATAN KAPAL LAUT ( STUDI KASUS PT ARJUNA CAKRA BUANA DI SURAKARTA ) Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi Tugas

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PANDUAN TEKNIS PELANGGAN EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PT. CIKARANG INLAND PORT Jl. Dry Port Utama, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi 17550, Jawa Barat, Indonesia Telp (62 21) 2908 2908, Fax (62 21) 2908

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi 2.1.1 Pengertian Efisiensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu,

Lebih terperinci

Pesawat Polonia

Pesawat Polonia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara maritim sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia, tidak bisa dibantah bahwa pelabuhan menjadi cukup penting dalam membantu peningkatan

Lebih terperinci

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi DOKUMEN EKSPOR IMPOR Hertiana Ikasari, SE, MSi Dokumen yang dibutuhkan dalam perdagangan Internasional bervariasi tergantung pada jenis transaksi, ketentuan atau peraturan negara pengimpor dan pengekspor,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. khususnya di bidang ekonomi internasional. Kelancaran serta kesuksesan

BAB I. Pendahuluan. khususnya di bidang ekonomi internasional. Kelancaran serta kesuksesan digilib.uns.ac.id 1 BAB I Pendahuluan A. Latar belakang masalah Perkembangan serta kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi dan transportasi telah memberi pengaruh yang besar dalam hubungan antar negara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT Mitra Kargo Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan dan pengurusan atas kegiatan yang

Lebih terperinci

TUNAS JAYA GATAK SUKOHARJO

TUNAS JAYA GATAK SUKOHARJO PROSEDUR EKSPOR PERUSAHAAN MEBEL ROTAN PADA CV TUNAS JAYA GATAK SUKOHARJO Proposal Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Progam DIII Manajemen

Lebih terperinci

PROSES HANDLING IMPOR DENGAN LCL PADA PT.INDOTRANS ARMADA BUANA DI. Tugas Akhir. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Persyaratan

PROSES HANDLING IMPOR DENGAN LCL PADA PT.INDOTRANS ARMADA BUANA DI. Tugas Akhir. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Persyaratan PROSES HANDLING IMPOR DENGAN LCL PADA PT.INDOTRANS ARMADA BUANA DI SEMARANG Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang rendah dalam melakukan muat-bongkar barang dan upah. terciptanya peti kemas (container) (Amir MS, 2004:111).

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang rendah dalam melakukan muat-bongkar barang dan upah. terciptanya peti kemas (container) (Amir MS, 2004:111). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional sangat memerlukan adanya transportasi khususnya dibidang ekspor karena dapat memperlancar pengiriman barang sampai negara tujuan, barang-barang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Penyelenggaraan. Pengusahaan. Angkutan Multimoda. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 8 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

Depo Petikemas Pengawasan Pabean (DP3) (Oleh : Syaiful Anwar / Widyaiswara Utama)

Depo Petikemas Pengawasan Pabean (DP3) (Oleh : Syaiful Anwar / Widyaiswara Utama) Depo Petikemas Pengawasan Pabean (DP3) (Oleh : Syaiful Anwar / Widyaiswara Utama) Ringkasan Depo Peti Kemas Pengawasan Pabean (DP3) adalah salah satu bentuk Fasilitas Lembaga Kepabeanan yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk, letak geografis, dan keahlian merupakan faktor terjadinya. perbedaan kekayaan alam pada suatu Negara (Setyorini, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. penduduk, letak geografis, dan keahlian merupakan faktor terjadinya. perbedaan kekayaan alam pada suatu Negara (Setyorini, 2009) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian internasional kini berkembang dengan sangat cepat, hal ini menuntut para pelaku ekonomi untuk lebih cermat dalam menangani berbagai persoalan

Lebih terperinci

ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS

ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS * Siti Dwi Lazuardi, **Firmanto Hadi. *Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan ** Staff Pengajar Jurusan Teknik Perkapalan Transportasi Laut - Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (4), Pasal 10A

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN Sejarah Singkat PT. Lentera Buana Jaya. PT. Lentera Buana Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB III OBJEK PENELITIAN Sejarah Singkat PT. Lentera Buana Jaya. PT. Lentera Buana Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Tinjauan Tentang PT. Lentera Buana Jaya 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Lentera Buana Jaya PT. Lentera Buana Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang Freight Forwarder yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Bahtera Satria Adidaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengurusan jasa kepabeanan yang juga sudah mulai

Lebih terperinci

Visi Menciptakan perdagangan yang tangguh di DKI Jakarta dalam bersaing di pasar global

Visi Menciptakan perdagangan yang tangguh di DKI Jakarta dalam bersaing di pasar global Visi Menciptakan perdagangan yang tangguh di DKI Jakarta dalam bersaing di pasar global Misi Menjadi Motor Penggerak Utama dan Ujung Tombak Pembangunan Ekonomi Jakarta DASAR HUKUM INTERNASIONAL Perjanjian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor BAB I PENDAHULUAN Pengenalan transaksi ekspor impor Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor pada dasarnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Oprasional 2.1.1 Pengertian Manajemen Oprasional Manajemen Oprasional adalah serangkaian aktivitas untuk menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa melalui transformasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Riwayat Perusahaan PT. Mega Segara merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi di Jakarta Utara yang bergerak di bidang jasa pengiriman

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR TEKSTIL PADA PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR TEKSTIL PADA PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO STRATEGI PEMASARAN EKSPOR TEKSTIL PADA PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO Tugas Akhir Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Manajemen

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Kapal peti kemas (containership) : kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar.

DAFTAR ISTILAH. Kapal peti kemas (containership) : kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR ISTILAH... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-26/BC/2007 TENTANG TATALAKSANA PINDAH LOKASI PENIMBUNAN BARANG IMPOR YANG BELUM

Lebih terperinci

PENERAPAN TERMS FOB DALAM PENGIRIMAN PRODUK FURNITURE PADA CV. YUDHISTIRA DI BOYOLALI

PENERAPAN TERMS FOB DALAM PENGIRIMAN PRODUK FURNITURE PADA CV. YUDHISTIRA DI BOYOLALI PENERAPAN TERMS FOB DALAM PENGIRIMAN PRODUK FURNITURE PADA CV. YUDHISTIRA DI BOYOLALI Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Menempuh Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program

Lebih terperinci

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG I. UMUM ANGKUTAN MULTIMODA Angkutan multimoda (Multimodal Transport) adalah angkutan barang dengan menggunakan

Lebih terperinci

PATRANS CARGO PATRANS CARGO

PATRANS CARGO PATRANS CARGO FREIGHT FORWADING, LAND TRUCKING, AIR CARGO SERVICE PT. PELITA ABADI TRANS Profil PT. PELITA ABADI TRANS didirikan pada tanggal, 20 April 2012 dengan nama PT. PELITA ABADI TRANS sesuai dengan akte notaris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Pembentukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Pembentukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Pembentukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta berdiri sejak tahun 1950, yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.213, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pabean. Kawasan. Penimbunan Sementara. Tempat. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PMK.04/2015 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT

Lebih terperinci

PROSEDUR EKSPOR DALAM MENDUKUNG KEGIATAN MIGAS. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

PROSEDUR EKSPOR DALAM MENDUKUNG KEGIATAN MIGAS. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai PROSEDUR EKSPOR DALAM MENDUKUNG KEGIATAN MIGAS Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengembangkan, memperbaiki, atau menyempurnakan sebuah sistem. Hal-hal

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengembangkan, memperbaiki, atau menyempurnakan sebuah sistem. Hal-hal BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Tahap analisis sistem merupakan tahap yang mendasar dalam pengembangan sistem. Tahap analisis sistem ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data,

Lebih terperinci

2016, No turunannya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Me

2016, No turunannya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Me No.1922, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMDAG. Besi. Baja Paduan. Produk Turunan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/M-DAG/PER/12/2016 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA,

Lebih terperinci

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6 Berbagai Dokumen Penting Ekspor Pertemuan ke-6 BERBAGAI DOKUMEN EKSPOR 1. Invoice 2. Sales Contract 3. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang ) 4. Full Set on Board Ocean Bill of Lading / Airway bill 5. Packing

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPOR BARANG

PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPOR BARANG PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPOR BARANG Kurnia Nurhakim. F 1, Muhammad Satar 2 Program Studi Teknik & Manajemen Pembekalan Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAKSI Kegiatan ekspor adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di jaman seperti sekarang ini, pertukaran barang melewati batas suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di jaman seperti sekarang ini, pertukaran barang melewati batas suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman seperti sekarang ini, pertukaran barang melewati batas suatu negara terjadi karena kebutuhan barang maupun jasa yang tidak terdapat pada suatu negara.

Lebih terperinci

-1- KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER-5 /BC/2011

-1- KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER-5 /BC/2011 -1- KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER-5 /BC/2011 TENTANG TATA LAKSANA PEMBERITAHUAN MANIFES KEDATANGAN SARANA

Lebih terperinci

BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Proses Perdagangan Luar Negeri, Mahasiswa akan dapat menjelaskan proses perdagangan

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERINDLSTRUN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERINDLSTRUN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERINDLSTRUN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 10/MPP/SK/1/1996 TENTANG KETENTUAN UMUM DI BIDANG EKSPOR MENTERI PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN BARANG EKSPOR PENGENALAN KEGIATAN SURVEYOR

PEMERIKSAAN BARANG EKSPOR PENGENALAN KEGIATAN SURVEYOR PEMERIKSAAN BARANG EKSPOR Latar Belakang Penjual dan Pembeli dipisahkan oleh jarak, batas Negara serta peraturan-peraturan yang menaungi mekanisme perdagangannya tidak sama. Penjual maupun pembeli tidak

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA UD. SUMBER MULYO DI KLATEN

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA UD. SUMBER MULYO DI KLATEN STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA UD. SUMBER MULYO DI KLATEN TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mendapatkan Sebutan Vokasional Ahli Madya ( A.Md ) Bidang Manajemen Perdagangan Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI I. TATALAKSANA EKSPOR 1. Kewenangan pemeriksaan barang-barang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Inti Duta Dwitama Transindo adalah perusahaan yang dapat memberikan jasa pelayanan/pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI (Persero) PELABUHAN INDONESIA II NOMOR HK.56/2/25/PI.II-02 TANGGAL 28 JUNI 2002

KEPUTUSAN DIREKSI (Persero) PELABUHAN INDONESIA II NOMOR HK.56/2/25/PI.II-02 TANGGAL 28 JUNI 2002 KEPUTUSAN DIREKSI (Persero) PELABUHAN INDONESIA II NOMOR HK.56/2/25/PI.II-02 TANGGAL 28 JUNI 2002 TENTANG TARIF PELAYANAN JASA PETIKEMAS PADA TERMINAL PETIKEMAS DI LINGKUNGAN PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kegiatan Ekspor 1. Pengertian Ekspor Kegiatan ekspor menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009 yang didalamnya berisi Undang-undang Kepabeanan Nomor 17

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 453/KMK

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 453/KMK SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 453/KMK.04/2002 TENTANG TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa agar pelaksanaan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemahaman Judul Tanjung Emas Container (Peti Kemas) Apartement

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemahaman Judul Tanjung Emas Container (Peti Kemas) Apartement BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemahaman Judul Tanjung Emas Tanjung Emas adalah suatu kawasan pelabuhan yang berada di daerah pesisir utara jawa, dan berada disebelah utara kawasan kota Semarang. Pelabuhan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Luasnya wilayah Indonesia dan jumlah penduduknya mencapai 220 juta jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Luasnya wilayah Indonesia dan jumlah penduduknya mencapai 220 juta jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Luasnya wilayah Indonesia dan jumlah penduduknya mencapai 220 juta jiwa lebih serta memiliki sumber daya alam yang sangat besar, jelas membutuhkan transportasi yang

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 166 /BC/2003 TENTANG TATALAKSANAPEMBERIAN CUSTOMS ADVICE DAN VALUATION RULING. SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN

Lebih terperinci

Peranan perusahaan jasa freight forwardingm dalam transaksi ekspor pada PT. Japaindo Prima Raya Jakarta BAB I PENDAHULUAN

Peranan perusahaan jasa freight forwardingm dalam transaksi ekspor pada PT. Japaindo Prima Raya Jakarta BAB I PENDAHULUAN Peranan perusahaan jasa freight forwardingm dalam transaksi ekspor pada PT. Japaindo Prima Raya Jakarta Oleh : Dian Setyorini.S F.3106025 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian

Lebih terperinci

2015, No Ketentuan Impor Produk Tertentu, dan mengatur kembali ketentuan impor produk tertentu; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

2015, No Ketentuan Impor Produk Tertentu, dan mengatur kembali ketentuan impor produk tertentu; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1553, 2015 KEMENDAG. Impor. Produk Tertentu. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87/M-DAG/PER/10/2015 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK TERTENTU

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-40/BC/2008 TENTANG TATA LAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG EKSPOR

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-40/BC/2008 TENTANG TATA LAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG EKSPOR PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-40/BC/2008 TENTANG TATA LAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG EKSPOR PENYAMPAIAN PEB KE KANTOR PABEAN PEMUATAN Data elektronik atau tulisan diatas formulir PDE

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Sistem Pembayaran Perdagangan Internasional, mahasiswa akan dapat

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya

Lebih terperinci

PERAN PELABUHAN CIREBON DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI KABUPATEN CIREBON (Studi Kasus: Industri Meubel Rotan di Kabupaten Cirebon)

PERAN PELABUHAN CIREBON DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI KABUPATEN CIREBON (Studi Kasus: Industri Meubel Rotan di Kabupaten Cirebon) PERAN PELABUHAN CIREBON DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI KABUPATEN CIREBON (Studi Kasus: Industri Meubel Rotan di Kabupaten Cirebon) TUGAS AKHIR Oleh : RINA MERIANA L2D 305 139 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan tentang landasan dari konsep dan teori yang digunakan untuk mendukung pembuatan aplikasi yang dibuat. Landasan teori serta konsep yang akan dijelaskan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Surat Keterangan Asal. Barang. Indonesia. Tata Cara Ketentuan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Surat Keterangan Asal. Barang. Indonesia. Tata Cara Ketentuan. Pencabutan. No.528, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Surat Keterangan Asal. Barang. Indonesia. Tata Cara Ketentuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/M-DAG/PER/3/2015

Lebih terperinci

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Ekspor Sisa dan Skrap Logam; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 199

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Ekspor Sisa dan Skrap Logam; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 199 No.762, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Ekspor Sisa dan Skrap Logam. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG KETENTUAN EKSPOR SISA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekspor impor bagi eksportir maupun importir dasarnya mencari

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekspor impor bagi eksportir maupun importir dasarnya mencari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan ekspor impor bagi eksportir maupun importir dasarnya mencari laba yang semaksimal dengan memanfaatkan sumber daya dan kemampuan yang tersedia, hal tersebut

Lebih terperinci

CIRI-CIRI BILL OF LADING PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG. Tugas Akhir. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan

CIRI-CIRI BILL OF LADING PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG. Tugas Akhir. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan CIRI-CIRI BILL OF LADING PADA PT. INDOTRANS ARMADA BUANA SEMARANG Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi D-3 Bisnis

Lebih terperinci

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1985 TANGGAL 4 APRIL 1985

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1985 TANGGAL 4 APRIL 1985 LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1985 TANGGAL 4 APRIL 1985 I. TATALAKSANA EKSPOR Untuk memperlancar arus barang ekspor diambil langkah-langkah 1. Terhadap barang-barang ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengirim barang (shipper) mengirimkan dokumen "Shipping Instruction" (SI)

BAB I PENDAHULUAN. pengirim barang (shipper) mengirimkan dokumen Shipping Instruction (SI) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Tresnamuda Sejati atau TMS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang shipping yang didirikan pada tahun 1986 oleh Bapak David V. Lengkong bersama

Lebih terperinci

Deskipsi (S. Imam Wahyudi & Gata Dian A.) Menjelaskan tentang fasilitas Pelabuhan di darat meliputi : fasilitas-fasilitas darat yang berada di

Deskipsi (S. Imam Wahyudi & Gata Dian A.) Menjelaskan tentang fasilitas Pelabuhan di darat meliputi : fasilitas-fasilitas darat yang berada di Deskipsi (S. Imam Wahyudi & Gata Dian A.) Menjelaskan tentang fasilitas Pelabuhan di darat meliputi : fasilitas-fasilitas darat yang berada di terminal barang potongan, terminal peti kemas, terminal barang

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. Latar Belakang.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI JOBSHEET PADA PT. JASCO LOGISTICS SEMARANG

SISTEM INFORMASI JOBSHEET PADA PT. JASCO LOGISTICS SEMARANG SISTEM INFORMASI JOBSHEET PADA PT. JASCO LOGISTICS SEMARANG A12.2004.01799, Citra Fadlianna Fatwati Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Pada awalnya untuk pembuatan Jobsheet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Asia dan Australia), jelas ini memberikan keuntungan bagi negara indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (Asia dan Australia), jelas ini memberikan keuntungan bagi negara indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia dari sudut pandang geografis terletak di daerah katulistiwa, terletak diantara dua samudra (Hindia dan Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia),

Lebih terperinci