BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Inti Duta Dwitama Transindo adalah perusahaan yang dapat memberikan jasa pelayanan/pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan menggunakan multimodal transport baik melalui darat, laut dan udara atau sering disebut Freight Forwarding (FF). PT. Inti Duta Dwitama Transindo berdiri pada tahun 1998 dan merupakan perusahaan group yang bergerak dibidang logistik dan forwarding. Perusahaan PT. Inti Duta Dwitama Transindo dimiliki oleh beberapa dewan komisaris yang merupakan mantan karyawan dari perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL atau EMKU) yang secara bersama sama mengumpulkan modal untuk dapat mendirikan perusahaan group ini. Saat itu jasa yang dapat diberikan oleh perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL atau EMKU) sangatlah terbatas dibandingkan dengan perusahaan forwarding. PT. Inti Duta Dwitama Transindo berkedudukan di Wisma Mitra Sunter 5th floor, suite 501 Jln. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta telp Fax PT. Inti Duta Dwitama Transindo merupakan anggota dari Indonesia Freight Forwarding Association (INFFA) yang merupakan suatu Organisasi Profesi Forwarding khusus di Indonesia. Perusahaan forwarding telah diatur dan ditetapkan oleh pemerintah, yaitu dengan adanya Surat Keputusan yang diterbitkan 58

2 59 oleh Departemen Perhubungan Republik Indonesia, melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan, No.KM-10 tahun Umur dari PT. Inti Duta Dwitama Transindo memang belum terlalu lama bila dibandingkan dengan perusahaan forwarding lainnya, tetapi dengan pengalaman dari dewan komisaris yang telah lama bekerja pada perusahaan Ekspedisi hal tersebut dapat membantu mereka dalam bersaing. Pelayanan yang disediakan oleh PT. Inti Duta Dwitama Transindo dapat fleksibel atau sesuai dengan kebutuhan eksportir dan cukup bervariasi yaitu pengiriman barang mulai dari tempat asal hingga tempat tujuan, pengurusan dokumen-dokumen yang terkait dengan ekspor dan asuransi barang, jasa konsultasi atau penasehat, penyewaan gudang dan alat angkut barang berat, jasa pengepakan atau pembungkusan barang ekspor (packing) dan lain-lain. Ruang lingkup pengiriman yang dapat dilaksanakan oleh PT. Inti Duta Dwitama Transindo yaitu Asia, Australia, Afrika, Amerika, Eropa dan beberapa negara lainnya. Hingga saat ini pelanggan dari PT. Inti Duta Dwitama Transindo sudah cukup banyak dan memiliki jadwal untuk melakukan ekspor secara rutin. Untuk menjamin kehidupan dari usaha forwarding maka PT. Inti Duta Dwitama Transindo perlu menjalin suatu hubungan yang baik dengan : 1. Pihak pengangkut: a. Operator angkutan darat, b. Jasa kereta api, c. Pemilik Kapal, d. Angkutan Udara.

3 60 2. Pihak-pihak lainnya: a. Pihak asuransi, b. Pelabuhan laut atau pelabuhan udara, c. Bea dan Cukai, d. Bank, dll Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan PT. Inti Duta Dwitama Transindo memiliki dedikasi penuh untuk membangun karakter sesama perusahaan dengan mengutamakan keunggulan kualitas dari sumber daya manusia yang akan menghasilkan pelayanan semaksimal mungkin. Dan mampu memberikan solusi terpercaya dalam bidang Freight Forwarding dengan penguasaan sistem dan prosedur jalur-jalur transportasi keseluruh pelosok wilayah Nusantara dan Internasional Misi Perusahaan PT. Inti Duta Dwitama Transindo memiliki misi yang selalu berfokus pada pelanggan dan kemajuan perusahaan di masa depan seperti : 1. Membangun perusahaan freight forwarding yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan dengan pelayanan yang inovatif, profesional, efektif dan efesien. 2. Menjadi organisator dari suatu proses pengiriman sejumlah barang dengan menggunakan satu atau beberapa jenis sarana angkutan.

4 61 3. Selalu berkewajiban membantu pelanggan memperoleh solusi penghematan biaya melalui pengiriman terbaik, dengan pelayanan tepat guna dan tepat waktu Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur organisasi PT. Inti Duta Dwitama Transindo di Indonesia di gambarkan dalam Gambar 3.1 di bawah ini. Dewan Komisaris Direktur Ekspor Direktur Impor Manajer Distribusi Manajer Pemasaran Manajer Keuangan Manajer Akuntansi Manajer personalia Kepala Gudang Staf Pemasaran Staf Keuangan Staf Penagihan Staf Akuntansi Staf Personalia Bag. Pembungkusan Bag.Pengiriman Bag. Dokumen Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sumber : PT. Inti Duta Dwitama Transindo (Tahun 2008)

5 62 Dari gambar struktur organisasi PT. Inti Duta Dwitama Transindo diatas, berikut pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing masing bagian : 1. Dewan Komisaris. a. Memilih dan mengangkat serta memberhentikan direktur. b. Menetapkan kebijaksanaan umum perusahaan. c. Mengawasi perkembangan perusahaan. d. Mengawasi tindakan direktur. e. Meminta keterangan mengenai perusahaan dari direktur. f. Mengadakan rapat koordinat secara periodik. 2. Direktur Impor. a. Mengawasi tindakan yang dilakukan manajer. b. Menerima laporan dari tiap manajer yang dibawahinya. c. Melaporkan perkembangan perusahaan kepada dewan komisaris. d. Melakukan negosiasi dengan pihak luar. e. Mengotorisasi dokumen penting yang berhubungan dengan proses impor. f. Menghadiri rapat koordinat yang diadakan perusahaan. g. Mengembangkan hubungan baik dengan banyak pihak. 3. Direktur Ekspor. a. Mengawasi tindakan yang dilakukan manajer. b. Menerima laporan dari tiap manajer yang dibawahinya. c. Melaporkan perkembangan perusahaan kepada dewan komisaris. d. Melakukan negosiasi dengan pihak luar. e. Mengotorisasi dokumen penting yang berhubungan dengan proses ekspor. f. Menghadiri rapat koordinat yang diadakan perusahaan.

6 63 g. Mengembangkan hubungan baik dengan banyak pihak. 4. Manajer Distribusi. a. Mengawasi tindakan yang dilakukan kepala gudang. b. Menerima laporan dari kepala gudang mengenai barang yang ada di gudang. c. Mengotorisasi surat penerimaan dan pengeluaran barang ekspor dari gudang. d. Memeriksa dokumen yang berisi mengenai identitas dan status dari barang ekspor yang ada di gudang. e. Mengatur pengiriman barang ekspor sesuai dengan yang dijadwalkan. f. Menjalin hubungan yang baik dengan pihak Shipping Line (S/L), agent perusahaan yang ada di luar negeri dan pihak yang lain. g. Membuat laporan bulanan yang akan dipertanggung jawabkan pada direktur ekspor. 1) Kepala Gudang. a) Mengawasi tindakan dari bagian pembungkusan. b) Menerima laporan dari bagian pembungkusan. c) Bertanggung jawab atas barang ekspor yang ada di gudang. d) Menentukan bagaimana packing dari barang ekpor dilakukan. e) Menerima barang ekspor dari eksportir dan membuat tanda terima dan tanda pengeluarannya. f) Mengumpulkan faktur-faktur yang timbul dalam tindakan di gudang.

7 64 g) Bertanggung jawab atas pengeluaran kas yang diserahkan oleh staff keuangan untuk pengurusan barang ekspor. h) Membuat laporan yang akan dipertanggungjawabkan pada manajer Distribusi. 2) Bagian pembungkusan. a) Melaksanakan packing atau pembungkusan barang ekspor sesuai perintah kepala gudang. b) Mengatur tata letak barang ekspor di gudang. c) Melaporkan keadaan barang ekspor kepada kepala gudang. d) Mencatat identitas serta menempelkan label pada barang ekspor. e) Mengatur dan mengawasi proses pengangkutan barang ekspor di gudang sampai ke pelabuhan. 5. Manajer Pemasaran. a. Mengawasi tindakan yang dilakukan staf Pemasaran. b. Menerima laporan dari staff Pemasaran perihal order yang didapat. c. Mengotorisasi surat Kalkulasi Biaya Ekspor. d. Memperluas hubungan baik dengan eksportir-eksportir. e. Memperluas jaringan dari pelayanan yang dapat dilakukan perusahaan. f. Melakukan negosiasi dengan eksportir. g. Bertanggung jawab atas nilai dari kalkulasi biaya ekspor yang akan dikeluarkan. h. Membuat laporan bulanan yang akan dipertanggungjawabkan pada direktur ekspor.

8 65 1) Staf Pemasaran. a) Mencatat perincian dari order yang diterima. b) Memberikan laporan kepada manajer Pemasaran atas tindakan yang dilakukan berhubungan dengan proses ekspor. c) Bertanggung jawab atas data-data order yang ia terima. d) Mengumpulkan dokumen-dokumen ekspor dari eksportir. e) Melakukan konfirmasi kepada eksportir. 2) Bagian Dokumen. a) Melaksanakan pengurusan dokumen dokumen ekspor dan asuransi barang ekspor serta membayar pajak ekspor dan lain-lain. b) Mengumpulkan faktur faktur yang timbul dari tindakan mengurus dokumen dokumen ekspor. c) Memberikan laporan kepada kepala gudang, staf akuntansi dan staf keuangan. d) Bertanggung jawab atas kesiapan dokumen ekspor. e) Bertanggung jawab atas pengeluaran kas yang diserahkan oleh staf keuangan untuk pengurusan dokumen ekspor. 3) Bagian Pengiriman. a) Melaksanakan proses pengiriman barang ekspor, mulai dari membooking space ke Shipping Line (S/L). b) Mengumpulkan faktur faktur yang timbul dari pengurusan pengiriman barang ekspor. c) Memberikan laporan kepada kepala gudang, staf akuntansi dan staf keuangan.

9 66 d) Membantu kepala gudang dalam mengawasi barang ekspor. e) Bertanggung jawab atas kesiapan barang ekspor untuk dikirim. f) Bertanggung jawab atas pengeluaran kas yang diserahkan oleh staf keuangan untuk pengurusan pengiriman barang ekspor. 6. Manajer keuangan. a. Mengawasi tindakan yang dilakukan staf keuangan dan staf penagihan. b. Menerima laporan dari staf-staf yang dibawahinya. c. Mengotorisasi Slip Pengeluaran Kas yang berhubungan dengan pembiayaan proses ekspor. d. Mengawasi penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan. e. Mengeluarkan dan mengotorisasi cek yang berhubungan dengan pembiayaan proses ekspor. f. Membuat laporan bulanan yang akan dipertanggung jawabkan pada direktur ekspor. 1) Staf Keuangan. a) Menghitung serta membuat kalkulasi biaya ekspor. b) Membuat Slip Pengeluaran kas yang berhubungan dengan pembiayaan proses ekspor. c) Mencatat semua penerimaan dan pengeluaran kas di perusahaan yang berhubungan dengan ekspor. d) Mengambil uang di Bank guna pembiayaan ekspor serta menyimpannya dalam brankas perusahaan.

10 67 e) Mengatur pembagian uang kepada bagian dokumen, bagian pengiriman serta kepala gudang yang berhubungan dengan pembiayaan ekspor. 2) Staf Penagihan. a) Menerima Surat Penagihan dari staf akuntansi. b) Mencatat semua status piutang usaha perusahaan ke dalam Buku Status Perusahaan. c) Bertanggung jawab atas tindakan penagihan piutang pada eksportir. 7. Manajer Akuntansi. a. Mengawasi tindakan dari staf akuntansi. b. Menerima laporan dari staff akuntasi yang berhubungan dengan proses ekspor. c. Mengotorisasi Invoice Tunai maupun Invoice Kredit untuk eksportir. d. Mengevaluasi transaksi ekspor yang ada pada perusahaan. e. Membuat laporan bulanan yang akan dipertanggung jawabkan pada direktur ekspor. 1) Staf Akuntansi. a) Menerima semua data dan informasi yang akan membantunya dalam membuat Invoice untuk eksportir. b) Menyimpan serta menjaga kerahasian data dari eksportir. c) Mencatat semua transaksi ekspor ke dalam Buku Transaksi. d) Membuat Invoice Tunai dan Invoice Kredit untuk eksportir. e) Membuat Surat Penagihan untuk eksportir.

11 68 f) Membuat Slip Setoran Uang dari pembayaran piutang eksportir untuk staf keuangan. g) Menyiapkan laporan finansial dan non-finansial untuk manajer akuntansi serta direktur ekspor maupun pihak lain yang membutuhkan secara periodik. 8. Manajer Personalia. a. Mengawasi tindakan yang dilakukan oleh oleh staf personalia. b. Menerima laporan dari staf personalia. c. Bertanggung jawab atas kualitas dari sumber daya manusia yang ada di perusahaan. d. Bertanggung jawab atas kinerja dari sumber daya manusia yang ada pada perusahaan. e. Mengatur dan mengawasi pendidikan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan pengangkatan karyawan. f. Mengembangkan dan menetapkan peraturan kepegawaian yang disesuaikan dengan perusahaan dan peraturan pemerintah dan menguasai pelaksanaannya. 1) Staf Personalia. a) Menjalin hubungan baik dengan sumber daya manusia yang ada di perusahaan guna mengendalikan lingkungan internal yang harmonis, nyaman dan tentram. b) Melaksanakan seminar dan pelatihan yang akan diadakan oleh perusahaan guna untuk memotivasi karyawan. c) Membantu merencanakan jalannya pelatihan.

12 69 d) Mengetahui deskripsi secara jelas dari aktivitas yang ada di perusahaan. e) Melaksanakan pencarian, seleksi dan pelatihan karyawan dan bekerja sama dengan bagian lain dalam penerimaan dan penempatan pegawai sesuai dengan minat dan kemampuannya. f) Menjalankan administrasi kepegawaian dan administrasi pembayaran gaji. 3.4 Dokumen dan Fungsi yang terkait Dokumen dokumen yang digunakan pada proses penngeluaran kas dan piutang usaha PT. Inti Duta Dwitama Transindo Dari proses pengeluaran kas dan piutang usaha yang ada di PT. Inti Duta Dwitama berikut dokumen dokumen yang terkait di dalamnya. 1. Formulir Data Ekspor. Formulir Data Ekspor memuat informasi mengenai data dari pengirim dan penerima, identitas barang ekspor, jenis jasa yang ingin digunakan pengirim, prosedur pengiriman, cara pembayaran invoice dan beberapa data yang berhubungan dengan proses ekspor. Formulir ini dapat dipakai sebagai perjanjian awal antara eksportir dengan PT. Inti Duta Dwitama Transido dalam permintaan pengiriman barang ekspor. 2. Kalkulasi Biaya Ekspor. Kalkulasi Biaya Ekspor berisikan jumlah biaya yang akan dibayar oleh eksportir setelah proses ekspor selesai. Perhitungan biaya didapat dari data data yang ada pada Formulir Data Ekspor yang tadi diisi. Jumlah dari Kalkulasi

13 70 Biaya Ekspor ada baiknya selalu tepat, karena hal ini berpengaruh pada kredibilitas dari perusahaan. 3. Slip Pengeluaran Kas. Slip Pengeluaran Kas digunakan sebagai permintaan staf keuangan untuk dapat mencairkan uang perusahaan guna mendanai proses ekspor. Slip Pengeluaran Kas merupakan syarat utama untuk memperoleh cek dari manajer keuangan. 4. Faktur Faktur. a. Dari bagian dokumen. Faktur yang timbul akibat pengurusan dokumen dokumen ekspor seperti Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), Surat Keterangan Asal (SKA) dan lain lain. Selain itu faktur dapat timbul akibat pembayaran pajak dan asuransi barang ekspor, semua ini tergantung dari permintaan pengirim b. Dari bagian pengiriman. Faktur yang timbul dari pegurusan dokumen pengiriman barang ekspor di Shipping Line (S/L) dan pihak ketiga lainnya. c. Dari kepala gudang. Faktur dari kepala gudang ini tidak selalu ada tergantung dari pemakaian barang ekspor di gudang milik PT. Inti Duta Dwitama Transindo. Tidak hanya penggunaan gudang saja, tetapi penyewaan dari alat angkut barang berat, packing dan layanan lain yang berhubungan dengan barang ekspor. d. Dari agent PT. Inti Duta Dwitama Transindo. Faktur dari agent merupakan jumlah fee dan beberapa biaya yang dikeluarkan di negara tujuan barang ekspor.

14 71 5. Bukti Penerimaan Barang Ekspor. Bukti Penerimaan Barang Ekspor dibuat sebagai tanda terima dari barang ekspor yang sudah dikirimkan oleh eksportir ke gudang PT. Inti Duta Dwitama Transindo atau ke tempat yang sudah disepakati oleh eksportir sebelumnya. 6. Bukti Pengeluaran Barang Ekspor. Bukti Pengeluaran Barang Ekspor dibuat sebagai tanda penyerahan barang ekspor dari pihak PT. Inti Duta Dwitama Transindo kepada pihak tansportasi yang telah disepakati sebelumnya. Selain itu juga sebagai tanda pengeluran barang ekspor dari gudang PT. Inti Duta Dwitama Transindo. 7. Bill of Lading (B/L). Bill of Lading (B/L) merupakan dokumen yang diterbitkan oleh pihak Shipping Line (S/L) sebagai bukti pengiriman barang ekspor telah dilaksanakan. 8. Dokumen Penyerahan Barang. Dokumen Penyerahan Barang merupakan dokumen yang diterbitkan oleh agent PT. Inti Duta Dwitama Transindo yang ada di negara tujuan barang ekspor sebagai bukti bahwa barang ekspor telah diterima oleh pihak penerima. 9. Invoice Tunai dan Invoice Kredit. Invoice ada 2 jenis yaitu tunai dan kredit. Jenis invoice telah disepakati terlebih dahulu oleh eksportir dan pihak PT. Inti Duta Dwitama Transindo. Invoice merupakan bukti penagihan biaya ekspor kepada eksportir. 10. Surat Penagihan. Surat Penagihan timbul akibat adanya pembayaran biaya ekspor dengan kredit. Kredit di PT. Inti Duta Dwitama Transindo memiliki syarat yaitu 1X (satu kali)

15 72 pembayaran lunas dan maksimal 1 bulan dari tanggal Bill of Lading (B/L) terbit. 11. Surat Setoran Uang. Surat Setoran Uang dibuat oleh staf akuntansi sebagai tanda penyerahan uang pembayaran invoice (penerimaan kas) kepada staff keuangan Unit fungsi yang terkait dengan proses Pengeluaran Kas dan Piutang Usaha PT. Inti Duta Dwitama Transido 1. Fungsi Marketing. Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan semua data ekspor yang dibutuhkan serta mengumpulkan dokumen dokumen yang berhubungan dengan proses ekspor. Selain itu bertanggung jawab dalam pembagian tugas pada bagian dokumen, bagian pengiriman dan kepala gudang. Serta berkewajiban untuk menjalin hubungan baik dengan eksportir dan memperluas jaringan pelayanan. 2. Fungsi Akuntansi. Fungsi ini mempunyai tanggung jawab dalam mengkoordinir atau mengatur dan pencatatan serta pengklasifikasian transaksi keuangan ke dalam buku transaksi ekspor sesuai dengan akun akun yang berkaitan, memeriksa kebenaran bukti bukti transaksi keuangan, menghasilkan laporan laporan yang dibutuhkan oleh pihak internal maupun eksternal dan mengatur pengarsipan dokumen serta bukti pembukuan.

16 73 3. Fungsi Keuangan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat perhitungan kalkulasi biaya ekspor, mengendalikan pengeluaran kas dan mengatur pembagian keuangan 4. Fungsi Pengiriman. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengurus semua kebutuhan barang ekspor dalam proses pengiriman. 5. Fungsi Gudang. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima dan menyerahkan barang ekspor kepada pihak yang bersangkutan. Selain itu bertanggung jawab pula terhadap packing bila diminta. 6. Fungsi Penagihan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan dan penagihan piutang kepada eksportir. 3.5 Analisis Sistem yang Berjalan Prosedur dalam pengeluaran kas dan piutang usaha pada PT. Inti Duta Dwitama Transindo saat ini dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3 berikut.

17 $ 74 Gambar 3.2 Rich Picture proses Pengeluaran Kas saat ini PT. Inti Duta Dwitama Transindo

18 $ $ 75 Gambar 3.3 Rich Picture proses Piutang Usaha saat ini PT. Inti Duta Dwitama Transindo

19 76 Proses pengeluaran kas di PT. Inti Duta Dwitama Transindo dimulai dari eksportir mengisi Formulir Data Ekspor (sementara) yang terdiri dari 3 rangkap. Setelah itu, formulir tersebut diserahkan kepada staf Pemasaran untuk dicatat di Buku Order dan diberi nomor pendaftaran. Rangkap ke-1 dari Formulir Data Ekspor (sementara) akan diserahkan kepada eksportir, rangkap ke-2 disimpan oleh staff Pemasaran dan rangkap ke-3 diserahkn kepada staf keuangan. Dari Formulir Data Ekspor tersebut staff keuangan akan membuat Kalkulasi Biaya Ekpor yang terdiri dari 2 rangkap. Kalkulasi Biaya Ekspor kemudian akan diotorisasi oleh manajer Pemasaran dan setelah itu baru dikirim ke eksportir. Bila eksportir merasa cocok dengan harga yang ditawarkan oleh PT. Inti Duta Dwitama Transindo, maka eksportir akan mengotorisasi Kalkulasi Biaya Ekspor. Rangkap ke-1 dari Kalkulasi Biaya Ekspor akan disimpan eksportir dan rangkap ke-2 akan diserahkan kepada staf keuangan. Dari Kalkulasi Biaya Ekspor, staf keuangan akan mulai membuat Slip Pengeluaran Kas yang terdiri dari 2 rangkap. Slip Pengeluaran Kas tersebut akan diotorisasi oleh manajer keuangan dan manajer keuangan akan membuatkan Cek. Rangkap ke-1 dari Slip Pengeluaran Kas yang sudah diotorisasi akan disimpan oleh manajer. Sedangkan rangkap ke-2 dan cek akan diserahkn kepada staf keuangan. Pada jadwal yang sudah ditentukan staf keuangan akan pergi ke Bank untuk mencairkan cek tersebut. Setelah itu uang akan disimpan di brankas untuk kemudian digunakan dalam pembiayaan proses ekspor. Setelah proses pengeluaran kas tersebut selesai dan eksportir sudah mengirimkan Shipping Instruction (S/I) beserta barang ekspor yang telah siap, maka proses berikutnya adalah pelaksanaan dari pelayanan yang diminta eksportir.

20 77 Proses piutang usaha di PT. Inti Duta Dwitama Transindo timbul akibat adanya permintaan dari eksportir untuk mengkredit pembayaran Invoice. Kredit di PT. Inti Duta Dwitama Transindo memiliki jangka waktu paling lama 1 bulan dan terdiri dari 1x (satu kali) pembayaran saja. Setelah proses ekspor selesai dilakukan oleh setiap bagian dan staf hingga barang ekspor tiba ditujuan, maka proses pencatatan piutang usaha akan dimulai. Proses dimulai dari pengumpulan faktur-faktur dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan proses ekspor kepada staf akuntansi. Bagian dokumen dan bagian pengiriman akan memberikan beberapa faktur yang berhubungan dengan proses ekspor. Sedangkan staf keuangan akan memberikan rangkap ke-2 dari Slip Pengeluaran Kas dan rangkap ke-2 dari Kalkulasi Biaya Ekspor. Staf Pemasaran akan memberikan Formulir Data Ekspor (Fix) dan kepala gudang akan memberikan beberapa faktur serta Bukti Penerimaan Barang Ekspor dan Bukti Pengeluaran Barang Ekspor. Pihak Shipping Line (S/L) akan mengirimkan Bill of Lading (B/L) yang rangkap 2 serta Bukti Penyerahan Barang Ekspor selain itu agent PT. Inti Duta Dwitama Transindo yang berada di negara tujuan ekspor akan memberikan beberapa faktur juga. Semua faktur-faktur dan dokumen tersebut akan diperiksa ke absahannya oleh staf akuntansi. Kemudian bila semua data-data sudah lengkap maka staf akuntansi akan mencatatnya ke dalam Buku transaksi Ekspor dan setelah itu menyimpan data-data ke file holder. Dari Buku transaksi Ekspor staf akuntansi akan membuat Invoice (Kredit) yang terdiri dari 3 rangkap. Invoice (Kredit) kemudian akan diotorisasi oleh manajer akuntansi. Setelah diotorisasi Invoice (Kredit) akan dikirimkan kepada

21 78 eksportir untuk diotorisasi. Rangkap ke-2 dari Invoice (Kredit) akan disimpan sementara oleh eksportir dan sisanya dikirim kembali ke staf akuntansi. Mendekati tanggal jatuh tempo dari piutang, staf akuntansi akan membuat Surat Tagihan yang terdiri dari 3 rangkap dan sudah diotorisasi oleh staf akuntansi. Invoice (Kredit) dan Surat Tagihan akan diserahkan kepada staf penagihan untuk diproses lebih lanjut. Dari Invoice (Kredit) dan Surat Tagihan yang diterima, staf penagihan kemudian akan mencatat ke dalam Buku Status Tagihan. Saat tanggal jatuh tempo tiba, Invoice (Kredit) dan Surat Tagihan akan dikirim kepada eksportir untuk penagihan piutang. Surat Tagihan kemudian akan diotorisasi oleh eksportir sebagai tanda pembayaran piutang. Invoice (Kredit) rangkap ke-2 yang ada pada eksportir akan ditukar dengan Invoice (Kredit) rangkap ke-1 sebagai tanda pelunasan piutang. Setelah itu staf penagihan akan mengubah status tagihan pada Buku Status Tagihan. Surat Tagihan rangkap ke-2 akan disimpan oleh staf penagihan sedangkan sisanya akan diserahkan kepada staf akuntansi beserta uang pembayaran dan Invoice (Kredit). Staf akuntansi kemudian akan mengubah status eksportir yang ada pada Buku transaksi Ekspor. Setelah itu Invoice (Kredit) rangkap ke-2 dan Surat Tagihan rangkap ke-1 akan diserahkan kepada manajer akuntansi. Staf akuntansi akan membuat Slip Setoran Uang rangkap 2 yang sudah diotorisasinya sebagai tanda penyerahan uang kepada staf keuangan. Uang pembayaran dan Slip Setoran Uang akan diotorisasi kembali oleh staf keuangan, setelah itu staf keuangan akan mencatat penerimaan kas tersebut pada Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas. Slip Setoran Uang rangkap ke-2 akan

22 79 diserahkan kembali kepada staf akuntansi dan staf akuntansi akan mencatat penyerahan uang pada Buku transaksi Ekspor. 3.6 Analisis Temuan Hasil Survey Mengacu pada Model Internal Control COSO yang memiliki 5 komponen penting, ditemuan masalah yang terkait sebagai berikut: 1. Ditemukannya cara kerja yang sering menimbulkan masalah human error, seperti dalam pencatatan pengeluaran kas dan pembuatan slip pengeluaran kas. Sebagai contoh, dari 10 slip pengeluaran kas yang dibuat oleh staf keuangan, 6 diantaranya terdapat kesalahan penulisan tentang data pelanggan atau pun jumlah pengeluaran kas. Masalah ini timbul akibat tingginnya kompleksitas kerja staf keuangan dalam pembuatan slip pengeluaran kas. Selain itu pencatatan pengeluaran kas yang masih dilakukan secara manual dapat menimbulkan permainan (kecurangan) yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini bila dibiarkan maka dapat menghasilkan data dan informasi yang tidak akurat dan akan sangat merugikan perusahaan. 2. Dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan perusahaan. Karena sistem yang berjalan saat ini adalah sistem manual, maka karyawan membutuhkan waktu lama untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Hal ini dapat memperlambat proses kerja dari tiap karyawan. Sebagai contoh yaitu laporan-laporan penting seperti laporan order bulanan dan laporan pengeluaran kas sering terlambat diterima manajer. Hal ini dapat memperlambat tugas manajer dalam membuat dan mengambil keputusan yang

23 80 terkait dengan perkembangan dan kelangsungan hidup dari perusahaan. Selain itu pembuatan kalkulasi biaya ekspor (KBE) yang butuh waktu lama akibat pencarian data dan informasi yang lama. Kebutuhan perusahaan dalam memperoleh data dan informasi secara cepat dan seiring dengan jumlah transaksi order yang diterima perusahaan meningkat maka perusahaan perlu melakukan perubahan sistem manual menjadi sistem terkomputerisasi. Hal tersebut juga dapat meningkatkan daya saing PT. Inti Duta Dwitama dengan pesaingnya. 3. Ditemukannya internal kontrol yang masih lemah pada sistem yang berjalan. Untuk masalah ini sebagai contohnya yaitu otorisasi pengeluaran kas yang dilakukan oleh satu pihak dan masih dalam satu divisi. Situasi seperti ini akan menimbulkan budaya organisasi yang saling curiga dan akan membuat lingkungan kerja kurang harmonis. Sudah tentu ini tidak sesuai dengan unsur sistem pengendalian yang pertama yaitu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional yang jelas. 4. Tidak adanya prosedur baku dalam pengendalian aktivitas karyawan yang berhubungan dengan penyelesaian proses ekspor. Waktu pelaksanaan kegiatan ekspor yang sering tidak sesuai dengan rencana perusahaan diakibatkan karena tidak adanya pengaturan dan penugasan secara jelas dalam pelaksanaan proses ekspor sehingga timbul ketidak terkendalinya tugas dari karyawan tersebut. Selain itu tidak adanya gambaran dan bukti tertulis mengenai penanggung jawab dari tiap tugas.

24 81 5. Sistem yang berjalan saat ini kurang mendukung dalam hal penagihan piutang. Kualitas informasi dan data yang dihasilkan kurang jelas dan detail untuk proses penagihan piutang. Hal ini karena kurang adanya komunikasi dan catatan yang detail mengenai data piutang tersebut. Selain itu bagian penagihan tidak melakukan peringatan untuk setiap eksportir untuk membayar hutang dengan tepat waktu. Akibat dari masalah ini yaitu piutang sering terlambat dibayar oleh eksportir dan perutaran piutang perusahaan akan menjadi lebih lama. Selain itu piutang yang terlambat dibayar akan menurunkan penerimaan kas perusahaan dan akan menghilangkan kesempatan perusahaan dalam menerima order baru. Adapun masalah masalah lain yang tidak dapat dikategorikan ke dalam model internal control COSO antara lain: 1 Tingkat pemakaian kertas yang tinggi sehingga diperlukan biaya penyediaan kertas dan ruang penyimpanan berkas yang memakan biaya tambahan lagi. 2 Dengan banyaknya arsip berupa faktur faktur dan dokumen yang terkait dengan pembuatan invoice dan laporan keuangan maka kegiatan pemeriksaan dan validasi data membutuhkan waktu lebih lama yang akhirnya mengacu pada kompleksitas kerja. 3.7 Usulan untuk Mengatasi Permasalahan 1. Untuk mengatasi masalah cara kerja yang sering menimbulkan human error dalam pencatatan pengeluaran kas dan pembuatan slip pengeluaran kas, maka akan dirancang sistem otomatisasi dalam pencatatan pengeluaran kas dan pembuatan pengeluaran kas.

25 82 2. Untuk mengatasi lamanya waktu pencarian data dan informasi yang dibutuhkan perusahaan, maka akan dilakukan penyimpanan data dengan database. Penyimpanan data dengan database yang akan dirancang yaitu dimulai dari data pelanggan, data order, data kalkulasi biaya ekspor (KBE), data pengeluaran kas, data transaksi ekspor, data piutang dan data penagihan. Selain itu akan dirancang pula form laporan-laporan yang dibutuhkan, seperti laporan transaksi order, laporan transaksi pengeluaran kas, laporan piutang dan laporan transaksi penagihan. Form tersebut akan menghasilkan laporan yang sesuai dengan kebutuhkan dari manajer atau karyawan lainnya. Sistem otomatisasi pun dirancang untuk pembuatan invoice yang akan membantu pekerjaan staf akuntansi. Dengan penerapan database maka akan mengatasi masalah penggunaan kertas yang tinggi dan mempermudah dalam pemeriksaan dan validasi data di kemudian hari. 3. Untuk mengatasi masalah internal kontrol yang masih lemah dalam pengeluaran kas, maka otorisasi untuk pengeluaran kas akan ditambah dengan Direktur Ekspor. Selain itu otorisasi untuk kalkulasi biaya ekspor pun akan ditambah oleh manajer Pemasaran. 4. Untuk mengatasi kurangnya prosedur dalam pengendalian aktivitas karyawan yang berhubungan dengan pelasanaan proses ekspor, maka akan dirancang form Job Sheet yaitu form yang berisi pembagian tugas berdasarkan tanggung jawab tiap karyawan yang akan bertugas sehingga pelaksanaan proses ekspor akan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

26 83 5. Untuk mengatasi masalah sitem penagihan piutang yang kurang mendukung, maka akan dirancang form piutang dan form penagihan. Dengan adanya form tersebut maka pencatatan data piutang dan data penagihan dapat dilakukan secara detail. Dan setiap mendekati tanggal jatuh tempo suatu piutang, maka staf penagihan akan memberi peringatan kepada pelanggan yang memilki hutang agar membayar tepat waktu (dengan telp., SMS, , atau Fax).

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengelola data-data tersebut dengan baik. jenis transaksi, tanggal terjadi transaksi hingga tanggal jatuh tempo.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengelola data-data tersebut dengan baik. jenis transaksi, tanggal terjadi transaksi hingga tanggal jatuh tempo. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini teknologi informasi sangat berkembang dengan pesat, oleh karena itu informasi menjadi hal yang penting bagi suatu perusahaan untuk dapat menjaga

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 57 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah perusahaan Sun Pacific dibangun sejak tahun 2001. dan telah bertumbuh menjadi terencana, aktif, ahli, dan lebih secara

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Bahtera Satria Adidaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengurusan jasa kepabeanan yang juga sudah mulai

Lebih terperinci

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN LAMPIRAN KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S RR TS STS. Pemrosesan Order Penjualan. Permintaan barang dagang oleh pelanggan diterima melalui telepon,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 73 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT GHINA ANUGERAH LESTARI merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi (Freight Forwarder) di Jakarta yang melayani jasa pengiriman barang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Riwayat Perusahaan PT. Mega Segara merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi di Jakarta Utara yang bergerak di bidang jasa pengiriman

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 41 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 3.1 Profile Perusahaan PT Rackindo Setara Perkasa merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perkembangan dunia di bidang otomotif yang semakin maju, sehingga jumlah unit kendaraan khususnya di daerah jabotabek semakin menjamur,

Lebih terperinci

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan 52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA 3.1 Pembatasan Area Bisnis Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada perusahaan kontraktor terdapat beberapa pembatasan pada area bisnis. Pembatasan area bisnis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Fluxindo merupakan sebuah badan usaha swasta yang bergerak dibidang produksi dan penjualan alumunium,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM

BAB III TINJAUAN UMUM BAB III TINJAUAN UMUM Dalam penyusunan skripsi ini yang menjadi obyek penelitian adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak di bidang perdagangan telepon seluler. Dalam pengumpulan data untuk penulisan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Karya Delitama adalah perusahaan yang didirikan pada 6 Maret 1997. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi alat-alat teknik,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penjualan alat-alat rumah tangga dari Korea dan Cina. Alat-alat yang dijual berupa

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penjualan alat-alat rumah tangga dari Korea dan Cina. Alat-alat yang dijual berupa BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Sumber Mas merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi penjualan alat-alat rumah tangga dari Korea dan Cina. Alat-alat yang dijual

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS. 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang

LAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS. 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang L1 LAMPIRAN Hasil Wawancara 1 Dengan: Sandi Kurniawan Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS Tanggal: 24 September 2012 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang apa? dan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan 4.1.1 Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri Penulis mempunyai kriteria tersendiri untuk menilai unsur pengendalian internal dalam perusahaan. Kriteria

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1995, sebuah perusahaan dengan fokus usaha di bidang Freight Forwarding yang beralamat di JL.Yos Sudarso Kav.89 Boulevard

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Latar Belakang Perusahaan III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Pada awal bab ini, penulis akan menguraikan secara singkat tentang pendirian PT Simran

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis lakukan di PT. Alenatex Bandung. Disana penulis ditempatkan pada bidang ekspor, dibawah

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Cakra Supra Aditia didirikan pada tanggal 11 Juni 1998 oleh Ibu Lily Liu sebagai salah satu pemegang saham utama dan beberapa pemegang saham

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F Kuesioner Sistem Pengendalian Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 Sistem Berjalan

BAB 3 Sistem Berjalan BAB 3 Sistem Berjalan 3.1 Sejarah Perusahaan PT LINTAS BAHARI NUSANTARA PT. Lintas Bahari Nusantara berdiri pada tahun 2003 yang bertempat di Jl. Pinisi Raya 2, Sunda Kelapa Ancol (Jakarta Utara). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah penulis uraikan pada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. JDI bermula dari perusahaan lain yang bernama PT. Maluku Timber. PT. Maluku Timber didirikan oleh Sutan Jati. PT. Maluku Timber bergerak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra Energy International, terdapat beberapa evaluasi yang dapat dijabarkan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : / BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) DEPARTEMEN PENJUALAN POS Departemen Penjualan dan Pemasaran PT Trimata Nagasha Indonesia DAN PEMASARAN terkait dengan 1. Penjualan 2. Pemasaran 1. Penjualan Secara umum,

Lebih terperinci

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait. Lampiran 1. SOP Akitivitas Penjualan Tunai CV. MAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE Prosedur Penjualan Tunai 1. TUJUAN Tujuan dari standard operating procedure untuk prosedur penjualan tunai hingga penerimaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 1 Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 2 Permintaan Pembayaran LAMPIRAN 3 Inoice Lampiran 4 Kwitansi LAMPIRAN 5 Faktur Pajak LAMPIRAN 6 Surat Penawaran Iklan Lampiran 7 Form Order Iklan Majalah Bumi Track

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan audit

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo LAMPIRAN-LAMPIRAN L1 Metode Pengumpulan Data L2 Proses Tinjauan Pelanggan L3 Form Penawaran Harga L4 Purchase Order L5 Surat Jalan L6 Invoice L7 Faktur Pajak L8 Voucher Penerimaan L9 Rencana Penerimaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia usaha bertumbuh sangat pesat, hal ini ditunjukan dengan banyaknya perusahaan baru yang bermunculan di kawasaan industri diberbagai kota

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak intern maupun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. JALA ANUGERAH SEJATImerupakan perusahaan jasa angkutan yang dibentuk sesuai dengan Akte Notaris Rohana Frieta, SH No. 5, di Jakarta. Manajemen

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Internal Control Questioner Penjualan No Pernyataan Y = Ya Otorisasi atas transaksi dan kegiatan Setiap transaksi penjualan telah diotorisasi pejabat 1 yang berwenang. Dalam pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses ekspor atau dikenal dengan sebutan forwarding agent.

BAB I PENDAHULUAN. proses ekspor atau dikenal dengan sebutan forwarding agent. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kelola Mina Laut merupakan perusahaan berskala internasional yang bergerak di bidang industri makanan laut. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1994 yang mulanya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci

A. Prosedur Pemesanan dan

A. Prosedur Pemesanan dan L1 Kuesioner Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan dan Fungsi Penjualan PT. Tunas Dunia Kertasindo A. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang NO. PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN 1. Apakah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah singkat perusahaan PT PMJ (dahulu PD DH) berdiri pada bulan Oktober 2001 dibuat dihadapan notaris Niny, S.H No.2 yang beralamat di kawasan Tangerang. Pertama

Lebih terperinci

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor 1. Jelaskan tiga dokumen yang diperlukan untuk mengurus pengiriman sebelum melaksanakan ekspor! a. Delivery Order (DO), yaitu surat dari perusahaan pelayaran sebagai jawaban dari shipping instruction b.

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Sistem Pengawasan Keuangan Perusahaan

Daftar Pertanyaan Sistem Pengawasan Keuangan Perusahaan Daftar Pertanyaan Sistem Pengawasan Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan melaporkan keuntungan lima tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR BAB ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAGANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. GLOBAL TWIN STAR.1 Sejarah Perusahaan PT. Global Twin Star, resmi berdiri pada tanggal 18 Februari 2008.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. PANCASONA DAYASAKTI YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Pancasona Dayasakti adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi,

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum PT. Jaya Wahana Terpadu 3.1.1 Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu PT. Jaya Wahana Terpadu adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi perpajakan,

Lebih terperinci

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho SIKLUS PENDAPATAN By: Mr. Haloho Sifat Siklus Pendapatan Siklus pendapatan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam

Lebih terperinci