KATA PENGANTAR. Studi Pengembangan Kemitraan Lembaga Pendidikan Pemerintah & Swasta Dalam Meningkatkan Kualitas & Kuantitas Tenaga Pelaut

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Studi Pengembangan Kemitraan Lembaga Pendidikan Pemerintah dan Swasta dalam Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Tenaga Pelaut. Laporan Akhir terdiri dari 6 (enam) bab pokok yang berisi Pendahuluan, Tinjauan Teori, Metodologi Penelitian, Data Penelitian, Analisis, dan Kesimpulan. Harapan kami, semoga laporan ini dapat memenuhi kriteria yang ditentukan oleh Satker, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Laut. Banyak kendala yang dihadapi dalam rangka penyusunan kajian, penelitian dan studi ini, berkat bantuan berbagai pihak dapat selesai pada waktunya. Pada kesempatan ini, konsultan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak khususnya pada Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Laut, yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan penuh kepada PT. Aulia Sakti Internasional untuk berpartisifasi dalam pekerjaan ini. Kami sadari bahwa studi ini masih banyak kekurangan, hal tersebut karena keterbatasan faktor internal dan faktor eksternal. Untuk itu masukan sangat berarti agar ke depan lebih baik. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan banyak terima kasih. Jakarta, November 2013 PT. Aulia Sakti Internasional i

2 ABSTRAK Sebagai negara maritim, Indonesia kekurangan jumlah tenaga pelaut baik kualitas maupun kuantitas. Beberapa permasalahan ditengarai karena kesiapan Diklat Kepelautan (terutama yang diselenggarakan masyarakat) sebagai penghasil pelaut masih belum memadai. Studi ini bertujuan mengetahui pola kemitraan Diklat Kepelautan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaut di Indonesia. Obyek lokasi terpilih adalah kota-kota di mana ada Diklat Kepelautan, yaitu Medan, Jakarta, Semarang, Samarinda, Makassar, Bitung dan Sorong. Pengumpulan data primer dengan kuesioner pola Skala Likert, wawancara bebas dan observasi, sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan menginventarisir regulasi internasional dan nasional terkait penyelenggaraan Diklat Kepelautan. Analisis menggunakan pendekatan deskriptif-evaluatif, yang tujuannya mengetahui sejauh mana Diklat Kepelautan mengimplementasikan regulasi internasional maupun nasional serta pola kemitraan yang sudah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa umumnya Diklat Kepelautan masyarakat mengalami keterbatasan implementasi OS, ITF, ED dan EQ sebagaimana persyaratan mutu dari STCW. Hal tersebut tentu berpengaruh terhadap rendahnya jumlah dan kualitasnya pelaut yang diluluskan. Pola kemitraan yang dikembangkan mengacu pada hubungan stakeholder dan dipayungi dengan peraturan jelas. Benchmarking diambilkan dari pola kemitraan pendidikan pelaut di Filipina. Kebijakan pemerintah Filipina menunjukan adanya pola kemitraan yang dilakukan antar instansi pemerintah sebagai bentuk koordinasi di internal pemerintahan. Selain itu pemerintah Filipina menjalin kerja sama dengan pihak asing untuk membuka lembaga pendidikan kepelautan di dalam negerinya. Kata kunci : kemitraan, diklat kepelautan ii

3 ABSTRACT As a archipelagic state, the number of Indonesian seafarer both quality and quantity are still less. Some of the problems allegedly because of readiness training (especially organized by society). This study aims to find maritime education and training partnership that held by government and society to improve the quality and quantity of seafarers in Indonesia. Locations of this study are selected towns where there are maritime education and training, namely Medan, Jakarta, Semarang, Jakarta, Makassar, Bitung and Sorong. Primary data collection are by questionnaire pattern of Likert Scale, free interview and observation, secondary data is collected with an inventory of international and national regulations related to the implementation of maritime education and Training. Analysis uses descriptive - evaluative approach, which aims to know the extent to which maritime education and training implementing regulations as well as international and national partnerships that have been already. The results show that generally maritime education and Training mainly held by the public has limitation the implementation of the OS, ITF, ED and EQ as the quality requirements of STCW. It certainly affects the low number and quality seafarers. there must be partnerships for each stakeholders relationship, each relationships must have clear rules. Benchmarking taken from seafarers education and training partnerships in the Philippines. Philippine government policy indicates the type of partnership between government agencies conducted as a form of internal government coordination. Additionally Philippine government cooperated with foreign educational institutions to open its domestic seafarer education. Keywords: Partnership, Seafarer Education and Training iii

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i ABSTARK ii ABSTRACT iii DAFTAR ISI vi DAFTAR GAMBAR v DAFTAR TABEL vi I. BAB I PENDAHULUAN I-1 A. Latar Belakang I-1 B. Maksud dan Tujuan Kegiatan I-3 C. Ruang Lingkup Kegiatan I-4 D. Perumusan Masalah I-4 E. Manfaat Studi I-5 F. Sistematika Pelaporan I-5 II. BAB II TINJAUAN PUSTAKA II-1 A. Pendidikan Pelaut dalam Konteks Pendidikan Nasional II-1 B. Kemitraan Antar Lembaga II-3 C. Standardisasi Lembaga Diklat II-6 D. Pengawakan Kapal II-20 E. Peraturan-Peraturan Terkait II-22 III IV BAB III METODOLOGI III-1 A. Alur Pikir Studi III-1 B. Sumber Data Primer III-2 C. Analisis Data III-2 D. Tempat Pelaksanaan Studi III-3 BAB IV DATA PENELITIAN IV-1 A. Medan IV-1 B. Jakarta IV-12 C. Semarang IV-16 D. Samarinda IV-23 E. Makassar IV-29 F. Bitung IV-35 G. Sorong IV-40 H. Pengguna Lulusan Diklat Kepelautan IV-45 V BAB V ANALISIS V-1 iv

5 A. Dasar Hukum dari Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan V-2 B. Dasar Hukum dari Lingkungan Kementerian Perhubungan V-10 C. Kelemahan dan Permasalahan Diklat Kepelautan Masyarakat V-23 D. Model Kemitraan Kemendikbud - Kemenhub V-26 E. Model Kemitraan Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah V-30 F. Model Kemitraan Perusahaan Terkait Perusahaan Lepas V-32 G. Model Kemitraan Antar Negara V-36 H. Model Kemitraan Kesatuan Pelaut Indonesia Pemerintah - Diklat Kepelautan - Negara Lain/ Asing V-36 I. Benchmarking dengan Filipina V-37 J. Pentingnya Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pada Diklat Kepelautan V-40 K. Tingginya Kebutuhan Pelaut V-50 L. Isu-Isu Kontradiktif V-52 M. Kendala V-54 VI BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI VI-1 A. Kesimpulan VI-1 B. Rekomendasi VI-2 ABREVIATION DAFTAR PUSTAKA ABV-1 DP-1 v

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Siklus Penjaminan Mutu Lembaga Pendidikan II-12 Gambar 2.2. Proses Diklat Kepelautan II-14 Gambar 2.3. Komposisi Kebangsaan Awak Kapal II-22 Gambar 3.1. Alur Pikir Penelitian III-1 Gambar 3.2. Skema Analisis Studi III-2 Gambar 3.3. Peta Lokasi Studi III-3 Gambar 4.1. Kegiatan di Pelabuhan Belawan IV-1 Gambar 4.2. Profil Taruna-Taruni SMK Swasta Pelayaran Buana Bahari IV-3 Gambar 4.3 Grafik Animo Siswa SMK Swasta Pelayaran Buana Bahari IV-4 Gambar 4.4 Profil Taruna AMI Medan IV-7 Gambar 4.5. Full Ship Simulator AMI Medan V-7 Gambar 4.6. Grafik Animo Taruna Akademi Maritim Indonesia (AMI) Medan IV-8 Gambar 4.7. Grafik Lulusan Akademi Maritim Indonesia (AMI) Medan IV-10 Gambar 4.8 Peta DKI Jakarta IV-12 Gambar 4.9. Kampus STIP Jakarta IV-14 Gambar Taruna Jurusan Nautika sedang Parktek dengan Deck Simulator IV-15 Gambar Peta Kota Semarang IV-17 Gambar Kampus PIP Semarang IV-18 Gambar Upacara Wisuda Taruna PIP Semarang IV-20 Gambar Kampus STIMART AMNI Semarang IV-21 Gambar Kegiatan Praktek Taruna Jurusan Teknika di Doking Kapal IV-21 Gambar Kampus POLIMARIN IV-22 vi

7 Gambar Tongkang untuk Menyangkut Batubara di Sungai Mahakam IV-24 Gambar RADAR ARPA untuk Praktek Jurusan Nautika IV-26 Gambar Mesin Kapal untuk Praktek Jurusan Teknika IV-27 Gambar 4.20.Papan Nama Polnes Samarinda Jurusan Kemaritiman IV-28 Gambar Kota Makassar sebagai Kota Pesisir IV-30 Gambar Taruna PIP Makassar sedang Persiapan Upacara IV-32 Gambar Salah Satu Sudut Kampus AMI Veteran Makassar IV-35 Gambar Kegiatan Pelabuhan Bitung IV-36 Gambar Monumen Kota Bitung berupa Patung Ikan IV-37 Gambar Proses belajar-mengajar pada Kelas II Jurusan Nautika SMK Maritim Polaris IV-38 Gambar Kampus AMI Bitung yang Sepi IV-39 Gambar Dua Taruna AMI Bitung di Pos Jaga IV-40 Gambar 4.29 Peta Letak Kota Sorong IV-41 Gambar Pelabuhan Sorong IV-41 Gambar Situasi Kampus BP2IP Sorong, sepi IV-42 Gambar Kegiatan Kesamaptaan Taruna BP2IP Sorong IV-44 Gambar Papan Nama SMK Pelayaran Putera Samudera Sorong- IV-45 Gambar Situasi Sekolah yang Sepi, hanya ada Gambar Konsultan IV-45 Gambar 5.1. Pola Pengembangan Kemitraan Diklat Kepelautan Pemerintah dan Diklat Kepelautan Masyarakat IV-1 Gambar 5.2. Siklus Penjaminan Mutu Lembaga Pendidikan V-9 Gambar 5.3. Flowchart Proses Diklat Kepelautan V-12 Gambar 5.4. Time Line KKNI Strata Pendidikan V-41 vii

8 Gambar 5.5. Akuntabilitas Penyelenggaraan Pendidikan Melalui Penyetaraan Jenis dan Strata Pendidikan V-45 Gambar 5.6. Pengakuan Maksimum PPL V-46 Gambar 5.7. PPL terhadap Jenjang Pendidikan SMA/SMK, Pendidikan Vokasi, Pendidikan Profesi dan Pendidikan Akademik V-47 Gambar 5.8. BKNI dalam Penyetaraan Antar Sektor V-48 Gambar 5.9. Jumlah Prosentase Pelaut Indonesia di Berbagai Belahan Dunia V-51 viii

9 DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Jumlah Pendaftar dan Diterima SMK Swasta Pelayaran Buana Bahari 3 Tahun Terakhir IV-4 Tabel 4.2. Jumlah Pendaftar dan Diterima AMI Medan 3 Tahun Terakhir IV-8 Tabel 4.3. Jumlah lulusan Profesi Taruna AMI Medan 3 Tahun Terakhir IV-9 Tabel 4.4 Jumlah Pendaftar dan Diterima SMKN 1 Pelayaran Kalimantan Samarinda 3 Tahun Terakhir IV-25 Tabel 4.5 Jumlah Lulusan SMKN 1 Pelayaran Kalimantan Samarinda 3 Tahun Terakhir IV-26 Tabel 4.6 Jumlah Pendaftar dan Diterima PIP Makassar 3 Tahun Terakhir IV-32 Tabel 4.7. Jumlah Lulusan PIP Makassar 3 Tahun Terakhir IV-33 Tabel 4.8 Jumlah Lulusan SMKN 1 Pelayaran Makassar 3 Tahun Terakhir IV-34 Tabel 4.9 Jumlah Lulusan AMI Veteran Makassar 3 Tahun Terakhir IV-34 Tabel Jumlah Pendaftar dan Diterima SMK Maritim Polaris 3 Tahun Terakhir IV-39 Tabel Jumlah Pendaftar dan Diterima BP2IP Sorong 3 Tahun Terakhir IV-43 Tabel 4.12 Jumlah Lulusan BP2IP Sorong 3 Tahun Terakhir IV-43 ix