HUBUNGAN ANTARA DAMPAK TEKNOPOLI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU PLAGIARISME DI KALANGAN MAHASISWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA DAMPAK TEKNOPOLI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU PLAGIARISME DI KALANGAN MAHASISWA"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA DAMPAK TEKNOPOLI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU PLAGIARISME DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Kasus : Mahasiswa Tingkat Akhir Perguruan Tinggi di Kota Pekalongan) Slamet Joko Prasetiono, S.T.,M.Kom ( ) Murtini, S.E.,M.Si ( ) Ign. F. Bayu Andor, M.Kom( ) Abstraks Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah ada hubungan antara dampak teknopoli dengan kecenderungan perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa. Analisa data penenlitian yang digunakan adalah Observational Analityc dengan pendekatan Cross Sectional Study dengan tujuan mengetahui tingkat signifikansi hubungan antara bebas (dampak psikologis, dampak sosial, dampak budaya dan dampak spiritual) dengan variabel terikat (kecenderungan perilaku plagiarisme. Hasil pengolahan data awal yang diperoleh dari 94 respoden yang berasal dari 6 perguruan tinggi kota Pekalongan, diperoleh informasi bahwa bahwa sebagian besar responden memiliki kecenderungan berperilaku plagiarisme yang kuat yaitu sebanyak 78 responden (82,98 %) dan kecenderungan perilaku plagiarisme yang lemah sebanyak 16 responden (17,02%). Kejujuran akademik perlu dijunjung tinggi oleh mahasiswa dengan cara membentengi diri melalui pendekatan spiritual dan akhlakul karimah. Selain itu mahasiswa diharapkan mampu menghindari sifat prokrantinasi yaitu, kebiasaan menunda pekerjaan secara sengaja meskipun mengetahui bahwa penundaan itu akan berakibat buruk di kemudian hari. Kata Kunci : Teknopoli, Plagiarisme dan Mahasiswa 1. PENDAHULUAN Teknopoli adalah sebuah istilah yang diciptakan oleh Neil Postman yang merupakan gabungan dari dua istilah, yaitu teknologi dan monopoli. Teknopoli bermakna pemonopolian teknologi atau dominasi teknologi dalam kehidupan manusia. Dalam mukadimah buku Technopoly: The Surrender of Culture to Technology, Neil Postman menjelaskan bahwa teknologi telah menghapuskan esensi akhlak dari budaya masyarakat. Teknologi juga menghancurkan hubungan antara jiwa dan pemikiran manusia yang pada hakikatnya merupakan nilai-nilai pokok kehidupan manusia. Selain itu, ia juga menekankan bahwa meskipun ilmu dan teknologi memiliki faedah bagi manusia, namun di saat yang sama juga memiliki sisi negatif. Postman menulis, Dewasa ini tidak ada manusia dan masyarakat yang bisa mengelakkan diri dari krisis teknologi, namun ada yang menghadapinya dengan bijaksana dan waspada, serta ada pula yang bersikap lalai dan tidak peduli. Postman menambahkan, Hanya orang yang mempunyai daya pikir dan akal yang sehat saja yang dapat mengendalikan diri dalam menghadapi kemajuan teknologi yang sedemikian pesat dan tidak tenggelam di dalamnya. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya setiap individu selalu menginginkan kemudahan dalam melakukan segala hal. Dengan sifat manusia yang seperti itu, maka manusia akan selalu mencari kemudahan dalam kehidupannya misalnya 10

2 melakukan tindakan plagiarisme yang sering terjadi di kalangan mahasiwa. Plagiarisme di kalangan mahasiswa sudah menjadi suatu hal yang tidak asing lagi. Tindakan seperti menjiplak karangan orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sudah menjadi kebiasaan sebagian besar mahasiswa. Hal ini tidak boleh dibiarkan karena tindakan plagiat akan merugikan banyak pihak. Penelitian yang menjelaskan mengenai indikasi berbagai bentuk tindakan plagiarisme di kalangan mahasiswa dan faktor-faktor penyebabnya telah banyak dilakukan. Kehadiran berbagai macam kemudahan dalam mengakses Internet menyebabkan semakin besarnya peluang mahasiswa untuk melakukkan tindakan plagiarisme. Selain faktor eksternal tersebut, faktor internal individu mahasiswa seperti budaya malas dan kurang percaya diri juga sebagai pemicu terjadinya tindakan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah ada hubungan antara dampak teknopoli dengan kecenderungan perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa. Dengan pendekatan kuantitatif-korelatif, metode penelitian ini akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian ini membuktikan kembali teori yang menyatakan bahwa dampak teknopoli sangat berperan dalam memicu perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa. 2. RUMUSAN MASALAH Perkembangan teknologi selain memberikan manfaat bagi kehidupan manusia juga memberikan implikasi berupa dampak negatif, yang dianggap sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya tindakan plagiarisme di kalangan mahasiswa. Dari hal yang telah disebutkan di atas, dapat dirumuskan masalah yang akan diteiliti adalah : Apakah terdapat hubungan antara dampak teknopoli dengan kecenderungan perilaku mahasiswa di kalangan mahasiswa? 3. TINJAUAN PUSTAKA 3.1.TEKNOPOLI Neil Postman dalam bukunya yang berjudul the Surrender of Culture to Technology mendefinisikan mengenai teknopoli sebagai masyarakat yang percaya keunggulan teknologi mampu mengatasi permasalahan dalam segala bidang pekerjaan sehingga teknologi mendominasi pemikiran dan perilaku manusia. (wikipedia, 2013) Postman berargumen, alat-alat teknologi berfungsi untuk mengambil alih budaya dimana manusia berada. Masyarakat yang hidup dengan dimotivasi secara teknologi dapat dimotivasi menjadi gila! Masyarakat percaya bahwa teknologi akan membawa keamanan dan keselamatan dan manusia seakan kehilangan perasaan rendah hati, disiplin dan rasional berkaitan dengan ketergantungan manusia serta kepercayaannya terhadap media yang ada saat ini. Akibatnya, Postman mengeluhkan bahwa tradisi, adat istiadat sosial, mitos, politik, ritual dan agama harus berjuang demi kehidupan manusia. Postman menanyakan apakah manusia memang ingin hidup di dalam budaya dengan ketergantungan yang begitu besar terhadap media. (wikipedia, 2013) 3.2.PLAGIARISME Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. 11

3 Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. (wikipedia, 2013) Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme : 1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri. 2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri. 3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri. 4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendir. 5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya. 6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya. 7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya. Yang digolongkan sebagai plagiarisme: 1. Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain 2. Mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya. Yang tidak tergolong plagiarisme: 1. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum. 2. Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas. 3. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya PLAGIARISME KALANGAN MAHASISWA Menurut Turnomo Raharjo, staff pengajar fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro pada pelatihan Menembus Publikasi Ilmiah Jurnal Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menyatakan bahwa mahasiswa saat ini cenderung berpikir praktis saat mengerjakan tugas-tugas dengan cara copy paste. Fenomena tersebut, merupakan monopoli teknologi yang disebut dengan teknopoli. Gejala teknopoli ini, misalnya ditandai dengan cara mahasiswa asal copy paste sumber untuk dimasukkan dalam tugas akhirnya. (harianjogja, 2013) Dijelaskan lebih lanjut bahwa, sebelum perkembangan teknologi seperti saat ini, mahasiswa rajin untuk membaca dan berkunjung ke perpustakaan. Namun, kondisi saat ini berbalik jauh hingga menimbulkan kecenderungan mahasiswa yang berfikir pragmatis hingga berujung pada plagiarisme. Ia melanjutkan kecenderungan plagiarisme ini terjadi baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Fenomena ini perlu diwaspadai oleh masing-masing perguruan tinggi karena akan sangat berpengaruh terhadap kualitas lulusannya. Sejauh ini sudah ada upaya dari beberapa perguruan tinggi untuk melakukan pencegahan plagiarisme. Perlu adanya lembaga filter untuk mencegah plagiarisme sangat penting. Diharapkan dengan adanya lembaga tersebut dapat menyaring informasi-informasi yang diindikasikan mengandung unsur plagiat. Selain lembaga filter, dihimbau masingmasing perguruan tinggi bisa menciptakan iklim akademik yang sehat. Iklim tersebut dapat tercapai ketika pengajar tidak hanya melakukan fungsinya untuk mengajar melainkan juga mendampingi mahasiswa. 12

4 Selain itu juga ditekankan untuk perguruan tinggi baru yang tengah membangun kualitas mahasiswa, diperlukan adanya buku permanen report. Buku ini merupakan catatan atas semua prestasi mahasiswa baik yang sesuai maupun tidak sesuai dengan kegiatan belajar mengajar. (shindohjourney.wordpress.com, 2013) Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa tindakan plagiat ialah pengambilan karangan orang lain dan menjadikannya seolah olah karangan sendiri. Plagiat seolah-olah sudah menjadi kebiasaan orang. Faktor penyebab dari tindakan plagiat yang terjadi di kalangan mahasiswa antara lain: 1. Kurangnya rasa percaya diri dari mahasiswa itu sendiri dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Mahasiswa yang tidak memiliki rasa percaya diri pada umumnya tidak mau mengerjakan tugasnya sendiri. Mereka lebih percaya dengan hasil pekerjaan orang lain dari pada tugasnya sendiri. Dengan demikian tindakan plagiat seolah-olah menjadi hal yang biasa dilakukan demi menyelesaikan tugas-tugasnya. 2. Karena adanya sifat malas, sifat malas ini merupakan sifat yang banyak dimiliki oleh mahasiswa. Mahasiswa yang malas selalu ingin mencari kemudahan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Mereka lebih suka melakukan tindakan plagiat dari pada mengerjakan tugasnya sendiri. 3. Penyalahgunaan teknologi, kemajuan teknologi juga bisa menyebabkan praktik plagiat semakin banyak. Dengan hadirnya internet, plagiat semakin mudah dilakukan orang. 4. Sanksi yang kurang tegas, pemberian sanksi yang tegas kepada seseorang yang melakukan tindakan plagiat merupakan suatu hal yang sangat perlu dilakukan. Hal ini akan memberikan efek jera kepada pelaku tindakan plagiat. 5. Kurangnya pengetahuan, kurangnya pengetahuan menganai tata cara penulisan karya tulis juga bisa menjadi faktor penyebab seorang mahasiswa melakukan tindakan plagiat. Kebiasaan praktik plagiat di kalangan civitas akademik seperti copy paste merupakan sebuah kata yang tidak asing di telinga kalangan mahasiswa. Kondisi ini sudah lama terjadi bahkan beberapa pihak menganggap bahwa kegiatan ini sebenarnya telah mengakar di kalangan civitas akademis. Sebenarnya copy paste sendiri ialah merupakan sebuah kegiatan dimana seorang mahasiswa menyalin tugas dari salah seorang temannya. Di masa kini banyak mahasiswa yang sering mempraktekkan hal tersebut. Copy paste sendiri merupakan bagian dari plagiat. Dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, karya ilmiah, mahasiswa tentu saja membutuhkan beberapa referensi baik dari buku, koran, maupun dari internet. Referensi referensi ini seharusnya dijadikan sebagai materi pelengkap ataupun sebagai keterangan tambahan yang digunakan untuk memperkuat gagasan yang dibuat oleh mahasiswa. Tetapi, disadari atau tidak mahasiswa seringkali menggunakan referensi tersebut sebagai isi dari makalahnya tanpa mencantumkan sumber kutipannya. Tindakan inilah yang disebut sebagai plagiat. (shindohjourney.wordpress.com, 2013) 13

5 4. KERANGKA TEORI VARIABEL INDIVIDU 1. Pengetahuan 2. Psikologis 3. Spiritual 4. Kekayaan VARIABEL MASYARAKAT KECENDERUNGAN PERILAKU PLAGIARISME 1. Ideologi 2. Politik 3. Sosial 4. Budaya 5. Pertahanan dan Keamanan Sumber : Modifikasi dari Technopoly: The Surrender of Culture to Technology, Neil Postman (2005) 5. KERANGKA KONSEP Berdasarkan kerangka teori maka disusun kerangka konsep mengenai hubungan antara variabel penelitian yang dapat digambarkan sebagai berikut : Variabel Bebas Variabel Terikat DAMPAK PSIKOLOGIS DAMPAK SOSIAL DAMPAK BUDAYA KECENDERUNGAN PERILAKU PLAGIARISME DAMPAK SPIRITUAL 14

6 Gambar. Kerangka konsep hubugan variabel bebas dan variabel terbuka 6. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Ada hubungan antara dampak psikologis pada teknopoli dengan kecenderungan perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa. 2. Ada hubungan antara dampak spiritual pada teknopoli dengan kecenderungan perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa. 3. Ada hubungan antara dampak sosial pada teknopoli dengan kecenderungan perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa. 4. Ada hubungan antara dampak budaya pada teknopoli dengan kecenderungan perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa. 6.1.VARIABEL PENELITIAN 1. Variabel Bebas Variabel bebas yaitu Dampak Psikologis, Dampak Sosial, Dampak Budaya dan Dampak Spiritual 2. Variabel Terikat Variabel terkait yaitu Kecenderungan Perilaku Plagiarisme 6.2. DEFINISI OPERASIONAL Untuk menyamakan persepsi pengertian dari masing masing variabel, maka perlu adanya definisi operasional sebagaimana tercantum pada tabel Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel sebagai berikut : Tabel Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel No Variabel Definisi 1. Kecenderungan Perilaku Plagiarisme Penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Cara Pengukuran Wawancara, Observasi dan data-data sekunder dengan checklist Kuat 12 Lemah < 12 Hasil Ukur Data berdistribusi normal (Gauss), sehingga cut off poin menggunakan nilai mean Skala Ordinal 2. Dampak Psikologis Pengaruh psikis yang kuat pada mahasiswa akibat teknopoli Kuesioner Kuat 12 Lemah < 12 Data berdistribusi normal (Gauss), sehingga cut off poin menggunakan nilai mean Ordinal 3. Dampak Spiritual Persepsi mahasiswa mengenai monopoli teknologi dari perspektif beragama Kuesioner Baik 3 Kurang < 3 Data berdistribusi normal (Gauss), sehingga cut off poin menggunakan nilai mean Ordinal 15

7 Berubah 9 Tidak Berubah < 9 4. Dampak Sosial Perubahan perilaku sosial mahasiswa akibat teknopoli Kuesioner Data berdistribusi normal (Gauss), sehingga cut off poin menggunakan nilai mean Ordinal 5. Dampak Budaya Adanya pergeseranpergeseran budaya dalam lingkungan mahasiswa akibat teknopoli Kuesioner Bergeser 4 Tidak Bergeser < 4 Data berdistribusi normal (Gauss), sehingga cut off poin menggunakan nilai mean Ordinal 6.3. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Observational Analityc dengan pendekatan Cross Sectional Study dengan tujuan mengetahui hubungan antara dampak teknopoli dengan kecenderungan palgiarisme di kalangan mahasiswa POPULASI DAN SAMPLE Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi atau tugas akhir di 6 perguruan tinggi kota Pekalongan yang berjumlah 1490 mahasiswa Sample Sample adalah anggota populasi dengan menggunakan kriteria inklusi sebagai berikut : a) Mahasiswa tingkat akhir b) Sedang menyelesaikan skripsi atau tugas akhir = 93, Keterangan sampel minimal jumlah anggota populasi sampling error Sampling penelitian ini sebanyak 93, dibulatkan menjadi 94 orang. Dari rumus diatas diperkirakan perolehan besar sampel dengan jumlah sebanyak 94 orang TEKNIK SAMPLING Ditetapkan secara propotionate random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak berdasarkan proporsi atau jumlah mahasiswa yang terdapat pada masingmasing perguruan tinggi, sebagaimana tertera pada tabel berikut : Untuk menentukan besar sampel menggunakan rumus metode Slovin sebagai berikut : 16

8 Tabel Jumlah sample di setiap Perguruan Tinggi di kota Pekalongan tahun akademik 2013/2014 No. Nama Perguruan Tinggi Jumlah Mahasiswa Jumlah Sampel 1. STMIK Widya Pratama 201 (201/1490) x 94 = STAIN Pekalongan 329 (329 /1490) x 94 = STIE Muhammadiyah 214 (214 / 1490) x 94 = Universitas Pekalongan 627 (627/1490) x 94 = Akademi Analis Kesehatan 67 (67 / 1490) x 94 = 4 6. Akademi Kebidanan 52 (52 / 1490) x 94 = 3 Jumlah METODE PENGUMPULAN DATA 7.1. Data Primer Data primer diperoleh melalui wawancara terhadap responden. Selain itu, data primer juga diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan ke responden berupa pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yaitu dampak teknopoli terhadap kecenderungan plagiarisme di kalangan mahasiswa. Observasi (pengamatan) dilakukan untuk mendapatkan data nyata hasil mengenai kondisi atmosfir akademis di masing-masing perguruan tinggi kota Pekalongan. 7.2 Data Sekunder Data pendukung yang berhubungan dengan penelitian, meliputi data data umum lokasi penelitian, kegiatan akademik di perguruan tinggi. 8. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Uji statistik berupa uji Chi Square dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Jika nilai p < 0,05 maka ada hubungan antara kedua variabel tersebut, namun jika nilai p > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak adanya hubungan yang signifikan dari kedua variabel tersebut. Kekuatan hubungan dalam penelitian ini dapat diketahui dari nilai Contingency Coefficient yang diperoleh dari proses pengujian. Interpetasi interval nilai kedalam tingkat hubungan dapat dilihat sebagai berikut. Tabel. Contingency Coefficient No. Interval Nilai Tingkat Hubungan 1. CC = 0,00 Tidak ada hubungan 2. 0,00 < CC 0,20 Sangat rendah dan lemah 3. 0,20 < CC 0,40 Rendah 4. 0,40 < CC 0,70 Cukup berarti atau sedang 5. 0,70 < CC 0,90 Tinggi 6. 0,90 < CC < 1,00 Sangat tinggi atau kuat 7. CC = 1,00 Sempurna Hasil rekapitulasi checklist mengenai kecenderungan perilaku plagiarime di kalangan mahasiswa ketika dilakukan observasi dan wawancara di lokasi 17

9 penelitian terhadap 94 mahasiswa (responden) diperoleh data sebagai berikut : Tabel. Distribusi hasil pengamatan Kecenderungan Perilaku Plagiarisme pada responden No Pernyataan Dalam skripsi/tugas akhir yang sedang dibuat terdapat file multimedia (video/animasi/image) hasil unduhan dari Internet. Dalam skripsi/tugas akhir yang sedang dibuat terdapat artikel hasil copy-paste dari Internet. Meminta bantuan teman dalam menyelesaikan proyek skripsi. Di dalam skripsi/tugas akhir terdapat terjemahan artikel berbahasa Inggris ke dalam bahasa sendiri. Merasa stress atau tertekan ketika harus menyelesaikan skripsi/tugas akhir tepat waktu. Merasa tidak salah dan tidak merugikan orang lain ketika melakukan copy-paste tulisan di Intenet untuk dimasukkan ke skripsi/tugas akhir. Mengetahui tentang adanya unsur plagiarisme di skripsi/tugas akhirnya namun yakin bahwa hal tersebut tidak akan diketahui oleh orang lain. Mengetahui kontrol pihak akademik tidak terlalu ketat dalam masalah plagiarisme dalam skripsi/tugas akhir. Kurang percaya diri terhadap kemampuan menyelesaikan skripsi/tugas akhir tanpa bantuan Internet. Timbul rasa malas dalam menyelesaikan skripsi sehingga menunda dengan sengaja dalam menyelesaikannya walaupun mengetahui bahwa penundaannya dapat menghasilkan dampak buruk (prokrastinasi). Kurang paham tentang tata cara penulisan karya ilmiah/skripsi/tugas akhir yang benar. Tidak mengetahui batasan plagiarisme dan sanksi terhadap pelaku tindak palgiarisme tersebut. Kesulitan mencari buku sebagai referensi dalam menyelesaikan skripsi. Lulus ujian dengan nilai bagus adalah tujuan akhir membuat skripsi/tugas akhir. Tidak Ya Jumlah n % n % n % 3 3, , , , , , , , , , , , , , KESIMPULAN Hasil rekapitulasi checklist terhadap 94 mahasiswa (responden) diperoleh data bahwa responden memiliki kecenderungan berperilaku plagiarisme yang kuat yaitu sebanyak 78 responden (82,98 %) dan kecenderungan perilaku plagiarisme yang lemah sebanyak 16 responden (17,02%). DAFTAR PUSTAKA Ana, B., & Yuen, L.M. (1983), Procrastination: Why Yo Do It, What to Do About It Reading, MA: Addision Publication. Co. 18

10 Azwar, S. (2005), Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bandura, A., (1993), Perceived Self Efficacy in Cognitive Development and Functioning, American Psychologist, 28 (2), page Bandura, (1986), Bandura, Reese L., & Adams N.E. (1982), Microanalysis of Action and Fear Arousal as a Function of Different Levels of Perceived Self Efficacy, Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 43. No. 1 page Bandura, A., (1989), Human Agency in Social Cognitive Theory, American Pscychologist, 44 (9), page Dyah Katarina, (1993), Korelasi antara Self Efficacy dengan Kinerja Tugas Karyawan Bagian Pengelasan di Divisi G.E. PT. PAL Indonesia Surabaya, Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga, Surabaya. Hal. 38. Ferrari JR, (1991), Self Handicaping by Procrastinator: Profecting Self Esteem, Social Esteem or Both?, Journal of Research in Personality, 25, Ferrari, J. R., Keane, S., Wolf, R., & Beck, B. L. (1998), The antecedents and consequences of academic excuse-making: examining individual differences in procrastination. Research in Higher Education, 39, Gist, (1989). Self Efficacy: Implication for Organizational Behavior and Human Resources Management, Organizational Behavior: Reading and Exercise 8th Edition, Newstrom, J.W. & Davis, K. (ed), Singapore: Mc Graw-Hill Book Company.. Hadi, S. (2000), Manual Seri Program Statistik (SPS) Paket Midi, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Lazarus, R.S. (1976), Patterns of Adjusment. Tokyo: Mc Graw Hill, Kogakhusa.Lee, C. & Bobko P. (1994), Self Efficacy Beliefs: Comparasion of Five Measures, Journal of Applied Psychology, Vol. 79. no. 6, page Postman, Neil (1993). Technopoly: The Surrender of Culture to Technology. New York: Vintage Books. ISBN Suwarjo, Dr. dkk. (2012). Identifikasi Bentuk Plagiat Pada Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogakarta. Yogyakarta : Dana DIPA BLU no. 0610/ /14/ Desember diakses 10 Februari /06/13/kebiasaan-copy-paste-dikalangan-civitas-akademis/ diakses 30 Mei

HUBUNGAN ANTARA SELF-CONTROL DAN SELF-EFFICACY DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA. Oleh: Abdul Muhid ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA SELF-CONTROL DAN SELF-EFFICACY DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA. Oleh: Abdul Muhid ABSTRAK 1 HUBUNGAN ANTARA SELF-CONTROL DAN SELF-EFFICACY DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA Oleh: Abdul Muhid ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah ada hubungan

Lebih terperinci

PROGRA JANA BAHAN STRAT. Pokok. Peran kehid. Manusia. dupan. Program. Tatap Muka. Kode MK. Magister Komunikasi. Kode MK

PROGRA JANA BAHAN STRAT. Pokok. Peran kehid. Manusia. dupan. Program. Tatap Muka. Kode MK. Magister Komunikasi. Kode MK PROGRA AM PASCASARJ JANA MODUL PERKULIAHAN STRAT TEGI PERUB BAHAN SOSIAL Pokok k Bahasan The Judgment of Thamus : Peran Tekonologi dalam kehid dupan Manusia Fakultas ILMU MUNIKASI Program Pascasarjana

Lebih terperinci

PPKN DOSEN PJMK: DRS. H. MOHAMMAD ADIB, MA. PLAGIAT = KEJAHATAN AKADEMIK

PPKN DOSEN PJMK: DRS. H. MOHAMMAD ADIB, MA. PLAGIAT = KEJAHATAN AKADEMIK PPKN DOSEN PJMK: DRS. H. MOHAMMAD ADIB, MA. PLAGIAT = KEJAHATAN AKADEMIK OLEH: KANZA TAMARINDORA 071211531064 DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG Nindya Prameswari Dewi dan Y. Sudiantara Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Objek Penilitian Perkembangan internet di era globalisasi yang semakin canggih, seperti penyebaran informasi yang semakin cepat dan efisien. Fasilitas

Lebih terperinci

PLAGIARISME DALAM PENELITIAN

PLAGIARISME DALAM PENELITIAN PLAGIARISME DALAM PENELITIAN Pendahuluan Plagiarisme dalam penelitian dapat saja terjadi karena ketidaksengajaan ataupun disengaja. Oleh karena itu perlu diketahui apa pengertian plagiarisme dan apa saja

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME. Disusun Oleh : TIM LPPM

BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME. Disusun Oleh : TIM LPPM BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME Disusun Oleh : TIM LPPM STIKES AN NUR PURWODADI 2015 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-nya

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan... HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan akademik bukanlah masalah yang baru dalam pendidikan di Indonesia, sehingga fenomena kecurangan akademik dapat dikatakan telah menjadi kebiasaan di

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN DAN UPAYA MENGURANGI ACADEMIC DYSFUNGSIONAL PROCRASTINATE

PERPUSTAKAAN DAN UPAYA MENGURANGI ACADEMIC DYSFUNGSIONAL PROCRASTINATE PERPUSTAKAAN DAN UPAYA MENGURANGI ACADEMIC DYSFUNGSIONAL PROCRASTINATE Ika Febrian Kristiana Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto, Tembalang, Semarang Ika.f.kristiana@gmail.com

Lebih terperinci

DIKLATPIM TK. II PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL. (Disertai Panduan Mengenal dan Mencegah Plagiarisme)

DIKLATPIM TK. II PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL. (Disertai Panduan Mengenal dan Mencegah Plagiarisme) DIKLATPIM TK. II PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL (Disertai Panduan Mengenal dan Mencegah Plagiarisme) PUSAT DIKLAT SPIMNAS BIDAG KEPEMIMPINAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA, 2010 PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL

Lebih terperinci

Livia Melda Christanti

Livia Melda Christanti PENDIDIKAN PANCASILA dan KEWARGANEGARAAN DOSEN PJMK : Drs. H. Mohammad Adib, MA PLAGIARISME : AKAR PERILAKU KORUPTIF DI SEKITAR KITA TUGAS INDIVIDUAL Disusun Oleh : Livia Melda Christanti 071211531006

Lebih terperinci

PPKn. Dosen PJMK : Mohammad Adib. Artikel Ilmiah Populer/Essay Bebas. Pendidikan Anti Korupsi. Kelas D

PPKn. Dosen PJMK : Mohammad Adib. Artikel Ilmiah Populer/Essay Bebas. Pendidikan Anti Korupsi. Kelas D PPKn Dosen PJMK : Mohammad Adib Artikel Ilmiah Populer/Essay Bebas Pendidikan Anti Korupsi Kelas D Disusun Oleh: Maylani Fitri Nur Imami 071211533044 Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan (cheating) merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering muncul menyertai aktivitas proses pembelajaran dan dalam proses penilaian bahkan sampai

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( )

Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( ) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dosen PJMK : Drs. H. Moh. Adib, MA. Tugas Essay Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai Pahlawan dalam Pemberantasan Plagiarisme Disusun Oleh : Handris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah dari hasil penelitian yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah dari hasil penelitian yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Skripsi merupakan karya tulis ilmiah dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana, selain itu skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konseling konselor penddikan, dalam bidang industri HRD (Human Resources

BAB I PENDAHULUAN. konseling konselor penddikan, dalam bidang industri HRD (Human Resources BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan S1 psikologi merupakan bagian dari jenjang pendidikan tinggi tenaga kerja seperti dalam bidang pendidikan menjadi guru bimbingan dan konseling konselor penddikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata menyontek mungkin sudah tidak asing lagi bagi pelajar dan mahasiswa. Masalah menyontek selalu terjadi dalam dunia pendidikan dan selalu terkait dengan tes

Lebih terperinci

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG DISUSUN OLEH : AMALIA GHASSANI W. ( 071211531031 ) ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang sering didengungkan oleh para pendidik. Hal ini menekankan pentingnya pendidikan bagi setiap

Lebih terperinci

Hubungan Self Efficacy dengan Procrastination pada Pegawai Departemen Pemesinan PT. PINDAD (Persero)

Hubungan Self Efficacy dengan Procrastination pada Pegawai Departemen Pemesinan PT. PINDAD (Persero) Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Self Efficacy dengan Procrastination pada Pegawai Departemen Pemesinan PT. PINDAD (Persero) 1 Indra Irawan, 2 Ali Mubarak 1 Fakultas Psikologi,Universitas Islam

Lebih terperinci

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Dosen PJMK : Mohammad Adib, drs, M.Si BASMI PLAGIARISME DENGAN EXCELLENT WITH MORALLITY Oleh : Novia Larasati 071211531062 DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH SCIENTIFIC WRITING TECHNIQUES

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH SCIENTIFIC WRITING TECHNIQUES TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH SCIENTIFIC WRITING TECHNIQUES MINGGU 4 EVALUASI PENULISAN: PLAGIARISME Teknik Penulisan Karya Ilmiah Scientific Writing Techniques Dept. of Architecture Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam ilmu pendidikan. Kemajuan di dunia pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam ilmu pendidikan. Kemajuan di dunia pendidikan sangatlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat banyak sekali perguruan tinggi yang terdapat di hampir setiap daerah untuk memenuhi Sumber Daya Manusia yang semakin berkembang dalam ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK JURNAL HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 THE RELATION INTENSITY OF FACEBOOK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Bandura self efficacy adalah kepercayaan individu pada kemampuannya untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Bandura self efficacy adalah kepercayaan individu pada kemampuannya untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Self Efficacy 2.1.1 Definisi Self Efficacy Menurut Bandura self efficacy adalah kepercayaan individu pada kemampuannya untuk berhasil melakukan tugas tertentu (Bandura, 1997).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, masa yang dikuasai oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam menghadapi kehidupan, dimana masa untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari hari tetapi jarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari hari tetapi jarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menyontek adalah salah satu fenomena pendidikan yang sering dan bahkan selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari hari tetapi jarang mendapat

Lebih terperinci

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME Oleh Didi Sukyadi Kepala Perpustakaan UPI Plagiarisme merupakan salah satu bentuk pencurian dan dapat didefinisikan sebagai penggunaan kata-kata atau pikiran seseorang sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan jujur. Namun hingga saat ini, masih ada masalah ketidakjujuran mahasiswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan jujur. Namun hingga saat ini, masih ada masalah ketidakjujuran mahasiswa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pengembangan potensi diri dalam hal intelektual, spiritual dan emosional. Pendidikan juga berperan membentuk mahasiswa yang berkarakter dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI Diajukan oleh : Rozi Januarti F. 100 050 098 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 BAB

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Azwar (1995) Psikologi memandang perilaku manusia (Human

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Azwar (1995) Psikologi memandang perilaku manusia (Human BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Perilaku 1. Pengertian Perilaku Salah satu ciri manusia adalah berperilaku atau bertingkah laku namun tidak mudah untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan perilaku. Menurut

Lebih terperinci

RADIKALISME, TERORISME, KORUPSI DAN PLAGIARISME. Dinno Mulyono, S.Pd. MM.

RADIKALISME, TERORISME, KORUPSI DAN PLAGIARISME. Dinno Mulyono, S.Pd. MM. RADIKALISME, TERORISME, KORUPSI DAN PLAGIARISME Dinno Mulyono, S.Pd. MM. Pengertian Korupsi Terorisme Wawasan Kampus Plagiarisme Radikalisme Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja

Lebih terperinci

ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI

ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( 071211531061 ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si Oleh: Sincletica Margareth Unus Pasi NIM : 071211532026 DEPARTEMEN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH

PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH Tri Tarwiyani S. Fil. M. Phil, Dosen Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Dunia pendidikan Indonesia saat ini sedang menghadapi shok terapi. Hal

Lebih terperinci

Menjamurnya Mahasiswa Plagiator

Menjamurnya Mahasiswa Plagiator Menjamurnya Mahasiswa Plagiator Plagiarisme atau yang biasa di sebut dengan plagiat telah menjamur di Indonesia, terutama dikalangan mahasiswa, bagaimana tidak, banyak sekali praktek plagiasi di lingkungan

Lebih terperinci

UNIT PENJAMIN MUTU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ANTI PLAGIARISME

UNIT PENJAMIN MUTU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ANTI PLAGIARISME ANTI PLAGIARISME U N I T P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N J A S M A N I K E S E H A T A N D A N R E K R E A S I U N I V E R S I T A S N U S A N T A R A P G R I K E D I R I A. PENDAHULUAN Perguruan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ungaran, Desember Ketua LPPM UNW. Sigit Ambar Widyawati, S.KM,M.Kes

KATA PENGANTAR. Ungaran, Desember Ketua LPPM UNW. Sigit Ambar Widyawati, S.KM,M.Kes 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkah rahmat dan hidayahnya sehingga Panduan Anti Plagiarisme Universitas Ngudi Waluyo dapat diselesaikan oleh Tim Penyusun dengan baik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi saat ini berkembang sangat pesat, hal ini sangat mendukung terhadap kebutuhan manusia yang ingin serba cepat dan mudah dalam mendapatkan suatu informasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan mempunyai peranan yang cukup penting dalam membentuk kepribadian, karakter, serta tingkah laku moral para peserta didik. Di bangku sekolah, para peserta

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Psikologi Disusun

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM INTISARI

PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM INTISARI PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM nina@ugm.ac.id INTISARI Perpustakaan menjadi salah satu lalu lintas lajunya informasi. Setiap karya yang dihasilkan

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH SCIENTIFIC WRITING TECHNIQUES

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH SCIENTIFIC WRITING TECHNIQUES TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH SCIENTIFIC WRITING TECHNIQUES MINGGU 4 EVALUASI PENULISAN: PLAGIARISME Teknik Penulisan Karya Ilmiah Scientific Writing Techniques Dept. of Architecture Universitas Islam

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK Naskah Publikasi Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: PANGESTU PINARINGAN PUTRI F100

Lebih terperinci

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Andri Gunawan e-mail : mixtape.inside.andri@gmail.com Program Studi Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan kemampuan mahasiswa di bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE

NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE DAN PROKRASTINASI AKADEMIK Ivan Sebastian Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Sebastian.ivan28@gmail.com ABSTRAK Prokrastinasi merupakan kecenderungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang di gunkan dalam penelitian ini survei analitik, yaitu penelitian yang menggali bagaimana tingkat pengetahuan dan kualitas hidup lansia.

Lebih terperinci

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 % BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Peran Pendidikan Pancasila Sebagai Cara Untuk Meminimalisasikan Tindakan Plagiarisme Yang Merupakan Salah Satu Bentuk Tindakan Korupsi di Kalangan Akademis Drs.

Lebih terperinci

Hubungan antara Impusiveness dan Perilaku Prokrastinasi pada Mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang Mengerjakan Tugas Akhir (Skripsi)

Hubungan antara Impusiveness dan Perilaku Prokrastinasi pada Mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang Mengerjakan Tugas Akhir (Skripsi) Hubungan antara Impusiveness dan Perilaku Prokrastinasi pada Mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang Mengerjakan Tugas Akhir (Skripsi) Sakina Dini Kurniawati Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Lebih terperinci

DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER

DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER SITI KOMARIYAH Pendidikan Tata Niaga Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang iraarik@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penundaan pada sebuah pekerjaan atau tugas yang sedang dijalani. Dinamika kerja di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penundaan pada sebuah pekerjaan atau tugas yang sedang dijalani. Dinamika kerja di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hampir setiap individu yang hidup di dunia ini pernah melakukan sebuah penundaan pada sebuah pekerjaan atau tugas yang sedang dijalani. Dinamika kerja di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan bagian metode penelitian yang terdiri atas desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur

Lebih terperinci

Juara 1 Lomba Essay LSP FKIP UNS dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2015

Juara 1 Lomba Essay LSP FKIP UNS dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2015 Menengok Pudarnya Pesona Academic Honesty Oleh : Usep Taryana Mengawali penulisan kali ini mengenai pendidikan dan problematikanya yang begitu rumit untuk dicerna, ada baiknya kita mengingat kembali ungkapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk Tuhan yang diberi berbagai kelebihan yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia adalah akal pikiran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Konseptual. 1. Perilaku Menyontek. Dalam institusi pendidikan atau sekolah terdapat perilaku yang dengan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Konseptual. 1. Perilaku Menyontek. Dalam institusi pendidikan atau sekolah terdapat perilaku yang dengan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Konseptual 1. Perilaku Menyontek Dalam institusi pendidikan atau sekolah terdapat perilaku yang dengan mudah ditemukan yaitu perilaku menyontek. Perilaku menyontek terjadi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh: ARRIJAL RIAN WICAKSONO F 100 090 117 Kepada : FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

Tips 4: Ingat Syarat Buku Bermutu

Tips 4: Ingat Syarat Buku Bermutu Tips 4: Ingat Syarat Buku Bermutu Penulis yang kompeten dalam bidang ilmunya dan cakap menulis. Kurikulum yang baik Bahan referensi yang lengkap Teknik penyajianyang baik. Perwajahan buku yang baik Kertas

Lebih terperinci

Dheska Arthyka Palifiana ABSTRAK

Dheska Arthyka Palifiana ABSTRAK PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN PRAKTIK LABORATORIUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II (PERSALINAN) MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN NYAI AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA Dheska Arthyka Palifiana

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS Rahmadhiana Febrianika *), Bagoes Widjanarko **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa Peminatan PKIP FKM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perpustakaan menjadi tempat membaca dan belajar untuk menambah serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Ada dua jenis perpustakaan, yaitu perpustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode deskriptif digunakan karena peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan, menganalisis,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada store manager di apotek di guardian menyatakan bahwa tidak ada hubungan Antara self efficacy dengan stress kerja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mencari hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. didalamnya terdapat unsur pencurian berupa pencurian ide-ide dan gagasan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. didalamnya terdapat unsur pencurian berupa pencurian ide-ide dan gagasan tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Plagiarisme merupakan salah satu tindak kejahatan akademik karena didalamnya terdapat unsur pencurian berupa pencurian ide-ide dan gagasan tanpa mencantumkan

Lebih terperinci

Pelatihan Manajemen Diri Bagi Guru Taman Kanak-Kanak Untuk Mengatasi Prokastinasi

Pelatihan Manajemen Diri Bagi Guru Taman Kanak-Kanak Untuk Mengatasi Prokastinasi Pelatihan Manajemen Diri Bagi Guru Taman Kanak-Kanak Untuk Mengatasi Prokastinasi Retno Dwiyanti Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl Raya Dukuh Waluh PO BOX 202 Purwokerto 53182

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 Marinawati¹, Gustien²* ¹STIKes Prima Prodi Kebidanan 2

Lebih terperinci

lebih relevan dengan prokrastinasi akademik, Sehingga diharapkan mendapat praduga atau diagnosis awal yang lebih mendalam.

lebih relevan dengan prokrastinasi akademik, Sehingga diharapkan mendapat praduga atau diagnosis awal yang lebih mendalam. lebih relevan dengan prokrastinasi akademik, Sehingga diharapkan mendapat praduga atau diagnosis awal yang lebih mendalam. DAFTAR PUSTAKA Agolla, J.E. & Ongori H. 2009. An Assessment of Academic stres

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI INTENSI BERPERILAKU ASERTIF DALAM KEGIATAN PERKULIAHAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

STUDI MENGENAI INTENSI BERPERILAKU ASERTIF DALAM KEGIATAN PERKULIAHAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN STUDI MENGENAI INTENSI BERPERILAKU ASERTIF DALAM KEGIATAN PERKULIAHAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN NURUL HAMIDAH Dr. Rismiyati E. Koesma 1 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Keberadaan teknologi informasi di era globalisasi ini tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pendidikan adalah faktor yang berperan besar bagi kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pendidikan adalah faktor yang berperan besar bagi kehidupan bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pendidikan adalah faktor yang berperan besar bagi kehidupan bangsa negara karena pendidikan menentukan kemajuan proses pembangunan bangsa dalam berbagai bidang (Syah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baik itu tuntutan dari orang tua yang ingin segera melihat putra-putrinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baik itu tuntutan dari orang tua yang ingin segera melihat putra-putrinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dituntut untuk menyelesaikan studinya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Baik itu tuntutan

Lebih terperinci

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Adelia Dyah Pratiwi, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti BAB III METODELOGIPENELITIAN Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab ini, akan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA MA AL-HIDAYAH WAJAK MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA MA AL-HIDAYAH WAJAK MALANG ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA MA AL-HIDAYAH WAJAK MALANG Ilham Nuruddin Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang ABSTRAK Kebiasaan menunda adalah sebuah kebiasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mental sehingga menghasilkan perubahan-perubahan dalam bersikap (Ihsan,

BAB I PENDAHULUAN. mental sehingga menghasilkan perubahan-perubahan dalam bersikap (Ihsan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai mahkluk yang memiliki akal dan pikiran, manusia diberi kebebasan dalam mencari ilmu pengetahuan. Salah satu kebebasan mencari ilmu ialah dengan proses

Lebih terperinci

Self-efficacy Peserta Didik Homeschooling Kak Seto dalam Menghadapi Ujian Nasional Program Paket B

Self-efficacy Peserta Didik Homeschooling Kak Seto dalam Menghadapi Ujian Nasional Program Paket B Self-efficacy Peserta Didik Homeschooling Kak Seto Dalam Menghadapi Ujian Nasional Program Paket B 61 Self-efficacy Peserta Didik Homeschooling Kak Seto dalam Menghadapi Ujian Nasional Program Paket B

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu aspek utama yang memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sekaligus membentuk generasi muda. Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah salah satu bagian dari civitas akademika pada perguruan tinggi yang merupakan calon pemimpin bangsa dimasa yang akan datang. Untuk itu diharapkan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. ProkrastinasiAkademik Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastinare, dari kata pro yang artinya maju, ke depan, bergerak maju, dan crastinus yang berarti besok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah. BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisi mengenai gambaran dari penelitian secara keseluruhan. Isi dalam bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut manusia untuk bisa bertindak dan menghasilkan karya. Mahasiswa sebagai anggota dari suatu lembaga

Lebih terperinci

SELF-REGULATED LEARNING SISWA YANG MENYONTEK (SURVEY PADA SISWA KELAS X DI SMA N 52 JAKARTA UTARA TAHUN AJARAN 2010/2011)

SELF-REGULATED LEARNING SISWA YANG MENYONTEK (SURVEY PADA SISWA KELAS X DI SMA N 52 JAKARTA UTARA TAHUN AJARAN 2010/2011) 100 Self-regulated Learning Siswa Yang Menyontek (Survey Pada Siswa Kelas X Di SMAN 52 Jakarta Utara...) SELF-REGULATED LEARNING SISWA YANG MENYONTEK (SURVEY PADA SISWA KELAS X DI SMA N 52 JAKARTA UTARA

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS Rifqi Hidayat, Jajang Rahmatudin Universitas Muhammadiyah Cirebon rifqi.math@gmail.com, j.rahmatudin@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada keseharian, ada berbagai peran yang dijalani oleh individu, salah satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali pekerjaan, tantangan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF CONTROL DENGAN PROKRASTINASI PADA MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS PERKULIAHAN SKRIPSI

HUBUNGAN SELF CONTROL DENGAN PROKRASTINASI PADA MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS PERKULIAHAN SKRIPSI i HUBUNGAN SELF CONTROL DENGAN PROKRASTINASI PADA MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS PERKULIAHAN SKRIPSI Oleh : Mellysha Mugista Aji P. 09810193 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecurangan akademik merupakan fenomena umum di sekolah menengah dan perguruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecurangan akademik merupakan fenomena umum di sekolah menengah dan perguruan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan akademik merupakan fenomena umum di sekolah menengah dan perguruan tinggi (Cizek, 1999; Evans & Craig, 1990a, 1990b; Leveque & Walker, 1970; Schab,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada ruangan Cyber @ccess di kampus Syahdan Universitas Bina Nusantara Jl.K.H. Syahdan No. 9, Jakarta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis sebagaimana yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis sebagaimana yang telah 106 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis sebagaimana yang telah disajikan pada bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada hubungan negatif sangat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA CORRELATION BETWEEN SELF-EFFICACY AND ACADEMIC PROCRASTINATION ON

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yang bermaksud untuk mengeksplorasi dan klarifikasi suatu fenomena atau fakta sosial, dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF EFFICACY, MOTIVASI, DAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA

HUBUNGAN SELF EFFICACY, MOTIVASI, DAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 HUBUNGAN SELF EFFICACY, MOTIVASI, DAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan keaslian penelitian 1.1 Latar Belakang Memasuki era perkembangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG MENGERJAKAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG MENGERJAKAN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG MENGERJAKAN SKRIPSI PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Lebih terperinci