PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT DENGAN METODE NORMALIZED SUM- SQUARED DIFFERENCES (NSSD)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT DENGAN METODE NORMALIZED SUM- SQUARED DIFFERENCES (NSSD)"

Transkripsi

1 PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT DENGAN METODE NORMALIZED SUM- SQUARED DIFFERENCES (NSSD) Nama Mahasiswa : Enggar Nilamsari NRP : Jurusan : Matematika FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Dr. M. Isa Irawan, MT. Abstrak Data jumlah pengunjung suatu tempat umum sangat penting. Data jumlah pengunjung biasanya didapat secara manual. Begitu pula data jumlah orang yang masih ada di dalam tempat tersebut. Ketika ingin menutup tempat umum tersebut perlu diketahui terlebih dahulu apakah di dalam ruangan masih ada orang atau tidak. Saat ini kamera video telah diterapkan untuk kepentingan keamanan. Karena itu dibuatlah sistem penghitung jumlah orang lewat baik masuk maupun keluar pada suatu tempat umum sehingga dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam ruangan. Penghitungan jumlah orang ini menggunakan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) dengan data video yang diambil melalui kamera webcam. Dari data video tersebut kemudian deambil selisih intensitas pixel frame dan background lalu dikuadratkan, dan dinormalisasi dengan luasan detection window. Nilai NSSD yang didapat diseleksi dengan proses thresholding untuk mendeteksi keberadaan orang pada detection window. Sistem ini secara keseluruhan menunjukkan keberhasilan lebih dari 95%. Kata Kunci : penghitungan orang, metode NSSD, sensor kamera, image processing 1. PENDAHULUAN Kamera merupakan salah satu komponen yang penting dalam dunia multimedia. Kamera digunakan untuk mendapatkan data multimedia, khususnya dalam bentuk gambar atau video. Saat ini, pemanfaatan sensor kamera pada instrumentasi telah cukup meluas, mulai dari penghitungan obyek mikroskopis, pengukuran kecepatan obyek bergerak, dan lain sebagainya. Selain itu kamera video juga telah diterapkan untuk kepentingan keamanan. Misalnya seperti di mall, perkantoran, pertokoan, perpustakaan dan lain sebagainya, menggunakan wabcam untuk mengamati keluar masuknya pengunjung di tempat tersebut. Data jumlah pengunjung suatu tempat umum sangat penting. Data tersebut biasanya digunakan untuk laporan perkembangan minat masyarakat terhadap tempat tersebut. Data jumlah pengunjung biasanya didapat secara manual. Namun faktor manusia yang memiliki penglihatan yang kurang awas bisa menimbulkan kesalahan dalam penghitungan jumlah pengunjung. Untuk memudahkan perhitungan jumlah pengunjung disuatu tampat umum dapat menggunakan teknologi multimedia. Teknologi multimedia merupakan perpaduan dari unsur - unsur gambar, suara, animasi serta video disatukan didalam komputer untuk disimpan, diproses dan disajikan guna membentuk interaksi yang inovatif antara komputer dengan manusia [7]. Contohnya perhitungan jumlah orang lewat disuatu tempat dapat diketahui dari adanya perubahan jumlah piksel gambar video yang direkam dengan kamera digital (webcam) ditempat tersebut. Penalitian sejenis telah banyak diteliti orang dengan berbagai algoritma [4,5,6]. Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sudianto Lande yang berhasil membuat sebuah program penghitung jumlah orang lewat dengan webcam, dengan tingkat keberhasilan sebesar 90 %. Namun pada penelitian tersebut penentuan nilai threshold yang dilakukan secara manual sehingga sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan program. Selain itu orang bisa keluar masuk melalui pintu yang sama sehingga tidak dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam [4]. 1

2 Pada tugas akhir ini digunakan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) untuk menghitung jumlah orang lewat baik masuk dan keluar sehingga dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam dengan webcam sebagai kamera perekamnya. Hasil dari tugas akhir ini diharapkan dapat mengingkatkan kinerja dari penelitian sebelumnya ( Sudianto Lande, 2004) dengan memperbaiki kelemahan dan menambahkan fiture untuk dapat menghitung jumlah orang yang ada di dalam. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang suatu sistem yang dapat menampilkan data video hasil perekaman kamera digital secara real time serta mengaplikasikan metode Normalized Sum- Squared Differences (NSSD) untuk menghitung jumlah orang masuk dan keluar sehingga dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam ruangan dengan data video hasil perekaman kamera digital. Dalam upaya mendapatkan suatu hasil yang efektif, batasan permasalahan diberikan sebagai berikut: 1. Penghitungan yang dilakukan yaitu jumlah orang yang lewat pada pintu masuk dan pintu keluar, menuju dan dari koleksi. 2. Pintu masuk dan pintu keluar merupakan jalur satu arah yang khusus bagi para pengunjung. 3. Pengunjung melewati pintu yang di desain hanya bisa dilewati satu per satu dan antar pengunjung terdapat sela atau jedah waktu tertentu. 4. Perekaman video dilakukan dengan menggunakan kamera digital (webcam). 5. Ukuran frame data video digital yang akan diolah adalah sebesar 320 x Intensitas cahaya di dalam ruangan cenderung konstan dan terang. 2. DASAR TEORI 2.1 Representasi Citra Digital Kalau kita perhatikan gagasan sebuah citra digital dari sebuah sudut pandang yang sederhana, kita akan memandang sebuah citra sebagai fungsi dalam ruang dimensi 2 pada koordinat spasial (x,y), dimana nilai-nilai tersebut mendefinisikan suatu ukuran intensitas cahaya pada titik tersebut. Satuan atau bagian terkecil dari suatu citra disebut pixel (picture element). Umumnya citra dibentuk dari persegi empat yang teratur sehingga jarak horizontal dan vertikal antara pixel satu dengan yang lain adalah sama pada seluruh bagian citra. Indeks x bergerak ke kanan dan indeks y bergerak ke bawah. Untuk menunjukkan koordinat (m-1,n-1) digunakan posisi kanan bawah dalam citra berukuran m x n pixel. Hal ini berlawanan untuk arah vertikal dan horizontal yang berlaku pada sistem grafik dalam matematika. Gambar 2.1 menunjukkan sistem penggambaran koordinat pada suatu citra digital. Gambar 2.1. Koordinat Pada Citra Digital Untuk menunjukkan tingkat intensitas cahaya suatu pixel, seringkali digunakan bilangan bulat dengan lebar selang antara 0-255, dimana 0 untuk warna hitam dan 255 untuk warna putih. Sistem visual manusia dapat membedakan ratusan ribu warna tetapi hanya dapat membedakan 100 shade keabuan. 2.2 Citra Warna RGB (Red, Green, Blue) Dasar dari pengolahan citra adalah pengolahan warna RGB pada posisi tertentu. Dalam pengolahan citra warna dipresentasikan dengan nilai hexadesimal dari 0x sampai 0x00ffffff. Warna hitam adalah 0x dan warna putih adalah 0x00ffffff. Definisi nilai8 warna di atas seperti Gambar 2.2, variabel 0x00 menyatakan angka dibelakangnya adalah hexadecimal. Gambar 2.2. Nilai Warna RGB Dalam Hexadesimal Terlihat bahwa setiap warna mempunyai range nilai 00 (angka desimalnya adalah 0) dan ff (angka desimalnya adalah 255), atau mempunyai nilai derajat keabuan 256 = 2 8. Dengan demikian range warna yang digunakan adalah (2 8)(2 8)(2 8 ) = 2 24 (atau yang dikenal dengan istilah True Colour pada Windows). Nilai warna yang digunakan di atas merupakan gambungan warna cahaya merah, hijau dan biru seperti yang terlihat pada Gambar 2.3 [2]. 2

3 ditentukan oleh suatu parameter yang disebut nilai threshold [1]. Proses thresholding menggunakan fungsi sebagai berikut : Gambar 2.3. Komposisi Warna RGB 2.3 Citra Grayscale Grayscale menunjukkantingkat keabuan (dari hitam- putih) yang ada dalamsuatu citra. Modelwarna ini menyimpan informasi warna sebesar 8 bit. Jadi warna yang bisa ditampilkan pada mode warna grayscale berjumlah sampai 256. Skala perhitungan numeriknya bisa dengan pendekatan nilai brightness yang berskala 0 sampai 255 seperti pada Gambar 2.4 [3]. Gambar 2.4. Komposisi Warna Grayscale Greyscaling adalah teknik yang digunakan untuk mengubah citra berwana menjadi bentuk grayscale. Pengubahan dari citra berwarna ke bentuk grayscale mengikuti aturan sebagai berikut : Hasil dari proses grayscaling ditunjukkan pada Gambar 2.5 dibawah ini (a) (b) Gambar 2.5. Citra RGB (a) dan Citra Grayscale (b) 2.4 Thresholding Thresholding digunakan untuk mengubah intensitas piksel menjadi salah satu dari dua nilai, a1 atau a2. Hasil dari proses thresholding Keterangan : f(x,y) = Nilai intensitas yang lama g(x,y) = Nilai intensitas yang baru T = Nilai Threshold Jika a1=0 dan a2=1, maka proses thresholding mengubah citra greyscale menjadi citra biner. 2.5 Metode Normalized Sum-Squared Differences(NSSD) NSSD merupakan bentuk khusus dari Sum-Squared Differences(SSD). Untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan metode NSSD, diperlukan background image untuk dibandingkan dengan frame yang akan dideteksi. Background image yang digunakan merupakan image lajur dalam keadaan kosong atau tidak ada oaring lewat pada lajur yang akan dideteksi. Detection window atau ROI (Region of Interest) diset pada lajur yang akan dideteksi setelah dilakukan proses grayscale sebelumnya. Kemudian, semua nilai pixel yang terdapat dalam detection window dijumlahkan. Hal yang sama juga dilakukan pada setiap frame video. Maksud dari frame video adalah sekumpulan image yang ditampilkan secara berurutan sehingga membentuk suatu gambar bergerak. Sehingga proses grayscale, setting detection window, dan menjumlahkan nilai pixel dilakukan pada masing-masing frame. Posisi detection window pada frame dan pada background image harus sama karena pada posisi inilah yang akan dilakukan pembandingan. Dengan adanya detection window memudahkan proses perhitungan jumlah nilai pixel yang dilakukan oleh komputer. Bilamana tidak menggunakan detection window, komputer akan melakukan perhitungan pada frame secara keseluruhan. Sedangkan dengan detection window, komputer cukup menghitung pada detection window saja. Setelah mendapatkan jumlah nilai pixel dari background image dan frame, nilai-nilai tersebut dicari selisihnya dengan cara dikurangkan (subtract). Selisih dari jumlah nilai background image dan frame dikuadratkan untuk menghindari nilai negatif. [4,5] 3

4 Metode NSSD dapat dirumuskan dalam persamaan berikut : 2 ( I C ( i) I B ( i)) I NSSD = C N Keterangan: IC(i) = intensitas frame pada pixel (i) IB(i) = intensitas background pada pixel (i) Q = detection window/roi (Region of Interest) N = jumlah pixel pada area Q 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Spesifikasi Hardware dan Software Pada pengerjaan tugas akhir ini spesifikasi hardware dan software yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan dalam implementasi perangkat adalah sebagai berikut: a. Notebook A*Note Centurion A-5427 b. Intel Pentium Dual Core Processor T3400 (2,16 GHz) c. Memory 2 Gb DDR2. d. Monitor 14,1 Wide Crystal View e. VGA Port f. Harddisk 160 Gb g. Logitech Webcam V-UBB39 2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi perangkat lunak adalah sebagai berikut: a. Microsoft Windows Xp b. Visual Basic 6.0 c. Microsoft Access d. Logitech Webcam Software (ENU) 3.2 Tahap-tahap Pengembangan Perangkat Lunak Pada bagian ini dibahas mengenai tahaptahap utama dari model pengembangan Water Fall. a. Analisa Sistem dan Definisi Persyaratan b. Perancangan Perangkat Lunak c. Implementasi Perangkat Lunak d. Uji Coba Perangkat Lunak 4. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Analisis Sistem Analisis Sistem Program Penghitungan Jumlah Orang Program Penghitung Jumlah Orang merupakan program utama dalam perangkat lunak ini. Fungsi utamanya adalah menghitung jumlah orang lewat baik masuk maupun keluar sehingga dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam ruangan dengan metode Normalized Sum- Squared Differences (NSSD). Melalui program ini, dua program lain dapat dipanggil, yaitu program Inisialisasi Data dan program Dokumentasi Hasil Penghitungan. Alur proses pelaksanaan sistem dalam program ini ditunjukkan oleh Gambar 4.1 NSSD = 2 ( I I ) F N B Gambar 4.1 Diagram Alir Program Penghitung Jumlah Orang Lewat dengan Metode NSSD Analisis Sistem Program Inisialisasi Data Program Inisialisasi Data ini digunakan untuk menentukan data video dalam penghitungan non real-time. Data video yang digunakan dapat diambil dari memori komputer maupun membuat data video yang baru dengan merekam menggunakan webcam. Alur proses program Inisialisasi Data ditunjukkan oleh Gambar 4.2. Gambar 4.2 Diagram Alir Program Inisialisasi Data 4

5 4.1.3 Analisis Sistem Program Dokumentasi Hasil Penghitungan Program Dokumentasi Hasil Penghitungan ini digunakan untuk melihat hasil penghitungan yang telah dilakukan. Alur proses Program Dokumentasi Hasil Penghitungan ditunjukkan oleh Gambar 4.3. yaitu dengan cara memproses inputan dari user dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan oleh user. Proses interaksi sistem dengan user secara global diperlihatkan pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 DFD Level 0 (Proses Interaksi Sistem dengan ) Gambar 4.3 Diagram Alir Program Dokumentasi Hasil Penghitungan 4.2 Definisi Persyaratan Perangkat lunak penghitung jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum- Squared Differences (NSSD) ini dirancang untuk sebuah tempat umum dengan model sistem seperti tampak pada Gambar 4.4 Webcam Data Flow Diagram (DFD) level 0 ini menggambarkan interaksi sistem dengan user. diharuskan menentukan data input apakah menggunakan data real time atau data yang telah tersimpan pada hard disk, menentukan posisi dan luas detection window dan menentukan nilai threshold yang akan digunakan dalam proses penghitungan jumlah orang lewat. Sedangkan keluaran dari sistem ini adalah hasil perekaman gambar dari webcam, nilai NSSD dari tiap frame dan hasil penghitungan jumlah orang lewat baik masuk maupun keluar serta jumlah orang yang masih ada di dalam ruangan. Hasil dekomposisi dari Proses 1 ditunjukkan pada Gambar 4.6 : [Set Data ] 1.1 Manempilkan Data Hasil Rekam [Hasil Perekaman] Hasil Rekam Pintu [Set Detection Window] Data Hasil Rekam Citra Hasil Rekam 1.2 Capture Image Data Citra RGB Hasil Seleksi Citra RGB Hasil Seleksi 1.3 Proses Seleksi Citra RGB Data Citra RGB Citra RGB Citra RGB Hasil Seleksi 1.4 Greyscaling Citra Greyscale Data Citra Citra Greyscale 1.5 Perhitungan Greyscale NSSD Nilai NSSD Nilai NSSD Data Nilai Rata-rata NSSD Rata-rata Nilai NSSD 1.6 Filtering Nilai NSSD Data Nilai NSSD Masuk Rata-rata Nilai NSSD 1.7 Thresholding Nilai Threshold Data Nilai Threshold Nilai Threshold 1.8 Penghitungan Jumlah Orang Lewat Keluar Gambar 3.1. Perancangan Model Sistem 4.3 Perancangan Perangkat Lunak Data Flow Diagram (DFD) Sub bab ini akan membahas desain sistem perangkat lunak yang akan dibuat. Perangkat lunak didesain dapat berinteraksi dengan user, [Set Pengali Threshold] [Jumlah Orang Lewat] Gambar 4.6 DFD Level 1 ( Proses Penghitungan Jumlah Orang Lewat Dengan NSSD ) Penjelasan dari Gambar 4.6 adalah sebagai berikut: a. Proses menampilkan data hasil rekam. : Data video hasil perekaman kamera digital atau data video 5

6 yang tersimpan dalam memori komputer Uraian : Dalam proses ini ditampilkan data video yang telah ditentukan Output : Data video dapat dinikmati secara visual oleh user. b. Proses capture image. : Data video hasil perekaman kamera digial Uraian : Dalam Proses ini dilakukan penyimpanan gambar background dan gambar dari tiap frame Output : File gambar background dan gambit tiap frame c. Proses menentukan detection window / ROI (region of interest). : Gambar background dan gambar frame data video hasil dari proses sebelumnya penentukan detection window / ROI untuk jalur masuk dan jalur keluar pada backgrpund dan frame Output : - Gambar input beserta ROI dengan ukuran dan posisi ROI sesuai dengan yang telah ditentukan - Jumlah pixel serta nilai dan koordinat setiap pixel di dalam setiap ROI d. Proses Greyscaling : Nilai dan koordinat posisi setiap pixel di dalam ROI baik pada background maupun pada frame pengubahan gambar dari RGB ke grayscale Output : - Gambar background dan gambar tiap frame di dalam ROI dalam bentuk grayscale. - Nilai intensitas setiap pixel di dalam ROI pada background dan pada setiap frame. e. Proses perhitungan nilai NSSD : - Jumlah pixel serta nilai dan koordinat posisi setiap pixel di dalam ROI - Nilai intensitas pixel di dalam ROI pada background dan pada setiap frame penghitungan nilai NSSD seperti pada persamaan 2.4 Output : Nilai NSSD dari tiap frame f. Proses Filtering : - Nilai NSSD tiap frame - Jumlah frame penghitungan rata-rata nilai NSSD seperti pada persamaan 2.2 Output : Rata-rata nilai NSSD dari tiap frame g. Proses Thresholding : - Rata-rata nilai NSSD tiap frame - Nilai pengali yang ditentukan oleh user penghitungan nilai threshold dengan mengalikan nilai ratarata NSSD dengan pengali yang ditentukan oleh user. Output : Nilai Threshold h. Proses Penghitungan jumlah orang lewat : - Nilai NSSD tiap frame - Nilai threshold penghitungan jumlah orang yang lewat baik masuk maupun keluar sehingga dapat diketahui jumlah orang yang ada di dalam ruangan. Apabila nilai NSSD lebih besar dari nilai threshold maka satus = Lewat dan apabila nilai NSSD lebih kecil dari nilai threshold maka status= Kosong. Jumlah orang bertambah apabila status pada frame tersebut tidak sama dengan status pada frame sebelumnya. Output : Jumlah orang lewat baik masuk maupun keluar sehingga dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam ruangan. 4.4 Implementasi Perangkat Lunak Setelah desain dibuat, maka tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan desain dalam bentuk perangkat lunak yang dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Sub bab ini menjelaskan tentang implementasi perangkat lunak yang akan dibuat. 6

7 5. UJI COBA PERANGKAT LUNAK 5.1 Uji Coba Data Non Real-Time Tabel 5.1. Data Uji Coba Non Real-time 1. File Video Lewat2det 2. Ukuran Kanvas 320 x Jumlah Frame Nilai Pengali Threshold 0,6 Beberapa gambar hasil menampilkan data video ditunjukkan seperti Gambar 4.1 berikut : Hasil dari proses perhitungan nilai NSSD ini dapat dilihat pada gambar 5.3 dan 5.4. Gambar 5.3 Nilai NSSD Pada Percobaan Menggunakan Data NonReal-Time pada detection window 1 Background Frame 148 Frame 150 Frame 152 Gambar 5.4 Nilai NSSD Pada Percobaan Menggunakan Data NonReal-Time pada detection window 2 Frame 153 Frame 156 Gambar 5.1. HasilMenampilkan Data Video Pada Percobaan Menggunakan Data NonReal-Time Hasil dari proses menentukan detection window / ROI dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut : Gambar 5.2. Hasil Proses Menentukan ROI Pada Percobaan Menggunakan Data NonReal-Time Hasil perhitungan orang lewat yang dilakukan oleh sistem penghitung jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) dengan data non real-time yaitu file video lewat2det adalah sebanyak 7 orang yang masuk (lewat detection window 1) dan 7 orang yang keluar (lewat detection window 2), jadi tidak ada orang yang masik ada di dalam ruangan. Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan secara manual maka prosentase keberhasilannya adalah 100 %. 5.2 Uji Coba Menggunakan Data Real-Time dengan Kecepatan Normal Tabel 5.2. Data Uji Coba Real-time 1. Tanggal uji coba 05-Jan Waktu mulai 11:37:04 PM 3. Watu akhir 11:39:05 PM 4. Durasi 00:02:01 5. Kecepatan jalan Normal (1 m/s) 6. Jumlah Frame Nilai Pengali Threshold 0.6 Beberapa hasil perekaman kamera digitalditunjukkan seperti Gambar 5.5 berikut : 7

8 Background Frame 13 Frame 86 Frame 104 Gambar 5.7 Nilai NSSD Percobaan Menggunakan Data Real-Time dengan kecepatan normal (1 m/s) pada detection window 1 Frame 61 Frame 162 Gambar 5.5. Hasil Perekaman Kamera Digital Percobaan Menggunakan Data Real-Time dengan Kecapatan Normal Hasil dari proses menentukan detection window / ROI dapat dilihat pada Gambar 5.6 berikut : Gambar 5.6. Hasil Proses Menentukan ROI Pada Percobaan Menggunakan Data Real-Time dengan Kecepatan Normal (1 m/s) Hasil dari proses perhitungan nilai NSSD ini dapat dilihat pada gambar 5.7 dan 5.8. Gambar 5.8 Nilai NSSD Percobaan Menggunakan Data Real-Time pada detection window 2 Hasil perhitungan orang lewat yang dilakukan oleh sistem penghitung jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum- Squared Differences (NSSD) dengan data realtime dengan kecepatan normal adalah sebanyak 24 orang yang masuk (lewat detection window 1) dan 5 orang yang keluar (lewat detection window 2), jadi jumlah orang yang ada di dalam ruangan adalah 19 orang. Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan secara manual maka prosentase keberhasilannya adalah 100 %. 5.3 Analisa Uji Coba Keseluruhan hasil uji coba sistem penghitung jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) dapat dilihat dalam tabel Analisa Hasil Uji Coba dengan Variasi Iluminasi Tabel 5.3. Hasil Uji Coba No Kondisi Jumlah Orang Terhitung Jumlah Orang Sebenarnya Prosentase Keberhasilan (%) 1 Kecepatan

9 Normal 2 Cepat Terang Agak Gelap Jarak Dekat ,875 6 Warna background hampir sama dengan objek Rata-rata 98,145 Dari Tabel 5.9 dapat dilihat bahwa sistem penghitung jumlah orang lewat dengan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) dapat bekerja dengan baik pada saat objek bergerak dengan kecepatan normal, namun apabila objek bergerak dengan cepat maka tingkat keberhasilan sistem akan berkurang. Hal ini dikarenakan sistem mengalami delai (rata-rata delai pada percobaan dengan objek berjalan cepat = 0.51 detik) dan pergerakan objek lebih cepat dari kecepatan capture sistem sehingga ketika objek melewati detection window, gambar tidak terekam oleh sistem, dengan kata lain objek bergerak melewati detection window lebih cepat dari 0,51 detik. Besarnya delai sistem bergantung pada besarnya detection window yang dibuat. Semakin besar detection window maka kecepatan capture sistem semakin berkurang. Selain itu sistem penghitung jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum- Squared Differences (NSSD) juga bekerja dengan baik apabila kondisi ruangan relatif terang, walaupun warna background hampir sama dengan warna objek yang lewat. Tetapi apabila jarak antara objek satu dengan objek lainnya cukup dekat maka tingkat keberhasilan sistem akan berkurang. Hal ini dikarenakan antar obyek tidak terdapat sela yang cukup sehingga nilai NSSD selalu melebihi nilai Threshold Hasil Uji Coba dengan Variasi Nilai Pengali Threshold Tabel 5.10 Hasil Uji Coba dengan Variasi Nilai Pengali Threshold No Nilai Pengali Jumlah Orang Terhitung Jumlah Orang Sebenarnya Prosentase Keberhasilan (%) 1 0, , , , , , , , , , ,677 Besarnya nilai pengali yang ditentukan oleh user mempengaruhi proses penghitungan jumlah orang lewat. Hal ini dikarenakan besarnya nilai threshold ditentukan dari nilai rata-rata NSSD yang dikalikan dengan nilai pengali tersebut. Oleh karena itu ketepatan penentuan nilai pengali berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan sistem. Dari Tabel 5.10 dapat dilihat bahwa besarnya pengali yang dapat memberikan tingkat keberhasilan sistem sebesar 100% adalah antara 0,4 sampai dengan 0,8. Oleh karena itu penulis memilih nilai pengali sebesar 0,6 sebagai pengali dalam uji coba yang dilakukan. 6. PENUTUP 6.1.Kesimpulan Dari hasil uji coba yang telah dilakukan terhadap aplikasi perhitungan jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD), maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Sistem penghitung jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum- Squared Differences (NSSD) telah berhasil diimplementasikan untuk data yang bersifat real time maupun data yang bersifat non realtime. 2. Aplikasi Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) sebagai sistem penghitung jumlah orang lewat baik masuk maupun keluar sehingga dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam ruangan, secara keseluruhan bekerja dengan cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan rata-rata tingkat keberhasilan lebih dari 95% untuk penghitungan jumlah orang lewat dengan berbagai variasi iluminasi dengan nilai threshold sebesar 0,6 dikali rata-rata nilai NSSD dan menggunakan perangkat yang telah disebutkan sebelumnya. 3. Kecepatan pergerakan objek mempengaruhi tingkat keberhasilan sistem, dengan kata lain semakin cepat obyek bergerak (melewati detection window lebih cepat dari 0,51 detik) maka semakin besar kemungkinan gambar ketika objek lewat pada detection window tidak terekam oleh sistem. 4. Ketepatan penentuan nilai pengali oleh user mempengaruhi tingkat keberhasilan sistem. Hal ini dikarenakan besarnya nilai threshold ditentukan dari nilai rata-rata NSSD yang dikalikan dengan nilai pengali tersebut. 9

10 6.2.Saran Saran yang dapat diberikan dalam pengembangan tugas akhir ini adalah: 1. Variasi iluminasi cukup berpengaruh, agar perhitungan lebih teliti seharusnya citra background tidak selalu tetap untuk seluruh perhitungan. Citra backround seyogyanya diambil secara adaptif sehingga dapat meminimalisasi variasi iluminasi. 2. Karena besarnya ROI berpengaruh terhadap lamanya proses perhitungan sehingga mempengaruhi kecepatan capture gambar pada sistem maka untuk proses penentuan ROI perlu dikembangkan secara otomatis sesuai dengan besarnya objek yang lewat. 3. Untuk pengembangan perangkat lunak, maka dapat ditambahkan fungsi untuk membedakan objek yang lewat, apakah yang lewat adalah orang atau bukan. 4. Karena sistem dirancang hanya untuk model pintu masuk dan pintu keluar yang berdampingan maka perlu dikembangkan untuk model pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda tempat dengan menggunakan dua kamera. [6] Jae-Won, Kim, Choi,Kang-Sun, Choi, Byeong-Doo, Ko,Sung-Jea. Real-time Vision-based People Counting System for the Security Door. PDF. < 45/TP2_OC/4.pdf, 2002>. [7] Soeseno, Poerwanto., Pembuatan Kemasan Informasi Teknologi dengan Multimedia, <URL: lipi.inovasiindonesia.com/k4.pdf>. DAFTAR PUSTAKA [1] Basuki Achmad, Panaldi Jozua F., dan Fachturrochman, 2005, Pengolahan Citra Menggunakan Visual Basic., Graha Ilmu, Yogyakarta. [2] M. Ali, Nazleena, 2004, Teori Warna, < 20- %20TH2563.ppt> [3] Aniati M., Dina C., 2005, Pengolahan Citra Digital : Konsep Dasar Representasi Citra, < /citra4d.ppt> [4] Lande. S., 2004, Program Penghitung Orang Lewat Menggunakan Webcam, < ics/> [5] Purwasta. D., 2009, Pengukuran Kepadatan Arus Lalu Lintas Menggunakan Sensor Kamera, < 2009/05/19/sistem-lalu-lintas/> 10

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang 23 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Deskripsi Sistem Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang sesuai kemudian dihubungkan dengan komputer yang akan mengolah gambar seperti

Lebih terperinci

PROGRAM PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT MENGGUNAKAN WEBCAM

PROGRAM PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT MENGGUNAKAN WEBCAM PROGRAM PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT MENGGUNAKAN WEBCAM (Sudianto Lande et al.) PROGRAM PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT MENGGUNAKAN WEBCAM Sudianto Lande Universitas Kristen Indonesia Paulus Perintis Kemerdekaan

Lebih terperinci

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT MENGGUNAKAN METODE NORMALIZED SUM SQUARED DIFFERENCES (NSSD) SKRIPSI

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT MENGGUNAKAN METODE NORMALIZED SUM SQUARED DIFFERENCES (NSSD) SKRIPSI APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT MENGGUNAKAN METODE NORMALIZED SUM SQUARED DIFFERENCES (NSSD) SKRIPSI Diajukan Oleh : DEDDY PRASETYA PUTERA 0736010029 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut sudah terintegrasi dengan komputer, dengan terintegrasinya sistem tersebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 2012. Pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam tugas akhir ini penguji melakukan pengujian dari judul tugas akhir sebelumnya, yang dilakukan oleh Isana Mahardika. dalam tugas akhir tersebut membahas pendeteksian tempat

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR Zulkifli Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Email : Zulladasicupak@gmail.com

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING Mohamad Aditya Rahman, Ir. Sigit Wasista, M.Kom Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pertemuan 2 Representasi Citra /29/23 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra Representasi Citra citra Citra analog Citra digital Matrik dua dimensi yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Aplikasi pintu otomatis ini menggunakan spesifikasi perangkat keras dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Aplikasi pintu otomatis ini menggunakan spesifikasi perangkat keras dan 31 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Aplikasi pintu otomatis ini menggunakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang sama untuk semua pengujian. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini, pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi penjelasan tentang implementasi sistem meliputi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk melakukan perancangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN WEB- CAM DENGAN METODA NORMALIZED SUM-SQUARED DIFFERENCES (NSSD) Janson Wiguna ABSTRAK

PERANCANGAN PROGRAM PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN WEB- CAM DENGAN METODA NORMALIZED SUM-SQUARED DIFFERENCES (NSSD) Janson Wiguna ABSTRAK PERANCANGAN PROGRAM PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN WEB- CAM DENGAN METODA NORMALIZED SUM-SQUARED DIFFERENCES (NSSD) Janson Wiguna 0600672896 ABSTRAK Pada perkembangan jaman di mana dibutuhkan kepraktisan dalam

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Sistem Optik dan Proses Akuisisi Citra Digital 2 UNIV KRISTEN DUTA WACANA GENAP 1213 v2 Bisa dilihat pada slide berikut. SISTEM OPTIK MANUSIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Secara harfiah citra atau image adalah gambar pada bidang dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya pada

Lebih terperinci

Bab III Perangkat Pengujian

Bab III Perangkat Pengujian Bab III Perangkat Pengujian Persoalan utama dalam tugas akhir ini adalah bagaimana mengimplementasikan metode pengukuran jarak menggunakan pengolahan citra tunggal dengan bantuan laser pointer dalam suatu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perangkat Lunak 2.1.1 Pengertian Perangkat Lunak Perangkat Lunak adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Meskipun sebuah citra kaya akan informasi, namun sering

Lebih terperinci

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Seminar Nasional Teknologi Terapan SNTT 2013 (26/10/2013) COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Isnan Nur Rifai *1 Budi Sumanto *2 Program Diploma Elektronika & Instrumentasi Sekolah

Lebih terperinci

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 8 - GRAFKOM DAN PENGOLAHAN CITRA Konsep Dasar Pengolahan Citra Pengertian Citra Analog/Continue dan Digital. Elemen-elemen Citra

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis merupakan tahapan untuk mengetahui dan memahami permasalahan dari suatu sistem yang akan dibuat. Dalam implementasi persamaan Pulse

Lebih terperinci

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION Indra Pramana, M Zen Hadi Samsono, Setiawardhana Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL Mawaddah Aynurrohmah, Andi Sunyoto STMIK AMIKOM Yogyakarta email : andi@amikom.ac.id Abstraksi Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membuat sebuah aplikasi untuk mengatur kontras pada gambar secara otomatis. Dan dapat meningkatkan kualitas citra

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Pada bagian ini, Penulis akan menjelaskan kebutuhan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta menjelaskan bagaimana cara program

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini, akan membahas implementasi dan hasil pengujian dari program aplikasi yang telah dibuat. Pada perancangan aplikasi ini meliputi perbedaan citra hasil foto

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB III METODE PEELITIA Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam melaksanakan tugas akhir, ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: 1. Studi kepustakaan Studi kepustakaan berupa pencarian

Lebih terperinci

3.2.1 Flowchart Secara Umum

3.2.1 Flowchart Secara Umum BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis merupakan tahapan untuk mengetahui dan memahami permasalahan dari suatu sistem yang akan dibuat. Dalam aplikasi menghilangkan derau

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME Hendy Mulyawan, M Zen Hadi Samsono, Setiawardhana Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PROGRAM PENGOLAHAN CITRA BIJI KOPI Citra biji kopi direkam dengan menggunakan kamera CCD dengan resolusi 640 x 480 piksel. Citra biji kopi kemudian disimpan dalam file dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Pada penelitian tugas akhir ini ada beberapa tahapan penelitian yang akan dilakukan seperti yang terlihat pada gambar 3.1 : Mulai Pengumpulan Data Analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari hasil analisis. Berikut adalah tahapan desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari hasil analisis. Berikut adalah tahapan desain penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan penelitian untuk mendapatkan cara yang paling efektif dan efisien mengimplementasikan sistem dengan bantuan data yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Proses masking terhadap citra bertujuan sebagai penandaan tempat pada citra yang akan disisipkan pesan sedangkan filtering bertujuan untuk melewatkan nilai pada

Lebih terperinci

Sesi 2: Image Formation. Achmad Basuki PENS-ITS 2006

Sesi 2: Image Formation. Achmad Basuki PENS-ITS 2006 Sesi 2: Image Formation Achmad Basuki PENS-ITS 2006 Materi Representasi Penglihatan Model Kamera Sampling Dan Kuantisasi Jenis-JenisCitra Mdel Citra Berwarna Format Warna RGB Membaca dan Menampilkan Citra

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya f(x,y), dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam BAB PEMBAHASAN.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam Sistem absensi berbasis webcam adalah sistem yang melakukan absensi karyawan berdasarkan input citra hasil capture webcam. Sistem akan melakukan posting

Lebih terperinci

SIMULASI MONITORING OBJEK YANG MASUK DAN KELUAR UNTUK MENGONTROL KETERSEDIAAN LAHAN MENGGUNAKAN VIDEO PROCESSING

SIMULASI MONITORING OBJEK YANG MASUK DAN KELUAR UNTUK MENGONTROL KETERSEDIAAN LAHAN MENGGUNAKAN VIDEO PROCESSING SIMULASI MONITORING OBJEK YANG MASUK DAN KELUAR UNTUK MENGONTROL KETERSEDIAAN LAHAN MENGGUNAKAN VIDEO PROCESSING MONITORING SIMULATION OF INCOMING AND OUTGOING OBJECT TO CONTROL FIELD AVAILABILITY WITH

Lebih terperinci

Penghitung Kendaraan Menggunakan Background Substraction dengan Background Hasil Rekonstruksi

Penghitung Kendaraan Menggunakan Background Substraction dengan Background Hasil Rekonstruksi Penghitung Kendaraan Menggunakan Substraction dengan Hasil Rekonstruksi Mohammad Musa Sanjaya #1, Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT. *2, Muhtadin,ST.,MT #3 Jurusan Teknik Elektro, ITS Surabaya 1 musopotamia@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,

Lebih terperinci

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON 30 BAB IV SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON 4.1 Gambaran Umum Sistem Diagram sederhana dari program yang dibangun dapat diilustrasikan dalam diagram konteks berikut. Gambar

Lebih terperinci

SAMPLING DAN KUANTISASI

SAMPLING DAN KUANTISASI SAMPLING DAN KUANTISASI Budi Setiyono 1 3/14/2013 Citra Suatu citra adalah fungsi intensitas 2 dimensi f(x, y), dimana x dan y adalahkoordinat spasial dan f pada titik (x, y) merupakan tingkat kecerahan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Nama Mahasiswa : Gigih Prasetyo Cahyono NRP : 1206 100 067 Jurusan : Matematika FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Prof.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Ari Sutrisna Permana 1, Koredianto Usman 2, M. Ary Murti 3 Jurusan Teknik Elektro - Institut Teknologi Telkom - Bandung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan sistem pendeteksi orang tergeletak mulai dari : pembentukan citra digital, background subtraction, binerisasi, median filtering,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingginya angka pertumbuhan penduduk mengakibatkan semakin tingginya tingkat mobilitas di jalan raya. Jumlah kendaraan yang dibutuhkan manusia pun semakin banyak

Lebih terperinci

PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI. Disusun Oleh : Hery Pramono NPM.

PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI. Disusun Oleh : Hery Pramono NPM. PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI Disusun Oleh : Hery Pramono NPM. 0434010389 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap program mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan citra dari webcam, pengolahan citra

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Pengembangan Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi fitur yang terdapat pada karakter citra digital menggunakan metode diagonal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya, dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap titik merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang

Lebih terperinci

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH PENGUNJUNG OBYEK WISATA DENGAN WEBCAM

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH PENGUNJUNG OBYEK WISATA DENGAN WEBCAM APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH PENGUNJUNG OBYEK WISATA DENGAN WEBCAM Oleh : Idhawati Hestiningsih, Tri Raharjo Yudantoro Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto, S.H.,

Lebih terperinci

Pengolahan Citra (Image Processing)

Pengolahan Citra (Image Processing) BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Citra (Image) Processing Secara harfiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus dan intensitas cahaya pada bidang dwimatra

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi serta evaluasi terhadap metode transformasi wavelet dalam sistem pengenalan sidik jari yang dirancang. Untuk mempermudah evaluasi,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. koordinat pada tiap-tiap area, akses pixel, contrast streching, histogram. yang

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. koordinat pada tiap-tiap area, akses pixel, contrast streching, histogram. yang BAB IV PENGUJIAN SISTEM Sistem yang di ujicoba merupakan dari hasil program yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan citra dari WebCam, pengolahan citra yang dimulai dengan update citra kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan-tahapan dalam penelitian. Berikut di bawah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan-tahapan dalam penelitian. Berikut di bawah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan-tahapan dalam penelitian. Berikut di bawah merupakan gambar desain penelitian: Pengumpulan Data Grayscalling Pustaka

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar

Lebih terperinci

FERY ANDRIYANTO

FERY ANDRIYANTO SISTEM ANALISA IMAGE PROCESSING UNTUK MENCARI KEMIRIPAN PADA TEKSTUR WARNA KULIT MANUSIA MENGGUNAKAN HISTOGRAM WARNA SKRIPSI Oleh : FERY ANDRIYANTO 0734010123 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Adapun spesifikasi komputer yang digunakan penulis dalam melakukan simulasi pada aplikasi penelitian pengenalan citra wajah dengan variasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Memory : DDR2 SDRAM 1 Gb (min 512Mb) Webcam : Logitech Quickcam Pro Telepon seluler : Sony Ericsson K618i

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Memory : DDR2 SDRAM 1 Gb (min 512Mb) Webcam : Logitech Quickcam Pro Telepon seluler : Sony Ericsson K618i BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Program pendeteksi objek ini diuji dengan menggunakan spesifikasi komputer sebagai berikut : a. Hardware : Processor : Intel Pentium core 2 duo 2.0

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA METODE KOHONEN NEURAL NETWORK DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION PADA SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN SECARA REAL TIME

PERBANDINGAN ANTARA METODE KOHONEN NEURAL NETWORK DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION PADA SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN SECARA REAL TIME PERBANDINGAN ANTARA METODE KOHONEN NEURAL NETWORK DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION PADA SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN SECARA REAL TIME Nama Mahasiswa : Asworo NRP : 205 00 077 Jurusan : Matematika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI Nama Mahasiswa : Yuliono NRP : 1206 100 720 Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : Drs. Soetrisno, M.IKomp

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem pengenalan wajah ini yaitu input, proses dan output. Dengan input bahan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adobe Photoshop Corel Draw 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adobe Photoshop Corel Draw 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia grafika, terdapat suatu jenis gambar yaitu gambar stereogram. Sebagian besar orang menyebut gambar ini sebagai gambar 3 dimensi. Penyebutan ini tidaklah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis III.1.1. Analisis Didalam pross perancangan aplikasi ini sebelumnya dilakukan beberapa pengamatan terhadap pentingnya melakukan proses enkripsi

Lebih terperinci

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

Pembentukan Citra. Bab Model Citra Bab 2 Pembentukan Citra C itra ada dua macam: citra kontinu dan citra diskrit. Citra kontinu dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog, misalnya mata manusia dan kamera analog. Citra diskrit

Lebih terperinci

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY Minati Yulianti 1, Cucu Suhery 2, Ikhwan Ruslianto 3 [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-3230m CPU @ 2.60GHz b. Memori : 4.00 GB c.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi ini adalah : Prosesor Pentium IV 2.6 Ghz. Graphic Card dengan memori minimum 64 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi ini adalah : Prosesor Pentium IV 2.6 Ghz. Graphic Card dengan memori minimum 64 MB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Lunak Aplikasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang dibutuhkan agar dapat menjalankan aplikasi ini adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2010 sampai dengan Oktober 2010. Perancangan alat dilaksanakan pada bulan Mei 2010 sampai Agustus 2010 di Bengkel Departemen

Lebih terperinci

Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera

Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera Zahir arsya #1, Eru Puspita #2, Ronny Susetyoko #3 # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini Wawan Kurniawan Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi wwnkurnia79@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Prosesor Intel (R) Atom (TM) CPU N550

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Dosen Pembimbing : 1) Prof.Dr.Ir. Mauridhi Hery Purnomo M.Eng. 2) Dr. I Ketut Eddy Purnama ST., MT. Oleh : ATIK MARDIYANI (2207100529)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang telah direncanakan bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian sistem juga berguna untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan ini merupakan peneltian eksperimental, yaitu penelitian yang pengumpulan datanya melalui pencatatan langsung dari hasil

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Perancangan Perancangan sistem didasarkan pada teknologi computer vision yang menjadi salah satu faktor penunjang dalam perkembangan dunia pengetahuan dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA HASNAH(12110738) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 11 ANALISIS DAN IMPLEMENTASI METODE MARKER BASED TRACKING PADA AUGMENTED REALITY PEMBELAJARAN BUAH-BUAHAN Alfi Syahrin1, Meyti Eka Apriyani2, Sandi Prasetyaningsih3 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Program

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH Fitri Afriani Lubis 1, Hery Sunandar 2, Guidio Leonarde Ginting 3, Lince Tomoria Sianturi 4 1 Mahasiswa Teknik Informatika, STMIK Budi Darma

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pola interferensi pada interferometer Michelson

III. METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pola interferensi pada interferometer Michelson 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai analisis pola interferensi pada interferometer Michelson akibat perbedaan ketebalan benda transparan dengan metode image processing

Lebih terperinci

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika

Lebih terperinci

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL I Gusti Ngurah Suryantara, Felix, Ricco Kristianto gusti@bundamulia.ac.id Teknik Informatika Universitas Bunda Mulia ABSTRAK Beberapa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 15 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Desember 2007 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Kata steganografi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari steganos (tersembunyi) graphen (menulis), sehingga bisa diartikan sebagai tulisan yang tersembunyi.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai Februari 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai Februari 2015. 32 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai Februari 2015. Pembuatan alat dilaksanakan di Laboratorium Elektronika & Instrumentasi

Lebih terperinci

dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. akurasi =.

dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. akurasi =. dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Gambar 5 Macam-macam bentuk partisi citra. Ekstraksi Fitur Pada tahap ini semua partisi dari citra dihitung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Bab ini berisi tentang teori yang mendasari penelitian ini. Terdapat beberapa dasar teori yang digunakan dan akan diuraikan sebagai berikut. 2.1.1 Citra Digital

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis merupakan tahapan untuk mengetahui tahapan awal didalam sebuah sistem pendeteksian filter sobel. Didalam aplikasi filter sobel ini

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Sistem Pemantau Ruangan Berbasis Multi Kamera untuk Smartphone Android pada Jaringan Pikonet yang Adaptif terhadap Perubahan Situasi Ruangan

Lebih terperinci

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP. 1202 109 022 Teknologi fotografi pada era sekarang ini berkembang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan adanya kamera digital. Bentuk dari kamera digital pada umumnya kecil,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pendahuluan Sebelumnya telah ada penelitian tentang sistem pengenalan wajah 2D menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- Means dan jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN Dolly Indra dolly.indra@umi.ac.id Teknik Informatika Universitas Muslim Indonesia Abstrak Pada tahap melakukan ekstraksi ciri (feature extraction) faktor

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE THESHOLDING DAN LAPLACE OF GAUSSIAN PADA KEMATANGAN BUAH TOMAT BERBASIS NILAI RGB

ANALISA PERBANDINGAN METODE THESHOLDING DAN LAPLACE OF GAUSSIAN PADA KEMATANGAN BUAH TOMAT BERBASIS NILAI RGB ANALISA PERBANDINGAN METODE THESHOLDING DAN LAPLACE OF GAUSSIAN PADA KEMATANGAN BUAH TOMAT BERBASIS NILAI RGB Khairu Saleh 1,Muhammad Syahrizal 2 1) Mahasiswa program studi Teknik Informatika STMIK Budidarma

Lebih terperinci