METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
|
|
- Devi Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 38 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Ciomas dan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penulis terlibat dalam pengambilan data yang dilaksanakan pada bulan Januari-Desember Adapun dasar pengambilan Kecamatan Ciomas dan Kecamatan Dramaga adalah Kecamatan Ciomas lebih dekat ke kota Bogor, terdapat banyak jumlah penduduk pendatang dan dipilih sebagai perwakilan kecamatan dengan status sosial ekonomi lebih tinggi, sedangkan Kecamatan Dramaga lokasinya lebih jauh dari pusat kota Bogor, memiliki lebih banyak penduduk asli dibandingkan penduduk pendatang serta pertimbangan status sosial ekonomi disini lebih rendah. Rancangan Percobaan Penelitian ini mengacu pada penelitian payung Khomsan et al. ( ) bekerjasama dengan Nestle Foundation (NF) dengan judul Studi Peningkatan Penetahuan Gizi Ibu dan Kader Posyandu serta Perbaikan Gizi Balita dimana penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dimana penelitian utama ini menggunakan rancangan penelitian. Yang menjadi unit eksperimental pada penelitian ini adalah posyandu. 1. Variabel-variabel respon Eksperimen dibuat untuk menentukan efek program home gardening dan penyuluhan gizi pada variabel-variabel respon yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku gizi ibu, perilaku hidup sehat dan bersih balita, pemanfaatan pekarangan dan konsumsi pangan balita. Diduga setelah eksperimen dilaksanakan maka pengetahuan ibu-ibu akan gizi dan kesehatan akan meningkat, perilaku hidup sehat dan bersih balita meningkat, pemanfaatan pekarangan juga meningkat sehingga konsumsi pangan balita juga akan baik. 2. Faktor dan perlakuan Beberapa ibu balita diberikan perlakuan berupa penyuluhan gizi dan paket tanaman pekarangan. Ibu yang mendapat perlakuan menghadiri
2 39 penyuluhan 2 kali sebulan selama 5 bulan serta mendapatkan paket tanaman pekarangan berupa tomat, cabe, kacang panjang, bayam dan kangkung. Paket tanaman pekarangan berisi tanaman sayuran dan buah sumber vitamin dan mineral. Semua peserta (120 ibu balita) akan menerima paket tanaman pekarangan. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dilibatkan dalam membimbing ibu-ibu menanam pekarangan mereka. Penyuluhan gizi dilakukan di masing-masing posyandu selama 5 bulan dengan frekuensi 2 kali sebulan. Masing-masing pertemuan sekitar menit. Setiap kali pertemuan dilakukan penyuluhan 1 topik pangan dan gizi sehingga selama 5 bulan terdapat 10 topik penyuluhan. Topik-topik penyuluhan gizi antara lain : 1. Gizi ibu dan anak i. Pedoman dan asupan gizi ii. Masalah gizi iii. Pemantauan pertumbuhan anak dan berat badan iv. Gizi ibu hamil dan menyusui v. Makanan Pendamping ASI 2. Pangan dan pemanfaatan pekarangan i. Komposisi makanan ii. Pengolahan makanan iii. Penyiapan makanan iv. Keamanan pangan v. Pemanfaatan pekarangan Untuk mendukung intervensi penyuluhan gizi, beberapa sarana promosi gizi digunakan seperti leaflet, brosur dan poster. Materi ini dibagikan kepada peserta (ibu-ibu dan kader) dan posyandu. Paket tanaman pekarangan berupa kegiatan penanaman pekarangan dengan sayuran sumber vitamin dan mineral. Kepada ibu-ibu dibagikan bibit sayuran seperti bayam, kangkung, kacang panjang, tomat, cabe serta singkong (stek). Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dilibatkan dalam membimbing ibu-ibu menanam pekarangan mereka. Sebelum
3 40 pelaksanaan intervensi, lahan pekarangan peserta sudah terlebih dahulu disiapkan dengan bantuan petugas PPL. 3. Unit Percobaan Yang menjadi unit percobaan pada penelitian ini adalah Posyandu. Masing-masing unit ini terdiri atas 15 ibu balita yang akan mendapatkan penyuluhan gizi dan paket tanaman pekarangan. Jumlah ini dipertimbangkan akan efektif dan diharapakan berhasil karena transfer pengetahuan dan interaksi antara peserta akan berjalan lancar. Tahap Pemilihan Unit Eksperimental Adapun tahap awal penelitian ini yaitu pengambilan contoh yaitu pemilihan desa, posyandu, rumah tangga dan anak-anak, ibu-ibu balita. Adapun tahapan pemilihan desa, posyandu dan rumah tangga yang menjadi sampel penelitian ini adalah: 1. Memilih 4 desa di Kecamatan Dramaga dan 4 desa di Kecamatan Ciomas. Pemilihan desa dilakukan berdasarkan persentase jumlah penduduk miskin serta memungkinkan dilakukan program penanaman pekarangan. Luas lahan minimal yang harus dimiliki responden adalah 10 m Memilih posyandu dari tiap-tiap desa yang terpilih Pemilihan posyandu berdasarkan jumlah peserta posyandu yang paling banyak. 3. Memilih ibu balita Dari setiap desa, didaftarkan ibu-ibu dengan status gizi anaknya antara -2 < Z-skor < 1, memiliki pendidikan formal minimal SD dan memiliki pekarangan yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman pekarangan. Kemudian dari daftar tersebut dipilih 15 ibu. Sehingga didapatkan untuk satu rumah tangga adalah 1 ibu dan 1 balita. Dengan menentukan jenis galat adalah α dan power test pada 1-β, standar deviasi pengetahuan gizi ibu-ibu adalah τ dan perbedaan rata-rata pengetahuan gizi
4 41 adalah sebesar, maka formula replikasi dapat ditentukan sebagai berikut (Wapole 1982) : 2 ( Z ) 2 α + Z 2δ n = β 2 δ Keterangan : Z α : a nilai dimana P(Z > Z α ) = 1-α, Z adalah standar normal variabel random Z β : a nilai dimana P(Z > Z α ) = 1- β, Z adalah standar normal variabel random Berdasarkan penelitian oleh Sukandar (2006), penyuluhan gizi yang diberikan pada ibu-ibu dengan tingkat pendidikan rendah akan meningkatkan rata-rata pengetahuan gizi mereka sebanyak 3 poin pada skala 0-10, dengan standar deviasi 1,2. dengan menentukan galat jenis pertama α = 0,05, power test 1-β = 0,09 dan = 3. Pada penelitian ini dari setiap desa/posyandu masing-masing dipilih secara acak masing-masing 15 keluarga yang memiliki anak balita (6-60 bulan). Adapun total sampel penulis adalah 120 keluarga yang mendapat program home gardening dan penyuluhan gizi. Berdasarkan hal diatas maka didapatlah lokasi penelitian sebagai berikut: Tabel 2. Lokasi penelitian No Kecamatan Desa Posyandu 1. Kecamatan Ciomas 1. Parakan 2. Mekar Jaya 3. Sukaharja 4. Sukamakmur Kasih Ibu Melati I Bougenvil I Kemuning VI 2. Kecamatan Dramaga 1. Dramaga 2. Sukawening 3. Petir 4. Neglasari Jenis dan Cara Pengumpulan Data Sedap Malam Seledri Tunas Mekar X Papaya Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dengan cara survei. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan ibu balita menggunakan instrumen kuisioner. Data sekunder diperoleh dari kantor kelurahan dan kecamatan. Data primer yang dikumpulkan
5 42 meliputi sosio demografi rumah tangga, ekonomi keluarga, sosio demografi anak, kondisi tempat tinggal, status kesehatan balita, intik harian balita, perilaku hidup sehat balita dan pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu serta pemanfaatan pekarangan. Secara lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3. Sebelum mengumpulkan data, terlebih dahulu dikembangkan kuesioner. Kuesioner ini diujicobakan terlebih dahulu sebelum digunakan pada penelitian. Uji coba kuesioner dilakukan di luar lokasi penelitian. Tabel 3. Jenis dan Cara Pengumpulan Data No Aspek Variabel Cara Pengumpulan 1. Sosio demografi Nama ayah dan ibu, umur ayah dan ibu, Wawancara langsung rumah tangga pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, besar keluarga menggunakan kuesioner. 2. Ekonomi keluarga Pendapatan keluarga, pengeluaran Wawancara langsung pangan dan non pangan, kepemilikan menggunakan kuesioner. asset. 3. Kondisi tempat Ukuran rumah, tipe rumah, kepemilikan Wawancara langsung tinggal rumah, pencahayaan, penerangan, menggunakan kuesioner sumber air, septic tank, ventilasi, dan observasi. pembuangan sampah. 4. Sosio demografi Nama, umur, jenis kelamin, Wawancara langsung balita keikutsertaan dalam play group menggunakan kuesioner. 5. Konsumsi pangan a. Jenis makanan yang dimakan diperoleh dengan cara balita b. Jumlah Recall 2 x 24 dan Food c. Frekuensi Frecuency Questionaire (FFQ) 6. Pengetahuan, Pengetahuan dan sikap gizi ibu serta diperoleh melalui sikap dan praktek praktek makan kuisioner. gizi ibu 7 Perilaku hidup Kebiasaan hidup sehat balita diperoleh melalui sehat dan bersih balita kuisioner. 8. Pemanfaatan pekarangan a. Luas lahan b. Jenis tanaman c. Produksi d. Produktivitas Pengolahan dan Analisis Data diperoleh melalui kuisioner dan Food Frecuency Questionaire (FFQ) untuk sayur. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan secara bertahap, mulai data yang terkumpul di lapangan hingga siap untuk dianalisis. Terhadap data hasil pengumpulan di lapangan
6 43 dilakukan pengeditan (editing), pengkodean (coding), dan pemasukan data ke dalam komputer (entry data). Program computer yang digunakan untuk membuat database dan penyimpanan adalah Microsoft Office Excel Data karakteristik keluarga seperti tingkat pendidikan ayah dan tingkat pendidikan ibu dilihat dari jumlah tahun mengikuti pendidikan formal, kemudian dikategorikan menurut jenjang pendidikan SD, SLTP, SLTA dan PT. Data pendapatan keluarga merupakan penjumlahan dari pendapatan seluruh anggota keluarga baik dari hasil pekerjaan utama maupun pekerjaan tambahan atau sumber lainnya selama satu bulan dinyatakan dalam rupiah perkapita perbulan. Besar keluarga dikategorikan kecil apabila jumlah anggota keluarga 4 orang, keluarga sedang apabila jumlah anggota keluarga 5 sampai 6 orang dan keluarga besar apabila 7 orang. Tingkat pengetahuan dan sikap gizi ibu dinyatakan dalam skor dari masingmasing komponen materi dalam kuisioner. Dalam penentuan tingkat pengetahuan gizi ibu dilihat dari jumlah skor atas 20 pertanyaan yang diberikan, masing-masing pertanyaan terdapat 3 pilihan, diberi kode 1 jika jawabannya benar dan kode 0 jika jawaban salah. Skor minimal pengetahuan gizi ibu adalah 0 dan skor maksimal adalah 20. Menurut Khomsan (2000) skor ini dikategorikan sebagai berikut: Tabel 4. Skor Tingkat Pengetahuan dan Sikap Gizi Ibu Kategori Skor Baik >80% jawaban benar Sedang 60 % - 80 % jawaban benar Buruk < 60 % jawaban benar Dalam penentuan sikap gizi ibu dilihat dari jumlah skor atas 10 pertanyaan yang diberikan, masing-masing pertanyaan terdapat 3 pilihan, diberi kode 1 jika jawabannya tidak setuju, kode 2 jika jawabnnya ragu-ragu dan kode 3 jika jawabannya setuju. Dikatakan tinggi bila ibu dapat menjawab > 80%, sedang bila mampu 60 80%, dan rendah bila hanya mampu menjawab dengan benar <60% dari pertanyaan yang diajukan (Khomsan 2000). Data konsumsi pangan balita diperoleh dengan menggunakan metode recall 2x24 jam. Pada recall ini ditanyakan jenis pangan yang dikonsumsi dan banyaknya
7 44 pangan tersebut dikonsumsi kemudian dikonversi beratnya dalam gram, kemudian dihitung kandungan zat gizi yaitu energi (kkal), protein (g), vitamin A (µgre), vitamin C (mg), vitamin B 1 (mg), kalsium (mg), fosfor (mg), zat besi (mg) dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) tahun Apabila makanan yang diberikan kepada anak balita berupa makanan instan, maka kandungan gizinya dihitung berdasarkan komposisi zat gizi yang ada pada kemasan makanan tersebut. Data konsumsi pangan dikonversikan kedalam energi dan zat gizi (protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A dan vitamin C) berdasarkan kemudian konversi tersebut dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut (Hardinsyah & Briawan 1994): Kgij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100) Keterangan : Kgij = kandungan zat gizi i dalam bahan makanan j Bj = berat makanan j yang dikonsumsi (gram) Gij = kandungan zat gizi i dalam 100 gram BDD bahan makanan j BDDj = bagian bahan makanan j yang dapat dimakanan. Selanjutnya, dihitung angka kecukupan energi dan protein yang dikoreksi dengan berat badan aktual (nyata) dengan rumus sebagai berikut: AKGi = (Ba/Bs) x AKG Keterangan: AKGi = Angka kecukupan energi atau protein individu Ba = Berat badan aktual nyata (kg) Bs = Berat badan standar menurut WNPG 2004 AKG = Angka kecukupan energi atau protein menurut WNPG 2004 Untuk mengetahui tingkat konsumsi zat gizi, konsumsi zat gizi aktual dibandingkan dengan kecukupan gizi yang dinyatakan dalam persen sesuai dengan rumus:
8 45 TKGi = (Ki/AKG) x 100% Keterangan: TKGi = Tingkat konsumsi zat gizi individu Ki = Konsumsi zat gizi individu AKG = Angka Kecukupan Gizi Tingkat konsumsi energi dan protein selanjutnya dikategorikan menjadi empat kategori, yaitu defisit tingkat berat jika tingkat konsumsi <70%, defisit tingkat ringan jika tingkat konsumsi 70-80%, cukup jika tingkat konsumsi 80-90%, dan normal jika tingkat konsumsi >90% (Depkes 1990). Sedangkan konsumsi pangan yang diperoleh dari kontribusi pekarangan yaitu frekuensi konsumsi bahan pangan yang diperoleh melalui food frequency questionnaire (FFQ) ditabulasi secara deskriptif. Untuk status kesehatan meliputi ada tidaknya penyakit diare dan ISPA, diberi skor 1 jika sakit dan 0 jika tidak sakit. Analisis Data Pada tahap analisis untuk menganalisis hubungan dan pengaruh dari tiap variabel menggunakan program SPSS for windows versi 13. Analisis data yang digunakan untuk tujuan khusus pertama, ketiga dan keempat adalah analisis statistik dasar (elemtary statistic analysis), meliputi deskripsi dan proporsi (persen). Untuk melihat hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan pemanfaatan pekarangan dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Sedangkan untuk tujuan kedua dan kelima menggunakan uji regresi linear berganda. Untuk tujuan kedua yaitu menganalisis pengaruh sosial ekonomi terhadap pemanfaatan pekarangan dimana peubah variabel tidak bebas adalah pemanfaatan pekarangan sedangkan peubah bebas adalah sosial ekonomi dengan model sebagai berikut: Y = β o + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + ε Keterangan: 1. Peubah tak bebas: Pemanfaatan pekarangan Y 1 = Luas pekarangan yang dimanfaatkan (m 2 ) 2. Peubah bebas: Sosial ekonomi
9 46 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 5 β o = Pendidikan ibu (tahun) = Pendidikan ayah (tahun) = pendapatan (Rp/kap/bulan) = Jumlah anggota keluarga (orang) = pekerjaan ibu (pedagang, jasa, ibu rumah tangga) = pekerjaan ayah (petani, pedagang, PNS/ABRI/POLRI, jasa dan lainnya. = parameter intercept β1, β 2... β 7 = parameter koefisien regresi ε = Galat (error) Untuk tujuan kelima yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan balita juga menggunakan uji regresi linier berganda dengan model sebagai berikut: Y = β + β o X o + β 1 X 1 + β 2 X ε Keterangan: 1. Peubah tak bebas: Y 1 = Tingkat kecukupan energi dan protein balita (%) 2. Peubah bebas: X 1 X 2 X 3 X 4 = Pendidikan ibu (tahun) = Pendidikan ayah (tahun) = Pendapatan (Rp/kap/bulan) = Jumlah anggota keluarga (orang) X 5 = Sikap gizi (skor 0-100) X 6 = Pengetahuan gizi (skor 0-100) X 7 β o = Status kesehatan (ada tidaknya penyakit infeksi) = parameter intercept β1, β 2... β 7 = parameter koefisien regresi ε = Galat (error).
10 47 Definisi Operasional Balita adalah anak laki-laki dan perempuan yang berumur 6-60 bulan dari ibu responden. Karakteristik demografi adalah komposisi keluarga ditinjau dari umur, jumlah anggota keluarga dan jumlah balita. Besar keluarga adalah keseluruhan anggota keluarga, yang tinggal bersama dan konsumsi pangan berasal dari pendapatan keluarga, dinyatakan dalam jumlah orang per keluarga. Pendidikan ibu adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang pernah diikuti ibu setara dengan jumlah tahun sekolah tidak termasuk tinggal kelas diukur dengan lamanya tahun sekolah yaitu tidak sekolah, sekolah dasar (SD), SLTP, SMU dan Akademi / Perguruan Tinggi. Pendapatan keluarga adalah total penghasilan yang diperoleh seluruh anggota keluarga yang diukur dengan cara menjumlahkan pendapatan seluruh anggota keluarga baik dari hasil pekerjaan utama maupun pekerjaan tambahan atau lainnya (pemberian, hadiah) selama satu bulan, dinyatakan dalam rupiah/kapita/bulan. Sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia. Dalam penelitian ini yang diamati adalah sanitasi lingkungan pemukiman/perumahan, fasilitas jamban, pengelolaan /pembuangan sampah dan ketersediaan air bersih. Status kesehatan adalah keadaan anak balita yang dinilai berdasarkan kejadian penyakit diare dan ISPA dalam dua minggu terakhir. Penyakit ISPA ditemukan berdasarkan gejala batuk, pilek dan panas. Diare ditentukan berdasarkan gejala buang air besar lebih dari 3 kali sehari. Penyakit infeksi adalah Penyakit yang diukur dalam penelitian ini adalah diare dan ISPA. Diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja yang melembek seperti cair dan frekuensinya antara 3 kali atau lebih selama 24 jam. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah
11 48 penyakit yang ditandai adanya batuk, pilek, dengan atau tanpa panas atau sesak napas (WHO). Pengetahuan ibu adalah tingkat pemahaman ibu terhadap gizi didapatkan dari penilaian pada jawaban ibu atas daftar pertanyaan (kuesioner) yang diajukan dan dinyatakan dengan nilai persen terhadap skor total yang dicapai oleh seorang ibu balita. Dikatakan tinggi bila ibu dapat menjawab > 80%, sedang bila mampu 60 80%, dan rendah bila hanya mampu menjawab dengan benar <60% dari pertanyaan yang diajukan (Khomsan 2000) Sikap ibu adalah kecenderungan ibu untuk merespon secara positif atau negatif terhadap objek, situasi, konsep atau orang lain. Penentuan sikap berdasarkan jawaban ibu atas pertanyaan (kuesioner) meliputi: setuju, ragu-ragu dan tidak setuju untuk selanjutnya diberi skor dan dinyatakan dengan nilai persen terhadap skor total yang dicapai oleh seorang ibu balita. Dikatakan tinggi bila ibu dapat menjawab > 80%, sedang bila mampu 60 80%, dan rendah bila hanya mampu menjawab dengan benar <60% dari pertanyaan yang diajukan. Praktek ibu adalah aksi (sesuatu yang dikerjakan) ibu yang terjadi karena adanya rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon). Dikatakan tinggi bila ibu dapat menjawab > 80%, sedang bila mampu 60 80%, dan rendah bila hanya mampu menjawab dengan benar <60% dari pertanyaan yang diajukan. Perilaku hidup sehat balita adalah cara dan kebiasaan orang tua/keluarga dalam memelihara kesehatan dan kebersihan balita agar tumbuh dan berkembang dengan sehat dan normal berdasarkan penilaian pada jawaban ibu balita atas daftar pertanyaan (kuesioner) yang diajukan, kemudian dikategorikan sebagai baik, sedang, kurang. Penyuluhan dan pemanfaatan pekarangan adalah serangkaian kegiatan yang diberikan langsung pada kelompok sasaran yang meliputi penyuluhan gizi berupa pesa pesan gizi dan pemanfaatan pekarangan melalui pemberian paket tanaman pekarangan (kangkung, bayam, kacang panjang, tomat dan cabe).
12 49 Pekarangan adalah lahan yang terletak di sekitar rumah yang mempunyai batasbatas tertentu yang jelas, dinyatakan / diukur dalam meter persegi (m 2 ) dengan luas minimal 10 m 2. Program home gardening adalah program pendayagunaan pekarangan dengan bertanam sayur-sayuran untuk memenuhi konsumsi sayur keluarga. Pada penelitian ini program meliputi pemberian penyuluhan tentang pemanfaatan pekarangan, pemberian benih dan bibit serta pupuk. Pemanfaatan pekarangan adalah pendayagunaan lahan pekarangan dengan bertanam sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumahtangga. Pemanfaatan pekarangan ini meliputi penanaman jenis sayuran seperti bayam, kangkung, daun singkong, kacang panjang dan katuk. Pemanfaatan pekarangan meliputi luas, produksi frekuensi panen sayuran. Konsumsi pangan balita adalah jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi oleh balita dengan menggunakan metode recall 2x24 jam kemudian dikonversikan dalam bentuk energi, protein, Fe, vitamin A, vitamin C, kalsium dan phosfor. Penyuluhan gizi adalah materi penyuluhan yang diberikan berupa pesan pesan gizi meliputi topik-topik sebagai berikut : 1. Gizi ibu dan anak a) Pedoman dan asupan gizi b) Masalah gizi dan penyebabnya c) Pemantauan pertumbuhan anak dan berat badan d) Gizi ibu hamil dan menyusui e) Makanan Pendamping ASI 2. Pangan dan pemanfaatan pekarangan a) Komposisi makanan b) Pengolahan makanan c) Penyiapan makanan d) Keamanan pangan e) Pemanfaatan pekarangan
2. METODE Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Responden
5 2. METODE Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah quasi experimental nonequivalent groups design. Penelitian ini mengacu pada penelitian payung Khomsan et al. (2011-2013) bekerjasama
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100
METODE PENELITIAN Disain dan Tempat Penelitian Penelitian ini bagian dari penelitian yang dilaksanakan Khomsan et al (006) bekerjasama dengan Neysvan Hoogstraten Foundation (NHF) The Netherlands yang dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan prospective study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2003 (antara musim
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40
15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)
22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini desain population survey, yaitu dengan mensurvei sebagian dari populasi balita yang ada di lokasi penelitian selama periode waktu tertentu.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel
Lebih terperinciPola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi
KERANGKA PEMIKIRAN Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai remaja boleh dikatakan sebagai periode laten karena pertumbuhan fisik berlangsung tidak sedramatis ketika masih berstatus bayi (Arisman
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di kebun Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
Lebih terperinciGambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita
17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data
15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian mengenai keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, kondisi mental dan status gizi pada lansia peserta dan bukan peserta home care menggunakan disain cross
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE. Zα 2 x p x (1-p)
16 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Pemilihan tempat dilakukan secara purposif dengan pertimbangan kemudahan akses dan perolehan izin. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional
37 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi penelitian ini terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Kadudampit,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian berlangsung. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciJumlah dan Teknik Pemilihan Sampel
Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian mengenai hubungan antara kepatuhan konsumsi biskuit yang diperkaya protein tepung ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan status gizi dan morbiditas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat
Lebih terperinciGambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil
13 KERANGKA PEMIKIRAN Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan. Menurut Sediaoetama (1996), pemenuhan kebutuhan akan zat gizi merupakan faktor utama untuk
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku
126 KERANGKA PEMIKIRAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi praktek gizi seimbang yang selanjutnya diterapkan dalam konsumsi energi dan zat gizi. Faktor tersebut diantaranya adalah pengetahuan,sikap,
Lebih terperinciKarakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan
KERANGKA PEMIKIRAN Konsumsi pangan karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu karakteristik sosial ekonomi yang meliputi jenis kelamin, umur dan
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
17 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di lingkungan Kampus (IPB)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.
METODE PENELITIAN Desain Penelitian, Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Bekasi. Penelitian dilakukan pada bulan Agustusi 2012. Desain penelitian
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2
17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
8 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan densitas tulang remaja di TPB IPB dilakukan dengan menggunakan desain
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh
16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study dimana pengumpulan data dilakukan pada satu waktu untuk menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status
Lebih terperinciKonsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi
KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan
Lebih terperinciperkembangan kognitif anak. Kerangka pemikiran penelitian secara skematis di sajikan pada Gambar 1.
KERANGKA PEMIKIRAN Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak ada dua yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal bersifat bawaan atau genetik, merupakan potensi
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dipilih lokasi di Kecamatan Susukan, Kabupaten
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksplanatif yang ingin menganalisis hubungan antara variabel-variabel penelitian. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dipilih
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survey observational. Tempat penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu di UPT
Lebih terperincikonsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka
21 KERANGKA PEMIKIRAN Ketahanan pangan rumahtangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik rumahtangga (meliputi ukuran rumahtangga, pendidikan kepala dan ibu rumahtangga, dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
26 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosectional study. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari Program Perbaikan Anemia Gizi Besi di Sekolah
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Kebiasaan
Lebih terperinciGambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti
KERANGKA PEMIKIRAN Usia sekolah adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Kebutuhan gizi pada masa anak-anak harus dipenuhi agar proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Ukuran Contoh, Unit Observasi, Unit Analisis dan Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain quasi experiment atau eksperimen semu. Bentuk penelitian nonrandomized control group pre-test post-test design adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih
Lebih terperinciBagan Kerangka Pemikiran "##
KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel
22 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang diteliti serta penting untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitan
26 METODE PENELITIAN Desain Penelitan Desain yang digunakan dalam penelitian adalah cross-sectional study (Murti 1997). Pada contoh, peneliti melakukan pengamatan, pengukuran dalam satu waktu bersamaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain Case Study.Penelitian ini dilakukan di SDN Pasanggrahan 2, Desa Cilangohar, Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.Pengambilan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data yang Digunakan
METODE PENELITIAN Data yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Riskesdas 2007 diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan
Lebih terperinci4 METODE PENELITIAN. Kecamatan Taman Sari. Desa C (intervensi) Masing-masing 1 Posyandu: - 4 kader - 31 ibu balita - 31 balita
16 4 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung oleh Khomsan et al. (2012) bekerjasama
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
15 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini seluruhnya menggunakan data dasar hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Lebih terperinciKarakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG
KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.
Lebih terperinciMETODE. Tempat dan Waktu Penelitian
METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanah Sareal, Kotamadya Bogor. Contoh diambil dari 11 kelurahan yang ada di Kecamatan Tanah Sareal, meliputi kelurahan Tanah Sareal,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif, yang menjelaskan hubungan beberapa variabel dengan melalui pengujian hipotesis dibidang gizi
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI ENELITIAN 4.1 Desain enelitian enelitian ini menggunakan jenis rancangan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang digunakan untuk mengetahui gambaran konsumsi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id 24 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dekriptif analitis. Metode deskriptif memusatkan perhatian pada pemecahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan dicapai, penelitian ini termasuk Explanatory Reseach, yaitu penjelasan hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data
Lebih terperinci4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh
15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian proyek intevensi cookies muli gizi IPB, data yang diambil adalah data baseline penelitian. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran
21 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Kekurangan gizi pada usia dini mempunyai dampak buruk pada masa dewasa yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik yang lebih kecil dengan tingkat produktifitas yang
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi
METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Hubungan Persepsi tentang Kegemukan dengan Pola Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik Mahasiswi Tingkat Persiapan Bersama Institut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program
Lebih terperinciII. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup
7 II. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pola makan anak balita Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup khususnya manusia. Pangan merupakan bahan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik bidang gizi masyarakat. Jenis penelitian ini merupakan explanatory research yaitu penelitian
Lebih terperinciMETODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim
Lebih terperinci3 KERANGKA PEMIKIRAN
14 5. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Di mana suatu perusahaan diharapkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
15 METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei. Penelitian ini mengkaji pengetahuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS
Lebih terperinciKarakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi
20 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi merupakan hasil masukan zat gizi dan pemanfaatannya dalam tubuh. Untuk mencapai status gizi yang baik diperlukan pangan yang mengandung cukup zat gizi, aman untuk dikonsumsi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinci