3 KERANGKA PEMIKIRAN
|
|
- Farida Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 14 5. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Di mana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoprasian bagi pelanggan. 3 KERANGKA PEMIKIRAN Posyandu merupakan ujung tombak dalam melakukan deteksi dini dan pelayanan pertama dalam pencegahan kasus gizi buruk. Oleh karena itu, keberadaan posyandu diharapkan dapat mempercepat upaya perbaikan status gizi dalam menurunkan angka kematian balita serta prevalensi gizi kurang dan gizi buruk. Salah satu program di posyandu adalah Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang dalam pelaksanaannya masih mengalami hambatan. Hal ini ditandai dengan penyuluhan gizi yang dilakukan di posyandu masih belum dapat dilakukankader dengan baikkarena kurangnya pelatihan serta pendidikan dan akses informasi kader yang rendah. Sementara itu, partisipasi ibu dan kader posyandu sangat berperan dalam tingkat keberhasilan posyandu sehingga dapat mencapai status gizi anak balita yang optimal (Sharma et al. 2011). Oleh karena itu, intervensi berupa penyuluhan gizi dan partisipasi ke posyandu dalam penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik (PSP) gizi kader dan ibu balita (Thakur et al. 2011; Roy et al. 2007; Anwar et al. 2010), serta tingkat partisipasi kader dan ibu balita di posyandu. Di lain sisi, peningkatan PSP pada ibu balita diharapkan dapat memperbaiki konsumsi pangan sehingga tercukupinya zat gizi pada balita sehingga berhubungan dengan status gizi balita. Faktor lain yang berhubungan dengan status gizi balita dan dianalisis dalam penelitian ini adalah berat ketika lahir (Norriset al. 2012) dan riwayat penyakit balita (Khatun et al. 2013). Kualitas kader yang baik salah satunya ditandai dengan kader yang memiliki pengetahuan gizi yang baik sehingga penyuluhan gizi yang seharusnya dilakukan oleh kader kepada ibu balita dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, kualitas kader yang baik serta tingkat partisipasi kader berperan dalam tingkat keberhasilan posyandu tersebut (Sharma et al. 2011). Tingkat keberhasilan posyandu dalam penelitian ini diukur melalui tingkat kepuasan pengguna posyandu (ibu balita). Salah satu studi mengenai lima dimensi kualitas pelayanan oleh Parasuraman et al. (1996) dapat dijadikan acuan untuk menilai suatu program sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau sebaliknya. Bagan kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.
2 15 Akses Informasi Penyuluhan Gizi - Pangan, Gizi, dan Kesehatan - Partisipasi ke posyandu Akses Informasi - Perilaku gizi ibu balita - Partisipasi ibu balita ke posyandu - Perilaku gizi kader - Partisipasi kader ke posyandu Status Gizi Balita (BB/U, TB/U, BB/TB) Riwayat penyakit Kualitas Pelayanan Posyandu (Service Quality) Keterangan: : Variabel yang dianalisis : Hubungan yang dianalisis Gambar 2 Kerangka pemikiran keberlanjutan dampak penyuluhan gizi terhadap perilaku gizi ibu dan kualitas pelayanan posyandu
3 16 4 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung oleh Khomsan et al. (2012) bekerjasama dengan Nestle Foundation (NF) dengan judul a Multi-Approach Intervention to Empower Posyandu Nutrition Program to Combat Malnutrition Problem in Rural Areas. Lokasi penelitian adalah Desa Sukajadi dan Sukaluyu, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang dilakukan pada Januari 2012 sampai September Teknik Penarikan Contoh Tahapan penarikan contoh pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dipilih secara purposive sebagai lokasi kegiatan dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut memiliki karakteristik demografi wilayah perdesaan. 2. Dipilih empat desa dari Kecamatan Tamansari secara purposive dengan pertimbangan kesediaan warga untuk mengikuti penelitian dari awal hingga akhir penelitian dan pengambilan data. Secara simple random sampling terpilih satu desa sebagai kelompok kontrol dan tiga desa lainnya sebagai kelompok intervensi. Dari ketiga desa intervensi dalam penelitian payung, dilakukan pengacakan sederhana untuk menentukan satu desa intervensi sebagai lokasi penelitian. 3. Memilih masing-masing satu posyandu dari desa yang terpilih. Pemilihan posyandu berdasarkan kriteria inklusi yaitu jumlah peserta posyandu yang terbanyak sehingga dapat memenuhi jumlah sampel minimun. 4. Memilih Ibu balita (31 orang) dan kader (4 orang) sebagai responden dan 31 balita sebagai contoh dari masing-masing posyandu yang terpilih. Secara sederhana tahapan pengambilan contoh dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini: Kecamatan Taman Sari Desa Sukajadi (kontrol) Desa B (intervensi) Desa C (intervensi) Desa Sukaluyu (intervensi) Masing-masing 1 Posyandu: - 4 kader - 31 ibu balita - 31 balita Gambar 3 Tahapan pemilihan desa, posyandu, dan rumah tangga yang menjadi unit percobaan
4 17 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder meliputi jumlah kader posyandu, jumlah partisipan serta pelatihan kader posyandu. Pengumpulan data primer dilakukan dalam tiga kali periode yaitu baseline (sebelum intervensi), endline (setelah intervensi), dan follow-up yang dilakukan 4 bulan berikutnya. Data follow-up ini dilakukan pada bagian kualitas pelayanan posyandu, pengetahuan, sikap, dan praktik gizi ibu balita dan kader, konsumsi pangan balita, dan status gizi balita yang bertujuan untuk melihat keberlanjutan (sustainability) perubahan pada variabel yang diukur tersebut setelah tidak dilakukannya intervensi pendidikan gizi. Tabel 1 Jadwal pengumpulan data Jenis kegiatan Baseline data Intervensi Endline data Followup Tahun 2012 Bulan ke- Tahun 2013 Bulan ke Data primer diambil dengan cara pengamatan dan wawancara langsung kuesioner untuk ibu balita dan kader posyandu. Data yang dikumpulkan meliputi data posyandu, kader, ibu, dan balita. Data posyandu meliputi kelengkapan fasilitas posyandu. Data kader meliputi pertanyaan kualitatif kader seperti motivasi menjadi kader, motivasi kunjungan ke posyandu dan pelaksanaan posyandu. Data ibu balita meliputi sosial ekonomi, pendapatan rumah tangga, pengeluaran, pengetahuan gizi, sikap gizi, praktik gizi, partisipasi ibu balita di posyandu (frekuensi, motivasi kunjungan ke posyandu, pelaksanaan, dan persepsi tentang posyandu). Data balita yang diambil adalah riwayat kesehatan (frekuensi sakit dan berat ketika lahir) dan status gizi balita (indikator BB/U, TB/U, dan BB/TB). Tabel 2 Jenis serta cara pengumpulan data No Variabel Data yang dikumpulkan Cara pengumpulan 1 Karakteristik keluarga Besar keluarga Pendidikan ibu dan ayah Pendapatan keluarga Pengeluaran keluarga kuesioner 2 Karakteristik balita Umur Jenis kelamin Berat ketika lahir Riwayat penyakit dengan kuesioner
5 18 3 Status gizi balita Berat badan Tinggi badan 4 Karakteristik ibu balita Umur Pekerjaan Pendidikan Akses Informasi Pengukuran langsung timbangan injak dan microtoise dengan kuesioner 5 Pengetahuan, sikap, dan praktik (PSP) gizi ibu balita PSP terkait gizi dasar PSP terkait gizi untuk balita PSP terkait pemilihan makanan untuk balita PSP terkait sanitasi dan hygien PSP terkait keamanan pangan dengan kuesioner 6 Partisipasi ibu di posyandu Frekuensi kunjungan ke posyandu, motivasi kunjungan ke posyandu, pelaksanaan posyandu, dan persepsi tentang posyandu 7 Kualitas pelayanan posyandu mencakup 5 dimensi: a. Tangibles (fisik) Kemutakhiran alat Kenyamanan tempat penimbangan Penampilan kader Penampilan petugas lainnya Kemanfaatan fasilitas dengan kuesioner dan in depth interview dengan kuesioner dan in depth interview b. Reliability (keandalan) c. Responsiveness (ketanggapan) Jadwal pelaksanaan Ketanggapan petugas Kehandalan pelayanan Lama waktu pelayanan Pencatatan hasil pelayanan Informasi terkait layanan Kecekatan pelayanan Kesediaan membantu anggota posyandu Kecepatan merespon
6 19 d. Assurance (keterjaminan) e. Empathy (perhatian) Kemampuan memberikan konsultasi Kenyamanan pengunjung Kesabaran kader Dukungan aparat desa Perhatian kader kepada anggota posyandu Perhatian kader kepada sesama kader Pemahaman kader terhadap kebutuhan anggota posyandu Jam buka sesuai kebutuhan Pelaksanaan Intervensi Tujuan Tujuan dilakukan intervensi pendidikan gizi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan kader posyandu tentang pangan dan gizi sehingga secara tidak langsung dapat mengubah sikap dan praktik mereka agar bisa mempertahankan atau meningkatkan status gizi balita. Sasaran Intervensi pendidikan gizi diberikan kepada kelompok intervensi yang terdiri dari ibu yang memiliki balita dan kader yang aktif di posyandu. Materi Sebelum dilakukan intervensi penyuluhan gizi, materi penyuluhan terlebih dahulu dikembangkan berdasarkan materi pendidikan gizi sebelumnya, dari penelitian Khomsan et al. (2009) yang berjudul Nutritional Education to Improve Mother and Cadre Nutritional Knowledge and Children Nutritional Status in Indonesia. Materi pendidikan gizi yang dikembangkan berupa buku modul untuk Posyandu, power point penyuluhan, leaflet, poster, banner, dan soal pre dan postest. Materi power point dan leaflet untuk penyuluhan diambil dari buku modul. Power point dan leaflet dibuat semenarik mungkin, gambar serta kalimat yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh kader dan ibu balita peserta penyuluhan gizi. Isi materi penyuluhan gizi dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3 Materi penyuluhan gizi Penyuluhan ke- Materi Isi Materi Durasi (menit) 1 Gizi dasar Pengertian zat gizi, kegunaan zat gizi, jenis-jenis dan fungsi zat gizi, contoh makanan sumber zat gizi, prinsip gizi seimbang, triguna makanan serta masalah-masalah akibat kelebihan dan kekurangan gizi
7 20 2 Gizi untuk balita ASI eksklusif, Inisiasi Menyusui dini (IMD), pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI), dan contoh makanan MP-ASI yang sesuai usia balita. 3 Pemilihan makanan untuk balita Cara membentuk kebiasaan makan yang baik sejak dini, tips memberikan makanan untuk balita, cara memilih dan menyajikan susu, serta tips untuk memilih makanan yang baik untuk balita 4 Sanitasi dan Hygien Sanitasi dan higiene untuk perseorangan maupun lingkungan, fasilitas rumah sehat, pengelolaan sampah, cara mencegah pencemaran dan cara mencuci tangan yang baik dan benar 5 Keamanan Pangan Pengertian keamanan pangan, jenis-jenis cemaran kimia, fisik dan biologis, cara mencegah cemaran, serta tentang bahan tambahan pangan yang aman 7 Partisipasi Posyandu Pentingnyapartisipasi masyarakat, bentuk partisipasi di posyandu, cara agar ibu balita rajin ke posyandu, upaya meningkatkan perhatian masyarakat Pemberi Materi Materi penyuluhan ini disampaikan oleh dosen dari Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor dan didampingi penulis yang merupakan bagian dari mahasiswa peneliti. Metode dan Teknik Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode kelompok. Teknik yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah disertai diskusi dan demonstrasi. Ceramah dalam penyuluhan ini berupa penyampaian materi yang disampaikan selama menit. Di akhir sesi, dilakukan diskusi tanya jawab antara pemberi materi dan responden selama menit. Demonstrasi dalam penelitian ini berupa demo masak yang diberikan sebagai bekal pengetahuan dan melatih keterampilan mereka dalam memilih pangan yang tepat untuk dikonsumsi anak balita. Selain itu, diberikan pelatihan dalam pengisian buku register posyandu untuk meningkatkan kinerja posyandu. Waktu dan Tempat Intervensi berupa penyuluhan gizi dan partisipasi posyandu dilaksanakan di posyandu Desa Sukaluyu, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor. Intervensi ini diberikan selama 60 menit dalam satu kali pertemuan yang dilakukan selama empat bulan pada bulan Juni - Oktober 2012 dengan frekuensi penyuluhan
8 sebanyak dua kali dalam satu bulan.waktu pelaksanaan penyuluhan ditunjukkan pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 Waktu pelaksanaan penyuluhan gizi 21 Waktu (Minggu ke-) I II III IV V V1 Topik Gizi Dasar Gizi untuk Balita Pemilihan Makanan untuk Balita Sanitasi Dasar Keamanan Pangan Partisipasi Posyandu Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data yang dilakukan meliputi entry, coding, cleaning, dan analyzing. Data diolah serta dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Secara deskriptif dianalisis program komputer Microsoft Excell Analisis hubungan, pengaruh, serta uji beda antara kelompok kontrol dan intervensi dianalisis secara statistik Analysis of Variance (ANOVA) melalui software SPSS 16. Data mengenai karakteristik ibu dan balita ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Pengetahuan gizi ibu diukur dengan 10 pertanyaan tentang gizi dasar, pemilihan makanan untuk balita, kebiasaan makan balita, sanitasi, dan keamanan pangan.selanjutnya dari 10 pertanyaan tersebut diberikan skor pada masing-masing jawaban. Jawaban yang benar diberi skor 1, dan jawaban yang salah diberi skor 0, sehingga diperoleh total nilai terendah 0 dan total nilai tertinggi 10. Pengetahuan gizi ibu kemudian diklasifikasikan menjadi tiga kategori berdasarkan total nilai, yaitu rendah apabila total nilai kurang dari 60%, sedang apabila total nilai yang diperoleh antara 60-80%, dan tinggi apabila total nilai lebih dari 80% (Khomsan 2000). Pengukuran sikap dilakukan dengan cara memberikan 10 pernyataan terkait sikap ibu terhadap gizi dasar, pemilihan makanan untuk balita, kebiasaan makan balita, sanitasi, dan keamanan pangan. Penilaian pada masing-masing pernyataan adalah dengan memberi skor 2 apabila setuju, diberi skor 1 apabila ragu-ragu,dan diberiskor 0 apabila tidak setuju. Selanjutnya total skor sikap ibu akan dikategorikan menjadi tiga, yaitu (1) sikap negatif, apabila skor <60% dari total jawaban yang benar, (2) sikap netral, apabila skor 60% - 80% dari total jawaban yang benar, serta (3) sikap positif, apabila skor >80% dari total jawaban yang benar (Khomsan 2000). Pengukuran praktik dilakukan dengan cara memberikan 10 peryataan terkait perilaku ibu tentang gizi dasar, pemilihan makanan untuk balita, kebiasaan makan balita, sanitasi, dan keamanan pangan yang dinilai dengan tiga skala yaitu sering (skor 2), kadang-kadang/jarang (skor 1), dan tidak pernah (skor 0). Selanjutnya total skor sikap ibu akan dikategorikan menjadi tiga, yaitu (1) praktik kurang, apabila skor <60% dari total jawaban, (2) praktik sedang, apabila skor 60% - 80% dari total jawaban, serta (3) praktik baik, apabila skor >80% dari total jawaban (Khomsan 2000).
9 22 Status gizi balita dihitung z-skor berdasarkan indeks berat badan terhadap umur (BB/U), tinggi badan terhadap umur (TB/U), serta berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB) dengan software antropometri Status gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U, dan BB/TB dikategorikan menjadi empat menurut standar baku Kemenkes RI 2010 (Tabel 5). Tabel 5 Klasifikasi status gizi berdasarkan WHO-NCHS No Indeks yang digunakan Batas Klasifikasi Pengelompokan status gizi 1 BB/U <-2 SD Gizi kurang -2 s/d+2 SD Gizi baik >+2 SD Gizi lebih 2 TB/U <-2 SD Pendek -2 s/d+2 SD Normal >+2 SD Tinggi 3 BB/TB -3 s/d <-2 SD Kurus -2 s/d +2 SD Normal >+2 SD Gemuk Sumber : Kemenkes RI 2010 Selain itu, untuk melihat apakah suatu program berjalan dengan baik atau tidak maka perlu adanya upaya untuk dapat mempertahankan kualitas dalam pelaksanaannya. Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model SEVERQUAL (Service Quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithhaml dan Berry (1998) dalam Lupiyoadi (2002). Analisis kualitas pelayanan ini sering digunakan pada bidang ilmu manajemen sosial yang bergerak dalam bidang pelayanan masyarakat seperti perhotelan, restoran, rumah sakit, dan jasa pelayanan lainnya. Akan tetapi, secara resmi Kementerian Kesehatan RI belum mengeluarkan kriteria-kriteria atau pun indikator untuk pengukuran kualitas pelayanan posyandu di suatu wilayah. Sehingga, dalam penelitian ini peneliti mengacu kepada standar kualitas pelayanan yang dikembangkan oleh Parasuraman et al Selanjutnya, dimensi kualitas pelayanan tersebut dikembangkan kembali oleh Nikmawati (2010) dalam penelitiannya tentang posyandu di kecamatan Darmaga dan Ciomas Kabupaten Bogor. Analisis lima dimensi kualitas pelayanan diukur dalam empat skala yaitu sangat tidak puas (skor 0), tidak puas (skor 0), puas (skor 1), dan sangat puas (skor 1). Total skor dari jawaban tingkat kepuasan ibu balita dapat menggambarkan tingkat kepuasan ibu terhadap kualitas pelayanan posyandu. Definisi Operasional Posyandu adalah pos pelayanan terpadu di kecamatan Tamansari yang merupakan suatu sistem pelayanan dasar kesehatan. Posyandu diharapkan dapat meningkatkan keaktifanmasyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan ibu hamil, bayi dan balita, serta Wanita Usia Subur (WUS). Keberlanjutan (sustainability) adalah ketahanan program berupa ketahanan penyuluhan gizi di posyandu dalam meningkatkankan perilaku gizi ibu dan kualitas pelayanan posyandu yang diukur melalui tindak lanjut (follow-up)
10 penyuluhan gizi pada perilaku gizi ibu dan kualitas pelayanan posyandu. Dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika perubahan skor perilaku gizi ibu dan kualitas pelayanan posyandu pada saat follow-up lebih besar dari endline atau baseline. Kualitas pelayanan adalah kualitas pelayanan posyandu yang merupakan salah satu unsur penting untuk mengukur kinerja posyandu tersebut. Lima dimensi kualitas pelayanan meliputi tangibles (bukti fisik), reliability (keandalan), responsiveness, (ketanggapan), assurance (jaminan), dan empathy (perhatian) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan. Tangibles (bukti fisik) adalah kemampuan posyandu dalam menunjukkan eksistensinya kepada pengunjung posyandu (ibu balita) dengan sarana dan prasarana di posyandu tersebut yang mencakup kemutahiran alat, kenyamanan tempat penimbangan, penampilan kader, penampilan petugas lainnya, dan kemanfaatan fasilitas. Reliability (keandalan) adalah kemampuan petugas posyandu dalam memberikan pelayanan yang akurat dan terpercaya, mencakup jadwal pelaksanaan, ketanggapan petugas, kehandalan pelayanan, lama waktu pelayanan, dan pencatatan hasil pelayanan di posyandu. Responsiveness (ketanggapan) adalah kemampuan petugas posyandu dalam memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pengunjung posyandu (ibu balita) yang meliputi penyampaian informasi terkait layanan, kecekatan pelayanan, kesediaan membantu anggota posyandu, dan kecepatan merespon pengunjung posyandu. Assurance (jaminan) adalah kemampuan petugas posyandu untuk menumbuhkan rasa percaya ibu balita terhadap pelayanan posyandu yang meliputi kemampuan memberikan konsultasi, kenyamanan pengunjung, kesabaran kader, dan dukungan aparat desa. Empathy (perhatian) adalah perhatian yang bersifat individual yang diberikan kepada pengunjung posyandu yang meliputi perhatian kader kepada anggota posyandu, perhatian kader kepada sesama kader, pemahaman kader terhadap kebutuhan anggota posyandu, dan jam buka yang sesuai kebutuhan. Penyuluhan gizi adalah penyuluhan yang berkaitan dengan pangan, gizi, dan kesehatan yang diberikan kepada ibu balita dan kader selama 3 bulan atau 5 kali pertemuan, dengan 5 topik materi penyuluhan serta penyuluhan partisipasi di posyandu yang disertai dengan pelatihan teknis kinerja posyandu. Setiap kali kegiatan dimulai dengan pre-test, penjelasan materi, diskusi, dan pos-test. Partisipasi ibu balita di Posyandu adalah keterlibatan ibu balita di posyandu pada saat balita seharusnya dibawa ke posyandu, meliputi aspek frekuensi kunjungan ke posyandu, motivasi kunjungan ke posyandu, pelaksanaan, dan persepsi tentang posyandu. Perilaku gizi ibu adalah pengetahuan, sikap, dan praktik ibu balita terhadap pangan, gizi, dan kesehatan. 23
4 METODE PENELITIAN. Kecamatan Taman Sari. Desa C (intervensi) Masing-masing 1 Posyandu: - 4 kader - 31 ibu balita - 31 balita
16 4 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung oleh Khomsan et al. (2012) bekerjasama
Lebih terperinci2. METODE Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Responden
5 2. METODE Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah quasi experimental nonequivalent groups design. Penelitian ini mengacu pada penelitian payung Khomsan et al. (2011-2013) bekerjasama
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data
15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2
17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini desain population survey, yaitu dengan mensurvei sebagian dari populasi balita yang ada di lokasi penelitian selama periode waktu tertentu.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. yang kekurangan gizi dengan indeks BB/U kecil dari -2 SD dan kelebihan gizi yang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan masalah gizi di Indonesia saat ini semakin kompleks. Masalah gizi yang sedang dihadapi Indonesia adalah masalah gizi ganda yaitu keadaan balita yang
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciGambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita
17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian mengenai hubungan antara kepatuhan konsumsi biskuit yang diperkaya protein tepung ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan status gizi dan morbiditas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di kebun Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mengambil ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Manajemen Pemasaran. 2. Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
5 TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), dimana masyarakat antara lain melalui kader-kader yang terlatih
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kualitas pelayanan Lisung Coffee Station terhadap tingkat kepuasan konsumen dengan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, menyebarkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.
METODE PENELITIAN Desain Penelitian, Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Bekasi. Penelitian dilakukan pada bulan Agustusi 2012. Desain penelitian
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN ASI EKSKLUSIF OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIGA PANAH DAN PUSKESMAS KUTABULUH
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran
21 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Kekurangan gizi pada usia dini mempunyai dampak buruk pada masa dewasa yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik yang lebih kecil dengan tingkat produktifitas yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperiment karena berupa penelitian lapangan yang memberikan perlakuan berupa penyuluhan dengan metode ceramah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah menumbuh kembangkan pos pelayanan terpadu (posyandu).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak masyarakat, yaitu memperoleh akses pelayanan kesehatan. Arah pembangunan dalam bidang kesehatan saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah masalah dalam bidang ekonomi, karena hal ini menyangkut kehidupan manusia baik secara individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, situasi gizi dunia menunjukkan dua kondisi yang ekstrem. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu rendah serat dan tinggi kalori,
Lebih terperinciKEBERLANJUTAN DAMPAK PENYULUHAN GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI IBU DAN KUALITAS PELAYANAN POSYANDU MERITA
KEBERLANJUTAN DAMPAK PENYULUHAN GIZI TERHADAP PERILAKU GIZI IBU DAN KUALITAS PELAYANAN POSYANDU MERITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data yang Digunakan
METODE PENELITIAN Data yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Riskesdas 2007 diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Desain penelitian pendahuluan adalah cross sectional study menggunakan
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
24 Pengetahuan gizi ibu adalah adalah kemampuan ibu balita dalam memahami 10 pertanyaan yang berhubungan dengan gizi dasar, gizi untuk balita, pemilihan makanan untuk balita, sanitasi dasar, dan keamanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaminan Kesehatan Nasional Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100
METODE PENELITIAN Disain dan Tempat Penelitian Penelitian ini bagian dari penelitian yang dilaksanakan Khomsan et al (006) bekerjasama dengan Neysvan Hoogstraten Foundation (NHF) The Netherlands yang dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini desain Cross Sectional Study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei yang dilakukan di empat sekolah dasar dengan karakteristik mutu
Lebih terperinciNora Tristiana Abstrak
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BERDASARKAN FREKUENSI PENGGUNA PADA KERETA API BOGOWONTO EKONOMI AC JURUSAN PURWOREJO-JAKARTA Nora Tristiana raraalenna@yahoo.com Abstrak Perkembangan
Lebih terperinciPENGARUH KONSELING GIZI TERHADAP
ARTI KEL 23 22 21 PENELI 20PENGARUH TI AN KONSELING GIZI TERHADAP PERUBAHAN POLA MAKAN DAN BERAT BADAN ANAK YANG MENGALAMI MASALAH GIZI (DI TAMAN KANAK-KANAK WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BESAR BANJARBARU
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
38 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Ciomas dan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penulis terlibat dalam pengambilan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. B. PENILAIAN STATUS GIZI Ukuran ukuran tubuh antropometri merupakan refleksi darik pengaruh 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STATUS GIZI Status gizi anak pada dasarnya ditentukan oleh dua hal yaitu makanan yang dikonsumsi dan kesehatan anak itu sendiri. Kualitas dan kuantitas bahan makanan yang dikonsumsi
Lebih terperinciBAB 5 METODE PENELITIAN
BAB 5 METODE PENELITIAN 5.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, menggunakan jenis penelitian cross sectional dengan metode analisis secara deskriptif dan pengumpulan data primer dilakukan dengan survey
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya pemakaian kendaraan baik pribadi maupun dinas, mengakibatkan permintaan layanan parkir menjadi besar,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam. kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan yang tertuang dalam arah kebijakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit. Kelompok usia yang paling rentan yaitu usia 2-4 tahun, hal ini disebabkan karena pada usia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuwan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciKartu Menuju Sehat (KMS)
Kartu Menuju Sehat (KMS) Fungsi: Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak balita merupakan salah satu golongan penduduk yang rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada modern sekarang ini perkembangan bisnis di Indonesia menjadi begitu pesat, penyediaan layanan yang cepat tanggap, kualitas produk yang baik, harga yang bersaing
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan desain cross-sectional study. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan ibu balita
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
94 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa dari hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciGambar 1: Perilaku penjaja PJAS tentang gizi dan keamanan pangan di lingkungan sekolah dasar Kota dan Kabupaten Bogor
KERANGKA PEMIKIRAN Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk memperoleh zat- zat yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan. Tetapi makanan yang masuk ketubuh beresiko sebagai pembawa
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciFood Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita
16 KERANGKA PEMIKIRAN Karakteristik sebuah rumah tangga akan mempengaruhi strategi dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Karakteristik rumah tangga itu antara lain besar rumah tangga, usia kepala rumah tangga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif, yang menggambarkan dan menjelaskan mengenai hubungan antara variabel yang mempengaruhi status gizi bayi
Lebih terperinciSTUDI DETERMINAN KEJADIAN STUNTED PADA ANAK BALITA PENGUNJUNG POSYANDU WILAYAH KERJA DINKES KOTAPALEMBANG TAHUN 2013
Artikel Penelitian STUDI DETERMINAN KEJADIAN STUNTED PADA ANAK BALITA PENGUNJUNG POSYANDU WILAYAH KERJA DINKES KOTAPALEMBANG TAHUN 2013 Terati, SKM, M.Si, Sartono, SKM, M.Kes, Yunita Nazarena.S.Gz Dosen
Lebih terperinciABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan
ABSTRAK Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dibidang apapun juga yang mereka jalani. Dalam hal ini penulis memfokuskan diri pada bidang
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN PADA SALAH SATU DESA DI WILAYAH LAMPUNG TIMUR Damayanti*, Siti Fatonah* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DAN UJI COBA ALAT PUTAR STATUS GIZI BALITA (STANDAR WHO 2005) Leni Sri Rahayu, Ony Linda, Zulazmi Mamdy dan Evindyah Prita Dewi 1)
PENGEMBANGAN DAN UJI COBA ALAT PUTAR STATUS GIZI BALITA (STANDAR WHO 2005) Leni Sri Rahayu, Ony Linda, Zulazmi Mamdy dan Evindyah Prita Dewi 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengambilan Data
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan baseline dari penelitian Dr. Ir. Sri Anna Marliyati MSi. dengan judul Studi Pengaruh Pemanfaatan Karoten dari Crude Pal Oil
Lebih terperinciGAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU FLAMBOYAN B MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA. Lilik Hanifah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU FLAMBOYAN B MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA Lilik Hanifah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK Pembangunan dalam suatu negara dapat dikatakan berhasil jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa. Jika pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pelayanan menjadi hal yang penting terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Jika pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 390 kematian per 100.000 kelahiran pada 1990 menjadi 228
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus memperhatikan kebutuhan
Lebih terperinciPOLA ASUH MAKAN PADA RUMAH TANGGA YANG TAHAN DAN TIDAK TAHAN PANGAN SERTA KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BANJARNEGARA
POLA ASUH MAKAN PADA RUMAH TANGGA YANG TAHAN DAN TIDAK TAHAN PANGAN SERTA KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BANJARNEGARA (Feeding Practices in Food-secure and Food-insecure Households
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses tumbuh kembang balita. Balita pendek memiliki dampak negatif yang akan berlangsung dalam kehidupan selanjutnya.
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI SERTA STATUS GIZI BAYI USIA 4-12 BULAN DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN
i PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI SERTA STATUS GIZI BAYI USIA 4-12 BULAN DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN ASRINISA RACHMADEWI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciINFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN :
HUBUNGAN ANTARA KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI BALITA DI DESA REPAKING KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI Anik Kurniawati Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta E-mail: kurniawati_anik@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Emmi Silitonga* Lufthiani** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan antara persepsi tentang kualitas pelayanan dan loyalitas pengguna jasa kereta api argo gede di Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari membangun manusia seutuhnya yang diawali dengan pembinaan kesehatan anak mulai sejak dini. Pembinaan kesehatan anak sejak awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi
1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini berisi tentang analisis pengaruh kualitas pelayanan jasa penerbangan terhadap kepuasan penumpang pesawat udara. Selain itu, akan di implikasikan pada penumpang pesawat
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan games center X di Bandung. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK
SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel (X) Kualitas Pelayanan dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menarik nasabah dan meningkatkan kepuasan nasabah dibidang pelayanan jasa
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang E-Banking adalah sarana strategi baru pada sektor perbankan global untuk menarik nasabah dan meningkatkan kepuasan nasabah dibidang pelayanan jasa keuangan. (Himani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius. Kekurangan gizi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius. Kekurangan gizi menjadi penyebab dari sepertiga kematian anak di dunia. Gizi buruk dan juga gizi lebih masih menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi
Lebih terperinciBab III. Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Bab ini akan menunjukkan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Secara khusus, penelitian ini akan dilakukan terhadap industri fesyen. Bab ini mencakup metode pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat badan yang paling pesat dibanding dengan kelompok umur lain, masa ini tidak terulang sehingga disebut window
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Service Clinic Car sebagai tempat merawat bagi mobil terkadang tidak hanya untuk tempat perawatan mobil tapi juga untuk tempat konsultasi atau pemeriksaan
Lebih terperinci4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh
15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Memahami perilaku konsumen merupakan permasalahan yang kompleks karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang berbeda. Levitt (1983)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk memasarkan produk mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan komunikasi pemasaran. Menurut
Lebih terperinci