Rekonstruksi 1 data 1. Analisa Tematik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rekonstruksi 1 data 1. Analisa Tematik"

Transkripsi

1 Rekonstruksi data No Analisa Tematik Makna ateis Deteachment Jumlah Analisa/Koding kemunculan Ateis bentuk ketidakpercayaan terhadap Tuhan, bukan bentuk kepercayaan baru W.A.P.0306.J Pengertian ateis bukanlah percaya bahwa tidak percaya adanya Tuhan W.A.P.0306.J4 4 kategori yang meliputi konsep ketuhanan, agnostik, nostik, ateis agnostik, ateis nostik W.A.P.0306.J6 Subjek merupakan ateis agnostik W.A.P.0306.J0 Subjek merupakan ateis agnostik W.A.P.0306.J Subjek tidak merasa benci ataupun suka dengan kehadiran Tuhan yang diklaim kaum beragama, tapi bukan berarti subjek percaya Tuhan itu ada W.A.P.0306.J4 Subjek tidak merasa benci ataupun suka dengan kehadiran Tuhan yang diklaim kaum beragama, tapi bukan berarti subjek percaya Tuhan itu ada W.A.P.0306.J4 Subjek sempat merasa tidak suka atau benci dengan kehadiran Tuhan W.A.P.0306.J6 Subjek merasa Tuhan yang dipercaya kaum beragama hanya menjadikan manusia dan dunia sebagai alat untuk menyenangkan hati-nya W.A.P.0306.J Ritual agama hanyalah budaya W.A.P.0306.J30 Ritual keagamaan hanya menjadi budaya untuk memberikan kenyamanan terhadap umatnya W.A.P.0306.J34 Orang tua mengajarkan agama pada subjek. Tetapi subjek penasaran dengan konsep agama yang diberikan sehingga muncul pertanyaan yang mulai meragukan subjek W.A.P.0306.J8 Berbagai pertanyaan yang meragukan subjek mulai muncul tetapi subjek tidak meneruskan pertanyaannya W.A.P.0306.J84 Subjek merasa berdosa meragukan Tuhan W.A.P.0306.J86 Subjek merasa bedosa dan bersalah telah meragukan Tuhan W.A.P.0306.J88 Subjek merasa ada setan yang mempengaruhi. Semakin besar subjek, peran orang tua semakin hilang W.A.P.0306.J90

2 3 Doubt 4 dissociation 5 declaration Orang tua dan cara asuh Perkembangan sains Intimidasi secara intelektual Ada pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan sosial yang berkaitan dengan tindakan buruk kaum beragama yang membuat subjek berfikir untuk meninggalkan agamanya W.A.P.0306.J5 Pertanyaan subjek mengenai agama terhenti sampai pada masalah sosial yang berkaitan dengan tindakan kaum beragama saja W.A.P.0306.J54 Setelah subjek mengenal internet, pertanyaan soal keraguan terhadap tuhan mulai muncul kembali W.A.P.0306.J96 Subjek merasa bebas dari yang membelenggu dia selama ini W.A.P.0306.J0 Subjek merupakan ateis agnostik W.A.P.0306.J0 Subjek merupakan ateis agnostik W.A.P.0306.J Subjek mulai merasa tidak nyaman ketika melakukan ritual keagamaan W.A.P.0306.J08 Subjek memutuskan untuk menjadi ateis ketika awal masuk kuliah,subjek merasa tidak nyaman ketika segala sesuatu dibuat manusia mengatasnamakan Tuhan W.A.P.0306.J0 Subjek memutuskan untuk menjadi ateis sewaktu kuliah W.A.P.0306.J Orang tua mengajarkan agama pada subjek. Tetapi subjek penasaran dengan konsep agama yang diberikan sehingga muncul pertanyaan yang mulai meragukan subjek W.A.P.0306.J8 Orang tua tetap mengingatkan sholat W.A.P.0306.J9 Sampai sekarang orang tua masih mengingatkan sholat W.A.P.0306.J94 Subjek memilih untuk menjadi ateis bukan karena didikan orang tua W.A.P.0306.J30 Subjek mendapatkan informasi dari internet, dan subjek juga merupakan seorang ateis agnostik W.A.P.0306.J8 Setelah subjek mengenal internet, pertanyaan soal keraguan terhadap tuhan mulai muncul kembali W.A.P.0306.J96 Informasi yang diberikan oleh internet semakin menguatkan keraguan subjek terhadap Tuhan W.A.P.0306.J98 Subjek mendapatkan informasi dari internet, dan subjek juga merupakan seorang ateis agnostik W.A.P.0306.J8 Subjek mendapatkan sumber informasi berkaitan dengan keagamaan atau perilaku orang beragama melalui artikel, dll W.A.P.0306.J4 Subjek juga membaca buku tentang ateis W.A.P.0306.J00

3 9 0 Kemunafikan, ketidakadilan dan tindakan buruk orang beragama Tantangan yang dihadapi Didalam buku yang dia baca, dijelaskan mengenai konsep agama dan tuhan W.A.P.0306.J0 Subjek memutuskan untuk menjadi ateis ketika awal masuk kuliah,subjek merasa tidak nyaman ketika segala sesuatu dibuat manusia mengatasnamakan Tuhan W.A.P.0306.J0 Merasa tidak menyukai agama dan Tuhan karena perilaku sebagian umatnya yang buruk W.A.P.0306.J4 Subjek merasa kecewa terhadap agama yang ada W.A.P.0306.J6 Subjek merasa kecewa terhadap orang yang menganut agama W.A.P.0306.J8 Ada pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan sosial yang berkaitan dengan tindakan buruk kaum beragama yang membuat subjek berfikir untuk meninggalkan agamanya W.A.P.0306.J5 Pertanyaan subjek mengenai agama terhenti sampai pada masalah sosial yang berkaitan dengan tindakan kaum beragama saja W.A.P.0306.J54 Kekecewaan terhadap agama W.A.P.0306.J58 Subjek tidak menyukai perdebatan yang dilakukan orang beragama karena merujuk pada makian W.A.P.0306.J06 Subjek tidak berani terbuka terhadap orang tua W.A.P.0306.J Terbuka terhadap orang tua merupakan sesuatu yang gila W.A.P.0306.J4 Subjek takut orang tuanya merasa marah dan kecewa W.A.P.0306.J6 Subjek takut orang tuanya menyalahkan diri sendiri W.A.P.0306.J8 Subjek akan mengalami hambatan menjadi seorang ateis ketika datang ke lingkungan baru W.A.P.0306.J34 Kaum ekstrimis pernah menjauhi subjek W.A.P.0306.J38 3

4 Rekonstruksi data No Analisa tematik Detachment Analisa dan koding Subjek mulai ragu dengan tuhan ketika masih smp W.A.P J Orang tua mengajarkan agama sejak subjek kecil dan membuat subjek penasaran dan bertanya mengenai tuhan dan ketika masuk smp subjek bertanya mengenai tuhan karen mulai ragu dengan eksistensi tuhan W.A.P J4 Subjek tidak tahu apa gunanya ajaran agama yang diajarkan orang tua mengenai agama, melakukan ritual agama dll, membuat subjek bertanya dan penasaran W.A.P J6 Banyak pertanyaan subjek yang tidak dapat dijawab oleh agama seperti tuhan darimana, bagaimana bentuk tuhan, menurut subjek agama bertolak belakang dengan ilmu pengetahuan W.A.P J0 Subjek tetap menjalankan ritual agama, subjek hanya sebatas ragu dengan agama dan belum menjadi ateis W.A.P J8 Subjek merasa takut, merasa bersalah, dan merasa berdosa ketika subjek meragukan tuhan pada saat smp W.A.P J4 Subjek berusaha menghilangkan keraguannya terhadap tuhan, tetapi subjek tetap berusaha dan tetap mencari jawaban atas keraguannya W.A.P J6 Subjek mencari jawaban atas keraguannya dari berbagai sumber seperti membaca berbagai artikel mengenai tuhan dan agama, berdiskusi dengan orang Jumlah kemunculan

5 Doubt lain, dan akhirnya menyimpulkan data yang dia punya berdasarkan asumsinya sendiri W.A.P J30 Pada saat smp, subjek menjadi semakin ragu terhadap tuhan W.A.P J34 Berbagai logika yang diberikan ilmu pengetahuan memberikan alasan yang jelas mengapa subjek semakin ragu dengan agama W.A.P J6 Subjek banyak membaca artikel, melihat berbagai macam tindakan orang islam yang selalu mengatasnamakan tuhan membuat subjek semakin setuju dengan pandangan ilmu pengetahuan dan membuat subjek semakin ragu W.A.P J Ilmu pengetahuan memberikan pandangan yang masuk akal mengenai segala sesuatu terjadi, sedangkan agama memberikan pandangan yang sulit diterima akal sehat, hal ini membuat subjek menolak ajaran agama W.A.P J36 Pandangan ilmu pengetahuan yang masuk akal merupakan alasan subjek menjadi ragu terhadap tuhan dan agama W.A.P J38 Karena subjek tidak menjalankan ritual agama lagi, subjek terpaksa menghindar dan sembunyisembunyi dari orang lain karena pahamnya dan memakai topeng agama W.A.P J46 Subjek terpaksa menjalankan ritual agama yang tidak disetujuinya jika berada dilingkungan keluarga W.A.P J48 Subjek merasa canggung ketika ditanya orang lain mengapa dia tidakn menjalankan ritual agama W.A.P J5 Subjek berusaha menghidar jika

6 3 dissociation ditanya mengenai dirinya yang tidak menjalankan solat dll W.A.P J54 Ketika sma, subjek sudah jauh dan terpisah dari agama yang dianutnya sebelumnya W.A.P J58 Subjek merasa bebas dari ajaran agama yang membelenggu dia selama ini W.A.P J6 Subjek merasa bebas dari apa yang selama ini dia imani, dan subjek tidak merasa takut dan berdosa lagi W.A.P J64 Subjek merasa bebas dari tuhan serta ajaran agama W.A.P J66 Subjek belum menjadi seorang ateis, tetapi sudah menganggap kalau islam bukan merupakan paham yang benar W.A.P J68 Pada saat itu subjek masih berpikir bahwa tuhan itu ada, tetapi subjek tidak menanamkan ajaran islam seperti sebelumnya didirinya, subjek sudah terlepas dari agama islam W.A.P J70 Subjek merasa bebas melakukan apa saja asalkan tidak merugikan orang lain. Subjek hidup dijalan humanis, berbuat baik dan menolong sesama W.A.P J7 Subjek tidak memiliki acuan atau pedoman hidup, menjalankan hidup berdasarkan apa yang dia pikirkan dan dia rasakan W.A.P J76

7 4 transision 5 declaration 6 Orang tua dan cara asuh Subjek mencari orang-orang yang sepaham dengan subjek melalui media sosial dan menemukan sebuah komunitas ateis di jaringan sosial facebook W.A.P J86 Subjek beranggapan bahwa akan sulit menemukan orang-orang yang sepaham dengan subjek dan beranggapan bahwa ateis merupakan paham yang sama dengan yang dipikirkan subjek W.A.P J88 Pada saat bergabung, subjek belum menjadi seorang ateis, hanya saja punya pemikiran yang sama dengan orang ateis W.A.P J9 Subjek bergabung dikomunitas ateis ABAM W.A.P J98 Subjek memandang postif orang ateis yang berada didalam komunitas, menurut subjek, mereka memberikan setiap penjelasan tidak dari satu sudut pandang W.A.P J0 Subjek merasa nyaman berada didalam komunitas tersebut, karena merasa mempunyai pertanyaan yang sama, asumsi yang sama, dan jawaban yang sama W.A.P J06 Subjek memutuskan menjadi seorang ateis waktu kuliah,karena banyak membaca artikel mengenai tuhan, agama dan ateis. Subjek memutuskan untuk menjadi ateis agnostik W.A.P J08 Orang tua mengajarkan agama sejak subjek kecil dan membuat subjek penasaran dan bertanya mengenai tuhan dan ketika masuk smp subjek bertanya mengenai tuhan karen mulai ragu dengan eksistensi tuhan W.A.P J4

8 7 8 Perkembangan sains Kemunafikan, ketidakadilan, dan tindakan buruk kaum beragama Menurut subjek, ilmu pengetahuan memberikan alasan kenapa segala sesuatu bisa terjadi, sedangkan agama tidak menyajikan hal yang seperti itu, agama hanya terfokus pada apa yang disampaikan tuhan W.A.P J4 Subjek banyak membaca artikel, melihat berbagai macam tindakan orang islam yang selalu mengatasnamakan tuhan membuat subjek semakin setuju dengan pandangan ilmu pengetahuan dan membuat subjek semakin ragu W.A.P J Ilmu pengetahuan memberikan pandangan yang masuk akal mengenai segala sesuatu terjadi, sedangkan agama memberikan pandangan yang sulit diterima akal sehat, hal ini membuat subjek menolak ajaran agama W.A.P J36 Subjek banyak membaca artikel, melihat berbagai macam tindakan orang islam yang selalu mengatasnamakan tuhan membuat subjek semakin setuju dengan pandangan ilmu pengetahuan dan membuat subjek semakin ragu W.A.P J Menurut subjek, orang beragama banyak yang munafik dan tidak menunjukkan kebaikan yang diajrakan agama W.A.P J8

9 Rekonstruksi data 3 No Analisa tematik Doubt 3 Perkembangan sains Intimidasi secara intelektual Analisa dan koding Subjek tidak menjalakan ritual agama ketika mulai ragu dengan eksistensi tuhan W3.A.P.0606.J Banyak faktor yang membuat keraguan subjek semakin dalam, dari membaca, melihat perdebatan soal agama, dan subjek setuju dengan gaya berfikir ilmu pengetahuan dalam memandang dunia W3.A.P.0606.J Ilmu pengetahuan memberikan logika yang dapat diterima dan masuk akal W3.A.P.0606.J4 Menurut subjek, suatu teori, klaim itu memerlukan bukti yang kuat, dan alasan alasan yang logis, agama tidak meberikan hal tersebut W3.A.P.0606.J6 Ilmu pengetahuan memberikan bukti dan alasan terbentuknya sesuatu, agama tidak menyajikan itu W3.A.P.0606.J0 Banyak faktor yang membuat keraguan subjek semakin dalam, dari membaca, melihat perdebatan soal agama, dan subjek setuju dengan gaya berfikir ilmu pengetahuan dalam memandang dunia W3.A.P.0606.J Ilmu pengetahuan memberikan logika yang dapat diterima dan masuk akal W3.A.P.0606.J4 Menurut subjek, suatu teori, klaim itu memerlukan bukti yang kuat, dan alasan alasan yang logis, agama tidak meberikan hal tersebut W3.A.P.0606.J6 Subjek memandang teori yang disampaikan agama itu sebagai sebuah kesombongan W3.A.P.0606.J8 Jumlah kemunculan

10 4 Tantangan yang dihadapi Ilmu pengetahuan memberikan bukti dan alasan terbentuknya sesuatu, agama tidak menyajikan itu W3.A.P.0606.J0 Subjek merasa tidak ada gunanya berdebat, tetapi diskusi dan bertukar informasi memberikan manfaat W3.A.P.0606.J66 Biasanya subjek berdiskusi diforum online W3.A.P.0606.J70 Subjek juga sering berdiskusi dengan teman-temannya W3.A.P.0606.J7 Subjek membuat setiap kesimpulannya berdasarkan asumsi sendiri yang didukung dari berbagai fakta dan informasi yang dia terima W3.A.P.0606.J8 Subjek memakai topeng agama ketika berada dilingkungan keluarga W3.A.P.0606.J8 Subjek memakai topeng agama ketika berada dilingkungan umum W3.A.P.0606.J30 Tidak semua orang bisa menerima paham ateis W3.A.P.0606.J3 Subjek takut mengecewakan kedua orang tuanya jika mereka tau paham yang dianut subjek W3.A.P.0606.J38 Subjek mendapat penilaian negatif dari beberapa kelompokkelompok agama tertentu W3.A.P.0606.J46 Subjek mendapat penilaian negatif dari kelompok tertentu seperti pengurus musola dikampus, pengurus organisasi kristen dikampus W3.A.P.0606.J48 Menurut subjek, ateis mendapat penilaian negatif dari kelompok agama tertentu, bahkan mungkin ada yang menjauhi ateis W3.A.P.0606.J50 Subjek sering diajak adu argumen mengenani agama dan paham- 4 3

11 paham tertentu W3.A.P.0606.J60 Subjek sring diajak berdebat mengenai agama dan pemahamannya W3.A.P.0606.J6 Subjek merasa canggung ketika orang yang tidak mengetahui paham subjek bertanya kenapa dia tidak menjalankan ritual agama W3.A.P.0606.J84 Akan sulit menemukan pasangan hidup yang sepaham dengan subjek W3.A.P.0606.J9 Subjek pernah ditinggal oleh pacarnya karena paham yang dianut subjek W3.A.P.0606.J94 Menurut subjek, memakai topeng agama memang harus dilakukannya W3.A.P.0606.J96 Subjek akan kesulitan memilih pasangan hidup W3.A.P.0606.J98 Menurut subjek lebih baik dia memakai topeng agama daripada harus mengecewakan orangorang yang dia sayangi W3.A.P.0606.J0 Subjek tidak akan pernah jujur samapai dia siap untuk melakukannya W3.A.P.0606.J04

12 Rekonstruksi data 4 No Analisa tematik detachment dissociation 3 transition 4 declaration Analisa dan koding Subjek merasa takut ketika dirinya mulai meragukan eksistensi Tuhan, ia merasa doktrin mengenai agama yang disampaikan orang tuanya menyebabkan hal tersebut W4.A.P J Subjek merasa berdosa ketika mempertanyakan eksistensi Tuhan W4.A.P J4 Subjek berusaha mencari jawaban dari keraguannya W4.A.P J6 Subjek menemukan jawabannya berdasarkan kesimpulan sendiri W4.A.P J8 Banyak sumber yang membuat subjek menarik kesimpulan sendiri W4.A.P J0 Subjek menjalankan kehidupannya dengan cara humanis tanpa ada sosok yang harus ditakuti dan tanpa ada keterikatan aturan agama W4.A.P J Subjek bergabung dengan komunitas ateis online sebelum dia memutuskan jadi ateis W4.A.P J6 Subjek memandang positif orang-orang yang bergabung didalam komunitas ateis online W4.A.P J8 Subjek merasa nyaman bergabung didalamnya W4.A.P J0 Subjek merasa nyaman bergabung didalamnya W4.A.P J Subjek merasa legah setelah memutuskan jadi ateis dan tidak terbuka terhadap masyarakat mengenai paham yang dianut W4.A.P J Jumlah kemunculan

13 5 6 7 Orang tua dan cara asuh Intimidasi secara intelektual Tantangan yang dihadapi Subjek merasa takut ketika dirinya mulai meragukan eksistensi Tuhan, ia merasa doktrin mengenai agama yang disampaikan orang tuanya menyebabkan hal tersebut W4.A.P J Ketika masih beragama, subjek menjalankan perintah agama karena merasa itu kewajibannya W4.A.P J3 Orang tua tidak memaksakan ajaran agamanya W4.A.P J34 Subjek sempat merasa terpaksa menjalankan perintah agama yang diajarkan orang tua W4.A.P J36 Lama-kelamaan subjek terbiasa dengan ajaran agama yang diajarkan orang tua subjek W4.A.P J38 Subjek melaksanakan ajaran agama sewaktu masa kecil dan sempat penasaran dengan eksistensi tuhan W4.A.P J40 Banyak sumber yang membuat subjek menarik kesimpulan sendiri W4.A.P J0 Menurut subjek, terbuka didepan umum mengenai paham yang dianut akan sulit diterima dimasyarakat W4.A.P J6 Subjek memakai topeng agama ketika berada didepan umum dan akan terbuka ketika berada didepan orang yang subjek anggap dapat menerima pemikiran subjek W4.A.P J8

14 Rekonstruksi data 5 No Analisa tematik Analisa dan koding Jumlah kemunculan Orang tua tetap mengajarkan ilmu agama kepada subjek W5.A.P J Orang tua memberikan hukuman kepada subjek ketika subjek tidak Orang tua dan menjalankan ibadah cara asuh W5.A.P.0606.J4 Subjek mengerjakan ibadah secara terpaksa W3.A.P.0606.J6 Subjek terpaksa beribadah sebagai bentuk hormatnya terhadap orang tua W5.A.P.0606.J8 Internet sangat mempengaruhi pemikiran subjek 3 4 Perkembangan sains Intimidasi secara intelektual Kemunafikan, ketidakadilan dan tindakan buruk oleh orang beragama W5.A.P.0606.J3 Subjek merasa bebas mengungkapkan apa saja diinternet W5.A.P.0606.J34 Subjek mencari sumber yang bisa dipercaya untuk menjelaskan informasi yang diterimanya dari internet W5.A.P.0606.J40 Banyak jenis artikel yang dibaca oleh subjek W5.A.P.0606.J4 Artikel yang dibaca oleh subjek juga banyak mempengaruhi subjek W5.A.P.0606.J44 Biasanya informasi yang diterima subjek mengenai ateis dikemas secara logic dan masuk akal W5.A.P.0606.J46 Ada juga guru subjek yang tidak toleran terhadap agama lain W5.A.P.0606.J4 Subjek memandang tindakan guru yang membanding-bandingkan agama sebagai suatu tindakan yang tidak toleran W5.A.P.0606.J6 Subjek menjadi punya pemikiran yang memandang kalau kemungkinan setiap agama melakukan tindakan yang sama yaitu tidak toleran

15 W5.A.P.0606.J8 5 Tantangan yang dihadapi Subjek tidak akan pernah terbuka secara langsung mengenai pemahamannya sampai pemahaman mengenai ateis bisa ditermia oleh setiap orang W5.A.P.0606.J50 Menurut subjek pemahaman mengenai ateis tidak akan pernah diterima oleh semua orang dan agama W5.A.P.0606.J5 Subjek akan merasa kesulitan berada dilingkungan baru karena pemahamannya belum tentu dapat diterima dilingkungan baru W5.A.P.0606.J54

16 Rekonstruksi data 6 No Analisa tematik deteachment Transision 3 declaration 4 Perkembangan sains Analisa dan koding Banyak timbul pertanyaan dibenak subjek yang tidak bisa dijawab subjek yang semakin membuat subjek penasaran W6.A.P J56 Subjek dapat mempelajari apa saja yang berkaitan dengan ateis dan agama dari komunitas online tersebut W6.A.P J34 Subjek bergabung untuk mencari orang yang sependapat dengan dia dan untuk lebih memahami mengenai ateis itu sendiri W6.A.P J3 Subjek bergabung dikomunitas online ateis W6.A.P J8 Subjek merasa tidak nyaman dengan ritual agama ketika sudah menjadi ateis W6.A.P J Subjek bergabung dikomunitas online ateis W6.A.P J8 Subjek dapat mempelajari apa saja yang berkaitan dengan ateis dan agama dari komunitas online tersebut W6.A.P J34 Subjek mendapatkan informasi dari internet W6.A.P J36 Internet bisa mempertemukan orang yang sepemikiran meskipun jaraknya berjauhan, sunjek menemukan teman sepemikiran, begitu juga dengan penganut paham ateis lainnya, mereka saling bertemu di internet W6.A.P J40 Jumlah kemunculan

17 5 6 Intimidasi secara intelektual Kemunafikan, ketidakadilan, dan tindakan buruk oleh orang beragama Banyak masukan dari orang lain serta banyak membaca sehingga subjek mulai tidak sependapat dengan ajaran agama W6.A.P J0 Subjek berdiskusi dengan anggota di komunitas ateis yang ada serta berdiskusi dengan orang beragama W6.A.P J Diskusi tersebut banyak mempengaruhi pemikiran subjek mengenai agama W6.A.P J4 Subjek memiliki tokoh idola yang merupakan seorang ateis bernama bill W6.A.P J4 Menurut bill, kalau orang beragama seharusnya tidak boleh menyusahkan orang lain W6.A.P J46 Seseorang tidak seharusnya memaksa orang lain untuk mengikuti agamanya W6.A.P J48 Tidak ada gunanya beragama kalau sampai membuat susah orang lain W6.A.P J50 Subjek ragu bukan karna orang lain, tetapi karena memang pemikiran subjek sendiri W6.A.P J64 Berdiskusi di komunitas ateis dan beberapa teman, membuat subjek semakin kental terhadap konsep ateis W6.A.P J70 Subjek pernah bertanya kepada ahli agama mengenai pertnyaanpertanyaan yang membuat subjek penasaran W6.A.P J74 Ritual agama, tindakan orang beragama, menjadi alasan subjek menjadi seorang ateis W6.A.P J6 3

18 7 Tantangan yang dihadapi Dalam memilih pasangan, subjek tidak mencari status yang sama dengan dirinya mengenai konsep ketuhanan W6.A.P J80 Subjek akan menyembunyikan paham dari pasangannya W6.A.P J8 Subjek akan mengikuti status yang di bawa oleh pasangannya W6.A.P J84

19 Rekonstruksi No Analisa Tematik Analisa/Koding Jumlah Kemunculan Makna Ateis W.A.P.0306.J 6 W.A.P.0306.J4 W.A.P.0306.J6 W.A.P.0306.J0 W.A.P.0306.J W.A.P.0306.J4 Deteachment W.A.P.0306.J4 5 W.A.P.0306.J6 W.A.P.0306.J W.A.P.0306.J34 W.A.P.0306.J8 W.A.P.0306.J84 W.A.P.0306.J86 W.A.P.0306.J88 W.A.P.0306.J90 W.A.P J W.A.P J4 W.A.P J6 W.A.P J0 W.A.P J8 W.A.P J4 W.A.P J6 W.A.P J30 W.A.P J34 W3.A.P.0606.J W4.A.P J W4.A.P J4 W4.A.P J6 W4.A.P J8 W4.A.P J0 W6.A.P J56 3 Doubt W.A.P.0306.J5 W.A.P.0306.J54 W.A.P.0306.J96 W.A.P J6 W.A.P J W.A.P J36 W.A.P J38 W.A.P J46 W.A.P J48 W.A.P J5 W.A.P J54

20 4 Dissociation W.A.P.0306.J0 W.A.P J58 W.A.P J6 W.A.P J64 W.A.P J68 W.A.P J70 W.A.P J7 W.A.P J76 W4.A.P J 5 Transision W.A.P J86 W.A.P J88 W.A.P J9 W.A.P J98 W.A.P J0 W.A.P J06 W4.A.P J6 W4.A.P J8 W4.A.P J0 W4.A.P J W6.A.P J34 W6.A.P J3 W6.A.P J8 6 Declaration W.A.P.0306.J0 W.A.P.0306.J W.A.P.0306.J08 W.A.P.0306.J0 W.A.P.0306.J W.A.P J08 W4.A.P J W6.A.P J 7 Orang Tua dan Cara Asuh W.A.P.0306.J8 W.A.P.0306.J9 W.A.P.0306.J94 W.A.P.0306.J30 W.A.P J4 W4.A.P J W4.A.P J3 W4.A.P J34 W4.A.P J36 W4.A.P J38 W4.A.P J40 W5.A.P J W5.A.P.0606.J4 W3.A.P.0606.J6 W5.A.P.0606.J8 8 Perkembangan Sains W.A.P.0306.J8 W.A.P.0306.J96 W.A.P.0306.J98 W.A.P J4 W.A.P J

21 W.A.P J36 W3.A.P.0606.J W3.A.P.0606.J4 W3.A.P.0606.J6 W3.A.P.0606.J0 W5.A.P.0606.J3 W5.A.P.0606.J34 W5.A.P.0606.J40 W6.A.P J8 W6.A.P J34 W6.A.P J36 W6.A.P J40 9 Intimidasi Secara Intelektual W.A.P.0306.J8 W.A.P.0306.J4 W.A.P.0306.J00 W.A.P.0306.J0 W3.A.P.0606.J W3.A.P.0606.J4 W3.A.P.0606.J6 W3.A.P.0606.J8 W3.A.P.0606.J0 W3.A.P.0606.J66 W3.A.P.0606.J70 W3.A.P.0606.J7 W3.A.P.0606.J8 W4.A.P J0 W5.A.P.0606.J4 W5.A.P.0606.J44 W5.A.P.0606.J46 W6.A.P J0 W6.A.P J W6.A.P J4 W6.A.P J4 W6.A.P J46 W6.A.P J48 W6.A.P J50 W6.A.P J64 W6.A.P J70 W6.A.P J74 0 Kejahatan, Rasa Sakit dan Penderitaan Kemunafikan, Ketidakadilan, dan Tindakan Buruk oleh Orang Beragama W.A.P.0306.J0 W.A.P.0306.J4 W.A.P.0306.J6 W.A.P.0306.J8 W.A.P.0306.J5 W.A.P.0306.J54 W.A.P.0306.J58 W.A.P.0306.J06 W.A.P J W.A.P J8 7 4

22 W5.A.P.0606.J4 W5.A.P.0606.J6 W5.A.P.0606.J8 W6.A.P J6 Tantangan yang dihadapi W.A.P.0306.J W.A.P.0306.J4 W.A.P.0306.J6 W.A.P.0306.J8 W.A.P.0306.J34 W.A.P.0306.J38 W3.A.P.0606.J8 W3.A.P.0606.J30 W3.A.P.0606.J3 W3.A.P.0606.J38 W3.A.P.0606.J46 W3.A.P.0606.J48 W3.A.P.0606.J50 W3.A.P.0606.J60 W3.A.P.0606.J6 W3.A.P.0606.J84 W3.A.P.0606.J9 W3.A.P.0606.J94 W3.A.P.0606.J96 W3.A.P.0606.J98 W3.A.P.0606.J0 W3.A.P.0606.J04 W4.A.P J6 W4.A.P J8 W5.A.P.0606.J50 W5.A.P.0606.J5 W5.A.P.0606.J54 W6.A.P J80 W6.A.P J8 W6.A.P J84 30

23 Tahap detachment Mempertanyakan asal Tuhan Bagaimana Tuhan menciptakan bumi Masih menjalankan ritual agama Mulai ragu dengan eksistensi Tuhan Pada saat SMP Merasa takut dengan keraguan tersebut Merasa bersalah dengan keraguan tersebut Merasa berdosa dengan keraguan tersebut Subjek berusaha menghilangkan pikiran buruknya tentang Tuhan Subjek tetap berusaha berusaha mencari jawabannya Menemukan jawaban dari berbagai sumber dan kesimpulan sendiri

24 Tahap Doubt Keraguan subjek semakin dalam Faktor yang mempengaruhi Tidak menjalankan ritual agama lagi Pandangan ilmu pengetahuan Pandangan agama Dampak yang dialami Memberiakan bukti dan alasan yang masuk akal Sulit diterima akal sehat Memakai topeng agama dan Harus menjalankan ritual agama dengan terpaksa jika berada dilingkungan keluarga Subjek tidak nyaman dan menolak ajaran agama Merasa canggung jika ditanya mengapa tidak menjalankan solat dll Menghindar jika ditanyai mengenai solat dll

25 Tahap 3 Dissociation Pada saat sma Subjek masih percaya tuhan tetapi tidak menanamkan ajaran agama manapun dan telah memisahkan diri dari agama islam Merasa Bebas dari Ajaran Agama Bebas memikirkan apa saja Bebas melakukan apa saja Tidak merasa berdosa lagi Menjalani hidup dengan cara humanis Berbuat baik Saling menolong sesama manusia Tidak mlakukan hal yang merugikan orang lain Tidak memiliki acuan atau patokan hidup, menjalani hidup berdasarkan apa yang dipikirkan dan Universitas dirasakan Sumatera Utara

26 Tahap 4 Transision Mencari tempat yang sesuai dengan pemikiran subjek Subjek belum menjadi seorang ateis Mengikuti dan Bergabung dengan komunitas ateis online Subjek merasa nyaman berada didalamnya dan memandang positif komunitas tersebut Ateis Indonesia ABAM Mempunyai pertanyaan yang sama Mempunyai asumsi yang sama Mempunyai jawaban yang sama

27 Tahap 5 Declaration Subjek mengakui dirinya sebagai seorang ateis agnostik Pada Masa Kuliah Hal positif yang dialami Hal negatif yang dialami Perasaan subjek merasa lebih legah Banyak hambatan yang dihadapi Melakukan sesuatu bukan karena ada yang ditakuti Tidak memiliki pedoman hidup seperti kitab suci agama yang memaksa tidak berani terbuka terhadap orang tua dan keluarga pemilihan pasangan hidup akan mengalami kesulitan dilingkungan baru menjadi musuh kaum beragama yang ekstrimis Mendapatkan atau mencapai sesuatu bukan karena ada sosok seperti Tuhan yang memberi, tetapi murni usaha sendiri

28 Faktor Penyebab Orang Tua dan Cara Asuh Perkembangan Sains Intimidasi Secara Intelektual Bill Maher Kemunafikan, Ketidakadilan, dan tindakan Buruk dari Kaum Beragama Mengajarkan agama pada umumnya Sholat, mengaji, puasa, dll Kemajuan tekhnologi Perkembangan internet Aktif di media sosial Paling mempengaruhi Mengenali tokohtokoh ateis Membaca artikel mengenai ateis Mempertanyakan konsep ketuhanan Seharusnya orang beragama tidak menyusahkan orang lain Tidak nyaman dengan kaum beragama yang selalu mengatasnama kan Tuhan Kecewa terhadap perilaku anarkis kaum beragama Subjek merasa terpaksa mengikuti ajaran agama Bergabung dan menjadi anggota komunitas ateis secara online Artikel sins, gaya hidup, filosofi, dll Bertanya pada ustad dan ahli agama Bom bunuh diri Memandang dunia hanya dari perspektif agama Memaksakan hukum harus sesuai dengan yang diajarkan agama

29 Tantangan yang dihadapi Tantangan yang dihadapi Keterbukaan terhadap orang tua Kesulitan berada di lingkungan baru Menjadi musuh kaum beragama tidak menyukai paham ateis Pemilihan pasangan hidup Takut mengecewakan orang tua Mencari orang yang sepaham atau bisa memahami subjek Untuk dapat menemukannya harus terbuka dulu dijauhi Sering diajak beradu argumen Mendapat prasangka buruk atau penilaian negatif Tidak sepaham Tidak terbuka, tidak jujur sepaham Sulit mencari yang sepaham

30 LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA Pembukaan Wawancara (Opening) Isi Wawancara (Body) Membangun Raport Mengungkapkan tujuan wawancara dilakukan. Meminta izin subjek untuk merekam proses wawancara Konsep Tuhan Konsep Agama Konsep Ateis Proses Menuju Ateis o Detachment o Doubt o Dissociation o Transision o declaration Penyebab Hambatan Penutupan Wawancara (Closing) Pengantar mengakhiri wawancara Menanyakan kesediaan subjek apabila diwawancarai kembali Mengucapkan terima kasih

31

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Karen Amstrong dalam bukunya yang berjudul Sejarah Tuhan (2001), menjelaskan bahwa pada mulanya manusia memunculkan satu Tuhan yang merupakan penyebab pertama bagi segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prasejarah. Pada zaman yunani kuno misalnya, sudah mulai mempertanyakan

BAB I PENDAHULUAN. prasejarah. Pada zaman yunani kuno misalnya, sudah mulai mempertanyakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama merupakan fenomena universal yang dapat kita temui disetiap kehidupan manusia. Eksistensi agama telah ada sejak lama, bahkan sejak zaman prasejarah. Pada zaman

Lebih terperinci

GAMBARAN PROSES, FAKTOR PENYEBAB, SERTA TANTANGAN PENGANUT PAHAM ATEISME SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

GAMBARAN PROSES, FAKTOR PENYEBAB, SERTA TANTANGAN PENGANUT PAHAM ATEISME SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GAMBARAN PROSES, FAKTOR PENYEBAB, SERTA TANTANGAN PENGANUT PAHAM ATEISME SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Oleh MUHAMMAD RAJIEF 111301117 FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA 65 No : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Sebelum menjawab pernyataan, bacalah secara teliti 2. Pada lembar lembar berikut terdapat pernyataan yang membutuhkan tanggapan Anda. Pilihlah salah satu tanggapan yang

Lebih terperinci

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA

WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya...saya

Lebih terperinci

HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER EMOTIONAL AUTONOMY

HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER EMOTIONAL AUTONOMY LAMPIRAN I HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER EMOTIONAL AUTONOMY No Item Nilai Validitas Keterangan 1 0,584 Item diterima 2 0,466 Item diterima 3 0,144 Item ditolak 4 0,439 Item diterima 5 0,114 Item ditolak

Lebih terperinci

Apa Yang Sedang Terjadi Di Dunia Lain?

Apa Yang Sedang Terjadi Di Dunia Lain? Apa Yang Sedang Terjadi Di Dunia Lain? Yang telah saya pelajari adalah, tujuan segala sesuatu adalah kasih. Muhammad menyangkali bahwa Tuhan mempunyai banyak sekutu, karena ia bukan sekutu Tuhan. Ia sekutu

Lebih terperinci

KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI

KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI Pasal 1 Betapa mudah memuji dan mengikut Tuhan pada kondisi yang baik. Bagaimana kita bisa ingat untuk tetap setia bahkan dalam kondisi buruk sekalipun? Pasal 2 Pernahkah

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 Perilaku Agresif pada Anak A-2 Konformitas terhadap Teman Sebaya A-1 PERILAKU AGRESIF PADA ANAK Kelas / No. : Umur : Tanggal Pengisian : Sekolah : PETUNJUK PENGISIAN

Lebih terperinci

diri kita, menyembunyikan semua kenyataan yang mungkin menyakitkan dan membuat kita dibenci orang ketika

diri kita, menyembunyikan semua kenyataan yang mungkin menyakitkan dan membuat kita dibenci orang ketika Black N White persahabatanku 63 TOPENG ITU... Topeng yang dipakai untuk menyelimuti kebenaran dari diri kita, menyembunyikan semua kenyataan yang mungkin menyakitkan dan membuat kita dibenci orang ketika

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan LAMPIRAN 61 Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan gejala stres No. Variabel Cronbach s Alpha N

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas Lampiran 1 Hasil Validitas dan Reliabilitas VALIDITAS KONSEP DIRI NO Item VALIDITAS KETERANGAN 1. 0.410 Diterima 2. 0.416 Diterima 3. 0.680 Diterima 4. 0.421 Diterima 5. 0.174 Ditolak 6. 0.474 Diterima

Lebih terperinci

BAB II PENGENALAN TERHADAP TUHAN

BAB II PENGENALAN TERHADAP TUHAN BAB II PENGENALAN TERHADAP TUHAN A. Kemampuan Manusia Mengenal Tuhan. Manusia diakui memiliki kemampuan yang Iebih dibanding makhluk Iainnya untuk mengetahui kebenaran, membedakan yang baik dan yang buruk.

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR LAMPIRAN I KATA PENGANTAR Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang

Lebih terperinci

Lampiran. Item Pola Asuh Authoritative. Aspek Indikator Item

Lampiran. Item Pola Asuh Authoritative. Aspek Indikator Item Lampiran Item Pola Asuh Authoritative Aspek Indikator Item Pandangan Memberikan pengarahan tentang perbuatan baik yang perlu dipertahankan dan yang tidak baik agar ditinggalkan Memberikan bimbingan dengan

Lebih terperinci

INDAHNYA PERSATUAN DARI MANA MENGENAL MAZHAB SYI'AH?

INDAHNYA PERSATUAN DARI MANA MENGENAL MAZHAB SYI'AH? Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5.1. Kesimpulan Bab ini berusaha menjawab permasalahan penelitian yang telah disebutkan di bab pendahuluan yaitu melihat gambaran faktor-faktor yang mendukung pemulihan pada

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada 144 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian secara mendalam peneliti membahas mengenai self

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah salah satu generasi harapan bangsa dimana masa depan yang dicita-citakan bangsa ini berada di tangan mereka. Banyak orang menganggap bahwa mahasiswa

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA 1. Raja Sudhodhana mengundang 108 pertapa/brahmana, diantara 108 pertapa itu ada 8 orang pertapa bijak 2. Salah satu orang bijak adalah Kondanya 3.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMA N 1 KAJEN

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMA N 1 KAJEN BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMA N 1 KAJEN A. Upaya Guru dalam Membentuk Kecerdasan Emosional Siswa di SMA N 1 Kajen Dalam pembentukan kecerdasan emosional

Lebih terperinci

Sudah berkembang dengan baik Term 1. SC DIPERCAYA Mensyukuri nikmat Allah atas dirinya. Tahsin Al-Qur'an sesuai target

Sudah berkembang dengan baik Term 1. SC DIPERCAYA Mensyukuri nikmat Allah atas dirinya. Tahsin Al-Qur'an sesuai target Nama : Wan Muhammad Rayhan Arwindra Kelas : X A NIS/NISN : 151610052 / 0001462592 RAPOR PERKEMBANGAN KARAKTER SMA ISLAM SINAR CENDEKIA Semester Ganjil, Tahun Ajaran 2015-2016 1 16 Penilaian No Pokok Karakter

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

kemudian ia semakin yakini setelah ia berada di bangku perkuliahan. Perasaan ingin dilindungi merupakan alasan mengapa James tertarik kepada sesama je

kemudian ia semakin yakini setelah ia berada di bangku perkuliahan. Perasaan ingin dilindungi merupakan alasan mengapa James tertarik kepada sesama je BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN V.1. Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan proses wawancara untuk mengumpulkan data sehingga dapat menggambarkan secara menyeluruh bagaimana cara berinteraksi pria homoseksual

Lebih terperinci

1. Persiapan. A. Sumber. B. Apa yang dikatakan tentang Toleransi. C. Kemanakah Toleransi ini tertuju

1. Persiapan. A. Sumber. B. Apa yang dikatakan tentang Toleransi. C. Kemanakah Toleransi ini tertuju Pelajaran 13 HIDUP DI SINI DAN SEKARANG: TOLERANSI Kebebasan untuk semua? 28 Maret 2015 1. Persiapan A. Sumber Kisah 17:16-34 Yohanes 10:16 Yesaya 56:6, 7 "Di dunia itu disebut Toleransi, tapi di neraka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO 75 BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO Setelah dilakukan penelitian dan pengkajian adapun kandungan dalam novel Nak,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN 1. Pesat tapi tidak merata. - Otot besar mendahului otot kecil. - Atur ruangan. - Koordinasi mata dengan tangan belum sempurna. - Belum dapat mengerjakan pekerjaan

Lebih terperinci

Mengapakah Tuhan Tidak Menjawab Doa Saya? Adakah anda bercakap dengan Tuhan?

Mengapakah Tuhan Tidak Menjawab Doa Saya? Adakah anda bercakap dengan Tuhan? Mengapakah Tuhan Tidak Menjawab Doa Saya? Adakah anda bercakap dengan Tuhan? Adakah anda meluahkan masalah anda kepada-nya dan meminta pertolongan daripada-nya? Ramai orang berasa bahawa perbuatan ini

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N LEMBAR PERSETUJUAN Setelah membaca penjelasan penelitian ini dan mendapatkan jawaban atas pernyataan yang saya ajukan, maka saya mengetahui manfaat dan tujuan penelitian ini, saya mengerti

Lebih terperinci

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #28 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #28 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung LAMPIRAN 1 Alat Ukur KATA PENGANTAR Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung sedang melakukan penelitian mengenai Model Kompetensi pada reporter. Kuesioner ini terdiri dari

Lebih terperinci

MENYANGKAL TUHAN KARENA KEJAHATAN DAN PENDERITAAN? Ikhtiar-Filsafati Menjawab Masalah Teodise M. Subhi-Ibrahim

MENYANGKAL TUHAN KARENA KEJAHATAN DAN PENDERITAAN? Ikhtiar-Filsafati Menjawab Masalah Teodise M. Subhi-Ibrahim MENYANGKAL TUHAN KARENA KEJAHATAN DAN PENDERITAAN? Ikhtiar-Filsafati Menjawab Masalah Teodise M. Subhi-Ibrahim Jika Tuhan itu ada, Mahabaik, dan Mahakuasa, maka mengapa membiarkan datangnya kejahatan?

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 8 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.

Lebih terperinci

Saat ini ia adalah Perwakilan Media Muslimah Hizbut Tahrir Inggris di samping sebagai seorang istri dan seorang ibu dari dua orang anak.

Saat ini ia adalah Perwakilan Media Muslimah Hizbut Tahrir Inggris di samping sebagai seorang istri dan seorang ibu dari dua orang anak. {mosimage} Dr. Nazreen Nawaz (Media Representatif Muslimah Hizbut Tahrir Inggris) Terlibat dalam dakwah untuk mendirikan Khilafah bukanlah sebatas pilihan bagi orang yang memiliki waktu, tapi kewajiban

Lebih terperinci

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani Surat Paulus kepada Titus 1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba Allah dan rasul Kristus

Lebih terperinci

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa 301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Melalui analisis yang telah dilakukan oleh penulis, berdasarkan teori psikoanalisis

Bab 4. Simpulan dan Saran. Melalui analisis yang telah dilakukan oleh penulis, berdasarkan teori psikoanalisis Bab 4 Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Melalui analisis yang telah dilakukan oleh penulis, berdasarkan teori psikoanalisis sosial Karen Horney, dapat dipahami kecemasan yang dialami oleh tokoh Aku. Kecemasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan antara individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendapatnya secara terbuka karena takut menyinggung perasaan orang lain. Misalnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendapatnya secara terbuka karena takut menyinggung perasaan orang lain. Misalnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini masih terdapat orang - orang tidak mampu untuk menyatakan pendapatnya secara terbuka karena takut menyinggung perasaan orang lain. Misalnya mengemukakan

Lebih terperinci

BAB IV HATI NURANI. 2. KOMPETENSI DASAR Mengenal suara hati, sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat

BAB IV HATI NURANI. 2. KOMPETENSI DASAR Mengenal suara hati, sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat BAB IV HATI NURANI A. KOMPETENSI 1. STANDAR KOMPETENSI Memahami nilai nilai keteladanan Yesus Kristus sebagai landasan mengembangkan diri sebagai perempuan atau laki laki yang memiliki rupa rupa kemampuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan koloni terkecil di dalam masyarakat dan dari keluargalah akan tercipta pribadi-pribadi tertentu yang akan membaur dalam satu masyarakat. Lingkungan

Lebih terperinci

Depresi Rohani dan Konsep Tentang Penderitaan Ibr 12:5-11 Pdt. Andi Halim, M.Th. Kenapa orang percaya masih bisa mengalami depresi rohani?

Depresi Rohani dan Konsep Tentang Penderitaan Ibr 12:5-11 Pdt. Andi Halim, M.Th. Kenapa orang percaya masih bisa mengalami depresi rohani? Depresi Rohani dan Konsep Tentang Penderitaan Ibr 12:5-11 Pdt. Andi Halim, M.Th. Kenapa orang percaya masih bisa mengalami depresi rohani? Dari khotbah yang lalu sudah dijelaskan bahwa ada depresi yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI Dalam bab ini berisi tentang analisa penulis terhadap hasil penelitian pada bab III dengan dibantu oleh teori-teori yang ada pada bab II. Analisa yang dilakukan akan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mata pelajaran fiqih melalui metode diskusi. sehingga nantinya dalam diri siswa tertanam rasa tanggung jawab.

BAB V PEMBAHASAN. mata pelajaran fiqih melalui metode diskusi. sehingga nantinya dalam diri siswa tertanam rasa tanggung jawab. 1 BAB V PEMBAHASAN 1. Peningkatkan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah pada mata pelajaran fiqih melalui metode diskusi Diskusi adalah proses dimana siswa akan mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi

Lebih terperinci

52 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

52 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 52 53 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A - 1 Skala Harga Diri Remaja Panti Asuhan A - 2 Skala Persepsi Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Privasi 54 A - 1 Harga Diri Remaja Panti Asuhan 55 PETUNJUK PENGISIAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KONVERSI AGAMA TERHADAP KASUS GRIGUYUS AGUNG DARI ISLAM KE KATOLIK

BAB IV ANALISA KONVERSI AGAMA TERHADAP KASUS GRIGUYUS AGUNG DARI ISLAM KE KATOLIK BAB IV ANALISA KONVERSI AGAMA TERHADAP KASUS GRIGUYUS AGUNG DARI ISLAM KE KATOLIK A. Kronologi Pindah Agama Griguyus Agung Dari Islam ke Katolik Hasil dari penelitian bahwa kronologi pindah agama Griguyus

Lebih terperinci

Modul 6 PERKEMBANGAN JIWA AGAMA PADA MASA REMAJA

Modul 6 PERKEMBANGAN JIWA AGAMA PADA MASA REMAJA Perkembangan Jiwa Agama Pada Masa Remaja Modul 6 PERKEMBANGAN JIWA AGAMA PADA MASA REMAJA PENDAHULUAN Psikologi Agama pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) disajikan untuk membantu mahasiswa memahami

Lebih terperinci

Yohanes 18. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Yohanes 18. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yohanes 18 Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus Ditangkap Yesus di hadapan Hanas Petrus Menyangkal Yesus Imam Besar Menanyai Yesus Petrus Menyangkal Yesus Lagi Yesus di hadapan Pilatus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran sejarah di tingkat sekolah menengah atas pada dasarnya memberikan ruang yang luas kepada siswa untuk dapat mengoptimalkan berbagai potensi yang

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN KEPEMIMPINAN SESI 1: HATI SEORANG PEMIMPIN

MENGEMBANGKAN KEPEMIMPINAN SESI 1: HATI SEORANG PEMIMPIN PENDAHULUAN MENGEMBANGKAN KEPEMIMPINAN SESI 1: HATI SEORANG PEMIMPIN Tak ada waktu yang lebih tepat daripada saat ini untuk melayani Tuhan Yesus. Di seluruh dunia Allah melakukan sesuatu yang indah dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya diri dalam beberapa situasi, dan ketakutan dalam situasi lainnya, merasa

Lebih terperinci

HIJABMU ITU SEKEDAR PENUTUP KEPALA

HIJABMU ITU SEKEDAR PENUTUP KEPALA ANALISA: HIJABMU ITU SEKEDAR PENUTUP KEPALA ATAU MENJALANKAN PERINTAH ALLAH? Erika Ebener / 7 hours ago in Spiritual / 0 view / 6 min read / 147 trend #trending Dari sejak saya menulis artikel tentang

Lebih terperinci

PENGURANGAN JAM KERJA BAGI PEREMPUAN: PROBLEM ATAU SOLUSI PERSPEKTIF PENDIDIKAN OLEH NURLENA RIFAI

PENGURANGAN JAM KERJA BAGI PEREMPUAN: PROBLEM ATAU SOLUSI PERSPEKTIF PENDIDIKAN OLEH NURLENA RIFAI PENGURANGAN JAM KERJA BAGI PEREMPUAN: PROBLEM ATAU SOLUSI PERSPEKTIF PENDIDIKAN OLEH NURLENA RIFAI Disampaikan pada diskusi publik PSGA Ruang Teater Psikologi Ciputat, 22 Desember 2014 MENGAPA PERLU PENGURANGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN A PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN A PEDOMAN WAWANCARA Nama Responden : Usia : Hari/Tanggal Wawancara : Waktu Wawancara : Tempat Wawancara : Wawancara ke- : A. Latar Belakang Kehidupan Ibu Tiri 1. Pendidikan - Apa pendidikan terakhir

Lebih terperinci

LAMPIRAN ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS

LAMPIRAN ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS LAMPIRAN Nama : Alamat : Kelas : ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS A. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah setiap lembar pertanyaan dalam lembar soal ini dengan baik. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA 99 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA I. KEY INFORMAN 1. Faktor Internal Hubungan Dalam Keluarga a) Status dalam keluarga b) Pekerjaan orangtua c) Hubungan kedekatan dengan orangtua d) Peran orangtua dirumah

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN. No Sumber Data / Informasi. Dicapai. 1. Subyek penelitian. Keberagamaan Homoseksual. Mengetahui sikapsikap

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN. No Sumber Data / Informasi. Dicapai. 1. Subyek penelitian. Keberagamaan Homoseksual. Mengetahui sikapsikap LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN No Sumber Data / Informasi 1. Subyek penelitian adalah homoseksual (melalui wawancara mendalam) Aspek Pengumpulan Data Keberagamaan Homoseksual 1. keyakinan diri

Lebih terperinci

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02 Ini cerita seorang teman, sebut saja namanya Fifi. Setelah berpacaran bertahun-tahun, lima tahun lebih, akhirnya Fifi memutuskan untuk menikah. Senang? Yaaa, senang. Senang, karena akhirnya dia tiba sampai

Lebih terperinci

Kimia itu Mudah Kisah AshHabul Kahfi Kisah AshHabul Kahfi

Kimia itu Mudah Kisah AshHabul Kahfi Kisah AshHabul Kahfi Kisah AshHabul Kahfi Mereka adalah para pemuda, dimana Allah Ta ala memberi mereka petunjuk serta mengilhami mereka keimanan, sehingga mereka mengenal Rabb mereka dan mengingkari keyakinan kaum mereka

Lebih terperinci

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 121 122 Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 123 124 Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 125 126

Lebih terperinci

MENGAPA DIA HARUS MATI?

MENGAPA DIA HARUS MATI? MENGAPA DIA HARUS MATI? Ev. Andree Kho Di dalam semua agama, ada hal-hal tertentu yang sampai batas tertentu kelihatannya sama. Misalnya: Semua agama mengajarkan, supaya manusia berbuat baik. Semua agama

Lebih terperinci

dalam suatu hubungan yaitu pernikahan. Pada kenyataannya tidak semua pasangan pernikahan berasal dari latar belakang yang sama, salah satunya adalah p

dalam suatu hubungan yaitu pernikahan. Pada kenyataannya tidak semua pasangan pernikahan berasal dari latar belakang yang sama, salah satunya adalah p Penyesuaian Diri Wanita yang Melakukan Konversi Agama Pra Pernikahan Yulia Eka Wati Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstrak Konversi agama yang dilakukan oleh seseorang terutama wanita karena

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong LAMPIRAN 64 65 LAMPIRAN A A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong 66 Kelas : L/P : Pekerjaan Orangtua: No. Absen : SKALA PSIKOLOGI Petunjuk Pengisian : 1.

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Angket Try Out Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Angket Try Out Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Angket Try Out Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme Lampiran 2 Angket Field Test Kematangan Emosi dan Perilaku Altruisme Lampiran 3 Skoring Aspek Kematangan Emosi Lampiran

Lebih terperinci

Jangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti

Jangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti LAMPIRAN 1. Self Confidence Scale Nama : Usia : Kelas : Sekolah : L / P : Berilah tanda X pada jawaban yang sesuai dengan diri anda. Tersedia 4 pilihan jawaban yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2 BAB 2 DATA DAN ANALISA Produk utama yang akan dibuat berbentuk sebuah game interaktif untuk anak anak. Game tersebut mengajarkan sekaligus mendidik anak anak mulai dari usia 7-9 tahun mengenai sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cinta dan seksual merupakan salah satu permasalahan yang terpenting yang dialami oleh remaja saat ini. Perasaan bersalah, depresi, marah pada gadis yang mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kanak-kanak awal biasanya dikenal dengan masa prasekolah. Pada usia ini, anak mulai belajar memisahkan diri dari keluarga dan orangtuanya untuk masuk dalam lingkungan

Lebih terperinci

Kebenaran Kitab Suci Diterjemahkan dari Family Radio Bukti-Bukti Luar

Kebenaran Kitab Suci Diterjemahkan dari Family Radio  Bukti-Bukti Luar Kebenaran Kitab Suci Diterjemahkan dari Family Radio http://www.familyradio.com/cross/tract/how-true.htm Bukti-Bukti Luar Bukti-bukti luar, yaitu fakta-fakta diluar Kitab Suci memperlihatkan bahwa Kitab

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

Judul Tema: Perilaku Asertif

Judul Tema: Perilaku Asertif KELOMPOK Afrita Shima Devi 201410211303261 Sella Egar Tanisa 201410211303269 Alifatul Firda Aulia 201410211303280 Rachmania Tatsa L. 201410211303294 Shyntia Pradianti 201410211303300 PENGANTAR Banyak penyimpangan

Lebih terperinci

Farisi 1. Kelompok garis keras yang mendorong penurutan hukum-hukum dan adat istiadat Yahudi. 2. Sangat berpengaruh di sinagogsinagog

Farisi 1. Kelompok garis keras yang mendorong penurutan hukum-hukum dan adat istiadat Yahudi. 2. Sangat berpengaruh di sinagogsinagog BAB 10-15 Farisi 1. Kelompok garis keras yang mendorong penurutan hukum-hukum dan adat istiadat Yahudi. 2. Sangat berpengaruh di sinagogsinagog Saduki 1. Kaya, golongan kelas atas dan kelompok imam-imam

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA. religiusitas homoseksual Muslim dan Kristen meliputi :

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA. religiusitas homoseksual Muslim dan Kristen meliputi : 82 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA Bab ini membahas religiusitas homoseksual dan perbedaan makna religiusitas homoseksual Muslim dan Kristen meliputi : A. Religiositas Homoseksual di Surabaya Religiusitas

Lebih terperinci

JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN?

JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN? JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN? Salah satu prinsip yang diterapkan untuk mengambil arti dari nas-nas Alkitab adalah agama sejati

Lebih terperinci

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 133 134 Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 135 136 Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 137 138

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. a. Menurut bapak, seperti apa kecerdasan emosi dan spiritual?

LAMPIRAN-LAMPIRAN. a. Menurut bapak, seperti apa kecerdasan emosi dan spiritual? 125 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara 1. Kepala Sekolah a. Menurut bapak, seperti apa kecerdasan emosi dan spiritual? b. Menurut bapak, seberapa pentingkah pengembangan kecerdasan emosi dan

Lebih terperinci

Surat Paulus kepada Titus

Surat Paulus kepada Titus Titus 1:1-4 1 Titus 1:6 Surat Paulus kepada Titus 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba

Lebih terperinci

RPP PPKn Kurikulum 2013 Kelas VII

RPP PPKn Kurikulum 2013 Kelas VII RPP PPKn Kurikulum 2013 Kelas VII Berikut Contoh RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Lebih terperinci

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang

Lebih terperinci

Pelatihan Misi Kontemporer yang Efektif

Pelatihan Misi Kontemporer yang Efektif Pelatihan Misi Kontemporer yang Efektif Oleh: Pdt. Marvin J. Newell, D.Miss 1 Pelatihan Misi Kontemporer yang Efektif (Isi seminar ini diambil langsung dari buku, Gerakan Tuhan Masa Ini, fasal 13,oleh

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA 47 BAB III PENYAJIAN DATA Upaya Pembimbing Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Pada Anak Asuh Dipanti Asuhan Ar-Rahim Kota Pekanbaru. Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan dalam Bab ini, penulis akan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar

BAB VI PENUTUP. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar Kabupaten Tulungagung. Konversi agama pada pengikut Jama ah Tabligh cukup baik hal ini dapat diketahui dari pengalaman

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan manusia lainnya. Ketika seorang anak masuk dalam lingkungan sekolah, maka anak berperan sebagai

Lebih terperinci

#### Selamat Mengerjakan ####

#### Selamat Mengerjakan #### Apakah Anda Mahasiswa Fak. Psikolgi Unika? Ya / Bukan (Lingkari Salah Satu) Apakah Anda tinggal di rumah kos / kontrak? Ya / Tidak (Lingkari Salah Satu) Apakah saat ini Anda memiliki pacar? Ya / Tidak

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: DIDIK PAMIRSA AJI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: DIDIK PAMIRSA AJI A USAHA MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA MENGERJAKAN SOAL-SOAL LATIHAN DI DEPAN KELAS MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION ) (PTK di SMP NEGERI 3 KARTASURA) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari ketiga subyek, mereka memiliki persamaan dan perbedaan dalam setiap aspek yang diteliti. Khususnya dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR

BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR 69 BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR A. Implementasi Simbol dalam Perespektif Hermeneutika Paul Ricoeur Lempar ayam merupakan prosesi atau cara yang dilakukan

Lebih terperinci

TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA

TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA SUB BIDANG PEMBINAAN WARGA GEREJA SINODE GEREJA KRISTUS YESUS KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yesus atas pimpinan-nya sehingga buku ini dapat diterbitkan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkompetensi dalam berbagai bidang, salah satu indikator kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. yang berkompetensi dalam berbagai bidang, salah satu indikator kompetensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman semakin dibutuhkan pula individu yang berkompetensi dalam berbagai bidang, salah satu indikator kompetensi individu tercermin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran

Lebih terperinci

Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto

Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, 24 25 Ev. Andrew Kristanto Dalam Kitab Suci, Tuhan membangkitkan orang-orang untuk membuka jalan bagi Yesus Kristus. Salah satunya adalah Yohanes Pembaptis. Tuhan juga menggunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Saat Pertama

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Saat Pertama 168 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Saat Pertama Masuk Sekolah Dasar Berdasarkan hasil penelitian, anak down s syndrome yang masih muda pada

Lebih terperinci

K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA YANG BERASAL DARI JURUSAN IPA DAN IPS TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA YANG BERASAL DARI JURUSAN IPA DAN IPS TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA YANG BERASAL DARI JURUSAN IPA DAN IPS TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi empiris pada mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2007 Di Unika

Lebih terperinci