ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ASILFLOROGLUSINOL TERPRENILASI DARI KULIT BATANG SLATRI (Calophyllum soulattri. Burm F.)

Transkripsi

1 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ASILFLOROGLUSINOL TERPRENILASI DARI KULIT BATANG SLATRI (Calophyllum soulattri. Burm F.) Disusun Oleh : KARINA TEGARWATI JULIANI M SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains dalam bidang ilmu kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni, 2016

2 Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLOROGLUSINOL TERPERNILASI DARI KULIT BATANG SLATRI (Calophyllum soulattri BURM.F) Karina Tegarwati Juliani M LEMBAR SIAP UJI Surakarta, 13 Juni 2016 Skripsi ini dibimbing oleh : Pembimbing I Pembimbing II M. Widyo Wartono M. Si NIP Dr.rer. nat. Fajar Rakhman W., M.Si NIP NIDN Disahkan oleh, Kepala Program Studi S1 Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta Dr. Triana Kusumaningsih, M.Si NIP ii

3 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ASILFLOROGLUSINOL TERPRENILASI DARI KULIT BATANG SLATRI (Calophyllum soulattri BURM F.) belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga belum pernah ditulis atau dipublikasikan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Surakarta, 13 Juni 2016 Karina Tegarwati Juliani iii

4 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ASILFLOROGLUSINOL TERPRENILASI DARI KULIT BATANG SLATRI (Calophyllum soulattri BURM. F) KARINA TEGARWATI JULIANI Jurusan Kimia. Fakultas MIPA. Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Slatri (Calophyllum soulattri) merupakan salah satu tumbuhan obat yang tersebar luas di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan identifikasi senyawa golongan floroglusinol pada bagian kulit batang. Ekstraksi senyawa dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etil asetat. Ekstrak etil asetat dilakukan evaporasi sehingga didapatkan ekstrak kental yang kemudian dilakukan fraksinasi menggunakan kromatografi vakum cair (KVC). Isolasi senyawa dari fraksi hasil KVC dilakukan dengan kromatografi kolom flash. Proses kromatografi dipandu dengan kromatografi lapis tipis (KLT). Setelah dilakukan pemisahan, dipilih 2 isolat yang akan diidentifikasi yaitu fraksi A13 dan fraksi K. Elusidasi struktur senyawa dilakukan dengan metode spektroskopi UV, IR, dan NMR ( 1 H NMR, 13 C NMR, HSQC dan HMBC). Spektrum IR menunjukkan adanya serapan karakteristik dari gugus hidroksi dan karbonil. Spektrum 13 C NMR fraksi A13 dan fraksi K menunjukkan adanya tiga gugus karbonil. Spektrum 1 H NMR dari kedua isolat mengindikasikan adanya serapan proton hidroksi dan serapan proton metilen pada gugus isoprenil bebas. Perbedaan hasil identifikasi kedua isolat ditunjukkan dengan adanya perubahan pergeseran pada spektrum 13 C NMR pada daerah karbon alkena. Perbedaan lainnya ditunjukkan pada spektrum 1 H NMR yang menunjukkan adanya pergeseran salah satu proton metilen dari gugus isoprenil. Berdasarkan hasil analisis didapatkan dua senyawa asilfloroglusinol terprenilasi dengan kerangka yang mirip. Perbedaan kerangka kedua senyawa tersebut terdapat adanya pembentukkan gugus epoksi di salah satu gugus isoprenil pada fraksi K. Kata Kunci : floroglusinol, Calophyllum soulattri, kulit batang slatri iv

5 ISOLATION AND IDENTIFICATION OF PRENYLATED ACYLPHLOROGLUCINOL COMPOUND FROM STEM BARK OF SLATRI (Calophyllum soulattri BURM. F) KARINA TEGARWATI JULIANI Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences Sebelas Maret University ABSTRACT Slatri (Calophyllum soulattri) is a widely spreading medicinal plants in Indonesia. This study was conducted to isolation and identification compounds phloroglucinol group from the stem bark of slatri. Extraction of the compound was conducted by maceration using ethyl acetate. Evaporation of ethyl acetate extract is then fractionated using vacuum liquid chromatography (VLC). Isolation of the compound of the fraction of VLC results performed by flash column chromatography. Chromatography process is monitoring by thin layer chromatography (TLC). After the separation is employed, it is choosen 2 isolates, namely A13 fraction and K fraction that will be identified. The elucidation of compound structure was done by spectroscopic method such asuv, IR and NMR (1H NMR, 13C NMR, HSQC, and HMBC). IR spectrum shows the absorption characteristics of the hydroxy group and the carbonyl. 13C NMR spectrum of the fraction A13 and K fractions showed three carbonyl groups. 1H NMR spectrum of the two isolates indicates hydroxy proton and absorption of the methylene protons in isoprenoid group. Differences identification results in both isolates indicated by the change of shifts in 13 C NMR spectra in the area of carbon alkene. Other differences are shown in the 1H NMR spectrum showed a shift of one proton of the methylene group isoprenoid. Based on the analysis we found two compounds prenylated acylphloroglucinol with a similar structure. Differences structure two compounds are the formation of epoxy groups in one group isoprenoid of fraction K. v

6 MOTTO Maka, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain (Q.S. Al-Insyirah : 5-7) Dan, barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya (Q.S. Ath-Thalaq : 4) Jika pikiran saya bisa membayangkannya, hati saya bisa meyakininya, saya tahu saya akan mampu menggapainya (H. Jacson Brown) Kualitas bukanlah suatu kebetulan, kualitas selalu berasal dari usaha yang cerdas (John Ruskin) vi

7 PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan untuk : Orang Tua dan Keluarga Cemaraku tercinta Danika, Khanza, Attaya tersayang Teman-teman kimia angkatan 2012, terutama untuk yang paling setia Rizka Titi Harjanti dan Rahmat Jaya Eka Syahputra terima kasih karena tidak pernah pergi dan untuk group seperjuangan Semangat dan Genk Jemaah menuju Jannah terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini. Orang yang selalu ada dalam doaku. Untuk semua pembaca, semoga dapat lebih bermanfaat. vii

8 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan ijin-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Sains dari Jurusan Kimia FMIPA, UNS. Dalam penyusunan laporan ini, penulis tidak lepas dari bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr. Triana Kusumaningsih, M.Si selaku Kepala Program Studi Kimia FMIPA UNS dan selaku pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasinya 2. Bapak M. Widyo Wartono, M.Si selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan kesabaran selama menyelesaikan skripsi. 3. Bapak Dr.rer.nat Fajar Rakhman Wibowo, M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama menyelesaikan skripsi. 4. Ibu Dr. Khoirina Dwi Nugrahaningtyas, S.Si., M.Si selaku ketua Laboratorium Kimia FMIPA UNS, serta laboran-laboran mas Anang dan mbak Nanik atas bantuannya selama penelitian. 5. Seluruh Dosen di Jurusan Kimia, FMIPA UNS atas ilmu yang berguna dalam menyusun skripsi. 6. Teman yang selalu membantu dan memberikan semangat : Rizka Titi Harjanti, Rahmat JES, Frilia Elfani Putri, Ida Dahlia, dan untuk semua group Semangat dan Genk Jemaah menuju Jannah 7. Reno Saktian terima kasih untuk selalu menjadi alasan untuk semangat 8. Teman-teman Kimia Angkatan 2012 yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, kakak dan adik tingkat atas semua dukungan dan persahabatannya selama ini. 9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan viii

9 Penulis mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah berjasa kepada penulis khususnya dalam penyelesaian skripsi ini. Skripsi ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang membangun bagi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Surakarta, 13 Juli 2016 Karina Tegarwati Juliani ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN ABSTRAK... HALAMAN ABSTRACT... HALAMAN MOTTO... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi vii viii x xiii xiv xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 BAB II LANDASAN TEORI... 5 A. Tinjauan Pustaka Tanaman Calophyllum soulattri... 5 x

11 a. Deskripsi Tanaman... 5 b. Manfaat Tanaman... 6 c. Aktifitas biologis dan kimia pada C. soulattri Metode Isolasi dan Pemurnian Senyawa Bahan Alam a. Ekstraksi b. Kromatografi ) Kromatografi Lapis Tipis ) Kromatografi Vakum Cair (KVC) ) Kromatografi Kolom Flash Metode Identifikasi Senyawa Bahan Alam a. Spektroskopi Ultraviolet-Visible (UV-Vis) b. Spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR) c. Spektroskopi NMR ) Spektroskopi 1 H NMR ) Spektroskopi 13 C NMR ) HSQC ) HMBC B. Kerangka Pemikiran C. Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Alat dan Bahan Alat Bahan D. Prosedur Penelitian Determinasi Sampel Persiapan Sampel Isolasi Senyawa dari Ekstrak Kulit Batang C. soulattri a. Ekstraksi xi

12 b. Fraksinasi dan Purifikasi Senyawa dari Ekstrak Kulit Batang C. soulattri c. Kromatografi Vakum Cair (KVC) d. Kromatografi Kolom Flash Elusidasi Struktur Senyawa dari Ekstrak Kulit Batang C. Soulattri E. Teknik Analisis data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi, Fraksinasi dan Purifikasi Senyawa dari Ekstrak Kulit Batang C.Soulattri B. Identifikasi Senyawa Fraksi A Analisis Data UV Analisis Data FTIR Analisis Data NMR C. Identifikasi Senyawa Fraksi K Analisis Data NMR BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Serapan Khas Beberapa Gugus Fungsi pada Spektroskopi Inframerah Pergeseran Kimia Proton 1 H yang Khas (Relatif terhadap TMS).. 14 Tabel 3. Pergeseran Kimia pada Spektra 13 C NMR.. 15 Tabel 4. Massa Fraksi-fraksi Hasil KVC I, II, dan III Tabel 5. Sinyal Karbon 13 C NMR. 30 Tabel 6. Sinyal Proton 1 H NMR Tabel 7. Korelasi proton dengan karbon berdasarkan data HSQC senyawa A Tabel 8. Korelasi proton dengan karbon berdasarkan data HMBC senyawa A Tabel 9. Sinyal karbon 13 C NMR pada senyawa K 42 Tabel 10. Sinyal proton 1H NMR dari senyawa K.. 43 Tabel 11. Korelasi proton dengan karbon yang terikat berdasarkan HSQC dari senyawa K 45 Tabel 12. Korelasi proton dengan karbon tetangga berdasarkan data HMBC dari senyawa K 46 xiii

14 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Tanaman Calophyllum soulattri Burm.f.. 5 Gambar 2. Ekstrak Kental Kulit Batang C. soulattri. 23 Gambar 3. Hasil Uji KLT Fraksi 1-8 dari KVC I, II, dan III dengan Eluen n-heksana:etil asetat (9,5;0,5) dengan Penampak Bercak Ce(SO4)2 24 Gambar 4. Hasil Uji KLT Fraksi A12-A23 dari kromatografi kolom flash dengan Eluen n-heksan : Etil asetat (9,5;0,5). 25 Gambar 5. Hasil KLT Uji kemurnian fraksi A13 dengan sistem Eluen n- heksan:aseton (9,5:0,5) yang Telah Disemprot dengan Reagen Ce(SO4)2. 26 Gambar 6. Hasil Uji KLT Fraksi R5-R25 dari kromatografi kolom flash dengan Eluen n-heksan : Etil asetat (9,5;0,5).. 27 Gambar 7. Spektrum UV dari senyawa A Gambar 8. Spektrum IR senyawa A13 29 Gambar 9. Spektra 13 C NMR Senyawa A13 30 Gambar 10. Spektra 1H NMR dari senyawa A Gambar 11. Kerangka dasar senyawa floroglusinol. 32 Gambar 12. Spektra HSQC Senyawa A Gambar 13. Spektra HMBC Senyawa A13 36 Gambar 14. Pergeseran proton dan karbon isoprenil bebas.. 36 Gambar 15. Korelasi proton δh 8,12 ppm dengan δc 54,72 ; 70,31 ; 107,85 ppm dan Korelasi proton δh 2,44 dan 2,73 ppm dengan δc 97,16; 209,02 dan 207,71 ppm Gambar 16. Korelasi proton δh 1,20 ppm dengan δc 70,31;44,33;17,93 ppm, korelasi proton δh 0,93 dengan δc 23,02 ; 44,33 ; 70,31 ppm, dan δh 0,91 ppm dengan δc 27,65 ; 44,33 dan δc 70,31 ppm R29 38 xiv

15 Gambar 17. Korelasi proton δh 0,84 ppm dengan δc 217,55 ; 24,55 ; 45,71 ppm, korelasi proton δh 1,84 ppm dengan δc 41,02 ; 54,72, dan korelasi proton δh 1,21 ppm dengan δc 209,02 ; 54,72 ; dan 41,02 ppm 39 Gambar 18. Geseran kimia proton dan karbon senyawa A13 40 Gambar 19. Perbandingan nilai geseran kimia karbon dari senyawa A13 dan senyawa turunan asilfloroglusinol pada daun.. 40 Gambar 20. Spektrum 13C NMR dari Senyawa K Gambar 21. Spektrum 1 H NMR dari senyawa K.. 43 Gambar 22. Korelasi proton δh 2,53 ppm dengan δc 28,67 ppm dan korelasi proton δh 1,17 ppm dengan δc 33,29 ; 39,67 ; 43,54 ; 63,10 ; 59,06 ppm.. 47 Gambar 23. Perbandingan nilai pergeseran karbon dari senyawa A13 dengan senyawa K.. 48 Gambar 24. Perbandingan nilai pergeseran proton dari senyawa A13 dengan senyawa K 48 xv

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Diagram Alir Cara Kerja Lampiran 2. Perbesaran spektra 13 C NMR pada δc 97,27 ppm 217,44 ppm Lampiran 3. Perbesaran spectra 13 C NMR pada δc 11,65 ppm 70,65ppm. Lampiran 4. Perbesaran spectra 1 H NMR pada δh 7,52 ppm 8,10 ppm Lampiran 5. Perbesaran spectra 1 H NMR pada δh 4,89 ppm 5,25 ppm Lampiran 6. Perbesaran spectra 13 H NMR pada δh 0,65 ppm 3,20 ppm. Lampiran 7. Perbesaran spektra HSQC pada δc 122,05 ppm 118,58 Lampiran 8. ppm dan δh 4,89-5,25. Perbesaran spektra HSQC pada δc 5 ppm 60 ppm dan δh 0,5-3,2 ppm 61 Lampiran 9. Perbesaran spektra HMBC pada δc 54,92 ppm 107,78 ppm dan δh 7,52-8,10 ppm. 61 Lampiran 10. Perbesaran spektra HMBC pada δc 17,51 ppm 18,00 ppm dan δh 4,89-5,25 62 Lampiran 11. Perbesaran spektra HMBC pada δc 20,00 ppm 220,00 ppm dan δh 0,8-2,9 ppm. 62 Lampiran 12. Perbesaran spektra 13 C NMR pada δc 76,65 ppm 217,20 ppm fraksi K.. Lampiran 13. Perbesaran spektra 13 C pada δc 11,56 ppm 70,20 ppm fraksi K.. Lampiran 14. Perbesaran spectra 1 H NMR.. 64 Lampiran 15. Perbesaran spektra 1 H pada δc 7,45 ppm 8,10 ppm 64 Lampiran 16. Perbesaran spektra 1 H pada δh 5,01 ppm 5,25 ppm xvi

17 Lampiran 17. Perbesaran spektra HSQC pada δc 115,84 118,66 ppm dan δh 5,01 5,25 ppm Lampiran 18. Perbesaran spektra HSQC pada δc 5-65 ppm dan δh 0,8-2,95 ppm Lampiran 19. Perbesaran spektra HMBC pada δc ppm dan δh 6-8,10 ppm. Lampiran 20. Perbesaran spectra HMBC pada δc 11, ppm dan δh 0,5-5,25 ppm xvii