BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Ari Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pemisahan dengan VLC Hasil pemisahaan dengan VLC menggimakan eluen heksan 100% sampai diklorometan : metanol (50 : 50) didiperoleh 11 fraksi. Pengujian KLT terhadap pemisahaan VLC menunjukkan adanya vial yang mempunyai harga Rf yang sama sehingga dapat digabungkan yaitu fraksi 7 dan fraksi 8 (Lampiran 4), hasil gabungan dilakukan uji KLT kembali dan tidak dilakukan pemisahan lebih lanjut. Hasil KLT tidak dilakukan pemisahaan lebih lanjut karena dari hasil uji toksisitas fraksi 7 dan fraksi 8 tidak bersifat toksik terhadap larva udang dan fraksi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Tabel 1. Tabel 1. KLT hasil VLC No. No. Berat Keterangan Fraksi Vial (g) F, noda F noda F noda F noda F noda F noda F noda F noda F noda F,o noda Fn noda tidak naik Pemisahan dengan kromatografi kolom Hasil pemisahaan kromatografi kolom dari F2 dan F3 dilakukan uji KLT dengan eluen heksan : diklorometan (7 : 3) dan diperoleh senyawa F23 dan F37. Hasil pemisahannya diperoleh kristal bubuk berwama putih, dari hasil KLT kedua kristal tersebut mempunyai harga Rf yang sama dan didukung dengan pengukuran titik leleh kedua senyawa tersebut, kemudian dilakukan juga KLT 24
2 dengan membandingkan senyawa TsM dan TS menunjukkan bahwa ketiga senyawa tersebut sama karena harga Rf nya sama. Hasil KLT ketiga senyawa tersebut dapat dilihat pada lampiran 10. Tabel 2. KLT hasil kolom kromatografi F2 No No vial Eluen Rf Keterangan H:DCM (100%) 0.5 ; noda noda J ; 0.6 ; noda H:DCM (9:1) noda Tabel 3. KLT hasil kolom kromatografi F3 No No vial Eluen Rf Keterangan Heksan(100%) H:DCM(9:1) 0.48 ; noda H:DCM (8:2) 0.5 ; noda H:DCM (7:3) 0.5 ; noda noda H:DCM (6:4) 0.36 ; noda H:DCM (5:5) 0.32 ; noda H:DCM (4:6) noda H:DCM (3:7) noda noda noda H:DCM (2:8) noda ; noda 0.04; noda 25
3 Pemisahan dengan KLT preparatif Hasil dari KLT preparatif nodanya tidak terpisah karena nodanya tidak begitu jelas ketika dilihat pada lampu UV. Hasil uji KLT dapat dilihat pada Lampiran Isolasi dan pemurnian Hasil pemisahaan dari F2 sebanyak gram diperoleh senyawa TsH sebanyak 32 miligram berbentuk bubuk putih dengan titik leleh "C, sedikit larut dengan metanol, larut dajam pelarut n-heksan. Senyawa hasil isolasi dari kolom kromatogrfi F3 sebanyak 0.9 gram diperoleh senyawa yang sama dengan fraksi 2 sebanyak 28 miligram berbentuk bubuk putih dengan titik leleh "C. Hasil analisis KLT dapat dilihat pada Lampiran Rekristalisasi dan penentuan titik leleh Kristal yang diperoleh dari fraksi 2 dan fraksi 3 direkristalisasi menghasilkan kristal bubuk putih seberat 28 mg dan 32 mg kemudian diukur titik lelehnya dengan menggunakan alat Fisher Jhon, untuk mengetahui kristal tersebut telah mumi dilakukan uji KLT dengan berbagai eluen yang hasilnya tetap satu noda. Hasil analisis KLT dapat dilihat pada Lampiran 9 dan Tabel 4. Tabel 4. Hasil uji KLT dan titik leleh senyawa TsH Karakteristik senyawa TsH Senyawa TsH Titik leleli 180"-182"C Bentuk Kristal putih Perbandingan eluen dan harga Rf n-heksan : diklorometan (7:3); Rf = 0,56 n-heksan : diklorometan (5:5); Rf = 0,75 n-heksan : diklorometan (3:7); Rf = Hasil pemenksaan spektroskopi ultraviolet Hasil pemeriksaan dengan menggunakan spektroskopi ultraviolet terhadap senyawa TsH dalam pelarut kloroform menunjukkan serapan maksimum pada panjang gelombang 276 nm(a = 0.085), nm(a = 0.084) dan 234 nm (A= 0.246) (Gambar 3). 26
4 Hasil pemeriksaan spektroskopi inframerah Spektrum inframerah untuk senyawa TsH menunjukkan adanya pita serapan pada bilangan gelombang : cm"' (sedang), cm'' (sedang), cm"' (sedang), cm'' (kuat), cm'' (sedang), cm'' (sedang), cm"' (kuat), cm"' (lemah), cm"' (lemah) (Gambar 2). Cambaf 4. Spektrum IR senyawa TsTi Hasil pemeriksaan spektroskopi NMR Karakterisasi senyawa TsH menggunakan spektroskopi NMR yang meliputi NMR ID yakni 'H-NMR. Spektrum 'H-NMR (Gambar 4) memperlihatkan pergeseran kimia proton. Pelarut yang digunakan untuk 27
5 pengukuran spektrum NMR yaitu CDCI3, spektrum 'H-NMR diukur pada frekwensi 500 MHz. Gambar 5. Spektrum ' H-NMR senyawa TsH X t fittyr Miami OC Gambar 6. Spektrum '^C-NMR senyawa TsH 28
6 Hasil uji toiisisitas Uji pendahuluan aktifitas sitotoksik dengan metoda Brine Shrimps Lethality Test (BSLT) terhadap ekstrak total n-heksan dan hasil VLC untuk Fi, F2, F3, F4., F5, Fe, F7, Fg, F9, Fio, Fi 1, dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai LC50 ekstrak total, Fi, F2, F3, F4, F5, Fe, F7, Fg, F9, Fio, dan Fn. No Fraksi LC50 (ppm) 1 Ekstrak total F, F F F F F Fg F, F,o Fn TsH Pembahasan Pemisahan menggunakan kromatografi vakum cair dihasilkan 11 fraksi, yaitu Fi, F2, F3, F4, F5, Fe, F7, Fg^ F9, Fio, dan Fn. Dalam hal ini yang menjadi alasan kenapa F2 dan F3 yang dipilih imtuk diteliti hanya karena fraksi ini diperoleh paling banyak dibandingkan fraksi-fraksi lainnya yang merupakan hasil partisi dengan menggunakan kromatografi vakum cair dan pada fraksi 3 sudah berupa kristal kuning tetapi masih berbentuk dua noda dengan uji KLT. Seianjutnya F2 dan F3 ini dipisahkan menggunakan kromatografi kolom. Fasa diam (eluen) yang digimakan untuk kromatografi kolom ini berdasarkan sistem "S^ep Gradient Polarity^ yaitu menggimakan pelarut yang kepolaraimya ditingkatkan secara perlahan-lahan sehingga didapatkan pemisahan sampel yang cukup baik. 29
7 Fraksi-fraksi hasil pemisahan dengan kromatografi kolom seianjutnya diuji dengan KLT untuk mengetahuifraksi-fraksimana saja yang memiliki harga Rf {Retardation Factor) yang sama sehingga dapat digabungkan menjadi satu fraksi. Eluen yang digunakan untuk uji KLT hasil pemisahan kromatografi kolom dengan menggimakan eluen heksan : diklorometan (7 : 3). Kristal yang diperoleh dari pemisahan kolom kromatografi kedua fraksi tersebut dimumikan dengan cara rekristalisasi. Hasil isolasi diperoleh dua kristal mumi yaitu F23 dan F37. Hal ini dibuktikan dengan uji KLT masing-masing senyawa dan gabungan dari kedua senyawa tersebut dengan menggunakan eluen heksan : diklorometan (7 : 3), dilihat dari pola kromatogramnya dapat diasumsikan bahwa kedua senyawa tersebut sama, jadi untuk analisis seianjutnya hanya menggunakan satu senyawa saja. Senyawa yang diperoleh dilakukan uji KLT dengan membandingkan senyawa yang diperoleh peneliti terdahulu yaitu senyawa TsM (Mamik., 2009) dan TS (Deni.,2009), dilihat dari pola kromatogram ketiga senyawa ini diasumsikan sama, pola kromatogram ketiga senyawa ini dapat dilihat pada Lampiran 10. Tabel 6. Data spektrum inframerah senyawa TsH, TsM dan TS No Pita serapan Pita serapan Pita serapan Keterangan senyawa TsH (cm'') senyawa TsM (cm"') senyawa TS (cm') (1) 3446 Vibrasi ulur O-H ) (s) 2949 Vibrasi ulur C-H (s) 2924 alkana 2910 (s) (s) 2848 Vibrasi ulur C-H 2852 (s) aldehid , (k) 1734 C=0 ester ( C=C 1454 (s) (s) 1365 Vibrasi tekuk C (k) 1244 H dari CH3 gemdimetil (1) 1145 Vibrasi ulur C-O (1)
8 Tabel 7. Data spektrum UV TsH, TsM dan TS No X senyawa TsM (nm) X senyawa TsM (nm) X senyawa TS (nm) ] Senyawa yang didapat kemudian dilakukan uji KLT dengan berbagai variasi perbandingan yaitu eluen heksan : diklorometan (7 : 3), heksan : diklorometan (5 : 5) dan heksan : diklorometan (3 : 7) menunjukkan pola satu noda dan dilakukan pengukuran titik leleh yang mempunyai nilai C maka senyawa ini dapat dikatakan mumi karena harga titik lelehnya dengan kisaran < 2 menunjukkan bahwa kristal telah mumi. Analisis spektrum ultraviolet dari senyawa TsH dalam kloroform menunjukkan serapan maksimum pada panjang gelombang 276 nm(a = 0.085), nm(a = 0.084) dan 234 nm (A= 0.246), ini menunjukkan bahwa senyawa TsH tidak memiliki sistem elektron n terkonjugasi. Serapan ini hanya disebabkan oleh gugus karbonil. Hal ini didukung oleh data IR yang menunjukkan serapan pada panjang gelombang cm"' yang mengindikasikan adanya karbonil. Analisis spektrum inframerah senyawa TsH memberikan informasi bahwa serapan pada bilangan gelombang cm"', cm"' mengindikasikan adanya vibrasi C-H alkana, serapan pada bilangan gelombang cm"' mengindikasikan adanya vibrasi C-H aldehid, bilangan gelombang 1734,01 cm"' mengindikasikan adanya gugus C=0 (karbonil), bilangan gelombang cm"' menimjukan adanya CH dari aldehid, bilangan gelombang 1452,40 cm"' mengindikasikan adanya vibrasi C-H alkena, bilangan gelombang 1381,03 cm"', 1365,60 cm"' mengindikasikan adanya vibrasi C-H dari -CH2-, bilangan gelombang cm"' mengindikasikan adanya vibrasi tekuk C-H dari -CHs, Serapan pada panjang gelombang cm"', cm"' dan cm'memperlihatkan adanya vibrasi ulur C-O. Spektrum ' H-NMR senyawa TsH memperlihatkan adanya 4 sinyal singlet proton terdapat pada 6H ppm, 5H ppm, 5H ppm, 6H ppm, 5H ppm, seianjutnya terdapat 3 sinyal dublet proton pada 5H ppm, 5H ppm, 6H 0.86 ppm. 4 sinyal triplet proton terdapat pada 8H ppm, 5H 4.50 ppm, 6H ppm, 6H ppm, 5H ppm. 7 sinyal multiplet 31
9 proton terdapat pada 5H 2.00, 5H ppm, 8H ppm, 6H ppm, 6H ppm, 5H ppm, 6H ppm (Tabel 9). Spektrum '^C-NMR TsH menunjukkan senyawa ini mengandung 31 atom karbon yang muncul pada 6c 15.9 ppm, 6c 16.9 ppm, 6c 17.0 ppm, 5c 17.7 ppm, 6c 18.4 ppm, 6c 21.5 ppm, 6c21.6 ppm, 5c23.4 ppm, 5c 23.5 ppm, 5c 23.8 ppm, 5c 26.8 ppm, 6c 28.2 ppm, 6c 28.9 ppm, 5c 31.4 ppm, 6c 33.0 ppm, 6c 33.9 ppm, 6c 36.9 ppm, 5c 37.9 ppm, 6c 38.6 ppm, 6c 39.7 ppm, 6c 39.8 ppm, 6c 40.2 ppm, 6c 41.7 ppm, 5c 42.2 ppm, 6c 47.8 ppm, 5c 55.4 ppm, 5c 59.2 ppm, 5c 81.1 ppm, 6c ppm, 5c ppm, 5c ppm (Tabel 8). Tabel 8. Perbandingan data pergeseran kimia 'H & '^C NMR senyawa TsH (CDCI3, 500 MHz) dengan 'H-NMR (CDCI3) dan '^C-NMR (CDCI3) senyawa metil oleanolat. No 'H-NMR 'H-NMR»c- '^C-NMR TsH Metil oleanolat NMR Metil oleanolat (Mamik,S.^008) TsH (Mamik,S.^008) , , , , , , , , , , , , , , , ,
10 Berdasarkan perbandingan data NMR senyawa TsH dengan senyawa metil oleanolat yang telah dilakukan oleh Mamik, S tahun 2008 (Tabel 9) dan senyawa TS oleh Deni, S tahun 2008 hanya terdapat sedikit perbedaan pergeseran kimia sehingga dapat diasumsikan senyawa TsH adalah metil oleanolat. Analisis IR pada senyawa TsH tidak menunjiikkan adanya vibrasi OH, ini disebabkan sistem pengaturan dari penarikan bilangan gelombang kurang pas sehingga vibrasi karakteristik dari OH tidak muncul tetapi jika diperhatikan dengan seksama ada spektrum yang speksifik sekitar 3450 cm'' dan pada TsM vibrasi OH pada bilangan gelombang cm'' dan TS pada bilangan gelombeng cm"'. Gambar 7. Metil oleanolat Uji toksisitas yang dilakukan dengan metoda Brine Shrimps Lethality Test (BSLT) menggunakan larva Artemia salina Leach terhadap ekstrak total n- heksan dan fi-aksi-fraksi menghasilkan suatu data (Tabel 3) yang kemudian diolah dengan metoda kurva xmtuk menentukan nilai LC50 (Lampiran 11). Dari analisis data diperoleh nilai LC50 untuk ekstrak total n-heksan ppm dan fi-aksi Fi, F3, F4, F5, F6, F7, Fg, F9, Fio dan Fn, masing-masing ppm, ppm, 50, 8159 ppm, ppm, 39,45 ppm, ppm, ppm, ppm, ppm dan ppm. Hal ini menimjukkan bahwa ekstrak total n- heksan, F3, F4, F5, Fe dan Fio mempunyai sifat toksik, F9 mempunyai sifat sangat toksik dan Fi, F7, Fg dan Fn tidak bersifat toksik terhadap uji kematian larva udang, karena suatu sampel dianggap toksik terhadap uji kematian larva udang jika konsentrasi maksimum 1000 ppm dengan LC50 < 500 ppm (Zetra dkk, 2007). Uji toksisitas senyawa TsH mempunyai nilai LC50 yaitu ppm, hal ini menunjukkan bahwa senyawa TsH bersifat toksik karena suatu senyawa dikatakan aktif anti kanker memiliki LC50 sebjisar < 250 ppm dan maksimal konsentrasi 500 ppm (Zetra dkk, 2007). 33
11 Hasil uji toksisitas pada ekstrak total, Fi, F2, F3, F4, F5, F6, F7, Fg, F9, Fio, Fu dan TsH menunjukan bahwa senyawa yang di isolasi dari fraksi n heksan buah Tabernaemontana spaerocarpha sudah terpisah antara senyawa yang aktif dan senyawa yang tidak aktif Senyawa TsH mempunyai sifat toksik karena senyawa TsH mempunyai gugus fimgsi yang bersifat aktif Senyawa TsH, TsM dan TS didapat dari jenis tanaman yang sama yaitu Tabernaemontana sphaerocarpa, tetapi pada senyawa TsM diperoleh dari fraksi etil asetat pada daun dan hanya dilakukan karaterisasi untuk penentuan struktur saja tetapi tidak dilakukan uji aktivitas dari senyawa yang didapat, senyawa TS dan senyawa TsH diperoleh dari fraksi heksan tapi senyawa TS dilakiikan uji anti bakteri sedangkan senyawa TsH dilakukan uji toksisitas. 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1. Uji fitokimia daun tumbulian Tabernaenwntana sphaerocarpa Bl Berdasarkan hasil uji fitokimia, tumbuhan Tabemaemontana sphaerocarpa Bl mengandung senyawa dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Uji fitokimia daun Nypa fruticans Pada uji fitokimia terhadap daun Nypa fruticans memberikan hasil yang positif terhadap fenolik, fitosterol, dan flavonoid.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Hasil pemisahan ekstrak n-heksana dengan kromatografi kolom Tujuh gram ekstrak n-heksana dipisahkan dengan kromatografi kolom, diperoleh 16 fi-aksi. Hasil
Lebih terperinciNoda tidak naik Minyak 35 - Noda tidak naik Minyak 39 - Noda tidak naik Minyak 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Hasil uji pendahuluan Setelah dilakukan uji kandungan kimia, diperoleh hasil bahwa tumbuhan Tabemaemontana sphaerocarpa positif mengandung senyawa alkaloid,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Uji fitokimia kulit batang Polyalthia sp (DA-TN 052) Pada uji fitokimia terhadap kulit batang Polyalthia sp (DA-TN 052) memberikan hasil positif terhadap alkaloid,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tumbuhan Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung untuk mengetahui dan memastikan famili dan spesies tumbuhan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Ekstraksi sampel daun tumbuhan pacar jawa {Lawsonia inermis Lin) Sebanyak 250 g serbuk daun Pacar jawa, pertama-tama di ekstrak dengan n- heksan, diperoleh ekslrak
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi Senyawa Fenolik Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar tumbuhan kenangkan yang diperoleh dari Desa Keputran Sukoharjo Kabupaten
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi dan Fraksinasi Sampel buah mahkota dewa yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari kebun percobaan Pusat Studi Biofarmaka, Institut Pertanian Bogor dalam bentuk
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat-alat 1. Alat Destilasi 2. Batang Pengaduk 3. Beaker Glass Pyrex 4. Botol Vial 5. Chamber 6. Corong Kaca 7. Corong Pisah 500 ml Pyrex 8. Ekstraktor 5000 ml Schoot/ Duran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan karakteristik dilakukan untuk mengetahui kebenaran identitas zat yang digunakan. Dari hasil pengujian, diperoleh karakteristik zat seperti yang tercantum
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.L Hasil 4.L1. Ujifitokimiadaun Quercus gemelilflorg Bi Pada uji fitokimia terhadap daun Quercus gemelilflora Bi memberikan hasil yang positif terhadap steroid, fenolik dan
Lebih terperinciADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris
BAB IV ASIL DAN PEMBAASAN 4.1. Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris Serbuk daun (10 g) diekstraksi dengan amonia pekat selama 2 jam pada suhu kamar kemudian dipartisi dengan diklorometan.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa. steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran 1, Hal.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa Roxb.) menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid, terpenoid, steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1 Pengumpulan dan Persiapan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus champeden Spreng yang diperoleh dari Kp.Sawah, Depok, Jawa Barat,
Lebih terperinciISOLASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN Nerium oleander
ISOLASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN Nerium oleander Nelda Fitria 1, Hilwan Yuda Teruna 2, Yum Eryanti 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia FMIPA Universitas Riau 2 Dosen Jurusan Kimia FMIPA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Uji Fitokimia daun Artabotrys sp Analisis uji fitokimia terhadap daun Artabotrys sp menunjukkan hasil positif terhadap senyawa golongan terpenoid/steroid,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODA
III. BAHAN DAN METODA 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :peralatan distilasi, neraca analitik, rotary evaporator (Rotavapor
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCBAAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membuat, mengisolasi dan mengkarakterisasi derivat akrilamida. Penelitian diawali dengan mereaksikan akrilamida dengan anilin sulfat.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.l. Hasil IV.Ll. Hasil Sintesis No Nama Senyawa 1. 2'-hidroksi calkon 0 Rendemen (%) Titik Leleh Rf Spektrum 43 86-87 0,44 (eterheksana Spektrum UV A^fjnm (A): 314,4; 221,8;
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi
2 dikeringkan pada suhu 105 C. Setelah 6 jam, sampel diambil dan didinginkan dalam eksikator, lalu ditimbang. Hal ini dilakukan beberapa kali sampai diperoleh bobot yang konstan (b). Kadar air sampel ditentukan
Lebih terperinciISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
ISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Novitaria 1*, Andi Hairil Alimuddin 1, Lia Destiarti 1 1 Progam Studi Kimia,
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor.
Lampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor. 60 Lampiran 2. Gambar tumbuhan buni dan daun buni Gambar A. Pohon buni Gambar B.
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Identifikasi Spons
Lampiran 1. Surat Keterangan Identifikasi Spons 96 97 98 Lampiran 2. Pembuatan Larutan untuk Uji Toksisitas terhadap Larva Artemia salina Leach A. Membuat Larutan Stok Diambil 20 mg sampel kemudian dilarutkan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Sampel Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar Bringharjo Yogyakarta, dibersihkan dan dikeringkan untuk menghilangkan kandungan air yang
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.)
Lampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.) Gambar 1. Tumbuhan gambas (Luffa acutangula L. Roxb.) Gambar 2. Biji Tumbuhan Gambas (Luffa acutangula L. Roxb.) Lampiran 2. Gambar Mikroskopik
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. Jurnal yang berjudul Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam Daun Tembelekan. Oleh Darmawati M. Nurung NIM:
LEMBAR PENGESAHAN Jurnal yang berjudul Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam Daun Tembelekan Oleh Darmawati M. Nurung NIM: 441 410 004 1 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DALAM DAUN
Lebih terperinci4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon
4 Pembahasan 4.1 Sintesis Resasetofenon O HO H 3 C HO ZnCl 2 CH 3 O Gambar 4. 1 Sintesis resasetofenon Pada sintesis resasetofenon dilakukan pengeringan katalis ZnCl 2 terlebih dahulu. Katalis ZnCl 2 merupakan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di
30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 - Januari 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L etanol, diperoleh ekstrak
Lebih terperinciTOKSISITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK ETANOL DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora Linn.) SEBAGAI SKRINING AWAL ANTIKANKER SKRIPSI
TOKSISITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK ETANOL DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora Linn.) SEBAGAI SKRINING AWAL ANTIKANKER SKRIPSI OLEH : I MADE ADI SUARDHYANA NIM. 1108105005 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciIsolasi Senyawa Fenolat dari Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Tumbuhan Gandaria
Jurnal Penelitian Sains Volume 13 Nomer 1(C) 13103 Isolasi Senyawa Fenolat dari Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Tumbuhan Gandaria Fitrya, Lenny Anwar, dan Era Novitasari Jurusan Kimia FMIPA, Universitas
Lebih terperinciBABm METODOLOGI PENELITIAN
BABm METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan Alat-alat yang digunakan adalah seperangkat destilasi sederhana (Elektromantel MX), neraca analitik, ultrasonik Kery Puisatron,
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Sebanyak 10 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker
Lampiran. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Pereaksi pendeteksi Flavonoid Pereaksi NaOH 0% Sebanyak 0 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciJurnal Kimia Indonesia
Jurnal Kimia Indonesia Vol. 1 (1), 2006, h. 17-21 Isolasi Senyawa Antrakuinon dari Cassia multijuga (Leguminosae) Alfinda Novi Kristanti, Nanik Siti Aminah, Mulyadi Tanjung, Yusamsutin, Azizah, dan Dahlia
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA TOKSIK DARI DAGING BUAH PARE (Momordica charantia L.) I G. A. Gede Bawa
ISSN 1907-9850 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA TOKSIK DARI DAGING BUAH PARE (Momordica charantia L.) I G. A. Gede Bawa Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran e-mail : gung_bawa@kimia.unud.ac.id
Lebih terperinciBAB III PERCOBAAN DAN HASIL
BAB III PERCOBAAN DAN HASIL III.1 Alat dan Bahan Isolasi senyawa metabolit sekunder dari serbuk kulit akar dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut MeOH pada suhu kamar (maserasi). Pemisahan
Lebih terperinciISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA KIMIA DARI EKSTRAK n-heksan KULIT BATANG Garcinia rigida
ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA KIMIA DARI EKSTRAK n-heksan KULIT BATANG Garcinia rigida Berna Elya Departemen Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok 16424,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN IV.1 Artonin E (36)
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Artonin E (36) Artonin E (36) diperoleh berupa padatan yang berwarna kuning dengan titik leleh 242-245 o C. Artonin E (36) merupakan komponen utama senyawa metabolit sekunder yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.L Hasil 4.1.1. Isolasi kulit batang tumbuhan Polyalthia sp (Annonaceae) Sebanyak 2 Kg kulit batang tuinbulian Polyalthia sp (Annonaceae) kering yang telah dihaluskan dimaserasi
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Penelitian yang dilakukan terhadap kayu akar dari Artocarpus elasticus telah berhasil mengisolasi dua senyawa flavon terprenilasi yaitu artokarpin (8) dan sikloartokarpin (13). Penentuan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel Temulawak Terpilih Pada penelitian ini sampel yang digunakan terdiri atas empat jenis sampel, yang dibedakan berdasarkan lokasi tanam dan nomor harapan. Lokasi tanam terdiri
Lebih terperincisan dengan tersebut (a) (b) (b) dalam metanol + NaOH
4 Hasil dan Pembaha san Pada penelitian mengenai kandungan metabolitt sekunder dari kulit batang Intsia bijuga telah berhasil diisolasi tiga buah senyawaa turunan flavonoid yaitu aromadendrin (26), luteolin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Waktu Penelitian Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian daun dari tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Isolasi daun Gynura divaricata dengan pelarut heksana Daun Gynura divaricata setelah dihaluskan (110 gram), kemudian diperkolasi dengan pelamt heksana diperoleh
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada awal penelitian dilakukan determinasi tanaman yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas botani dari tanaman yang digunakan. Hasil determinasi menyatakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAI'ASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAI'ASAN 4.L Hasil 4.LL Isolasi daun Sauropus androgynus (L.) Merr Sebanyak 677,8 gram daun Sauropus androgynus (L.) Merr kering yang telah dihaluskan dimaserasi dengan pelarut n-heksana,
Lebih terperinciSenyawa 1 C7H8O2 Spektrum IR senyawa C7H8O2. Spektrum 13 C NMR senyawa C7H8O2
Senyawa 1 C7H8O2 Spektrum IR senyawa C7H8O2 Spektrum 1 H NMR senyawa C7H8O2 Spektrum 13 C NMR senyawa C7H8O2 Jawaban : Harga DBE = ½ (2C + 2 - H - X + N) = ½ (2.7 + 2-8 - 0 + 0) = ½ (16-8) = 4 Data spektrum
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sintesis C-3,7-dimetil-7-hidroksiheptilkaliks[4]resorsinarena
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sintesis C-3,7-dimetil-7-hidroksiheptilkaliks[4]resorsinarena Pada penelitian ini telah disintesis C-3,7-dimetil-7- hidroksiheptilkaliks[4]resorsinarena (CDHHK4R) dari
Lebih terperinciKIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS)
KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS) 1.PENDAHULUAN 2.KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI 3.SPEKTROSKOPI UV-VIS 4.SPEKTROSKOPI IR 5.SPEKTROSKOPI 1 H-NMR 6.SPEKTROSKOPI 13 C-NMR 7.SPEKTROSKOPI MS 8.ELUSIDASI STRUKTUR Teknik
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan.
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan. 43 Lampiran 2. Gambar tumbuhan eceng gondok, daun, dan serbuk simplisia Eichhornia crassipes (Mart.) Solms. Gambar tumbuhan eceng gondok segar Daun eceng gondok 44 Lampiran
Lebih terperinciKAT A PENGANTAR. Pekanbaru, Desember Penulis. iii
KAT A PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah rabb semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kemajuan hasil penelitian, dengan
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)
23 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Penyiapan Sampel Kualitas minyak kastor yang digunakan sangat mempengaruhi pelaksanaan reaksi transesterifikasi. Parameter kualitas minyak kastor yang dapat menjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis Roem) yang diperoleh dari daerah Tegalpanjang, Garut dan digunakan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai
40 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali menunjukkan bahwa sampel tumbuhan yang diambil di
Lebih terperinci4 PEMBAHASAN. (-)-epikatekin (5, 7, 3, 4 -tetrahidroksiflavan-3-ol) (73). Penentuan struktur senyawa tersebut
4 PEMBAHASAN Penelitian yang telah dilakukan terhadap fraksi non-alkaloid kulit batang Litsea javanica, berhasil mengisolasi 4 senyawa, satu diantaranya adalah senyawa murni yaitu (-)-epikatekin (5, 7,
Lebih terperinciBAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Alat-alat 1. Neraca Analitik Mettler PM 480 2. Rotary Evaporator Buchi 3. Corong 4. Gelas Beaker Pyrex 5. Gelas Ukur Pyrex 6. Kolom Kromatografi Pyrex 7. Plat Skrining
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahap pemanasan sehingga dapat menghindari terjadinya kerusakan komponen
55 BAB V ASIL PENELITIAN DAN PEMBAASAN 5.1 Uji Pendahuluan 5.1.1 Ekstraksi spons genus aliclona Grant, 1836 Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi. Maserasi dipilih karena
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pemisahan senyawa total flavanon 4.1.1.1 Senyawa GR-8 a) Senyawa yang diperoleh berupa padatan yang berwama kekuningan sebanyak 87,7 mg b) Titik leleh: 198-200
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Sebanyak 5 kg buah segar tanaman andaliman asal Medan diperoleh dari Pasar Senen, Jakarta. Hasil identifikasi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
21 ASIL DA PEMBAASA ilai e-docking dan Log P Senyawa Analog UK-3A E-docking program ArgusLab 4,0 digunakan untuk melihat kesesuaian antara senyawa aktif (ligan) dengan reseptor (protein/ligan) secara in
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
25 HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Zat Ekstraktif Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan ekstrak aseton yang diperoleh dari 2000 gram kulit A. auriculiformis A. Cunn. ex Benth. (kadar air 13,94%)
Lebih terperinciSENYAWA FENOLIK DARI FRAKSI METANOL BATANG TANAMAN ANDONG (Cordyline fruticosa) DAN AKTIVITAS SITOTOKSIKNYA TERHADAP SEL HeLa
SENYAWA FENOLIK DARI FRAKSI METANOL BATANG TANAMAN ANDONG (Cordyline fruticosa) DAN AKTIVITAS SITOTOKSIKNYA TERHADAP SEL HeLa Franciskus Tri Jaka Sentosa 1*, Ari Widiyantoro 1, Afghani Jayuska 1 1 Program
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA KALKON TURUNAN 3,4 -DIMETOKSI ASETOFENON DAN UJI TOKSISITAS MENGGUNAKAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)
SINTESIS SENYAWA KALKN TURUNAN 3,4 -DIMETKSI ASETFENN DAN UJI TKSISITAS MENGGUNAKAN METDE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) W.P.Hastiningrum 1, Y.Eryanti 2 & A.Zamri 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia
Lebih terperinci3 Percobaan dan Hasil
3 Percobaan dan Hasil 3.1 Pengumpulan dan Persiapan sampel Sampel daun Desmodium triquetrum diperoleh dari Solo, Jawa Tengah pada bulan Oktober 2008 (sampel D. triquetrum (I)) dan Januari 2009 (sampel
Lebih terperinci4 Pembahasan Artokarpin (35)
4 Pembahasan Pada penelitian yang dilakukan terhadap kayu akar tumbuhan Kelewih (A. communis) telah berhasil diisolasi dua senyawa turunan flavonoid, yaitu artokarpin (35), dan kudraflavon C (77). Kedua
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Penentuan kadar air berguna untuk mengidentifikasi kandungan air pada sampel sebagai persen bahan keringnya. Selain itu penentuan kadar air berfungsi untuk mengetahui
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinci4. Hasil dan Pembahasan
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Pembuatan Asap Cair Asap cair dari kecubung dibuat dengan teknik pirolisis, yaitu dekomposisi secara kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen
Lebih terperinciIsolasi Senyawa α-amirin Dari Tumbuhan Beilschmiedia Roxburghiana (Medang) Dan Uji Bioaktivitasnya
Akta Kimindo Vol. 3 No. Oktober 07: 27-32 Akta Kimindo Vol. 3 No. Oktober 07 : 27-32 AKTA KIMIA INDONESIA Isolasi Senyawa α-amirin Dari Tumbuhan Beilschmiedia Roxburghiana (Medang) Dan Uji Bioaktivitasnya
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Uji pendahuluan Uji pendahuluan terhadap daun Artocarpus champeden secara kualitatif dilakukan dengan teknik kromatografi lapis tipis dengan menggunakan beberapa variasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus 2012 -April 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Persiapan sampel Sampel kulit kayu Intsia bijuga Kuntze diperoleh dari desa Maribu, Irian Jaya. Sampel kulit kayu tersedia dalam bentuk potongan-potongan kasar. Selanjutnya,
Lebih terperinciKARAKTERISASI SENYAWA FENOLIK PADA KULIT BATANG JABON (Anthocephalus cadamba (ROXB.) MIQ
KARAKTERISASI SENYAWA FENOLIK PADA KULIT BATANG JABON (Anthocephalus cadamba (ROXB.) MIQ Nadiah 1*, Rudiyansyah 1, Harlia 1 1 Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah bagian daun tumbuhan suren (Toona sinensis
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah bagian daun tumbuhan suren (Toona sinensis Roem.). Determinasi tumbuhan ini dilakukan di Laboratorium Struktur
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FENOL DARI EKSTRAK METANOL BIJI PEPAYA (Carica Papaya Linn)
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FENOL DARI EKSTRAK METANOL BIJI PEPAYA (Carica Papaya Linn) Helda Olii, Weny J.A Musa, Mardjan Paputungan Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebanyak 400 gram sampel halus daun jamblang (Syzygium cumini)
4.1 Ektraksi dan Fraksinasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebanyak 400 gram sampel halus daun jamblang (Syzygium cumini) dimaserasi dengan pelarut metanol selama 4 24 jam, dimana setiap 24 jam
Lebih terperinciTransformasi Gugus Fungsi Senyawa Baekeol Sebagai Model Pembelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas
Transformasi Gugus Fungsi Senyawa Baekeol Sebagai Model Pembelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas Tati Rosmiati 1,a), Lia Dewi Juliawaty 2,b) dan Anita Alni 3,c) 1 SMA Negeri 3 Cimahi, Jl. Pasantren
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama lima bulan dari bulan Mei hingga September 2011, bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Bengkel Teknologi Peningkatan
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Mensintesis Senyawa rganotimah Sebanyak 50 mmol atau 2 ekivalen senyawa maltol, C 6 H 6 3 (Mr=126) ditambahkan dalam 50 mmol atau 2 ekivalen larutan natrium hidroksida,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DARI DAUN TANAMAN SIRSAK (Annona muricata L)
IDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DARI DAUN TANAMAN SIRSAK (Annona muricata L) R.Juliani 1, Yuharmen, H.Y. Teruna 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia Dosen Kimia Organik, Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciSintesis senyawa (le3e,6e,8e)-l,9-difenilnona-l,3,6,8-tetraen-5-on (3b)
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.Hasil 5.1.1. Sintesis senyawa (le,4e)-l,5-difenilpenta-l,4-dien-3-n (3a) Hasil yang diperleh berupa padatan berbentuk bubuk berwama kuning pudar Rendemen yang dihasilkan
Lebih terperinciISOLASI METABOLIT SEKUNDER DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN TANAMAN SRIKAYA (Annona squamosa Linn)
ISOLASI METABOLIT SEKUNDER DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN TANAMAN SRIKAYA (Annona squamosa Linn) M. Tripiana 1, H.Y. Teruna 2, N. Balatif 2 E-mail : mahyani_tn@yahoo.co.id 1 Mahasiswi Program
Lebih terperinciDAFTAR ISI... JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR PUBLIKASI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Hal JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR PUBLIKASI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR SINGKATAN... ABSTRAK... ABSTRACT...
Lebih terperinciBab IV Pembahasan. Gambar IV 1 alat pirolisator sederhana
Bab IV Pembahasan IV.1 Rancangan alat Asap cair dari tempurung kelapa dibuat dengan teknik pirolisis, yaitu dekomposisi secara kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia L.) yang diperoleh dari Kampung Pipisan, Indramayu. Dan untuk
Lebih terperinciJ. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2. ISOLASI SENYAWA ALKALOID DARI DAUN BULIAN (Eusideroxylon zwagery T. et B)
ISLASI SENYAWA ALKALID DARI DAUN BULIAN (Eusideroxylon zwagery T. et B) Afrida Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi Kampus ndalo KM 15 Jambi 36361 email:risetida@yahoo.com
Lebih terperinciISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI BUNGA TUMBUHAN MAWAR PUTIH (Rosa hybrida L.) SKRIPSI RUT SAMAYANA LUBIS
1 ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI BUNGA TUMBUHAN MAWAR PUTIH (Rosa hybrida L.) SKRIPSI RUT SAMAYANA LUBIS 110802041 DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciISOLASI METABOLIT SEKUNDER DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN TANAMAN Cerbera odollam Gaertn. (APOCYNACEAE)
ISOLASI METABOLIT SEKUNDER DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN TANAMAN Cerbera odollam Gaertn. (APOCYNACEAE) Rissan Ramaesy Tobing, Hilwan Yuda Teruna, Yuharmen Mahasiswa Program Studi S Kimia Bidang
Lebih terperinciSINTESIS DAN UJI TOKSISITAS DUA SENYAWA ANALOG KURKUMIN SIMETRIS DARI SIKLOHEKSANON DENGAN TURUNAN METOKSIBENZALDEHID
SINTESIS DAN UJI TOKSISITAS DUA SENYAWA ANALOG KURKUMIN SIMETRIS DARI SIKLOHEKSANON DENGAN TURUNAN METOKSIBENZALDEHID Ayu Lestari 1, Yum Eryanti 2, Adel Zamri 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia FMIPA-Universitas
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS DAUN BOTTO-BOTTO (CHROMOLAENA ODORATA L) TERHADAP ARTEMIA SALINA LEACH YANG BERPOTENSI SEBAGAI AGEN ANTIKANKER
ANALISIS EFEKTIVITAS DAUN BOTTO-BOTTO (CHROMOLAENA ODORATA L) TERHADAP ARTEMIA SALINA LEACH YANG BERPOTENSI SEBAGAI AGEN ANTIKANKER Mukhriani, Andi Armisman Edy Paturusi, Muh. Fitrah Ilyas, Dwi Wahyuni
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DALAM EKSTRAK METANOL DAUN PECUT KUDA JURNAL
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DALAM EKSTRAK METANOL DAUN PECUT KUDA JURNAL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan Oleh ARDIANTI SYAHRIL NIM:
Lebih terperinciIsolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder pada Ekstrak Metanol Tumbuhan Suruhan
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder pada Ekstrak Metanol Tumbuhan Suruhan OLEH RIAMSY DAI 441 410 062 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji Pembimbing I Pembimbing
Lebih terperinciMesomeri Jurnal Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan
N-METIL LAUROTETANIN DAN BOLDIN, DUA SENYAWA TURUNAN ALKALOID APORFIN DARI Cryptocarya tawaensis Merr (Lauraceae) Fera Kurniadewi a, Yana M. Syah b, Lia D. Juliawaty b dan Euis H. Hakim b a Jurusan Kimia,
Lebih terperinci: Jamu Flu Tulang. Jamu. Jamu Metampiron. Metampiron ekstraksi. 1-bubuk. Jamu. 2-bubuk. Tabel 1 Hasil Reaksi Warna Dengan pereaksi FeCl3
3-ekstraksi 21 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi 1 : Wantong 2 : Flu Tulang 3 : Remurat 4. 2. Uji 4.2.1 Uji Reaksi Warna Hasil uji reaksi warna terhadap metampiron jamu 1, jamu 2 dan jamu 3 dapat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Penapisan Sampel
HASIL DAN PEMBAHASAN Penapisan Sampel Tanaman daun dewa yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Balitro dan PSB. Hasil Identifikasi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciUJI TOKSISITAS TERHADAP FRAKSI-FRAKSI DARI EKSTRAK DIKLORMETANA BUAH BUNI
UJI TOKSISITAS TERHADAP FRAKSI-FRAKSI DARI EKSTRAK DIKLORMETANA BUAH BUNI (Antidesma bunius (L). Spreng) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinci