BAB IV ANALISA DAN REKOMENDASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DAN REKOMENDASI"

Transkripsi

1 19 BAB IV ANALISA DAN REKOMENDASI IV.1. Analisa Stakeholder Berdasarkan hasil observasi (sejak Maret 2007) dan ethnography research di Digital Beat Store Grand Indonesia Jakarta (10 12 Mei 2007) dan Paris van Java Bandung (1 3 Juni 2007), dan wawancara dengan manajemen Digital Beat Store dapat disimpulkan terdapat 15 pihak yang mempengaruhi Digital Beat secara langsung maupun tidak langsung, yaitu: Diagram 4.1. Stakehoder Analysis Major Label Content Provider Ring Back Tone Operator Telekomunikasi Indie Label Musisi Independen Staff Retailer Musik Digital Bajakan Pembajak Musik DIGITAL BEAT (db) Retailer Musik Digital Legal Toko Musik Konvensional (CD & Kaset) Toko Musik Online Pemilik Gadget Musik Digital Pembeli Pengunjung

2 20 1. Major Label Masih kuatnya dominasi musik-musik komersial dibawah naungan Major Label yang membentuk selera pasar Harus mampu menjaga loyalitas musisi andalannya untuk mempertahankan basis penggemar yang kuat Harus jeli melihat artis baru untuk dipromosikan musiknya agar dapat membentuk basis penggemar baru yang kuat Masih sedikit yang dapat bekerjasama dengan Digital Beat Store untuk mendistribusikan musiknya Masih bertahannya Major Label Indonesia dalam menjaga bargaining position-nya dalam menjual lagu secara satuan kepada retailer musik digital Terancam dengan kehadiran retailer musik bajakan di Indonesia 2. Musisi Label Terikat kontrak dengan Major Label dalam mendistribusikan musiknya Mengandalkan penjualan album, konser, ring back tone dan iklan Harus berkreasi tinggi agar lagu-lagu dalam albumnya diminati penggemar Harus menjaga basis penggemarnya untuk menjaga penjualan albumnya

3 21 Masih belum dapat menditribusikan musiknya secara satuan melalui distribution channel selain melalui atau dengan perjanjian dengan Major Label 3. Musisi Independen/Indie Memiliki antusiasme dan kreatifitas tinggi dalam menciptakan musik Membutuhkan distribution channel untuk memasarkan musiknya Meski belum semua Musisi Independen listed dalam jajaran lagu di Digital Beat Store, mereka menyambut positif kehadiran Digital Beat Store Musis Independen yang sudah listed di Digital Beat Store berharap mereka dapat lebih didukung dalam mempromosikan lagu-lagu mereka. 4. Toko Musik Konvensional (Kaset dan CD) Masih menjadi distribution channel utama di Indonesia dalam menjual musik komersial secara legal Masih menjadi pilihan utama peminat musik di Indonesia dalam membeli album dan lagu Menyadari bahwa pasar kini mulai bergeser ke tend musik digital Ada yang mulai ingin bekerjasama dengan Digital Beat Store (Tarra Mega Store/Disc Tara)

4 22 5. Toko Musik Online Pertumbuhannya masih belum pesat di Indonesia Pasar/peminatnya masih terbatas karena belum memasyarakatnya dan masih mahalnya sambungan internet di Indonesia Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa Online Music Services seperti Retailer Musik Digital Legal Masih belum popular dan diminati di Indonesia Di Indonesia hanya ada beberapa Retailer Musik Digital yang menjual musik secara legal Pilihan musiknya masih didominasi oleh lagu-lagu yang berasal dari Musisi Independen 7. Pembeli Musik di Digital Beat Store Membeli lagu dari Musisi Independen favoritnya Berawal dari sekedar iseng melihat dan mendengar musik yang listed di Digital Beat Store Mencari musik berbasis digital dengan kualitas baik 9

5 23 Tetap mengharapkan diperbanyaknya musik-musik komersial di Digital Beat Store 8. Pengunjung Digital Beat Store Banyak yang awalnya tidak sadar akan keberadaan Digital Beat Store di area Blitz Megaplex Banyak yang mengunjungi Digital Beat Store hanya untuk sekedar mengisi waktu luang sebelum menonton film Banyak yang tidak mengerti konsep Digital Beat Store Khusus datang ke Digital Beat Store untuk mencari musik dari Musisi Independen Banyak yang mengharapkan musik-musik komersial listed di Digital Beat Store Beberapa pengunjung kembali untuk membeli 9. Pemilik Gadget Musik Digital Mendownload lagu melalui CD, online music services, musik digital bajakan Lebih mudah mengerti konsep penjualan lagu di Digital Beat Store Menjadi target market Digital Beat Store 10. Pembajak Musik Ancaman terhadap Musisi dan Major Label

6 24 Dilain pihak, pembajakan menjadi media promosi gratis bagi Musisi Label sehingga namanya menjadi luas dan dikenal seluruh Indonesia Tidak dianggap sebagai ancaman bagi Digital Beat Store 11. Retailer Musik Digital Bajakan Dengan harga penjualan yang miring, banyak diminati pembeli musik digital dari seluruh SES level, lokal maupun expatriat. Menjaga consumer retention dengan jaminan CD dapat dikembalikan bila tidak dapat didengarkan Turut mendorong penjualan Gadget Musik Digital yang menjadi alat/device utama untuk mendengarkan musik digital 12. Staff Digital Beat Store Well-trained akan product dan company knowledge Menguasai lagu-lagu yang listed di Digital Beat Store Karakter khusus terbagi antara Digital Beat Store Jakarta dan Bandung 13. Indie Label Menjadi distribution channel Musisi Independen Beberapa diantaranya mampu mengorbitkan musisi terkenal sehingga akhirnya di akuisisi oleh Major Label

7 25 Dapat bekerjasama dengan Digital Beat Store dalam mendistribusikan musi para musisinya 14. Content Provider Ring Back Tone 1. Menjadi mitra Major Label dan Musisi Label dalam mendistribusikan musik 2. Digital Beat juga sedang menggarap bisnis sebagai Content Provider 15. Operator Telekomunikasi Menjadi mitra Major Label dan Musisi Label dalam mendistribusikan dan mempromosikan musik PT Digital Entertainment juga sedang menggarap kerjasama dengan operator telekomunikasi untuk menjadi mitra Content Provider penyedia musik Ring Back Tone Dengan melihat para pihak yang mempengaruhi perkembangan Digital Beat Store secara keseluruhan, untuk memberi fokus penelitian pada pihak yang paling berpengaruh terhadap penjualan musik secara retail di outlet Digital Beat Store, maka ethnography research ini memfokuskan pada pihak:

8 26 Diagram 4.2 Key Stakeholder Analysis Musisi Independen Staff DIGITAL BEAT (db) Pemilik Gadget Musik Pembeli Pengunjung Hubungan masing-masing pihak terhadap Digital Beat Store memiliki pengaruh dan karakteristik yang menjadi tantangan maupun dukungan terhadap perkembangan Digital Beat Store ke depannya. Dengan terbaginya penelitian ini di Digital Beat Store Jakarta dan Bandung, maka analisa pun akan dibagi berdasarkan kedua kota tersebut karena masing-masing pihak di kedua kota memiliki karakteristik yang khas. IV.2. Karakteristik Konsumen Jakarta Jakarta yang menjadi ibukota Indonesia dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi menjadikannya sebagai pusat mata pencaharian para musisi nasional dan distribusi penjualan musik di Indonesia. Sebut saja nama penyanyi atau band terkenal Indonesia, maka sebagian besar dari mereka berasal dari luar Jakarta untuk mengadu nasib dan sukses di ibukota. Sama hal dengan para musisi, para penduduk sekaligus

9 27 peminat musik di Jakarta sudah didominasi para pendatang. Hal ini pun menjadikan Jakarta sangat kompleks dan beragam dalam hal selera musik. Berhubungan dengan pusat mata pencaharian, Jakarta menjadi kota dengan tingkat pendapatan regional tertinggi di Indonesia. Selain tingkat pendapatan, tingkat konsumsi masyarakatnya pun sangat tinggi, terbukti dengan banyaknya kemunculan mall-mall sebagai pusat perbelanjaan warga ibukota sampai maraknya penjualan barang-barang elektronik, dari handphone sampai televisi plasma. Begitu familiar-nya warga Jakarta dengan teknologi, menjadikan gadget musik digital bukan barang langka lagi di Jakarta. Dari merk China sampai ipod banyak dicari penggemar musik untuk mendengarkan lagu-lagu favorit mereka. Apalagi dengan tingkat mobilitas dan kemacetan Jakarta yang membuat masyarakat banyak menghabiskan waktu di jalan, gadget musik digital menjadi sahabat sehari-hari. IV.2.1. Key Stakeholders Jakarta Dengan sedikit latar belakang yang kurang lebih mempengaruhi karakter masyarakat Jakarta, beberapa pihak di bawah yang turut berpengaruh terhadap perkembangan penjualan musik secara ritel di Digital Beat Store Grand Indonesia Jakarta, adalah: 1. Staff

10 28 Staff Digital Beat Store menjadi penghubung antara konsep toko musik digital yang ditawarkan Digital Beat Store dengan masyarakat, khususnya pengunjung Blitz Megaplex yang datang untuk menonton film. Terlebih masih sangat barunya konsep toko musik digital seperti ini di Indonesia, dalam arti kata toko musik digital yang legal alias bukan bajakan yang banyak ditemui di pusat perbelanjaan ITC. Apalagi dengan interiornya yang terkesan hi-tech, menjadikan Digital Beat Store sebagai daya tarik pengunjungnya namun sekaligus memberikan keragu-raguan kepada sebagian besar pengunjung untuk masuk dan melakukan trial atas produk yang ditawarkan. Untuk itu, staff Digital Beat Store memiliki peranan penting dalam menawarkan dan mengajak konsumen untuk masuk ke dalam toko serta memberi penjelasan (product knowledge) atas konsep penjualan serta musik-musik yang ditawarkan. Dari hasil ethnography research yang ditemui pada para staff Digital Beat Store Jakarta, karakteristik mereka antara lain: a) Menguasai produk (musik) yang listed dan service yang diberikan Digital Beat Store Hal ini terjadi karena manajemen PT Digital Entertainment memberikan training yang baik dan lengkap untuk mempersiapkan mereka berhadapan dengan konsumen yang masih belum familiar dengan konsep toko musik seperti Digital Beat Store.

11 29 Hal ini diungkapkan oleh beberapa staff, salah satunya Ririn yang bekerja di Digital Beat Store Grand Indonesia Jakarta. Sebelum Blitz Megaplex di Grand Indonesia ini dibuka, kita dibekali dengan training mengenai produk dan pelayanan Digital Beat Store maupun Blitz Megaplex. Training ini memakan waktu sekitar satu-dua minggu. Selain itu, setiap harinya kita selalu ada morning meeting untuk koordinasi dengan seluruh staff Blitz Megaplex. Sedangkan dengan manajemen Digital Beat Store juga ada update meeting sebulan sekali. Untuk memberikan informasi kepada konsumen, mereka memiliki kewajiban untuk menerangkan konsep toko, device apa saja yang bisa digunakan untuk menyimpan lagu dan lagu-lagu macam apa yang listed. Hal ini terlihat saat observasi dilakukan, beberapa staff sedang memberikan penjelasan kepada konsumen b) Mampu mengenali perilaku konsumen dalam membeli lagu Seperti yang diugkapkan oleh salah satu staff Digital Beat Jakarta: Beberapa konsumen ada yang datang kembali untuk membeli lagu. Biasanya mereka hanya membeli dua-tiga lagu. Lagu-lagu yang mereka beli kebanyakan memang lagu indie karena memang pilihan semacam itu yang banyak tersedia. Beberapa waktu kemudian, ada dari mereka yang kembali untuk melihat list baru yang datang. Dan kalau ada yang baru dan cocok dengan selera, mereka pun membeli lagu tersebut. c) Terkadang ragu dalam melakukan approach kepada konsumen Dapat dikaitkan dengan karakter masyarakat Jakarta yang cenderung risih saat didekati dan lebih suka diabaikan sebelum masuk ke comfort zone toko, maka beberapa staff terkadang terlihat tidak

12 30 selalu aktif mendekati semua calon pengunjung. Terkadang mereka memberikan space kepada calon pengunjung untuk sekedar melihatlihat dan menduga jenis toko apa Digital Beat Store ini. Namun, bila mereka melihat ada pengunjung (dibedakan antara calon pengunjung dan pengunjung disini, dimana calon pengunjung adalah para pengunjung Blitz Megaplex yang melihat-lihat Digital Beat Store dari jarak tertentu namun belum yakin untuk masuk ke dalam area toko. Sedangkan pengunjung adalah orang-orang yang sudah masuk ke dalam area toko Digital Beat Store namun tidak selalu memutuskan untuk membeli lagu atau bahkan sekedar mendengarkan lagu) yang sudah mulai masuk ke area toko, staff Digital Beat Store pun mulai percaya diri untuk memberikan informasi seputar konsep penjualan lagu dan list lagu yang tersedia. d) Proaktif dalam membantu konsumen mengaplikasikan musik hasil download Berdasarkan hasil observasi, staff Digital Beat Store terlihat proaktif dalam membantu konsumen untuk mengaplikasikan musik download ke dalam device yang akan digunakan. Hal ini juga dilakukan oleh staff Digital Beat Store, Ririn, yang membantu konsumen, Indra (43 tahun), saat ingin menjadikan lagu yang telah ia download menjadi ring tone handphone-nya. Selain Ririn, beberapa staff Digital Beat

13 31 Store juga terlihat terlatih memenuhi permintaan konsumen dalam mendengarkan musik dari device yang dimilikinya. 2. Pemilik Gadget Musik Digital DIGITAL BEAT (db) Pemilik Gadget Musik Pemilik Gadget Musik Digital menjadi target market Digital Beat Store dalam menjual musik secara retail. Pemiliki Gadget Musik Digital pastinya memiliki device yang ia gunakan untuk men-download dan mendengarkan musik favoritnya. Device yang dapat digunakan untuk men-download musik dari Point of Purchase (PoP) Digital Beat Store adalah USB, Memory Card, MP3 & MP4 Player (termasuk ipod). Berdasarkan hasil interview ke beberapa responden, dari device tersebut mereka akan men-transfer musik yang sudah di-download ke dalam gadget musik digital atau komputer mereka. Karakter dari para Pemilik Gadget Musik Digital ini pun beragam, dari yang sudah sangat loyal terhadap musik digital sampai yang masih sekedar coba-coba atau belum terbiasa dengan teknologi musik digital. Karakter tersebut digambarkan dengan observasi dari beberapa pengunjung Digital Beat Store:

14 32 a) Terbiasa dengan Gadget Musik Digital Sebagian besar responden memiliki MP3 Player seperti ipod untuk mendengarkan musik. MP3 Player sangat mereka butuhkan saat di perjalanan, sambil bekerja atau jogging. Range umur dari pengguna Gadget Musik Digital pun beragam, dari mulai usia SD sampai 40 tahun keatas. Usia ABG (SD-SMA) terlihat lebih familiar dengan MP3 Player dan menjadikan MP3 Player sebagai bagian dari lifestyle anak di ibukota. Sedangkan usia produktif (20 40 tahun) banyak yang menggunakan MP3 Player karena kebutuhan, baik untuk jogging atau teman mengisi waktu di jalan dan bekerja. Hal ini diungkapkan oleh salah satu konsumen berusia sekitar 40 tahunan yang diinterview di Digital Beat Store: Saya lebih suka mendengarkan musik di ipod karena handy dan compact. Dengan ukuran sekecil itu, saya bisa mendengarkan ratusan lagu mulai dari jogging, di mobil sampai bekerja. Saya sering browsing lagu-lagu era 70-an di internet karena saya kesulitan mencari format digitalnya. Saat saya melihat Digital Beat Store, seketika saya langsung tahu kalau toko ini adalah solusi saya. Waklaupun ternyata saya tidak menemukan lagu pilihan saya dengan penyanyi aslinya, namun koleksi cover version The Beatles yang ada di Digital Beat Store lumayan memenuhi kerinduan saya. b) Masih lebih menyukai CD dibandingkan MP3 Player Meski mengakui memiliki MP3 Player, masih terdapat orang-orang yang lebih suka mendengarkan musik dengan CD. Dari alasan lebih suka membeli album dengan bentuk fisiknya, kualitas suara sampai tak mau repot men-download lagu ke MP3 Player. Mereka adalah

15 33 golongan orang yang tidak terlalu sensitif terhadap perkembangan teknologi dan cenderung idealis dalam mendengarkan musik. Hal ini diungkapkan Rama (29 tahun), warga Jakarta yang kebetulan sedang berkunjung di Digital Beat Store Bandung dan akhirnya memutuskan untuk membeli lagu Ecotez dan cover version The Beatles: Dibandingkan dengan MP3, saya lebih sering membeli CD karena lebih mudah dioperasikan dibanding MP3 yang ada proses download dan upload yang cukup merepotkan. Serupa dengan Rama, Adham Somantrie yang merespon Blog Padepokan Budi Rahardjo atas tulisannya Trend Musik Digital: Kembali ke Singles memberikan sudut pandang lain dari pilihannya terhadap album CD: Saya masih prefer membeli album entah kenapa? Dengan membeli album saya memiliki hubungan erat dengan musisi tersebut. Karena terkadang, beberapa musisi membuat album dengan konsep tertentu, yang membuatnya menjadi tidak bisa dipisahkan satu lagu dari album tersebut. Coba perhatikan album Dream Theater Scenes from Memory. Konsepnya akan hilang jika dalam bentuk singles, sehingga musisinya pun membuat lagu yang diaransemen ulang untuk dijadikan singles (radio edit version atau single version, bukan original version). 10 c) Senang mengkoleksi lagu di handphone Sebagian orang lebih suka memanfaatkan feature yang tersedia di handphone mereka untuk mendengarkan lagu. Apalagi beberapa jenis Trend Musik Digital: Kembali ke Singles

16 34 handphone memang dikhususkan bagi pengguna handphone yang mengutamakan kejernihan suara dan fasilitas mendengarkan musik. Akhirnya, golongan ini merasa tidak terlalu perlu untuk memiliki MP3 Player apalagi bila handphone mereka memiliki kapasitas besar atau mereka bukan golongan orang yang senang mengkoleksi ratusan lagu, cukup lagu-lagu favorit atau terkini saja. Salah seorang konsumen Digital Beat Store sengaja datang hanya untuk mendownload lagu di handphone barunya saja. Baginya, mendownload lagu di Digital Beat Store lebih mudah daripada mendownload lewat internet. Saya baru mengganti handphone saya dengan jenis yang baru ini. Karena memang saya pernah berkunjung ke Digital Beat Store, maka setelah membeli handphone ini saya pun terfikir untuk mendownload lagu di Digital Beat Store. Apalagi disini saya tinggal pilih lagu dan staff Digital Beat Store yang akan membantu proses download ke handphone saya. Jadi, saya tak perlu repot. Ada pula seorang konsumen, Indra (43 tahun) yang terkesan gaptek namun senang dengan konsep Digital Beat Store dan akhirnya memutuskan untuk membeli lagu yang ia jadikan sebagai ring tone handphone-nya. Hal ini menandakan bahwa pengguna handphone menjadi target market yang sangat penting bagi Digital Beat Store, mengingat hampir seluruh penduduk Jakarta menggunakan handphone dan belum tentu memiliki MP3 Player.

17 35 3. Pengunjung Digital Beat Store DIGITAL BEAT (db) Pengunjung Bagi Digital Beat Store, pengunjung sama pentingnya dengan Pembeli (konsumen). Mengapa? Hal ini disebabkan tingginya tingkat keraguan pengunjung Blitz Megaplex untuk sekedar masuk ke dalam area Digital Beat Store. Resistensi mereka pun memiliki beragam alasan. Mulai dari tidak tahu kalau Digital Beat Store adalah toko musik digital sampai tidak jelasnya petunjuk yang dapat mengundang mereka untuk masuk. Berdasarkan hasil observasi, sebagian besar pengunjung Blitz Megaplex hanya berjalan di depan Digital Beat Store tanpa menaruh perhatian terhadap keberadaan toko musik digital tersebut. Rasa penasaran dan keberanian untuk masuk ke area toko biasanya dimulai bisa ada satu-dua orang yang duduk mendengarkan musik di headphone. Meskipun interior toko diakui seluruh pengunjung memiliki keunikan, namun atribut toko yang mengidentifikasikan diri sebagai toko musik sangatlah minim sehingga memberikan kesan yang melenceng dari fungsi seharusnya.

18 36 Berikut adalah kesan-kesan dari para responden yang diinterview di selasela waktu mereka browsing lagu-lagu: a) Kesan pertama terhadap penampilan (interior) toko adalah warnet (warung internet) atau tempat cetak foto atau tempat melihat jadwal film karena kurang symbol-simbol musik Kesan ini diungkapkan oleh seluruh responden di Jakarta, yang salah satunya diungkapkan oleh Tommy (30 tahun): Kekurangan pertama dari toko ini tidak ada poster band-nya sehingga kesan pertama adalah warnet, padahal masih banyak area kosong yang bisa diisi poster. Dan meski sudah ada banner, tapi keterangan mengenai konsep toko masih kurang jelas. Ditambah lagi ada toko merchandize di sebelahnya, jadi sempat terfikir toko ini toko mainan. b) Mengetahui Digital Beat Store adalah toko musik digital setelah didekati dan diterangkan oleh staff Digital Beat Store. Meskipun ada beberapa responden mengetahui Digital Beat Store melalui internet, pamflet maupun poster, namun responden yang belum pernah mendengar nama Digital Beat Store maupun baru datang ke Blitz Megaplex mengetahui mengenai konsep toko Digital Beat Store setelah bertanya atau diinformasikan oleh petugas Digital Beat Store. Hal semacam ini disampaikan oleh Felix (28 tahun): Awalnya tujuan saya datang ingin mencoba nonton di Blitz Megaplex, sambil kemudian melihat-lihat sekeliling. Pertama melihat Digital Beat Store juga hanya melihat-lihat saja, tapi kemudian petugas di Digital Beat Store memberitahu konsep toko kalau toko ini menjual musik digital (download musik).

19 37 c) Killing time sambil menunggu film dimulai Berdasarkan hasil observasi dan interview oleh seluruh responden, sebagian besar menyatakan bahwa tujuan awal mereka datang ke Digital Beat Store karena sambil menunggu film dimulai. Baik Tommy (30 tahun), Felix (28 tahun), Indra (43 tahun), Rama (29 tahun), dan beberapa responden tanpa nama menyatakan bahwa kedatangan mereka ke Digital Beat Store karena sambil menunggu film dimulai. Eka (22 tahun) juga memberikan tanggapan positifnya atas kehadiran Digital Beat Store di Blitz Megaplex: Kalau di setiap tempat nonton seperti ini ada tempat download lagu seperti ini, bagus ya..jadi ngga bosan sambil nunggu film dimulai. Namun menjadi perhatian peneliti bahwa tidak selalu ada korelasi yang positif antara pengunjung Blitz Megaplex dengan Digital Beat Store. Artinya, ramainya pengunjung Blitz Megaplex tidak menandakan akan ramainya pengunjung Digital Beat Store. Bahkan terkadang area di depan Digital Beat Store begitu sesak dengan orang yang antri tiket, antri membeli makanan atau sekedar lalu lalang saja, namun di area Digital Beat Store kosong. Yang menarik berdasarkan hasil observasi adalah Digital Beat Store akan lebih mudah didatangi pengunjung apabila ada satu-dua pengunjung duduk mendengarkan musik di dalam toko. Ada suatu saat dimana suasana di area Blitz Megaplex begitu ramai dengan pengunjung yang sedang antri maupun

20 38 menunggu film dimulai, tetapi tidak ada pengunjung di dalam area Digital Beat Store. Namun, begitu ada seorang pengunjung mendatangi Digital Beat Store dan mendengarkan musik melalui headphone, maka ada saja pengunjung yang mulai memberanikan bertanya atau melihat-lihat koleksi lagu. d) Merasa perlu atas keterangan harga Tidak adanya keterangan mengenai harga, menjadi salah satu alasan calon pengunjung ragu mendatangi toko. Apalagi jenis toko musik digital seperti ini belum umum ditemui sehingga calon pengunjung harus dipancing dengan informasi-informasi yang jelas, salah satunya informasi mengenai harga. Hal ini juga diungkapkan oleh Tommy (30 tahun): Harga tidak kelihatan, sehingga orang bingung dan bertanya-tanya (toko) ini (menjual) apa sih? e) Merasa pilihan lagu masih kurang terutama musik mainstream Tidak banyak memang pendengar musik yang mencintai lagu-lagu khas band-band Indie. Apalagi lokasi Digital Beat Store yang berada di area publik dimana penggemar musik mainstream sangat dominan. Hal ini membuat sebagian besar pengunjung kecewa dengan list lagulagu yang muncul di layar monitor. Banyak yang menanyakan lagulagu mainstream dari artis yang mudah dikenali, namun ternyata tidak tersedia. Akhirnya bagi yang memiliki banyak waktu untuk mendengar dan melihat koleksi lagu mau saja menghabiskan waktunya

21 39 untuk mencari lagu yang cocok dengan selera mereka. Sebagian besar dari mereka pun akhirnya membeli lagu dari musisi/band baru yang sudah punya nama di Jakarta namun karena masih baru membuat mereka lebih memilih untuk membeli lagu satuan daripada albumnya, seperti Ecoutez. Sedangkan bagi yang tidak punya banyak waktu akhirnya pergi meninggalkan toko. Saat diinterview, mereka pun berharap lagu-lagu yang ada dalam koleksi Digital Beat Store dapat diperbanyak terutama lagu-lagu mainstream. Komentar singkat pun diungkapkan oleh Kaka (40 tahunan): Kirain disini bisa download lagu-lagu yang terkenal, tapi ternyata hanya lagu-lagu yang bukan label (Indie Label). Akhirnya anak saya saja yang download lagu dari Band Sigit. f) Membandingkan harga dan musik yang listed dengan lagu bajakan dan tidak sensitif terhadap kualitas lagu bajakan. Meski tidak sebanyak responden di Bandung, namun masih ada responden yang memilih untuk membeli lagu-lagu bajakan dibandingkan lagu yang legal tanpa pusing mengenai kualitas lagu. Saat mengetahui harga lagu di Digital Beat Store, sebagian besar pengunjung di Jakarta menganggap harga yang ditetapkan sudah cukup dengan kualitas suara sebaik yang sudah ada. Namun, komentar-komentar lanjutan pun bermunculan terutama yang menyinggung mengenai kuantitas lagu yang ada dalam MP3 bajakan

22 40 yaitu dengan harga Rp bisa mendapatkan puluhan lagu. Meski mereka juga menyadari bahwa lagu-lagu dalam CD bajakan terkadang skipping, namun membeli lagu-lagu bajakan masih menjadi pilihan mereka. Salah seorang pengunjung yang sedang iseng datang ke Blitz Megaplex tanpa tujuan pun memberikan pendapatnya: Saya sukanya musik-musik Pop yang Best Seller. Disini kan ngga ada ya? Apalagi dengan harga Rp mendingan beli CD Bajakan. Kualitas sih tergantung, kalau lagi bagus ya bagus aja. Lagi pula kalau CD Bajakan, dengan Rp saya sudah dapat banyak lagu. g) Tidak banyak waktu untuk mendengarkan lagu yang belum familiar Berbeda dengan Bandung, warga Jakarta memang sudah sangat terbiasa dengan musik mainstream. Dengan koleksi lagu di Digital Beat Store yang sebagian besar berasal dari band/musisi Indie, para pengunjung Jakarta yang tidak familiar dengan musik tersebut pun akhirnya tidak terlalu antusias untuk browsing lagu-lagu yang lain. Bila waktu yang tersedia tidak lama atau film sudah akan dimulai, maka mereka pun tidak penasaran untuk mencari lagu-lagu yang lain. Akhirnya, ada opportunity lost dalam menarik perhatian pengunjung untuk membeli lagu yang ada. Padahal beberapa lagu internasional yang tersedia di Digital Beat Store adalah lagu-lagu mainstream hits, namun dengan cover version yang dinyanyikan oleh musisi/band lain, lagu itu pun tak dikenali oleh pengunjung karena mereka tak punya

23 41 banyak waktu untuk berfikir dan meneliti lagu satu per satu. Ditambah lagi, di area Digital Beat Store sama sekali tidak ada speaker yang dapat memperdengarkan lagu-lagu koleksinya sehingga pengunjung pun tidak dibiasakan untuk mendengar lagu-lagu Indie koleksi Digital Beat Store. Hal ini mungkin disebabkan area Digital Beat Store yang terbuka dan menyatu dengan area Blitz Megaplex sehingga toko musik digital ini tidak dapat bertindak secara mandiri. Komentar pun keluar dari Indah (20 tahun) dan Ita (24 tahun): Koleksi lagunya kurang banyak. Karena lagu-lagunya Indie, kita jadi bingung dan harus dengerin satu-satu sedangkan waktu kita kan ngga banyak. Akhirnya kita dengerin lagu dari band yang kita kenal aja, seperti Ecoutez, The Sastro karena suka dengerin radio. h) Perlu ditambah Sales Promotion program sebagai teaser Program Sales Promotion Download Gratis dari Digital Beat Store yang bekerjasama dengan Blitz Megaplex dimana dengan pembelian 2 tiket nonton di Blitz Megaplex selama periode tertentu, gratis download 1 lagu di Digital Beat Store, cukup banyak menarik perhatian pengunjung Digital Beat Store. Indah (20 tahun) dan Kaka (40 tahun-an) mengakui kunjungan mereka tersebut adalah yang pertama kali dan ingin menukarkan voucher download gratis mereka di Digital Beat Store.

24 42 Selain Indah dan Kaka, salah seorang pengunjung yang sedang mendownload lagu Syaharani juga memberi saran agar Sales Promotion program dapat ditambah lagi. Komentarnya: Harusnya ada program lagi seperti program Buy One Get One dari HSBC, jadi pengunjungnya bisa lebih banyak 4. Pembeli Musik di Digital Beat Store DIGITAL BEAT (db) Pembeli Dari pengunjung Digital Beat Store, peminat musik digital yang akhirnya memutuskan untuk membeli dapat dikategorikan cukup baik. Pengunjung baru yang akhirnya membeli biasanya memiliki waktu cukup panjang untuk browsing lagu sehingga akhirnya menemukan lagu yang cocok dan dibeli. Lagu-lagu yang mereka pilih biasanya adalah lagu-lagu dalam bentuk cover version, atau Indie yang memang sulit dicari di toko musik konvesional. Alasan lain mereka dalam membeli lagu adalah karena hanya suka lagu tertentu saja. Diferensiasi jenis musik yang dijual Digital Beat Store dan fleksibilitas pembeli dalam membeli lagu karena dijual dalam bentuk satuan, menjadi selling point Digital Beat Store dimata

25 43 pembelinya. Berikut adalah kesan-kesan khusus dari para Pembeli Musik di Digital Beat Store: a) Harga sudah tepat Sebagian besar Pembeli menyatakan tidak keberatannya untuk membayar Rp atau Rp untuk membayar lagu. Apalagi mereka yang bisa membandingkan kualitas musik di Digital Beat dengan musik bajakan, menganggap harga tersebut sudah tepat. Meski demikian, ada beberapa Pengunjung seperti Indah (20 tahun) dan Tommy (30 tahun) yang merekomendasikan harga Rp untuk 3 lagu. Indah menyatakan kalau untuk mahasiswa, harga yang ditawarkan masih terlalu tinggi. Sedangkan Tommy awalnya menyatakan harga yang dikenakan sudah tepat, namun ia kemudian terfikir bahwa bila musik Indie ini tidak terlalu banyak peminatnya, maka harga sebaiknya diturunkan untuk menarik pengunjung. b) Informasi Pajak juga langsung disebutkan diawal Meski banyak yang tidak keberatan terhadap harga download per lagu, namun komentar seorang Pembeli, Indra (43 tahun), perlu dijadikan masukan yang baik. Komentarnya yang sangat terbuka diungkapkan sebagai berikut: Saya dijebak, dia (staff Digital Beat Store) bilang harganya Rp tapi pas saya membayar kena tax menjadi Rp Padahal langsung bilang saja harganya Rp Sebenarnya harga Rp buat saya sudah cocok. Tapi ya itu tadi, kalau ada tax, disebutkan saja di depan.

26 44 c) Kualitas suara sudah bagus Berdasarkan hasil observasi, dibandingkan dengan kualitas CD, format musik digital dari Digital Beat Store tidak kalah jernih. Apalagi bila dibandingkan dengan kualitas CD Bajakan, akan jauh lebih baik. Hal ini pun disampaikan oleh seluruh Pengunjung dan Pembeli Musik di Digital Beat Store. Kualitas ini pun menjadi daya tarik bagi Pengunjung yang akhirnya membeli musik. d) Ditambah koleksi lagu dari musisi Indie dalam dan luar negeri Seluruh pengunjung memang merekomendasikan lagu-lagu mainstream untuk hadir dalam koleksi lagu di Digital Beat Store. Namun, dengan sudah dikenalnya Digital Beat Store dengan koleksi lagu-lagu Indie, maka bagi pencinta musik Indie, toko download musik seperti Digital Beat Store memang sangat dicari. Salah seorang konsumen pencinta musik Indie berusia 18 tahun bahkan sudah empat kali datang ke Blitz Megaplex hanya untuk datang ke Digital Beat Store dan mendownlaod lagu-lagu Indie dari band favoritnya. Meski demikian, Digital Beat Store masih dianggap kurang lengkap koleksinya sehingga permintaan terhadap musik Indie lokal maupun internasional juga masih tinggi. Dua orang responden pencinta musik Indie memberikan komentarnya: No Name (18 tahun): Inginnya ada musik Indie-Indie luar seperti Ash

27 45 Tommy (30 tahun): Saya datang kesini karena teman-teman saya bilang kalau di Digital Beat Store, saya bisa menemukan lagu-lagu Indie. Tapi ternyata yang saya cari tidak ada semua. Yang saya cari band Indie dalam negeri dengan genre progressive seperti band Ballerina, Speakerfirst. e) Tampilan layar sudah cukup user-friendly meski perlu ditingkatkan dengan navigasi yang lebih mudah dan ditampilkannya image band/penyanyi. Pengakuan sebagian besar pengunjung dan pembeli menyatakan bahwa tampilan di layar monitor dalam mengakses lagu-lagu koleksi Digital Beat Store, sudah cukup user-friendly. Namun, untuk beberapa pengunjung yang cukup kritis, komentar mereka mengenai pencarian lagu atau artis dan perlunya image band/penyanyi dapat dijadikan room for improvement. Insight tersebut banyak datang dari seorang pembeli lagu Syaharani, yang menyatakan: Saat saya lagi cari-cari lagu Syaharani di bagian lagu Indonesia malah tidak ada. Pas saya lihat di Chart malah ketemu. Mungkin saya carinya kurang teliti, kali ya. Kalau ada gambarnya mungkin lebih mudah lagi menemukan lagu atau artis yang kita cari. f) Perlu ditambah konektivitas dan Point of Purchase (PoP) Untuk mempermudah calon Pembeli dalam melakukan pembelian, responden menyatakan perlunya ditambah konektivitas download selain melalui Flash Disc atau MP3 Player. Apalagi mengingat tidak semua orang membawa Flash Disc kemana-mana atau setting MP3 Player mereka yang berbeda-beda sehingga ada yang bisa langsung di-

28 46 upload tapi ada juga yang dapat terhapus file di MP3 Playernya karena terformat ulang. Indah (20 tahun) dan Tommy (30 tahun) menyatakan pendapat yang serupa mengenai konektivitas ini. Menurut mereka, Flash Disc dan MP3 Player tidak selalu dibawa sedangkan handphone selalu ada dalam tas dan kantong mereka. Untuk itu, mereka menyarankan agar proses download dapat dilakukan langsung ke handphone dan bisa melalui blue-tooth atau infra red karena tidak semua handphone memiliki memory card tambahan. Pendapat lebih lengkap juga disampaikan oleh Felix (28 tahun): Kalau bisa koneksivitasnya ditambah lagi melalui blue tooth atau bahkan infra red dan colokannya (PoP) jangan di satu komputer. Sekarang kan masih sepi, tapi kalau nanti sudah ramai kan repot kalau harus lama mengantri untuk proses downloadnya. g) Potongan lagu kurang tepat saat preview Hampir tidak ada pengunjung yang mengomentari tentang highlights lagu saat preview didengarkan. Namun, bagi seorang pengunjung Digital Beat Store, preview lagu menjadi perhatiannya. Berikut komentarnya: Cut saat preview lagu tidak pas di bagian yang bagusnya. Jadi seperti cut sembarang cut. Padahal mungkin ada lagu enak tapi karena di-cut-nya tidak tepat jadi tidak tertarik untuk mendengarkan. Padahal lagu-lagu Indie kan tidak ada di televisi sehingga kita tidak terbiasa dengar lagu itu. Jadi, harus didukung dengan preview lagu yang tepat.

29 47 5. Musisi Lokal yang Listed di Digital Beat Store Musisi menjadi pemangku kepentingan (Stakeholder) yang perlu menjadi penelitian disini karena musik mereka menjadi sumber pendapatan bagi Digital Beat Store dan Musisi sendiri. Terlebih lagi para Musisi Indie yang telah mempunyai komunitas fans. Para fans mereka datang khusus ke Digital Beat Store untuk mendownload lagu-lagu favorit dari Musisi Indie tersebut. Meski pasar peminat musik Indie masih sangat sedikit, namun loyalitas mereka adalah asset bagi Digital Beat Store. Apalagi pelayanan yang diberikan Digital Beat Store tidak sebatas pada penjualan lagu saja, tapi juga dari segi Marketingnya seperti Promosi yaitu Digital Beat Showcase (Gig / Stage Performance) di area mini concert Blitz Megaplex) dan Iklan di media-media internal yaitu brosur dan digital poster di seluruh area Blitz Megaplex. Para Musisi Indie Lokal yang sudah bergabung dalam Digital Beat Store mengaku senang sekali dapat bekerjasama dengan Digital Beat Store.

30 48 Banyak keuntungan yang mereka dapatkan sebagai musisi dan pebisnis. Apalagi, Digital Beat Store tidak pernah mengikat mereka dengan kontrak eksklusif yang mengikat, sehingga mereka pun masih dapat bebas mendapatkan penghasilan dimana saja. Dengan bantuan pihak Digital Beat Store, Peneliti berkesempatan untuk mewawancarai band Hollywood Nobody (Bandung) dan Marche la Void (Jakarta) disela-sela Digital Beat Showcase pertama di Jakarta yang menampilkan beberapa band Indie andalan Digital Beat Store, salah satunya Hollywood Nobody yang tercatat sebagai Most Downloaded Artist di Digital Beat Store. Berdasarkan hasil wawancara dengan kedua band, beberapa point yang menjadi kesan dan saran mereka antara lain: a) Promosi yang diberikan sudah bagus Digital Beat Store dianggap telah memberikan dukungan promosi yang baik kepada mereka berupa kesempatan untuk manggung dalam Digital Beat Showcase. Selain itu, band juga diberi kesempatan untuk airing video clip yang diproduksi oleh band sendiri di area Digital Beat Store. Meski demikian, mereka juga berharap media promosi lain dapat diperbanyak.

31 49 b) Mendapatkan penghasilan yang baik dengan manajemen yang transparan Menurut Dian, vokalis band Hollywood Nobody, mereka menyukai sistem manajemen Digital Beat Store yang transparan dalam penjualan musik mereka, terutama dengan sales report setiap tiga bulan. Apalagi pendapatan mereka dari Digital Beat Store pun sifatnya kontinu, berbeda dengan pendapatan dari album kompilasi mereka dengan LA Lights bersama band Indie lainnya dimana mereka menerima penghasilan di depan tanpa memperhitungkan jumlah album yang terjual. Dan Wahyu, vokalis band Marche la Void menyampaikan nada positifnya terhadap penjualan musik mereka dalam format digital dan sistem pembelian lagu satuan. Hal-hal tersebut sangat memudahkan dan meringankan konsumen dalam membeli. c) Diperbanyak lagi cabang Digital Beat Store di luar kota Menikmati keuntungan dari akses internet, mereka mengaku memiliki fans di berbagai kota di Indonesia. Melalui Friendster atau My Space, biasanya mereka mulai menjalin komunikasi dan akhirnya fans mereka pun menyebar diluar Jakarta dan Bandung, seperti Medan dan Makasar. Untuk itu mereka berharap cabang-cabang bari Digital Beat Store juga dapat dibuka di kota-kota lain. Dengan demikian, musik mereka dapat diakses dan dibeli oleh fans di luar kota tersebut atau

32 50 bahkan mereka berkesempatan untuk Meet and Greet dalam Digital Beat Showcase di luar kota. IV.2.2. Analisa Digital Beat Store Jakarta Berdasarkan hasil insight yang didapat dari masing-masing Key Stakeholders di Jakarta dan observasi secara langsung dalam mengamati perilaku konsumen Digital Beat Store Jakarta, maka yang menjadi Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung penjualan musik digital di Digital Beat Store di Jakarta Tabel 4.1. Faktor Penghambat dan Pendukung penjualan musik di Digital Beat Store Jakarta Faktor Penghambat Psikologis Pengunjung Blitz Megaplex masih banyak yang mempersepsikan Digital Beat sebagai warnet atau tempat cuci cetak foto atau tempat melihat jadwal film Faktor Pendukung Psikologis Tingkat curiosity masyarakat Jakarta terhadap Digital Beat cukup tinggi dibandingkan dengan masyarakat Bandung Pengetahuan masyarakat Jakarta terhadap tekonologi musik digital cukup baik Minat masyarakat Jakarta terhadap musik digital cukup baik Pengunjung Blitz Megaplex memanfaatkan Digital Beat sebagai tempat killing time sambil menunggu film dimulai. Akibatnya, trial pengunjung terhadap musik Digital Beat Store cukup baik. Pelayanan staff Digital Beat Store sudah baik dalam menginformasikan service yang diberikan dan mengoperasikan device yang digunakan

33 51 Budaya Minat anak muda Jakarta terhadap musik Indie masih rendah, khususnya yang ber-genre rock/alternatif Marketing Mix (4 Ps) Product Karena lagu-lagu yang listed di DIGITAL BEAT sebagian besar adalah Indie, maka lagu tersebut masih belum familiar terdengar. Untuk itu, permintaan terhadap musik mainstream (sudah terkenal/diproduseri oleh Major Label seperti Sony BMG, EMI, etc) masih sangat tinggi. Place Meski lokasinya sudah strategis dan menggunakan design interior Digital Beat yang terkesan hightech dan modern (retro minimalis), namun kondisi Store terkesan kosong dan belum mewakili image sebagai music Store. Sign Digital Beat yang berwarna putih (senada dengan warna dinding) tidak eye catching sehingga pengunjung tidak langsung menangkap brand Digital Beat Lokasi Digital Beat yang bersebelahan dengan toko merchandize tanpa penyekat/pembatas membingungkan pengunjung terhadap identitas Digital Beat sendiri Budaya Minat masyarakat Jakarta terhadap musik Indie dengan genre Jazz lumayan tinggi. Hal ini didukung dengan tingginya minat masyarakat Jakarta terhadap artis lokal Ecotez yang membawakan musik genre easy listening Jazz Teknologi DIGITAL BEAT merupakan pioneer dalam industri musik retail berbasis digital di Indonesia User friendly dalam hal pengoperasian alat (menggunakan touch screen monitor) Memungkinkan setiap device komunikasi / music entertainment yang berbasis digital untuk menjadi media download, seperti memory card, USB, CD, ipod, MP3 Player) Memiliki kualitas suara yang jernih Ekonomi Kemampuan konsumen untuk membeli musik digital relatif tinggi karena kebutuhan atas hal tersebut sudah tergolong dalam gaya hidup (lifestyle) yang sangat penting bagi masyarakat Jakarta, terutama level SES A-B Marketing Mix Product Kualitas suara yang baik dan jernih Price Harga Rp untuk lagu lokal dan Rp untuk lagu internasional sudah dianggap tepat

34 52 Price Informasi mengenai harga dan pajak perlu diinformasikan secara tertulis dan oleh staff Digital Beat di awal informasi. Promotion Program Buy 2 Movie Ticket Get 1 Free Music Download pada saat weekend di bulan Mei 2007 cukup membantu meningkatkan brand trial Promotion Promotion masih terbatas pada lingkungan Blitz Megaplex melalui electronic poster yang berada di sekitar Blitz Megaplex. Perlu adanya poster/banner untuk menjadi media informasi sebagai start awal brand knowledge Perlu disediakan flyers/booklet sebagai media informasi kepada pengunjung/konsumen tentang musik dan artis serta teknologi Digital Beat Selain Faktor Pendukung yang dapat dijadikan selling point dan Faktor Penghambat yang menjadi tantangan dan room for improvement bagi Digital Beat Store, berikut adalah kesimpulan atas Likes dan Dislikes dari insights pengunjung yang diwawancarai: Likes Dislikes Lagu dijual satuan Pengenaan pajak yang tidak diinfokan sejak awal Harga sudah tepat Tidak ada informasi harga secara tertulis Kualitas suara bagus Pemotongan lagu saat preview kurang pas Ada lagu-lagu yang sulit/tidak Tidak banyak lagu-lagu yang sudah ditemukan di toko musik pada dikenal masyarakat umum umumnya (Mainstream music) Koleksi musik/lagu Indie masih belum

35 53 Device untuk upload musik sudah beragam (memory card, USB, CD, ipod) Interior terkesan keren dan hitech lengkap/beragam Tidak bisa melakukan download via Bluetooth hal ini terkadang merepotkan konsumen saat harus membuka memory card dari HP Interior masih terkesan kosong dan belum mencirikan toko musik IV.3. Karakteristik Konsumen Bandung Bandung selalu dipenuhi dengan kreatifitas anak muda yang setiap hari semakin beragam, sampai pada akhirnya membuat culture sendiri dan mengembangkan atribut-atributnya sendiri. Sehingga kota Bandung memang layak disebut sebagai Paris van Java, dimana fashion dan musik terus berkembang. Dari hasil interview dengan beberapa warga Bandung, diakui warga mulai terbiasa menyalurkan aspirasi mereka sebebas-bebasnya di ruang publik, mulai dari acara semacam konser music, Pasar Seni ITB, dan Dago Festival. Situasi kota yang memiliki karakteristik yang khas semacam ini, tentu saja sangat berperan bagi munculnya berbagai fenomena baru yang terus menerus mewarnai perkembangan masyarakat di kota Bandung. Kehadiran distro-distro yang menawarkan design yang unik menjadikan kota Bandung adalah tempat yang tepat untuk mencari barang-barang yang tidak terdapat di toko, shopping mall maupun department Store. Distro hadir selain sebagai tempat menawarkan baju dan aksesoris juga menawarkan cd atau kaset dari band independen (Indie), termasuk kompilasinya, serta menjadi sponsor pada event-event untuk musik band independen tersebut, hal ini menggambarkan terus berkembangnya minat

36 54 terhadap musik indie. Dengan skala ekonomi kecil-menengah tersebut dapat dikatakan ini adalah suatu paket industri yang sangat menarik dengan membentuk kemandirian berwirausaha yang kreatif yang dihasilkan oleh anak muda Bandung. IV.3.1. Key Stakeholders Bandung Dengan latar belakang yang kurang lebih mempengaruhi karakter masyarakat Bandung, beberapa pihak berikut turut berpengaruh terhadap perkembangan penjualan musik secara ritel di Digital Beat Store Paris Van Java Bandung, yaitu : 1. Staff Mengingat konsep yang ditawarkan Digital Beat Store, toko musik digital, tergolong baru di Indonesia, maka diperlukan cara yang tepat dalam memperkenalkannya kepada masyarakat. Staff Digital Beat Store memegang peranan penting sebagai ujung tombak Digital Beat Store terhadap konsumen, sehingga konsumen tertarik untuk masuk dan mencoba layanan yang ditawarkan, dari hasil ethnography research yang ditemui pada staff Digital Beat Store Bandung, karakteristik mereka antara lain :

37 55 a) Ramah dan ringan tangan dalam melayani pengunjung Sikap ramah dan ringan tangan dalam melayani pengunjung ditunjukkan oleh staff Digital Beat Store, tidak membedakan pengunjung anak-anak, remaja, atau orang tua yang hanya sekedar menanyakan bentuk layanan yang ditawarkan dengan pengunjung yang datang untuk membeli. Pada awal kedatangan pengunjung akan diberikan keterangan mengenai layanan yang ditawarkan, membantu dalam penggunaan peralatan yang disediakan, serta menjelaskan koleksi musik yang ada di Digital Beat Store. Hal ini diungkapkan oleh salah satu staff Digital Beat Store Bandung, Metta : Biasanya pengunjung yang datang karena sedang menunggu film dimulai, mereka menanyakan dahulu ini tempat apa, kesan pertama mereka bahwa untuk mencoba mendengar koleksinya bayar, kemudian setelah diinformasikan bahwa mencoba mendengar itu gratis, kemudian mereka baru berani masuk ke dalam. Walaupun akhirnya belum tentu membeli, tetapi sudah berhasil untuk memancing keingin tahuan pengunjung, dan biasanya mereka kembali di hari berikutnya untuk mendapatkan lagu yang dicari. Sehingga pada kedatangannya pertama kali kita selalu berusaha memberikan keterangan yang lengkap kepada pengunjung agar mereka tertarik untuk mencoba. b) Update informasi perkembangan musik dari lingkungan dalam dan luar Selain diberikan training mengenai produk dan pelayanan Digital Beat Store dan Blitz Megaplex, serta update informasi dari kantor pusat. Staff Digital Beat Store juga mencari informasi dari lingkungan luar mengenai

38 56 perkembangan musik yang ada melalui radio, majalah, maupun melalui teman. Menurut beberapa staff yang diinterview, update informasi mengenai perkembangan musik dari lingkungan luar sangat penting untuk dilakukan, karena banyak pengunjung anak muda Bandung yang datang untuk menanyakan band indie favoritnya, karena biasanya band tersebut sudah sering manggung pada acara bazar sekolah di Bandung, sehingga informasi perkembangan band indie yang sedang banyak diminati anak muda sangat penting untuk diikuti agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan pengunjung, karena biasanya fans tersebut sangat kritis dalam memberikan pertanyaan, bahkan tidak jarang mereka hafal urutan lagu dari band indie favoritnya. c) Staff kurang proaktif promosi keluar toko Digital Beat Store Bandung terletak di lantai 3 Gedung Blitz Megaplex Paris Van Java, kurangnya petunjuk mengenai Digital Beat Store mempengaruhi jumlah pengunjung yang datang, terbatas hanya pengunjung yang ingin nonton bioskop di studio 1,2,3,4 saja yang kebetulan terletak di lantai 3. Sehingga banyak pengunjung Paris Van Java khususnya Blitz Megaplex yang tidak menyadari keberadaan Digital Beat Store, karyawan yang menyambut pengunjung sebatas di depan toko dirasakan kurang efisien. Berikut komentar salah satu pengunjung yang Digital Beat Store yang ditemui, Maya, 25 tahun : Wah saya baru tau di lantai 3 ada Digital Beat Store karena kebetulan saya sedang lihat-lihat area Blitz Megaplex, padahal saya pernah datang

39 57 ke Digital Beat Jakarta untuk download musik karena tempatnya terlihat, kurang banget ya petunjuk keberadaan Digital Beat Store disini, seharusnya dibagikan brosur mengenai promo Digital Beat ke pengunjung di lantai bawah, karena pengunjung disini tidak hanya untuk nonton saja, saya juga kebetulan sedang jalan-jalan sekitar Paris Van Java. 3. Pemilik Gadget Musik Digital MP3 player belum menjadi bagian dari masyarakat Bandung, menurut hasil pengamatan yang dilakukan, masih banyak pengunjung yang tidak membawa MP3 player, mereka biasanya mendengarkan musik format MP3 melalui komputer dan cara untuk mendapatkan koleksi lagu-lagu tersebut dilakukan melalui pembelian CD MP3 maupun download melalui internet. Sehingga konsep Digital Beat Store yang menawarkan download musik langsung ke MP3 player masih belum tepat sasaran. Berikut ini kesan-kesan dari pengunjung yang datang : a) Membeli lagu secara satuan biasanya untuk ring tone Handphone Beberapa pengunjung yang datang masih banyak yang mempersepsikan bahwa mendownload lagu secara satuan adalah untuk ring tone Handphone. Berikut pendapat salah satu pengunjung

40 58 sekitar umur 30 tahunan yang sedang menemani pacarnya mencoba mendengar lagu di Digital Beat Store : Saya biasa mendengar lagu melalui radio atau discman, karena saya tidak mengerti cara download musik di internet. Untuk download musik secara satuan biasanya saya lakukan di toko-toko HP untuk dijadikan ring tone, dan biasanya mereka langsung transfer melalui bluetooth. b) Kurangnya informasi mengenai konsep download yang ditawarkan Belum terbiasanya masyarakat Bandung dengan konsep yang ditawarkan Digital Beat Store, sehingga diperlukan penjelasan yang lengkap terhadap layanan yang ditawarkan. Berikut pendapat Anton, 26 tahun : Saya tidak jadi membeli lagu disini, karena tidak memiliki MP3 player dan tidak membawa USB, saya pikir bisa transfer lagu melalui Bluetooth ke handphone saya, tetapi ternyata tidak bisa. Jadi menurut saya informasi mengenai konsep download lagu di Digital Beat Store harus lebih diperjelas di media umum agar pengunjung tidak kecewa. 4. Pengunjung Digital Beat Store

41 59 Karakteristik masyarakat Bandung yang berbeda dengan Jakarta, dimana sikap malu-malu atau segan bertanya sering terlihat dari pengunjung yang datang ke area Blitz Megaplex, sehingga pada saat menunggu film bioskop di studio 1, 2,3, 4 dimulai mereka kebanyakan hanya dudukduduk di depan saja atau hanya berjalan melewati Digital Beat Store tanpa menaruh perhatian terhadap keberadaan toko musik tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pengunjung mengenai faktor yang mempengaruhi kurangnya keantusiasan pengunjung untuk datang ke Digital Beat Store adalah karena minimnya petunjuk mengenai layanan Digital Beat Store, letak toko yang menjorok ke dalam sehingga tidak terlalu terlihat, serta peralatan yang digunakan membuat ragu pengunjung karena masih dikategorikan produk hi-tech, sehingga tidak sedikit pengunjung yang salah persepsi mengenai konsep layanan Digital Beat Store. Berikut ini kesan-kesan dari pengunjung Digital Beat Store yang berhasil diinterview : a) Lay-out toko mencerminkan warnet, karena banyaknya monitor. Kesan ini diucapkan oleh salah satu pengunjung, Ibu Linda, 39 tahun, sudah dua kali datang ke Digital Beat Store: Kesan pertama kali datang pada waktu itu Digital Beat adalah warnet karena terlihat banyak monitor di dalamnya. Petunjuknya kurang jelas untuk menerangkan toko musik, saya baru mengerti setelah mendapat penjelasan dari staff yang menghampiri dan membantu saya. Jadi menurut saya petunjuk mengenai toko musik harus lebih diperjelas lagi, agar tidak salah pengertian dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi digital telah membentuk perilaku konsumen yang mementingkan

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi digital telah membentuk perilaku konsumen yang mementingkan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Revolusi digital telah membentuk perilaku konsumen yang mementingkan customization dan personalization. Hubungan antara keduanya terjadi karena teknologi digital

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil insight yang didapat dari masing-masing Key Stakeholder di Jakarta dan observasi secara langsung dalam mengamati perilaku konsumen musik

Lebih terperinci

Akhir kata penulis berharap semoga penulisan Tesis ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Jakarta, 23 Mei 2008 Penulis,

Akhir kata penulis berharap semoga penulisan Tesis ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Jakarta, 23 Mei 2008 Penulis, KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan penelitian Tesis melalui Group Field Project dengan judul

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Bagi sebagian besar anak muda, terlihat modis, rapi, dan trendy, sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tak bisa dipisahkan. Tidaklah heran bila perubahan gaya hidup

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti bagaimana pengaruh niat penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada umumnya. Musik meliputi berbagai jenis aliran yang ada dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada umumnya. Musik meliputi berbagai jenis aliran yang ada dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu hiburan yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat pada umumnya. Musik meliputi berbagai jenis aliran yang ada dengan para penikmatnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tanggapan responden terhadap program harga rendah (low price) pada VCD Ekonomis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia hiburan saat ini berkembang sangat pesat. Industri musik merupakan salah satu elemen dunia hiburan yang sifatnya menghibur dan sangat diminati oleh masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong Gambar 2 : Minimarket Kong Kali Kong (K3) Minimarket merupakan usaha yang sedang diminati oleh mereka yang sedang

Lebih terperinci

menyaksikan pertunjukan musik tersebut secara langsung atau live.

menyaksikan pertunjukan musik tersebut secara langsung atau live. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia entertainment memiliki pasar yang sangat luas dimana pasar hiburan ini memiliki daya tarik yang tidak terbatas karena memiliki sifat yang universal. Musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Obyek Studi Profil PT. MelOn Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Obyek Studi Profil PT. MelOn Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Obyek Studi 1.1.1 Profil PT. MelOn Indonesia Pada tanggal 20 Mei 2010, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) sebagai perusahaan penyelenggara jasa dan jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring perkembangan zaman dan perubahan trend yang meliputi perubahan budaya, selera, maupun peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia pada saat ini nampak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia pada saat ini nampak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia pada saat ini nampak jelas dengan adanya pergeseran budaya dari kebudayaan lokal menjadi kebudayaan luar, yang mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia Pada tahun 1975 Sharp Co. bersama PT Yasonta memproduksi televisi hitam putih di Indonesia. Dua tahun kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Mujigae

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Mujigae BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Mujigae Restoran Mujigae merupakan salah satu restoran Korea yang ada di Indonesia, dimana restoran ini didirikan oleh Alvin Arief pada tanggal 10 April 2013 di Ciwalk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota yang ramai dan sering dikunjungi oleh para wisatawan yang berdatangan dari luar kota maupun wisatawan asing dari luar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan kesimpulan umum bahwa perilaku pembelian produk fashion oleh konsumen wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN. tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi mengakibatkan keberadaan pasar tradisional mulai tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut bisnis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah.

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara dengan Promotion Manager Peneliti melakukan sesi wawancara dengan beberapa sumber, diantaranya, Promotion Manager,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bioskop, fashion, food court, tempat bermain anak, ruang pameran, fitness, meeting

BAB I PENDAHULUAN. bioskop, fashion, food court, tempat bermain anak, ruang pameran, fitness, meeting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mall merupakan salah satu jenis pusat perdagangan yang cepat berkembang di kota-kota besar di Indonesia (Mario, 2012). Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia mode di Indonesia pada saat ini mengalami kemajuan yang pesat dapat dilihat dengan cara memberikan keuntungan bagi industri dibandingkan dengan beberapa

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Dalam bab ini, akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, serta sistematika penulisan dari laporan tugas akhir ini.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi mereka untuk melepaskan penat dan kejenuhan dengan mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi mereka untuk melepaskan penat dan kejenuhan dengan mencari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri hiburan saat ini telah menjadi salah satu gaya hidup bagi masyarakat khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar seperti Jakarta. Dengan berbagai

Lebih terperinci

AGAR ANGGARAN HIBURAN TIDAK KEBABLASAN

AGAR ANGGARAN HIBURAN TIDAK KEBABLASAN AGAR ANGGARAN HIBURAN TIDAK KEBABLASAN Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 836/XVI Kali ini, saya akan berbicara tentang hiburan. Ya, bicara tentang hiburan. Tak bisa dipungkiri bahwa hiburan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Dalam aspek ekonomi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Dalam aspek ekonomi perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat cepat dewasa ini telah membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Dalam aspek ekonomi perubahan tersebut dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Jumlah Usaha di Industri Musik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Jumlah Usaha di Industri Musik Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Saat ini Indonesia merupakan negara ke-3 di dunia dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terbesar. Hal ini menunjukan bahwa industri-industri di Indonesia mampu berkembang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mengindikasikan bahwa seorang pengecer dalam mengelola Department Store dapat memperhatikan beberapa hal yang telah peneliti temukan berikut ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan era globalisasi saat ini membawa kemajuan diberbagai bidang, salah satunya bidang perdagangan. Perdagangan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri modern ritel dewasa ini semakin pesat, baik pemain lokal maupun asing semakin agresif bermain dalam pasar yang empuk tersebut. Prospek

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya pembangunan mall atau shopping centre semakin pesat. Hal ini terjadi dikarenakan, pada saat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa banyak pengusaha membuka bisnis ritel di berbagai pusat perbelanjaan. Tak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo Makalah Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro DI Susun oleh : Joko Purnomo 14121023 UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PRODI SISTEM INFORMASI 2015-2016 1 DAFTAR ISI BAB

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka pada tahap akhir penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang aktivitasnya sejak kecil hingga dewasa, mulai dari pagi hari hingga larut malam. Dalam hidupnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang semakin modern, dimana kemajuan iptek dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang semakin modern, dimana kemajuan iptek dan informasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perekonomian yang semakin modern, dimana kemajuan iptek dan informasi semakin pesat dan mengglobal, merupakan tantangan besar bagi setiap perusahaan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir, toko berkonsep swalayan banyak bermunculan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia, dewasa ini telah memperlihatkan ke arah kemajuan. Terbukti dengan semakin menjamurnya berbagai bentuk badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis

BAB I PENDAHULUAN. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini dunia bisnis berkembang dengan sangat cepat. Era modernisasi dalam hal teknologi dan komunikasi mendominasi gaya berbisnis masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kota Bandung merupakan kota kreatif dengan potensi sumber daya manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota Bandung telah dikenal

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Kabar Bandung akan dijadikan kota musik Sumber: diakses pada 19 September 2015

Gambar 1.1 Kabar Bandung akan dijadikan kota musik Sumber:  diakses pada 19 September 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia sudah cukup banyak dikenal sebagai kota kuliner dan belanja tetapi disisi lain ternyata kota Bandung juga disebut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh event sponsorship LA. Lights Indiefest terhadap brand image

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Solonesia Record Store 1. Latar Belakang Solonesia Record Store berdiri sejak tahun 2011, awal berdirinya Solonesia Record Store sendiri dimulai dari hobi Pak Catur (owner)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar bebas tekstil dan produk tekstil (TPT) telah dimulai seiring dihapuskannya aturan kuota tekstil. Hal ini menuntut industri TPT untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah modem. Modem merek Huawei termasuk dalam salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah modem. Modem merek Huawei termasuk dalam salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Huawei Tech Investment sebagai salah satu perusahaan bidang teknologi informasi yang berbasis di Cina berusaha selalu inovatif untuk menjawab tantangan dunia digital.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, bisnis cafe merupakan suatu bisnis yang menjanjikan. Pada awalnya cafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tetapi sesuai dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN-II MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 10 Fakultas Ekonomi Bisnis MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Makna pemasaran 2. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru yang tergabung dalam major label maupun indie label. Major label dan

BAB I PENDAHULUAN. baru yang tergabung dalam major label maupun indie label. Major label dan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Industri musik dewasa ini berkembang dengan pesat. Banyak grup band maupun penyanyi solo yang bermunculan dalam meramaikan belantika musik nusantara dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat secara nyata barang atau jasa yang mereka inginkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat secara nyata barang atau jasa yang mereka inginkan. BAB 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Pengelola bisnis dewasa ini sebaiknya senantiasa memfokuskan perancangan strateginya pada bagaimana melayani dan mempertahankan pelanggan. Persaingan bisnis saat ini

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perubahan media habit seseorang dalam mengkonsumsi koran dan media online di era teknologi informasi, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat yang didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Website

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, kondisi dunia usaha di Indonesia dihadapkan pada keadaan persaingan yang sangat ketat. Hal ini antara lain disebabkan oleh para pesaing dari luar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penggemar yang sangat besar. Samsons dapat dikatakan telah menjadi idola bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. penggemar yang sangat besar. Samsons dapat dikatakan telah menjadi idola bagi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Samsons adalah salah satu grup musik Indonesia yang memiliki komunitas penggemar yang sangat besar. Samsons dapat dikatakan telah menjadi idola bagi para pencinta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Artwork Mini Album Hahawal,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Artwork Mini Album Hahawal, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern ini, sebuah rilisan fisik karya musik menjadi populer kembali setelah eksistensinya sempat redup pada beberapa tahun terakhir. Rilisan karya musik seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan kepada para pelaku bisnis untuk memulai usahanya, menimbulkan banyak sekali bermunculan industri-industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha di Indonesia semakin ketat, setiap perusahaan bersaing untuk menarik pelanggan dan mempertahankan eksistensinya di pasar. Termasuk

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat terutama persaingan yang berasal dari perusahaan sejenis, perusahaan semakin dituntut agar bergerak

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam

Bab I. Pendahuluan. pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam Bab I Pendahuluan 1.1. Introduksi Penelitian ini menggunakan metode kualititatif karena untuk memperoleh pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam proses mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri ritel merupakan industri yang strategis bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Industri ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Konsep Komunikasi 3.1.1. Target market Target market adalah para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang sedang mencari informasi mengenai alternatif

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pelayanan Hotel Baltika Bandung Hotel yang baik secara umum dapat kita nilai dari kenyamanan, kebersihan, dan kualitas pelayanan dari hotel tersebut. Dalam memberikan pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam dunia global menuntut setiap perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam dunia global menuntut setiap perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis dalam dunia global menuntut setiap perusahaan untuk berinovasi dalam mengenalkan produknya, agar menjadi produk yang paling ungul. Dunia bisnis modern

Lebih terperinci

TALENTED ARTIST 2015

TALENTED ARTIST 2015 TALENTED ARTIST 2015 Name : ART.WONGKAR Birthday : Jakarta, Indonesia ; April 12th 1990 Genre : Pop Creative (Pop,Jazz,Soul/R&B,Blues,Hiphop) Occupation : Singer / Song Writer Instruments : Vocal, Guitar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik merupakan suatu perangkat hiburan yang tidak terlepas dari kehidupan masyarakat. Musik juga merupakan suatu apresiasi yang dapat menciptakan suatu lapangan

Lebih terperinci

USAHA DISTRO MASIH MEMPUNYAI PELUANG BESAR UNTUK SUKSES

USAHA DISTRO MASIH MEMPUNYAI PELUANG BESAR UNTUK SUKSES USAHA DISTRO MASIH MEMPUNYAI PELUANG BESAR UNTUK SUKSES Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Nama : IKHSAN KURNIA INDRA RUKMANA NIM : 10.11.3760 Kelas : S1 TI 2C Jl. Rind Road Utara Condong Catur, Depok, Sleman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu komponen marketing mix yang umum

BAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu komponen marketing mix yang umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Bahkan kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin produknya sukses

Lebih terperinci

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BAB 3 SOLUSI BISNIS Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BRI BritAma tidak cocok untuk segmentasi A. Hasil dari analisis reponden menunjukkan bahwa persepsi dari Tabungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut majalah Rolling Stone awal Januari (2007), musik Indonesia mulai diramaikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut majalah Rolling Stone awal Januari (2007), musik Indonesia mulai diramaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Menurut majalah Rolling Stone awal Januari (2007), musik Indonesia mulai diramaikan dengan munculnya para musisi pendatang baru. Sayangnya banyak dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sangat pesat sekali perkembangan dunia informasi dan media massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang penting dalam

Lebih terperinci

STRATEGIC MANAGEMENT

STRATEGIC MANAGEMENT STRATEGIC MANAGEMENT Sony Music Entertainment and The Evolution of The Music Industry Oleh: Bella Lukmanfiandy 402247 Dhayu Dwi Purnamasari 402257 Kurniadi Cahyo Putranto 402232 Nazarullah 402285 MAGISTER

Lebih terperinci

Lampiran. produk PT. Elite Advertising Indonesia. Indonesia tahu bahwa para distributor. 6. Bagaimana tanggapan masyarakat saat

Lampiran. produk PT. Elite Advertising Indonesia. Indonesia tahu bahwa para distributor. 6. Bagaimana tanggapan masyarakat saat Lampiran Daftar Pertanyaan Wawancara Manager Team Manager PT. Elite manager Inul No. Pertanyaan Advertising PT. Elite Vizta Indonesia Advertising Sarinah Indonesia 1. Bagaimana cara PT. Elite Advertising

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa saat ini, kebutuhan akan rekreasi dikalangan masyarakat di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa saat ini, kebutuhan akan rekreasi dikalangan masyarakat di kota-kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa saat ini, kebutuhan akan rekreasi dikalangan masyarakat di kota-kota besar sudah menjadi bagian dari kehidupan dan gaya hidup masyarakat perkotaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN ANTARA PEMAKAI TELEPON SELULER (PONSEL) NOKIA DENGAN SONY ERICSSON

PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN ANTARA PEMAKAI TELEPON SELULER (PONSEL) NOKIA DENGAN SONY ERICSSON PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN ANTARA PEMAKAI TELEPON SELULER (PONSEL) NOKIA DENGAN SONY ERICSSON Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : MURNI SETYOWATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion telah membawa pengaruh besar terhadap globalisasi dan gaya hidup. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tergesernya budaya setempat dari lingkungannya disebabkan oleh kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif, fleksibel dan mudah dipahami sebagian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 267 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dikemukakan, maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Hasil analisis : 1. Masih

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah sistem untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, serta dapat menjadi aset bangsa demi mewujudkan kehidupan

Lebih terperinci

Namaa Nim Kelas : SI.S1.2D

Namaa Nim Kelas : SI.S1.2D KARYA ILMIAH PENGETAHUAN BISNI IS BISNIS BAJU DISTRO Disusun Oleh : Namaa Nim Kelas : Fatriya Bima Ahadyan Nur : 10.12.6300 : SI.S1.2D STMIK AMIKOM YOGY YAKARTA ABSTRAK Bisnis Distro ini sangat menggiurkan,karena

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK KEBIJAKAN STORE ATMOSFER PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET BINTANG TIMUR DI SOSOK Yuliandery Yuliandery_cen@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin berbelanja dengan mudah dan nyaman. Meningkatnya retail modern

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin berbelanja dengan mudah dan nyaman. Meningkatnya retail modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern sekarang ini, keberadaan pasar tradisional mulai tergeser dimana masyarakat cenderung lebih memilih berbelanja di ritel modern. Perkembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini ketatnya persaingan pasar dan tingginya pertumbuhan jumlah bisnis di Indonesia setiap tahun tentu menuntut para pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Karakteristik Usaha SMI Semarang. menggunakan modal pinjaman sama sekali.

BAB V PENUTUP. 1. Karakteristik Usaha SMI Semarang. menggunakan modal pinjaman sama sekali. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada penelitian pengembangan usaha kursus musik berbasis teknologi di Semarang (studi kasus di Sekolah Musik Indonesia Semarang), maka dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan global yang tidak dapat dihindari, persaingan global sudah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini berbelanja sudah menjadi kebiasaan bahkan menjadi budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini berbelanja sudah menjadi kebiasaan bahkan menjadi budaya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini berbelanja sudah menjadi kebiasaan bahkan menjadi budaya setiap orang dalam kehidupan sehari - hari, karena kebutuhan hidup seseorang semakin hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang sangat pesat. Lahirnya produk-produk baru membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang sangat pesat. Lahirnya produk-produk baru membuat persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri retail store di tanah air dinilai mengalami perubahan dan kemajuan yang sangat pesat. Lahirnya produk-produk baru membuat persaingan di indusrti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini menunjukkan semakin bertambahnya kecerdasan dari manusia sejalan dengan berkembangnya waktu. Akses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, perdagangan semakin bebas di era globalisasi seperti ini. Hal tersebut memacu banyak produsen dari berbagai sektor baik industri atau pun jasa

Lebih terperinci

Perkembangan komunikasi massa saat ini sangat pesat dalam berbagai. kehidupan manusia. Informasinya dapat disampaikan secara cepat dan hampir

Perkembangan komunikasi massa saat ini sangat pesat dalam berbagai. kehidupan manusia. Informasinya dapat disampaikan secara cepat dan hampir 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan komunikasi massa saat ini sangat pesat dalam berbagai kehidupan manusia. Informasinya dapat disampaikan secara cepat dan hampir bersamaan, sehingga

Lebih terperinci