BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan Sejarah KUMON adalah sebuah lembaga pendidikan yang memberikan program belajar dan bimbingan secara perseorangan disesuaikan dengan kemampuan setiap anak, dengan tujuan agar anak dapat maju ke pelajaran yang lebih tinggi dengan kemampuannya sendiri. KUMON pertama kali dikembangkan dan didirikan pada tahun 1954 oleh seorang Jepang yang bernama Toru Kumon, yang ketika itu berprofesi sebagai guru Matematika tingkat SMA. Prinsip-prinsip dari sistem belajar KUMON ini adalah : 1) Menyusun bahan-bahan yang saling berhubungan yang diarahkan secara langsung ke Matematika tingkat sekolah menengah (Kalkulus Diferensial dan Integral). 2) Memulai dari tingkat yang tepat. 3) Menekankan pada kemampuan Berhitung. 4) Belajar tanpa tekanan. 5) Belajar di rumah. 6) Belajar secara mandiri. Di KUMON, anak belajar dengan cara membaca petunjuk-petunjuk dan contoh soal pada lembar kerja (worksheet), berpikir sendiri, lalu mengerjakan soal dengan kemampuannya sendiri. Sistem belajar, bahan pelajaran dan pembimbingan KUMON dibuat sedemikian rupa agar anak dapat belajar secara mandiri.

2 Beberapa hal yang menjadikan KUMON berbeda dengan sistem belajar pada umumnya antara lain : 1. Sistem Belajar Perseorangan Berbeda dengan kursus-kursus lain pada umumnya yang memberikan pelajaran secara sama rata kepada semua anak, KUMON memberikan pelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan setiap individu anak. Agar anak dapat mengerjakan pelajarannya dengan lancar secara mandiri, mereka perlu diberikan pelajaran yang tepat. Dengan cara ini, kemampuan anak dapat berkembang secara maksimal. 2. Bahan Pelajaran Small Steps Rangkaian soal-soal pada lembar kerja KUMON tersusun secara sistematis dan dengan tingkat kesulitan yang meningkat setahap demi setahap (small steps). Tanpa terasa, pelajaran anak dapat maju ke tingkat yang lebih tinggi. Bahan pelajarannya juga disusun sedemikian rupa untuk membentuk kemampuan dasar yang mantap dan memungkinkan anak mengerjakan level yang lebih tinggi dari tingkatan kelasnya dengan kemampuan sendiri. 3. Melatih Kemandirian Belajar Di KUMON, anak belajar tidak dengan cara diajarkan, melainkan dilatih untuk berpikir, memahami dan mengerjakan soal dengan kemampuannya sendiri. Di KUMON, pembimbing bertindak selaku pemandu yang selalu mengamati satu per satu anak dengan baik dan memberikan lembar kerja serta pendekatan yang sesuai dengan kemampuan setiap anak sehingga terbentuk kemandirian belajar. Isi bahan pelajaran Matematika KUMON terdiri dari 23 level, mulai dari Level 7A hingga Level Q. Pelajarannya dimulai dari pengenalan bilangan hingga Kalkulus dan Statistik yang merupakan bahan pelajaran Matematika tingkat SMA. Setiap level terdiri dari 200 lembar kerja (worksheet), kecuali Level P dan Level Q. Bahan pelajaran KUMON senantiasa

3 direvisi dan disempurnakan dari waktu ke waktu untuk memudahkan anak mempelajarinya. Ini didasarkan pada penelitian yang mengamati kondisi belajar anak yang sesungguhnya. Sistem yang diajarkan pada KUMON ternyata hasilnya memuaskan sehingga berkembang dari mulut ke mulut. Kini, KUMON tidak hanya menyebar ke seluruh Jepang saja, tetapi juga telah menyebar di 44 negara dengan jumlah siswa lebih dari 3,72 juta anak (data bulan Februari 2005). Salah satunya KUMON di Indonesia, yang pertama kali berdiri pada bulan Oktober 1993 di Jakarta. Saat ini, KUMON telah diselenggarakan di wilayah Jabotabek, Surabaya dan Bandung, dengan jumlah siswa lebih dari 33 ribu orang (data bulan Maret 2005). Sejak KUMON Indonesia didirikan hingga sekarang, KUMON mengalami peningkatan usaha yaitu dengan dibukanya banyak cabang dimana-mana. Salah satunya adalah KUMON cabang Jembatan V. KUMON di tempat ini sudah berdiri selama 4 tahun (berdiri pada tahun 2004), dengan jumlah murid sekitar 400 orang dan akan terus bertambah. Jumlah murid semakin bertambah dikarenakan kualitas yang diberikan juga baik. Hal ini juga dapat dipengaruhi dari asisten pengajar yang berkualitas dan berkinerja bagus. Pada KUMON Jembatan V ini, asisten pengajar diperkenankan untuk mengerjakan worksheet terlebih dahulu sebelum mengajarkan sesuai masing-masing level si anak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara mengajar yang tepat dan sesuai dengan aturan KUMON. Worksheet yang dibuat dimulai dari Level 3A sampai level tertinggi yaitu Level Q. Dimana setelah menyelesaikan setiap level akan diberikan honor sesuai level yang dikerjakan. Dan juga untuk mengambil level berikutnya, setiap asisten harus mengerjakan Tes Penyelesaian Pelajaran (persyaratan untuk mengerjakan level berikutnya) untuk mengetahui mampu atau tidaknya asisten mengerjakan level berikutnya.

4 Misi Dengan menggali potensi yang ada pada setiap individu, dan dengan mengembangkan kemampuan tersebut secara maksimal, kami berusaha agar dapat membentuk manusia yang sehat dan berbakat yang dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat global Visi Perdamaian dunia melalui pendidikan Kumon memiliki tanggung jawab untuk memberikan manfaat bagi anak-anak, yaitu membentuk kemampuan dasar yang kuat, kemandirian, rasa percaya diri dan life-skills, sehingga tercipta manusia yang berkualitas. Dari anak-anak yang memiliki pribadi yang luar biasa ini akan terbentuk lebih banyak orang-tua dan keluarga yang lebih baik, dan akan semakin banyak orang yang menaruh perhatian terhadap pendidikan. Orang-orang seperti ini akan dapat memberikan sumbangan bagi masyarakat, dan memberikan kontribusi untuk pembangunan negara melalui pendidikan sehingga perdamaian dunia bisa terwujud.

5 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Instruktur / Pembimbing Administrasi Bimbingan Asisten Utama Level Rendah Asisten Utama Level Tinggi Asisten Level 7A-5A Asisten Level 4A-2A Asisten Level A-B Asisten Level C-D Asisten Level E-F Asisten Level G-I Asisten Level J-Up Sumber : wawancara dengan Instruktur / Pembimbing Gambar 4.1 Struktur Organisasi KUMON Tanggung Jawab dan Uraian Tugas Untuk menghindari adanya tugas rangkap yang dapat menimbulkan tugas yang tidak jelas wewenang dan tanggung jawab, maka setiap bagian dalam perusahaan memiliki tugas masing-masing (job description). Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan tugas-tugas yang dimiliki oleh masing-masing bagian dalam perusahaan: 1. Instruktur / Pembimbing Adalah franchisor KUMON daerah Jembatan V, yang tugasnya:

6 a. Merumuskan rencana, tujuan, sasaran dan kebijakan umum KUMON secara keluruhan. b. Mengawasi, mengkoordinir dan memimpin jalannya aktivitas KUMON dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Administrasi Mengurus pembayaran siswa. Membuat pembukuan untuk pembayaran yang dilakukan. Menghitung gaji karyawan dan membuat laporan gaji. 3. Asisten Utama Level Rendah (Level 7A-D) Mengawasi jalannya bimbingan belajar, khususnya level rendah. Menyusun program belajar anak untuk level rendah. Mengadakan pertemuan orang tua untuk memberikan informasi tentang kemajuan anak. Melakukan bongkar stok Worksheet 4. Asisten Utama Level Tinggi (Level E-Q) Bertanggung jawab untuk mengawasi kemajuan belajar keseluruhan anak. Menyusun program belajar anak untuk level tinggi. Mengadakan pertemuan orang tua untuk memberikan informasi tentang kemajuan anak. Membuat laporan bulanan untuk data kemajuan belajar anak. Memesan perlengkapan atau peralatan yang sudah habis.

7 5. Asisten Level 7A-5A, 4A-2A, A-B, C-D, E-F, G-I, dan Level J-Up mempunyai tugas yang sama, perbedaannya hanya pada level dimana mereka ditempatkan. Tugasnya adalah : Mengawasi waktu dan membantu anak yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan PS matematikanya. Memeriksa PS dan PR murid. Menchecklist (mengajarkan bahan baru) untuk PR selanjutnya Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji Validitas ini dilakukan untuk mengetahui ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas terhadap kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi Untuk menentukan valid atau tidaknya setiap butir atau instrumen yang ada, dilakukan dengan membandingkan output Corrected Item Total Correlation dengan r tabel. Dimana besarnya nilai tabel r dengan ketentuan tingkat kepercayaan (degree of freedom = df) jumlah responden dikurangi dua atau 17-2 = 15 dengan tingkat signifikasi 5%, maka nilai r tabel sebesar Hal ini berarti : - Jika output Corrected Item Total Correlation > 0.412, maka butir atau instrumen tersebut valid.

8 - Jika output Corrected Item Total Correlation < 0.412, maka butir atau instrumen tersebut tidak valid. a. Uji Validitas Faktor Eksternal Tabel 4.1 Uji Validitas Faktor Eksternal Butir Corrected Item Total Correlation Nilai Kritis (0.412) untuk n=17 P Valid P Valid P Valid P Valid Sumber : Data yang telah diolah Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dilakukan uji validitas, faktor eksternal yang terdiri dari 4 pertanyaan, keseluruhannya dinyatakan valid karena nilainya lebih dari 0,412. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 3.

9 b. Uji Validitas Faktor Internal Tabel 4.2 Uji Validitas Faktor Internal Butir Corrected Item Total Correlation Nilai Kritis (0.412) untuk n=17 P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid Sumber : Data yang telah diolah Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dilakukan uji validitas, faktor internal yang terdiri dari 6 pertanyaan, keseluruhannya dinyatakan valid karena nilainya lebih dari 0,412. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 4.

10 c. Uji Validitas Faktor Penghambat Tabel 4.3 Uji Validitas Faktor Penghambat Butir Corrected Item Total Correlation Nilai Kritis (0.412) untuk n=17 P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid Sumber : Data yang telah diolah Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dilakukan uji validitas, faktor penghambat yang terdiri dari 9 pertanyaan, keseluruhannya dinyatakan valid karena nilainya lebih dari 0,412. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 5.

11 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat / derajat ketepatan, dan keakuratan dari instrument pengukuran. Uji realibilitas dilakukan dengan koefisien Cronbach Alpha. Dasar pengambilan kesimpulan : Jika Cronbach Alpha > 0,6 maka instrumen tersebut reliabel, tetapi jika Cronbach Alpha < 0,6 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Faktor Eksternal Reliability Cronbach s Alpha Sumber : Data yang telah diolah Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, maka diperoleh hasil koefisien alpha untuk faktor eksternal sebesar 0,859 artinya kuesioner (instrumen) yang digunakan pada penelitian ini reliabel karena mempunyai alpha lebih dari 0,6 (standar statistik). Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 3. Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Faktor Internal Reliability Cronbach s Alpha Sumber : Data yang telah diolah

12 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, maka diperoleh hasil koefisien alpha untuk faktor internal sebesar 0,801 artinya kuesioner (instrumen) yang digunakan pada penelitian ini reliabel karena mempunyai alpha lebih dari 0,6 (standar statistik). Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 4. Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Faktor Penghambat Reliability Cronbach s Alpha Sumber : Data yang telah diolah Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, maka diperoleh hasil koefisien alpha untuk faktor penghambat sebesar 0,835 artinya kuesioner (instrumen) yang digunakan pada penelitian ini reliabel karena mempunyai alpha lebih dari 0,6 (standar statistik). Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran Analisis Faktor Eksternal yang Mendorong Asisten Mengerjakan Worksheet Sampai Level G ke Atas Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan luar individu seperti honor yang dibayarkan, tingkat kemudahan soal yang dikerjakan, fasilitas yang tersedia, dan persyaratan kelulusan, yang dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Dimana responden yang diteliti diambil secara keseluruhan yaitu 17 orang yaitu asisten-asisten Kumon. Pengujian dilakukan dengan merata-ratakan (average) hasil dari data kuesioner yang diperoleh, yang kemudian

13 hasil rata-rata akan dikelompokkan sesuai kelasnya masing-masing. Pengelompokkan dilakukan melalui kelas interval, dimana besarnya interval dapat ditentukan sebagai berikut : Interval = Jarak = Xmax Xmin = 5 1 = 0,80 Banyak kelas k 5 Berdasarkan interval di atas, maka batas-batas penelitian terhadap aspek-aspek yang akan di evaluasi dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 4.7 Pengelompokkan Kelas Nilai Rata-Rata Jawaban 0,99-1,79 Sangat Tidak Setuju 1,80 2,60 Tidak Setuju 2,61-3,41 Cukup Setuju 3,42 4,22 Setuju 4,23-5,03 Sangat Setuju Sumber : Pengolahan data Dari perhitungan (lihat di lampiran 2) yang dilakukan, menghasilkan nilai rata-rata (average) sebagai berikut : Honor yang dibayarkan (P1) dengan nilai rata-rata sebesar 2,35 Tingkat kesulitan soal yang dikerjakan (P2) dengan nilai rata-rata sebesar 2,65 Fasilitas yang tersedia (P3) dengan nilai rata-rata sebesar 3,12 Persyaratan kelulusan (P4) dengan nilai rata-rata sebesar 2,59. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari histogram seperti dibawah ini.

14 Faktor Eksternal Average P1 P2 P3 P4 Gambar 4.2 Hasil Rata-Rata (Average) Faktor Eksternal Honor yang Dibayarkan (P1) Adalah besarnya honor yang diterima asisten setelah selesai mengerjakan satu level worksheet. Menurut responden, mereka tidak setuju (2,35) bahwa honor yang dibayarkan merupakan faktor eksternal yang dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan harus memberikan honor yang adil sesuai dengan level yang dikerjakan Tingkat Kemudahan Soal yang Dikerjakan (P2) Adalah tingkat dimana soal dalam worksheet yang dikerjakan masih mudah. Menurut responden, mereka cukup setuju (2,65) bahwa tingkat kemudahan soal yang dikerjakan merupakan faktor eksternal yang dapat mendorong asisten untuk

15 mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa sebaiknya pihak perusahaan menyediakan tutor atau pengajar untuk mengajarkan soal-soal yang sulit Fasilitas yang Tersedia (P3) Adalah fasilitas yang disediakan seperti buku pedoman mengerjakan, alat tulis, dan tutor (pengajar) untuk membantu dalam mengerjakan worksheet. Menurut responden, mereka cukup setuju (3,12) bahwa fasilitas yang tersedia merupakan faktor eksternal yang dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya meningkatkan kualitas fasilitas yang ada seperti alat tulis yang lebih bagus dan berkualitas dan menambah fasilitas seperti buku pedoman yang jumlahnya masih sedikit serta menyediakan tutor (pengajar) untuk lebih mendorong asisten dalam mengerjakan worksheet sampai level G ke atas Persyaratan Kelulusan (P4) Adalah persyaratan yang diberikan untuk mengerjakan level selanjutnya. Persyaratan tersebut adalah mengerjakan satu level worksheet sampai selesai, nilai worksheet yang dikerjakan harus > 7, dan mengikuti test TPP (Tes Penyelesaian Pelajaran) level yang diselesaikan tersebut, yang nilai hasil TPP nya harus kelompok 1. Menurut responden, tidak setuju (2,59) bahwa persyaratan kelulusan merupakan faktor eksternal yang dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya mengubah persyaratan kelulusan menjadi lebih mudah bagi para asisten pengajar, seperti nilai worksheet yang dikerjakan menjadi > 6 dan nilai untuk hasil TPP nya minimal menjadi kelompok 2.

16 Jadi dari analisa diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa responden cukup setuju (rata-rata sebesar 2,68, yang perhitungannya dapat dilihat di lampiran 2) bahwa faktorfaktor eksternal diatas dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Dimana faktor yang paling menonjol adalah fasilitas yang tersedia dengan ratarata sebesar 3,12 yang berarti responden cukup setuju bahwa fasilitas yang tersedia merupakan faktor eksternal yang paling mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas Analisis Faktor Internal yang Mendorong Asisten Mengerjakan Worksheet Sampai Level G ke Atas Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti meningkatkan kemampuan individu, keinginan mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki, adanya mood untuk mengerjakan worksheet, keinginan untuk dihargai, keinginan untuk menambah pendapatan dan waktu yang dimiliki untuk mengerjakan worksheet, yang dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Dimana responden yang diteliti diambil secara keseluruhan yaitu 17 orang yaitu asisten-asisten Kumon. Pengujian dilakukan dengan merata-ratakan hasil dari data kuesioner yang diperoleh, yang kemudian hasil rata-rata akan dikelompokkan sesuai kelasnya masing-masing (Lihat Tabel 4.7). Dari perhitungan (lihat di lampiran 2) yang dilakukan, menghasilkan nilai rata-rata (average) sebagai berikut : Meningkatkan kemampuan individu (P5) dengan nilai rata-rata sebesar 3,94

17 Keinginan mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki (P6) dengan nilai rata-rata sebesar 4,06 Adanya mood untuk mengerjakan worksheet (P7) dengan nilai rata-rata sebesar 3,53 Keinginan untuk dihargai (P8) dengan nilai rata-rata sebesar 4,24 Keinginan untuk menambah pendapatan (P9) dengan nilai rata-rata sebesar 4,18 Waktu yang dimiliki untuk mengerjakan worksheet (P10) dengan nilai rata-rata sebesar 3,71. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari histogram seperti dibawah ini. Faktor Internal Average P5 P6 P7 P8 P9 P10 Gambar 4.3 Hasil Rata-Rata (Average) Faktor Internal Meningkatkan Kemampuan Individu (P5) Adalah keinginan individu untuk meningkatkan kemampuannya dengan mengerjakan worksheet.

18 Menurut responden, mereka setuju (3,94) bahwa untuk meningkatkan kemampuan individu merupakan faktor internal yang mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya menyediakan bahan-bahan penunjang seperti buku pedoman, tutor (pengajar), dan alat-alat tulis untuk lebih mendorong asisten dalam meningkatkan kemampuan dengan mengerjakan worksheet sampai level G ke atas Keinginan Mengetahui Tingkat Kemampuan yang Dimiliki (P6) Adalah keinginan individu untuk mengetahui sampai sejauhmana tingkat kemampuannya dalam mengerjakan worksheet. Menurut responden, mereka setuju (4,06) bahwa keinginan mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki merupakan faktor internal yang dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya mengfasilitasi individu untuk meningkatkan kemampuannya dengan buku pedoman mengerjakan, melakukan penilaian berupa tes atau pengujian untuk mengetahui sejauhmana tingkat kemampuan yang dimiliki serta menyediakan tutor (pengajar) sehingga dapat mendorong keinginan individu untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dimilikinya dengan mengerjakan worksheet sampai level G ke atas Adanya Mood Untuk Mengerjakan Worksheet (P7) Adalah mood untuk mau mengerjakan worksheet. Menurut responden, mereka setuju (3,53) bahwa adanya mood untuk mengerjakan worksheet merupakan faktor internal yang mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak

19 perusahaan sebaiknya meningkatkan motivator seperti fasilitas yang disediakan (alatalat tulis yang berkualitas, buku pedoman mengerjakan, tutor/pengajar ) dan memberikan imbalan yang sesuai agar dapat mendorong meningkatnya mood asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas Keinginan Untuk Dihargai (P8) Adalah keinginan individu untuk memperoleh balasan atau penghargaan yang setimpal dengan meningkatkan kemampuannya dengan mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Menurut responden, mereka sangat setuju (4,24) bahwa keinginan untuk dihargai merupakan faktor internal yang dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya menghargai karyawan dengan memberikan imbalan yang pantas dan sesuai dengan level worksheet yang dikerjakan dan menyediakan fasilitas yang memadai Keinginan Untuk Menambah Pendapatan (P9) Adalah keinginan individu untuk menambah pendapatan dengan mengerjakan worksheet. Menurut responden, mereka setuju (4,18) bahwa keinginan untuk menambah pendapatan merupakan faktor internal yang dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya menyediakan honor yang sesuai dengan tingkat level yang dikerjakan sehingga lebih mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas.

20 Waktu yang Dimiliki Untuk Mengerjakan Worksheet (P10) Adalah waktu senggang atau waktu luang yang dimiliki atau disediakan individu untuk mengerjakan worksheet. Menurut responden, mereka setuju (3,71) bahwa waktu yang dimiliki untuk mengerjakan worksheet merupakan faktor internal yang mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa sebaiknya pihak perusahaan meningkatkan motivator seperti pemberian imbalan yang pantas dan sesuai dengan level yang dikerjakan, penyediaan buku pedoman dan tutor (pengajar) sehingga dapat menjadi pendorong bagi asisten untuk menyediakan waktu luang dalam mengerjakan worksheet. Jadi dari analisa diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa responden setuju (rata-rata sebesar 3,94, yang perhitungannya dapat dilihat di lampiran 2) bahwa faktor-faktor internal diatas dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Dimana faktor yang paling menonjol adalah keinginan untuk dihargai dengan rata-rata sebesar 4,24 yang berarti responden sangat setuju bahwa faktor keinginan untuk dihargai merupakan faktor internal yang paling mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas Analisa Faktor yang Menghambat Asisten Mengerjakan Worksheet Sampai Level G ke Atas Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor seperti honor yang dibayarkan, tingkat kesulitan soal yang dikerjakan, tingkat kemampuan yang dimiliki individu,

21 keinginan / kemauan untuk mengerjakan worksheet, mood saat mengerjakan worksheet, waktu yang dimiliki untuk mengerjakan worksheet, fasilitas yang tersedia, persyaratan kelulusan, dan perubahan dalam pembagian pekerjaan saat di Kumon, yang dapat menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Dimana responden yang diteliti diambil secara keseluruhan yaitu 17 orang yaitu asisten-asisten Kumon. Pengujian dilakukan dengan merata-ratakan hasil dari data kuesioner yang diperoleh, yang kemudian hasil rata-rata akan dikelompokkan sesuai kelasnya masingmasing (Lihat Tabel 4.7). Dari perhitungan (lihat di lampiran 2) yang dilakukan, menghasilkan nilai rata-rata (average) sebagai berikut : Honor yang dibayarkan (P11) dengan nilai rata-rata sebesar 3,65 Tingkat kesulitan soal yang dikerjakan (P12) dengan nilai rata-rata sebesar 3,47 Tingkat kemampuan yang dimiliki individu (P13) dengan nilai rata-rata sebesar 3,59 Keinginan / kemauan untuk mengerjakan worksheet (P14) dengan nilai rata-rata sebesar 4,06 Mood saat mengerjakan worksheet (P15) dengan nilai rata-rata sebesar 3,88 Waktu yang dimiliki dan disediakan untuk mengerjakan worksheet (16) dengan nilai ratarata sebesar 3,76 Fasilitas yang tersedia (P17) dengan nilai rata-rata sebesar 3,24 Persyaratan kelulusan (P18) dengan nilai rata-rata sebesar 3,18 Perubahan dalam pembagian pekerjaan saat di Kumon (P19) dengan nilai rata-rata sebesar 3,82. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari histogram seperti dibawah ini.

22 Faktor Penghambat Average P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 Gambar 4.4 Hasil Rata-Rata (Average) Faktor Penghambat Honor yang Dibayarkan (P11) Adalah besarnya honor yang diterima asisten setelah selesai mengerjakan satu level worksheet. Menurut responden, mereka setuju (3,65) bahwa honor yang dibayarkan merupakan faktor yang menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya harus memberikan honor yang adil sesuai dengan level yang dikerjakan untuk mendorong asisten dalam mengerjakan worksheet sampai level G ke atas Tingkat Kesulitan Soal yang Dikerjakan (P12) Adalah tingkat soal pada worksheet yang sulit untuk dikerjakan asisten.

23 Menurut responden, mereka setuju (3,47) bahwa tingkat kesulitan soal yang dikerjakan merupakan faktor yang menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya menyediakan tutor atau pengajar untuk mengajarkan soal-soal yang sulit sehingga dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas Tingkat Kemampuan yang Dimiliki Individu (P13) Adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam mengerjakan worksheet level G ke atas. Menurut responden, mereka setuju (3,59) bahwa tingkat kemampuan yang dimiliki individu merupakan faktor yang menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya menyediakan tutor (pengajar), yang dalam proses belajar mengajarnya disertai dengan metode (metode komunikasi dua arah antara pengajar dan individu yang diajar) dan alat bantu mengajar (buku pedoman, alat-alat tulis), yang turut memegang peranan penting dalam mempermudah proses belajar dan mengajar, yang dapat membantu individu untuk meningkatkan kemampuannya Keinginan / Kemauan Untuk Mengerjakan Worksheet (P14) Adalah keinginan / kemauan dalam diri individu untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Menurut responden, mereka setuju (4,06) bahwa keinginan / kemauan untuk mengerjakan worksheet merupakan faktor yang menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa masih kurangnya motivator bagi individu untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas, sehingga

24 sebaiknya perusahaan meningkatkan kualitas motivator yang ada dengan pemberian imbalan yang pantas serta penyediaan fasilitas yang lengkap dan memadai Mood Saat Mengerjakan Worksheet (P15) Adalah mood untuk mau mengerjakan worksheet. Menurut responden, mereka setuju (3,88) bahwa mood saat mengerjakan worksheet merupakan faktor yang menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya meningkatkan motivator seperti fasilitas yang disediakan (alat-alat tulis yang berkualitas, buku pedoman mengerjakan, tutor/pengajar ) dan memberikan imbalan yang sesuai agar dapat mendorong meningkatnya mood asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas Waktu yang Dimiliki Untuk Mengerjakan Worksheet (P16) Adalah waktu senggang atau waktu luang yang dimiliki atau disediakan asisten untuk mengerjakan worksheet. Menurut responden, mereka setuju (3,76) bahwa waktu yang dimiliki untuk mengerjakan worksheet merupakan faktor yang menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa sebaiknya pihak perusahaan meningkatkan motivator seperti pemberian imbalan yang pantas dan sesuai dengan level yang dikerjakan, penyediaan buku pedoman dan tutor (pengajar) sehingga dapat menjadi pendorong bagi asisten untuk menyediakan waktu luang dalam mengerjakan worksheet.

25 Fasilitas yang Tersedia (P17) Adalah fasilitas yang disediakan seperti buku pedoman mengerjakan, alat tulis, dan tutor (pengajar) untuk membantu dalam mengerjakan worksheet. Menurut responden, mereka cukup setuju (3,24) bahwa fasilitas yang tersedia merupakan faktor yang menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya menambah fasilitas seperti buku pedoman yang jumlahnya masih sedikit, alat tulis yang lebih bagus dan berkualitas, serta menyediakan tutor (pengajar) untuk lebih mendorong asisten dalam mengerjakan worksheet sampai level G ke atas Persyaratan Kelulusan (P18) Adalah persyaratan yang diberikan untuk mengerjakan level selanjutnya. Persyaratan tersebut adalah mengerjakan satu level worksheet sampai selesai, nilai worksheet yang dikerjakan harus > 7, dan mengikuti test TPP (Tes Penyelesaian Pelajaran) level yang diselesaikan tersebut, yang nilai hasil TPP nya harus kelompok 1. Menurut responden, mereka cukup setuju (3,18) bahwa persyaratan kelulusan merupakan faktor yang menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya mengubah persyaratan kelulusan menjadi lebih mudah bagi para asisten pengajar, seperti nilai worksheet yang dikerjakan menjadi > 6 dan nilai untuk hasil TPP nya minimal menjadi kelompok Perubahan Dalam Pembagian Pekerjaan Saat di Kumon (P19) Adalah perubahan dalam hal tugas yang dikerjakan, misalnya jika pada awalnya mengajar level F, tetapi kemudian kita mengerjakan worksheet level G dan

26 menyelesaikannya maka akan berubah menjadi pengajar level G, yang berarti tingkat kesulitan mengajar menjadi lebih meningkat. Menurut responden, mereka setuju (3,82) bahwa perubahan dalam pembagian pekerjaan saat di Kumon dapat menjadi faktor yang menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti bahwa pihak perusahaan sebaiknya meningkatkan motivator (honor yang dibayar, fasilitas) yang ada agar perubahan dalam pembagian pekerjaan tidak menghambat asisten dalam mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Jadi dari analisa diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa responden setuju (rata-rata sebesar 3,63, yang perhitungannya dapat dilihat di lampiran 2) bahwa faktor-faktor penghambat diatas dapat menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Dimana faktor yang paling menonjol adalah keinginan / kemauan untuk mengerjakan worksheet dengan rata-rata sebesar 4,06 yang berarti responden setuju bahwa keinginan / kemauan untuk mengerjakan worksheet merupakan faktor penghambat yang paling menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas Memberikan Usulan Rekomendasi yang Mampu Mendorong Asisten Untuk Mengerjakan Worksheet Sampai Level G ke Atas Dari hasil di atas, diperoleh bahwa untuk mendorong asisten agar mengerjakan worksheet sampai level G ke atas diperlukan usulan rekomendasi sebagai berikut : 1. Memberikan honor yang adil yang pantas dan sesuai dengan level yang dikerjakan. 2. Menyediakan tutor (pengajar) untuk mengajarkan soal-soal yang sulit. 3. Menambah fasilitas seperti buku pedoman, alat-alat tulis yang berkualitas bagus.

27 4. Mengubah persyaratan kelulusan menjadi lebih mudah bagi para asisten pengajar, seperti nilai worksheet yang dikerjakan menjadi > 6 dan nilai untuk hasil TPP nya minimal menjadi kelompok Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis diatas, diketahui bahwa: Responden cukup setuju bahwa faktor eksternal seperti honor yang dibayarkan, tingkat kesulitan soal yang dikerjakan, fasilitas yang tersedia, dan persyaratan kelulusan dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti perusahaan sebaiknya memberikan honor yang sesuai dengan tingkat kesulitan worksheet yang dikerjakan, menyediakan fasilitas / sarana yang lebih baik seperti penyediaan tutor / pengajar, dan mempermudah persyaratan kelulusan menjadi > 6 dan TPPnya kelompok 2. Responden setuju bahwa faktor Internal seperti meningkatkan kemampuan individu, keinginan mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki, adanya mood untuk mengerjakan worksheet, keinginan untuk dihargai, keinginan untuk menambah pendapatan dan waktu yang dimiliki untuk mengerjakan worksheet dapat mendorong asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan motivator-motivator yang ada seperti penyediaan buku pedoman cara mengerjakan, kualitas alat tulis yang lebih baik dan menambah sarana seperti penyediaan tutor / pengajar. Responden setuju bahwa faktor penghambat seperti honor yang dibayarkan, tingkat kesulitan soal yang dikerjakan, tingkat kemampuan yang dimiliki individu, keinginan / kemauan untuk mengerjakan worksheet, mood saat mengerjakan worksheet, waktu

28 yang dimiliki untuk mengerjakan worksheet, fasilitas yang tersedia, persyaratan kelulusan, dan perubahan dalam pembagian pekerjaan saat di Kumon dapat menghambat asisten untuk mengerjakan worksheet sampai level G ke atas. Hal ini berarti perusahaan sebaiknya meningkatkan motivator yang ada seperti honor yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan soal dalam worksheet, buku pedoman yang lebih banyak, penyediaan tutor/pengajar serta diadakan pelatihan dalam hal cara pengajaran yang baik. Dilihat dari sisi manajerial, diharapkan dengan semakin banyak asisten yang mampu mengerjakan level G ke atas, jumlah kelas untuk level G ke atas dapat dibuka lebih banyak sehingga pemilik mampu meningkatkan pendapatannya.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengembangan Negara-negara modern dewasa ini sangat tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengembangan Negara-negara modern dewasa ini sangat tergantung pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengembangan Negara-negara modern dewasa ini sangat tergantung pada pembangunan mutu sumber daya manusia dan pengorganisasian kegiatan mereka dalam masyarakat.

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR - FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PENGERJAAN WORKSHEET SAMPAI LEVEL G KE ATAS (Studi Kasus : Asisten Kumon, Cabang Jembatan V, Jakarta)

ANALISA FAKTOR - FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PENGERJAAN WORKSHEET SAMPAI LEVEL G KE ATAS (Studi Kasus : Asisten Kumon, Cabang Jembatan V, Jakarta) ANALISA FAKTOR - FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PENGERJAAN WORKSHEET SAMPAI LEVEL G KE ATAS (Studi Kasus : Asisten Kumon, Cabang Jembatan V, Jakarta) Sanny - 0800745464 ABSTRAK Sumber Daya Manusia selalu

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. negara dan region dengan 4.28 juta siswa (data April 2010). Metode Kumon secara konsisten telah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. negara dan region dengan 4.28 juta siswa (data April 2010). Metode Kumon secara konsisten telah BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Setengah abad yang lalu, cinta seorang ayah kepada anaknya telah melahirkan Metode Kumon. Metode Kumon yang berawal dari cinta seorang ayah kepada

Lebih terperinci

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HANDPHONE MEREK APPLE Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : 11213088 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. Latar Belakang Masalah 1. Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kuantitatif

Metode Penelitian Kuantitatif Modul ke: Metode Penelitian Kuantitatif Uji Validitas dan Reabilitas Fakultas Ilmu Komunikasi Drs. Saefudin, M.Si Program Studi Periklanan Pengertian Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan

Lebih terperinci

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang.

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 1.1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapangan yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, 51 BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang deskripsi responden dan analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

Modul ke: Riset Penelitian. Uji Validitas dan Reabilitas. Fakultas Ilmu Komunikasi. Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Program Studi Periklanan

Modul ke: Riset Penelitian. Uji Validitas dan Reabilitas. Fakultas Ilmu Komunikasi. Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Program Studi Periklanan Modul ke: 13 Mira Fakultas Ilmu Komunikasi Riset Penelitian Uji Validitas dan Reabilitas Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si Program Studi Periklanan Pengertian Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif korelasional. Deskriptif korelasional dipandang sesuai dengan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. mengemukakan hasil dari penelitian yang penulis lakukan dengan menunjukkan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. mengemukakan hasil dari penelitian yang penulis lakukan dengan menunjukkan 60 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar, serta penulis akan membahas dan mengemukakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk 38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah 90 3.2 Langkah-langkah Penelitian 3.2.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 61 BAB IV ANALISIS DATA Dalam Bab IV ini, hasil dari perhitungan statistik dianalisis dan dibahas. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.00. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada tanggal 23 Agustus sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Instrumen Data Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah dengan mengkorelasikan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jalan Dr. Setiabudi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti meliputi: a) merumuskan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu pendekatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan pada pengambilan keputusan (Kuncoro, 2007). Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek) Syamsul Bahri, M.Si 1, Fatimah, ST, MT 2, Anita 3 Jurusan Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Darmadi (2011: 165) penelitian korelasi berkaitan dengan pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Validatas dan Reliabilitas Alat Ukur Dalam membuat item pernyataan kuesioner, peneliti terlebih dahulu melakukan uji item pernyataan atau try out dengan

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Cv Affindo Jaya Persada

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Cv Affindo Jaya Persada BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Cv Affindo Jaya Persada Pada tahun 2007 bergabung didalam suatu perusahaan yang bergerak di bidang Kontraktor

Lebih terperinci

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU. SUCI AMALIAH 3ea FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU. SUCI AMALIAH 3ea FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU SUCI AMALIAH 3ea07 14209155 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Chandra Super Store merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang telah tersebar di berbagai kota. Chandra menjual berbagai produk dan merek mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung : Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) 2. Variabel bebas : Kebermaknaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sofware SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sofware SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17. BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab hasil penelitian, analisis dan pembahasan merupakan analisis permasalahan yang sedang diteliti. Pada bab ini peneliti sudah mendapatkan kembali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu 20 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran pada siswa kelas X3. Desain penelitian ini menggunakan rancangan desain One- Shot Case

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 27 Bandung. Adapun pertimbangan dan alasan dilakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan permasalahan, dan tujuan penelitian, pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menempatkan pentingnya kemampuan setiap siswa, Kumon berkeinginan untuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menempatkan pentingnya kemampuan setiap siswa, Kumon berkeinginan untuk BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Kumon adalah metode perseorangan yang cocok untuk semua usia. Dengan menempatkan pentingnya kemampuan setiap siswa, Kumon berkeinginan untuk membentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode kualiitatif dan bersifat deskriptif, karena penelitian ini berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang diselidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Pekerja merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan, karena pekerja adalah yang menggerakan faktor-faktor produksi lainnya untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Bandar Betsy PT Perkebunan

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Bandar Betsy PT Perkebunan BAB III BAHAN METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kebun Bandar Betsy PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Pelaksanaan penelitian ini dimulai bulan Februari

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 36 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sampel Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini, peneliti mengambil responden yang berprofesi sebagai auditor dari salah satu Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam proses untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran melalui metode ilmiah guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Desain, dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperimen semu (quasy-experiment) yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI jurusan Teknik Komputer Jaringan sejumlah 66 siswa dan siswa-siswi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data 40 BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data-data numerical (Angka) yang diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data-data numerical (Angka) yang diolah dengan metode 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. (Menurut Saifuddin Azwar, 2007) pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG A. Analisis Pemahaman Peserta Didik Tentang Tata Tertib Sekolah di MA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Arikunto (2006:270) mengemukakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mutiara Bunda adalah rumah sakit bersalin yang mengacu pada spesialisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG A. Analisis data tentang Profesionalitas Guru Dalam Pembelajaran di MI Salafiyah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian terpaan pesan pencegahan bahaya demam berdarah dan sikap ibu-ibu rumah tangga dilakukan di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru yang terdiri dari

Lebih terperinci

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 3 Objektif Mahasiswa dapat mengetahui ketepatan mengukur suatu alat ukur (uji validitas) Mahasiswa dapat menentukan konsistensi alat ukur (uji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi desain, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Tempat penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Suharsini Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas Hasil perhitungan uji validitas menggunakan data 86 responden dan data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria penentuan

Lebih terperinci

Pertemuan 6 & 7 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS. Objektif:

Pertemuan 6 & 7 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS. Objektif: Pertemuan 6 & 7 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Objektif: 1. Mahasiswa dapat mengetahui ketepatan mengukur suatu alat ukur (uji validitas) 2. Mahasiswa dapat menentukan konsistensi alat ukur (uji reliabilitas)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Pembahasan pada bab ini merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lulusan perguruan tinggi di Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam

Lebih terperinci

Perancangan dan Evaluasi Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen

Perancangan dan Evaluasi Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen 69 Bab IV Perancangan dan Evaluasi Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen IV.1 Perancangan Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen Berdasarkan Perspektif Zachman Pada bab IV, telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co merupakan salah satu merek produk yang fenomenal di pasar. Yang menarik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini ada beberarapa langkah yang dilakukan peneliti, antara lain: a) Merumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kuantitatif yang mana bersifat deskriptif komparatif. Dikatakan seperti itu karena penelitian ini membahas

Lebih terperinci

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, maka perlu disusun metode penelitian yang tepat untuk digunakan menyusun penelitian dalam studi. Oleh karena

Lebih terperinci

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan pada ERHA CLINIC Bandung Hasil Penelitian pada bab ini penulis membahas hasil penelitian tentang pengaruh Pelatihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen, dengan variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data Kuesioner Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari responden yang dilakukan dengan membagikan secara langsung dan melalui mailing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode merupakan cara yang digunakan untuk meneliti sesuatu sehingga dapat diambil kesimpulan. Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menganalisis hubungan antara pelatihan dengan produktivitas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menganalisis hubungan antara pelatihan dengan produktivitas BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini akan menganalisis hubungan antara pelatihan dengan produktivitas tenaga kerja. Yang menjadi objek penelitian atas masalah yang telah

Lebih terperinci

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Unipara Express. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci