BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory research yaitu dengan menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis. [20] Metode dengan survey melalui observasi, uji laboratorium dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah belah melintang (Cross Sectional). [20] B. Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di sekolah Kelurahan Jomblang, dimana di Kelurahan Jomblang terdapat 11 sekolah yaitu 1) SD Jomblang 1, 2, 3, 2) SD Jomblang 4, 5, 3) SD Jomblang 6, 7, 4) SD Jomblang 8, 9, 5) SD Al Fajar, 6) TK Cinde Peni, 7) TK Belia, 8) TK ABA, 9) SMP N 8, 10) SMK Muhammadiyah, 11) SD, SMP Muhammadiyah untuk mengambil data pengetahuan tentang pewarna makanan dan sample saos cabai. Pemeriksaan Rhodamin B pada saos cabai dilaksanakan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan UNIMUS Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian selama 8 bulan yaitu Bulan Januari sampai dengan Bulan Agustus C. Populasi dan Sampel (Subyek Penelitian) a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang jajanan yang menjual jajanan yang bersaos cabai di sekolah Kelurahan Jomblang dengan jumlah pedagang 20 orang. b. Sampel Sampel adalah seluruh anggota populasi berjumlah 20 orang dengan menggunakan metode pengambilan sampel jenuh.

2 D. Variabel dan Devinisi Operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan pedagang tentang pewarna makanan. b. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah keberadaan Rhodamin B pada saos cabai yang dijual. 2. Definisi Operasional a. Pengetahuan pedagang tentang pewarna makanan. Skor yang diperoleh dari pertanyaan yang diberikan kepada pedagang tentang Bahan Tambahan Makanan (BTM), pewarna makanan, Rhodamin B, kegunaan Rhodamin B, bahaya Rhodamin B pada saos cabai. Pengetahuan tersebut diukur menggunakan kuesioner yang dinyatakan dalam skor. Skor bernilai 1 jika jawaban benar dan skor bernilai 0 jika salah. Jumlah diperoleh dari seluruh pertanyaan yang diberikan. Kemudian skor dihitung proporsi benar yang dinyatakan dalam persen. Skala interval. b. Keberadaan Rhodamin B Kandungan pewarna Rhodamin B pada saos cabai yang dijual pedagang jajanan. Keberadaan Rhodamin B diuji dengan metode kromatografi lapis tipis yang dinyatakan dengan kategori positif (+) dan negatif (-) dalam skala nominal. E. Metode Pengumpulan Data 1. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. a. Data Primer

3 Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Data tersebut mencangkup pengetahuan pedagang tentang Rhodamin B dengan cara wawancara langsung menggunakan kuesioner tentang pengetahuan pedagang terhadap pewarna makanan (Bahan Tambahan Makanan (BTM), pewarna makanan, Rhodamin B, kegunaan Rhodamin B, bahaya Rhodamin B pada saos cabai). Sedangkan data mengenai keberadaan Rhodamin B dalam saos cabai, diperoleh dengan uji laboratorium dengan metode kromatografi lapis tipis. b. Data Sekunder Data jumlah sekolah, lokasi sekolah dan monografi kelurahan, diperoleh dari data Kelurahan Jomblang. 2. Prosedur Penelitian a. Mengurus perijinan Pelaksanaan penelitian dengan izin dari Kesbanglimas dan Dinas Kesehatan. b. Studi Pendahuluan Dalam studi pendahuluan, dilakukan pengujian laboratorium dengan metode kromatografi lapis tipis yang dilkukan di laboratorium STIKES HAKLI Kota Semarang. Dimana diambil 9 sampel saos cabai yang dijual dari pedagang di sekolah Kelurahan Jomblang dan Sompok. Pengujian tersebut hasilnya 70 % negatif dan 30 % positif Rhodamin B. c. Uji validitas dan reliabilitas Kuesioner yang baik harus mempunyai 2 kriteria yaitu validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas ditentukan dengan hasil uji coba yang akan dilakukan pada 20 responden pedagang makanan bersaos cabai. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada pedagang jajanan yang bersaos cabai di Kelurahan Pleburan Kota Semarang. Karena di kelurahan ini juga banyak dijual makanan yg bersaos cabai.

4 1) Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur relevan atau tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian. Pada uji validitas kuesioner dilakukan dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap ítem pertanyaan terhadap skor total seluruh pertanyaan dengan menggunakan uji Pearson Product Moment. [25] Hasil perhitungan tiap-tiap ítem dibandingkan dengan tabel Product Moment. Apabila hasil uji dari tiap ítem pertanyaan ternyata r hitung lebih besar dari r tabel, maka ítem pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Namun apabila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka item pertanyaan dapat dinyatakan tidak valid dan dikeluarkan dari instrumen penelitian. [26] Dari 20 pertanyaan, ada 3 soal yang tidak valid yaitu pertanyaan no. 10, 15 dan 20 karena r hitung r tabel (0,444) jadi yang valid ada 17 pertanyaan. Hasil uji tingkat pengetahuan responden tentang pewarna makanan, dari 17 item pertanyaan didapat nilai dalam rentang 0,477-0,853. Hal ini berati tingkat pengetahuan adaklah valid karena Corrected Item Total Correlation lebih besar dari r tabel dengan df - 2 (20-2 = 18) = 0,444. 2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mengetahui pakah instrumen yang digunakan telah reliabel. [20] Setelah diketahui bahwa tiap itemitem pertanyaan cukup valid, dilanjutkan dengan analisa reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen tersebut cukup konsisten untuk mengukur gejala yang sama pada pengukuran yang berulang. Uji reliabilitas dilakukan dengan uji alpha cronbach, dimana kuesioner dikatakan reliabilitas jika indeks yang diperoleh paling tidak mencapai 0,60. [27]

5 Hasil uji reliabilitas kuesioner pengetahuan responden didapat hasil Cronbach Alpha sebesar 0,934 (> 0,606). Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa instrument pengetahuan adalah reliabel. d. Mengambil data pengetahuan melalui observasi dan wawancara. e. Mengambil sampel saos cabai dari pedagang. f. Uji keberadaan Rhodamin B dengan uji Kromatografi Lapis Tipis dengan cara sebagai berikut: 1. Alat Beker glass, pinset, bejana kromatografi, kompor, bulu domba, pipet volume, pipet tetes, cawan porselen, plat tetes. 2. Bahan Larutan asam asetat 6 % ammonia NH 4 OH 12,5 %, warna standar Rhodamin B, larutan elusi; 2 gr Na citrate+5 ml ammonia+aquades sampai volume 100 ml, kertas ph. 3. Cara Kerja Cara kerja untuk pemeriksaan Rhodamin B dengan metode kromatografi lapis tipis dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : a). Pemisahan gr saos cabai diencerkan dalam tabung dengan bantuan aquades kemudian dibasakan dengan amonia. Bulu domba dimasukkan dan didihkan sambil diaduk-aduk. Pewarna yang terkandung dalam saos akan mewarnai bulu domba. 2. Bulu domba diambil dan dicuci dengan air bersih sampai tidak terdapat saosnya kemudian dimasukkan ke dalam tabung dan ditambah asam asetat lalu didihkan. Warna akan masuk ke dalam larutan asam.

6 2. Bulu domba diambil, larutan diinapkan di atas kompor sampai kering. 3. Residu dilarutkan dengan sedikit asam asetat dan dilakukan kromatografi lapis tipis. b). Menotolkan sampel 1. Lapisan tipis diberi tanda 1,5-2 cm dari tepi bawah tanpa digaris disebut garis mula. Dibagian atas digaris dengan jarak 10 cm dari garis muda disebut garis akhir. 2. Pada garis mula ditotolkan sampel yang sudah diekstraksi dan dilarutkan dalam asam asetat dengan bantuan pipet mikro. Diameter noda tidak boleh lebih dari 0,5 cm. Kemudian dengan jarak lebih kurang 2 cm, ditotolkan pada sampel yang lain dan selanjutnya ditotolkan larutan standar warna Rhodamin B. [15,32] 3. Kertas dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang sudah diberi larutan eluen. Kertas harus mengenai sedikit larutan eluen agar larutan eluen mengenai residu yang telah ditotolkan. Jika pada residu berwarna sama dengan warna standar Rhodamin B dan merambat ke atas sejajar dengan warna standar Rhodamin B, maka residu tersebut mengandung Rhodamin B. g. Pengolahan data dan analisis data. h. Penyusunan laporan. F. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan uji laboratorium. Kuesioner terdiri dari :

7 a. Identitas responden yang berisi tentang nama responden, alamat, pendidikan, umur dan jenis kelamin. b. Pengetahuan responden tentang Rhodamin B terdiri dari 20 pertanyaan. Setiap pertanyaan terdapat 3 alternatif jawaban dimana jika responden jawabannya benar mendapat skor 1. Sedangkan bila responden jawabannya salah maka skornya 0 sehingga nilai yang diperoleh responden minimal 0 dan maksimal 20. c. Identifikasi Keberadaan Rhodamin B Identifikasi keberadaan Rhodamin B dengan uji laboratorium dengan metode kromatografi lapis tipis. 2. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan cara : a. Editing Adalah kegiatan yang meliputi pemeriksaan atas kelengkapan data yang diperoleh selama melakukan penelitian. b. Skoring Adalah penilaian terhadap jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepada responden. Pengetahuan Setiap jawaban benar dari item pertanyaan pengetahuan diberi skor 1 dan bila salah 0, sehingga setiap responden mempunyai total skor pengetahuan yang kemudian dilakukan perhitungan proporsi benar yang dinyatakan dalam persen (%). c. Koding Kegiatan tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap semua isian pada item jawaban yang telah disusun dalam bentuk angka untuk mempermudah proses pengolahan selanjutnya. 1) Pengetahuan : Dari persen benar pengetahuan kemudian diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi Ali Khomsan (2000) sebagai berikut : [21]

8 Kode 1 = Pengetahuan kurang, bila prosentasi jawaban benar adalah < 65 %. Kode 2 = Pengetahuan cukup, bila prosentasi jawaban benar adalah %. Kode 3 = Pengetahuan baik, bila prosentasi jawaban benar adalah > 80 %. 2) Keberadaan Rhodamin B Keberadaan Rhodamin B hanya dapat diketahui dengan uji laboratorium dengan metode kromatografi lapis tipis. Dikelompokkan menjadi : Kode 1 = mengandung Rhodamin B jika hasil uji laboratorium positif (+). Kode 2 = tidak mengandung Rhodamin B jika hasil uji laboratorium negatif (-). d. Entri Data Proses memasukkan data dari kuesioner ke dalam progam SPSS. 3. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisis ini digunakan untuk mendiskripsikan hasil pengolahan dalam bentuk tabel, prosentasi dan narasi dengan variabel yang diteliti untuk melihat gambaran obyektif, minimum, maksimum, rata-rata, standar deviasi dan distribusi frekuensi. b. Analisis Bivariat Untuk menguji hipotesis penelitian dilakukan analisa bivariat terhadap 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat, yang diduga mempunyai hubungan atau berkolerasi dengan menggunakan kemaknaan 5 %, dalam analisis ini adalah Chi Square.

9 A. Jadwal Penelitian Berikut ini jadwal pelaksanaan penelitian : Kegiatan Waktu Pengajuan Tema Januari 2010 Penyusunan Proposal Februari-April 2010 Seminar Proposal Mei 2010 Pengambilan Data Juni 2010 Penyusunan Hasil Penelitian Juli 2010 Ujian Skripsi Agustus 2010