BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam, 2008). Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan belah lintang ( Cross Sectional), dimana variabel sebab atau variabel bebas yaitu pola asuh dan variabel akibat atau variabel terikat yaitu temper tantrum pada anak diukur dalam waktu yang bersamaan dan sesaat (Notoatmodjo, 2002). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek peneliti atau objek yang akan diteliti (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak di RA. Masysitoh Bustanul Athfal Muslimat NU Magelang yang berjumlah 73 anak yang terbagi dalam dua kelas yaitu A dan B. 2. Sampel Sampel merupakan bagian yang diteliti atau sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam melakukan penelitian, dapat menggunakan seluruh objek atau dapat juga hanya dengan mengambil sebagian dari seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002). Sehubungan dengan jumlah populasi yang sedikit, maka teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu jumlah populasi yang ada keseluruhannya digunakan sebagai sampel penelitian yang dalam hal ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak bersekolah di RA. Masysitoh Bustanul Athfal Muslimat NU Magelang yang berjumlah 73 anak. 26

2 27 C. Definisi operasional Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Variabel Independen pola asuh orang tua Variabel dependen Temper tantrum Pola asuh orangtua adalah pola pengasuhan yang dilakukan oleh orangtua pada anaknya Luapan emosi yang meledakledak pada anak dengan tindakan menangis, menjerit-jerit, melempar benda, bergulingguling, memukul dan aktivitas lainnya Kuesioner dengan pernyataan terdiri dari 21 pernyataan Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 15 item pernyataan 1. Otoriter (7 pernyataan) a = otoriter b. 7 = tdk otoriter 2. Demokratis (7 pernyataan) a = demokratis b. 7 = tdk demokratis 3. Permisif (7 pernyataan) a = permisif b. 7 = tdk permisif 4. Campuran Bila memenuhi lebih dari dua dari kriteria pola asuh di atas Kategori jawaban Selalu skor 2 Kadang-kadang skor 1 Tidak pernah skor 0 Jumlah total nilai tertinggi 30 dan total nilai terendah 0 dan dikategorikan menjadi Tantrum : Tidak tantrum : 0-15 Ordinal Ordinal D. Tempat penelitian Magelang. Penelitian ini telah dilaksanakan di RA. Massyitoh Bustanul Athfal

3 28 E. Waktu penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada periode Bulan Agustus F. Etika Penelitian Setelah mendapatkan persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan etika meliputi (Nursalam, 2008): 1. Informed consent (Informasi untuk responden) Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan serta maksud penelitian sebelum menyerahkan kuesioner penelitian, kemudian peneliti memberikan surat permohonan menjadi responden. Jika calon responden bersedia menjadi responden maka responden dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan sebagai bukti bersedia menjadi responden. Jika responden tidak bersedia maka tidak ada paksaan untuk menjadi responden. Dalam penelitian ini, persetujuan dilakukan antara peneliti dengan calon responden. 2. Anonimity (tanpa nama) Kerahasiaan dari identitas responden dalam penelitian ini akan dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian. Kerahasiaan dalam penelitian ini dijaga oleh peneliti dengan tidak mencantumkan nama, hanya nomor responden saja yang dicantumkan. 3. Confidentiality (kerahasiaan informasi) Kerahasian informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan dijalankan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian (Hidayat, 2003). F. Alat Pengumpulan Data Alat atau intrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Alat kuesioner ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu:

4 29 1. Kuesioner A Kuesioner ini terkait dengan identitas responden meliputi; umur orangtua, umur anak, jenis kelamin anak, pendidikan terakhir orangtua dan pekerjaan orangtua. 2. Kuesioner B Kuesioner ini digunakan untuk mengkaji pola asuh orang tua yang terdiri atas 21 item pernyataan yaitu 7 pernyataan berisi tentang pola asuh otoriter, 7 pernyataan tentang pola asuh demokratis dan 7 pernyataan tentang pola asuh permisif, jika ada lebih dari satu pernyataan yang mengarah pada bentuk pola asuh yang ada maka dimasukkan dalam kategori pola asuh campuran. 3. Kuesioner C Kuesioner ini terkait dengan kejadian temper tantrum pada anak yang teridiri dari 15 item pertanyaan. kategori jawaban Selalu skor 2, Kadangkadang skor 1 dan Tidak pernah skor 0. Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan pada teori-teori di tinjauan pustaka. Oleh karena itu kuesioner penelitian perlu dilakukan uji coba melalui kegiatan pilot study kepada 30 anak TK Pertiwi Permitan Bondowoso Mertoyudan Magelang karena TK ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan tempat penelitian yang diambil secara accidental untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrument penelitian.. 1. Pengujian validitas instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Azwar, 2003). Untuk menguji validitas suatu variabel dapat menggunakan korelasi product moment dengan menggunakan perangkat komputer, dengan rumus yaitu (Arikunto, 2006) :

5 30 R N( XY) - ( X Y) 2 N X X 2 N Y 2 Y Keterangan : N : jumlah teruji R : korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan X : skor butir Y : skor total Menurut Sugiyono (2007) keputusan ujinya adalah : Bila r hitung lebih besar dari r tabel (0,361) artinya variabel tersebut valid. Bila r hitung lebih kecil dari r tabel artinya variabel tersebut tidak valid. Hasi pengujian validitas selengkapnya adalah sebagai berikut : a. Variabel pola asuh diketahui memiliki rentang r hitung antara 0,4276-0,8841. Rentang r hitung tersebut lebih besar dari r tabel 0,361 sehingga semua item pertanyaan dinyatakan valid. b. Variabel tempertantrum diketahui memiliki rentang r hitung antara 0,4232-0,7848. Rentang r hitung tersebut lebih besar dari r tabel 0,361 sehingga semua item pertanyaan dinyatakan valid 2. Pengujian Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah alat ukur pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat memberikan hasil pengukuran relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama (Azwar, 2004). Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama, jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Arikunto, 200 6). Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach. Instrumen dikatakan reliabel jika diperoleh nilai alpha 0,60 (Ghozali, 2005). Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut : 2

6 31 a. Variabel pola asuh didapatkan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,9364. Nilai tersebut melebihi angka kritik (0,6) dan mendekati angka 1 sehingga dinyatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. b. Variabel tempertantrum didapatkan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,9245. Nilai tersebut melebihi angka kritik (0,6) dan mendekati angka 1 sehingga dinyatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. G. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Setelah peneliti mendapatkan ijin dari kepala RA. Masysitoh Bustanul Athfal Muslimat NU Magelang, peneliti menetapkan kontrak waktu dengan mengundang para orangtua anak ke sekolahan guna keperluan penelitian 2. Sebelum proses penelitian berlansung peneliti memberikan penjelasan kepada orangtua anak tentang keikutsertaannya dalam penelitian ini yang sama sekali tidak berdampak apapun terhadap mereka. Setelah mendapatkan penjelasan, responden memahami dan bersedia menandatangai lembar persetujuan menjadi responden yang telah peneliti sediakan. 3. Peneliti kemudian membagikan kuesioner kepada responden penelitian dan menginformasikan tentang cara pengisian kuesioner. Dalam proses pembagian kuesioner ini peneliti dibantu du orang enumerator yaitu guru yang mengajar di RA. Masysitoh Bustanul Athfal Muslimat NU Magelang ini. 4. Proses pengisian kuesioner dilakukan selama 30 menit dan setelah itu peneliti meminta responden untuk mengumpulkan kuesioner yang telah diisi lengkap oleh responden, untuk selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data.

7 32 F. Analisis Data 1. Pengolahan Data a. Editing Editing adalah melakukan pemeriksaan ulang kuesioner di tempat pengumpulan data, memperbaiki kesalahan penulis identitas klien yang menjadi responden serta melengkapi kekurangan dalam pengisian kuesioner (Arikunto, 2006). b. Coding Coding dilakukan dengan pemberian tanda pada masing-masing jawaban dengan kode maupun angka, sehingga memudahkan proses pemasukan data di komputer. Pemberian kode berupa angka untuk mempermudah pengelompokan data dan menghindari kerancuan dalam mengklasifikasi data, sudah dilakukan yaitu untuk pola asuh orang tua dengan kode 2 untuk jawaban selalu, kode 1 untuk jawaban kadangkadang dan kode 0 untuk jawaban tidak pernah. Untuk temper tantrum anak jawaban selalu kode 2, jawaban kadang-kadang kode 1 dan jawaban tidak pernah kode 0 c. Entry data Memasukkan data ke dalam komputer. d. Tabulasi Membuat tabel distribusi frekuensi, tendensi sentral (mean, median, modus, sum) dan disperse atau penyebaran data (standar deviasi, variasi, range, minimum, maksimum). e. Scoring Pada tahap scoring ini peneliti memberi nilai pada data sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden. Pada kuesioner pola asuh diberi skor 1-14, jika kurang atau sama dengan 7 maka tidak menjadi bagian dari jenis pola asuh yang bersangkutan, dan jika skor lebih dari 7 maka menjadi bagian dari jenis pola asuh yang bersangkutan. Variabel temperr

8 33 tantrum jika skor antara 0-10 tidak terjadi tantrum, dan jika skor antara dinyatakan terjadi tantrum. f. Cleaning Setelah data dimasukkan sesuai dengan kategori, proses selanjutnya adalah pembersihan data dengan melihat ada tidaknya kesalahan memasukkan data. Apabila terjadi kesalahan maka dibenarkan dulu sebelum dilakukan pengujian statistik (Arikunto, 2006). 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisa yang digunakan untuk menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2002 ). Analisa univariat digunakan untuk mendiskripsikan pola asuh orang tua dan kejadian temper tantrum pada anak di RA. Masysitoh Bustanul Athfal Magelang. Data yang bersifat numerik maka digunakan pengujian berupa mean,median, minimum, maksimum dan standar deviasi, sedangkan data yang bersifat kategorik (nominal dan ordinal) maka analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. b. Analisis Bivariat Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis dua variabel yang diduga berhubungan (Notoatmodjo, 2002). Analisa ini berfungsi untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan temper tantrum pada anak dengan menggunakan uji statistik tertentu. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square (X 2 ). Uji ini digunakan karena data berskala ordinal atau nominal dan berbentuk kategori (Sugiyono, 2007). H. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian merupakan bagian dari rencana pelaksanaan penelitian yang dimulai dari pengajuan judul, pembuatan proposal dan pelaksanaan penelitian. Selanjutnya jadwal terlampir.