ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP BIAYA GAJI KARYAWAN KONTRAK PADA PT QUALITY SEKAWAN MANDIRI (QSM)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP BIAYA GAJI KARYAWAN KONTRAK PADA PT QUALITY SEKAWAN MANDIRI (QSM)"

Transkripsi

1 ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP BIAYA GAJI KARYAWAN KONTRAK PADA PT QUALITY SEKAWAN MANDIRI (QSM) TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Oleh: MUSLIAH PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK BATAM 2010

2 HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Musliah NIM : Tanda Tangan : Tanggal : 02 Juli 2010

3 LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP BIAYA GAJI KARYAWAN KONTRAK PADA PT QUALITY SEKAWAN MANDIRI (QSM) Oleh: MUSLIAH BATAM, 02 JULI 2010 Dosen Pembimbing Irsutami, S.E., M.Acc., Akt. NIK Dosen Penguji I Dosen Penguji II Muslim Ansori, S.E., M.Ak., Akt. Hendra Gunawan, S.E. NIK NIK

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang atas Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul Analisis Perlakuan Akuntansi Terhadap Biaya Gaji Karyawan Kontrak Pada PT Quality Sekawan Mandiri (QSM). Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar ahli madya pada Program Studi Akuntansi Politeknik Batam. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. M. Zaenudin, S.Si, M.Sc, Ketua Program Studi Akuntansi Politeknik Batam; 2. Ibu Dwi Kartikasari, sebagai wali yang memberikan semangat serta motivasi; 3. Bpk. Irsutami, SE, M.Acc.,Akt, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini; 4. Bpk. Muslim Ansori SE, M.Akt dan Bpk. Hendra Gunawan, SE, selaku dosen penguji; 5. Seluruh dosen dan staff Politeknik Batam, yang telah membantu penulis selama masa perkuliahan; 6. Ibu Sulistini, selaku pembimbing perusahaan yang dengan penuh kesabaran membantu dan mengarahkan penulis selama pelaksanaan magang; 7. Seluruh staff PT Quality Sekawan Mandiri, yang telah banyak memberikan bantuan dan masukan serta motivasi kepada penulis; 8. Orang tua dan keluarga saya tercinta, yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil, yang memberikan semangat untuk menyelesaikan kuliah;

5 9. Kepada sahabat-sahabat yang kusayangi, mustika, dedi, deka, mila, yang telah banyak mewarnai dan menjadi semangat tersendiri bagi penulis; 10. Sahabat-sahabatku selama masa perkuliahan, anak-anak Vlinderz, cha, vika, feni, maya, fandy, ivan, ket, che, eva, amar, terima kasih atas kebersamaan dan bantuan yang pernah penulis rasakan; 11. Teman-teman satu bimbingan, terima kasih untuk bantuannya; 12. Teman-teman semester pertama dulu, seluruh anak AK-1C; 13. Kepada seluruh pengurus BLM periode , terima kasih atas kerjasama dan pengalamannya; 14. Teman-teman seluruh mahasiswa angkatan 2007, tetap berkarya dan optimis; 15. Adik-adik kelas yang akan menyusul jejak kami, tetap semangat dan terus belajar. Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas semua kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas akhir ini berguna bagi pembaca khususnya adik-adik kelas yang akan menyusun tugas akhir kelak serta bermanfaat bagi pengembangan ilmu. Batam, 02 Juli 2010 Penulis

6 HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Politeknik Batam, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Musliah NIM : Program Studi : Akuntansi Jenis Karya : Tugas Akhir/Skripsi/Karya Ilmiah Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Politeknik Batam Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP BIAYA GAJI KARYAWAN KONTRAK PADA PT QUALITY SEKAWAN MANDIRI (QSM) Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Politeknik Batam berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemillik Hak Cipta. Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di: Batam Pada Tanggal: 02 Juli 2010 Yang menyatakan (Musliah)

7 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii LEMBAR PENGESAHAAN...iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRAK... xii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Gaji dan Upah Unsur-unsur Gaji Fungsi yang Terkait Dokumen yang Digunakan Catatan Akuntansi yang Digunakan Perlakuan Akuntansi atas Biaya Gaji BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Metodologi Penelitian Objek Penelitian Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Produk Usaha dan Perkembangan Volume Penjualan Tiga Tahun Terakhir Struktur Organisasi Perusahaan... 25

8 BAB IV PEMBAHASAN Proses Penggajian Pada PT Quality Sekawan Mandiri Perlakuan Akuntansi Terhadap Biaya Gaji Pada PT Quality Sekawa Mandiri Pengakuan Biaya Gaji Pada PT Quality Sekawan Mandiri Penilaian Biaya Gaji Pada PT Quality Sekawan Mandiri Penyajian Biaya Gaji Pada PT Quality Sekawan Mandiri Perbandingan Perlakuan Akuntansi Terhadap Biaya Gaji Karyawan Kontrak Pada PT Quality Sekawan Mandiri dengan PSAK No Perbandingan Pengakuan Biaya Gaji Perbandingan Penilaian Biaya Gaji Perbandingan Penyajian Biaya Gaji BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

9 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 PTKP Tabel 3.1 Tabel Penjualan PT Quality Sekawan Mandiri... 24

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Perkembangan Volume Penjualan Pada PT QSM Gambar 3.2 Struktur Organisasi Gambar 4.1 Contoh Slip Gaji Karyawan... 35

11 DAFTAR LAMPIRAN Uraian kegiatan... 1 Sistem dan Prosedur... 1 Flowchart Sistem/Prosedur... 1 Media, Dokumen, Peralatan, dan Data yang Diperlukan... 1 Identifikasi Permasalahan Magang... 1 Resume Pekerjaan Selama 3 bulan... 1

12 ABSTRAK Nama : Musliah Program Studi : Akuntansi Judul : Analisis Perlakuan Akuntansi Terhadap Biaya Gaji Karyawan Kontrak Pada PT Quality Sekawan Mandiri (QSM) Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan kontrak pada PT Quality Sekawan Mandiri, yaitu untuk mengetahui bagaimana biaya gaji karyawan kontrak diakui, dinilai, dan disajikan. Metode yang digunakan metode deskriptif. Analisis dilakukan dengan membandingkan perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan kontrak yang terdapat pada PT Quality Sekawan Mandiri (QSM) dengan perlakuan akuntansi menurut standar akuntansi keuangan khususnya PSAK No. 24 tentang imbalan kerja. Kata kunci: Gaji, standar akuntansi keuangan

13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan suatu perusahaan, banyak faktor yang dapat mendukung perkembangan suatu perusahaan, salah satunya adalah ketersediaan sumber daya manusia yang handal. Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memenuhi hak-hak dan kebutuhan para karyawan sebagai bentuk apresiasi terhadap pencapaian kerja mereka selama ini. Salah satu bentuknya yaitu dengan memberikan gaji yang sesuai dengan posisi dan resiko kerja masing-masing karyawannya. PT Quality Sekawan Mandiri (QSM) adalah perusahaan outsourcing dan penyalur tenaga kerja yang dalam kegiatan usahanya menangani masalah sumber daya manusia untuk disalurkan ke perusahaan perusahaan yang menjadi rekanan bisnisnya. Sebagian besar sumber daya manusia yang disalurkan adalah karyawan kontrak. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan tenaga kerja, PT Quality Sekawan Mandiri memiliki kewajiban untuk memenuhi hak tenaga kerja sementara kewajiban karyawan berada pada perusahaan rekanan bisnis. Sistem penggajian karyawan pada perusahaan outsourcing sedikit berbeda dengan jenis perusahaan lain. Hal ini dikarenakan data yang digunakan dalam perhitungan gaji ada yang berasal dari perusahaan rekanan bisnis. Data yang digunakan untuk menyiapkan laporan penggajian pada PT Quality Sekawan Mandiri berasal dari customer misalnya data absensi karyawan. Data absensi

14 karyawan diterima oleh bagian Payroll dari customer untuk diproses. Data yang telah diterima tersebut oleh bagian Payroll dihitung kemudian dibuat summary gaji yang akan dibayarkan kepada karyawan. Summary gaji yang telah dibuat kemudian diserahkan kepada bagian Accounting sebagai dasar pembuatan invoice yang akan ditagihkan kepada customer. Penggajian pada PT QSM cukup kompleks karena dibutuhkan proses verifikasi terlebih dahulu dengan perusahaan rekanan bisnis atau customer mengenai perhitungan gaji karyawan. Perhitungan biaya gaji harus dilakukan dengan tepat dan efisien. Agar perhitungan gaji dapat dilakukan dengan tepat maka perhitungan gaji harus disesuaikan dengan standar akuntansi dan juga peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan. Oleh karena itu, penulis mencoba meneliti bagaimana perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan kontrak pada PT Quality Sekawan Mandiri. Untuk mengetahui bagaimana biaya gaji tersebut dinilai, diakui, dan disajikan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk perusahaan khususnya berkaitan dengan perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan kontrak. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP BIAYA GAJI KARYAWAN KONTRAK PADA PT QUALITY SEKAWAN MANDIRI (QSM).

15 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pemilihan judul tersebut diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan kontrak pada PT Quality Sekawan Mandiri. 2. Bagaimana perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji menurut PSAK No. 24 dibanding dengan perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan kontrak pada PT Quality Sekawan Mandiri. 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih mengarah pada tujuan yang diharapkan, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian yaitu: 1. Batasan Data Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan penggajian karyawan kontrak yang bersumber dari bagian Payroll dan bagian Accounting pada PT Quality Sekawan Mandiri (QSM). Data yang digunakan adalah data penggajian karyawan kontrak yang ditempatkan di PT Primo Micropones Indonesia periode Januari Batasan Lapangan Untuk tujuan penelitian yang lebih mendalam, penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada bagian Payroll dan bagian Accounting yang terdapat pada PT Quality Sekawan Mandiri. Penelitian hanya dilakukan untuk karyawan kontrak yang dipekerjakan di PT Primo Micropones Indonesia.

16 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan kontrak pada PT Quality Sekawan Mandiri. 2. Untuk mengetahui perbandingan perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji menurut PSAK No. 24 dengan perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan kontrak pada PT Quality Sekawan Mandiri. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dilakukannya penelitian adalah sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan Dapat menjadi salah satu referensi dan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penggajian karyawan khususnya karyawan kontrak. b. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan wawasan tentang perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan pada perusahaan outsourcing terutama untuk karyawan kontrak. c. Bagi Pembaca Menjadi referensi bagi pembaca mengenai perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan terutama pada perusahaan outsourcing untuk karyawan kontrak.

17 1.6 Sistematika Penulisan Pelaporan penelitian ini akan disajikan dalam lima bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Menguraikan tentang landasan teori yang mendasari penelitian yang berfungsi sebagai tata cara dalam mengamati perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan kontrak pada PT Quality Sekawan Mandiri. Bab III Metodologi Penelitian dan Gambaran Umum Perusahaan Menguraikan tentang objek penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, serta gambaran umum perusahaan. Bab IV Pembahasan Menguraikan tanggapan atas pertanyaan mengenai perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan kontrak pada PT Quality Sekawan Mandiri. Bab V Penutup Membahas kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh serta menyampaikan saran-saran yang berguna bagi perusahaan.

18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gaji dan Upah Upah/gaji adalah ganjaran/pembayaran yang diterima tenaga kerja dari melakukan suatu kegiatan ekonomi atau untuk menghasilkn barang dan jasa (Sukirno, 2005). Menurut Mulyadi (2001), dalam perusahaan manufaktur, pembayaran kepada karyawan biasanya dibagi menjadi dua golongan yaitu gaji dan upah. Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan. Menurut PSAK No. 24, imbalan kerja (employee benefits) adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan perusahaan atas jasa yang diberikan oleh pekerja. Imbalan kerja meliputi imbalan yang diberikan kepada pekerja atau tanggungannya dan harus diselesaikan dengan pembayaran (atau dengan penyediaan barang atau jasa), baik secara langsung kepada pekerja, suami/istri mereka, anak-anak atau tanggungan lainnya, atau kepada pihak lain, seperti perusahaan asuransi. Pekerja dapat memberikan jasanya secara penuh waktu, paruh waktu, permanen, atau sistem kontrak. Untuk memenuhi tujuan pernyataan ini, yang dimaksud dengan pekerja adalah seluruh pekerja, termasuk direktur dan anggota manajemen lainnya.

19 Di dalam PSAK No. 24 disebutkan bahwa imbalan kerja (employee benefits) adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan perusahaan atas jasa yang diberikan oleh pekerja. Imbalan kerja jangka pendek (short-term employee benefits) adalah imbalan kerja (selain dari pesangon PKK dan imbalan berbasis ekuitas) yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa. Sedangkan imbalan kerja jangka panjang lainnya (other long-term employee benefits) adalah imbalan kerja (selain imbalan pasca kerja, pesangon PKK dan imbalan berbasis ekuitas) yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya. Menurut Supriyono (1994), biaya tenaga kerja menggambarkan kontribusi manusia, yaitu karyawan perusahaan, di dalam kegiatan perusahaan. Sesuai dengan fungsi yang ada di dalam perusahaan, biaya tenaga kerja dikelompokkan ke dalam: 1. Biaya tenaga kerja untuk fungsi produksi yang merupakan elemen biaya produksi. 2. Biaya tenaga kerja untuk fungsi pemasaran yang merupakan elemen biaya pemasaran. 3. Biaya tenaga kerja untuk fungsi administrasi dan umum yang merupakan elemen biaya administrasi dan umum.

20 2.2 Unsur-unsur Gaji Menurut Jusup (2005), dalam perusahaan yang memiliki tenaga kerja yang banyak jumlahnya, biaya gaji seringkali mencerminkan jumlah yang cukup besar bila dibandingkan dengan jenis biaya yang lain. Selain gaji, perusahaan biasanya juga memberikan berbagai kompensasi berupa tunjangan, seperti tunjangan kesehatan, tunjangan asuransi, dan tunjangan lainnya. Menurut Supriyono (1999), unsur-unsur biaya gaji terdiri dari: 1. Gaji Pokok Gaji pokok merupakan unsur utama, yang dijadikan dasar pertimbangan mengapa gaji digolongkan kedalam kelompok biaya operasional. Dimana nilainya relatif tetap. Besarnya gaji pokok yang diberikan kepada seorang karyawan, biasanya sangat tergantung dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki, kemampuan maupun pengalaman kerjanya. Menurut Jusup (2005), total upah seorang pegawai dilakukan dengan mengalikan tarif upah per jam dengan jumlah jam kerja pegawai yang bersangkutan. Gaji pegawai pada umumnya didasarkan pada tarif per bulan atau per tahun. Tarif tersebut digunakan dalam perhitungan gaji pegawai sesuai dengan periode pembayaran gaji pada perusahaan yang bersangkutan. 2. Lembur Kebijakan mengenai lembur tidaklah sama antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Akan tetapi, pada umumnya lembur biasanya diberikan hanya pada pegawai di tingkatan (level) tertentu saja. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 77 Pasal 78 mengatur tentang waktu kerja lembur. Waktu kerja lembur adalah waktu kerja sebagai berikut:

21 - Waktu kerja yang melebihi tujuh jam sehari dengan 40 jam per satu minggu untuk enam hari kerja dalam satu minggu. - Waktu kerja yang melebihi delapan jam sehari dan 40 jam per satu minggu untuk lima hari kerja dalam satu minggu. - Waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan/atau pada hari libur resmi yang ditetapkan pemerintah. Melakukan kerja lembur diperlukan syarat-syarat seperti, ada perintah tertulis dari pengusaha, ada persetujuan tertulis dari pekerja yang bersangkutan, ada daftar pelaksanaan kerja yang memuat nama pekerja dan lamanya waktu kerja lembur, serta waktu kerja lembur pada hari kerja maksimal tiga jam dalam satu hari dan 14 jam dalam satu minggu. 3. Tunjangan-tunjangan Tunjangan adalah unsur-unsur balas jasa yang diberikan dalam nilai rupiah secara langsung kepada karyawan individual dan dapat diketahui secara pasti. Tunjangan diberikan kepada karyawan dimaksud agar dapat menimbulkan/meningkatkan semangat kerja dan kegairahan bagi para karyawan. Ada berbagai macam jenis tunjangan, dimana dalam pelaksanaannya sangat tergantung dari kemampuan perusahaan. a. Tunjangan Jabatan Tunjangan ini hanya diberikan kepada mereka-mereka yang mempunyai jabatan tertentu, seperti pengawas, kepala bagian, manajer, ataupun direktur. Besarnya tunjangan jabatan untuk masing-masing personil tidaklah sama. Hal ini sangat tergantung dengan beban pekerjaan, prestasi

22 yang dihasilkan serta beratnya tangggung jawab pekerjaan yang dipikul. Tunjangan jabatan biasanya diberikan bersama-sama dengan gaji pokok. b. Tunjangan Kesehatan Tunjangan kesehatan tergolong tunjangan yang paling banyak disediakan oleh perusahaan setelah tunjangan jabatan. Dalam praktiknya tunjangan kesehatan ini diberikan dalam bentuk yang berbeda-beda. Misalnya, penggantian biaya kesehatan, pembebasan biaya pembelian obat, dan lain sebagainya. c. Tunjangan Asuransi Di dalam PSAK No. 24 disebutkan bahwa program jaminan sosial dibentuk berdasarkan perundang-undangan dan berlaku untuk seluruh perusahaan dan dilaksanakan oleh badan penyelenggara yang tidak dikendalikan atau dipengaruhi oleh perusahaan. Dalam UU nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga kerja, pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut serta dalam program jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek). Menurut Nurachmad (2009), Jamsostek adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja, berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia. Sesuai dengan Pasal 6 UU Jamsostek, program jamsostek meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pemeliharaan kesehatan.

23 4. Potongan-potongan Potongan atas gaji yang paling dasar adalah potongan pajak penghasilan (PPh), premi asuransi yang ditanggung oleh pegawai. Peraturan tentang pajak penghasilan bagi karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan sebelumnya diatur dalam UU No. 17 Tahun 2000 dan telah disempuranakan dengan peraturan terbaru yaitu UU No. 36 Tahun Perusahaan wajib melakukan pemotongan pajak atas penghasilan para karyawannya yang memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam undang-undang tersebut. Pajak penghasilan bagi karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan tergolong dalam pajak penghasilan pasal 21. Pajak penghasilan (PPh) pasal 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubung dengan pekerjaan atau jabatan atau sebagai imbalan atas jasa. Pengenaan dan pemotongan PPh 21 atas penghasilan kena pajak (PKP) berlaku bagi: - Pegawai tetap - Penerima pensiun berkala - Pegawai tidak tetap yang penghasilannya di bayar secara bulanan atau jumlah kumulatif penghasilan yang diterima dalam satu bulan kalender telah melebihi Rp ,-. - Bukan pegawai selain tenaga ahli, yang menerima imbalan yang bersifat berkesinambungan. - Jumlah penghasilan yang melebihi Rp ,- sehari, yang berlaku bagi pegawai tidak tetap yang menerima upah harian, upah mingguan, upah

24 satuan atau upah borongan, sepanjang penghasilan kumulatif yang diterima dalam satu bulan kalender belum melebihi Rp ,-. Berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2008, besarnya PTKP PPh pasal 21 ditentukan sebagai berikut: Tabel 2.1 PTKP Status Wajib Pajak PTKP Bulanan PTKP Tahunan TK/0 Rp ,- Rp ,- K/0 Rp ,- Rp ,- K/1 Rp ,- Rp ,- K/2 Rp ,- Rp ,- K/3 Rp ,- Rp ,- Tarif PPh 21 berdasarkan Undang-undang No. 36 tahun 2008 adalah: - Sampai dengan Rp ,- tarif 5% - Diatas Rp ,- sampai dengan Rp ,- tarif sebesar 15% - Diatas Rp ,- sampai dengan Rp ,- tarif 25% - Diatas Rp ,- tarif sebesar 30% 5. Bonus dan Insentif Bonus & insentif merupakan unsur tambahan, biasanya disediakan oleh jenis perusahaan tertentu dan untuk pegawai tertentu saja, yaitu distributor, bank, finance dan perusahaan sejenis yang operasionalnya berorientasikan target. Menurut PSAK No. 24, imbalan kerja mencakup imbalan kerja jangka pendek, seperti upah/gaji, iuran jaminan sosial, cuti tahunan, cuti sakit, bagi laba dan bonus (jika terutang dalam waktu 12 bulan pada akhir periode pelaporan), dan

25 imbalan non-moneter (seperti imbalan kesehatan, rumah, mobil, dan barang atau jasa yang diberikan secara cuma-cuma atau melalui subsidi) untuk pekerja. 2.3 Fungsi yang Terkait Menurut Jusup (2005), fungsi fungsi yang terkait dalam kegiatan penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut: 1. Pengangkatan pegawai Pendaftaran calon pegawai, wawancara dan seleksi pendaftaran, serta pengangkatan pegawai dilaksanakan oleh bagian personalia. Bagian ini memegang peranan penting dalam pengawasan karyawan, terutama dalam hal dokumentasi dan pemberian otorisasi. 2. Pencatatan waktu Bidang kegiatan lain yang penting ditinjau dari segi pengendalian intern ialah pencatatan waktu kerja. Karyawan harian atau karyawan yang upahnya dihitung berdasarkan tarif per jam, biasanya diwajibkan untuk mencatatkan waktu kerjanya dengan cara memasukkan timeclock. 3. Pembuatan daftar gaji Daftar gaji dibuat oleh bagian penggajian berdasarkan dua sumber berikut: (1) otorisasi dari bagian personalia, dan (2) kartu waktu yang telah mendapat persetujuan. 4. Pembayaran Gaji Pembayaran gaji biasanya dilakukan oleh kasir di bagian keuangan. Pembayaran dengan menggunakan cek dilakukan dengan maksud untuk mengurangi resiko kerugian akibat pencurian, dan demi kepraktisan. Apabila pembayaran dilakukan dengan uang (bukan dengan cek), maka diperlukan

26 orang kedua untuk menghitung uang yang dimasukkan ke dalam amplop gaji, dan untuk mendapatkan tandatangan penerimaan dari pegawai yang telah menerima amplop gajinya. 2.4 Dokumen yang Digunakan Menurut Mulyadi (2001), dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah: 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan dokumendokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah. 2. Kartu jam hadir Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu. 3. Kartu jam kerja Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah

27 untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan. 4. Daftar gaji dan daftar upah Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya. 5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. 6. Surat pernyataan gaji dan upah Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan. 7. Amplop gaji dan upah Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. Di halaman muka amplop gaji dan upah setiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.

28 8. Bukti kas keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah. 2.5 Catatan Akuntansi yang Digunakan Menurut Mulyadi (2001), catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji dan upah adalah: 1. Jurnal umum Dalam pencatatan gaji dan upah ini jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan. 2. Kartu harga pokok produk Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu. 3. Kartu biaya Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial. 4. Kartu penghasilan karyawan Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar penghitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan. Disamping itu, kartu penghasilan karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji dan upah karyawan yang ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan.

29 2.6 Perlakuan Akuntansi atas Biaya Gaji Menurut PSAK No. 24, pengakuan dan pengukuran imbalan kerja jangka pendek adalah ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi, perusahaan harus mengakui jumlah tak terdiskonto (undiscounted amount) atas imbalan kerja jangka pendek yang diperkirakan untuk dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut: (a) sebagai kewajiban (beban terakru) setelah dikurangi jumlah yang telah dibayar. Apabila jumlah yang telah dibayar melebihi jumlah tak terdiskonto dari imbalan tersebut, perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset (beban dibayar dimuka) sejauh pembayaran tersebut akan menimbulkan, misalnya, pengurangan pembayaran di masa depan atau pengembalian kas; dan (b) sebagai beban, kecuali PSAK lain mewajibkan atau membolehkan imbalan tersebut termasuk dalam biaya perolehan asset. Sedangkan untuk pengungkapannya tidak dijelaskan secara khusus karena PSAK lainnya mungkin menjelaskannya. 1. Pengakuan atas Gaji Menurut Sugiri (2005), gaji diakui pada saat diserahkan atau dibayarkan. Gaji yang dibayarkan dengan sistem transfer diakui apada saat transfer dilaksanakan, gaji yang dibayarkan dengan menggunakan cek diakui pada saat cek tersebut dicairkan oleh penerima gaji, sedangkan gaji yang dibayarkan dalam bentuk tunai (cash) diakui pada saat gaji diserahkan. Besarnya biaya gaji yang diakui adalah sebesar nilai hasil perhitungan seluruh unsur-unsur gaji. Gaji dicatat pada saat pengakuannya, yaitu sesuai tanggal yang tertera di

30 slip transfer, di slip gaji, tanggal cek (tergantung bentuk gaji yang diberikan). Adapun jurnal atas gaji menurut Jusup (2005), adalah sebagai berikut: Pada Saat Penggajian: Debit: Biaya gaji Kredit: Kas dan Utang PPh Pada Saat Penyetoran PPh: Debit: Utang PPh pasal 21 Kredit: Kas Menurut Hansen dan Mowen (2004), dalam perusahaan jasa, jasa (service) adalah tugas atau aktivitas yang dijalankan untuk seorang pelanggan, atau aktivitas yang dijalankan oleh seorang pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan, tenaga kerja dan masukan modal. Perlindungan asuransi, perawatan kesehatan, perawatan gigi, jasa pemakaman, dan akuntansi, adalah contoh dari berbagai aktivitas jasa yang dilakukan untuk pelanggan. Oleh karena itu, biaya tenaga kerja langsung termasuk dalam biaya penjualan jasa dan tergolong dalam biaya perhitungan harga pokok penjualan jasa. 2. Penilaian (Perhitungan Gaji) Menurut Supriyono (1999), jumlah gaji dan upah karyawan yang dibayarkan adalah sebesar gaji dan upah kotor dikurangi dengan beban potongan atas gaji dan upah yang ditanggung karyawan. Misalnya pajak pendapatan karyawan, dana pensiun, asuransi hari tua, asuransi kesehatan, dan lain-lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan dan negara di mana perusahaan berlokasi. Di dalam PSAK No. 24 juga disebutkan bahwa imbalan kerja,

31 khususnya imbalan kerja jangka pendek mencakup hal-hal seperti upah, gaji, dan iuran jaminan sosial, cuti berimbalan, dan bonus. Perhitungan gaji dilakukan dengan menjumlahkan seluruh unsur-unsur yang ada pada gaji. 3. Pelaporan Gaji Menurut Baridwan (2000), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan yang berkaitan dengan gaji karyawan adalah neraca dan laporan rugi laba. Dalam PSAK No. 24 tidak terdapat pernyataan yang mewajibkan pengungkapan khusus atas imbalan kerja jangka pendek, karena PSAK lainnya mungkin mewajibkan pengungkapan tersebut. Pengungkapan biaya gaji tersebut telah dijelaskan di PSAK lainnya yaitu PSAK No. 1. Gaji yang dibayarkan perusahaan masuk dalam kelompok biaya yang disajikan dalam laporan rugi laba. Menurut Jusup (2005), pada laporan rugi laba, gaji termasuk di dalam kelompok besar biaya operasional dan dinyatakan di dalam akun biaya gaji, yang nantinya akan mempengaruhi besar-kecilnya laba atau rugi perusahaan. Pernyataan laba rugi akan memberi kontribusi terhadap akun laba ditahan (retained earning) pada neraca. Menurut Hansen dan Mowen (2004), dalam perusahaan jasa, biaya yang dikeluarkan untuk membayar biaya tenaga kerja langsung dilaporkan dalam laporan rugi laba sebagai biaya penjualan jasa, yang akan mengurangi secara langsung penjualan jasa dan termasuk dalam harga pokok penjualan jasa yang sifatnya sama seperti harga pokok produksi pada perusahaan manufaktur.

32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Metodologi Penelitian Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah laporan penggajian dan dokumen yang berkaitan dengan penggajian bulan Januari 2010 di PT Quality Sekawan Mandiri (QSM) Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam meneliti perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji pada PT Quality Sekawan Mandiri adalah sebagai berikut: 1. Observasi Melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan penggajian dan perhitungan serta perlakuan akuntansi terhadap biaya gaji karyawan kontrak. 2. Wawancara Melakukan wawancara secara langsung kepada karyawan bagian Payroll dan bagian Accounting pada PT QSM dengan mengajukan berbagai pertanyaan berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

33 3.1.3 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan cermat serta berusaha memberikan informasi tentang apa saja yang ada hubungannya dengan penelitian kemudian menganalisisnya untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapi (Hasan, 2002:22). Dengan metode analisis ini, diharapkan nantinya hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran serta informasi bagaimana perhitungan dan perlakuan akuntansi biaya gaji karyawan kontrak pada PT Quality Sekawan Mandiri. 3.2 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Berdirinya Perusahaan Pada tahun 2003 PT Quality Sekawan Mandiri memulai kegiatan operasionalnya yang terpusat pada penanganan kegiatan subkontrak perusahaan di bidang manufacturing dan pabrikase, konsultan dalam bidang ketenagakerjaan, jasa perekrutan karyawan, penyediaan tenaga kerja (outsourcing) dan juga pengadaan seminar. Berdirinya perusahaan tersebut disahkan dengan penandatanganan keputusan kepala dinas tenaga kerja kota Batam dengan nomor: Kep / TK-3 / V / 2003 tentang surat ijin usaha penyedia jasa pekerja/buruh dan juga nomor NPWP: yang diterbitkan oleh direktorat kantor pajak beserta SIUP dari Pemerintah kota Batam. PT Quality Sekawan Mandiri adalah perusahaan yang tidak memiliki cabang operasional dalam kegiatannya. Sehingga semua induk dari kegiatan operasional baik itu mengenai kebijakan dan administrasi berada pada keputusan manajemen langsung yang ada di Batam.

34 Dalam kegiatan operasionalnya sehari hari PT Quality Sekawan Mandiri beralamatkan di Komplek Ruko Grand California blok A3 No. 3 Batam Centre. Dengan komisaris langsung dijabat oleh Hanafie Hamid yang merupakan ketua dewan direksi, sementara untuk posisi Direktur utama atau pimpinan langsung dijabat oleh Riyanto. Berkat keuletan dan kerja keras dalam pengusahaannya perusahaan ini mengalami kemajuan dan perkembangan yang pesat dari tahun ketahun dengan menitik beratkan usahanya pada jasa pengadaan tenaga kerja/outsourcing. Perusahaan outsourcing adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengadaan tenaga kerja yang akan ditempatkan diperusahaan rekanan bisnis dengan hak tenaga kerja tersebut akan dipenuhi oleh pihak outsourcing sementara kewajiban dari karyawan tersebut berada pada perusahaan rekanan bisnis. Untuk mendapatkan rekanan bisnis tersebut PT Quality Sekawan Mandiri berusaha meningkatkan kepercayaan bisnis, pelayanan dan penanganan karyawan dengan cara bergabung pada Ikatan Asosiasi Perusahaan Jasa Pengadaan Tenaga Kerja pada bulan Juni tahun Dengan menjadi anggota dalam Ikatan Asosiasi tersebut, maka PT Quality Sekawan Mandiri berkeyakinan mempunyai peluang besar untuk menarik perhatian perusahaan-perusahaan atau investor-investor yang membutuhkan jasa penyedia tenaga kerja. Karena kota Batam merupakan kota industri yang pertumbuhan dan perkembangan industri sangat cepat, sehingga besar kemungkinan kota Batam merupakan pusat bagi para investor dalam menanamkan modal dan juga banyaknya pengangguran yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Demikianlah sejarah singkat PT Quality

35 Sekawan Mandiri Batam yang berlokasikan di Komplek Ruko Grand California blok A3 No. 3 Batam Centre Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan 1. Pemimpin dalam jasa penyedia tenaga kerja baik di Batam maupun seluruh Indonesia bahkan di dunia. 2. Kesuksesan perusahaan bukan hanya dicapai melalui kerjasama usaha integral dalam perkembangan tetapi mendorong proses belajar dan berubah menuju pertumbuhan, kesempurnaan dan pencapaian keuntungan yang maksimal. b. Misi perusahaan 1. Memberikan pelayanan yang baik bagi perusahaan rekanan secara profesional. 2. Memadukan efektifitas, efisiensi, dan fleksibilitas jasa untuk menjadikan PT Quality Sekawan Mandiri pilihan utama dalam hal penyedia tenaga kerja yang berkualitas. 3. Menjadi sebuah perusahaan jasa outsourcing yang memberikan kenyamanan dalam pelayanan bagi perusahaan maupun tenaga kerja.

36 3.2.3 Produk Usaha dan Perkembangan Volume Penjualan Tiga Tahun Terakhir a. Produk usaha PT Quality Sekawan Mandiri PT Quality Sekawan Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Produk yang dihasilkan berupa jasa penyedia tenaga kerja bagi perusahaanperusahaan yang berlokasi di Batam maupun luar Batam. PT Quality Sekawan Mandiri merupakan perusahaan outsourcing yang tergolong besar dan cukup dikenal, seiring berjalannya waktu jasa penyediaan tenaga kerja tidak lagi terbatas untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja lapangan melainkan juga untuk memenuhi kebutuhan karyawan staff di beberapa perusahaan rekanan bisnisnya. Sehingga saat ini PT Quality Sekawan Mandiri menyediakan jasa tenaga kerja untuk berbagai posisi di perusahaan seperti operator, quality control, teknisi, staff accounting, purchasing, dsb. b. Perkembangan volume penjualan tiga tahun terakhir Volume penjualan jasa pada PT Quality Sekawan Mandiri meningkat dari tahun ke tahun. Adapun perkembangan volume penjualan tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Tabel Penjualan PT Quality Sekawan Mandiri Tahun Penjualan (Rp) Kenaikan/Penurunan Persentase % %

37 Dari tabel penjualan tersebut, diketahui bahwa perkembangan penjualan dari tahun ke tahun terus meningkat. Perkembangan penjualan jasa dari tahun 2007 ke tahun 2008 meningkat sebesar 8.52%, sedangkan penjualan dari tahun 2008 ke tahun 2009 peningkatannya mencapai 9.87%. Gambaran perbandingannya seperti pada Gambar 3.1 di bawah ini Penjualan Grafik 3.1 Perkembangan Volume Penjualan PT Quality Sekawan Mandiri Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang jelas sangat mendukung proses perjalanan perusahaan. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab dan tugas dalam organisasi perusahaan. Berikut ini struktur organisasi PT Quality Sekawan Mandiri:

38 Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Quality Sekawan Mandiri

39 Dalam struktur organisasi yang baik harus jelas pembagian tugas sehingga aktivitas dapat terselenggara dengan baik, pelaksanaan dapat dimonitor dan hasil dapat dicapai serta dikendalikan. Perusahaan ini memiliki struktur organisasi yang berbentuk garis lurus dimana instruksi pimpinan berjalan dari pimpinan tertinggi sampai yang terendah. Struktur organisasi tertinggi perusahaan ini adalah seorang komisaris sebagai pemegang saham perusahaan tertinggi yang membawahi langsung direktur utama tetapi tidak membawahi langsung seluruh bagian yang ada didalam perusahaan. Perusahaan ini dipimpin langsung oleh Direktur Utama yang dibantu oleh kepala bagian dan masing masing kepala bagian bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Secara umum akan diuraikan fungsi masing masing kepala bagian dan tugas bagian lainnya seperti berikut ini: 1. Komisaris Seorang komisaris memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan sehubungan dengan tujuan dan arah perusahaan. Disamping itu komisaris memiliki tanggung jawab dalam hal pendanaan operasional perusahaan sehingga perusahaan dapat berkembang dan mencapai tujuannya. 2. Direktur Utama Seorang Direktur Utama memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dan kebijaksanaan sehubungan dengan pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian seorang direktur utama harus mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan dan berupaya mendayagunakan dana dan sumber daya perusahaan seefisien dan seefektif mungkin. Seorang direktur utama juga memberikan

40 pengarahan kepada bawahan dan karyawan sehingga aktifitas yang diberikan lebih maksimal dalam proses pencapaian sasaran atau target yang telah ditetapkan sebelumnya. 3. Kepala Bagian Operasional Kepala bagian operasional ini bertugas untuk mengawasi seluruh kegiatan operasional baik dalam hal perekrutan karyawan maupun pelayanan terhadap rekanan perusahaan dan juga karyawan perusahaan. Kepala bagian operasional juga wajib memberikan laporan bulanan kegiatan operasinal dan juga jumlah karyawan. Dalam menjalankan tugasnya kepala bagian operasional dibantu oleh beberapa staff yang memiliki perbedaan tugas, seperti: 1. Staff operasional, yang bertanggung jawab pada penyediaan kebutuhan perusahaan rekanan dalam hal penyediaan karyawan dengan keahlian yang dibutuhkan, disamping itu bertugas juga dalam hal penerimaan komplin baik dari pihak perusahaan maupun pihak karyawan dan pelaporannya diteruskan kepada kepala bagian operasional. 2. Staff administrasi, yang bertugas melakukan pencatatan karyawan baru, penataan file data karyawan, dan pembagian perjanjian kerja beserta alat pelindung diri ( APD ) untuk karyawan tersebut. 3. Counseling, yang bertugas menerima keluhan karyawan dan juga memberikan pengarahan dan peringatan terhadap karyawan yang bermasalah (warning letter) dan juga memberikan laporan jam kerja karyawan beserta jumlah lembur karyawan.

41 4. Pengawas Security, bertugas mengawasi kinerja dari karyawan security yang ditempatkan diperusahaan rekanan juga memberikan pelatihan terhadap security tersebut. 4. Kepala Bagian Keuangan Adapun fungsi dari kepala bagian keuangan adalah sebagai berikut: a. Membuat laporan keadaan keuangan perusahaan setiap akhir periode. b. Menjalankan administrasi khususnya bagian keuangan yang berkaitan dengan administrasi karyawan. c. Bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan. d. Bertanggung jawab atas penarikan dan penyetoran uang ke bank e. Bertanggung jawab dalam penyedian laporan yang dibutuhkan pihak manajemen dalam meeting setiap akhir periode. f. Membuat tagihan piutang perusahaan setiap akhir periode. g. Membuat laporan pajak yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Untuk melaksanakan tugas Kepala Bagian Keuangan dibantu oleh beberapa sub bagian yaitu: a. Bagian Payroll, yang bertugas untuk menghitung gaji yang diterima karyawan dan juga menghitung pemotongan pajak penghasilan beserta jamsostek dan bertanggung jawab dalam hal pembayaran terhadap karyawan. b. Bagian Administrasi, yang bertugas dalam hal melakukan administrasi untuk karyawan, seperti: 1. Pendaftaran dan pengeluaran kesehatan karyawan beserta jamsostek karyawan. 2. Pembuatan rekening bank karyawan untuk penggajian.

42 3. Penataan file-file administrasi karyawan. 4. Bertanggung jawab juga terhadap pengantaran tagihan kepada perusahaan rekanan. 5. Kepala Bagian Pemasaran Kepala bagian pemasaran dibantu oleh marketing staff dalam hal mempromosikan jasa-jasa penyediaan tenaga kerja baik lokal maupun luar Batam. Bagian ini bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan dan juga mengadakan perjanjian dengan perusahaan rekanan apabila ada penawaran harga dalam penyediaan jasa.

43 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Penggajian Pada PT Quality Sekawan Mandiri Karyawan yang bekerja pada PT Quality Sekawan Mandiri terdiri dari karyawan tetap dan karyawan tidak tetap (kontrak). Karyawan tetap yaitu karyawan yang bekerja secara langsung di PT Quality Sekawan Mandiri dan menempati level-level tertentu misalnya direktur dan officer. Sedangkan karyawan yang tergolong tidak tetap umumnya adalah karyawan yang disalurkan kepada perusahaan yang menjadi rekanan bisnisnya. Proses penggajian yang terdapat pada PT Quality Sekawan Mandiri berbeda dengan perusahaan lain pada umumnya. Data-data yang digunakan sebagai dasar perhitungan gaji adalah data yang diterima dari customer atau perusahaan yang menjadi rekanan bisnis dimana karyawan yang bersangkutan ditempatkan. Adapun proses penggajian pada PT Quality Sekawan Mandiri adalah pertama, bagian payroll menerima data absensi karyawan dari customer, data yang telah diterima tersebut oleh bagian payroll dihitung kemudian dibuat summary gaji yang akan dibayarkan kepada karyawan. Summary gaji tersebut diserahkan kebagian accounting untuk dicek. Setelah dokumen tersebut dicek oleh bagian accounting, accounting membuat invoice untuk tagihan ke customer. Bagian finance bertugas melakukan verifikasi terhadap invoice tersebut, kemudian dokumen invoice dikirim ke customer. Untuk penerimaan kas yang berasal dari customer, bagian accounting bertugas membuat bukti pembayaran yang kemudian diberikan ke customer. Setelah bukti pembayaran didapatkan, bagian finance

44 bertugas membuat bukti receive. Receive dibuat dengan tujuan sebagai data pendukung dalam pembuatan laporan keuangan. Terdapat beberapa komponen yang mempengaruhi besarnya perhitungan gaji atau upah yang diterima oleh karyawan kontrak yang dipekerjakan pada PT Primo Microphones Indonesia. Komponen-komponen tersebut diantaranya adalah: a. Gaji Pokok Karyawan kontrak yang dipekerjakan di PT Primo Microphones Indonesia mendapatkan gaji setiap bulan dengan porsi sesuai dengan waktu atau hari kerja. Gaji yang diterima oleh karyawan berdasarkan posisi karyawan tersebut. Gaji pokok yang diterima karyawan sesuai dengan kontrak kerja yang ditandatangani karyawan pada saat pertama kali bergabung dengan perusahaan. Karyawan yang ditempatkan di PT Primo Microphones Indonesia umumnya menempati posisi sebagai operator atau quality control (QC). Gaji pokok yang diterima karyawan operator besarnya Rp ,- sampai dengan Rp ,-, sedangkan gaji pokok untuk karyawan yang bekerja pada posisi QC besarnya Rp ,- sampai dengan Rp ,-. b. Lembur Kebijakan mengenai pemberian waktu lembur tergantung pada perusahaan yang menjadi rekanan bisnis PT Quality Sekawan Mandiri. Dalam hal ini, PT Primo Microphones Indonesia memiliki kebijakan tersendiri mengenai waktu lembur bagi karyawan yang bekerja pada perusahaannya dan tentu saja disesuaikan dengan peraturan pemerintah tentang waktu kerja karyawan. Secara umum prosedur pemberian lembur sama dengan perusahaan yang lainnya. Lembur dilakukan dengan surat perintah lembur rangkap tiga yang

45 harus diisi oleh karyawan yang bersangkutan dengan diketahui dan ditandatangani oleh supervisor atau kepala bagian. Surat perintah lembur tersebut kemudian dikirim kebagian payroll PT QSM untuk diperhitungkan. c. Tunjangan-tunjangan Jenis tunjangan yang diberikan kepada karyawan diantaranya adalah tunjangan makan, tunjangan transportasi, tunjangan jabatan, tunjangan kesehatan, tunjangan asuransi, insentif, pembayaran cuti (leave pay). Besarnya tunjangan-tunjangan tersebut bervariasi, besarnya tunjangan-tunjangan tersebut diberikan perbulan, misalnya yaitu tunjangan makan besarnya mencapai Rp ,-, tunjangan transportasi sebesar Rp ,-, sedangkan untuk tunjangan jabatan biasanya hanya diberikan pada karyawan dengan posisi QC sebesar Rp30.000,-. d. Potongan-potongan Perusahaan memiliki kebijakan untuk melakukan pemotongan terhadap gaji karyawan baik pemotongan yang diatur secara khusus yaitu untuk PPh 21 dan pembayaran premi asuransi yang ditanggung oleh karyawan maupun pemotongan karena sebab lain misalnya absen karyawan. Berdasarkan Undang-undang No. 03 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja, perusahaan menggunakan program jaminan sosial tenaga kerja dari PT Jamsostek dimana komposisi iuran yang ditanggung oleh karyawan dari upah bulanan presentasinya adalah 2.00% yaitu jaminan hari tua (JHT), sedangkan perusahaan menanggung 4.24% meliputi jaminan kecelakaan kerja (JKK) sebesar 0.24%, jaminan kematian (JK) sebesar 0.30%, dan jaminan hari tua (JHT) sebesar 3.70%. sedangkan untuk jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK)

46 perusahaan tidak menggunakan program yang disediakan PT Jamsostek melainkan menggunakan program pemeliharaan kesehatan yang disediakan oleh PT Primadati Medika. Besarnya biaya medical untuk setiap karyawan adalah sebesar Rp Bila dibandingkan dengan peraturan pemerintah maupun standar akuntansi keuangan khususnya PSAK No. 24 maka dapat diketahui bahwa perusahaan telah memberikan hak-hak atas komponen gaji yang harus diterima oleh karyawan perusahaan mencakup gaji pokok, pemberian tunjangan, pemotongan untuk PPh 21 dan jamsostek serta pembayaran cuti karyawan. Komponen-komponen gaji yang menjadi dasar perhitungan dan penilaian biaya gaji tersebut juga akan ditampilkan kepada karyawan yang menerima gaji dalam bentuk slip gaji. Adapun bentuk slip gaji tersebut seperti terlihat dibawah ini:

47 PT. QUALITY SEKAWAN MANDIRI SALARY SLIP Emp. No. : xxxx Posisi : xx Nama : xxxx Tgl. Masuk : xx-xx-xxxx Penempatan Kerja : PT. PRIMO MICROPHONES INDONESIA Transfer Rek. : xxxxxxxxxxxx PENDAPATAN POTONGAN 1) Basic Salary : Rp xxxxx Absent : Rp xxxxx 2) Allowance Unpaid : Rp xxxxx - Meal : Rp xxxxx Other Ded. : Rp xxxxx - Transport : Rp xxxxx Jamsostek (2.00%) : Rp xxxxx - Shift : Rp xxxxx PPh 21 : Rp xxxxx - Attd. Incentive : Rp xxxxx Total Deduction 0 3) Overtime - OT Hours : xx OT 0.00 OT 3 = Overtime : Rp xxxxx OT 2 = 0.00 OT 4 = ) Other Allw. : Rp xxxxx Shift 0 Gross Pay Rp xxxxx Net Pay Rp xxxxx Gambar 4.1 Contoh Slip Gaji

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Sistem sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sistem biasa dikatakan sebagai jantung perusahaan, karena dengan adanya sistem dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) BAB IV ANALISIS 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) Kebijakan mengenai penggajian yang dikeluarkan oleh perusahaan sangatlah penting karena langsung berhubungan dengan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Terdapat beberapa definisi atau pengertian mengenai sistem dan prosedur yang diuraikan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Definisi Prosedur dan Upah Kata prosedur sering kita temui dalam keseharian. Ada prosedur kerja, prosedur pengupahan dan sebagainya. Simamora (006) didalam manajemen sumber daya

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mulyadi ( 2001: 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera Penggajian bagi para karyawan di BMT Usaha Mandiri Sejahtera didasarkan pada kemampuan suatu lembaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENGERTIAN PROSEDUR Dalam menjalankan usahanya, suatu perusahaan tidak lepas dari berbagai macam prosedur. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan, yang biasanya melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prosedur Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah: Suatu urutan kegiatan klerikal biasannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) Sistem Informasi Akuntansi adalah : Kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Definisi Sistem Akuntansi.1.1 Definisi Sistem Menurut Sujarweni (015:141), Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gaji dan Upah Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya.dan bagi karyawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern. Pihak

Lebih terperinci

BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN. Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang

BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN. Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN A. Sejarah singkat perusahaan Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang bergerak dibidang kontraktor yang berlokasi di Jl. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo No.30

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Secara umum peranan sistem pada perusahaan sangatlah penting untuk menunjang kemajuan suatu perusahaan, jika sistemnya tertata dengan baik dan benar, maka

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi Menurut O brien (2006:5) : Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data yang

Lebih terperinci

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing 8 BAB 11 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Penggajian Di dalam perekonomian maju, salah satu faktor yang menunjang keberhasilan sebuah instansi adalah terjalinnya hubungan yang baik antara setiap departemen tanpa

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK KARYAWAN PADA PT GLOPACK PACKAGING

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK KARYAWAN PADA PT GLOPACK PACKAGING PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK KARYAWAN PADA PT GLOPACK PACKAGING TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Oleh: FARALITA SAPUTRI 3110801045 PROGRAM

Lebih terperinci

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah : Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Sofyandi (2009), manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai suatu strategi dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data Akuntan, dan pakar ekonomi telah mengembangkan konsep dan istilah sistem, informasi dan data menurut pendapat

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN Kewajiban adalah salah satu elemen dalam persamaan akuntansi Beberapa jenis kewajiban telah kita kenal pada industri jasa maupun industri dagang yang telah kita

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 38 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Yoyo Toys Nusa Plasindo merupakan sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang pembelian, persediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur yang berkaitan, Sistem

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis ditempatkan di bagian Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang Bandung.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Akuntansi Penggajian 1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Azhar Susanto (2013) Sistem adalah kumpulan atau group dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik

Lebih terperinci

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang ditetapkan dan dibayarkan sekali dalam sebulan) upah merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian PNPM PNPM adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2001;5), prosedur adalah suatu urutan kegiatan, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG Sri Winarni Dosen Tetap Akuntansi Politeknik Darussalam Email : win_anmaza@yahoo.co.id No. Hp. 081532743461 Dwi Anggraini Mahasiswa Politeknik Darussalam

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA BAB II TINJAUN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian CV. Sinar Sepatu Jaya merupakan sebuah perusahaan pembuatan sepatu yang beralamat di jalan Bojong Nangka No.59 Pondok Melati Bekasi

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA DEFINISI BIAYA TENAGA KERJA Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur prosedur yang saling

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Tinjauan Pustaka.1.1. Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah 1. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem pada dasarnya sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ

BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ Hasil dari observasi, tanya jawab dengan pihak terkait di Hotel XYZ dan membandingkan dengan teori yang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Barat. Dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek tersebut penulis diberikan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Barat. Dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek tersebut penulis diberikan BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek yang di kerjakan oleh penulis adalah pada Bidang Keuangan PT ASKES (Persero) Regional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: 1. Bagian yang terkait dan diskripsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gaji dan Upah Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi kompensasi yang paling besar yang di berikan pemerintah sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

HUTANG JANGKA PENDEK DAN AKUNTANSI UNTUK GAJI DAN UPAH

HUTANG JANGKA PENDEK DAN AKUNTANSI UNTUK GAJI DAN UPAH HUTANG JANGKA PENDEK DAN AKUNTANSI UNTUK GAJI DAN UPAH Hutang merupakan kewajiban untuk memindahkan harta atau memberikan jasa di masa yang akan datang. Kewajiban tersebut muncul karena adanya transaksi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA. PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk. CABANG BELMERA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA. PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk. CABANG BELMERA BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Tbk. CABANG BELMERA A. Pengertian Gaji dan Upah Setiap badan usaha dalam melaksanakan kegiatan pasti membutuhkan pegawai/karyawan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Studi pustaka tentang pengertian sistem akuntansi dijumpai beberapa pengertian oleh beberapa ahli yaitu menurut Widjajanto (001:4),

Lebih terperinci

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan.

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan. 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA.1. TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU Andriani (01) menyatakan, bahwa didalam perusahaan yang diteliti masih terdapat banyak kelemahan yang dapat menimbulkan kecurangan seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

IX.6. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA

IX.6. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA IX.6. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA A. Definisi 01. Imbalan Kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan Bank atas jasa yang diberikan oleh pekerja. 02. Kewajiban Imbalan Kerja adalah kewajiban yang timbul

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIBS adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pemborong bangunan dan kontraktor umum (general contractor) sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Audit sebagai : Pengertian Auditing menurut Sukrisno Agoes (01:3), auditing adalah: Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya a. Pengertian Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan makna istilah sistem dengan cara. Istilah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gaji dan Upah Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan pemerintah sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sistem yang menghasilkan berbagai macam formulir yang diperlukan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sistem yang menghasilkan berbagai macam formulir yang diperlukan dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA.1 Landasan Teori.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Pembahasan pengertian sistem akuntansi perlu dibedakan atas pengertian sistem dan prosedur, agar dapat diperoleh gambaran yang jelas

Lebih terperinci

AGENDA. PPh Pasal 26

AGENDA. PPh Pasal 26 1 AGENDA 1. PPh Pasal 21 2. PPh Pasal 26 2 Landasan Hukum: UU No 36 Th 2008, Psl 21 UU PPh Peraturan Dirjen Pajak No. PER-31/ PJ/ 2012 3 DEFINISI Pajak yang dikenakan terhadap WP Orang Pribadi Dalam Negeri

Lebih terperinci

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BAB III TEORI DAN PRAKTIK BAB III TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Fungsi yang terlibat Fungsi yang terlibat dalam sistem penggajian di dinas perikanan kota semarang adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Kepegawaian Bertanggungjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari dana publik yang harus dikelola

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara berasal dari dana publik yang harus dikelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber penerimaan negara berasal dari dana publik yang harus dikelola secara bertanggung jawab. Pengelolaan keuangan publik pemerintah pusat dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Romney (2015:3), Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan, terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Informasi keuangan mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan. Informasi ini dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan baik pihak ekstern

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 31/PJ/2012 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 31/PJ/2012 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 31/PJ/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DAN/ATAU PAJAK PENGHASILAN PASAL 26 SEHUBUNGAN

Lebih terperinci

LIABILITAS LANCAR dan PENGGAJIAN

LIABILITAS LANCAR dan PENGGAJIAN PENGANTAR AKUNTANSI 2 LIABILITAS LANCAR dan PENGGAJIAN 4-1 Chapter 11 Liabilitas Lancar Penggajian Liabilitas Lancar Utang merupakan kewajiban untuk membayar yang dicatat sebagai liabilitas (liability)

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI CV. CISARUA

STRUKTUR ORGANISASI CV. CISARUA DIREKTUR Wakil Direktur Manager Produksi Manager Personalia Manager Pemasaran Manager Pembelian Manager Keuangan Koord. Quality Control PPIC & Logistik Manufacturing Accounting Maintenance Lokal Ekspor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

MATERI ADMINISTRASI PENGUPAHAN. Pundu Learning Centre

MATERI ADMINISTRASI PENGUPAHAN. Pundu Learning Centre MATERI ADMINISTRASI PENGUPAHAN Pundu Learning Centre ADMINISTRASI PENGUPAHAN Sasaran : - Pemahaman tentang Nomor Induk Karyawan - Memahamai unsur-unsur upah - Dapat menyajikan daftar upah Karyawan - Mengerti

Lebih terperinci

SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26

SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26 SPT Masa Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26 Formulir ini digunakan untuk melaporkan kewajiban Pemotongan Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26 SPT rmal SPT Pembetulan Ke- - Tahun Kalender Formulir

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Perhitungan PPh Pasal 21 Karyawan Sesuai dengan Undang-undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000 dan Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-545/PJ/2000 sebagaimana

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR: PER- -1 /PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR: PER- -1 /PJ/2012 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR: PER- -1 /PJ/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem dan Informasi Ada berbagai macam pengertian mengenai sistem berikut ini disajikan beberapa definisi yang berbeda yaitu : Pengertian Sistem Menurut Diana &

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap LOGO PERUSAHAAN PT. JAYABAYA RAYA Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap I. Tujuan Prosedur Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan: Terbit:

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis sistem penggajian pada PT. Sistemaju Mandiri Prakarsa dengan tujuan untuk meneliti dan mempelajari sistem penggajian yang sedang diterapkan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PETUNJUK UMUM

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PETUNJUK UMUM DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PETUNJUK UMUM Berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM :

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM : ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA Nama : Vera Christina NPM : 27211256 Latar Belakang Masalah Masalah gaji merupakan salah satu hal yang menentukan di dalam kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. penyediaan jasa pelayanan kebersihan (cleaning service) yang dipimpin oleh Bapak

BAB III OBJEK PENELITIAN. penyediaan jasa pelayanan kebersihan (cleaning service) yang dipimpin oleh Bapak BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan III.1.1 Pendirian dan Informasi Umum PT. X berdiri pada tahun 2008, selaku perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan jasa pelayanan kebersihan

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PEGAWAI PADA KANTORWILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARASUMATERA UTARA

BAB III PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PEGAWAI PADA KANTORWILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARASUMATERA UTARA BAB III PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PEGAWAI PADA KANTORWILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARASUMATERA UTARA Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Fabiana Dwi Widyasari Fransisca Yaningwati Ahmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV Sejahtera, Pakisaji Malang) Fabiana Dwi Widyasari

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari 22212566 Latar Belakang Masalah Gaji bagi karyawan merupakan suatu sumber penghasilan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Surat Perjanjian Kerja Sama Terkait Program Pemagangan Keterampilan Orang Asing (Contoh)

Surat Perjanjian Kerja Sama Terkait Program Pemagangan Keterampilan Orang Asing (Contoh) (Tipe Pengawasan Asosiasi) Surat Perjanjian Kerja Sama Terkait Program Pemagangan Keterampilan Orang Asing (Contoh). dari negara. (selanjutnya disebut Lembaga Pengirim) dan. dari negara Jepang (selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh Technologies Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan terdiri dari tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022)

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022) CURRENT LIABILITIES By : DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) 7232288/ 08122488071 Fax (022) 7201756 Email : duddyrudianto@telkom.netdd di t Financing Decisions :

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2015 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN

Lebih terperinci

PEMOTONGAN PPh PASAL 21

PEMOTONGAN PPh PASAL 21 PEMOTONGAN PPh PASAL 21 1 Dasar Hukum 1. Pasal 21, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan s.t.d.t.d Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 1 SUSUNAN SATU NASKAH PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 57/PJ/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JEDNERAL PAJAK NOMOR PER-31/PJ/2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS

Lebih terperinci