BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Indonesia yang memainkan peran
|
|
- Teguh Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 45 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah PT. Waskita Karya Didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 PT. Waskita Karya merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Indonesia yang memainkan peran utama dalam pembangunan negara. Berasal dari sebuah perusahaan Belanda bernama "Volker Aannemings Maatschappij NV", yang diambil alih berdasarkan Keputusan Pemerintah No.62/1961, PT. Waskita Karya pada awalnya adalah perkembangan yang hanya berhubungan dengan air seperti reklamasi, pengerukan pelabuhan, dan irigasi. Selama rentang waktu tahun 1973, status hukum Waskita Karya telah berubah menjadi PT "Persero". PT. Waskita Karya sendiri lebih familliar dengan panggilan "Waskita" karena lebih mudah untuk diucapkan. Sejak saat itu, perusahaan mulai mengembangkan usahanya sebagai kontraktor umum terlibat dalam berbagai kegiatan pembangunan yang lebih luas termasuk jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandar udara, bangunan, tanaman selokan, pabrik semen, pabrik dan fasilitas industri lainnya. Pada tahun 1980, PT. Waskita Karya mulai melakukan berbagai proyek dengan melibatkan beberapa alat teknologi yang sudah canggih. Transfer teknologi dilakukan melalui aliansi bisnis dalam bentuk kerjasama operasi dan joint venture dengan perusahaan asing terkemuka. Prestasi yang luar biasa dan bukti signifikan adalah membangun bandara kebanggaan nasional yaitu bandara Soekarno-Hatta, Reaktor Serbaguna Siwabessy, dan Muara Karang PLTU di Jakarta. Memasuki tahun 1990, PT. Waskita Karya telah menyelesaikan beberapa bangunan bertingkat dengan baik dan telah memperoleh reputasi seperti BNI City
2 46 (bangunan tertinggi di Indonesia), Kantor Bangunan Bank Indonesia, Graha Niaga Tower, Plaza Mandiri Tower, Shangri-La Hotel dan beberapa bangunan apartemen bertingkat di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia. Kinerja yang telah dicapai oleh PT. Waskita Karya dibedakan dalam pembangunan jangka panjang jembatan beton yang menggunakan sistem free cantilever yang telah berhasil menyelesaikan tiga jembatan: Raja Mandala, Rantau Berangin, dan IV Barelang. Prestasi besar lainnya yang menggunakan teknologi serupa dicapai dalam pembangunan "Pasteur-Cikapayang-Surapati" yaitu melakukan peninggian jalan dan kabel untuk jembatan di Bandung. Kisah sukses yang sama juga dicapai dalam pembangunan bendungan besar beberapa seperti Pondok, Grogkak, Tilong, Gapit, dan Sumi, Pembangunan diselesaikan lebih cepat dari jadwal dengan hasil kualitas memuaskan. Upaya yang selalu mengutamakan kualitas dibandingkan dengan yang lainnya telah memungkinkan PT. Waskita Karya dalam memperoleh sertifikasi ISO 9002:1994 pada bulan November 1995 dan mendapatkan pengakuan internasional yang meyakinkan di Sistem Manajemen Mutu ISO diterapkan oleh perusahaan dan titik awal menuju era global persaingan. Pada bulan Juni 2003, Waskita telah berhasil memperbarui Sistem Manajemen Mutu dan mampu memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000. Hal ini menjadi indikasi yang kuat tentang bagaimana perusahaan memahami dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan. Selama krisis ekonomi yang melanda beberapa daerah di dunia pada tahun 1997, Perusahaan yang tidak terhitung khususnya dalam bidang industri konstruksi menderita kerugian besar dan didorong ke dalam kebangkrutan. Namun, PT. Waskita Karya
3 47 merupakan satu-satunya yang memiliki daya tahan dan kekuatan untuk bertahan hidup melalui krisis parah tersebut. Dengan menggunakan implementasi strategi yang tepat, sistem manajemen, dan adanya struktur organisasi merupakan bukti bukti yang kuat kalau PT. Waskita Karya dapat menahan semua cobaan di saat kondisi sulit. Mereka juga memiliki moto perusahaan yaitu "Onward through high quality performance" yang telah ditanam di hati dan pikiran semua orang yang bekerja di perusahaan. Hal ini menghasilkan motivasi yang kuat dalam kehidupan kerja orang-orang yang selalu bersedia untuk memberikan kinerja terbaik dari mereka untuk kemajuan perusahaan. Dengan segala cara tingkat kepercayaan untuk tumbuh menjadi perusahaan besar dan kuat berkembang di era globalisasi dan otonomi daerah, PT. Waskita Karya mengakui perlunya untuk melakukan konsolidasi dan introspeksi melalui tindakan nyata. Untuk memungkinkan memberikan orientasi yang jelas dalam menentukan tujuan perusahaan dalam memasuki milenium ketiga, PT. Waskita Karya telah dirumuskan visi, misi, filosofi kerja, dan budaya perusahaan yang telah menjadi milik perusahaan selama lebih dari lima belas tahun. 3.2 Visi dan Misi PT. Waskita Karya PT. Wakita Karya memiliki visi dan misi yang sangat dijunjung tinggi Visi PT. Waskita Karya Untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang industri konstruksi.
4 48 Perseroan diarahkan untuk mencapai posisi tiga besar dalam pencapaian pangsa nasional, serta mengembangkan bisnis baru yang terkait dengan bisnis industri konstruksi Misi PT. Waskita Karya Untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui kualitas tinggi dan daya saing produk konstruksi & jasa. Peningkatan kinerja perusahaan secara berkesinambungan menjadi tolok ukur utama, sementara produk dan jasa dihasilkan sesuai standar mutu, waktu dan biaya, serta memperdulikan keselamatan kerja dan lingkungan, pengembangan sumber daya, dan kesejahteraan karyawan. 3.3 Budaya PT. Waskita Karya Setiap manusia di Waskita memiliki sikap dan perilaku, yang didasarkan pada kreativitas, dinamis, militansi, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas profesionalnya. PT Waskita Karya (Persero) suka mengadakan program orientasi pegawai baru yang diselenggarakan oleh Biro Sumber Daya Manusia (SDM), program orientasi dilakukan melalui pengenalan terhadap nilai-nilai budaya perusahaan, sejarah, visi dan misi perusahaan, sistem dan prosedur yang ada, fasilitas yang ada (fisik dan non fisik), business process perusahaan, peluang dan kesempatan karir yang ada maupun wawasan dari para senior yang telah berhasil dalam karirnya (meet the star), serta kunjungan ke proyek-proyek yang dikemas melalui class training. Setelah itu pegawai baru akan menjalankan masa On Job Training (OJT) selama 6 enam) bulan sebelum akhirnya mendapatkan Permanen placement.
5 Struktur Organisasi PT. Waskita Karya Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Waskita Karya
6 Tugas dan Wewenang 1. Komisaris Komisaris bertugas untuk mengawasi aktivitas-aktivitas dan kinerja Perusahaan wewenang yang di miliki adalah a. Memberi persetujuan atas kebijakan-kebijakan perusahaan yang di usulkan oleh direktur. b. Membuat keputusan keputusan yang bersifat strategis dan mempengaruhi kinerja perusahaan dalam jangka panjang. 2. Direktur Utama Direktur Utama bertugas untuk membuat kebijakan-kebijakan perusahaan, dan mengawasi kegiatan-kegiatan harian serta kinerja manager serta para tenaga pemasaran. Seorang direktur memiliki wewenang sebagai berikut : a. Menetukan kebijakan-kebijakan perusahaan. b. Menentukan bagaimana dan dalam bentuk apa insentif diberikan pada karyawan. 3. Sekretariat Perusahaan Sekretariat Perusahaan bertugas sekretaris juga mungkin harus membuat sebuah laporan perusahaan urusan jika penerima administratif. Wewenangnya sebagai berikut: a. Memberikan keterangan pers (press release) mengenai kebijakan perusahaan. b. Memberikan pertimbangan hukum kepada Direksi dalam merumuskan suatu peraturan atau kebijakan.
7 51 4. Sistem Pengawasan Intern Sistem Pengawasan Intern bertugas Melakukan audit intern terhadap administrasi/keuangan, teknik dan pengelolaan pembangunan seluruh kekayaan perusahaan. Wewenangnya adalah : a. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada Direktur Utama dengan hirarki tentang langkah-langkah atau tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya 5. Asisten Direksi Asisten Direksi memiliki tugas asisten melayani Direksi-direksi perusahaan terutama Direktur Utama. Memiliki wewenang : a. Mengawasi Kegiatan-kegiatan dari bagian Direksi. 6. Direktur Keuangan Direktur Keuangan bertugas untuk membuat kebijakan-kebijakan perusahaan dalam mengeluarkan uang untuk perusahaan, wewenang direktur keuangan adalah : a. Menentukan kebijakan-kebijakan dalam mengeluarkan uang perusahaan b. Mengatur neraca keuangan perusahaan. 7. Direktur SDM & Sistem Direktur SDM & Sistem bertugas untuk menerima Pegawai-pegawai baru yang ingin bekerja di Perusahaan ini, wewenang dari Direktur SDM adalah : a. menentukan calon-calon pagawai yang mendaftarkan dirinya ke perusahaan. b. Menentukan sistem yang berlaku di perusahaan.
8 52 8. Direktur Pemasaran Direktur Pemasaran memiliki tugas, mengawasi Biro Pemasaran, agar Biro pemasaran tidak asal memasarkan Perusahaan dan proyek-proyek perusahaan, memiliki wewenang sebagai berikut : a. Menentukan tempat-tempat mana saja yang ingin di pasarkan oleh biro pemasaran. 9. Direktur Produksi Direktur Produksi memiliki tugas, mengawasi Biro produksi dalam memproduksi bahan-bahan konstruksi bangunan. Memiliki wewenang : a. Menentukan bahan-bahan yang harus di gunakan untuk bidang produksi dan bangunan 10. Biro Keuangan Biro Keuangan memiliki Tugas, Mengatur neraca keuangan perusahaan agar tidak terjadi berat sebelah.memiliki wewenang, a. Mengatur keuangan perusahaan. 11. Biro Akuntansi Biro Akuntansi ini dikelola oleh direktur keuangan, biro akuntansi ini memiliki tugas akuntan berperan sebagai pengolah data transaksi.
9 Prestasi PT Waskita Karya Sebagai salah satu negara yang sangat berkembang di dunia, Indonesia masih memerlukan berbagai fasilitas infrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dalam tiga dekade terakhir pemerintah telah secara intensif berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur baik berupa pelabuhan, jalan raya dan jembatan, bandara, bangunan, pembangkit listrik, dll. Pengembangan fasilitas industri yang dibiayai oleh dana pemerintah dan swasta juga dilaksanakan dalam cara yang sama. Didukung oleh sistem manajemen yang handal, teknologi terdepan, jaringan luas, dan sumber daya yang mampu PT. Waskita Karya telah dikenal karena perannya dalam partisipasinya untuk pembangunan negeri ini dengan memberikan berbagai macam proyek konstruksi di Indonesia dengan kinerja ekselen sewajarnya mendapatkan membanggakan besar. Biaya ekonomis, kualitas akurat, dan pengiriman tepat waktu adalah tiga elemen utama yang menjadi titik sentral bagi perusahaan dalam melaksanakan semua proyeknya. Tercatat proyek-proyek seperti yang tercantum dalam daftar mitra rekanan adalah di antara orang-orang yang telah berhasil diselesaikan oleh PT. Waskita Karya sampai saat ini. 3.7 Bagian-Bagian PT. Waskita Karya Perkembangan lingkungan bisnis dan teknologi maju terjadi dengan sangat cepat selama beberapa dekade terakhir dan telah mengakibatkan persaingan usaha ketat. Kondisi ini membutuhkan banyak kesiapan dari korporasi untuk menghindari segala akibat dari perubahan yang terjadi. Sebagai perusahaan yang dinamis, PT. Waskita
10 54 Karya selalu siap untuk beradaptasi dengan sekitarnya dari waktu ke waktu. Dalam menanggapi perubahan yang terjadi di dunia bisnis saat ini, komitmen perusahaan, " Change for the better " telah melekat di dalam diri setiap manusia di Waskita. Kami memahami bahwa perbaikan dan inovasi dalam setiap aspek perusahaan sangat penting. Berbagai upaya saat ini sedang dilaksanakan untuk perbaikan sistem dan peningkatan kompetensi, termasuk: a) Restructuring Organization Restrukturisasi adalah salah satu dari tiga fase utama (Restrukturisasi - Laba pembuatan - Privatisasi) dalam strategi pengembangan perusahaan. Pelaksanaan Restrukturisasi meliputi beberapa aspek termasuk Restrukturisasi Organisasi. Restrukturisasi Organisasi memiliki dasar membedakan fungsi pemasaran dan produksi, sehingga masing-masing dapat lebih berkonsentrasi terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Setelah tiga tahun beroperasi, struktur baru telah terbukti berhasil meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal penjualan, laba dan penetrasi pasar. b) Good Corporate Governance (GCG) Dalam melaksanakan kegiatan seluruh perusahaan itu, PT. Waskita Karya selalu menggunakan standar GCG sebagai pedoman dasar SPK yang berfokus pada lima (5) prinsip: transparansi, akuntabilitas, independensi, tanggung jawab dan keadilan. Pada tahun 2004 Dewan Direksi PT. Waskita Karya telah membentuk GCG manual sebagai pedoman yang komprehensif bagi seluruh manusia berada di perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari mereka dengan integritas yang berdasarkan pada prinsip-prinsip GCG. Sebagai konsekuensi dari penerapan GCG, Komite Audit dibentuk
11 55 dipimpin oleh orang yang di komisaris independen. Penerapan GCG selalu menjadi dasar dalam setiap diskusi dan proses pengambilan keputusan, pada semua tingkat perusahaan. c) Statement Of Corporate Intent (SCI) SCI disusun oleh Dewan Direksi PT. Waskita Karya, Komisaris dengan persetujuan untuk menetapkan rencana kerja perusahaan, target kinerja dan tanggung jawab untuk periode SCI server sebagai pedoman untuk pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. d) Key Performance Indicator (KPI) Semua hal yang terkait KPI diidentifikasi di awal tahun dan digabungkan dalam target perusahaan yang dikenakan untuk evaluasi pada akhir tahun. Key KPI Waskita's parameter meliputi: Operasional Parameter (bobot 50%), Keuangan Parameter (bobot 35%) dan Dynamic Parameter (bobot 15%). Masing-masing parameter mempunyai nilai sendiri yang akan dipertimbangkan sesuai berdasarkan berat yang berhubungan. e) Human Resources Development (HRD) Kebutuhan untuk kegiatan proyek dan pengembangan perusahaan selalu menjadi dasar untuk pabrikasi atau program ditujukan untuk pengembangan sumber daya manusia. Dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang profesional, PT. Waskita Karya telah mengimplementasi program-program seperti, perekrutan, pendidikan dan pelatihan, sertifikasi profesional, kesejahteraan karyawan perbaikan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM).
12 56 f) Health & Safety Certification (OHSAS 18000) Selain dari pencapaian sertifikasi ISO 2001:2000 sejak tahun 1985, PT. Waskita Karya telah berhasil mengakuisisi health and safety certification (OHSAS 18001) lain pada Juli Sertifikasi OHSAS ini tidak hanya dituntut oleh pengguna, melainkan berfungsi sebagai simbol PT. Waskita Karya untuk komitmennya dalam meningkatkan sistem manajemen untuk pelaksanaan kesehatan & keselamatan lingkungan kerja. Pada tahun 2006, PT. Waskita Karya telah mencapai health and safety certification ISO 14000:2004. g) Electronic Filing System (EFS) EFS adalah sebuah implementasi dari aplikasi Sistem Elektronik Manajemen Informasi yang akan mengarah pada sistem paperless. Ini adalah sistem dokumentasi elektronik yang bertujuan untuk menjamin dan memelihara dokumen perusahaan dalam server Waskita dan CD back-up di Kantor Pusat dengan menggunakan Local Area Network (LAN) dan Wide Area Network (WAN). Di samping keamanan dan ekonomis penggunaan tempat penyimpanan arsip, sistem dokumentasi elektronik diharapkan dapat meningkatkan sistem korespondensi kami. h) Electronic Procurement (E-Procurement) Tujuan dari E-Procurement adalah untuk membuat proses pengadaan lebih cepat, lebih efisien, transparan dan terpadu untuk mengurangi biaya operasional, terutama dalam pelaksanaan proyek. Secara umum, E-Procurement diharapkan dapat menghasilkan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi untuk daya saing perusahaan.
13 57 i) Risk Management Secara umum, jasa konstruksi adalah bisnis yang melibatkan risiko tinggi. Dengan nilai kontrak yang diselesaikan sebelum proses produksi, perusahaan sering menghadapi ketidakpastian. Manajemen risiko merupakan bagian dari sistem manajemen PT. Waskita Karya. SPK dirancang untuk mengantisipasi dan pengendalian risiko potensial. Praktek Manajemen Risiko mencakup semua tingkat perusahaan dari Kantor Pusat untuk proyek, dan mencakup seluruh fungsi perusahaan itu seperti pemasaran, penganggaran, produksi, keuangan dan sumber daya manusia. j) Early Warning System (EWS) EWS adalah salah satu fungsi pengendalian Bisnis Proses PT. Waskita Karya dan bagian dari sistem terpadu yang menerapkan Manajemen Risiko. EWS sepenuhnya disusun dan pada saat yang sama melaksanakan sistem pengendalian yang ditetapkan dalam peraturan perusahaan. Diharapkan EWS dapat memberikan deteksi dini dan mengidentifikasi upaya antisipasi mungkin untuk setiap penyimpangan yang mungkin terjadi. k) Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE) Penerapan Kriteria Malcolm Baldrige untuk Keunggulan Kinerja (Malcolm Baldrige) telah terjadi untuk memperkuat daya saing PT. Waskita Karya dalam lingkungan bisnis yang lebih menantang saat ini. Berbagai upaya sedang dalam proses melalui penggunaan pendekatan terpadu untuk perbaikan kinerja dan manajemen. Tujuan penerapan Malcolm Baldrige adalah untuk memberikan nilai yang terus
14 58 membaik menjadi pelanggan, meningkatkan efektivitas organisasi secara keseluruhan dan kemampuan dan menciptakan pembelajaran organisasi dan personal. 3.8 Sistem yang Sedang Berjalan Saat ini PT.Waskita Karya telah menggunakan GIS dalam program kerja mereka yang berhubungan dengan teknologi informasi. Namun, untuk aplikasinya mereka saat ini masih menggunakan aplikasi GIS versi lama untuk menampilkan data-data proyek mereka. Dalam aplikasi tersebut mereka hanya dapat melihat dimana proyek tersebut sedang dibangun beserta alamatnya saja. Sedangkan untuk data-data yang lainnya seperti luas proyek, tanggal awal pembuatan, target pembangunan, partner kerja dan lain lainnya yang berhubungan dengan proyek terserbut berada pada aplikasi yang lainnya yaitu Microsoft Excel. 3.9 Masalah yang Dihadapi Berdasarkan analisis mengenai sistem yang sedang berjalan di perusahaan PT. Waskita Karya masih terdapat kekurangan dalam menyajikan informasi, karena datadata tersebut belum terintegrasi satu sama lain Kebutuhan perusahan semakin meningkat sehingga diperlukan tampilan data informasi yang lebih lengkap dan akurat, dengan menampilkan tidak hanya alamat dan lokasi proyek saja, tetapi juga menampilkan presentase proses pembangunan, nilai estimasi proyek, tahun pembuatan dan target waktu penyelesaian proyek, serta nilai kontrak proyek yang telah terintegrasi dengan baik.
15 59 Sistem yang akan dibuat adalah sebuah sistem yang dapat mengintegrasikan data spasial dan non-spasial untuk membantu perusahaan dalam mengamati proyek yang sedang berjalan secara berkala, tidak seperti sekarang yang masih terpisah antara data spasial dan non-spasial Usulan Pemecahan Masalah Untuk mengatasi masalah tersebut kami sebagai penulis berinisiatif membuat suatu aplikasi yang berbasiskan Sistem Informasi Geografi. Aplikasi ini nantinya akan dapat menampilkan suatu Pendataan komputerisasi yang menyediakan informasi spasial berupa sebaran proyek dan peta administrasi yang mencakup propinsi dan kabupaten. Aplikasi tersebut dapat menampilkan informasi sebaran proyek yang berupa presentase proses pembangunan, nilai estimasi proyek, tahun pembuatan dan target waktu penyelesaian proyek, serta nilai kontrak proyek. Aplikasi tersebut dapat di update sesuai dengan perkembangan tiap-tiap proyek yang sedang berjalan, sehingga perusahaan dapat mengetahui sampai sejauh mana proyek tersebut berjalan.
16 Perancangan Sistem Diagram Konteks (Nol) Gambar 3.2 Diagram Konteks (Nol)
17 Diagram Level 1 (Rinci) Gambar 3.3 Diagram Level 1 (Rinci)
18 Perancangan Basis Data Kamus Data 1. Propinsi (KdPropinsi, NamaPropinsi, KdKabupaten) 2. Kabupaten (KdKabupaten, NamaKabupaten, KdProyek) 3. Proyek (KdProyek, NamaProyek, KdProyekJalan, KdProyekWaduk, KdProyekBangunan, KdProyekStasiunPompa) 4. Proyek Jalan (KdProyekJalan, NamaProyekJalan, ThnBuat, Target, NilaiKontrak, Persentase) 5. Proyek Bangunan (KdProyekBangunan, NamaProyekBangunan, ThnBuat, Target, NilaikKontrak, Persentase) 6. Proyek Stasiun Pompa (KdProyekStasiunPompa, NamaProyekPompa, ThnBuat, Target, NilaiKontrak, Persentase) 7. Proyek Waduk (KdProyekWaduk, NamaProyekWaduk, ThnBuat, Target, NilaiKontrak, Persentase) Spesifikasi File Data 1. Propinsi Nama Tabel Deskripsi : Propinsi : Berisi Informasi mengenai Propinsi di Pulau Jawa Primary Key : Kd_Propinsi Tabel 3.1 Tabel Propinsi NO. Nama Field Jenis Panjang Keterangan 1. Kd_Propinsi String 10 KodePropinsi
19 63 2. Nama_Propinsi String 20 NamaPropinsi 3. Kd_Kabupaten String 10 KodeKabupaten 2. Kabupaten Nama Tabel Deskripsi : Kabupaten : Berisi Informasi mengenai Kabupaten di Pulau Jawa Primary Key : Kd_Kabupaten Tabel 3.2 Tabel Kabupaten NO. Nama Field Jenis Panjang Keterangan 1. Kd_Kabupaten String 10 KodeKabupaten 2. Nama_Kabupaten String 20 NamaKabupaten 3. Kd_Proyek String 10 KodeProyek 3. Proyek Nama Tabel Deskripsi : Proyek : Berisi Informasi mengenai Proyek di Pulau Jawa Primary Key : Kd_Proyek Tabel 3.3 Tabel Proyek NO. Nama Field Jenis Panjang Keterangan 1. Kd_ Proyek String 10 KodeProyek 2. Nama_ Proyek String 20 NamaProyek 3. Kd_ProyekJalan String 10 KodeProyekJalan 4. Kd_ProyekBangunan String 10 KodeProyekBangunan 4. Kd_ProyekStasiunPompa String 10 KodeProyekStasiunPompa 6. Kd_ProyekWaduk String 10 KodeProyekWaduk 4. Proyek Jalan Nama Tabel : Proyek Jalan
20 64 Deskripsi Primary Key : Berisi Informasi mengenai proyek jalan di Pulau Jawa : Kd_ProyekJalan Tabel 3.4 Tabel Proyek Jalan NO. Nama Field Jenis Panjang Keterangan 1. Kd_ ProyekJalan String 10 KodeProyekJalan 2. Nama_ ProyekJalan String 20 NamaProyekJalan 3. Thn_Buat Numeric 10 TahunBuatProyekJalan 4. Target Numeric 10 TargetProyekJalan 5. Nilai kontrak Numeric 10 Nilai kontrakproyekjalan 6. Persentase Numeric 10 PersentaseProyekJalan 5. Proyek Bangunan Nama Tabel Deskripsi : Proyek Bangunan : Berisi Informasi mengenai proyek bangunan di Pulau Jawa Primary Key : Kd_ProyekBangunan Tabel 3.5 Tabel Proyek Bangunan NO. Nama Field Jenis Panjang Keterangan 1. Kd_ProyekBangunan String 10 KodeProyekBangunan 2. Nama_ProyekBangunan String 20 NamaProyekBangunan 3. Thn_Buat Numeric 10 TahunBuatProyekBangunan 4. Target Numeric 10 TargetProyekBangunan 5. Nilai kontrak Numeric 10 Nilai kontrakproyekbangunan 6. Persentase Numeric 10 PersentaseProyekBangunan 6. Proyek Stasiun Pompa Nama Tabel : Proyek Stasiun Pompa
21 65 Deskripsi : Berisi Informasi mengenai proyek stasiun pompa di Pulau Jawa Primary Key : Kd_ProyekStasiunPompa Tabel 3.6 Tabel Proyek Stasiun Pompa NO Nama Field Jenis Panjang Keterangan 1. Kd_ProyekStasiunPompa String 10 KodeProyekStasiunPompa 2. Nama_ProyekStasiunPompa String 20 NamaProyekStasiunPompa 3. Thn_Buat Numeric 10 TahunBuatProyekStasiunPompa 4. Target Numeric 10 TargetProyekStasiunPompa 5. Nilai kontrak Numeric 10 Nilai kontrakproyekstasiunpompa 6. Persentase Numeric 10 PersentaseProyekStasiunPompa 7. Proyek Waduk Nama Tabel Deskripsi : Proyek Waduk : Berisi Informasi mengenai proyek waduk di Pulau Jawa Primary Key : Kd_ProyekWaduk Tabel 3.7 Tabel Proyek Waduk NO. Nama Field Jenis Panjang Keterangan 1. Kd_ProyekWaduk String 10 KodeProyekWaduk 2. Nama_ProyekWaduk String 20 NamaProyekWaduk 3. Thn_Buat Numeric 10 TahunBuatProyekWaduk 4. Target Numeric 10 TargetProyekWaduk 5. Nilai kontrak Numeric 10 Nilai kontrakproyekwaduk 6. Persentase Numeric 10 PersentaseProyekWaduk
22 Entity Relationship Diagram (ERD) Gambar 3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
23 Perancangan Proses Diagram Hirarki 1. Modul Utama Gambar 3.5 Diagram Hirarki Modul Utama 2. Modul Menu Utama Gambar 3.6 Diagram Hirarki Menu Utama
24 68 3. Menu Map Gambar 3.7 Diagram Hirarki Menu Map 4. Menu Search Gambar 3.8 Diagram Hirarki Menu Search
25 69 5. Menu Edit Gambar 3.9 Diagram Hirarki Menu Edit 6. Menu Help Gambar 3.10 Diagram Hirarki Menu Help
26 70 7. Menu Exit Gambar 3.11 Diagram Hirarki Menu Exit State Transition Diagram (STD) 1. STD Menu Utama Gambar 3.12 State Transition Diagram Menu Utama
27 71 2. STD Menu Map Gambar 3.13 State Transition Diagram Menu Map 3. STD Menu Search Gambar 3.14 State Transition Diagram Menu Search
28 72 4. STD Menu Edit Gambar 3.15 State Transition Diagram Menu Edit 6. STD Menu Help Gambar 3.16 State Transition Diagram Menu Help
29 73 7. STD Menu Exit Gambar 3.17 State Transition Diagram Menu Exit 3.14 Perancangan Layar 1. Tampilan Awal Aplikasi LOGO WASKITA KARYA Penelusuran Sebaran Proyek Konstruksi PT. Waskita Karya di Pulau Jawa Masuk Gambar 3.18 Perancangan Layar Tampilan Awal
30 74 2. Tampilan Menu Utama Map Search Edit Help Exit Peta Sebaran Proyek PT. Waskita Karya di Pulau Jawa Gambar 3.19 Perancangan Layar Tampilan Menu Utama 3. Tampilan Menu Map ( Site Map Location ) Map Search Edit Help Exit Site Map Location Print Zoom In Zoom Out Pan Full Extent Legenda Peta Sebaran Proyek Konstruksi Gambar 3.20 Perancangan Layar Tampilan Menu Map ( Site Map Location )
31 75 4. Tampilan Menu Search Map Search Edit Help Exit Zoom In Zoom Out Pan Full Extent Choose One Keterangan OK xxx xxxx Legenda Peta Sebaran Proyek Konstruksi List Hasil Search xxx xxxx xxx xxxx Fokus Gambar 3.21 Perancangan Layar Tampilan Menu Search 5. Tampilan Menu Edit ( Identify ) Map Search Edit Help Exit Identify Zoom In Zoom Out Pan Full Extent Choose layer Legenda Peta Sebaran Proyek Konstruksi OK Hasil identify xxxxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxx xxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxx Gambar 3.22 Perancangan Layar Tampilan Menu Edit ( Identify )
32 76 6. Tampilan Menu Help ( About Us ) Map Search Edit Help Exit Logo Waskita Karya About Us How To Use About Us Dicky Witama Suryadiredja Rahmat Mulia Yudha Bangun Bachtiar Pridani Pambudi Gambar 3.23 Perancangan Layar Tampilan Menu Help ( About Us ) 7. Tampilan Menu Help ( How To Use ) Map Search Edit Help Exit About Us Logo Waskita Karya How To Use How To Use Map Search Edit Help Exit Gambar 3.24 Perancangan Layar Tampilan Menu Help ( How To Use )
33 77 8. Tampilan Menu Exit Map Search Edit Help Exit Do you want to Quit??? Yes No Gambar 3.25 Perancangan Layar Tampilan Menu Exit
BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha. ingin dihasilkan. Pilihan ditentukan, diantaranya oleh kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Usaha 1.1 Bentuk Usaha Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang dan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
78 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi yang digunakan untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH Sejarah PT PELINDO III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting.perseroan pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Umum Pertamina PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Sejarah Umum Dinas Pertamanan dan Pemakaman
38 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Umum Dinas Pertamanan dan Pemakaman Dinas Pertamanan dan Pemakaman adalah salah satu unit kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diberi tugas dan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah penerapan pengakuan pendapatan kontrak dengan menggunakan metode persentase penyelesaian berdasarkan pendekatan fisik
Lebih terperinciPEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN
P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai Bank Pembangunan Daerah yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan PT. Bank DKI yang semula merupakan Bank Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berbentuk Perusahaan Daerah adalah sebagai Bank Pembangunan Daerah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya era demokrasi dan birokrasi pada saat ini maka semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar kepercayaan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Adhimix Precast Indonesia adalah perusahaan yang menyediakan produkproduk beton. Adhimix mulai beroperasi sejak tahun 1986 dengan
Lebih terperinciKebijakan Manajemen Risiko
Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era Reformasi Birokrasi saat ini, setiap organisasi pemerintahan dituntut untuk selalu melaksanakan semua aspek yaitu legitimasi, kewenangan, maupun aktivitas utama
Lebih terperinciPEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk
PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT AGRONESIA
LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 2 2007 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT AGRONESIA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat, Visi, dan Misi Perusahaan Waskita Karya adalah salah satu Perusahaan Negara (PN) yang lahir dari sebuah perusahaan asing bernama
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,
LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 4 2007 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 5 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PD JASA DAN KEPARIWISATAAN
Lebih terperinciSelf Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG
Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya
Lebih terperinci2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA
No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT KF adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan
Lebih terperinciKasus Terungkapnya Skandal PT. Waskita Karya. pelaksanaan implementasi Good Corporate Governance (GCG) BUMN,
Nama : Titin Kartini NPM : 14.06.1.0047 Kelas : Akuntansi C Kasus Terungkapnya Skandal PT. Waskita Karya Kasus : Terungkapnya skandal PT. Waskita Karya, salah satu BUMN Jasa Kontruksi yang diduga melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT PJB Services meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu PT PJB
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 1 2007 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT BANK JABAR 1 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT
LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 3 2007 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan terbaru membuktikan bahwa manajemen tidak cukup hanya memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien. Diperlukan instrumen
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia ekonomi, pengelolaan perusahaan (corporate governance) telah dianggap penting sebagaimana pemerintahan negara.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KETAPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dewasa ini, manusia seakan berpacu dalam waktu di dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini, manusia seakan berpacu dalam waktu di dalam kehidupan sehari-harinya. Dua puluh empat jam sehari, 7 hari dalam 1 minggu, dan seterusnya. Semua itu memaksa
Lebih terperinci- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan
Lebih terperinciPT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) Sistem suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur Manajemen suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
Lebih terperinciPENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014
PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan good corporate governance di PT Bank Syariah Bukopin
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Latar Belakang Terbentuknya Kementrian Kehutanan Pembangunan kehutanan sebagai suatu rangkaian usaha diarahkan dan direncanakan untuk
Lebih terperinciStudi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA
Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA Kegiatan Badan Mutu Pelayanan Kesehatan yang telah dilaksanakan, memiliki berbagai tujuan, salah satunya adalah melakukan pengembangan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola perusahaannya secara lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan akan mengalami hambatan atau masalah yang dihadapi dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks seiring berjalannya era globalisasi.
Lebih terperinci1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal
Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang terjadi di berbagai pelosok dunia termasuk di Amerika Serikat dan khususnya di Indonesia, dipercaya merupakan akibat dari tidak diterapkannya
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI
Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Goodyear didirikan sejak tahun 1935 sebagai anak perusahaan The Goodyear Tire & Rubber Company, Goodyear Indonesia menjadi perusahaan ban
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Perusahaan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TATA LETAK SPBU PERTAMINA DI WILAYAH TANGERANG
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SKRIPSI SARJANA KOMPUTER SEMESTER GENAP 2007/2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TATA LETAK SPBU PERTAMINA DI WILAYAH TANGERANG
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2016 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5861). PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciPIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)
PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan
Lebih terperinciKebijakan Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No.1/M-MBU/2011 tanggal 1 November 2011, manajemen risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan Good Corporate Governance. Pengelolaan
Lebih terperinci-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 2 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT
Lebih terperinciPT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO
PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO 071116 PIAGAM UNIT MANAJEMEN RISIKO PT. PYRIDAM FARMA Tbk. PT. Pyridam Farma Tbk. tidak luput dari risiko usaha, baik dari sumber eksternal maupun internal sehubungan
Lebih terperinciPEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN
PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN Dalam rangka menerapkan asas asas Tata Kelola Perseroan yang Baik ( Good Corporate Governance ), yakni: transparansi ( transparency ), akuntabilitas ( accountability
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Bank Mayapada Internasional, Tbk. adalah salah satu bank swasta umum di Indonesia dengan alamat kantor pusat dan kantor pusat operasional
Lebih terperinciKebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9
Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5
Lebih terperinciPedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 0 PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama Perseroan dalam melaksanakan tugasnya memiliki peran yang sangat penting,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di masa yang semakin berkembangnya demokrasi dan birokrasi seperti saat ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya transparansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rendahnya penerapan corporate governance merupakan salah satu hal yang memperparah terjadinya krisis di Indonesia pada pertangahan tahun 1997. Hal ini ditandai
Lebih terperinciPEDOMAN TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) BPJS KETENAGAKERJAAN Tahun 2015
PEDOMAN TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) BPJS KETENAGAKERJAAN Tahun 2015 DEFINISI TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) BPJS KETENAGAKERJAAN Sistem Proses Struktur ORGAN BPJS Ketenagakerjaan Mewujudkan
Lebih terperinciANALISIS JABATAN MODUL PERKULIAHAN. Contoh Latihan Penyusunan Analisis Jabatan (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 14
MODUL PERKULIAHAN ANALISIS JABATAN Contoh Latihan Penyusunan (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh PSIKOLOGI PSIKOLOGI 14 MK Abstract Petunjuk Penggunaan Template Modul Standar untuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)
DAFTAR ISI DAFTAR ISI SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) i ii I. PENDAHULUAN 1 II. PEMEGANG SAHAM 3 II.1 HAK PEMEGANG SAHAM 3 II.2 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 3 II.3
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Satuan Pengawasan Intern Satuan pengawasan intern pada hakekatnya sebagai perpanjangan rentang kendali dari tugas manajemen
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN
BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN 2.1. Perusahaan Listrik Negara Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4
D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan
Lebih terperinciMenimbang. Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA,
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA NOMOR: PER 10/MI3U/2012 TENTANG ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA, Menimbang Mengingat : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN
DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN Halaman I. Pembukaan 1 II. Visi dan Misi SPI 2 III. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal 3 IV. Kedudukan SPI 3 V. Peran SPI 3 VI. Ruang Lingkup
Lebih terperinciKEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Pesan dari Pimpinan Indorama Ventures Public Company Limited ("Perusahaan") percaya bahwa tata kelola perusahaan adalah kunci untuk menciptakan kredibilitas bagi Perusahaan.
Lebih terperinci2. Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam
2. Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciPiagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )
Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja di
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dewasa ini berakibat semakin banyaknya perusahaan yang bergerak pada berbagai bidang. Pada perusahaan skala kecil, pimpinan
Lebih terperinciPEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014
Halaman : i PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PT Bank Windu Kentjana International Tbk PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Alamat Kantor Pusat Equity Tower Building
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional
5 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional PT Proxsis Manajemen Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan jasa. PT Proxsis
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Lebih terperinciNO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 13 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk
DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan secara umum didirikan tentunya memiliki tujuan untuk memperoleh laba. Laba yang diperoleh berasal dari pemanfaatan sumber daya yang ada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT Proxsis Manajemen Internasional merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan jasa. PT Proxsis Manajemen Internasional adalah
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT 2015
PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, tuntutan terhadap paradigma Good Governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakan lagi. Istilah Good Governance sendiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk menyediakan sumber daya informasi yang akurat, relevan, tepat waktu dan up to date. Sistem
Lebih terperinciBAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Pusat masih dilaksanakan secara terpisah pisah. Mulai dari pelayanan
BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Usulan Prosedur yang Baru Pada saat ini proses mendapatkan lokasi investasi di Kotamadya Jakarta Pusat masih dilaksanakan secara terpisah pisah. Mulai dari pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan kompetensi global dunia usaha yang semakin ketat, misi BUMN sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BUMN merupakan salah satu pelaku ekonomi yang didirikan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai dengan misi dan peran miliknya. Saat menghadapi tantangan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi pemasaran produk
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Istilah Good Corporate Governance (GCG) kian populer dan ditempatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Istilah Good Corporate Governance (GCG) kian populer dan ditempatkan pada posisi terhormat. Dikarenakan alasan yang pertama, GCG merupakan salah satu kunci
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Cakramedia Indocyber berdiri sejak tahun 2004 di bawah pimpinan Bapak Hendri wijaya, yang beralamatkan di Apartemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, teknologi informasi yang terkomputerisasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan
Lebih terperinciFAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: Kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi
Lebih terperinciPEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.
PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. Untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Pelabuhan
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5861 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil PT. Telekomunkasi Indonesia, Tbk Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk ( TELKOM, Perseroan, Perusahaan, atau Kami ) merupakan Badan
Lebih terperinciII. PT. BANK GANESHA
II. PT. BANK GANESHA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Bank Ganesha adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Keuangan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Bank, yaitu sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan, para stakeholder akan menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan perkembangan zaman yang kaya akan teknologi informasi memacu perusahaan-perusahaan untuk dapat menyajikan informasi secara lebih baik lagi. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan. Gambar 1.1 Logo Perusahaan. Sumber: waskita.co.id
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: waskita.co.id Didirikan pada 1 Januari 1961 Waskita Karya adalah salah satu BUMN terkemuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dan ekonomi di era globalisasi saat ini sudah berkembang semakin pesat, sehingga mengakibatkan persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin
Lebih terperinciBAB II TUJUAN PUSTAKA
BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1 Profil PT LEN Industri (Persero) 2.1.1 Sejarah PT LEN Industri (Persero) PT. LEN Industri (Persero) yang lebih dikenal dengan LEN, adalah perusahaan elektronik industri dan prasarana
Lebih terperinci