BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat PT. MNC SKY VISION. Didirikan pada tanggal 8 Agustus 1988, PT. MNC SKY VISION yang dulunya bernama PT. Matahari Lintas Cakrawala merupakan perusahaan pemegang lisensi pendistribusian tayangan televisi berlangganan di Indoensia. Perusahaan ini memulai pendistribusian tayangan televisi berlangganan melalui satelit pada awal tahun 1994 dengan nama produk Indovision. Pada mulanya Indovision menggunakan jasa satelit Palapa C-2 untuk transponder dan sistem broadcasting serta menggunakan teknologi analog dengan frekuensi C-brand. Kemudian dirancang proyek pembuatan dan peluncuran satelit Indostar-1 (satelit Cakrawarta-1) yang khusus menggunakan frekuensi S-band yang lebih tahan terhadap perubahan cuaca yang dialami oleh negara tropis pada umumnya. Dalam hal ini yang bertanggung jawab mengelola dan mengoperasikan satelit tersebut adalah PT. Media Citra Indostar yang didirikan pada tanggal 22 Juli 1991 yang merupakan anak perusahaan dari PT. MNC SKY VISION. Dengan satelit ini, Indovision dapat memberikan layanan pendistribusian tayangan televisi berlangganan lokal dan manca negara ke seluruh wilayah Indonesia secara optimal dengan menggunakan dekoder dan antena parabola mini berukuran diameter hanya 80 cm. Pada tahun 1997, dilakukan inovasi dengan mengubah sinyal penayangannya dari analog menjadi digital sehingga dapat 59

2 60 meningkatkan kualitas penerimaan gambar maupun suara bagi pelanggan Indovision. Untuk menambah dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggannya. Pada tanggal 16 Mei 2009 PT. MNC SKY VISION kembali meluncurkan satelitnya yang terbaru yang diberinama Indostar II atau Prostar II di Baikonur, Kazakhastan. Satelit Indostar II diluncurkan untuk menggantikan Indostar I dimana terdiri dari 32 (tiga puluh dua) transponder termasuk 10 (sepuluh) transponder aktif dan tiga transponder cadangan yang berfungsi sebagai penguat gelombang frekuensi S-band. Hadirnya Satelit Indostar II merupakan moment bersejarah bagi bangsa Indonesia terutama di bidang penyiaran. Dimana satelit tersebut memiliki kapasitas dua kali lebih banyak daripada Indostar I. Sedangkan transponder yang ada di Indostar II menggunakan frekuensi Ku-band yang di desain untuk Direct to home (DTH) dan layanan telekomunikasi untuk di India. Selain itu juga transponder ini juga bisa digunakan untuk akses internet berkecepatan tinggi dan layanan telekomunikasi di Filipina, Taiwan, Singapura, Thailand maupun Indonesia sendiri. Adanya frekuensi Ku-band yang terdapat dalam satelit Indostar II, PT. MNC SKY VISION selaku pemegang lisensi produk Indovision mampu memberikan pelayanan yang lebih dimana mampu menghadirkan 120 (seratus dua puluh) channel dengan teknologi MPEG-2 dan 140 (seratus empat puluh) dengan teknologi MPEG-2 dan MPEG-4.

3 61 Pada saat ini Indovision sudah memiliki (lima ratus ribu) pelanggan dengan peningkatan pertumbuhan pelanggan paling tinggi di Asia yaitu mencapai 65 % (enam puluh lima persen) dibanding tahun sebelumnya berdasarkan hasil riset CASBAA (Cable & Satellite Broadcasting Association of Asia) yaitu organisasi operator TV berbayar dan channel provider di Asia. Dengan kehadiran satelit Indostar II memberikan motivasi kepada PT.MNC SKY VISION untuk lebih menjangkau lagi masyarakat yang belum berlangganan Indovision, untuk itulah motto yang diberikan Leading toward 1 million subcribers. Saat ini PT. MNC SKY VISION memiliki karyawan yang tersebar diseluruh Indonesia baik di kantor pusat maupun di kantor pembantu utama dan kantor pembantu cabang. Untuk kantor cabang sendiri PT.MNC SKY VISION memiliki 25 (dua puluh lima) kantor pembantu utama (KPU) dan 50 (lima puluh) kantor pembantu perwakilan (KPP) di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk unitunit bisnis yang ada di kantor pusat sendiri, PT. MNC SKY VISION memiliki 12 (dua belas) divisi, 25 (dua puluh lima) departemen dan 38 (tiga puluh delapan) bagian Visi dan Misi Perusahaan. Sebagai sebuah organisasi atau perusahaan multinasional yang berfokus pada bisnis televisi berlangganan. PT. MNC SKY VISION memiliki visi dan misi untuk mencapai tujuan organisasi, adapun visi dan misi dari PT. MNC SKY VISION adalah :

4 62 a. Visi. Adapun penjelasannya sebagai berikut : 1. Menyediakan sebuah nilai sosial ekonomi yang lebih baik bagi negara diantara kualitas dan jangkuang pasar yang lebih baik dalam industri televisi berlangganan. 2. Turut memajukan dan memodernisasi daerah-daerah pontensial yang ada di Indonesia dalam hal tranmisi televisi yang lebih baik. 3. Menjadi pilihan televisi berlangganan yang paling di cari di Indonesia dengan standar kualitas pelayanan yang terbaik. b. Misi. Adapun penjelasannya sebagai berikut : 1. Menawarkan konten acara yang berkualitas (hiburan, pendidikan dan informasi) untuk hiburan seluruh keluarga. 2. Menjadi pemimpin dalam pelayanan televisi berlangganan. 3. Memberikan nilai tambah yang lebih kepada para stakeholders. 4. Menyediakan sebuah televisi berlangganan yang favorit untuk semua segmen masyarakat yang ada Indonesia Logo dan Simbol PT. MNC SKY VISION. Sebagai sebuah pioneer televisi berlangganan yang ada Indonesia. PT. MNC SKY VISION memiliki logo dan simbol perusahaan yang merupakan bentuk penjabaran dari visi dan misi perusahaan, adapun gambar tersebut sebagai berikut :

5 63 Gambar IV.1 Logo PT. MNC SKY VISION (Sumber : Company Profile Tahun 2009, hal.1) Susunan Direksi dan Komisaris PT. MNC SKY VISION. Adapun susunan komisaris yang ada di PT. MNC SKY VISION adalah sebagai berikut : a. Komisaris Utama. Bapak Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo b. Komisaris. Bapak Hary Djaja c. Komisaris. Bapak Posma Lumban Tobing d. Komisaris. Bapak Sutanto Hartono. Adapun susunan direksi yang ada di PT. MNC SKY VISION adalah sebagai berikut : a. Direktur utama. Bapak Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo

6 64 b. Wakil Direktur. Bapak Handhianto Suryo Kentjono c. Direktur HR dan General Services. Ibu Gwenny Setiadi d. Direktur Keuangan. Bapak Hery Kusnanto e. Direktur Operational dan Technical Director. Bapak Hening Tjiptadi f. Direktur Subscriber Management. Ibu Salvona Situmeang Keunggulan, Profil, dan Perangkat Produk Indovision. A. Keunggulan Produk Indovision. Dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan setia, PT. MNC SKY VISION sebagai pemegang lisensi untuk brand produk Indovision memiliki keunggulan produk dibandingkan dengan para kompetitornya, adapun keunggulan tersebut antara lain : 1. Indovision merupakan operator televisi berlangganan melalui satelit pertama di Indonesia. 2. Satelit Indovision memiliki jangkuan diseluruh wilayah Indonesia dan Asia sehingga program dari Indovision dapat dinikmati oleh para pelanggannya diseluruh Indonesia.

7 65 3. Dengan frekuensi Ku-band, satelit yang digunakan Indovision lebih tahan terhadap perubahan cuaca yang dialami negara tropis pada umumnya seperti hujan, banjir. 4. Teknologi digital Indovision memungkinkan terjadinya transmisi sinyal digital yang menawarkan beraneka tayangan dengan gambar dan suara lebih berkualitas dibandingkan mereka yang menggunakan analog. 5. Dengan menggunakan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm, perangkat keras Indovision sangat mudah dipindah-pindahkan bahkan keluar kota sekalipun, tidak perlu dipasang di atap rumah, serta juga tidak perlu tempat yang terlalu luas untuk pemasangan. 6. Beberapa saluran televisi di Indovision memiliki kemampuan untuk dapat ditayangkan dalam alternatif lebih dari satu bahasa. 7. Sistem Parental lock memungkinkan para pelanggan orang tua mengunci acara-acara tertentu di Indovision yang tidak diperkenankan untuk ditonton dibawah umur dengan pasword. 8. Sistem Electronic Programme Guide (EPG) memungkinkan para pelanggan Indovision mendapatkan tampilan jadwal acara semua saluran televisi di Indovision untuk hari ini sampai 7 (tujuh) hari ke depan. Selain itu, EPG juga memungkinkan para pelanggan Indovision memilih dan memesan acara yang ingin ditonton dari jadwal yang ada.

8 66 B. Profil Produk Indovision. Indovision sebagai operator TV berlangganan melalui satelit mendistribusikan tayangan lebih dari 96 (sembilan puluh enam) program channel tv berlangganan termasuk channel radio baik lokal maupun mancanegara keseluruh wilayah Indonesia dengan frekuensi Ku-band. Dengan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 (delapan puluh) cm, Indovision menawarkan pelayanan pendistribusian tayangan tv berlangganan yang berkualitas. Dimana pelanggan bisa memperoleh jaminan bahwa dengan teknologi digital yang dipergunakan, Indovision akan terus memberikan standar pendistribusian tayangan televisi berlangganan yang menarik. Adapun program-program acara yang dikemas dalam paket-paket berlangganan terbaru yang ada Indovision yang bisa pelanggan nikmati sebagai berikut : No Paket Venus Rp TABEL VI.I PAKET-PAKET TERBARU INDOVISION Paket Galaxy Rp Paket Supergalaxy Rp Baby TV Baby TV Baby Tv 2 Boomerang Cbeebies Cbeebies 3 Cbeebies Disney Channel Jim Jam 4 Playhouse Disney Nickelodeon Playhouse Disney 5 Cartoon Network Cartoon Network Boomerang 6 Disney Channel History Disney Channel 7 Nickelodeon Biography Nickelodeon 8 History Nat Geo Wild Cartoon Network 9 Nat Geo Wild Nat Geo Adventures YoYo TV Asia 10 Nat Geographic Channel Nat Geographic Channel KidsCo 11 BBC Knowledge BBC Knowledge History 12 MTV Asia Discovery Channel Biography 13 MNC Music Animal Planet BBC Knowledge 14 Russia Today CCTV 4 Nat Geo Wild 15 Channel News Asia Celestial Movies Nat Geo Adventures 16 Euro News Star Chinese Movies 2 Nat Geographic Channel

9 17 CNN International Channel V India Discovery Channel 18 BBC World News Nat Geo Music Discovery Home & Health 19 Al Jazeera International MTV Asia Discovery Turbo 20 CNBC Asia MNC Music Animal Planet 21 MNC News CCTV 9 Discovery Science 22 Vision 1 Sport Arirang Trace 23 Ginx KBS CCTV 4 24 E! Entertainment Australia Network Celestial Movies 25 Asian Food Channel Life / TBN Star Chinese Movies 2 26 MNC Entertainment Russian Today MTV Asia 27 FX Euro News Channel V India 28 Fox Fox News Nat Geo Music 29 Universal Sky News Russia Today 30 Fox Crime Channel News Asia TV 5 Monde Asia 31 Star World CNN International MNC Music 32 AXN Al Jazeera International CCTV 9 33 Animax MNC News Arirang 34 Vision Comedy SET KBS 35 CCTV 9 E! Entertainment Australia Network 36 Arirang Fashion TV Life / TBN 37 KBS Discovery Travel & Living Euro News 38 Australia Network MNC Entertainment Fox News 39 Life / TBN Crime Investigation Sky News 40 TV One AXN Beyond Channel News Asia 41 RCTI FX CNN International 42 TPI Fox Al Jazeera International 43 Global TV The Style Network Bloomberg 44 Trans TV SciFi MNC News 45 Trans 7 Thrill CNBC Asia 46 Indosiar Kiix BBC World News 47 SCTV Vision 2 Drama DW-TV Asia 48 Metro TV Fox Crime Vision 1 Sport 49 ANTV Star World SET 50 TVRI AXN E! Entertainment 51 Sun TV Vision Comedy Fashion TV 52 Plus Radio Channel Favorit Vision 1 Sport Discovery Travel & Living 53 TV One MNC Entertainment 54 RCTI Universal 55 TPI Animax 56 Global TV Ginx 57 Trans TV FOX 58 Trans 7 The Style Network 59 Indosiar Asian Food Channel 60 SCTV LI TV 61 Metro TV Crime Investigation 62 ANTV AXN Beyond 63 TVRI FX 64 Sun TV SciFi 65 Plus Radio Channel Favorit Thrill 66 Kix 67 Vision 2 Drama 68 FOX Crime 69 Star World 67

10 68 70 AXN 71 Vision Comedy 72 TV One 73 RCTI 74 TPI 75 Global TV 76 Trans TV 77 Trans 7 78 Indosiar 79 SCTV 80 Metro TV 81 ANTV 82 TVRI 83 Sun TV Plus Radio Channel Favorit PAKET TAMBAHAN CINEMA 1: Rp CINEMA2: Rp CINEMA3: Rp HBO MAX HBO 2 HBO Signature Star Movies HBO Signature 3 HBO Hits Hallmark HBO Hits 4 HBO Family MGM HBO Family 5 MAX 6 Star Movies 7 Hallmark 8 MGM STAR MOVIES: Rp. SPORTS: Rp VISION 2: Rp Star Movies ESPN Vision 2 Drama 2 Star Sports 3 Eurosport NHK: Rp KIDS: Rp LIFESTYLE: Rp NHK World Premium JimJam Discovery Home & Health 2 YoYo TV Asia Discovery Turbo 3 KidsCo Discovery Science 4 LI TV 5 Trace (Sumber: Katalog terbaru Paket Indovision, Maret 2010) C. Perangkat Produk Indovision. Untuk dapat mengakses tayangan-tayangan dari channel-channel TV yang didistribusikan melalui Indovision, para pelanggan membutuhkan perangkat keras sebagai berikut : 1. Dekoder digital : Berfungsi sebagai alat penerima (receiver) sinyal yang dipancarkan satelit milik Indovision sehingga

11 69 pelangga bisa mengakses channel-channel TV yang di distribusikan melalui Indovision. 2. Kartu tayang : Kartu ini dibutuhkan pelanggan untuk bisa mengakses dan membuka kode tayang sehingga tayangan menjadi aktif 3. Antena parabola mini : Berdiameter hanya 80 cm serta dilengkapi dengan LNBF (Low Noise Block Feddhorn) untuk menerima sinyal yang dipancarkan Profil Pelanggan Indovision. Sebagai pioneer tv berlangganan di Indonesia, Indovision dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggannya membagi berdasarkan kategori pelanggan yang dituju agar lebih fokus dalam memberikan pelayanan. Adapun kategori profil pelanggan Indovision adalah sebagai berikut : 1. Direct to Home (DTH). Pelanggan individual yang memasang dekoder dan parabola Indovison dirumah mereka, keberadaannya tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 2. SMATV. Layanan SMATV (Satellite Master Anntena TV) dapat ditangkap diseluruh Indonesia menggunakan antena parabola yang dihubungkan dengan perangkat penerima satelit (head-end) dan didistribusikan ke beberapa unit pesawat TV. Dalam layanan ini, pelanggan dapat memilih program yang diinginkan secara ala carte. Pelanggan terdiri dari apartemen, real estate, perumahan, perusahaan

12 70 minyak baik pengeboran lepas pantai maupun non lepas pantai serta perkantoran. 3. Hotel. Institusi perhotelan berbintang dan non bintang diseluruh wilayah Indonesia yang menggunakan sistem SMATV untuk mendistribusikan ke kamar-kamar yang dimiliki untuk konsumsi para pengunjung hotel. Pelanggan kategori ini bisa memilih program yang diinginkan secara ala carte. Selain hotel, pelayanan pendistribusian tayangan ini diberikan ke rumah sakit Pofil Departemen Retention. Sebagai bagian dari unit-unit bisnis yang ada di PT. MNC SKY VISION, Departemen Retention merupakan departemen yang berada di Divisi Sucriber Retention dan Loyalty Management (SRLM) yang mana pada awalnya terbentuk tahun 2007 merupakan divisi yang tergolong paling muda di PT. MNC SKY VISION (Indovision) dengan usia baru satu tahun. Sebelum divisi ini berdiri sendiri dulunya divisi ini masih berada dibawah divisi Finance dan Accounting. Bertambahnya jumlah pelanggan indovision yang setiap tahun semakin meningkat. Menyebabkan pihak manajemen perusahaan akhirnya melakukan beberapa ekspansi dan pemekaran divisi yang baru guna memaksimalkan kinerja perusahaan agar lebih optimal. Untuk menunjang proses kinerja divisi, maka divisi SRLM itu sendiri terbagi menjadi 3 (tiga) departemen. Ketiga departemen tersebut antara lain terdiri dari: departemen Retention, departemen Remainding dan Upselling, serta departemen Credit Control dan Support. Masing-masing departemen tersebut dipimpin oleh seorang kepala

13 71 departemen setingkat manager. Inti pekerjaan dari ketiga departemen tersebut adalah mengelola tagihan-tagihan pelanggan sebelum tanggal jatuh tempo dimana proses untuk remaindingnya sudah berjalan sebelumnya melalui bmail (broadcastin mail), outbound call, sms, dan juga OSD (On Screen Display) yaitu pesan yang muncul dilayar televisi pelanggan. Berbicara mengenai departemen Retention, maka berbicara mengenai bagaimana mempertahankan pelanggan indovision yang terputus karena masalah pembayaran agar tetap dapat mengaktifkan dan berlangganan indovision kembali setelah 5 (lima) hari lewat dari jatuh tempo. Proses atau tahapan itu sendiri yang dilakukan oleh departemen Retention disesuaikan dengan SOP (standar opersional pekerjaan) prosedur yang berlaku di departemen. Tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan departemen retention dalam outbound call terdiri dari 7 (tujuh) tahapan yaitu outbound call Disc TVRI 1, Disc TVRI 2, Disc TVRI 3, Disc TVRI 4, Credit Control 1, Credit Control 2, dan Permanent. Khusus untuk pelanggan permanent sendiri outbound callnya dilakukan jika pelanggan kondisinya ingin berhenti berlangganan dan sudah menghubungi customer care Indovision langsung atau mengirimkan surat yang dikirim via fax.. Dalam rutinitas pekerjaan sehari-hari di departemen retention yang menyesuaikan 7 (tujuh) tahapan outbound call tersebut. Setiap tim yang ada di departemen retention terdiri dari 5 (lima) sampai 6 (enam) orang dengan satu orang team leader. Untuk proses kerjanya dilakukan dengan ketentuan setelah tiga hari dihubungi staff yang pertama dan ternyata pelanggan tersebut belum juga

14 72 melakukan pembayaran, maka dilanjutkan staff yang kedua serta seterusnya sampai ada tindakan dari pelanggan untuk kembali melakukan pembayaran iurannya. Selain itu juga untuk list outbound call setiap karyawan berbeda. Untuk bagian Disc TVRI 1, Disc TVRI 2, Disc TVRI 3, dan Disc TVRI 4 jumlah listnya 80 (delapan puluh) pelanggan dengan 55 (lima puluh lima) succes call dan 7 (tujuh) pembayaran yang masuk pada hari itu juga. Untuk bagian Credit Control 1 dan Credi Control 2 jumlah listnya 75 (tujuh puluh lima) pelanggan dengan success call 45 dan 5 (lima) pembayaran yang masuk pada hari itu juga. Khusus untuk pelanggan Permanent pekerjaannya dilakukan pada saat terima list pelanggan berhenti berlangganan. Saat ini total jumlah karyawan yang ada di departemen Retention berjumlah 91 (sembilan puluh satu) orang yang mana terdiri dari satu orang untuk kepala departemen, tiga orang untuk kepala bagian, 10 (sepuluh) orang team leader serta 78 (tujuh puluh delapan) staff. Dimana karyawan yang ada di departemen retention hanya level kepala departemen, kepala bagian dan beberapa staff saja yang sudah diangkat menjadi karyawan tetap. Sedangkan sisanya ada karyawan kontrak Indovision langsung maupun kontrak dengan outsoursing.

15 Hasil Penelitian. Setelah peneliti terjun ke lapangan untuk mencari data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik pengumpulan data, yang mana dalam hal ini baik data primer maupun data sekunder. Pada akhirnya peneliti ingin menyampaikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif serta menggunakan metode penelitian studi kasus. Dimana dalam hasil penelitan ini merupakan proses pengolahan data dan informasi berdasarkan data primer maupun data sekunder yang peneliti peroleh dengan menggunakan teknik analisis data dan juga teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan secara kualitatif dengan pendekataan deskriptif. Adapun data primer yang peneliti peroleh salah satunya dengan cara wawancara yang sudah dilakukan ke beberapa informan yang peneliti pilih berdasarkan karakteristik yang telah ditetapkan. Para informan yang peneliti pilih tersebut merupakan sumber informasi atau orang dalam suatu latar penelitian yang bisa dimanfaatkan untuk memberikan informasi yang berkaitan erat dalam menjawab rumusan masalah yang menjadi pembahasan sekaligus fokus dalam penelitian ini yaitu mengenai gaya komunikasi pimpinan dalam memotivasi karyawannya. Berdasarkan hal tersebut, maka informan yang peneliti pilih untuk diwawancara dan dimintai informasi merupakan orang-orang yang mengetahui dan mengerti dengan gaya komunikasi pimpinan dalam memotivasi karyawannya

16 74 untuk tetap bekerja yang mana dalam hal ini adalah gaya komunikasi kepala departemen retention yaitu ibu Nancy Gerda L Purba. Dalam hal ini para informan tersebut antara lain : ibu Elis Yulistiani Luthfi selaku kepala bagian Disc TVRI I sebagai informan pertama, ibu Lisa Tandirerung selaku kepala bagian Disc TVRI II sebagai informan kedua, bapak Ahmad Ramdani selaku team leader Disc TVRI I sebagai informan ketiga, bapak Arie Fajriansyah selaku team leader Disc TVRI II sebagai informan keempat, ibu Dwi Ferdiani selaku staff Disc TVRI I sebagai informan kelima, dan bapak Satrio Rohadi selaku staff Disc TVRI II sebagai informan keenam. Oleh karena itulah sesuai dengan judul penelitian yang peneliti angkat yaitu : Gaya Komunikasi Kepala Departemen Retention PT. MNC SKY VISION Dalam Memotivasi Karyawannya Untuk Tetap Bekerja. Hasil penelitian ini akan membahas gaya komunikasi pimpinan dalam memotivasi karyawan berdasarkan pola gaya komunikasi yang sudah ditetapkan dalam fokus penelitian disesuaikan dengan karakteristik gaya komunikasi yang digunakan oleh pimpinan. Dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan sehari-hari, usaha pimpinan untuk mewujudkan hubungan sinergis antara gaya komunikasi dengan gaya kerja komunikatif. Dapat dilakukan secara konsisten dengan cara bekerjasama dengan para karyawannya. Dimaksud konsisten disini yaitu antara apa yang dikatakan oleh pimpinan dengan apa yang dilaksanakan oleh para karyawan harus sesuai dengan kondisi dan situasi pekerjaan yang terjadi sehingga menciptakan kekompakkan dan hubungan yang harmonis di lingkungan kerja yang ada departemen retention.

17 75 Adapun untuk lebih jelasnya mengenai hasil penelitian ini, maka peneliti akan menguraikannya dibawah ini sebagai berikut : Keterbukaan dan Arah Komunikasi Vertikal. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap 6 (enam) informan yang dipilih mengenai keterbukaan dan arah komunikasi vertikal yang terjadi di departemen retention antara pimpinan dengan karyawan dan karyawan dengan pimpinan. Beberapa informan yang peneliti wawancarai menyatakan bahwa pemimpin tidak melakukan komunikasi terbuka dan tidak bersifat dua arah. Hal ini ditegaskan oleh pernyataan dari ibu Elis Yulistiani Luthfi yaitu : Tidak terbuka dan belum dua arah, dimana terkadang karyawan segan untuk terbuka dalam mengemukakan masalah pekerjaan yang dihadapi, selain itu juga terkadang pimpinan juga jarang untuk dapat terbuka dalam berkomunikasi dengan karyawannya. 108 Pernyataan dari ibu Elis Yulistiani tersebut ternyata mendapat dukungan dari ibu Dwi Ferdiani dimana beliau mengatakan : Belum terbuka dan tidak dua arah, karena disini tidak adanya keberanian yang dimiliki dari para karyawan untuk dapat mengememukan pendapat dan saran yang dimiliki, selain itu pimpinan juga kurang dalam berkomunikasi secara langsung dengan para karyawan karena untuk jalur penghubung komunikasi langsung dengan pimpinan kebanyakan melalui kepala bagian, jadi tidak langsung ke kepala departemen Selanjutnya pernyataan ketidakterbukaan dan tidak adanya komunikasi dua arah juga dirasakan oleh bapak Satrio Rohadi yaitu : Belum terbuka dan tidak dua arah, karena disini masih ada beberapa informasi penting yang seharusnya para karyawan ketahui karena tidak bersifat rahasia, namun yang pimpinan lakukan malah tertutup. Selain itu juga jarangnya pimpinan memberikan kesempatan untuk berkomunikasi langsung karena tipikal pimpinan yang struktural dan bersifat eskalasi Wawancara dengan Kepala bagian Disc TVRI I, Senin, 08 Februari 2010 Wawancara dengan Staff Disc TVRI I, Jumat, 12 Februari 2010 Wawancara dengan Staff Disc TVRI II, Sabtu, 13 Februari 2010

18 76 Dalam hal ini ternyata pernyataan tentang ketidakterbukaan serta tidak adanya komunikasi dua arah tersebut tidak dirasakan oleh beberapa informan yang lain. Beberapa informan lain menyatakan bahwa mereka justru merasakan adanya keterbukaan dan komunikasi dua arah yang dilakukan oleh ibu Nancy Gerda L. Purba sebagai kepala departemen retention. Disini ibu Lisa Tandirerung menyatakan bahwa ia merasakan adanya keterbukaan dan komunikasi dua arah yang terjadi di departemen retention yaitu : Komunikasi yang dilakukan sudah terbuka dan dua arah karena setiap hari sebelum bekerja dilakukan breafing team antara TL, kabag, dengan kadept, dimana dalam breafing tersebut kadept memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk menyampaikan apa yang menjadi keinginan dan saran untuk kemajuan di departemen retention 111. Pernyataan yang disampaikan oleh ibu Lisa Tandirerung ternyata mendapat dukungan dari bapak Ahmad Ramdani, dimana bapak Ahmad Ramdani menyatakan yaitu : Sudah terbuka dan dua arah karena setiap pagi selalu ada breafing dari setiap team dimana kendala yang dialami dengan staff disampaikan kepada team leader, dari team leader disampaikan kepada kabag, dari kabag disampaikan kepada kadept. Disini pimpinan memberikan solusi dan informasi yang terbaru setiap hari kepada karyawan 112. Berkaitan dengan pernyataan yang diberikan oleh Ibu Lisa Tandirerung dan bapak Ahmad Ramdani ternyata juga dirasakan oleh bapak Arie Fajriyansah dimana : Sudah terbuka dan dua arah, karena setiap hari kegiatan atau permasalahan pekerjaan selalu dilakukan breafing dan eskalasi permasalahan kepada kepala departemen Wawancara dengan Kepala bagian Disc TVRI II, Selasa, 09 Februari 2010 Wawancara dengan Team leader Disc TVRI I, Rabu, 10 Februari 2010 Wawancara dengan Team leader Disc TVRI II, Kamis, 11 Februari 2010

19 77 Dari hasil pernyataan keenam informan pada saat dilakukan wawancara perihal mengenai keterbukaan dan arah komunikasi vertikal yang terjadi di departemen retention antara pimpinan dengan karyawan dan karyawan dengan pimpinan. Ternyata ada beberapa informan yang mengemukakan pernyataan yang berbeda. Dimana informan kedua, ketiga, dan keempat mengemukakan bahwa komunikasi yang dilakukan kepala departemen retention sudah dua arah dan terbuka Sebaliknya beberapa informan yang lain yaitu informan pertama, kelima, dan keenam mengemukakan pernyataan bahwa komunikasi yang terjadi di departemen retention belum komunikasi dua arah dan belum terbuka. Berdasarkan hasil pernyataan keenam informan untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini sebagai berikut : No Informan Tabel VI.2 Keterbukaan dan Arah Komunikasi Vertikal Keterbukaan Komunikasi Arah Komunikasi Terbuka Belum Terbuka Satu Arah Dua Arah Pimpinan jarang dapat menerima masukkan dari karyawan, karyawan 1 Elis Yulistiani Pimpinan jarang terbuka dengan karyawan, sebaliknya pimpinan bersifat mengendalikan dan mengatur karyawan Karyawan segan untuk mengeluarkan pendapat kepada pimpinan harus selalu mendengar dan menerima perintah dari pimpinan berdasarkan aturan dan prosedur yang telah

20 78 2 Dwi Ferdiani Karyawan tidak ada keberanian mengeluarkan pendapat Pimpinan masih tertutup menyampaikan informasi 3 Satrio Rohadi Masih tertutup dalam penyampaian informasi kepada karyawan walaupun bukan informasi rahasia 4 Lisa Tandirerung Pimpinan menerima masukkan dan gagasan dari karyawan karena ada breafing setiap pagi Pimpinan membantu mencarikan solusi atas masalah yang dihadapi karyawan Akrab, hangat, dan saling menghargai 5 Arie Fajriansyah Pada saat dilakukan breafing karyawan dberikan Pendapat dan saran dari kabag atau TL lebih banyak di dengar dibandingkan karyawan langsung ditetapkan Tidak ada media langsung untuk komunikasi dalam dengan pimpinan Pendapat dan saran lebih banyak diterima kabag atau TL Komunikasi yang dilakukan lebih banyak antara pimpinan ke bawahan Tipikal pimpinan yang struktural dan bersifat eskalasi menyebabkan karyawan jarang mengeluarkan pendapat Adanya jawaban yang diberikan oleh pimpinan terhadap masukkan yang diberikan oleh karyawan Setiap informasi yang diberikan pimpinan selalu dimintai masukkan kepada karyawan Adanya proses timbal balik dalam komunikasi yang terjadi

21 79 kesempatan untuk mengeluarkan gagasan Pimpinan selalu perhatian terhadap masalah pekerjaan yang dihadapi karyawan 6 Ahmad Ramdani Terbuka dan menerima gagasan dari karyawan Tidak pernah memakasa karyawan untuk menerima gagasan yang disampaikan pimpinan pada saat breafing Pimpinan menerima masukkan dari karyawan sebaliknya karyawan menerima perintah yang diberikan pimpinan Adanya interaksi secara langsung antara pimpinan dengan karyawan Pimpinan dan karyawan saling bekerjasama dalam menyelesaika n masalah (Sumber : Hasil olahan berdasarkan hasil wawancara) Interaksi Antara Pimpinan Dengan Bawahan. Selain itu juga mengenai keterbukaan dan arah komunikasi vertikal yang mana dalam hal ini dilakukan kepala departemen retention berkaitan dengan proses interaksi antara pimpinan dengan bawahan apakah sudah berjalan dengan baik. Dari keenam informan yang ada dalam penelitian ini, beberapa informan memiliki pernyataan yang berbeda. Ibu Lisa Tandirerung menegaskan dalam pernyataannya bahwa interaksi yang dilakukan Ibu Nancy Gerda L Purba : Proses interaksi yang terjadi sudah berjalan dengan baik dan berjalan seperti yang diharapkan, karena walaupun tidak secara langsung berinteraksi dilakukan secara tatap muka, namun dengan jawaban dan solusi yang diberikan atas masalah pelanggan yang dihadapi karyawan yang diangkat melalui milis

22 80 departemen retention sudah dapat memberikan gambaran bahwa pimpinan proaktif dalam berinteraksi langsung Ternyata pernyataan ibu Lisa Tandirerung berkaitan dengan interaksi antara pimpinan dengan bawahan sudah berjalan dengan baik sama dengan yang pernyataan disampaikan oleh bapak Arie Fajriyansah. Dimana Bapak Arie Fajriyansah menyatakan bahwa : Sudah melakukan interaksi dengan baik dengan karyawan, karena disini dengan adanya breafing yang dilakukan setiap hari, para karyawan diberikan kesempatan untuk menyampaikan ide dan gagasan yang dimiliki Berdasarkan pernyataan yang dikemukan beberapa informan diatas mengenai interaksi antara pimpinan dengan bawahan yang dilakukan oleh ibu Nancy Gerda L Purba yang mana dalam hal ini sudah berjalan dengan baik. Ternyata tidak dirasakan oleh beberapa informan yang lainnya. Dalam hal ini ibu Elis Yulistiani Luthfi menyatakan bahwa: Belum melakukan interaksi dengan baik dengan karyawan secara langsung, karena disini segala informasi dan kebijakan lebih banyak disampaikan lewat kepala bagian karena pimpinan merasa kepala bagian dan TL merupakan kepanjangan tangan pimpinan sehingga tidak perlu secara langsung harus disampaikan kepada para karyawan 116. Pernyataan yang disampaikan oleh Ibu Elis Yulistiani ternyata sama dengan pernyataan yang disampaikan oleh bapak Ahmad Ramdani, dimana beliau menyatakan : Belum sepenuhnya melakukan interaksi dengan baik secara langsung dengan bawahan, karena disini yang lebih sering berinteraksi secara langsung dengan pimpinan adalah hanya kepala bagian, sedangkan team leader sifatnya hanya orang kedua setelah kepala bagian yang menerima informasi. Jadi disini Wawancara dengan Kepala bagian Disc TVRI II, Selasa, 09 Februari 2010 Wawancara dengan Team leader Disc TVRI II, Kamis, 11 Februari 2010 Wawancara dengan Kepala bagian Disc TVRI I, Senin, 08 Februari 2010

23 81 karyawan sifatnya hanya menunggu informasi dari kepala bagian, selanjutnya kepala bagian menyampaikan kepada TL agar disampaikan kepada staffnya Adapun pernyataan disampaikan bapak Ahmad Ramdani dan ibu Elis Yulistiani Luthfi, didukung oleh pernyataan dari ibu Dwi Ferdiani, dimana ibu Dwi Ferdiani menyatakan : Dalam berkomunikasi belum terjadi interaksi yang baik dengan karyawan, karena disini yang lebih banyak berperan dalam interaksi komunikasi adalah TL dan kabag secara langsung dalam mencarikan solusi terhadap masalah yang terjadi dan informasi yang terbaru sehingga untuk masalah saran dan gagasan dari para karyawan hanya sampai pada tingkat kabag saja Pernyataan dari ibu Dwi Ferdiani, ibu Elis Yulistiani Luthfi, dan bapak Ahmad Ramdani juga sama dengan apa yang dirasakan oleh bapak Satrio Rohadi. Dimana menurut bapak Satrio Rohadi : Belum terjadi interaksi yang sesungguhnya, karena prosedur yang berlaku di departemen retention adalah setiap masalah atau saran yang ingin disampaikan bawahan atau informasi yang akan diterima oleh karyawan harus melalui TL, lalu ke kabag, dari situlah kabag baru memutuskan apakah perlu disampaikan atau tidak Dari hasil pernyataan keenam informan pada saat dilakukan wawancara perihal mengenai interaksi antara pimpinan dengan bawahan apakah dapat berjalan dengan baik di departemen retention. Ternyata beberapa informan memiliki pernyataan yang berbeda. Dimana informan pertama, ketiga, kelima dan keenam mengemukakan bahwa interaksi yang terjadi antara pimpinan dan bawahan belum berjalan dengan baik Wawancara dengan Team leader Disc TVRI I, Rabu, 10 Februari 2010 Wawancara dengan Staff Disc TVRI I, Jumat, 12 Februari 2010 Wawancara dengan Staff Disc TVRI II, Sabtu, 13 Februari 2010

24 82 Sedangkan informan kedua dan keempat mengemukakan pernyataan bahwa interaksi yang terjadi antara pimpinan dengan bawahan sudah dapat berjalan dengan baik di departemen retention. Oleh karena itulah berdasarkan uraikan diatas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel VI.3 Interaksi Antara Pimpinan Dengan Bawahan No Informan Interaksi Antara Pimpinan Dengan Bawahan Sudah Berjalan Dengan Baik Belum Berjalan Dengan Baik 1 Lisa Tandirerung Komunikasi dilakukan secara tatap muka Memberikan solusi dan jawaban atas masalah yang terjadi Pimpinan proaktif terhadap pendapat dan gagasan yang diberikan 2 Arie Fajriyansah Adanya breafing yang dilakukan setiap hari Komunikasi dilakukan secara terbuka kepada karyawan Pimpinan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan gagasan dan ide 3 Elis Yulistiani Komunikasi belum dilakukan secara langsung kepada karyawan karena adanya aturan dan prosedur yang berlaku Informasi dan kebijakan yang diterima karyawan dilakukan melalui proses eskalasi Permasalahan yang dihadapi karyawan tidak bisa langsung disampaikan kepada pimpinan 4 Ahmad Ramdani Interaksi lebih banyak dilakukan oleh kepala bagian kepada pimpinan Team leader dan karyawan sifatnya menunggu informasi dari kepala bagian yang disampaikan pimpinan Informasi yang sampaikan kepada karyawan prosesnya

25 83 terlalu lama 5 Dwi Ferdiani Lebih banyak yang berperan dalam interaksi adalah kepala bagian dan TL Gagasan dan pendapat lebih sering diterima langsung oleh kepala bagian dan TL daripada langsung kepada pimpinan Aturan dan prosedur yang memaksa karyawan untuk mencari jawaban berdasarkan tingkat pekerjaan 6 Satrio Rohadi Prosedur dan aturan yang berlaku memaksa interaksi tidak dapat berjalan dengan baik Informasi yang ingin disampaikan kepada karyawan harus melalui TL lalu kepala bagian (Sumber : Hasil olahan berdasarkan hasil wawancara) Gaya Komunikasi Yang Dilakukan Kepala Departemen Retention. Mengenai gaya komunikasi yang dilakukan kepala departemen retention yang mana dalam hal ini yaitu Ibu Nancy Gerda L Purba. Beberapa informan yang peneliti wawancarai dalam penelitian ini berkaitan dengan masalah tersebut, memberikan pernyataan yang berbeda. Dalam hal ini ibu Elis Yulistiani Luthfi menyatakan bahwa : Gaya komunikasi yang dilakukan pimpinan dalam bekerja masih sering mengendalikan karyawan dengan kekuasaan dan wewenang yang dimiliki agar karyawan dapat bekerja dan mencapai target yang telah ditetapkan pimpinan. Selain itu juga pimpinan dalam hal memberi perintah kepada karyawan selalu terpaku dengan standar operasional yang berlaku di departemen yaitu bersifat ekskalasi, maka untuk proses penanganan masalah yang dihadapi karyawan dalam melaksanakan perintah tersebut menjadi terlalu lama karena harus mengikuti aturan yang ada yaitu bersifat struktural dan seusai dengan ketentuan yang berlaku di departemen rention Wawancara dengan Kepala bagian Disc TVRI I, Senin, 08 Februari 2010

26 84 Ternyata pernyataan yang disampaikan oleh ibu Elis Yulistiani Luthfi mengenai gaya komunikasi yang dilakukan pimpinan yaitu bersifat the controlling style dan the structuring style juga dirasakan dan sama dengan apa yang disampaikan oleh ibu Dwi Ferdiani. Dimana ibu Dwi Ferdiani menyatakan bahwa: Kepala departemen retention dalam melakukan gaya komunikasi dengan para karyawan selalu menggunakan kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dimana karyawan diharuskan untuk memenuhi pencapaian target yang telah ditetapkan pimpinan walaupun kadang kala tidak sesuai dengan situasi dan kondisi pekerjaan dilapangan. Selain itu juga dalam setiap penerimaan informasi baru yang berkaitkan dengan pekerjaan selalu lama karena aturan yang berlaku bersifat eskalasi dimana dari kepala departemen turun ke kepala bagian, setelah itu turun ke team leader, dari team leaderlah baru staff memperoleh informasi yang baru mengenai informasi terbaru tentang pekerjaan ataupun informasi perusahaan yang harus dilakukan dan diketahui karyawan. 121 Selain itu juga pernyataan yang disampaikan ibu Dwi Ferdiani dan ibu Elis Yulistiani Luthfi tenyata didukung oleh pernyataan dari bapak Satrio Rohadi. Dimana pernyataan bapak Satrio Rohadi adalah : Gaya komunikasi yang dilakukan kepala departemen retention dalam pekerjaan sehari-hari masih sering mengatur, memaksakan kehendak dan bersifat ekskalasi. Ini dikarenakan setiap ada masalah pelanggan yang harus ditangani karyawan dan ingin meminta bantuan untuk mendapatkan solusi atas masalah yang terjadi kepada pimpinan langsung harus sesuai dengan prosedur dan aturan yang ada dan dilakukan secara bertahap. Selain itu juga dengan kekuasaan yang pimpinan miliki masih bersifat mengontrol dan mengatur perilaku karyawan dalam bekerja 122. Dari pernyataan yang disampaikan oleh beberapa informan diatas, yaitu bapak Satrio Rohadi, ibu Dwi Ferdiani dan ibu Elis Yulistiani Luthfi mengenai gaya komunikasi yang dilakukan kepala departemen retention adalah the controlling style dan the structuring style Wawancara dengan Staff Disc TVRI I, Jumat, 12 Februari 2010 Wawancara dengan Staff Disc TVRI II, Sabtu, 13 Februari 2010

27 85 Ternyata beberapa informan yang lain mengemukakan pernyataan yang berbeda dengan yang apa yang diarasakan mengenai gaya komunikasi yang dilakukan oleh Ibu Nancy Gerda L Purba. Dalam hal ini ibu Lisa Tandirerung mengemukakan bahwa gaya komunikasi yang dilakukan ibu Nancy Gerda L Purba adalah : Gaya komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan dalam pekerjaannya sudah cukup baik karena disini pimpinan sudah cukup terbuka, saling menghargai dan bersedia menerima gagasan dari para karyawan. Selain itu juga apabila ada masalah yang muncul yang tidak bisa diambil keputusan langsung oleh kabag dan TL, maka kabag atau TL dapat bertanya langsung kepada pimpinan untuk mendapatkan masukkan dan solusi dalam mengambil keputusan dimana bisa melalui milis departemen ataupun dalam forum breafing yang diadakan pimpinan 123. Pernyataan yang dikemukakan oleh ibu Lisa Tandirerung mengenai gaya komunikasi yang dilakukan pimpinan salah satunya adalah the equalitarian style ternyata didukung oleh pernyataan yang diberikan bapak Ahmad Ramdani. Namun dalam hal ini bapak Ahmad Ramdani juga memberikan pernyataan bahwa pimpinan selain menggunakan the equalitarian style juga menggunakan gaya komunikasi the structuring style. Dimana menurut bapak Ahmad Ramdani adalah Menurut saya gaya komunikasi yang sering dilakukan pimpinan dalam pekerjaan sehari-hari maupun berhubungan dengan para karyawannya sudah cukup terbuka, saling menghargai, objektif, dan selalu menegaskan prosedur dan aturan yang berlaku di departemen retention. Jadi walaupun kadang kala pimpinan sangat keras terhadap bawahan, namun sebenarnya pimpinan sangat peduli dengan masalah yang terjadi dan berusaha untuk tanggap dan cepat membantu namun dengan cara eskalasi yaitu untuk penyelesaian masalah bersifat struktural Wawancara dengan Kepala bagian Disc TVRI II, Selasa, 09 Februari 2010 Wawancara dengan Team leader Disc TVRI I, Rabu, 10 Februari 2010

28 86 Ternyata pernyataan yang dikemukakan oleh bapak Ahmad Ramdani ternyata juga dirasakan oleh bapak Arie Fajriyansah. Bapak Arie Fajriyansah menyatakan bahwa : Pimpinan dalam melakukan gaya komunikasi yang dimiliki sudah menekankan pengertian bersama, memiliki sikap kepedulian yang tinggi, serta terbuka. Namun dalam hal ini pimpinan juga masih menekankan pentingnya prosedur dan aturan yang berlaku dalam penyelesaian masalah maupun penyampaian informasi terbaru. Jadi disini pimpinan berusaha untuk tetap mencari solusi terhadap masalah karyawan maupun masalah pelanggan yang butuh penganganan khusus tapi disisi lain karyawan harus mengikuti prosedur dan aturan yang sudah ditetapkan departemen Dari hasil pernyataan keenam informan pada saat dilakukan wawancara perihal mengenai gaya komunikasi yang dilakukan kepala departemen retention yang mana dalam hal ini yaitu Ibu Nancy Gerda L Purba. Ternyata beberapa informan memiliki pernyataan yang berbeda. Dimana informan pertama, kelima, dan keenam mengemukakan bahwa gaya komunikasi yang dilakukan oleh ibu Nancy Gerda L Purba dalam memimpin karyawannya adalah the controlling style dan the structuring style. Sedangkan informan kedua, ketiga, dan keempat mengemukakan pernyataan bahwa gaya komunikasi yang dilakukan kepala departemen retention bersifat the equalitarian style, namun disini bapak Ahmad Ramdani dan bapak Arie Fajriyansah sedikit berbeda, karena selain menyatakan the equalitarian style, mereka juga menyatakan bahwa gaya komunikasi yang dilakukan pimpinan juga the structuring style. 125 Wawancara dengan Team leader Disc TVRI II, Kamis, 11 Februari 2010

29 87 Berarti dalam hal ini sebagaian besar informan yang ada dalam penelitian ini mengemukan pernyataan bahwa gaya komunikasi yang sering dilakukan oleh ibu Nancy Gerda L Purba dalam pekerjaannya sehari-hari adalah the structuring style. Oleh karena itulah untuk lebih jelasnya mengenai uraian diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel VI.4 Gaya Komunikasi Yang Dilakukan Kepala Departemen Retention No Informan Controlling Style 1 Elis Yulistiani Bersifat mengendalik an, memaksa dan mengatur Menggunaka n kekuasaan dan wewenang 2 Lisa Tandirerung 3 Ahmad Ramdani Equalitarian Style Memberika n tugas khusus kepada orang yang ahli di bidangnnya Menekanka n pengertian bersama Terbuka dan dapat mengungka pkan gagasan Terbuka, akrab, dan saling menghargai Memberika n khusus kepada Gaya Komunikasi Structuring Style Menetapka n struktur yang berlaku Menegaska n aturan, ukuran dan prosedur yang dipakai Menetapkan struktur yang berlaku Menegaska tugas n aturan, ukuran, dan prosedur Withdrawal Style Relinguishing Style Bersedia menerima pendapat, gagasan, dan kritikan Mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain Efektif dan mau bekerjasama

30 88 4 Arie Fajriyansah 5 Dwi Ferdiani Bersifat mengendali kan, memaksa, dan mengatur perilaku orang Menggunak an kekuasaan dan wewenang agar orang lain mematuhi keinginanny a 6 Satrio Rohadi Mengatur, dan mengontrol perilaku karyawan Menggunak an kekuasaan dan wewenang orang lain Menekanka n pengertian bersama Menekanka n pengertian bersama Mendari solusi dan kesepakatan bersama yang dipakai Menetapkan struktur yang berlaku Menegaskan aturan, ukuran, dan prosedur yang dipakai Menetapkan struktur yang berlaku Menegaska n aturan, ukuran, dan prosedur yang dipakai Menetapkan struktur yang berlaku Menegaska n aturan, ukuran, dan prosedur yang dipakai (Sumber : Hasil olahan berdasarkan hasil wawancara)

31 Peran Kepala Departemen Retention Dalam Memotivasi Karyawan. Mengenai peran kepala departemen retention dalam memotivasi karyawan.dengan gaya komunikasi yang dimiliki. Beberapa informan yang ada dalam penelitian ini, memberikan pernyataan yang berbeda mengenai hal tersebut. Dimana ibu Elis Yulistiani Luthfi menegaskan dalam pernyataannya bahwa : Peran pimpinan dengan gaya komunikasi yang dilakukan dalam pekerjaan sehari-hari sudah dapat memotivasi karyawannya, namun dalam hal ini hanya sedikit untuk memotivasi, karena disini gaya komunikasi yang sering dilakukan terkadang lebih bersifat memerintah dan mengatur karyawannya dalam bekerja. Selain itu juga pimpinan dalam menyelesaikan masalah karyawan atau pelanggan lebih banyak menggunakan prosedur atau yang berlaku di departemen retention yang bersifat ekskalasi 126. Ternyata pernyataan yang dikemukakan oleh ibu Elis Yulistiani Luthfi mengenai gaya komunikasi yang dilakukan pimpinan sudah dapat memotivasi karyawan juga dirasakan oleh ibu Lisa Tandirerung. Dimana ibu Lisa Tandirerung menyatakan bahwa : Peran pimpinan dengan gaya komunikasi yang dimiliki sudah dan dapat memberikan motivasi kepada karyawannya walaupun terkadang tidak secara langsung disampaikan kepada karyawan karena pimpinan disini menggunakan prosedur yang berlaku yaitu dengan cara eskalasai yaitu melalui kabag, lalu dilanjutkan ke TL setelah itu baru ke staff 127. Dalam hal ini pernyataan yang dikemukakan oleh ibu Lisa Tandirerung, dan ibu Elis Yulistiani Luthfi didukung oleh pernyataan yang disampaikan oleh bapak Ahmad Ramdani. Dimana bapak Ahmad Ramdani menyatakan : Menurut saya peran yang dilakukan pimpinan dengan gaya komunikasi yang dimiliki sudah dan dapat memberikan motivasi, walaupun tidak secara langsung. Dimana setiap pagi team leader selalu melakukan breaffing kepada para staff sebelum memulai bekerja sesuai dengan arahan yang disampaikan pimpinan sebelumnya dan setelah breaffing biasanya ada motivasi yang diberikan oleh TL Wawancara dengan Kepala bagian Disc TVRI I, Senin, 08 Februari 2010 Wawancara dengan Kepala bagian Disc TVRI II, Selasa, 09 Februari 2010

32 90 yang merupakan petunjuk langsung dari pimpinan. Jadi walaupun sudah memberikan motivasi, tapi tidak secara langsung kepada staff melainkan melalui team leader 128. Dari pernyataan yang dikemukakan oleh bapak Ahmad Ramdani, ibu Elis Yulistiani Luthfi, dan Ibu Lisa Tandirerung. Bapak Arie Fajriyansah juga merasakan hal yang sama dimana gaya komunikasi pimpinan sudah dan dapat memotivasi karyawan. Menurut bapak Arie Fajriyansah : Dalam hal ini peran pimpinan dengan gaya komunikasi yang dimiliki sudah dan dapat memotivasi karyawan, karena disini team leader dan staff dibantu pimpinan dalam menyelesaikan permasalahan pelanggan walaupun kadang kala prosesnya secara prosedural dan mengikuti aturan yang berlaku. Namun disini secara langsung memotivasi karyawan untuk tetap bekerja walaupun kadang kala bersifat memaksa dan mengatur untuk mematuhi apa yang disampaikan Adapun pernyataan yang dikemukakan menurut ibu Dwi Ferdiani, sama dengan apa yang disampaikan oleh ibu Elis Yulistiani Luthfi, ibu Lisa Tandirerung, bapak Ahmad Ramdani, dan bapak Arie Fajriyansah. Dimana ibu Dwi Ferdiani menyatakan bahwa : Menrut saya peran pimpinan dalam memotivasi karyawan dengan gaya komunikasi yang dimiliki sudah dapat memberikan motivasi kepada para karyawan dengan gaya komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan yang mana caranya dengan menggunakan kekuasaan dan wewenang yang dimiliki agar setiap karyawan giat menyampaikan promo terbaru yang dimiliki. Walaupun pimpinan tidak secara langsung memberikan motivasi kepada para karyawan melainkan disampaikan ke kabag setelah itu baru ke team leader 130 Berkaitan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh beberapa informan diatas yaitu ibu Dwi Ferdiani, ibu Elis Yulistiani Luthfi, ibu Lisa Tandirerung, bapak Ahmad Ramdani dan bapak Arie Fajriyansah. Ternyata pernyataan tersebut Wawancara dengan Team leader Disc TVRI I, Rabu, 10 Februari 2010 Wawancara dengan Team leader Disc TVRI II, Kamis, 11 Februari 2010 Wawancara dengan Staff Disc TVRI I, Jumat, 12 Februari 2010

33 91 juga dirasakan dan sama dengan apa yang disampaikan oleh bapak Satrio Rohadi. Dimana hal ini bapak Satrio Rohadi menyatakan : Menurut saya peran pimpinan dalam memotivasi karyawan dengan gaya komunikasi yang dimiliki sudah dapat memotivasi karyawannya untuk dapat tetap bekerja. karena dengan menggunakan kekuasaan dan wewenangnya yang dimiliki pimpinan dapat mengatur periilaku kerja karyawan untuk memotivasi dirinya karena sebagian besar sifat karyawan masih menunggu untuk melakukan sesuatu. Selain itu juga kadang kala motivasi yang diberikan oleh pimpinan tidak secara langsung kepada para karyawan karena pimpinan menginginkan bersifat struktural Dari hasil pernyataan keenam informan diatas pada saat dilakukan wawancara perihal peran kepala departemen retention dalam memotivasi karyawan dengan gaya komunikasi yang dimiliki. Ternyata dari 6 (enam) pernyataan yang berikan oleh informan tersebut memiliki pernyataan yang sama. Dimana informan pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, dan keenam mengemukakan bahwa peran kepala departemen retention dalam memotivasi karyawan dengan gaya komunikasi yang dimiliki oleh Ibu Nancy Gerda L Purba sudah dan dapat memberikan motivasi kepada karyawannya walaupun dengan menggunakan gaya komunikasi the controlling style maupun the structuring style. Oleh karena itulah berdasarkan pernyataan dari beberapa informan diatas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 131 Wawancara dengan Staff Disc TVRI II, Sabtu, 13 Februari 2010

34 92 Tabel VI.5 Peran Kepala Departemen Retention Dalam Memotivasi Karyawan Peran Pimpinan Dalam Memotivasi Karyawan No Informan Sudah Dapat Belum Dapat 1 Elis Yulistiani Memberikan motivasi kepada karyawan walaupun bersifat memerintah dan mengatur, selain itu juga dalam penyelesaian masalah lebih banyak menggunakan prosedur dan aturan yang berlaku 2 Lisa Tandirerung Memberikan motivasi walaupun tidak secara langsung kepada karyawan karena bersifat ekskalasi dan motivasi yang diberikan masih bersifat mengatur kerja karyawan 3 Ahmad Ramdani Memberikan motivasi kepada karyawan karena setiap hari dilakukan breafing sebelum bekerja yang merupakan petunjuk langsung dari pimpinan walaupun secara tidak langsung disampaikan dan juga informasi yang disampaikan bersifat aturan yang harus dilaksanakan 4 Arie Fajriyansah Memberikan motivasi karena pimpinan membantu menyelesaikan masalah pekerjaan karyawan walaupun prosesnya secara prosedural dan mengikuti aturan yang berlaku serta bersifat memaksa karena harus mematuhi apa yang disampaikan 5 Dwi Ferdiani Memberikan motivasi kepada para karyawan dengan cara menggunakan kekuasaan dan wewenang yang dimiliki serta proses penyampaiannya bersifat ekskalasi 6 Satrio Rohadi Memberikan motivasi walaupun dengan wewenang dan kekuasaannya untuk mengatur perilaku karyawan dan proses penyampaiannya bersifat struktural (Sumber : Hasil olahan berdasarkan hasil wawancara)

PEDOMAN WAWANCARA 1. Sudah berapa lama Bapak bergabung di PT FIRST MEDIA TBK dan dibagian mana Bapak pertama kali masuk?. Sebutkan!. 2. Apa yang membuat Bapak tertarik untuk bergabung di PT First Media

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada tahun pada tahun 2010. Sedangkan Obyek penelitian adalah PT First Media Tbk ( First Media ) adalah operator multimedia

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN INDUSTRI TELEVISI BERLANGGANAN DI INDONESIA

BAB III TINJAUAN INDUSTRI TELEVISI BERLANGGANAN DI INDONESIA BAB III TINJAUAN INDUSTRI TELEVISI BERLANGGANAN DI INDONESIA III.1. SEJARAH TELEVISI BERLANGGANAN III.1.1. Sejarah Televisi Berlangganan di Dunia Ide dasar munculnya Televisi Berlangganan sudah muncul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. ANALISA KONDISI INDUSTRI TELEVISI BERLANGGANAN DI INDONESIA IV.1.1. Struktur Persaingan dalam Industri Televisi Berlangganan di Indonesia Industri televisi berlangganan

Lebih terperinci

: 0119/X-10/ALV/2014 : Proposal Kerja Sama Penyediaan Layanan Pay TV Dan Internet

: 0119/X-10/ALV/2014 : Proposal Kerja Sama Penyediaan Layanan Pay TV Dan Internet Jakarta, 15 Oktober 014 No Perihal : 0119/X-10/ALV/014 : Proposal Kerja Sama Penyediaan Layanan Pay TV Dan Internet Kepada : Yth. Badan Pengelola Paragon Square Hotel and Apartemen Karawaci - Tangerang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Indonusa Telemedia, merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, didirikan pada tahun 1997 oleh PT Telkom, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomvision

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomvision BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan 1.1.1 Sejarah Singkat PT Indonusa Telemedia yang didirikan pada tahun 1997 oleh RCTI, Telkom, Megacell, dan DATAKOM ASIA, merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Indovision adalah sebuah stasiun televisi satelit berlangganan yang diselenggarakan oleh PT MNC Sky Vision (dahulu bernama PT Matahari Lintas Cakrawala).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III DI CV BINTANG ELMI VISION LAMONGAN. 1. Sejarah dan Perkembangan CV Bintang Elmi Vision Lamongan

BAB III DI CV BINTANG ELMI VISION LAMONGAN. 1. Sejarah dan Perkembangan CV Bintang Elmi Vision Lamongan BAB III GAMBARAN UMUM SHIRKAH DAN MEKANISME BAGI HASIL DI CV BINTANG ELMI VISION LAMONGAN A. Profil CV Bintang Elmi Vision Lamongan 1. Sejarah dan Perkembangan CV Bintang Elmi Vision Lamongan Berdirinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dibidang penyiaran khususnya televisi merupakan salah satu dari sekian banyak perkembangan teknologi yang sampai saat ini terus berkembang,

Lebih terperinci

KUESIONER. Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian TelkomVision

KUESIONER. Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian TelkomVision KUESIONER Kepada : Yth. Bpk/Ibu/Sdr/i Pelanggan Kuesioner Penelitian Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Bapak /Ibu / Saudara/i Responden Yang terhormat, Kuesioner ini dibuat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung abad 20 ini telah merubah cara pandang dan perilaku masyarakat dunia dalam melakukan interaksi.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL 39 BAB 4 ANALISIS DAN HASIL 4.1 Riwayat Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Didirikan pada 8 Agustus 1988, PT. Matahari Lintas Cakrawala (Malicak) dengan produk bernama Indovision mulai memasarkan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stasiun televisi berlangganan merupakan stasiun penyiaran yang mendapatkan anggaran operasional secara swadaya melalui potensi siaran iklan, iuran para pelanggan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Model Konseptual Gambar 3.1 Model Konseptual Pengembangan Solusi Bisnis Eksplorasi isu bisnis akan menghasilkan informasi berupa variabel-variabel produk TV Satelit Prabayar Telkomvision

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan ketat pada era globalisasi ini menuntut setiap perusahaan agar selalu kreatif mempunyai strategi untuk bertahan di pasar. Hal utama yang dilakukan oleh sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Global Trend adalah salah satu program yang disiarkan oleh televisi berlangganan indovision yakni MNC Fashion. Global Trend berisikan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB IV. PT MNC Sky Vision (Indovision) merupakan perusahaan pemegang lisensi

BAB IV. PT MNC Sky Vision (Indovision) merupakan perusahaan pemegang lisensi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROFIL INDOVISION 4.1.1 Sejarah singkat INDOVISION PT MNC Sky Vision (Indovision) merupakan perusahaan pemegang lisensi pendistribusian tayangan televisi berlangganan

Lebih terperinci

BAB III. Profil perusahaan. bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu

BAB III. Profil perusahaan. bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu BAB III Profil perusahaan 3.1 Tinjauan umum perusahaan Teknologi yang berkembang saat ini besar pengaruhnya terhadap bidang - bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu menyalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN SEJARAH SINGKAT PT INDONUSA TELEMEDIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN SEJARAH SINGKAT PT INDONUSA TELEMEDIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1.1.1 SEJARAH SINGKAT PT INDONUSA TELEMEDIA PT Indonusa Telemedia (Telkom Vision) yang didirikan pada tanggal 7 Mei 1997, merupakan perusahaan swasta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ANTV, Global TV, Indosiar, NET TV,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ANTV, Global TV, Indosiar, NET TV, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman yang terus semakin berkembang, kebudayaan umat manusia pun juga mengalami perubahan. Khususnya di Era globalisasi saat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam rangka penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. MNC SKY VISION yang berlokasi di Wisma Indovision

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. Data Perusahaan 1.) Identitas Perusahaan MNC Kids merupakan salah satu channel terbaru dalam pertelevisian Indonesia, khususnya pengguna televisi berbayar. MNC Kids adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stasiun tv swasta dari televisi publik hingga televisi berlangganan. 1

BAB I PENDAHULUAN. stasiun tv swasta dari televisi publik hingga televisi berlangganan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media komunikasi modern, yang dalam perkembanganya televisi menjadi barang pokok atau kebutuhan pokok sebab dalam kenyataanya setiap individu

Lebih terperinci

AZAS DAN TUJUAN PENYIARAN Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Penyiaran

AZAS DAN TUJUAN PENYIARAN Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Penyiaran AZAS DAN TUJUAN PENYIARAN Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Penyiaran Penyiaran diselenggarakan berdasarkan...asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, keberagaman, kemitraan, etika, kemandirian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta. Saat ini televisi Indonesia menyiarkan peristiwa olahraga yang. terbilang penting untuk masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta. Saat ini televisi Indonesia menyiarkan peristiwa olahraga yang. terbilang penting untuk masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia televisi saat ini tumbuh pesat. Banyaknya stasiun televisi nasional maupun lokal pada saat ini menjadi bukti pesatnya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat komunikasi yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM (INITIAL PUBLIC OFFERING / IPO)

INFORMASI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM (INITIAL PUBLIC OFFERING / IPO) INFORMASI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM (INITIAL PUBLIC OFFERING / IPO) Nama Perusahaan PT. MNC SKY VISION TBK. Bidang Usaha Gambaran Usaha Operator TV Berlangganan terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dipungkiri telah banyak membantu umat manusia untuk mengatasi berbagai hambatan dalam berkomunikasi. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kehidupan masyarakat modern yang memasuki era globalisasi, komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam sebuah proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan distribusi yang berdasarkan

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 22/KPPU/PDPT/VIII/2014 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 22/KPPU/PDPT/VIII/2014 TENTANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 22/KPPU/PDPT/VIII/2014 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT INDONUSA TELEMEDIA

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 74 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisa pembahasan yang telah di paparkan pada bab-bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Harapan atau tingkat

Lebih terperinci

PT MNC Sky Vision Tbk

PT MNC Sky Vision Tbk PT MNC Sky Vision Tbk Jadwal Penawaran Umum: (tentative) Masa Penawaran : 15 25 Juni 2012 Pernyataan efektif : 27 Juni 2012 Penawaran : 29 Juni 03 Juli 2012 Penjatahan : 05 Juli 2012 Distribusi Saham Elektronik

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 29 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Mentari Cyber Media PT. Mentari Cyber Media resmi didirikan pada tanggal 16 Juni 2006 dengan di keluarkannya Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) - Besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Utomo (2005:6) Polisi merupakan aparat negara yang mempunyai tugas utama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Di Indonesia, keberadaan kepolisian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dua operator televisi berlangganan. Kedua operator tersebut memberikan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dua operator televisi berlangganan. Kedua operator tersebut memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri televisi berlangganan atau berbayar saat ini kian marak di Indonesia. Sebelum kehadirannya, masyarakat hanya menonton tayangantayangan lokal yang disiarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi kita tidak lepas dari teknologi. Karena teknologi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi kita tidak lepas dari teknologi. Karena teknologi memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia. Dalam berkomunikasi kita tidak lepas dari teknologi. Karena teknologi memiliki hubungan yang erat dengan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas

BAB I PENDAHULUAN. Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas harian masyarakat seluruh dunia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bahkan usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah bagi para penggunanya. Dengan menggunakan teknologi berbagai persoalan yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menonton televisi adalah salah satu kegiatan yang sudah menjadi rutinitas harian masyarakat dunia, begitu pula di Indonesia. Semua kalangan baik berdasarkan jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya produk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya produk dan jasa. Hal ini menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan televisi pastinya terdapat banyak program,dan tidak semua program terlihat menarik. Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Institusi pendidikan khususnya perguruan tinggi adalah inkubator Sumber Daya Manusia (SDM) sebuah bangsa yang diharapkan melahirkan generasi-generasi berkualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

Pay TV ( Televisi berlangganan )

Pay TV ( Televisi berlangganan ) Pay TV ( Televisi berlangganan ) Bisnis TV Berbayar yang Berpotensi Menjadi Primadona Ketika kata IPTV disebut, seringkali orang mengasosiasikannya dengan You Tube, Google Video atau tayangan video lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi atau media komunikasi yang sangat penting. Dalam. perkembangannya Public Relations memiliki berbagai macam definisi dan

BAB I PENDAHULUAN. promosi atau media komunikasi yang sangat penting. Dalam. perkembangannya Public Relations memiliki berbagai macam definisi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan masyarakat (Public Relations) merupakan salah satu media promosi atau media komunikasi yang sangat penting. Dalam perkembangannya Public Relations memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program pada media televisi saat ini membutuhkan strategi dalam bersaing. Untuk menghadirkan program dengan memiliki strategi programming yang berbeda agar

Lebih terperinci

Merencanakan Program TV

Merencanakan Program TV Modul ke: Merencanakan Program TV Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Merencanakan Program TV Proses perencanaan program pada dasarnya bertujuan memproduksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Gambaran umum tentang Telkomvision 1. Riwayat singkat TelkomVision TelkomVision merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang Jasa Penyiaran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Didirikan pada 8 Agustus 1988, PT. Matahari Lintas Cakrawala (Malicak) dengan produk bernama Indovision mulai memasarkan produk

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Proses hubungan kerja antar divisi PT. Cakrawala Andalas Televisi. Manajemen PT. Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), melibatkan tujuh bidang atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MOTOR PENGGERAK AKTUATOR PADA ANTENA PARABOLA

RANCANG BANGUN MOTOR PENGGERAK AKTUATOR PADA ANTENA PARABOLA RANCANG BANGUN MOTOR PENGGERAK AKTUATOR PADA ANTENA PARABOLA Miswardi 1), Pony Sedianingsih 2), Neilcy Tjahja Mooniarsih 3) Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi massa yaitu komunikasi yang penyebarannya menggunakan media massa, dengan khalayak yang bersifat heterogen (meluas dan menyeluruh) dan isi pesan bersifat

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi sudah bukan lagi merupakan barang mewah bagi sebagian besar penduduk di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat merasakan manfaat yang sangat besar dari media penyiaran. Televisi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat merasakan manfaat yang sangat besar dari media penyiaran. Televisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian yang di rasa begitu cepat disebabkan oleh masyarakat merasakan manfaat yang sangat besar dari media penyiaran. Televisi yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu perusahaan untuk memenangkan persaingan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu perusahaan untuk memenangkan persaingan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan untuk memenangkan persaingan yang sangat ketat dengan para kompetitornya adalah sangat ditentukannya oleh hubungan yang baik.

Lebih terperinci

VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC)

VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC) VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC) Tri Ferga Prasetyo 1, Ade Bastian 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N. berlangganan memberikan irama dalam menikmati siaran televisi sejak tahun

B A B I P E N D A H U L U A N. berlangganan memberikan irama dalam menikmati siaran televisi sejak tahun 1 B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Penyelenggaraan penyiaran televisi berlangganan merupakan layanan jasa yang sudah menjadi warna gaya kehidupan di Indonesia. Kehadiran televisi berlangganan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi informasi salah satunya televisi sebagai audio visual yang memanjakan pemirsa dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program non berita merupakan program yang dapat dibedakan berupa program hiburan musik, drama, olahraga dan agama. Program non berita yang banyak digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta baru di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta baru di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta baru di Indonesia menambah maraknya industri pertelevisian Indonesia dewasa ini. Saat ini tercatat sepuluh stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia. Penyampaian pesan tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang kompleks

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Lampiran 1 Alat Ukur Iklim Kerja KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) di Universitas Kristen Maranatha Bandung, saya membutuhkan beberapa informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

2 sesama warga masyarakat global berarti keterbelangkangan dan ketertindasan bagi yang bersangkutan. 2 Untuk dapat menjalankan komunikasi organisasi d

2 sesama warga masyarakat global berarti keterbelangkangan dan ketertindasan bagi yang bersangkutan. 2 Untuk dapat menjalankan komunikasi organisasi d BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita mampu untuk menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan

Lebih terperinci

Bojonegoro, 27 Maret : Penawaran Iklan. Lamp. : _. Kepada Yth. Pimpinan PT. WINGS SURYA di Surabaya

Bojonegoro, 27 Maret : Penawaran Iklan. Lamp. : _. Kepada Yth. Pimpinan PT. WINGS SURYA di Surabaya Hal Lamp. : _ : Penawaran Iklan Bojonegoro, 27 Maret 2017 Kepada Yth. Pimpinan PT. WINGS SURYA di Surabaya Dengan hormat, Sehubungan dengan Program Promo tahun 2017 di Radio Swara Bojonegoro Indah FM (SBI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan

BAB 1. PENDAHULUAN. Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan digital cable, inovasi HDTV dan IPTV telah banyak berpengaruh dalam perkembangan teknologi

Lebih terperinci

News Release. 14 februari 2014 SKY Perfect JSAT Corporation

News Release. 14 februari 2014 SKY Perfect JSAT Corporation 14 februari 2014 SKY Perfect JSAT Corporation SKY Perfect Mendunia Saluran 24 jam WAKUWAKU JAPAN dengan bahasa lokal Akan disiarkan perdana pada tanggal 22 Februari pada pukul 17:00 WIB (Pukul 19:00 waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication.

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu dari sekian banyak sumber hiburan yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari kita. Televisi juga merupakan bagian yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Conceptual Framework PT Indonusa Telemedia Gambar 2.1 Conceptual Framework Untuk mengembangkan program pengembangan produk dan komunikasi pemasaran untuk produk prabayar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari manusia tidak mungkin dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari manusia tidak mungkin dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari manusia tidak mungkin dapat terlepas dari kehidupan berkelompok atau berorganisasi. Hal ini dikarenakan, manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk menghilangkan kepenatan, ketegangan, kejenuhan dan rasa letih karena kegiatan rutinitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dikatakan sebagai makhluk yang memiliki derajat yang paling tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal budi yang tidak

Lebih terperinci

KONGLOMERASI INDUSTRI MEDIA KOMUNIKASI. Karmilasari

KONGLOMERASI INDUSTRI MEDIA KOMUNIKASI. Karmilasari KONGLOMERASI O INDUSTRI MEDIA KOMUNIKASI Karmilasari Fungsi Komunikasi Masa terhadap masyarakat (Lasswell dan Wright 1975) Pengawasan lingkungan Fungsi ini merujuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa sudah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik televisi maupun radio. Televisi adalah media yang mengandalkan audio dan visual yang saat ini memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih layanan TV Berlangganan Terdapat 14 faktor yang dipentingkan oleh konsumen TV Berlangganan Indovision

Lebih terperinci