BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomvision

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomvision"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan Sejarah Singkat PT Indonusa Telemedia yang didirikan pada tahun 1997 oleh RCTI, Telkom, Megacell, dan DATAKOM ASIA, merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia yang bergerak di dalam bidang Pay TV (Multimedia View). Komposisi saham PT Indonusa Telemedia pada tahun 1997 tersebut adalah RCTI sebesar 20%, PT Telekomunikasi Indonesia(TELKOM) sebesar 35%, Megacell sebesar 20%, dan DATAKOM ASIA sebesar 25%. Gambar 1.1 Logo Telkomvision PT Indonusa Telemedia secara resmi baru mulai beroperasi pada tahun 1999, dan hingga akhir tahun mereka telah memiliki jumlah pengguna sebesar pelanggan. Pada periode 1999 hingga 2001, Telkom menyuntikkan tambahan setoran modal sebesar 28 miliar, hingga pada tahun 2001, komposisi kepemilikan Telkom pada perusahaan ini meningkat menjadi 57,5%. Peningkatan juga terjadi pada kepemilikan saham RCTI menjadi 32,86%. Sedangkan kepemilikan saham Megacell dan DATAKOM ASIA justru mengalami penurunan drastis menjadi hanya tinggal 4,28% dan 5,36% saja. Jumlah pelanggan Telkomvision di tahun 2001 ini hanya mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun 1999, yaitu hanya sebesar pelanggan, sementara EBITDA perusahaan masih tetap negatif. Tahun 2003, PT Telkom kemudian meningkatkan komposisi kepemilikan saham di PT Indonusa Telemedia menjadi 90,39% dengan membeli seluruh kepemilikan saham RCTI di Telkomvision, serta sebagian kecil kepemilikan saham DATAKOM ASIA, sehingga komposisi saham PT Telkom melonjak pesat 1

2 menjadi 90,39%, Megacell 5,29% dan DATAKOM ASIA menjadi 4,32%. Jumlah pelanggan Telkomvision di tahun 2003 ini adalah sebesar pelanggan. Di tahun 2005, kembali PT Telkom meningkatkan komposisi kepemilikan saham dengan membeli seluruh saham perusahaan yang dimiliki oleh Megacell, sehingga komposisi kepemilikan sahamnya meningkat menjadi 95,68%, sedangkan komposisi kepemilikan saham DATAKOM ASIA tetap sebesar 4,32%. Kemudian di tahun 2006, PT Indonusa Telemedia melakukan pembenahan dengan melakukan konsolidasi internal, memulai restrukturisasi modal dan membuat rencana bisnis baru. Jumlah pelanggan Telkomvision sendiri di tahun 2006 adalah sebesar pelanggan. Di tahun 2007, komposisi kepemilikan saham Telkom menjadi 99%, dan jumlah pelanggannya diperkirakan sekitar pelanggan hingga bulan Juni Segmen yang disasar oleh produk-produk Telkomvision terbagi menjadi dua, yaitu korporasi dan individual(residensial). 2 Dengan dukungan dan juga sinergi dengan Telkom Group, Telkomvision menjadi satu-satunya operator Pay TV yang dapat melayani pelanggan di seluruh Indonesia melalui dua platform, yaitu: 1. CA-TV/TV Kabel, melalui Hybrid Fiber Optic Coaxial (HFC), dan 2. Satelit/TV Satelit, melalui Satelit Telkom Visi dan Misi Perusahaan Moto perusahaan adalah memberikan hasil terbaik tidak hanya bagi Shareholder tapi juga untuk para Stakeholder dengan bertumpu pada Visi dan Misi Perusahaan, yaitu: Visi: Visi TELKOMVision adalah menjadi perusahaan TV berlangganan terkemuka di Indonesia. Misi: Misi TELKOMVision adalah membangun tim yang professional dan berkompeten dengan cara menyalurkan layanan yang bernilai dan berkualitas kelas dunia. 1 Rany Aulia, Marketing Risk Analysis of Telkomvision in Bandung (Tugas Akhir School of Business and Management-Institut Teknologi Bandung, 2007), halaman Doni P. Sukma, wawancara pribadi, Topas Galleria Hotel, Bandung, 3 Maret

3 1.1.3 Nilai-nilai yang dianut perusahaan Nilai-nilai yang dianut perusahaan (Corporate Culture) dari TelkomVision adalah sebagai berikut: 1. Integrity Kualitas seseorang yang di nilai dari kejujuran, keadilan, di mana di bangun suatu kepercayaan dalam jangka waktu tertentu, sehingga membuat orang lain merasa percaya untuk melakukan kerjasama. 2. Accountability/ Trust Suatu tanggung jawab atau departemen yang berkompetensi, untuk melakukan suatu tugas yang dapat diandalkan oleh orang lain untuk menyelesaikan tugas tersebut, agar individu atau departemen lain dapat menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan yang sama. 3. Passion for growth Ada suatu keinginan yang besar di dalam seseorang, untuk berusaha semaksimum mungkin agar perusahaan berkembang. 1.2 Lingkup Bidang Usaha Produk dari PT Indonusa Telemedia ini adalah layanan saluran televisi berbayar dengan merek dagang Telkomvision. Telkomvision memberikan layanan berupa TV kabel melalui media HFC (Hybrid Fiber Coaxial), yang merupakan teknologi yang memungkinkan Telkomvision untuk memberikan layanan TV Kabel, akses internet berkecepatan tinggi, dan saluran telepon kepada pelanggan. Selain itu, Telkomvision juga memiliki layanan DTH (Direct To Home) atau TV Satelit yang menggunakan parabola dan decoder. Salah satu kelebihan dari layanan DTH ini adalah bagi para pengguna parabola, apabila mereka ingin menggunakan Telkomvision, mereka tidak perlu membeli parabola baru khusus untuk menangkap siaran Telkomvision, cukup menggunakan parabola lama dan membeli decoder baru khusus untuk menangkap siaran Telkomvision. 3

4 Produk dari Telkomvision sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan medianya, yaitu cable atau disebut juga TV Kabel, dimana layanan televisi berlangganan disampaikan kepada pelanggan melalui media kabel, dan DTH (Direct To Home) atau TV Satelit dimana layanan televisi berlangganan disampaikan kepada pelanggan melalui media antena parabola dan decoder. 3 Telkomvision juga memiliki layanan lainnya yaitu SMATV (Satellite Master Antena TV), yaitu merupakan penggabungan antara jaringan satelit yang digabungkan dengan kabel coaxial untuk pemakaian di gedung atau perumahan. Dan yang terakhir, Telkomvision memiliki layanan internet dengan menggunakan HFC (Hybrid Cable Coaxial) dengan menambahkan penggunaan kabel modem. Peruntukkan pelanggan untuk tiap layanan ini pun berbeda-beda. Layanan TV Kabel diperuntukkan untuk pelanggan di kawasan perumahan, hotel, perkantoran, dan apartemen. Sedangkan TV Satelit, selain untuk pelanggan di kawasan perumahan, juga diperuntukkan untuk dipasang di kafe-kafe. SMATV diperuntukkan untuk pelanggan di kawasan perumahan, untuk dipasang di hotel, apartemen dan juga kelompok hunian proyek. Dan yang terakhir, yaitu internet, menargetkan untuk meraih para pelanggan berupa penghuni perumahan, kantor, dan juga penghuni apartemen. Cakupan dari setiap layanan pun berbeda-beda. Berikut informasi mengenai layanan-layanan yang disediakan oleh Telkomvision: Tabel 1.1 Sekilas Informasi Produk dan Layanan Telkomvision Produk Teknologi Jenis Pelanggan Cakupan TV Kabel TM HFC (Hybrid Fiber Coaxial) Perumahan, Hotel, Perkantoran, Apartemen TV Satelit TM SMATV DTH (Direct to Home) via Satellite plus Decoder IRD Satellite Master Antena TV (Menggunakan Jaringan Satelit dan digabungkan dengan jaringan coaxial di gedung/perumahan) HFC (Hybrid Fiber Coaxial) plus kabel Internet Modem Sumber: PT Indonusa Telemedia Perumahan, Café Perumahan, Hotel, Apartemen, Kelompok Hunian Proyek Perumahan, Kantor Apartemen Sesuai Lokasi Head End: Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Bali Sesuai Cakupan satelit Telkom-1, namun dibatasi di wilayah hukum RI Sesuai Cakupan satelit Content (Asiasat, Panamsat, Telkom-1), namun dibatasi di wilayah hukum RI Jakarta, Surabaya, Bandung 3 4

5 TV Kabel TM Produk cable TV sendiri terbagi menjadi dua, yaitu analog dan digital. Perbedaan dari Produk analog berisi seluruh saluran (channel) yang disiarkan oleh Telkomvision. Total seluruh saluran dalam paket produk analog ini adalah 38 saluran belum termasuk di dalamnya seluruh saluran Free To Air yang beroperasi di Indonesia seperti RCTI, SCTV, Trans TV, Trans 7 dan lainnya. Di dalam paket analog ini, pelanggan mendapatkan siaran dari saluran-saluran yang dibutuhkan para anggota keluarga, diantaranya Dunia Anak, Berita, Film, Pendidikan, Olahraga, Musik dan lainnya. Saluran televisi untuk tiap kebutuhan pun bermacam-macam, misalnya untuk saluran Berita, pelanggan bisa memilih untuk menyaksikan informasi finansial di Bloomberg atau menyimak berita-berita dunia di CNN. Dengan kata lain pelanggan, bisa memilih saluran mana yang menjadi favorit untuk ditonton pada suatu waktu. Biaya berlangganan yang harus dibayarkan oleh pelanggan setiap bulannya untuk layanan analog ini adalah sebesar Rp Konfigurasi teknis dari layanan Cable-TV dapat dilihat pada gambar berikut: CaTV Contents R3-06 Jaringan Fiber Optik (FO) Pemancar Optik Distribution Hub Fiber Node Amplifier Head End Fiber Node Taps Jaringan Coaxial (Last Mile) Gambar 1.2 Konfigurasi Sistem layanan Cable-TV Sumber: PT Indonusa Telemedia 5

6 Pada TV Kabel TM ini, layanan disalurkan melalui jaringan Hybrid Fiber Coaxial (HFC), yang merupakan penggabungan antara jaringan serat optik dan jaringan kabel coaxial. Pelanggan tidak perlu memasang decoder apabila mereka ingin mendapatkan layanan ini. Yang perlu untuk diperhatikan oleh pelanggan adalah, pesawat televisi mereka harus merupakan jenis pesawat televisi yang sudah mampu menerima layanan televisi kabel (CATV ready). Untuk pesawat televisi jenis baru, biasanya telah CATV ready, yang artinya pesawat televisi tersebut mampu untuk menerima dan menyimpan saluran-saluran televisi kabel. Sedangkan untuk jenis lama hanya dapat menerima sebagian saluran televisi kabel. Selain itu, juga terdapat filter untuk membedakan antara pelanggan biasa dengan pelanggan premium. Pelanggan premium mendapatkan akses untuk saluransaluran televisi premium seperti KTV dan NHK Premium. Berikut adalah informasi paket dan harga layanan televisi kabel Telkomvision untuk lokasi perumahan, apartemen, perkantoran, dan bisnis: Tabel 1.2 Paket dan Harga layanan TVKabel TM Analog Lokasi / Jenis Channel TVKabel Aktivasi Bulanan Perumahan Rp ,- Rp ,- Apartemen Rp ,- Rp ,- Perkantoran Rp ,- Rp ,- Bisnis Rp ,- Rp ,- Sumber: PT Indonusa Telemedia Layanan untuk perumahan terbagi menjadi dua, yaitu analog dan digital. Perbedaan di antara kedua layanan ini adalah dari segi kualitas. Layanan digital memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan layanan analog, akan tetapi dari segi perawatan atau maintenance, perusahaan akan lebih mudah melakukan perawatan terhadap produk analog dibandingkan dengan produk digital. 6

7 Penawaran produk berdasarkan layanan, baik analog maupun digital pun berbeda. Paket-paket yang ditawarkan oleh Telkomvision untuk TVKabel analog adalah sebagai berikut: Tabel 1.3 Klasifikasi dan Tarif Layanan Televisi Kabel Analog Media Jenis Layanan Paket Channel Harga Keterangan Nickelodeon Dunia Anak Animax Cartoon Network Channel News Asia Bloomberg Television BBC World Berita NHK World CNBC CNN Al Jazeera MGM HBO Film Cinemax Star Movies Hallmark Discovery Channel Pendidikan Animal Planet Cable Analog Olahraga Musik & Hiburan Channel Asia National Geographic ESPN Star Sport AXN Star World MTV Channel V Fashion TV Asian Food Channnel Arirang CCTV KBS World Phoenix Channel DW RCTI SCTV ANTV Siaran Lokal dan Mancanegara METRO TV INDOSIAR TPI TRANS TV Sumber: Rp230,000 Pelanggan mendapatkan seluruh channel tersebut hanya dengan membayar seharga Rp per bulannya Paket layanan digital untuk pelanggan perumahan merupakan layanan Pascabayar (Postpaid). Pada langganan pascabayar digital, pelanggan bisa memilih paketpaket yang ditawarkan Telkomvision yang berisi kombinasi dari saluran-saluran televisi diatas. Paket-paket yang ditawarkan untuk pelanggan pascabayar terbagi menjadi Paket Platinum, Gold, Silver, dan Classic. Informasi untuk masingmasing paket tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: 7

8 Tabel 1.4 Klasifikasi dan Tarif Layanan Pascabayar Cable Digital Media Jenis Layanan Paket Channel Harga Keterangan Telkomvision Star Movies HBO Cinemax Celestial Movies Discovery Travel & Living Fashion TV ESPN DTH & Cable Post Paid Platinum Gold Silver Classic Sumber: TV Satelit TM (Direct to Home) Star Sport CNN International AXN Cartoon Network Disney Channel Discovery Real Time Asian Food Channnel Discovery Channel CNBC Star World TELKOMVision Prv Cinemax HBO Signature Star World CNN International Fashion TV ESPN Star Sport Channel V Celestial Movies CNBC NGC Cartoon Network Discovery T&L Asian Food Channel TELKOMVision Prv Celestial Movies Fashion TV Star Sport CNN MTV Asia Asian Food Channel AXN Discovery Real Time Cartoon Network Animax TELKOMVision Prv Star World E! Entertaintment Nickelodeon Animal Planet MTV Asia Rp275, Rp176, Rp75, Rp60, Harga Paket Harga Paket Harga Paket Harga Paket Pengertian dari TV Satelit TM adalah pengiriman sinyal video dan audio digital langsung diterima di rumah melalui transmisi satelit, diacak dan berbayar. Berikut adalah konsep dasar dari siaran televisi berlangganan Direct To Home: 8

9 Content Satellites Palapa C2 Panamsat Asiasat Up link DTH Satellite (TELKOM-1) Down link Digital Headend Uplink Facility Terminal DTH Pelanggan Video Server TV Terestrial (aerial, Cable) Studio Receiver Antenna Farm Other applications (radio,e-shopping,game) Gambar 1.3 Konsep dasar Direct to Home Sumber: PT Indonusa Telemedia CAS Sedangkan untuk konfigurasi sistem layanan TVSatelit TM milik Telkomvision dalam hal Headend dan Customer Premises Equipment (CPE) dapat dilihat pada gambar 1.4. Perangkat-perangkat yang diperlukan pelanggan untuk bisa mendapatkan layanan TVSatelit TM dari Telkomvision adalah sebagai berikut: 1. DECODER Perangkat disisi pelanggan yang berfungsi untuk menerima dan mengolah sinyal yang dibantu dengan kartu tayang (smart card). Decoder harus menggunakan sistem yang sama dengan sistem headend, misal IRDETO. 2. Kartu Tayang (smart card) Alat berbentuk kartu (ISO 1900) dengan embedded chip yang berfungsi untuk membuka kode pengacak gambar dan kontrol pelanggan. 3. LNB (Low Noise Block) Alat untuk menerima frekuensi down link dan mengubahnya ke frekuensi intermediate sebelum masuk ke kabel coaxial. 9

10 Headend TELKOM 1 Headend DTH TELKOMVision Uplink Site TELKOM-I LNB Receive from Content Provider AV Switcher TV Monitor Decoder Distributor Server Content from others Video Player Pelanggan Gambar 1.4 Konfigurasi Layanan TVSatelit TM (DTH) HEADEND dan CPE Sumber: PT Indonusa Telemedia 4. Antenna Reflector berbentuk parabola, bisa jenis solid atau mesh (berlubang). Catatan: 1,2 meter antena hanya untuk yang solid. 5. Coax Cable Kabel yang berfungsi menghubungkan decoder dan LNB. Seri Model RG11 (jarak: m) atau RG6 (< 50 m). Tarif dan paket program yang ditawarkan Telkomvision untuk layanan produk TVSatelit TM, untuk layanan pascabayar sama dengan paket layanan produk Cable Digital, yaitu terbagi ke dalam paket-paket yang berisikan banyak channel yang bervariasi untuk para anggota keluarga. Paket-paket tersebut adalah paket Platinum, Gold, Silver, dan Classic dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp untuk paket Classic hingga Rp untuk paket Platinum. Sedangkan informasi untuk paket dasar layanan TVSatelit TM prabayar, yang terbagi-bagi menjadi beberapa paket dasar, dapat dilihat dari tabel di halaman selanjutnya: 10

11 Tabel 1.5 Klasifikasi dan Tarif Layanan Paket Dasar TVSatelit TM Prabayar (DTH Pre-Paid) Paket Channel Harga Keterangan Nickelodeon Dunia Anak Disney Channel Cartoon Network HBO Film Laris HBO Signature Cinemax CNN BBC World Berita CNBC News World Star World Music Television (MTV) Metropolitan Discovery Travel and Living Asian Food Channnel Hallmark Star Movies Film Pelangi KBS World Celestial Movies Music Television (MTV) Musik Channel V ESPN Olahraga Star Sports Ten Sports National Geographic Pendidikan Discovery Channel Animal Planet AXN Paket Laga Animax Discovery Real Time E! Entertainment Populer Fashion TV Sumber: Rp50,000 Rp65,000 Rp30,000 Rp50,000 Rp65,000 Rp65,000 Rp60,000 Rp40,000 Rp60,000 Rp50,000 Pelanggan Membayar Per Paket Selain paket-paket dasar tersebut, Telkomvision juga memiliki paket prabayar kombinasi, yaitu paket Combo seharga Rp (belum termasuk pajak), yang berisikan kombinasi-kombinasi dari seluruh saluran televisi yang ada di dalam paket paket dasar. Paket Combo ini berisikan 29 channel saluran televisi berlangganan kelas dunia. Di samping Paket Combo prabayar, Telkomvision juga memiliki paket prabayar kombinasi Keluarga Harmonis dan Keluarga Sportif, masing-masing berharga Rp (belum termasuk pajak) yang berisikan 15 saluran televisi untuk paket prabayar Keluarga Harmonis, dan 13 saluran televisi untuk paket prabayar Keluarga Sportif. Perbedaan antara Paket Kombinasi Keluarga Harmonis dengan Paket Kombinasi Keluarga Sportif adalah Paket Keluarga Harmonis lebih menitikberatkan ke acara-acara hiburan, sedangkan Paket Keluarga Sportif menitikberatkan ke acara-acara olahraga. 11

12 Telkomvision juga masih memiliki paket Prabayar Spesial Riang, Spesial Hiburan, dan Spesial Seru yang tiap paket berharga Rp (belum termasuk pajak), yang berisikan 10 saluran televisi untuk paket Spesial Riang, dan 9 saluran televisi untuk paket Spesial Hiburan dan Spesial Seru. Dengan menawarkan paket-paket kombinasi ini, Telkomvision akan semakin memudahkan pelanggan untuk memilih saluran-saluran televisi yang sesuai dengan minat dan keinginan tiap-tiap anggota keluarga, dengan harga satu paket yang tentu saja lebih murah dibandingkan harus membeli voucher paket dasar satu persatu. Berikut ini adalah Klasifikasi dan harga untuk masing-masing paket, baik untuk paket Spesial Riang, Spesial Hiburan, Spesial Seru, Keluarga Harmonis, Keluarga Sportif, dan Combo, beserta saluran-saluran televisi yang termasuk di dalamnya: Tabel 1.6 Klasifikasi dan Tarif Layanan Paket Spesial DTH Pre-Paid Telkomvision Paket Channel Harga Keterangan Star Sports KBS World Celestial Movies Disney Channel Spesial Riang Spesial Hiburan Spesial Seru Cartoon Network Nickelodeon AXN Animax Discovery Real Time Telkomvision Ch 2 HBO HBO Signature Cinemax Star World Music Television Discovery Travel & Living Asian Food Channel Hallmark Telkomvision Ch 2 ESPN Star Sports Ten Sports Discovery Channel National Geographic Animal Planet E! Entertainment Fashion TV Telkomvision Ch 2 Sumber: Rp99,000 Rp99,000 Rp99,000 Pelanggan Membayar Per Paket 12

13 Tabel 1.7 Klasifikasi dan Tarif Layanan Paket Combo DTH Pre-Paid Telkomvision Paket Channel Harga Keterangan HBO HBO Signature Cinemax ESPN Star Sports Ten Sports Star Movies KBS World CNN Celestial Movies BBC World CNBC Star World Music Television Combo Discovery Travel and Living Asian Food Channel Hallm ark Discovery Channel National Geographic Animal Planet Disney Channel Cartoon Network Nickelodeon AXN Animax Discovery Real Tim e Fashion TV Telkomvision Ch 2 Sumber: Rp300,000 Pelanggan Membayar Per Paket Tabel 1.8 Klasifikasi dan Tarif Layanan Paket Keluarga DTH Pre-Paid Telkomvision Paket Channel Harga K eterangan HBO HBO Signature Cinemax Star World Music Televisio n Discovery Travel & Living Asian Food Channel Keluarga Hallm ark Harm onis Discovery Channel Natio nal Geographic Animal Planet Disney Channel Carto on Network Nickelodeon Telkomvision Ch 2 ESPN Star Sports Ten Sports Star Movies KBS World Celestial Mov ies Keluarga Discovery Channel Sportif Natio nal Geographic Animal Planet AXN Animax Discovery Real Tim e Telkomvision Ch 2 Sumber: Rp 150,000 Rp 150,000 Pelanggan Membayar Per Paket 13

14 Sedangkan untuk produk Direct To Home Pascabayar, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, terdiri atas paket Platinum, Gold, Silver, dan Classic dengan perincian untuk channel dan harga untuk tiap-tiap paket adalah sebagai berikut: Tabel 1.9 Klasifikasi dan Tarif Layanan DTH Postpaid Media Jenis Layanan Paket Channel Harga Keterangan Telkomvision Star Movies HBO Cinemax Celestial Movies Discovery Travel & Living Fashion TV ESPN DTH & Cable Post Paid Platinum Gold Silver Classic Sumber: Star Sport CNN International AXN Cartoon Network Disney Channel Discovery Real Time Asian Food Channnel Discovery Channel CNBC Star World TELKOMVision Prv Cinemax HBO Signature Star World CNN International Fashion TV ESPN Star Sport Channel V Celestial Movies CNBC NGC Cartoon Network Discovery T&L Asian Food Channel TELKOMVision Prv Celestial Movies Fashion TV Star Sport CNN MTV Asia Asian Food Channel AXN Discovery Real Time Cartoon Network Animax TELKOMVision Prv Star World E! Entertaintment Nickelodeon Animal Planet MTV Asia Rp275, Rp176, Rp75, Rp60, Harga Paket Harga Paket Harga Paket Harga Paket 14

15 Paket-paket yang ditawarkan oleh layanan DTH Postpaid bervariasi, dengan pembagian paket untuk produk prabayar DTH yang serupa dengan paket untuk Cable Digital, yaitu Platinum, Gold, Silver, dan Classic, yang juga berbeda-beda baik dalam hal jumlah saluran, harga, maupun isinya, sehingga konsumen juga bisa memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tiap-tiap paket merupakan kombinasi dari saluran-saluran televisi untuk anak, berita, pendidikan, olahraga, musik, film laris, dan lainnya. Jumlah saluran untuk tiap paket bervariasi mulai dari 6 saluran untuk paket Classic hingga 18 saluran untuk paket Platinum. Harga yang ditawarkan juga bervariasi mulai dari Rp untuk paket Classic hingga Rp untuk paket Platinum. 1.3 Profil Departemen Pemasaran dan Konten Gambar 1.5 Struktur Organisasi Departemen Pemasaran dan Konten (September 2007) Sumber: PT Indonusa Telemedia Departemen Pemasaran dan Konten dipimpin oleh seorang Direktur Pemasaran dan Konten yang membawahi 4 orang General Manager (GM), yaitu masingmasing adalah GM Sales CaTV and SMATV, GM Sales DTH, GM Marketing and Customer Care, serta GM Content, dengan fungsi masing-masing sebagai berikut: 15

16 GM Marketing and Customer Care Manager Customer Care Manager yang bertugas untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan menjaga hubungan dengan pelanggan, melalui call centre dan customer service. Selain itu bertugas pula melakukan pengumpulan data pelanggan berikut keluhannya dan merencanakan carring program untuk menjaga loyalitas pelanggan. Manager Marketing & Communication Manager ini bertugas untuk melakukan promosi produk melalui berbagai media, merencanakan event-event, mempublikasikan produk melalui TV Guide dan channel promo, mendesain isi dari TV Guide dan channel promo, merupakan alat perusahaan untuk berkomunikasi dengan pihak luar. GM Content Manager Content & VAS Bertugas untuk membuat diferensiasi paket-paket program siaran yang sesuai dengan permintaan pasar, melakukan kerjasama dengan pihak-pihak tertentu untuk pengembangan program siaran dengan tujuan utama untuk meningkatkan mutu dan ragan siaran bagi pelanggan dan menjaga kelangsungan jalannya program siaran, termasuk pembuatan rencana untuk menghadapi segala kemungkinan misalnya adanya gangguan dari sumber program siaran. Manager Production & Advertising Bertugas untuk mendesain isi dari TV Guide, desain leaflet dan desain iklan di media cetak dan media tv. Total jumlah pegawai yang terdapat pada Departemen Pemasaran dan Konten di kantor corporate pusat adalah sebanyak 40 orang. Berikut adalah pengelompokan pegawai di PT Indonusa Telemedia untuk kantor corporate per departemen, kantor regional Jakarta, Surabaya, dan Bandung berdasarkan jumlah pegawai di masing-masing kantor(per 1 Januari 2008): 16

17 Gambar 1.6 Grafik Jumlah Pegawai PT Indonusa Telemedia Sumber: PT Indonusa Telemedia 1.4 Isu Bisnis Persaingan bisnis televisi berlangganan di Indonesia, yang pada awalnya berjalan seakan-akan tanpa kegairahan, tiba-tiba berubah seiring dengan masuknya Astro, yang dengan investasi sebesar US$ 1 miliar dengan menggandeng PT Direct Vision, masuk dan mencoba bersaing dengan televisi berlangganan yang sudah ada sebelumnya di Indonesia seperti Indovision, Kabelvision, Telkomvision, IndosatM2, dan lainnya. Merek dagang Astro ini dimiliki oleh jaringan televisi berlangganan terbesar di Asia Tenggara, yaitu Astro All Asia Network yang berpusat di Malaysia. Sebagai pendatang baru, Astro memiliki keuntungan sebagai pemegang lisensi eksklusif untuk menyiarkan Liga Utama Inggris (English Premier League) di kawasan Asia Tenggara. Akibat dari hal ini, masyarakat tidak lagi bisa menyaksikan siaran langsung pertandingan sepakbola Liga Inggris di televisi secara gratis karena Astro merupakan satu-satunya pihak yang berhak menyiarkannya untuk kawasan Asia Tenggara. Untuk dapat menikmati Siaran Langsung Liga Inggris, masyarakat harus berlangganan Astro terlebih dahulu. Hal ini pada awalnya sempat menimbulkan polemik tersendiri di masyarakat, hingga muncul tuduhan bahwa Astro melakukan persaingan bisnis tidak sehat. Namun kemudian apa yang dilakukan oleh Astro ini dipandang wajar dalam rangka persaingan bisnis di antara operator televisi berbayar untuk menarik pelanggan. 17

18 Potensi televisi berlangganan atau seringkali disebut sebagai televisi berbayar di Indonesia memang masih sangat besar, baik yang menggunakan media kabel maupun media pemancar satelit. Menurut Rahadi Arsyad, Presiden Direktur PT Indonusa Telemedia, potensi pasar TV berbayar saat ini mencapai 20 juta - 28 juta pelanggan yang sebagian besar terpusat di tujuh kota besar, dan hanya delapan juta di antaranya yang tersebar di daerah terpencil. 4 Pelanggan Telkomvision sendiri masih terbilang kecil, hanya sekitar pelanggan per Juni 2007, masih sangat kecil jika dibandingkan dengan potensi dari pasar TV berbayaryang mencapai hampir 30 juta. PT Telkom Indonesia sendiri sebagai induk perusahaan menargetkan jumlah pelanggan Telkomvision menjadi pelanggan di akhir tahun Dan untuk tahun 2010, PT Telkom menargetkan Telkomvision memiliki satu juta pelanggan. 5 Pada awalnya, Telkomvision ini hanya menargetkan konsumen pelanggan korporasi, tetapi setelah diadakan perombakan perusahaan dan juga perombakan manajemen pada tahun 2007, perusahaan kemudian baru mulai serius untuk menggarap pasar pelanggan individual atau residensial. Dengan banyaknya pemain lama di segemen residensial, sudah bisa dipastikan persaingan akan begitu ketat. PT Indonusa Telemedia(Telkomvision) harus menerapkan langkah-langkah yang tepat agar mampu bertahan di tengah persaingan, dan bila memungkinkan, mampu menjadi market leader dalam pangsa pasar televisi berbayar di Indonesia. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian untuk mengetahui customer needs para pelanggan televisi berbayar, baik Telkomvision maupun lainnya, dan juga untuk mengetahui needs dari para calon pelanggan televisi berbayar di Indonesia, yaitu para pemilik pesawat televisi, yang diperkirakan mencapai sekitar 20 juta 28 juta di seluruh Indonesia. 4 Ahmad Rouzni Noor II, Telkomvision Targetkan 1 Juta Pelanggan, Detik.com, 13 Juni 2007, idkanal/328, diakses pada 28 November Ibid. 18

19 Selain melakukan penelitian mengenai customer needs dari masyarakat mengenai layanan televisi berbayar, proyek akhir ini juga akan menganalisa efektivitas dari strategi promosi yang dilakukan oleh pihak Telkomvision terhadap layanan televisi berbayar mereka. Analisa mengenai efektivitas ini akan dilihat dari brand awareness masyarakat akan layanan Telkomvision, minat mereka akan produkproduk Telkomvision, dan juga akan dianalisa mengenai media-media dan kegiatan-kegiatan promosi yang mampu memberikan awareness kepada masyarakat mengenai produk-produk Telkomvision, yang kemudian memunculkan ketertarikan masyarakat untuk berlangganan Telkomvision. Dari hasil penelitian ini kemudian akan disusun langkah-langkah untuk diimplementasikan oleh divisi pemasaran Telkomvision untuk memasarkan produk-produk mereka. Langkah-langkah dan strategi promosi yang disusun, diusahakan semaksimal semenarik mungkin dan selaras dengan kebutuhan masyarakat, sehingga akan meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap produk-produk Telkomvision. Setelah masyarakat aware terhadap produk-produk Telkomvision, dengan menciptakan strategi pemasaran yang memperhatikan kebutuhan dan hidden needs masyarakat, diharapkan mereka akan tertarik untuk menggunakan produk Telkomvision (interest), dan tentunya masyarakat tidak hanya sebatas tertarik, tapi berkeinginan (desire) dan akhirnya melakukan action menjadi pelanggan Telkomvision. Segmen pelanggan yang menjadi objek penelitian penulis dalam proyek akhir ini adalah segmen pelanggan individual atau residensial, sesuai dengan fokus pelanggan yang menjadi sasaran PT Indonusa Telemedia saat ini, agar target pelanggan sebanyak 1 juta pelanggan pada tahun 2010 dapat tercapai. Penelitian ini dilakukan di kotamadya Bandung. Dengan responden yang menjadi objek penelitian adalah calon konsumen potensial Telkomvision yang berada di segmen A hingga D. Responden ini sesuai dengan target konsumen untuk produk Direct To Home Prepaid Telkomvision itu sendiri 6. 6 Doni P. Sukma, wawancara dengan penulis, Topas Galleria Hotel, Bandung, 3 Maret

20 Produk yang dijadikan objek penelitian untuk segmen residensial pada pelaksanaan proyek akhir ini adalah produk Direct To Home prabayar (DTH Prepaid), yaitu produk televisi berbayar Direct To Home yang menggunakan sistem voucher prabayar untuk menikmati siaran Telkomvision. Produk DTH Prepaid ini menurut pihak manajemen merupakan idola dari produk-produk yang dikeluarkan oleh Telkomvision 7. Solusi serta rekomendasi yang dihasilkan dari hasil penelitian ini juga berhubungan dengan perumusan strategi pengembangan produk Direct to Home Prepaid Telkomvision. Selain itu, juga dihasilkan solusi dan rekomendasi mengenai program komunikasi pemasaran untuk hasil pengembangan produk dan langkah-langkah implementasi untuk produk DTH prabayar yang ditargetkan kepada segmen ini. Tujuan dari dilaksanakannya proyek akhir ini adalah, menciptakan strategistrategi untuk pengembangan produk Direct to Home Prepaid Telkomvision berdasarkan analisa terhadap needs para calon pelanggan, dan juga langkahlangkah pelaksanaan komunikasi pemasaran untuk produk Direct to Home Prepaid ini yang dapat membantu Telkomvision untuk bertahan di tengah persaingan yang ketat di bisnis televisi berlangganan, atau bahkan mampu memenangkan persaingan tersebut dengan memberikan layanan yang terbaik dan sangat memuaskan bagi para pelanggannya. Divisi perusahaan yang menjadi unit of analysis dalam proyek akhir ini adalah divisi pemasaran dari PT Indonusa Telemedia, sehingga solusi dan rekomendasi yang dihasilkan dari hasil penelitian penulis hanya mencakup solusi dan rekomendasi yang sebaiknya diterapkan oleh divisi pemasaran perusahaan, tanpa ada kaitan dengan langkah-langkah yang harus diterapkan oleh divisi lain dari PT Indonusa Telemedia. 7 Doni P. Sukma, wawancara dengan penulis, Topas Galleria Hotel, Bandung, 3 Maret

21 Aliran penyelesaian masalah dari isu bisnis yang dihadapi oleh PT Indonusa Telemedia dapat dilihat dari bagan berikut: Gambar 1.7 Bagan Aliran Penyelesaian Permasalahan Isu Bisnis Telkomvision Diadaptasi dari buku Strategic Marketing: 8 th Edition oleh Cravens dan Percy Hal yang pertama dilakukan dalam penyelesaian isu bisnis dari PT Indonusa Telemedia adalah menganalisa strategi pemasaran dan strategi bisnis PT Indonusa Telemedia selaku pemilik merek televisi berbayar Telkomvision. Analisa tersebut kemudian ditambahkan dengan analisa industri mengenai kondisi pasar yang menjadi sasaran, ancaman dan tantangan yang dihadapi di dalam industri televisi berbayar, dan juga kesempatan-kesempatan yang ada yang bisa membuat PT Indonusa Telemedia berkembang dengan lebih baik lagi. Hal yang akan dilakukan selanjutnya adalah melakukan analisa strategi dan tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Setelah analisa strategi dan tujuan utama perusahaan dapat diketahui, dilakukan analisa mengenai arah dari strategi perusahaan dan juga kemampuan atau sumber daya yang dimiliki perusahaan sebagai modal untuk berkompetisi dengan para penyelenggara layanan televisi berbayar lainnya. Tidak ketinggalan dianalisa pula mengenai hal-hal yang bisa menghambat perusahaan untuk melaksanakan strategi dan mencapai tujuan sebagaimana yang diinginkan. 21

22 Setelah menganalisa berbagai hal mengenai kondisi bisnis yang dihadapi oleh Telkomvision, yang harus dilakukan selanjutnya adalah menciptakan suatu strategi baru yang didasarkan pada analisa-analisa yang telah dilakukan, disertai dengan rencana implementasi dari strategi baru tersebut. Tujuan akhirnya adalah tercapainya tujuan utama perusahaan dalam hal ini adalah PT Indonusa Telemedia, yaitu peningkatan jumlah pelanggan, dengan target 1 juta pelanggan televisi berbayar Telkomvision pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Indonusa Telemedia, merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, didirikan pada tahun 1997 oleh PT Telkom, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada tahun pada tahun 2010. Sedangkan Obyek penelitian adalah PT First Media Tbk ( First Media ) adalah operator multimedia

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Conceptual Framework PT Indonusa Telemedia Gambar 2.1 Conceptual Framework Untuk mengembangkan program pengembangan produk dan komunikasi pemasaran untuk produk prabayar

Lebih terperinci

BAB III. Profil perusahaan. bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu

BAB III. Profil perusahaan. bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu BAB III Profil perusahaan 3.1 Tinjauan umum perusahaan Teknologi yang berkembang saat ini besar pengaruhnya terhadap bidang - bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu menyalurkan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Model Konseptual Gambar 3.1 Model Konseptual Pengembangan Solusi Bisnis Eksplorasi isu bisnis akan menghasilkan informasi berupa variabel-variabel produk TV Satelit Prabayar Telkomvision

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN INDUSTRI TELEVISI BERLANGGANAN DI INDONESIA

BAB III TINJAUAN INDUSTRI TELEVISI BERLANGGANAN DI INDONESIA BAB III TINJAUAN INDUSTRI TELEVISI BERLANGGANAN DI INDONESIA III.1. SEJARAH TELEVISI BERLANGGANAN III.1.1. Sejarah Televisi Berlangganan di Dunia Ide dasar munculnya Televisi Berlangganan sudah muncul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stasiun televisi berlangganan merupakan stasiun penyiaran yang mendapatkan anggaran operasional secara swadaya melalui potensi siaran iklan, iuran para pelanggan

Lebih terperinci

: 0119/X-10/ALV/2014 : Proposal Kerja Sama Penyediaan Layanan Pay TV Dan Internet

: 0119/X-10/ALV/2014 : Proposal Kerja Sama Penyediaan Layanan Pay TV Dan Internet Jakarta, 15 Oktober 014 No Perihal : 0119/X-10/ALV/014 : Proposal Kerja Sama Penyediaan Layanan Pay TV Dan Internet Kepada : Yth. Badan Pengelola Paragon Square Hotel and Apartemen Karawaci - Tangerang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Institusi pendidikan khususnya perguruan tinggi adalah inkubator Sumber Daya Manusia (SDM) sebuah bangsa yang diharapkan melahirkan generasi-generasi berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan bisnisnya dari layanan dengan portofolio POTS (Plain Ordinary

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan bisnisnya dari layanan dengan portofolio POTS (Plain Ordinary BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis telekomunikasi yang terjadi begitu cepat telah menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global dan mendasar yang mendorong lahirnya lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. ANALISA KONDISI INDUSTRI TELEVISI BERLANGGANAN DI INDONESIA IV.1.1. Struktur Persaingan dalam Industri Televisi Berlangganan di Indonesia Industri televisi berlangganan

Lebih terperinci

BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT First Media Tbk, sebelumnya bernama PT Broadband Multimedia Tbk, adalah perusahaan publik Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. First Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas

BAB I PENDAHULUAN. Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas harian masyarakat seluruh dunia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bahkan usia

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 29 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Mentari Cyber Media PT. Mentari Cyber Media resmi didirikan pada tanggal 16 Juni 2006 dengan di keluarkannya Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) - Besar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Gambaran umum tentang Telkomvision 1. Riwayat singkat TelkomVision TelkomVision merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang Jasa Penyiaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Indonusa Telemedia atau yang selanjutnya disebut TelkomVision adalah salah satu anak perusahan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) yang didirikan

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PAY TV DIRECT TO HOME PRABAYAR TELKOMVISION PROYEK AKHIR. Oleh: EKO PRASETYO NIM:

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PAY TV DIRECT TO HOME PRABAYAR TELKOMVISION PROYEK AKHIR. Oleh: EKO PRASETYO NIM: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PAY TV DIRECT TO HOME PRABAYAR TELKOMVISION PROYEK AKHIR Oleh: EKO PRASETYO NIM: 29106418 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Indonusa Telemedia

Bab I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Indonusa Telemedia Bab I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indonusa Telemedia yang bernama resmi PT. INDONUSA TELEMEDIA merupakan industri yang berkembang dalam bisnis siaran televisi berlangganan di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kehidupan masyarakat modern yang memasuki era globalisasi, komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam sebuah proses

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SOLUSI BISNIS

BAB IV IMPLEMENTASI SOLUSI BISNIS BAB IV IMPLEMENTASI SOLUSI BISNIS 4.1 Model Konseptual Gambar 4.1 Model Konseptual Implementasi Solusi Bisnis Dalam pengimplementasian solusi bisnis untuk produk TV Satelit Prabayar Telkomvision ini, solusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung abad 20 ini telah merubah cara pandang dan perilaku masyarakat dunia dalam melakukan interaksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk menghilangkan kepenatan, ketegangan, kejenuhan dan rasa letih karena kegiatan rutinitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengkomunikasikan suatu hal kepada khalayak banyak membutuhkan strategi yang efektif dan efisien. Karena jika tidak memiliki strategi, bukan tidak mungkin hal yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sumber: www.telkomvision.co.id (diakses: 17 Januari 2012) Gambar 1.1 Logo TelkomVision TelkomVision yang didirikan pada tanggal 07 Mei 1997 oleh 4(empat)

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 22/KPPU/PDPT/VIII/2014 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 22/KPPU/PDPT/VIII/2014 TENTANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 22/KPPU/PDPT/VIII/2014 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT INDONUSA TELEMEDIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN SEJARAH SINGKAT PT INDONUSA TELEMEDIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN SEJARAH SINGKAT PT INDONUSA TELEMEDIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1.1.1 SEJARAH SINGKAT PT INDONUSA TELEMEDIA PT Indonusa Telemedia (Telkom Vision) yang didirikan pada tanggal 7 Mei 1997, merupakan perusahaan swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah bagi para penggunanya. Dengan menggunakan teknologi berbagai persoalan yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi yang berkembang saat ini besar pengaruhnya terhadap bidang - bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu menyalurkan layanan komunikasi

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. di!catakao baik. Hal ini dapat dilihat dari penaoganan layanan atau service level. 1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. di!catakao baik. Hal ini dapat dilihat dari penaoganan layanan atau service level. 1.1 Latar Belakang BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa merupakan unsur penting pada banyak industri, sebingga suatu pemsahaan perlu memberikan kualitas layanan yang baik bagi pelanggan. Salah satu jenis industri jasa

Lebih terperinci

IPTV BUSINESS PLAN Case PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penulis: CHANDRA TAMRIN NPM : B MM BIZTEL ANGKATAN 4

IPTV BUSINESS PLAN Case PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penulis: CHANDRA TAMRIN NPM : B MM BIZTEL ANGKATAN 4 IPTV BUSINESS PLAN Case PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penulis: CHANDRA TAMRIN NPM : B070041006 MM BIZTEL ANGKATAN 4 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN BISNIS TELKOM Bandung, September 2007 KATA PENGANTAR IPTV

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penentuan Harga Berlangganan pada PT First Media Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penentuan Harga Berlangganan pada PT First Media Tbk 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Penentuan Harga Berlangganan pada PT First Media Tbk Untuk Apartemen. 1. Departemen Sales Corporate Mendapatkan Permohonan berlangganan atau permohonan

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Indonusa Telemedia adalah anak perusahaan PT Telkom Indonesia yang menjadi andalan di bidang jasa multimedia interaktif. PT Indonusa menyediakan layanan televisi berbayar dengan teknologi satelit

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan akan tatanan dan tuntutan hukum di dalam masyarakat memberikan akibat dari perkembangan hukum itu sendiri, termasuk halnya di bidang perkembangan sarana

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N. berlangganan memberikan irama dalam menikmati siaran televisi sejak tahun

B A B I P E N D A H U L U A N. berlangganan memberikan irama dalam menikmati siaran televisi sejak tahun 1 B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Penyelenggaraan penyiaran televisi berlangganan merupakan layanan jasa yang sudah menjadi warna gaya kehidupan di Indonesia. Kehadiran televisi berlangganan

Lebih terperinci

Mengapa saya sebut "pencaplokan yang bisa menjadi skandal politik dan ekonomi"?

Mengapa saya sebut pencaplokan yang bisa menjadi skandal politik dan ekonomi? Di tengah kemelut isu BBM dan koalisi, pada pekan pertama Juni 2013 terjadi sebuah aksi korporasi yang bisa menjadi skandal politik dan ekonomi. Aksi korporasi ini melibatkan PT Telekomunikasi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia sekarang ini tidak bisa terlepas dari alat komunikasi yang sangat dibutuhkan untuk menghubungkan orang-orang di berbagai tempat, seperti kota, negara,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. : PT. Rahajasa Media Internet (RADNET) Alamat : Jl. Jendral Basuki Rahmat No Plaza BRI Lt. 8 Room 803.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. : PT. Rahajasa Media Internet (RADNET) Alamat : Jl. Jendral Basuki Rahmat No Plaza BRI Lt. 8 Room 803. BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Nama Perusahaan : PT. Rahajasa Media Internet (RADNET) Alamat : Jl. Jendral Basuki Rahmat No. 122 Plaza BRI Lt. 8 Room 803 Surabaya 60271 Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat, perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang awalnya hanya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGGUNA JASA INTERNET FIRST MEDIA

BAB 4 ANALISIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGGUNA JASA INTERNET FIRST MEDIA 46 BAB 4 ANALISIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGGUNA JASA INTERNET FIRST MEDIA 4.1. PT. First Media, Tbk selaku Perusahaan Penyedia Jasa Internet PT. First Media, Tbk adalah adalah operator multimedia di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan lainnya seperti Video Streaming, VoIP (Voice over Internet Protocol),

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan lainnya seperti Video Streaming, VoIP (Voice over Internet Protocol), BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Seiring dengan berkembangnya teknologi, komunikasi menjadi hal penting dalam mendukung aktivitas manusia. Mulai dari kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah mendorong mobilitas masyarakat dan individu menjadi semakin dinamis. Teknologi komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya produk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya produk dan jasa. Hal ini menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan yang sangat pesat saat ini. Setiap perusahaan bersaing untuk memberikan yang terbaik agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi sudah bukan lagi merupakan barang mewah bagi sebagian besar penduduk di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN PT. Indonusa Telemedia (Telkomvision) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyiaran TV berbayar dengan memiliki izin penyelenggara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada masa persaingan bebas ini, ketika semua aspek kehidupan. terus berkembang, konsumen semakin membutuhkan jasa telekomunikasi

I. PENDAHULUAN. Pada masa persaingan bebas ini, ketika semua aspek kehidupan. terus berkembang, konsumen semakin membutuhkan jasa telekomunikasi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa persaingan bebas ini, ketika semua aspek kehidupan terus berkembang, konsumen semakin membutuhkan jasa telekomunikasi yang dapat mendukung aktivitasnya. Menurut

Lebih terperinci

KUESIONER. Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian TelkomVision

KUESIONER. Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian TelkomVision KUESIONER Kepada : Yth. Bpk/Ibu/Sdr/i Pelanggan Kuesioner Penelitian Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Bapak /Ibu / Saudara/i Responden Yang terhormat, Kuesioner ini dibuat dalam

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN. 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi dan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN. 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi dan BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk, atau MNC, telah mengoperasikan 4 dari 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih layanan TV Berlangganan Terdapat 14 faktor yang dipentingkan oleh konsumen TV Berlangganan Indovision

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa perubahan dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya semakin canggihnya alat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim GFP, kesimpulan yang kami dapatkan adalah sebagai berikut : Pasar anggrek di Indonesia masih sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat merasa dipermudah untuk mendapat berbagai informasi terbaru,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat merasa dipermudah untuk mendapat berbagai informasi terbaru, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan inovasi di dunia broadcasting dari tahun ke tahun semakin meningkat perkembangannya, fenomena tersebut tak lepas dari adanya tren konvergensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan bergantung kepada posisi dimana sebuah produk berada didalam Industry Life Cycle-nya (ILC).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan. 4.1.1 Sejarah Singkat PT. MNC SKY VISION. Didirikan pada tanggal 8 Agustus 1988, PT. MNC SKY VISION yang dulunya bernama PT. Matahari

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan

BAB 1. PENDAHULUAN. Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan digital cable, inovasi HDTV dan IPTV telah banyak berpengaruh dalam perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat memberikan pengaruh yang besar terhadap perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia, yaitu melalui perkembangan teknologi

Lebih terperinci

INTERNET PROTOCOL TELEVISION ( IPTV )

INTERNET PROTOCOL TELEVISION ( IPTV ) Pertemuan XII INTERNET PROTOCOL TELEVISION ( IPTV ) Saat ini, peranan internet sudah /dak bisa dipungkiri. Dengan IP nya (Internet Protocol), internet telah berperan pada semua aspek CET (Informa/on, Communica/on,

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2013 FIRST MEDIA Tbk 61

LAPORAN TAHUNAN 2013 FIRST MEDIA Tbk 61 Kinerja Unit Usaha Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2013 cukup baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012. Perseroan mewujudkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin cepat dan tepat agar tidak kalah bersaing. Dalam meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin cepat dan tepat agar tidak kalah bersaing. Dalam meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Perkembangan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dipungkiri telah banyak membantu umat manusia untuk mengatasi berbagai hambatan dalam berkomunikasi. Masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan peluang-peluang baru bagi pemain industri telekomunikasi baik

I. PENDAHULUAN. memberikan peluang-peluang baru bagi pemain industri telekomunikasi baik I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telekomunikasi merupakan salah satu industri yang paling kompetitif di Indonesia. Industri telekomunikasi nasional mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) adalah stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang lahir dari gagasan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator

Lebih terperinci

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat DIGITAL MARKETING Pendahuluan Teknologi saat ini telah mulai berubah atau berkembang dari offline menjadi online Konsumen lebih aktif mencari apa yang diinginkan menggunakan media online Konsumen dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat merasakan manfaat yang sangat besar dari media penyiaran. Televisi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat merasakan manfaat yang sangat besar dari media penyiaran. Televisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian yang di rasa begitu cepat disebabkan oleh masyarakat merasakan manfaat yang sangat besar dari media penyiaran. Televisi yang mempunyai

Lebih terperinci

Jaringan VSat. Pertemuan X

Jaringan VSat. Pertemuan X Jaringan VSat Pertemuan X Pengertian VSat VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan terminalterminal stasiun bumi dengan diameter yang sangat kecil.

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam industri telekomunikasi, terdapat enam pemain yang terlibat dalam menggunakan, menyediakan, dan mengawasi layanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan menonton televisi sudah menjadi kebutuhan pokok yang dilakukan masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar diseluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon seluler (Ponsel) semakin marak dewasa ini. Bahkan anak SD tidak jarang yang memanfaatkan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Agenda 1. Ikhtisar Kerja Operasional 2. Laporan Keuangan 3. Rencana Mendatang 4. Tanggung Jawab Sosial 5. Sesi Tanya Jawab 1. Ikhtisar Kerja Operasional Ikhtisar Kerja

Lebih terperinci

Paparan Publik PT FIRST MEDIA Tbk. Jakarta, 15 April 2016

Paparan Publik PT FIRST MEDIA Tbk. Jakarta, 15 April 2016 Agenda 1. Ikhtisar Kerja Operasional 2. Laporan Keuangan 3. Rencana Mendatang 4. Tanggung Jawab Sosial 5. Sesi Tanya Jawab 1. Ikhtisar Kerja Operasional Ikhtisar Kerja Operasional Tahun 2015 PT First Media

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Indovision adalah sebuah stasiun televisi satelit berlangganan yang diselenggarakan oleh PT MNC Sky Vision (dahulu bernama PT Matahari Lintas Cakrawala).

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sekilas Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sekilas Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2.1.1 Sekilas Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) adalah Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan X Ekonomi Politik Media

Modul Perkuliahan X Ekonomi Politik Media Modul ke: 10 Modul Perkuliahan X Ekonomi Politik Media Ekonomi Industri Media Televisi Berlangganan Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang 1 BAB I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Belanja iklan produk setiap tahunnya terus bergerak naik sebesar 20%. Produk telekomunikasi, perawatan tubuh (toiletries), kosmetik, rokok, makanan dan minuman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2 Sumber : www.indosatm2.com PT Indosat Mega Media (Indosat M2) adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menonton televisi adalah salah satu kegiatan yang sudah menjadi rutinitas harian masyarakat dunia, begitu pula di Indonesia. Semua kalangan baik berdasarkan jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. : Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta, Indonesia.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. : Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta, Indonesia. 48 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Data Perusahaan Indosat (lengkapnya PT Indosat Tbk) adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi mulai dikenal oleh masyarakat, mulai dari radio, televisi, faximile, hand

BAB I PENDAHULUAN. informasi mulai dikenal oleh masyarakat, mulai dari radio, televisi, faximile, hand BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis IT (Informasi Teknologi) dewasa ini memiliki perkembangan yang sangat pesat, akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta adanya lonjakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Rumah.com adalah sebuah perusahaan media online yang ideal untuk pencarian properti, seperti rumah, bangunan komersial, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30% BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya perekonomian di Indonesia ditandai dengan berkembangnya industri di Indonesia. Setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan sektor-sektor industri yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Era globalisasi menuntut kemampuan daya saing yang kuat dalam hal teknologi, manajemen dan sumberdaya manusia. Pada era ini, informasi masuk secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Industri Televisi Berbayar Dunia. Televisi berbayar merupakan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Industri Televisi Berbayar Dunia. Televisi berbayar merupakan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perkembangan Industri Televisi Berbayar Dunia Televisi berbayar merupakan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dengan menayangkan beberapa acara menarik kepada

Lebih terperinci

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era moderen saat ini tentunya internet sudah tidak asing lagi ditelinga setiap orang, dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi melalui UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat dirasakan pengaruhnya adalah semakin mudahnya pemenuhan kebutuhan manusia dalam hal berkomunikasi.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini internet tidak hanya digunakan sebagai media bertukar

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini internet tidak hanya digunakan sebagai media bertukar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet berperan penting bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Saat ini internet tidak hanya digunakan sebagai media bertukar informasi melalui konten,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta. Saat ini televisi Indonesia menyiarkan peristiwa olahraga yang. terbilang penting untuk masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta. Saat ini televisi Indonesia menyiarkan peristiwa olahraga yang. terbilang penting untuk masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia televisi saat ini tumbuh pesat. Banyaknya stasiun televisi nasional maupun lokal pada saat ini menjadi bukti pesatnya perkembangan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM RANGKA KOMPETISI INDUSTRI TV BERLANGGANAN. (studi kasus : PT. Mediatama Anugrah Citra)

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM RANGKA KOMPETISI INDUSTRI TV BERLANGGANAN. (studi kasus : PT. Mediatama Anugrah Citra) UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM RANGKA KOMPETISI INDUSTRI TV BERLANGGANAN (studi kasus : PT. Mediatama Anugrah Citra) TESIS Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister

Lebih terperinci