BAB III SOLUSI BISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III SOLUSI BISNIS"

Transkripsi

1 BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Model Konseptual Gambar 3.1 Model Konseptual Pengembangan Solusi Bisnis Eksplorasi isu bisnis akan menghasilkan informasi berupa variabel-variabel produk TV Satelit Prabayar Telkomvision yang harus diperbaiki. Apabila hal ini berhasil dicapai, langkah selanjutnya yang harus adalah mengembangkan solusi bisnis untuk memperbaiki masalah yang dihadapi oleh variabel produk TV Satelit Prabayar Telkomvision yang sesuai dengan hasil eksplorasi isu bisnis. Namun, tidak semua variabel yang dinilai bermasalah akan diperbaiki. Penelitian Proyek Akhir ini menggunakan tools khusus yang dapat menentukan variabel mana yang menjadi prioritas untuk diperbaiki terlebih dahulu. Setelah variabel yang menjadi prioritas perbaikan berhasil diidentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah mengembangkan alternatif solusi bisnis untuk memperbaiki variabel prioritas tersebut. Apabila suatu solusi bisnis variabel yang bermasalah tersebut berhasil dikembangkan, maka solusi ini akan masuk ke tahap perencanaan implementasi solusi bisnis. 61

2 Hal yang menjadi perhatian di dalam penciptaan solusi bisnis untuk produk TV Satelit Prabayar Telkomvision adalah, permasalahan apakah yang sesungguhnya terjadi di dalam program pemasaran Telkomvision, sehingga walaupun cukup banyak responden yang telah mengetahui produk TV Satelit Prabayar Telkomvision ini, namun mereka justru tidak berminat untuk menjadi pelanggan. Potensi pangsa pasar yang masih sangat terbuka luas di industri televisi berbayar, telah mengundang selera investor asing untuk bertarung memperebutkan pelanggan. Persaingan yang menjadi ketat ini harus segera diantisipasi oleh PT Indonusa Telemedia, agar tidak ketinggalan untuk menunjukkan eksistensi merek televisi berbayar Telkomvision di pasar kepada masyarakat, dan menawarkan produk-produk yang memikat masyarakat serta memberikan program pemasaran yang tepat agar masyarakat menjadi tertarik dan kemudian memutuskan untuk menjadi pelanggan Telkomvision. Dari hasil perhitungan gap yang terjadi antara persepsi dan ekspektasi bisa terlihat bahwa variabel Harga Perangkat, Harga Paket Prabayar, Jumlah Saluran Televisi, Kualitas Layanan, Jaminan Kontinuitas Layanan, dan Image Perusahaan merupakan variabel-variabel produk yang perlu dibenahi oleh pihak Telkomvision. Namun, perlu ditentukan prioritas tentang variabel mana yang perlu dibenahi terlebih dahulu, karena perusahaan tidak dapat memenuhi seluruh keinginan konsumen akan suatu produk. Oleh karena itu, Penelitian Proyek Akhir ini mengunakan tools Importance-Perception Analysis Map untuk menentukan variabel mana yang menjadi prioritas perusahaan untuk diperbaiki, untuk kemudian mengembangkan solusi bisnis berdasarkan variabel prioritas tersebut. Selain itu, pembahasan mengenai solusi bisnis ini juga menjelaskan tentang program komunikasi pemasaran yang akan dijalankan, agar solusi bisnis yang dihasilkan dapat memberikan hasil positif yang maksimal, disamping untuk meningkatkan awareness masyarakat akan produk TV Satelit Prabayar Telkomvision yang di Bandung sendiri relatif masih baru. 62

3 3.2 Analisa Solusi Bisnis Penentuan Variabel Prioritas Tabel 3.1 Perhitungan Gap Persepsi-Ekspektasi Variabel Persepsi Ekspektasi GAP Harga Perangkat Tersedia Paket Prabayar Harga Paket Prabayar Variasi Paket Prabayar Jumlah Saluran Televisi Kualitas Layanan Jaminan Kontinuitas Image Perusahaan Rata-rata Dari tabel di atas, berdasarkan hasil perhitungan gap, variabel-variabel yang perlu untuk dibenahi (memiliki nilai gap negatif) adalah sebagai berikut: - Harga Perangkat - Harga Paket Prabayar - Jumlah Saluran Televisi - Kualitas Layanan - Jaminan Kontinuitas Layanan - Image Perusahaan Setelah variabel yang memiliki gap negatif diketahui, variabel-variabel tersebut di-plot ke dalam Importance-Performance Analysis Map, agar perusahaan dapat menyusun mengetahui aspek mana yang harus dibenahi terlebih dahulu dari produk TV Satelit Prabayar Telkomvision. Perceptual mapping IPA (Importance Performance Analysis) dikembangkan oleh Martilla (dalam Huan & Beamen, 2005:2) dengan mengelompokkan atributatribut kualitas ke dalam empat kuadran berdasarkan tingkat performansi dan tingkat kepentingannya. 63

4 Gambar 3.2 Importance Performance Analysis (IPA) Map Keempat kuadran tersebut mengandung pengertian sebagai berikut: Kuadran 1 (low priority), menunjukkan daftar keinginan konsumen yang memiliki tingkat kepentingan yang rendah, serta masih menunukkan kinerja (kepuasan) yang rendah. Kuadran 2 (concentrate here), menunjukkan daftar keinginan konsumen yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, namun masih menunjukkan kinerja (kepuasan) yang rendah. Kuadran 3 (possibly over kill), menunjukkan daftar keinginan konsumen yang memiliki tingkat kepentingan yang rendah, namun telah menunjukkan kinerja (kepuasan) yang tinggi. Kuadran 4 (keep up the good work), menunjukkan daftar keinginan konsumen yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan sudah menunjukkan kinerja (kepuasan) yang tinggi. Hasil dari perhitungan skor SERVQUAL dan gap pada tiap-tiap variabel yang diteliti, kemudian di-plotting ke dalam Importance Performance Analysis Map, dengan menempatkan skor SERVQUAL untuk Persepsi Konsumen sebagai titik di koordinat sumbu X, dan skor SERVQUAL Tingkat Kepentingan atau Ekspektasi Konsumen sebagai titik di koordinat sumbu Y. Hasil dari mapping variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: 64

5 Gambar 3.3 Plotting Variabel-variabel Produk TV Satelit Prabayar Telkomvision 65

6 Plotting dari masing-masing variabel tersebut di dalam tiap-tiap kuadran adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Hasil Plotting Variabel pada Importance Performance Analysis Map Kuadran Keterangan Variabel (Low Perception-Low Expectation) Harga Paket Prabayar 1 LOW PRIORITY Image Perusahaan (Low Perception-High Expectation) 2 Harga Perangkat CONCENTRATE HERE (High Perception-Low Expectation) Variasi Paket Prabayar 3 POSSIBLY OVER KILL Tersedia Paket Prabayar (High Perception-Low Expectation) Jumlah Saluran Televisi 4 Kualitas Layanan KEEP UP THE GOOD WORK Jaminan Kontinuitas Layanan Hasil dari perhitungan nilai gap untuk variabel Harga Perangkat menunjukkan bahwa variabel tersebut memiliki nilai gap negatif terbesar diantara variabelvariabel lainnya. Kemudian dari hasil plotting di Importance Performance Analysis Map, posisi variabel Harga Perangkat berada pada kuadran 2, dimana konsumen berekspektasi tinggi untuk variabel ini (High Expectation), namun perusahaan belum dapat mendeliver hal tersebut sehingga variabel ini tidak sesuai dengan keinginan konsumen, yang dilihat dari rendahnya persepsi konsumen terhadap variabel ini (Low Expectation). Dari hasil analisa dengan menggunakan metode SERVQUAL dan mem-plotting Variabel Produk Telkomvision pada Importance Performance Analysis Map, terlihat bahwa variabel Harga Perangkat perlu untuk dibenahi lebih lanjut. Sedangkan untuk variabel yang juga masih bernilai negatif lainnya, yaitu Harga Paket Prabayar, Jumlah Saluran Televisi. Kualitas Layanan. Jaminan Kontinuitas Layanan, dan Image Perusahaan tidak mendapat prioritas untuk dibenahi karena variabel-variabel tersebut berada di luar kuadran kedua. Bahkan Jumlah Saluran Televisi, Kualitas Layanan, dan Jaminan Kontinutas Layanan berada pada kuadran 4, yang menandakan perusahaan berhasil untuk mengkomunikasikan keunggulan produk yang sesuai dengan ekpektasi pelanggan. 66

7 3.2.2 Perbandingan Harga Produk Tiap Operator Benchmarking yang dilakukan dikhususkan pada produk TV Satelit Telkomvision dengan produk Astro dan Indovision. Benchmarking terhadap kedua kompetitor dilakukan karena keduanya memiliki produk DTH (Direct to Home) atau disebut juga sebagai TV Satelit, yang memerlukan perangkat seperti parabola dan decoder agar layanan tersebut dapat dinikmati oleh pelanggan. 1. Indovision Untuk bisa berlangganan layanan TV Satelit dari Indovision, pelanggan tidak perlu membeli perangkat decoder dan parabola, sebab kedua perangkat tersebut disewakan kepada pelanggan dengan syarat pelanggan harus berlangganan salah satu paket saluran yang dinamakan paket Prime yang terdiri atas Prime Family, Prime Grande, Prime Sports, dan Prime Education selama minimal 12 bulan. Apabila pelanggan ternyata berlangganan kurang dari 12 bulan, maka perangkat decoder dan parabola harus dikembalikan dan pelanggan harus membayar biaya pencabutan perangkat sebesar Rp Namun bila pelanggan telah berlangganan selama 12 bulan atau lebih, jika pelanggan memutuskan untuk tidak lagi berlangganan Indovision, biaya pencabutan tidak akan dikenakan kepada pelanggan. Bila pelanggan membayar langsung untuk 12 bulan di muka, maka pelanggan akan mendapatkan penggratisan biaya berlangganan selama satu bulan. Selain paket Prime, pelanggan juga bisa berlangganan salah satu paket Ala Carte yang sifatnya pilihan (optional), artinya pelanggan boleh berlangganan atau boleh juga memilih untuk tidak berlangganan paket Ala Carte ini. Paket Ala Carte ini terdiri atas paket Movies, paket Sport, paket Oriental, dan paket Lain-lain. Tentunya apabila ingin berlangganan paket Ala Carte, selain membayar biaya berlangganan salah satu paket Prime, pelanggan harus menambahkan sejumlah biaya berlangganan untuk salah satu paket Ala Carte yang besarnya berbeda-beda tergantung pada pilihan paket yang diinginkan pelanggan. 67

8 Tabel 3.3 Informasi Paket Prime Family Indovision Paket Channel Harga Prime Family Cartoon Network Disney Channel Disney Playhouse Nickelodeon Baby TV Animal Planet National Geographic Discovery Channel Discovery Travel and Living Asian Food Channel Celestial Movies Vision2 Drama MNC Entertainment MNC News MNC Music CNN International CNBC Asia BBC World Al Jazeera International Channel News Asia Fashion TV Animax E! Entertainment Star World AXN MTV Asia Channel V Rp149,000 Tabel 3.4 Informasi Paket Prime Sports Indovision Paket Channel Harga Prime Sports Vision1 Sports ESPN Star Sports Eurosport Animal Planet National Geographic Discovery Channel Discovery Travel and Living Animax AXN Fox Crime Channel V MNC Entertainment MNC News MNC Music CNN International CNBC Asia BBC World Al Jazeera International Channel News Asia Fashion TV Rp149,000 68

9 Tabel 3.5 Informasi Paket Prime Grande Indovision Paket Channel Harga Prime Grande Cartoon Network Disney Channel Disney Playhouse Nickelodeon Baby TV Cbeebies BBC Knowledge Fox Crime Animal Planet National Geographic Discovery Channel Discovery Travel and Living Asian Food Channel Celestial Movies Vision2 Drama MNC Entertainment MNC News MNC Music CNN International CNBC Asia BBC World Al Jazeera International Channel News Asia Fashion TV Animax E! Entertainment Star World AXN MTV Asia Channel V Vision1 Sports ESPN Star Sports Eurosport Rp229,000 Tabel 3.6 Informasi Paket Ala Carte Indovision Paket Channel Harga Paket Movies Paket Sports Paket Oriental Lain-lain HBO HBO Signature Cinemax Star Movies Hallmark Vision1 Sports ESPN Star Sports Eurosport SETI Asia Plus Rp85,000 Rp55,000 Rp15,000 NHK World Premium Rp55,000 69

10 Tabel 3.7 Informasi Paket Prime Education Indovision Paket Channel Harga Prime Education Cartoon Network Disney Channel Disney Playhouse Nickelodeon Baby TV Cbeebies BBC Knowledge Animal Planet National Geographic Discovery Channel Discovery Travel and Living Asian Food Channel Vision2 Drama E! Entertainment Star World Fashion TV MNC Entertainment MNC News MNC Music CNN International Al Jazeera International Channel News Asia Rp149, Astro Sebagaimana Indovision, Astro juga menerapkan kebijakan menyewakan perangkat parabola dan decoder kepada para pelanggan, pelanggan hanya perlu membayar biaya pemasangan sebesar Rp Astro hanya memberikan satu jenis paket utama yang didapat pelanggan pada saat berlangganan, yaitu paket Astro Citta dengan harga Rp Astro juga menawarkan 3 buah paket optional kepada pelanggan yaitu Paket Arena, Paket Dinasti, dan Paket Sinema, yang masing-masing berharga Rp Apabila pelanggan berlangganan seluruh paket tambahan, maka akan mendapatkan diskon sehingga pelanggan yang seharusnya membayar Rp untuk paket Astro Citta ditambah paket Arena, Dinasti dan Sinema, dengan berlangganan ketiga paket tersebut secara bersamaan, pelanggan cukup membayar Rp saja, atau ada pemotongan harga sebesar Rp Pelanggan Astro minimal berlangganan paket Astro Citta selama 12 bulan, apabila pelanggan berlangganan kurang dari 12 bulan, perangkat harus dikembalikan dan pelanggan wajib membayar biaya administrasi sebesar Rp

11 Tabel 3.8 Informasi Paket Astro Citta Paket Channel Harga Astro Ceria Cartoon Network Nickelodeon Disney Playhouse Disney Channel Astro TVIQ Discovery Channel National Geographic Animal Planet Astro Awani CNN CCTV 9 Bloomberg Television Astro Citta BBC World AlJazeera Astro Aruna AXN Star World NHK Zee Animax Astro XPRESI Astro OASIS Discovery Travel & Living E! Entertainment Celestial Movies MTV Asia Channel V Rp150,000 Tabel 3.9 Informasi Paket Tambahan Astro Paket Channel Harga Paket Arena Astro Supersport ESPN Star Sports Goal TV 1 Goal TV 2 Astro Wah Lai Toi Astro Shuang Xing Rp50,000 CCTV 4 Paket Dinasti Phoenix Rp50,000 Paket Sinema TVB Xing He WATV HBO Cinemax Star Movies Rp50,000 71

12 3. Telkomvision Telkomvision memiliki banyak macam produk televisi berbayar yang menggunakan 2 jenis media yang berbeda, yaitu Direct to Home (DTH) yang menggunakan media perantara udara melalui sinyal yang dipancarkan oleh satelit, serta membutuhkan perangkat parabola dan decoder, TV kabel yang menggunakan media kabel baik analog maupun digital. Untuk pembahasan solusi bisnis ini, produk Telkomvision yang akan dijadikan perbandingan adalah produk Direct to Home Prepaid (TV Satelit Prabayar), sebagai varian produk yang sama sekali baru untuk produk televisi berbayar di Indonesia. Produk TV Satelit Prabayar ini menawarkan 10 macam varian paket dasar saluran televisi yang menggunakan voucher prabayar yang dapat dipilih sesuai keinginan konsumen. Selain itu, juga terdapat 6 buah paket kombinasi saluran televisi yang juga menggunakan voucher prabayar. Paket-paket tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.10 Klasifikasi Tarif dan Layanan Paket Dasar TV Satelit Prabayar Paket Channel Harga Dunia Anak Film Laris Berita Metropolitan Film Pelangi Musik Olahraga Pendidikan Paket Laga Populer Nickelodeon Disney Channel Cartoon Network HBO HBO Signature Cinemax CNN BBC World CNBC News World Star World Music Television (MTV) Discovery Travel and Living Asian Food Channnel Hallmark Star Movies KBS World Celestial Movies Music Television (MTV) Channel V ESPN Star Sports Ten Sports National Geographic Discovery Channel Animal Planet AXN Animax Discovery Real Time E! Entertainment Fashion TV Rp50,000 Rp65,000 Rp30,000 Rp50,000 Rp65,000 Rp65,000 Rp60,000 Rp40,000 Rp60,000 Rp50,000 72

13 Tabel 3.11 Klasifikasi Tarif dan Layanan Paket Keluarga DTH Pre-Paid Telkomvision Paket Channel Harga Keterangan HBO HBO Signature Cinemax Star World Music Television Discovery Travel & Living Keluarga Harmonis Keluarga Sportif Asian Food Channel Hallm ark Discovery Channel National Geographic Animal Planet Disney Channel Cartoon Network Nickelodeon Telkomvision Ch 2 ESPN Star Sports Ten Sports Star Movies KBS World Celestial Movies Discovery Channel National Geographic Animal Planet AXN Animax Discovery Real Tim e Telkomvision Ch 2 Rp150,000 Rp150,000 Pelanggan Membayar Per Paket Tabel 3.12 Klasifikasi Tarif dan Layanan Paket Spesial DTH Pre-Paid Telkomvision Paket Channel Harga Keterangan Star Sports KBS World Celestial Movies Disney Channel Spesial Riang Spesial Hiburan Spesial Seru Cartoon Network Nickelodeon AXN Animax Discovery Real Time Telkomvision Ch 2 HBO HBO Signature Cinemax Star World Music Television Discovery Travel & Living Asian Food Channel Hallmark Telkomvision Ch 2 ESPN Star Sports Ten Sports Discovery Channel National Geographic Animal Planet E! Entertainment Fashion TV Telkomvision Ch 2 Rp99,000 Rp99,000 Rp99,000 Pelanggan Membayar Per Paket 73

14 Tabel 3.13 Klasifikasi Tarif dan Layanan Paket Combo DTH Pre-Paid Telkomvision Paket Channel Harga Keterangan HBO HBO Signature Cinemax ESPN Star Sports Ten Sports Star Movies KBS World CNN Celestial Movies BBC World CNBC Combo Star World Music Television Discovery Travel and Living Asian Food Channel Hallmark Discovery Channel National Geographic Animal Planet Disney Channel Cartoon Network Nickelodeon AXN Animax Discovery Real Time Fashion TV Telkomvision Ch 2 Rp300,000 Pelanggan Membayar Per Paket Untuk bisa menikmati tayangan televisi prabayar Telkomvision, pelanggan harus memiliki perangkat decoder dan parabola, yang bisa dibeli dengan harga Rp Perangkat ini akan menjadi milik pelanggan. Harga perangkat inilah yang menjadi permasalahan dalam penelitian proyek akhir ini, karena mayoritas responden berpendapat bahwa harga tersebut terlalu mahal hanya untuk decoder dan parabola. Memang apabila biaya berlangganan antar operator diperbandingkan, maka akan tampak perbedaan yang sangat mencolok pada segi biaya yang harus dikeluarkan pembeli untuk berlangganan. Sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini: 74

15 Tabel 3.14 Perbandingan Biaya Berlangganan Masing-masing Produk Pay TV DTH Dari perhitungan tersebut, bisa terlihat bahwa perbedaan biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan Telkomvision dibandingkan dengan pelanggan Astro sangat besar, mencapai sekitar 2,3 juta rupiah, sedangkan perbedaan biaya dengan Indovision berbeda sekitar 1,6 juta rupiah. Perhitungan ini juga memperlihatkan bahwa, harga perangkat yang tinggi dan harus dibeli membuat perbedaan biaya yang harus dikeluarkan di dalam perbandingan harga di atas menjadi sangat timpang antara produk Telkomvision dengan produk pesaing. Dan kemungkinan besar, hal inilah yang membuat produk Telkomvision tidak menarik di mata calon pelanggan. Walaupun keberadaan paket prabayar yang bervariasi telah melebihi harapan calon pelanggan akan produk televisi berbayar dikarenakan kebebasan mereka untuk memilih saluran televisi yang akan ditonton. Oleh karena itu, solusi bisnis yang akan dikembangkan di dalam penelitian Proyek Akhir ini akan mengkombinasikan paket berlangganan dengan harga perangkat, yang diusahakan dapat menarik minat calon pelanggan untuk berlangganan produk TV Satelit Prabayar Telkomvision. Adapun masalah yang menyangkut harga paket prabayar yang lebih tinggi dibandingkan paket pascabayar, sebagaimana terlihat di dalam perbandingan biaya di atas, merupakan hal yang tak terhindarkan. Analogi untuk hal ini juga bisa terlihat dari pelanggan operator seluler prabayar yang juga harus membayar lebih mahal dibandingkan dengan pelanggan operator seluler pascabayar. Namun dengan adanya paket prabayar ini, konsumen diberikan kebebasan memilih saluran televisi yang ingin mereka tonton, dengan nominal harga voucher yang terjangkau. 75

16 3.2.3 Program Komunikasi Pemasaran Untuk mendukung program pemasaran yang telah dirumuskan agar berhasil dalam implementasinya, program komunikasi pemasaran yang baik harus mampu dilaksanakan oleh Telkomvision. Kelompok masyarakat yang menjadi target audience dari produk TV Satelit Prabayar Telkomvision ini, berdasarkan wawancara dengan pihak manajemen PT Indonusa Telemedia, terungkap bahwa produk ini diperuntukkan kepada segmen A-D berdasarkan segmentasi Socio Economic Status (SES). Walaupun kemudian ternyata segmentasi tersebut tidaklah cukup dan harus ditambahkan dengan segmentasi lainnya yaitu behavioristik dalam hal lama waktu menonton televisi dan juga faktor demografis lainnya yaitu tingkat pendidikan. Kemudian untuk menetapkan tujuan dari komunikasi pemasaran untuk produk TV Satelit Prabayar Telkomvision, perusahaan harus menentukan terlebih dahulu respon atau tanggapan yang diharapkan perusahaan akan muncul setelah penyampaan informasi tentang produk dilakukan. Untuk menganalisa hal ini, diterapkan tahapan-tahapan yang tercakup dalam buyer readiness stage: Sumber: Kotler, Gambar 3.4 Buyer Readiness Stages Tujuan dari Komunikasi Pemasaran produk TV Satelit Prabayar Telkomvision adalah, golongan masyarakat yang menjadi target market yang belum mengetahui keberadaan produk ini akan menjadi aware. Sedangkan yang telah mengetahui akan menjadi tertarik untuk menggunakan dan berlangganan produk ini. 76

17 Pesan yang akan disampaikan dalam komunikasi pemasaran produk TV Satelit Prabayar ini haruslah memenuhi konsep AIDA (Awareness, Interest, Desire, Action), yaitu target market harus menyadari kehadiran produk ini, menimbulkan ketertarikan, memunculkan keinginan untuk menggunakan produk ini, dan pada akhirnya akan melakukan tindakan berlangganan produk TV Satelit Prabayar Telkomvision. Menurut Kotler (2005), terdapat tiga hal yang bisa dijadikan pertimbangan untuk menyampaikan pesan kepada target market,yaitu: Rational appeals, berhubungan dengan hal-hal yang disukai oleh target pasar, berupa pesan mengenai produk atau jasa yang berkualitas, ekonomis, serta berhubungan dengan nilai maupun performansi dari produk atau jasa itu sendiri. Emotional appeals, berisi pesan yang berhubungan dengan emosi yang positif maupun negatif, ketakutan, rasa bersalah, cinta, humor, kebanggaan, dan kebahagiaan. Moral appeals, mengarahkan perasaan atau pengertian dari target pasar mengenai hal-hal yang seharusnya, hal yang benar maupun salah. Untuk pemasaran produk TV Satelit Prabayar Telkomvision ini, pesan yang disampaikan akan menerapkan pendekatan Rational Appeals, dikarenakan pembelian produk TV Satelit Prabayar ini lebih merupakan pembelian yang bersifat kognitif yang didasari oleh pemikiran rasional. Pesan yang akan disampaikan kepada target market dititikberatkan pada aspek harga yang terjangkau dan pelayanan produk TV Satelit Prabayar Telkomvision. Pemilihan kedua aspek ini didasarkan pada variabel hasil analisa faktor yang terdapat di bab sebelumnya Periklanan (Advertising) Periklanan disini berfungsi sebagai awareness builder, yang dibawa oleh bermacam-macam media, dan biasanya periklanan ini menghabiskan porsi terbesar dari anggaran Komunikasi Pemasaran. Pemasaran di media massa 77

18 merupakan pesan terencana, non personal, dan bersifat satu arah yang dibayarkan oleh suatu sponsor dan disebarkan kepada penonton atau hadirin yang menyaksikan atau mendengar tentang suatu merek yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku mereka (Duncan, 2002). Iklan yang digunakan dalam mengenalkan layanan TV Satelit Prabayar Telkomvision ini kepada target pasar berisi berbagai informasi mengenai layanan TV Satelit Prabayar Telkomvision. a. Koran Ulasan mengenai layanan TV Satelit Prabayar Telkomvision pada media ini berisikan keterangan produk TV Satelit Prabayar Telkomvision dan kelebihan produk ini. b. Televisi Iklan layanan TV Satelit Prabayar Telkomvision yang ditampilkan adalah berupa keunggulan sistem prabayar yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, yang akan memberikan pelanggan saluran televisi yang ingin mereka lihat. c. Billboard Penempatan billboard TV Satelit Prabayar Telkomvision itu harus diletakkan di tempat yang strategis yang dapat dilihat oleh banyak orang terutama oleh masyarakat yang menjadi target market dari Telkomvision. Contoh dari tempattempat strategis tersebut misalnya di tepi jalan-jalan protokol, sekitar gedung perkantoran maupun area perbelanjaan (supermarket atau mall). d. Brosur Brosur yang akan digunakan untuk mengedukasi target pasar tersebut berisi mengenai ulasan yang cukup mendetail mengenai layanan TV Satelit Prabayar Telkomvision, beserta harga dan paket yang ditawarkan. Pada brosur tersebut, juga disertakan alamat Pusat Pelayanan Telkom yang dapat memberikan layanan TV Satelit Prabayar Telkomvision atau website Telkomvision, baik untuk konfirmasi atau untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. 78

19 Brosur tersebut dapat ditempatkan di berbagai outlet yang berhubungan dengan layanan PT Telkom, serta area potensial lain seperti toko elektronik dan pameran yang berhubungan dengan teknologi seperti pameran elektronik. Brosur yang telah dirancang untuk disebarkan, dapat dibuat kembali bila diperlukan, artinya jika terdapat perubahan dalam isi brosur sesuai dengan kebutuhan maka brosur tersebut dapat dirancang ulang untuk kemudian disebarkan kembali Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi Penjualan adalah sebuah fungsi komunikasi pemasaran yang mendorong aksi pembelian dengan menambahkan nilai yang nyata atau tangible dalam penawaran suatu merek produk. Promosi penjualan bersifat jangka pendek, dengan penawaran nilai tambah yang didesain untuk mendorong dan mempercepat respon dari calon pelanggan (Duncan, 2002). Selain itu, program-program promosi penjualan dapat dipergunakan untuk meretensi pelanggan TV Satelit Prabayar Telkomvision, dan memastikan terus mengalirnya income dari pelanggan ke dalam perusahaan Penjualan Personal (Personal Selling) Penjualan Personal adalah komunikasi dua arah dimana sang penjual menginterpretasikan fitur dari suatu merek yang berhubugan dengan keuntungan yang akan diperoleh calon pembeli (Duncan, 2002). Peran yang dijalankan oleh sales person dalam personal selling adalah sebagai berikut: Mempertahankan atau menjaga konsumen yang telah berhasil didapatkan. Mengakuisisi atau mendatangkan pelanggan baru 79

20 3.3 Alternatif Solusi Bisnis Harga Perangkat Dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada para responden, yang kemudian diolah dengan menggunakan metode gap SERVQUAL dan di-plot pada Importance-Performance Analysis Map, didapat bahwa salah satu variabel produk Telkomvision, yaitu harga perangkat, menjadi variabel yang harus dibenahi oleh perusahaan. Pada hasil perhitungan gap, variabel harge perangkat ini memiliki nilai gap negatif terbesar. Selain itu, pada plotting Importance-Performance Analysis Map, variabel ini berada pada kuadran 2, yaitu Low Perception-High Expectation yang perlu mendapatkan prioritas dari perusahaan untuk dibenahi. Sebelum diciptakan solusi bisnis untuk variabel harga perangkat ini, perlu dianalisa terlebih dahulu mengenai model bisnis yang dijalankan oleh Telkomvision. Tujuannya adalah agar solusi bisnis yang diciptakan dapat sesuai dengan strategi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Setelah menganalisa model bisnis dari Telkomvision, hal selanjutnya dilakukan adalah menganalisa struktur biaya dari Telkomvision. Tujuan dari dilakukannya analisa terhadap struktur biata dari Telkomvision ini masih sama, yaitu agar solusi bisnis yang diciptakan dapat sesuai dengan strategi bisnis dari perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajemen, terungkap bahwa bisnis model dari Telkomvision adalah penyedia konten atau isi, dalam artian Telkomvision hanya menyediakan content dari siaran televisi berbayar seperti saluran televisi HBO, ESPN, CNN, tanpa menjadi distributor atau menyewakan perangkat-perangkat pendukung seperti decoder dan parabola. Hal yang dilakukan oleh Telkomvision ini berbeda dengan apa yang dilakukan oleh operator televisi satelit berbayar lainnya seperti Astro dan Indovision, yang selain menyediakan content, mereka juga menyewakan perangkat-perangkat pendukung layanan mereka seperti parabola dan decoder. Pihak yang bertindak sebagai penyalur atau distributor perangkat pendukung untuk layanan televisi berbayar Telkomvision adalah pihak Agent Distributor 80

21 (AD). Dari hasil wawancara dengan pihak manajemen, didapat pula informasi bahwa biasanya dalam proses impor perangkat pendukung di sisi Customer Premises Equipment ini, margin laba yang didapat cukup besar. Hal ini menyebabkan cukup banyak pihak yang kemudian berebut untuk menjadi importir sekaligus distributor dari perangkat parabola dan decoder yang bisa mendukung layanan dari Telkomvision. Dikarenakan Telkomvision tidak melakukan bisnis perangkat, maka secara otomatis pengadaan perangkat tidak masuk ke dalam struktur biaya (cost structure) dari Telkomvision, sehingga untuk menciptakan strategi pengembangan produk yang menarik bagi para calon pelanggan, terutama dalam hal harga perangkat, perusahaan perlu merangkul pihak Agent Distributor (AD) untuk membuat penawaran produk yang menarik dan lebih affordable bagi para calon pelanggan. Atau bisa juga perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaanperusahaan financing seperti Adira atau Columbia untuk bisa menyicil harga perangkat agar bisa lebih affordable bagi para calon pelanggan. Salah satu contoh strategi yang diambil adalah dengan mengikat pelanggan selama enam bulan dengan membayar biaya bulanan untuk berlangganan yang sebenarnya adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mencicil perangkat parabola dan decoder. Selain itu, dengan bekerja sama dengan pihak perusahaan financing, perusahaan bisa memberikan hadiah langsung kepada pelanggan baru yang melakukan cicilan, atau kepada pelanggan yang berhasil melunasi cicilan sebelum masa berlaku cicilan selesai. Untuk membuat pelanggan semakin berminat untuk melakukan pembayaran cicilan perangkat, Telkomvision sebaiknya memberikan tambahan berupa kebebasan konsumen untuk memilih paket voucher prabayar saluran televisi kombinasi yang telah tersedia, seperti paket Spesial dan paket Keluarga. 81

22 Jenis paket yang pertama, untuk sementara disebut sebagai paket A, merupakan paket yang meminjamkan perangkat dan decoder kepada pelanggan dengan biaya sewa Rp per bulan. Dengan biaya sewa ini, pelanggan mendapatkan gratis salah satu paket Keluarga, baik Keluarga Harmonis maupun Keluarga Sportif, ditambah dengan dua macam Paket Dasar yang bisa dipilih sesuai keinginan pelanggan. Tabel 3.15 Rekomendasi Paket Baru Telkomvision (Paket A) Sementara untuk jenis paket yang kedua, disebut sebagai paket B, dikeluarkan beberapa saat setelah paket A diluncurkan. Tujuannya agar paket ini tidak secara langsung meng- kanibal paket A. Paket B ini juga menyewakan decoder dan parabola kepada pelanggan dengan biaya Rp per bulan. Pelanggan juga mendapatkan gratis salah satu Paket Spesial dan mendapat tambahan satu Paket Dasar yang baik paket Spesial dan paket Dasar ini keduanya dapat di pilih dan diganti oleh pelanggan setiap bulannya. Tujuan peluncuran kedua paket adalah agar baik harga perangkat dan paket semakin affordable bagi para calon pelanggan Telkomvision. Selain itu faktor kebebasan memilih paket yang akan ditonton oleh pelanggan diharapkan akan menjadi faktor daya tarik bagi para calon pelanggan. Tabel 3.16 Rekomendasi Paket Baru Telkomvision (Paket B) Selain itu, Telkomvision juga bisa melakukan kerjasama dengan pihak Bank, misalkan dengan Bank Mandiri, untuk memberikan diskon khusus kepada 82

23 pelanggan yang juga nasabah Bank Mandiri, untuk mendapatkan diskon potongan misalnya sebesar 50% apabila mereka melakukan autodebet pembayaran paketpaket tersebut dengan menggunakan rekening Bank Mandiri. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan antusiasme nasabah Bank Mandiri untuk berlangganan Telkomvision. Selain itu, kerjasama dengan bank-bank yang memiliki basis nasabah besar akan sangat membantu nasabah untuk membayar tagihan bulanan tanpa harus datang ke Kantor Pelayanan Telkom atau Plasa Telkom. Untuk mencegah pelanggan terlalu cepat melepas statusnya sebagai pelanggan layanan ini, maka sebaiknya Telkomvision membebankan biaya administrasi yang bisa menghambat pelanggan untuk menghentikan berlangganan produk TV Satelit Prabayar Telkomvision, misalkan biaya administrasi tersebut adalah Rp Namun apabila pelanggan telah melewati masa minimal berlangganan selama dua belas bulan, maka perangkat akan menjadi milik pelanggan, dan pelanggan tidak perlu lagi membayarkan uang cicilan perangkat, cukup membeli paket-paket voucher prabayar yang ada, baik Paket Dasar maupun Paket Kombinasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan Segmentasi Baru untuk Produk TV Satelit Prabayar Telkomvision Segmentasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan, yaitu Socio Economic Status (SES) yang didasarkan pada pengeluaran pelanggan per bulan kurang tepat, karena segmen A yang memiliki daya beli paling tinggi dalam segmentasi tersebut, justru memiliki waktu menonton televisi yang paling sedikit dibandingkan dengan segmen lainnya. Setelah mengetahui kenyatan tersebut, pihak perusahaan kemudian menyasar segmen B dan C yang waktu untuk menyaksikan televisinya lebih banyak, selain mampu untuk membeli perangkat parabola dan decoder Telkomvision. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan menambahkan kategori lain selain sekedar status sosial ekonomi dalam segmentasi pelanggan, dengan menambahkan kategori segmentasi baru, yaitu lama waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi. Semakin banyak waktu yang dihabiskan calon pelanggan untuk menonton televisi, 83

24 maka kemungkinan akan semakin besar pula minat mereka untuk menjadi pelanggan televisi berbayar, termasuk Telkomvision. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh AGB Nielsen, komposisi kepemirsaan segmen A, B dan segmen C ini mencapai sekitar 75% dari jumlah keseluruhan pemirsa, dan merupakan segmen dengan kepemirsaan nomor dua tertinggi setelah segmen E. Namun, segmen C ini bukanlah sebuah segmen yang homogen, karena segmen C ini terbagi menjadi dua, yaitu anggota segmen yang berpendidikan rendah dengan yang berpendidikan tinggi. Semakin tinggi pendidikan dari suatu anggota segmen, maka akan semakin rendah kepemirsaan televisinya, khusunya untuk stasiun-stasiun televisi nasional. Hal ini juga harus menjadi perhatian perusahaan dalam membidik calon pelanggan untuk TV Satelit Prabayar Telkomvision, karena bisa saja segmen C yang berpendidikan tinggi ini merasa jenuh dengan tayangan yang ada, oleh karena itu, merupakan kesempatan bagi Telkomvision untuk merebut mind share di benak para calon pelanggan baru dengan menawarkan penawaran paket baru yang menarik dan terjangkau. Dengan demikian, ada satu lagi kategori yang harus ditambahkan dalam proses segementasi calon pelanggan layanan TV Satelit Prabayar Telkomvision, yaitu tingkat pendidikan dari calon pelanggan Marketing Communication Periklanan (Advertising) Dari kuesioner yang telah disebarkan kepada para responden, juga terdapat pertanyaan-pertanyaan mengenai aspek-aspek promosi dari Telkomvision terutama dari sisi periklanan. Analisis mengenai aspek periklanan dalam program Komunikasi Pemasaran TV Satelit Prabayar Telkomvision ini adalah sebagai berikut: 84

25 Pernah Mengetahui Iklan Telkomvision 3% 1% 3% 32% 61% Belum Pernah 1-3 Kali 4-6 Kali 7-10 Kali > 10 Kali Gambar 3.5 Komposisi Responden yang Pernah Mengetahui Iklan Telkomvision Dari Gambar 3.5, dapat terlihat bahwa dari seluruh responden yang diteliti, yang mengaku mengetahui iklan Telkomvision hanya sekitar 39% dari jumlah keseluruhan responden. Berarti terdapat selisih 12% dengan jumlah responden yang mengaku mengetahui produk Telkomvision, yang bisa diasumsikan bahwa sekitar 12% responden tersebut mengetahui Telkomvision dari rekan atau keluarga. Gambar 3.6 Minat Responden Setelah Melihat atau Mendengar Iklan Telkomvision 85

26 Kemudian mengenai minat responden setelah mereka melihat atau mendengar iklan Telkomvision, 62% dari keseluruhan responden tersebut menjawab bahwa mereka merasa biasa saja, atau bisa juga disebut mereka tidak tergerak untuk berlangganan Telkomvision, 10% menjawab bahwa mereka kurang berminat, 18% menjawab bahwa mereka tidak berminat, dan hanya 10% yang menjawab bahwa mereka berminat untuk berlangganan Telkomvision. Dari fakta-fakta di atas tampak bahwa sepertinya kegiatan advertising yang dilakukan oleh perusahaan belum mampu untuk menciptakan interest bagi para responden untuk mencari tahu lebih jauh mengenai produk Telkomvision. Oleh karena itu sebaiknya kegiatan periklanan yang mampu menarik perhatian masyarakat sebaiknya dilakukan dengan menggunakan media-media sebagai berikut: a. Surat Kabar Koran merupakan media yang penting dalam mengedukasi target pasar. Media koran digunakan sebagai salah satu media untuk mengedukasi target pasar, karena: Sekitar 68,9% masyakat perkotaan seperti Bandung, menggunakan surat kabar sebagai sumber informasi, nomor dua terbesar setelah pesawat televisi (Yanti Sugarda, 2007). Informasi yang disampaikan di dalam surat kabar bisa lebih mendetail dibandingkan informasi yang disampaikan melalui pesawat televisi. Karena surat kabar itu sendiri terbagi-bagi menjadi koran nasional, lokal, dan juga masih bisa terbagi lagi menjadi isinya, perusahaan bisa menempatkan iklan dengan lebih efektif yang sesuai dengan target pasar yang dituju. Dan untuk beriklan di surat kabar, pemilihan Harian Umum Pikiran Rakyat menjadi pilihan yang baik karena PR menguasai sekitar 50% market share surat kabar di Jawa Barat 1, dan hal ini sesuai dengan target market yang dituju di dalam penelitian proyek akhir ini. 1 Ign. Eko Adiwaluyo, Harian Pikiran Rakyat, Unggul dalam isi dan distribusi, Majalah Marketing: Edisi khusus Top Brand, diambil dari /File.ashx? Id=4927, diakses pada 28 Mei

27 b. Televisi Media televisi dipergunakan dikarenakan karena memiliki exposure yang terbesar dibandingkan dengan media-media periklanan lainnya. Selain itu televisi juga banyak digunakan perusahaa-perusahaan baik yang bisnisnya berupa Business to Business (B2B), maupun Business to Consumer (B2C) untuk mengkomunikasikan produk mereka (Duncan, 2002). Alasan lain yang mendukung periklanan dengan menggunakan media televisi ini dalam mengedukasi target pasar adalah sebagai berikut: Sebagian besar masyarakat perkotaan (94,8%), seperti Bandung menggunakan televisi sebagai sumber informasi (Sugarda: 2007). Penggunaan media televisi memungkinkan perusahaan mengkomunikasikan produk mereka dengan lebih baik, karena kombinasi antara unsur audio dan visual dapat memberikan kesan yang menarik bagi para pemirsa, terutama mereka yang menjadi target market perusahaan. Adanya layanan TV Satelit Prabayar Telkomvision, akan menjadi solusi menarik bagi mereka yang ingin menikmati hiburan televisi berbayar dengan saluran televisi yang lebih sesuai dengan keinginan mereka. Melalui tayangan iklan tersebut, target pasar akan mengetahui adanya layanan TV Satelit Prabayar Telkomvision yang menjawab kebutuhan mereka. Berdasarkan hasil riset dari AGB Nielsen pada bulan Maret 2008, segmen menengah (SES C) memiliki komposisi kepemirsaan televisi yang tertinggi, yaitu sekitar 50,4%, disusul segmen AB sebesar 25,7% dan segmen DE sebesar 23,9%. Kepemirsaan segmen C ini terbagi lagi menjadi segmen C yang berpendidikan tinggi dan segmen C yang berpendidikan rendah. Pemirsa segmen C yang berpendidikan tinggi memiliki waktu rata-rata menonton televisi sekitar 20 jam perbulannya, dan kebanyakan anggota segmen ini menonton di pagi hari (pukul ) dengan mayoritas acara yang ditonton adalah Berita dan Informasi. 87

28 Sedangkan pemirsa segmen C yang berpendidikan rendah memiliki waktu ratarata menonton televisi lebih tinggi, sekitar 58 jam perbulannya, dan kebanyakan anggota segmen ini menonton di pagi hari (pukul ) dengan mayoritas acara yang ditonton adalah Serial dan Hiburan. Melihat fakta tersebut, maka perusahaan bisa memilih untuk mengiklankan produk TV Satelit Prabayar Telkomvision, untuk menciptakan awareness kepada target market di segmen C apakah perlu menayangkan iklan di jam Prime Time ( ) untuk menjangkau segmen C yang berpendidikan rendah, atau mungkin menayangkan iklan di pagi hari (pukul ) untuk menjangkau kalangan segmen C yang berpendidikan lebih tinggi. Namun, penggunaan media televisi juga bukan tanpa kelemahan. Dengan terlalu banyaknya iklan yang harus disaksikan pemirsa di televisi, bisa menimbulkan resistensi dari penerima pesan. Keberadaan remote control televisi membuat penerima pesan bisa dengan segera memindahkan saluran televisi begitu sebuah iklan muncul, dan membuat keefektifan beriklan di televisi menjadi dipertanyakan. Selain itu, dengan terlalu luasnya kelompok masyarakat yang bisa dijangkau televisi, periklanan menggunakan media televisi akan menjadi tidak efektif apabila ternyata komunikasi produk ternyata diterima kelompok masyarakat yang bukan target market dari produk TV Satelit Telkomvision. c. Papan Reklame (Billboard) Pemasangan Papan Reklame di tempat-tempat strategis berguna untuk menjangkau target market kemanapun mereka pergi, terutama untuk meningkatkan awareness pada saat responden tidak melakukan apa-apa seperti ketika sedang duduk-duduk di dalam bus atau sedang berhenti di lampu merah, dan dengan memasang papan reklame di lampu merah, target market yang sedang melihat-lihat ke sekitarnya akan melihat papan reklame Telkomvision. 88

29 Selama ini ternyata Telkomvision telah menerapkan kebijakan pemasangan papan reklame di tempat-tempat umum seperti kafe yang telah menjadi pengguna Telkomvision seperti di kafe Ngopi Doeloe, dan hal tersebut berguna untuk menimbulkan awareness pengunjung kafe tersebut akan keberadaan produk televisi berbayar Telkomvision. Selain itu, sebaiknya perusahaan juga mempertimbangkan untuk meletakkan promosi di papan reklame yang terletak di persimpangan lampu merah yang ramai seperti di Simpang Dago, Soekarno Hatta, dan lainnya untuk menimbulkan awareness produk Telkomvision kepada para pengguna jalan raya yang sedang menunggu pergantian lampu lalu lintas. d. Internet (website dan iklan komersial) Menurut Duncan (2002), penggunaan media internet untuk mengkomunikasikan produk TV Satelit Prabayar Telkomvision memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut: Interaktif, karena perusahaan dan pelanggan bisa terlibat di dalam sebuah dialog mengenai suatu produk. Fleksibilitas, karena perusahaan dapat mengubah informasi mengenai produkproduk mereka di dalam website dengan cepat. Tepat Sasaran, karena mereka yang membuka website Telkomvision biasanya telah tertarik untuk menjadi pengguna, dan berusaha mencari informasi lebih mendalam tentang produk-produk Telkomvision. Telkomvision telah menerapkan komunikasi pemasaran dengan menggunakan website. Dengan adanya website calon pelanggan bisa mengetahui produk-produk yang ditawarkan perusahaan, termasuk salah satunya produk TV Satelit Prabayar. Hanya mungkin keefektifan media internet sebagai media komunikasi pemasaran tidak akan terlalu tinggi, karena penggunaan internet sebagai sumber informasi oleh masyarakat perkotaan di Indonesia belum terlalu tinggi, yakni hanya sebesar 16,4% (Sugarda, 2007). 89

30 e. Brosur Penggunaan brosur dalam menyampaikan informasi mengenai adanya layanan TV Satelit Prabayar Telkomvision dapat digunakan di berbagai tempat yang dinilai potensial, seperti misalkan di ruang tunggu Plasa Telkom, atau ruang tunggu tempat-tempat umum seperti Stasiun Bandung, Bandara Husein Sastranegara, tempat-tempat tunggu bioskop, dan lainnya. Dengan menggunakan brosur, informasi dapat disampaikan dengan lebih fleksibel, karena di dalam brosur tersebut informasi mengenai produk TV Satelit Prabayar Telkomvision dapat disampaikan dengan lebih lengkap dan mendetail, serta akan lebih mudah disebarluaskan kepada orang lain Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan yang digunakan oleh Telkomvision adalah dengan memberikan harga promo kepada calon pelanggan, kemudian untuk meretensi konsumen yang sudah menjadi pelanggan, perlu dimasukkan program gratis mendapatkan voucher salah satu paket acara setiap pembelian beberapa buah voucher paket kombinasi. Contoh program yang bisa dimasukkan ke dalam sales promotion Telkomvision adalah, setelah masa cicilan perangkat decoder dan parabola selesai, maka pelanggan yang telah resmi memiliki parabola mendapatkan gratis salah satu voucher paket dasar setiap berlangganan salah satu paket voucher prabayar kombinasi Keluarga selama tiga bulan, untuk digabungkan dengan paket prabayar di bulan berikutnya, baik itu paket dasar maupun paket kombinasi. Program ini disebut sebagai program Buy n Free. Atau bisa juga gratis memilih salah satu voucher paket dasar setelah berlangganan salah satu voucher salah satu paket parabayar kombinasi Spesial selama lima bulan, untuk digabungkan dengan paket prabayar yang dibeli pelanggan di bulan berikutnya, baik paket prabayar maupun paket kombinasi. 90

31 Dengan menawarkan dua program ini, diharapkan pembeli akan terus menggunakan produk Telkomvision, dan memastikan income masuk ke perusahaan Penjualan Personal (Personal Selling) Tugas dari penjualan personal sekarang ini adalah fokus pada memecahkan masalah yang dihadapi oleh konsumen, dan menciptakan value atau nilai kepada konsumen (Duncan, 2002). Walaupun penjualan personal kebanyakan diterapkan di produk yang diperuntukkan kepada industri business to business (B2B), akan tetapi penjualan personal juga termasuk ke dalam fungsi utama di dalam penjualan produk-produk konsumsi seperti asuransi, real estate, mobil, layanan profesional, layanan keuangan, dan produk yang berharga premium. Dan sebagai sebuah produk tertiary dan berharga cukup tinggi, maka metode personal selling perlu untuk diterapkan dalam komunikasi pemasaran produk TV Satelit Prabayar Telkomvision ini, yaitu dengan memasarkan produk TV Satelit Prabayar ini dengan metode door to door ke rumah-rumah calon pelanggan Telkomvision. Dengan teknologi, kualitas, dan jenis produk yang tidak jauh berbeda dengan produk-produk pesaing seperti Astro dan Indovision, maka layanan prima yang diberikan perusahaan kepada pelanggan menjadi suatu diferensiasi vital di dalam komunikasi pemasaran produk ini. Oleh karena itu, salesperson haruslah menjadi pihak yang menjembatani perusahaan dengan konsumen secara personal. Akibatnya, salesperson menjadi gambaran dari kredibilitas perusahaan di mata konsumen dan calon pelanggan. Jangan sampai terjadi, image dari Telkomvision menjadi rusak dikarenakan ulah segelintir salesperson yang hanya berorientasi kepada target yang dibebankan kepada mereka semata-mata tanpa memikirkan dampak jangka panjang dari tindakan mereka. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk mengambil tenaga salesperson yang berasal dari luar perusahaan (outsource), karena kredibilitas dan 91

32 rasa memiliki perusahaan dari oleh tenaga outsource sangat diragukan. Bisa jadi para tenaga outsource ini hanya target oriented tanpa memikirkan dampak tindakan mereka yang bisa jadi justru merusak image perusahaan, walaupun tidak dipungkiri juga kemungkinan ada juga tenaga salesperson ousource yang profesional. Oleh karena itu, Telkomvision harus mampu melatih para salesperson perusahaan agar mampu memberikan informasi kepada pelanggan mengenai keberadaan produk TV Satelit Prabayar Telkomvision, serta memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan. 92

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Indonusa Telemedia, merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, didirikan pada tahun 1997 oleh PT Telkom, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SOLUSI BISNIS

BAB IV IMPLEMENTASI SOLUSI BISNIS BAB IV IMPLEMENTASI SOLUSI BISNIS 4.1 Model Konseptual Gambar 4.1 Model Konseptual Implementasi Solusi Bisnis Dalam pengimplementasian solusi bisnis untuk produk TV Satelit Prabayar Telkomvision ini, solusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomvision

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomvision BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan 1.1.1 Sejarah Singkat PT Indonusa Telemedia yang didirikan pada tahun 1997 oleh RCTI, Telkom, Megacell, dan DATAKOM ASIA, merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stasiun televisi berlangganan merupakan stasiun penyiaran yang mendapatkan anggaran operasional secara swadaya melalui potensi siaran iklan, iuran para pelanggan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN INDUSTRI TELEVISI BERLANGGANAN DI INDONESIA

BAB III TINJAUAN INDUSTRI TELEVISI BERLANGGANAN DI INDONESIA BAB III TINJAUAN INDUSTRI TELEVISI BERLANGGANAN DI INDONESIA III.1. SEJARAH TELEVISI BERLANGGANAN III.1.1. Sejarah Televisi Berlangganan di Dunia Ide dasar munculnya Televisi Berlangganan sudah muncul

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Conceptual Framework PT Indonusa Telemedia Gambar 2.1 Conceptual Framework Untuk mengembangkan program pengembangan produk dan komunikasi pemasaran untuk produk prabayar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. ANALISA KONDISI INDUSTRI TELEVISI BERLANGGANAN DI INDONESIA IV.1.1. Struktur Persaingan dalam Industri Televisi Berlangganan di Indonesia Industri televisi berlangganan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan yang sudah dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa permasalahan utama yang sedang dihadapi perusahaan adalah rendahnya jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk menghilangkan kepenatan, ketegangan, kejenuhan dan rasa letih karena kegiatan rutinitas yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada tahun pada tahun 2010. Sedangkan Obyek penelitian adalah PT First Media Tbk ( First Media ) adalah operator multimedia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Indonusa Telemedia adalah anak perusahaan PT Telkom Indonesia yang menjadi andalan di bidang jasa multimedia interaktif. PT Indonusa menyediakan layanan televisi berbayar dengan teknologi satelit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kehidupan masyarakat modern yang memasuki era globalisasi, komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam sebuah proses

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk

IV. PEMBAHASAN. pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk IV. PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Promosi Perusahaan Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas

BAB I PENDAHULUAN. Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas harian masyarakat seluruh dunia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bahkan usia

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data dari hasil penelitian yang penulis peroleh mengenai pelaksanaan promotion mix di bank bjb. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan akan tatanan dan tuntutan hukum di dalam masyarakat memberikan akibat dari perkembangan hukum itu sendiri, termasuk halnya di bidang perkembangan sarana

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Marketing 2.1.1 Barang Konsumsi Barang Konsumsi (consumer goods) adalah produk yang ditujukan untuk pengguna akhir. Dasar klasifikasi barang konsumsi yang biasa digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teresterial (gratis) maupun televisi berlangganan. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. teresterial (gratis) maupun televisi berlangganan. Seiring dengan perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri televisi semakin hari semakin pesat, baik televisi teresterial (gratis) maupun televisi berlangganan. Seiring dengan perkembangan industri televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat,

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat, BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat, banyaknya produk produk sejenis dengan segmentasi pasar yang sama menambah

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PAY TV DIRECT TO HOME PRABAYAR TELKOMVISION PROYEK AKHIR. Oleh: EKO PRASETYO NIM:

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PAY TV DIRECT TO HOME PRABAYAR TELKOMVISION PROYEK AKHIR. Oleh: EKO PRASETYO NIM: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK PAY TV DIRECT TO HOME PRABAYAR TELKOMVISION PROYEK AKHIR Oleh: EKO PRASETYO NIM: 29106418 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN SEJARAH SINGKAT PT INDONUSA TELEMEDIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN SEJARAH SINGKAT PT INDONUSA TELEMEDIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1.1.1 SEJARAH SINGKAT PT INDONUSA TELEMEDIA PT Indonusa Telemedia (Telkom Vision) yang didirikan pada tanggal 7 Mei 1997, merupakan perusahaan swasta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Penutup 6-1

BAB 6 PENUTUP. Penutup 6-1 BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Hasil analisis pengolahan data yang telah dilakukan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : a. Faktor-faktor yang menjadi petimbangan pelanggan untuk menggunakan dan memilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan 83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan laba yaitu dengan melaksanakan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6. 1 Kesimpulan 1. Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data diperoleh bahwa segmentasi untuk produk kartu selular CDMA Esia dibagi menjadi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh teknologi yang semakin modern oleh karena itu peran

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat melakukan perjalanan termasuk jasa penerbangan. Daya beli masyarakat semakin

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga

Lebih terperinci

3. SOLUSI BISNIS 3.1. ALTERNATIF SOLUSI BISNIS

3. SOLUSI BISNIS 3.1. ALTERNATIF SOLUSI BISNIS 3. SOLUSI BISNIS 3.1. ALTERNATIF SOLUSI BISNIS Wright, Warner & Winter (1978:649) menyebutkan bahwa iklan, PR, penjualan personal dan promosi penjualan merupakan bagian dari bauran promosi. Senada dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, banyaknya informasi dan kemudahan untuk mengakses suatu informasi, membuat konsumen semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Global Trend adalah salah satu program yang disiarkan oleh televisi berlangganan indovision yakni MNC Fashion. Global Trend berisikan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian 4.1.1. Pemilihan Responden Pada bab yang ke empat dari skripsi yang di buat oleh penulis, penulis melakukan wawancara mendalam (deep interview) dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu :

BAB V PENUTUP. kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu : BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan untuk menjawab tujuan pembelajaran studi kasus ini, yaitu : 1. Mengenai situasi kompetisi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat persaingan ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Para pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PROMOSI DAN BAURAN PROMOSI 1. Pengertian Promosi Menurut Lupiyodadi(2001 :108), promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan bisnisnya dari layanan dengan portofolio POTS (Plain Ordinary

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan bisnisnya dari layanan dengan portofolio POTS (Plain Ordinary BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis telekomunikasi yang terjadi begitu cepat telah menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global dan mendasar yang mendorong lahirnya lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Interaksi yang terbentuk oleh adanya komunikasi, dapat menciptakan terbinanya hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi ini,dimana kegiatan bisnis diwarnai dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi antara perusahaan satu dengan lainnya. Terlebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN. program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang bisa menampilkan program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang paling digemari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian

Lebih terperinci

Pengukuran Efektivitas Program Promosi UseeTV Telkom Witel Bali Selatan dengan menggunakan Konsep Consumer Decision Model

Pengukuran Efektivitas Program Promosi UseeTV Telkom Witel Bali Selatan dengan menggunakan Konsep Consumer Decision Model ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 973 Pengukuran Efektivitas Program Promosi UseeTV Telkom Witel Bali Selatan dengan menggunakan Konsep Consumer Decision Model

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan menonton televisi sudah menjadi kebutuhan pokok yang dilakukan masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Variabel yang Dianggap Penting Variabel-variabel yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih sepeda motor yaitu : - Desain sepeda motor yang menarik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Gambaran umum tentang Telkomvision 1. Riwayat singkat TelkomVision TelkomVision merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang Jasa Penyiaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Banyak pilihan media yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih layanan TV Berlangganan Terdapat 14 faktor yang dipentingkan oleh konsumen TV Berlangganan Indovision

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Institusi pendidikan khususnya perguruan tinggi adalah inkubator Sumber Daya Manusia (SDM) sebuah bangsa yang diharapkan melahirkan generasi-generasi berkualitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. lima orang sebagai responden dalam kegiatan wawancara mendalam (in-depht. responden yang penulis dapatkan secara random :

BAB IV HASIL PENELITIAN. lima orang sebagai responden dalam kegiatan wawancara mendalam (in-depht. responden yang penulis dapatkan secara random : BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Pada bab yang ke empat dari penyajian data yang di buat oleh penulis, penulis melakukan observasi random terlebih dahulu terhadap para pelanggan Speedy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan persaingan. Sebuah perusahaan yang dapat bertahan dalam kompetisi seperti ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia sekarang ini tidak bisa terlepas dari alat komunikasi yang sangat dibutuhkan untuk menghubungkan orang-orang di berbagai tempat, seperti kota, negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang semakin pesat berkembang mendorong bagi pelaku pasar untuk dapat menyasar konsumen menggunakan teknologi yang telah berkembang. Hal ini

Lebih terperinci

yang relatif dekat dengan lokasi toko oleh lebih dari satu orang kurir, atau bentuk lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan toko tesebut.

yang relatif dekat dengan lokasi toko oleh lebih dari satu orang kurir, atau bentuk lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan toko tesebut. BAB 5 PROMOSI Bentuk promosi Promosi sebagai bagian dari strategi pemasaran memegang peranan yang penting bagi kelangsungan usaha suatu toko. Secara spesifik, promosi merupakan elemen dari pemasaran bauran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat yang didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Website

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share) Durianto,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share) Durianto, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan pasar dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan produknya dan merebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada bermacam-macam bentuk promosi, seperti iklan, potongan harga,

BAB I PENDAHULUAN. Ada bermacam-macam bentuk promosi, seperti iklan, potongan harga, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ada bermacam-macam bentuk promosi, seperti iklan, potongan harga, bahkan ada yang membagi-bagikan produknya gratis kepada para pengunjung. Iklan dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era global ini persaingan antar dunia perfilman yang semakin ketat membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing untuk memberikan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Promosi atau promotion yang dalam dekade terakhir ini sering disebut juga

BAB I PENDAHULUAN. Promosi atau promotion yang dalam dekade terakhir ini sering disebut juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Promosi atau promotion yang dalam dekade terakhir ini sering disebut juga sebagai komunikasi pemasaran (marketing communication) diasumsikan sebagai salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, media komunikasi kini berkembang semakin pesat. Salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan semakin canggih

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Promosi Pada kegiatan pemasaran terdapat suatu kegiatan yang mempunyai peran penting dalam mengkomunikasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, kegiatan tersebut

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB III. Profil perusahaan. bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu

BAB III. Profil perusahaan. bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu BAB III Profil perusahaan 3.1 Tinjauan umum perusahaan Teknologi yang berkembang saat ini besar pengaruhnya terhadap bidang - bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu menyalurkan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 24 BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori II.1.1. Komunikasi dan Komunikasi Efektif Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada kelompok lain untuk memberitahu atau untuk merubah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. di!catakao baik. Hal ini dapat dilihat dari penaoganan layanan atau service level. 1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. di!catakao baik. Hal ini dapat dilihat dari penaoganan layanan atau service level. 1.1 Latar Belakang BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa merupakan unsur penting pada banyak industri, sebingga suatu pemsahaan perlu memberikan kualitas layanan yang baik bagi pelanggan. Salah satu jenis industri jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin ketat, karena itu diperlukan upaya-upaya dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah mengalami perkembangan

Lebih terperinci