BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. 3.1 Latar Belakang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. 3.1 Latar Belakang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta"

Transkripsi

1 68 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Latar Belakang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Penyelenggaraan kepariwisataan memiliki arti yang strategis dalam mendorong peningkatan ekonomi, sosial, budaya, teknologi, keamanan dan ketertiban suatu daerah tujuan wisata. Pariwisata sebagai kegiatan sistemik yang bersifat multi dimensi, multi sektoral, multi disipliner dan memiliki ranah nasional dan internasional perlu dikembangkan dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat luas. Aktivitas kepariwisataan harus mampu memberikan manfaat yang seluas-luasnya dan berpihak kepada komunitas lokal. Penyelenggara kepariwisataan sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan strategis seperti isu keamanan, wabah penyakit, kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Namun fakta menunjukkan bahwa negara-negara dan kota-kota besar di dunia mampu mengatasi kendala kepariwisataan tersebut antara lain dengan memanfaatkan peluang potensi pasar yang ditransformasikan ke dalam bentuk penyediaan produk pariwisata yang berdaya siang dan dikemas sebagai daya tarik destinasi. Pengembangan/pembangunan kepariwisataan di Provinsi DKI Jakarta harus memiliki kekuatan dengan segenap potensi yang dimiliki, agar mampu menghadapi persaingan yang semakin kuat baik di tingkat nasional maupun internasional.

2 69 Potensi dan berbagai fasilitas kepariwisataan yang dimiliki sebagai daya tarik tujuan pariwisata antara lain: Kawasan/Objek Wisata Kepulauan Seribu, Sunda Kelapa Kota Tua, Pasar Baru - Lapangan Banteng, Taman Merdeka/Monas, Taman Margasatwa Ragunan, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Taman Mini Indonesia Indah, Bumi Perkembangan dan Taman Bunga Cibubur, Taman Impian Jaya Ancol, Hutan Kota Srengseng Sawah, Pasar Bunga Rawa Belong, Pusat Industri Kecil Pulo Gadung, Kali Pasanggrahan Karang Tengah, Kampung Asri Banjar Sari, dan Kampung Asri Rawa Jati. Hotel/Akomodasi - Bintang : 178 buah / kamar - Non Bintang : 312 buah / kamar Biro Perjalanan Wisata : Hiburan Umum : Restoran/Rumah Makan : Jasa Impresariat : 149 Jasa PCO/PEO : 138 Jasa Konsultasi Pariwisata : 15 Peluang pasar pariwisata dunia sangat terbuka lebar, sebagaimana dilaporkan World Tourism Organization (WTO) yang memproyeksikan perjalanan manusia secara global (seluruh dunia) pada tahun 2010 akan mencapai 1,06 milyar orang, dan pada tahun 2020 akan mencapai 1,56 milyar orang (meningkat 4,1%). Di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2010 akan dikunjungi lebih dari 362 juta wisatawan dan pada tahun 2020 akan mencapai 485 juta wisatawan. Pada tahun 2009 kunjungan wisatawan mancanegara ke

3 Jakarta sebanyak orang dan wisatawan nusantara sebanyak orang Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai struktur organisasi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Selain itu juga akan dijelaskan personil dan deskripsi tugas di UPT Pusat Pengembangan dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Struktur organisasi dasar pada UPT Pusat Pengembangan dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta secara garis besar terdiri dari Kepala Pusat sebagai pemimpin tertinggi yang langsung mengontrol Subbagian Tata Usaha, Seksi Teknologi Informasi Pariwisata, Seksi Teknologi Informasi Pariwisata, dan Subkelompok Jabatan Fungsional.

4 Struktur Organisasi Dasar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta KEPALA DINAS WAKIL KEPALA SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEPEGAWAIA N SUB BAGIAN PROGRA M DAN ANGG ARAN SUB BAGIAN KEUANG AN BIDANG PENGKA JIAN DAN PENGEMBAN G BIDANG PEMBERDAYA AN MASY ARAK AT BIDANG PENGELOLAAN DAYA TARIK DESTINASI BIDANG PROMO SI BIDANG INDUSTRI PARIWISATA BIDANG PRASAR ANA DAN SAR ANA BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SEKSI PRODUK SEKSI KOMU NITAS SEKSI ATRAKSI ACARA SEKSI PROMO SI DALAM SEKSI HIBURAN DAN SEKSI PRASAR ANA SEKSI PENGAWASAN INDUSTRI PARIWISATA DAN SEKSI ANALISIS PASAR SEKSI KELEMBAGA AN SEKSI ATRAKSI ALAM DAN BUATAN SEKSI PROMO SI LUAR NEGERI SEKSI AKOMODASI DAN RESTORAN SEKSI SARANA SEKSI PENGAWASAN BENDA CAGAR BUDAYA SEKSI REGULASI SEKSI SUMBER DAYA SEKSI SEJARAH D AN PERMUSEUM SEKSI HUBUN GAN INTERNASION SEKSI USA HA JASA PARIWISATA SEKSI PENATAAN LINGKUN GAN SEKSI PENINDA KAN SUKU DINAS PARIWISATA KOTA ADMINISTRASI SUKU DINAS KEBUDAYAAN KOTA ADMINISTRASI SUKU DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KAB ADMINISTRASI SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI INDUSTRI PARIWISATA SEKSI ATRAKSI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKSI MONITORING SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKSI PERGELARAN DAN PAMERAN SEKSI PRASARANA DAN SARANA SEKSI PELAYANAN DAN MONITORING SEKSI KEPARIWISATAA N SEKSI DINAS PARIWISATAN DAN KECAMATAMAN SEKSI DINAS KEBUDAYAAN KECAMATAN SEKSI KEBUDAYAAN Gambar Bagan susunan organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta

5 3.2.2 Struktur UPT Pusat Pengembangan dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta 72 KEPALA PUSAT SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI TEKNOLOGI INFORMASI PARIWISATA SEKSI PELAYANAN INFORMASI SUB KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar Bagan susunan organisasi UPT Pusat Pengembangan dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta

6 Personil dan Deksripsi Tugas Deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing personil berdasarkan struktur organisasi yang digambarkan pada sub-bab sebelumnya, adalah sebagai berikut: 1. Kepala Pusat Tugas dan tanggung jawab Kepala Pusat adalah sebagai berikut: Memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam fungsi-fungsi dari Pusat Pengembangan dan Pelayanan Informasi. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Subbagian, Seksi, dan Subkelompok Jabatan Fungsional. 2. Subbagian Tata Usaha Tugas dan tanggung jawab Subbagian Tata Usaha adalah sebagai berikut: Menghimpun, meneliti, mengelola, dan menyusun program dan rencana kegiatan operasional. Mengelola surat-menyurat, pengetikan, penggandaan, serta pendistribusian. Melaksanakan urusan perlengkapan dan kerumahtanggaan. Melakukan urusan kepegawaian. Melaksanakan urusan keuangan. Melaksanakan urusan keamanan, ketertiban, dan kebersihan. Mengkoordinasikan penyajian data dan informasi. Mengkoordinasikan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan operasional.

7 74 3. Seksi Teknologi Informasi Pariwisata Tugas dan tanggung jawab Seksi Teknologi Informasi Pariwisata adalah sebagai berikut: Menyusun rencana kegiatan operasional. Menyusun rencana sistem informasi kepariwisataan. Menyediakan fasilitas jasa dan informasi pariwisata. Melakukan pencatatan pengguna fasilitas jasa informasi pariwisata. Memelihara fasilitas dan meningkatkan kualitas informasi pariwisata. Melaksanakan kerja sama dengan instansi lain dalam rangka pengembangan informasi pariwisata. Mengendalikan, mengevaluasi, dan menyusun laporan kegiatan operasional. 4. Seksi Pelayanan Informasi Tugas dan tanggung jawab Seksi Pelayanan Informasi adalah sebagai berikut: Menyusun rencana kegiatan operasional. Menyiapkan dan menyajikan bahan pelayanan informasi pariwisata. Melakukan pencatatan kunjungan tamu yang memperoleh pelayanan informasi. Memelihara fasilitas dan meningkatkan kualitas pelayanan informasi. Mengendalikan, mengevaluasi, dan menyusun laporan kegiatan operasional.

8 75 5. Subkelompok Jabatan Fungsional Tugas dan tanggung jawab Subkelompok Jabatan Fungsional adalah melakukan kegiatan dalam menunjang tugas dan fungsi Pusat Pengembangan dan Pelayanan Informasi sesuai dengan keahliannya masing-masing. 3.3 Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Visi Jakarta sebagai destinasi pariwisata dan kebudayaan bertaraf internasional. Misi Mengembangkan segenap sumber daya dan produk pariwisata dan kebudayaan. Mendorong pemberdayaan sumber daya manusia, komunitas, serta kelembagaan pariwisata dan kebudayaan. Mengembangkan sarana dan prasarana aktivitas pariwisata dan kebudayaan. Mengembangkan promosi dan publisitas pariwisata dan kebudayaan. Mewujudkan tata kelola penyelenggaraan urusan pariwisata dan kebudayaan yang akuntabel, efektif, dan efisien. 3.4 Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta A. Pengembangan Kepariwisataan Rencana Strategi (RENSTRA) pengembangan kepariwisataan tahun menetapkan: 1. Arah kebijakan umum pembangunan pariwisata, antara lain:

9 76 a. Menetapkan kaedah good governmance dalam penyelenggaraan urusan kepariwisataan. b. Melaksanakan promosi dan pelayanan pariwisata di pintu masuk DKI Jakarta, antara lain bandara Soekarno-Hatta, pelabuhan laut, stasiun kereta api, dan terminal bus. c. Menetapkan peran aktif dan aktivitas kerja sama dan aliansi strategi dari komunitas/lembaga/asosiasi/organisasi kepariwisataan nasional, regional, dan internasional dalam memacu percepatan pariwisata ibukota Jakarta. 2. Visi Menjadikan Jakarta sebagai destinasi wisata utama melalui pemberdayaan masyarakat yang berperan dalam dinamika pariwisata global. 3. Misi a. Mengembangkan jati diri citra kota Jakarta yang berwawasan pariwisata. b. Mendorong perkembangan pariwisata yang berkualitas dan memiliki daya saing dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi kota Jakarta. c. Mengembangkan destinasi wisata kota Jakarta melalui peran serta masyarakat.

10 77 4. Rencana Strategis a. Melakukan promosi intensif, mengembangkan kreatifitas pemasaran, dan memberikan pelayanan serta kemudahan yang memuaskan wisatawan. b. Mendukung peran aktif komunitas dan menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder, serta mempertimbangkan perlunya Badan Pariwisata Jakarta untuk mempercepat pencapaian misi dan visi pengembangan pariwisata Jakarta. c. Mendorong perumusan kebijakan/peraturan yang mendukung optimalisasi dan efektifitas program pengembangan. B. Pengembangan Informasi Pariwisata Berdasarkan strategi pengembangan kepariwisataan tersebut di atas, ditetapkan visi, misi, rencana strategi, tujuan, dan sasaran pengembangan informasi pariwisata sebagai berikut: 1. Visi Informasi pariwisata Jakarta terdepan dalam dinamika pariwisata global. 2. Misi a. Mengembangkan pelayanan informasi pariwisata untuk memberikan kepuasan kepada wisatawan/masyarakat. b. Mengembangkan penyebaran informasi pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. 3. Rencana Strategi a. Meningkatkan sarana pelayanan dan penyediaan bahan informasi pariwisata.

11 78 b. Meningkatkan mutu pelayanan informasi pariwisata melalui teknologi informasi. c. Meningkatkan pelayanan dan penyebaran informasi pariwisata melalui kerja sama kemitraan. 4. Tujuan Tujuan pengembangan dan pelayanan informasi pariwisata adalah: a. Memberikan kemudahan kepada wisatawan/masyarakat dalam memperoleh informasi pariwisata yang akurat. b. Mendorong peningkatan kunjungan wisatawan melalui penyebaran informasi pariwisata. 5. Sasaran Sasaran pengembangan dan pelayanan informasi pariwisata yaitu pemangku kepentingan, lembaga pemerintah dan swasta, wisatawan, serta masyarakat. 3.5 Analisis Sistem yang Berjalan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan pengamatan penulis terhadap situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta ( yang dilakukan dari tanggal 20 September 2010, didapatkan bahwa teknologi yang digunakan pada situs tersebut sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini. Konten dari situs yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta masih berbasis teks dan terlihat belum menggunakan konsep multimedia secara keseluruhan. Hal ini menyebabkan tidak adanya

12 79 interaksi yang baik antara pengunjung dengan situs. Pengunjung hanya bisa melihat isi dari situs secara statis, tidak bisa melakukan umpan balik (feedback) terhadap tempat-tempat dan berita-berita yang disediakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, seperti melakukan review tempat, memberikan komentar pada berita, berbagi berita, dan sebagainya. Selain itu, informasi yang disediakan juga kurang variatif. Dalam memberikan informasi mengenai tempat-tempat di Jakarta, situs hanya menampilkan nama tempat, alamat tempat, dan nomor telepon yang bisa dihubungi (full-text) dan tidak ada gambar, video, atau peta yang bisa memberikan visualisasi yang lebih baik kepada pengunjung. Untuk memperoleh informasi mengenai tempat yang akan dicari, pengguna tidak bisa menggunakan fasilitas pencarian yang ada sehingga harus mencari secara manual. Hal ini memerlukan waktu yang lebih lama/tidak efisien. 3.6 Kuesioner Untuk mengetahui permasalahan yang ada pada situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, maka kami melakukan pengumpulan data. Salah satu metode yang dipilih untuk mengumpulkan data adalah dengan metode pembagian kuesioner secara langsung terhadap responden setelah melihat situs Dari data hasil kuesioner kemudian dianalisis untuk mengetahui permasalahan yang ada pada situs tersebut.

13 Tujuan Kuesioner Adapun tujuan dari pelaksanaan kuesioner ini adalah untuk membantu dalam pengumpulan data, sehingga dapat diketahui: 1 Sumber masalah apa saja yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dalam menyampaikan informasi kepada pengunjung melalui situs. 2 Informasi-informasi apa saja yang menurut responden perlu ditambahkan pada aplikasi situs ini sehingga dapat menjadi lebih informatif dan juga memberikan solusi bagi permasalahan yang ada. Pelaksanaan kuesioner dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2010 dan diberikan kepada 52 responden secara acak tanpa melihat latar belakang pendidikannya. Pada saat mengisi kuesioner, responden diminta untuk membuka situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang sudah ada. Kuesioner ini disebar melalui media Internet, seperti , messenger, Facebook dan Twitter.

14 Hasil Analisis Kuesioner Berdasarkan hasil kuesioner dari responden, dapat diketahui data-data sebagai berikut: 1. Seberapa sering Anda menggunakan fasilitas Internet? Sangat sering Sering Biasa saja Jarang Sangat jarang 41 responden 8 responden 3 responden 0 responden 0 responden 15% 6% 0% 0% 79% Sangat sering Sering Biasa Jarang Sangat jarang Gambar Hasil kuesioner pertanyaan ke-1 Dari 52 responden, 41 responden menyatakan mereka sangat sering menggunakan fasilitas Internet. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penyampaian informasi melalui Internet sangat efektif dalam mempromosikan sektor pariwisata di Provinsi DKI Jakarta.

15 82 2. Biasanya Anda menggunakan fasilitas Internet untuk hal apa saja? (jawaban bisa dipilih lebih dari satu) Browsing 50 responden Chatting 40 responden Kirim 39 responden Download 39 responden Lainnya 9 responden 22% 5% 28% Browsing Chatting 22% 23% Kirim Download Lainnya Gambar Hasil kuesioner pertanyaan ke-2 Dari persentase diatas, dimana sebanyak 28% responden lebih suka melakukan browsing, terbukti bahwa fasilitas Internet menjadi sarana utama dalam proses pencarian informasi. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta untuk mempromosikan sektor pariwisatanya.

16 3. Apakah Anda setuju bahwa Internet merupakan sarana penyampaian informasi yang efektif? 83 Sangat Setuju Setuju Biasa saja Kurang setuju Tidak setuju 19 responden 30 responden 3 responden 0 responden 0 responden 6% 0% 0% 58% 36% Sangat setuju Set uju Biasa saja Kurang setuju Tidak setuju Gambar Hasil kuesioner pertanyaan ke-3 Terdapat 30 dari 52 responden yang menyatakan setuju dan 19 responden menyatakan sangat setuju bahwa Internet merupakan cara penyampaian informasi yang efektif. Dari pernyataan ini dapat diambil kesimpulan bahwa Internet dapat dijadikan sebagai acuan utama dalam proses pencarian informasi.

17 84 4. Seberapa sering anda berwisata dalam 1 bulan? Sangat sering Sering Biasa saja Jarang Sangat jarang 1 responden 6 responden 10 responden 25 responden 10 responden 2% 19% 12% 19% Sangat sering Sering 48% Biasa Jarang Sangat jarang Gambar Hasil kuesioner pertanyaan ke-4 Data di atas menunjukan sebanyak 7 responden yang sering berwisata dalam sebulan dan 10 responden bersifat netral. Dari pertanyaan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada beberapa responden yang memiliki keinginan untuk bepergian dan berpotensi mencari informasi mengenai tempat-tempat wisata dan hiburan, baik itu berupa informasi tentang hotel dan akomodasi, event yang sedang dilaksanakan di tempat tersebut, dan sebagainya.

18 85 5. Darimana anda mendapat informasi tentang pariwisata Jakarta? (jawaban bisa dipilih lebih dari satu) Artikel Internet Iklan Teman Lainnya 12 responden 24 responden 12 responden 40 responden 4 responden 4% 44% 13% 26% Artikel Internet Iklan 13% Teman Lainnya Gambar Hasil kuesioner pertanyaan ke-5 Sebanyak 44% responden menyatakan mendapatkan informasi mengenai pariwisata di Provinsi DKI Jakarta melalui teman. Hal ini memberi arti bahwa informasi melalui media lain perlu dikembangkan, seperti situs, agar mempermudah mereka dalam memperoleh informasi seperti yang didukung oleh data yang ditunjukkan pada pertanyaan ke-1.

19 6. Apakah anda merasa kesulitan dalam mencari informasi tentang tempat pariwisata di Provinsi DKI Jakarta? 86 Sangat kesulitan Kesulitan Biasa saja Mudah Sangat mudah 2 responden 11 responden 29 responden 8 responden 2 responden 4% 4% 15% 56% 21% Sangat Kesulitan Kesulitan Biasa saja Mudah Sangat mudah Gambar Hasil kuesioner pertanyaan ke-6 Mayoritas responden, yaitu sebanyak 29 orang merasa biasa saja, sebanyak 11 orang merasa kesulitan, dan 2 orang merasa sangat kesulitan dalam mencari informasi mengenai pariwisata di Provinsi DKI Jakarta. Untuk itu, diperlukan informasi yang lebih interaktif dan dapat diakses dimana saja sehingga mereka dapat memperoleh informasi dengan lebih efisien.

20 7. Apakah sebelumnya Anda tahu situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta ( 87 Ya Tidak 19 responden 33 responden 37% 63% Ya Tidak Gambar Hasil kuesioner pertanyaan ke-7 Sebanyak 63% responden tidak tahu situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta ( Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya penyampaian informasi dan publikasi kepada masyarakat mengenai situs tersebut, padahal situs tersebut sudah diluncurkan sejak tahun Untuk itu penulis menggunakan API Facebook dan Twitter sebagai sarana untuk publikasi dan membentuk suatu komunitas di kalangan pengguna agar pengguna dapat saling berinteraksi baik dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta maupun sesama pengguna lainnya.

21 88 8. Menurut Anda, bagaimana interaksi yang diberikan situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta kepada pengguna yang ada saat ini? Sangat interaktif Interaktif Biasa saja Kurang interaktif Tidak interaktif 0 responden 9 responden 23 responden 17 responden 3 responden 33% 6% 17% 44% Sangat interaktif Interaktif Biasa saja Kurang interaktif Tidak interaktif Gambar Hasil kuesioner pertanyaan ke-8 Sebanyak 23 responden menyatakan bahwa tampilan situs yang sudah ada saat ini biasa saja dan 17 menyatakan kurang interaktif. Hal ini menunjukkan bahwa dari sisi tampilan, situs tersebut perlu diperbaiki dengan cara memberikan lebih banyak interaksi kepada pengunjung sehingga mereka tidak bosan mengunjungi situs tersebut.

22 9. Menurut Anda, bagaimana penyampaian informasi yang diberikan di situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta saat ini? 89 Sangat informatif Informatif Biasa saja Kurang informatif Tidak informatif 4 responden 6 responden 17 responden 23 responden 3 responden 6% 8% 11% Sangat informatif 43% 32% Informatif Biasa saja Kurang informatif Tidak informatif Gambar Hasil kuesioner pertanyaan ke-9 Terdapat 17 responden yang berpendapat bahwa penyampaian informasi pada situs yang sudah ada saat ini biasa saja dan 23 responden berpendapat kurang informatif. Hal ini menunjukkan bahwa perlu ditambah informasi yang lebih berguna untuk pengunjung situs. Contohnya informasi pada tempat, tidak hanya alamat dan kontak yang bisa dihubungi, namun juga informasi lainnya yang lebih detail.

23 Menurut Anda, perlukah situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang sudah ada dimodifikasi agar terlihat lebih interaktif (adanya interaksi antara pengunjung dengan situs)? Sangat perlu Perlu Biasa saja Kurang perlu Tidak perlu 24 responden 20 responden 4 responden 2 responden 2 responden 8% 4% 4% Sangat perlu 38% 46% Perlu Biasa saja Kurang perlu Tidak perlu Gambar Hasil kuesioner pertanyaan ke-10 Sebanyak 44 responden (lebih dari 80%) berpendapat bahwa situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta perlu dimodifikasi. Data ini memberikan kesimpulan bahwa situs yang ada perlu diubah dan ditambah fiturnya agar menjadi lebih interaktif.

24 Menurut Anda, apakah perlu adanya informasi berbasiskan peta di dalam situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta (dapat memperoleh rute tempat yang dicari)? Sangat perlu Perlu Biasa saja Kurang perlu Tidak perlu 36 responden 15 responden 1 responden 0 responden 0 responden 0% 2% 0% 29% 69% Sangat perlu Perlu Biasa saja Kurang perlu Tidak perlu Gambar Hasil kuesioner pertanyaan ke-11 Hampir semua responden memilih perlu bahkan sangat perlu untuk adanya informasi berbasis peta. Hal ini membuktikan bahwa situs tersebut perlu diberi peta interaktif sehingga memudahkan pengunjung untuk memperoleh letak tempat secara akurat dan dapat melakukan pencarian arah ke tempat yang ingin dituju.

25 Analisis Masalah pada Situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Dari hasil analisis dan kuesioner, ditemukan beberapa masalah yang dihadapi dari berjalannya sistem yang sudah ada. Beberapa permasalahan dan kelemahan sistem yang sudah berjalan antara lain: 1. Teknologi yang digunakan tidak relevan dengan perkembangan teknologi web saat ini. Teknologi yang digunakan pada situs masih menggunakan teknologi lama yang menyebabkan situs menjadi kurang menarik bagi pengguna. Pada desainnya, situs masih menggunakan HTML4, CSS2, dan hanya memasukkan sedikit unsur jquery di dalamnya. Saat ini, teknologi HTML4 dan CSS2 sudah ketinggalan zaman karena tampilannya yang statis, sehingga terlihat kurang menarik bagi pengunjung situs. 2. Informasi yang disediakan tidak berbasis multimedia. Situs hanya menampilkan informasi yang berbasis teks (kurang tersedianya foto-foto atau peta yang mendeskripsikan tempat-tempat yang ada di Provinsi DKI Jakarta) sehingga pengunjung kurang bisa memvisualisasikan tempat-tempat tersebut. Hal ini menyebabkan penyampaian informasi yang ditujukan kepada pengunjung menjadi kurang maksimal. 3. Tidak adanya interaksi antara pengunjung dengan situs. Pengunjung hanya bisa melihat konten dari situs. Mereka tidak bisa memberikan umpan balik (feedback) terhadap konten yang ada, seperti melakukan review tempat, memberikan komentar pada berita, dan berbagi (sharing) berita. Hal ini membuat situs menjadi terlihat membosankan bagi pengunjung.

26 Usulan Pemecahan Masalah Dari hasil analisis permasalahan yang telah disebutkan diatas, dapat diketahui bahwa dibutuhkan sebuah sistem berupa aplikasi situs yang dapat memberikan informasi lebih detail dengan tampilan yang menarik dan lebih interaktif. Aplikasi yang akan dibuat yaitu sebuah situs yang berbasis multimedia dan menggabungkan konsep web 2.0 dan mashup. Terdapat beberapa fasilitas yang mendukung proses penyampaian informasi, antara lain sebagai berikut: Admin dapat menulis berita yang berhubungan dengan Jakarta. Admin dan pengguna dapat memberikan komentar terhadap berita. Admin dan pengguna dapat menambah tempat baru yang ada di Jakarta. Admin dan pengguna dapat menambahkan event mengenai tempat yang dimilikinya. Admin dan pengguna dapat melakukan pencarian tempat yang ada di Provinsi DKI Jakarta dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk peta dinamis. Admin dan pengguna dapat melakukan pencarian berita yang telah dipublikasikan sebelumnya oleh admin. Admin dan pengguna dapat melakukan get direction (mendapatkan rute dari posisinya ke tempat yang ingin dituju). Pengguna dapat melakukan follow tempat yang menjadi favoritnya sehingga dapat memperoleh event terbaru dari tempat tersebut. Pengguna dapat melakukan review tempat. Pengguna dapat melakukan sharing berita ke akun Twitter atau Facebooknya.

27 Perancangan Aplikasi yang Diusulkan Model Use Case Sistem yang Dirancang Gambar Model use case sistem yang dirancang

28 95 Pada gambar diatas, diagram use case, terdapat dua aktor dan dua puluh case. Berikut penjelasan mengenai diagram diatas: 1. Admin: Melakukan login. Melakukan validasi atas tempat baru yang dibuat oleh pengguna. Menulis berita baru. Mengubah berita. Menghapus berita. Menulis komentar pada bagian berita. Menambah tempat. Mengubah tempat. Menghapus tempat. Menambah event. Mengubah event. Menghapus event. Melakukan pencarian tempat. Melakukan pencarian berita. Melakukan get direction. 2. Pengguna/Member: Melakukan login. Melakukan login dengan akun Facebook. Registrasi anggota. Melakukan follow tempat.

29 96 Melakukan unfollow tempat. Menulis review tempat. Menulis komentar pada bagian berita. Menambah tempat. Mengubah tempat. Menghapus tempat. Menambah event. Mengubah event. Menghapus event. Melakukan pencarian tempat. Melakukan pencarian berita. Melakukan get direction Deskripsi Use Case Sistem yang Dirancang 1. Login Tabel 3.1 Deskripsi use case login Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor menulis username dan password pada form login. Login Pengguna Untuk berinteraksi dengan sistem. Pengguna harus melakukan registrasi terlebih dahulu. Respon sistem: 2. Sistem melakukan validasi username dan password pada basis data. 3. Jika kondisi benar, arahkan ke halaman utama dan buat sessionnya.

30 97 2. Login dengan akun Facebook Tabel 3.2 Deskripsi use case login dengan akun Facebook Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tombol Facebook login 3. Jika belum login Facebook, maka aktor harus menulis dan password Facebooknya. Tetapi jika sudah, aktor tidak akan diminta untuk menuliskan hal-hal tersebut. 6. Aktor mengklik tombol allow untuk memperbolehkan situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta mengambil data diri aktor dari facebook.com. Login dengan akun Facebook Pengguna Untuk berinteraksi dengan sistem tanpa harus registrasi pada situs Dinas Pariwisata DKI Jakarta terlebih dahulu. Aktor harus terdaftar sebagai pengguna Facebook. Respon sistem: 2. Sistem berkomunikasi dengan facebook.com melalui API Facebook. 4. Facebook melakukan validasi dan password pada basis data mereka. 5. Jika kondisi benar, arahkan ke halaman konfirmasi untuk mengizinkan situs mengambil data diri aktor. 7. Jika telah di-allow, arahkan ke halaman utama dan buat sessionnya. 3. Registrasi anggota Use case: Aktor: Tujuan: Tabel 3.3 Deskripsi use case registrasi anggota Registrasi anggota Pengguna. Aktor melakukan registrasi pada sistem agar dapat berinteraksi. Aktor harus memiliki . Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: Respon sistem: 1. Aktor mengisi form registrasi. 2. Sistem melakukan validasi format isi form yang dimasukan oleh aktor. 3. Jika kondisi benar, data akan disimpan ke dalam basis data. 4. Sistem akan menampilkan pesan

31 98 bahwa aktor telah berhasil registrasi. 4. Follow tempat Tabel 3.4 Deskripsi use case follow tempat Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tautan salah satu tempat yang ia cari. 3. Aktor mengklik tombol follow pada halaman tempat tersebut. Follow tempat. Pengguna. Aktor mendapatkan notifikasi event at as tempat yang ia follow. Aktor telah login terlebih dahulu. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan data tempat yang telah dipilih sebelumnya oleh aktor. 4. Sistem menyimpan data bahwa aktor mem-follow tempat yang ia pilih. 5. Sistem menampilkan pesan bahwa aktor telah berhasil mem-follow tempat tersebut. 5. Unfollow tempat Tabel 3.5 Deskripsi use case unfollow tempat Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tautan salah satu tempat yang ia cari. 3. Aktor mengklik tombol unfollow pada halaman tempat tersebut. Unfollow tempat. Pengguna. Aktor berhenti mendapatkan notifikasi event atas tempat yang sebelumnya telah di-follow. Aktor telah login terlebih dahulu. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan data tempat yang telah dipilih sebelumnya oleh aktor. 4. Sistem menghapus data yang sebelumnya telah dibuat saat aktor mem-follow tempat itu. 5. Sistem menampilkan pesan bahwa aktor telah berhasil meng-unfollow tempat tersebut.

32 99 6. Review tempat Tabel 3.6 Deskripsi use case review tempat Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tautan salah satu tempat yang ia cari. 3. Aktor mengklik tab review pada halaman profil tempat. 5. Aktor menulis review dan memberikan nilai tentang tempat tersebut. Review tempat. Pengguna. Aktor dapat menilai suatu tempat layak untuk dikunjungi atau tidak. Aktor telah login terlebih dahulu. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan data tempat yang telah dipilih sebelumnya oleh aktor. 4. Sistem menampilkan hasil review yang telah ada pada tempat tersebut. 6. Sistem menyimpan data review ke dalam basis data. 7. Validasi tempat Tabel 3.7 Deskripsi use case validasi tempat Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tautan pending tempat. 3. Admin memilih menerima atau menolak tempat yang berstatus pending. Validasi tempat Admin Aktor dapat menerima atau menolak tempat baru yang telah dimasukan oleh pengguna. Aktor harus login ke halaman khusus admin. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan daftar tempat yang masih berstatus pending. 4. Sistem menyimpan hasil perubahan yang dilakukan oleh aktor.

33 Tambah berita Tabel 3.8 Deskripsi use case tambah berita Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tombol tambah berita. 3. Aktor mengisi form tersebut. Tambah berita Admin. Aktor dapat menambah berita baru. Aktor harus login terlebih dahulu. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan form tambah berita. 4. Sistem menyimpan data yang dimasukkan oleh aktor dan langsung mempublish berita tersebut. 9. Ubah berita Tabel 3.9 Deskripsi use case ubah berita Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tautan daftar berita. 3. Aktor mengklik tautan ubah pada berita yang ia pilih. 5. Aktor mengubah isi berita. Ubah berita Admin. Aktor dapat mengubah berita yang telah ditayangkan sebelumnya. Aktor harus login terlebih dahulu. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan halaman yang berisi daftar berita. 4. Sistem menampilkan form yang berisi data dari berita yang akan diubah. 6. Sistem menyimpan data berita yang telah diubah oleh aktor. 10. Hapus berita Tabel 3.10 Deskripsi use case hapus berita Use case: Aktor: Tujuan: Hapus berita Admin. Aktor dapat menghapus berita yang kurang layak untuk ditampilkan atau telah kadaluarsa.

34 101 Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tautan daftar berita. 3. Aktor mengklik tautan hapus pada berita yang ia pilih. Aktor harus login terlebih dahulu. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan halaman yang berisi daftar berita. 4. Sistem menghapus data berita yang telah dipilih oleh aktor. 11. Cari berita Tabel 3.11 Deskripsi use case cari berita Use case: Cari berita Aktor: Pengguna. Tujuan: Aktor dapat mencari berita yang sesuai dengan yang ia mau. Prakondisi: - Langkah-langkah: Aksi aktor: Respon sistem: 1. Aktor menulis kata kunci pada form pencarian. 2. Mencari judul berita di basis data yang sesuai dengan kata kunci yang dimasukan dan menampilkan hasilnya yang berupa daftar berita beserta gambar dan isinya. 12. Tambah komentar berita Tabel 3.12 Deskripsi use case tambah komentar berita Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tautan berita yang ingin ia baca. 3. Aktor menulis komentar pada form yang tersedia. T ambah komentar berita Pengguna. Aktor dapat menulis komentar tentang berita yang ia baca. Aktor harus login terlebih dahulu. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan halaman detail berita. 4. Sistem menyimpan data komentar yang telah di tulis oleh aktor pada berita tersebut.

35 Tambah tempat Tabel 3.13 Deskripsi use case tambah tempat Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tombol tambah tempat. 3. Aktor mengisi form tersebut. Tambah tempat Admin. Aktor dapat menambah tempat baru. Aktor harus login ke halaman khusus admin. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan form tambah tempat. 4. Sistem menyimpan data ke basis data dan mempublikasikan tempat yang dimasukkan oleh aktor. 14. Ubah tempat Tabel 3.14 Deskripsi use case ubah tempat Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tautan daftar tempat. 3. Aktor mengklik tautan ubah pada tempat yang ia pilih. 5. Aktor mengubah data tempat. Ubah tempat Pengguna, Admin Aktor dapat mengubah tempat yang sebelumnya telah dipublikasikan. Aktor harus login terlebih dahulu. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan daftar tempat yang ada. 4. Sistem menampilkan form yang berisi data tempat yang pilih. 6. Sistem menyimpan perubahan yang telah dilakukan oleh aktor. 15. Hapus tempat Tabel 3.15 Deskripsi use case hapus tempat Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Hapus tempat Admin. Aktor dapat menghapus tempat yang kurang layak untuk ditampilkan. Aktor harus login terlebih dahulu.

36 103 Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tautan daftar tempat. 3. Aktor mengklik tautan hapus pada event yang ia pilih. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan halaman yang berisi daftar tempat. 4. Sistem menghapus data tempat yang telah dipilih oleh aktor. 16. Tambah event Tabel 3.16 Deskripsi use case tambah event Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tombol tambah event. 3. Aktor mengisi form tersebut. Tambah event Pengguna, Admin. Aktor dapat menambah event baru. Aktor harus login terlebih dahulu. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan form tambah event. 4. Sistem menyimpan data ke basis data dan mempublikasikan event yang dimasukan oleh aktor. 17. Ubah event Tabel 3.17 Deskripsi use case ubah event Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tautan daftar event. 3. Aktor mengklik tautan ubah pada event yang ia pilih. 5. Aktor mengubah event. Ubah event Pengguna, Admin. Aktor dapat mengubah event yang telah dipublikasikan sebelumnya. Aktor harus login terlebih dahulu. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan daftar event yang ada. 4. Sistem menampilkan form yang berisi data event yang dipilih. 6. Sistem menyimpan perubahan yang telah dilakukan oleh aktor.

37 Hapus event Tabel 3.18 Deskripsi use case hapus event Use case: Aktor: Tujuan: Prakondisi: Langkah-langkah: Aksi aktor: 1. Aktor mengklik tautan daftar event. 3. Aktor mengklik tautan hapus pada event yang ia pilih Hapus event Pengguna, Admin. Aktor dapat menghapus event yang kurang layak atau telah kadaluarsa. Aktor harus login terlebih dahulu. Respon sistem: 2. Sistem menampilkan daftar event yang ada. 4. Sistem menghapus event yang telah dipilih oleh aktor. 19. Cari tempat Tabel 3.19 Deskripsi use case cari tempat Use case: Cari tempat Aktor: Pengguna. Tujuan: Mencari nama dan lokasi tempat pada peta. Prakondisi: - Langkah-langkah: Aksi aktor: Respon sistem: 1. Menulis kata kunci tempat pada form 2. Mencari nama tempat di basis data pencarian. yang sesuai dengan kata kunci yang dimasukan dan menampilkan hasilnya yang berupa nama tempat beserta lokasi petanya. 20. Get direction Tabel 3.20 Deskripsi use case get direction Use case: Get direction Aktor: Pengguna. Tujuan: Mengetahui lokasi dan arah jalan untuk menuju ke tempat yang dituju. Prakondisi: - Langkah-langkah: Aksi aktor: Respon sistem: 1. Mengklik tautan tempat yang dicari. 2. Menampilkan halaman tempat yang dipilih aktor. 3. Memilih tab map pada halaman

38 105 tempat. 5. Memasukkan lokasi awal untuk menuju ke tempat tersebut. 4. Menampilkan map yang menunjukkan tempat yang sebelumnya telah dipilih. 6. Menampilkan arah jalan dari lokasi awal menuju tempat yang diinginkan Model Diagram Class Sistem yang Dirancang Diagram class digunakan untuk mencari atribut, objek, dan operasi yang ada dalam sistem. Berikut ini adalah gambar diagram class sistem yang dirancang:

39 106 Gambar Model diagram class sistem yang dirancang Pada gambar 3.15 diatas, terdapat 9 class yang memiliki relasi satu sama lain. Semua class tersebut adalah sebagai berikut: 1. Class Server, berisi data mengenai pengguna yang sudah mendaftar. 2. Class Place, berisi data mengenai tempat-tempat yang ada di Provinsi DKI Jakarta.

40 Class News, berisi data mengenai berita yang berhubungan dengan Jakarta. 4. Class Review, berisi data mengenai penilaian pengguna terhadap pelayanan dan produk atas salah satu tempat. 5. Class Event, berisi data mengenai event-event yang terjadi di salah satu tempat. 6. Class GalleryImage, berisi data mengenai foto-foto yang mendeskripsikan setiap tempat yang ada. 7. Class GalleryVideo, berisi data mengenai video-video yang mendeskripsikan setiap tempat yang ada. 8. Class GoogleMapsAPI, berisi data mengenai posisi (garis lintang dan bujur) tempat untuk ditampilkan di peta. 9. Class FacebookAPI, berfungsi untuk meneruskan dan password pengguna ke situs facebook.com. Dalam gambar diagram diatas terdapat 8 hubungan yang terjadi antar kelas. Hubungan tersebut adalah : 1. Satu server harus memiliki satu Facebook API. 2. Satu server dapat memiliki nol atau banyak berita. 3. Satu server dapat memiliki nol atau banyak tempat. 4. Satu tempat dapat memiliki nol atau banyak review. 5. Satu tempat dapat memiliki nol atau banyak event. 6. Satu tempat dapat memiliki nol atau banyak foto/gambar. 7. Satu tempat dapat memiliki nol atau banyak video. 8. Satu tempat harus memiliki 1 GoogleMaps API.

41 Model Diagram Sequence Sistem yang Dirancang a. Diagram sequence registrasi pengguna Gambar Diagram sequence registrasi pengguna Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna mengklik pada tombol atau tautan registrasi. 2. GUI akan menampilkan halaman form registrasi. 3. Pengguna mengisi form registrasi dan mengklik tombol submit. 4. Server menjalankan fungsi register() untuk menyimpan data yang telah diisi oleh pengguna. 5. Hasilnya akan ditampilkan ke GUI dalam bentuk pesan registrasi telah sukses.

42 109 b. Diagram sequence login. Gambar Diagram sequence login Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna memasukkan username dan password-nya kedalam form login. 2. Setelah pengguna mengklik tombol login, class Server menjalankan fungsi login() untuk validasi username dan password. Jika validasinya bernilai benar, class Server akan membuat session baru untuk pengguna tersebut. 3. Hasilnya akan ditampilkan ke GUI dengan mengarahkan pengguna ke halaman utama.

43 110 c. Diagram sequence login dengan akun Facebook. Gambar Diagram sequence login dengan akun Facebook Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna mengklik tombol Facebook Login. 2. Situs akan berkomunikasi dengan facebook.com melalui fungsi fbconnect() pada class FacebookAPI untuk melakukan validasi login dan password pengguna. 3. Jika login dengan akun Facebook berhasil, maka situs akan membuat session baru untuk pengguna tersebut serta GUI akan menampilkan hasil bahwa pengguna telah berhasil login dengan akun Facebooknya. Tetapi jika login gagal, maka GUI akan menampilkan pesan kesalahan dan tidak membuatkan session baru untuk pengguna.

44 111 d. Diagram sequence pencarian tempat. Gambar Diagram sequence pencarian tempat Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna menulis tempat yang ingin dicari pada form pencarian tempat dan mengklik tombol search. 2. Class Place menjalankan fungsi searchplace() yang bertugas melakukan pencarian tempat sesuai dengan keyword yang dimasukan oleh pengguna. 3. Lalu situs berhubungan dengan Google Maps melalui fungsi showmarkers() pada class GoogleMapsAPI untuk memberikan parameter letak tempat yang sedang dicari. 4. GUI akan menampilkan hasil pencarian tempat berikut dengan petanya.

45 112 e. Diagram sequence mencari berita. Gambar Diagram sequence mencari berita Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna menulis keyword judul berita yang ingin dicari pada form pencarian berita dan mengklik tombol search. 2. Class News menjalankan fungsi searchnews() yang bertugas melakukan pencarian berita berdasarkan judul yang sesuai dengan keyword yang telah dimasukkan oleh pengguna. 3. Hasil pencariannya akan ditampilkan ke GUI dalam bentuk daftar berita dan diurutkan berdasarkan tanggal terbaru.

46 113 f. Diagram sequence menulis komentar pada berita. Gambar Diagram sequence menulis komentar pada berita Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna memilih berita yang ingin dilihat. 2. Server me-load isi berita dan menampilkannya pada GUI. 3. Pengguna mengisi komentar pada form yang telah disiapkan dan mengklik tombol submit. 4. Setelah pengguna mengirim komentar, class News menjalankan fungsi addcomment() untuk melakukan validasi dan menyimpan data di basis data dan hasilnya akan ditampilkan di GUI.

47 114 g. Diagram sequence menulis berita. Gambar Diagram sequence menulis berita Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna mengklik tombol atau tautan tambah berita. 2. GUI akan menampilkan form untuk menambah berita. 3. Pengguna mengisi form yang telah ditampilkan. 4. Setelah pengguna mengirim beritanya, class News akan menjalankan fungsi addnews() yang bertugas untuk menyimpan berita yang dimasukkan oleh admin ke dalam basis data. 5. Hasilnya akan ditampilkan ke GUI dalam bentuk pesan berhasil.

48 115 h. Diagram sequence mengubah berita. Gambar Diagram sequence mengubah berita Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna memilih berita yang ingin diubah. 2. GUI menampilkan form untuk mengubah berita tersebut. 3. Pengguna mengisi form yang telah ditampilkan. 4. Class News menjalankan fungsi updatenews() yang bertugas menyimpan data yang telah diubah ke dalam basis data. 5. Hasilnya akan ditampilkan ke GUI dalam bentuk pesan berhasil.

49 116 i. Diagram sequence menghapus berita. Gambar Diagram sequence menghapus berita Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna memilih berita yang ingin dihapus. 2. Ambil isi berita yang sebelumnya telah dipilih dari basis data, kemudian ditampilkan ke GUI. 3. Pengguna mengklik tombol atau tautan hapus berita. 4. Class News menjalankan fungsi deletenews() yang bertugas untuk menghapus data tentang berita yang dipilih pada basis data. 5. GUI akan menampilkan pesan bahwa berita telah berhasil dihapus.

50 117 j. Diagram sequence get direction. Gambar Diagram sequence get direction Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna memilih tempat. 2. Data profil tempat yang sebelumnya telah dipilih di-load, kemudian ditampilkan ke GUI. 3. Pengguna memasukkan daerah tujuan untuk mendapatkan arah jalan. 4. Situs berkomunikasi dengan Google Maps dengan cara menjalankan fungsi getdirection() pada class GoogleMapsAPI yang bertugas mengirimkan letak koordinat tempat asal dan tujuannya. 5. Hasilnya akan ditampilkan ke GUI dalam bentuk peta dinamis.

51 118 k. Diagram sequence review tempat. Gambar Diagram sequence review tempat Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna memilih tempat yang ia cari. 2. Data profil tempat yang sebelumnya telah dipilih di-load, kemudian ditampilkan ke GUI. 3. Pengguna mengisi review pada form yang telah disediakan. 4. Class Review akan menjalankan fungsi addreview() yang bertugas menyimpan data yang telah dimasukkan oleh pengguna ke basis data. 5. Hasilnya akan ditampilkan ke GUI dalam bentuk pesan berhasil.

52 119 l. Diagram sequence follow tempat. Gambar Diagram sequence follow tempat Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna memilih tempat yang ia cari. 2. Data profil tempat yang sebelumnya telah dipilih di-load, kemudian ditampilkan ke GUI. 3. Pengguna mengklik tombol atau tautan follow pada halaman tersebut. 4. Class Place akan menjalankan fungsi follow() dan hasilnya akan ditampilkan ke GUI.

53 120 m. Diagram sequence unfollow tempat. Gambar Diagram sequence unfollow tempat Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna memilih tempat yang ia cari. 2. Data profil tempat yang sebelumnya telah dipilih di-load, kemudian ditampilkan ke GUI. 3. Pengguna mengklik tombol atau tautan unfollow pada halaman tersebut. 4. Class Place akan menjalankan fungsi unfollow() dan hasilnya akan ditampilkan ke GUI.

54 121 n. Diagram sequence menambah tempat. Gambar Diagram sequence menambah tempat Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna mengklik tombol atau tautan tambah tempat. 2. GUI akan menampilkan form untuk menambah tempat. 3. Pengguna mengisi form tambah tempat. 4. Setelah datanya dikirimkan, class Place akan menjalankan fungsi addplace() yang bertugas menyimpan data yang dimasukan oleh pengguna ke dalam basis data. 5. Hasilnya akan ditampilkan ke GUI dalam bentuk pesan berhasil.

55 122 o. Diagram sequence mengubah tempat. Gambar Diagram sequence mengubah tempat Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna memilih tempat yang ingin diubah. 2. GUI menampilkan form edit tempat. 3. Pengguna mengisi form yang telah ditampilkan. 4. Class Place akan menjalankan fungsi updateplace() yang mengubah isi basis data dari tempat tersebut. 5. Hasilnya akan ditampilkan ke GUI dalam bentuk pesan berhasil.

56 123 p. Diagram sequence menghapus tempat. Gambar Diagram sequence menghapus tempat Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna memilih tempat yang ingin diedit. 2. Data profil tempat yang sebelumnya telah dipilih di-load, kemudian ditampilkan ke GUI. 3. Pengguna mengklik tombol atau tautan hapus tempat. 4. Class Place akan menjalankan fungsi deleteplace() yang bertugas menghapus tempat yang telah ditandai sebelumnya. 5. GUI akan menampilkan pesan bahwa tempat telah berhasil dihapus.

57 124 q. Diagram sequence menambah event. Gambar Diagram sequence menambah event Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna mengklik tombol atau tautan tambah event. 2. GUI akan menampilkan form tambah event. 3. Pengguna mengisi form yang telah ditampilkan. 4. Class Event akan menjalankan fungsi addevent() yang bertugas menyimpan data yang telah dimasukkan oleh pengguna ke dalam basis data. 5. Hasilnya akan ditampilkan ke GUI dalam bentuk pesan berhasil.

58 125 r. Diagram sequence mengubah event. Gambar Diagram sequence mengubah event Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna memilih event yang ingin diubah. 2. Data event yang sebelumnya telah dipilih di-load, kemudian ditampilkan ke GUI. 3. Pengguna mengklik tombol atau tautan ubah event. 4. GUI menampilkan form ubah event. 5. Pengguna mengisi form yang telah ditampilkan sebelumnya. 6. Class Event akan menjalankan fungsi updateevent() yang mengubah isi basis data tentang tempat tersebut.

59 126 s. Diagram sequence menghapus event. Gambar Diagram sequence menghapus event Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pengguna memilih event yang ingin diedit. 2. Data event yang sebelumnya telah dipilih di-load, kemudian ditampilkan ke GUI. 3. Pengguna mengklik tombol atau tautan hapus tempat. 4. Class Event akan menjalankan fungsi deleteevent() yang bertugas menghapus tempat yang telah ditandai sebelumnya pada basis data. 5. GUI akan menampilkan pesan bahwa tempat telah berhasil dihapus.

60 127 t. Diagram sequence validasi tempat. Gambar Diagram sequence validasi tempat Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Admin mengklik tombol atau tautan pending tempat. 2. Daftar tempat-tempat yang masih berstatus pending di-load, kemudian ditampilkan ke GUI. 3. Admin memilih untuk menerima atau menolak tempat yang masih pending. 4. Class Server akan menjalankan fungsi validateplace() yang bertugas untuk menyimpan hasil pilihan admin atas tempat yang telah ia validasi. 5. Hasilnya akan ditampilkan ke GUI.

61 Perancangan Basis Data Basis data untuk perancangan aplikasi ini terdiri dari 14 tabel. Berikut ini penjelasan masing-masing tabel dan primary key dari tabel tersebut : 1. Tabel User Tabel 3.21 Tabel User Nama Field Tipe Data Keterangan UserID Integer Primary Key Username Varchar (20) Nama Varchar (50) Password Varchar (32) Varchar (50) TanggalLahir Date Thumbnail Varchar (150) Status Varchar (10) 2. Tabel LogIPLogin Tabel LogIPLogin Nama Field Tipe Data Keterangan LoginID Integer Primary Key UserID Integer Foreign Key Tanggal Date IP Varchar (15) Via Varchar (100)

62 129 Agent Varchar (120) 3. Tabel Activation Tabel Tabel Activation Nama Field Tipe Data Keterangan ActivationID Integer Primary Key UserID Integer Foreign Key Code Varchar (32) Status Varchar (10) 4. Tabel Place Tabel Tabel Place Nama Field Tipe Data Keterangan PlaceID Integer Primary Key UserID Integer Foreign Key SubID Integer Foreign Key NamaTempat Varchar (50) ImagePath Varchar (150) Alamat Varchar (100) Telepon Varchar (15) Varchar (50) Website Varchar (30) Detail Text

DAFTAR LAMPIRAN. 1. Seberapa sering Anda menggunakan fasilitas Internet? 2. Biasanya Anda menggunakan fasilitas Internet untuk hal apa saja?

DAFTAR LAMPIRAN. 1. Seberapa sering Anda menggunakan fasilitas Internet? 2. Biasanya Anda menggunakan fasilitas Internet untuk hal apa saja? 1 DAFTAR LAMPIRAN Kuesioner I 1. Seberapa sering Anda menggunakan fasilitas Internet? O Sangat sering O Sering O Jarang O Sangat jarang 2. Biasanya Anda menggunakan fasilitas Internet untuk hal apa saja?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet (WWW) terus meningkat pesat dari 16 juta di tahun 1995 (0,4% penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet (WWW) terus meningkat pesat dari 16 juta di tahun 1995 (0,4% penduduk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia Internet semakin pesat. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan Internet. Internet berkembang menjadi media yang kuat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Banten Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di wilayah Provinsi banten Indonesia pada sekitar

Lebih terperinci

PENGGABUNGAN KONSEP WEB 2.0 DAN MASHUP DALAM PEMBUATAN SITUS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI DKI JAKARTA

PENGGABUNGAN KONSEP WEB 2.0 DAN MASHUP DALAM PEMBUATAN SITUS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI DKI JAKARTA PENGGABUNGAN KONSEP WEB 2.0 DAN MASHUP DALAM PEMBUATAN SITUS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI DKI JAKARTA Bayu Kanigoro; Jurike V Moniaga; Rhezandra Priatama; Konrad Bangun Pratomo; Dimas Eko Adityo

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SITUS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN MENGGABUNGKAN KONSEP WEB 2.0 DAN MASHUP

ANALISIS DAN PERANCANGAN SITUS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN MENGGABUNGKAN KONSEP WEB 2.0 DAN MASHUP i ANALISIS DAN PERANCANGAN SITUS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN MENGGABUNGKAN KONSEP WEB 2.0 DAN MASHUP SKRIPSI Oleh: DIMAS EKO ADITYO 1100041733 KONRAD BANGUN PRATOMO 1100059125

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Travel merupakan suatu agen yang melayani persoalan tiketing seperti pesawat terbang, kapal laut dan juga kereta api. Travel ini sudah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Berbagi Cerita Wisata Surakata Berbasis Android yaitu meliputi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 TENTANG LAPANGAN TENA FUTSAL Lapangan TENA futsal berdiri pada tanggal 12 Juli tahun 2012. Lapangan ini berlokasi di kawasan Teluknaga, Tangerang. Lapangan TENA futsal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS MASALAH Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, berita tersebar ke khalayak luas melalui media kabar berkala seperti surat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis tata letak les bahasa inggris

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan ibukota dari Provinsi Jawa Barat. Kota ini didirikan pada tahun 1810 pada masa penjajahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 19 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1.Perancangan Sistem yang Diusulkan Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam melakukan order laundry sepatu dengan gambaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Sistem A.1. Gambaran Umum Industri Kerajinan di Mayong Penduduk desa yang ada di kecamatan Mayong kabupaten Jepara sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pulau Bintan yang terdiri dari dua daerah administratif yaitu Pemerintah Kabupaten Bintan dan Pemerintah Kota Tanjungpinang merupakan daerah tujuan wisatawan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN

7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN 109 7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN 7.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem dimaksudkan untuk mendefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem manajemen pengetahuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... 0 KATA PENGANTAR... 3 BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI... 0 KATA PENGANTAR... 3 BAB I PENDAHULUAN... 0 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 0 KATA PENGANTAR... 3 BAB I PENDAHULUAN... 4 1. FRONTEND... 4 A. Profil... 5 a. Visi dan Misi... 5 b. Sejarah... 6 c. AD/ART... 6 d. Hymne/Mars... 7 e. Susunan Pengurus... 7

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor - Memory 512MB DDR - Harddisk 5GB

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Baby Shop di Kota Medan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Gambaran Umum Jejaring sosial bukanlah hal yang asing lagi bagi manusia, saat ini hampir semua orang memiliki akun di jejaring sosial yang telah ada, bahkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang saat ini, masyarakat tidak bisa lepas dari kebutuhan jasa layanan suatu bank. Mengingat hal

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Bimbingan Belajar merupakan hal yang penting bagi setiap masyarakat yang ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERMASALAHAN. kuisioner sehingga permasalahan yang terjadi di Komunitas Anjing dapat diketahui lebih

BAB III ANALISIS PERMASALAHAN. kuisioner sehingga permasalahan yang terjadi di Komunitas Anjing dapat diketahui lebih BAB III ANALISIS PERMASALAHAN 3.1 Analisis Permasalahan Kuesioner: Dari analisis proses bisnis yang berjalan, disusun pertanyaan pertanyaan untuk kuisioner sehingga permasalahan yang terjadi di Komunitas

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Nama Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Alamat : Jalan Tgk. Chik Kuta Karang No.03 Banda Aceh Kode Pos 23121 Telp : (+62 651) 26206, 23692, Fax

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Instansi Terkait Penelitian 3.1.1 DISBUTPAR Kabupaten Pandeglang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten merupakan sebuah instansi pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sistem Untuk memudahkan pembuatan uatan akta notaris berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified ModelingLanguage). Perlu diketahui metode UML merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM 45 BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah perusahaan PT. Total Multi Anugrah adalah perusahaan yang bergerak dibidang elektronik dan peralatan rumah tangga. Pada awalnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Situs Web Tahapan analisis merupakan tahapan yang paling awal dalam membuat sebuah situs web resmi. Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Kota medan memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit, baik itu yang memiliki perekonomian menengah ke bawah maupun menengah ke atas. Penduduk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan sistem yang dibuat menggunakan metode SLDC(Waterfall) yang terdiri dari Analisis, Rancangan, Implementasi dan Evaluasi. Urutan langkah yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis toko hewan di kota Medan berbasis web.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan adalah adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui jalur pendidikan, pemerintah berupaya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Kota medan memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit, dimana mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa, Melayu dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut : III.1.1. Analisa Input Input dari sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Pemetaan Daerah Daerah Lokasi Aman Banjir Dikota Medan Berbasis Web, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa sistem adalah metode untuk menemukan kelemahan-kelemahan sistem guna memperoleh gambaran terhadap sistem yang akan dikembangkan sehingga dapat diusulkan perbaikkannya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Melihat kebutuhan akan informasi tentang Lokasi Penjualan Makanan cepat saji KFC, Pizza Hut, dan McDonald s merupakan hal yang penting

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem ng berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah ng ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis penentuan jumlah penduduk yang kurang mampu pada kecamatan Medan Labuhan berbasis web yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada. Evaluasi

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Sistem Analisis Kebutuhan Input

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Sistem Analisis Kebutuhan Input 15 BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisis Kebutuhan Input Kebutuhan Masukan data dalam sistem ini berdasarkan pada kebutuhan fitur yang berguna membantu penyelesaian masalah seperti yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Dalam membuat suatu aplikasi pencarian penginapan berbasis web, terlebih dahulu dilakukan analisa. Analisa dilakukan untuk memahami persoalan atau identifikasi masalah sebelum

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI 39 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 TINJAUAN ORGANISASI Organisasi adalah suatu sistem yang paling berpengaruh, mempengaruhi diantara orang dalam kelompok berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 1978, wilayah DKI Jakarta di bagi menjadi 5 (lima) wilayah kota administrasif.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah penelitian yang dilakukan oleh kursus pengemudi mobil, diperoleh data-data yang dibutuhkan untuk membuat sistem informasi geografis.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Plaza yang ada di Kota Medan, masih bersifat manual, banyaknya kendala

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian 3.2 Gambara Umum Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata No 6. Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pariwisata

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Penyewaan Gaun Pengantin di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat kompleks, mencakup hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, sudah

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia yang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Geografis Lokasi Rekreasi Waterboom di Kota Medan.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas uraian singkat hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian, review aplikasi-aplikasi yang sejenis dengan aplikasi yang dibangun, serta

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Masalah Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau besar yang ada di Indonesia, terletak di bagian barat gugusan kepulauan Indonesia, berbatasan dengan Samudera

Lebih terperinci

Gambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin

Gambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin 270 Gambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin Layar ini merupakan layar Tambah Instruktur untuk admin yang telah melakukan login. Layar ini berisi formulir pengisisan data-data diri instruktur. Tombol

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada perancangan suatu sistem diperlukan analisis yang tepat sehingga proses pembuatan sistem dapat berjalan dengan lancar dan sistem yang dibuat sesuai dengan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan belum tersedia sistem informasi yang berbasis komputer atau dengan kata lain masih dengan cara manual.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis yang berjalan pada sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Perancangan Objek Di Kota Medan Berbasis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sistem Dalam implementasi sistem program aplikasi portal berita dibagi dalam beberapa kategori, yaitu kategori administrator dan editor serta user biasa dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis menentukan jalur terpendek pemadam kebakaran,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Perancangan website Website yang dibuat merupakan sebuah website yang memiliki tujuan dalam pembelajaran tentang benda-benda museum sejarah jakarta. Sehingga dapat membantu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Tahap analisa ini di lakukan untuk mendefenisikan permasalahan yang timbul yang ada pada sistem lama. Hal ini diperlukan untuk memperbaiki atau memberikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA BAB III ANALISIS DAN UJI COBA III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi sistem informasi geografis lokasi toko pancing di kota Medan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis wilayah rawan kecelakaan di kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III DESAIN. Untuk mendapatkan requirement gathering penulis menyebarkan. kuesioner secara online melalui media sosial selama 1 bulan pada tabel

BAB III DESAIN. Untuk mendapatkan requirement gathering penulis menyebarkan. kuesioner secara online melalui media sosial selama 1 bulan pada tabel BAB III DESAIN 3.1 Requirement Gathering Untuk mendapatkan requirement gathering penulis menyebarkan kuesioner secara online melalui media sosial selama 1 bulan pada tabel 3.1 menunjukan modus(hasil paling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Rumah Ibadah Kota Medan di Sumatera Utara dapat dilihat sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada. Analisa dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM USULAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM USULAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM USULAN 4.1 Analisa Sistem Usulan Analisa sistem usulan merupakan bentuk kegiatan yang menjabarkan rencana sistem yang akan dibuat berdasarkan identifikasi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sebelum sistem ini dibuat, beberapa pengujung ke Kabupaten Labuhan Batu baik pengujung dalam negeri maupun pengujung luar negeri

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 234 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada bagian implementasi, penulis akan menjelaskan mengenai spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan sistem, jaringan yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Masalah Kota Tangerang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, tepat di sebelah barat kota Jakarta, serta dikelilingi oleh Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju toko Majestyk yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DISAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DISAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DISAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Pada proses pencarian suatu alamat ataupun lokasi setiap anggota Asperindo, pihak pengurus Asperindo masih menggunakan sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber daya devisa yang besar bagi suatu negara. Menurut World Tourism Organization (UNWTO) (2013, p10) Kekuatan pariwisata diakui

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Gambaran Umum Tujuan dari Membuat aplikasi Sistem Informasi Monitoring SP2d dan SPM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Gambaran Umum Tujuan dari Membuat aplikasi Sistem Informasi Monitoring SP2d dan SPM 30 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Tujuan dari Membuat aplikasi Sistem Informasi Monitoring SP2d dan SPM berbasis Web dilingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 35 8 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan in bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi restoran garuda garuda di kota medan masih bersifat manual, banyaknya kendala

Lebih terperinci

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 1 Implementasi Bagian ini menjelaskan kebutuhan pengguna untuk membuat Aplikasi Surat Keluar Masuk Studi Kasus Biro Kerjasama Dan Kemahasiswaan Bagian ini juga menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

Gambar 4.32 Tampilan layar Reference to the Others pada User

Gambar 4.32 Tampilan layar Reference to the Others pada User 194 Gambar 4.32 Tampilan layar Reference to the Others pada User Pada halaman Reference to the Others ini setiap user dapat mereferensikan dan mempromosikan PT. Nusa Raya Cipta pada orang lain. 195 Gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1 Batasan Implementasi Dalam implementasinya, Sistem Monitoring UKM tenant Inkubator Bisnis Mahasiswa (IBISMA) UII memiliki beberapa batasan-batasan asumsi, batasan tersebut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci