BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di lapangan bolavoli SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2015/2016 dengan alamat jalan Nangsri, Kebakkramat, Karanganyar. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan dari bulan Desember 2015 sampai bulan Juni Adapun kegiatan penelitian ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan sampai penyusunan laporan penelitian dengan perincian sebagai berikut : Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian Rancangan Tahun No Kgiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni 1 Persiapan a. Observasi b. Identifikasi Masalah c. Penentuan Tindakan d. Pengajuan Judul e. Penyusunan Proposal f. Pengajuan Ijin Penelitian 2 Pelaksanaan a. Seminar Proposal b. Pengumpulan data Penelitian 3 Penyusunan Laporan a. Penulisan Laporan b. Ujian Skripsi (Sumber. Agus Kristiyanto, 2010:135) 45

2 46 B. Subjek Penelitian Subjek dalam Penelitian ini adalah peserta didik kelas X-9 SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2015/2016, yang berjumlah 38 peserta didik. Dengan Komposisi peserta didik putra 9 anak dan peserta didik putri 29 anak. C. Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh melalui observasi secara langsung di lokasi penelitian mengenai proses pembelajaran smash bolavoli pada peserta didik kelas X-9 SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2015/2016, berupa hasil belajar. Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut : 1. Peserta didik untuk mendapatkan data tentang hasil belajar smash bolavoli pada peserta didik kelas X-9 SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2015/ Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan metode inklusi dalam pembelajaran smash bolavoli peserta didik kelas X-9 SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2015/ Peneliti, untuk mengamati dan menilai tingkat keberhasilan penerapan metode inklusi dalam pembelajaran smash bolavoli pada peserta didik kelas X-9 SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2015/2016. D. Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpuan Data Teknik pengumpuan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari : a. Tes, digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar smash bolavoli pada peserta didik. b. Observasi, dignakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar saat penerapan metode inklusi dengan modifikasi alat yang diterapkan oleh guru.

3 2. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan penelitian sebagai berikut : Tabel 3.2. Teknik/Alat Pengumpulan Data No Sumber Data 1 Peserta didik Jenis Data 2 Guru Hasil belajar smash bolavoli Teknik Penegumpulan Data Observasi Tes tertulis / lisan 3 Peneliti Observasi + Praktik Unjuk Kerja Peserta didik (Sumber. Agus Kristiyanto,2010:137) Instrumen 47 Penilaian sikap melalui observasi lapangan (sesuai dengan rubrik peneliaan aspek afektif pada RPP) Soal tes ( sesuai dengan rubrik penilaian aspek kognitif pada RPP) Tes praktik yang meliputi kemampuan teknik dasar smash bolavoli ( sesuai dengan rubrik penilaian aspek psikomotor) E. Uji Validasi Data Teknik pengujian validitas data pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan triangulasi yang merupakan salah satu cara yang digunakan untuk peningkatan validitas data dalam penelitian. Triangulasi meliputi triangulasi data, triangulasi data yang digunakan adalah : Triangulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan informan atau nara sumber yang lain baik dari peserta didik, guru, atau pihakpihak lain (peneliti, guru/kolabolator).

4 48 F. Analisis Data Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus Penelitian Tndakan Kelas dianalisis secara diskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik persentase untk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil kemampuan smash bolavoli dengan menganalisis nilai rata-rata aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Nilai kognitif berdasarkan pada hasil jawaban peserta didik bahasan cara melakukan gerakan smash bolavoli. Sedangkan nilai afektif didapat dari sikap peserta didik dalam sikap, minat, konsep diri, moral. Untuk nilai psikomotor didasarkan pada kemampuan peserta didik saat melakukan gerakan (1) lari menghampiri (2) melompat,(3) melayang diudara/ memukul (4) mendarat. G. Indikator Kinerja Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar smash bolavoli pada peserta didik kelas X-9 SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan metode inklusi. Dan untuk mencapai tujuan tersebut dirancang dalam beberapa langkah yang meliputi: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi untuk tiap siklusnya dan perencanaan siklus berikutnya. Tabel Indikator Pencapaian Hasil Belajar Aspek yang dinilai Presentase Peserta didik yang ditargetkan Kondisi Siklus I Siklus II Awal Ketuntasan hasil belajar smash 28,94% 80% 80% Cara Pengamatan Diukur melalui ketuntasan belajar peserta didik pada materi smash bolavoli melalui hasil penjumlahan (aspek afektif, kognitif dan psikomotor) sesuai dengan KKM sekolah adalah 75 (Sumber.Agus Kristiyanto,2010:141)

5 49 Siklus akan dihentikan apabila pencapaian keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini sudah mencapai target 80 % dari jumlah peserta didik (38 peserta didik) dapat memperoleh ketuntasan hasil belajar smash bolavoli sama atau lebih dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu nilai 75 H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus dilalui oleh peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Menurut Agus Kristiyanto (2010:54) langkah-langkah PTK pada prinsipnya meliputi 4 (empat) langkah pokok pada setiap siklusnya. Keempat langkah tersebut meliputi, (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Langkah-langkah tersebut merupakan satu kesatuan yang disebut sebagai satu siklus tindakan. 1. Langkah-langkah siklus Adapun tahap-tahap siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut dipaparkan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan (planing) Tahap ini adalah tahapan awal dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Secara garis besar pelaksanaannya meliputi: 1) Pembuatan skenario pembelajaran 2) Persiapan saran dan prasaran pembelajaran 3) Persiapan instrumen penelitian untuk pembelajaran 4) Simulasi pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti utama dan kolabolator telah bekolaborasi untuk menyusun perencanaan tindakan yang akan dilakukan dalam bentuk skenario pembelajaran dan indikator-indikator capaian pada tiap siklusnya, indikator tersebut merupakan tolak ukur menentukan apakah dapat dilaksanakan siklus selanjutnya atau harus kembali ke siklus I.

6 50 b. Tahap Pelaksanaan (Action) Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahap untuk implementasi skenario yang telah direcanakan. Pelaksanaan tersebut hasrus berjalan secara alamiah bukan di treatmen-kan seperti penelitian eksperimen. Peneliti utama dan kolabolator harus benar-benar yakin bahwa kesepakaan dalam skenario itu dapat dilaksanakan. c. Tahap Observasi (Observation) Tahap Observasi yaitu tahap pengamatan terhadap kejadian yang terjadi saat pelaksanaan tindakan oleh peneliti utama dan kolabolator. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Peneliti utama dan kolabolator berperan sebagai observer yang bertugas untuk mencatat hal-hal yang diamati saat itu juga, sehingga menghasilkan data yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan refleksi dalam setiap akir siklusnya. d. Tahap Refleksi (Reflecting) Tahap refleksi pada dasarnya adalah bentuk perenungan yang mendalam dan lengkap terhadap segala sesuatu yang terjadi. Refleksi pada akhir siklus merupakan sharing of idea yang terjadi anatara peneliti utama dengan kolabolator tentang segala sesuatu yang telah direncanakan. Bisa diartikan tahap refleksi merupakan ahap evaluasi untuk membuat keputusan akir siklus.

7 51 PENETAPAN FOKUS MASALAH Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Apakah indikator SUDAH tercapai? Sudah, penelitian bisa diakhiri Belum, perlu diadakan siklus III 2. Pelaksanaan Siklus a. Rancangan Siklus I Gambar 3.1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ( Sumber. Pedoman skripsi, 2016:37) 1) Tahap perencanaan a) Menganalisis isi kurikulum dengan memfokuskan pada kompetensi dasar sesuai mata pelajaran PJOK yang diajarkan di SMA b) Menyusun rencana program pembelajaran (RPP) smash bolavoli c) Menyusun instrumen tes smash bolavoli d) Menyusun Lembar observasi

8 52 e) Menyiapkan lembar tes smash bolavoli f) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu dalam proses belajar mengajar g) Menyiapkan tempat penelitian 2) Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakaan skenario pembelajaran yang telah dilaksanakan, tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap observasi terhadap dampak tindakan langkah-langkah kegiatan: a) Menejelaskan kegiatan belajar mengajar smash bolavoli b) Melakukan pemanasan c) Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran d) Melakukan teknik dasar smash bolavoli adalah sebagai berikut: 1) Cara melakukan gerakan awal pembelajaran smash bolavoli. 2) Cara melakukan teknik dasar smash bolavoli dengan menggunakan alat pembelajaran yang sudah disiapkan. 3) Cara melakukan teknik dasar smash bolavoli dengan benar. 4) Sikap yang benar saat melakukan gerakan dasar smash bolavoli. 3) Tahap Observasi / Pengamatan Kegiatan observasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan metode inklusi dengan modifikasi alat PJOK yang diterapkan terhadap proses pembelajaran tekik dasar smash bolavoli. 4) Tahap Refleksi Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan interprestasi sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja yang perlu dipertahankan. Tahap ini mengemukakan hasail penemuan dari pelaksanaan tindakan pertama yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya.

9 53 b. Rancangan siklus II Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada siklus I. Rancangan siklus II merupakan upaya perbaikan dari siklus sebelumnya dengan materi pembelajaran yang sama yaitu smash bolavoli. Apabila hasil siklus I menunjukan bahwa pembelajaran belum mencapai indikator yang telah ditargetkan, maka akan dilakukan rancangan siklus II untuk memperbaiki hasil belajar dari siklus sebelumnya.