BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 2 Ngawi yang beralamat di Jalan Mantingan - Sine 0 Km, Mantingan, Ngawi, telepon (0351) , fax Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih tujuh bulan dari bulan Desember 2015 sampai Juni Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu, tahap persiapan penelitian, pelaksanaan tindakan, serta analisis data dan pelaporan. Tahap persiapan penelitian dilaksanakan selama kurang lebih empat bulan, dari bulan Desember 2015 sampai Maret Tahap persiapan penelitian terdiri dari beberapa kegiatan dengan rincian waktu sebagai berikut: a. Koordinasi dengan kepala sekolah dan guru standar kompetensi perbaikan periferal dilaksanakan pada tanggal 7 Desember b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan dilaksanakan pada tanggal 19 dan 26 Desember c. Menyusun proposal penelitian dilaksanakan selama kurang lebih empat bulan dari bulan Desember sampai Maret d. Melaksanakan seminar proposal pada tanggal 23 Maret e. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian dilaksanakan pada bulan Maret f. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan dillaksanakan pada tanggal 31 Maret Tahap selanjutnya yang dilaksanakan adalah tahap pelaksanaan tindakan. Tahap pelaksanakan tindakan dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan, dari bulan Maret 2016 sampai April Tahap persiapan penelitian terdiri dari beberapa kegiatan dengan rincian waktu sebagai berikut: 32

2 33 a. Siklus I Siklus I terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap perencanaan dilaksanakan pada bulan Maret sampai April Tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada tanggal 11 dan 14 April Tahap observasi terdiri dari observasi keaktifan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 11 dan 14 April 2016, kemudian untuk post test dilaksanakan pada tanggal 15 April Tahap refleksi dilaksanakan setiap setelah kegiatan observasi yaitu pada tanggal 11 sampai 15 April b. Siklus II Siklus II terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap perencanaan dilaksanakan pada bulan Maret sampai April Tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada tanggal 18 dan 25 April Tahap observasi terdiri dari observasi keaktifan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 18 dan 25 April 2016, kemudian untuk post test dilaksanakan pada tanggal 28 April Tahap refleksi dilaksanakan setiap setelah kegiatan observasi yaitu pada tanggal 18 sampai 25 April Tahap terakhir yang dilaksanakan adalah tahap analisis data dan pelaporan. yang terdiri dari beberapa kegiatan yaitu analisis data hasil tindakan 2 siklus, menyusun laporan, ujian dan revisi, serta penggandaan dan pengumpulan laporan. Tahap analisis data dan pelaporan dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Mei sampai Juni B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X TKJ tahun pelajaran 2015/2016 di SMK Muhammadiyah 2 Ngawi yang berjumlah 40 siswa, terdiri dari 16 siswa putri dan 24 siswa putra. Mayoritas siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 2 Ngawi memiliki respon yang rendah pada pembelajaran standar kompetensi melakukan perbaikan periferal. Hal tersebut menyebabkan rendahnya keaktifan siswa.

3 34 C. Data dan Sumber Data Sumber data dapat diperoleh dari informan, tempat, peristiwa, dan perilaku, serta dokumen. 1. Informan Informan yang dijadikan sebagai sumber data yaitu siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 2 Ngawi yang menjadi subjek penelitian dan guru yang mengajar pada standar kompetensi perbaikan periferal. Jenis data yang diperoleh dari guru dan siswa dapat berupa hasil wawancara. 2. Tempat, Peristiwa, dan Perilaku Untuk mendapatkan data tempat, peristiwa, dan perilaku dapat dilakukan observasi. Jenis data yang diperoleh melalui observasi dapat berupa keaktifan siswa dan pelaksanaan pembelajaran pada standar kompetensi melakukan perbaikan periferal. 3. Dokumen Jenis data dari dokumen dapat berupa hasil tes tertulis pada standar kompetensi melakukan perbaikan periferal, foto maupun video pelaksanaan kegiatan pembelajaran. D. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Wawancara Jenis wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah terbuka dan terstruktur, karena bisa menggiring narasumber ke jawaban yang diharapkan dengan tetap memberikan keleluasaan untuk tidak langsung terfokus kepada bahasan. Wawancara dilakukan sebelum penelitian kepada guru dan siswa untuk mengetahui kondisi, situasi, latar belakang, hasil belajar, media, dan model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar ranah kognitif. Alat pengumpulan data yang digunakan untuk metode wawancara adalah lembar wawancara. Lembar wawancara dibuat berdasarkan pedoman dan kisi-kisi wawancara dengan tipe pertanyaan yang

4 35 dapat mewakili kondisi siswa dan guru pada proses pembelajaran dalam meningkatkan keaktifan siswa. 2 Observasi Penelitian ini menggunakan teknik observasi langsung untuk mengobservasi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung di kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 2 Ngawi. Observasi dilakukan sebelum dan saat diterapkannya kolaborasi model pembelajaran NHT dan GQGA pada standar kompetensi melakukan perbaikan periferal. Alat pengumpulan data untuk metode observasi adalah lembar observasi. Lembar observasi dibuat berdasarkan pedoman dan kisi-kisi observasi yang berisikan pernyataan tentang keadaan yang difokuskan selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan pelaksanaan kolaborasi model pembelajaran NHT dan GQGA saat proses pembelajaran berlangsung. 3 Analisis Dokumen Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data berupa catatan guru mengenai keadaan peserta didik dan kelas, foto dan video saat pelaksanaan pembelajaran kolaborasi model NHT dan GQGA berlangsung pada standar kompetensi melakukan perbaikan periferal, maupun dokumendokumen lain. Alat dokumentasi yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. 4 Tes Tes dikerjakan secara individu dengan penilaian yang sudah ditetapkan. Tes berupa soal-soal yang berhubungan pada standar kompetensi melakukan perbaikan periferal. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa kelas X TKJ tahun pelajaran 2015/2016 di SMK Muhammadiyah 2 Ngawi sebelum dan sesudah diterapkannya kolaborasi model pembelajaran NHT dan GQGA. Evaluasi hasil belajar ranah kognitif menggunakan lembar tes yang dibuat berdasarkan pedoman dan kisi-kisi tes yang berisikan butir-butir soal pilihan ganda untuk diujikan pada individu.

5 36 Lembar tes pada sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan mempunyai kompetensi soal yang sama. E. Uji Validitas Data 1. Data Kualitatif Data kualitatif yang berupa hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi divalidasi menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi mencakup triangulasi data, sumber, dan metode. Triangulasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber digunakan untuk data dari hasil observasi pembelajaran dan keaktifan yang dilakukan oleh beberapa observer. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif yang berupa hasil penilaian tes divalidasi isinya (content validity) yang dilakukan secara teoritik dan empirik. Validasi data secara teoritik dapat dilakukan dengan menyiapkan kisi-kisi agar materi yang dibuat sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kisi-kisi dibuat agar butir soal yang dibuat menyebar pada semua pokok bahasan, sedangkan validasi secara empirik diperlukan prosedur statistik tersendiri yang berkenaan dengan hubungan antara penilaian dengan suatu kriteria. F. Analisis Data 1. Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif dilakukan dengan teknik analisis kritis yang berguna untuk mengidentifikasi proses selama tindakan. Berikut merupakan penjelasan teknik analisis data kualitatif: a. Reduksi data Reduksi data meliputi pemilihan data yang terkumpul melalui alat pengumpul wawancara dan observasi. Data yang terkumpul dikelompokkan sesuai kualifikasi yang telah ditentukan.

6 37 b. Penyajian data Data-data yang terkumpul melalui alat pengumpul data wawancara dan observasi dan telah direduksi dapat disajikan dalam bentuk narasi, grafik, diagram, maupun tabel agar sistematik. Penyajian data yang sistematik dapat mempermudah dalam membaca data dan penarikan kesimpulan atau menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. c. Verifikasi data Verifikasi data dilakukan dengan cara pengecekan ulang data yang telah terkumpul melalui alat pengumpul data wawancara dan observasi. Tujuan dari verifikasi data adalah untuk memastikan keakuratan data. d. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil dari semua perolehan data yang terkumpul melalui alat pengumpul data wawancara dan observasi yang telah diverifikasi. Penarikan kesimpulan tentang perubahan yang terjadi dilakukan secara bertahap, mulai dari kesimpulan sementara pada siklus I dan siklus-siklus selanjutnya, sampai kesimpulan akhir pada siklus terakhir. 2. Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif dilakukan dengan teknik statistik deskriptif komparatif. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan membandingan hasil perhitungan persentase pada tahap pra tindakan, siklus I, sampai pada siklus terakhir. G. Indikator Capaian Penelitian Indikator kinerja penelitian ini adalah terjadinya peningkatan keaktifan dan hasil belajar ranah kognitif siswa pada standar kompetensi perbaikan periferal. Keakifan siswa yang awalnya hanya ada lima anak (13,16%) dirumuskan menjadi minimal 60%. Hasil belajar ranah kognitif siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sejumlah 15 siswa (39,47%) dirumuskan menjadi minimal 70%. Indikator kinerja penelitian ditetapkan berdasarkan hasil diskusi dengan guru pada standar kompetensi perbaikan periferal melalui

7 38 pertimbangan keadaan kondisi awal siswa. Indikator kinerja penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Indikator Kinerja Penelitian Aspek yang diukur Keaktifan siswa pada materi perbaikan periferal Hasil belajar ranah kognitif siswa pada materi perbaikan periferal Persentase siswa yang ditargetkan 60% 70% Cara mengukur Diukur dari observasi aktivitas belajar siswa yang kemudian dihitung jumlah siswa yang aktif. Siswa dikatakan aktif apabila memiliki nilai keaktifan 50. Diukur dari tes yang kemudian dihitung jumlah siswa yang tuntas. Siswa dikatakan tuntas apabila memiliki nilai diatas KKM, yaitu 75. H. Prosedur Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang direncanakan terdiri dari beberapa siklus. Tahap pra tindakan dilaksanakan sebelum menuju tahap siklus I. Tahap pra tindakan dilaksanakan untuk mendapatkan data kondisi awal siswa. Data kondisi awal tersebut seperti keaktifan pada saat pembelajaran dan hasil belajar ranah kognitif. Data keaktifan siswa didapatkan dari observasi pada saat pembelajaran berlangsung, sedangkan data hasil belajar ranah kognitif belajar siswa diperoleh dari pre test dan post test. Masing-masing siklus meliputi tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, serta tahap analisis dan refleksi. Tahap siklus I dilaksanakan setelah tahap pra tindakan. Tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.

8 39 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Tahap perencanaan berisi studi pendahuluan mengenai proses pembelajaran yang berlangsung di SMK Muhammadiyah 2 Ngawi. Dokumen yang berupa hasil tes formatif siswa maupun dokumen lain ditelaah untuk mendapatkan informasi mengenai kemampuan dan kesulitan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Studi-studi pendahuluan tersebut menghasilkan penemuan masalah pada proses pembelajaran yaitu kurang aktifnya siswa pada pembelajaran sehingga berakibat kurang optimalnya hasil belajar ranah kognitif siswa. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka pada tahap perencanaan ini, akan dilakukan kegiatan sebagai berikut:

9 40 1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada standar kompetensi melakukan perbaikan periferal. 2) Menyusun instrumen penelitian. 3) Menyiapkan alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran dalam menerapkan model pembelajaran NHT dan GQGA. 4) Menyiapkan pembagian kelompok. b. Pelaksanaan Tindakan Tahap tindakan berisi penjelasan pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. 1) Kegiatan Awal a) Guru membuka dengan salam b) Guru memberikan apersepsi. c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2) Kegiatan Inti a) Guru membagi siswa kedalam kelompok 4-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1-5. b) Pada pertemuan pertama, guru memberikan tugas untuk mengganti komponen pada komponen periferal mouse dan printer. c) Pada pertemuan kedua, guru memberikan tugas untuk mengganti komponen pada komponen periferal keyboard dan kipas pendingin. d) Siswa berdiskusi dan memastikan tiap anggota dalam kelompok mengetahui jawabannya. e) Guru menunjuk siswa secara acak, kemudian siswa yang ditunjuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk seluruh kelas. f) Guru memberikan dua kertas indeks pada setiap siswa. g) Siswa menuliskan pada kertas indeks 1 tentang pertanyaan, dan kertas indeks 2 tentang topik yang dapat dijelaskan. h) Guru memerintahkan masing-masing kelompok memilih salah satu dari kertas indeks 1 dan 2 yang dibuat oleh masing-masing anggota. i) Kelompok yang membacakan kertas indeks 1 atau 2 akan menunjuk kelompok lain untuk memberikan jawaban atau pertanyaan.

10 41 j) Apabila tidak ada kelompok yang bisa menjawab atau memberikan pertanyaan, maka guru yang bertugas untuk membantu dalam kegiatan tersebut. 3) Kegiatan Penutup a) Guru mengevaluasi pembelajaran. b) Guru memberikaan penguatan. c) Guru menutup dengan salam. c. Observasi Tahap observasi dilaksanakan untuk melihat apakah pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai yang di rencanakan. Semua kejadian dalam pembelajaran diamati guna mengetahui sejauh mana pengetahuan, keaktifan, sikap, dan aspek-aspek lain siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif. d. Refleksi Apabila observasi terhadap keaktifan dan hasil belajar ranah kognitif siswa telah dilaksanakan, maka kekurangan yang terdapat pada siklus I dapat dijadikan bahan perbaikan untuk menuju pada siklus berikutnya. Perbaikan tersebut dapat berupa cara penyajian materi, pembagian siswa dalam kelompok, atau alat evaluasi yang digunakan. 2. Siklus II Kegiatan yang dilakukan pada tahap siklus II adalah menyusun beberapa tindakan yang disesuaikan dengan hasil refleksi pada tahap siklus I. Jika pada siklus II indikator sudah tercapai, maka tindakan dicukupkan. Namun jika belum tercapai, maka tindakan dilanjutkan pada siklus berikutnya.