BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas I SD Negeri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas I SD Negeri"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Perencanaan Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas I SD Negeri Karangsari 04. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, ternyata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih banyak yang rendah dan siswa tidak pernah terlibat dalam proses pembelajaran (pasif). b. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 13, 20, 24 Juli Pelaksanaan tiap siklus adalah sebagai berikut : 1) Siklus Pertama : Selasa, 13 Juli ) Siklus Kedua : Selasa, 20 Juli ) Siklus Ketiga : Sabtu, 24 Juli Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanaka pada kelas I SD Negeri Karangsari 04 dengan jumlah 40 siswa. Peneliti mengambil kelas I karena berdasarkan hasil Ulangan Umum Semester (UUS) I mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM yang ditetapkan dengan nilai 7.

2 3. Rencana Tindakan Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan dalam wacana ini adalah Penelitian Tindakan Emansipatoris. Emansipasi dalam pemahaman bahasa Indonesia sehari-hari mempunyai makna perbaikan nasib, peningkatan status, atau perjuangan kesetaraan (seperti dalam kaitan gerakan perempuan). Penelitain Tindakan Kelas bersifat emansipatoris dan membebaskan karena penelitian ini mendorong kebebasan berfikir dan berargumen pada pihak siswa, dan mendorong guru untuk bereksperimen, meneliti, dan menggunakan kearifan dalam mengambil keputusan atau judgmen (Suharsimin, 2007:29). Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu jalan yang terbuka untuk para pendidik yang ingin menambah ilmu pengetahuan, melatih praktek pembelajaran di kelas dengan berbagai model yang akan mengaktifkan guru dan siswa, mencoba melakukan penelitian untuk secara reflektif melakukan kritik terhadap kekurangan dan berusaha memperbaikinya agar pendidikan benar-benar dapat menjadi bidang profesi. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu gerakan sosial untuk perbaikan dan peningkatan kualitas guru, agar guru merasa percaya diri dalam menjalankan profesinya, dan dengan demikian mendapatkan kembali harga dirinya. (Depdikbud, 1999:29). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas model spiral Penelitian Tindakan Kelas yang pelaksanaannya melalui proses pengkajian berjenjang melalui tiga siklus. Masing-masing siklus terbagi atas 4 (empat) tahapan yaitu : perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observating), refleksi (reflection).

3 a. Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan tahap awal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan sesuatu. Pada tahap ini, peneliti menyiapakn terlebih dahulu perangkat pembelajarannya. b. Tindakan (Action) Pada tahap ini yaitu guru melaksanakan pembelajaran tentang materi hidup rukun. Tindakan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran metode bercerita. c. Pengamatan (Observating) Tahap pengamatan ini berfungsi untuk melihat dan untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan sehingga perlu dilakukan adanya observasi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam tahap pengamatan yang perlu dicatat adalah proses dari tindakan, yaitu keaktifan siswa baik dalam bertanya, mengemukakan pendapat apa yang mempersulit siswa dalam memahami materi dan metode tersebut. d. Refleksi (Reflection) Pada tahap refleksi, hasil dari observasi akan disimpulkan hasil dari reflesi yaitu untuk memperbaiki kinerja guru, berhasil atau tidak dan kekurangan apa saja yang ada dalam pelaksanaan tindakan. Dan berdasar refleksi, peneliti bersama-sama dengan guru merencanakan perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya, sampai pada siklus ketiga. (IGAK Wardhani).

4 Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral (IGAK Wardhani). Planning Reflection Action/Observating Revised plan Reflection Action/Observating Revised plan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam tiga kali siklus untuk tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut : Siklus I : Pertemuan I, pada siklus ini diadakan pretest terlebih dahulu sebagai acuan peneliti untuk tindakan siklus selanjutnya. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diakhiri dengan post tes. Siklus II : Pertemuan I, metode yang digunakan adalah metode bercerita dengan disertai gambar-gambar tentang hidup rukun di rumah maupun di sekolah. Siklus III : Pertemuan I, melanjutkan menggunakan metode bercerita dengan disertai gambar seri hidup rukun di sekolah maupun di rumah, dilanjutkan penjelasan guru, diskusi, tanya jawab, kemudian diakhiri dengan post tes.

5 Setiap siklus dilaksanakan 1 pertemuan, dengan waktu 2 x 35 menit. Berikut ini gambar diagaram siklus perbaikan Belum berhasil Revisi Berhasil Simpulan IDE AWAL Tindakan Siklus I 1. Perencanaan Perbaikan. 2. Pelaksanaan Perbaikan. 3. Observasi. 4. Diskusi dengan pengamat. 5. Refleksi Siklus I Tindakan Siklus II 1. Perencanaan Perbaikan. 2. Pelaksanaan Perbaikan. 3. Observasi. 4. Diskusi dengan pengamat. 5. Refleksi siklus ke II. Tindakan Siklus III 1. Perencanaan Perbaikan. 2. Pelaksanaan Perbaikan. 3. Observasi. 4. Diskusi dengan pengamat. 5. Refleksi Siklus ke III. 6. Tindak lanjut Penetapan metode bercerita dalam pembelajaran PKn tentang Hidup Rukun Persiapan penelitian: 1. Penyamaan konsep, penggunaan metode bercerita antara peneliti dan observer. 2. Penyusunan lembar observasi. Belum berhasil Revisi Gambar: 3.2 Diagram Siklus Perbaikan Pembelajaran

6 4. Metode Pengumpulan Data Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Observasi Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Observasi ini dilakukan untuk memantau kegiatan guru dalam setiap siklus atau tindakan pembelajaran sesuai dengan fokus masalah (Wina Sanjaya, 2009). b. Dokumentasi Dokumentasi adalah barang-barang tertulis. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mencari data yang berupa dokumen, buku-buku, majalah dan sebagainya. Adapun dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen mengenai data guru dan keadaan umum di SD Negeri Karangsari 04 Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. (Suharsimi, 1998:149). c. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan, latihan atau alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan biasanya berbentuk tes objektif berupa pilihan ganda untuk memperoleh data hasil belajar siswa. (Suharsimi:139). Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa pada akhir pelajaran yaitu evaluasi akhir, karena dengan tes dapat dilihat peningkatan pada setiap siklusnya.

7 5. Pengembangan Instrumen Penelitian a. Validitas Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas ada 2 (dua) macam : 1) Validitas eksternal Yaitu apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain mengenai penelitian yang dimaksudkan. 2) Validitas internal Yaitu apabila terdapat keserasian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan, dengan kata lain sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung misi instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel-variabel yang dimaksudkan (Sugiyono, 2002 : 13). Setelah dilakukan uji validitas dengan SPSS versi 11.5 terhadap 20 responden dengan jumlah 30 soal, menunjukkan adanya validitas. Hasil uji validitas terdapat pada lampiran. b. Reliabilitas Suatu tes dikatakan reliabel, apabila tes tersebut dapat memberikan hasiol yang tetap. Reliabilitas menunjukkan pada suatu penelitian bahwa suatu instrumen cukup dapat diupayakan untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya. Secara umum

8 pengertian instrumen yang reliabel artinya dipercaya, dapat diandalkan untuk mengungkap data (Suharsimi, 2002 : 83). c. Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Untuk melihat baik tidaknya suatu instrumen tes, selain ditinjau dari segi validitas dan reliabilitasnya, juga perlu diuji daya beda dan tingkat kesukarannya. Kedua parameter tersebut dihitung secara terpisah, namun keduanya merupakan kesatuan komponen yang menentukan baik tidaknya butir tes. 1) Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran berhubungan dengan banyaknya siswa yang bisa menjawab dengan benar suatu butir soal. Suatu butir soal tes dikatakan baik bila memenuhi fungsinya secara tepat. Butir soal yang terlalu sukar tidak berhasil mengungkap apa yang diketahui siswa. Sebaliknya butir soal yang terlalu mudah tidak berhasil mengungkap apa yang belum diketahui siswa dan tidak bisa mengukur dengan tepat kemampuan yang dimiliki siswa karena semua bisa menjawab dengan betul. Dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan rumus : Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa menjawab butir soal dengan benar Js = jumlah seluruh siswa B P = Js

9 Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran yang memadai untuk mengungkap penguasaan siswa secara tepat. Kriteria soal sebagai berikut : a) P = 0,0 sampai dengan 0,30 adalah soal sukar b) P = 0,30 sampai dengan 0,70 adalah soal sedang c) P = 0,70 sampai dengan 1,00 adalah soal mudah Untuk merumuskan butir soal yang baik, secara umum dapat digunakan acuan soal yang cukup memadai bila tingkat kesukaran 0,30 sampai dengan 0,70. Namun juga perlu dipertimbangkan proporsi butir soal yang sukar, sedang dan mudah agar dapat benar-benar tepat dalam mengukur kemampuan siswa. Di samping itu, tujuan penyelenggaraan tes juga perlu dipertimbangkan dalam menentukan tingkat kesukaran soal. Untuk tujuan seleksi, proporsi soal sebaiknya lebih banyak yang sukar agar bisa memperoleh calon yang baik, akan tetapi untuk tujuan pemberian dorongan atau penghargaan sebaiknya soal yang diberikan banyak yang mudak agar bisa memberikan motivasi kepada siswa (Bambang Budi Wiyono dan Tumardi, 2003 : 92-93). 2) Daya Beda Soal Suatu butir soal dikatakan baik apabila soal tersebut mampu membedakan siswa yang pandai dan yang kurang pandai. Dengan kata lain, soal tersebut memiliki kemampuan daya beda yang baik. Rumus untuk mencari daya beda soal adalah : BA BB D = JA JB

10 Keterangan : D = Indeks daya beda J = Jumlah peserta tes JA = Banyaknya peserta tes kelompok atas JB = Banyaknya siswa kelompok bawah BA = Banyaknya peserta tes kelompok atas menjawab dengan benar BB = Banyaknya peserta tes kelompok bawah menjawab dengan benar Untuk menentukan kelompok atas dan kelompok bawah, dilakukan cara mengurutkan/merangking dariatas ke bawah. Para peserta tes yang mendapat skor tinggi disebut kelompok atas (upper group), sedangkan peserta tes yang mendapat skor rendah disebut kelompok bawah (lower group). Untuk membagi besarnya kelompok atas dan kelompok bawah secara sederhana, ada dua teknik. Pertama, apabila jumlah peserta tes sedikit bisa dibagi 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah. Kedua, apabila jumlah peserta tes banyak, bisa dibagi 27% kelompok atas, 46% kelompok sedang dan 27% kelompok bawah. Untuk jumlah banyak ini, yang menjadi pertimbangan hanya difokuskan pada 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah. Butir soal yang baik adalah butir soal yang memiliki indeks daya beda yang tinggi. Semakin tinggi daya beda yang diperoleh, dapat dikatakan butirbutir soal tersebut semakin baik. Kriteria daya beda sebagai acuan soal adalah : a) Indeks Daya Beda 0,7 sampai 1,0 = sangat baik b) Indeks Daya Beda 0,4 sampai 0,7 = baik

11 c) Indeks Daya Beda 0,2 sampai 0,4 = cukup d) Indeks Daya Beda di bawah 0,2 = jelek (Bambang budi Wiyono dan Tumardi, 2003 : 93-95). 6. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis keberhasilan tindakan disetiap siklus dalam penelitian ini, menggunakan teknik analisis deskriptif persentase dengan rumus : Frekuensi Persentase (%) : = 100% N Keterangan : Frekuensi : jumlah jawaban tiap option pada setiap soal N : jumlah responden (Singarimbun, Masri : 248) 7. Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan Indikator keberhasilan siswa yang digunakan adalah : a. Hasil belajar dalam pembelajaran berhasil bila 70% dari siswa tuntas belajar. Siswa dinyatakan tuntas belajar bila hasil belajar siswa dalam pembelajaran mencapai 70% atau lebih, siswa memperoleh nilai minimal 70% sesuai kinerja KKM. KKM ditetapkan berdasarkan musyawarah sekolah dan komite sekolah tentang potensi yang ada di sekolah tersebut. b. Siswa dinyatakan aktif jika selama proses belajar mengajar siswa yang aktif setiap siklus mencapai 70% atau lebih.

12 8. Informasi Observer Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dibantu oleh : a. Nama : Wasiyah, S.Pd.Sd b. NIP : c. Jabatan : Guru Kelas V d. Tujuan : Mengobservasi proses pembelajaran siklus pertama sampai siklus ketiga. B. Deskripsi Persiklus 1. Siklus Pertama Kelas Mata Pelajaran : I (satu) : Pendidikan Kewarganegaraan Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan Kompetensi Dasar : 1.2 Menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah Indikator : Menunjukkan sikap hidup saling menghargai perbedaan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah Materi Pokok : Hidup Rukun a. Perencanaan Berdasarkan hipotesis tindakan yang telah dirumuskan peneliti, maka peneliti menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) beserta sekenario tindakan. Sekenario tindakan yang dirancang mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti dan siswa dalam proses pembelajaran. Sebelum proses

13 pembelajaran Siklus I diadakan pretest terlebih dahulu. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : 1) Apersepsi (5 menit) 2) Penjelasan tentang contoh-contoh hidup rukun (10 menit) 3) Memberi tugas kepada siswa untuk pentingnya hidup rukun di rumah, kemudian dilanjutkan dengan memberi lembar kerja siswa yang berisi soal tentang hidup rukun (25 menit) 4) Penilaian kinerja siswa (20 menit) 5) Pemberian saran, petunjuk dan komentar tentang hidup rukun (10 menit) Sesuai dengan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), peneliti menyiapkan alat serta bahan yang akan dipergunakan. Meliputi lembar tes, formatif, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan lembar observasi serta menyiapkan alat-alat pembelajaran yang diperlukan. Hal-hal yang berhubungan dengan pengamatan dan pengumpulan data, seperti fokus observasi, kriteria observasi, jenis-jenis kegiatan yang harus diobservasi dan lainnya yang diambil melalui diskusi antara peneliti dan observer untuk memperoleh kesepakatan. Kemudian bersama observer diadakan simulasi perbaikan pembelajaran. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pada hari Selasa, 13 Juli ) Kegiatan Awal (± 10 menit) Sebelum memasuki kegiatan inti diawali dengan berdoa, membuka pelajaran, mengucapkan salam, mengabsen siswa, kemudian siswa diberi lembar soal pretest untuk dikerjakan. Setelah pretest selesai dilanjutkan dengan apersepsi

14 dengan bertanya jawab antara guru dengan siswa yang ada hubungannya dengan materi. Siapakah yang suka berkelahi dengan adik? Saya tidak, Bu! Jawab anak-anak. Ya baik, kalau begitu, kata Bu Guru. Siapakah yang tidak sayang pada Ayah dan Ibu? Saya sayang Bu, jawab anak-anak. Ya, tentunya kalian harus sayang pad Ayah dan Ibu, kata Bu Guru. Kemudian Ibu Guru mengkondisikan siswa-siswanya untuk masuk dalam kegiatan inti pelajaran. 2) Kegiatan Inti (± 30 menit) Anak-anak, coba mari kita bernyanyi bersama-sama lagu Satu-satu Aku Sayang Ibu. Setelah selesai bernyanyi kemudian dilanjutkan dengan materi. Nah anak-anak, Ibu Guru akan bercerita mengenai anak yang sayang kepada Ayah, Ibu, kakak, dan adik. Mau apa tidak? Ya mau, Bu! seru anak-anak serentak. Dengarkan baik-baik ya? Ya Bu. Kemudian Ibu Guru bercerita (mengenai ceritanya ada pada lampiran). Anak-anak, ada yang bertanya? Saya, Bu! Begini Bu. Saya punya mainan, mainan itu saya pinjamkan ke adik Bu? Ya, bagus. Itulah yang Bu Guru harapkan. Tanya jawab dilakukan secara lisan da sekilas, kemudian siswa disuruh mengerjakan soal-soal selama 20 menit. 3) Kegiatan Akhir (± 10 menit) Kegiatan akhir dilakukan dengan memberikan penguatan, dilanjutkan pemberian PR yang berhubungan dengan materi hidup rukun di keluarga.

15 c. Observasi Observer melaksanakan pengamatan terhadap kegiatan pretest, kegiatan awal sampai akhir dengan menggunakan format observer yang telah disiapkan. Menurut observer masih banyak siswa yang kurang konsentrasi terhadap pembelajaran, masih banyak anak yang bercerita sendiri, bermain sendiri. Tampaknya mereka belum paham. Setelah data hasil pengamatan dianalisis ternyata siswa yang tuntas hanya 15 siswa. d. Refleksi Berdasarkan data hasil nilai di atas pada siklus pertama, ketercapaian penguasaan materi pembelajaran baru mencapai 37,5% siswa yang menguasai. Hasil ini belum memenuhi batas kriteria yang telah ditentukan. Kebanyakan siswa masih kurang menguasai materi yang diberikan. Minat siswa juga masih rendah pada pembelajaran. Hal-hal yang menjadi kendala perlu ditanggulangi dengan cara menggali motifasi dan potensi siswa pada siklus kedua. 2. Siklus Kedua Kelas Mata Pelajaran : I (satu) : Pendidikan Kewarganegaraan Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan Kompetensi Dasar : 1.2 Menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah Indikator : Menceritakan manfaat hidup rukun dalam keluarga Materi Pokok : Hidup Rukun

16 a. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada proses perbaikan pembelajaran siklus kesatu, peneliti berkolaborasi dengan observer untuk mempersiapkan RPP pada siklus kedua beserta sekenario tindakannya. Sekenario tindakan ini mencakup langkahlangkah yang akan ditempuh guru dalam perbaikkan pembelajaran. Peneliti juga menyediakan materi, lembar observasi, LKS, dan lembar evaluasi. Terkait dengan materi pembelajaran, selain materi yang diberikan pada siklus pertama, diberikan juga materi tambahan sesuai indikator. Langkah selanjutnya adalah peneliti dan observer menyepakati fokus pengamatan (observasi) dan kriteria yang digunakan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus kedua. Dalam perencanaan siklus kedua ini, peneliti akan melakukan perbaikan pembelajaran. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pada hari selasa, 20 Juli ) Kegiatan Awal (± 10 menit) Guru menyampaikan salam, berdoa, menanyakan kehadiran siswa serta menciptakan suasana kelas yang memungkinkan untuk kelancaran proses pembelajaran. Untuk mengidentifikasikan dengan cerita giru, guru bertanya jawab dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada hubungannya dengan materi Hidup Rukun. 2) Kegiatan Inti (± 30 menit) Guru mengulang materi yang lalu tentang mengidentifikasi cerita tentang hidup rukun di keluarga atau di sekolah. Anak-anak, kemarin Bu Guru bercerita keluarga Didi dan Uun. Nah sekarang Bu Guru akan bercerita hidup

17 rukun dan tidak rukun. Begini ceritanya anak-anak dengarkan baik-baik. Uun sedang bermain boneka. Mainannya berantakkan karena mainannya banyak. Uun minta bantuan kepada Didi untuk membereskan mainannya. Karena Didi kasiahn melihat Uun, Didi segera membantunya. Setelah selesai, uun mengucapkan terima kasih. Nah itulah ceritanya anak-anak. Coba, anak-anak. Antara Uun dan Didi bermainnya rukun apa tidak? Rukun Bu! jawab anakanak. ApabilaDidi tidak membantu Uun, uun bagaimana? Capai Bu! Uun akan menangis Bu! jawab anak-anak. Kemudian guru menunjukkan gambargambar hidup rukun dan tidak rukun. Jadi kalau kalian tidak hidup rukun di rumah, maka rumah akan berantakkan, tidak enak, tidak nyaman untuk belajar. Tetapi sebaliknya jika kita saling membantu dengan teman, adik, kakak pasti rumah akan nyaman ditempati karena enak untuk belajar. Tibatiba ada anak yang menyela pembicaraan guru. Rumahku tidak berantakkan, Bu. Ada anak lain yang menimpali. Aku juga suka bermain dengan adik, Bu. Ya, begitulah yang Ibu Guru harapkan anak-anak. Kemudian guru memberikan lembar evaluasi postest selama kurang lebih 25 menit. 3) Kegiatan Akhir (± 5 menit) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum paham. Guru memberi motivasi dan penguatan dilanjutkan dengan pemberian PR sebanyak lima soal. c. Oservasi Observer melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran mulai kegiatan awal sampai kegiatan akhir dengan menggunakan format observasi yang telah

18 disiapkan. Menurut observer masih ada siswa yang belum aktif dalam pembelajaran dan hanya membuat usil saja dan tidak mendengarkan. Setelah data hasil pengamatan dianalisis, ternyata siswa yang mendapat nilai yang sesuai KKM sudah mencapai 26 siswa (65%), sedangkan yang belum sesuai KKM ada 14 siswa (35%). d. Refleksi Berdasarkan data hasil di atas pada siklus kedua, ketercapaian penguasaan materi pembelajaran baru 65%. Hasil ini belum memenuhi batas kriteria yang telah ditetapkan. Kebanyakkan siswa masih kurang menguasai materi yang diberikan. Minat siswa juga masih agak rendah pada pembelajaran. Hal-hal yang menjadi kendala perlu ditanggulangi dengan cara menggali motivasi dan potensi siswa pada siklus ketiga. 3. Siklus Ketiga Kelas Mata Pelajaran : I (satu) : Pendidikan Kewarganegaraan Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan Kompetensi Dasar : Memberikan contoh hidup rukun di sekolah dan di rumah Indikator : Mengidentifikasikan hidup rukun dan tidak rukun Menjelaskan akibat tidak menjaga kerukunan Materi Pokok : Hidup Rukun

19 a. Perencanaan Berdasarkan pada hasil refleksi perbaikan pembelajaran siklus kedua, peneliti berkolaborasi denganobserver untuk mempersiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran pada siklus ketiga beserta sekenario tindakkannya. Sekenario tindakan ini mencakup langkah-langkah yang akan ditempuh guru dalam perbaikkan pembelajaran. Untuk langkah selanjutnya peneliti dan observer menyepakati fokus pengamatan dan kriteria yang digunakan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus ketiga. Dalam pembelajaran siklus ketiga, peneliti akan melakukan perbaikkan pembelajaran dan memperbanyak motivasi, meningkatkan perhatian kepada siswa agar diperoleh hasil yang lebih maksimal dari siklus kedua. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pada hari Sabtu, 24 Juli ) Kegiatan Awal (± 5 menit) Guru menyampaikan salam, berdoa, menanyakan kehadiran siswa serta menciptakan suasana kelas yang memungkinkan untuk kelancaran proses pembelajaran. Kemudian mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, dilanjutkan dengan bertanya jawab yang ada hubungannya dengan materi cara-cara menyimpulkan cerita hidup rukun dalam perbedaan. 2) Kegiatan Inti (± 30 menit) Anak-anak sudah siap mendengarkan Bu guru bercerita? Sudah Bu! Cerita apa Bu? Kalian tentunya masih ingat pada waktu Bu Guru bercerita hari Selasa yang lalu. Cerita apa coba? Oh ya saya ingat Bu. Cerita rukun

20 dan yang tidak rukun. Ya bagus, ternyata kalian masih ingat. Memang kalian anak-anak yang pintar. Nah, sekarang dengarkan baik-baik supaya nilai tesnya bagus! Sambil menunjukkan gambar, guru bercerita tentang hidup rukun saling menolong. Anak-anak membentuk kelompok. Setiap kelompok mengamati gambar, kemudian ketua kelompok satu dan lainnya untuk bercerita di depan kelas sedangkan teman-teman yang lain mendengarkan. Anak-anak tadi kalian telah mendengarkan cerita teman-teman. Sekarang kerjakan lembar kerja ini. Setelah selesai nanti baru dibahas dan dijelaskan lagi sampai paham betul. Kemudian guru memberikan lembar evaluasi untuk dikerjakan sekitar kurang lebih 30 menit. Guru membimbing cara mengerjakan lembar evaluasi. 3) Kegiatan akhir (± 5 menit) Guru mengumpulkan lembar evaluasi dan menganalisis nilai kegiatan siklus yang terakhir. Guru memberi penguatan untuk selalu hidup rukun di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat dan harus berlaku sopan dengan orang tua, kakak, adik dan teman-teman. Juga kalau ada tugas PR harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru memberikan motivasi untuk rajin membaca buku karena buku adalah sumber ilmu. c. Observasi Observer mengamati kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir dan mencatat perolehannya pada lembar observasi yang telah disediakan. Observer mengobservasi situasi dan hasil belajar. Dari hasil observasi, ditemukan hal-hal penting yang telah dilakukan peneliti yang mendukung proses pembelajaran.

21 d. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan dari observer, peneliti merefleksi diri. Ternyata setelah dilaksanakan perbaikkan pada siklus ketiga, hasilnya sudah memenuhi harapan. Hal ini diketahui dari hasil evaluasi siklus ketiga yang mencapai ketuntasan di atas 70%, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan hanya 5%. Ini berarti persentase ketuntasan sudah berhasil. Nilai rata-rata kelas pada ulangan harian sudah mencapai 8,32 dan tingkat penguasaan materi atau pemahaman mencapai 95%. Minat siswa terhadap pembelajaran telah meningkat. Pada saat proses pembelajaran, 90% dari jumlah siswa terlihat aktif. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menganggap pelaksanaan perbaikan pembelajaran sudah berhasil sekalipun masih ada beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan atau tingkat penguasaan materi belum mencapai 90%. Melihat hasil pada siklus ketiga sudah berhasil, maka tindakan perbaikan pembelajaran dihentikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kunandar (2011) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dondong 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Negeri Dondong 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Dondong 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Negeri Dondong 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap Tahun 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat penelitian Penelitian ini akan bertempat di Sekolah Dasar Negeri Dondong 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. 3.1.2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan dengan tujuan dan kegunaan teretentu. 1 Jenis penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di SD Negeri 1 Gedong Air kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi hasil belajar kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo sebelum dilaksanakan penelitian pada awal semester II Tahun pelajaran 2014/2015,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom A. Metode Penelitian BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom action research atau

Lebih terperinci

BAB III. Metodelogi Penelitian

BAB III. Metodelogi Penelitian BAB III Metodelogi Penelitian 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. David Hopkins (dalam Trianto, 2012:15) menyebutkan penelitian tindakan kelas sebagai studi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat 14. mencapai hasil belajar yang meksimal.

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat 14. mencapai hasil belajar yang meksimal. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian yang dilaksanakan ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu sebuah penelitian yang dilakukan oleh Guru di Kelasnya sendiri dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

3.1.2 Subyek Penelitian

3.1.2 Subyek Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kambangan 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, yaitu suatu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, yaitu suatu bentuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, yaitu suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral, yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 di SD Negeri 1 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada mata pelajaran IPS semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). David Hopkins (dalam Trianto, 2012 : 15) menyebutkan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maksud dari penelitian ini adalah merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukaresmi Kelas X semester 2 (genap) tahun pelajaran 2012/2013. Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimagsudkan untuk memecahkan masalah pada proses pembelajaran, dengan aplikasi simulator kelistrikan sistem starter pada kompetensi dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian 1. Lokasi : SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati 2. Kelas : Kelas I 3. Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, Kelas IV Mata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan adalah penelitian

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan adalah penelitian BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan suatu metode pembelajaran, untuk itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan metode PTK dikarenakan guru

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 di 40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 di SMP Negeri 2 Pringsewu mulai bulan November sampai Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban.

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban. 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik subjek penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban. Kelas : IV Mata Pelajaran : Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi 26 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan relibilitas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri 02 Ngeluk pada tanggal 8 maret 20 April 2013,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain pretest-posttest control group design. Menurut Sugiyono (2012:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah siswa Kelas IV semester Genap MI Baiturrahim Kecamatan Tembalang Kota Semarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas III MI Tholabiyah Gaji pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Pembangunan Cianjur (SMK-PP N Cianjur) mulai Januari-Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Pembangunan Cianjur (SMK-PP N Cianjur) mulai Januari-Februari 23 A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Cianjur (SMK-PP N Cianjur) mulai Januari-Februari 2013. Penetapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Kasihani kasbolah E. S (1998: 15) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA yang dilakukan di SD Negeri 02 Kupen Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tempat, waktu dan subjek penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun mengenai hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe snowball throwing merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas. Metode ini dipilih berdasarkan atas pertimbangan bahwa (1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rencana Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Cilaku Kabupaten Cianjur. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal SD Negeri Karangwage 01 adalah sekolah yang berada di Pedesaan dengan kondisi sekolah yang belum memenuhi sarana prasarana pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam 35 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan untuk memecahkan masalah atau dengan kata lain digunakan untuk melakukan suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas XI IS 2 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016, yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maksud dari penelitian ini adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci