BAB III METODE PENELITIAN. Dondong 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Negeri Dondong 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap Tahun

Transkripsi

1 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian Penelitian ini akan bertempat di Sekolah Dasar Negeri Dondong 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2009/ Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 1 Sekolah Dasar Negeri Dondong 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010 sebanyak 30 orang siswa Prosedur Kerja Penelitian Penelitian ini tersusun dalam tiga siklus dimana setiap siklusnya dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), Observasi (observing), dan refleksi (reflecting). 22

2 Perencanaan Perencanaan harus diperhitungkan secara matang. Hal-hal yang perlu disiapkan meliputi: persiapan materi, rencana pembelajaran serta instrumen yang akan digunakan Pelaksanaan Pada tahap ini, rencana yang telah dibuat akan direalisasi dan diterapkan. Pelaksanaan tindakan akan didasarkan pada acuan penelitian dan kurikulum yang berlaku. Setiap siklus diberikan perlakuan yang berbeda guna mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Adapun pelaksanaan pada setiap siklus diuraikan berikut ini. Siklus I 1. Apresiasi. 2. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran 3. Guru menjelaskan gambar tentang tata tertib di rumah dan di Sekolah. 4. Siswa diperintahkan untuk mengidentifikasikan benar atau salah pertanyaan pada kertas lembar jawaban. 5. Masing-masing siswa diperintajkan untuk membacakan pertanyaan pada kertas. 6. Guru memberikan penjelasan tentang pernyataan tersebut.

3 24 7. Guru memberikan kesimpulan 8. Evaluasi/Penutup Siklus II 1. Apresiasi 2. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran 3. Guru menjelaskan gambar yang sudah ada, siswa mengamati dan memperhatikan. 4. Siswa diperintahkan maju ke depan kelas untuk menceritakan gambar yang benar dan salah. 5. Masing-masing siswa diperintahkan untuk membacakan pernyataan pada kertas 6. Guru memberikan penjelasan tentang penyataan tersebut 7. Guru memberikankesimpulan 8. Evaluasi/Penutup Siklus III 1. Apresiasi 2. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran 3. Siswa mengamati gambar sambil mendengarkan cerita guru 4. Masing-masing diperintahkan untuk menceritakan kembali gambar yang telah disediakan guru.

4 25 5. Siswa diperintahkan untuk menyimpulkan pernyataan pada kertas fan gambar. 6. Guru memberikan penjelasan tentang penyataan tersebut 7. Guru meberikan kesimpulan 8. Evaluasi/Penutup Observasi Dalam penelitian ini, data yang terkumpul berisi tentang pelaksanaan tindakan serta dampaknya terhadap proses dari hasil instruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen yang telah ditetapkan sebelumnya Refleksi Pada tahapan ini, akan dilakukan analisis terhadap hasil dari keseluruhan kegiatan sekaligus evaluasi. Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan akan digunakan kembali untuk merevisi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memecahkan masalah. Adapun alur penelitian tindakan kelas dari Silus I sampai Siklus III dideskripsikaan dalam Gambar 3.1 berikut ini.

5 26 Refleksi Refleksi Refleksi Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS I Pengamatan? Gambar 3.1 Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Sumber: Arikuto (2007) Alur Penelitian Tindakan Kelas 3.4. Kolaborator Untuk menjamin obyektifitas penelitian tindakan kelas ini maka perlu dibantu oleh kolaborator dengan identitas sebagai berikut: Nama : Endang Sulasmijati NIP : Jabatan : Guru Kelas II Sekolah Dasar Negeri Dondong Indikator Keberhasilan Tindakan Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini yaitu apabila minimal 80% siswa mendapatkan nilai sebesar 65. Hal ini didasarkan pada konsep Arikunto sebagaimana dikutip oleh Wijayanto (2008: 42) untuk

6 27 menentukan ketuntasan belajar digunakan standar ketuntasan belajar dengan nilai minimal Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 1998:134). Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan beberapa metode pengumpulan data antara lain: Tes Tes adalah seperangkat alat yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan penetapan skor (Margono, 1996:170). Dalam penelitian ini tes memuat tema pentingya tata tertib di Sekolah dan di rumah yang telah diajarkan untuk kemudian dikoreksi dandiberi skor atau nilai dengan rentang anatar Observasi Observasi adalah metode yang dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan gejala yang tampak pada obyek dan dilakukan secara langsung peristiwa, keadaan, situasi yang sedang terjadi di lokasi penelitian (Maleong, 2004: 4). Sedangkan menurut Iskandar (2009: 68) observasi merupakan pengamatan seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Dalam penelitian ini, peneliti

7 28 mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung terhadap subyek beserta data-data lain yang dibutuhkan di lokasi penelitian Wawancara Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Menurut Singarimbun, wawancara merupakan jalan untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden melalui interaksi dan komunikasi (1986: 145). Dalam penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan siswa, teman sejawat serta Kepala Sekolah Dasar Negeri Dondong Dokumentasi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur, arsip, dokumen, surat kabar, majalah, jurnal dan sebagainya yang relevan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini, dokumen yang akan digunakan adalah dari arsip-arsip sekolah terutama kelas 1 Sekolah Dasar Negeri Dondong 01 seperti buku induk, daftar kelas, daftar nilai, hasil tes.

8 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis persentase. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui persentase nilai hasil belajar dari Siklus Siklus I sampai Siklus III. Adapun rumus analisis persentase yaitu: Persentase ( % ) : Frekuensi X 100 N Keterangan : Frekuensi : Jumlah jawaban setiap option pada setiap soal N : Jumlah Siswa (Singarimbun, Masri, 1987: 248) 3.8. Pengembangan Instrumen Uji Validitas Semua butir soal yang akan digunkan dalam penelitian ini akan diuji validitasnya dengan teknik korelasi product moment angka kasar sebagi berikut: r xy = N XY ( X )( Y ) { N X ( X )} N Y ( Y ) 2 { } Keterangan: r xy = koefisien korelasi X = skor tiap butir soal Y = skor total yang benar tiap subyek N = jumlah subyek

9 30 Uji validitas ditentukan dengan membandingkan nilai r hitung dan r tabel yakni jika r t hitung r tabel maka item yang digunakan valid. Selanjutnya r hitung diditerpretasikan sesuai dengan konsep Arikunto, (2002:72) yaitu nilai koefisien korelasi (r) antar 0,8-1,0 adalah sangat tinggi, r=0,6 0,8 adalah tinggi, r =0,4-0,6 adalah cukup, r = 0,2 0,4 adalah rendah. Dari hasil uji validitas, kemudian di analisa guna mengetahui keabsahan butir soal yang telah dibuat seperti diuraikan berikut ini. 1. Uji validitas siklus I Berdasarkan uji validitas soal untuk Siklus I yang diolah dengan program SPSS Versi dengan jumlah soal sebanyak 23 item dan diujikan pada 20 siswa, dapat diketahui bahwa pada ítem no. 4, 11 dan 13 memiliki nilai r hitung < r tabel sebesar 0,444 atau dapat dikatakan ketiga ítem tersebut tidak valid dan harus dibuang dari instrumen soal. Sedangkan 20 item lainya memiliki nilai r hitung > r tabel sebesar 0,444 atau dapat dikatakan valid. Dengan kata lain, hanya 20 item pertanyaan yang valid dan layak untuk diuji reliabilitasnya. 2. Uji validitas siklus II Dari uji validitas soal untuk Siklus II yang diolah dengan program SPSS Versi dengan jumlah soal sebanyak 23 item dan diujikan pada 20 siswa, terlihat bahwa pada ítem no. 2, 9 dan 21 memiliki nilai r hitung < r tabel sebesar 0,444 atau dapat

10 31 dikatakan ketiga ítem tersebut tidak valid dan harus dibuang dari instrumen soal. Sedangkan 20 item lainya memiliki nilai r hitung > r tabel sebesar 0,444 atau dapat dikatakan valid. Singkatnya, hanya 20 item pertanyaan yang valid dan layak untuk diuji reliabilitasnya. 3. Uji validitas siklus III Hasil uji validitas soal untuk Siklus III yang diolah dengan program SPSS Versi dengan jumlah soal sebanyak 23 item dan diujikan pada 20 siswa, nampak bahwa pada ítem no. 8, 11 dan 16 memiliki nilai r hitung < r tabel sebesar 0,444 atau dapat dikatakan ketiga ítem tersebut tidak valid dan harus dibuang dari instrumen soal. Sedangkan 20 item lainya memiliki nilai r hitung > r tabel sebesar 0,444 atau dapat dikatakan valid. Hal ini berarti bahwa terdapat 20 item pertanyaan yang valid dan layak untuk diuji reliabilitasnya Uji Reliabilitas Uji reliabilitas butir soal dihitung dengan teknik korelasi belah dua Spearman Brown yang rumusnya: S B = r xx = ( r ) 2 * 1+ r Keterangan : r xx r 12 = Koefisien reliabilitas Spearman Brown = Koefisien korelasi antara kedua belahan

11 32 Penilaian uji reliabilitas yaitu membandingkan nilai r yang diperoleh dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan sebesar 5% sebagaimana yang dijelaskan oleh Arikunto (2002: 103). Lebih lanjut hasil uji reliabilitas dikategorikan kedalam skala penilaian yaitu apabila didapatkan nilai Spearman Brown kurang dari 0,60 berarti buruk, sekitar 0,70 diterima dan lebih dari 0,80 adalah baik. Dari hasil uji reliabilitas, selanjutnya di analisa guna mengetahui reliabilitas atau konsistensi butir soal yang telah dibuat seperti dijelaskan berikut ini. 1. Uji reliabilitas siklus I Berdasarkan uji reliabilitas soal untuk Siklus I yang diolah dengan program SPSS Versi dengan jumlah soal valid sebanyak 20 item dan diujikan pada 20 siswa, diketahui bahwa r hitung Spearman Brown sebesar 0,955 > standar yang reliabilitas baik sebesar 0,7 atau dapat dikatakan instrumen soal tersebut reliabel atau memiliki konsistensi yang tinggi sehingga layak digunakan untuk penelitian. 2. Uji reliabilitas siklus II Dari hasil uji reliabilitas soal untuk Siklus II yang diolah dengan SPSS Versi dengan jumlah soal valid sebanyak 20 item dan diujikan pada 20 siswa, nampak bahwa r hitung Spearman Brown sebesar 0,925 yang mana > standar reliabilitas

12 33 baik sebesar 0,7 atau dapat dikatakan instrumen soal tersebut reliabel atau memiliki konsistensi yang tinggi sehingga layak digunakan untuk penelitian. 3. Uji reliabilitas siklus III Hasil uji reliabilitas soal untuk Siklus III yang diolah dengan SPSS Versi dengan jumlah soal valid sebanyak 18 item dan diujikan pada 20 siswa, terlihat bahwa r hitung Spearman Brown sebesar 0,930 yang mana > standar reliabilitas baik sebesar 0,7 atau dapat dikatakan instrumen soal tersebut reliabel atau memiliki konsistensi yang tinggi dan layak digunakan untuk penelitian Menentukan Indeks Keseluruhan Indeks kesukaran: P = Proporsi adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal. Untuk menentukan indeks kesukaran butir soal dalam penelitian digunakan rumus: P = B Js Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul Js : Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria Kesukaran soal adalah: 1. Soal dengan p = 1,00 sampai 0,03 adalah soal sukar

13 34 2. Soal dengan p = 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang 3. Soal dengan p = 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah. (Arikunto, 1998: 214) lampiran. Hasil perhitungan indeks kesukaran dapat dilihat pada tabel Menentukan Daya Beda (Indeks Diskriminasi) Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa pandai dengan siswa yang bodoh. Rumus Indeks Diskriminasi adalah sebagai berikut: D = BA JA Dimana: BB JB D Ba = Indeks Diskriminasi = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar JA JB = Banyaknya peserta kelompok atas = Banyaknya peserta kelompok bawah Kriteria daya pembeda soal: 1. Nilai D = 0,00 0,20 = jelek 2. Nilai D = 0,20 0,40 = cukup

14 35 3. Nilai D = 0,40 0,70 = baik 4. Nilai D = 0,70 1,00 = baik sekali (Arikunto, 1998: 218) Hasil perhitungan daya beda dapat dilihat pada tabel lampiran Jadwal Penelitian Penelitian tindkan kelas ini dilaksanakan berdasarkan jadwal penelitian seperti terlihat dalam Tatbel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No Uraian Bulan Ke- I II III IV 1. Persiapan a. Pengumpulan data xx literatur b. Perijinan penelitian xx 2. Pelaksanaan a. Pengumpulan data xx xx b. Analisis xx xx 3. Laporan akhir xx Keterangan : x = alokasi waktu dalam satu minggu