BAB II METODOLOGI. A. Orisinalitas (State of The Art)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II METODOLOGI. A. Orisinalitas (State of The Art)"

Transkripsi

1 BAB II METODOLOGI A. Orisinalitas (State of The Art) Banyak produk wayang sejenis lainnya yang telah berkembang ditengah masyarakat indonesia yang mungkin kita sendiri tidak mengetahuinya, wayang modern kreasi anak bangsa yaitu antara lain wayang wahana, wayang pancasila, wayang suluh, wayang diponegoro, wayang bocor dan wayang kampung sebelah. a. Wayang Wahana Wayang wahana berasal dari Surakarta pada tahun 1920 membuat wayang untuk cerita-cerita biasa yang bersifat wajar (realistis). Bentuk wayang seperti manusia yang digambar miring dan diberi pegangngan seperti wayang kulit. Karena pementasannya berdasarkan cerita-cerita zaman sekarang, maka wayang tersebut dapat dikatakan semacam wayang sandiwara. Kemudian wayang sandiwara tersebut menjadi wayang perjuangan dan ketika Kementerian Penerangan RI memanfaatkan sebagai sarana penerangan, wayang tersebut menjadi wayang Suluh. Gambar 2.1 : Wayang Wahana ( Sumber : ) 4

2 b. Wayang Pancasila Wayang Pancasila asal dari Yogyakarta yang dibuat dari kulit ditatah dan disungging berdasarkan wayang kulit Purwa. Wayang tersebut dipergelarkan untuk menyajikan cerita-cerita yang berhubungan dengan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah belanda serta peristiwa-peristiwa Kemerdekaan RI dengan tujuan memberi penerangan mengenai falsafah Pancasila, UUD serta GBHN. Wayang tersebut diberi baju, celana panjang, dan mengenakan peci tentara, bahkan menyandang pistol pula. Gambar 2.2 : Wayang Pancasila ( Sumber : berita.suaramerdeka.com, 2015 ) c. Wayang Suluh Wayang Suluh adalah wayang yang terbuat dari kulit dan berbentuk manusia biasa, dengan tokoh wayang keseharian, misalnya P Lurah, P Haji, petani, saudagar, anak sekolah, mahasiswa dan lainya. Ceritanya pun tentang permasalahan sehari-hari dalam keluarga, masyarakat,dan kehidupan masyarakat pedesaan, sangat sederhana sesuai dengan keadaan masyarakat waktu itu. 5

3 Gambar 2.3 : Wayang Suluh ( Sumber : ) d. Wayang Diponegoro Wayang yang berasal dari yogyakarta terbuat dari kulit yang berbentuk manusia biasa yang cara menyajikan dari kisah-kisah yang bersumber dari babad Diponegoro. Wayang Diponegoro tersebut dibuat untuk mendukung pameran lukisan karya Raden Saleh yang tersebar di berbagai negara dan akan dipamerkan di Galeri Nasional. Gambar 2.4 : Wayang Diponegoro ( Sumber : antaranews.com, 2012 ) 6

4 e. Wayang Bocor Wayang Bocor adalah proyek penciptaan karya pertunjukan wayang kontemporer, Wayang Bocor selalu menghadirkan cerita-cerita sederhana yang berlangsung di masyarakat. karyanya yang berbentuk lukisan, patung, drawing, bordir, animasi. Kelir yang dihadirkan di panggung juga bisa lebih dari satu dengan berbagai macam bentuk yang aneh. Gambar 2.5 : Wayang Bocor ( Sumber : ) f. Wayang Kampung Sebelah Wayang Kampung Sebelah merupakan wayang kreasi baru yang mengangkat cerita dan fenomena sosial yang sehari-hari terjadi. Wayang kampung sebelah berbentuk manusia yang distilasi, yang merupakan figur dari sosok individu-individu dalam kehidupan sehari-hari ditengah masyarakat. 7

5 Gambar 2.6 : Wayang Kampung Sebelah ( Sumber : ) Dari sekian banyak wayang sejenis kesenian wayang yang ada maka wayang kampung sebelah yang penulis anggap lebih populer dan unik yang kisah-kisahnya sendiri mengambil dari cerita sehari-hari misalkan, kisah perjuangan bangsa, kisah sosialita dan lain sebagainya yang kemudian diterapkan dalam bentuk wayang kisahkisahnya yang di angkat tentunya tak akan dapat ditemukan di cerita-cerita wayang kulit yang sesuai pakem biasanya. Cerita unik semacam itu hanya bisa terjadi dipakelirannya Wayang Kampung Sebelah. Cerita-cerita yang dikisahkan oleh Wayang Kampung Sebelah adalah tentang fenoma sosial dan politik dikeseharian hidup masyarakat seperti kemiskinan, penyakit sosial, lika-liku Korupsi para penguasa, masalah lingkungan hidup dan aneka cerita lainnya. Bisa dikatakan bahwa wayang ini 100% berisi adegan gara-gara, karena dari awal sampai akhir cerita yang dimainkan selalu di kemas dengan kelucuan. Wayang Kampung Sebelah lahir dari keinginan agar wayang makin dekat secara nyata dengan masyarakat dan dunia kesehariannya. Dengan gaya penyampaian kisah yang ringan dan penuh humor, Wayang Kampung Sebelah, adalah sebuah sajian hiburan ringan yang bisa diterima semua golongan muda maupun tua, namun membawa misi besar bagi kehidupan masyarakat perkampungan ataupun bangsa secarakeseluruhan. Dibalik gurauan dan humor-humor nakalnya, citra adi luhung 8

6 wayang sebagai wahana tontonan dan tuntunan, bisa benar-benar dirasakan secara nyata. 1 Dari penjelasan yang penulis ulas banyak sekali perbedaan dari wayang modern yang penulis amati, yaitu dari segi bentuk yang penulis tanggapi sangat berfariasi ada wayang pahlawan, wayang sosial, wayang diponegoro sampai wayang kreasi. Walau dari cerita yang di mainkan hampir sedikit sama persis yaitu membawa cerita kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar. Maka dari itu untuk membedakan dari wayang yang telah ada, maka Wayang Pitung Jagoan Betawi yang penulis buat adalah wayang yang terpacu dari kisah-kisah legenda yang ada di indonesia yang penulis terapkan ke dalam bentuk produk wayang modern. Dengan bentuk karakter yang menyerupai tokoh legenda pitung jagoan betawi. B. Kelompok Pengguna Produk Dari segi umur, pengguna produk Wayang Pitung Jagoan Betawi yang penulis inginkan adalah dari usia dini atau anak-anak sampai anak muda bahkan sampai semua kalangan. Mulai dari umur 5 s/d 14 tahun. Karena di usia ini mereka harus mengenal tentang budaya kesenian yang ada saat ini terutama bagi anak-anak, dengan pembinaan mengenai wayang di mulai dari saat kecil sebab pada usia masih muda anakanak bisa belajar lebih cepat dan tentunya jika dibiasakan dari dulu bisa menumbuhkan kesukaan terhadap apa yang di pelajarinya. Berikut penulis menjabarkan sedikit tentang umur yang boleh digunakan pada produk wayang dari segi materialnya. 1. Anak-anak : 5 s/d 10 th Dalam tahap ini kebanyakan orang tua anak-anak banyak yang tidak mengetahui bahayanya budaya modern kepada anaknya. Tidak sedikit orang tua memberikan gedjed dan mainan modern lainnya, yang bisa berakibat pada gangguan mental fisik anak itu sendiri. Seperti gangguan kurangnya penglihatan dan jauhnya dari mainan budaya tradisional. Maka dari sebab itu di umur anak-anaklah harus kita perkenalkan akan budaya leluhur kesenian wayang agar besar nanti ada sebagian besar anak-anak yang bisa mengembangkan kembali budaya wayang nusantara. Karena saat usia masih kecil, anak bisa belajar dengan cepat dan tentunya jika dibiasakan dari dini bisa menumbuhkan kesukaan terhadap apa yang 1 9

7 dipelajarinya. Material yang cocok untuk di usia ini adalah board carton dan board pvc alasan saya memilih material tersebut karna aman buat anak-anak untuk bahan pembelajaran mengenai budaya wayang dan juga ringan saat digunakan. karna material tidak rentan rusak dan tahan lama. 2. Anak muda : 10 s/d 14 th Dalam tahap ini anak muda sekarang sebagian kecil ada yang cinta terhadap akan budaya tradisioanal wayang dan ada pula yang tidak suka terhadap budaya tradisioanal wayang. Sebab pada tahap ini anak muda sekarang sudah di sibukan oleh berbagai aktifitasnya sehari-hari semisal bermain dengan teman-temannya dan aktifitas sekolahnya, yang berdampak pada tidak adanya waktu luwang dalam mengetahui akan budaya wayang tradisional atau malas untuk mengenalnya. Maka dari itu solusi untuk memperkenalkan kembali wayang tradisional dan wayang modern kepada anak muda sekarang adalah melalui pendekatan antara lain dari. - Faktor keluarganya sendiri seperti orang tua yang mengenalkan langsung apa itu budaya wayang tradisional kepada anaknya. - Faktor lingkungan sekitar seperti di adakan pementasan wayang atau kesenian pembuatan wayang modern dan tradisional. - Faktor lingkungan sekolah seperti di adakanya pembelajaran kurikulum kesenian budaya wayang di berbagai sekolah. Material yang cocok untuk di usia ini adalah triplek alasan saya memilih material tersebut rentan patah, pada material tersebut bisa digunakan oleh anak-anak juga kisaran umur 10th keatas asalkan dalam pengawasan orang tua karna material tersebut cukup kasar. Dan juga material tersebut untuk pengenalan dan pembelajaran lebih jauh sebab material yang digunakan lumayan cukup tahan lama. Dan yang ingin penulis rencakan pengguna produk wayang yang penulis inginkan berasal dari seluruh wilayah yang terdapat di indonesia. Karena penulis berharap bahwa kebudayaan yang ada di indonesia bisa di kenal luas di kalangan masyarakat dengan adanya pembaharuan wayang yang penulis buat yaitu Wayang Pitung Jagoan Betawi. Semoga wayang pitung jagoan betawi dapat diterima segala jenis masyarakat baik ekonomi tinggi dan rendah. 10

8 C. TUJUAN & MANFAAT 1. Tujuan Perancangan Penulis ingin mengembalikan kembali kebudayaan wayang tradisional yang makin terlupakan oleh budaya modern saat ini untuk menjadi sesuatu yang bernilai lebih dan juga ingin mempopulerkan kembali pementasan wayang tradisional yang terkenal pada zamannya. Karena pada saat ini wayang tradisional sudah tergerus oleh gadget-gadget kekinian dan permainan-permainan console modern lainya. Penulis juga ingin mengembangkan wayang tradisional menjadi wayang modern yang dapat disukai oleh anak-anak dan semua kalangan. wayang ini memiliki pembaruan karena berbeda dengan wayang tradisional lainnya. yang umumnya cukup rumit banyaknya karakter tokoh wayang tradisional dan juga segi bermainya, wayang pitung dengan aturan bermain yang sederhana membuat memainkannya ini mudah diterima oleh anak-anak hingga semua kalangan dan penyebarannya juga akan lebih mudah karna yang saya terapkan pada wayang adalah tokoh legenda yang ada di indonesia yang sebagian masyarakat banyak mengetahui tantang budaya legenda-legenda yang ada. 2. Manfaat Perancangan Adapun manfaat pada produk Wayang Pitung Jagoan Betawi antara lain: a. Bagi Penulis Penulis menjadi mengerti seberapa panjang proses perancangan sampai menjadi produk jadi. Menambah wawasan akan akan beberapa materialmaterial yang digunakan dalam pembuatan produk wayang ini. Dan bahan apa saja yang dipakai dalam proses produksi wayang pitung sendiri. Dan juga selain itu sebagai tolak ukur pengembangan kemampuan diri dalam menciptakan suatu produk wayang dari segala pengalaman penulis baik dari pengalaman pribadi maupun dari pembelajaran selama menempuh kuliah di jurusan desain produk. 11

9 b. Bagi masyarakat Perancangan Wayang Pitung Jagoan Betawi memiliki manfaat yang utama adalah memberdayakan kembali wayang tradisional yang udah cukup lama mungkin terlupakan oleh sebagian orang dan yang kedua mengingatkan kembali akan budaya yang ada di indonesia yaitu tentang cerita legenda yang ada di tanah air kita tercinta. c. Bagi pengembang Pengembang dapat melakukan eksplorasi lebih jauh lagi mengenai kebudayaan yang ada di indonesia yaitu berbagai macam cerita legenda yang ada untuk dijadikan suatu yang sangat menarik dilihat dan disukai oleh anakanak dan semua golongan masyarakat. Dan menjadi dorongan tersendiri untuk terus berinovasi menciptakan desain wayang baru yang menarik dimainkan meski permainan gejed merajalela. d. Bagi Lembaga Dapat menjadikan Wayang Pitung Jagoan Betawi sebagai budaya pembaharuan wayang ditanah air indonesia saat ini dan mengangkat kembali kebudayan cerita legenda yang ada, untuk dijadikan sebagai pembelajaran bagi anak-anak dan masyarakat lainnya. D. Relevansi & Konsekuensi Studi 1. Logika Dasar Perancangan Wayang tradisional semakin tergeser dengan adanya perkembangan permainan konsol yang marak beredar di masyarakat terakhir ini. Atas dasar kecendrungan yang penulis temui di lingkungan masyarakat bahwa saat ini anakanak dan remaja terlalu sibuk dengan gadget mereka masing-masing bersosialisasipun secara maya dengan sistem chatting. Kurangnya anak-anak meluangkan waktu untuk belajar maka disini faktor keluarga dan masyarakat membuat penulis terinspirasi dalam merancang wayang modern yang dapat dimainkan bersama-sama dan semua usia maupun jenis kelamin. Perancangan Wayang Pitung Jagoan Betawi merupakan permainan wayang tadisional pada dasarnya, namun mengalami perubahan dari segi bentuk dan 12

10 ceritanya. Secara sistematis dalam memainkannya wayang pitung ini hampir tidak jauh beda dari wayang-wayang terdahulu yaitu dengan memegang inti gagang yang ada ditengah antara gagang tangan kanan dan gagang tangan kiri pada salah satu wayang tokoh pitung. Maka tidak terlalu sulit jika anak-anak untuk belajar memainkanya, potongan wayang dengan bentuk sederhana yang telah mengalami perubahan serta pemberian warna-warna yang unik dan menarik membuat anakanak semakin suka untuk melihatnya. 2. Teknologi Yang Digunakan Dalam hal produksi teknologi yang dibutuhkan dalam pembuatan produk wayang pitung tidak terlalu banyak karna sebagian dikerjakan dengan cara manual, tapi tidak kemungkinan peranan teknologi dilupakan karna untuk membantu sedikitnya dalam mendesain agar terlihat sempurna. Teknologi yang penulis gunakan antara lain yaitu Adobe Illustrator 2016, Dalam pembuatan sketsa wayang pitung jagoan betawi agar lebih rapih dan menarik sebelum proses pemotongan maka dibutuhkan adobe illustrator 2016 untuk mentracing ulang gambar yang sudah terlebih dahulu di sketsa oleh tangan. 3. Material Yang Digunakan Dalam pembuatan Wayang Pitung Jagoan Betawi disini penulis selaku pembuat menggunakan berbagai macam material untuk ber eksperimen untuk mendapatkan hasil yang sangat menarik dari material apa saja yang cocok, maka itu saya pilih material antara lain yaitu triplek, board karton, board pvc yang masingmasing memiliki ukuran yang sama yaitu 3mm dengan berbagai macam tekstur yang berbeda-beda. Dalam eksekusi pembuatan produk banyak sekali kendala yang penulis alami terutama dalam segi pemotongan dan mentatah wayang dari berbagi material, akan tetapi semua terbantukan akan adanya alat-alat yang mendukung dalam pengerjaan. Dari semua material yang saya gunakan ada satu material yang penulis anggap paling mudah dalam mengeksekusi pembuatan produk wayang, material tersebuat yaitu board pvc sebab pvc board adalah plastik pvc berbentuk lembaran padat dengan ciri fisik utama kedua permukaannya yang keras namun halus dan licin berwarna 13

11 putih mengkilat. Dimensi panjang dan lebar seukuran tripleks ringan tapi memiliki flexural strength yang baik, tahan air, tidak lapuk, dan sangat mudah dikerjakan, menjadikan pvc board sebagai produk alternatif utama pengganti kayu lembaran. Dengan diproduksi oleh mesin ekstrusi dengan proses foam, tanpa sedikitpun mengandung bahan beracun seperti asbes, formalin, timbal dan cadmium. Karena itu, pvc board tidak akan menimbulkan masalah kesehatan pada makhluk hidup maupun lingkungan baik pada waktu proses produksi, selama masa aplikasi, maupun pada proses daur ulang. 4. Biaya Perancangan Dan Produksi Dalam proses pengerjaan wayang pitung dimulai dari beberapa tahap. Semua tahap yang ada sangat berpengaruh terhadap hasil karya yang dibuat. beberapa tahapan dalam proses pembuatan wayang pitung : a. Pra Produksi Pada tahapan ini merupakan tahapan awal dalam membuat sebuah karya desain wayang pitung, penulis menentukan tema serta judul karya dan akhirnya menentukan karya dengan tema wayang legenda yang di beri judul Perancangan Wayang Pitung Jagoan Betawi. Tahap selanjutnya, penulis menentukan konsep karya mulai dari mencari data referensi dan mengambar sketsa awal dengan cara manual pada kertas putih. Disini penulis banyak sekali mengalami kesulitan dalam mengambar sketsa dari proporsi bentuk dan karakter yang baik sebelum untuk dijadikan sebuah produk yang menarik. Maka dari itu penulis memerlukan banyak referensi dari pembimbing dan yang akhirnya terwujudlah sketsa awal yang saya anggap lumayan menarik. b. Produksi Dari sketsa yang sudah dibuat penulis kemudian membuat desain dalam bentuk digital dengan menggunakan Adobe Illustrator. Penulis juga mulai menentukan warna yang cocok apa saja yang akan digunakan dalam konsep wayang pitung tersebut. Kemudian penulis mulai mencari bahan baku material dan bahan-bahan dalam memproduksi wayang pitung. Berikut tabel biaya pengeluaran dalam memproduksi wayang pitung : 14

12 No Item Bahan Jumlah Harga Total 1 Print kertas A3 HVS 6 pcs Rp Rp Cutter & isi - 1 pcs Rp Rp Kertas Copy Carbon 5 pcs Rp Rp Gergaji & mata - 1 pcs Rp Rp Pilok & Pernis Cat 1 pcs Rp Rp Cat Aktrilik Cat 1 Rp Rp Board PVC plastik 3 pcs Rp Rp Triplek Serat kayu 1 pcs Rp Rp Karton duplek karton 1 pcs Rp Rp Display triplek 1 pcs Rp Rp Jumlah Rp Tabel 1 : Biaya perancangan E. Skema Proses Kerja Berikut ini merupakan proses kerja dalam bagan yang dilakukan dalam proses perancangan wayang pitung jagoan betawi yang dimulai dari perumusan masalah sampai tahap eksekusi atau pengerjaan karya. Judul Produk Pengumpulan Data & Referensi Konsep Desain Eksekusi Karya Proses Finishing Bagan 1. Bagan Perancangan 15

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Dalam pengaplikasian sosialisasi sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, guna membangun ketertarikan masyarakat untuk dapat menyadari pentingnya melestarikan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Pada umumnya permainan boardgame yang ada pada saat ini mengangkat budaya asing, belum ada permainan yang menggali mengenai kebudayaan nusantara.

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas (State Of The Art) Jenis karya seperti buku ilustrasi bergambar khusus anak sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Banyak juga rupa, bentuk

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Toys photography atau foto mainan akhir-akhir ini telah menjadi salah satu bidang yang cukup banyak diminati dalam perkembang didunia fotografi, banyak hal yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Struggle of the ants adalah sebuah permainan kartu yang dimana permainan ini di jadikan sebagai media interaksi sosial untuk anakanak maupun dewasa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB ll METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urban toys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero,

Lebih terperinci

BAB II A. ORISINALITAS

BAB II A. ORISINALITAS BAB II A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urbantoys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero, streetart, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Meja tracing atau trace box sudah tidak asing lagi dikalangan pembuat komik dan animasi, pada umumnya meja tracing atau trace box digunakan untuk mempermudah seorang

Lebih terperinci

(Gambar 4 : Game Inheritage Boundary of Existence) (Sumber : https://id.techinasia.com/review-inheritage-boundary-of-existence)

(Gambar 4 : Game Inheritage Boundary of Existence) (Sumber : https://id.techinasia.com/review-inheritage-boundary-of-existence) BAB II METODE PERANCANGAN A. Originalitas Game merupakan suatu sarana hiburan yang diminati setiap kalangan dan segala usia khusus nya game android. Game android sangat di minati oleh setiap orang karna

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi Adab Berpakaian Sumber : Youtube Selama ini animasi 2D berbasis bitmap dengan konten adab - adab Islami yang beredar memiliki alur cerita yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Perkembangan teknologinya selalu up to date dan mengikuti perkembangan teknologi global khususnya di kota-kota

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis Untuk referensi konsep proses perancangan buku ilustrasi pop-up saya jadikan panduan adalah contoh desain Majalah Best Of Superbus (2010)

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Produk : Gambar 1 : Pakaian dan Celana yang beredar di pasaran (Sumber : www. Pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa jenis pakaian dan celana yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sebuah buku materi pendidikan yang bersifat akademis umumnya berupa buku formal yang dibuka halaman per halaman. Begitu juga dengan buku teoriteori tentang tipografi,

Lebih terperinci

Packaging: I. PENDAHULUAN Latar Belakang Judul perancangan Penjelasan judul PACKAGING MULTIFUNGSI PERJALANAN CIUNG DAN KAWAN-KAWAN

Packaging: I. PENDAHULUAN Latar Belakang Judul perancangan Penjelasan judul PACKAGING MULTIFUNGSI PERJALANAN CIUNG DAN KAWAN-KAWAN I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Judul perancangan Penjelasan judul PACKAGING MULTIFUNGSI PERJALANAN CIUNG DAN KAWAN-KAWAN Packaging: - Packaging (kemasan) merupakan wadah atau pembungkus yang

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK 4.1. Proses Pengerjaan 4.1.1. Sketsa secara umum sketsa dikenal sebagai bagan atau rencana bagi sebuah gambar.dalam pengertian itu, sketsa lebih merupakan gambar kasar, bersifat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Film animasi merupakan salah satu media hiburan berbasis audio visual yang cukup efektif dan efisien untuk mengenalkan dan menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Acuan ide perancangan ini berasal dari berbagai macam bentuk refrensi desain, yaitu salah satunya desain catur yang mengangkat budaya berbentuk

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Perancangan tas wanita batok kelapa yang dibuat ini orisinalitas sendiri berdasarkan penggunaan bahan yang berasal dari limbah dan sistem yang digunakan pada tas

Lebih terperinci

II METODOLOGI A. Orisinalitas Perancangan kursi mancing lipat dengan cagak pancing yang dibuat memiliki orisinalitas sendiri berdasarkan fungsi seperti kursi lipat yang ada cagak pancingnya, Dengan menonjolkan

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Saat ini sudah banyak jenis komik yang bermunculan. Salah satunya adalah jenis komik strip. Semakin hari jenis komik strip semakin digemari oleh para remaja maupun

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Perancangan rak buku yang dibuat memiliki orisinialitas sendiri berdasarkan sistematika dan pemilian warna yang contrast. Berbahan dasar multiplek, dan dilapisi

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan dompet kulit yang ingin penulis buat yaitu dompet kulit produksi Guten Inc. Dompet Guten Inc dibuat khusus untuk pria dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang kulit purwa. Kesenian wayang kulit purwa hampir terdapat di seluruh Pulau Jawa.

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Sejarah SuryoArt Craft Agus Suryono dulu adalah seorang desain interior dan properti kemudian menjadi karyawan perbankan, pada tahun 2011 pak Suryono memutuskan

Lebih terperinci

Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu

Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu Gambar di atas adalah Tempat tidur karya sejenis dari segi bahan dan materialnya produk di atas menggunakan bahan baku kayu,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Kursi Santai Dengan Rak Buku Sumber : Julianto, 2016 Gambar di atas adalah kursi santai karya sejenis yang dilengkapi dengan rak buku dibawahnya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya keharmonisan dalam hidup dengan sesama. Alangkah baiknya apabila pendidikan agama diajarkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas 1. Ulasan Karya Sejenis Pyramid hologram sudah diperkenalkan beberapa tahun lalu, salah satu perusahaan asal Amerika juga telah memanfaatkan peluang tersebut dengan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beauty case adalah kotak untuk menyimpan dan membawa berbagai alat kosmetik. Beauty case ini tersedia dalam berbagai ukuran masing-masing terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, anak - anak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, anak - anak membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, anak - anak membutuhkan pendidikan dan tuntunan mengenai nilai dan moral, salah satunya melalui cerita rakyat. Cerita rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan istilah seniman. Pada umumnya, seorang seniman dalam menuangkan idenya menjadi sebuah karya

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Sebuah konsep adalah ide utama suatu desain untuk mengkomunikasikan suatu strategi desain secara visual (Marianne & Sandra, 2007: 194). Konsep akan menggambarkan perspektif segar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia memiliki begitu banyak budaya, dari tiap-tiap provinsi memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dengan ciri khas yang dimiliki. Masyarakat di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi

Lebih terperinci

BAB1 I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Judul Perancangan

BAB1 I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Judul Perancangan BAB1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Judul Perancangan Pada judul Perancangan Buku Saku Tanggap Bencana Gempabumi ini, penulis ingin membuat buku mengenai pembelajaran aksi tanggap bencana

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pemanfaatan limbah plastik menjadi benda seni sudah banyak dilakukan serta dengan cara yang berbeda pula. Berikut ini adalah beberapa contoh karya seni dari limbah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. DESAIN BENTUK DASAR Sebelum memasuki proses ini, Sebelumnya penulis berkordinasi dengan dosen pembimbing mengenai desain yang seperti apa yang nantinya akan diproduksi. Penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesenian produk asli bangsa Indonesia. Kesenian wayang, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kesenian produk asli bangsa Indonesia. Kesenian wayang, merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan aneka ragam kebudayaan dan tradisi. Potensi merupakan model sebagai sebuah bangsa yang besar. Kesenian wayang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Desain motif batik pada busana muslimah memang sudah tersedia di pasaran, namun sangat terbatas sekali jumlahnya. Setelah diamati desain motif batik pada busana

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Legenda merupakan salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Di Indonesia terdapat berbagai macam legenda yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni 147 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni tradisional wayang kulit purwa di Kabupaten Tegal, maka terdapat empat hal yang ingin penulis

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) Sebuah produk tidaklah ada yang benar benar asli dari hasil pemikiran. Melainkan ada pengembangan atau inovasi inovasi baru dari produk yang sudah ada.

Lebih terperinci

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 145 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan (Patung Tokoh Seniman Popo Iskandar, Barli Sasmitawinata, Ibing Kusmayatna, Darso, dan Asep Sunandar Sunarya) adalah judul yang penulis buat dalam skripsi

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinilitas Topeng betawi adalah kedok yang di pakai dalam tari topong tunggal yang biasanya digunakan sebagai penggambaran tentang kehidupan masyarakat betawi melalui watak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perancangan ini penulis membuat Desain Merchandise Dalam Event Benyamin Days. Untuk membuat masyarakat mengetahui sejarah dari Benyamin Sueb itu lebih dalam. Bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan sosial di Indonesia telah diajarkan di semua tingkatan sekolah dasar dimana materi sejarah diajarkan pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Khusus

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. 2. Manfaat Perancangan

BAB II METODOLOGI. 2. Manfaat Perancangan BAB II METODOLOGI A. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan typeface ini adalah merancang typeface yang tepat dengan eksplorasi bentuk alat musik Angklung sebagai

Lebih terperinci

4. Behavioral ( Kebiasaan ) Saat bermain anak sangat aktif, senang berlarian, melompat, memiliki imajinasi yang kuat, tidak cepat lelah, dan tidak bisa diam dalam satu tempat. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Pendidikan adalah sebuah usaha sadar yang direncanakan untuk mewujudkan suasana belajar dan merupakan sebuah proses pembelajaran agar peserta didik dapat

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Karya kampanye anti narkoba sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Beberapa karya kampanye anti narkoba bisa dilihat melalui situs website

Lebih terperinci

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Tokoh pahlawan atau superhero Indonesia sepertinya sudah lama sekali hilang di dunia perfilman dan media lainnya di tanah air. Tidak bisa dipungkiri, hal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi A. Latar Belakang Pemilihan Studi I. PENDAHULUAN Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dan organisasi kepada konsumen. Produk dapat diwujudkan berdasarkan bentuk, ukuran dan jenisnya.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pada dasarnya mainan edukatif memiliki berbagai macam variasi bentuk maupun variasi dari cara bermainnya. Ada variasi mainan yang sudah memiliki bentuk dan ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kabuki merupakan teater asal Jepang yang terkenal dan mendunia, ceritanya didasarkan pada peristiwa sejarah, drama percintaan, konfilk moral, dan kisah kisah tragedi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Perkembangan dunia kesenirupaan saat ini sudah sangat pesat sekali dengan inovasi bahan dan media dari karya seni rupa yang sudah beragam dan kadang tidak

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. A. Kerangka Berfikir Studi. Fenomena

BAB II METODOLOGI. A. Kerangka Berfikir Studi. Fenomena BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Fenomena Anak-anak senang ketika banjir datang. Peringatan dari orang lain atau orang tua yang di acuhkan. Anak-anak suka bermain secara berkelompok maupun

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selain sebagai negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia, Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah suku bangsa terbanyak di dunia, yaitu terdapat lebih

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi edukasi KOK BISA Sumber : Youtube Animasi yang digunakan sebagai media edukasi ini pernah dibuat oleh kanal Youtube asal Indonesia yang bernama

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan sepatu modular yang akan dirancang adalah Day2Night yang dibuat oleh Candice Cabe & Nadine Lubkowitz. Sepatu Day2Night dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Judul Perancangan Promo Eksplorasi Dan Aplikasi Ragam Hias Ulos Batak merupakan kegiatan rancangan kerja yang berlandaskan pada teknik eksplorasi dan aplikasi kain tenun

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Spesifikasi Buku Berikut rincian spesifikasi buku: Ukuran : 15 cm x 21 cm Jenis cover : Art carton Material : Fancy Bentuk buku : Persegi panjang (portrait) Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola hidup yang berkembang dalam masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, budaya memiliki kaitan yang sangat erat

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Perancangan buku Lawan Pikun di Usia Muda sebagai media untuk menyampaikan informasi sekaligus menjadi media alternatif untuk mencegah kepikunan pada usia muda. Buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni bela diri yang menjadi salah satu budaya Indonesia dan juga merupakan saksi jalannya perjuangan rakyat Indonesia pada masa penjajahan adalah seni bela diri pencak

Lebih terperinci

II. METODOLOGI A. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Perancangan 2. Manfaat Perancangan

II. METODOLOGI A. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Perancangan 2. Manfaat Perancangan II. METODOLOGI A. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan desain t-shirt animal monster ini antara lain: a. Membuka peluang baru bagi penulis, khususnya dibidang clothing untuk

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. KEASLIAN (ORISINILITAS) Dekoratif berbahan dasar limbah botol kaca akhir akhir ini menjadi salah satu yang banyak diminati oleh para desainer produk, banyak hal yang dibuat

Lebih terperinci

MUSEUM WAYANG NUSANTARA DI SURAKARTA

MUSEUM WAYANG NUSANTARA DI SURAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MUSEUM WAYANG NUSANTARA DI SURAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : JOKO ISWANTO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran dari segi fungsi dan nilai terutama pada teko-teko yang ada dalam rumah masyarakat modern. Teko

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Casing kayu gaya klasik BAB II METODE PERANCANGAN Gambar 2. Five Wood Computer Case (Sumber : Google) Casing PC material kayu dengan model ini lebih mengutamakan sisi bentuk elegan namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern ini, kerap kali terjadi kebiasaan dan perubahan budaya yang membentuk pribadi itu sendiri, sehingga mempengaruhi keadaan sekitar, karena isu global

Lebih terperinci

Gambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber:

Gambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber: BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Referensi Karya Sejenis Gambar 1 www.desainic.com merupakan salah satu home indrustri yang juga bergerak di bidang furniture anak anak, dengan konsep yang lucu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ragam hias di Indonesia merupakan suatu topik yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Setiap suku di Indonesia memiliki kebudayaan, tradisi dan adat istiadat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS

BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis a. Jenis Board book Jenis buku board book yang beredar dipasaran saat ini sangat bermacam-macam bentuknya dengan berbagai isi konten. Board

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Hasil dari penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka ini, menghasilkan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Art Development Center di Banda Aceh sudah menjadi hal yang penting untuk dibahas. Terutama saat Tsunami membumihanguskan berbagai fasilitas yang ada, namun

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis a. Bohemian Style Produk 1 : Baju Blouse Lengan Kalong Gambar 2. 1 Baju Blouse (Sumber: www.pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa

Lebih terperinci

BAB ll METODE PERANCANGAN

BAB ll METODE PERANCANGAN BAB ll METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Permainan Karambol dengan bentuk segi enam atau karasix adalah sebuah mainan tradisional yang terlihat baru dan belum banyak juga yang mengetahuinya, Namun dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seni Wayang Jawa sudah ada jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu ke indonesia. Wayang merupakan kreasi budaya masyarakat /kesenian Jawa yang memuat berbagai aspek

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. https://id.pinterest.com/pin/ /

BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. https://id.pinterest.com/pin/ / BAB II METODOLOGI A. Orisinalitas Perancangan tas yang dibuat memiliki orisinalitas sendiri berdasarkan desain bentuk seperti tas ransel dan selempang, Dengan menonjolkan kelebihan sebuah karya motif rajut

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas 1. Ulasan Tentang Gapura Gapura adalah suatu struktur yang merupakan pintu masuk atau gerbang ke suatu kawasan. Gapura juga sering diartikan sebagai pintu gerbang.

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Para kreator film 8 detik saat ini sudah mulai banyak memproduksi karya nya. Durasi yang singkat membuat siapapun bias membuat film 8 detik. Namun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Wayang Rumput (Wayang Suket) Menurut berbagai sumber, pada mulanya Wayang Rumput (Wayang

BAB V PENUTUP. 1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Wayang Rumput (Wayang Suket) Menurut berbagai sumber, pada mulanya Wayang Rumput (Wayang 133 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Menurut berbagai

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Tataran lingkungan dari produk puzzle ragam hias betawi ini yaitu berkaitan dengan tataran lingkungan non fisik. Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) State of The Art Dalam mengkonsep sebuah kegiatan pastinya banyak yang diperhatikan dengan menciptakan tema yang sesuai baik dari segi keadaan, target

Lebih terperinci

VHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS

VHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alas kaki atau lebih dikenal dengan sebutan sepatu/sandal adalah bagian yang penting dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang segala kegiatan, bukan hanya menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman suku, budaya, adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya asing yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki banyak potensi dalam bidang pertanian. Setiap daerahnya memiliki ciri hasil produksi pertanian tersendiri.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai pahlawan kemerdekaan

Lebih terperinci