EFFECT OF BLANCHING AND DRYING TEMPERATURE TO VIRGIN COCONUT OIL QUOLITY PROCESSED WITH DRYING METHOD
|
|
- Suharto Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH BLANCHING DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL YANG DIPROSES DENGAN METODE PENGERINGAN EFFECT OF BLANCHING AND DRYING TEMPERATURE TO VIRGIN COCONUT OIL QUOLITY PROCESSED WITH DRYING METHOD Moh. Su'I, Enny Sumaryati dan Nailil Maghfiroh Fakultas Pertanian Univ. Widyagama Malang ABSTRAK Pengolahan virgin coconut oil biasanya menggunakan pemanasan atau fermentasi. Tetapi kedua metode ini memerlukan kontrol yang ketat untuk mencegah kerusakan. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh blanching dan suhu pengeringan pada pengolahan virgin coconut oil dengan metode pengeringan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan dua faktor yaitu perlakuan blanching (tanpa blanching dan diblanching) dan suhu pengeringan (50, 60 dan 70 o C). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan diulang tiga kali. Pengamatan dilakukan terhadap asam lemak bebas, peroksida, angka TBA(jumlah malonaldehid), dan uji organoleptik (aroma dan warna). Hasil penelitian diperoleh perlakuan dengan blanching menurunkan FFA, angka peroksida dan nilai TBA serta meningkatkan kesukaan warna. Suhu pengeringan hanya berpengaruh terhadap angka peroksida yaitu peningkatan suhu pengeringan akan menurunkan angka peroksida. Tetapi kedua faktor tidak ada interaksi yang nyata terhadap semua variabel yang diamati. Kata kunci : virgin coconut oil, blanching, pengeringan ABSTRACT The objective of this research is to study effect of blanching and temperature of drying for virgin coconut oil quality. The method used in the research was Randimized Completed Block Design consisting blanching (no blanching and blanching) and temperature of draying (50, 60 and 70 o C). The quality parameters evaluated in virgin coconut oil were free fatty acid, perokside, TBA value, and organoleptic aspects including smell and colour. The statisical analysis result indicated that blanching can decreasing FFA, peroside value, TBA and increasing colour. Temperature of draying only significanly effect to perokside value. Key word : virgin coconut oil, blanching, draying PENDAHULUAN Virgin coconut oil adalah minyak kelapa murni dimana proses pengolahannya tanpa atau sedikit panas dan tanpa penambahan bahan kimia. Virgin coconut oil sangat bermanfaat bagi kesehatan seperti menurunkan kolesterol, mencegah penyakit jantung, diabetes milletus, anti bakteri dan virus (Anonimous b., 2004). Mutu virgin coconut oil ditentukan oleh sifat fisik seperti warna, bau, titik leleh, berat jenis) dan sifat kimia ( FFA, peroksida, kolesterol, bilangan iodium, jumlah tidak tersabunkan, bilangan penyabunan, kadar air) Proses pembuatan virgin coconut oil umumnya menggunakan cara pemanasan dan fermentasi. Pengolahan dengan pemanasan dilakukan dengan cara : kelapa diparut dan dipres sehingga diperoleh santan. Santan didiamkan selama 2 3 jam sehingga krim terpisah di bagian atas. Krim diambil dan dipanaskan pada suhu o C hingga minyak terpisah. (Anonimous a., 2004).
2 Proses dengan cara fermentasi sebagai berikut. Krim yang diperoleh dengan cara yang sama kemudian dicampur dengan starter ragi Sacharomyces cereviseae. Campuran ini difermentasi selama jam sehingga minyak terpisah dari airnya. Minyak kemudian dipisahkan sehingga diperoleh virgin coconut oil (Anonimous c., 2004). Proses dengan pemanasan harus dilakukan pengawasan yang ketat karena pemanasan yang berlebih akan merusak mutu virgin coconut oil. Dengan metode fermentasi, kemungkinan hidrolisa sangat besar serta kebersihan alat dan tempat sangat menentukan mutu virgin coconut oil. Kedua metode tersebut memerlukan keahlian dan keterampilan khusus agar tidak terjadi kerusakan produk yang dihasilkan. Ada metode lain dalam pengolahan virgin coconut oil yaitu metode pengeringan. Metode ini diadopsi dari pengolahan minyak kelapa dari kopra. Tetapi cara ini perlu dilakukan modifikasi karena selama pengeringan terjadi oksidasi yang menurunkan mutu. Blanching akan menonaktifkan enzim-enzim yang menyebabkan perubahan warna, hidrolisa atau oksidasi. Blanching juga ditujukan untuk menghilangkan udara dari jaringan sayuran atau buah-buahan, mengurangi jumlah mikroba, memudahkan pengisian karena bahan menjadi lunak (Susanto dan Yunianta, 1987). Blanching merupakan perlakuan pemberian panas pada bahan dengan jalan mencelupkan pada air panas maupun dengan pemberian uap panas. Blanching bisa menonaktifkan enzim-enzim yang ada di dalam bahan pangan tersebut. Blanching biasanya dilakukan pada suhu 82 o C 93 o C selama 3 5 menit (Winarno, 1980). Blanching dapat menurun-kan pencoklatan pada rajangan ubi jalar. Ini ada kaitannya dengan aktivitan enzin poliphenol oksidase (PPO) yang menurun karena pengaruh panas (Kumalaningsih, dkk., 2004). Menurut Ma et al.(1992), makin tinggi suhu dan makin lama waktu blanching dapat menurunkan pencoklatan. Venere et. al. (2000) menyatakan bahwa, blanching dapat menonaktifkan enzim peroksidase dan polifenol oksidase pada buah artichoke. Krinsky dan Sanders (2005) menambahkan bahwa blanching pada kedelai dapat menonaktifkan enzim lipoksigenase. Suhu yang tinggi pada saat blanching dapat berakibat kerusakan vitamin C. Apabila suhu terlalu tinggi, maka akan menurunkan jumlah zat gizi. Blanching yang menggunakan uap lebih baik dari pada menggunakan air mendidih. Hal ini karena penggunaan air mendidih dapat menghilangkan zat gizi yang terlarut (Winarno, 1980). Oleh karena itu perlu dikaji kemungkinan penggunaan metode pengeringan tersebut untuk menghasilkan virgin coconut oil yang masih memenuhi standar mutu. Cara ini relatif lebih mudah dalam pelaksanaannya daripada kedua metode yang telah ada. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Universitas Widya Gama Malang dan Laboratorium Pangan Universitas Brawijaya Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : timbangan, baskom, pisau, blower, pres hidrolik, parut, kain saring dan alat analisa yang
3 terdiri dari pipet tetes, pipet ukur, Erlenmeyer, gelas ukur, buret dan pemanas air. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kelapa berjenis hibrida yang diperoleh dari pasar Blimbing Malang dan Na-metabisulfit diperoleh dari toko kimia di Malang. Sedangkan bahan untuk analisa yang digunakan adalah HCl, NaOH, I 2, K-oksalat, formaldehid, alkohol, indikator pp dan Aquades. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang melibatkan dua faktor yaitu : Faktor I : Suhu Pengeringan yang terdiri atas tiga level yaitu : 50 o C, 60 o C dan 70 o C. Faktor II : Blanching (B) yang terdiri atas dua level : tanpa blanching dan blanching (direbus selama 10 menit 80 o C). Lama pengeringan disusaikan dengan suhu pengeringan sehingga mendapatkan kadar air kelapa kurang lebih 5 %. Kedua faktor disusun secara faktorial sehingga diperoleh 10 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pengamatan terhadap virgin coconut oil meliputi kadar asam lemak bebas (FFA), angka peroksida, nilai TBA (Sudarmadji, dkk., 1989), organoleptik (warna dan aroma) dengan metode hedonik. Pelaksanaan penelitiaan sebagai berikut: memilih buah kelapa tua (umur bulan). Tempurung dan testa dipisahkan dimaksudkan untuk mendapatkan daging buah kelapa yang bersih. Kelapa dibelah menjadi empat bagian dan airnya ditampung. Selanjutnya dicuci untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada daging buah kelapa, pencucian menggunakan air mengalir. Kelapa yang sudah bersih diblanching sesuai dengan perlakuan. Kelapa dimasukkan setelah airnya mencapai suhu 80 o C dan dibiarkan selama 10 menit. Kemudian ditiriskan untuk menghilangkan air yang menempel pada permukaan daging buah kelapa, setelah proses perendaman. Kelapa diparut dengan posisi membujur (bukan memarut untuk santan) untuk mendapatkan parutan yang agak besar. Pengeringan dilakukan sesuai dengan perlakuan sehingga diperoleh kadar air kurang lebih 5 % (bisa dipres untuk diambil minyak). Kelapa yang telah kering selanjutnya dipres dengan tekanan 180 kg/cm 2 selama 15 menit untuk mengeluarkan minyak dari daging buah kelapa. Minyak hasil pengepresan disaring dengan kertas saring Whatman 42 untuk menghilangkan kotoran yang terikut. Minyak hasil penyeringan merupakan virgin coconut oil. HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar Asam Lemak Bebas (FFA) Hasil analisa kadar asam lemak bebas virgin coconut oil berkisar antara 0,027 % hingga 0,034%. Berdasarkan analisis ragam diperoleh bahwa perlakuan blanching berpengaruh sangat nyata terhadap kadar FFA. Sedangkan suhu pengeringan dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata. Hasil uji BNT diketahui bahwa, perlakuan blanching akan menghasilkan virgin coconut oil dengan kadar FFA lebih rendah daripada tanpa blanching. Kadar FFA virgin coconut oil yang dibalching % dan tanpa blanching %. Hal ini karena dengan perlakuan blanching akan menonaktifkan enzim lipase dalam kelapa sehingga hidrolisa minyak dalam kelapa selama proses pengolahan sangat rendah. Sesuai dengan pendapat
4 Winarno (1980), blanching terhadap buahbuahan dan sayur-sayuran bertujuan untuk menonaktifkan enzim-enzim yang ada di dalam bahan pangan tersebut. Angka Peroksida Hasil pengamatan terhadap virgin coconut oil menunjukkan bahwa angka peroksida berkisar antara 0,4-0,6 meq/kg. Hasil analisis ragam diperoleh bahwa perlakuan blanching berpengaruh sangat nyata terhadap angka perokasida. Begitu pula suhu pengeringan berpengaruh nyata terhadap angka peroksida. Sedangkan interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata. Hasil uji BNT diketahui bahwa, perlakuan blanching menghasilkan virgin coconut oil dengan angka peroksida lebih rendah daripada tanpa blanching. Angka Peroksida yang diblanching meq/kg, tanpa blanching 0.55 meq/kg. Hal ini karena blanching akan mencegah oksidasi yang disebabkan oleh enzim lipoksigenase dan peroksidase yang menyebabkan oksidasi lemak yang menghasilkan peroksida. Sesuai dengan pendapat Venere et. al. (2000) bahwa, blanching dapat menonaktifkan enzim peroksidase dan polifenol oksidase pada buah artichoke. Krinsky dan Sanders (2005) menambahkan bahwa blanching pada kedelai dapat menonaktifkan enzim lipoksigenase. Hasil uji BNT pengaruh suhu pengeringan diketahui bahwa, makin tinggi suhu pengeringan angka peroksida makin rendah. Pengaruh suhu pengeringan terhadap angka peroksida dapat dilihat pada Tabel 1. Hal ini karena selama pengeringan terjadi oksidasi lemak yang menghasilkan peroksida. Menurut Ketaren (1986), oksigen yang berasal dari udara pengering menyebabkan oksidasi lemak tidak jenuh. Dalam penelitian ini, suhu pengeringan yang lebih tinggi (70 o C) waktunya lebih cepat dari pada suhu pengeringan 50 o C dan 60 o C. Suhu pengeringan 50, 60 dan 70 o C lama pengeringannya berturut-turut 4 jam, 3 jam dan 2,5 jam. Dengan demikian, suhu pengeringan 70 o C tingkat oksidasinya lebih rendah. Tabel 1. Rata-rata angka peroksida virgin coconut oil pada perlakuan suhu pengeringan Suhu pengeringan Rata-rata (meq/kg) BNT 50 o C 0,530 b 0, o C 0,475 ab 70 o c 0,466 a Keterangan : angka yang didampingi huruf (notasi) yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata Angka Thiobar Bituric Acid (TBA) Hasil pengamatan angka TBA terhadap virgin coconut oil menunjukkan bahwa nilainya berkisar antara 0,071 sampai 0,150. Hasil analisis ragam diperoleh bahwa perlakuan blanching berpengaruh sangat nyata terhadap angka peroksida. Sedangkan suhu pengeringan dan interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata. Hasil uji BNT diperoleh bahwa, perlakuan blanching menghasilkan virgin coconut oil dengan nilai TBA lebih rendah daripada tanpa blanching. Angka TBA karena pengaruh blanching dan tanpa blanching Hal ini karena
5 dengan perlakuan blanching oksidasi akan lebih rendah sehingga menurunkan nilai TBA. Hasil ini sesuai dengan angka peroksida (Tabel 3). Peroksida dan TBA merupakan senyawa hasil oksidasi lemak. Menurut Ketaren (1986), oksidasi lemak akan menghasilkan peroksida yang selanjutnya akan dipecah menjadi aldehid dan keton. Dua senyawa terakhir ini dinyatakan dengan nilai TBA. Organoleptik Aroma Hasil pengamatan organolep-tik tingkat kesukaan aroma (skor) dari virgin coconut oil menunjukkan bahwa skornya berkisar antara 2,8 sampai 3,2. Nilai terendah diperoleh pada perlakuan suhu pengeringan 70 o C tanpa blanching dan tertinggi pada pengeringan suhu 70 o C dengan blanching. Hasil analisis ragam diperoleh bahwa perlakuan blanching, suhu pengeringan dan interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kesukaan aroma. Aroma minyak kelapa berhubungan dengan hasil oksidasi lemak yang berupa aldehid dan keton (nilai TBA). Nilai TBA berbeda nyata, tetapi aroma tidak berbeda nyata. Hal ini kemungkinan karena perbedaan nilai TBA belum sampai batas yang menyebabkan perbedaan aroma. Organoleptik Warna Hasil uji organoleptik tingkat kesukaan warna (skor) dari virgin coconut oil menunjukkan bahwa skornya berkisar antara 3,5 sampai 4,5. Nilai terendah diperoleh pada perlakuan suhu pengeringan 50 o C tanpa blanching dan tertinggi pada pengeringan suhu 60 o C dengan blanching. Hasil analisis ragam diperoleh bahwa perlakuan blanching berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat kesukaan warna. Sedangkan suhu pengeringan dan interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata. Hasil uji lanjut BNT diketahui bahwa, perlakuan blanching menghasilkan tingkat kesukaan warna lebih tinggi (lebih bening) daripada tanpa blanching. Skor warna yang dibalnching 4.40 dan tanpa blanching 3.53 Hal ini karena blanching akan mencegah reaksi pencoklatan yang disebabkan oleh enzim polifenolase. Menurut Venere et. al. (2000) bahwa, blanching dapat menonaktifkan enzim polifenol oksidase pada buah artichoke. Kumalaningsih dkk. (2004) menambahkan bahwa blanching menurunkan aktivitas enzim polipenol oksidase. Enzim ini dapat mengakibatkan pencoklatan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Perlakuan blanching dengan perebusan dalam air dapat meningkatkan kualitas virgin coconut oil karena menurunkan kadar asam lemak bebas, angka peroksida, nilai TBA dan meningkatkan kesukaan warna virgin coconut oil. Suhu pengeringan 70 o C lebih baik karena dapat menurunkan angka peroksida, meskipun suhu pengeringan o C tidak berpengaruh nyata terhadap FFA, TBA, aroma dan warna. Saran Pengamatan terhadap variabel mutu virgin coconut oil dalam penelitian ini hanya dilakukan pada hari ke 0 (tanpa penyimpanan). Apakah setelah disimpan, pengaruh blanching dan suhu pengeringan terhadap variabel mutu masih sama dengan hari ke 0.
6 DAFTAR RUJUKAN Anonimous (a), 2004, Bukan Minyak Kelapa Biasa, Trubus 417-Agustus 2004/XXXV Anonymous (b), 2004, Does Coconut Oil Affect Cholesterol Levels?, Anonimous (c), 2004, Mudahnya Produksi Minyak Perawan, Trubus 417-Agustus 2004/XXXV Kumalaningsih S., Harijono dan Amir Y. F., 2004, Pencegahan Pencoklatan Ubi Jalar untuk Pembuatan Tepung : Kombinasi Konsentrasi Asam Askorbat dan Sodium Acid Pyrophosphate, Jurnal Teknologi Pertanian Jurnal Teknologi Pertanian, Vo. 5 No.1. April Ma. S., Silva J.L, Hearnsberger J.D. and Garner J.D.Jr., 1992, Prevention of Enzymatic Darkening in Frozen Sweet Patato by Water Blanching, Relationship Among Darkening, Phenol and PPO activities, J. Agric. Food Chem. 40. (5). Susanto dan Yunianto Pengawetan Dan Pengolahan Hasil Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. Winarno FG, dkk Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia. Jakarta.
KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK
KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Hesti Meilina 1, Asmawati 2, Ryan Moulana 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2013 di Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian, Medan. Bahan Penelitian Bahan utama yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas
Lebih terperinciKUALITAS VIRGIN COCONUT OIL DARI BEBERAPA METODE PEMBUATAN
Kualitas virgin coconut oil... Chem. Prog. Vol., No., 008 KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL DARI BEBERAPA METODE PEMBUATAN Julius Pontoh, Mariana Br. Surbakti dan Mayz Papilaya Jurusan Kimia Fakultas MIPA UNSRAT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai Juli 2015. Pembuatan jenang dilakukan di Laboratorium Benih-UKSW dan analisis kandungan gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kelapa (Cocos Nucifera Linn.) merupakan tanaman yang tumbuh di negara yang beriklim tropis. Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar di dunia. Menurut Kementerian
Lebih terperinciMINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut
MINYAK KELAPA 1. PENDAHULUAN Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah sebanyak 34,7%. Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI Nur Asni dan Linda Yanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi ABSTRAK Pengkajian pengolahan minyak kelapa telah dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.
PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Susanti, N. M. P. 1, Widjaja, I N. K. 1, dan Dewi, N. M. A. P. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciSeminar Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia UNDIP 2009
MAKALAH PENELITIAN PENENTUAN ASAL YANG TERKAIT DALAM PROSES PEMBUATAN MINYAK KELAPA DENGAN MEMFERMENTASI SANTAN TANPA PENAMBAHAN RAGI Disusun Oleh : 1. Ajar Burhanudin Y L2C3 06007 2. Bagus Arbianto L2C3
Lebih terperinciPEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR
PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR Miftahul Jannah 1 *, Halim Zaini 2, Ridwan 2 1 Alumni Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe 2 *Email:
Lebih terperinciBlanching. Pembuangan sisa kulit ari
BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Kedelai Proses pendahuluan Blanching Pengeringan Pembuangan sisa kulit ari pengepresan 5.1.2 Alat yang Digunakan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PERSIAPAN BAHAN Bahan baku pada penelitian ini adalah buah kelapa segar yang masih utuh, buah kelapa terdiri dari serabut, tempurung, daging buah kelapa dan air kelapa. Sabut
Lebih terperinciPROSEDUR PENELITIAN PEMBUAT MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil) Oleh : Ngatemin Prodi Teknolologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang
PROSEDUR PENELITIAN PEMBUAT MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil) Oleh : Ngatemin Prodi Teknolologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang A. Pendahuluan Virgin coconut oil ( VCO ) merupakan bentuk olahan
Lebih terperinciNova Nurfauziawati Kelompok 11A V. HASIL PENGAMATAN. Bilangan Peroksida Tanpa. Perlakuan Waktu Warna Aroma Tekstur.
V. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Tabel Pengamatan pada Kubis - 5 0,5 2 Blansing rebus 1,5 1 5 3 Blansing kukus 1,5 4 Blanko < rebus 1,5 < rebus 0,5 < rebus 5 < kukus 1,5 < tanpa Tabel 2. Tabel Pengamatan pada
Lebih terperinciFORMULASI BISKUIT KELAPA PARUT KERING DENGAN PERLAKUAN PENYANGRAIAN DAN TANPA PENYANGRAIAN
FORMULASI BISKUIT KELAPA PARUT KERING DENGAN PERLAKUAN PENYANGRAIAN DAN TANPA PENYANGRAIAN THE FORMULATION OF DESICCATED COCONUT BISCUITS BY ROASTING AND WITHOUT ROASTING Yanti Meldasari Lubis 1*), Satriana
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
24 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciPengawetan pangan dengan pengeringan
Pengawetan pangan dengan pengeringan Kompetensi Mahasiswa memahami teknologi pengeringan sederhana dan mutakhir, prinsip dan perubahan yang terjadi selama pengeringan serta dampak pengeringan terhadap
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen
18 BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Wijen Biji Wijen Pembersihan Biji Wijen Pengovenan Pengepresan Pemisahan Minyak biji wijen Bungkil biji wijen
Lebih terperinciPEMURNIAN MINYAK JELANTAH DENGAN MENGGUNAKAN ZEOLIT AKTIF DAN ARANG AKTIF SKRIPSI FRANSISWA GINTING /TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
PEMURNIAN MINYAK JELANTAH DENGAN MENGGUNAKAN ZEOLIT AKTIF DAN ARANG AKTIF SKRIPSI Oleh : FRANSISWA GINTING 070305035/TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.
BAB V METODOLOGI 5. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :. Tahap Perlakuan Awal (Pretreatment) Tahap perlakuan awal ini daging kelapa dikeringkan dengan cara
Lebih terperinciOPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN
OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN Oleh : Ermi Sukasih, Sulusi Prabawati, dan Tatang Hidayat RESUME Santan adalah emulsi minyak dalam
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI
PENGARUH PENGGUNAAN BERULANG MINYAK GORENG TERHADAP PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DENGAN METODE ALKALIMETRI Afifa Ayu, Farida Rahmawati, Saifudin Zukhri INTISARI Makanan jajanan sudah menjadi bagian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili
BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan mie gembili adalah sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan: a. Panci b. Slicer c. Pisau d. Timbangan e. Screen 80 mesh
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan
BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Tabel 5. Alat yang Digunakan No. Nama Alat Ukuran Jumlah 1. Baskom - 3 2. Nampan - 4 3. Timbangan - 1 4. Beaker glass 100ml,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang dewasa ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.
Lebih terperinciPereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen
Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen klorida encer, natrium tiosulfat 0,01 N, dan indikator amilum. Kalium hidroksida 0,1 N dibuat dengan melarutkan 6,8 g kalium hidroksida
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
19 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil
Lebih terperinciPenurunan Bilangan Peroksida dengan kulit pisang kepok (Musa normalis L)
Penurunan Bilangan Peroksida dengan kulit pisang kepok (Musa normalis L), Hairunisa, Adhisty Kharisma Justicia, Andhika Akademi Farmasi YARSI Pontianak Email : ferdin.nay@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciJurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Open Access Journal
DOI: 10.17969/jtipi.v6i2.2065 http://jurnal.unsyiah.ac.id/tipi Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Open Access Journal FORMULASI BISKUIT KELAPA PARUT KERING DENGAN PERLAKUAN PENYANGRAIAN
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
BAB V METODOLOGI Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: Tahap : Tahap Perlakuan Awal ( Pretreatment ) Pada tahap ini, biji pepaya dibersihkan dan dioven pada suhu dan waktu sesuai variabel.
Lebih terperinciOPTIMATION OF THE INCUBATION TIME FOR ENZYMATIC PRODUCTION OF COCONUT OIL USING THE FRUIT S LATEX OF Carica papaya L
19 OPTIMATION OF THE INCUBATION TIME FOR ENZYMATIC PRODUCTION OF COCONUT OIL USING THE FRUIT S LATEX OF Carica papaya L Optimasi Waktu Inkubasi pada Proses Pembuatan Minyak Kelapa secara Enzimatik Menggunakan
Lebih terperinciPENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN
PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK PERLAKUAN SEBELUM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pembuatan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Katholik Soegiyapranata untuk analisis fisik (ph) dan Laboratorium Kimia Universitas
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :
BAB V METODOLOGI Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu : Tahap I : Tahap perlakuan awal (pretreatment step) Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji nyamplung dari cangkangnya
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bahan-bahan untuk persiapan bahan, bahan untuk pembuatan tepung nanas dan bahan-bahan analisis. Bahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minyak Goreng 1. Pengertian Minyak Goreng Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya
Lebih terperinciBAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:
BAB V METODELOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi: 1. Analisa Fisik: A. Volume B. Warna C. Kadar Air D. Rendemen E. Densitas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 3.1 Alat dan Bahan Alat-alat - Beaker glass 50 ml. - Cawan porselin. - Neraca analitis. - Pipet tetes.
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat - Beaker glass 50 ml - Cawan porselin - Neraca analitis - Pipet tetes - Oven - Gelas erlenmeyer 50 ml - Gelas ukur 10 ml - Desikator - Buret digital
Lebih terperinciPENINGKATAN MUTU IKAN TERI ASIN KERING DI ACEH BESAR, NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Aceh Development International Conference 200 PENINGKATAN MUTU IKAN TERI ASIN KERING DI ACEH BESAR, NANGGROE ACEH DARUSSALAM Fahrizal, Yusriana dan Rahmat Fadhil 2 Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pangan dan Gizi, Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Program Studi Ilmu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat alat 1. Neraca Analitik Metter Toledo 2. Oven pengering Celcius 3. Botol Timbang Iwaki 4. Desikator 5. Erlenmayer Iwaki 6. Buret Iwaki 7. Pipet Tetes 8. Erlenmayer Tutup
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI
BAB III METODOLOGI III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembutan sabun transparan ialah : III.1.1 ALAT DAN BAHAN A. Alat : a. Kompor Pemanas b. Termometer 100 o C c.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
18 HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan Mutu Organoleptik Biskuit Selama Penyimpanan Uji kesukaan dan mutu hedonik merupakan salah satu cara untuk uji sensori suatu produk. Uji kesukaan dan mutu hedonik dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minyak dan Lemak Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang artinya lemak). Lipida larut dalam pelarut nonpolar dan tidak larut dalam air.
Lebih terperinciUJI KUALITAS MINYAK GORENG CURAH DAN MINYAK GORENG KEMASAN DI MANADO
UJI KUALITAS MINYAK GORENG CURAH DAN MINYAK GORENG KEMASAN DI MANADO Ika Risti Lempang 1), Fatimawali 1), Nancy C. Pelealu 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 ABSTRACT Cooking oil is
Lebih terperinciMINYAK KELAPA DAN VCO. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd
MINYAK KELAPA DAN VCO Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id Kelapa Nama Binomial : Cocos nucifera Akar Batang Daun Tangkai anak daun Tandan bunga (mayang) Cairan tandan bunga Buah Sabut
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan. Cipaganti, Kecamatan Coblong dan Pasar Ciroyom, Kelurahan Ciroyom,
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Tanaman Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kulit kentang (Solanum tuberosum L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan Cipaganti,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan determinasi tanaman.
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Determinasi Tanaman Bahan baku utama dalam pembuatan VC pada penelitian ini adalah buah kelapa tua dan buah nanas muda. Untuk mengetahui bahan baku
Lebih terperinciPengaruh Suhu Pengeringan Dan Konsentrasi Natrium Metabisulfit (Na 2 S 2 O 5 ) Terhadap Sifat Fisik-Kimia Tepung Biji Durian (Durio zibethinus)
Pengaruh Suhu Pengeringan Dan Konsentrasi Natrium Metabisulfit (Na 2 S 2 O 5 ) Terhadap Sifat Fisik-Kimia Tepung Biji Durian (Durio zibethinus) The Influence Of Drying Temperature and Natrium Metabisulfit
Lebih terperinciC. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitan eksperimental. Tempat penelitian adalah Laboratorium Kimia Universitas Katolik Soegijapranoto Semarang dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen di Bidang Teknologi Pangan
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen di Bidang Teknologi Pangan B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Tempat penelitian dilakukan di laboratorium
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS
PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS Zul Alfian Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan Kualitas minyak dapat diketahui dengan melakukan beberapa analisis kimia yang nantinya dibandingkan dengan standar mutu yang dikeluarkan dari Standar Nasional Indonesia (SNI).
Lebih terperinciPEMBUATAN PATI DARI BIJI DURIAN MELALUI PENAMBAHAN NATRIUM METABISULFIT DAN LAMA PERENDAMAN
Agrium, April 2013 Volume 18 No 1 PEMBUATAN PATI DARI BIJI DURIAN MELALUI PENAMBAHAN NATRIUM METABISULFIT DAN LAMA PERENDAMAN Budi Suarti, Misril Fuadi dan Bachri Harun Siregar Jurusan Ilmu dan Teknologi
Lebih terperinciLAMPIRAN A ANALISA MINYAK
LAMPIRAN A ANALISA MINYAK A.1. Warna [32] Grade warna minyak akan analisa menggunakan lovibond tintometer, hasil analisa akan diperoleh warna merah dan kuning. Persentase pengurangan warna pada minyak
Lebih terperinciKAJIAN LAMA BLANCHING DAN KONSENTRASI CaCl 2 TERHADAP SIFAT FISIK PEMBUATAN FRENCH FRIES UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS L.)
KAJIAN LAMA BLANCHING DAN KONSENTRASI CaCl 2 TERHADAP SIFAT FISIK PEMBUATAN FRENCH FRIES UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS L.) Lailatul Isnaini dan Aniswatul Khamidah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Wiersma (seperti dikutip dalam Emzir, 2008), eksperimen didiefinisikan sebagai situasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji karet, dan bahan pembantu berupa metanol, HCl dan NaOH teknis. Selain bahan-bahan di atas,
Lebih terperinciPENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH DENGAN SUKROSA DAN PERBANDINGAN TEPUNG JAGUNG, UBI JALAR DENGAN KACANG HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK JENANG
PENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH DENGAN SUKROSA DAN PERBANDINGAN TEPUNG JAGUNG, UBI JALAR DENGAN KACANG HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK JENANG Devy Nur Afiah 123020120 Pembimbing Utama :Dr. Tantan Widiantara,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah kulit buah manggis, ethanol, air, kelopak bunga rosella segar, madu dan flavor blackcurrant. Bahan kimia yang digunakan untuk keperluan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian dan Laboratorium Kimia,
Lebih terperinciPengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP
Pengalengan buah dan sayur Kuliah ITP Kompetensi Mahasiswa memahami teknologi pengalengan atau pembotolan sederhana dan mutakhir, prinsip dan perubahan yang terjadi serta dampak pengalengan atau pembotolan
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN GETAH PEPAYA TERHADAP KUALITAS MINYAK KELAPA MURNI YANG DIPEROLEH DARI METODE BASAH
PENGARUH PENAMBAHAN GETAH PEPAYA TERHADAP KUALITAS MINYAK KELAPA MURNI YANG DIPEROLEH DARI METODE BASAH THE EFFECT OF ADDITION PAPAJA LATEX ON QUALITY OF VIRGIN COCONUT OIL PRODUCED BY WET METHOD Retno
Lebih terperinciSIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)
SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae) THE CHEMICAL NATURE AND LEVEL (HARD CANDY) SARI NUTMEG (Myristica fragrans houtt
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Sampel yang digunakan berjumlah 24, dengan
Lebih terperinciBuncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang
TEKNIK PELAKSANAAN PERCOBAAN PENGARUH KONSENTRASI GARAM DAN BLANCHING TERHADAP MUTU ACAR BUNCIS Sri Mulia Astuti 1 Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang berpotensi ekonomi tinggi karena
Lebih terperinciGambar 7 Desain peralatan penelitian
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah pemucat bekas yang diperoleh dari Asian Agri Group Jakarta. Bahan bahan kimia yang digunakan adalah
Lebih terperinciVOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN :
2013 ISSN : 2337-5329 EKOSAINS JU RNALEKOLOGI DAN SAINS PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SUMBERDAYA ALAM (PPLH SDA) UNIVERSITAS PATTIMURA VOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN : 2337-5329 APLIKASI
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA
PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA (Effect of Addition of Palm Sugar and Heating Temperature on Organoleptic and Quality of Coconut Water
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Penelitian Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Bahan dan Alat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan
20 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pemanfaatan Susu Sapi,Susu Kerbau Dan Kombinasinya Untuk Optimalisasi Kadar Air, Kadar Lemak Dan Tekstur Keju Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan Bahan-bahan yang digunakan yaitu Sargassum polycystum, akuades KOH 2%, KOH 10%, NaOH 0,5%, HCl 0,5%, HCl 5%,
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010
LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka. B. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciPENGARUH METODE PERLAKUAN AWAL (PRE-TREATMENT) DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU FISIK, KIMIA, DAN FUNGSIONAL TEPUNG UBI JALAR UNGU
PENGARUH METODE PERLAKUAN AWAL (PRE-TREATMENT) DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU FISIK, KIMIA, DAN FUNGSIONAL TEPUNG UBI JALAR UNGU SKRIPSI Oleh: SYAHDIAN LESTARI 110305018 / ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT 1. Kertas saring a. Kertas saring biasa b. Kertas saring halus c. Kertas saring Whatman lembar d. Kertas saring Whatman no. 40 e. Kertas saring Whatman no. 42 2. Timbangan
Lebih terperinciOPTIMASI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DENGAN PENAMBAHAN RAGI ROTI (Saccharomyces cerevisiae) DAN LAMA FERMENTASI DENGAN VCO PANCINGAN
OPTIMASI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DENGAN PENAMBAHAN RAGI ROTI (Saccharomyces cerevisiae) DAN LAMA FERMENTASI DENGAN VCO PANCINGAN (Optimization of the Making of Virgin Coconut Oil (VCO) with
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen dibidang Ilmu Teknologi Pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen dibidang Ilmu Teknologi Pangan. B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Pembuatan manisan dan uji organoleptik dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus terhadap kualitas yoghurt susu kambing
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini terbagi atas dua tahap yaitu di Aceh Besar yang dilakukan pada bulan Maret Juli 2006 dan di Laboratorium Pengolahan, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas
Lebih terperincibengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter
1 III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciYUWIDA KUSUMAWATI A
PEMANFAATAN BIJI KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus) SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM PEMBUATAN KECAP DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK NANAS DAN EKSTRAK PEPAYA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, sementara pengujian mutu gizi dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. BAHAN 1. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah santan segar. Sedangkan sumber papain diambil dari perasan daun pepaya yang mengandung getah pepaya dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Keadaan Lokasi Pengambilan Sampel Sampel yang digunakan adalah sampel bermerek dan tidak bermerek yang diambil dibeberapa tempat pasar
Lebih terperinciBLANSING. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB
BLANSING DEFINISI Merupakan proses termal yang menggunakan suhu 75-95 C selama 1-10 menit TUJUAN Mendapatkan kualitas yang baik untuk sayuran yang akan dikeringkan, dikalengkan atau dibekukan Menurunkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang pengaruh variasi konsentrasi penambahan tepung tapioka dan tepung beras terhadap kadar protein, lemak, kadar air dan sifat organoleptik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini terdiri dari bahan utama yaitu biji kesambi yang diperoleh dari bantuan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
Lebih terperinciMAKALAH LINGKUNGAN BISNIS
MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS Pembuatan minyak kelapa Nama : Aditya krisnapati Nim : 11.01.2900 Kelas : D3TI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 I. ABSTRAK Dengan berbagai kemajuan yang telah diperoleh dari produk
Lebih terperinci3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian
in. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau, Laboratorium Kimia
Lebih terperinci