BAB V PEMBAHASAN. Semua hasil pengujian pengaruh temperatur tinggi pada sifat-sifat fisik

Transkripsi

1 BAB V PEMBAHASAN Semua hasil pengujian pengaruh temperatur tinggi pada sifat-sifat fisik lumpur surfaktan yang telah diuji di laboratorium Universitas Trisakti seperti yang tertulis di bab IV akan dibahas pada bab ini. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh temperatur terhadap sifat-sifat fisik lumpur dengan bahan dasar air asin, bentonite, KOH, PHPA, XCD, soda ash dan surfaktan. Pada dasarnya komposisi LA, LB, LC, LD, LE dan LF mempunyai komposisi yang sama akan tetapi, pada komposisi LB ditambahkan 1 gr surfaktan, pada komposisi LC ditambahkan 2 gr surfaktan, pada komposisi LD ditambahkan 3 gr surfaktan, pada komposisi LE ditambahkan 4 gr surfaktan dan pada komposisi LF ditambahkan 5 gr surfaktan. Komposisi yang telah dibuat selanjutnya dianalisa sifat-sifat fisiknya pada temperatur ruangan yaitu sekitar 83 F. Komposisi yang telah dianalisa pada temperatur ruangan selanjutnya dipanaskan menggunakan thermo cup secara bertahap pada temperatur 125 F, 170 F, 210 F dan 250 F. Densitas Pada pengukuran berat jenis (densitas) lumpur setelah pemanasan dengan thermo cup, Jika diperhatikan pada gambar B.1 dapat dilihat terjadi penurunan berat jenis seiring kenaikan temperatur. Hal ini diakibatkan karena lumpur menjadi semakin encer sebagai akibat pecahnya partikel-partikel zat kimia penyusun lumpur. Dan setelah penambahan surfaktan pada lumpur percobaan 56

2 57 LB, LC, LD, LE dan LF dapat dilihat juga pada gambar B.1 terjadi penurunan berat jenis> Berat jenis lumpur kompsisi LA, LB, LC, LD, LE dan LF pada temperatur 83 F, 125 F, 170 F, 210 F dan 250 F masih memenuhi standar lumpur berbahan dasar air. Standar densitas lumpur ialah 8,5 11,5 ppg. Viskositas Pengukuran nilai viskositas lumpur setelah pemanasan yang mengunakan thermo cup dapat di lihat pada gambar B.2. Nilai viskositas menurun yang di akibatkan oleh naik nya temperatur. Dan bertambah nya nilai viskositas yang di akibatkan oleh bertambah nya surfaktan pada komposisi LB, LC, LD, LE dan LF. Penurunan nilai viskositas yang di akibatkan oleh temperatur terjadi karena pecahnya partikel partikel zat kimia penyusun lumpur, sedangkan bertambah nya nilai viskositas dapat dilihat dari perbandingan viskositas lumpurkomposisi LA dengan viskositas lumpur komposisi LB, LC, LD, LE dan LF yang mana pada komposisi tersebut telah di tambahkan surfaktan. Pada gambar B.2 menunjukan bahwa nilai viskostas semua komposisi mampu bertahan hingga temperatur 250 F. Standard nilai viskositas lumpur ialah sec/quart. Plastic Viscosity Data hasil pengujian plastic viscosity (PV) di laboratorium didapat dari pengurangan dial reading pada putaran 600 RPM dengan dial reading pada putaran 300 RPM. Nilai plastic viscosity bertambah seiring bertambahnya surfaktan yang ditambahkan pada komposisi LB, LC, LD, LE dan LF. Akan tetapi nilai plastic viscosity pada semua komposisi menurun setelah di panaskan

3 58 dengan thermo cup (dapat di perhatiakan pada gambar B.5). Nilai plastic viscosity pada lumpur percobaan LA hanya bertahan pada temperatur 83 F, pada lumpur percobaan LB hanya sanggup bertahan pada temperatur 125 F, pada lumpur percobaan LC hanya sanggup bertahan pada temperatur 170 F, pada lumpur percobaan LD dan LE hanya sanggup bertahan pada temperature 210 F sedangkan pada lumpur percobaan LF mampu bertahan hingga temperatur 250 F. Standard nilai plastic viscosity lumpur ialah cps. Yield point Nilai Yield point diperoleh dari pengurangan harga dial reading pada putaran 300 RPM dengan plastic viscosity. Nilai yield point bertambah seiring dengan bertambahnya surfaktan pada komposisi LB, LC, LD, LE dan LF, akan tetapi nilai yield point menurun setelah dipanaskan dengan thermo cup. Bisa di lihat pada gambar B.6 bahwa nilai yield point pada komposisi LA hanya mampu bertahan ditemperatur 83 F, pada komposisi LB hanya mampu bertahan hingga temperatur 125 F, pada komposisi LC dan LD hanya mampu bertahan hingga temperatur 170 F, pada komposisi LE hanya mampu bertahan hingga temperatur 210 F sedangkan pada komposisi LF mampu bertahan hingga temperatur 250 F. Nilai standar untuk yield point pada lumpur adalah lbs/100ft 2 Gel strength 10 detik Pada pengukuran gel strength 10 detik yang mana telah dipanaskan dengan thermo cup dapat menyebabkan penurunan nilai gel strength di masing-masing

4 59 komposisi. Dan dengan di tambahkannya surfaktan pada komposisi LB, LC, LD, LE dan LF dapat menyebabkan naiknya nilai gel strength. Pada gambar B.8 menunjukkan bahwa pada setiap komposisi nilai gel strength 10 detik mampu bertahan hingga temperatur F. Standar gel strength 10 detik lumpur ialah 3-7 lb/100ft 2. Gel strength 10 menit Nilai gel strength 10 menit dapat menurun yang di akibatkan oleh naiknya temperatur setelah di panaskan dengan thermo cup. Dan bertambahnya surfaktan pada komposisi LB, LC, LD, LE dan LF dapat manaikan nilai gel strength. Pada gambar B.9 menunjukan bahwa pada semua komposisi nilai gel strength 10 menitnya dapat berfungsi dengan baik hingga pada temperatur F. Standar gel strength lumpur 10 menit lumpur ialah 9 15 lb/100ft 2. Laju tapisan Hasil pengamatan ini dapat dilihat pada gambar B.10 bahwa komposisi yang telah dipanaskan dengan thermo cup dapat menaikan nilai laju tapisan, sedangkan penambahan surfaktan pada komposisi dapat menurunkan nilai laju tapisan. Gambar B.10 menujukan bahwa laju tapisan pada komposisi LA hanya mampu bertahan pada temperatur F, sedangkan pada komposisi LB, LC, LD, LE dan LF mampu bertahan hingga temperatur F, hal ini di sebabkan oleh di tambahnya surfaktan pada lumpur percobaan tersebut. Standar nilai laju tapisan lumpur ialah < 10 ml/30 menit.

5 60 Mud cake Hasil penelitian mud cake ditunjukkan pada gambar B.11, yang mana pada gambar tersebut menunjukkan bahwa setelah komposisi di panaskan dengan menggunakan thermo cup serta penambahan surfaktan pada komposisi LB, LC, LD, LE dan LF dapat dapat menaikan nilai mud cake. Pada semua lumpur percobaan dapat memenuhi batas standar lumpur normal hingga temperatur F, Harga yang baik untuk mud cake adalah < 1,5 mm. ph Pada gambar B.12 menunjukan bahwa dengan meningkatnya temperatur dan penambahan surfaktan pada komposisi LB, LC, LD, LE dan LF maka akan terjadi penurunan nilai ph pada komposisi tersebut. Jika diamati pada gambar B.12 yang mana menunjukan bahwa nilai ph pada semua komposisi sanggup bertahan hingga temperatur F. Adapun nilai ph yang baik adalah 9 11.