BAB III ANALISIS ENTERPRISE
|
|
- Yanti Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III ANALISIS ENTERPRISE Bab ini menjelaskan analisis enterprise dengan sistematika pembahasan sesuai dengan tiga fase EAP pada dua lapisan teratas dari EAP. Pembahasan pada bab ini mencakup fase inisiasi perencanaan, pemodelan bisnis awal serta arsitektur sistem dan teknologi saat ini. 3.1 INISIASI PERENCANAAN Sejumlah besar proyek EAP mengalami kegagalan yang disebabkan oleh tujuan serta ekspektasi yang tidak realistis dari organisasi, pemilihan pendekatan yang salah serta tidak adanya pengalaman dan tidak terbiasa dengan metode EAP. Oleh karena itu perlu sebuah tahapan inisiasi dalam pengerjaan EAP. Pada tahapan inisiasi, dilakukan pendefinisian ruang lingkup serta tujuan dari EAP, visi dari sistem informasi yang dikembangkan serta adaptasi sebuah metodologi perencanaan untuk pengerjaan EAP Pendefinisian Lingkup serta Tujuan SMA Negeri 3 Bandung sebagai salah satu sekolah tingkat menengah atas di kota Bandung, merupakan salah satu ujung tombak pelaksana pendidikan formal di masyarakat. Kegiatan bisnis utama dari SMA Negeri (SMAN) 3 Bandung adalah menyelenggarakan layanan jasa pendidikan bagi masyarakat sesuai dengan standar penyelenggaraan pendidikan yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Tujuan dari penyelenggaraan pendidikan di SMAN 3 Bandung adalah untuk mewujudkan peserta didik yang berkualitas, maju dan mandiri, dalam artian pendidikan mencakup baik dimensi sosial, budaya, ekonomi maupun politik [GBP07]. Terkait dengan hal tersebut, maka tujuan dari pembangunan sistem informasi di SMA Negeri 3 Bandung adalah tersedianya sebuah sistem informasi yang mendukung pelaksanaan fungsifungsi bisnis utama sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pendidikan dari SMAN 3 Bandung serta bisnis pendukungnya, yaitu kegiatan administrasi, sumber daya manusia, dan lain-lain. III-1
2 3.1.2 Visi Pengembangan Sistem Informasi Visi SMA Negeri 3 Bandung adalah mewujudkan Sekolah Bertaraf Internasional yang berwawasan kebangsaan dengan berdasarkan iman dan takwa [RSP07]. Untuk mewujudkan visi tersebut, dirumuskan lima buah misi dari SMA Negeri 3 Bandung, yaitu : 1. Membentuk watak dan kepribadian siswa yang bermartabat dan berjiwa kebangsaan 2. Mengembangkan potensi kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual 3. Mengembangkan pendidikan iptek, seni dan budaya yang unggul 4. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas sekolah sebagai pusat pengembangan pendidikan berdasarkan standar nasional dan global 5. Memberdayakan peran serta stakeholders dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing global berdasarkan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) [RSP07] Berdasarkan visi dan misi enterprise tersebut, maka visi dari sistem informasi yang dikembangkan adalah menjadi pusat layanan informasi yang unggul dalam rangka mewujudkan visi SMA Negeri 3 Bandung Pemilihan Metodologi Dalam pembangunan arsitektur sistem informasi di SMA Negeri 3 Bandung, penulis mengadaptasi metodologi Enterprise Architecture Planning serta metodologi pendukung, yaitu Business Systems Planning yang digunakan pada tahap pendefinisian proses bisnis, serta Value Chain Configuration untuk pendefinisian area fungsional utama dari organisasi. 3.2 PEMODELAN BISNIS AWAL Pemodelan bisnis merupakan proses untuk mendefinisikan bisnis yang dijalankan enterprise. Tujuan dari pemodelan bisnis adalah untuk menyediakan sebuah basis pengetahuan yang lengkap, menyeluruh serta konsisten yang dapat digunakan dalam mendefinisikan arsitektur dan rencana implementasinya. Model bisnis awal mengidentifikasikan fungsi-fungsi, menyajikan deskripsi yang jelas untuk tiap fungsi serta mengidentifikasi unit organisasi yang melakukan setiap fungsi bisnis tersebut Struktur Organisasi Struktur organisasi dari SMA Negeri 3 Bandung terdapat pada Lampiran A. III-2
3 3.2.2 Identifikasi dan Definisi Fungsi Bisnis Sebuah fungsi adalah himpunan aksi yang dilakukan dalam menjalankan bisnis. Ada sebuah aturan yang digunakan dalam mendefinisikan fungsi bisnis, yang dikenal dengan The Fundamental Rule of Functional Decomposition. Aturan tersebut mengemukakan bahwa sebuah fungsi didefinisikan sepenuhnya oleh subfungsi-subfungsi dari fungsi tersebut. Setiap fungsi bisnis yang ada diidentifikasi, mencakup nama, deskripsi fungsi atau dekomposisi fungsi, dan fungsi ini minimal harus dijalankan oleh sebuah unit organisasi (kecuali fungsi tersebut adalah fungsi di masa depan yang belum dijalankan) [SPE92] Analisis Situasional Sebagai tahap awal pengenalan bisnis dari SMAN 3 Bandung, dilakukan analisis situasional agar diketahui situasi dan keberjalanan bisnis SMAN 3 Bandung. SMAN 3 Bandung memiliki sejumlah potensi yang mendukung keberjalanan bisnisnya. Berdasarkan data passing grade SMA Negeri kota Bandung, SMAN 3 Bandung berada di posisi pertama pada cluster pertama untuk tingkat SMA Negeri. Hal ini menunjukkan bahwa SMAN 3 Bandung merupakan SMA Negeri terbaik dan terfavorit di kota Bandung. (Data ditunjukkan pada lampiran A) SMAN 3 Bandung sudah menerapkan MBS pada pengelolaan sekolah sehingga SMAN 3 Bandung memiliki otonomi penuh dalam membuat kebijakan terkait peningkatan mutu pendidikannya, dan SMAN 3 Bandung juga memiliki Komite Sekolah serta stakeholder yang memiliki kesadaran dan komitmen tinggi untuk meningkatkan mutu sekolah Area Bisnis Untuk melakukan identifikasi terhadap area fungsional utama dari SMAN 3 Bandung digunakan metodologi konfigurasi rantai nilai Michael Porter. Area fungsional dari SMAN 3 Bandung yang teridentifikasi kemudian direpresentasikan dengan menggunakan diagram rantai nilai pada gambar III-1. III-3
4 Gambar III-1 Diagram rantai nilai SMAN 3 Bandung Terkait dengan implementasi MBS di SMAN 3 Bandung, terdapat delapan buah area bisnis yang teridentifikasi, mencakup aktivitas bisnis utama dan pendukungnya. Aktivitas bisnis utama SMAN 3 Bandung terkait dengan penyelenggaraan kegiatan akademik, yang terdiri dari 1) Inbound logistics: Penerimaan siswa baru (PSB) PSB merupakan sarana penerimaan input yang nantinya diproses menjadi output lulusan yang berkualitas. 2) Operations: Operasional akademik Kegiatan operasional akademik merupakan kegiatan yang terkait dengan proses akademik yang memproses input siswa menjadi output lulusan sesuai dengan standar yang ditetapkan SMAN 3 Bandung. 3) Outbound logistics: Penglepasan akademik Penglepasan akademik merupakan kategori aktivitas yang terkait dengan kelulusan siswa. 4) Marketing and sales: Pengelolaan hubungan masyarakat Pengelolaan hubungan masyarakat mencakup aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan informasi kepada masyarakat terkait dengan kegiatan akademik SMAN 3 Bandung, serta kegiatan penerimaan siswa baru (PSB). 5) Service: Penanganan alumni Alumni siswa SMAN 3 Bandung masih ditangani sebagai bentuk pertanggungjawaban SMAN 3 Bandung dalam menjaga nilai dari lulusannya. III-4
5 Aktivitas pendukung dari bisnis utama SMAN 3 Bandung merupakan empat komponen pendukung yang harus dikelola dengan baik dalam rangka implementasi MBS di SMAN 3 Bandung. Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut mencakup: 1) Pengelolaan umum organisasi Pengelolaan umum organisasi mencakup manajerial dan perencanaan umum (pembuatan visi, misi, rencana kerja), pengelolaan keuangan dan akuntansi, serta hubungan dengan pihak terkait pelaksanaan kerjasama (contoh : perusahaan dan dinas pendidikan). 2) Pengelolaan sumber daya manusia Pengelolaan sumber daya manusia mencakup pengelolaan tenaga pendidik (guru) serta tenaga kependidikan (karyawan non-guru). 3) Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan 4) Pengelolaan bidang kesiswaan Fungsi Bisnis dan Unit Organisasi Tiap-tiap unit organisasi merupakan pemilik, pelaksana, terlibat, dan/atau bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan untuk sebuah fungsi bisnis tertentu. Sehingga, pelaksanaan bisnis mensyaratkan agar tiap unit organisasi terlibat dalam suatu fungsi bisnis dan suatu fungsi bisnis setidaknya dimiliki oleh sebuah unit organisasi. Untuk melengkapi model bisnis awal dari enterprise, maka unit-unit organisasi yang sudah diidentifikasikan dipetakan terhadap fungsi-fungsi bisnis yang telah didekomposisi. Fungsifungsi bisnis utama dalam studi kasus di SMAN 3 Bandung didekomposisi dengan menggunakan metode four-stage lifecycle BSP (Tabel III-2 s.d tabel III-5) dan menghasilkan sebuah hierarki fungsi bisnis sesuai dengan metodologi EAP yang dimuat pada tabel III-1. Tabel III-1 Hierarki Fungsi Bisnis SMAN 3 Bandung 1. Penerimaan Siswa Baru (PSB) 1.1. Perencanaan PSB Perencanaan PSB tahun akademik baru Perencanaan aturan dan jadwal kegiatan PSB Penentuan standar penerimaan siswa dan soal seleksi Pembentukan panitia PSB Perencanaan ketentuan penerimaan siswa mutasi 1.2. Pelaksanaan PSB III-5
6 Penyusunan materi ujian seleksi Penyusunan materi ujian seleksi PSB Penyusunan materi ujian seleksi siswa mutasi Penerimaan pendaftaran calon siswa Pelaksanaan seleksi calon siswa Pengolahan hasil ujian seleksi Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan PSB Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan penerimaan siswa mutasi 1.3. Pendaftaran ulang siswa baru 1.4. Pelaporan PSB Pelaporan pelaksanaan PSB Rekomendasi perbaikan pelaksanaan PSB berikutnya Pelaporan penerimaan siswa mutasi 2. Operasional Akademik 2.1. Perencanaan akademik Penetapan kurikulum dan program pengajaran Penetapan program penilaian beserta kriteria penilaian Penetapan kriteria kelulusan minimal (KKM) mata pelajaran Penetapan kriteria kenaikan kelas Penetapan kalender pendidikan Penetapan jadwal kegiatan belajar mengajar (KBM) dan evaluasi hasil belajar Pembagian tugas mengajar Penyusunan silabus dan bahan ajar Penetapan pelaksanaan kegiatan responsi Penetapan pelaksanaan kegiatan remedial Penetapan rencana pelaksanaan supervisi kelas 2.2. Pelaksanaan kegiatan akademik Pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) Pelaksanaan kegiatan responsi Pelaksanaan kegiatan evaluasi belajar siswa Administrasi nilai Pelaksanaan tes remedial Pelaksanaan evaluasi pencapaian target penyelenggaraan pendidikan Pelaksanaan supervisi kelas Pengawasan proses belajar di kelas 2.3. Pelaporan akademik Pembagian laporan belajar siswa (rapot) Pelaporan hasil supervisi kelas Analisis hasil supervisi kelas III-6
7 3. Penglepasan Akademik 3.1. Perencanaan penglepasan akademik Penetapan kriteria kelulusan siswa 3.2. Pelaksanaan penglepasan akademik Pengolahan hasil UAS (Ujian Akhir Sekolah) Pembuatan STTB (Surat Tanda Tamat Belajar) Pembuatan rapot akhir Koordinasi dengan dinas pendidikan terkait hasil UAN (Ujian Akhir Nasional) 3.3. Pelaporan penglepasan akademik Pengumuman hasil UAN dan UAS Pembagian STTB, SKHUN dan rapot 4. Pengelolaan Hubungan Masyarakat 4.1. Perencanaan hubungan masyarakat 4.2. Pelaksanaan pengelolaan hubungan masyarakat Penyediaan informasi akademik Penyediaan informasi seleksi terbuka (PSB) Penerimaan pendaftaran peserta seleksi terbuka secara online 4.3. Pelaporan pengelolaan hubungan masyarakat 5. Penanganan Alumni 5.1. Perencanaan penanganan alumni 5.2. Pelaksanaan penanganan alumni Pendataan alumni Monitoring kelulusan alumni pada SNMPTN/ujian masuk PT (Perguruan Tinggi) Pelaksanaan kerja sama dengan alumni Penyelenggaraan forum alumni 5.3. Pelaporan penanganan alumni Pelaporan kelulusan alumni pada SNMPTN/ujian masuk PT Pelaporan pelaksanaan kerja sama dengan alumni 6. Pengelolaan Umum Organisasi 6.1. Perencanaan pengelolaan umum organisasi Perencanaan umum sekolah Perencanaan APBS Perencanaan hubungan internal Perencanaan hubungan eksternal 6.2. Pelaksanaan pengelolaan umum organisasi III-7
8 Pelaksanaan pengelolaan umum sekolah Penetapan pedoman keberjalanan pengelolaan sekolah Pengelolaan sistem informasi sekolah Pengawasan pelaksanaan proses pengelolaan umum sekolah Implementasi APBS Penetapan APBS Realisasi APBS Pengawasan dan audit keuangan Pelaksanaan acara kekeluargaan internal Pelaksanaan pengelolaan hubungan eksternal Pendataan jadwal kunjungan pihak luar Pendataan penawaran kerja sama Pendataan program pemerintah Pelayanan kunjungan dari luar Realisasi jalinan kerja sama dengan pihak luar Koordinasi pelaksanaan program pemerintah Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kerja sama Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program pemerintah 6.3. Pelaporan pengelolaan umum organisasi Pelaporan pelaksanaan proses pengelolaan umum sekolah Pelaporan keuangan Pelaporan kegiatan internal sekolah Pelaporan kegiatan kunjungan Pelaporan kegiatan kerja sama Pelaporan pelaksanaan program pemerintah 7. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) 7.1. Perencanaan pengelolaan SDM Perencanaan rekrutmen dan penempatan SDM Penentuan kebutuhan kompetensi SDM Perencanaan kriteria penilaian dan kompensasi SDM 7.2. Pelaksanaan pengelolaan SDM Rekrutmen SDM Penempatan SDM Pengembangan kompetensi SDM Administrasi kehadiran SDM Pelaksanaan Evaluasi Prestasi Guru (EPG) Pelaksanaan Evaluasi Prestasi Karyawan (EPK) Perhitungan kompensasi SDM 7.3. Pelaporan pengelolaan SDM III-8
9 Pelaporan hasil evaluasi SDM Tindak lanjut hasil evaluasi Pelaporan rekapitulasi kompensasi SDM 8. Pengelolaan Sarana dan Prasarana 8.1. Perencanaan pengelolaan sarana dan prasarana Penentuan kebutuhan sarana dan prasarana Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana Perencanaan pemeliharaan dan perawatan 8.2. Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana Pengadaan sarana prasarana Pengaturan penggunaan sarana prasarana Pengawasan penggunaan sarana prasarana Pengelolaan inventaris sarana prasarana Analisis kelayakan rutin Pemeliharaan sarana prasarana 8.3. Pelaporan pengelolaan sarana prasarana Pelaporan pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana Rekomendasi perbaikan terhadap sarana prasarana 9. Pengelolaan Bidang Kesiswaan 9.1. Perencanaan pengelolaan bidang kesiswaan Perencanaan kegiatan non-akademik siswa Perencanaan pembinaan siswa Perencanaan program pembinaan kompetensi akademik siswa 9.2. Pelaksanaan pengelolaan bidang kesiswaan Pelaksanaan kegiatan non-akademik siswa Rekrutmen anggota OSIS Pendaftaran peserta kegiatan ekstrakurikuler Pelaksanaan kegiatan OSIS Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Pelaksanaan kegiatan karyawisata siswa Pengawasan pelaksanaan kegiatan non-akademik siswa Pelaksanaan kegiatan pembinaan siswa Pelaksanaan kegiatan pembinaan budi pekerti siswa Pelaksanaan bimbingan dan konseling siswa Pengawasan pelaksanaan kegiatan pembinaan siswa Pelaksanaan program pembinaan kompetensi akademik siswa Pendataan calon peserta pembinaan kompetensi akademik siswa Seleksi siswa berprestasi III-9
10 Pembinaan kompetensi akademik siswa berprestasi Pengawasan program pembinaan kompetensi akademik siswa 9.3. Pelaporan pengelolaan bidang kesiswaan Pelaporan pelaksanaan kegiatan non-akademik siswa Pelaporan pelaksanaan kegiatan pembinaan siswa Pelaporan pelaksanaan program pembinaan kompetensi akademik siswa Berdasarkan 123 fungsi bisnis yang sudah dipaparkan pada hierarki bisnis di atas, dilakukan pemetaan antara fungsi bisnis dengan unit organisasi yang ada di SMAN 3 Bandung dalam bentuk matriks yang dimuat pada tabel III-6(Struktur organisasi dapat dilihat di Lampiran A). Matriks ini merupakan salah satu langkah dari pendekatan pemodelan bisnis dengan metodologi BSP untuk menunjukkan unit organisasi mana yang bertanggung jawab terhadap fungsi bisnis yang berkesesuaian. Pada matriks (tabel III-6), kolom menunjukkan nomor fungsi bisnis sesuai dengan nomor fungsi yang ada pada hierarki fungsi bisnis SMAN 3 Bandung (tabel III-1), sedangkah baris menunjukkan unit organisasi yang ada di SMAN 3 Bandung. Sel-sel pada matriks diisikan dengan angka tingkat keterlibatan unit organisasi dalam menjalankan fungsi bisnis tertentu. Angka 1 menunjukkan tingkat keterlibatan dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, angka 2 menunjukkan tingkat keterlibatan penuh tanpa tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, serta angka 3 untuk tingkat keterlibatan yang terbatas. III-10
11 Tabel III-2 Four Stage Life Cycle Fungsi Bisnis SMAN 3 Bandung Stage Requirement Acquisition Stewardship Retirement Fungsi Penerimaan Siswa Baru (PSB) a. Perencanaan PSB tahun akademik baru b. Perencanaan ketentuan penerimaan siswa mutasi a. Pembentukan panitia PSB b. Penentuan standar penerimaan siswa dan kapasitas siswa c. Penjadwalan kegiatan PSB d. Penyusunan materi ujian seleksi PSB e. Penyusunan materi ujian seleksi mutasi Operasional Akademik Perencanaan akademik a. Penetapan kurikulum dan program pengajaran b. Penetapan program penilaian beserta kriteria penilaian c. Penetapan kalender pendididikan d. Pembagian tugas mengajar e. Penyusunan silabus dan bahan ajar f. Penetapan jadwal KBM dan jadwal evaluasi hasil belajar g. Penetapan pelaksanaan kegiatan responsi h. Penetapan pelaksanaan kegiatan remedial i. Penetapan rencana supervise kelas a. Penerimaan pendaftaran calon siswa b. Pelaksanaan seleksi calon siswa c. Pengolahan hasil ujian seleksi d. Pengawasan pelaksanaan PSB e. Pengawasan pelaksanaan penerimaan siswa mutasi a. Pelaksanaan KBM b. Pelaksanaan kegiatan responsi c. Pelaksanaan evaluasi belajar siswa d. Administrasi nilai e. Pelaksanaan tes remedial f. Pelaksanaan evaluasi pencapaian target penyelenggaraan pendidikan g. Pelaksanaan supervisi kelas h. Pelaksanaan pengawasan proses belajar di kelas a. Pendaftaran ulang siswa baru b. Pelaporan pelaksanaan PSB c. Rekomendasi perbaikan pelaksanaan PSB berikutnya d. Pelaporan penerimaan siswa mutasi a. Pembagian laporan kemajuan belajar siswa (rapot) b. Pelaporan hasil supervisi kelas c. Analisis hasil supervisi kelas III-11
12 Tabel III-3 Four Stage Life Cycle Fungsi Bisnis SMAN 3 Bandung (Lanjutan) Stage Requirement Acquisition Stewardship Retirement Fungsi Penglepasan Akademik Perencanaan penglepasan akademik Penetapan kriteria kelulusan siswa a. Pengolahan hasil UAS b. Pembuatan STTB (Surat Tanda Tamat Belajar) c. Pembuatan rapot akhir d. Koordinasi dengan dinas pendidikan terkait hasil UAN a. Pengumuman hasil UAN dan UAS b. Pembagian STTB,SKHUN dan rapot Pengelolaan Hubungan Masyarakat Penanganan Alumni Perencanaan hubungan masyarakat Perencanaan penanganan alumni a. Penyediaan informasi akademik b. Penyediaan informasi seleksi terbuka (PSB) Pendataan alumni Penerimaan pendaftaran peserta seleksi secara online a. Monitoring kelulusan alumni pada SNPTN/ ujian masuk PT b. Pelaksanaan kerja sama dengan alumni c. Penyelenggaraan forum alumni Pelaporan pengelolaan hubungan masyarakat a. Pelaporan kelulusan alumni pada SNPTN/ujian masuk PT b. Pelaporan kerjasama dengan alumni III-12
13 Tabel III-4 Four Stage Life Cycle Fungsi Bisnis SMAN 3 Bandung (Lanjutan) Stage Requirement Acquisition Stewardship Retirement Fungsi Pengelolaan Umum Organisasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) a. Perencanaan umum sekolah b. Perencanaan APBS c. Perencanaan hubungan internal d. Perencanaan hubungan eksternal a. Perencanaan penempatan SDM b. Penentuan kebutuhan kompetensi SDM c. Perencanaan kriteria penilaian SDM a. Penetapan pedoman keberjalanan sekolah b. Penetapan APBS c. Pendataan jadwal kunjungan pihak luar d. Pendataan penawaran kerja sama e. Pendataan program pemerintah a. Rekrutmen SDM b. Penempatan SDM a. Pengawasan pelaksanaan proses pengelolaan umum sekolah b. Realisasi APBS c. Pengawasan dan audit keuangan d. Pengelolaan sistem informasi sekolah e. Pelaksanaan acara kekeluargaan internal f. Pelayanan kunjungan dari luar g. Realisasi jalinan kerja sama dengan pihak luar h. Koordinasi pelaksanaan program pemerintah i. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kerja sama j. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program pemerintah a. Pengembangan kompetensi SDM b. Administrasi kehadiran SDM c. Pelaksanaan Evaluasi Prestasi SDM (EPG/K) d. Perhitungan kompensasi a. Pelaporan pelaksanaan proses pengelolaan umum sekolah b. Pelaporan keuangan c. Pelaporan kegiatan internal sekolah d. Pelaporan kegiatan kunjungan e. Pelaporan kegiatan kerja sama f. Pelaporan pelaksanaan program pemerintah a. Pelaporan pengelolaan SDM b. Tindak lanjut (promosi, mutasi, atau pensiun) c. Pelaporan rekapitulasi kompensasi SDM III-13
14 Tabel III-5 Four Stage Life Cycle Fungsi Bisnis SMAN 3 Bandung (Lanjutan) Stage Requirement Acquisition Stewardship Retirement Fungsi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pengelolaan Bidang Kesiswaan a. Penentuan kebutuhan sarana dan prasarana b. Perencanaan pengadaan sarana c. Perencanaan pemeliharaan dan perawatan a. Perencanaan kegiatan nonakademik siswa b. Perencanaan pembinaan siswa c. Perencanaan program kompetensi akademik siswa a. Pengadaan sarana prasarana b. Pengaturan penggunaan sarana prasarana a. Rekrutmen anggota OSIS b. Pendaftaran peserta kegiatan ekstrakurikuler c. Pendataan calon peserta program pembinaan kompetensi akademik siswa a. Pengawasan penggunaan sarana prasarana b. Pengelolaan inventaris sarana prasarana c. Analisis kelayakan rutin d. Pemeliharaan sarana prasarana a. Pelaksanaan kegiatan OSIS b. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler c. Pelaksanaan kegiatan karyawisata siswa d. Pengawasan keberjalanan kegiatan non-akademik siswa e. Pelaksanaan kegiatan pembinaan budi pekerti siswa f. Pelaksanaan bimbingan dan konseling siswa g. Pengawasan kegiatan pembinaan siswa h. Seleksi siswa berprestasi i. Pembinaan kompetensi akademik siswa berprestasi j. Pengawasan program pembinaan kompetensi akademik siswa a. Pelaporan pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana b. Rekomendasi perbaikan terhadap sarana prasarana a. Pelaporan pelaksanaan kegiatan non-akademik siswa b. Pelaporan pelaksanaan kegiatan pembinaan siswa c. Pelaporan pelaksanaan program pembinaan kompetensi akademik siswa III-14
15 Tabel III-6 Matriks Pemetaan Fungsi Bisnis Utama dengan Unit Organisasi (Cuplikan dari lampiran B) Fungsi Bisnis Penerimaan Siswa Baru (PSB) Operasional Akademik Penglepasan Akademik Pengelolaa n Hub.Masy 4.2 Penanganan Alumni Unit Organisasi Kepala Sekolah Komite Sekolah Divisi IT & WEB Divisi Penelitian dan Pengembangan Tata Usaha Wakasek Kurikulum PWKS Pengajaran Kepala Lab Koordinator Piket Guru 3 3 PWKS MGMP PWKS Evaluasi PWKS Aksel PWKS RSBI PWKS Kompetensi Akademik PWKS Perpustakaan Wakasek Kesiswaan PWKS OSIS PWKS Ekstrakurikuler PWKS Wiyata Mandala Wakasek Sarana Prasarana PWKS Perencanaan dan Pengadaan PWKS Pemeliharaan dan Pelayanan Sarana Wakasek Humas PWKS Kerjasama Internal PWKS Kerjasama Eksternal Ketua MGMP Koordinator BK Wali Kelas Guru III-15
16 3.2.3 Analisis dan peluang Fungsi-fungsi bisnis yang berjalan di SMAN 3 Bandung haruslah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan yang dimuat di Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Standar Nasional Pendidikan melingkupi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan pendidikan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanan dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu [SNP05]. Fungsi-fungsi bisnis yang teridentifikasi dari hasil observasi di SMAN 3 Bandung kemudian dibandingkan dengan Standar Nasional Pendidikan, khususnya Standar Pengelolaan Pendidikan yang berisikan lima poin, yaitu 1) Perencanaan program Perencanaan program meliputi perumusan visi, misi dan tujuan sekolah serta rencana kerja sekolah baik jangka menengah (kurun waktu empat tahun) maupun jangka tahunan. SMAN 3 Bandung sudah memiliki visi, misi dan tujuan sekolah yang jelas, serta memiliki rencana kerja sekolah jangka menengah dalam bentuk Rencana Strategi Pengembangan Sekolah Tahun SMAN 3 Bandung, dan rencana kerja tahunan yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah serta kebijakan manajemen sekolah lainnya. 2) Pelaksanaan rencana kerja Dalam melaksanakan rencana kerjanya, sekolah harus membuat dan memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dipahami, serta struktur organisasi yang jelas (struktur organisasi dari SMAN 3 Bandung dapat dilihat di lampiran A). SMAN 3 Bandung memiliki pedoman tertulis terkait dengan pengelolaan sekolah yaitu Garis-garis Besar Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan (GBPPS) SMAN 3 Bandung. Pada poin pelaksanaan rencana kerja ini, dimuat standar mengenai keberjalanan pelaksanaan kegiatan sekolah di bidang kesiswaan, bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran, bidang pendidik dan tenaga kependidikan, bidang sarana dan prasarana, III-16
17 bidang keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah serta pentingnya peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah. Semua proses bisnis yang berjalan di SMAN 3 Bandung terkait bidang-bidang tersebut sudah berjalan sesuai dengan standar yang termuat. 3) Pengawasan dan evaluasi Pada poin pengawasan dan evaluasi dipaparkan mengenai pentingnya sekolah untuk menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan, program evaluasi diri (evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi program kerja tahunan), program evaluasi dan pengembangan KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, serta program akreditasi sekolah. SMAN 3 Bandung sudah mengikuti program akreditasi sekolah dan mendapatkan predikat A yang menunjukkan kualitas SMAN 3 Bandung yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah menengah atas lainnya. Sesuai dengan standar yang sudah dipaparkan di atas, SMAN 3 Bandung memiliki program evaluasi diri yang terjadwal, program evaluasi dan pengembangan kurikulum serta evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dalam program EPG (Evaluasi Prestasi Guru) dan EPK (Evaluasi Prestasi Karyawan). 4) Kepemimpinan sekolah Menurut Standar Pengelolaan Pendidikan, setiap sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan kepala sekolah SMA harus dibantu oleh minimal tiga orang wakil kepala sekolah, untuk bidang akademik, sarana prasarana dan kesiswaan. SMAN 3 Bandung dipimpin oleh kepala sekolah dengan dibantu oleh empat orang wakil kepala sekolah, untuk bidang kurikulum (akademik), kesiswaan, sarana prasarana dan humas (hubungan sekolah dengan masyarakat). 5) Sistem Informasi Manajemen Pada Standar Pengelolaan Pendidikan dipaparkan bahwa sekolah harus mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yanng efektif, efisien, sekolah juga harus menyediakan fasilitas informasi dan mampu melayani permintaan informasi dari masyarakat ataupun pihak lainnya. SMAN 3 Bandung sudah memiliki fasilitas penyedia informasi kepada masyarakat melalui situs WEB3 yang beralamat di namun dari hasil III-17
18 wawancara dengan beberapa pihak di SMAN 3 Bandung, mereka masih merasa belum puas dengan layanan informasi yang dapat disediakan oleh SMAN 3 Bandung. Selain melakukan pembandingan dengan Standar Pengelolaan Pendidikan (yang dapat juga dilihat pada tabel III-7), pembandingan juga dilakukan dengan standar-standar lainnya yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No.19 Tahun Pembandingan dilakukan dengan melakukan pemetaan dari tiap standar yang ada dengan fungsi bisnis yang dijalankan SMAN 3 Bandung dan fakta yang terjadi di SMAN 3 Bandung (Lampiran C). Dari hasil pembandingan tersebut, dapat dilihat bahwa SMAN 3 Bandung telah memenuhi keseluruhan standar nasional pendidikan, sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan terhadap fungsi bisnis yang sudah ada di SMAN 3 Bandung, namun ada peluang untuk melakukan perbaikan terhadap sistem informasi manajemen, dalam hal ini khususnya penyediaan layanan informasi kepada masyarakat umum. III-18
19 Tabel III-7 Matriks pemetaan Standar Pengelolaan Pendidikan dengan Fungsi Bisnis SMAN 3 Bandung (Cuplikan dari Lampiran C) Fungsi Bisnis Penerimaan Siswa Baru (PSB) Operasional Akademik Penglepasan Akademik Pengelolaa n Hub Masy 4.2 Penanganan Alumni No 1 Standar Pengelolaan Sekolah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga Sekolah telah merumuskan dan menetapkan misi lembaga. Sekolah telah merumuskan dan menetapkan tujuan lembaga. Sekolah memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja tahunan. Sekolah memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pegelolaan secara tertulis yang mudah dipaham oleh pihak-pihak Sekolah memiliki struktur organisasi dengan kejelasan uraian tugas. Sekolah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan. 8 Sekolah melaksanakan kegiatan kesiswaan Sekolah melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Sekolah melaksanakan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan. X X X X X X X X X X III-19
20 3.3 ARSITEKTUR SISTEM DAN TEKNOLOGI SAAT INI Katalog Sumber Daya Informasi (IRC) Koleksi Aplikasi Arsitektur sistem dan teknologi dari SMAN 3 Bandung merupakan bagian penting dari analisis kondisi enterprise saat ini. Dokumentasi dari katalog sumber daya informasi (Information Catalogue Resource atau IRC) dilakukan dengan mengidentifikasi aplikasiaplikasi yang digunakan di SMAN 3 Bandung. Identifikasi tiap aplikasi dilakukan melalui observasi serta wawancara dan menghasilkan deskripsi tiap aplikasi pada form yang dideskripsikan pada lampiran D dari dokumen ini. Dari hasil identifikasi yang dilakukan, terdapat tiga buah aplikasi operasional yang tidak saling terintegrasi untuk mendukung fungsi bisnis yang dijalankan oleh SMAN 3 Bandung yang terdiri dari sebuah aplikasi desktop untuk keperluan pengolahan nilai yang dibuat sendiri oleh Divisi IT dan WEB3, sebuah aplikasi berbasis web serta sebuah aplikasi desktop keuangan dan pemantauan kehadiran guru yang disubsidi oleh pemerintah Dukungan Aplikasi terhadap Fungsi Bisnis Untuk meninjau dukungan aplikasi terhadap fungsi bisnis pada metodologi BSP, dilakukan pemetaan antara koleksi aplikasi dengan fungsi bisnis yang dijalankan. Matriks pemetaan koleksi aplikasi yang berjalan di SMAN 3 Bandung dengan bisnis yang dijalankan oleh SMAN 3 Bandung dimuat pada tabel III-8. Pada tabel hasil pemetaan tersebut, dapat dilihat bahwa koleksi aplikasi yang sudah ada saat ini di SMAN 3 Bandung belum dapat mendukung semua fungsi bisnis yang dijalankan oleh SMAN 3 Bandung Landasan Teknologi Dalam pemanfaatannya di sebuah enterprise, setiap aplikasi dijalankan di atas landasan teknologi tertentu, baik dalam bentuk perangkat keras maupun perangkat lunak. Salah satu bagian dari IRC yang penting adalah identifikasi landasan teknologi yang digunakan oleh enterprise. Hasil dokumentasi IRC untuk landasan teknologi yang ada di SMAN 3 Bandung dimuat pada tabel III-9. III-20
21 Tabel III-8 Matriks Pemetaan Fungsi Bisnis Utama dengan Aplikasi (Cuplikan dari Lampiran D) Fungsi Bisnis Penerimaan Siswa Baru (PSB) Operasional Akademik Penglepasan Akademik Pengelolaa n Hub Masy Penanganan Alumni Aplikasi Aplikasi Sistem Pengolahan Nilai (ASPN) x x x x x x WEB 3 x x x x x Aplikasi Keuangan dan Kehadiran Guru Keterangan : Pada matriks tersebut, bagian kolom merupakan nomor fungsi bisnis yang tercantum pada hierarki fungsi bisnis SMAN 3 Bandung (Tabel III-2) dan bagian baris menunjukkan aplikasi yang berjalan di SMAN 3 Bandung saat ini. Tanda X menunjukkan bahwa aplikasi tersebut mendukung fungsi bisnis yang berkesesuaian. III-21
22 Tabel III-9 Pemetaan Aplikasi dengan Landasan Teknologi Aplikasi Hardware Software Status Penggunaan Nama Aplikasi Operasional Non-operasional Lokasi Jenis Batch Online Penyimpanan data Output Input Sistem Operasi Security Perangkat Lunak ASPN (Aplikasi Sistem Pengolahan Nilai) X Perangkat PC di ruang guru dan ruang EDP PC Pentium III/Sejenis X PC Server di ruang EDP File, printout Manual, File Excel Windows Password _ WEB 3 X Semua PC yang terkoneksi dengan internet PC yang sudah ter-install browser internet x WEB3 Server di ruang EDP Web Page Manual, File Excel Windows Password _ Aplikasi Keuangan dan Kehadiran Guru X Perangkat PC di ruang tata usaha PC Pentium III/Sejenis x PC di ruang TU File, printout Manual Windows Password _ III-22
23 3.4 KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI SMAN 3 BANDUNG SAAT INI Secara formal, SMAN 3 Bandung belum melakukan perencanaan sistem informasi (SI), akan tetapi terdapat beberapa isu penting yang ditemui pada saat melakukan observasi dan wawancara dengan narasumber dari SMAN 3 Bandung. SMAN 3 Bandung bahkan tidak memiliki dokumentasi dari aplikasi-aplikasi yang dimiliki. Hasil observasi menghasilkan formulasi kebutuhan sistem informasi yang diperlukan oleh SMAN 3 Bandung adalah pengembangan aplikasi yang terintegrasi untuk mendukung keberjalanan fungsi bisnis di SMAN 3 Bandung. SMAN 3 Bandung juga perlu menyediakan layanan informasi kepada orang tua siswa khususnya mengenai laporan kemajuan belajar dan kehadiran siswa dengan daya akses yang lebih mudah dan cepat, seperti melalui situs dan SMS, tentunya dengan memperhatikan keamanan data dari siswa yang bersangkutan. SMAN 3 Bandung juga perlu melakukan pengembangan aplikasi dan basis data untuk menyimpan berbagai data, informasi dan dokumentasi teknis secara digital. III-23
LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Syarat Kelulusan Tingkat Sarjana. oleh : Desi Hadiati /
Pembuatan Arsitektur Sistem Informasi Dengan Enterprise Architecture Planning Untuk Mendukung Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (Studi Kasus di SMA Negeri 3 Bandung) LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN ARSITEKTUR. sistem informasi dan teknologi informasi saat ini di STIE Dharma Iswara
24 BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN ARSITEKTUR Bab ini difokuskan pada analisis tinjauan konteks bisnis serta kondisi sistem informasi dan teknologi informasi saat ini di STIE Dharma Iswara Madiun. Diharapkan
Lebih terperinciLampiran 1 Data tabulasi hasil survey
LAMPIRAN Lampiran 1 Data tabulasi hasil survey Hasil Survey Kode Formulir : F-01 (nomor 6, 9, 10, 12, 13, 14) No Nama Jawaban Pertanyaan berdasarkan nomor pertanyaan Jabatan Responden 6 9 10 12 13 14
Lebih terperinciBAB III Landasan Teori
BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka Ketika suatu organisasi akan diproyeksikan dan dikembangkan dengan harapan agar organisasi tersebut mempunyai eksistensi dan competitive advantage yang baik, maka perencanaan strategis
Lebih terperinci1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran
1. WAKASEK URUSAN KURIKULUM A. PROGRAM UMUM 1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 2. Membantu kepala sekolah mengurus kegiatan kurikulum intrakurikuler dan ekstrakurikuler
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. menengah.
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciBab III Analisis Enterprise
Bab III Analisis Enterprise Analisis enterprise dalam bab ini dilakukan dengan pendekatan Enterprise Architecture Planning (EAP) pada level arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51
JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR 53 LAMPIRAN
Lebih terperinciA. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dikemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
Lebih terperinciFORM EDS KEPALA SEKOLAH
FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada
Lebih terperinciBab IV Pembangunan Model Arsitektur Enterprise
Bab IV Pembangunan Model Arsitektur Enterprise Pada bab ini secara khusus akan didefinisikan perencanaan arsitektur organisasi pada data, aplikasi dan teknologi. Diharapkan pada tahap ini, EAP yang diharapkan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan mengalami banyak sekali perkembangan. Banyak sekolah yang mulai berdiri dan menyatakan
Lebih terperinciBUPATI KUDUS TENTANG BUPATI KUDUS,
BUPATI KUDUS KEPUTUSAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH MENENGAH UMUM KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana
Lebih terperinciBAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM
BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM 4.1 Analisa Studi Kasus Penerapan sistem informasi dalam fungsi bisnis pada setiap organisasi dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bahwa untuk menerapkan sistem
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3. 1 Sejarah Perusahaan Sebelumnya SMKN 7 Tangerang adalah sebuah tanah kosong, kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008 resmi dijadikan
Lebih terperinciPANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG
UNIVERSITAS ISLAM MALANG Kode :UNISMA-PPM.02.05.15 Tanggal : 25 Mei 2015 PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG Revisi : 1 Halaman : 1 dari 41 PANDUAN PENGISIAN INSTRUMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciSOAL EDS ONLINE UNTUK KS.
SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Bimbingan Konseling yang dilaksanakan atau dipraktekan sebagai upaya untuk membantu individu-individu yang memerlukan bantuan diperlukan adanya berbagai persiapan-persiapan
Lebih terperinciTugas pokok dan Fungsi Guru di SMPN 9 Cimahi
Tugas pokok dan Fungsi Guru di SMPN 9 Cimahi Kepala Sekolah : EMASLIMEF (educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator, motivator, enterpreneur, fasilitator) Wakil Kepala Sekolah : a.
Lebih terperinciFORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...
FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Dokumen Perorangan Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :... Tanggal :... No. 1 1.1 2 1.2 3 1.3.1 4 1.3.2 5 2.1.1 6 2.1.2 7 2.1.3
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat memberikan dampak penggunaan teknologi informasi secara besar-besaran oleh perusahaan-perusahaan maupun instansiinstansi
Lebih terperinci5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN
5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN No. Jabatan 1. Kepala Dinas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan
Lebih terperinciBUPATI KUDUS KEPUTUSAN BUPATI KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,
BUPATI KUDUS KEPUTUSAN BUPATI KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51
JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam
Lebih terperinciINSTRUMEN EVALUASI MUTU INTERNAL (EMI) PROGRAM STUDI PADA UNIVERSITAS / INSTITUT /SEKOLAH TINGGI
INSTRUMEN EVALUASI MUTU INTERNAL (EMI) PROGRAM STUDI PADA UNIVERSITAS / INSTITUT /SEKOLAH TINGGI 1. Kurikulum A. STANDAR ISI 1.1 Kejelasan dan kelengkapan dokumen kebijakan tentang penyusunan dan pengembangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian SMP-RSBI RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) adalah sekolah yang melaksanakan atau menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana baru sampai
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Kerangka Berpikir Gambar 3.1 Kerangka Berpikir 48 49 3.2 Gambaran Perusahaan 3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan SMP Negri 5 sebelumnya adalah sebuah Asrama Belanda, kemudian
Lebih terperinciPROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo
LAMPIRAN II PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG A. Data Sekolah 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo Status : Negeri 2. Alamat Sekolah : Jalan Raya Karangrejo Sendang
Lebih terperinciPangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI
Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Program Studi Sarjana Program ram studi merupakan penataan program akademik bagi bidang studi tertentu entu didedikasikan k untuk menguasai, memanfaatkan,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk
Lebih terperinciBAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN
BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN A. Sejarah Ringkas Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pelaksanaan tugas akhir, batasan yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir, metodologi, serta sistematika
Lebih terperinciJakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciBAB VII STANDAR PENGELOLAAN
BAB VII STANDAR PENGELOLAAN Bagian Kesatu Tata Kelola Pasal 34 Pengelolaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) PADA SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI 2.1. Sejarah Umum Sekolah SMP Negeri 7 Medan pada awal mulanya merupakan sekolah dasar cina yang secara historis tidak jelas keberadaan tahun pendiriannya. Pada tahun 1964
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT
9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Lebih terperinciDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1
PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.
Lebih terperinciPERECANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus di Yayasan Al-Musadaddaiyah Garut)
PERECANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus di Yayasan Al-Musadaddaiyah Garut) Sri Rahayu Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor
Lebih terperinciBAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH
BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH I. Akreditasi 1. Dokumen piagam akreditasi 2. MoU/program kerja sama dengan pihak lain/sekolah/lembaga pendidikan internasional II. III. Kurikulum 1. Dokumen
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Tentang Perusahaan 2.1.1 Sejarah SMA Negeri 1 Pandaan SMA Negeri 1 Pandaan berdiri pada tahun 1974 dengan nama SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan).
Lebih terperinciID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2
ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan metode penelitian yang menggunakan metode
BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian 3.1.1 Metode dan Alur Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian yang menggunakan metode tindakan dikarenakan penelitian berbentuk
Lebih terperinciPengertian Kurikulum
Manajemen kurikulum dan pembelajaran Manajemen peserta didik Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan Manajemen sarana dan prasarana Manajemen keuangan Manajemen hubungan dengan masyarakat Manajemen
Lebih terperinciSTANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 11 SEMARANG 2O16 Standar Pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM, Menimbang : a. b. Mengingat
Lebih terperinciProfil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar
Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Komponen, Aspek, Indikator 1. Sumber Daya Manusia 1.1 Kompetensi pengoperasian komputer, jaringan dan internet 1.1.1 Lebih dari 90% tenaga pendidik mampu mengoperasikan
Lebih terperinciTupoksi, Program Kerja, Bentuk Kegiatan Dan Bukti Fisik Kerja Kepala Sekolah
Tupoksi, Program Kerja, Bentuk Kegiatan Dan Bukti Fisik Kerja Kepala Sekolah Apa Tupoksi, Program Kerja, Bentuk Kegiatan, dan Bukti Fisiknya yang perlu dibuat oleh seorang kepala sekolah? Berikut ini contoh
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Tinjauan Pustaka Dalam dunia kesehatan pelayanan merupakan hal terpenting dalam suatu instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang tidak
Lebih terperinciBab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
Lebih terperinciKTSP DAN IMPLEMENTASINYA
KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN
Lebih terperinciURAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DI SMA NEGERI 1 BOGOR
URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN DI SMA NEGERI 1 BOGOR 1) Kepala Sekolah Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administrator, dan Supervisor (EMAS) a. Kepala Sekolah selaku
Lebih terperinciPROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa : Pendidikan adalah usaha
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. dengan visi Prima dalam layanan, unggul dalam berprestasi dalam membangun
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum SMA IPIEMS SMA IPIEMS Surabaya merupakan salah satu sekolah swasta unggulan di kota Surabaya merupakan sekolah yang terintegrasi A sejak tahun ajaran 2005 dengan visi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat berkaitan erat dengan kejelian dan ketepatan dalam mengidentifikasi, memformulasi, mengemas,
Lebih terperinciNelly Khairani Daulay
PERANCANGAN CETAK BIRU INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK MURA LUBUKLINGAU Program Studi Sistem Komputer, STMIK Musi Rawas Lubuklinggau Jl. Jend. Besar Soeharto Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau
Lebih terperinci2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.
A. Rasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (2) tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ENTERPRISE. mendefinisikan organisasi sebagai objek penelitian terkait dengan visi dari model
BAB IV ANALISIS ENTERPRISE 4.1. Inisiasi Perencanaan Sebagai tahap awal dari metodologi EAP, inisiasi perencanaan mendefinisikan organisasi sebagai objek penelitian terkait dengan visi dari model sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Melihat latar belakang, tujuan, manfaat, metodologi, dukungan teori dan analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa kesimpulan,
Lebih terperinciDRAFT PER TGL 22 OKT 2008
DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.
L1 LAMPIRAN Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara. Wawancara ini diikuti oleh kepala sekolah serta kelompok
Lebih terperinciJakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciINSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KTSP KOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN
CONTOH INSTRUMEN ALIDASI/ERIFIKASI DOKUMEN KTSP INSTRUMEN ALIDASI/ERIFIKASI DOKUMEN KTSP KOTA TANGERANG SELATAN PROINSI BANTEN PETUNJUK PENGISIAN 1. Perhatikan dokumen KTSP yang akan divalidasi/diverifikasi.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK
BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK 2.1 Sejarah SMAK St. Augustinus Nganjuk Nganjuk, 2 Januari 1975 berdiri secara resmi SMA Katolik dengan nama St. Augustinus sebagai filial SMA Katolik St.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah. SMA Ta miriyah Surabaya merupakan salah satu sekolah menengah atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting bagi kemajuan negara, karena semakin baik kualitas pendidikan suatu negara maka akan semakin baik pula kemajuan negara tersebut.
Lebih terperinci4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi
PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa pendidikan Kota
Lebih terperinciAnalisis Fungsi Bisnis Sistem Informasi Terintegrasi pada SMA Negeri I Yogyakarta
Analisis Fungsi Bisnis Sistem Informasi Terintegrasi pada SMA Negeri I Yogyakarta Dicky Anggoro Wicaksono 1, Sri Suning Kusumawardani 2, Igi Ardiyanto 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Instansi Yayasan Pendidikan Bonavita Tangerang merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang pendidikan. Gambar 3.1 Logo Yayasan Pendidikan
Lebih terperinciLandasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas
PAPARAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PERTAMA: KONSEP DASAR 2 Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang
Lebih terperinciAnalisis Kondisi Organisasi. III.1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Bab III Analisis Kondisi Organisasi III.1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemberian layanan umum kepada masyarakat merupakan perwujudan dari fungsi pemerintah sebagai abdi negara dan abdi
Lebih terperinciINSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG
UNIVERSITAS ISLAM MALANG INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG Kode : UNISMA-PPM.01.05.15 Tanggal : Revisi : 1 Halaman : 1 dari 9 INSTRUMEN AUDIT MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG
Lebih terperinciPROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Lebih terperinciPENILAIAN AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 BAN-PT
PENILAIAN AIPT Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 Skor AIPT Sumber Penilaian 1 Borang Perguruan Tinggi 2 Evaluasi-Diri Perguruan Tinggi (dalam %) 90 10 Total 100 Status AIPT Rentang Skor
Lebih terperinciPENILAIAN AIPT. Skor AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Bobot (dalam %) 90
PENILAIAN AIPT Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi 26/02/2018 1 Skor AIPT 2 Sumber Penilaian 1 Borang Perguruan Tinggi 2 Evaluasi-Diri Perguruan Tinggi (dalam %) 90 10 Total 100 1 Status AIPT 3
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Sekolah Pada sub bab ini akan membahas mengenai sejarah sekolah, visi, misi, tujuan, struktur organisasi, dan tugas-tugas wewenang. 3.1.1 Sejarah
Lebih terperinciPERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARSITECTURE PLANNING
PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARSITECTURE PLANNING (Studi Kasus: Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kab. Lampung Tengah) 1 Hendra Kurniawan 1 Jurusan Sistem Informasi-Fakultas
Lebih terperinci: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor
Penyusun: Tim Pengembang Madrasah Nama Madrasah Alamat : MTs Al Inayah : Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor Program Prioritas MTs. Al Inayah STANDAR ISI 0 MENENTUKAN PROGRAM PRIORITAS
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPerencanaan Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi
Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi (Studi Kasus : Perpustakaan Daerah Kota XYZ) Paramita Mayadewi Program Studi Manajemen Informatika Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Jalam Telekomunikasi
Lebih terperinciOptimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri
Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri untuk berbagi pengalaman Oleh: Mardiyana Disampaikan pada Seminar Nasional Di FKIP UNS Surakarta, 26 Februari 2011 Landasan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan
Lebih terperinciSTRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)
STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung) INSTRUMEN PENELITIAN FUNDAMENTAL Tim Peneliti: Dr. Diding Nurdin,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi
I. KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi SMM ISO 9001:2000 terhadap penjaminan mutu kinerja sekolah yang dilaksanakan di
Lebih terperinciAKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH
Versi 18 Mei 2016 BAN-PT AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH MATRIKS BORANG DAN EVALUASI-DIRI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI 2016 DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI ii MATRIKS
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI
BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA ANALISIS
Lebih terperinciOleh : PRIYANTA. PRIYANTA : Q : Magister Manajemen Pendidikan : Manajemen Sistem Pendidikan
Oleh : PRIYANTA NIM Program Studi Konsentrasi PRIYANTA : Q.100.060.362 : Magister Manajemen Pendidikan : Manajemen Sistem Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 Lampiran
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciSTANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 06 UNGARAN Standar Pengelolaan Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo
Lebih terperinci