qwe MAKNA TRADISI GUSJIGANG PADA RUMAH KAUM SANTRI PEDAGANG DI KOTA LAMA KUDUS
|
|
- Ratna Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 qwe MAKNA TRADISI GUSJIGANG PADA RUMAH KAUM SANTRI PEDAGANG DI KOTA LAMA KUDUS LAPORAN HASIL DATA LAPANGAN DISERTASI Oleh: AGUNG BUDI SARDJONO L5B PROGRAM DOKTOR TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERKOTAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016
2
3 iii
4 iv
5 HALAMAN PRIBADI Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi mencari karunia Allah, Dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Qs Al Jumu ah: 10 Kupersembahkan buku ini pada almarhum prof. Eko, pak Galih, Bapak dan Lik Ndo. Para pembimbingku di kampus dan di lapangan Semoga arwah beliau semua diterima di sisi Allah SWT. (Sebuah pengantar Agung Budi Sardjono) v
6 SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Disertasi ini merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan hasil karya tulis tulis pihak lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah disertasi ini juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis, dimuat dan diterbitkan oleh pihak lain tanpa mencantumkan sumbernya sesuai kaidah penulisan karya ilmiah. Semarang, Juni 2016 Agung Budi Sardjono vi
7 ABSTRAK Globalisasi menyebabkan krisis identitas yang mendorong upaya penggalian nilai-nilai kebudayaan lokal. Masyarakat Kudus adalah masyarakat Santri Pedagang. Kehidupan beribadah dan berdagang menjadi pola kegiatan khas masyarakat, disebut Gusjigang. Di sisi lain arsitektur rumah tradisional Kudus dan lingkungan permukimannya mempunyai bentuk dan tata ruang yang khas pula. Sayang sekali rumah-rumah tradisional tersebut makin menyusut karena berubah, rusak ataupun dijual. Karakteristik yang kuat pada kebudayaan masyarakat Kudus di satu sisi dan kekhasan arsitektur rumah tradisional Kudus di sisi lain mengarah pada pertanyaan: bagaimana kaitan antara tradisi Gusjigang pada masyarakat Santri Pedagang di Kudus dengan wujud arsitektur rumah tinggalnya?, apa makna yang terkandung di balik arsitektur rumah tradisional Kudus yang khas tersebut?. Penelitian bertujuan untuk mengungkap makna bertempat tinggal masyarakat Kudus. Penelitian mengambil lokasi di daerah kota lama Kudus, biasa disebut Kudus kulon. Kawasan ini berpusat di masjid Menara, meliputi desa Kauman, Kerjasan, Langgar Dalem, Janggalan serta Demangan. Lingkungan permukiman relatif masih sedikit mengalami perubahan dibanding kawasan kota yang lain, rumah-rumah tradisional masih banyak dijumpai. Sampai saat ini sebagian besar masyarakat setempat masih memegang tradisi dengan kuat. Penelitian berada di bawah paradigma penelitian Naturalistik, dengan metoda Kualitatif. Pendekatan penelitian menggunakan Etnografi yang disesuaikan dengan kebutuhan bidang arsitektur. Langkah-langkah penelitian diawali dengan melakukan pengamatan menyeluruh pada kawasan kota lama Kudus. Fokus amatan kemudian diarahkan pada aktivitas keseharian pada aspek keagamaan serta perdagangan, dua aspek kehidupan yang dominan pada masyarakat. Di sisi lain pengamatan fisik dilakukan pada arsitektur rumah tinggalnya pada cakupan mikro (rumah), meso (kelompok rumah) serta makro (kawasan Kudus kulon). Pengamatan ini menghasilkan gambaran spesifik pola aktivitas masyarakat Kudus kulon serta wadahnya. Kajian dilakukan dengan mengkaitkan antara pola aktivitas dengan wadah yang dikelompokkan dalam enam tema bahasan, yakni: Ruang Ngaji dan Dagang; Ruang Publik dan Prifat; Ruang Sakral dan Profan; Ruang Proteksi dan Interaksi; Ruang Laki-laki dan Perempuan serta Ruang Adaptasi. Lima tema awal menggambarkan nilai dualitas yang ada dalam kehidupan masyarakat Kudus, dinamakan Ruang Habluminallah dan Ruang Habluminannas. Dalam susunannya, ruang Habluminallah adalah ruang pusat atau ruang dalam yang berorientasi vertikal, sementara ruang Habluminannas adalah ruang tepi atau ruang luar yang berorientasi horisontal. Tema ruang adaptasi menggambarkan upaya menyeimbangkan dan menyelaraskan kesatuan dualitas tersebut yang dinamakan ruang Gusjigang. Batas antara dua ruang tersebut menjadi penting untuk mengatur hubungan diantara keduanya. Dari konsep tersebut dapat disusun teori bahwa bagi masyarakat Kudus, rumah adalah kesatuan dari ruang berketuhanan dan ruang berkemasyarakatan. Kata kunci: Kudus; Rumah; Gusjigang; Habluminallah; Habluminannas. vii
8 ABSTRACT Globalization led to an identity crisis that pushed the exploration efforts of local cultural values. Kudus society is a Santri Pedagang. Life worship and trade into a pattern of a typical community activities, called Gusjigang. On the other hand the traditional architecture of the houses of Kudus and settlement environment has the shape and layout of a typical well. Unfortunately the traditional houses are waning because change, break or sold. Characteristics of a strong cultural ties Kudus society on the one hand and the uniqueness of the Kudus traditional house architecture on the other hand leads to the question: how the relationship between Gusjigang tradition in society of Kudus Santri Pedagang with the form of their architectural houses?, what was contained behind the typical of the Kudus traditional house architecture?. The study aims to reveal the meaning of the Kudus people reside. The study took place in the old town of the Kudus area, commonly called Kudus Kulon. This area is centered on the Menara mosque, covering the Kauman, Kerjasan, Langgar Dalem, Janggalan and Demangan villages. Housing environment has been relatively little change compared to other urban areas, traditional houses are still prevalent. Until now, most of the local community with a tradition still holds strong. Research is under Naturalistic research paradigm, with qualitative methods. Ethnographic research approach using tailored to the needs of the field of architecture. Research begins with a thorough observation on the old town of Kudus area. The focus of observation is then directed at the religious aspect of everyday activities as well as trade, the two dominant aspects of life in society. On the other hand physical observations made on the architecture of their home on the micro scope (house), meso (group house) and macro (Kudus Kulon area). These observations produce a description of the specific patterns of activity Kudus Kulon society and the case. The analysis was conducted with the linking patterns of activity with containers that are grouped into six theme of discussion, namely: Ngaji and Dagang Space; Public and Privat space; Sacred and Profane space; Protection and Iinteraction space; Men and Women Space and Adaptation space. Five initial theme describes the value of the duality that exists in Kudus people's lives, called Habluminallah Space and Habluminannas Space. In its structure, the Habluminallah space is a center room with vertically oriented, while the Habluminannas space is an edge of space or outdoor space with horizontally oriented. The theme of Adaptation space illustrates efforts to balance and harmonize the unity of duality called Gusjigang space. The boundary between these two spaces is important to regulate the relationship between them. From the concept can be structured theory that for the Kudus people, home is the unity of space for worship and social activity. Keywords: Kudus; Houses; Gusjigang; Habluminallah; Habluminannas. viii
9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv HALAMAN PRIBADI... v SURAT PERNYATAAN... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii GLOSARIUM... xv KATA PENGANTAR... xx BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Globalisasi dan Penggalian Kebudayaan Lokal Rumah Sebagai Cermin Kebudayaan Kebudayaan Pesisir Jawa di Kudus dan Arsitektur Rumah Tinggalnya Permasalahan Tujuan dan Sasaran Penelitian Manfaat Penelitian Alur Penulisan BAB II TINJAUAN REFERENSI Kebudayaan Arti Kebudayaan Unsur dan Wujud Kebudayaan Perubahan Kebudayaan Arsitektur dan Kebudayaan Kaitan Arsitektur, Kebudayaan dan Lingkungan Arsitektur Tradisional Rumah dan Lingkungan Permukiman Kebudayaan Pesisir Jawa dan Arsitektur Rumah Tinggalnya Kebudayaan Jawa Kebudayaan Pesisir Kebudayaan Pesisir di Kudus. Masyarakat Santri Pedagang Penelitian-penelitian Terkait Fokus Penelitian BAB III METODA PENELITIAN Penelitian Arsitektur dan Kebudayaan Memilih Metoda Penelitian Kualitatif Memilih Pendekatan Etnografi Langkah-langkah Penelitian BAB IV GAMBARAN KAWASAN KUDUS KULON DAN MASYARAKATNYA Gambaran Umum Kawasan Kudus Kulon. Kota Lama Kudus Sejarah Perkembangan Kota Tradisi Gusjigang Keberadaan Tradisi Gusjigang Pada Masyarakat Kudus Kulon Keteladanan Nabi Muhammad SAW, Sunan Kudus dan Para Ulama Perikehidupan Masyarakat Kudus kulon. Kaum Santri Pedagang Kehidupan Ngaji. Upaya Merengkuh Kesejahteraan Kehidupan Ukhrowi 73 ix
10 Kegiatan Ngaji di Rumah Kegiatan Ngaji di Kelompok Rumah Kegiatan Ngaji di Kudus Kulon Kehidupan Dagang. Menggapai Kesejahteraan Kehidupan Duniawi Kegiatan Dagang di Rumah Kegiatan Dagang di Kelompok Rumah Kegiatan Dagang di Kudus Kulon Lingkungan Kudus Kulon, Kota Lama yang Masih Bertahan Kasus-kasus Rumah dan Kelompok Rumah Rumah Keluarga Pak Ma sum di Langgar Dalem Rumah Keluarga Ibu Kasiati di Langgar Dalem Rumah Keluarga Pak Huda di Damaran Rumah Keluarga Mbah Salamah di Kerjasan Rumah-rumah Deret di Kauman Rumah-rumah Tunggal di Langgar Dalem Rumah Tradisional Kudus Tata Ruang Tampilan Bangunan Konstruksi Elemen Arsitektur Ornamentasi Kelompok Rumah Rumah-rumah Deret Rumah-rumah Tunggal Halaman Dalam Konteks Lingkungan Jalan Lingkungan Masjid Lingkungan Tempat Usaha Kawasan Kota Lama Masjid Menara. Pusat Lingkungan Kota Lama Permukiman Tradisional Jaringan Jalan. Gang, Lorong dan Jalan Pintas Masjid dan Langgar. Tempat Ngibadah Madrasah dan Pondok Pesantren. Tempat Ngaji Pasar, Toko dan Tempat Usaha. Tempat Dagang Keragaman, Perubahan dan Perkembangan Keragaman Perubahan Perkembangan BAB V KAJIAN PENELITIAN : KAITAN AKTIVITAS GUSJIGANG DAN RUMAH KUDUS Kajian Setting Ruang-ruang Ngaji dan Dagang Ruang-ruang Ngaji Ruang-ruang Dagang Ruang-ruang Publik dan Privat Ruang-ruang Sakral dan Profan Ruang-ruang Proteksi dan Interaksi Ruang Gender. Ruang-ruang Laki-laki dan Perempuan Ruang Adaptasi Konsep Dualitas Dalam Masyarakat Kudus kulon Ruang Habluminallah Ruang Habluminannas Kesatuan Ruang Habluminallah dan Habluminannas. Ruang Gusjigang Menyusun Bangunan Teori Ruang Gusjigang Bangunan Teori Ruang Gusjigang Dialog Teori. Ruang Gusjigang Dalam Konstelasi Teori Rumah Tradisional Jawa 231 x
11 5.3.3 Ruang Gusjigang dan Masyarakat Kudus Saat Ini BAB VI KESIMPULAN Kesimpulan Saran DAFTAR ACUAN BIODATA xi
12 DAFTAR GAMBAR Gambar I-1 Bagan Pendahuluan... 1 Gambar I-2 Peta Kebudayaan Jawa... 5 Gambar I-3 Gambaran Kawasan Kota Lama Kudus... 6 Gambar I-4 Bagan Alur Penulisan Gambar II-1 Diagram Kaitan Topik Bahasan Gambar II-2 Bagan Tinjauan Pustaka Gambar II-3 Diagram Unsur dan Wujud Kebudayaan Gambar II-4 Diagram Perubahan Kebudayaan Gambar II-5 Arsitektur Sebagai Perantara Gambar II-6 Diagram Kaitan Arsitektur, Kebudayaan dan Lingkungan Gambar II-7 Makna Ruang, Tempat dan Arsitektur Gambar II-8 Kesatuan Bentuk Fisik Rumah Gambar II-9 Kedudukan Elemen dalam Kebudayan Gambar II-10 Peta Wilayang Kebudayaan Jawa Gambar II-11 Ragam Bentuk Rumah Jawa Menurut Atapnya Gambar II-12 Peta Kabupaten Kudus, Kota Kudus dan Kawasan Kudus kulon Gambar II-13 Lingkungan Permukiman Kudus kulon Gambar II-14 Rumah Tradisional Kudus Gambar II-15 Penelitian Terkait, Fokus Penelitian Gambar III-1 Bagan Metoda Penelitian Gambar III-2 Bagan Peran Sketsa Dalam Langkah-langkah Penelitian Gambar III-3 Contoh Gambar Sketsa Lapangan Gambar III-4 Bagan Langkah-langkah Penelitian Gambar IV-1 Bagan Pengamatan Gambar IV-2 Peta dan Gambaran Kawasan Kota Lama Kudus Gambar IV-3 Peta Perkembangan Kota Kudus Masa Awal Sampai Masa Kerajaan Mataram 64 Gambar IV-4 Peta Perkembangan Kota Kudus Masa Kolonial Sampai Dekade 80an 66 Gambar IV-5 Kegiatan Ngaji di Rumah Gambar IV-6 Kegiatan Ngaji di Kelompok Rumah Gambar IV-7 Kegiatan Ngaji di Masjid Menara Gambar IV-8 Acara Bukak Luwur Sunan Kudus Gambar IV-9 Acara Dandangan Menyambut Datangnya Bulan Ramadlan Gambar IV-10 Bagan Gambaran Kegiatan Ngaji Gambar IV-11 Kegiatan Dagang di Rumah Gambar IV-12 Kegiatan Dagang di Kelompok Rumah Gambar IV-13 Kegiatan Dagang di Kawasan Kudus Kulon Gambar IV-14 Bagan Gambaran Kegiatan Dagang Gambar IV-15 Rumah Pak H. Ma sum Gambar IV-16 Gambaran Rumah Pak H. Ma sum Gambar IV-17 Rumah Keluarga Ibu Kasiati Gambar IV-18 Gambaran Rumah Ibu Kasiati Gambar IV-19 Rumah Keluarga Pak Huda Gambar IV-20 Gambaran Rumah Pak Huda Gambar IV-21 Rumah Keluarga Mbah Salamah Gambar IV-22 Gambaran Rumah Keluarga Mbah Salamah Gambar IV-23 Rumah-rumah Deret di Kauman Gambar IV-24 Gambaran Rumah-rumah Deret di Kauman Gambar IV-25 Rumah-rumah Tunggal di Langgar Dalem Gambar IV-26 Gambaran Rumah-rumah Tunggal di Langgar Dalem Gambar IV-27 Dalem Gambar IV-28 Pawon Gambar IV-29 Jogosatru Gambar IV-30 Pekiwan xii
13 Gambar IV-31 Sisir Gambar IV-32 Halaman Gambar IV-33 Sirkulasi dan Hirarki Kesakralan Gambar IV-34 Tampilan Rumah Kudus Gambar IV-35 Tampilan Rumah Dari Luar Pekarangan Gambar IV-36 Tampilan Rumah Dari Dalam Pekarangan Gambar IV-37 Tampilan Sisir dan Pekiwan Gambar IV-38 Konstruksi Pondasi dan Lantai Gambar IV-39 Konstruksi Dinding Kayu Gambar IV-40 Konstruksi Atap Brunjung Gambar IV-41 Konstruksi Atap Pananggap Gambar IV-42 Konstruksi Atap Kampung Pada Pawon Gambar IV-43 Pintu-pintu Jogosatru Gambar IV-44 Pintu Utama Dalem Gambar IV-45 Fariasi Bentuk Kerbil Gambar IV-46 Ukiran Kayu Gambar IV-47 Pola Dasar Rumah dan Konfigurasinya Pada Kelompok Rumah Gambar IV-48 Rumah-rumah Deret di Belakang Masjid Menara Gambar IV-49 Rumah-rumah Tunggal di Langgar Dalem Gambar IV-50 Rumah-rumah Tunggal di Sisi Jalan Utama Gambar IV-51 Halaman Privat dan Halaman Publik Gambar IV-52 Pola Jalan Lingkungan Gambar IV-53 Masjid Lingkungan di Damaran Gambar IV-54 Tempat Usaha Gambar IV-55 Denah dan Tampak Masjid Menara Kudus Gambar IV-56 Gambaran Permukiman Tradisional Gambar IV-57 Jalan, Gang, Lorong dan Jalan Pintas di Kudus Kulon Gambar IV-58 Masjid dan Langgar di Kudus Kulon Gambar IV-59 Madrasah dan Pondok Pesantren di Kudus Kulon Gambar IV-60 Tempat Dagang di Kudus Kulon Gambar IV-61 Keragaman Atap Rumah Tradisional Kudus Gambar IV-62 Keragaman Bangunan Pawon dan Sisir Gambar IV-63 Perubahan Kesakralan Dalem Gambar IV-64 Pemecahan Tapak Gambar V-1 Bagan Kajian Penelitian Gambar V-2 Ruang-ruang Ngaji di Rumah Gambar V-3 Ruang-ruang Ngaji Pada Cakupan Kelompok Rumah dan Kawasan 174 Gambar V-4 Ruang-ruang Ngaji Pada Madrasah dan Pondok Pesantren Gambar V-5 Ruang Ngaji Pada Pusat Kawasan. Masjid Menara Gambar V-6 Ruang Dagang di Rumah Gambar V-7 Ruang Dagang yang Terpisah Dari Rumah Gambar V-8 Ruang Dagang di Kawasan Kudus Kulon Gambar V-9 Setting Ruang Dagang Pada Acara Bukak Luwur dan Dandangan 182 Gambar V-10 Ruang Publik dan Ruang Privat Pada Dalem dan Bangunan Utama 185 Gambar V-11 Halaman Sebagai Ruang Publik dan Privat Gambar V-12 Ruang Publik dan Privat di Lingungan Permukiman Gambar V-13 Ruang Publik dan Privat di Kawasan Kudus Kulon Gambar V-14 Hirarki Ruang Publik dan Privat Pada Berbagai Cakupan Gambar V-15 Ruang Sakral dan Profan Pada Dalem dan Bangunan Utama Gambar V-16 Ruang Sakral dan Profan Pada Tapak Rumah Gambar V-17 Ruang Sakral dan Profan Pada Kelompok Rumah Gambar V-18 Ruang Sakral dan Profan Pada Lingkungan Permukiman Gambar V-19 Ruang Sakral Pada Kawasan Kudus Kulon Gambar V-20 Ruang Proteksi dan Interaksi di Rumah Gambar V-21 Ruang Proteksi dan Interaksi di Kelompok Rumah Gambar V-22 Ruang Proteksi dan Interaksi di Komplek Masjid Menara Gambar V-23 Ruang Laki-laki dan Perempuan di Rumah Gambar V-24 Ruang Laki-laki dan Perempuan di Jogosatru xiii
14 Gambar V-25 Ruang Laki-laki dan Perempuan di Pekarangan Gambar V-26 Ruang Laki-laki dan Perempuan di Kelompok Rumah dan Kawasan 204 Gambar V-27 Adaptasi Ruang Pawon dan Ruang Luar Gambar V-28 Adaptasi Ruang Terhadap Kondisi Iklim Setempat Gambar V-29 Adaptasi Tata Ruang Kawasan Kudus Kulon Gambar V-30 Bagan Konsep Dualitas Gambar V-31 Ruang Habluminallah Gambar V-32 Ruang Habluminannas Gambar V-33 Konsep Kesatuan Ruang Habluminallah dan Habluminannas Gambar V-34 Konsep Ruang Gusjigang Gambar V-35 Konsep Batas Dinding Pemisah Gambar V-36 Bagan Bangunan Teori Ruang Gusjigang xiv
15 GLOSARIUM Abangan : Penganut muslim namun mencampurnya dengan kepercayaan nenek moyang (sinkretis) Abon : Pembagian kerja pada industri rumah tangga di Kudus dengan menyebarkan proses produksi ke tetangga untuk dikerjakan di rumah. Adaptasi : Cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Akhlaq : Tingkah laku seseorang, didorong keinginan berbuat baik. Akulturasi : Percampuran kebudayaan. Almanak : Kalender Amar ma'ruf nahi munkar : Mengajak pada kebaikan dan menentang keburukan/ kejahatan Antropologi : Ilmu tentang manusia, melalui pengetahuan sosial dan pengetahuan alam Apologetis : Pembelaan iman atau keagamaan Arkeologi : Ilmu tentang sejarah kebudayaan material. Asimilasi : Peleburan kebudayaan. Bancik : Anak tangga dari kayu untuk naik ke ruang Dalem. Bandongan : Sistem pengajaran Kelas (bersama-sama) pada Pondok Pesantren Bebatur : Batur. Pondasi, landasan rumah. Berjanjen : Dari kata barzanji. Lantunan doa, pujian dan sejarah Rasulullah SAW. Dilakukan bersama pada acara tertentu. Berlayar : Memasarkan dagangan ke tempat-tempat yang jauh dalam waktu lama Borjuis : Kelas sosial pemilik modal. Orang kaya. Brunjung : Atap bagian atas dari atap tipe Joglo. Bukak Luwur : Tradisi upacara mengganti selimut makam Sunan Kudus. Khol; Haul. Cagak : Kolom, tiang. Candi Bentar : Gerbang berbentuk sepasang bangunan sebangun dan simetris membatasi kanan dan kiri pintu masuk. Courtyard House : Rumah dengan halaman dalam. Cultural Sustainable : Kebudayaan yang berkelanjutan. Tradisi Dagang : Berdagang. Bisnis. Kegiatan berwira usaha. Dalem : Ruang utama rumah, terletak di bagian dalam. Dandangan : Tradisi menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Deduktif : Bahasan yang menerapkan hal yang umum dahulu kemudian dihubungkan dengan bagianbagian yang khusus. Dikotomi : Pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan Dzikrullah : Semata-mata hanya karena Allah Egaliter : Memiliki sifat sederajat. Tidak mengenal tingkatan. Manusia ditakdirkan sederajat. xv
16 Emik : Pengetahuan individual Empyak : Atap Etik : Pengetahuan universal Etnografi : Pendekatan penelitian tentang kebudayaan khas masyarakat pada daerah tertentu. Extrinsik : Unsur dari luar. Fitrah : Asal kejadian, kembali ke asal. Focus : Pusat perhatian Gajah Ngombe : Fariasi atap dengan memperpanjang atap teritisan samping. Gang : Jalan lingkungan yang lebih lebar dari lorong. Gebyok : Dinding panil dari kayu Gedongan : Ruang pada Dalem yang terletak di ujung tengah. Sentong Tengah. Krobongan. Petanen. Geladakan : Lantai kayu pada konstruksi panggung. Ghoiru mahdhah : Ibadah umum, tidak langsung pada Allah. Globalisasi : Proses integrasi internasional. Mendunia. Gusjigang : Akronim dari Bagus akhlaknya, pandai mengaji dan terampil berdagang. Idealisasi orang Kudus. Habluminallah : Kegiatan yang berhubungan dengan Allah. Hubungan antara manusia dengan Allah. Habluminannas : Kegiatan yang berhubungan dengan manusia. Hubungan antara manusia dengan manusia lain. Hijab : Pembatas, penghalang, penutup Ideografik : Hanya berlaku pada tempat dan waktu tertentu. Induktif : Susunan bahasan dari permasalahanpermasalahan khusus diakhiri dengan kesimpulan berupa pernyataan umum Informan kunci : Responden yang menjadi rujukan utama dan membantu jalannya penelitian. Intangible : Tidak teraga. Tidak dapat dilihat dan disentuh. Interpretasi : Makna, tafsir, arti. Intrinsik : Unsur dari dalam Islam Puritan : Islam yang menjalankan syariat secara murni, berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits Islam Sinkretik : Islam yang dipengaruhi ajaran Hindu dan kepercayaan Anismisme dan Dinamisme Jogan : Ruang besar di Dalem yang terletak di depan Gedongan. Jogan kadang juga digunakan untuk menyebut ruang tamu Jogo Satru : Dari kata jogo: menjaga dan satru: musuh. Istilah ruang tamu pada rumah tradisional Kudus. Kasus : Topik bahasan. Kasidah : Syair epik kesusastraan arab yang dinyanyikan. Kauman : Daerah yang ditempati masyarakat muslim. Biasanya terletak di sekitar masjid besar. Kerbil : Konsol. Kere : Tirai pembatas dari rangkaian bilah bambu. Komunalitas : Sifat kemasyarakatan. Kualitas kemasyarakatan. xvi
17 Kori : Gerbang berbentuk bangunan dengan lobang pintu. Kosmologi : Ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta. Kiai atau Kyai : Guru agama, ulama yang memiliki jama'ah atau pondok pesantren. Gelar sosial karena perannya dalam bidang keagamaan. Kromo madyo : Strata bahasa Jawa di atas bahasa ngoko, dibawah kromo inggil Labuh : Pulang ke rumah untuk istirahat sambil mengumpulkan barang dagangan lagi. Langgar : Masjid kecil, masjid lingkungan yang tidak menyelenggarakan shalat Jum'at. Lelayu : Berita duka cita, seseorang meninggal dunia. Local Wisdom : Kearifan lokal. Tata nilai dan perilaku kehidupan masyarakat lokal dalam berinteraksi dan beradtasi dengan lingkungannya. Locus : Tempat Lorong : Jalan sempit di antara dindng pagar pekarangan. Lik : Kependekan dari paklik (pak cilik), paman. Limasan : Tipe atap rumah dengan empat bidang atap dan nok (molo) yang panjang. Lincak : Amben pendek atau balai-balai Mahdhah : Ibadah khusus, langsung pada Allah. Manaqib : Kisah atau riwayat hidup orang-orang saleh. Makna : Arti, pemahaman, maksud yang tersimpul dari sesuatu. Makrokosmos : Alam semesta secara keseluruhan. Jagad besar. Majlis Ta'lim : Kelompok pengajian Metode : Cara. Alat untuk mencapai tujuan. Mikrokosmos Bagian kecil alam semesta. Jagad kecil. Modus : Cara melakukan. Ngaji : Membaca kitab suci al-qur'an. Mempelajari al- Qur'an. Belajar. Ngoko : Strata paling rendah dari bahasa Jawa. Kasar, tidak mementingkan sopan santun Nusantara : Wilayah kepulauan yang membentang dari Sumatra sampai Papua. Oksidental : Dunia Barat. Orang Barat. Kebaratan Oriental : Dunia Timur. Orang Timur. Ketimuran Ortodoks : Kolot Pagar Kilungan : Pagar pembatas yang mengelilingi pekarangan. Pananggap : Atap bagian bawah dari atap tipe Joglo. Pawon : Dari kata pawuan: tempat abu, dapur. Istilah ruang keluarga pada rumah tradisional Kudus. Pekarangan : Tapak, kapling, batas kepemilikan tanah. Pekiwan : MCK. Bagian servis pada rumah tradisional Kudus. Terdiri dari sumur, bilik mandi dan pelataran cuci jemur. Pencu : Fariasi tipe atap Joglo di Kudus dengan brunjung tinggi. xvii
18 Penggede : Strata sosial atas pada masyarakat Jawa. Terdiri dari kaum bangsawan, pejabat negara dan masyarakat berpendidikan Peradaban : Tingkat kebudayaan yang maju. Pesisir : Dari kata pasir, pantai, sub kebudayaan Jawa yang berada di sepanjang pantai Utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pintu Kere : Pintu geser bagian luar ruang Jogosatru dengan jeruji kayu. Priayi : Strata sosial masyarakat Jawa dengan kedudukan cukup terhormat dan berpendidikan. Purposif : Bertujuan Qari' : Pembaca al-qur'an dengan qiro'ahnya. Qiro'ah Sab'ah : Tujuh bacaan. Tujuh macam cara membaca al- Qur'an. Rahmatan lil alamin : Rahmat (karunia) bagi seluruh alam. Rawatib : Shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat wajib. Reformis : Pembaharu Religiositas : Sifat keagamaan. Kualitas keagamaan. Rong-rongan : Ruang diantara 4 soko Guru di bawah atap Brunjung. Santri : Murid. Seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam. Masyarakat muslim yang saleh. Sema'an : Membaca kitab suci al-qur'an dan di dengarkan atau simak orang lain Sisir : Bangunan tambahan di depan rumah induk. Digunakan untuk kegiatan ekonomi. Sketsa : Gambar cepat. Soko Geder : Tiang tunggal, penyangga belandar besar di Jogosatru. Soko Guru : Kolom utama pada rumah tradisional Jawa yang menopang atap Brunjung. Sorogan : Sistem pengajaran individu (satu per satu) pada Pondok Pesantren Konstruksi Panggung : Konstruksi lantai yang diangkat dari permukaan tanah. Terdapat rongga antara lantai dan tanah. Tacit Knowledge : Pengetahuan tak terkatakan. Ada dalam benak seseorang sesuai pemahaman, keahlian dan pengalaman. Tadarus : Belajar al-qur'an bersama-sama. Tangible : Teraga. Dapat dilihat dan disentuh. Taqwa : Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah dengan penuh kesadaran Tradisi : Kebiasaan. Kegiatan yang telah sejak lama dilakukan masyarakat, diwariskan lintas generasi. Transenden : Cara berpikir yang melampaui hal-hal yang terlihat yang dapat ditemukan di alam semesta. Tumpang sari : Susunan balok-baok kayu diatas soko guru. Ukhrawi : Mengenai akherat Ukhuwah Islamiah : Persaudaraan Muslim. xviii
19 Vernakular (arsitektur) : Arsitektur yang dibangun masyarakat asli sesuai kebutuhan dan pandangan mereka. Westernisasi : Proses pembaratan. Masyarakat mengadopsi budaya barat dalam berbagai bidang. Wong Cilik : Strata sosial bawah pada masyarakat Jawa. Terdiri dari petani, buruh, tukang. xix
20 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah seru sekalian alam dipanjatkan atas selesainya penyusunan disertasi dari penelitian berjudul : Makna Tradisi Gusjigang Pada Rumah Kaum Santri Pedagang di Kota Lama Kudus. Adapun tujuan penelitian adalah untuk menemukan makna ruang pada rumah tradisional Kudus. Pemahaman tentang rumah tradisional yang pada saat ini mulai luntur, justru pada masyarakat Kudus sendiri, sementara masyarakat luar begitu terpesona dengan keindahan hasil kebudayaan masyarakat Jawa Pesisir ini. Penelitian dilakukan dengan langsung terjun ke lapangan dan melakukan pengamatan, merekam dengan foto dan sketsa serta melakukan wawancara dengan narasumber. Penelitian ini telah dirintis sejak saya menempuh pendidikan S2, dan menjadi modal untuk memperdalam pengetahuan tersebut di jenjang pendidikan S3. Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada : - Prof. Dr. Ing. Ir. Gagoek Hardiman selaku Promotor dan Dr. Ir. Eddy Prianto. CES DEA selaku Co Promotor. - Prof. Dr. Ir. Bambang Setioko, Prof. Dr. Mudjahirin Thohir, Dr. Ir. Asep Yudi Permana, Dr. Ir. Titin Woromurtini MSA dan Dr. Ir. Atik Suprapti selaku penguji. - Almarhum Prof. Ir. Eko Budihardjo MSc dan almarhum Dr. Ir. Galih Widjil Pangarsa DEA pembimbing-pembimbing awal saya. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah SWT - Almarhum Pa Lik Ridlo, Ibu dengan seluruh keluarganya atas ijinnya untuk bisa melakukan pengamatan serta kesediaan meluangkan waktunya untuk wawancara. - Bapak Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, atas kesempatan dan dana yang diberikan untuk berlangsungnya penelitian ini. - Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. - Serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu Dan tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada istriku tercinta Nani Handayani dan anak-anakku sayang Adi Putera Pratama dan Adinda Puteri Handayani, atas segala pengertian, do a dan dukungan moral kalian. Penelitian ini merupakan penelitian awal di Kudus yang mengkaitkan tradisi khas masyarakat dengan rumah tinggal tradisionalnya. Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai karakter ruang sebagai wadah kegiatan yang spesifik dari suatu masyarakat, dan mejadi cermin dari tradisi yang telah berjalan bertahun-tahun. Saya berharap penelitian ini dapat terus dikembangkan dengan melihat, menggali dan menemukan nilai-nilai lain yang terkandung pada tradisi bermukim di Kudus dan di tempat-tempat lain di Nusantara. Pada akhirnya saya sadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari harapan dan kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran selalu saya harapkan untuk menjadi pelajaran dan bekal pada kegiatan penelitian selanjutnya. Semarang, 2016 Agung Budi Sardjono xx
Semiotika Arsistektur Rumah Adat Kudus Joglo Pencu
Semiotika Arsistektur Rumah Adat Kudus Joglo Pencu Rheza Arifputra Rasyidi 1, Chairil B. Amiuza 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciKONSTRUKSI RUMAH TRADISIONAL KUDUS
KONSTRUKSI RUMAH TRADISIONAL KUDUS Oleh : Agung Budi Sardjono* ABSTRAK Arsitektur rumah tradisional Kudus mempunyai keunikan-keunikan disamping banyak persamaan dengan rumah tradisional Jawa pada umumnya.
Lebih terperinciPerubahan Bentuk Rumah Tradisional Pesisir Jawa-Studi Kasus Rumah Tradisional di Demak dan Kudus
Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia Perubahan Bentuk Rumah Tradisional Pesisir Jawa-Studi Kasus Rumah Tradisional di Demak dan Kudus Agung Budi Sardjono (1), Dhanoe Iswanto (2) (1) Staf Pengajar
Lebih terperinciBAB III. METODA PENELITIAN
45 BAB III. METODA PENELITIAN Pada bab III dibahas tentang metoda penelitian tentang Makna Tradisi Gusjigang Pada Rumah Masyarakat Santri Pedagang di Kota Lama Kudus. Ranah penelitian pada bidang arsitektur
Lebih terperinciTATA RUANG RUMAH TRADISIONAL KUDUS Oleh : Agung Budi Sardjono *)
TATA RUANG RUMAH TRADISIONAL KUDUS Oleh : Agung Budi Sardjono *) Abstrak Rumah tradisional Kudus merupakan bagian dari arsitektur tradisional Jawa yang mempunyai karakter lokal khas Jawa Pesisiran. Dibandingkan
Lebih terperinciSirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang
Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang Rosawati Saputri 1, Antariksa 2, Lisa Dwi Wulandari 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, 2 Dosen Jurusan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR... iii. KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... ii PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR SKEMA... ix DAFTAR TABEL... x
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Ruang publik, Yaroana Masigi, Pelestarian
ABSTRAK Ruang publik Yaroana Masigi merupakan bagian paling inti dari kawasan Benteng Keraton Buton. Kegiatan Budaya dan adat yang berlangsung di Yaroana Masigi masih terpelihara sampai saat ini. Kajian
Lebih terperinciPRINSIP PENATAAN RUANG PADA HUNIAN MUSLIM ARAB DI KAMPUNG ARAB MALANG
PRINSIP PENATAAN RUANG PADA HUNIAN MUSLIM ARAB DI KAMPUNG ARAB MALANG 1 Ita Roihanah Abstrak Hunian merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari dasar kebutuhan hidup pertama manusia. Hunian berada pada
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pertemuan budaya yang ada pada Mesjid Raya Cipaganti dapat terkordinasi dengan baik antara budaya yang satu dengan lainnya. Budaya luar yang masuk telah mengalami
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Gambar I-1. Bagan Pendahuluan
1 BAB I. PENDAHULUAN Disertasi dengan judul Makna Tradisi Gusjigang Pada Rumah Kaum Santri Pedagang di Kota Lama Kudus ini merupakan penelitian tentang kebudayaan masyarakat pada suatu tempat di Nusantara
Lebih terperinciVERNAKULAR-TA.428-SEMESTER GENAP-2007/2008 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR-S1 FPTK-UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ARSITEKTUR TRADISIONAL NURYANTO, S.Pd., M.T.Ars. ARSITEKTUR VERNAKULAR-TA.428-SEMESTER GENAP-2007/2008 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR-S1 FPTK-UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2 0 1 0 Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciSUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU
SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU Maharani Puspitasari 1, Antariksa 2, Wulan Astrini 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN 7.1. Ringkasan Temuan
BAB VII KESIMPULAN Bab ini merupakan akhir dari Disertasi dengan judul Nilai-nilai Keislaman dalam Rumah Tinggal, Studi Kasus Kampung Kauman Kudus, Kampung Kauman Solo, dan Perumahan Muslim Darussalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Malang sebagaimana umumnya wilayah Jawa Timur lainnya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Alasan Pemilihan Judul Kabupaten Malang sebagaimana umumnya wilayah Jawa Timur lainnya, sangat kuat memegang tradisi pesantren yang hampir di setiap kecamatannya
Lebih terperinciNURYANTO PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR-S1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FPTK-UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
NURYANTO PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR-S1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FPTK-UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016-2017 ARSITEKTUR NUSANTARA-AT. 311 PERTEMUAN KE SEBELAS SENIN, 28 NOVEMBER
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha - Abstract ABSTRAK
ABSTRAK Salah satu pola hidup yang sangat dianjurkan oleh aliran Maitraya dalam gerakan penyelamatan lingkungan adalah penerapan pola makan vegetarian. Pada kesempatan kali ini penulis tertarik untuk meneliti
Lebih terperinciKETERKAITAN AKTIVITAS EKONOMI DENGAN TATA RUANG RUMAH TRADISIONAL KUDUS DI KOTA LAMA KUDUS
KETERKAITAN AKTIVITAS EKONOMI DENGAN TATA RUANG RUMAH TRADISIONAL KUDUS DI KOTA LAMA KUDUS Anisa Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta
Lebih terperinciBAB VI. PENUTUP Kesimpulan
BAB VI. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini merupakan hasil dari proses analisis untuk memperoleh konsep bentuk dan ruang dari Masjid Nabawi pada masa Nabi Muhammad Saw. Berdasarkan
Lebih terperinciSistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk
Gambar 16. Sketsa Perspektif Masjid Paljagrahan di Cireong, Cirebon Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk dengah persegi dengan pembagian ruang sama dengan yang
Lebih terperinciRiandy Tarigan Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata Semarang
23 ARSITEKTUR VERNAKULAR BERBASIS ARSITEKTUR TRADISIONAL : MENUJU ARSITEKTUR LOKAL YANG BERKELANJUTAN Studi kasus : Rumah di Desa Karangmalang, Kabupaten Kudus Riandy Tarigan Program Studi Arsitektur,
Lebih terperinciSTRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO
STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah tradisional Jawa terdiri atas soko guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo (tumpang sembilan) atau
Lebih terperinciKAJIAN KARAKTER VISUAL KORIDOR
TESIS KAJIAN KARAKTER VISUAL KORIDOR JALAN KARANG LO KOTAGEDE, YOGYAKARTA Disusun oleh : Aulia Abrar (105401483/PS/MTA) MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Penyusun. iii
KATA PENGANTAR Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia- Nya, penyusun dapat menyelesaikan penulisan LP3A untuk memenuhi salah satu persyaratan ujian sarjana Jurusan Arsitektur
Lebih terperinciLANDASAN TEORI DAN PROGRAM
PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXV, Semester Genap, Tahun 2013/2014 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM RESORT HOTEL DENGAN KONSEP TRADISIONAL JAWA Tema Desain Arsitektur Tradisional Jawa Fokus Kajian Orientasi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI RUMAH TRADISIONAL DI LORONG FIRMA KAWASAN 3-4 ULU, PALEMBANG
TEMU ILMIAH IPLBI 2013 IDENTIFIKASI RUMAH TRADISIONAL DI LORONG FIRMA KAWASAN 3-4 ULU, PALEMBANG Wienty Triyuly (1), Sri Desfita Yona (2), Ade Tria Juliandini (3) (1) Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciRESPON RUMAH TRADISIONAL KUDUS TERHADAP IKLIM TROPIS
RESPON RUMAH TRADISIONAL KUDUS TERHADAP IKLIM TROPIS Respon Rumah Tradisional Kudus Terhadap Iklim Tropis Agung Budi Sardjono Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Objek Persaingan dalam dunia perekonomian kini telah melanda berbagai penjuru dunia. Sebagian orang terjebak dalam egonya untuk memperoleh
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Desain Premis... BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Gempa Bumi di Indonesia... 1
DAFTAR ISI Halaman Pengesahan.. Catatan Dosen Pembimbing... Halaman Pernyataan Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Gambar... Daftar Tabel... Ucapan Terima Kasih... Abstrak Desain Premis... i ii Iii iv v
Lebih terperinciMendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan
Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada
Lebih terperinciKATA PENGANTAR GRHA LANSIA DI TANGERANG SELATAN
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah dan karunia-nya penulis berhasil menyelesaikan penulisan Landasan Program Perencanaan
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN REFERENSI
14 BAB II. TINJAUAN REFERENSI Tahapan awal suatu penelitian adalah mengumpulkan dan membahas referensi yang berhubungan dengan topik penelitian. Tinjauan ini dilakukan agar pengetahuan yang telah ada dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arsitektur merupakan hasil dari faktor-faktor sosiobudaya, sebuah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Arsitektur merupakan hasil dari faktor-faktor sosiobudaya, sebuah perancangan yang mencakup pengubahan-pengubahan terhadap lingkungan fisik, arsitektur dapat dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hijriyah atau pada abad ke tujuh Masehi. Ketika itu, berbagai agama dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Ajaran Islam pertama kali masuk di Nusantara yaitu sejak abad pertama Hijriyah atau pada abad ke tujuh Masehi. Ketika itu, berbagai agama
Lebih terperinciPERMUKIMAN MASYARAKAT KUDUS KULON Oleh: Agung Budi Sardjono*)
PERMUKIMAN MASYARAKAT KUDUS KULON Oleh: Agung Budi Sardjono*) Masyarakat Kudus Kulon khususnya pada kawasan sekitar masjid Menara merupakan masyarakat pedagang santri yang mempunyai karakter kuat. Matapencaharian
Lebih terperinciJOGOSATRU KARAKTERISTIK RUANG TAMU PADA RUMAH ADAT KUDUS Sebagai Perwujudan Budaya Pesisir Jawa
4 th International Symposium of NUSANTARA URBAN RESEARCH INSTITUTE (NURI) CHANGE + HERITAGE IN ARCHITECTURE + URBAN DEVELOPMENT November 7 th, 2009, Architecture Department of Engineering Faculty, Diponegoro
Lebih terperinciPOLA RUANG DALAM RUMAH PANGGONG DI KAMPUNG BONTANG KUALA
POLA RUANG DALAM RUMAH PANGGONG DI KAMPUNG BONTANG KUALA Yazid Dwi Putra Noerhadi 1, Antariksa 2, dan Abraham Mohammad Ridjal 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya 2
Lebih terperinciAKADEMI SEPAK BOLA DI JAKARTA BARAT DENGAN PENDEKATAN SISTEM STRUKTUR BENTANG LEBAR HYBRID
AKADEMI SEPAK BOLA DI JAKARTA BARAT DENGAN PENDEKATAN SISTEM STRUKTUR BENTANG LEBAR HYBRID KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012 Disusun Oleh : Nama : Raditya NIM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Kematian
BAB 1 PENDAHULUAN Menurut Vitruvius di dalam bukunya Ten Books of Architecture, arsitektur merupakan gabungan dari ketiga aspek ini: firmity (kekuatan, atau bisa dianggap sebagai struktur), venustas (keindahan
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING 2010/2011
REKAYASA LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Rekayasa Model Disain Rumah Islami Berdasar Studi Eksplorasi Pada Permukiman di Komplek Masjid Menara Kudus DIBIAYAI OLEH : DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN
Lebih terperinciBAB IV ELABORASI TEMA
BAB IV ELABORASI TEMA 4.1 Umum Arsitektur Modern Islami adalah gagasan dan karya arsitektur yang sesuai dengan pandangan dan kaidah-kaidah Islam tentang arsitektur dan tidak terbatas pada masjid saja.
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA Nama Judul Jumlah Halaman : Andrey Caesar Effendi : Mesjid Kebon Jeruk : Permulaan xvii Halaman + Isi 116 Halaman ABSTRAK Perancangan
Lebih terperinciLandasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur RESTORAN APUNG DI PANTAI MARINA SEMARANG DENGAN KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR
TUGAS AKHIR 138 Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur RESTORAN APUNG DI PANTAI MARINA SEMARANG DENGAN KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciLANDASAN TEORI DAN PROGRAM
PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXIV, Semester Gasal, Tahun 2013/2014 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM KAWASAN DESA WISATA DI KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT Tema Desain ARSITEKTUR VERNAKULAR Fokus Kajian
Lebih terperinciRUANG DAGANG DI KOTA LAMA KUDUS. Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro Jl.Hayam Wuruk No.05 Pleburan Semarang Jawa Tengah
ISSN : 0853-2877 MODUL Ruang Dagang Vol.15 No.1 di Kota Januari-Juni Lama Kudus 2015 RUANG DAGANG DI KOTA LAMA KUDUS Agung Budi Sardjono 1, Satrio Nugroho 2 dan Eddy Prianto 3 1,2,3 Jurusan Teknik Arsitektur
Lebih terperinciKAJIAN PENERAPAN PROSES SOSIAL DALAM ARSITEKTUR. (Study Kasus Starbucks Focal Point Medan) SKRIPSI OLEH : DESTIA FARAHDINA
KAJIAN PENERAPAN PROSES SOSIAL DALAM ARSITEKTUR (Study Kasus Starbucks Focal Point Medan) SKRIPSI OLEH : DESTIA FARAHDINA 110406091 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lebih terperincidisamping didasarkan pada aspek kebudayaan juga dipertimbangkan dari sifat bahan dan
Gambar 40. Perletakan tiang, dinding, dan lantai Masjid Agung kasepuhan. (sumber, data survey lapangan). Perletakkan, pemilihan bahan, dan penerapan konstruksi untuk komponen bangunan masjid, disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis merupakan negara yang kaya dibandingkan dengan negara yang lainnya, hal ini dapat dibuktikan
Lebih terperinciLANDASAN TEORI DAN PROGRAM
PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXVI, Semester Gasal, Tahun 2014/2015 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM GOR TRI LOMBA JUANG DI SEMARANG Tema Desain HIGH TECH ARCHITECTURE Fokus Kajian KENYAMANAN PENGGUNA PADA
Lebih terperinciKERAGAMAN PERUBAHAN PADA RUMAH TRADISIONAL JAWA DI PEDESAAN Agung Budi Sardjono 1 dan Satrio Nugroho 2. Jl. Prof Sudarto SH Tembalang Semarang 50131
ISSN : 0853-2877 Keragaman Perubahan pada MODUL Rumah Vol.15 Tradisional No.2 Juli jawa Desember di pedesaan 2015 KERAGAMAN PERUBAHAN PADA RUMAH TRADISIONAL JAWA DI PEDESAAN Agung Budi Sardjono 1 dan Satrio
Lebih terperinciRUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT SUSTAINABLE ARCHITECTURE. Disusun Oleh : Nama : Neti Nim :
RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT SUSTAINABLE ARCHITECTURE TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2008/2009 Disusun Oleh : Nama : Neti Nim : 0800747274 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciMUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN M.Nidhamul Maulana 1 (2014100703111119), Mumtaza Ulin Naila 2 (201410070311120), Zubaidi Bachtiar 3 (201410070311121), Maliatul Khairiyah 4 (201410070311122), Devi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki banyak kekayaan kebudayaan yang tak ternilai harganya. Kebudayaan yang dimaksud dapat berupa benda (tangible
Lebih terperinciPenataan Kampung Songket Pandai Sikek, Kab. Tanah Datar sebagai Kawasan Wisata Kerajinan
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Penataan Kampung Songket Pandai Sikek, Kab. Tanah Datar sebagai Kawasan Wisata Kerajinan (Lingkup Mikro Penggal Jalan Utama Jorong Baruah) Penekanan
Lebih terperinciJawa Timur secara umum
Jawa Timur secara umum Rumah Joglo secara umum mempunyai denah berbentuk bujur sangkar, mempunyai empat buah tiang pokok ditengah peruangannya yang biasa disebut sebagai saka guru. Saka guru berfungsi
Lebih terperinciORNAMENTASI RUMAH TRADISIONAL KUDUS: PERKEMBANGAN DAN PENERAPANNYA
Ornamentasi Rumah Tradisional Kudus : Perkembangan dan Penerapannya ORNAMENTASI RUMAH TRADISIONAL KUDUS: PERKEMBANGAN DAN PENERAPANNYA Dhanoe Iswanto, Agung Budi Sardjono Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik,
Lebih terperinciLANDASAN TEORI DAN PROGRAM
PROYEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXVII, Semester Genap, Tahun 2014 / 2015 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR BAMBU DI KAB. MAGELANG Tema Desain Estetika Konstruksi Bambu
Lebih terperinciBAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL
BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL Setelah diperoleh data yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa semua data untuk menjawab pertanyaan yang
Lebih terperinciAkulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta Firdha Ruqmana firdha.ruqmana30@gmail.com Mahasisw a Sarjana Program Studi A rsitektur,
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG TUGAS AKHIR DINITYA LAKSITHA PUTRI L2B
UNIVERSITAS DIPONEGORO PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO-ARSITEKTUR TUGAS AKHIR DINITYA LAKSITHA PUTRI L2B 009 044 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR
Lebih terperinciSambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014
Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHMI DENGAN PARA PESERTA MUSABAQAH
Lebih terperinciBENTUKAN VISUAL ARSITEKTUR RUMAH SINOM DI KELURAHAN KERTOSARI PONOROGO
BENTUKAN VISUAL ARSITEKTUR RUMAH SINOM DI KELURAHAN KERTOSARI PONOROGO Wahyuni Eka Sari¹, Antariksa², Abraham Mohammad Ridjal² ¹Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya ²Dosen
Lebih terperincic. Preferensi Fiqih Dalam Beragama di Demak Dipengaruhi oleh Kondisi Lokal dan Keikutsertaan Pada Ormas Islam d. Budaya Ziarah Makam Wali yang
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i HALAMAN PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan
Lebih terperinciPOLA RUANG DALAM BANUA TONGKONAN DAN BANUA BARUNG- BARUNG DI DUSUN TONGA, KELURAHAN PANTA'NAKAN LOLO, TORAJA UTARA
POLA RUANG DALAM BANUA TONGKONAN DAN BANUA BARUNG- BARUNG DI DUSUN TONGA, KELURAHAN PANTA'NAKAN LOLO, TORAJA UTARA Christabel Annora P. Parung¹, Antariksa², Noviani Suryasari² ¹Mahasiswa Jurusan Arsitektur
Lebih terperinciWISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
TUGAS AKHIR PROPOSAL SINOPSIS LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Dengan Penekanan Konsep Arsitektur Tropis Diajukan Oleh : Eko Prasetyorini
Lebih terperinciPUSAT STUDI DAN KAJIAN KEBUDAYAAN JAWA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT STUDI DAN KAJIAN KEBUDAYAAN JAWA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1)
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN NAMLEA PULAU BURU
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN NAMLEA PULAU BURU KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-nya,
Lebih terperinci4.10 Rancangan Detail Arsitektural Khusus
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... iii CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK...... x DAFTAR ISI...... xii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI OLEH: ATIK NUSROTIN NIM. 3211103005 FAKULTAS
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tujuan penyusunan paper tugas akhir ini adalah sebagai syarat untuk kelulusan
KATA PENGANTAR Tujuan penyusunan paper tugas akhir ini adalah sebagai syarat untuk kelulusan program S1 jurusan Arsitektur Universitas Bina Nusantara, dengan telah selesainya penyusunan paper tugas akhir
Lebih terperinciTUGAS AKHIR 139. Semarang Creative Hub
TUGAS AKHIR 139 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Semarang Creative Hub Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : Muhammad Avid Tri
Lebih terperinciCITY HOTEL BINTANG 4 DI KOTA BENGKULU
TUGAS AKHIR PERIODE 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) CITY HOTEL BINTANG 4 DI KOTA BENGKULU Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Secara Umum Konsep pendidikan yang Islami menurut Mohammad Natsir menjelaskan bahwa asas pendidikan Islam adalah tauhid. Ajaran tauhid manifestasinya
Lebih terperinciPerubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)
Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Umamah Al Batul 1 dan Rinawati P. Handajani 2 1 Mahasiswi Jurusan Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DEMAK
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DEMAK Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : ARI AYU KUSUMANINGTYAS
Lebih terperinciKAMPUS FKIP UHAMKA TA 131/53 SYAMSUL HADI /
ii iii iv ABSTRAK Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang utama manusia, karena dengan pendidikan dapat terciptanya kaum terpelajar yang dapat memajukan bangsa ini.. Pendidikan saat ini dijadikan
Lebih terperincipada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad
Prinsip keseimbangan yang dicapai dari penataan secara simetris, umumnya justru berkembang pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad renesans. Maka fakta tersebut dapat dikaji
Lebih terperinciPOLA PERMUKIMAN RUMAH BERLABUH MASYARAKAT SERUI ANSUS DI KOTA SORONG
Oleh : Devy Sarah Sahambangun ( Mahasiswa Prodi Magister Arsitektur Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi ) Fella Warouw ( Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik / Prodi Magister Arsitektur
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG
77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Oleh: MOHAMAD NURIMAN I Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai. Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota
TUGAS AKHIR HUBUNGAN KOMPONEN PERMUKIMAN TERHADAP KEBERHASILAN METODE BANK SAMPAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN (STUDI KASUS: RW IX KELURAHAN KADIPIRO DAN RW II KELURAHAN GAJAHAN, KOTA SURAKARTA)
Lebih terperinciPeranan Ibu Rumah Tangga Terhadap Terciptanya Ruang Publik Di Kawasan Padat Penduduk Pattingalloang Makassar
Received: March 2017 Accepted: March 2017 Published: April2017 Peranan Ibu Rumah Tangga Terhadap Terciptanya Ruang Publik Di Kawasan Padat Penduduk Pattingalloang Makassar Indah Sari Zulfiana 1* 1 Program
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Kompleks kawasan smart masjid terbagi atas beberapa massa yang terdiri dari bangunan masjid, penitipan anak, kantin dan bussiness center. Dalam penataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kekhasan, keaslian (indegeneous) Indonesia (Madjid, 1997: 3). Sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesantren atau pondok adalah lembaga yang merupakan wujud proses wajar perkembangan sistem pendidikan nasional. Sebagai bagian lembaga pendidikan nasional, kemunculan
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO
UNIVERSITAS DIPONEGORO PENATAAN KAMPUNG WANAREJAN UTARA SEBAGAI SENTRA INDUSTRI TENUN ATBM DI KABUPATEN PEMALANG (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR UNIVERSAL DESIGN) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciANALISIS POLA PERKEMBANGAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 DAN 2016
ANALISIS POLA PERKEMBANGAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 DAN 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciKAJIAN PERBANDINGAN KARAKTERISTIK
TUGAS AKHIR KAJIAN PERBANDINGAN KARAKTERISTIK POLA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PADAT TINGGI DAN PADAT RENDAH (Kasus di Kelurahan Danukusuman dan Mojosongo Kota Surakarta) Diajukan Sebagai Syarat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lanskap Budaya Lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia, dimana karakter tersebut menyatu secara harmoni
Lebih terperinciPERENCANAAN SALURAN PINTU AIR DI PERTEMUAN 3 SUNGAI
ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN SALURAN PINTU AIR DI PERTEMUAN 3 SUNGAI (Design of Lock Channel at Confluence of 3 Rivers) Disusun oleh : Agus Setia Aji L2A 003 010 Harmoko Swandy D. L2A 003
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab
BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam khas Indonesia merupakan pendidikan alternatif dari pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah. Pertama, karena pesantren
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Pertemuan budaya, Mesjid Raya Cipaganti, Kolonial, Schoemaker. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kota yang dahulunya merupakan bekas jajahan memang menyimpan peniggalan sejarah dan budaya yang pernah menguasainya pada saat itu, salah satunya adalah kota Bandung yang pernah dijajah Belanda.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini merupakan sintesa dari hasil proses analisis dan pembahasan yang ditemukan pada masjid-masjid kesultanan Maluku Utara. Karakteristik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS METODE DAKWAH FORUM KOMUNIKASI REMAJA ROMANSA. melakukan analisis terhadap metode dakwah yang dilakukan oleh ROMANSA di
BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH FORUM KOMUNIKASI REMAJA ROMANSA Setelah penulis jabarkan mengenai landasan teori dalam bab dau dan obyek serta hasil penelitian dalam bab tiga. Dalam bagian ini penulis akan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Arsitektur rumah tradisional yang tersebar hingga ke pelosok Nusantara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arsitektur rumah tradisional yang tersebar hingga ke pelosok Nusantara memiliki berbagai keistimewaan masing-masing. Proses pembuatan atau pembangunan rumah tersebut,
Lebih terperinciGEDUNG PENJUALAN SARANA PENDIDIKAN DI DENPASAR
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur GEDUNG PENJUALAN SARANA PENDIDIKAN DI DENPASAR
Lebih terperinciRUMAH SUSUN SEWA BURUH PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG
TUGAS AKHIR PERIODE 40 ( JANUARI JUNI 2012 ) LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) RUMAH SUSUN SEWA BURUH PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG DENGAN KONSEP
Lebih terperinciREDESAIN PASAR CEPOGO BOYOLALI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN PASAR CEPOGO BOYOLALI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi
Lebih terperinciRUMAH LIMAS PALEMBANG WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH
RUMAH LIMAS PALEMBANG WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH Reny Kartika Sary Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang Email : renykartikasary@yahoo.com Abstrak Rumah Limas
Lebih terperinciTugas I PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Tugas I PERANCANGAN ARSITEKTUR V Buyung Hady Saputra 0551010032 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN SURABAYA 2011 Rumah Adat Joglo 1. Rumah Joglo Merupakan rumah
Lebih terperinciPUSAT BUKU DI SURAKARTA Dengan Penekanan Fleksibilitas Arsitektur Pada Ruang pamer
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT BUKU DI SURAKARTA Dengan Penekanan Fleksibilitas Arsitektur Pada Ruang pamer TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan seorang perancang dalam mengembangkan ide rancangannya.
BAB III METODE PERANCANGAN Perancangan dalam konteks arsitektur adalah sebuah usaha untuk mengubah keadaan semula menjadi keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Dalam proses perancangan tersebut,
Lebih terperinci