STRATEGI PUBLIC RELATIONS MEMBENTUK BRAND AWARENESS (STUDI KASUS PT CAKRAWALA MEGA INDAH PADA PRODUK PAPERLINE GOLD)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PUBLIC RELATIONS MEMBENTUK BRAND AWARENESS (STUDI KASUS PT CAKRAWALA MEGA INDAH PADA PRODUK PAPERLINE GOLD)"

Transkripsi

1 STRATEGI PUBLIC RELATIONS MEMBENTUK BRAND AWARENESS (STUDI KASUS PT CAKRAWALA MEGA INDAH PADA PRODUK PAPERLINE GOLD) Caroline Kangsas Dosen Pembimbing : Mia Angeline, S.Kom., M.M. Bina Nusantara University, Jln. Kebun Jeruk Raya No.27 Jakarta Barat Telp : (62-21) /(62-21) Abstract The purpose of this study is to determine a strategy for Public Relations used in forming the company brand awareness and know the obstacles faced by Public Relations firms in shaping brand awareness. The research approach used is qualitative approach with a qualitative descriptive research type. The research method qualitative used was a case study with data collection techniques: interviews in three informants with Product Manager and two staff Marketing Communication, observation and documentation. Data analysis techniques used are: data reduction, data display and conclusion verification. The Validity technique used is the triangulation source with academics and practitioners Public Relations. The results of the study found is that the branding strategy used by companies that publicity through the Copy Center and installation of neon sign can help to build Brand Awareness, besides it does not cost that many companies also can perform these activities in a sustainable manner in the long term to establish brand awareness Paperline Gold. The conclusions of this study was Public Relations strategy used is publicity and brand awareness to be achieved is the Brand Recall and Brand Recognition. Obstacles encountered in the form of Public Relations Brand Awareness is uneven publication.(ck) Keywords: Brand Awareness, Public Relations, Public Relations Strategy

2 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi Public Relations yang digunakan perusahaan tersebut dalam membentuk Brand Awareness dan mengetahui hambatan yang dihadapi oleh Public Relations perusahaan dalam membentuk Brand Awareness. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data: wawancara dengan tiga informan yaitu satu Product Manager dan dua staff Marketing Communication, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah: reduksi data, display data dan verifikasi kesimpulan. Teknik validitas yang digunakan adalah trianggulasi sumber dengan akademisi dan praktisi Public Relations. Hasil penelitian yang ditemukan adalah bahwa strategi branding yang digunakan perusahaan yaitu publisitas melalui tempat Fotokopi Center dan pemasangan neon box dapat membantu pembentukan Brand Awareness, disamping tidak memakan biaya yang banyak perusahaan juga dapat melakukan kegiatan tersebut secara berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama untuk membentuk Brand Awareness Paperline Gold. Simpulan dari penelitian ini adalah strategi Public Relations yang digunakan yaitu publisitas dan Brand awareness yang ingin dicapai adalah Brand recall dan Brand Recognition. Hambatan yang dihadapi Public Relations dalam membentuk Brand Awareness adalah publikasi yang kurang merata. (CK) Kata kunci: Brand Awareness, Public Relations, Strategi Public Relations

3 PENDAHULUAN Saat ini PT Cakrawala Mega Indah sedang menghadapi persaingan kertas pada high segment, salah satu perusahaan yang menjadi kompetitor yang kuat dan bersaing di dalam pasar kertas yaitu The April Group, pemilik merek Paper One. Pada awalnya hanya Paper One yang memiliki kertas yang sangat putih. Melihat hal ini maka PT Cakrawala Mega Indah akhirnya menciptakan kertas dengan tingkat keputihan yang melebihi tingkat keputihan kertas milik PT April Group agar dapat bersaing. Pada artikel Media dan Fenomena Paperless, tuntutan industri media untuk beralih ke online dan e-paper sebagai konsekuensi dari generasi paperless tampaknya kian tidak bisa dihindari dan rasionalisasi pekerja adalah pilihan yang paling bijaksana. Edisi cetak semakin tidak bisa diandalkan karena daya tariknya kian redup, sementara publik kian tertarik dengan edisi online dan e-paper.(sumber: Surat kabar Bisnis Indonesia 8/2/2011). Penelitian ini memilih salah satu merek baru yang dimiliki oleh PT Cakrawala Mega Indah yaitu Paperline Gold. Merek ini dipilih sebagai bahan penelitian karena melihat perusahaan yang sedang melakukan pembentukan Brand Awareness pada merek Paperline Gold. Umur merek tersebut masih berumur cukup muda yaitu 7 tahun dibandingkan merek lainnya yang dimiliki perusahaan. Keunggulan produk Paperline Gold yaitu kertas yang paling putih. Tujuan PT Cakrawala Mega Indah menciptakan merek Paperline Gold untuk bersaing dengan para kompetitornya dan memenuhi kebutuhan publik yang membutuhkan kertas yang sangat putih. PT Cakrawala Mega Indah sebelumnya perusahaan sudah memiliki 5 merek kertas fotokopi dengan spesifikasi yang berbeda-beda akan tetapi perusahaan belum memiliki kertas fotokopi paling putih diantara 5 merek terdahulunya maupun kompetitor. Maka perusahaan menciptakan Paperline Gold dengan konsep kertas fotokopi yang paling putih untuk memenuhi kebutuhan pasar dan untuk bersaing dengan kompetitor. Seorang Public Relations dibutuhkan perusahaan untuk membangun maupun menjaga citra perusahaan baik organisasinya maupun merek yang dimiliki perusahaan. Tugas Public Relations adalah sebagai perencana jangka panjang dan berkelanjutan dalam membangun dan mempertahankan citra positif serta membangun pemahaman yang sama antara publik dengan perusahaan. (Baines, Egan, Jefkins 2004:7) Hal ini dilakukan agar komunikasi yang akan dilakukan oleh perusahaan terhadap publik dapat menjadi lebih mudah dimengerti maksud dan tujuannya. Melakukan branding menjadi salah satu cara perusahaan dalam memperkenalkan produk atau jasa yang ingin ditawarkan kepada publik melalui sebuah merek. Tujuan dari branding ini untuk membentuk Brand Awareness publik terhadap sebuah merek. Oleh karena itu dibutuhkan Public Relations dalam proses melakukan branding untuk mengawasi publik pada saat proses pembentukan Brand Awareness. Dalam menyusun strategi untuk membentuk Brand Awareness, tentu perusahaan membutuhkan Public Relations dalam membuat strategi-strategi yang dapat menunjang terbentuknya Awareness publik terhadap sebuah merek. Jika Awareness sebuah merek telah terbentuk maka perusahaan akan lebih mudah dalam menawarkan produk atau jasa yang ingin ditawarkan kepada publik. Brand Awareness adalah kemampuan konsumen mengidentifikasi merek yang dikaitkan dengan kategori produk. Jadi kekuatan merek di benak konsumen dapat dilihat dari sejauh mana konsumen dalam mengidentifikasi sebuah merek berdasarkan produk atau jasa yang dimiliki oleh merek tersebut. (Batey, 2008:175) PT Cakrawala Mega Indah adalah anak perusahaan dari Sinar Mas Group. PT Cakrawala Mega Indah didirikan pada tahun 1985 untuk tujuan mendistribusikan produk Pulp and Paper di Indonesia. Hingga saat ini PT Cakrawala Mega Indah bertindak sebagai distributor ekslusif dari perusahaan APP (Asia Pulp and Paper) di Indonesia. Asia Pulp and Paper juga merupakan salah satu anak perusahaan dari Sinar Mas Group selaku pabrik yang tidak boleh langsung menjual produknya kepada publik. PT Cakrawala Mega Indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produk stationary Penelitian ini memfokuskan pada produk kertas fotokopi dengan merek Paperline Gold. Merek-merek kertas fotokopi yang dimiliki PT Cakrawala Mega Indah seperti Paperline Gold, Bola Dunia, Sinar Dunia, Mirage, Office Print dan e Paper. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret sampai Mei. Fokus

4 penelitian ini mengacu pada bagaimana strategi Public Relations membentuk Brand Awareness (studi kasus PT Cakrawala Mega Indah pada produk Paperline Gold). METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan observasi. Penelitian ini dilakukan di PT Cakrawala Mega Indah produk kertas fotokopi merek Paperline Gold. Metode ini dapat disesuaikan dengan tempat penelitian yang berhubungan langsung dengan informan dan data penelitian diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung dengan informan. Keadaan tempat penelitian dan informan yang berubah-ubah akan menjadi tantangan dalam melakukan penelitian kualitatif, sehingga penelitian kualitatif menjadi metode yang tepat dalam melakukan penelitian ini. (Moleong, 2013:10). Tipe penelitian menggunakan metode deskriptif-kualitatif mencari teori, bukan menguji teori; hypothesis-generating, bukan hypothesis testing; dan heuristic, bukan verifikasi. Ciri lain metode deskriptif kualitatif adalah menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting). Jadi pada penelitian ini observasi menjadi salah satu cara mendapatkan fakta dan data penelitian. Metode deskriptif-kualitatif harus terjun langsung ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Pada penelitian ini bebas mengamati objek penelitian dan menemukan informasi-informasi baru sepanjang penelitian yang akan digunakan sebagai data penelitian. (Ardianto, 2011:60) Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Studi kasus adalah bagian dari metode yang ingin mendalami suatu kasus tertentu secara lebih mendalam dengan melibatkan pengumpulan berbagai macam sumber informasi. Pendalaman suatu kasus bertujuan untuk memperoleh data sebanyak mungkin yang akan dijadikan data penelitian. Studi kasus adalah studi tentang kekhususan dan kompleksitas suatu kasus dan berusaha untuk mengerti sebuah kasus dalam konteks, situasi dan waktu tertentu. Studi dilakukan karena memiliki kasus yang cukup unik, penting dan bermanfaat bagi pembaca maupun masyarakat tertentu. (Raco,2010:49) Teknik pemilihan narasumber yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling atau sampel purposif. Teknik pemilihan sampel ini didasarkan pada pertimbangan pemilihan narasumber yang bertujuan untuk menjadi sumber informasi dalam mengumpulkan data penelitian. Narasumber yang dipilih juga merupakan orang yang memiliki kredibilitas dan sudah ahli dalam bidangnya sehingga pada saat membutuhkan data penelitian dari narasumber, informasi yang diberikan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. (Eriyanto, 2007:250) Teknik sampel ini dapat digunakan ketika populasi sangat menyebar di dalam sebuah perusahaan. Sehingga pemilihan sampel di dalam sebuah perusahaan cenderung melihat pada bidang pekerjaan narasumber. Narasumber harus merupakan orang yang mempunyai kemampuan dalam membantu memberikan informasi untuk data penelitian. Pemilihan narasumber yang tepat sangatlah penting, dikarenakan data penelitian lebih banyak bersumber pada informasi yang diberikan oleh narasumber. (Eriyanto, 2007:250) Data yang sudah diperoleh ditambahkan dengan observasi lapangan di PT Cakrawala Mega Indah. Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Observasi difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena penelitian. Penelitian ini termasuk observasi partisipan karena penelitian ini ikut terjun langsung sebagai pemain dan mengikuti kegiatan di PT Cakrawala Mega Indah. Penelitian ini datang observasi ke PT Cakrawala Mega Indah namun bukan menjadi partisipan membership tetap dalam perusahaan. Penelitian datang untuk ikut berpartisipasi, melihat suasana kegiatan perusahaan dan wawancara kepada narasumber. Metode dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi peneliti sosial untuk menelusuri data historis. Kumpulan data bentuk tulisan ini disebut dokumen, dalam arti luas termasuk foto, monumen, artefak, CD dan hardisk. Teknik analisis data menggunakan 3 jenis kegiatan dalam analisis data yaitu reduksi data, display data dan mengambil kesimpulan. (Ardianto, 2011:223). Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Menyusun berarti menggolongkannya dalam pola, tema atau kategori. Tafsiran artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antara berbagai

5 konsep. Tafsiran menggambarkan perspektif atau pandangan penelitian, bukan kebenaran (Ardianto, 2011:215). Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh (Moleong, 2013:330). Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2013:331). Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data yaitu triangulasi dengan sumber karena untuk menguji kebenaran informasi dengan cara membandingkan antara jawaban narasumber dengan pakar branding. HASIL DAN BAHASAN Peran seorang Pulic Relations menjadi penting ketika perusahaan sedang ingin melakukan aktifitas branding pada merek yang ditawarkan ke publik. Akan tetapi tidak semua perusahaan mau membentuk divisi Public Relations untuk menangani masalah merek terutama untuk aktifitas branding. Seperti PT Cakrawala Mega Indah, yang tidak memiliki divisi Public Relations dalam menangani masalah branding PT Cakrawala Mega Indah melakukan aktifitas Public Relations yang dilakukan oleh seorang Product Manager. Menurut Leonard Mogel (2008), Public Relations dapat didefinisikan sebagai membantu sebuah organisasi atau kelompok dengan publiknya beradaptasi saling satu sama lain. Product Manager harus dapat membantu perusahaan berinteraksi dengan publiknya agar mudah dalam mengkomunikasikan tentang merek yang ditawarkan oleh perusahaan. Ketika perusahaan tidak memiliki Public Relations untuk menangani masalah merek, maka harus ada yang dapat menjalankan tugas dari seorang Public Relations. Menurut Paul Baines, dan John Egan dan Frank Jefkins (2004), Public Relations memiliki tugas dalam membangun maupun menjaga citra perusahaan baik organisasinya maupun merek yang dimiliki perusahaan. Menurut Paul Baines, dan John Egan dan Frank Jefkins (2004), Tugas Public Relations adalah sebagai perencana jangka panjang dan berkelanjutan dalam membangun dan mempertahankan citra positif serta membangun pemahaman yang sama antara publik dengan perusahaan. Hal ini dilakukan agar komunikasi yang akan dilakukan oleh perusahaan dapat menjadi lebih mudah dimengerti maksud dan tujuannya. Karena Product Manager PT Cakrawala Mega Indah hanya bertanggung jawab pada citra dari merek maka dalam menjaga citra organisasi bukan prioritas utama. Perencanaan strategi yang efektif dibutuhkan dalam mencapai hasil yang yang diinginkan perusahaan. Menurut Paul Baines, dan John Egan dan Frank Jefkins (2004), seorang Public Relations harus melakukan perencanaan yang efektif agar peran dari Public Relations dapat terlihat dari hasil yang dicapai untuk perusahaan. Sering kali Public Relations tidak melakukan perencanaan dengan baik sehingga perusahaan menganggap peran seorang Public Relations hanya sia-sia karena tidak memiliki pencapaian yang berwujud. Oleh karena itu peranan seorang Public Relations dibutuhkan perusahaan jika dapat melakukan perencanaan yang efektif bagi perusahaan karena perencanaan yang dibuat oleh Public Relations harus dapat dilaksanakan dan memiliki tujuan yang jelas serta memiliki nilai dan program kerja ataupun perencanaan Public Relations bersifat jangka panjang. Product Manager yang bertanggung jawab dalam perencanaan strategi branding untuk merek Paperline Gold harus menggunakan strategi seefektif mungkin agar dapat mencapai tujuan dari kegiatan branding yang dilakukan. Selain itu Product Manager juga harus dapat menganalisis dan memprediksi kegiatan branding. Kegiatan branding yang dilakukan tentu bertujuan untuk menciptakan pemahaman mengenai merek sehingga dapat terbentuk citra positif dimata publik. Memprediksi kondisi-kondisi yang mungkin akan terjadi terhadap kegiatan yang sedang berlangsung dapat mencegah penanganan masalah yang lama. Menurut Paul Baines, dan John Egan dan Frank Jefkins (2004), Fungsi dari seorang Public Relations untuk perusahaan yaitu menganalisis dan memprediksi yang berhubungan dengan program kerja yang sudah direncanakan maupun yang sedang berjalan. Semua program yang direncanakan bertujuan untuk membangun citra positif perusahaan dimata publik.

6 Public Relations juga harus memprediksi kondisi-kondisi yang mungkin terjadi pada program kerjanya sehingga jika terjadi krisis ataupun masalah pada saat menjalankan maka penanganannya akan cepat untuk dilakukan. Jika terbentuk citra positif pada perusahaan maka akan mempermudah dalam mengkomuniaksikan merek yang dimiliki perusahaan. Dalam mengkomunikasi merek Paperline Gold kepada publik, PT Cakrawala Mega Indah juga menggunakan strategi publikasi dalam memperkenalkan merek tersebut. Menurut Em Griffin dalam bukunya A First Look At Communication Theory (2012), Proses terciptanya suatu hubungan antara perusahaan dan konsumen dapat terjadi karena komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan. Jika hubungan antara perusahaan dengan konsumen telah terbentuk maka konsumen dapat menafsirkan pesan dari komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk respon dari pesan tersebut. Bentuk komunikasi yang dilakukan tentu akan mempengaruhi pemahan yang berbeda tentang merek. Jadi perusahaan harus menentukan bentuk komunikasi yang efektif dalam mengkomunikasikan sesuatu kepada publik. Dalam menjalankan tugas dan fungsi dari Public Relations, Product Manager PT Cakrawala Mega Indah menggunakan salah satu instrumen Public Relations dalam mengkomunikasikan merek Paperline Gold kepada publik yaitu publikasi. Menurut Rachmat Kriyantono Publication & Publicity, yaitu membantu perusahaan dalam memperkenalkan suatu merek milik perusahaan kepada publik melalui sebuah tulisan yang akan diberikan ke media untuk disebarluaskan. Strategi branding dalam bentuk publikasi yang dilakukan PT Cakrawala Mega Indah yaitu melalui photocopy center dan pemasangan neon box. PT Cakrawala Mega Indah menciptakan produk kertas fotokopi merek Paperline Gold dengan konsep kertas fotokopi yang paling putih dibandingkan kertas fotokopi merek lainnya PT Cakrawala Mega Indah saat ini tidak menggunakan instrumen lain dari Public Relations selain Publisitas seperti Event, News, Community Involvement, Identity Media, Lobbying dan Social Investment karena menurut perusahaan instrumen lainnya tidak seefektif jika perusahaan mempublikasikan melalui branding photocopy center, pemasangan neon box. Perusahaan dapat mempublikasikan dalam jangka waktu yang panjang dibandingkan menggunakan instrumen lain dari Public Relations selain Publisitas. Sedangkan jika menggunakan instrumen lain dari Public Relations hanya jangka waktu yang pendek sehingga tidak efektif dalam membentuk brand awareness. Product Manager sebelumnya pernah menggunakan instrumen lain Public Relations adalah event yaitu event free sampling tahun 2007 pada saat pertama kali Paperline Gold diciptakan. Tujuan perusahaan mengadakan event free sampling untuk memperkenalkan merek Paperline Gold kepada publik tanpa harus membelinya terlebih dahulu dan untuk memberikan pengalaman konsumen terhadap produk baru yang dimiliki PT Cakrawala Mega Indah. Product Manager sampai saat ini belum pernah menggunakan instrumen Public Relations adalah news karena pada dasarnya perusahaan tidak memiliki divisi Public Relations namun ada Product Manager yang melaksanakan tugas Public Relations. Product Manager lebih memfokuskan membentuk brand awareness pada merek Paperline Gold dengan menciptakan strategi yang lebih cepat daripada berita. Product Manager belum pernah merancang strategi untuk strategi PR melalui Community Involvement karena merek Paperline Gold adalah produk kertas sehingga sulit untuk menciptakan keterlibatan komunitas tertentu di sekitar perusahaan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika memang ada komunitas tertentu yang dapat melakukan sebuah kegiatan bersama dengan perusahaan. Product Manager juga belum merancang strategi dengan menggunakan Identity-Media untuk merek Paperline Gold akan tetapi Product Manager pernah melakukan publikasi melalui media untuk merek lain yang dimiliki perusahaan. Product Manager pernah menjalankan lobbying pada saat pertama kali bekerja sama dengan photocopy center untuk menggunakan kertas fotokopi merek Paperline Gold dan tempat fotokopi center bersedia untuk di branding dengan me-wallpaper seluruh ruangan lengkap dengan bentuk dan spesifikasinya. Product Manager belum pernah menjalankan strategi social investment karena dilakukan di divisi lain oleh perusahaan. Merek Paperline Gold sendiri tergolong umur muda karena masih berusia 7 tahun. Merek Paperline Gold diciptakan mulai dari tahun Menurut Wijanarko kriteria mengembangkan nama merek yang efektif dimana nama merek tersebut harus unik, menarik, mudah diingat dan merek dapat digunakan untuk produk tersebut. Umur Paperline Gold dikatakan masih muda karena PT Cakrawala Mega Indah sebelumnya sudah memiliki 5 merek kertas fotokopi yang berumur diatas 25 tahun.

7 Berkaitan dengan teori pengembangan nama merek menurut Wijanarko, nama merek Paperline Gold ini mudah diingat dan maksud dari pembuatan nama Paperline Gold sendiri dibuat berdasarkan agar terdengar unik dan kata gold yang dapat diartikan adalah emas. Emas memiliki makna barang yang mahal. Makna mahal tersebut menggambar segmen merek Paperline Gold masuk pada high segment. Nama merek Paperline Gold juga dapat digunakan untuk produk kertas fotokopi yang dimana terdapat kata paper di merek tersebut. PT Cakrawala Mega Indah sedang membentuk brand awareness Paperline Gold. Strategi perusahaan untuk membentuk brand awareness Paperline Gold terlihat pada photocopy center salah satunya berada di dalam Universitas Tarumanagara dan Agung photocopy center. Photocopy center di dalam Universitas Tarumanagara memiliki komitmen pada kertas fotokopi merek Paperline Gold sehingga pihak photocopy center bersedia bekerja sama dengan perusahaan untuk menjadi agen Paperline Gold. Tempat photocopy center di Universitas Tarumanagara di branding oleh pihak PT Cakrawala Mega Indah dengan memasang wallpaper Paperline Gold. Oleh karena itu, photocopy center secara tidak langsung menjadi media bagi perusahaan untuk memperkenalkan merek Paperline Gold ke mahasiswa Untar karena di photocopy center kampus Untar hanya ada kertas fotokopi merek Paperline Gold. Pihak photocopy center di Universitas Tarumanagara sudah bekerjasama dengan PT Cakrawala Mega Indah tidak boleh menggunakan merek kertas lain selain Paperline Gold selama masa kontrak program branding photocopy center masih berlaku. Agung copy center dan printing yang memiliki outlet sendiri dan diberi papan iklan merek Paperline Gold. Papan iklan dipasang agar publik mengetahui adanya photocopy center menggunakan kertas fotokopi merek Paperline Gold yaitu kertas fotokopi paling putih. Papan iklan yang berada pada tempat fotokopi ini diharapakan dapat menjadi salah satu media untuk mengenalkan produk Paperline Gold kepada publik. PT Cakrawala Mega Indah melakukan branding photocopy center untuk memanfaatkan keramaian dari masing-masing tempat tempat fotokopi yang menjadi target dari PT Cakrawala Mega Indah dalam memperkenalkan merek Paperline Gold. Biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan media iklan dalam memperkenalkan sebuah merek. PT Cakrawala Mega Indah bukan hanya ingin memperkenalkan merek kepada publik, tetapi ingin membentuk brand awareness Paperline Gold. Me-wallpaper seluruh tempat fotokopi dengan design Paperline Gold dalam bentuk kemasan, warna serta spesifikasi produk membantu konsumen yang datang ke tempat fotokopi lebih mengenal merek tersebut hingga mencoba mencoba menggunakannya. Menurut Mark Batey (2008), Brand awareness adalah kemampuan konsumen mengidentifikasi merek yang dikaitkan dengan kategori produk. Jadi kekuatan merek di benak konsumen dapat dilihat dari sejauh mana konsumen dalam mengidentifikasi sebuah merek berdasarkan produk atau jasa yang dimiliki oleh merek tersebut. Selain menggunakan strategi branding photocopy center, PT Cakrawala Mega Indah juga menggunakan sarana pemasangan neon box pada toko buku. Melihat jumlah keramaian pada toko buku membuat PT Cakrawala Mega Indah ingin membentuk awareness publik yang datang ke toko buku dengan merek Paperline Gold. Neon Box memanfaatkan keramaian pada toko buku untuk membantu pembentukan merek Paperline Gold. Hal ini lebih memungkinkan lebih banyak konsumen tahu mengenai merek tersebut. Menurut Tilde Heding, Charlotte Knudtzen, dan Mogens Bjerre (2009), Brand Recognition adalah dimana konsumen harus mengkonfirmasi sebelumnya telah memiliki pemaparan mengenai suatu merek. Jadi konsumen tahu produk yang dimiliki suatu merek hanya dengan melihat atau mendengar mereknya saja. Strategi yang digunakan memanfaatkan keramaian dari toko buku serta tempat fotokopi yang memungkinakan konsumen akan cepat mengenal produk tersebut bahkan mencoba untuk menggunakannya. Strategi branding melalui photocopy center dan neon box diharapkan dapat membantu dalam pembentuk brand awareness Paperline Gold. Tilde Heding, Charlotte Knudtzen, dan Mogens Bjerre (2009), Brand recall adalah dimana lebih menuntut konsumen dalam mengingat merek pada penyebutan sebuah isyarat seperti kategori produk. Ketika konsumen ditanya tentang suatu merek, maka konsumen sudah tahu produk atau jasa yang ditawarkan sebuah merek. Ketika seringnya konsumen melihat wallpaper di tempat fotokopi maupun neon box maka kemungkinan konsumen mengingat produk dari Paperline Gold akan semakin besar. Intensitas jumlah konsumen yang datang ke tempat fotokopi dan toko buku akan meningkatkan jumlah konsumen yang mengenal produk Paperline Gold hingga yang mencoba menggunakannya atau sudah menggunakan.

8 Strategi publikasi yang diharapkan dapat membantu membentuk Brand Awareness Paperline Gold yaitu pemasangan billboard. Pemasangan billboard di wilayah yang ramai dengan jangka waktu yang relatif lama diharapkan membuat konsumen yang melewati wilayah tersebut dapat mengenal, mengingat dan mencoba menggunakan produk yang ditawarkan Paperline Gold. Dalam hal ini PT Cakrawala Mega Indah mencoba menggunakan variasi lain publikasi selain branding photocopy center dan neon box. Pembentukan brand awareness merupakan target dari PT Cakrawala Mega Indah dalam kegiatan branding yang sedang dilakukan. Dalam membentuk brand awareness Paperline Gold tentu ada hambatan dalam proses pembentukannya. Salah satu masalah yang terus dievaluasi oleh PT Cakrawala Mega Indah yaitu masalah pemerataan publikasi, karena cakupan wilayah publikasi Paperline Gold bukan hanya di wilayah tertentu saja melainkan ingin menjangkau semua wilayah di Indonesia. Jika publikasi kurang merata, menyebabkan sulitnya produk Paperline Gold ditemukan di wilayah tertentu sehingga pembentukan brand awareness Paperline Gold di wilayah tertentu akan sulit, karena brand awareness akan terbentuk ketika konsumen dapat menemukan bahkan melihat langsung produk yang ditawarkan sebuah perusahaan. Oleh karena itu evaluasi mengenai pemerataan publikasi terus dilakukan oleh PT Cakrawala Mega Indah agar dapat menjangkau pangsa pasar publik seluasluasnya. Dalam membentuk awareness publik terhadap suatu produk tidaklah muda, karena setiap individu memilki persepsi sendiri mengenai sebuah produk, baik dari cara perusahaan memperkenalkan mereknya maupun kualitas dari produk yang ditawarkan. PT Cakrawala Mega Indah membuat produk Paperline Gold yang memiliki spesifikasi yang tidak dimiliki oleh kompetitornya yaitu kertas paling putih. Hal ini diharapkan dapat membuat publik lebih tertarik untuk mengetahui produk Paperline Gold. Perbedaan spesifikasi membuat PT Cakrawala Mega Indah harus tetap menjaga kualitas yang ditawarkan karena publik yang sedang dalam tahap pembentukan awareness merek Paperline Gold.

9 SIMPULAN DAN SARAN PT Cakrawala Mega Indah melakukan publikasi dengan strategi branding photocopy center melalui pemasangan wallpaper Paperline Gold di seluruh dinding tempat photocopy center untuk meremind publik dan konsumen mengenai merek Paperline Gold. Selain itu perusahaan memasang neon box di beberapa toko buku dan memasang billboard di jalan. Perusahaan melakukan strategi Public Relations untuk membentuk Brand Awareness pada Paperline Gold agar publik dapat lebih aware. PT Cakrawala Mega Indah dalam menjalankan strategi branding untuk membentuk Brand Awareness pada merek Paperline Gold, PT Cakrawala Mega Indah juga menghadapi hambatan dalam masalah publikasi Paperline Gold yang kurang merata. Jadi tidak semua publik tahu akan merek Paperline Gold. Jika publikasi yang kurang merata dapat menghambat publik untuk aware pada Paperline Gold. Seperti pemasangan billboard di wilayah Jakarta Barat maka hanya publik di Jakarta Barat dan sekitarnya yang mengetahui produk Paperline Gold. Adapun beberapa saran akademis dan praktis yaitu terdiri dari : 1. Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan, jika ada yang ingin melakukan penelitian mengenai Brand Awareness. 2. Konsep-konsep yang digunakan pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi yang ingin melakukan penelitian Brand Awarenes. 3. Penelitian ini diharapkan dapat bahan pembelajaran bagi yang baru memulai sebuah penelitian mengenai Public Relations dan Brand Awareness. 4. PT Cakrawala Mega Indah harus mulai menggunakan instrumen lain dari Public Relations selain Publisitas seperti event. PT Cakrawala Mega Indah dapat mencoba event melalui joint dengan produk yang berhubungan dengan kertas fotokopi seperti pameran bersama produk printer dalam menjalankan sebuah event, contohnya Indocomtech. PT Cakrawala Mega Indah juga dapat mulai menggunakan instrumen news melalui social media sebagai salah satu sarana dalam mengetahui kritik dan saran publik maupun konsumen pada produk Paperline Gold. Penggunaan social media dapat membantu dalam menginformasikan mengenai perusahaan maupun merek. 5. PT Cakrawala Mega Indah juga dapat mencoba menggunakan instrumen Community Involvement yaitu bekerja sama dengan komunitas tertentu, seperti komunitas yang berada pada sebuah Universitas. Pada instrumen Identity Media, perusahaan mulai menjalin hubungan baik dengan media/pers sehingga dapat mempermudah ketika ingin melakukan publikasi. Pada instrumen Lobbying, perusahaan dapat mulai melakukan lobby pada tempat fotokopi serta toko buku selain dari tempat-tempat yang telah bekerja sama dengan perusahaan. Pada instrumen Social Investment, perusahaan dapat mulai membuat programprogram sosial yang berhubungan dengan kertas fotokopi, seperti pemanfaatan kertas bekas yang dapat digunakan untuk hal ini contohnya kerajinan tangan /paper craft. 6. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai PT Cakrawala Mega Indah serta merek Paperline Gold. 7. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai branding yang dilakukan PT Cakrawala Mega Indah untuk masyarakat. 8. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai strategi Public Relations yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

10 REFERENSI Ardianto, DR. Elvinaro Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Simbiosa Rekatama Media. Bandung. Baines, Paul dan Egan, John dan Jefkins, Frank. (2004). Public Relations Contemporary Issues and Techniques.1st edition. Batey, Mark. (2008). Brand Meaning. New York Bungin, Burhan, (2011). Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. 1st edition. Jakarta. Butterick, Keith. (2011) Introducing Public Relations; Theory and Practice. Durianto, Darmadi. Sugiarto. Budiman, Lie Joko. (2004). Brand Equity Ten: Strategi Memimpin Pasar. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Durianto, Darmadi. Sugiarto. Sitinjak, Tony. (2004). Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Eriyanto Teknik Sampling Analisis Opini Publik. PT LKis Pelangi Aksara Yogyakarta.Yogyakarta. Griffin, Em. (2012). A first Look at Communication Theory. Mc Graw-Hill. New York. Heding, Tilde. Knudtzen, Charlotte. Bjerre, Mogens Routledge. New York. Kriyantono, Rachmat. (2008). Public Relations Writing. Prenada Media Group. Jakarta. Keller, K.L. (2013). Strategic Brand Management. 4th edition. PreMediaGlobal. The United States of America. Mallen, John. (2007). Public Relations As a Branding Tool; Industry Leaders on creating An Image, Securing Customer Loyalty, And Building Brand Awareness and Value. Mogel, Leonard.(2008). Making it in Public Relations; An Insider s Guide to Career Opportunities.Mahwah, Jersey. Moleong, Prof. DR. Lexy J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Raco. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta Romli, Asep Syamsul. (2004). Bandung. Komunikasi Politik: Pendekatan Teori dan Praktik. Penerbit Nuansa. Bandung. Susanto, A.B dan Wijarnako, Himawan. (2004). Power Branding; membangun merek unggul dan organisasi pendukungnya. Penerbit Quantum Bisnis dan Manajemen. Jakarta.

11 Daftar Pustaka Online RIWAYAT PENULIS Caroline Kangsas lahir di Jakarta, 26 Juni Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University pada Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Jurusan Komunikasi Pemasaran. Saat ini penulis sebagai freelance untuk produk tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini PT Cakrawala Mega Indah sedang menghadapi persaingan kertas pada high segment, salah satu perusahaan yang menjadi kompetitor yang kuat dan bersaing di dalam

Lebih terperinci

Bab III METODE PENELITIAN

Bab III METODE PENELITIAN Bab III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan observasi. Penelitian ini dilakukan di PT Cakrawala Mega Indah produk kertas fotokopi

Lebih terperinci

HARMONISASI BRAND EXTENSION PRODUK KERTAS FOTOKOPI MELALUI BRAND KNOWLEDGE OLEH PT CAKRAWALA MEGA INDAH

HARMONISASI BRAND EXTENSION PRODUK KERTAS FOTOKOPI MELALUI BRAND KNOWLEDGE OLEH PT CAKRAWALA MEGA INDAH HARMONISASI BRAND EXTENSION PRODUK KERTAS FOTOKOPI MELALUI BRAND KNOWLEDGE OLEH PT CAKRAWALA MEGA INDAH Johan Candra johancandraxi@gmail.com Dosen Pembimbing : Maria Anggia Widyakusumastuti, S.Sos., M.M.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Persaingan industri antar perusahaan dengan bidang usaha yang sama merupakan hal yang sering terjadi di setiap negara. Setiap perusahaan selalu ingin menjadi yang terkuat

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian 3.1.1 Sumber Data 3.1.1.1 Data Primer Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

Bab III. Metode Penelitian

Bab III. Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian pada produk kertas fotokopi yang dilakukan di PT Cakrawala Mega Indah yang melakukan perluasan merek atau brand extension menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma, menurut Bogdan dan Biklen, adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan validitas data trustworthiness.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan validitas data trustworthiness. 56 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Teknik Validitas Data Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan validitas data trustworthiness. Artinya adalah menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Berbagai cara dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk membuat nama perusahaannya berkembang luas dan mendapatkan citra yang baik dari masyarakat. Terlebih di jaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian Kualitatif. Menurut Catherine Marshal dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, definisi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem 20 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran merupakan salah satu cabang dari ilmu manajemen yang sangat penting dalam suatu perusahaan selain cabang ilmu manajemen lainnya.

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : )

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN BRAND IMAGE PRODUK MELALUI PROMOSI EVENT SPONSORSHIP DAN PUBLISITAS Th. Susetyarsi Dosen PNS DPK STIE Semarang Abstraksi Perusahaan dalam kegiatannya tidak bisa lepas dengan merk produk yang

Lebih terperinci

DAVID SANTOSO ABSTRACT. Keywords: Brand Awareness; Brand Image; Brand Loyalty; Brand Extention; Parent Brand. PENDAHULUAN

DAVID SANTOSO ABSTRACT. Keywords: Brand Awareness; Brand Image; Brand Loyalty; Brand Extention; Parent Brand. PENDAHULUAN PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND LOYALTY, TERHADAP PARENT BRAND TOP COFFEE DI SURABAYA DENGAN BRAND EXTENSTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DAVID SANTOSO ABSTRACT The expansion of the brand

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma A. Post Positivisme Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. LG Electronics Indonesia pada kegiatan Public Relations

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Morse (dalam Daymon dan Holloway, 2008:368) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme. Aliran konstruktivisme menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk

Lebih terperinci

Bab II Kajian Pustaka

Bab II Kajian Pustaka Bab II Kajian Pustaka 2.1 State of the art Penelitian dilakukan oleh Dr. K. Shyama Sundar tahun 2012 pada jurnal International Journal of Multidisciplinary Management Studies Vol.2 Issue 2 dengan judul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisa, kami menggunakan data dengan pengumpulan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Dengan cara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kertas merupakan salah satu bagian dari kehidupan manusia sehari - hari. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Kertas merupakan salah satu bagian dari kehidupan manusia sehari - hari. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kertas merupakan salah satu bagian dari kehidupan manusia sehari - hari. Hal ini bisa dilihat bahwa hampir semua bagian dari kehidupan manusia menggunakan kertas. Karena

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas Marketing Public Relations (MPR) Dalam Mengkomunikasikan Brand Identity Sumitomo Pipe oleh PT. PARADISE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dilakukan oleh perushaan dalam mempublikasikan atau

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dilakukan oleh perushaan dalam mempublikasikan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat, banyak perusahaan melakukan berbagai macam inovasi sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Masalah yang ingin dijelaskan peneliti seperti yang tertulis di judul yaitu Peran Public Relations PT Suria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen online di Asia Pasifik- bahkan di belahan dunia lain seperti Latin Amerika

BAB I PENDAHULUAN. konsumen online di Asia Pasifik- bahkan di belahan dunia lain seperti Latin Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut majalah SWA edisi bulan Januari 2013, lebih dari setengah (55%) konsumen online di Asia Pasifik- bahkan di belahan dunia lain seperti Latin Amerika dan kawasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi semakin berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang sangat pesat adalah internet.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut kamus Oxford Advanced Leaner s Dictionary of Current English istilah research, yang berarti melakukan penyelidikan dalam aturan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini dapat disimpulkann sebagai berikut: a. Strategi public

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis terutama di pasar Indonesia menjadi semakin kompetitif. Industri makanan dan minuman merupakan industri dengan tingkat persaingan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma menurut Bogdan dan Biklen, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan komunikasi, baik verbal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan komunikasi, baik verbal maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan komunikasi, baik verbal maupun non-verbal. Menurut Benard Berelson dan Garry A. Stainer komunikasi adalah penyampaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap informasi laporan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dalam analisis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Latar Deskripsi Penelitian 3.1.1 Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti selama tiga bulan lamanya mengenai pengaruh iklan Groovia TV terhadap brand awareness, maka peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar SOCIETY+ Coffee Bar & Lounge merupakan sebuah konsep kafe yang membidik pangsa pasar kelas premium (kelas A). Mulai dari menu makanan yang beragam, mulai

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan public relations. Hal

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan public relations. Hal BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Dengan semakin berkembangnya peran public relations di Indonesia, maka semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian tersebut. Paradigma merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian tersebut. Paradigma merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma menurut Nasution, membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, paradigma juga membantu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan apa yang mesti

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi kualitatif. Menurut Rosady Ruslan, untuk meneliti bidang ilmu sosial, dan khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, seperti elektronok dan cetak yang memiliki bisnis inti media TV

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mencapai persamaan makna melalui pesan dari komunikator ke komunikan, adapun penyampaian pesan tersebut disampaikan

Lebih terperinci

ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012)

ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012) ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012) Marries Stella Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB 3 INTI PENELITIAN

BAB 3 INTI PENELITIAN BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi InterMatrix Gambar 6 Struktur Organisasi PT InterMatrix Indonesia 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT InterMatrix Bina Indonesia didirikan pada tahun 1986 sebagai

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semakin ketatnya persaingan dalam pasar global saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat terus melakukan inovasi agar mampu bertahan serta unggul dari para kompetitornya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif menurut Drs. Mardalis bertujuan untuk Mendeskripsikan, mencatat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif menurut Drs. Mardalis bertujuan untuk Mendeskripsikan, mencatat, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang dipakai dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Drs. Mardalis bertujuan untuk Mendeskripsikan, mencatat,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu pengetahuan masyarakat

Lebih terperinci

Pengaruh Peran Public Relations Melalui. Media Sosial Twitter Terhadap Brand. Awareness

Pengaruh Peran Public Relations Melalui. Media Sosial Twitter Terhadap Brand. Awareness Pengaruh Peran Public Relations Melalui Media Sosial Twitter Terhadap Brand Awareness Orcatti Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia, 11480 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Field Research atau penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian lapangan yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Sifat Penelitian Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif. Bogdan and Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat sekarang ini, strategi promosi merupakan salah satu jalan untuk memenangkan persaingan tersebut.

Lebih terperinci

Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013

Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013 1 Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2013 Nama (NIM) : Ana Septiana (209000095) Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Facebook Kopi Good Day terhadap Brand Awareness Remaja (Survey pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis perhotelan pada saat ini menjadi persaingan yang sangat ketat antara Hotel satu dengan Hotel lain. Sebuah perusahaan harus melakukan tindakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode dimana seorang peneliti menjadi instrument kunci. Teknik

Lebih terperinci

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode dalam fokus, yang melibatkan pendekatan, interpretif naturalistik dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian 51 A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam konteks penelitian, approach atau pendekatan itu dapat dipahami sebagai upaya atau tindakan yang disiapkan dan dilakukan untuk memulai proses

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Modul ke: Produksi Media PR AVI Pengantar dan Signifikansi Produksi Media Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Novida Irawan, M.Si Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Konsep

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hakikatnya merupakan upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hakikatnya merupakan upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Lexy J. Moleong 28, dalam bukunya menjelaskan bahwa, penelitian pada hakikatnya merupakan upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data dalam penelitian kualitatif ada 2 sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan utama kita dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang modern ini humas atau public relation menjadi suatu hal yang sangat penting untuk perusahaan. Dimana posisi public relation sudah sangat dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PARADIGMA PENELITIAN Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigma tertanam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai Event Topping Off Kampus Alam Sutera, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Metode publikasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut kamus Oxford Advanced Leaner s Dictionary of Current English istilah research, yang berarti melakukan penyelidikan dalam aturan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian berjudul Strategi sosialisasi CIPI Core Values sebagai Budaya Organisasi kepada Karyawan PT Monica

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah-masalah yang ditulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah-masalah yang ditulis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Riset Untuk mempermudah pemahaman terhadap masalah-masalah yang ditulis dalam mengetahui fungsi dan kegiatan Media Relations sebagai sarana publikasi oleh maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 95 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. Selain itu juga bermanfaat

Lebih terperinci

Hubungan antara Terpaan Publisitas dan Faktor Demografis. dengan Dukungan Masyarakat pada Kegiatan City Branding Jepara

Hubungan antara Terpaan Publisitas dan Faktor Demografis. dengan Dukungan Masyarakat pada Kegiatan City Branding Jepara Hubungan antara Terpaan Publisitas dan Faktor Demografis dengan Dukungan Masyarakat pada Kegiatan City Branding Jepara Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata I Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, perusahaan perusahaan multinasional saat ini semakin banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan kinerjanya demi persaingan global.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. audience yang dapat mengidentifikasi dirinya dengan I-Radio. Permata Swaranusa (I-Radio Jogja) telah berhasil melakukan branding

BAB IV PENUTUP. audience yang dapat mengidentifikasi dirinya dengan I-Radio. Permata Swaranusa (I-Radio Jogja) telah berhasil melakukan branding 90 BAB IV PENUTUP 1. KESIMPULAN I-Radio telah berhasil dalam proses mencitrakan merek. Melalui audience yang dapat mengidentifikasi dirinya dengan I-Radio menunjukkan bahwa branding dari I-Radio berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen dan ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen dan ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi promosi merupakan salah satu awal dalam rangka mengenalkan produk kepada konsumen dan ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan keuntungan-keuntungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. Menurut Moleong (2012), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang diteliti, Perencanaan Strategi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang diteliti, Perencanaan Strategi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan masalah pokok yang diteliti, Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Majalah Investor maka tipe penilitian yang digunakan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang tingkat pengetahuan penonton di Surabaya mengenai Program acara MTMA di Trans TV, maka didapatkan

Lebih terperinci

Bab IV PENUTUP. apabila diantarai oleh tingkat pengetahuan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji

Bab IV PENUTUP. apabila diantarai oleh tingkat pengetahuan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji Bab IV PENUTUP Berdasarkan pemaparan dan pembahasan data dari Bab I hingga Bab III sebelumnya, maka dalam Bab IV ini akan dipaparkan kesimpulan dan juga saran yang berhubungan degan penelitian ini. A.

Lebih terperinci

PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH)

PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH) PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH) Nama Penulis: Martinus Agung Budyatma Nama Dosen: Muhammad Adi Pribadi, S.E., M.Comm., MIB Abstract The

Lebih terperinci

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 38 Dimana Paradigma meliputi tiga elemen yaitu epistemologi, mengajukan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan

BAB Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. + Project merupakan sebuah event yang untuk pertama kalinya diadakan oleh Philips. Untuk memperkenalkan produk dari ketiga sektor Philips, yaitu: sektor Lighting,

Lebih terperinci