Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian. Satya Wacana Salatiga pada mahasiswa angkatan yang terdaftar pada

Transkripsi

1 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian Penelitian ini mengambil subjek populasi dan sampel di Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada mahasiswa angkatan yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Program Studi Pendidikan Ekonomi (Progdi - PE) merupakan lembaga pendidikan penghasil guru plus di bidang ekonomi bisnis di FKIP - UKSW salatiga, berdiri tahun Sebutan Guru plus, karena lulusan progdi PE berkompeten di bidang pendidikan dan sekaligus di bidang bisnis. Kompetensi guru plus, dibangun berdasarkan struktur kurikulum dan proses perkuliahan yang menekankan pada nilai profesionalitas guru yang dijiwai sikap wirausaha, berlandaskan moral etik Iman Kristen di dukung dengan fasilitas yang memadai. Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan, sejak tahun akademik Progdi PE telah membuka lima pilihan bidang konsentrasi yaitu : Ekonomi Koperasi, Pemasaran, Administrasi Perkantoran, Akuntansi dan Keuangan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Program Studi Ekonomi FKIP - UKSW telah terakreditasi oleh BAN-PT dengan kategori B (SK dari BAN-PT 042/BAN-PT/Ak/XIII/S1/I/2011), artinya Program Studi ini telah mengukir prestasi yang baik dalam dunia pendidikan. Program studi ini ditujukan untuk menghasilkan guru profesional, menghasilkan karya ilmiah dibidang ilmu pendidikan ekonomi yang bertaraf regional, serta meningkatkan kegiatan pengapdian kepada masyarakat. 34

2 Program Studi Ekonomi FKIP UKSW mempunyai Visi : menjadi lembaga pengembangan ilmu pendidikan ekonomi dalam penerapannya untuk menghasilkan guru profesional yang berjiwa wirausaha, dan berkarakter mengasihi. Serta memiliki Misi : 1. Menyelenggarakan perkuliahan yang membangun sikap kreatif, inovatif, dan proktif berlandaskan moral etik iman Kristen 2. Menyelenggarakan penelitian dibidang pendidikan ekononi dalam lingkup luas, mencakup : 1) pengembangan ilmu pendidikan ekonomi, 2) pengembangan metode pembelajaran ekonomi, 3) manajemen lembaga pendidikan dan atau lembaga sosial, 4) profesionalitas guru ekonomi, dan 5) perilaku ekonomi/wirausaha masyarakat termasuk guru ekonomi. Katalog FKIP (2015:32) 4.2 Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Menurut Muhammad (2015:67) uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari pupulasi yang didistribusikan normal. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji liliefors dengan melihat nilai pada kolmogorov-smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. 35

3 Tabel 3.4 output Kolmogorov-Smirnov b dapat diketahui bahwa nilai signifikan untuk veriabel kesiapan menjadi guru profesional sebesar 0,059 variabel gaya belajar sebesar 0,089, dan variabel kemandirian memiliki signifikan sebesar 0,093 jadi dalam variabel kesiapan menjadi guru profesional, gaya belajar, dan kemandirian berdistribusi normal karena memiliki nilai signifikan lebih dari 0, Hasil Penelitian Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan atau analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono(2010:207) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya yang telah terkumpul. Dalam pembahasan ini akan dilakukan analisis deskriptif dengan memberikan gambaran data tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean dan standar devisiasi. Alat analisis yang dipakai pada analisis ini ialah tabel distribusi frekuensi, diagram statistik(poligon). a. Variabel kesiapan menjadi guru profesional Pengumpulan data pada variabel kesiapan menjadi guru profesional dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan pada 91 mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi Angkatan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 UKSW Salatiga. dalam perhitungan tersebut diambil dari 7 kelas. Dapat disimpulkan pada variabel kesiapan menjadi guru profesional frekuensi terbanyak berjumlah 24 pada skala 120,35-129,11 dan frekuensi 36

4 terendah berjumlah 3 pada skala 76,05-84,81. Hasil tersebut diperjelas dengan diagram poligon pada gambar 3.1 (lampiran 3.1). Berdasar perhitungan diatas diketahui mean sebesar 111,8. Standar devisiasi (s) sebesar 35,77. Rata-rata kesiapan menjadi guru profesional berada diantara 111,42 dan 126,18 adalah 95% dan yang berada di atas atau di bawah batas itu diperkirakan 5%. b. Variabel Gaya Belajar Pengumpulan data pada variabel gaya belajar yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan pada 91 mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi Angkatan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 UKSW Salatiga. Dalam perhitungan tersebut diambil dari 7 kelas, Variabel gaya belajar frekuensi terbanyak berjumlah 35 pada skala 74,79-81,23 dan frekuensi terendah berjumlah terdapat 2 pada skala ,53 dan 68,21-74,69 berjumlah 5 mahasiswa. Hasil tersebut diperjelas dengan diagram poligon gambar 3.2 (lampiran 3.2). Berdasar perhitungan diatas diketahui mean (x) sebesar 54,95. Standar devisiasi (s) sebesar 2,27. Rata-rata gaya belajar berada diantara 54,48 dan 55,41 adalah 95% dan yang berada di atas atau di bawah batas itu diperkirakan 5%. c. Variabel Kemandirin Pengumpulan data pada variabel kemandirian dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan pada 91 mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi Angkatan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 UKSW Salatiga.dalam tabel tersebut diambil dari 7 kelas. 37

5 Variabel kemandirian mimiliki frekuensi terbanyak berjumlah 26 pada skala 72,77-80,10 dan frekuensi terendah berjumlah 3 pada skala 42,05-50,38. Hasil tersebut diperjelas dengan diagram poligon gambar 3.3 (lampiran 3.3). Berdasar perhitungan diatas diketahui mean (x) sebesar 74,37. Standar devisiasi (s) sebesar 1,16. Rata-rata kemandirian diantara dan 74,60 adalah 95% dan yang berada di atas atau di bawah batas itu diperkirakan 5%. 4.4 Analisis Lanjutan Kesiapan menjadi Guru Profesional (Y) H0 = μ Kesiapan menjadi guru profesional dikalangan mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga adalah tinggi yaitu lebih dari 29,25 H a = μ < 29,25 Kesiapan menjadi guru profesional dikalangan mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga adalah rendah yaitu kurang dari 29,25 Hipotesis Statistik H0 = μ H a = μ < 29,25 Diketetahui bahwa Kesiapan menjadi Guru Profesional dikalangan Mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi angkatan tahun pada semester genap UKSW Salatiga adalah rendah yaitu kurang atau tidak sama dengan 29,25 atau H a diterima.(lampiran 5.1) Gaya Belajar dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional Ho = Tidak ada hubungan positif antara Gaya Belajar dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional Dikalangan Mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga. 38

6 H a = Terdapat hubungan positif antara Gaya Belajar dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional Dikalangan Mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga. Hipotesis Statistik H0 : x 1. y = 0 H a : x 1. y 0 Berdasar hasil uji korelasi Analis data korelasi pearson (lampiran 5.2) antara gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional diperoleh kooefisien korelasi sebesar 0,994 lebih besar dari r tabel = 0,802. Perbandingan tersebut menunjukkan adanya hubungan signifikan antara gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional. sesuai dengan pedoman interprestasi (tabel 3.3) maka hubungan tersebut dapat dikatakan sangat kuat. Berdasarkan perhitungan r dan pedoman interprestasi, maka hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan positif antara gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional dikalangan Mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi angkatan tahun pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 UKSW Salatiga diterima atau H 0 ditolak dan H a diterima. Tingkat Signifikan dalam hitungan gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional dapat diketahui uji t (lampiran 5). Berdasar hasil uji signifikan t hitung = 623,5 lebih besar dari t tabel = 1,981 Hal tersebut menunjukkan bahwa signifikansi gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional dikalangan 39

7 Mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi angkatan tahun pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 UKSW Salatiga Kemandirian dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional H0 = Tidak ada hubungan positif antara Kemandirian dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional Dikalangan Mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga. H a = Terdapat hubungan positif antara Kemandirian dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional Dikalangan Mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga. Hipotesis Statistik H0 : x 2. y = 0 H a : x 2. y 0 Berdasar hasil uji korelasi Analis data korelasi pearson (lampiran 5.3) antara kemandirian dengan kesiapan menjadi guru profesional diperoleh kooefisien korelasi sebesar 0,988 lebih besar dari r tabel = 0,802. Perbandingan r tersebut menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kemandirian dengan kesiapan menjadi guru profesional. jika pada pedoman koefisien korelasi (tabel 3.9), maka hubungan tersebut dapat dikatakan sedang.dapat dilihat pada pedoman interprestasi, maka hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan positif antara kemandirian dengan kesiapan menjadi guru profesional dikalangan Mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi angkatan tahun pada semester 40

8 genap tahun ajaran 2015/2016 UKSW Salatiga diterima atau H 0 ditolak dan H a diterima. Tingkat Signifikan dalam hitungan gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional dapat diketahui dengan uji t menunjukkan bahwa t hitung = 8,521 lebih besar dari t tabel = 1,977 tersebut menunjukkan bahwa signifikansi kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional dikalangan Mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi angkatan tahun pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 UKSW Salatiga, Gaya Belajar dan Kemandirian dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional H0 = Tidak ada hubungan positif antara Gaya Belajar dan Kemandirian dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional Dikalangan Mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga. H a = Terdapat hubungan positif antara Gaya Belajar dan Kemandirian dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional Dikalangan Mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga. Hipotesis statistik : H0 : x 1 x 2. y = 0 H a : x 1. x 2 y 0 Hasil uji korelasi berganda pada variabel gaya belajar dan kemandirian dengan kesiapan menjadi guru profesional menghasilkan koefisien korelasi sebesar = 0,742. Ha 4 diterima (tinggi), pada uji signifikansi F menghasilkan F hitung = 55 lebih besar dari F tabel = 4,88 (lampiran 5.4)menandakan bahwa ada 41

9 hubungan antara gaya belajar dan kemandirian dengan kesiapan menjadi guru profesional. Apabila gaya belajar dan kemandirian tinggi akan membuat mahasiswa siap menjadi guru profesional. Dan sebaliknya gaya belajar dan kemandirian rendah maka belum siap menjadi guru profesional. 4.5 Pembahasan Hasil Analisis Kesiapan menjadi Guru Profesional Hasil analisis yang telah dilakukan mengenai kesiapan menjadi guru profesional. Bahwa kesiapan menjadi guru profesional dikalangan mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga adalah rendah karena kurang dari 29,25.. Sesuai dengan pendapat Menurut Usman (1990 : 1). guru merupakan profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai pengajar. Mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga diharap dapat menjadi calon-calon guru yang profesional yang memiliki keahlian khusus dalam mengajar supaya menciptakan guru yang profesional Gaya Belajar dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional Hasil analisis yang telah dilakukan mengenai hubungan gaya belajar dan kemandirian dengan kesiapan menjadi guru profesional di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga, menunjukkan bahwa gaya belajar ada hubungan positif dan signifikan dengan kesiapan menjadi guru profesional dikalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga. Berdasar hasil analisis pada 91 mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan pada semester genap 2015/2016 diketahui koefisien korelasi adalah 0,994 dan nilai signifikan uji t sebesar 623,5 Hasil ini memberikan arti bahwa H 0 42

10 ditolak dan H a diterima. Dengan kata lain terdapat hubungan positif yang sangat kuat antara gaya belajar dan kesiapan menjadi guru profesional dikalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga. Hal ini sesuai dengan ungkapan (DePorter & Hernacki, 2011:110) Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi artinya mahasiswa bila sudah mengetahui gaya belajarnya akan lebih mudah menerima informasi apalagi informasi yang disampaikan oleh dosen, bila menerima pelajaran dengan mudah dan dapat memahami maka mahasiawa dalam masa depan akan siap menjadi guru profesional, setelah menerima informasi mahasiawa dapat menerapkan dan membagi ilmu bagi murid-muridnya. Terdapat hubungan signifikan antara gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional. Sesuai dengan yang diungkapkan Depdikbud(dalam Darmadi: 1984:7) Tugas prfesional yaitu mendidik dalam rangka menyumbangkan kepribadian, mengajar dalam rangka menyimbangkan kemampuan berpikir, kecerdasan dan melatih dalam rangka membina ketrampilan. Artinya seorang guru profesional harus dapat memberikan pengetahuan yang banyak kepada peserta didik guru harus memiliki pola pikir yang kreatif, dapat mengetahui bagaimana cara peserta didik dapat menerima informasi dapat dikaitkan lagi tentang gaya belajar. Dari hasil uji korelasi dan hipotesis dapat ditarik kesimpulan terdapat hubungan positif dan signifikan antara gaya belajar dengan kesiapan menjadi guru 43

11 profesional dikalangan mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatigan angkatan pada semester genap tahun ajaran 2015/ Kemandirian (X2) dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional (Y) Berdasarkan analisis pendahuluan menunjukkan bahwa kemandirian ada hubungan positif dan signifikan dengan kesiapan menjadi guru profesional dikalangan mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga. Berdasar hasil analisis pada 91 mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan pada semester genap 2015/2016 diketahui koefisien korelasi adalah 0,988 dan nilai signifikan uji t sebesar 8,521. Hasil ini memberikan arti bahwa H 0 ditolak dan H a diterima. Dengan kata lain terdapat hubungan positif yang sedang antara kemandirian dan kesiapan menjadi guru profesional dikalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga. Sesuai dengan teori Khosun dalam Astuti,dkk (2011), sebagai sifat dan sikap serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu kompetensi tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan masalah yang dijumpainya di dunia nyata. Artinya bahwa mahasiswa yang melakukan kegiatan belajar secara mandiri berdasar kemanuan dalam diri sendiri untuk menguasai kompetensi dalam hal ini terdapat 4 kompetensi guru profesional yaitu pedagodik, kepribadian, profesional, sosial akan menghasilkan calon guru yang profesional. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara kemandirian dengan kesiapan menjadi guru profesional dikalangan 44

12 mahasiswa FKIP Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW Salatiga. Yang artinya apabila kemandirian siswa tinggi akan lebih siap untuk menjadi guru profesional dan sebaliknya apabila mahasiswa belum mandiri masih bergantung pada orang lain tidak akan menciptakan kesiapan menjadi guru karena tidak ada dorongan dalam diri untuk mempelajari tentang kompetensi guru profesional. Seperti yang terdapat pada salah satu kompetensi guru profesional menurut Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Artinya bahwa calon guru profesional harus memiliki pribadi yang mantap, dapat mandiri dalam setiap kegiatan dalam belajar atau menyelesaikan tugas supaya menjadi teladan bagi peserta didik. Dari hasil uji korelasi dan hipotesis dapat ditarik kesimpulan terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemandiarian dengan kesiapan menjadi guru profesional dikalangan mahasiswa FKIP UKSW Salatigan Gaya Belajar dan Kemandirian dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional Berdasarkan analisis pendahuluan yang telah dilakukan mengenai hubungan gaya belajar dan kemandirian dengan kesiapan menjadi guru profesional di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga, menunjukkan bahwa gaya belajar dan kemandirian ada hubungan positif dan signifikan dengan kesiapan menjadi guru profesional dikalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga. 45

13 Hal tersebut dapat dibuktikan memalui hasil uji korelasi berganda pada variabel gaya belajar dan kemandirian dengan kesiapan menjadi guru profesional menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,742 yang menandakan bahwa ada hubungan antara gaya belajar dan kemandirian dengan kesiapan menjadi guru profesional. Pernyataan tersebut sesuai dengan terjemahan teori Udin S (dalam fajar: 2006 : 47) Definisi pertama menunjukan bahwa kompetensi itu pada dasarnya menunjukan kepada kecakapan definisi atau kemampuan untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Sedangkan definisi kedua menunjukan lebih lanjut bahwa kompetensi itu pada dasarnya merupakan suatu sifat (karakteristik) orang-orang (kompeten) ialah yang memiliki kecakapan, daya (kemampuan), otoritas (kewenangan), kemahiran (keterampilan), pengetahuan, dsb. Kemudian definisi ketiga lebih lanjut lagi ialah bahwa kompetensi itu menunjukan kepada tindakan (kinerja) rasional yang dapat mencapai tujuan-tujuannya secara memuaskan berdasarkan kondisi (prasyarat) yang diharapkan. Artinya bahwa sebagai calon guru profesional harus mengetahui gaya belajarnya supaya lebih memiliki kecakapan, mudah menerima informasi dan mengelola sehingga memiliki kemampuan untuk mengerjakan suatu pekekerjaannya. Dalam kemandirian seoarang calon guru profesional memiliki sifat atau karakter orang-orang yang kompeten, kegiatan mandiri akan menciptakan suatu kemampuan, menambah pengetahuan dan ketrampilan. Setelah dihitung ternyata F hitung > F tabel sehingga H 0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Gaya belajar dan kemandirian dengan kesiapan menjadi guru profesional di kalangan mahasiswa FKIP PE UKSW angkatan semester genap tahun ajaran 2015/