BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif evaluatif, dimana penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data kuantitatif yang diperoleh dari observasi dokumen tahun 2015 (meliputi data laporan anggaran, rencana kebutuhan farmasi tahun 2015, faktur pembelian, surat pesanan, daftar obat masuk tahun 2015, dan bukti pembayaran rumah sakit). Sedangkan data kualitatif sebagai pendukung dari data kuantitatif diperoleh dengan cara wawancara mendalam kepada Kepala Instalasi Farmasi. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD Sanggau pada Mei- Juni Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh data perencanaan dan pengadaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Sanggau pada tahun 2015, dan faktur-faktur penerimaan obat pada tahun Defenisi Operasional Variabel Perencanaan obat Perencanaan adalah kegiatan merencanakan atau memprediksi obat-obatan di rumah sakit untuk periode tahun berikutnya sesuai dengan metode perencanaan dan kebutuhan di rumah sakit Pengadaan Pengadaan adalah suatu kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan obat berdasarkan metode, waktu pengadaan dan obat di rumah sakit yang telah direncanakan dan disetujui. 14

2 Efisiensi adalah kemampuan untuk melaksanakan perencanaan dan pengadaan obat di IFRS dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan dapat meningkatkan pendapatan rumah sakit Populasi dalam penelitian ini adalah proses perencanaan dan pengadaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Sanggau Sampel dari penelitian ini adalah faktur-faktur penerimaan obat di rumah sakit Indikator adalah suatu alat ukur kuantitatif yang dapat digunakan untuk monitoring, evaluasi, meningkatkan mutu pengelolaan obat di suatu pelayanaan kesehatan Indikator yang digunakan Indikator perencanaan persentase dana dan indikator persentase jumlah item obat yang diadakan dengan yang direncanakan.. Indikator pengadaan yang digunakan adalah indikator frekuensi pengadaan tiap item obat, frekuensi kesalahan faktur, dan frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang disepakati Persentase dana Data diperoleh dengan cara penelusuran data yaitu dana yang direncanakan, dan dana yang disediakan di RSUD Sanggau Persentase jumlah item obat yang diadakan dengan yang direncanakan. Data yang digunakan adalah jumlah item obat dalam perencanan dan jumlah item obat dalam pengadaan Frekuensi pengadaan tiap item obat Semua item obat yang diadakan di Rumah Sakit Umum Daerah Sanggau pada tahun Dilihat dari daftar obat masuk Frekuensi kesalahan fraktur Data yang digunakan adalah faktur pembelian obat di rumah sakit selama tahun Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang disepakati.

3 16 Data yang digunakan adalah faktur pembelian dilihat apakah pembayaran sesuai dengan tanggal jatuh tempo atau tidak. 3.5 Cara Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu form pengumpul data untuk kuantitatif dengan cara pengamatan dokumen data perencanaan pada tahun 2015 dan dokumen data pengadaan pada tahun 2015 yang meliputi laporan anggaran,rencana kebutuhan farmasi tahun 2015, faktur pembelian, surat pesanan, daftar obat masuk tahun 2015, dan bukti pembayaran rumah sakit pada tahun Data kualitatif diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada Kepala Instalasi Farmasi. 3.6 Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari observasi dan wawancara dengan Kepala IFRSdiklasifikasikan menjadi data kuantitatif sebagai data utama dan data kualitatif sebagai data pendukung. Analisis data kuantitatif menggunakan indikator perencanaan dan pengadaan obat : 1. Indikator perencanaan persentase dana data yang diperoleh dihitung menggunakan rumus B / A x 100%. A merupakan dana yang direncanakan. B merupakan dana yang disediakan 2. Indikator persentase jumlah item obat yang diadakan dengan yang direncanakan. Data yang telah diperoleh dihitung dengan menggunakan rumus X = C / D x 100% C merupakan jumlah item obat dalam pengadaan. D merupakan jumlah item obat dalam perencanaan. 3. Indikator frekuensi pengadaan item obat dilihat dari data pengadaan obat pada tahun 2015 kemudian di kelompokkan dalam kategori rendah, sedang, tinggi. Hasil perhitungan di bandingkan dengan nilai standar yang ada. 4. Indikator kesalahan faktur dilihat dari faktur pembelian obat pada tahun 2015, kemudian dicocokkan dengan surat pesanan. 5. Indikator tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang di sepakati, dilihat dari daftar pembayaran obat di rumah sakit.

4 Alur Penelitian Persiapan Pembuatan proposal penelitian sampai mendapat persetujuan oleh pembimbing Meminta surat pengantar penelitian dari Fakultas MIPA Mengajukan surat pengantar penelitian dari Fakultas kepada RSUD Sanggau Pengurusan izin dan mendapatkan izin melakukan penelitian di RSUD Sanggau Pengambilan data terkait dengan perencanaan pengadaan obat Pelaksanaan Pengumpulan data dengan melihat daftar obat di RSUD Sanggau Pencatatan daftar obat dan pengecekan data perencanaan dan pengadaan obat di RSUD Sanggau Analisis data Pembahasan Kesimpulan dan Saran

5 17