Bab 2 Landasan Teori. Fuusui mempunyai dua karakter penulisan dalam huruf kanji yaitu huruf Fuu( 風 )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2 Landasan Teori. Fuusui mempunyai dua karakter penulisan dalam huruf kanji yaitu huruf Fuu( 風 )"

Transkripsi

1 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep dan Pengertian Fengshui/Fuusui ( 風水 ) Fuusui mempunyai dua karakter penulisan dalam huruf kanji yaitu huruf Fuu( 風 ) dan Sui( 水 ) yang berarti angin dan air yang mengalir. Fuusui berasal dari Cina, dimana di Cina Fuusui disebut dengan kata Fengshui. Dikatakan oleh Hao (1997:1), Fuusui adalah teknik tradisional Cina untuk memastikan sesuatu agar selaras atau harmonis dengan keadaan sekelilingnya, pengaturan benda-benda di suatu tempat dengan arah yang benar atau sesuai sehingga keharmonisan yang tercipta dapat memperkuat energi Chi (energi kehidupan) yang dalam bahasa Jepang ditulis dengan huruf kanji 気. Wong dalam Fransiska (2005:11) mengatakan bahwa Fuusui disebut juga pengetahuan geomatika bangsa Cina. Geomatika merupakan seni sekaligus pengetahuan yang berasal dari Cina kuno sekitar 3000 tahun yang lalu dan telah mengalami perkembangan. Tujuan dari penerapan Fuusui ini antara lain untuk peruntungan yang baik, kesehatan yang baik, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi mereka yang menerapkannya. Keyakinan terhadap Fuusui dikenal di Jepang pada abad ke-6 sampai abad ke-7, yaitu pada masa Dinasti Tang (Cina) atau pada masa periode Nara (Jepang). Peraturan dan prinsip Fuusui di Jepang hampir sama dengan prinsip Fuusui di Cina, namun terdapat sedikit perbedaan atau penyimpangan dalam sistem penerapannya. (Purawiardi, 2004:11). 9

2 2.2 Konsep Onmyoudou atau ajaran YinYang ( 陰陽 ) Menurut Koh (2002:95), di dalam Fuusui terdapat prinsip Yin yang dalam bahasa Jepang disebut In ( 陰 ) dan Yang yang dalam bahasa Jepang disebut You( 陽 ). In dan You adalah prinsip dasar dari dualisme filsafat tradisional masyarakat Cina yaitu dua kekuatan yang saling berlawanan tetapi juga saling melengkapi. In dan You adalah prinsip positif dan negatif yang menguasai alam semesta. In atau Yin ( 陰 ) melambangkan bumi, bulan, malam hari, kegelapan, lembah, batu, kolam, macan, perempuan, angka ganjil, dingin dan negatif. Sedangkan, You atau Yang melambangkan langit, matahari, siang hari, cahaya, air, tumbuhan, gunung, naga, laki-laki, angka genap, panas, dan positif. (Koh, 2002:95). Engel (1959, 23) mengemukakan bahwa In dan You merupakan prinsip mengenai Opposite (sesuatu yang saling berlawanan dan bertentangan), yaitu di dalam kelemahan ada kekuatan, di dalam kepasifan dan tanpa perlawanan ada kemenangan. Hal ini adalah keseimbangan dari terang dan gelap, sisi positif Yousei( 陽性 ), dan sisi negatif Insei( 陰性 ) yaitu In dan You. Apabila konsep Opposite ini diterapkan pada alam, kita tidak akan menemukan pertentangan melainkan kesatuan karena unsur yang satu saling melengkapi unsur yang lainnya. Berikut adalah konsep mengenai In dan You yang dikemukakan oleh Nakanishi (1991, 87) : 陰陽道とはあらゆるものは陰 ( 日かけ ) と陽 ( 日なた ) の相応する二つの気の調和する形で存在しているという考え方である Onmyoudou adalah suatu pola pikir yang menyatakan tentang bentuk keselarasan antara kedua energi kehidupan (Chi) yang saling mendukung, yaitu In (bayangan) dan You (cahaya). 10

3 Miyamoto dalam Fransiska (2005:11) mengatakan bahwa di Asia terdapat sebuah pola pemikiran kuno yang menjadi kekuatan atau intisari yang menggambarkan semua hal dan merupakan pengejawantahan dari energi In dan You yang saling berkaitan yaitu pola pemikiran tentang Inyougogyousetsu atau sering juga disebut Gogyou ( 五行 ) yang menjelaskan tentang lima unsur yang terdapat pada alam. 2.3 Konsep Lima Unsur Energi Atau Gogyou ( 五行 ) Seperti yang telah penulis sebutkan dalam sub-bab sebelumnya, Miyamoto dalam Fransiska (2005:11) menjelaskan bahwa di Asia terdapat pola pemikiran kuno yang disebut Inyougogyousetsu, prinsip yang berasal dari Cina kuno yaitu prinsip mengenai lima unsur dasar yang terdiri dari air ( 水 ), api ( 火 ), tanah ( 土 ), emas atau logam ( 金 ), dan kayu ( 木 ) dimana dapat disimpulkan bahwa semua benda di dunia mempunyai sifat lima unsur. Hal serupa juga dikemukakan oleh G.B Sansom (1931:113) : In Gogyousetsu, all beings are considered to consists of five elements, moku (wood), ka (fire), do (earth), gon (metal), sui (water) and through the combination of some of these, good or ill fortune can be told. Onmyoist can foretell the fortune of directions, days, personal lives, social events, natural phenomena and other things which based on this Chinese way of thought. Dalam Gogyousetsu, semua benda dianggap terdiri atas lima elemen, moku (kayu), ka (api), do (tanah), gon (logam), sui (air) dan dari kombinasi inilah, ramalan baik atau buruk dapat dilakukan. Para Onmyouji, dapat meramalkan tentang arah, hari, kehidupan pribadi, kejadian sosial, fenomena alam dan lainlain berdasarkan pola pikir Cina ini. 11

4 Nakanishi (1991) mengemukakan tentang konsep Gogyou sebagai berikut : 五行とは木 火 金 土 水の五つの属性で表せる万物形成の五気である Gogyou adalah lima energi kehidupan bermacam-macam benda yang dilambangkan dengan lima unsur. Berikut adalah tabel penjabaran tentang konsep gogyou yang dikemukakan oleh Nakanishi (1991, 92) tersebut : 木火土金水 春 東を象徴する 物事の眼を見抜く洞察力と 行動力 精神力を持つ 夏 南を象徴する 燃え上がる情熱と 活動力 向上心を持つ 季節の変わり目 中央を象徴する 流動性と安定性を併せ持ち 世界を支える土台なる 秋 西を象徴する 磨くことによって 輝く原石のような華やかさを持つ 冬 北を象徴する 流れる水のような柔軟性をもち 調和にも破壊にも力を発揮する Kayu Api Tanah Logam Air Melambangkan musim semi, dan arah timur. Mempunyai kekuatan mental, kekuatan gerak dan kemampuan penglihatan yang tajam. Melambangkan musim panas, dan arah selatan. Memiliki kekuatan hati, kekuatan usaha dan hasrat yang membara. Melambangkan pergantian musim, dan melambangkan bagian tengah. Menjadi lahan atau tanah yang menyangga dunia dengan menggabungkan sifat likuiditas dan stabilitas. Melambangkan musim gugur, dan arah barat. Jika digosok, akan memiliki kilauan indah bagai berlian. Melambangkan musim dingin, dan arah utara. Mempunyai sifat yang lembut bagaikan air yang mengalir, selaras dengan itu, kekuatannya juga dapat membawa kehancuran. 12

5 Dari hasil pemikiran inilah, muncul suatu cara untuk memilih tanah yang memiliki pertanda keberuntungan yang baik, dilihat dari kondisi lansekap atau tanah yang memiliki eksistensi Shijin (empat dewa). Cara memilih tanah yang menggunakan keselarasan dewa-dewa tersebut disebut dengan Shijinsouou (keselarasan empat dewa). 2.4 Konsep dan Teori Shijinsouou (Keselarasan Empat Dewa) Konon, ada empat ciptaan spiritual yang masing-masing menjadi penjaga langit dan bumi di empat arah mata angin. Setiap ciptaan itu dilambangkan dengan empat ekor hewan mistik yang tidak terdapat dalam dua belas zodiak Cina. (Animonster 79, 2005:50). Keempat hewan tersebut masing-masing mewakili empat musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Keempat hewan itu juga mewakili warna, dan lima elemen dalam Fengshui( 風水 )yaitu kayu, api, air, tanah, dan logam; dimana setiap ciptaan itu masing-masing berhubungan dengan tujuh kumpulan bintang (Seishuku) yang didasarkan pada perputaran orbit bulan (Shuku) dalam semalam. (Murakami, 1987). Menurut Morton (1975, 36), agama dan kepercayaan Budha masuk ke Jepang pada periode Asuka ( ) dibawa oleh orang Korea yang datang berdagang ke Jepang dan agama ini berkembang pesat pada periode Nara ( ). Mitologi ini juga mulai berkembang pesat di Jepang sekitar abad ke-7, tepatnya pada periode Nara ( ) ini, dan berdasarkan pada perhitungan astrologi, diyakini bahwa kota Kyoto dilindungi oleh empat ekor hewan penjaga spiritual tersebut yang lebih dikenal dengan 13

6 istilah Shishin( 四神 )atau Shijin [Shi=empat, Jin=dewa]. Shijin itu antara lain Seiryuu, Byakko, Suzaku, dan Genbu. Miyamoto dalam Fransiska (2005:11) mengemukakan konsep tentang pola pikir mengenai Shijinsouou yaitu : アジアには 古来 陰陽五行 と呼ばれている思想があり 日本の道教 神道 仏教などのあらゆる宗教に影響を与えましたが そのなかに 四神相応 という吉相の土地の選び方 これは東西南北にそれぞれ青龍 白虎 朱雀 玄武 といった神に例えられた川 道 池 山のある土地を吉相とする考え方です Di Asia, terdapat pola pemikiran kuno yang disebut dengan Inyougogyou yang memberikan pengaruh kepada bermacam-macam kepercayaan di Jepang seperti Taoisme, Shinto, Budha dan lain-lain. Salah satu diantaranya adalah tentang cara pemilihan tanah yang baik yang disebut dengan Shijinsouou. Shijinsouou adalah suatu pola pikir dimana tanah yang baik adalah tanah yang di arah timur, barat, selatan, utaranya terdapat sungai, jalan, kolam, dan gunung yang dilambangkan dengan dewa Seiryuu, Byakko, Suzaku, dan Genbu. berikut : Menurut Nakanishi (1991, 117), yang dimaksud dengan Shijin adalah sebagai 四神とは南西東北にそれぞれの方角を守る守護神である 北に大山があって玄武棲む 東に川流れ青龍棲む 南に大池あって朱雀棲む 西に大道あって白虎棲む Yang disebut dengan Shijin adalah dewa penjaga yang menjaga tiap-tiap sudut arah. Di utara terdapat gunung besar tempat tinggal Genbu, di timur mengalir sungai tempat tinggal Seiryuu, di selatan terdapat kolam besar tempat tinggal Suzaku, di barat terdapat jalan besar tempat tinggal Byakko. Keane (2000:28) menuliskan bahwa Heian-Kyo yang sekarang merupakan kota Kyoto, dibangun dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam geomansi untuk menciptakan tempat kediaman yang harmonis. Kondisi ini menggunakan ekspresi lansekap yang terdiri dari empat dewa pelindung (Shijin). 14

7 Berikut adalah peta konsep tentang Shijin yang ada di kota Kyoto menurut Nakanishi (1991) : 北 北に大山あって玄武棲む 西に大道あって白虎棲む 西 京都東 東に川流れ清流棲む 南 南に大池あって朱雀棲む Konsep Shijin Seiryuu Gambar 1 Peta konsep Shijin yang ada di Kyoto Seiryuu berasal dari huruf Sei=biru/hijau, dan Ryuu=naga yang dilambangkan dengan seekor naga hijau/biru yang menjaga arah timur kota Kyoto. Naga dipercaya mewakili musim semi, warna hijau atau biru dengan elemen Moku atau kayu. Didasarkan pada perhitungan Shuku (orbit bulan) dalam semalam, Seiryuu terdiri dari tujuh Seishuku (kumpulan bintang), yaitu : Su Boshi, Ami Boshi, Tomo Boshi, Soi Boshi, Nakago Boshi, Ashitare Boshi, dan Mi Boshi. (Murakami, 1987) 15

8 2.4.2 Konsep Shijin Byakko Byakko berasal dari huruf Haku=putih, dan Tora=harimau yang dilambangkan dengan seekor harimau putih. Byakko dipercaya mewakili arah barat kota Kyoto, musim gugur, warna putih dengan elemen Kin atau logam dan dapat berubah sosok menjadi seekor Kirin yang hanya akan muncul pada proses kelahiran dan kematian orang penting. Didasarkan pada perhitungan Shuku-nya, Byakko juga memiliki tujuh Seishuku antara lain : Tokaki Boshi, Tatara Boshi, Ekie Boshi, Subaru Boshi, Amefuri Boshi, Toroki Boshi, dan Kagasuki Boshi. (Murakami, 1987) Konsep Shijin Genbu Genbu berasal dari huruf Gen=hitam dan huruf Bu=ksatria/prajurit yang menjaga arah utara, mewakili musim dingin dan memiliki elemen Sui=air. Genbu dilambangkan dengan kura-kura hitam dan sering digambarkan dengan seekor ular legenda Jepang. Didasarkan pada perhitungan Shuku-nya, tujuh Seishuku Genbu terdiri atas berikut ini : Hikitsu Boshi, Inami Boshi, Uruki Boshi, Tomite Boshi, Umiyame Boshi, Hatsui Boshi, dan Namame Boshi. (Murakami, 1987) Konsep Shijin Suzaku Suzaku berasal dari huruf Shu=merah tua dan huruf Zaku=burung gereja yang dilambangkan dengan seekor burung Phoenix merah. Suzaku bertugas menjaga arah selatan, mewakili musim panas, warna merah, dan memiliki elemen api. Berdasarkan perhitungan Shuku-nya, Suzaku juga terdiri atas tujuh Seishuku yang menjaga makhluk ciptaan tersebut, yaitu : Chichiri Boshi, Tamahome Boshi, Nuriko Boshi, Hotohori Boshi, Chiriko Boshi, Tasuki Boshi, dan Mitsukake Boshi. (Murakami, 1987). 16

9 Kepercayaan terhadap adanya Shijin dapat dilihat dari banyaknya kuil-kuil kuno atau bangunan di kota Kyoto yang memiliki ornamen keempat dewa tersebut, misalnya lukisan naga di kuil Kencho-Ji dan ornamen Seiryuu di kuil Ryuutaku-Ji. Ada juga peninggalan bersejarah Suzaku-Mon atau gerbang Suzaku yang sekarang ini sudah hancur karena perang, dan di bagian selatan gerbang tersebut terdapat jalan raya yang dinamakan Suzaku-Oji. (Inumaru, 1991:77) Konsep Warna Shijin Berdasarkan Konsep Gogyou Nakanishi (1991, 121), juga mengemukakan konsep mengenai arti warna-warna yang terdapat pada Shijin bagi masyarakat Jepang terutama masyarakat Kyoto berdasarkan konsep Gogyou seperti berikut : 1. Warna hijau pada Seiryuu melambangkan kesuburan musim semi dan melambangkan warna kehidupan. 2. Warna putih pada Byakko melambangkan warna jernih bagaikan kilauan indah berlian yang bagi masyarakat Jepang, kilauan berlian melambangkan kecerdikan. 3. Warna hitam pada Genbu melambangkan ketidakadaan atau kehampaan musim dingin. Warna hitam juga dapat dilambangkan sebagai warna yang melambangkan kekuatan pertahanan. 4. Warna merah pada Suzaku melambangkan musim panas yang penuh hasrat dan membara. Selain itu juga merupakan lambang keagungan dan simbol api bagi masyarakat Jepang. 17

10 2.5 Konsep Kimon( 鬼門 )Atau Gerbang Setan Kimon adalah nama dari gerbang setan tempat keluar-masuknya setan yang dipercaya berada di arah timur laut kota Kyoto. Menurut Keane (2000:28), Heian-Kyo yang sekarang merupakan kota Kyoto yang dibangun dengan memperhatikan aspekaspek lansekap atau aspek lahan, dimana kesan atau pelukisan dari kura-kura hitam diartikan sebagai gunung yang bulat dan rendah yaitu Furaoka-Yama yang merupakan letak central dari poros kota. Pada saat membangun Heian-Kyo, di pojok sebelah timur laut yang terdapat lembah harus mempertimbangkan pintu masuknya setan-setan atau Kimon, dimana setan-setan dapat keluar masuk dengan mudah, yang secara alami dilindungi oleh gunung yang menonjol yaitu Hiei-Zan. Setan-setan yang keluar dari gerbang setan atau Kimon, biasanya disebut dengan istilah Jyuren ( 十千 ). Menurut Nakanishi (1991, 154), yang dimaksud dengan Jyuren adalah sebagai berikut : 十千とは陰陽道における日の順序を数える数調である木 火 土 金 水を陰と陽に分けた 十千 が妖族に当てられていたのである Yang dimaksud dengan Jyuren adalah jumlah keselarasan urutan hari berdasarkan Onmyoudou yang dapat dihitung berdasarkan elemen kayu, api, tanah, logam, air dan Jyuren yang dibagi atas Yin dan Yang dapat dikategorikan sebagai setan/iblis. Berikut adalah tabel pembagian Jyuren yang terbagi atas lima unsur dan energi Yin-Yang menurut Nakanishi (1991, 154) : 18

11 木 火 土 金 水 (Kayu) (Api) (Tanah) (Logam) (Air) 陽 (Yang) 甲 ( コウ ) (Kou) 丙 ( ヘイ ) (Hei) 戊 ( ボ ) (Bo) 庚 ( コウ ) (Kou) 壬 ( ジン ) (Jin) 陰 (Yin) 乙 ( オツ ) (Otsu) 丁 ( テイ ) (Tei) 己 ( コキ ) (Koki) 辛 ( シン ) (Shin) 発 ( ハツ ) (Hatsu) Menurut masyarakat Jepang Oni adalah setan atau iblis raksasa yang bertanduk, yang memiliki warna tubuh yang beraneka ragam, memiliki tiga jari pada tangan dan kakinya, serta terkadang ditampilkan memiliki tiga mata. Mereka digambarkan sebagai karakter yang jahat. Ada beberapa cerita yang mengatakan bahwa beberapa Oni bertanggung jawab atas terjadinya penyakit dan wabah. Ada juga versi yang mengatakan Oni dulunya adalah wanita yang karena kesedihan dan kecemburuannya yang dalam lalu membuat dirinya berubah menjadi Oni. (Animonster 94, 2007:83). 2.6 Teori Asimilasi Budaya dan Akulturasi Budaya Menurut Koentjaraningrat (1993, 20), yang dimaksud dengan budaya adalah hasil dari akal pikiran manusia yang diciptakan manusia untuk mengatur nilai-nilai yang ada dalam kehidupan interaksi sosial antara sesama manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan teratur. Asimilasi budaya dilihat dari sudut pandang kebudayaan manusia adalah suatu tahap tertentu dari proses pergeseran atau perubahan kebudayaan karena adanya percampuran dua kebudayaan atau lebih. Perubahan kebudayaan itu terjadi karena 19

12 adanya kontak atau pergaulan antara dua atau lebih kelompok pendukung kebudayaan yang berbeda. Kontak tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang panjang sehingga ciri khas unsur kebudayaan masing-masing menjadi berubah dan kemudian lahirlah kebudayaan campuran yang benar-benar baru. (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1988, 133). Akulturasi budaya dilihat dari sudut pandang manusia adalah suatu tahap tertentu dari proses perubahan kebudayaan karena adanya percampuran antara 2 kebudayaan atau lebih namun dalam konteks akulturasi, kedua budaya yang bercampur tidak melebur menjadi sebuah budaya yang baru melainkan menjadi sebuah budaya campuran yang masih tetap memiliki nilai-nilai dasar dari salah satu budaya yang bercampur tersebut. (Koentjaraningrat, 1993, 25). 2.7 Konsep Masyarakat Jepang (Kyoto) Pada Masa Periode Nara ( ) Menurut Inumaru (1991, 45), bangunan tertua di daerah sekitar Kyoto adalah Jinja atau kuil Shinto. Orang-orang Jepang pada zaman dahulu percaya bahwa jiwa-jiwa orang yang telah meninggal berubah menjadi roh-roh dan menempati laut, hutan, gunung dan perairan dalam. Tempat-tempat dengan karakteristik yang tidak alami, seperti air terjun, lembah dalam antara dua gunung, puncak gunung yang tidak dapat didaki dijadikan tempat pemujaan karena dipercaya sebagai tempat yang ditempati oleh roh-roh orang-orang yang telah meninggal tersebut. Pada awalnya alamlah yang menjadi obyek pemujaan, tetapi seiring dengan berkembangnya kehidupan secara sosial dan ekonomi, obyek pemujaannya berubah menjadi roh-roh individu (tertentu), dewa-dewa lokal dan lain-lain yang memancing fondasi dibangunnya kuil-kuil pemujaan (Inumaru, 1991). 20

13 Sejak masuknya ajaran Konfusianisme dan Budha yang berasal dari India, masyarakat Jepang mulai mengenal ajaran atau paham Shinto. Melalui ajaran Shinto ini, masyarakat Jepang mulai mengenal pola pikir mengenai keselarasan manusia dengan alam. Masyarakat kota Kyoto periode Nara pun merupakan penganut dari konsep pola pikir tersebut. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya kuil-kuil pemujaan yang dibangun di lokasi gunung-gunung yang misterius atau susah dicapai yang di dalamnya terdapat patung Budha dan banyaknya ukiran-ukiran patung berbentuk hewan yang dipercaya sebagai sosok yang mewakili wujud dewa (Inumaru, 1991, 46). 21

Bab 3 Analisis Data. terdapat suatu kepercayaan mengenai empat dewa yang menjaga tiap-tiap arah mata

Bab 3 Analisis Data. terdapat suatu kepercayaan mengenai empat dewa yang menjaga tiap-tiap arah mata Bab 3 Analisis Data Seperti yang telah disebutkan dalam Bab 2, pada masa Periode Nara (710-794), terdapat suatu kepercayaan mengenai empat dewa yang menjaga tiap-tiap arah mata angin kota Kyoto yang disebut

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Abstraksi. Kata kunci : Konsep Pola Pikir

Abstraksi. Kata kunci : Konsep Pola Pikir Abstraksi Konsep pola pikir yang terdapat dalam budaya masyarakat Jepang mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri dalam struktur budayanya. Seperti pada halnya konsep pola pikir Fengshui yang mempengaruhi

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan digunakan adalah konsep dalam bahasa Jepang, konsep kanji, teori pembentukkan kanji (rikusho) dan nikuzuki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan Bab 5 Ringkasan Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan dan menunjukkan keterkaitan dengan karya sastra yang terbit sebelumnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO 4.1 Dialek Osaka Pada Komik Yozakura Quartet Jilid ke-1 Dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama, terdapat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan merupakan bentuk dari konfiks ke-an dan susastra. Menurut Teeuw (Rokhmansyah, Alfian. 2014 :

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori yang berkaitan dengan analisis data. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori semantik. 2.1 Konsep

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Merupakan karya ilmiah yang saya susun di bawah bimbingan bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A., selaku Pembimbing I dan bapak Dr. Ari Artadi selaku Pembimbing II, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,

Lebih terperinci

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI SKRIPSI MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI PUTU TRISNA WINDASARI 1101705037 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PENGARUH SHINTO PADA ZAMAN MEIJI TERHADAP SISTEM POLITIK, BUDAYA DAN PENDIDIKAN

PENGARUH SHINTO PADA ZAMAN MEIJI TERHADAP SISTEM POLITIK, BUDAYA DAN PENDIDIKAN PENGARUH SHINTO PADA ZAMAN MEIJI TERHADAP SISTEM POLITIK, BUDAYA DAN PENDIDIKAN Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra NIDA KUDSIAH 2013110165 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGANCERITA RAKYAT INDONESIA DANAU TOBA DENGAN CERITA RAKYAT JEPANG UO NYOUBOU SKRIPSI OLEH MIFTA HARDIKA RAHMA PUTRI ( )

STUDI PERBANDINGANCERITA RAKYAT INDONESIA DANAU TOBA DENGAN CERITA RAKYAT JEPANG UO NYOUBOU SKRIPSI OLEH MIFTA HARDIKA RAHMA PUTRI ( ) STUDI PERBANDINGANCERITA RAKYAT INDONESIA DANAU TOBA DENGAN CERITA RAKYAT JEPANG UO NYOUBOU SKRIPSI OLEH MIFTA HARDIKA RAHMA PUTRI (0911120030) PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 SKRIPSI OLEH: AHMAD ALFIAN NIM 105110213111001 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kebahasaan yang sering dihadapi dalam pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa yang dipelajari).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bagi pembelajar yang berasal dari negara yang tidak mempelajari kanji ( 非漢字圏 )seperti orang Indonesia, kanji merupakan salah satu huruf yang dirasa sulit, karena jumlahnya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: psikologi sastra, Nymphomania, perilaku menyimpang.

ABSTRAK. Kata kunci: psikologi sastra, Nymphomania, perilaku menyimpang. ABSTRAK Penelitian ini berjudul Nymphomania pada tokoh Yuriko Hirata dalam Novel Grotesque Karya Natsuo Kirino. Penelitian ini bertujuan untuk memahami penyebab dan perilaku Nymphomania tokoh Yuriko Hirata

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Sakakura (1992: 317) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat dipakai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Perkembangan

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI OLEH HELDA DEWI ARINDAH NIM 105110200111005 PROGRAM STUDI S1 SASTRA

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Nitobe (1998) mengemukakan pengertian Bushido sebagai berikut :

Bab 2. Landasan Teori. Nitobe (1998) mengemukakan pengertian Bushido sebagai berikut : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Bushido Menurut Nitobe Nitobe (1998) mengemukakan pengertian Bushido sebagai berikut : 武士道は文字通り武人あるいは騎士の道であり 武士がその職分を尽くす ときでも 日常生活の言行においても 守らなければならない道であって いいかえれば 武士の掟であり

Lebih terperinci

PERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA

PERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA PERSEPSI REMAJA USIA 12-15 TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra M. ARRUM ARROISI

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat

Lebih terperinci

PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI

PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI OLEH: SATRIO PRIBADI NIM 105110209111012 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat.

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Kelas Kata Seperti halnya bahasa lain, dalam bahasa Jepang juga terdapat kelas kata. Setiap kelas kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat. Menurut

Lebih terperinci

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra SKRIPSI LARAS BUDIARTI 2014110903 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

LATAR SOSIAL YANG MEMPENGARUHI TOKOH GENIN DALAM CERPEN RASHOMON KARYA AKUTAGAWA RYONOUSUKE

LATAR SOSIAL YANG MEMPENGARUHI TOKOH GENIN DALAM CERPEN RASHOMON KARYA AKUTAGAWA RYONOUSUKE LATAR SOSIAL YANG MEMPENGARUHI TOKOH GENIN DALAM CERPEN RASHOMON KARYA AKUTAGAWA RYONOUSUKE SKRIPSI OLEH ANIK SETIYO NINGRUM NIM 105110213111003 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data.

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data. Bab 2 Landasan Teori Teori yang akan digunakan untuk mendasari penulisan analisi dalam bab ini adalah pengertian kanji, teori pembentukan kanji Rikusho ( 六書 ), teori ukanmuri, teori semantik, teori semiotika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI i ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI Nurida Ekarini 2012110088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian ke-budaya-an dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian ke-budaya-an dapat 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Budaya Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian ke-budaya-an dapat diartikan:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Kepercayaan Masyarakat Jepang Dewasa Ini. Pengertian agama bagi orang Jepang berbeda dengan orang Indonesia. Pengertian agama bagi orang Indonesia lebih mengarah kepada

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI. Oleh ALFA RODHY E.S NIM

PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI. Oleh ALFA RODHY E.S NIM PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI Oleh ALFA RODHY E.S NIM 0911120061 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LAILA TURROHMAH

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG

PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA 2012110024 FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016 i HALAMAN PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat pengantar untuk berhubungan ataupun berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa adalah sistem

Lebih terperinci

GAMBARAN KEHIDUPAN SAMURAI PASCA KERUNTUHAN PEMERINTAHAN SHOGUN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA OTOMO KEISHI SKRIPSI

GAMBARAN KEHIDUPAN SAMURAI PASCA KERUNTUHAN PEMERINTAHAN SHOGUN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA OTOMO KEISHI SKRIPSI GAMBARAN KEHIDUPAN SAMURAI PASCA KERUNTUHAN PEMERINTAHAN SHOGUN DALAM FILM RUROUNI KENSHIN KARYA SUTRADARA OTOMO KEISHI SKRIPSI OLEH HARINA TITISANTI 0911120117 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA

Lebih terperinci

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

PDF created with FinePrint pdffactory trial version  YUK BELAJAR NIHONGO 1 YUK BELAJAR NIHONGO PENGANTAR Saat ini sedang bekerja di sebuah perusahaan Jepang? Atau barangkali sedang kuliah jurusan Bahasa Jepang, atau suatu saat anda ingin pergi ke Jepang baik untuk belajar atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE OLEH NINA JULIANA HELMI 0701705035 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA 2011

Lebih terperinci

RINGKASAN TONARI NO TOTORO

RINGKASAN TONARI NO TOTORO RINGKASAN TONARI NO TOTORO Awal mulanya cerita ini pada bulan Mei keluarga Kusakabe yang pindah, dari kota ke sebuah desa. Ayah, dan dua orang anak perempuan kakak beradik. Satsuki yang sudah sekolah dan

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Teori Pragmatik Pragmatik merupakan suatu cabang dari linguistik yang menjadi objek bahasa dalam penggunaannya, seperti komunikasi lisan maupun tertulis. Menurut Leech (1999:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci