Arrhenoblastoma Soekimin, Reno Keumalazia Kamarlis
|
|
- Vera Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Arrhenoblastoma Soekimin, Reno Keumalazia Kamarlis Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara anak perempuan berusia 14 tahun dengan keluhan perut yang membesar. Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan histopatologi. Gambaran histopatologi menunjukkan sel-sel yang berbentuk bulat dan oval, tersusun membentuk gambaran seperti kelenjar dengan inti besar, kromatin kasar, eosinofilik, sitoplasma sedikit, basofilik. Pada beberapa tempat tampak sel-sel Sertoli dan sel Leydig yang terletak diantara tubulus. Setempat tampak gambaran mikrofolikular, retikular dan perivascular mantle. Pembuluh darah relatif banyak disertai perdarahan-perdarahan dan massa nekrotik. Kata kunci: arrhenoblastoma, sel sertoli, sel leydig, perivascular mantle Abstract: It reported a girl with arrhenoblastoma of ovary, aged 14 years old with a chief complain of stomach enlargement. Diagnose was made by histopathologic examination. Histopathologic features showed round and oval cells makes glandular formation with big nucleus, coarse chromatin, eosinophilic, scanty cytoplasm, basophilic. In the other side showed Sertoli cells and Leydig cells between the tubules. There are showed microfolicullar, reticular form and perivascular mantle. Blood vessel relative dominant and some hemorrhage and necrotic areas was found. Keywords: arrhenoblastoma, sertoli cells, leydig cells, perivascular mantle PENDAHULUAN Neoplasma stroma gonad merupakan 5% dari neoplasma ovarium. Neoplasma ini terdiri dari berbagai campuran sel granulosa, sel teka, stroma fibroblas dan sel-sel yang menyerupai sel Sertoli dan sel Leydig testis. 1 Tumor ini digolongkan pada sex-cord stromal tumors yang berasal dari sel-sel mesenkim embrional gonad. Tumor berpotensi menjadi ganas, mempunyai fungsi endokrin dan dapat menyebabkan feminisasi (tumor sel granulosa dan tumor sel teka) atau virilisasi (arrhenoblastoma, tumor adrenal, dan tumor sel hilus). 2 Secara keseluruhan, insiden arrhenoblastoma sekitar 0,2% dari seluruh neoplasma ovarium dan terjadi rata-rata pada usia 25 tahun. Sebagian dari penderita menunjukkan gambaran hirsutisme atau virilisasi, walaupun kadang-kadang masih dapat ditemui manifestasi hormon estrogen. Pada penderita yang tidak disertai dengan manifestasi endokrin dapat memberikan gejala-gejala berupa adanya massa pada pelvis atau abdomen. Beberapa tumor ditemukan adanya peningkatan kadar serum alfa protein. 3 Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang arrhenoblastoma dan melaporkan kasus ini mengingat tumor ini sangat jarang dijumpai. LAPORAN KASUS Seorang wanita, nama nona UD, usia 14 tahun, virgin, suku Jawa datang dengan keluhan perut membesar sejak kurang lebih empat bulan. Dilakukan tindakan oovorektomi dan hasil operasi dikirimkan ke departemen Patologi Anatomi untuk pemeriksaan histopatologi. Makroskopis Diterima satu buah jaringan ovarium dan omentum. Ovarium dengan ukuran 14x12x7 cm, berwarna abu-abu. Pada pemotongan Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret
2 Soekimin dkk. Arrhenoblastoma lamelar tampak massa lunak berwarna kuning dan merah kehitaman. Omentum berwarna kuning kecoklatan dengan ukuran 1,5x1x1 cm. Jaringan dipotong dan diambil secara random. Mikroskopis Sediaan dari ovarium Sediaan jaringan terdiri dari sel-sel yang berbentuk bulat dan oval, tersusun membentuk gambaran seperti kelenjar. Inti besar, kromatin kasar, eosinofilik, sitoplasma sedikit, basofilik. Pada beberapa tempat tampak sel-sel Sertoli dengan inti yang berbentuk segitiga dan sel Leydig yang terletak diantara tubulus. Setempat tampak gambaran mikrofolikular dan retikular. Diantara kelompokan sel-sel dijumpai pembuluh darah yang mengalami dilatasi, kongesti dan adanya angioinvasi serta ditemui perivascular mantle. Pembuluh darah relatif banyak disertai perdarahan-perdarahan dan massa nekrotik serta sel-sel lemak dengan inti yang terdorong ke tepi. Gambar 2. Sel Sertoli yang berbentuk segitiga Gambar 3. Sel Leydig yang terletak diantara gambaran tubulus Sediaan dari omentum Sediaan jaringan terdiri dari sel-sel lemak dengan inti yang terdorong ke tepi. Di antara sel-sel tampak dijumpai kelompokan sel-sel ganas dengan inti yang besar, tepi tidak rata, kromatin kasar, eosinofilik, dan sitoplasma yang sedikit, basofilik. Suatu intermediate-differentiated arrhenoblastoma (Sertoli-Leydig cells tumor) dengan metastasis ke omentum. Gambar 4. Gambaran mikrofolikular dan retikular Gambar 1. Kelompokan sel-sel yang membentuk struktur kelenjar Gambar 5. Sel-sel tumor yang mengelilingi lumen pembuluh darah (perivascular mantle ) 80 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret 2009
3 Laporan Kasus Diskusi Arrhenoblastoma atau Sertoli-Leydig cell tumours (SLCTs) dan androblastoma. 1,2,3,4,5 Merupakan neoplasma pada ovarium yang terdiri dari murni sel Sertoli atau variasinya, dapat menyerupai sel-sel epitelial, sel fibroblas dan sel Leydig dalam berbagai tingkatan diferensiasinya. 1,2,3,4,5 Secara gambaran histologik, tumor dapat menunjukkan gambaran well-, moderately- dan poorly differentiated. Sel tumor dapat terdiri dari primitive gonadal stroma dan kadang-kadang terdiri dari komponen heterologous. 1,4,5,6,7 Menurut Meyer, secara embriologi perkembangan sel-sel primitif yang menyerupai sel-sel testis berasal dari masa perkembangan saat embriogenesis. Sel-sel berasal dari bagian medula ovarium di dekat hilus. Dengan menggunakan mikroskop elektron, dijumpai sel Sertoli dan sel Leydig yang menyerupai sel granulosa seperti lazimnya pada laki-laki. Kedua jenis sel menunjukkan kromatin seks wanita. Hal ini menunjukkan bahwa tumor ini berkembang dari stromal ovarium saat proses differensiasi. 8 Secara genetik, dari enam kasus yang dijumpai, menunjukkan adanya loss of heterozygosity pada 10 polymorphic DNA marker. Trisomi 8 dapat dijumpai pada abnormalitas kariotipik pada arrhenoblastoma yang mengalami metastasis. 4 Insiden arrhenoblastoma meliputi 0,2% (< 0,5%) dari seluruh tumor ovarium dan dapat dijumpai pada wanita usia 2-75 tahun dan rata-rata pada usia tahun. 4 Sangat jarang dijumpai setelah menopause dan kadang-kadang dapat dijumpai pada saat hamil. 8 Kurang dari 5% dapat bersifat bilateral. 1 Secara patologi, jaringan tumor menghasilkan progesteron dan pregnenolon yang menyebabkan terjadinya sintesa dari berbagai hormon (androstenedion, 17- hidroksiprogesteron dan testosteron) tetapi hasil akhir dari proses aromatik pada tumor ini tidak menghasilkan estrogen. Beberapa dari arrhenoblastoma tidak menunjukkan gangguan efek endokrin karena masih disekresinya estrogen dan progesteron dalam level yang optimal. Keadaan ini sering dijumpai bila terjadi tumor yang murni berasal dari sel Sertoli. 8 Klasifikasi Neoplasma Ovarium Tumor type Frequency Age Gross Appearance (%) (Yrs) Tumors of celomic (surfac) epithelium Serous tumors 75 Benign serous cystadenoma Solid or cystic, maybe Serous tumor of low malignant potential large; often bilateral Serous cystadenocarcinoma Mucinous tumors Large solid cyst Benign mucinous cystadenoma Mucinous tumor of low malignant potential Mucinous cystadenocarcinoma Endometrioid tumors Large solid cyst Endometrioid tumor of low malignant potential (rare) Carcinoma Clear cell carcinoma Usually unilateral, solid or cystic Brenner tumor Usually small & solid, small cystic areas Benign Proliferative (rare) Malignant (very rare) Undifferentiated carcinoma Bilateral, necrotic, hemorrhagic Germ cell tumors 20 Teratoma Cystic, large, bilateral Benign (dermoid cyst) > 20 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret
4 Soekimin dkk. Arrhenoblastoma Immature (rare) < 20 Dysgerminoma Solid, bilateral Yolk sac carcinoma rare 1-30 Solid with necrosis Embryonal carcinoma rare - Solid with necrosis associated with teratoma Choriocarcinoma rare associated with teratoma Gonadal stromal tumors Granulosa-thece cell 2 >50 Solid, often hemorrhagic, hormonal Fibrothecoma 3 > 50 Solid, ascites (+/-) Sertoli-Leydig cell rare Solid wiyh necrosis Mixed germ cell and stromal rare dysgenetic gonadoblastoma) Metastatic neoplasms common >40 Often bilateral 1 Gambaran klinik arrhenoblastoma lebih dari 50% menunjukkan gejala-gejala yang berhubungan dengan efek androgen. Sebagai gejala awal terjadi defeminisasi yang diikuti oleh maskulinisasi. Keadaan yang paling banyak dijumpai adalah virilisasi, amenorea, atrofi payudara, perubahan suara, klitoromegali dan berkurangnya lemak pada bagian tubuh yang menjadi ciri-ciri wanita. Beberapa penderita mengalami perdarahan uterus abnormal dan pada sepertiga penderita dijumpai adanya massa pada ovarium. Jika tumor bersifat ganas bersifat sangat progresif. 1,2,5 Kira-kira 10% dapat menyebabkan ruptur ovarium dan sekitar 4% dapat menyebabkan asites. 4 Urinary 17- ketosteroid sering dijumpai normal walau dalam beberapa kasus dapat meningkat. Pada pemeriksaan radiologi dapat dijumpai gambaran massa yang berbentuk kistik dan atau solid secara ultrasonografi, CT Scan atau MRI. 4 Secara histopatologi, sesuai dengan komposisinya, arrhenoblastoma terdiri dari campuran sel Sertoli dan sel Leydig. Tumor sel Sertoli murni dapat dijumpai tetapi tumor sel Leydig biasanya disertai dengan tumor sel lipid. Secara makroskopis, lebih dari 97% massa bersifat unilateral, solid, kistik atau campuran dari keduanya. Massa dapat tidak teraba atau dapat mencapai ukuran 35 cm (rata-rata cm). Jika poorly differentiated biasanya berukuran besar. Tumor solid dapat berwarna kuning pucat, merah muda atau abu-abu dengan permukaan yang halus. Dapat dijumpai daerah yang mengalami nekrosis dan perdarahan dan kadang-kadang dapat menyebabkan torsi serta infark. 3,4 Jika massa kistik, biasanya tumor mengandung elemen heterologous mucinous dan komponen retiform. Komponen heterologous yang didominasi dengan musinus dapat menstimulir menjadi bentuk kistik. Tumor yang mengandung komponen retiform sering mempunyai konsistensi lunak, spongy atau dapat bersifat kistik yang besar, adanya oedematous intraluminal polypoid menstimulir terbentuknya tumor serosa papilari. 3 Secara mikroskopis, arrhenoblastoma terbagi menjadi beberapa subtipe. Pada prinsipnya adanya diferensiasi dari komponen sel Sertoli dan sel Leydig dan sering dijumpai gambaran epiteloid, mikrofolikular, gambaran cord-like dan reticulated. 3,5 Well-differentiated arrhenoblastoma (Meyer tipe I) (11%) Terdiri dari struktur yang berbentuk tubulus yang dibatasi oleh sel-sel yang menyerupai sel-sel Sertoli dan dipisahkan oleh beberapa sel-sel yang menyerupai sel-sel Leydig. Gambaran tubulus yang padat menunjukkan trabekula-trabekula dan kadangkadang mengalami dilatasi serta dapat dijumpai jaringan kolagen. Sel-sel Leydig dapat dijumpai dalam bentuk solid atau berkelompok diantara tubulus-tubulus yang dikelililngi oleh stroma yang mengalami hialinisasi. Epitel pelapis tubulus terdiri dari sel torak tinggi atau epitel kuboid dikelilingi oleh sitoplasma yang kadang-kadang mengandung lemak dan bersifat oksifilik. Diagnosis diferential well-differentiated meliputi: a. Endometrioid atau clear cell carcinoma b. Tubular Krukenberg tumors c. Struma ovarii 82 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret 2009
5 Laporan Kasus Intermediate (Meyer tipe II) (54%) Jenis intermediate dibedakan dari poorly differentiated berdasarkan sedikitnya tiga parameter, yaitu sel Sertoli dapat membentuk beberapa arsitektur misalnya sel-sel yang tersusun membentuk cord, terbentuknya mikrofolikular yang menyerupai tiroid, adanya gambaran retikuler seperti yang lazim dijumpai pada germ cell tumor dan gambaran solid nest. Gambaran inti biasa menunjukkan atipia ringan. Sel Leydig dapat dijumpai diantara sel-sel Sertoli dan mengarahkan untuk tegaknya diagnosa arrhenoblastoma. Sel Leydig dapat bersifat eosinofilik atau lipid rich (vacuolated). Sebagai diagnosis diferential adalah well-differentiated arrhenoblastoma. Poorly differentiated (Sarcomatoid, Undiferentiated, Meyer tipe III) (13%) Massa yang terbentuk dari sel-sel yang berbentuk spindel sehingga memberikan gambaran sarkomatoid. Biasanya menyerang kelompok usia yang lebih muda dan ditandai dengan tidak dijumpai tubulus, inti sel yang besar menyerupai gambaran stromal ganad primitif. Diagnosis diferential tipe ini adalah tumor yang menunjukkan pertumbuhan dari mesenkimal misalnya fibroma dan fibrosarkoma. Pure Sertoli cell tumor (tubular androblastoma) Pada prinsipnya hampir menyerupai welldifferentiated Sertoli-Leydig cells tumor tetapi dijumpai sel-sel Leydig dan elemen stromal primitivf. Lipid yang banyak dapat ditemui pada sitoplasma. Gambaran mikroskopik dapat berupa tubular atau folliculoma lipidique. Dapat juga dijumpai gambaran yang menyerupai amiloid dan sitoplasma yang mengandung kristal. Beberapa tumor sel Sertoli terdiri dari sitoplasma yang oksifilik. Sertoli-Leydig Cells Tumor dengan elemen heterologous (Teratoid androblastoma) Tumor ini dijumpai pada wanita usia tahun dan secara umum penderita menunjukkan androgenic symptoms. Dijumpai adanya jaringan lain seperti epitel musinus dari gastrointestinal (sel-sel Goblet), hati, otot skeletal atau kartilago. Jumlah epitelial tergantung dari variasi endokrin dan tumor memberikan gambaran karsinoid. Retiform Tumor ini dapat dijumpai pada wanita dari usia beberapa bulan sampai usia dua puluh tahunan. Pada jenis ini, element Sertoli- Leydig cells tumor dijumpai bersamaan dengan pembentukan rete ovarium atau rete testis sehingga memberikan gambaran irreguler yang dibatasi oleh epitel kuboid, berbentuk papil-papil yang mengalami hialinisasi dan stroma yang edematous. Kadang-kadang gambaran retiform lebih mendominasi daripada komponen sel Sertoli- Leydig. Sebagai diagnosis diferential adalah papillary mesothelioma dan yolk sac carcinoma. 5,8 Pada pemeriksaan imunohistokimia dapat dijumpai sel-sel Sertoli dan sel Leydig. Daerah yang terdiri dari sel Sertoli dapat diwarnai dengan keratin, tetapi tidak dengan EMA, PLAP, CEA, CA 19-9, CA 125 atau protein S-100. Hal ini berguna dalam menegakkan diagnosa diferensial antara arrhenoblastoma tipe elemen heterologous dan karsinosarkoma. 8 Prognosis tergantung dari stadium dan derajat diferensiasi tumor. Dari seluruh kasus, 18% well-differentiated menunjukkan gambaran jinak, 11% menunjukkan intermediate differentiation, 59% poorly differentiation dan 19% menunjukkan malignan pada elemen heterologous. Tindakan konservatif diindikasikan pada penderita yang masih muda dan tumor masih terbatas pada ovarium. 4,8 Gambar 6. Well-differentiated (Meyer s type I) Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret
6 Soekimin dkk. Arrhenoblastoma Gambar 7. Poorly differentiated (Meyer s type III) Gambar 8. Intermediate (Meyer s type II) Gambar 9. Heterologous elements, welldifferentiated mucin-secreting glands KESIMPULAN Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran yang sesuai dan menyokong teori tentang arrhenoblastoma. Secara makroskopik, ovarium (massa tumor) berwarna abu-abu. Pada pemotongan lamelar dijumpai massa lunak berwarna kuning dan merah kehitaman yang merupakan daerah yang mengalami nekrotik dan perdarahan. Secara mikroskopik pada ovarium, dijumpai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang berbentuk bulat dan oval, tersusun membentuk gambaran seperti kelenjar. Inti tampak besar, kromatin kasar, eosinofilik dan sitoplasma sedikit, basofilik. Selain itu dijumpai sel-sel Sertoli dengan inti yang berbentuk segitiga dan sel Leydig yang terletak diantara tubulus. Pada beberapa tempat dapat diantara kelompokan sel-sel dijumpai pembuluh darah yang relatif banyak, mengalami dilatasi, kongesti, angioinvasi juga perdarahan-perdarahan interstitial dan daerah nekrotik serta sel-sel lemak. Setempat tampak gambaran mikrofolikular dan retikular. Pada omentum, dijumpai kelompokan sel-sel ganas dengan inti yang besar, tepi tidak rata, kromatin kasar, eosinofilik dan sitoplasma yang sedikit, basofilik diantara sel-sel lemak. Keadaan ini mendukung untuk suatu kesimpulan intermediate-differentiated arrhenoblastoma (Sertoli-Leydig cells tumor) yang telah metastasis ke omentum. Gambar 8. dan 9 Retiform variant, the retiform areas are represented by the micropapillary foci DAFTAR PUSTAKA 1. Chandrasoma, et all, Consice Pathology, 3 rd edition, McGraw-Hill International Edition, 2001, p Prawiroharjo, Sarwono, Ilmu Kandungan, YBP-SP, 1991, hal Mills Stacev et all, Stenberg s Diagnostic Surgical Pathology, volume IIB, 4 th edition, Lippincott Williams & Wilkins 2004, p Tavasolli, Devilee, Pathology and Genetic of Tumours of the Breast and Female Genital Organs/WHO Classification of Tumours, IARC Press, 2003, p Crum, Kenneth R. Lee, Diagnostic Gynecologic and Obstetric Pathology, Elsevier Saunders, 2006, p Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret 2009
7 Laporan Kasus 6. Kissane, John M, Anderson s Pathology, volume II, 9 th edition, Mosby, 1990, p Novak et all, Gynecologic and Obstetric Pathology, 5 th edition, W.B. Saunder Company, 1962, p Juan Rosai, Ackerman s Surgical Pathology, 2 nd edition, Mosby, 1996, p Robbins et all, Basic Pathology, 7 th edition, Saunders, 2003, p Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret
ENDOMETRIOID ADENOKARSINOMA OVARII SINISTRA BERDIFERENSIASI BURUK DENGAN INVASI KE UTERUS
Laporan Kasus ENDOMETRIOID ADENOKARSINOMA OVARII SINISTRA BERDIFERENSIASI BURUK DENGAN INVASI KE UTERUS Arlene Elizabeth P, AAAN Susraini Bagian/SMF Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP
Lebih terperinciARVEOLAR SOFT PART SARCOMA
ARVEOLAR SOFT PART SARCOMA OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 PENDAHULUAN Alveolar soft part sarcoma merupakan neoplasma ganas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tumor ovarium adalah neoplasma yang berasal dari jaringan ovarium. Tumor ovarium
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TUMOR OVARIUM Tumor ovarium adalah neoplasma yang berasal dari jaringan ovarium. Tumor ovarium berdasarkan konsistensinya bisa bersifat solid atau kistik. Tumor ovarium berdasarkan
Lebih terperinciTESIS REZA ADITYA DIGAMBIRO Pembimbing : Prof Dr. Gani W Tambunan, SpPA (K) Dr. H Delyuzar M.Ked(PA), SpPA (K)
PROFIL PENDERITA TUMOR GANAS PADA TESTIS YANG DIDIAGNOSA SECARA HISTOPATOLOGI DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAN INSTALASI PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain penelitian crosssectional atau uji potong lintang untuk mengetahui hal-hal mengenai tumor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kanker ovarium adalah kanker ginekologi yang dijumpai hampir 30% dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada perempuan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Histologi Ovarium Sistem reproduksi wanita terdiri atas dua ovarium, dua tuba uterina, uterus, vagina, dan genitalia eksterna. Ovarium merupakan suatu badan berbentuk buah
Lebih terperinciMIXED GERM CELL - SEX CORD-STROMAL TUMORS
MIXED GERM CELL - SEX CORD-STROMAL TUMORS Poppy M. Lintong Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: magdaplin@yahoo.com Abstract: The term mixed germ cell sex-cord-stromal
Lebih terperinciLampiran 1: Data Rekam Medik Paien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode Januari Desember 2011
Lampiran 1: Data Rekam Medik Paien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2011- Desember 2011 No Umur Paritas Keluhan Utama Jenis Kanker Ovarium Stadium Klinik Terapi 1 49
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. 4.1 Pengambilan Data
28 BAB 4 HASIL 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari Arsip Departemen Patologi Anatomi FKUI/RSUPN-CM Jakarta berupa data sekunder tumor ovarium primer tahun 1997-2006. Data tersebut diambil untuk menjawab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumor ovarium merupakan bentuk neoplasma yang paling sering ditemukan pada wanita. Sekitar 80% merupakan tumor jinak dan sisanya adalah tumor ganas ovarium (Crum,
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011
ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011 Adindha, 2012; Pembimbing I : Laella K. Liana, dr., Sp. PA., M. Kes. Pembimbing II : Rimonta
Lebih terperinciTumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Tumor jinak pelvik Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Massa pelvik merupakan kelainan tumor pada organ pelvic yang dapat bersifat jinak maupun ganas Tumor jinak pelvik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Benjolan pada payudara biasanya didefinisikan. sebagai massa yang teraba pada payudara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benjolan pada payudara biasanya didefinisikan sebagai massa yang teraba pada payudara. Penyakit pada payudara biasanya ditunjukkan dengan adanya massa pada payudara.
Lebih terperinciArdina Miastuti
Ardina Miastuti 1510221045 Ca endometrium merupakan urutan ketujuh penyebab kematian dari keganasan pada wanita. ± 2 3% wanita akan mengalami ca endometrium selama hidupnya. Sekitar 75% dijumpai pada stadium
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembesaran kelenjar (nodul) tiroid atau struma, sering dihadapi dengan sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan yang begitu berarti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Osteosarkoma adalah keganasan pada tulang yang sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa. Ketepatan diagnosis pada keganasan tulang sangat penting karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti (Kumar et al.,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Neoplasma adalah massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus berlanjut
Lebih terperinciACINIC CELL CARCINOMA
ACINIC CELL CARCINOMA OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 PENDAHULUAN Kelenjar ludah parotis merupakan salah satu kelenjar liur
Lebih terperinciOvarian Cysts: A Review
Ovarian Cysts: A Review Cheryl Horlen, BCPS University of the Incarnate Word Feik School San Antonio, Texas 7/20/2010 US Pharm. 2010;35(7):HS-5-HS-8 Kista ovarium adalah penyebab umum dari prosedur bedah
Lebih terperinciKARSINOMA PAPILER PADA PAYUDARA
KARSINOMA PAPILER PADA PAYUDARA OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PENDAHULUAN Karsinoma papiler merupakan salah satu jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ovarium merupakan kelenjar kelamin (gonad) atau kelenjar seks wanita. Ovarium berbentuk seperti buah almond, berukuran panjang 2,5 sampai 5 cm, lebar 1,5 sampai 3 cm
Lebih terperinciFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU April 2014 HUBUNGAN TUMOR MARKER CA-125 DENGAN SIFAT DAN TIPE SEL TUMOR OVARIUM DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
HUBUNGAN TUMOR MARKER CA-125 DENGAN SIFAT DAN TIPE SEL TUMOR OVARIUM DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU Tryanda Ferdyansyah 1, Amru Sofian 2, Fatmawati 3 1 Penulis untuk korespondensi: Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciFIBROSARCOMA PADA PAYUDARA
FIBROSARCOMA PADA PAYUDARA OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 PENDAHULUAN Fibrosarcoma merupakan salah satu neoplasma ganas
Lebih terperinciTERDAPAT PERBEDAAN EKSPRESI HER-2/NEU PADA KANKER OVARIUM DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DAN BURUK. dr. I Gede Mega Putra, Sp.OG(K)
TERDAPAT PERBEDAAN EKSPRESI HER-2/NEU PADA KANKER OVARIUM DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DAN BURUK dr. I Gede Mega Putra, Sp.OG(K) BAGIAN/SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : KBK301 Blok : NEOPLASMA (Blok 9) Bobot : 4 SKS Semester : III Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: -
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker Ovarium merupakan penyebab utama kematian dari kanker ginekologi. Selama tahun 2012 terdapat 239.000 kasus baru di seluruh dunia dengan insiden yang bervariasi
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN
ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013-2014 Deryant Imagodei Noron, 2016. Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara,dr.,Sp.OG Pembimbing II : Dani, dr.,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Di United States, sekitar 14 juta laki-laki memiliki keluhan BPH.
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) Di United States, sekitar 14 juta laki-laki memiliki keluhan BPH. Insidensnya akan meningkat sesuai dengan pertambahan usia, hanya beberapa
Lebih terperinciABSTRAK. Insidensi Fibroadenoma di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Siti Fitria Dewi, Pembimbing : Sri Nadya J. Saanin.,dr,Mkes.
ABSTRAK Insidensi Fibroadenoma di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 2005 2006 Siti Fitria Dewi, 2008. Pembimbing : Sri Nadya J. Saanin.,dr,Mkes. Tumor jinak payudara sering terjadi pada wanita paling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus atau lobulus. 1 Di Indonesia kanker payudara berada di urutan kedua sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tumor dengan bentuk dan susunan serabut-serabut yang bervariasi, dan oleh Mallory
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fibrosarkoma atau fibroblastic sarcoma 1,2,3 atau malignant mesenchymal tumor 1,4 adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel mesenkim, yang terdiri dari sel-sel
Lebih terperinciTESIS TERDAPAT PERBEDAAN EKSPRESI HER-2/NEU PADA KANKER OVARIUM DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DAN BURUK
TESIS TERDAPAT PERBEDAAN EKSPRESI HER-2/NEU PADA KANKER OVARIUM DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DAN BURUK MERRY TAOLIN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014 TESIS TERDAPAT PERBEDAAN EKSPRESI
Lebih terperinciNEOPLASIA-1. Definisi, tata nama (nomenklatur) & karakteristik
NEOPLASIA-1 Definisi, tata nama (nomenklatur) & karakteristik 1. DEFINISI Neoplasia = pertumbuhan baru Willis (onkolog Inggris): massa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan penyebab kematian ketujuh pada wanita di dunia. Diperkirakan terdapat 239.000 kasus baru kanker ovarium dan 152.000 kasus meninggal dunia
Lebih terperinci4 Universitas Indonesia
1. BAB II 2. TINJAUAN PUSTAKA 3. 4. 2.1 Epidemiologi Kanker ovarium menempati urutan ketiga sebagai keganasan terbanyak di saluran genital wanita. Kanker ovarium sulit dideteksi pada stadium awal sehingga
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013 Bram Adhitama, 2014 Pembimbing I : July Ivone, dr, MKK.MPd.Ked Pembimbing II : Cherry Azaria,dr.
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG A. Definisi Ca ovarium adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel cepat disertai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh dunia. Berbeda dengan negara maju dengan insiden kanker payudara yang stagnan atau malah semakin menurun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fibroadenoma mammae atau sering disingkat dengan FAM adalah tumor jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan berkonsistensi padat kenyal
Lebih terperinciPERBEDAAN RERATA KADAR VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) PADA KANKER OVARIUM EPITELIAL DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DENGAN SEDANG-BURUK
PERBEDAAN RERATA KADAR VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) PADA KANKER OVARIUM EPITELIAL DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DENGAN SEDANG-BURUK TESIS Universitas Andalas Oleh: Reno Muhatiah 1250305210 Pembimbing:
Lebih terperinciABSTRAK. Vecky, 2010 Pembimbing I : dr. L. K. Liana, Sp.PA., M.Kes Pembimbing II : dr. Evi Yuniawati, MKM
ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA PROSTAT DITINJAU DARI USIA, GEJALA KLINIK, KADAR PSA, DIAGNOSIS AWAL DAN GRADING HISTOPATOLOGIS DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2003-31 MEI 2010 Vecky, 2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks uteri merupakan salah satu masalah penting pada wanita di dunia. Karsinoma serviks uteri adalah keganasan kedua yang paling sering terjadi dan merupakan
Lebih terperinciPenyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:
ASKEP CA OVARIUM A. Pengertian Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar
Lebih terperinciKARSINOMA ADENOSKUAMOSA ENDOMETRIUM
KARSINOMA ADENOSKUAMOSA ENDOMETRIUM Lily Loho Bagian Patologi Antomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi e-mail: lily_loho@yahoo.com Abstract: Adenocarcinoma of the endometrium frequently contains
Lebih terperinciKarakteristik Pasien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun
Karakteristik Pasien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2009-2013 Resti Arania 1, Indri Windarti 2 1 Instalasi Patologi Anatomi, Rumah Sakit H. Abdul Moeloek, Bandar
Lebih terperinciGASTROINTESTINAL STROMAL TUMOR
GASTROINTESTINAL STROMAL TUMOR OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PENDAHULUAN Gastrointestinal Stromal Tumor ( GIST ) merupakan
Lebih terperinciBAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA. pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh.
BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA Sarcoma adalah suatu tipe kanker yang jarang terjadi dimana penyakit ini berkembang pada struktur pendukung tubuh. Ada 2 jenis dari sarcoma,
Lebih terperinciGambaran jenis kanker ovarium di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode Januari Desember 2015
Jurnal e-clinic (ecl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 26 Gambaran jenis kanker ovarium di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode Januari 23 - Desember 25 Imanuel T. Gea 2 Maria F. Loho 3 Freddy W.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prognosis Kanker Payudara Prognosis dipengaruhi oleh ukuran tumor, metastasis, derajat diferensiasi, dan jenis histopatologi. Menurut Ramli (1994), prognosis kanker payudara
Lebih terperinciAnatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang
Anatomi sistem endokrin Kelenjar hipofisis Kelenjar tiroid dan paratiroid Kelenjar pankreas Testis dan ovum Kelenjar endokrin dan hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita Kerja hipotalamus
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG
PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG PENDAHULUAN Sarkoma uteri adalah tumor mesodermal yang jarang dijumpai, yang pada umumnya dikatakan kurang dari 5% dari seluruh kanker pada uterus, namun penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011- DESEMBER 2011 Christone Yehezkiel P, 2013 Pembimbing I : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. Pembimbing II :
Lebih terperinciEkspresi IFN-γ dan IL-4 pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial Ovarium Jenis Serosum dan Musinosum
Ekspresi IFN-γ dan IL- pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial Ovarium Jenis Serosum dan Musinosum ABSTRAK Departemen Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara Medan Latar belakang
Lebih terperinciPETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang
PETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang IMUNOLOGI TUMOR INNATE IMMUNITY CELLULAR HUMORAL PHAGOCYTES NK CELLS COMPLEMENT CYTOKINES PHAGOCYTOSIS
Lebih terperinciBagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang
Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan
Lebih terperinciPenjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian Mengenai Penelitian Osteopontin Sebagai Penanda Ganas Tumor Ovarium Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian Mengenai Penelitian Osteopontin Sebagai Penanda Ganas Tumor Ovarium Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera buat kita semua Ibu dan keluarga yang terhormat,
Lebih terperinciTUMOR MARKER PADA KANKER GINEKOLOGI
TUMOR MARKER PADA KANKER GINEKOLOGI A. PENDAHULUAN Sinonim kata untuk tumor marker adalah biomarker. Adanya tumor marker mengindikasikan perubahan biologik yang memberikan sinyal adanya malignansi dalam
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Usia dengan Tipe Histopatologi, Grading, dan Metastasis Kelenjar Getah Bening pada Penderita Karsinoma Payudara di Bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit
Lebih terperinciGERM CELL TUMORS OVARIUM
GERM CELL TUMORS OVARIUM Poppy M. Lintong Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: magda_plin@yahoo.com Abstract: Germ cell tumors of the ovary are primary ovarian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering dijumpai pada wanita dan penyebab kematian terbanyak. Pengobatannya sangat tergantung dari stadium
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kasus diantaranya menyebabkan kematian (Li et al., 2012; Hamdi and Saleem,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker ovarium merupakan peringkat keenam keganasan terbanyak di dunia, dan merupakan penyebab kematian ketujuh akibat kanker. Kanker ovarium didiagnosis pada 225.500
Lebih terperinciTampilan Pulasan Imunohistokimia Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) Pada Undifferentiated Carcinoma Nasofaring Tipe Regaud dan Tipe Schmincke
(MMP-9) Pada Undifferentiated Carcinoma Nasofaring Tipe dan Tipe ABSTRAK Departemen Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara Medan Latar belakang Pola pertumbuhan undifferentiated
Lebih terperinciKEAKURATAN POTONG BEKU, SITOLOGI IMPRINT INTRAOPERASI DAN GAMBARAN USG DALAM DIAGNOSIS KANKER OVARIUM DI RSUP. H. ADAM MALIK
KEAKURATAN POTONG BEKU, SITOLOGI IMPRINT INTRAOPERASI DAN GAMBARAN USG DALAM DIAGNOSIS KANKER OVARIUM DI RSUP. H. ADAM MALIK TESIS OLEH : FERRY M. SIMATUPANG DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciPENDAHULUAN METODE HASIL
PENDAHULUAN Karsinoma payudara merupakan karsinoma yang umum terjadi pada wanita dengan jumlah kasus lebih dari satu juta setiap tahunnya di seluruh dunia. Karsinoma payudara menduduki peringkat kedua
Lebih terperinciPenilaian Akurasi Diagnosis Potong Beku pada Tumor Ovarium Jenis Epitelial di Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM Tahun
Tumor Ovarium Jenis Epitelial di Departemen Patologi natomik FKUI/RSCM Tahun 2009-2011 Departemen Patologi natomik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Lebih terperinciMixed Germ Cell Tumor Ovarium dengan Komponen Endodermal Sinus Tumor dan Teratoma Matur
Mixed Germ Cell Tumor Ovarium dengan Komponen Endodermal Sinus Tumor dan Teratoma Matur Nur Silfiah, Ni Putu Ekawati, I Wayan Juli Sumadi Bagian/SMF Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah
Lebih terperinciBab 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Epidemiologi kanker ovarium Semua wanita beresiko menderita kanker ovarium, namun wanita yang lebih tua lebih sering dibandingkan wanita yang lebih muda. Sekitar 90% wanita
Lebih terperinciBAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, HISTOPATOLOGIS DARI PINDBORG TUMOR. 2.1 Definisi Tumor Odontogenik Epitelial Berkalsifikasi
BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, HISTOPATOLOGIS DARI PINDBORG TUMOR 2.1 Definisi Tumor Odontogenik Epitelial Berkalsifikasi Tumor odontogenik epitelial berkalsifikasi, adalah tumor odontogenik yang jarang terjadi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdarahan uterus abnormal (PUA) menjadi masalah yang sering dialami oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan mengeluh menoragia,
Lebih terperinciKanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko
Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron
Lebih terperinciCa Ovarium. 1. Pengertian
Ca Ovarium 1. Pengertian Kanker indung telur adalah terjadinya pertumbuhan sel-sel yang tidak lazim (kanker) pada satu atau dua bagian indung telur (Conectique.com, 2008, diakses tanggal 28 Mei 2009).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan paling sering pada wanita dan diperkirakan jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun terdapat
Lebih terperinciPROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN
Pendahuluan 5. PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN Hormon steroid merupakan derivat dari kolesterol, molekulnya kecil bersifat lipofilik (larut dalam lemak) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker ovarium (kanker indung telur) merupakan penyebab nomor satu dari seluruh kematian yang disebabkan kanker pada saluran reproduksi. Penderita kanker ini umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah kesehatan perempuan di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini terkait dengan tingginya
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA RAWAT INAP TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA RAWAT INAP TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010 Sielvyana Sie, 2011 Pembimbing I : July Ivone, dr., MKK. MPd. Ked. Pembimbing II : Sri Nadya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiroid merupakan salah satu kelenjar endokrin pada tubuh manusia yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triodotironin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insidens kanker di Indonesia diperkirakan 100 per 100.000 penduduk per tahun atau sekitar 200.000 penduduk per tahun. Pada survei kesehatan rumah tangga yang diselenggarakan
Lebih terperinciPROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
GAMBARAN HISTOPATOLOGI TUMOR PHYLLODES DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAN RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010-2011 TESIS LOKOT DONNA LUBIS NIM.
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KADAR CA-125 DENGAN JENIS HISTOPATOLOGI TUMOR EPITEL GANAS OVARIUM DI RUMAH SAKIT H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN
i SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KADAR CA-125 DENGAN JENIS HISTOPATOLOGI TUMOR EPITEL GANAS OVARIUM DI RUMAH SAKIT H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2013 2015 Oleh : FAJRINA KARTIKA AYU RAHARJO 130100193 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 5 15% wanita usia reproduktif pada populasi umum. rumah sakit pemerintah adalah sebagai berikut : di RSUD dr.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kista coklat ovarium adalah salah satu entitas atau jenis kista ovarium yang paling sering ditemukan para klinisi dalam bidang obstetri dan ginekologi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keganasan ini dapat menunjukkan pola folikular yang tidak jarang dikelirukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma tiroid merupakan keganasan tersering organ endokrin.sebagian besar neoplasma tersebut berasal dari sel epitel folikel dan merupakan tipe papiler. Keganasan
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
23 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Prevalensi: Data Demografi Usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau tumor prostat jinak, menjadi masalah bagi kebanyakan kaum pria yang berusia di atas 50 tahun. BPH pada pria muncul tanpa ada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 2.1 Defenisi Kista Ovarium BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kista Ovarium adalah benjolan yang membesar, seperti balon yang beisi cairan, yang tumbuh di indung telur. Cairan ini bisa berupa air, darah, nanah,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM.. i LEMBAR PERSETUJUAN ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii UCAPAN TERIMAKASIH iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI.. v ABSTRAK.. vi ABSTRACT... vii RINGKASAN.. viii
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik, yang menjadi sumber pengetahuan dan juga merupakan suatu cara untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Pengalaman merupakan guru yang baik,
Lebih terperinciKARSINOMA DINI LAMBUNG
KARSINOMA DINI LAMBUNG OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PENDAHULUAN Karsinoma gaster merupakan suatu tumor epitel pada mukosa
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tumor Ovarium Tumor ovarium adalah massa atau jaringan baru yang bersifat abnormal yang terbentuk pada ovarium dan mempunyai bentuk serta sifat yang berbeda dari sel jaringan
Lebih terperinciPenyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15
Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Tumor Ganas Ovarium 2.1.1. Pendahuluan Tumor ganas ovarium masih menjadi masalah di berbagai belahan dunia, dengan insidensi yang semakin meningkat sesuai dengan pertambahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia mempunyai dua ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Pada
Lebih terperinciKEGANASAN PADA UTERUS
Dr. EINIL RIZAR, SpOG (K) 1 KEGANASAN PADA UTERUS 3 (tiga) bentuk utama keganasan dpt terjadi pd uterus: Endometrial Carcinoma (± 95%) Sarcoma Uterus (± 5%) Metastase dari organ lain ENDOMETRIAL CARCINOMA
Lebih terperinciMajalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, September 2015
Akurasi Diagnosa FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) Dibandingkan dengan Pemeriksaan Histopatologi pada Tumor Tiroid (Studi Kasus di Instalasi Patologi Anatomi RS dr. Saiful Anwar Malang Periode 2008-2010)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang. mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai 85-90% adalah kanker ovarium epitel.
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor
LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain
Lebih terperinci