Arrhenoblastoma Soekimin, Reno Keumalazia Kamarlis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Arrhenoblastoma Soekimin, Reno Keumalazia Kamarlis"

Transkripsi

1 Arrhenoblastoma Soekimin, Reno Keumalazia Kamarlis Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara anak perempuan berusia 14 tahun dengan keluhan perut yang membesar. Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan histopatologi. Gambaran histopatologi menunjukkan sel-sel yang berbentuk bulat dan oval, tersusun membentuk gambaran seperti kelenjar dengan inti besar, kromatin kasar, eosinofilik, sitoplasma sedikit, basofilik. Pada beberapa tempat tampak sel-sel Sertoli dan sel Leydig yang terletak diantara tubulus. Setempat tampak gambaran mikrofolikular, retikular dan perivascular mantle. Pembuluh darah relatif banyak disertai perdarahan-perdarahan dan massa nekrotik. Kata kunci: arrhenoblastoma, sel sertoli, sel leydig, perivascular mantle Abstract: It reported a girl with arrhenoblastoma of ovary, aged 14 years old with a chief complain of stomach enlargement. Diagnose was made by histopathologic examination. Histopathologic features showed round and oval cells makes glandular formation with big nucleus, coarse chromatin, eosinophilic, scanty cytoplasm, basophilic. In the other side showed Sertoli cells and Leydig cells between the tubules. There are showed microfolicullar, reticular form and perivascular mantle. Blood vessel relative dominant and some hemorrhage and necrotic areas was found. Keywords: arrhenoblastoma, sertoli cells, leydig cells, perivascular mantle PENDAHULUAN Neoplasma stroma gonad merupakan 5% dari neoplasma ovarium. Neoplasma ini terdiri dari berbagai campuran sel granulosa, sel teka, stroma fibroblas dan sel-sel yang menyerupai sel Sertoli dan sel Leydig testis. 1 Tumor ini digolongkan pada sex-cord stromal tumors yang berasal dari sel-sel mesenkim embrional gonad. Tumor berpotensi menjadi ganas, mempunyai fungsi endokrin dan dapat menyebabkan feminisasi (tumor sel granulosa dan tumor sel teka) atau virilisasi (arrhenoblastoma, tumor adrenal, dan tumor sel hilus). 2 Secara keseluruhan, insiden arrhenoblastoma sekitar 0,2% dari seluruh neoplasma ovarium dan terjadi rata-rata pada usia 25 tahun. Sebagian dari penderita menunjukkan gambaran hirsutisme atau virilisasi, walaupun kadang-kadang masih dapat ditemui manifestasi hormon estrogen. Pada penderita yang tidak disertai dengan manifestasi endokrin dapat memberikan gejala-gejala berupa adanya massa pada pelvis atau abdomen. Beberapa tumor ditemukan adanya peningkatan kadar serum alfa protein. 3 Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang arrhenoblastoma dan melaporkan kasus ini mengingat tumor ini sangat jarang dijumpai. LAPORAN KASUS Seorang wanita, nama nona UD, usia 14 tahun, virgin, suku Jawa datang dengan keluhan perut membesar sejak kurang lebih empat bulan. Dilakukan tindakan oovorektomi dan hasil operasi dikirimkan ke departemen Patologi Anatomi untuk pemeriksaan histopatologi. Makroskopis Diterima satu buah jaringan ovarium dan omentum. Ovarium dengan ukuran 14x12x7 cm, berwarna abu-abu. Pada pemotongan Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret

2 Soekimin dkk. Arrhenoblastoma lamelar tampak massa lunak berwarna kuning dan merah kehitaman. Omentum berwarna kuning kecoklatan dengan ukuran 1,5x1x1 cm. Jaringan dipotong dan diambil secara random. Mikroskopis Sediaan dari ovarium Sediaan jaringan terdiri dari sel-sel yang berbentuk bulat dan oval, tersusun membentuk gambaran seperti kelenjar. Inti besar, kromatin kasar, eosinofilik, sitoplasma sedikit, basofilik. Pada beberapa tempat tampak sel-sel Sertoli dengan inti yang berbentuk segitiga dan sel Leydig yang terletak diantara tubulus. Setempat tampak gambaran mikrofolikular dan retikular. Diantara kelompokan sel-sel dijumpai pembuluh darah yang mengalami dilatasi, kongesti dan adanya angioinvasi serta ditemui perivascular mantle. Pembuluh darah relatif banyak disertai perdarahan-perdarahan dan massa nekrotik serta sel-sel lemak dengan inti yang terdorong ke tepi. Gambar 2. Sel Sertoli yang berbentuk segitiga Gambar 3. Sel Leydig yang terletak diantara gambaran tubulus Sediaan dari omentum Sediaan jaringan terdiri dari sel-sel lemak dengan inti yang terdorong ke tepi. Di antara sel-sel tampak dijumpai kelompokan sel-sel ganas dengan inti yang besar, tepi tidak rata, kromatin kasar, eosinofilik, dan sitoplasma yang sedikit, basofilik. Suatu intermediate-differentiated arrhenoblastoma (Sertoli-Leydig cells tumor) dengan metastasis ke omentum. Gambar 4. Gambaran mikrofolikular dan retikular Gambar 1. Kelompokan sel-sel yang membentuk struktur kelenjar Gambar 5. Sel-sel tumor yang mengelilingi lumen pembuluh darah (perivascular mantle ) 80 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret 2009

3 Laporan Kasus Diskusi Arrhenoblastoma atau Sertoli-Leydig cell tumours (SLCTs) dan androblastoma. 1,2,3,4,5 Merupakan neoplasma pada ovarium yang terdiri dari murni sel Sertoli atau variasinya, dapat menyerupai sel-sel epitelial, sel fibroblas dan sel Leydig dalam berbagai tingkatan diferensiasinya. 1,2,3,4,5 Secara gambaran histologik, tumor dapat menunjukkan gambaran well-, moderately- dan poorly differentiated. Sel tumor dapat terdiri dari primitive gonadal stroma dan kadang-kadang terdiri dari komponen heterologous. 1,4,5,6,7 Menurut Meyer, secara embriologi perkembangan sel-sel primitif yang menyerupai sel-sel testis berasal dari masa perkembangan saat embriogenesis. Sel-sel berasal dari bagian medula ovarium di dekat hilus. Dengan menggunakan mikroskop elektron, dijumpai sel Sertoli dan sel Leydig yang menyerupai sel granulosa seperti lazimnya pada laki-laki. Kedua jenis sel menunjukkan kromatin seks wanita. Hal ini menunjukkan bahwa tumor ini berkembang dari stromal ovarium saat proses differensiasi. 8 Secara genetik, dari enam kasus yang dijumpai, menunjukkan adanya loss of heterozygosity pada 10 polymorphic DNA marker. Trisomi 8 dapat dijumpai pada abnormalitas kariotipik pada arrhenoblastoma yang mengalami metastasis. 4 Insiden arrhenoblastoma meliputi 0,2% (< 0,5%) dari seluruh tumor ovarium dan dapat dijumpai pada wanita usia 2-75 tahun dan rata-rata pada usia tahun. 4 Sangat jarang dijumpai setelah menopause dan kadang-kadang dapat dijumpai pada saat hamil. 8 Kurang dari 5% dapat bersifat bilateral. 1 Secara patologi, jaringan tumor menghasilkan progesteron dan pregnenolon yang menyebabkan terjadinya sintesa dari berbagai hormon (androstenedion, 17- hidroksiprogesteron dan testosteron) tetapi hasil akhir dari proses aromatik pada tumor ini tidak menghasilkan estrogen. Beberapa dari arrhenoblastoma tidak menunjukkan gangguan efek endokrin karena masih disekresinya estrogen dan progesteron dalam level yang optimal. Keadaan ini sering dijumpai bila terjadi tumor yang murni berasal dari sel Sertoli. 8 Klasifikasi Neoplasma Ovarium Tumor type Frequency Age Gross Appearance (%) (Yrs) Tumors of celomic (surfac) epithelium Serous tumors 75 Benign serous cystadenoma Solid or cystic, maybe Serous tumor of low malignant potential large; often bilateral Serous cystadenocarcinoma Mucinous tumors Large solid cyst Benign mucinous cystadenoma Mucinous tumor of low malignant potential Mucinous cystadenocarcinoma Endometrioid tumors Large solid cyst Endometrioid tumor of low malignant potential (rare) Carcinoma Clear cell carcinoma Usually unilateral, solid or cystic Brenner tumor Usually small & solid, small cystic areas Benign Proliferative (rare) Malignant (very rare) Undifferentiated carcinoma Bilateral, necrotic, hemorrhagic Germ cell tumors 20 Teratoma Cystic, large, bilateral Benign (dermoid cyst) > 20 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret

4 Soekimin dkk. Arrhenoblastoma Immature (rare) < 20 Dysgerminoma Solid, bilateral Yolk sac carcinoma rare 1-30 Solid with necrosis Embryonal carcinoma rare - Solid with necrosis associated with teratoma Choriocarcinoma rare associated with teratoma Gonadal stromal tumors Granulosa-thece cell 2 >50 Solid, often hemorrhagic, hormonal Fibrothecoma 3 > 50 Solid, ascites (+/-) Sertoli-Leydig cell rare Solid wiyh necrosis Mixed germ cell and stromal rare dysgenetic gonadoblastoma) Metastatic neoplasms common >40 Often bilateral 1 Gambaran klinik arrhenoblastoma lebih dari 50% menunjukkan gejala-gejala yang berhubungan dengan efek androgen. Sebagai gejala awal terjadi defeminisasi yang diikuti oleh maskulinisasi. Keadaan yang paling banyak dijumpai adalah virilisasi, amenorea, atrofi payudara, perubahan suara, klitoromegali dan berkurangnya lemak pada bagian tubuh yang menjadi ciri-ciri wanita. Beberapa penderita mengalami perdarahan uterus abnormal dan pada sepertiga penderita dijumpai adanya massa pada ovarium. Jika tumor bersifat ganas bersifat sangat progresif. 1,2,5 Kira-kira 10% dapat menyebabkan ruptur ovarium dan sekitar 4% dapat menyebabkan asites. 4 Urinary 17- ketosteroid sering dijumpai normal walau dalam beberapa kasus dapat meningkat. Pada pemeriksaan radiologi dapat dijumpai gambaran massa yang berbentuk kistik dan atau solid secara ultrasonografi, CT Scan atau MRI. 4 Secara histopatologi, sesuai dengan komposisinya, arrhenoblastoma terdiri dari campuran sel Sertoli dan sel Leydig. Tumor sel Sertoli murni dapat dijumpai tetapi tumor sel Leydig biasanya disertai dengan tumor sel lipid. Secara makroskopis, lebih dari 97% massa bersifat unilateral, solid, kistik atau campuran dari keduanya. Massa dapat tidak teraba atau dapat mencapai ukuran 35 cm (rata-rata cm). Jika poorly differentiated biasanya berukuran besar. Tumor solid dapat berwarna kuning pucat, merah muda atau abu-abu dengan permukaan yang halus. Dapat dijumpai daerah yang mengalami nekrosis dan perdarahan dan kadang-kadang dapat menyebabkan torsi serta infark. 3,4 Jika massa kistik, biasanya tumor mengandung elemen heterologous mucinous dan komponen retiform. Komponen heterologous yang didominasi dengan musinus dapat menstimulir menjadi bentuk kistik. Tumor yang mengandung komponen retiform sering mempunyai konsistensi lunak, spongy atau dapat bersifat kistik yang besar, adanya oedematous intraluminal polypoid menstimulir terbentuknya tumor serosa papilari. 3 Secara mikroskopis, arrhenoblastoma terbagi menjadi beberapa subtipe. Pada prinsipnya adanya diferensiasi dari komponen sel Sertoli dan sel Leydig dan sering dijumpai gambaran epiteloid, mikrofolikular, gambaran cord-like dan reticulated. 3,5 Well-differentiated arrhenoblastoma (Meyer tipe I) (11%) Terdiri dari struktur yang berbentuk tubulus yang dibatasi oleh sel-sel yang menyerupai sel-sel Sertoli dan dipisahkan oleh beberapa sel-sel yang menyerupai sel-sel Leydig. Gambaran tubulus yang padat menunjukkan trabekula-trabekula dan kadangkadang mengalami dilatasi serta dapat dijumpai jaringan kolagen. Sel-sel Leydig dapat dijumpai dalam bentuk solid atau berkelompok diantara tubulus-tubulus yang dikelililngi oleh stroma yang mengalami hialinisasi. Epitel pelapis tubulus terdiri dari sel torak tinggi atau epitel kuboid dikelilingi oleh sitoplasma yang kadang-kadang mengandung lemak dan bersifat oksifilik. Diagnosis diferential well-differentiated meliputi: a. Endometrioid atau clear cell carcinoma b. Tubular Krukenberg tumors c. Struma ovarii 82 Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret 2009

5 Laporan Kasus Intermediate (Meyer tipe II) (54%) Jenis intermediate dibedakan dari poorly differentiated berdasarkan sedikitnya tiga parameter, yaitu sel Sertoli dapat membentuk beberapa arsitektur misalnya sel-sel yang tersusun membentuk cord, terbentuknya mikrofolikular yang menyerupai tiroid, adanya gambaran retikuler seperti yang lazim dijumpai pada germ cell tumor dan gambaran solid nest. Gambaran inti biasa menunjukkan atipia ringan. Sel Leydig dapat dijumpai diantara sel-sel Sertoli dan mengarahkan untuk tegaknya diagnosa arrhenoblastoma. Sel Leydig dapat bersifat eosinofilik atau lipid rich (vacuolated). Sebagai diagnosis diferential adalah well-differentiated arrhenoblastoma. Poorly differentiated (Sarcomatoid, Undiferentiated, Meyer tipe III) (13%) Massa yang terbentuk dari sel-sel yang berbentuk spindel sehingga memberikan gambaran sarkomatoid. Biasanya menyerang kelompok usia yang lebih muda dan ditandai dengan tidak dijumpai tubulus, inti sel yang besar menyerupai gambaran stromal ganad primitif. Diagnosis diferential tipe ini adalah tumor yang menunjukkan pertumbuhan dari mesenkimal misalnya fibroma dan fibrosarkoma. Pure Sertoli cell tumor (tubular androblastoma) Pada prinsipnya hampir menyerupai welldifferentiated Sertoli-Leydig cells tumor tetapi dijumpai sel-sel Leydig dan elemen stromal primitivf. Lipid yang banyak dapat ditemui pada sitoplasma. Gambaran mikroskopik dapat berupa tubular atau folliculoma lipidique. Dapat juga dijumpai gambaran yang menyerupai amiloid dan sitoplasma yang mengandung kristal. Beberapa tumor sel Sertoli terdiri dari sitoplasma yang oksifilik. Sertoli-Leydig Cells Tumor dengan elemen heterologous (Teratoid androblastoma) Tumor ini dijumpai pada wanita usia tahun dan secara umum penderita menunjukkan androgenic symptoms. Dijumpai adanya jaringan lain seperti epitel musinus dari gastrointestinal (sel-sel Goblet), hati, otot skeletal atau kartilago. Jumlah epitelial tergantung dari variasi endokrin dan tumor memberikan gambaran karsinoid. Retiform Tumor ini dapat dijumpai pada wanita dari usia beberapa bulan sampai usia dua puluh tahunan. Pada jenis ini, element Sertoli- Leydig cells tumor dijumpai bersamaan dengan pembentukan rete ovarium atau rete testis sehingga memberikan gambaran irreguler yang dibatasi oleh epitel kuboid, berbentuk papil-papil yang mengalami hialinisasi dan stroma yang edematous. Kadang-kadang gambaran retiform lebih mendominasi daripada komponen sel Sertoli- Leydig. Sebagai diagnosis diferential adalah papillary mesothelioma dan yolk sac carcinoma. 5,8 Pada pemeriksaan imunohistokimia dapat dijumpai sel-sel Sertoli dan sel Leydig. Daerah yang terdiri dari sel Sertoli dapat diwarnai dengan keratin, tetapi tidak dengan EMA, PLAP, CEA, CA 19-9, CA 125 atau protein S-100. Hal ini berguna dalam menegakkan diagnosa diferensial antara arrhenoblastoma tipe elemen heterologous dan karsinosarkoma. 8 Prognosis tergantung dari stadium dan derajat diferensiasi tumor. Dari seluruh kasus, 18% well-differentiated menunjukkan gambaran jinak, 11% menunjukkan intermediate differentiation, 59% poorly differentiation dan 19% menunjukkan malignan pada elemen heterologous. Tindakan konservatif diindikasikan pada penderita yang masih muda dan tumor masih terbatas pada ovarium. 4,8 Gambar 6. Well-differentiated (Meyer s type I) Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret

6 Soekimin dkk. Arrhenoblastoma Gambar 7. Poorly differentiated (Meyer s type III) Gambar 8. Intermediate (Meyer s type II) Gambar 9. Heterologous elements, welldifferentiated mucin-secreting glands KESIMPULAN Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran yang sesuai dan menyokong teori tentang arrhenoblastoma. Secara makroskopik, ovarium (massa tumor) berwarna abu-abu. Pada pemotongan lamelar dijumpai massa lunak berwarna kuning dan merah kehitaman yang merupakan daerah yang mengalami nekrotik dan perdarahan. Secara mikroskopik pada ovarium, dijumpai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang berbentuk bulat dan oval, tersusun membentuk gambaran seperti kelenjar. Inti tampak besar, kromatin kasar, eosinofilik dan sitoplasma sedikit, basofilik. Selain itu dijumpai sel-sel Sertoli dengan inti yang berbentuk segitiga dan sel Leydig yang terletak diantara tubulus. Pada beberapa tempat dapat diantara kelompokan sel-sel dijumpai pembuluh darah yang relatif banyak, mengalami dilatasi, kongesti, angioinvasi juga perdarahan-perdarahan interstitial dan daerah nekrotik serta sel-sel lemak. Setempat tampak gambaran mikrofolikular dan retikular. Pada omentum, dijumpai kelompokan sel-sel ganas dengan inti yang besar, tepi tidak rata, kromatin kasar, eosinofilik dan sitoplasma yang sedikit, basofilik diantara sel-sel lemak. Keadaan ini mendukung untuk suatu kesimpulan intermediate-differentiated arrhenoblastoma (Sertoli-Leydig cells tumor) yang telah metastasis ke omentum. Gambar 8. dan 9 Retiform variant, the retiform areas are represented by the micropapillary foci DAFTAR PUSTAKA 1. Chandrasoma, et all, Consice Pathology, 3 rd edition, McGraw-Hill International Edition, 2001, p Prawiroharjo, Sarwono, Ilmu Kandungan, YBP-SP, 1991, hal Mills Stacev et all, Stenberg s Diagnostic Surgical Pathology, volume IIB, 4 th edition, Lippincott Williams & Wilkins 2004, p Tavasolli, Devilee, Pathology and Genetic of Tumours of the Breast and Female Genital Organs/WHO Classification of Tumours, IARC Press, 2003, p Crum, Kenneth R. Lee, Diagnostic Gynecologic and Obstetric Pathology, Elsevier Saunders, 2006, p Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret 2009

7 Laporan Kasus 6. Kissane, John M, Anderson s Pathology, volume II, 9 th edition, Mosby, 1990, p Novak et all, Gynecologic and Obstetric Pathology, 5 th edition, W.B. Saunder Company, 1962, p Juan Rosai, Ackerman s Surgical Pathology, 2 nd edition, Mosby, 1996, p Robbins et all, Basic Pathology, 7 th edition, Saunders, 2003, p Majalah Kedokteran Nusantara Volume 42 No. 1 Maret

ENDOMETRIOID ADENOKARSINOMA OVARII SINISTRA BERDIFERENSIASI BURUK DENGAN INVASI KE UTERUS

ENDOMETRIOID ADENOKARSINOMA OVARII SINISTRA BERDIFERENSIASI BURUK DENGAN INVASI KE UTERUS Laporan Kasus ENDOMETRIOID ADENOKARSINOMA OVARII SINISTRA BERDIFERENSIASI BURUK DENGAN INVASI KE UTERUS Arlene Elizabeth P, AAAN Susraini Bagian/SMF Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP

Lebih terperinci

ARVEOLAR SOFT PART SARCOMA

ARVEOLAR SOFT PART SARCOMA ARVEOLAR SOFT PART SARCOMA OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 PENDAHULUAN Alveolar soft part sarcoma merupakan neoplasma ganas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tumor ovarium adalah neoplasma yang berasal dari jaringan ovarium. Tumor ovarium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tumor ovarium adalah neoplasma yang berasal dari jaringan ovarium. Tumor ovarium BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TUMOR OVARIUM Tumor ovarium adalah neoplasma yang berasal dari jaringan ovarium. Tumor ovarium berdasarkan konsistensinya bisa bersifat solid atau kistik. Tumor ovarium berdasarkan

Lebih terperinci

TESIS REZA ADITYA DIGAMBIRO Pembimbing : Prof Dr. Gani W Tambunan, SpPA (K) Dr. H Delyuzar M.Ked(PA), SpPA (K)

TESIS REZA ADITYA DIGAMBIRO Pembimbing : Prof Dr. Gani W Tambunan, SpPA (K) Dr. H Delyuzar M.Ked(PA), SpPA (K) PROFIL PENDERITA TUMOR GANAS PADA TESTIS YANG DIDIAGNOSA SECARA HISTOPATOLOGI DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAN INSTALASI PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain penelitian crosssectional atau uji potong lintang untuk mengetahui hal-hal mengenai tumor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kanker ovarium adalah kanker ginekologi yang dijumpai hampir 30% dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada perempuan,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Histologi Ovarium Sistem reproduksi wanita terdiri atas dua ovarium, dua tuba uterina, uterus, vagina, dan genitalia eksterna. Ovarium merupakan suatu badan berbentuk buah

Lebih terperinci

MIXED GERM CELL - SEX CORD-STROMAL TUMORS

MIXED GERM CELL - SEX CORD-STROMAL TUMORS MIXED GERM CELL - SEX CORD-STROMAL TUMORS Poppy M. Lintong Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: magdaplin@yahoo.com Abstract: The term mixed germ cell sex-cord-stromal

Lebih terperinci

Lampiran 1: Data Rekam Medik Paien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode Januari Desember 2011

Lampiran 1: Data Rekam Medik Paien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode Januari Desember 2011 Lampiran 1: Data Rekam Medik Paien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2011- Desember 2011 No Umur Paritas Keluhan Utama Jenis Kanker Ovarium Stadium Klinik Terapi 1 49

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL. 4.1 Pengambilan Data

BAB 4 HASIL. 4.1 Pengambilan Data 28 BAB 4 HASIL 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari Arsip Departemen Patologi Anatomi FKUI/RSUPN-CM Jakarta berupa data sekunder tumor ovarium primer tahun 1997-2006. Data tersebut diambil untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumor ovarium merupakan bentuk neoplasma yang paling sering ditemukan pada wanita. Sekitar 80% merupakan tumor jinak dan sisanya adalah tumor ganas ovarium (Crum,

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011 ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011 Adindha, 2012; Pembimbing I : Laella K. Liana, dr., Sp. PA., M. Kes. Pembimbing II : Rimonta

Lebih terperinci

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Tumor jinak pelvik Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Massa pelvik merupakan kelainan tumor pada organ pelvic yang dapat bersifat jinak maupun ganas Tumor jinak pelvik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Benjolan pada payudara biasanya didefinisikan. sebagai massa yang teraba pada payudara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Benjolan pada payudara biasanya didefinisikan. sebagai massa yang teraba pada payudara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benjolan pada payudara biasanya didefinisikan sebagai massa yang teraba pada payudara. Penyakit pada payudara biasanya ditunjukkan dengan adanya massa pada payudara.

Lebih terperinci

Ardina Miastuti

Ardina Miastuti Ardina Miastuti 1510221045 Ca endometrium merupakan urutan ketujuh penyebab kematian dari keganasan pada wanita. ± 2 3% wanita akan mengalami ca endometrium selama hidupnya. Sekitar 75% dijumpai pada stadium

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembesaran kelenjar (nodul) tiroid atau struma, sering dihadapi dengan sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan yang begitu berarti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Osteosarkoma adalah keganasan pada tulang yang sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa. Ketepatan diagnosis pada keganasan tulang sangat penting karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti (Kumar et al.,

BAB I PENDAHULUAN. walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti (Kumar et al., BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Neoplasma adalah massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus berlanjut

Lebih terperinci

ACINIC CELL CARCINOMA

ACINIC CELL CARCINOMA ACINIC CELL CARCINOMA OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 PENDAHULUAN Kelenjar ludah parotis merupakan salah satu kelenjar liur

Lebih terperinci

Ovarian Cysts: A Review

Ovarian Cysts: A Review Ovarian Cysts: A Review Cheryl Horlen, BCPS University of the Incarnate Word Feik School San Antonio, Texas 7/20/2010 US Pharm. 2010;35(7):HS-5-HS-8 Kista ovarium adalah penyebab umum dari prosedur bedah

Lebih terperinci

KARSINOMA PAPILER PADA PAYUDARA

KARSINOMA PAPILER PADA PAYUDARA KARSINOMA PAPILER PADA PAYUDARA OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PENDAHULUAN Karsinoma papiler merupakan salah satu jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ovarium merupakan kelenjar kelamin (gonad) atau kelenjar seks wanita. Ovarium berbentuk seperti buah almond, berukuran panjang 2,5 sampai 5 cm, lebar 1,5 sampai 3 cm

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU April 2014 HUBUNGAN TUMOR MARKER CA-125 DENGAN SIFAT DAN TIPE SEL TUMOR OVARIUM DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU April 2014 HUBUNGAN TUMOR MARKER CA-125 DENGAN SIFAT DAN TIPE SEL TUMOR OVARIUM DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU HUBUNGAN TUMOR MARKER CA-125 DENGAN SIFAT DAN TIPE SEL TUMOR OVARIUM DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU Tryanda Ferdyansyah 1, Amru Sofian 2, Fatmawati 3 1 Penulis untuk korespondensi: Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

FIBROSARCOMA PADA PAYUDARA

FIBROSARCOMA PADA PAYUDARA FIBROSARCOMA PADA PAYUDARA OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 PENDAHULUAN Fibrosarcoma merupakan salah satu neoplasma ganas

Lebih terperinci

TERDAPAT PERBEDAAN EKSPRESI HER-2/NEU PADA KANKER OVARIUM DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DAN BURUK. dr. I Gede Mega Putra, Sp.OG(K)

TERDAPAT PERBEDAAN EKSPRESI HER-2/NEU PADA KANKER OVARIUM DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DAN BURUK. dr. I Gede Mega Putra, Sp.OG(K) TERDAPAT PERBEDAAN EKSPRESI HER-2/NEU PADA KANKER OVARIUM DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DAN BURUK dr. I Gede Mega Putra, Sp.OG(K) BAGIAN/SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : KBK301 Blok : NEOPLASMA (Blok 9) Bobot : 4 SKS Semester : III Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: -

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker Ovarium merupakan penyebab utama kematian dari kanker ginekologi. Selama tahun 2012 terdapat 239.000 kasus baru di seluruh dunia dengan insiden yang bervariasi

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013-2014 Deryant Imagodei Noron, 2016. Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara,dr.,Sp.OG Pembimbing II : Dani, dr.,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Di United States, sekitar 14 juta laki-laki memiliki keluhan BPH.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Di United States, sekitar 14 juta laki-laki memiliki keluhan BPH. 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) Di United States, sekitar 14 juta laki-laki memiliki keluhan BPH. Insidensnya akan meningkat sesuai dengan pertambahan usia, hanya beberapa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Insidensi Fibroadenoma di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Siti Fitria Dewi, Pembimbing : Sri Nadya J. Saanin.,dr,Mkes.

ABSTRAK. Insidensi Fibroadenoma di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Siti Fitria Dewi, Pembimbing : Sri Nadya J. Saanin.,dr,Mkes. ABSTRAK Insidensi Fibroadenoma di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 2005 2006 Siti Fitria Dewi, 2008. Pembimbing : Sri Nadya J. Saanin.,dr,Mkes. Tumor jinak payudara sering terjadi pada wanita paling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus atau lobulus. 1 Di Indonesia kanker payudara berada di urutan kedua sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tumor dengan bentuk dan susunan serabut-serabut yang bervariasi, dan oleh Mallory

BAB 1 PENDAHULUAN. tumor dengan bentuk dan susunan serabut-serabut yang bervariasi, dan oleh Mallory 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fibrosarkoma atau fibroblastic sarcoma 1,2,3 atau malignant mesenchymal tumor 1,4 adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel mesenkim, yang terdiri dari sel-sel

Lebih terperinci

TESIS TERDAPAT PERBEDAAN EKSPRESI HER-2/NEU PADA KANKER OVARIUM DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DAN BURUK

TESIS TERDAPAT PERBEDAAN EKSPRESI HER-2/NEU PADA KANKER OVARIUM DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DAN BURUK TESIS TERDAPAT PERBEDAAN EKSPRESI HER-2/NEU PADA KANKER OVARIUM DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DAN BURUK MERRY TAOLIN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014 TESIS TERDAPAT PERBEDAAN EKSPRESI

Lebih terperinci

NEOPLASIA-1. Definisi, tata nama (nomenklatur) & karakteristik

NEOPLASIA-1. Definisi, tata nama (nomenklatur) & karakteristik NEOPLASIA-1 Definisi, tata nama (nomenklatur) & karakteristik 1. DEFINISI Neoplasia = pertumbuhan baru Willis (onkolog Inggris): massa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan penyebab kematian ketujuh pada wanita di dunia. Diperkirakan terdapat 239.000 kasus baru kanker ovarium dan 152.000 kasus meninggal dunia

Lebih terperinci

4 Universitas Indonesia

4 Universitas Indonesia 1. BAB II 2. TINJAUAN PUSTAKA 3. 4. 2.1 Epidemiologi Kanker ovarium menempati urutan ketiga sebagai keganasan terbanyak di saluran genital wanita. Kanker ovarium sulit dideteksi pada stadium awal sehingga

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013 ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013 Bram Adhitama, 2014 Pembimbing I : July Ivone, dr, MKK.MPd.Ked Pembimbing II : Cherry Azaria,dr.

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG A. Definisi Ca ovarium adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel cepat disertai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh dunia. Berbeda dengan negara maju dengan insiden kanker payudara yang stagnan atau malah semakin menurun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fibroadenoma mammae atau sering disingkat dengan FAM adalah tumor jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan berkonsistensi padat kenyal

Lebih terperinci

PERBEDAAN RERATA KADAR VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) PADA KANKER OVARIUM EPITELIAL DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DENGAN SEDANG-BURUK

PERBEDAAN RERATA KADAR VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) PADA KANKER OVARIUM EPITELIAL DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DENGAN SEDANG-BURUK PERBEDAAN RERATA KADAR VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) PADA KANKER OVARIUM EPITELIAL DERAJAT DIFERENSIASI BAIK DENGAN SEDANG-BURUK TESIS Universitas Andalas Oleh: Reno Muhatiah 1250305210 Pembimbing:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Vecky, 2010 Pembimbing I : dr. L. K. Liana, Sp.PA., M.Kes Pembimbing II : dr. Evi Yuniawati, MKM

ABSTRAK. Vecky, 2010 Pembimbing I : dr. L. K. Liana, Sp.PA., M.Kes Pembimbing II : dr. Evi Yuniawati, MKM ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA PROSTAT DITINJAU DARI USIA, GEJALA KLINIK, KADAR PSA, DIAGNOSIS AWAL DAN GRADING HISTOPATOLOGIS DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2003-31 MEI 2010 Vecky, 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks uteri merupakan salah satu masalah penting pada wanita di dunia. Karsinoma serviks uteri adalah keganasan kedua yang paling sering terjadi dan merupakan

Lebih terperinci

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya: ASKEP CA OVARIUM A. Pengertian Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar

Lebih terperinci

KARSINOMA ADENOSKUAMOSA ENDOMETRIUM

KARSINOMA ADENOSKUAMOSA ENDOMETRIUM KARSINOMA ADENOSKUAMOSA ENDOMETRIUM Lily Loho Bagian Patologi Antomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi e-mail: lily_loho@yahoo.com Abstract: Adenocarcinoma of the endometrium frequently contains

Lebih terperinci

Karakteristik Pasien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun

Karakteristik Pasien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun Karakteristik Pasien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2009-2013 Resti Arania 1, Indri Windarti 2 1 Instalasi Patologi Anatomi, Rumah Sakit H. Abdul Moeloek, Bandar

Lebih terperinci

GASTROINTESTINAL STROMAL TUMOR

GASTROINTESTINAL STROMAL TUMOR GASTROINTESTINAL STROMAL TUMOR OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PENDAHULUAN Gastrointestinal Stromal Tumor ( GIST ) merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA. pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh.

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA. pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh. BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA Sarcoma adalah suatu tipe kanker yang jarang terjadi dimana penyakit ini berkembang pada struktur pendukung tubuh. Ada 2 jenis dari sarcoma,

Lebih terperinci

Gambaran jenis kanker ovarium di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode Januari Desember 2015

Gambaran jenis kanker ovarium di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode Januari Desember 2015 Jurnal e-clinic (ecl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 26 Gambaran jenis kanker ovarium di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode Januari 23 - Desember 25 Imanuel T. Gea 2 Maria F. Loho 3 Freddy W.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prognosis Kanker Payudara Prognosis dipengaruhi oleh ukuran tumor, metastasis, derajat diferensiasi, dan jenis histopatologi. Menurut Ramli (1994), prognosis kanker payudara

Lebih terperinci

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang Anatomi sistem endokrin Kelenjar hipofisis Kelenjar tiroid dan paratiroid Kelenjar pankreas Testis dan ovum Kelenjar endokrin dan hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita Kerja hipotalamus

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG

PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG PENDAHULUAN Sarkoma uteri adalah tumor mesodermal yang jarang dijumpai, yang pada umumnya dikatakan kurang dari 5% dari seluruh kanker pada uterus, namun penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011 ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011- DESEMBER 2011 Christone Yehezkiel P, 2013 Pembimbing I : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. Pembimbing II :

Lebih terperinci

Ekspresi IFN-γ dan IL-4 pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial Ovarium Jenis Serosum dan Musinosum

Ekspresi IFN-γ dan IL-4 pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial Ovarium Jenis Serosum dan Musinosum Ekspresi IFN-γ dan IL- pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial Ovarium Jenis Serosum dan Musinosum ABSTRAK Departemen Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara Medan Latar belakang

Lebih terperinci

PETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang

PETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang PETANDA TUMOR (Tumor marker) ELLYZA NASRUL Bagian Patologi Klinik FK Unand/RS.dr.M.Djamil Padang IMUNOLOGI TUMOR INNATE IMMUNITY CELLULAR HUMORAL PHAGOCYTES NK CELLS COMPLEMENT CYTOKINES PHAGOCYTOSIS

Lebih terperinci

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan

Lebih terperinci

Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian Mengenai Penelitian Osteopontin Sebagai Penanda Ganas Tumor Ovarium Universitas Sumatera Utara

Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian Mengenai Penelitian Osteopontin Sebagai Penanda Ganas Tumor Ovarium Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian Mengenai Penelitian Osteopontin Sebagai Penanda Ganas Tumor Ovarium Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera buat kita semua Ibu dan keluarga yang terhormat,

Lebih terperinci

TUMOR MARKER PADA KANKER GINEKOLOGI

TUMOR MARKER PADA KANKER GINEKOLOGI TUMOR MARKER PADA KANKER GINEKOLOGI A. PENDAHULUAN Sinonim kata untuk tumor marker adalah biomarker. Adanya tumor marker mengindikasikan perubahan biologik yang memberikan sinyal adanya malignansi dalam

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Usia dengan Tipe Histopatologi, Grading, dan Metastasis Kelenjar Getah Bening pada Penderita Karsinoma Payudara di Bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit

Lebih terperinci

GERM CELL TUMORS OVARIUM

GERM CELL TUMORS OVARIUM GERM CELL TUMORS OVARIUM Poppy M. Lintong Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: magda_plin@yahoo.com Abstract: Germ cell tumors of the ovary are primary ovarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering dijumpai pada wanita dan penyebab kematian terbanyak. Pengobatannya sangat tergantung dari stadium

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kasus diantaranya menyebabkan kematian (Li et al., 2012; Hamdi and Saleem,

BAB 1 PENDAHULUAN. kasus diantaranya menyebabkan kematian (Li et al., 2012; Hamdi and Saleem, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker ovarium merupakan peringkat keenam keganasan terbanyak di dunia, dan merupakan penyebab kematian ketujuh akibat kanker. Kanker ovarium didiagnosis pada 225.500

Lebih terperinci

Tampilan Pulasan Imunohistokimia Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) Pada Undifferentiated Carcinoma Nasofaring Tipe Regaud dan Tipe Schmincke

Tampilan Pulasan Imunohistokimia Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) Pada Undifferentiated Carcinoma Nasofaring Tipe Regaud dan Tipe Schmincke (MMP-9) Pada Undifferentiated Carcinoma Nasofaring Tipe dan Tipe ABSTRAK Departemen Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara Medan Latar belakang Pola pertumbuhan undifferentiated

Lebih terperinci

KEAKURATAN POTONG BEKU, SITOLOGI IMPRINT INTRAOPERASI DAN GAMBARAN USG DALAM DIAGNOSIS KANKER OVARIUM DI RSUP. H. ADAM MALIK

KEAKURATAN POTONG BEKU, SITOLOGI IMPRINT INTRAOPERASI DAN GAMBARAN USG DALAM DIAGNOSIS KANKER OVARIUM DI RSUP. H. ADAM MALIK KEAKURATAN POTONG BEKU, SITOLOGI IMPRINT INTRAOPERASI DAN GAMBARAN USG DALAM DIAGNOSIS KANKER OVARIUM DI RSUP. H. ADAM MALIK TESIS OLEH : FERRY M. SIMATUPANG DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN METODE HASIL

PENDAHULUAN METODE HASIL PENDAHULUAN Karsinoma payudara merupakan karsinoma yang umum terjadi pada wanita dengan jumlah kasus lebih dari satu juta setiap tahunnya di seluruh dunia. Karsinoma payudara menduduki peringkat kedua

Lebih terperinci

Penilaian Akurasi Diagnosis Potong Beku pada Tumor Ovarium Jenis Epitelial di Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM Tahun

Penilaian Akurasi Diagnosis Potong Beku pada Tumor Ovarium Jenis Epitelial di Departemen Patologi Anatomik FKUI/RSCM Tahun Tumor Ovarium Jenis Epitelial di Departemen Patologi natomik FKUI/RSCM Tahun 2009-2011 Departemen Patologi natomik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Lebih terperinci

Mixed Germ Cell Tumor Ovarium dengan Komponen Endodermal Sinus Tumor dan Teratoma Matur

Mixed Germ Cell Tumor Ovarium dengan Komponen Endodermal Sinus Tumor dan Teratoma Matur Mixed Germ Cell Tumor Ovarium dengan Komponen Endodermal Sinus Tumor dan Teratoma Matur Nur Silfiah, Ni Putu Ekawati, I Wayan Juli Sumadi Bagian/SMF Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah

Lebih terperinci

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Epidemiologi kanker ovarium Semua wanita beresiko menderita kanker ovarium, namun wanita yang lebih tua lebih sering dibandingkan wanita yang lebih muda. Sekitar 90% wanita

Lebih terperinci

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, HISTOPATOLOGIS DARI PINDBORG TUMOR. 2.1 Definisi Tumor Odontogenik Epitelial Berkalsifikasi

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, HISTOPATOLOGIS DARI PINDBORG TUMOR. 2.1 Definisi Tumor Odontogenik Epitelial Berkalsifikasi BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, HISTOPATOLOGIS DARI PINDBORG TUMOR 2.1 Definisi Tumor Odontogenik Epitelial Berkalsifikasi Tumor odontogenik epitelial berkalsifikasi, adalah tumor odontogenik yang jarang terjadi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdarahan uterus abnormal (PUA) menjadi masalah yang sering dialami oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan mengeluh menoragia,

Lebih terperinci

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron

Lebih terperinci

Ca Ovarium. 1. Pengertian

Ca Ovarium. 1. Pengertian Ca Ovarium 1. Pengertian Kanker indung telur adalah terjadinya pertumbuhan sel-sel yang tidak lazim (kanker) pada satu atau dua bagian indung telur (Conectique.com, 2008, diakses tanggal 28 Mei 2009).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan paling sering pada wanita dan diperkirakan jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun terdapat

Lebih terperinci

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN Pendahuluan 5. PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN Hormon steroid merupakan derivat dari kolesterol, molekulnya kecil bersifat lipofilik (larut dalam lemak) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker ovarium (kanker indung telur) merupakan penyebab nomor satu dari seluruh kematian yang disebabkan kanker pada saluran reproduksi. Penderita kanker ini umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah kesehatan perempuan di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini terkait dengan tingginya

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA RAWAT INAP TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA RAWAT INAP TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010 ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA RAWAT INAP TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010 Sielvyana Sie, 2011 Pembimbing I : July Ivone, dr., MKK. MPd. Ked. Pembimbing II : Sri Nadya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiroid merupakan salah satu kelenjar endokrin pada tubuh manusia yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triodotironin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insidens kanker di Indonesia diperkirakan 100 per 100.000 penduduk per tahun atau sekitar 200.000 penduduk per tahun. Pada survei kesehatan rumah tangga yang diselenggarakan

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 GAMBARAN HISTOPATOLOGI TUMOR PHYLLODES DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAN RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010-2011 TESIS LOKOT DONNA LUBIS NIM.

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KADAR CA-125 DENGAN JENIS HISTOPATOLOGI TUMOR EPITEL GANAS OVARIUM DI RUMAH SAKIT H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KADAR CA-125 DENGAN JENIS HISTOPATOLOGI TUMOR EPITEL GANAS OVARIUM DI RUMAH SAKIT H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN i SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KADAR CA-125 DENGAN JENIS HISTOPATOLOGI TUMOR EPITEL GANAS OVARIUM DI RUMAH SAKIT H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2013 2015 Oleh : FAJRINA KARTIKA AYU RAHARJO 130100193 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 5 15% wanita usia reproduktif pada populasi umum. rumah sakit pemerintah adalah sebagai berikut : di RSUD dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. 5 15% wanita usia reproduktif pada populasi umum. rumah sakit pemerintah adalah sebagai berikut : di RSUD dr. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kista coklat ovarium adalah salah satu entitas atau jenis kista ovarium yang paling sering ditemukan para klinisi dalam bidang obstetri dan ginekologi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keganasan ini dapat menunjukkan pola folikular yang tidak jarang dikelirukan

BAB I PENDAHULUAN. Keganasan ini dapat menunjukkan pola folikular yang tidak jarang dikelirukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma tiroid merupakan keganasan tersering organ endokrin.sebagian besar neoplasma tersebut berasal dari sel epitel folikel dan merupakan tipe papiler. Keganasan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 23 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Prevalensi: Data Demografi Usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau tumor prostat jinak, menjadi masalah bagi kebanyakan kaum pria yang berusia di atas 50 tahun. BPH pada pria muncul tanpa ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 2.1 Defenisi Kista Ovarium BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kista Ovarium adalah benjolan yang membesar, seperti balon yang beisi cairan, yang tumbuh di indung telur. Cairan ini bisa berupa air, darah, nanah,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM.. i LEMBAR PERSETUJUAN ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii UCAPAN TERIMAKASIH iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI.. v ABSTRAK.. vi ABSTRACT... vii RINGKASAN.. viii

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik, yang menjadi sumber pengetahuan dan juga merupakan suatu cara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik, yang menjadi sumber pengetahuan dan juga merupakan suatu cara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Pengalaman merupakan guru yang baik,

Lebih terperinci

KARSINOMA DINI LAMBUNG

KARSINOMA DINI LAMBUNG KARSINOMA DINI LAMBUNG OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PENDAHULUAN Karsinoma gaster merupakan suatu tumor epitel pada mukosa

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tumor Ovarium Tumor ovarium adalah massa atau jaringan baru yang bersifat abnormal yang terbentuk pada ovarium dan mempunyai bentuk serta sifat yang berbeda dari sel jaringan

Lebih terperinci

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15 Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Tumor Ganas Ovarium 2.1.1. Pendahuluan Tumor ganas ovarium masih menjadi masalah di berbagai belahan dunia, dengan insidensi yang semakin meningkat sesuai dengan pertambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia mempunyai dua ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Pada

Lebih terperinci

KEGANASAN PADA UTERUS

KEGANASAN PADA UTERUS Dr. EINIL RIZAR, SpOG (K) 1 KEGANASAN PADA UTERUS 3 (tiga) bentuk utama keganasan dpt terjadi pd uterus: Endometrial Carcinoma (± 95%) Sarcoma Uterus (± 5%) Metastase dari organ lain ENDOMETRIAL CARCINOMA

Lebih terperinci

Majalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, September 2015

Majalah Kesehatan FKUB Volume 2, Nomer 3, September 2015 Akurasi Diagnosa FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) Dibandingkan dengan Pemeriksaan Histopatologi pada Tumor Tiroid (Studi Kasus di Instalasi Patologi Anatomi RS dr. Saiful Anwar Malang Periode 2008-2010)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang. mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang. mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai 85-90% adalah kanker ovarium epitel.

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain

Lebih terperinci