BAB II TINJAUAN PUSTAKA _ :i
|
|
- Fanny Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA _ :i r-.., ^ 2.1. Tinjauan Umum Calkon Senyawa calkon merupakan l,3-difenil-2-propen-l-on. Kedua cincin aromatis pada senyawa tersebut dihubungkan oleh 3 atom karbon yang merupakan sistem karbonil a, p t ik jenuh (Patil dkk, 2009) seperti yang digambarkan di bawah ini. O Gambar 1. Rumus umum senyawa calkon (l,3-difenil-2-propen-l-on) (Sumber: Patil dkk, 2009) Senyawa calkon mengandung gugus etilen keto (-CO-CH=CH-) yang reaktif. Adanya gugus tersebut menyebabkan molekul calkon mempunyai berbagai macam aktivitas biologi (Jayapal dan Sreedhar, 2010). Senyawa calkon terdapat pada berbagai jenis tumbuhan di alam yang berperan sebagai senyawa perkursor untuk biosintesis flavonoid dan isoflavonoid (Patil dkk, 2009). Senyawa calkon juga berguna dalam sintesis berbagai macam senyawa heterosiklik seperti isoksazol, quinolinon, thiadiazin, benzofuranon, benzodiazepin dan lain sebagainya (Jayapal dkk, 2010). Calkon biasanya disintesis melalui kondesasi Claisen-Schmidt dari suatu aldehid dan keton aromatik menggunakan katalis basa atau asam yang diikuti oleh reaksi dehidrasi (Patil dkk, 2009). Namun, dengan semakin berkembangnya teknik sintesis pada saat ini, metode sintesis calkon menjadi semakin beragam. Selain menggunakan katalis asam dan basa, juga dapat digunakan K2C03 anhidrat sebagai katalis dan sintesis dilakukan tanpa menggunakan pelarut dengan iradiasi microwave (Jayapal dan Sreedhar, 2010). 4
2 Dewasa ini, pemanfaatan senyawa calkon yang telah ditemukan baik melalui sintesis maupun isolasi telah banyak diaplikasikan di bidang farmasi, seperti sebagai zat sitotoksik dikarenakan beberapa calkon memiliki aktivitas sitotoksik, antivirus, anestesi, antimikroba, antitumor, antiulser, antijamur, antikanker, dan lain sebagainya (Jayapal dkk, 2010). Selain itu, calkon juga dapat digunakan sebagai antioksidan, anti-inflamasi, antihepatotoksik, antimalaria, dan beberapa calkon lainnya digunakan sebagai inhibitor tirosin dan juga dilaporkan memiliki aktivitas hypoglycemic {Patil d]ik, 2009) Reaksi Kondensasi Aldol Reaksi kondensasi adalah reaksi penggabungan dari dua atau lebih molekul yang sama atau berlainan dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil seperti air (Riawan, 1990). Sedangkan kondensasi aldol merupakan suatu reaksi organik yang dalam hal ini ion enolat bereaksi dengan senyawa karbonil membentuk P-hidroksi aldehida atau [3-hidroksi keton yang diikuti dengan dehidrasi membentuk enon terkonjugasi. Tahap pertama dari reaksi ini adalah reaksi aldol dan tahap kedua yaitu reaksi eliminasi, hilangnya molekul kecil seperti air (dehidrasi) yang diikuti dengan dekarboksilasi ketika gugus karbonil aktif ditambahkan (Fessenden dan Fessenden, 1994). Dalam kondensasi aldol, suatu ikatan karbon-karbon baru terbentuk antara atom karbon a dari satu senyawa karbonil dan atom karbon karbonil yang lainnya. Karena keasaman atom hidrogen a dari senyawa karbonil memungkinkan senyawa karbonil tersebut untuk bereaksi dengan yang lainnya sehingga menghasilkan suatu produk gabungan keduanya yaitu suatu aldehida dan suatu alkohol (Quellette, 1994). Reaksi kondensasi hampir mirip dengan reaksi polimerisasi. Perbedaanya, pada reaksi kondensasi, penggabungan hanya melibatkan dua atau tiga molekul yang berkondensasi, sedangkan pada polimerisasi dapat sampai ratusan atau bahkan jutaan molekul (Fessenden dan Fessenden, 1994). > Kata "aldol" diturunkan dari aldehida dan alkohol yang merupakan produk dari aldehida P-hidroksi bila direaksikan dengan alkil keton atau alkil aldehida (Hart, 1991). Dalam kondisi sedikit asam atau basa, keton 5
3 yang mempunyai minimal satu atom hidrogen a akan kehilangan proton yang kemudian akan menyerang aldehid dan membentuk produk aldol. Reaksi ini lebih spesifik dikenal sebagai reaksi kondensasi Claisen-Schmidt Reaksi kondensasi aldoi dengan katalis basa. Metode utama yang sering digunakan untuk melakukan sintesis senyawa calkon adalah melalui reaksi kondensasi aldol yang dikatalis oleh larutan basa (Patil dkk, 2009). Basa yang sering digunakan pada umumnya adalah NaOH atau KOH (Jayapal dan Sreedhar, 2010). Sintesis calkon melalui metode ini biasanya menggunakan etanol sebagai pelarut. Sintesis calkon juga bisa dilakukan menggunakan LiOH sebagai suatu katalis aktivasi kedua (Sreevidya dkk, 2010). Mekanisme reaksi pembentukan calkon dengan katalis basa adalah sebagai berikut. ' ' Gambar 2. Mekanisme reaksi pembentukan calkon dengan katalis NaOH (Sumber: Patil dkk, 2009) kon
4 Reaksi kondensasi aldol dengan katalis asam Mekanisme reaksi kondensasi yang dikatalis asam adalah menyangkut dengan pembentukan enol dan protonasi senyawa karbonil (Wingrove dkk, 1981). Pembentukan enol terjadi pada senyawa asetofenon dan protonasi terjadi pada atom C karbonil dari aldehid aromatik. Mekanisme reaksi pembentukan calkon dengan katalis asam adalah sebagai berikut. ; r,-r Calkon Gambar 3. Meknisme reaksi pembentukan senyawa calkon menggunakan katalis asam (Sumber: Patil dkk, 2009) 7
5 2.3. Bioaktivitas Calkon Senyawa calkon memiliki bioaktovitas yang sangat baik dan beragam. Beberapa turunan calkon dilaporkan mempimyai aktivitas biologi sebagai antitumor misalnya kuercetin calkon (Hayashi dkk, 2000) dan 2'- hidroksi 4'-metoksicalkon serta butein yang dilaporkan mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan kanker payudara (Lee dkk, 2006). Asam 4'-kloro-2'-hidroksi-4-oksometilboroncalkon (Gambar 4) mempunyai aktivitas antikanker (Achanta dkk, 2006) dan 2',6'dihidroksi-4'-metoksi- 2,3-monoterpencalkon dapat menghambat pertumbuhan sel kanker prostat (Yun dkk, 2006)..li' Gambar 4. Struktur Asam 4'-kloro-2'-hidroksi-4-oksometilboron calkon (Sumber: Achanta dkk, 2006) Senyawa calkon juga dilaporkan bersifat sebagai anti-inflamasi misalnya 3,4-dikloro-6'-metoksicalkon (Gambar 5), 2'-hidroksi-6'- metoksicalkon, 3-bromo-2'-hidroksi-6'-metoksicalkon dan 2'-hidroksi- 4',6'-dimetoksicaIkon. Pengujian dilakukan secara in vitro pada sel yang telah diberikan lipopolisakarida. (Kim dkk, 2007). Selain itu, calkon juga dilaporkan mempunyai aktivitas antimikroba yang baik seperti likocalkon A yang dapat menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis dan Bacillus cereus (Tsukiyama dkk, 2002). O Gambar 5. Struktur 3,4-dikloro-6'-metoksicalkon (Sumber: Kim dkk, 2007) 8
6 2.4. Rekristalisasi Senyawa yang diperoleh baik melalui proses isolasi maupun sintesis terlebih dahulu dimumikan, salah satunya adalah dengan cara rekristalisasi. Rekristalisasi merupakan suatu metode pemisahan senyawa yang masih bercampur dengan sedikit pengotor. Sebelum memulai rekristalisasi kita harus memilih pelarut yang sesuai, karena tidak semua pelarut cocok dengan senyawa yang akan direkristalisasi. Padatan tersebut harus dapat larut dalam keadaan panas dan tidak dapat larut dalam keadaan dingin (Palleros, 2000) Kromatografi Lapis Tipis Kormatografi Lapis Tipis (KLT) sangat umum digunakan untuk identifikasi suatu senyawa dalam teknik sintesis kimia, dalam mengetahui kemumian, dan sejauh mana reaksi telah berlangsung. Selain itu metode yang digunakan juga sederhana, pemisahan cepat, sensitif dan senyawasenyawa yang dipisahkan dapat diperoleh kembali (Khopkar, 2003). Pemisahan pada kromatografi lapis tipis ini terjadi karena adanya perbedaan kecepatan migrasi yang didasarkan pada perbedaan koefisien distribusi masing-masing komponen yang dipisahkan. Larutan sampel ditotolkan pada plat yang sudah diberi tanda. Bila noda sudah kering plat dimasukkan ke dalam bak eluen yang telah jenuh dengan eluen yang dipilih sebagai fase gerak. Eluen tidak boleh menyentuh noda pada plat, karena memungkinkan senyawa yang dipisahkan larut. Eluen bergerak dengan gaya kapiler dan menggerakkan komponenkompoen dari campuran cuplikan pada perbedaan jarak dalam arah aliran eluen. Jarak tempuh noda dapat dihitung dengan mengetahui lokasi noda pada plat. Jika senyawa-senyawa yang dipisahkan berwama akan terlihat sebagai pita-pita atau noda-noda yang terpisah. Tetapi untuk senyawa tertentu yang tidak berwama dapat diamati dengan lampu ultraviolet, uap yodium atau dengan pereaksi penampak noda. Beberapa pereaksi penam.pak noda yang biasa digunakan misalnya Carr-Price yaitu larutan antimon klorida 20% dalam kloroform, pereaksi serium sulfat dan pereaksi Liebermann-Burchard (Harbone, 1987). 9
7 Noda yang telah didapat ditandai dengan menggunakan pensil. Hal tersebut dilakukan untuk mencari harga Rf. Harga Rf dapat diperoleh dengan cara membandingkan jarak antara noda dengan eluen. Harga Rf berkisar antara nol sampai satu..... Rf = Jarak yang ditempuh sampel dari garis awal (cm) i u Jarak yang ditempuh eluen dari garis awal (cm) 2.6. Penentuan Titik Leleh Titik leleh merupakan temperatur keadaan suatu kristal mulai meleleh sampai meleleh seluruhnya. Pemeriksaan titik leleh suatu senyawa yang tidak dikenal dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang sederhana, misalnya Ordinary, Thiele, dan Fisher-Jones. Pengamatan titik leleh dilakukan secermat mungkin, terutama bila telah mendekati titik lelehnya. Jadi titik leleh sebenamya merupakan harga antara yang dimaksud tidak boleh lebih dari 2 C (Seager dan Slabaugh, 1980). Penentuan titik leleh diperlukan untuk penentuan kemumian dan identifikasi senyawa tak dikenal 2.7. Metode Karakterisasi Dalam penentuan karakterisasi suatu senyawa kimia ada beberapa metode yang digunakan. Secara umum metode yang biasa digunakan adalah teknik spektroskopi. Diantaranya adalah spektroskopi ultraviolet (UV), inframerah (IR), spektroskopi massa (MS) dan resonansi magnetik inti (Nuclear Magnetic Resonance, NMR). Semua metode ini menghasilkan data spektroskopi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawasenyawa bahan alam dan senyawa-senyawa kimia yang belum diketahui Spektroskopi ultraviolet Spektroskopi ultraviolet digunakan untuk mengidentifikasi ikatan rangkap terkonjugasi dalam suatu molekul kimia. Spektmm ultraviolet dari suatu senyawa organik berhubungan dengan transisi elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Transisi ini pada umunmya terjadi antara orbital ikatan atau orbital bonding yang tidak berisi (Sudjadi, 1983). 10
8 Spektroskopi inframerah Spektroskopi inframerah digunakan untuk menentukan gugus fiingsi dalam suatu senyawa berdasarkan energi vibrasi dari suatu molekul. Adanya vibrasi molekul dapat memberikan sifat-sifat yang 7, khas dari suatu senyawa dalam spektrum inframerah yang dihasilkan. Pancaran inframerah pada umumnya mengacu pada bagian spektrum elektromagnetik yang terletak diantara daerah tampak dan daerah gelombang mikro. Penggunaan spektrum inframerah dalam kimia organik menggunakan daerah yang berkisar pada bilangan gelombang cm"' (Silverstain dkk, 1986) Spektroskopi NMR Spektroskopi NMR (Nuclear Magnetic Resonance) atau Resonansi Magnetik Jnti (RMI) digunakan untuk mengidentifikasi lingkungan proton dan untuk mengidentifikasi jumlah atom karbon pada suatu senyawa. Metode spektroskopi ini didasarkan pada pengukuran absorbs! radiasi elektromagnetik oleh partikel yang sedang berputar. (Fessenden dan Fessenden, 1994). Antibakteri ::.;;:!.; >, Senyawa antibakteri merupakan senyawa yang dapat menghambat dan mengurangi pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen maupun yang non-patogen. Senyawa-senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri terdiri dari garam logam-logam, senyawa fenol, formaldehid, alkohol, yodium, senyawa klor, deterjen, sulfonamida dan antibiotik (Tortora, 2001). Suatu zat kimia yang hanya dapat menghambat pertumbuhan bakteri disebut bakteriostatik. Sedangkan zat kimia yang dapat mematikan bakteri disebut bakterisida (Dwidjoseputro, 1994).. Bakteri merupakan suatu mikroorganisme hidup bersel satu (uni seluler) yang sangat penting dan beraneka ragam yang dapat berhubungan dengan makanan bahkan dengan manusia. Ada bakteri yang dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak diinginkan pada makanan dan 11
9 menimbulkan penyakit dan ada pula bakteri yang menguntungkan diantaranya dapat melangsungkan fermentasi (Buckle dkk, 1985). Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Bacillus subtilis merupakan contoh bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit bagi manusia. Setiap jaringan atau alat tubuh dapat diinfeksi oleh bakteri S. aureus dan menyebabkan timbulnya penyakit dengan tanda-tanda khas, yaitu peradangan dan pembentukan abses. S. aureus dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, endokarditis, dan infeksi kulit (Jawetz dkk, 2001). E. coli banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal, tetapi bila kesehatan menurun, bakteri ini dapat bersifat patogen terutama akibat toksin yang dihasilkan. E. coli umumnya tidak menyebabkan penyakit bila masih berada dalam usus, tetapi dapat menyebabkan penyakit pada saluran kencing, paru, saluran empedu, dan saluran otak. E. coli dapat menyebabkan penyakit seperti diare, infeksi saluran kemih, pneumonia, meningitis pada bayi yang baru lahir dan infeksi luka. B. subtilis merupakan bakteri Gram positif, bersifat aerob dan berbentuk basil panjang yang disebut streptobasil. B. subtilis banyak ditemukan dalam tanah, air dan berbagai jenis makanan (Hans dan Schmidt, 1994). Bakteri ini dikenal sebagai penyebab keasaman dari makanan kaleng karena fermentasi gula yang dikandung pada makanan tersebut (Buckle dkk, 1985). Penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri di atas dapat diatasi dengan penggunaan antibiotik. Antibakteri ataupun antibiotik dapat menghambat ataupun membunuh bakteri dengan cara menyerang situs tertentu yang ada pada bakteri. Secara umum, kemungkinan situs serangan suatu zat antibakteri dapat diduga dengan meninjau struktur serta komposisi sel bakteri. Kerusakan pada salah satu situs dapat mengawali terjadinya perubahan-perubahan yang menuju kepada matinya sel tersebut. Mekanisme kerja antibakteri menurut Pelczar dan Chan (1988) adalah sebagai berikut. 1. Kerusakan pada dinding sel 2. perubahan permeabilitas sel 12
10 3. Perubahan molekul protein dan asam nukleat 4. Penghambatan kerj a enzim 5. Penghambatan sintesis asam nukleat dan protein 2.9. Calkon sebagai Antibakteri Penggunaan antibiotik yang terus menerus menyebabkan berkembangnya resistensi mikroorganisme terutama bakteri terhadap antibiotik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, seiain harus memikirkan cara mencegah resistensi bakteri terhadap antibiotik, juga perlu dilakukan penelitian untuk penemuan antibiotik-antibiotik baru dikarenakan tidak semua resistensi bakteri terhadap antibiotik dapat dicegah. Calkon merupakan salah satu senyawa kimia yang sangat berpotensi sebagai antibakteri ataupun antibiotik altematif seperti likocalkon A yang dapat menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis dan Bacillus cereus (Tsukiyama dkk, 2002). Selain itu, calkon juga mempakan senyawa intermediet untuk sintesis senyawa flavanoid lain seperti flavanon, flavon, flavanol dan lain sebagainya yang juga dikenal mempunyai bioaktivitas sebagai antibakteri dan antijamur (Vender dkk, 1993). Senyawa calkon mengandung gugus etilen keto (-CO-CH=CH-) yang reaktif (Jayapal dan Sreedhar, 2010). Struktur keton a, p tak jenuh pada senyawa calkon tersebut diketahui bertanggung jawab terhadap sifat antimikroba senyawa calkon (Lahtchev dkk, 2008). Sifat antimikroba calkon juga tergantung pada substituen yang terikat pada kedua cincin aromatik calkon, seperti gugus CI, Br, OH dan lain sebagainya. Jika pada cincin aromatik mempunyai gugus elektronegatif seperti Br, CI dan OH, aktivitas antimikrobanya sebanding dengan kloramfenikol (Prasad dkk, 2006). 13
T" f*", CP" 2 CH,-C-H
n. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Senyawa Turunan Calkon Calkon adalah salah satu tipe metaboiit sekunder yang termasuk dalam golongan flavonoid. Beberapa diantara senyawa calkon dilaporkan mempunyai aktivitas
Lebih terperinciT" f*", CP" 2 CH,-C-H
n. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Senyawa Turunan Calkon Calkon adalah salah satu tipe metaboiit sekunder yang termasuk dalam golongan flavonoid. Beberapa diantara senyawa calkon dilaporkan mempunyai aktivitas
Lebih terperinciGambar 1.1 Struktur khalkon
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Senyawa khalkon (C 15 H 12 O) atau benziliena asetofenon atau E-1,3- difenilprop-2-en-1-on, merupakan senyawa golongan flavonoid yang ditemukan dalam tanaman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Calkon Calkon adalah salah satu tipe metabolit sekunder yang termasuk dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Ekstraksi sampel daun tumbuhan pacar jawa {Lawsonia inermis Lin) Sebanyak 250 g serbuk daun Pacar jawa, pertama-tama di ekstrak dengan n- heksan, diperoleh ekslrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Khalkon atau (E)-1,3-difenil-2-propen-1-on merupakan senyawa yang termasuk flavonoid dan banyak diteliti sebagai therapeutic, yaitu antioksidan, antiinflamasi,
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pemisahan senyawa total flavanon 4.1.1.1 Senyawa GR-8 a) Senyawa yang diperoleh berupa padatan yang berwama kekuningan sebanyak 87,7 mg b) Titik leleh: 198-200
Lebih terperinciSINTESIS (E)-3-(4-HIDROKSIFENIL)-1-(NAFTALEN-1-IL)PROP-2-EN-1-ON DARI ASETILNAFTALEN DAN 4-HIDROKSIBENZALDEHID. R. E. Putri 1, A.
SINTESIS (E)-3-(4-HIDROKSIFENIL)-1-(NAFTALEN-1-IL)PROP-2-EN-1-ON DARI ASETILNAFTALEN DAN 4-HIDROKSIBENZALDEHID R. E. Putri 1, A. Zamri 2, Jasril 2 1 Mahasiswa Program S1 Kimia FMIPA-UR 2 Bidang Kimia Organik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru.
Lebih terperinciBAB III -1?-I'niK { j..^.:iik -'^.JU-W BAHAN DAN METODE
BAB III -1?-I'niK { j..^.:iik -'^.JU-W BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Sintesis senyawa analog calkon dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Sintesis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Senyawa antibakteri ialah senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme dan dalam konsentrasi kecil mampu menghambat bahkan membunuh suatu mikroorganisme (Jawetz
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Aseton merupakan keton yang paling sederhana, digunakan sebagai
23 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Aseton Aseton merupakan keton yang paling sederhana, digunakan sebagai pelarut polar dalam kebanyakan reaksi organik. Aseton dikenal juga sebagai dimetil
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1. Uji fitokimia daun tumbulian Tabernaenwntana sphaerocarpa Bl Berdasarkan hasil uji fitokimia, tumbuhan Tabemaemontana sphaerocarpa Bl mengandung senyawa dari
Lebih terperinciPATEN NASIONAL Nomor Permohonan Paten :P Warsi dkk Tanggal Permohonan Paten:19 November 2013
1 PATEN NASIONAL Nomor Permohonan Paten :P00147 Warsi dkk Tanggal Permohonan Paten:19 November 13 2, bis(4 HIDROKSI KLORO 3 METOKSI BENZILIDIN)SIKLOPENTANON DAN 2, bis(4 HIDROKSI 3 KLOROBENZILIDIN)SIKLOPENTANON
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberculosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mutschler, 1991). Tuberculosis (TB) menyebar antar individu terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Struktur khalkon dan asam sinamat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Khalkon merupakan suatu senyawa organik golongan flavonoid yang dapat dengan mudah ditemukan di alam khususnya pada tumbuh-tumbuhan. Senyawa golongan flavonoid termasuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi adalah proses paparan oleh mikroorganisme yang berproliferasi dalam tubuh sehingga menyebabkan sakit (Potter dan Perry, 2005). Penyebab terjadinya infeksi
Lebih terperinciKondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin
Laporan Praktikum Senyawa Organik Polifungsi KI2251 1 Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin Antika Anggraeni Kelas 01; Subkelas I; Kelompok C; Nurrahmi Handayani
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tumbuhan Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung untuk mengetahui dan memastikan famili dan spesies tumbuhan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan karakteristik dilakukan untuk mengetahui kebenaran identitas zat yang digunakan. Dari hasil pengujian, diperoleh karakteristik zat seperti yang tercantum
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.l. Hasil IV.Ll. Hasil Sintesis No Nama Senyawa 1. 2'-hidroksi calkon 0 Rendemen (%) Titik Leleh Rf Spektrum 43 86-87 0,44 (eterheksana Spektrum UV A^fjnm (A): 314,4; 221,8;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terdapat keseimbangan antara jumlah radikal bebas dan antioksidan (Gulcin,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang membawa elektron tidak berpasangan dan menyebabkan destabilisasi molekul lain sehingga memacu timbulnya radikal bebas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sinar matahari selain merupakan sumber energi bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan, antara lain menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebar luas di alam. Sekitar 5-10% metabolit sekunder tumbuhan adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Flavonoid merupakan metabolit sekunder yang paling beragam dan tersebar luas di alam. Sekitar 5-10% metabolit sekunder tumbuhan adalah flavonoid, dengan struktur kimia
Lebih terperinciSINTESIS DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA KALKON (E)-1-(2- HIDROKSIFENIL)-3-(4-METOKSIFENIL)PROP-2-EN-1-ON. A.Sofiana 1, N. Balatif 2, A.
SINTESIS DAN UJI TKSISITAS SENYAWA KALKN (E)-1-(2- HIDRKSIFENIL)-3-(4-METKSIFENIL)PRP-2-EN-1-N A.Sofiana 1, N. Balatif 2, A. Zamri 2 1 Mahasiswa Program S1 Kimia 2 Bidang Kimia rganik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciSINTESIS DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA KURKUMIN (3E,5E)-3,5-BIS(2 -HIDROKSIBENZILIDIN) -1-METILPIPERIDIN-4-ON
SINTESIS DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA KURKUMIN (3E,5E)-3,5-BIS(2 -HIDROKSIBENZILIDIN) -1-METILPIPERIDIN-4-ON U. Hasanah 1, A. Zamri 2, N. Balatif 2, Y. Eryanti 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aseton merupakan keton yang paling sederhana, digunakan
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Aseton Aseton merupakan keton yang paling sederhana, digunakan sebagai pelarut polar dalam kebanyakan reaksi organik. Aseton dikenal juga sebagai dimetil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi oksidasi merupakan reaksi yang memiliki peranan penting dalam metabolisme tubuh manusia. Reaksi oksidasi ini disebabkan oleh senyawa reactive oxygen species
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kanker masih menjadi permasalahan kesehatan utama di dunia, termasuk di Indonesia hingga saat ini. Penyakit ini merupakan penyebab kematian kedua terbesar di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara menghindari paparan berlebihan sinar, yaitu tidak berada di luar rumah pada
17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang terletak di daerah tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang musim. Sebagian penduduknya bekerja di luar ruangan sehingga mendapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Hasil pemisahan ekstrak n-heksana dengan kromatografi kolom Tujuh gram ekstrak n-heksana dipisahkan dengan kromatografi kolom, diperoleh 16 fi-aksi. Hasil
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat-alat 1. Alat Destilasi 2. Batang Pengaduk 3. Beaker Glass Pyrex 4. Botol Vial 5. Chamber 6. Corong Kaca 7. Corong Pisah 500 ml Pyrex 8. Ekstraktor 5000 ml Schoot/ Duran
Lebih terperinciKIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS)
KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS) 1.PENDAHULUAN 2.KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI 3.SPEKTROSKOPI UV-VIS 4.SPEKTROSKOPI IR 5.SPEKTROSKOPI 1 H-NMR 6.SPEKTROSKOPI 13 C-NMR 7.SPEKTROSKOPI MS 8.ELUSIDASI STRUKTUR Teknik
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCBAAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membuat, mengisolasi dan mengkarakterisasi derivat akrilamida. Penelitian diawali dengan mereaksikan akrilamida dengan anilin sulfat.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Pemisahan dengan VLC Hasil pemisahaan dengan VLC menggimakan eluen heksan 100% sampai diklorometan : metanol (50 : 50) didiperoleh 11 fraksi. Pengujian KLT
Lebih terperinciGambar 1.1. Struktur eugenol.
BAB I PENDAHULUAN Tanaman cengkeh atau Eugenia caryophyllata Thunberg merupakan tanaman asli dari Maluku. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Indonesia seperti Jawa, Papua, Sulawesi, dan pulau-pulau yang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi Senyawa Fenolik Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar tumbuhan kenangkan yang diperoleh dari Desa Keputran Sukoharjo Kabupaten
Lebih terperincidalam jumlah dan variasi struktur yang banyak memungkinkan untuk memmpelajari aplikasinya untuk tujuan terapeutik. IV.
dalam jumlah dan variasi struktur yang banyak memungkinkan untuk memmpelajari aplikasinya untuk tujuan terapeutik. 4.1. Disain Penelitian IV. METODA PENELITIAN Pembentukan senyawa turunan calkon dilakukan
Lebih terperinci4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon
4 Pembahasan 4.1 Sintesis Resasetofenon O HO H 3 C HO ZnCl 2 CH 3 O Gambar 4. 1 Sintesis resasetofenon Pada sintesis resasetofenon dilakukan pengeringan katalis ZnCl 2 terlebih dahulu. Katalis ZnCl 2 merupakan
Lebih terperinciBAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 1 TIJAUA PUSTAKA 1.1 Glibenklamid Glibenklamid adalah 1-[4-[2-(5-kloro-2-metoksobenzamido)etil]benzensulfonil]-3- sikloheksilurea. Glibenklamid juga dikenal sebagai 5-kloro--[2-[4{{{(sikloheksilamino)
Lebih terperinciOCH 3 CH 2 H 2 C C H. Gambar 1.1. Struktur eugenol.
BAB 1 PENDAHULUAN Tanaman cengkeh atau Eugenia caryophyllata Thunberg merupakan tanaman asli dari kepulauan Maluku. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Indonesia seperti Jawa, Papua, Sulawesi, dan pulau-pulau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kanker Kanker adalah kondisi sel yang kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : trans-1,3-difenil-2-propen-1-on, kondensasi Claisen-Schmidt, tetrahidrofuran, antibakteri. ABSTRACT
Sintesis Trans-1,3-difenil-2-propen-1-on Melalui Reaksi Kondensasi Claisen-Schmidt Terkatalis Basa dengan Pelarut Tertrahidrofuran serta Potensinya sebagai Antibakteri Ahmad Nur*, Firdaus, Nunuk Hariani
Lebih terperinciPERCOBAAN 2 KONDENSASI SENYAWA KARBONIL DAN REAKSI CANNIZARO
PERCOBAAN 2 KONDENSASI SENYAWA KARBONIL DAN REAKSI CANNIZARO Septi Nur Diana 10510036 K-02 Kelompok J septinurdiana92@yahoo.com Abstrak Pada percobaan ini telah dilakukan sintesis senyawa organik dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Permasalahan Flavon merupakan salah satu kelompok senyawa flavonoid dengan struktur dasar 2-fenil-1-benzopiran-4-on. Senyawa ini merupakan metabolit sekunder
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA METOKSIFLAVON MELALUI SIKLISASI OKSIDATIF HIDROKSIMETOKSIKALKON
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
Lebih terperinciNoda tidak naik Minyak 35 - Noda tidak naik Minyak 39 - Noda tidak naik Minyak 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Hasil uji pendahuluan Setelah dilakukan uji kandungan kimia, diperoleh hasil bahwa tumbuhan Tabemaemontana sphaerocarpa positif mengandung senyawa alkaloid,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sintesis C-3,7-dimetil-7-hidroksiheptilkaliks[4]resorsinarena
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sintesis C-3,7-dimetil-7-hidroksiheptilkaliks[4]resorsinarena Pada penelitian ini telah disintesis C-3,7-dimetil-7- hidroksiheptilkaliks[4]resorsinarena (CDHHK4R) dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nyeri adalah gejala penyakit atau kerusakan jaringan yang paling sering ditemukan. Rasa nyeri hanya merupakan suatu gejala yang berfungsi sebagai isyarat
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Tahap Sintesis Biodiesel Pada tahap sintesis biodiesel, telah dibuat biodiesel dari minyak sawit, melalui reaksi transesterifikasi. Jenis alkohol yang digunakan adalah metanol,
Lebih terperinciBAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN Glibenklamid merupakan sulfonylurea generasi kedua yang digunakan sebagai obat antidiabetik oral yang berperan menurunkan konsentrasi glukosa darah. Glibenklamid merupakan salah satu senyawa
Lebih terperincisan dengan tersebut (a) (b) (b) dalam metanol + NaOH
4 Hasil dan Pembaha san Pada penelitian mengenai kandungan metabolitt sekunder dari kulit batang Intsia bijuga telah berhasil diisolasi tiga buah senyawaa turunan flavonoid yaitu aromadendrin (26), luteolin
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada awal penelitian dilakukan determinasi tanaman yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas botani dari tanaman yang digunakan. Hasil determinasi menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN O H O-CH 2 -CH=CH 2 CH 2 CH=CH 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penataan ulang Claisen merupakan penataan ulang sigmatropik, yaitu reaksi perubahan suatu atom atau gugus yang terpisah dari satu atom ke atom lain disepanjang sistem
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L etanol, diperoleh ekstrak
Lebih terperinciOCH 3 CH 2 CH CH 2. Gambar.1.1. Struktur eugenol
BAB 1 PENDAHULUAN Tanaman cengkeh adalah tanaman asli Indonesia. Nama ilmiah dari tanaman cengkeh adalah Eugenia caryophyllata Thunb. Tanaman ini paling banyak ditemukan di kepulauan Maluku Utara dan dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan, minuman dan obat-obatan yang beredar dalam kemasan di masyarakat dewasa ini menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan. Bahan pengawet (preservative),
Lebih terperinciEfektivitas Katalis Asam Basa Pada Sintesis 2-hidroksikalkon, Senyawa yang Berpotensi Sebagai Zat Warna
Profesionalisme Peneliti dan Pendidik dalam Riset dan Pembelajaran yang Berkualitas dan Berkarakter Yogyakarta, 30 ktober 2010 prosiding seminar nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2010 ISBN: 978-979-98117-7-6
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.L Hasil 4.L1. Ujifitokimiadaun Quercus gemelilflorg Bi Pada uji fitokimia terhadap daun Quercus gemelilflora Bi memberikan hasil yang positif terhadap steroid, fenolik dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Uji fitokimia daun Nypa fruticans Pada uji fitokimia terhadap daun Nypa fruticans memberikan hasil yang positif terhadap fenolik, fitosterol, dan flavonoid.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
22 BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Produksi Furfural Bonggol jagung (corn cobs) yang digunakan dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur 4-5 hari untuk menurunkan kandungan airnya, kemudian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Struktur eugenol. O CH 3 CH 2
BAB PEDAHULUA Tanaman cengkeh atau Eugenia caryophyllata Thunberg adalah tanaman asli kepulauan Maluku. Sekarang, tanaman ini telah dibudidayakan di bagian Indonesia yang lain seperti Jawa, Papua, Sulawesi
Lebih terperinciADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris
BAB IV ASIL DAN PEMBAASAN 4.1. Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris Serbuk daun (10 g) diekstraksi dengan amonia pekat selama 2 jam pada suhu kamar kemudian dipartisi dengan diklorometan.
Lebih terperinciPenentuan struktur senyawa organik
Penentuan struktur senyawa organik Tujuan Umum: memahami metoda penentuan struktur senyawa organik moderen, yaitu dengan metoda spektroskopi Tujuan Umum: mampu membaca dan menginterpretasikan data spektrum
Lebih terperinciREAKSI-REAKSI KONDENSASI KARBONIL
19/04/013 REAKSIREAKSI KDESASI KARBIL KDESASI ALDL Reagensia yg memiliki suatu atom nukleofilik dapat menyerang karbon positif parsial dari suatu gugus karbonil. Bila suatu aldehida diolah dengan basa
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia
OPTIMASI WAKTU REAKSI PADA SINTESIS SENYAWA BENZILIDENSIKLOHEKSANON DENGAN MENGGUNAKAN KATALISATOR NATRIUM HIDROKSIDA Erika Rahmawati, Sri Handayani, C. Budimarwanti dan Winarto Haryadi Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih
Lebih terperinciHASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air
Pemilihan Eluen Terbaik Pelat Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang digunakan adalah pelat aluminium jenis silika gel G 60 F 4. Ekstrak pekat ditotolkan pada pelat KLT. Setelah kering, langsung dielusi dalam
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi dan Fraksinasi Sampel buah mahkota dewa yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari kebun percobaan Pusat Studi Biofarmaka, Institut Pertanian Bogor dalam bentuk
Lebih terperinciREAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL
BAB 5 REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL Dalam bab ini akan dibahas mengenai reaksi substitusi alfa. Ciri utama dari reaksi ini adalah terjadi melalui pembentukan intermediet enol atau ion enolat. 5.1. Keto-enol
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Persentase inhibisi = K ( S1 K
7 Persentase inhibisi = K ( S1 S ) 1 K K : absorban kontrol negatif S 1 : absorban sampel dengan penambahan enzim S : absorban sampel tanpa penambahan enzim Isolasi Golongan Flavonoid (Sutradhar et al
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKOHOL DAN ASAM BENZOAT
LAPRAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA RGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKL DAN ASAM BENZAT LABRATRIUM KIMIA RGANIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAUAN ALAM UNIVERSITAS GADJA MADA YGYAKARTA 2005 SINTESIS BENZIL
Lebih terperincikamar, dan didapat persentase hasil sebesar 52,2%. Metode pemanasan bisa dilakukan dengan metode konvensional, yaitu cara refluks dan metode
BAB 1 PEDAULUA Pengembangan suatu senyawa aktif dapat dilakukan dengan memodifikasi struktur suatu senyawa aktif atau memodifikasi senyawa induk dengan dasar pemilihan gugus atau substituen secara rasional.
Lebih terperinciOPTIMASI WAKTU REAKSI SINTESIS SENYAWA BENZILIDENSIKLOHEKSANON MENGGUNAKAN KATALISATOR NATRIUM HIDROKSIDA
OPTIMASI WAKTU REAKSI SINTESIS SENYAWA BENZILIDENSIKLOHEKSANON MENGGUNAKAN KATALISATOR NATRIUM HIDROKSIDA OPTIMIZATION FOR REACTION TIME OF BENZYLIDENECYCLOHEXANONE S COMPOUND SYNTHESIS USING SODIUM HYDROXIDE
Lebih terperinciSINTESIS TURUNAN KALKON DARI MIRISTISIN MINYAK PALA
SINTESIS TURUNAN KALKON DARI MIRISTISIN MINYAK PALA Hery Muhamad Ansory *, Anita Nilawati Jurusan Analisis Farmasi dan Makanan, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi Surakarta Jl. Let. Jend. Sutoyo,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tumbuhan sebagai salah satu sumber kekayaan yang luar biasa. Banyak tanaman yang tumbuh subur dan penuh
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel Temulawak Terpilih Pada penelitian ini sampel yang digunakan terdiri atas empat jenis sampel, yang dibedakan berdasarkan lokasi tanam dan nomor harapan. Lokasi tanam terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian, kesehatan, dan industri. Umumnya pengetahuan masyarakat
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
19 Bab IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Biodiesel Minyak jelantah semula bewarna coklat pekat, berbau amis dan bercampur dengan partikel sisa penggorengan. Sebanyak empat liter minyak jelantah mula-mula
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sintesis 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il) propenon
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sintesis -(,5-dihidroksifenil)-(-piridin--il) propenon Senyawa -(,5-dihidroksifenil)-(-piridin--il) propenon disintesis dengan cara mencampurkan senyawa,5-dihidroksiasetofenon,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH GUGUS METOKSI TERHADAP PERSENTASE HASIL SINTESIS 2-METOKSI KHALKON, 2,4-DIMETOKSIKHALKON DAN 2,2,4-TRIMETOKSIKHALKON
SKRIPSI PENGARUH GUGUS METOKSI TERHADAP PERSENTASE HASIL SINTESIS 2-METOKSI KHALKON, 2,4-DIMETOKSIKHALKON DAN 2,2,4-TRIMETOKSIKHALKON FENNY AGENG RIASTUTI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DEPARTEMEN
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH MODUL 1. TITRASI VOLUMETRI
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH MODUL 1. TITRASI VOLUMETRI Kegiatan Praktikum 1: Titrasi Penetralan (Asam-Basa)... Judul Percobaan : Standarisasi Larutan Standar Sekunder NaOH... Kegiatan Praktikum
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Isolasi daun Gynura divaricata dengan pelarut heksana Daun Gynura divaricata setelah dihaluskan (110 gram), kemudian diperkolasi dengan pelamt heksana diperoleh
Lebih terperinci4. Hasil dan Pembahasan
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Metoda Sintesis Membran Kitosan Sulfat Secara Konvensional dan dengan Gelombang Mikro (Microwave) Penelitian sebelumnya mengenai sintesis organik [13] menunjukkan bahwa jalur
Lebih terperinciSINTESIS DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA KALKON TURUNAN 4 METIL ASETOFENON. Mahasiswa Program Studi S1 Kimia 2
SINTESIS DAN UJI TKSISITAS SENYAWA KALKN TURUNAN 4 METIL ASETFENN M. Tillah 1, Yuharmen 2, A. Zamri 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia 2 Bidang Kimia rganik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciStruktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.
Kamu tentunya pernah menyaksikan berita tentang penyalah gunaan formalin. Formalin merupakan salah satu contoh senyawa aldehid. Melalui topik ini, kamu tidak hanya akan mempelajari kegunaan aldehid yang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 FARMASI SEMESTER I 2011/2012 PERCOBAAN PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK : EKSTRAKSI DAN ISOLASI KAFEIN DARI DAUN TEH
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 FARMASI SEMESTER I 2011/2012 PERCOBAAN PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK : EKSTRAKSI DAN ISOLASI KAFEIN DARI DAUN TEH Nama : NIM : Tanggal Praktikum : Tanggal Pengumpulan
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat) Abstrak Langsat (Lansium domestcum Var. langsat) adalah salah satu tanaman Indonesia yang kulitnya buahnya
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ASIL PECBAAN DAN PEMBAASAN Transesterifikasi, suatu reaksi kesetimbangan, sehingga hasil reaksi dapat ditingkatkan dengan menghilangkan salah satu produk yang terbentuk. Penggunaan metil laurat dalam
Lebih terperinciREAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
REAKSI-REAKSI ALKHL DAN FENL TUJUAN Tujuan dari Percobaan ini adalah: 1. Membedakan alkohol dengan fenol berdasarkan reaksinya dengan asam karboksilat 2. Membedakan alkohol dan fenol berdasarkan reaksi
Lebih terperinciKIMIAWI SENYAWA KARBONIL
BAB 1 KIMIAWI SENYAWA KARBONIL Senyawa karbonil adalah kelompok senyawaan organik yang mengandung gugus karbonil, C=O, gugus fungsional yang paling penting dalam kimia organik. Senyawa karbonil ada di
Lebih terperinciGambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi
Bab IV Pembahasan IV.1 Ekstraksi selulosa Kayu berdasarkan struktur kimianya tersusun atas selulosa, lignin dan hemiselulosa. Selulosa sebagai kerangka, hemiselulosa sebagai matrik, dan lignin sebagai
Lebih terperinciHASIL. (%) Kulit Petai 6.36 n-heksana 0,33 ± 0,06 Etil Asetat 0,32 ± 0,03 Etanol 70% 12,13 ± 0,06
6 HASIL Kadar Air dan Rendemen Hasil pengukuran kadar air dari simplisia kulit petai dan nilai rendemen ekstrak dengan metode maserasi dan ultrasonikasi dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Hasil perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi merupakan proses penyerangan oleh mikroorganisme dan berploriferasi didalam tubuh yang menyebabkan sakit (Potter and Perry, 2005). Infeksi juga merupakan multiplikasi
Lebih terperincitelah teruji berefek pada sistem saraf pusat juga. Selain efek tersebut, senyawa benzoiltiourea juga mempunyai aktivitas biologis lainnya seperti
BAB 1 PEDAHULUA Sesuai perkembangan ilmu pengetahuan kimia organik saat ini banyak senyawa senyawa obat yang diproduksi melalui jalur sintesis dan dapat digunakan dalam berbagai penyakit, salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi alam tropis Indonesia sangat menunjang pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi alam tropis Indonesia sangat menunjang pertumbuhan mikroorganisme. Pada umumnya mikroorganisme yang patogen bersifat merugikan karena dapat menimbulkan
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Uji pendahuluan Uji pendahuluan terhadap daun Artocarpus champeden secara kualitatif dilakukan dengan teknik kromatografi lapis tipis dengan menggunakan beberapa variasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi merupakan masalah yang paling banyak dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Kasus infeksi disebabkan oleh bakteri atau mikroorganisme patogen yang masuk
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa. steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran 1, Hal.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa Roxb.) menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid, terpenoid, steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran
Lebih terperinci