DAN DAN DAN PE P M E BAHAS

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Tambahrejo 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester I tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30 siswa, sebelum memulai penelitian untuk mengetahui hasil belajar IPA penulis mengambil nilai ulangan IPA. Sebelum pelaksanaan peneletian dengan pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture diketahui hasil belajar IPA kelas 4 SD Negeri Tambahrejo 01 Kecamatan Bandar masih banyak siswa yang nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70). Kurangnya kemampuan belajar IPA disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari IPA.Juga ditentukan oleh aktifitas siswa dirumah,sedangkan dirumah sebagian besar siswa tidak mendapat dukungan dari orang tua dalam upaya meningkatkan belajar.hal ini terjadi karena orangtua sibuk bekerja mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidup se hari-hari.sebagian besar siswa adalah anak petani dan buruh. Karena kondisi orang tua yang memiliki pendidikan rendah dan sebagian besar hanya tamat Sekolah Dasar, maka mereka kurang memperhatikan pendidikan anaknya.siswa juga memiliki pandangan bahwa pelajaran IPA adalah pelajaran yang tidak menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran IPA ini. Berdasarkan hasil observasi pada waktu guru mengajar, menunjukan bahwa pembelajaran yang terjadi cenderung bersifat monoton, pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, serta guru masih menggunakan metode ceramah sehingga anak kurang tertarik dalam belajar. Hasil belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Tambahrejo 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang belum menunjukkan hasil seperti yang diharapkan. Terbukti siswa sebanyak 30 anak yang belum tuntas belajar atau belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 70,sebanyak 24 anak sebesar 80 %.sedangkan yang sudah mencapai KKM 20 % sebanyak 6 anak.dengan rata-rata kelas 62.nilai tertinggi (1anak ) 90,nilai terendah 40. Tabel 4.1

2 Distribusi Hasil Belajar IPA Pra siklus No Interval Persentasi ,3 % ,6 % % % % % Jumlah Rata-rata nilai Nilai tertinggi Nilai terendah 30 6, % Berdasarkan tabel 41 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai diatas KKM hanya 6 siswa sedangkan yang nilai di bawah KKM 24 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada pelajaran IPA ini rendah. No Scor Ketuntasan Jumlah Presentasi 1 70 Tuntas 6 20 % 2 Rata-rata 70 Belum tuntas % 62 Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai diatas KKM 70 ada 6 anak dan yang belum tuntas masih dibawah KKM ada 24 anak. Dari tabel 4.1 dapat dibuat diagram lingkaran seperti tampak pada gambar di bawah ini : 20 % 80 Diagram 4.1 % Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra siklus Berdasarkan diagram 4.1 dapat diambil kesimpulan bahwa pelajaran IPA mencapai nilai tuntas 20% sedangkan belum tuntas 80% yang sudah 4.2. Rencana Tindakan

3 Sebelum melaksanakan tindakan siklus I perlu adanya perencanaan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan supaya pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Perencanaan dalam tindakan siklus I adalah sebagai berikut Siklus pertama (4x35 menit) Perencanaan tindakan Pelaksanaan pembelajaran IPA pada siklus I akan dilaksanakan melalui 2 pertemuan yaitu tgl 20, dan 22 agustus 2013,adapun persiapan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut. Persiapan: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menyiapkan sumber pembelajaran dan media pembelajaran c. Menyiapkan Lembar Kerja Kelompok d. Menyiapkan Lembar Evaluasi yang berupa soal-soal tes. Pertemuan ke 1 a. Kegiatan Awal 1. Guru memberikan Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang anggota badan 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3. Guru memberi motifasi kepada siswa. b. Kegiatan inti 1. Guru secara klasikal menjelaskan singkat tentang rangka manusia 2. Siswa mendengarkan dan mengamati apa yang disampaikan guru. 3. Guru mengelompokkan siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen yang tiap kelompok beranggota 5 anak. 4. Siswa berdiskusi kemudian secara bergiliran mempresentasikan hasil diskusi. 5. Kelompok yang lain memberi tanggapan. c. Kegiatan Akhir.

4 1. Guru memberi ulasan tentang hasil kerja kelompok 2. Guru memberi pujian bagi kelompok yang aktif 3. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama. Pertemuan ke 2 a.kegiatan Awal 1.Guru mengkondisikan kelas 2.Guru memberi motifasi kepada siswa. b.kegiatan Inti 1. Guru mengadakan Apersepsi dari apa yang diajarkan lalu. 2.Siswa mengerjakan soal yang sudah disiapkan. 3.Siswa dan guru membahas soal yang sudah dikerjakan. 4.Guru mengadakan penilaian. c.kegiatan akhir. 1.Guru bersama-sama siswa menyimpulkan maateri yang baru saja dipelajari. 2.Guru menutup pelajaran. Refleksi Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil belajar siswa kelas 4 semester 1 pada pelajaran IPA tentang Rangka manusia sudah mengalami peningkatan dengan indikator ketuntasan 66%,namun masih perlu diadakan siklus ke 2 karena belum mencapai indikator ketuntasan yang telah ditentukan yaitu 80% Siklus II ( 4x35) Perencanaan Tindakan Setelah melihat hasil pembelajaran IPA tentang rangka manusia dan fungsinya pada siswa kelas 4 SD N Tambahrejo 01 pada siklus 1 belum mencapai indikator ketuntasan yang telah ditentukan,maka penelitian ini harus diadakan perbaikan pada siklus berikutnya.

5 Pada siklus ke 2 ini akan di laksanakan melalui 2x pertemuan, yaitu tgl 24,dan 27 Agustus 2013.Adapun persiapan yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai berikut: Persiapan: a.menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b.menyiapkan sumber pembelajaran dan media Pembelajaran. c.menyiapkan Lembar Kerja Kelompok. d.menyiapkan Lembar Observasi guru maupun siswa e.manyiapkan Lembar evaluasi. Pertemuan ke 1. a. Kegiatan awal. 1.Guru mengadakan apersepsi tentang pelajaran yang lalu. 2.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara singkat. 3.Guru memberi motivasi kepada siswa. b. Kegiatan Inti. 1.Secara klasikal guru menjelaskan rangka manusia yang benar. 2.Siswa memperhatikan gambar yang ditunjukkan guru. 3.Siswa berkelompok menurut kelompoknya masing-masing. 4. Siswa berdiskusi tentang masalah yang tertulis. 5.Guru membimbing siswa dalam kelompok. 6.Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. c.kegiatan Akhir. 1. Guru memberi tanggapan tentang hasil kerja kelompok. 2. Guru memberi pujian kepada kelompok yang baik. 3. Guru menutup pelajaran. Pertemuan ke 2.

6 a. Kegiatan Awal. 1. Guru mengkondisikan siswa. 2. Guru menyiapkan siswa secara fisik maupun mental untuk mengikuti pembelajaran b.kegiatan Inti 1. Guru mengadakan tes dari apa yang telah diajarkan 2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal sendiri-sendiri 3. Guru mengadakan penilaian c. Kegiatan akhir 1. Guru memberikan umpan balik dan pujian bagi yang pekerjaan baik 2. Guru menutup pelajaran Refleksi Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture telah mampu meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA tentang rangka manusia dan fungsinya pada siswa kelas 4 SD Negeri Tambahrejo 01 Kec. Bandar Kab. Batang Semester I tahun pelajaran 2013/ Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan. Yang semula 20 % setelah siklus 2 menjadi 80 %. 4.3 Hasil Tindakan Analisis data hasil belajar IPA Siklus I Pembelajaran IPA tentang rangka manusia dan fungsinya pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture mengalami peningkatan. Diskripsi hasil belajar IPA tentang rangka manusia dan fungsinya dapat dilihat di tabel berikut ini Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar pada siklus I No Interval Prosentasi ,6 % ,6%

7 % ,6% % Jumlah % Rata-rata 67,27 tertinggi 90 terendah 50 Berdasarkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai diatas nilai KKM sudah menunjukkan kenaikkan dibanding sebelum di adakan siklus ini.di bawah ini bisa dilihat tabel ketuntasan Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada siklus I JUMLAH NO SCOR KETUNTASAN FREKWENSI PRESENTASE 1 70 Tuntas 20 66,67 2 < 70 Belum tuntas 10 33,33 Jumlah % Rata-rata 67,27 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai diatas KKM yaitu 70,ada 20 anak. Dan yang belum tuntas masih berada di bawah KKM 10 anak. Dari tabel 4.4 dapat dibuat diagram lingkaran seperti dibawah ini :

8 Diagram 4.4 Ketuntasan hasil belajar IPA pada siklus I Analisis data hasil belajar IPA tentang Pemeliharaan kesehatan kerangka tubuh kelas 4 semester II. Pembelajaran IPA pada siklus II dari data hasil ulangan menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan siklus I,Diskripsi hasil belajar IPA pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini Tabel 4.5 Distribusi hasil belajar IPA siklus II No Interval Presentasi % % ,6% ,7% ,7% Jumlah % Nilai rata-rata 77,33 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 50

9 Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar IPA pada siklus II adalah siswa yang mendapat nilai antara ada 2 anak dengan presentase 6,7 %,siswa yang mendapat nilai ada 2 anak dengan presentase 6,7% dan nilai yang tertinggi adalah ada 6 dengan presentase 20 %. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM) yaitu 70,data hasil belajar IPA pada siklus II disajikan dalam bentuk tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Ketuntasan hasil belajar IPA siklus II No Skor Ketuntasan Presentase 1 70 Tuntas 26 86,66 2 < 70 Belum tuntas 4 13,34 Jumlah Rata-rata 77,33 Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai diatas KKM ada 26 siswa dengan presentase 86,66% dan yang belum tuntas 4 siswa dengan presentase 13,34%.Dari tabel diatas dapat dilihat pada diagram lingkaran dibawah ini. No Diagram 4. Ketuntasan Hasil Belajar IPA siklus II Berdasarkan analisis data diatas dapat diketahui bahwa kriteria ketuntasan hasil belajar IPA pada siklus II diperoleh 86,66%,sehingga telah memenuhi indikator yang diharapkan 80%.Jadi peneliti ini dapat dikatakan berhasil sehingga tidak perlu diadakan siklus selanjutnya. Tabel 4.7 Skor Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II. Pra siklus Siklus I Siklus II Presentase Presentase Presentase

10 % 20 66,13% 26 86,64% 2 < % 10 33,87% 4 13,36% % % % Rata-rata 62 67,27 77,33 Data Ketuntasan hasil belajar IPA pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Diagram 4.7 Ketuntasan Hasil belajar IPA (pra siklus, siklus 1, dan siklus 2) Berdasarkan diagram ketuntasan diatas dapat di ketahui bahwa peningkatan ketuntasan belajar IPA menunjukan Pra Siklus 6 dengan presentase 20 %, Siklus I meningkat 19 dengan Presentase 66,13 % dan Siklus II yang tuntas 26 anak dengan Presentase 86,64 % 4.3. Pembahasan. Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya dan diperkuat dengan hasil analisis yang dilakukan guru dalam Penerapan model pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Tambahrejo 01 Kecamatan Bandar,semester I dapat menunjukkan peningkatan yang sangat berarti.peningkatan hasil belajar ini dapat di lihat dari data awal yang diperoleh peneliti sebelum diadakan penelitian. Yang sebelum penelitian rata-rata kelas hanya 62, setelah diadakan siklus I rata-rata kelas menjadi 67,27.sedangkan

11 setelah siklus ke dua naik lagi menjadi 77,33.Di dalam penelitian, peneliti menggunakan model pembelajaran picture and picture. Melalui kerja kelompok dengan bimbingan teman sejawat dan dengan cara diskusi tingkat ketuntasan sisiwa meningkat,hal ini dapat dilihat dari perkembangan ketuntasan yang pada awalnya 20 %,pada siklus pertama menjadi 66,13% dan pada siklus ke dua naik lagi menjadi 86,64%. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar dan ketrampilan sosial.pendapat ini juga diperkuat oleh ( Ibrahim,dkk,2000) dalam Trianto (2007 ;44).Pembelajaran ini memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama. Selama pembelajaran siswa semua aktif mengikuti pembelajaran sampai selesai dan hasil sangat memuaskan. Guru selama pembelajaran juga bersemangat dan betul-betul sesuai dengan model yang dipakai yaitu Picture and picture.siswa juga tambah bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sampai selesai.