BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Prasiklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama 2 minggu di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bahwa tingkat pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi masih sangat rendah. Hal ini dapat dilhat dari hasil nilai ulangan harian IPA yang hampir semua siswa dibawah ketuntatasan belajar KKM >65. Hasil belajar siswa pada prasiklus sebelum diadakan tindakan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1: Tabel 4.1 Nilai Ulangan Tengah Semester IPA Siswa Kelas 5 Sebelum Tindakan (Prasiklus) No Interval nilai Jumlah Persentase Mencapai Sisiwa (%) KKM % Tuntas 2 < % Tidak tuntas Jumlah % Rata-rata 62 Nilai terendah 50 Nilai tertinggi 80 Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM 65 sebanyak 7 siswa atau 35%, sedangkan siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM sebanyak 13 siswa atau 65%. Dengan nilai rata-rata 62 sedangkan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Dengan masalah ini maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD materi Gaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 4.1: Bila disajikan dalam bentuk diagram batang dapat dilihat pada gambar 43

2 44 15 Jumlah Siswa 10 5 < Nilai Gambar 4.1 Hasil Nilai Prasiklus Berdasarkan persentase nilai ulangan harian IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bugel 02 dapat dikatakan hasil belajar siswa rendah dan rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, metode pembelajaran yang masih ceramah, pembelajaran masih berpusat pada guru. Berdasarkan data hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Bugel 02 Semester II Tahun Pelajaran 2003/2014, penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah disusun. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model pembelajaran Cooperatife Learning Tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus I dan siklus II. 4.2 Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I 1. Rencana Tindakan Setelah memperoleh data mengenai hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bugel 02, peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 5 untuk perencanaan siklus I pertemuan I yang dilaksanakan pada tanggal 17 April Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar pada siklus I pertemuan I peneliti menyiapkan semua perlengkapan yang diperlukan pada saat mengajar seperti

3 45 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, menyiapkan soal tes dan lembar observasi. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), buku pelajaran, serta alat peraga. 2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pertemuan I siklus I dengan standar kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan kompetensi dasarnya 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya magnet, gaya gesek) dan indikatornya antara lain: membandingkan kecepatan jatuh dua buah benda (yang berbeda berat, bentuk dan ukuran) dari ketinggian tertentu, menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah, mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan non magnetis, menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan, memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari, membuat magnet, membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar-halus), menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan, menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Hasil Tindakan Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I pertemuan I ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru siswa seperti pada tabel 4.3 berikut. 1). Lembar Observasi Kinerja Guru Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD oleh observer pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.2 : Tabel 4.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Pertemuan I Skor No Aspek yang diamati Ya Tidak 1 Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup 1 1 Jumlah 5 8

4 46 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa pertemuan I siklus I pembelajaran dengan model STAD sudah diterapkan oleh guru dengan total nilai keseluruhan kinerja guru dari 13 aspek yang ditentukan setelah diamati ada 5 kegiatan yang dilakukan guru yaitu guru menjelaskan materi guru membimbing siswa membentuk kelompok memfasilitasi siswa melaksanakan diskusi di dalam kelas, dan melaksanakan evaluasi, dan ada 8 kegiatan yang tidak dilakukan guru yaitu guru tidak begitu menjelaskan apersepsi dan tujuan pembelajaran yang akan di capai,tidak memfasilitasi siswa agar bertanggung jawab penuh dalam kelompok, untuk lebih jelasnya bias di lihat pada lampiran 20. 2). Lembar Observasi Kinerja Siswa Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD oleh observer pada pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.3 : Tabel 4.3 Hasil Observasi Kinerja Siswa Pertemuan I Skor No Aspek Yang Diamati Kegiatan/aktivitas Siswa Jumlah Total nilai keseluruhan kinerja siswa 31 Persentase Kinerja Siswa 64,5% Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa pertemuan I pembelajaran dengan model STAD sudah diterapkan oleh guru dan total nilai jika di kalikan 2x7= 14, 3x3=9, 2x4=8, dan kemudian dihitung = 31, x100% = 64,5% artinya keseluruhan kinerja siswa yang aktif dalam menggunakan model pembelajaran STAD sebesar 64,5%, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I, dari hasil lembar observasi kinerja guru pada pertemuan I, kekurangan guru dalam mengajar antara lain tidak melakukan apersepsi, tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, tidak memfasilitasi siswa dalam kelompok belajar sedangkan pada lembar

5 47 observasi kinerja siswa, kekurangannya antara lain siswa tidak terlibat aktif dalam diskusi kelompok, dan kurang memahami materi yang dijelaskan oleh guru Pertemuan II 1. Rencana Tindakan Setelah melihat kekurangan dari pertemuan I peneliti menyiapkan semua perlengkapan yang diperlukan pada saat mengajar untuk pertemuan II dan mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan seperti RPP, lembar evaluasi siswa, buku pelajaran, serta alat peraga. 2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 24 April 2014 dengan standar kompetensi, kompetensi dasar yang sama dengan pertemuan I. Proses kegiatan pembelajaran pertemuan II berlangsung, guru kelas 5 sebagai observer untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan seperti pada pertemuan I. 3. Hasil Tindakan Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I pertemuan II ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru siswa seperti pada tabel 4.4 berikut. 1). Lembar Observasi Kinerja Guru Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD oleh observer pada siklus I pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.4 :. Tabel 4.4 Hasil Observasi Kinerja Guru Pertemuan II Skor No Aspek yang diamati Ya Tidak 1 Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup 2 0 Jumlah 8 5 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa pertemuan II siklus I pembelajaran dengan model STAD sudah diterapkan oleh guru dengan total nilai keseluruhan kinerja guru dari 14 aspek yang ditentukan setelah diamati ada 8 kegiatan yang

6 48 dilakukan guru yaitu guru telah melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan materi dan memfasilitasi siswa bekerja kelompok,dan ada 5 kegiatan yang tidak dilakukan guru yaitu guru tidak memfasilitasi siswa dalam memberikan tanggapan, tidak membimbing siswa yang pintar membantu teman sekelompoknya yang lain dalam berdiskusi, untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran 20. 2). Lembar Observasi Kinerja Siswa Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.5 : Tabel 4.5 Hasil Observasi Kinerja Siswa Pertemuan II Skor No Aspek yang diamati Kegiatan/aktivitas Siswa Jumlah Total nilai keseluruhan kinerja siswa 32 Persentase Kinerja Siswa 66,6 Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa pertemuan II pembelajaran dengan model STAD sudah diterapkan oleh guru dan total nilai jika di kalikan 2x6= 12, 3x4=12, 2x4=8, dan kemudian jika dihitung = 32, x100% = 66,6% artinya keseluruhan kinerja siswa yang aktif dalam menggunakan model pembelajaran STAD sebesar 66,6%,untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran Hasil Belajar Hasil belajar IPA siswa pada siklus I akan disajikan seperti tabel 4.6 :

7 49 Tabel 4.6 Hasil Belajar IPA Siklus I No Interval nilai Frekuensi Persentase Mencapai (%) KKM % Tuntas 4 < % Tidak tuntas Jumlah % Rata-rata 80,1 Nilai terendah 55 Nilai tertinggi 100 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui pencapaian hasil belajar siswa pada siklus I dari total siswa berjumlah 20 siswa dalam satu kelas. Diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 65 sebanyak 17 siswa dengan persentase 85% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 3 siswa dengan persentase 15%, dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 80,1 dan nilai tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 55 untuk lebih jelas silahkan lihat lampiran 16 halaman 129. Data dari hasil belajar IPA siswa pada siklus I disajikan dalam bentuk diagram batang dan dapat dilihat pada gambar 4.2 : 20 Jumlah Siswa < Nilai Gambar 4.2 Hasil Belajar IPA Siklus I

8 50 Berdasarkan data hasil perolehan hasil belajar IPA siswa Siklus I diketahui jumlah siswa yang tuntas atau mendapatkan nilai 65 sebanyak 17 dan siswa yang belum tuntas atau mendapatkan nilai <65 sebanyak 3 siswa. 5. Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan II siklus I dari hasil lembar observasi kinerja guru pada pertemuan II, kekurangan guru dalam mengajar antara lain guru kurang memfasilitasi siswa dalam diskusi kelompok, kurang memfasilitasi siswa dalam memberikan tanggapan bagi kelompok yang presentasi. Pada lembar observasi kinerja siswa, kekurangannya antara lain bewberapa siswa kurang bertanggung jawab dalam diskusi kelompok, siswa masih kurang aktif dalam bertanya. Dari pencapaian hasil belajar IPA siswa kelas 5 pada pertemuan I dan II siklus I dapat dikatakan indikator kinerja dalam penelitian ini belum tercapai. Melihat kekurangan dari hasil kinerja guru, kinerja siswa dan hasil belajar IPA pada siklus I, kegiatan pembelajaran dengan model cooperative learning tipe STAD dilanjutkan pada siklus II sebagai pemantapan keberhasilan pada siklus I. 4.3 Pelaksanaan Siklus II Pertemuan I 1. Rencana Tindakan Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dari siklus I, perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan I ini sebagai pemantapan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar sama halnya seperti pada pertemuan sebelumnya, peneliti menyiapkan semua perlengkapan seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, menyiapkan soal evaluasi dan lembar observasi. 2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pertemuan I siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2014 dengan kompetensi dasar 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat

9 51 pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, dan indikatornya :mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana misal: pengungkit, bidang miring, katrol dan roda, menggolongkan berbagai alat umah tangga sebagai pengungkit bidang miring, katrol, dan roda, mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana, mendemontrasikan cara menggunakan pesawat sederhana. 3. Hasil Tindakan Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II pertemuan I ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru siswa seperti pada tabel 4.7 berikut. 1). Lembar Observasi Kinerja Guru Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel 4.7: Tabel 4.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Pertemuan I Skor No Aspek yang diamati Ya Tidak 1 Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup 2 Jumlah 11 2 Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa pertemuan I siklus II model pembelajaran cooperative learning tipe STAD sudah diterapkan oleh guru dengan total nilai keseluruhan kinerja guru dari 13 aspek yang ditentukan, setelah diamati ada 11 kegiatan yang dilakukan guru yaitu kehiatan dalam meberikan apersepsi, menjelaskan materi, membimbing siswa membentuk kelompok, dan memfasilitasi siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok, dan ada 2 kegiatan yang tidak dilakukan guru yaitu tidak memfasilitasi siswa dalam memberikan tanggapan dan tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari, untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran 22. 2). Lembar Observasi Kinerja Siswa Penerapan model pembelajaran STAD pada pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 4.8 :.

10 52 Tabel 4.8 Hasil Observasi Kinerja Siswa Pertemuan I Skor No Aspek yang diamati Kegiatan/aktivitas Siswa 12 Jumlah 12 Total nilai keseluruhan kinerja siswa 36 Persentase kinerja siswa 75% Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa pertemuan I pembelajaran dengan model STAD sudah diterapkan oleh guru dan total nilai jika di kalikan 3x12 = 36, dan kemudian dihitung x100% = 75% artinya keseluruhan kinerja siswa yang aktif dalam menggunakan model pembelajaran STAD sebesar 75%, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I, dari hasil lembar observasi kinerja guru pada pertemuan I, kekurangan guru dalam mengajar yaitu guru tidak memfasilitasi siswa dalam memberikan tanggapan kepada siswa yang presentasi sedangkan pada lembar observasi kinerja siswa, kekurangannya antara lain siswa kurang berani dalam bertanya, kurang kreatif dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok Pertemuan II 1. Rencana Tindakan Setelah melihat kekurangan dari pertemuan I peneliti menyiapkan semua perlengkapan yang diperlukan pada saat mengajar untuk pertemuan II dan mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan seperti RPP, lembar evaluasi siswa, buku pelajaran, serta alat peraga. 2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2014 dengan standar kompetensi, kompetensi dasar yang sama dengan pertemuan I.

11 53 3. Hasil Tindakan Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II pertemuan II ini berupa hasil lembar observasi yang diterapkan oleh guru siswa seperti pada tabel 4.9 berikut. 1). Lembar Observasi Kinerja Guru Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD oleh observer pada siklus II pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut. Tabel 4.9 Hasil Observasi Kinerja Guru Pertemuan II Skor No Aspek yang diamati Ya Tidak 1 Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup 2 0 Jumlah 13 0 Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa pertemuan II siklus II pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD sudah diterapkan oleh guru dengan total nilai keseluruhan kinerja guru dari 13 aspek yang ditentukan setelah diamati ada 13 kegiatan yang dilakukan guru dan tidak kegiatan yang tidak dilakukan guru untuk lebih jelasnya lihat pada lampiran 22. 2). Lembar Observasi Kinerja Siswa Penerapan model pembelajaran observer pada pertemuan II dapat dilihat pada tabel 4.10 : cooperative learning tipe STAD oleh Tabel 4.10 Hasil Observasi Kinerja Siswa Pertemuan II Skor No Aspek yang diamati Kegiatan/aktivitas Siswa Jumlah Total nilai keseluruhan kinerja siswa 48 Persentase kinerja siswa 95,8% Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa pertemuan II pembelajaran dengan model STAD sudah diterapkan oleh guru dan total nilai jika di kalikan 4x12 = 48, dan kemudian dihitung x100% = 100% artinya keseluruhan

12 54 kinerja siswa yang aktif dalam menggunakan model pembelajaran STAD sebesar 100%, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran Hasil Belajar Hasil belajar IPA siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11 : Tabel 4.11 Hasil Belajar IPA Siklus II No Interval nilai Frekuensi Persentase Mencapai (%) KKM % Tuntas 4 <65 0 0% Tidak tuntas Jumlah % Rata-rata 96,5 Nilai terendah 80 Nilai tertinggi 100 Berdasarkan tabel 4.11 diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 65 sebanyak 20 siswa dengan persentase 100% dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM, dan dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 96,5 dan nilai tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 80. Data dari hasil belajar IPA pada siklus II disajikan dalam diagram batang dan dapat dilihat pada gambar 4.3 :

13 55 Jumlah Siswa <65 65 Nilai Gambar 4.3 Hasil Belajar IPA Siklus II Berdasarkan data perolehan hasil belajar IPA siswa Siklus II diketahui jumlah siswa yang tuntas atau mendapatkan nilai 65 sebanyak 20 tidak ada siswa yang tidak tuntas. 5. Refleksi Dari hasil pelaksanaan siklus II pertemuan I dan II dengan penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD hasil belajar IPA siswa meningkat jika dibandingkan siklus I pertemuan I dan II. Penelitian pada siklus II tergolong sangat baik sehingga peneliti tidak melaksanakan siklus berikutnya. Jika dibuat rekapitulasi hasil belajar IPA siswa dalam prasiklus, siklus I pertemuan I dan II, dan siklus II pertemuan I dan II, dapat dilihat pada tabel 4.12 :

14 56 Tabel 4.12 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Prasiklus, Siklus I dan Siklus II Prasiklus Siklus I Siklus II No Nilai Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase % 17 85% % 2 < % 3 15% 0 0% Jumlah Rekapitulasi hasil belajar pada tabel 4.12 diketahui adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada tiap siklusnya. Sebelum diberikan tindakan, banyaknya siswa yang tuntas hanya sebagian kecil jika dibandingkan banyaknya siswa yang tidak tuntas. Dari pencapaian hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan (prasiklus) siswa yang tuntas hanya 7 siswa atau 35%, dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 13 siswa atau 65%. Dengan diberikan tindakan berupa model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD pada siklus I siswa yang tuntas meningkat menjadi 17 siswa atau 85% dan siswa yang tidak tuntas 3 siswa atau 15%, sedangkan pada sklus II dengan model pembelajaran yang sama, siswa yang tuntas bertambah menjadi 20 siswa atau 100% dan tidak ada siswa yang tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Bugel 02. Perolehan ketuntasan hasil belajar IPA siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dalam bentuk diagram batang pada gambar 4.4 :

15 < Prasiklus SIklus I Siklus II Gambar 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Prasiklus, Siklus I dan Siklus II 4.4 Pembahasan Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri Bugel 02 Kota Salatiga ditemukan bahwa hasil belajar IPA siswa masih sangat rendah, hal ini disebabkan penyampaian materi dengan metode ceramah dan tanpa media yang mendukung dalam penyampain materi pembelajaran, siswa hanya mendengarkan penjelasan guru saja, sehingga keaktifan dan kekreatifan siswa sama sekali tidak terlihat. Dari pencapaian hasil belajar IPA siswa pada saat peneliti melakukan observasi, siswa yang mencapai nilai di atas KKM 65, dalam prasiklus sebanyak 7 siswa atau 35% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 13 siswa atau 65%. Oleh karena itu peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5, dan hasil belajar tersebut didapat dari hasil perolehan nilai siklus I dan siklus II. 1. Siklus I Pertemuan I dan II dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD siswa yang mencapai nilai di atas Kriteria Ketuntasan

16 58 Minimal (KKM 65) atau siswa yang tuntas sebesar 17 siswa atau 85% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 3 siswa atau 15%.. 2. Siklus II Pertemuan I dan II dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa atau 100%. Berdasarkan pencapaian hasil belajar yang didapatkan pada siklus I dan siklus II dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Bugel 02 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014, seperti yang sudah di jelaskan pada bab sebelumnya bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar serta melatih siswa berbicara dan berani mengajukan pendapat di depan umum sehingga terciptanya interaksi yang teratur antar siswa di dalam kelas, hasil belajar yang diperoleh mudah di ingat kembali karena merupakan hasil berpikir bersama, prestasi lebih bermakna karena siswa bekerja sama memecahkan persoalan melalui kerja sama dalam kelompok, dan memotivasi siswa yang lemah atau kurang menguasai materi untuk belajar secara aktif (Rusman:2011). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Elfira, Sriyanti berjudul Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) SD Kanisius Cungkup Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semseter II Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian skripsi PTK patrisius berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) SD negri kalibeji 01 Kecamatan tuntang kabupaten semarang semester I tahun pelajaran 2013/2014.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas VB SDN 01 Ngadirejo Kecamatan Ngadirejo. Waktu penelitian dilakukan pada semester II Tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di Jalan Raya muncul Desa Kalibeji Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Siswa Kelas V SD Negeri Bawen 3 Kabupaten Semarang 11/12 hasil belajar IPA mengalami masalah. Materi yang disampaikan oleh guru kurang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Koripan 04 dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas 5 sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang mempengaruhi siswa dalam mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Wlahar dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas 4 sebanyak 27

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan pretes atau uji kompetensi kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran ternyata hasil belajarnya rendah dengan nilai rata-rata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 02 di Jalan Cakra Gang III Banjaran Sidomukti, Kota Salatiga. 3.2. Subjek penelitian Subyek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

A. Pelaksanaan Tindakan

A. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan dijabarkan tentang deskripsi siklus I dan siklus II. 1. Deskripsi Pra Siklus Pada deskripsi pra siklus diuraikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tindakan Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Islam Arrahmah Suruh, semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 terkait penerapan tutor sebaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Siklus I 1) Rencana Tindakan Pelaksanaan perbaikan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika, peneliti memfokuskan pada

Lebih terperinci

Jumlah 21

Jumlah 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam ruangan kelas IV SD Negeri Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan,

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 22 Palu

Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 22 Palu Penerapan Metode Demonstrasi pada Materi Gaya Magnet untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 22 Palu Timadar Nafsi SD Negeri 22 Palu Email: timadarnafsi@yahoo.com Abstrak: Rendahnya aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada minggu 3 bulan September 2012. Pelaksanaan pembelajaran pra siklus pada mata pelajaran IPA tentang hubungan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I 34 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD N Madugowongjati 02 Mata pelajaran : Matematika Kelas Semester : V / 2 Alokasi waktu : 6 x 35 menit (3 pertemuan) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Gedangan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Lokasi SD Gedangan ini berdekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut : 4.2. Siklus

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa 26 dapat dilihat dari hasil observasi yang penulis laksanakan terhadap aktivitas belajar siswa seperti yang disajikan dalam tabel 4.1 di halaman berikut. Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri laki-laki ada 17 anak dan perempuan 16 anak. Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Merak Batin Kecamatan Natar,

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri laki-laki ada 17 anak dan perempuan 16 anak. Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Merak Batin Kecamatan Natar, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN 2 Merak Batin Kecamatan Natar dengan jumlah siswa sebanyak 33 anak,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 1

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan mengenai Pendekatan Konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 2 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Disini peneliti akan memberikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus I sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa, sedangkan ilmu fisika dapat ditemui dan dipelajari di kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang telah dilaksanakan pada siklus I sampai dengan siklus II. Setelah penyajian hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1. Sebelum Perbaikan ( Pra Siklus ) Berdasarkan hasil tes formatif sebelum diadakan perbaikan pembelajaran sampai pelaksanaan perbaikan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Letak SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri Tlompakan 03 Tuntang Kabupaten Semarang. Mata pelajaran yang diteliti adalah IPA dengan materi energi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Subyek Tindakan 3.1.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian dilakukan di kelas V SDN 1 Kedungrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora dengan jumlah peserta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Dukuh 0 Salatiga, semester II tahun ajaran 01/01 dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Jimbaran yang terletak di jalan Mawar 6 Desa Jimbaran Kecamatan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Kondisi Awal Sebelum dilakukan penelitian di SDN Depok 01 khususnya di kelas 6 pada mata pelajaran Matematika, guru lebih sering menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Polobogo 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang sebelum diadakan penelitian hampir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada bab 2 pasal 3 menyatakan:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan uraian pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam bab IV ini akan disajikan hasil penelitian dan pembehasan dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Tiap siklus mendeskripsikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra (Kondisi Awal) Pada kondisi pra siklus dilakukan pengamatan pada pembelajaran IPA yang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan mendasarkan pada lembar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukutalit 0 Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Siswa siswi SD Negeri Dukutalit 0 Kecamatan

Lebih terperinci