Eka susanti 1 Ansofino 2 Meldawati 3. Program Studi Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat ABSTRACT

Transkripsi

1 PERKEMBANGAN KOPERASI PETANI SAWIT (KPS) PERINTIS PERUSAHAAN INTI RAKYAT PERKEBUNAN (PIR BUN) OPHIR JAMBAK KAB.PASAMAN BARAT ( ) Eka susanti 1 Ansofino 2 Meldawati 3 Program Studi Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat ABSTRACT West Pasaman a palm oil producing region that is dominant in western Sumatra, in fact the result of oil palm does not make social conditions well aswith such circumstances, some palm oil growers do not make the condition better as a society. With such circumstances some peasant farmers inspiration to improve socio-economic conditions of farmers by establishing cooperative KPS named PIR - BUN ophir pioneering cooperative aims to improve the way sales of palm oil produced by farmers to increase welfare of smallholders who are in KanagarianLingkuangAuaPasaman west Pasaman district. The purpose of this study is to describe the background of the establishment of cooperative smallholders (PPP) pioneer, farmer cooperative businesses palm (PPP ) pioneer, describes socioeconomic smallholders after the establishment of farmer cooperatives palm (PPP ) company pioneering nucleus estates (PIR BUN)ophir tuft kec.pasaman district.pasaman west of the years 1991 to 2011.The method used in this paper is the historical method with the following steps : heuristic (collection of sources that need to be in writing), source criticism, and interpret facts, and set forth in writing the history of the so-called scientific historiography. Businesses PPP pioneer covers several business units, namely; weserda, savings and loans, transportation, services and other revenue in the form of bank fees, KJUB services, fees cooperation, Adm. power, Adm. new members, and Flowers Bank.Based on the research that has been done can be concluded that, pioneering PPP Pir Bun OphirKab.PasamanJambak West has been able to bring changes to the social conditions of smallholders and socio-economic conditions of smallholders better than before the cooperative. Keyword : Farmer Cooperative Palm 1 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatra Barat 2 Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatra Barat 3 Dosen Program Studi Pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat

2 PENDAHULUAN Daerah penghasil kelapa sawit yang terbesar di Sumatera Barat adalah Daerah Kabupaten Pasaman Barat. Keadaan alam dan kondisi geografis daerah Pasaman Barat sangat mendukung usaha budidaya kelapa sawit, oleh karenanya perkebunan kelapa sawit baik yang diusahakan oleh pemerintah maupun masyarakat, menjadikan daerah ini sebagai penghasil kelapa sawit yang terbesar di Sumatera Barat. Keadaan dan kondisi yang demikian, menjadikan masyarakat petani sawit sering mengalami kondisi penjualan hasil kelapa sawit mereka dengan harga yang kurang menguntungkan, karena harga kelapa sawit sering dipatok di bawah harga standar oleh pabrik pengolahan, sehingga penghasilan petani sawit sering kurang memadai yang menyebabkan petani sawit masih banyak hidup dalam kondisi sosial ekonomi yang kurang baik. Keadaan yang demikian sangat dirasakan sekali oleh petani sawit yang berada di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat yang sebagian besar masyarakatnya hidup dari hasil perkebunan kelapa sawit. Kelompok masyarakat yang mengandalkan sumber penghidupan dari hasil pertanian kelapa sawit, petani sawit yang berada di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat sangat berharap terciptanya suatu keadilan ekonomi dengan dilaksanakannya sistem ekonomi kerakyatan. Menurut Zulkarnain, bahwa: Sistem ekonomi kerakyatan menyangkut dua aspek, yakni aspek keadilan atau demokrasi ekonomi dan keberpihakan pada ekonomi rakyat. Dengan demikian, ekonomi kerakyatan bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan, mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan, dan berperilaku adil bagi seluruh masyarakat. Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam sistem ini adalah peningkatan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan atau mayoritas warga masyarakat. 4 Koperasi merupakan lembaga sosial yang bergerak dibidang usaha tertentu dengan menekankan pada kerjasama para anggotanya, dan lebih memfokuskan perhatiannya pada peningkatan taraf dan kesejahteraan hidup para anggotanya. Tujuan koperasi Indonesia yang lebih jauh; mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Studi yang relevan yang ditulis oleh Afriadi(2002) Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani di Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR BUN) Ophir Kecamatan 4 Zulkarnain.Membangun Ekonomi Rakyat. (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. 2003) hal.10 5 Sagimun MD, Koperasi Indonesia.(Jakarta :CV Haji Masagung.1988) hal.5

3 Pasaman Kabupaten Pasaman Barat, yang membahas mengenai kondisi ekonomi masyarakat setelah berdirinya Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan dan keadaan sosial budaya masyarakat petani yang dipengaruhi oleh berdirinya perusahaan tersebut. 6 Dian Herianti (2008) Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Di Kenagarian Air Batumbuk ( ). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terjadinya perbaikan kehidupan sosial ekonomi masyarakat petani semenjak dibentuknya lembaga Perkebunan Inti Rakyat (PIR). 7 METODE PENULISAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang meliputi langkah-langkah: pertama, Heuristik, yaitu mengumpulkan bahan sumber dengan jalan mencari dan mengumpulkan data yang dianggap relevan dengan permasalahan. Tahap kedua: merupakan kritik sumber dengan kegiatan melakukan pengujian terhadap keaslian sumber atau bahan yang ditentukan. Tahap ketiga: interpretasi yang merupakan 6 Afriadi.Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani di Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR BUN) Ophir Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.Skripsi. Padang: UNP Dian Herianti. Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Di Kanagarian Air Batumbuk ( ). Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumbar kegiatan menafsirkan kembali data yang telah dikumpulkan. Terakhir, tahap keempat: merupakan tahap Historiografi, yaitu: tahap penulisan sejarah. 8 Selain sumber-sumber sekunder, diperlukan sumber utama (primer) untuk dapat menunjang penulisan. Perolehan bahan sumber primer dapat diupayakan dengan cara melakukan wawancara. Wawancara dilakukan dengan pimpinan serta beberapa orang anggota KPS-Perintis PIR BUN Ophir Jambak yang sekaligus merupakan petani sawit di wilayah Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. PEMBAHASAN Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR BUN) adalah suatu pola pelaksanaan perkebunan dengan menggunakan perkebunan besar sebagai inti yang membantu dan membimbing perkebunan rakyat disekitarnya sebagai plasma dalam suatu sistem kerja yang salingmenguntungkan dan berkesinambungan. 9. Kelompok petani di proyek PIR BUN Ophir adalah benar-benar satu kekuatan sosial ekonomi yang dapat menampung aspirasi anggota yang terarah dan terencana untuk kemajuan kelompok. Dalam mencapai tahap 8 Mestika Zed Metode penelitian Sejarah. Padang: UNP 9 KPS-P, Profil KPS Perintis Pir Bun Ophir, 2010.hal. 6

4 petani mandiri pada dasarnya proyeknya PIR BUN Ophir mengangkat sistem berkelompok dan tidak berdasarkan pada sistem individu. 10 Pola ophir menggunakan sistem SIA (suami/istri/anak) dimana setiap anggota keluarga masing-masing memiliki 2 ha kebun yang tergabung dalam kelompok dan koperasi. Pola ini bertujuan untuk kesinambungan keanggotaan dan menciptakan usaha terpadu dengan sasaran memperbaiki posisi ekonomi petani melalui peningkatan produksi serta adanya jaminan pemasaran hasil. 11 Pembangunan proyek perkebunan dengan pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat) dalam pelaksanaannya oleh pemerintah ditunjuk PT. Perkebunan Nusantara VI dan bekerjasama dengan Pemerintah Jerman (GTZ), sekaligus berperan sebagai mitra kerja petani. Penunjukan ini berkaitan dengan pemanfaatan kemampuan teknis dan management yang dimiliki agar pembangunan kebun terlaksana sesuai dengan teknis dan dapat berjalan lancar Dalam menjalankan operasional organisasi pengurus dibantu oleh beberapa orang karyawan dan pengelola yang mana sesuai dengan Anggaran Dasar, pengelola direkrut dari petani anggota, sedangkan karyawan direkrut dari anak petani atau anggota melalui seleksi dengan berbagai persyaratan dan diutamakan yang telah berpengalaman dalam bidangnya. 12 Untuk menopang biaya organisasi, KPS Perintis membuka beberapa jenis usaha yang berkaitan langsung dengan kebutuhan anggota Adapun jenis usaha dan jasa pada Koperasi Petani Sawit (KPS) Perintis Pir Bun Ophir adalah sebagai berikut: 13 Unit WaserdaUnit usaha ini menyediakan kebutuhan harian anggota maupun masyarakat sekitarnya, seperti; melayani kebutuhan sembilan bahan pokok, melayani kebutuhan bahan bangunan, melayani kebutuhan saprodi, dan melayani kebutuhan rumah tangga lainnya. Unit Simpan Pinjamadalah suatu usaha KPS yang pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan anggota dalam menambah modal usaha yang besifat produktif, baik dalam menunjang jalannya organisasi maupun ekonomi anggota. Pinjaman diberikan kepada anggota secara selektif berdasarkan kemampuan bayar dari masing-masing anggota. Apabila anggota ingin melakukan pinjaman ke Bank lain, pinjaman berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh KPS. 10 KPS-P, Profil KPS Perintis Pir Bun Ophir, 2010.hal Yuhasni, Ketua pengawas KPS- Perintis,wawancara dan Observasi,Lingkuang Aua,2 Agustus Yuni Suhartati, PA. Umum, Wawancara dan Observasi, LingkuangAua, 4 Agustus KPS-P, Profil KPS Perintis Pir Bun Ophir, hal.9

5 Unit TransportasiUsaha merupakan jasa angkutan TBS kelapa sawit anggota dari lapangan ke pabrik, pengangkutan pupuk kelapangan dan pengangkutan kebutuhan lainnya.hingga saat ini KPS Perintis telah memiliki truck sebanyak 7 unit. Jasa dan Pendapatan Lainnya, disamping pendapatan operasional, KPS juga memperoleh pendapatan non operasional yang disebut pendapatan lain, adapun pendapatan ini bersumber dari hasil kerjasama dengan pihak ketiga antara lain; Fee Bank, Jasa KJUB, Fee Kerjasama, Adm Listrik, Adm Anggota Baru, dan Bunga Bank. Pelayanan lain kepada anggota yang bersifat pelayanan murni adalah pengadaan pupuk, dimana KPS menjadi penyalur pupuk yang dibutuhkan anggota tanpa mengambil keuntungan, sisa pembelian pupuk akan dikembalikan kepada anggota setelah selesai semua aplikasi pemupukan. Dari unit-unit usaha tersebut di atas, perolehan keuntungan dapat membiayai perputaran roda perekonomian koperasi dan sisanya dikembalikan kepada anggota pada setiap tahunnya. KESIMPULAN Semenjak berdirinya Koperasi Petani Sawit (KPS) Pir Bun OphirJambak,telah berusaha menstabilkan harga jual kelapa sawit petani sawit dengan cara koperasi menampung atau membeli kelapa sawit hasil panenam para petani dengan harga yang cukup menguntungkan bagi petani, dalam arti kata koperasi tidak menjatuhkan harga jual hasil panen petani melainkan harga tersebut dipatok sesuai dengan harga standar yang telah ditetapkan melalui hasil rapat pengurus dan anggota koperasi. 14 Melalui cara-cara ini masyarakat petani akan terhindar dari orang-orang atau kelompok-kelompok usaha yang cenderung mencari keuntungan diri sendiri maupun kelompoknya. Pada dasarnya orang atau kelompok tersebut banyak membawa kerugian bagi petani yang telah berusaha keras bekerja untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari hasil usaha yang mereka jalankan. DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Sagimun MD.1988.Koperasi Indonesia. Jakarta: CV Haji Magung. Zed, Mestika.2003.Metode Penelitian Sejarah. Padang: UNP Zulkarnain Membangun Ekonomi Rakyat. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. 14 Abdul rohim,anggotakoperasi,wawan cara dan Observasi,Lingkuang Aua,8 Agustus 2012

6 B. Arsip, Karya Ilmiah C. Informan Afriadi Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani di Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR BUN) Ophir Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.Skripsi. Padang:UNP Herianti, Dian Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Di Kanagarian Air Batumbuk ( ). Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumbar KPS-P Profil KPS Perintis Pir Bun Ophir. Kecamatan Pasaman Barat: KPS-P Nama Umur Jabatan Nama Umur Jabatan Nama Umur Jabatan : Abdul Rohim : 43 Tahun : Anggota Petani Koperasi Sawit : Yuhasni : 54 Tahun : Ketua Pengawas KPS-P : YuniSuhartati : 34 Tahun : PA Umum KPS-P

7 HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI PERKEMBANGAN KOPERASI PETANI SAWIT (KPS) PERINTIS PERUSAHAAN INTI RAKYAT PERKEBUNAN (PIR BUN) OPHIR JAMBAK KAB.PASAMAN BARAT ( ) Nama : Eka susanti NIM : Program Studi : Pendidikan Sejarah Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Disetujui Oleh Padang, 28 September 2013 Pembimbing I Pembimbing II Dr. Ansofino, M.Si. Meldawati, M.Pd. Mengetahui: Ketua Prodi Pendidikan Sejarah Liza Husnita, M.Pd.

8 HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI Dinyatakan Lulus Setelah Dipertahankan di Depan Tim Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Dengan Judul PERKEMBANGAN KOPERASI PETANI SAWIT (KPS) PERINTIS PERUSAHAAN INTI RAKYAT PERKEBUNAN (PIR BUN) OPHIR JAMBAK KAB.PASAMAN BARAT ( ) Nama : Eka susanti NIM : Program Studi : Pendidikan Sejarah Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Nama Tim Penguji Padang, 28September 2013 Tanda Tangan Ketua : Dr. Ansofino, M.Si.... Sekretaris : Meldawati, M.Pd.... Anggota : 1. Liza Husnita, M.Pd Drs. Ahmad Nurhuda, M.Pd Meri Erawati, S.S, M.Hum.... Disahkan oleh: Ketua Prodi Sejarah Sekretaris Prodi Sejarah Liza Husnita, M.Pd. Ranti Nazmi, M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Sejarah Dr. Zusmelia, M.Si.

9 HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI Dinyatakan Lulus Setelah Dipertahankan di Depan Tim Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Dengan Judul KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PEKERJA TAMBANG EMAS DI NAGARI KOTOBARU KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN ( ) Nama : Sri Hartati NIM : Program Studi : Pendidikan Sejarah Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Nama Tim Penguji Padang, 5 Oktober 2013 Tanda Tangan Ketua : Liza Husnita, M.Pd.... Sekretaris : Meri Erawati, S.S, M.Hum.... Anggota : 1. Drs. Kharles, M.Hum Ranti Nazmi, M.Pd Meldawati, M.Pd.... Disahkan oleh: Ketua Prodi Sejarah Sekretaris Prodi Sejarah Liza Husnita, M.Pd. Ranti Nazmi, M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Sejarah Dr. Zusmelia, M.Si.

10 HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PEKERJA TAMBANG EMAS DI NAGARI KOTOBARU KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN ( ) Nama : Sri Hartati NIM : Program Studi : Pendidikan Sejarah Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Disetujui Oleh Padang, 5 Oktober 2013 Pembimbing I Pembimbing II Liza Husnita, M.Pd. Meri Erawati, S.S, M.Hum. Mengetahui: Ketua Prodi Pendidikan Sejarah Liza Husnita, M.Pd.

11 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Alamat : Jl. Gunung Pangilun Padang Telp. (0751) BERITA ACARA Pada hari ini Sabtu tanggal 5 bulan Oktober tahun 2013 telah dilaksanakan ujian Skripsi mahasiswa Program Studi Sejarah yang tersebut dibawah ini: Nama : Sri Hartati NIM : Program Studi : Pendidikan Sejarah Dengan Nilai : A Nama Tim Penguji Padang, 5 Oktober 2013 Tanda Tangan Ketua : Liza Husnita, M.Pd.... Sekretaris : Meri Erawati, S.S, M.Hum.... Anggota : 1. Drs. Kharles, M.Hum Ranti Nazmi, M.Pd Meldawati, M.Pd.... Disahkan oleh: Ketua Prodi Sejarah Sekretaris Prodi Sejarah Liza Husnita, M.Pd. Ranti Nazmi, M.Pd.

12 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Alamat : Jl. Gunung Pangilun Padang Telp. (0751) BERITA ACARA Pada hari ini Sabtu tanggal 28 bulan September tahun 2013 telah dilaksanakan ujian Skripsi mahasiswa Program Studi Sejarah yang tersebut dibawah ini: Nama : Eka susanti NIM : Program Studi : Pendidikan Sejarah Dengan Nilai : B Nama Tim Penguji Padang, September 2013 Tanda Tangan Ketua : Dr. Ansofino, M.Si.... Sekretaris : Meldawati, M.Pd.... Anggota : 1. Liza Husnita, M.Pd Drs. Ahmad Nurhuda, M.Pd Meri Erawati, S.S, M.Hum.... Disahkan oleh: Ketua Prodi Sejarah Sekretaris Prodi Sejarah Liza Husnita, M.Pd. Ranti Nazmi, M.Pd.

13

14