BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I)"

Transkripsi

1 54 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil LPSE Kabupaten Bekasi LPSE adalah unit kerja yang dibentuk di seluruh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I) untuk menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik serta memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik. ULP/Pejabat Pengadaan pada Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN yang tidak membentuk LPSE dapat menggunakan fasilitas LPSE yang terdekat dengan tempat kedudukannya untuk melaksanakan pengadaan secara elektronik. Selain memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik LPSE juga melayani registrasi penyedia barang dan jasa yang berdomisili di wilayah kerja LPSE yang bersangkutan Tujuan LPSE Kabupaten Bekasi LPSE Kabupaten Bekasi dibentuk untuk meningkatkan kinerja pengadaan barang/jasa secara elektronik; meningkatkan transparansi dan akuntabilitas; meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat; memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan; mendukung proses monitoring dan audit; serta memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time guna mewujudkan clean and good government dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. 53

2

3 Dasar hukum pembentukan LPSE Kabupaten Bekasi Pasal 111 Nomor 54 Tahun 2010 mengatur tentang pengadaan barang/jasa pemerintah yang ketentuan teknis operasionalnya diatur oleh Peraturan Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan pengadaan Secara Elektronik. LPSE dalam menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik juga wajib memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Layanan yang tersedia dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik Kabupaten Bekasi saat ini adalah e-tendering yang ketentuan teknis operasionalnya diatur dengan Peraturan Kepala LKPP Nomor 1 Tahun 2011 tentang Tata Cara E-Tendering. Selain itu LPSE Kabupaten Bekasi juga menyediakan fasilitas Katalog Elektronik (e-catalogue) yang merupakan sistem informasi elektronik yang memuat daftar,jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang/jasa pemerintah, proses audit secara online (e-audit), dan tata cara pembelian barang/jasa melalui katalog elektronik (e-purchasing). Pada tahun 2012 sudah diadakan pemberian penghargaan bagi penyelenggara Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) / E-Procurement terbaik selama satu tahun terakhir. Salah satu kabupaten terbaik yang memenangkan penghargaan tersebut adalah LPSE dari Kabupaten Bekasi. Walaupun LPSE Kabupaten Bekasi sendiri baru berjalan di tahun 2012, tetapi LPSE Kabupaten Bekasi sudah dapat menyabet dua penghargaan, masing-masing di posisi kedua dan ketiga. Posisi kedua diraih LPSE Kabupaten Bekasi dalam kategori Organization Transformation (LPSE yang memfasilitasi lelang terbanyak dengan akselerasi tertinggi), serta posisi ketiga dalam kategori User Support Performance (LPSE yang paling banyak memfasilitasi lelang namun eskalasi tiket ke LKPP paling sedikit) (Diknas, 2012).

4 Pembahasan Berikut akan dibahas tentang metode pengumpulan data serta profil responden dari penelitian ini, pembahasannya adalah sebagai berikut: Pengumpulan Data Pada penelitian ini, untuk memperoleh data dilakukan penyebaran kuesioner atau angket kepada responden bersangkutan sesuai dengan sampel yang telah ditentukan. Kuesioner yang dibagikan bersifat tertulis dengan menggunakan media cetak yang disebarkan kepada responden satu per satu secara manual ketika responden datang ke kantor LPSE Kabupaten Bekasi di Cikarang untuk melakukan pendaftaran lelang. Penyebaran kuesioner dilakukan selama dua minggu yaitu dari tanggal 30 April 2013 sampai dengan 14 Mei Kuesioner dibagikan kepada user LPSE Kabupaten Bekasi yang melakukan pendaftaran lelang ke kantor LPSE. Dari penyebaran kuesioner tersebut, yang berhasil terkumpul kembali adalah sebanyak 52 dari 60 kuesioner yang dibagikan. Tetapi dalam penggunaannya hanya dapat diambil sebanyak 48 kuesioner, karena 4 sisanya tidak diisi lengkap oleh responden. Dalam penelitian ini kuesioner yang terisi oleh responden sebesar 80% dari jumlah total, dimana tingkat respon sangat baik untuk digunakan dalam pelaporan, sesuai dengan yang dikemukakan (Maxfield & Babbie, 2011) Profil Responden Untuk membahas hasil penelitian selanjutnya, peneliti sebelumnya akan membahas mengenap karakteristik dari responden. Pada penelitian ini responden yang telah mengisi kuesioner dibedakan berdasarkan pengguna (user) LPSE, jenis

5 58 56 usaha, jabatan pada perusahaan/institusi bersangkutan, lamanya menggunakan LPSE, jumlah karyawan dalam perusahaan/institusi yang menggunakan LPSE tersebut. Berikut ditampilkan data profil responden dalam bentuk pie chart: Profil responden berdasarkan Pengguna (user) LPSE Gambar 4.1 Profil Responden berdasarkan Pengguna (user) LPSE Berdasarkan diagram pie chart diatas, dapat disimpulkan yakni responden yang mengisi kuesioner paling banyak dari pihak supplier yang datang ke kantor LPSE yaitu sebanyak 22 responden (46%) dari total responden 48 responden. Sisanya yakni dari customer yaitu sebanyak 15 responden (31%) dan bagian pengadaan LPSE kabupaten Bekasi itu sendiri sebanyak 11 responden (23%).

6 57 55 Profil responden berdasarkan Jenis Usaha Gambar 4.2 Profil Responden berdasarkan Jenis Usaha Berdasarkan diagram pie chart diatas, dapat disimpulkan yakni jenis usaha dari responden yang mengisi kuesioner paling banyak dari bagian perdagangan, logistik, dan jasa akomodasi yaitu sebanyak 18 responden (37%) dari total keseluruhan 48 responden. Sedangkan posisi terbanyak kedua yakni berasal dari perindustrian yaitu sebanyak 12 responden (25%), dimana posisi ketiga berasal dari jenis usaha transportasi, pergudangan, dan komunikasi sebanyak 8 responden (17%). Pada urutan keempat berasal dari jenis usaha listrik, gas, dan air yaitu sebanyak 7 responden (15%), dan urutan terakhir diisi oleh responden yang memiliki jenis usaha lain yang tidak disebutkan diatas yakni sebanyak 3 responden (6%).

7 58 Profil responden berdasarkan Jabatan di Perusahaan/Institusi Gambar 4.3 Profil Responden berdasarkan Jabatan di Perusahaan/Institusi Berdasarkan diagram pie chart diatas, dapat disimpulkan yakni responden yang paling banyak mengisi kuesioner berasal dari pihak karyawan yang diutus perusahaannya untuk mendaftar lelang di kantor LPSE, tercatat sebanyak 36 responden (75%) dari 48 responden berasal dari pihak karyawan. Peringkat kedua diisi oleh kepala divisi sebanyak 6 responden (13%), dimana selanjutnya ditempati manager sebanyak 3 responden (6%) di peringkat ketiga. Responden dari jabatan lain yang datang ke kantor LPSE untuk melakukan registrasi juga tercatat ada sebanyak 2 responden (4%), dan 1 responden direktur dari perusahaan yang datang langsung ke kantor LPSE untuk registrasi juga mengisi kuesioner ini (2%).

8 59 55 Profil responden berdasarkan Lama Menggunakan LPSE Gambar 4.4 Profil Responden berdasarkan Lama Menggunakan LPSE Berdasarkan diagram pie chart diatas, dapat disimpulkan yakni responden yang paling lama menggunakan LPSE berkisar pada range jangka waktu 2 5 bulan, dimana responden tersebut berjumlah sebanyak 21 responden dari total keseluruhan 48 responden (44%). Pada peringkat kedua, responden pengguna LPSE sebanyak 12 responden (25%) menggunakan LPSE selama kurang dari (<) jangka waktu 2 bulan. Sebanyak 10 responden (21%) telah menggunakan LPSE dalam jangka waktu 6 bulan 1 tahun. Diatas 1 tahun 1,5 tahun pengguna LPSE yang mengisi kuesioner hanya berjumlah 4 responden (8%), dan sisanya yang diatas dari 1,5 tahun pengguna LPSE hanya tercatat 1 responden (2%).

9 58 60 Profil responden berdasarkan Jumlah Karyawan Gambar 4.5 Profil Responden berdasarkan Jumlah Karyawan di Perusahaan Berdasarkan diagram pie chart diatas, dapat disimpulkan yakni jumlah karyawan di perusahaan pengguna LPSE paling banyak berasal dari responden yang memiliki jumlah karyawan di perusahaannya kurang dari 100 orang atau perusahaan kecil (small company) sebanyak 22 responden (46%) dari total keseluruhan 48 responden. Pada urutan kedua yakni 16 responden (33%) berasal dari perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak orang, sedangkan perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak orang menempati peringkat ketiga dengan jumlah responden sebanyak 6 responden (13%). Peringkat keempat ditempati oleh responden dari jumlah karyawan berkisar orang yakni perusahaan cukup besar dimana ada 4 responden (8%) yang mengisi kuesioner. Sisanya didapat 0 responden (0%) yang berasal dari perusahaan yang jumlah karyawannya lebih dari 400 orang.

10 Measurement Model Untuk menganalisis hasil penelitian, langkah pertama yang dilakukan adalah mengevaluasi model pengukuran untuk mengetahui hubungan antara variabel laten dengan indikatornya. Langkah-langkah measurement model adalah sebagai berikut: Convergent Validity Korelasi antara skor indikator dengan skor konstruknya (loading factor) dapat diukur menggunakan convergent validity dari model pengukuran, dengan pengembangan nilai faktor loading lebih dari (>) 0,5-0,6 dapat dikatakan valid. Convergent validity dari Implementasi e-procurement Tabel 4.1 Nilai Loading dari Implementasi e-procurement No Indikator Nilai Loading P-value Keterangan 1 C <0.001 Memenuhi Convergent Validity 2 C <0.001 Memenuhi Convergent Validity 3 C <0.001 Memenuhi Convergent Validity 4 P <0.001 Memenuhi Convergent Validity 5 P <0.001 Memenuhi Convergent Validity 6 P <0.001 Memenuhi Convergent Validity Sumber: Peneliti (2013) Berdasarkan hasil output WarpPLS yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 diatas, dapat disimpulkan bahwa konstruk implementasi e-procurement yang memiliki 6 indikator keseluruhannya menunjukkan nilai loading diatas 0,5 dan p-value <0,001. Ini berarti seluruh indikator telah memenuhi convergent validity. Convergent validity dari Partisipasi e-marketplace Tabel 4.2 Nilai Loading dari Partisipasi e-marketplace No Indikator Nilai Loading P-value Keterangan 1 Pef <0.001 Memenuhi Convergent Validity 2 Pef <0.001 Memenuhi Convergent Validity 3 Pef <0.001 Memenuhi Convergent Validity 4 Pef <0.001 Memenuhi Convergent Validity

11 Pef <0.001 Memenuhi Convergent Validity 6 L <0.001 Memenuhi Convergent Validity 7 L <0.001 Memenuhi Convergent Validity 8 L <0.001 Memenuhi Convergent Validity 9 L <0.001 Memenuhi Convergent Validity 10 IT <0.001 Memenuhi Convergent Validity 11 IT <0.001 Memenuhi Convergent Validity 12 IT <0.001 Memenuhi Convergent Validity 13 IT Tidak Memenuhi Convergent Validity Sumber: Peneliti (2013) Berdasarkan hasil output WarpPLS yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 diatas, dapat disimpulkan 13 indikator dari konstruk partisipasi e-marketplace, 12 indikatornya memenuhi convergent validity karena memiliki nilai loading diatas 0,5 dan p-value <0,001. Sedangkan 1 diantaranya tidak memenuhi convergent validity yakni indikator IT4 dimana nilai loadingnya dibawah 0,5 dengan nilai p-value 0,018. Convergent validity dari Kinerja Pengadaan Tabel 4.3 Nilai Loading dari Kinerja Pengadaan No Indikator Nilai Loading P-value Keterangan 1 Kef <0.001 Memenuhi Convergent Validity 2 Kef <0.001 Memenuhi Convergent Validity 3 Kef Memenuhi Convergent Validity 4 Kef <0.001 Memenuhi Convergent Validity 5 Kef <0.001 Memenuhi Convergent Validity 6 Kef <0.001 Memenuhi Convergent Validity 7 KP <0.001 Memenuhi Convergent Validity 8 KP <0.001 Memenuhi Convergent Validity 9 KP <0.001 Memenuhi Convergent Validity 10 KP <0.001 Memenuhi Convergent Validity 11 KP <0.001 Memenuhi Convergent Validity 12 CS <0.001 Memenuhi Convergent Validity 13 CS <0.001 Memenuhi Convergent Validity 14 CS <0.001 Memenuhi Convergent Validity 15 PH <0.001 Memenuhi Convergent Validity 16 PH <0.001 Memenuhi Convergent Validity 17 Kes <0.001 Memenuhi Convergent Validity 18 Kes <0.001 Memenuhi Convergent Validity 19 Kes <0.001 Memenuhi Convergent Validity

12 Kes <0.001 Memenuhi Convergent Validity Sumber: Peneliti (2013) Berdasarkan hasil output WarpPLS yang dapat dilihat pada Tabel 4.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa konstruk Kinerja Pengadaan yang jumlahnya terdiri dari 20 indikator, semuanya memenuhi convergent validity karena keseluruhan indikatornya memiliki nilai loading diatas 0,5 dan p-value <0,001, dimana untuk indikator Kef3 memiliki nilai p-value 0,001. Convergent validity dari Trust Tabel 4.4 Nilai Loading dari Trust No Indikator Nilai Loading P-value Keterangan 1 Ab <0.001 Memenuhi Convergent Validity 2 Ab <0.001 Memenuhi Convergent Validity 3 Ab Memenuhi Convergent Validity 4 Fr <0.001 Memenuhi Convergent Validity 5 Fr <0.001 Memenuhi Convergent Validity 6 Fr <0.001 Memenuhi Convergent Validity 7 S <0.001 Memenuhi Convergent Validity 8 S <0.001 Memenuhi Convergent Validity 9 S <0.001 Memenuhi Convergent Validity 10 Pr <0.001 Memenuhi Convergent Validity 11 Pr <0.001 Memenuhi Convergent Validity 12 Pr <0.001 Memenuhi Convergent Validity Sumber: Peneliti (2013) Berdasarkan hasil output WarpPLS yang dapat dilihat pada Tabel 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa konstruk Trust yang memiliki 12 indikator, kesemua indikator tersebut telah memenuhi convergent validity dengan nilai loading dari seluruh indikator diatas 0,5 dan p-value <0,001. Setelah melakukan uji convergent validity diatas, didapati 1 indikator yang tidak memenuhi syarat convergent validity yaitu indikator IT4 dari konstruk Partisipasi e-marketplace. Hal ini berarti satu indikator tersebut dikatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan dalam model.

13 58 64 Selanjutnya pengukuran convergent validity dilakukan dengan melihat nilai Average Variance Extracted (AVE) dimana nilai ini menggambarkan varian atau keragaman variabel manifest yang dapat dikandung oleh konstruk laten. (Yamin & Kurniawan, 2011, p. 19) menyatakan bahwa semakin besar varian atau keragaman variabel manifest yang dimiliki konstruk laten, maka akan semakin besar pula representasi variabel manifest terhadap konstruk latennya. Nilai AVE memiliki kriteria > 0,5. Berikut merupakan hasil AVE setiap konstruk yang ada pada Tabel 4.5 dibawah ini: Tabel 4.5 Nilai AVE Average Variances Extracted (AVE) e-proc e-mrkt KP trust Sumber: Peneliti (2013) Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa nilai AVE untuk konstruk implementasi e-procurement sebesar 0.553, partisipasi e-marketplace sebesar 0.518, kinerja pengadaan sebesar 0.563, dan trust sebesar Keempat hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai AVE dari semua konstruk yang dihasilkan lebih besar dari 0,5 sehingga ukuran convergent validity dikatakan baik Discriminant Validity Pengukuran Discriminant validity dinilai dari cross loading pengukuran dengan konstruk. Konstruk laten memprediksi indikatornya lebih baik daripada konstruk lainnya jika korelasi konstruk dengan pokok pengukuran (setiap indikatornya) lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur Discriminant validity adalah dengan melihat

14 65 55 nilai cross loadingnya, seperti yang terpapar pada tabel dibawah ini yang memuat hasil cross loading antara indikator dengan konstruknya: Tabel 4.6 Cross Loadings Indikator dengan Konstruk e-proc e-mrkt KP trust e-proc e-mrkt KP trust C KP C KP C KP P KP P KP P CS Pef CS Pef CS Pef PH Pef PH Pef Kes L Kes L Kes L Kes L Ab IT Ab IT Ab IT Fr IT Fr Kef Fr Kef S Kef S Kef S Kef Pr Kef Pr Pr Sumber: Peneliti (2013) Indikator IT4 tidak dimasukkan dalam pengujian discriminant validity sebab indikator tersebut tidak memenuhi syarat convergent validity atau dikatakan tidak valid.

15 66 58 Setelah melihat tabel cross loadings diatas, dapat disimpulkan bahwa korelasi konstruk implementasi e-procurement dengan indikatornya lebih besar daripada korelasi indikator implementasi e-procurement dengan konstruk lainnya. Korelasi konstruk dari partisipasi e-marketplace dengan indikatornya juga hasilnya lebih besar daripada korelasi indikator partisipasi e-marketplace dengan konstruk lainnya. Kemudian korelasi konstruk dari kinerja pengadaan dengan indikatornya juga terlihat lebih besar daripada korelasi indikator kinerja pengadaan dengan konstruk lainnya. Trust juga memiliki korelasi konstruk dengan indikatornya yang lebih besar daripada korelasi indikator trust dengan konstruk lainnya. Dapat disimpulkan bahwa hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan dari konstruk memenuhi kriteria discriminant validity, dimana seluruh konstruk laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih dibandingkan dengan indikator diblok lainnya Composite Reliability Hasil dari koefisien variabel laten dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.7 Latent Variable Coefficients e-proc e-mrkt KP trust Composite reliability Cronbach's alpha Sumber: Peneliti (2013) Tabel 4.7 diatas menunjukkan hasil koefisien composite reliability yang memuaskan dari masing-masing konstruk, dimana hasilnya dari setiap konstruk yakni implementasi e-procurement (0,881), partisipasi e-marketplace (0,932), kinerja pengadaan (0,962), dan trust (0,943). Selain hasil composite reliability tersebut, koefisien dari Cronbach s Alpha juga menunjukkan hasil yang baik yaitu untuk implementasi e-procurement (0,838), partisipasi e-marketplace (0,92), kinerja pengadaan (0,958), dan trust (0,933). Sehingga dapat disimpulkan bahwa masingmasing konstruk memiliki reliabilitas yang tinggi, dimana hal ini dapat dilihat dari

16 67 55 nilai composite reliability dan cronbach s alpha seluruh konstruk lebih besar dari 0, Structural Model Tahap selanjutnya setelah melakukan evaluasi measurement model, dimana diperoleh setiap konstruk telah memenuhi persyaratan convergent validity, discriminant validity, dan composite reliability, yaitu adalah evaluasi structural model atau model strukturan yang meliputi uji kecocokan model (model fit), path coefficient, dan R². Uji kecocokan model (model fit) perlu dilakukan sebelum melakukan uji signifikansi path coefficients dan R², ini digunakan untuk mengetahui apakah suatu model memiliki kecocokan dengan data. Terdapat 3 (tiga) indeks pengujian dalam uji kecocokan model ini, yaitu Average Path Coefficient (APC), Average R-Squared (ARS), dan Average Variance Inflation Factor (AVIF) dengan kriteria APC dan ARS diterima dengan syarat p-value < 0,05 dan AVIF lebih kecil dari 5. Berikut hasil output model fit indices dari program WarpPLS dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.8 Model Fit Indices Indeks p-value APC P<0.001 ARS P<0.001 AVIF 1.418, (Good if < 5) Sumber: Peneliti (2013) Berdasarkan hasil output yang ditampilkan pada tabel diatas, APC memiliki indeks sebesar 0,658 dengan nilai p-value < 0,001, sedangkan ARS memiliki indeks sebesar 0,908 dengan p-value < 0,001. Nilai P atau p-value dari kedua indeks menunjukkan hasil dibawah dari 0,05 yang artinya telah memenuhi kriteria APC dan ARS. AVIF yang diperoleh juga menunjukkan indeks dibawah 5, yaitu sebesar

17 ,418. Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa model sudah fit dengan data sehingga dapat dilanjutkan pada pengujian berikutnya. Melalui tabel 4.8 dapat diketahui informasi bahwa total variabel laten pada penelitian ini sejumlah 4 variabel, dimana variabel teramati (variabel manifes) sejumlah 51 indikator, dengan rincian yaitu sebanyak 6 indikator untuk implementasi e-procurement, 13 indikator untuk partisipasi e-marketplace, 20 indikator untuk kinerja pengadaan, dan 12 indikator untuk trust. Dalam mengevaluasi hubungan structural antar variabel laten, harus dilakukan uji hipotesis terhadap koefisien jalur antar variabel dengan membandingkan nilai p-value dengan alpha (0,05), dimana besarnya p-value diperoleh dari hasil output pada WarpPLS. Untuk membuktikan kebenaran dugaan penelitian yang terdiri dari 3 hipotesis perlu dilakukan pengujian hipotesis, dengan hipotesis yakni: a. H1: terdapat pengaruh implementasi e-procurement terhadap partisipasi e-marketplace pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi b. H2: terdapat pengaruh trust (kepercayaan) sebagai variabel moderator terhadap implementasi e-procurement dan partisipasi e-marketplace pada pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi c. H3: terdapat pengaruh partisipasi e-marketplace terhadap kinerja pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi Berikut merupakan gambar model penelitian beserta hasil yang telah diperoleh berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan program WarpPLS: X

18 69 55 Gambar 4.6 Model Penelitian Sumber: Peneliti (2013) Keseluruhan hipotesis akan diuji dan dianalisis berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data pada tabel Direct Effect dibawah ini: Tabel 4.9 Direct Effect Kriteria e-proc e-mrkt KP trust trust*e e-proc e-mrkt Path Coefficients KP trust trust*e e-proc e-mrkt < p-values KP <0.001 trust trust*e e-proc e-mrkt Effect Sizes for Path KP trust trust*e Sumber: Peneliti (2013) Selanjutnya akan dilakukan uji hipotesis seperti berikut ini: Uji Hipotesis I Hipotesis H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan implementasi e-procurement terhadap partisipasi e-marketplace pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi. Ha: Ada pengaruh yang signifikan implementasi e-procurement terhadap partisipasi e-marketplace pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi. Dasar Pengambilan Keputusan p-value 0,05, maka H0 diterima

19 70 58 p-value < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima Keputusan p-value = 0,001 < 0,005, maka H0 ditolak dan Ha diterima Kesimpulan Variabel implementasi e-procurement memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel partisipasi e-marketplace pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi. Variebel implementasi e-procurement didapati memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel partisipasi e-marketplace yang dapat diamati melalui nilai path coefficient atau koefisien jalur yang bernilai positif sebesar 0,843. Angka ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan pada nilai terhadap implementasi e- procurement sebesar satu satuan, maka penilaian terhadap partisipasi e- marketplace akan meningkat sebesar 0,843 dan begitu pula sebaliknya, setiap terjadi penurunan penilaian terhadap implementasi e-procurement sebesar satu satuan, maka penilaian terhadap partisipasi e-marketplace akan menurun sebesar 0,843. Pada tabel effect size dapat dilihat nilai R², dimana nilai tersebut sebesar 0,79 dapat diartikan bahwa variabel implementasi e-procurement mempengaruhi variabel partisipasi e-marketplace pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi sebesar 79% dan 21% sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian ini. Uji Hipotesis II Hipotesis H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan trust sebagai variabel moderator terhadap implementasi e-procurement dan partisipasi e-marketplace pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi.

20 71 55 Ha: Ada pengaruh yang signifikan trust sebagai variabel moderator terhadap implementasi e-procurement dan partisipasi e-marketplace pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi. Dasar Pengambilan Keputusan p-value 0,05, maka H0 diterima p-value < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima Keputusan p-value = 0,179 > 0,05, maka H0 diterima Kesimpulan Variabel moderator trust tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel implementasi e-procurement dan partisipasi e-marketplace pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi. Uji Hipotesis III Hipotesis H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan partisipasi e-marketplace terhadap kinerja pengadaan pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi. Ha: Ada pengaruh yang signifikan partisipasi e-marketplace terhadap kinerja pengadaan pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi. Dasar Pengambilan Keputusan p-value 0,05, maka H0 diterima p-value < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima Keputusan p-value = 0,001 < 0,005, maka H0 ditolak dan Ha diterima Kesimpulan

21 58 72 Variabel partisipasi e-marketplace memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi. Variebel partisipasi e- marketplace didapati memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel kinerja pengadaan yang dapat diamati melalui nilai path coefficient atau koefisien jalur yang bernilai positif sebesar 0,958. Angka ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan pada nilai terhadap partisipasi e-marketplace sebesar satu satuan, maka penilaian terhadap kinerja pengadaan akan meningkat sebesar 0,958 dan begitu pula sebaliknya, setiap terjadi penurunan penilaian terhadap partisipasi e- marketplace sebesar satu satuan, maka penilaian terhadap kinerja pengadaan akan menurun sebesar 0,958. Pada tabel effect size dapat dilihat nilai R², dimana nilai tersebut sebesar 0,918 dapat diartikan bahwa variabel partisipasi e- marketplace mempengaruhi variabel kinerja pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi sebesar 91,8% dan 8,2% sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian ini. Setelah melakukan uji hipotesis diatas, selanjutnya akan dilakukan rangkuman uji hipotesis seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Hipotesis Pengaruh antara Nilai Beta Keputusan H1 H2 H3 implementasi e- procurement partisipasi e-marketplace 0,84 Diterima implementasi partisipasi e- e- trust procurement marketplace -0,17 Ditolak partisipasi e- marketplace kinerja pengadaan 0,96 Diterima Sumber: Peneliti (2013) Berdasarkan tabel hasil uji hipotesis diatas dapat diperoleh: Uji Hipotesis I diterima, dimana artinya variabel implementasi e-procurement memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel partisipasi e-

22 73 55 marketplace pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai β sebesar 0,84. Uji Hipotesis II ditolak, dimana artinya variabel trust tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel implementasi e-procurement dan partisipasi e-marketplace pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai β sebesar -0,17. Uji Hipotesis III diterima, dimana artinya variabel partisipasi e-marketplace memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai β sebesar 0, Implikasi Penelitian Selanjutnya peneliti akan membahas hasil-hasil yang ditemukan, dimana akan dibatasi dengan ruang lingkup penelitian yaitu LPSE Pemda Kabupaten Bekasi. I. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa implementasi e-procurement pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi e-marketplace. Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien beta yang bernilai positif, yang berarti bahwa semakin baik kualitas penerapan atau implementasi e-procurement, maka akan semakin besar pula keikutsertaan atau partisipasi user (pengguna) dalam e- marketplace. Adanya pengaruh tersebut dapat ditimbulkan karena secara tidak langsung, penggunaan e-procurement dalam memenuhi kebutuhan user akan berdampak terhadap efisiensi keikutsertaan user dalam e-marketplace. Seperti pada penelitian terdahulu, yakni hasil penelitian yang dilakukan oleh (Chang & Wong, 2010) menunjukkan bahwa implementasi e-procurement berpengaruh positif terhadap partisipasi e-marketplace, dimana perusahaan atau institusi yang menerapkan implementasi e-procurement sangat memiliki peran kontribusi baik

23 74 58 terhadap partisipasi e-marketplace. Jika dilihat kembali berdasarkan pengolahan data, indikator seperti efisiensi waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap process conformance dari e-procurement itu sendiri. Sedangkan indikator lain seperti mempermudah dalam memperoleh informasi, mengurangi terjadinya kesalahan, dan membuat data unified, memiliki nilai loading yang lebih tinggi dibanding yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa indikator-indikator tersebut berkontribusi lebih besar dalam implementasi e-procurement. Lalu berdasarkan hasil R² juga diketahui bahwa sebesar 79% variabel partisipasi e-marketplace dipengaruhi oleh implementasi e-procurement. Jadi dapat disimpulkan yakni sebagian besar partisipan e-marketplace diperoleh berdasarkan e-procurement (LPSE) yang diterapkan pada Pemda Kabupaten Bekasi. Sehingga penting adanya bagi pihak pengelola e-procurement atau LPSE untuk terus memperhatikan dan meningkatkan kualitas layanan pengadaan (LPSE), khususnya bagi atribut yang berkontribusi lebih pada penerapan e- procurement agar dapat menarik lebih banyak partisipan e-marketplace dan memenuhi kebutuhan user. II. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa variabel moderator yakni trust tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi e-procurement dan partisipasi e-marketplace. Hasil ini berbeda dengan penelitian terdahulu dimana trust memiliki peran yang fundamental yang mempengaruhi implementasi e-procurement serta partisipasi e-marketplace. Berdasarkan skor rata-rata pada indikator trust (pada lampiran), diketahui bahwa rata-rata terkecil adalah indikator e-marketplace merupakan ruang transaksi yang jujur. Hal ini dapat diartikan bahwa user (pengguna) e-procurement belum merasakan sepenuhnya percaya pada e-marketplace sebagai ruang bertransaksi

24 75 55 yang dapat diandalkan. (D.H. McKnight, 2005) pada penelitian terdahulunya berpendapat bahwa kepercayaan memiliki efek moderat pada proses dan perilaku, sedangkan (Chang & Wong, 2010) pada penelitiannya berpendapat bahwa trust merupakan suatu ukuran yang mempengaruhi keinginan suatu perusahaan atau institusi untuk berpartisipasi dalam e-marketplace dan menggunakan e-procurement. Sesuai dengan teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa user (pengguna) e-procurement yang berpartisipasi dalam e- marketplace pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi tidak sepenuhnya menggunakan kepercayaan (trust) sebagai alasan utama atau alasan fundamental mereka ketika melakukan transaksi, sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap implementasi e-procurement dan partisipasi e-marketplace. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kabid LPSE Pemda Kabupaten Bekasi, Bapak Drs Ida Nuryadi, S.E, M.M mengatakan bahwa user LPSE menggunakan layanan e- procurement tersebut lebih kepada atas dasar kebutuhan yang memudahkan dalam time and cost reduce, sehingga trust tidak mempengaruhi user dalam menggunakan e-procurement dan berpartisipasi dalam e-marketplace. III. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa partisipasi e-marketplace pada LPSE Pemda Kabupaten Bekasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pengadaan. Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien beta yang bernilai positif, yang berarti bahwa semakin baik kualitas partisipasi e-marketplace, maka akan semakin baik pula kualitas kinerja yang ada. Adanya pengaruh tersebut dapat ditimbulkan karena secara tidak langsung, user yang berpartisipasi dalam e-marketplace akan berdampak terhadap kinerja dari bagian pengadaan LPSE Pemda Kabupaten Bekasi, semakin banyak user yang berpartisipasi maka kinerja LPSE juga akan semakin membaik.

25 76 58 Kinerja disini terutama meliputi hal-hal seperti customer satisfaction dan relationship development dengan partner dan supplier yang meningkat. Hal ini juga ditunjukkan seperti pada penelitian terdahulu, yakni hasil penelitian yang dilakukan oleh (Chang & Wong, 2010) menunjukkan bahwa partisipasi e- marketplace berpengaruh positif terhadap kinerja pengadaan, dimana perusahaan atau institusi yang berpartisipasi dalam e-marketplace sangat memiliki peran kontribusi baik terhadap kinerja pengadaan itu sendiri. Jika dilihat kembali berdasarkan pengolahan data, responden memberikan nilai tertinggi pada indikator seperti biaya produksi dan transaksi yang dapat berkurang setelah berpartisipasi dalam e-marketplace. Sedangkan indikator lain seperti pelanggan yang lebih puas dengan kinerja pengadaan LPSE Kabupaten Bekasi setelah berpartisipasi dalam e-marketplace serta hubungan bisnis dengan mitra yang semakin membaik setelah berpartisipasi dalam e-marketplace, memiliki nilai loading yang lebih tinggi dibanding yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa indikator-indikator tersebut berkontribusi lebih besar dalam hubungan partisipasi e-marketplace akan kinerja pengadaan. Lalu berdasarkan hasil R² juga diketahui bahwa sebesar 91,8% variabel kinerja pengadaan dipengaruhi oleh partisipasi e- marketplace. Dapat disimpulkan yakni sebagian besar keikutsertaan user dalam e-marketplace berdampak pada kinerja pengadaan (LPSE) pada Pemda Kabupaten Bekasi. Sehingga penting adanya bagi penyedia e-marketplace untuk terus mengembangkan kualitas layanan pengadaan (LPSE), khususnya bagi atribut yang berkontribusi lebih pada partisipasi e-marketplace agar dapat terus meningkatkan kinerja pengadaan di LPSE Pemda Kabupaten Bekasi dan semakin banyak perusahaan yang berpartisipasi dalam e-marketplace serta menggunakan layanan pengadaan secara elektronik.

BAB 4 HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. PT. XL Axiata Tbk., (XL) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989, dengan nama PT.

BAB 4 HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. PT. XL Axiata Tbk., (XL) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989, dengan nama PT. BAB 4 HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Profil PT. XL Axiata Tbk. PT. XL Axiata Tbk., (XL) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989, dengan nama PT. Grahametropolitan Lestari. Bisnis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN. Dalam mewujudkan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kalangan

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN. Dalam mewujudkan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kalangan BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil SMECDA 4.1.1 Sejarah SMECDA.COM Dalam mewujudkan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kalangan pelaku usaha Indonesia yang terdiri dari Koperasi dan Usaha Kecil

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT

MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya 1 DAFTAR ISI TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN e-tendering e-purchasing 2 TUJUAN PELATIHAN SETELAH MATERI INI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

PENGANTAR E-PROCUREMENT

PENGANTAR E-PROCUREMENT PENGANTAR E-PROCUREMENT Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya VERSI 9.2 1 DAFTAR ISI: e-procurement e-tendering e-purchasing 2 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Pengantar E-Procurement. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN. e-tendering. e-purchasing 10/19/2016

DAFTAR ISI. Pengantar E-Procurement. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN. e-tendering. e-purchasing 10/19/2016 Pengantar E-Procurement Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kementerian Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan DAFTAR ISI TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan yang dipimpin oleh Bapak Harrison Surianto memiliki head office yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan yang dipimpin oleh Bapak Harrison Surianto memiliki head office yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Scooterpack adalah sebuah scooter shop yang berdiri sejak tahun 2009. Perusahaan yang dipimpin oleh Bapak Harrison Surianto

Lebih terperinci

JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN. Pengaruh Karakteristik Individu dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pegawai

JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN. Pengaruh Karakteristik Individu dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pegawai Pengaruh Karakteristik Individu dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pegawai Wayan Sri Wijayanti 1), Herman Sjahruddin 2), Nurlaely Razak 3) wayansriwijayanti@gmail.com 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat asosiatif-deskriptif dimana peneliti tidak hanya mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian 26 Obyek penelitian ini adalah manajer menengah yang bekerja di perusahaan perhotelan bintang satu sampai bintang lima yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal (sebab akibat) dan statistik deskriptif dengan metode penelitian Kuantitatif (Quantitative Research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat deskriptif-asosiatif karena penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian serta mendefinisikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN KATA PENGANTAR... xii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN KATA PENGANTAR... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO... vii

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN 46 BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis Penelitian ini adalah penelitian kausal (Sebab akibat) dan statistik deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini membahas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

PENGANTAR E-PROCUREMENT

PENGANTAR E-PROCUREMENT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PENGANTAR E-PROCUREMENT PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya MATERI 7 1 2 TUJUAN PELATIHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI. Halaman

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Pernyataan... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Pernyataan Telah Diuji... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vii Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xiii Daftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Responden Kuesioner disebarkan kepada para pengguna SIMKARI 2 baik para pengguna langsung maupun penguna tak langsung sejak Juli 2008 dengan batas pengembalian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 87 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Madrasarah Aliyah se- Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus yaitu, MA Nahdlatul Muslimin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No.1, Jatirejoyoso, Kepanjen, kota Malang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN E-PROCUREMENT

PENGGUNAAN E-PROCUREMENT 20 PENGGUNAAN E-PROCUREMENT PENGGUNAAN E-PROCUREMENT Pelatihan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah Tingkat Dasar/Pertama LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan LKPP Lembaga Barang/Jasa Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Deskripsi Provinsi. Raja Bawahan Johor di Pulau Penyengat. Wilayah tersebut kemudian menjadi

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Deskripsi Provinsi. Raja Bawahan Johor di Pulau Penyengat. Wilayah tersebut kemudian menjadi BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Provinsi Riau Secara etimologi, kata Riau berasal dari bahasa Portugis, yaitu Rio, yang berarti sungai. Riau dirujukan hanya kepada wilayah yang dipertuan

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengolahan data dan penulisan hasil laporan, sampai penyajian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1.3 KEASLIAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN BAB-II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI... 11

DAFTAR ISI 1.3 KEASLIAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN BAB-II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI... 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PENGESAHAN... II HALAMAN PERNYATAAN... III PRAKATA...IV ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN...VI ABSTRACT... VII INTISARI... VIII DAFTAR ISI...IX DAFTAR GAMBAR... XII DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil dari analisis data yang telah dilakukan berdasarkan metode penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pembahasan bab ini diawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel Kuesioner disusun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan olehwadie Nasri dan Lanouar Charfeddine (2012) mengangkat faktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN... DAFTAR LAMPIRAN... i

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data statistik. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Peusahaan ini, memiliki visi dan misi sebagai berikut: dan jaringan pemasaran di dalam dan di luar negeri.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Peusahaan ini, memiliki visi dan misi sebagai berikut: dan jaringan pemasaran di dalam dan di luar negeri. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT Cakrawala Maju Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan bahan bangunan yang telah berdiri selama 16 tahun lalu tepatnya pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional.

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional. 65 D. Statistik Deskriptif Statistik deskritif menunjukkan gambaran umum kecenderungan sampel yang diobservasi. Jawaban dari responden secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada Tabel 5 berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan untuk menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan

Lebih terperinci

JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN. Implementasi Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai

JURNAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN. Implementasi Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Implementasi Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Indriyani Tahir 1), Herman Sjaharuddin 2), Hj. Heslina 3) indriyanitahiras12@gmail.com 1) Mahasiswa Program Studi Manajemen pada Sekolah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pos

BAB III. Metode Penelitian. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pos 26 BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Sumber Data Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pos (mail survey) dan contact person dengan kuesioner yang diperuntukan bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT) BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada sub bab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot)

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot) Bandarlampung dan Metro. Pemilihan sampel didasarkan pada Metode pengambilan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA Bab ini memberikan penjelasan mengenai pengujian model dan hasil penelitian tentang pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa teknik informatika Universitas Pasundan terhadap e-learning,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESINONER PENELITIAN

LAMPIRAN KUESINONER PENELITIAN 169 LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Pertanyaan (Kuesioner) Terimakasih atas partisipasi anda sudah menjadi salah satu peserta penelitian dan secara sukarela mengisi kuesioner ini. Saya yang bernama Wisnu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN DEPAN... i. LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI...iii. PERNYATAAN KEASLIAN... iv. MOTTO...

DAFTAR ISI. HALAMAN DEPAN... i. LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI...iii. PERNYATAAN KEASLIAN... iv. MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN DEPAN...... i LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...... ii PENGESAHAN TIM PENGUJI...iii PERNYATAAN KEASLIAN... iv MOTTO...... v PERSEMBAHAN...... vi PEDOMAN TRANSLITERASI...... vii KATA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : OKY PERMATASARI

SKRIPSI. Oleh : OKY PERMATASARI PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KEMUDAHAN MENGGUNAKAN, TERHADAP PERILAKU PENGGUNA DAN KEBERHASILAN IMPLEMENTASI SISTEM (Studi pada penggunaan Microsoft Axapta PT. Bambang Djaja, Surabaya) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka selanjutnya perlu merancang penelitian untuk menguji hipotesisinya. Merancang riset berarti menentukan jenis risetnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Salah satu komponen penting dari sebuah penelitian adalah tempat penelitian (dalam hal ini adalah sebuah perusahaan). Perusahaan yang menjadi objek

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI PADA PT LION MENTARI AIRLINES.

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI PADA PT LION MENTARI AIRLINES. PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI PADA PT LION MENTARI AIRLINES. (Studi pada PT Lion Mentari Airlines Divisi Call Center dan Ticketing)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci