PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN TECHNICIAN SAMARINDA MINING PT. HEXINDO ADIPERKASA TBK DI SAMARINDA

Transkripsi

1 ejournal Administrasi Bisnis, 5 (4) 2017: ISSN , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN TECHNICIAN SAMARINDA MINING PT. HEXINDO ADIPERKASA TBK DI SAMARINDA Desty Rismaniar Puspitasari 1 Ringkasan Tujuan penelitian ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan technician Samarinda mining PT. Hexindo Adiperkasa Tbk di Samarinda. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana. Pengujian dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 21. Data bersumber dari PT. Hexindo Adiperkasa Tbk di Samarinda dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, kuesioner dan studi kepustakaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh yaitu seluruh karyawan technician Samarinda Mining sebanyak 34 responden. Hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan technician Samarinda mining PT. Hexindo Adiperkasa Tbk di Samarinda. Hasil uji korelasi pada penelitian ini, variabel pelatihan memliki hubungan yang kuat terhadap prestasi kerja. Dalam rangka meningkatkan pelatihan diharapkan perusahaan dapat memberikan jenis materi yang sesuai dengan tugas dan pekerjaan karyawan. Sehingga karyawan lebih berkompeten pada pekerjaan yang ditugaskan sesuai dengan jenis materi yang diterima setelah mengikuti pelatihan. Kata Kunci : Pelatihan, Prestasi Kerja Pendahuluan Dalam era globalisasi saat ini perusahaan dihadapkan pada kondisi yang semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan, menghadapi kondisi ini perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung kegiatan organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia yang berkualitas memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Seiring berkembangnya ilmu dan pengetahuan yang semakin maju, perusahaan dituntut untuk dapat menjadikan karyawannya semakin terampil dan terlatih dalam menjalankan tugasnya dan meningkatkan prestasi kerja yang baik. 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. destyrismaniar24@gmail.com

2 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu mengadakan program pelatihan bagi karyawan. Pelatihan diperlukan sebagai bentuk ketanggapan terhadap perkembangan dunia usaha pada era sekarang. Usaha tersebut dilakukan melalui peningkatan kemampuan kerja yang dimiliki karyawan dengan cara menambah pengetahuan dan keterampilan (Sedarmayanti, 2007:163). Seringkali terjadi pada karyawan baru bahwa kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki belum sesuai dengan yang diharapkan perusahaan sehingga perlu dilakukan pelatihan pada karyawan baru. Program pelatihan ini diharapkan dapat membantu karyawan baru beradaptasi dengan karyawan yang lain dan kondisi kerja yang baru. Akan tetapi, pelatihan tidak hanya dilakukan pada karyawan baru saja karyawan lama juga perlu melakukan pelatihan. Program pelatihan pada karyawan lama sebagai sarana mengasah kemampuan dan keterampilan untuk memberikan penyegaran serta menyesuaikan tuntutan pekerjaan yang berubah. Dengan adanya program pelatihan, perusahaan dapat mengevaluasi tingkat prestasi kerja karyawan yang bertujuan untuk menggali potensi dalam dirinya guna meningkatkan prestasi kerja. Kegiatan ini juga dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. PT. Hexindo Adiperkasa Tbk yang merupakan perusahaan distribusi tunggal terpercaya pemegang merek Hitachi Heavy Equipment. PT. Hexindo Adiperkasa Tbk cabang Samarinda bertempat di JL. Cipto Mangunkusumo No. 19 kelurahan Sungai Kunjang, Kalimantan Timur. PT. Hexindo Adiperkasa Tbk banyak memiliki fasilitas dengan layanan lengkap seperti remanufaktur, pusat pengelasan, E-layanan, dan pusat pelatihan. PT. Hexindo Adiperkasa Tbk sangat mengutamakan kualitas kerja karyawan salah satunya dengan mengadakan pelatihan agar pelaksanaan tugas karyawan berjalan secara efektif dan efisien. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis bahwa jumlah pelaksanaan pelatihan mengalami penurunan. Pelatihan pada fiscal year 2014 / 2015 PT. Hexindo Adiperkasa Tbk dilakukan 75 kali dan pada fiscal year 2015 / 2016 hanya dilakukan 25 kali. Sedangkan untuk prestasi kerja, karyawan technician Samarinda mining dapat dilihat dari data utility engineer yang menggambarkan hasil kerja karyawan dalam bentuk kuantitas. pada bulan Januari 2017 sampai bulan Maret 2017 mengalami penurunan persentase utility engineer. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dengan itu peneliti bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Technician Samarinda Mining PT. Hexindo Adiperkasa Tbk di Samarinda. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu: Apakah pelatihan 1056

3 Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja (Desty Rismaniar.P) berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Technician Samarinda Mining PT. Hexindo Adiperkasa Tbk di Samarinda. Tujuan Penelitian Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini yaitu: Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan Technician Samarinda Mining PT. Hexindo Adiperkasa Tbk di Samarinda. Kerangka Dasar Teori Teori dan Konsep Teori menunjukkan hubungan antara fakta-fakta yang dapat dibuktikan secara empiris. Teori digunakan untuk menerangkan suatu fenomena, merangkum pengetahuan, meramalkan fakta dan memeriksa suatu gejala. Sedangkan, fakta dapat bermanfaat untuk melahirkan teori baru dan mempertajam atau menolak teori yang ada. Sugiyono (2013:83) menyatakan bahwa teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Secara umum, teori mempunyai 3 fungsi yaitu menjelaskan, meramalkan dan pengendalian suatu gejala. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan dengan pengaturan manajemen sumber daya manusia yang baik akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sedarmayanti (2013:13) menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan dan penilaian. Pelatihan Pelatihan merupakan salah satu sarana yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang baik dan dilakukan pada semua tingkat dalam sebuah organisasi. Menurut Sikula dalam Hasibuan (2010:70) Latihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu. Prestasi Kerja Sebuah organisasi atau perusahaan sangat mengharapkan prestasi kerja karyawan yang optimal. Tanpa adanya laporan prestasi kerja karyawan perusahaan tidak cukup mampu membuat keputusan. Menurut Sutrisno (2009:151) bahwa prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja. 1057

4 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: Hubungan Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Pelatihan sangat diperlukan dalam penyelengaraan manajemen perusahaan dan merupakan salah satu upaya dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Efek yang diharapkan dalam penyelenggaraan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan para karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal serta meningkatkan prestasi kerja karyawan. Prestasi kerja berkaitan dengan hasil kerja yang dicapai karyawan pada periode tertentu. Sehingga prestasi kerja karyawan perlu dinilai dan dievaluasi untuk melihat sejauh mana karyawan tersebut telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik serta memudahkan manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan. Sedarmayanti (2013:163) karyawan merupakan kekayaan organisasi yang paling berharga, karena dengan segala potensi yang dimilikinya, karyawan dapat terus dilatih dan dikembangkan, sehingga dapat lebih berdaya guna, prestasinya menjadi semakin optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Metode Penelitian Jenis Penelitain Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Kuantitatif pendekatan Asosiatif. Menurut Sugiyono (2013:55) asosiatif kuantitatif adalah pertanyaan penelitian yang bersifat menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih. Populasi, Sampel dan Sampling Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh technician samarinda mining pada PT. Hexindo Adiperkasa di Samarinda yang berjumlah 34 responden. Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh semua anggota populasi yang akan dijadikan sampel sebanyak 34 responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh yang artinya teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2013:68). Teknik Pengumpulan Data Untuk menunjang hasil penelitian maka penulis melakukan teknik pengumpulan data yang terdiri dari : a. Penelitian lapangan merupakan pengumpulan data yang diperoleh dengan mengadakan penelitian secara langsung ke tempat penelitian dan memperoleh data-data primer yaitu dengan cara : 1) Observasi 2) Wawancara 3) Angket b. Penelitian kepustakaan merupakan pengumpulan data sekunder yang diperoleh dengan mempelajari bahan-bahan dari literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 1058

5 Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja (Desty Rismaniar.P) Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Uji Validitas b. Uji Reliabilitas c. Analisis Regresi Sederhana d. Uji Hipotesis Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian a. Uji Validitas Uji validitas merupakan uji statistik yang menentukan seberapa valid suatu item pertanyaan mengukur variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2001:109) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahan suatu instrument. Variabel Penelitian Pelatihan (X) Prestasi Kerja (Y) Kode Item Pernyataan Corrected Item total Correlation N Keterangan P1 0, Valid P2 0, Valid P3 0, Valid P4 0, Valid P5 0, Valid P6 0, Valid P7 0, Valid P8 0, Valid P9 0, Valid P10 0, Valid PK1 0, Valid PK2 0, Valid PK3 0, Valid PK4 0, Valid PK5 0, Valid PK6 0, Valid PK7 0, Valid PK8 0, Valid PK9 0, Valid PK10 0, Valid Berdasarkan hasil pengujian validitas mengenai pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan dengan 20 item pernyataan, maka setelah dilakukan pengujian validitas nampak bahwa semua item pernyataan valid karena memiliki nilai r- hitung > r-tabel (nilai r-tabel untuk N 34) dengan tingkat presentase 5% adalah 0,

6 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: b. Uji Reliabilitas Reliabilitas suatu konstruk variabel yang dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach s alpha di atas dari 0,60. Sebab kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,60. Jadi pengujian reliabilitas dari setiap variabel penelitian sebagai berikut: Butir Pernyataan Cronbach s Alpha Kesimpulan X1 0,851 Reliabel Y 0,858 Reliabel Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa nilai cronbach s Alpha lebih besar dari 0,60 berarti instrumen atau item-item pernyataan dalam penelitian reliabel untuk mengukur variabel pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan technician Samarinda mining. c. Analisis Regresi Sederhana 1060 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,407,565 2,491,018 Pelatihan,640,129,661 4,981,000 a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja 1) Persamaan regresi Y=1,407+0,640X Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa nilai dari konstanta (a) adalah 1,407 dan nilai koefisien arah regresi (b) adalah 0,640. Nilai konstanta (a) ini menunjukkan bahwa pada saat pelatihan (X) bernilai nol, maka prestasi kerja (Y) akan bernilai 1,407. Sedangkan nilai dari koefisien arah regresi (b) menunjukka n bahwa ketika terjadi kenaikan pelatihan sebesar satu satuan, maka prestasi kerja akan meningkat sebesar 0,640 satuan. Selain itu terlihat tanda positif (+) yang berarti adanya pengaruh yang positif antara pelatihan dengan prestasi kerja. 2) Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,661 a,437,419,26585 a. Predictors: (Constant), Pelatihan Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,661 yang berarti bahwa hubungan antara variabel pelatihan dengan variabel prestasi kerja dalam kategori kuat.nilai koefisien determinasi sebesar 0,437 atau 43,7% sedangkan sisanya 56,3% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan di dalam penelitian.

7 Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja (Desty Rismaniar.P) d. Uji Hipotesis Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 1,407,565 2,491,018 1 Pelatihan,640,129,661 4,981,000 a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja Berdasarkan tabel diatas nilai t hitung sebesar 4,981 > t tabel 2,036 dan nilai Sig. adalah 0,000 < 0,05. Maka secara parsial pelatihan memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan technician Samarinda mining PT. Hexindo Adiperkasa Tbk di Samarinda. Pembahasan Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Technician Samarinda Mining PT. Hexindo Adiperkasa Tbk di Samarinda Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel pelatihan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan technician Samarinda mining PT. Hexindo Adiperkasa Tbk di Samarinda. Hal ini dapat dilihat dari nilai regresi linier sederhana sebesar 0,640 dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,661 dalam kategori memiliki hubungan yang kuat antara pelatihan terhadap prestasi kerja, dan nilai koefisien determinasi sebesar 43,7% yang artinya variabel pelatihan memiliki pengaruh sebesar 43,7% terhadap variabel prestasi kerja karyawan technician Samarinda mining PT. Hexindo Adiperkasa Tbk di Samarinda, sisanya sebesar 56,3% ditentukan atau dijelaskan oleh variabelvariabel lain yang tidak disertakan di dalam penelitian. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sedarmayanti (2013:163) yang menyatakan bahwa karyawan merupakan kekayaan organisasi yang paling berharga, karena dengan segala potensi yang dimilikinya, karyawan dapat terus dilatih dan dikembangkan, sehingga dapat lebih berdaya guna, prestasinya menjadi semakin optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Penelitian pertama dilakukan oleh Savitri (2015). Penelitian kedua dilakukan Asikin (2012) Penelitian ketiga dilakukan oleh Riandani (2015). Dalam hal ini pelatihan sangat diperlukan dalam penyelenggaraan manajemen perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan para karyawan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya secara optimal. Sebagai perusahaan penyedia yang memberikan pelayanan kontrak penuh pemeliharaan alat-alat berat karyawan teknisi pada PT. Hexindo Adiperkasa Tbk merupakan aset terbesar perusahaan. Seiring dengan pesatnya perkembangan perusahaan, maka kebutuhan perusahaan akan tenaga-tenaga 1061

8 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: teknisi yang berkompetensi dan handal untuk mendukung keberhasilan aktivitas purna jual perseroan khususnya dalam kontrak pemeliharaan penuh terus meningkat. Salah satu kebijakan yang ditempuh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan teknisi-teknisi tersebut yaitu dengan terus-menerus mengembangkan program pelatihan basic technical skill. Temuan pada penelitian ini juga diperkuat dengan hasil kuesioner. Pada sub indikator peserta dengan item pernyataan penyeleksian peserta pelatihan dengan persyaratan tertentu dan kualifikasi yang telah ditetapkan perusahaan. Penyeleksian peserta biasanya dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu karyawan berprestasi, karyawan baru, perusahaan membutuhkan tenaga ahli, assembling unit baru, dan lain-lain. Akan tetapi, tidak semua karyawan mengetahui bahwa peserta karyawan diseleksi. Dalam sub indikator metode pelatihan pada item pernyataan metode pelatihan yang digunakan dalam pelatihan sesuai dengan tugas dan pekerjaan, berdasarkan jawaban responden bahwa beberapa karyawan yang telah mengikuti pelatihan dengan materi tertentu terkadang tidak sesuai dengan apa yang ditugaskan oleh perusahaan. Pada sub indikator kualitas kerja pada item pernyataan ketepatan hasil kerja Karyawan technician Samarinda mining dinilai sudah sesuai dengan standard yang ditentukan oleh perusahaan. Selain ketepatan, keterampilan kerja juga sangat dibutuhkan pada karyawan technician Samarinda mining PT. Hexindo Adiperkasa ada yang belum memiliki keterampilan kerja yang sesuai dengan standard perusahaan sehingga diperlukan pelatihan yang cukup agar karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan keterampilan yang sesuai dengan standard perusahaan. Prestasi kerja juga dapat dilihat pada jumlah unit yang telah ditargetkan oleh perusahaan. Jumlah unit yang dikerjakan oleh beberapa karyawan belum sesuai dengan target perusahaan, misalnya ada kerusakan unit yang belum pernah terjadi maka jumlah unit yang seharusnya dikerjakan oleh karyawan belum dapat terpenuhi. Sehingga perusahaan perlu menyediakan tenaga ahli yang berkompeten. Untuk karyawan yang tidak dapat memenuhi jumlah jam kerja yang diberikan perusahaan. Hal ini menjadi tugas perusahaan untuk meninjau kembali daftar waktu pengerjaan yang sesuai dengan kemampuan karyawan sehingga karyawan dapat memenuhi jumlah jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan. Kedisplinan juga sangat penting dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan, terdapat beberapa karyawan belum dapat mematuhi peraturan yang berlaku dalam perusahaan yaitu tidak menggunakan kelengkapan K3, dan datang tidak tepat waktu. Sehingga perusahaan perlu menetapkan sanksi-sanksi yang dapat memberikan efek jera. Selain kedisplinan, keaktifan atau semangat karyawan dalam bekerja juga dapat meningkatkan prestasi kerja. Akan tetapi, ada beberapa karyawan yang kurang aktif atau semangat dalam melakukan pekerjaan yang diberikan pimpinan. Perlu diberikan motivasi agar karyawan semangat saat melakukan pekerjaan yang diberikan. 1062

9 Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja (Desty Rismaniar.P) Penutup Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan technician Samarinda mining PT. Hexindo Adiperkasa Tbk di Samarinda. Pada penelitian ini variabel pelatihan memiliki hubungan yang kuat terhadap prestasi kerja. Dalam rangka meningkatkan pelatihan diharapkan perusahaan dapat memberikan jenis materi yang sesuai dengan tugas dan pekerjaan karyawan. Sehingga karyawan lebih berkompeten pada pekerjaan yang ditugaskan sesuai dengan jenis materi yang diterima setelah mengikuti pelatihan. Pada beberapa karyawan yang belum mengetahui bahwa peserta pelatihan diseleksi berdasarkan kualifikasi tertentu, sebaiknya perusahaan memberitahukan kepada karyawan yang akan mengikuti pelatihan sehingga karyawan dapat mengetahui tujuan diadakannya pelatihan dan mempersiapkan diri dalam pelatihan yang akan diikuti. Beberapa karyawan yang belum dapat memenuhi jumlah jam kerja yang diberikan perusahaan. Diharapkan perusahaan dapat meninjau kembali daftar waktu pengerjaan yang sesuai dengan kemampuan karyawan. Sehingga karyawan dapat memenuhi jumlah jam kerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan. Untuk karyawan yang belum dapat memenuhi jumlah unit yang ditetapkan dan keterampilan karyawan yang belum memenuhi standard perusahaan. Diharapkan kepada manajemen perusahaan untuk memberikan pelatihan yang cukup guna mengasah keterampilan, sehingga karyawan dapat memiliki kemampuan memperbaiki kerusakan unit yang belum pernah ditangani sebelumnya dan jumlah unit yang dikerjakan juga sesuai dengan target perusahaan. Bagi kayawan yang kurang disiplin misalnya datang tidak tepat waktu dan tidak menggunakan kelengkapan K3 saat bekerja, perusahaan perlu menetapkan sanksi-sanksi yang lebih tegas untuk memberikan efek jera. yaitu dengan memberikan surat peringatan dan perusahaan juga dapat mewajibkan karyawan tersebut untuk membayar denda. Bagi karyawan yang berprestasi perlu diberikan reward atau penghargaan agar karyawan lebih semangat dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh perusahaan. Daftar Pustaka Sumber Buku : Handoko, T. Hani Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE Hasan, Iqbal Analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta: Bumi Aksara Hasibuan, Malayu Manajemen sumber daya manusia edisi revisi jilid ketiga belas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 1063

10 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: Hilton, perry R. Charlotte Brownlow, dkk SPSS, Expalined, Routledge: London Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu Perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia. Bandung: PT. Refika Aditama. Nasution, Mulia Manajemen Personalia. Jakarta: Djambatan. Rachmawati, Ike Kusdyah Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET. Sedarmayanti Manajemen sumber daya manusia reformasi birokrasi dan pegawai negeri sipil. Bandung: PT. Refika Aditama. Sudarmanto, R. Gunawan Analisis regresi linier ganda dengan SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sugiyono Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta Metode Penelitian Bisnis pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sujarweni, V. Wiratna Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS. Sunyoto, Danang Manajemen Sumber Daya manusia. Yogyakarta : CAPS Teori, kuesioner, dan analisis data Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : CAPS. Sutrisno, Edy Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Suwatno dan Donni Juni Priansa Manajemen SDM dalam organisasi publik dan bisnis. Bandung: Alfabeta. Triton Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Partnership dan Kolektivitas. Jakarta : ORYZA. Sumber jurnal : Savitri, Devi Pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan pada Foodmart Lembuswana di Samarinda. Skripsi. Universitas Mulawarman. Asikin, Pangki Yonatan Pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan pada Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) (Persero) Bandung. Skripsi. Universitas Widyatama. Riandani, Wahyu Hubungan Pelatihan dan Kompensasi Dengan Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Elnusa di Kota Balikpapan. Skripsi.Universitas Mulawarman. 1064