PELAKSANAAN HIMPUNAN DATA OLEH GURU BK UNTUK KONSELING KARIR DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Junita SK Nanda NPM:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELAKSANAAN HIMPUNAN DATA OLEH GURU BK UNTUK KONSELING KARIR DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Junita SK Nanda NPM:"

Transkripsi

1 PELAKSANAAN HIMPUNAN DATA OLEH GURU BK UNTUK KONSELING KARIR DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SOLOK Oleh: Junita SK Nanda NPM: Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peserta didik yang belum paham dengan pelaksanaan himpunan data untuk konseling karir. Kegiatan himpunan data adalah upaya konselor untuk menghimpun, menggolongkan, dan menyatukan dalam bentuk tertentu. Himpunan data mencakup semua usaha untuk memperoleh Konselor perlu menghimpun data-data peserta didik terkait dengan hal-hal di atas termasuk data dan informasi-informasi lain yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan. Penelitian ini ditujukan untuk melihat : 1) merencanakan himpunan data, 2) melaksanakan himpunan data, 3) mengevaluasi himpunan data, 4) menganalisis hasil evaluasi himpunan data, 5) menindak lanjuti himpunan data, dan 6) melaporkan himpunan data oleh guru BK untuk konseling karir di kelas XI SMK Negeri 1 Solok. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Solok. Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang. Satu orang informan kunci berinisial WD dan dua orang informan tambahan dengan inisial ID dan SM, penelitian ini dilakukan melalui teknik studi dokumentasi berupa RPL, observasi dan wawancara. Keakuratan data dapat di uji dengan menggunakan triangulasi data, dari data yang terkumpul dianalisis dengan model interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pelaksanaan himpunan data untuk konseling karir sudah dilakukan oleh guru BK namun belum terlaksana dengan baik. Kata kunci: Himpunan Data, Guru BK, Konseling Karir. PENDAHULUAN Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sekolah yang menyiapkan tenaga ahli sesuai dengan bidang yang diminati oleh peserta didik. SMK adalah bagian sistem pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kemampuan dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Menurut Prayitno (1997: 59) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan menengah yang menyelenggarakan program pendidikan tiga tahun setelah Sekolah Lanjutan Pertama (SMP). SMK merupakan suatu sekolah kejuruan yang memprioritaskan bidang keahlian dimana peserta didik mempelajari bidang yang mereka pilih, diberi arahan pelatihan untuk mengarahkan diri peserta didik ke dunia kerja, sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Keahlian dapat diraih dengan memenuhi kompetensi peserta didik diberbagai bidang pengembangan yang sesuai, baik pengembangan berdasarkan bakat, minat dan kemampuan serta kesesuaian dengan jurusan yang diambil. SMK identik dengan pekerjaan atau okupasiokupasi, karena di SMK peserta didik diasah memiliki keterampilan untuk dunia kerja nantinya. Karakteristik SMK dapat dilihat sekurang-kurangnya dari tiga segi yakni tujuan pendidikan, kurikulum dan peserta didiknya. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai di SMK menurut UU RI No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 15 menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan pendidikan di SMK tidak luput dari pencapaian tujuan Pendidikan Nasional. Prayitno, dkk (1997: 59-60) menjelaskan bahwa: SMK sebagai bagian dari pendidikan menengah dalam sistem Pendidikan Nasional bertujuan, mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke i

2 jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan meluaskan dasar pendidikan dasar, meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam semesta, meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian, menyiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dan pengembangan profesional. Uraian di atas menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berhubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya. Peserta didik yang menempuh pendidikan kejuruan dapat mengembangkan diri dan menyiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja dan pengembangan profesional. Konseling karir adalah proses pemberian bantuan terhadap peserta didik melalui layanan dan pendekatan, dengan tujuan mengasah kematangan karir peserta didik, dalam arti peserta didik dapat mengerti, menerima diri sendiri dan dunia kerja nantinya, kemudian memilih bidang karir, menyiapkan diri, memasukinya dan membina karir sesuai dengan potensi diri. Konseling karir di sekolah membantu peserta didik memahami dirinya, dunia kerja dan memudahkan peserta didik menentukan pilihan karirnya, sehingga peserta didik memiliki kematangan karir. Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru BK pada tanggal 02 Maret 2015, peneliti mendapatkan informasi bahwa di SMKN 1 Solok sudah melalukan konseling karir. Di samping wawancara dengan Guru BK, peneliti juga mewawancarai tiga orang peserta didik kelas XI Komputer pada tanggal 02 Maret Peneliti memperoleh keterangan bahwa ketiga peserta didik tersebut belum paham kegunaan dari data, karena peserta didik tersebut belum sepenuhnya mendapatkan layanan sesuai dengan program BK di SMK tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi masalah adalah Pemanfaatan himpunan data untuk konseling karir. Perencanaan karir siswa melalui layanan konseling karir. Pemahaman guru BK tentang konseling karir dalam kegiatan bimbingan dan konseling untuk siswa SMK.Pelaksanaan himpunan data untuk konseling karir. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka fokus penelitian ini adalah pelaksanaan himpunan data untuk konseling karir di SMK Negeri 1 Solok. Berdasarkan fenomena dari hasil wawancara penulis dengan konselor dan beberapa peserta didik, terkait hal yang terjadi di SMK Negeri I Solok di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pelaksanaan Himpunan Data oleh Guru BK untuk Konseling Karir di kelas XI SMK Negeri 1 Solok. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif (qualitative research) dengan melakukan penelitian lapangan ( field research). Penelitian ini memberikan gambaran yang faktual tentang keadaan dan fenomena yang ada pada subjek penelitian. Penelitian ini mengunakan alat ungkap observasi dan wawancara, diharapkan peneliti lebih mudah mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fenomena yang terkait dengan fokus penelitian. Penelitian ini akan mendeskripsikan secara kualitatif tentang bagaimana pelaksanaan himpunan data untuk konseling karir di SMK Negeri 1 Solok. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Merencanakan lapangan diperoleh informasi bahwa data yang dihimpun dari peserta didik yaitu datadata pribadi disesuaikan dengan pilihan menyangkut karir peserta didik dengan melihat berbagai bidang BK seperti individual, sosial, belajar. Perencanaan penetapan bentuk himpunan data peserta didik terkait dengan konseling karir adalah data yang akan di himpun. Penetapan di rencanakan berdasarkan pantauan kebutuhan peserta didik dan kegiatan BK lainnya, sekolah belum memiliki fasilitas yang cukup optimal. Sebelum melakukan himpunana data guru BK menyiapkan kisi-kisi dan instrument himpunan data yang guru BK butuhkan. Mengatur jadwal pelaksanaannya. tahap perencanaan meliputi : 2

3 a. Menetapkan jenis dan klasifikasi data, serta sumbernya. b. Menetapkan bentuk himpunan c. Menetapkan dan menata fasilitas untuk penyelenggaraan himpunan d. Menetapkan mekanisme pengisian, pemeliharaan dan penggunaan himpunan e. Menyiapkan kelengkapan administrasi. Apabila tahap di atas telah dilaksanakan oleh guru BK, maka perencanaan himpunan data dapat terlaksana dengan baik. Dalam kegiatan perencanaan akan berjalan dengan baik kalau guru BK sudah bisa menetapkan jenis dan klasifikasi data serta sumbernya, menetapkan bentuk himpunan data, menetapkan dan menata fasilitas untuk penyelenggaraan himpunan data, menetapkan mekanisme pengisian, pemeliharaan dan penggunaan himpunan data, dan menyiapkan kelengkapan administrasi. Sebaliknya perencanaan tidak akan berjalan dengan maksimal apabila guru BK tidak bisa menetapkan jenis data, bentuk data, menetapkan mekanisme pengisian, dan menyiapkan kelengkapan administrasi. Kenyataannya pada perencanaan himpuna data untuk konseling karir sekolah tersebut belum memiliki fasilitas yang cukup untuk merencanakan pelaksanaan himpunan Menurut pendapat peneliti, pada tahap perencanaan kegiatan himpunan data ini sebagai guru BK sebaiknya menyiapakan segala sesuatu yang diperlukan guna terwujudnya tujuan dari pelaksanaan himpunan pada tahap perencanaan ini sebaiknya guru BK harus menyiapkan dan mempertimbangkan bagaimana pelaksanaan kegiatan himpuna Penetapan tujuan dari data yang dihimpun terkait dengan konseling karir haruslah dirumuskan dengan baik dan matang agar memudahkan melokasikan kemana data yang didapat itu diarahkan. Penetapan waktu dan pertimbangan penggunaan fasilitas serta siapa saja pihak yang dilibatkan. Sebelum kegiatan himpunan data dilakukan sebaiknya guru BK menyiapkan segala hal yang dibutuhkan sesuai alur operasional pelaksanaan himpunan Pengolahan dari data yang didapat juga juga harus difikirkan dengan baik. Perencanaan konseling yang di rencanakan guru BK sudah sesuai dengan yang semestinya hanya saja sekolah tersebut belum memiliki fasilitas yang cukup untuk pelaksanaan konseling karir. Sebaiknya sekolah tersebut menyediakan fasilitas tambahan untuk menunjang proses pelaksanaan konseling karir. 2. Melaksanakan lapangan diperoleh informasi bahwa cara guru SMK Negeri 1 Solok dalam menghimpun data peserta didik yaitu dengan membagikan daftar isian tentang diri peserta didik. mengumpulkan hasil tes minat dan tes bakat lalu melakukan perbandingan dengan hasil nilai rapor dan kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Mengolah secara manual karena belum memiliki sistem pengolahan data komputerisasi. Data yang diperoleh dari pelaksanaan himpunan data digunakan untuk penunjang penyusunan program dan penunjang pelaksanaan layanan BK. Penggunaan data-data tersebut disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Digunakan untuk bahan pertimbangan pelaksanaan konseling karir. Cara memelihara data yang telah didapatkan dari peserta didik disimpan dalam file map. Masing-masing peserta didik diberikan satu map yang didalamnya memuat semua data yang dibutuhkan terkait dengan layanan BK. Menurut Tohirin (2007: ) tahap pelaksanaan meliputi : a. Memetik data dan memasukannya ke dalam himpunan data sesuai dengan klasifikasi dan sistem etika yang ditetapkan. b. Memanfaatkan data untuk berbagai jenis layanan konseling. c. Memelihara dan mengembangkan himpunan Apabila tahap di atas telah dilaksanakan oleh guru BK, maka pelaksanaan himpunan data dapat terlaksana dengan maksimal. Pelaksanaan himpunan data akan berjalan baik apabila guru Bk sudah bisa memetik data dan memasukkannya ke dalam himpunan data sesuai dengan klasifikasi dan sistem etika yang diterapkan, memanfaatkan data untuk berbagai jenis layanan konseling, dan memelihara dan mengembangkan himpunan 3

4 Sebaliknya pelaksanaan himpunan data tidak berjalan dengan baik jika guru BK belum bisa memetik data, memanfaatkan data, serta memelihara dan mengembangkan himpunan Dalam pengolahan data masih secara manual karena belum memiliki sistem pengolahan data komputerisasai. Menurut pendapat peneliti, pelaksanaan himpunan data dimulai dengan pengambilan data dari peserta didik lalu mengelompokkan data tersebut kedalam klasifikasi jenis datanya. Selanjutnya data yang didapat diolah untuk melihat siapa dan bagaimana peserta didik. Data yang didapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk penyusunan layanan dan penetapan kegiatan BK lainnya. Data yang didapat sebaiknya disimpan dan dipelihara dengan baik guna menjaga kerahasian dari data yang diperoleh. 3. Mengevaluasi lapangan diperoleh informasi bahwa evaluasi dari pelaksanaan himpunan data terkait dengan konseling karir adalah semua proses dari awal sampai akhir kegiatan. Pengkajian efesiensi sistematika dan penggunaan fasilitas yang digunakan yaitu saat sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan. Untuk memelihara kelengkapan data yang ada yaitu dengan merecap, mengarsipkannya dan menyimpan dalam satu tempat. Untuk keaktualannya selalu memperhatikan perkembangan peserta didik memantau dan menerima informasi dari orang-orang terdekat Untuk kebermanfaatan data yang yang dihimpun disesuaikan dengan kebutuhan dari data tersebut. Mencocokkan dengan keadaan peserta didik melalaui observasi langsung dan interaksi langsung dengan peserta didik bersangkutan. tahap evaluasi meliputi : a. Mengkaji efensiesi sistematika dan penggunaan fasilitas yang digunakan. b. Memelihara kelengkapan, keakuratan, keaktualan dan kemanfaatan data dalam himpunan Apabila tahap di atas telah dilaksanakan oleh guru BK dalam mengevaluasi himpunan data maka pengkajian efesiensi sistematika serta memelihara kelengkapan, keakuratan, keaktualan dan kemanfaatan data dalam himpunan data dapat dilakukan dengan lancer. Sebaliknya pengevaluasian tidak akan terlaksana jika guru BK belum bisa memelihara kelengkapan, keakuratan, keaktualandan kemanfaatan Menurut pendapat peneliti, pada tahap evaluasi ini pelaksana kegiatan himpunan data mengkaji setiap hal yang dilakukannya mulai dari proses hingga tahap akhir dari pelaksanaan kegiatan itu. Evaluasi proses dilakukan guna mengevaluasi proses yang dilakukan apakah telah sesuai dengan tahap operasional pelaksanaan kegiatan himpunan data atau belum. Evaluasi tidak hanya diperuntukkan bagi peserta didik namun juga guru BK sebagai pelaksana dari kegiatan himpunan data itu. Selanjutnya melakukan evaluasi hasil untuk melihat gambaran hasil dari data yang didapat. Evaluasi sangat penting dilakukan dalam setiap kegiatan untuk meninjau kembali kesalah-kesalahan atau hambatan-hambatan yang didapatkan saat kegiatan berlangsung. 4. Menganalisis Hasil Evaluasi lapangan diperoleh informasi bahwa hasil analisis evaluasi himpunan data yang diperoleh dari setiap kegiatan yang dilakukan masih belum optimal dan maksimal, baik dari proses maupun hasil yang diinginkan. melakukan analisis terhandal hasil evaluasi berkenaan dengan kelengkapan, keakuratan, keaktualan, kemanfaatan data, serta efisiensi penyelenggaraannya. Apabila guru BK sudah bisa melakukan analisis evaluasi himpunan data berkenaan dengan kelengkapan, keakuratan, keaktulan, kemanfaaatan data, serta efesiensi penyelenggaraannya maka penganalisisan hasil evaluasi bisa dilakukan oeh guru BK. Sebaliknya jika guru BK belum bisa menganalisis hasil evaluasi maka pelaksanaan himpuna data belum berjalan dengan semestinya. Menurut pendapat peneliti, melakukan analisis hasil evaluasi perlu dilakukan untuk dapat merembukkan tindakkan apa yang harus dilakukan terhadap data yang telah didapat. Analisis hasil evaluasi guna untuk melihat kelengkapan data, keakuratan, keaktualan, kemanfaatan data serta efesiensi penyelenggaraan. apakah data yang didapat benar-benar fakta mengenai kondisi peserta didik atau hanya 4

5 rekayasa, apakah data yang diperoleh lengkap untuk bahan rujukan atau belum, apakah data yang diisi oleh beserta didik diisi dengan sungguh-sungguh atau hanya bermain-main dengan kegiatan himpunan data yang dilakukan, apakah kegiatan tersebut efektif atau tidak kondusif. Untuk itu dilakukan analisi hasil agar dapat menggambarkan pencapaian terhadap data yang diperoleh sehingga dapat menjadi bahan rujukan dalam penyusunan tindakkan berikutnya. 5. Menindak Lanjuti lapangan diperoleh informasi bahwa bentuk klasifikasi data yang akan lakukan untuk tindak lanjut oleh guru BK SMK Negeri 1 Solok seperti membedakan data pribadi peserta didik dengan data kelompok belum dapat guru BK laksanakan karena keterbatasan keadaan yang ada. Tindakan yang akan guru BK lakukan terkait dengan hasil yang diperoleh disesuaikan dengan masing-masing hasil peserta didik. Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang tidak disadari saat proses pelaksanaan layanan dilakukan. Melakukan pengecekan kembali terhadap data-data tersebut dan menanyakan kembali kepada peserta didik yang bersangkutan. Untuk mengaktualkan data yang diperoleh dengan memantau dan memonitoring peserta didik secara langsung disekolah dan meminta informasi dari berbagai pihak terkait seperti wali kelas, guru mata pelajaran dan teman dekatnya. Data yang didapat digunakan untuk menunjang pelaksanaan layanan konseling, digunakan sebagai bahan rujukkan untuk mengembangkan dan menetapkan karir yang tepat dan sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik. Media yang digunakan dalam pelaksanaan tindak lanjut adalah media yang dapat menunjang pelaksanaan layanan data, misalnya system komputerisasi untuk pengolahan Pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam pengadaan tindak lanjut pelaksanaan himpunan data terkait dengan konseling karir adalah orangtua, wali kelas, guru mata pelajaran, teman dekat tahap tindak lanjut meliputi : a. Bentuk, klasifikasi dan sistematika b. Kelengkapan, keakuratan dan keaktualan c. Kemanfaatan d. Penggunaan teknologi. e. Teknis penyelenggaraan. Apabila guru BK bisa menindak lanjuti proses pelaksanaan himpunan data dengan baik dengan membentuk, mengklafikasi, menggunakan teknologi dan teknis penyelenggraan maka penindak lanjuti bisa maka pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar. Sebaliknya jika hal tersebut belum bisa dilaksanakan dengan baik maka pelaksanaan himpunan data belum terlaksana dengan semestinya. Menurut peneliti, tindak lanjut sangat perlu dilaksankan untuk setiap kegiatan BK. Tindak Lanjut merupakan bentuk pemberian perlakuan terhadap kegiatan yang dilakukan. Selain itu tindak lanjut juga merupakan sebagai penghapus kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada proses terdahulu. Tanpa tindak lanjut kegiatan sebelumnya hanya akan tergantung sampai pada tahapan itu saja dengan demikian kegiatan awal akan sia-sia. Tindak lanjut juga berarti meninjau ulang keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan dengan memperbaiki teknis penyelenggaraan yang belum sesuai dengan alur operasional. 6. Melaporkan lapangan diperoleh informasi bahwa yang dilaporkan adalah semua kegiatan yang dilakukan dan siapa saja pihak yang dilibatkan, selain itu hasil yang diperoleh, hasil evaluasi, analisis evaluasi, bentuk tindak lanjut yang dilakukan, kendala-kendala atau hambatan yang terjadi saat pelaksaan, waktu pelaksanaan, sasaran, tujuan. Yang dipersiapkan dalam penyusunan laporan pelaksanaan adalah semua hal terkait dengan kegiatan himpunan data yang dilakukan, seperti RPL, Lapelprog, tindak lanjut, alat evaluasi, hasil pelaksanaan himpunan Laporan pelaksanaan himpunan data disampaikan kepada para steakholder seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, ketua komite, koordinator BK, dan orang tua. Laporan ini disampaikan secara lisan per bulan, saat rapat kerja semesteran/tahunan. tahap penyusunan laporan meliputi : a. Menyusun laporan (secara berkala) kegiatan HD. b. Menyampaikan laporan kepada pihak terkait. 5

6 c. Mendokumentasikan laporan. Apabila guru Bk sudah menyusun laporan, menyampaikan laporan dan mendokumentasikannya maka proses pelaksanaan himpunan data dapat berjalan. Sebaliknya pelaksanaan himpunan data tidak akan lengkap jika pelaporan tidak dilaksanakan oleh guru BK. Menurut Peneliti, dalam penyusunan laporan yang harus diperhatikan adalah kelengkapan administrasi terkait dengan kegiatan yang kita laksanakan seperti RPL, Lapelprog, alat dan hasil evaluasi, dokumentasi kegiatan serta rancangan program terkait dengan program yang dijalankan yaitu pelaksanaan himpunan Pelaporan kegiatan yang dilakukan sangat penting sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap kegiatan yang dilakukan. Selain itu pelaporan sangat penting untuk menghindari prasangka negative terhadap keberadaan BK disekolah. Bentuk pelaporan kegiatan ini dapat diperkuat dengan menunjukkan dokumentasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan pada tanggal 12 Agustus-20 Agustus 2015 tentang pelaksanaan himpunan data untuk konseling karir di SMK Negeri 1 Solok, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Merencanakan a. Data yang dihimpun dari peserta didik yaitu datadata pribadi disesuaikan dengan pilihan menyangkut karir peserta didik dengan melihat berbagai bidang BK seperti individual, sosial, belajar. b. Sekolah belum memiliki fasilitas yang cukup optimal. 2. Melaksanakan a. Menghimpun data peserta didik yaitu dengan membagikan daftar isian tentang diri peserta didik. mengumpulkan hasil tes minat dan tes bakat lalu melakukan perbandingan dengan hasil nilai rapor dan kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. b. Mengolah secara manual karena belum memiliki sistem pengolahan data komputerisasi 3. Mengevaluasi Evaluasi dari pelaksanaan himpunan data terkait dengan konseling karir adalah semua proses dari awal sampai akhir kegiatan. Pengkajian efesiensi sistematika dan penggunaan fasilitas yang digunakan 4. Menganalisis Hasil Evaluasi Hasil analisis evaluasi himpunan data yang diperoleh dari setiap kegiatan yang dilakukan masih belum optimal dan maksimal, baik dari proses maupun hasil yang diinginkan. 5. Menindak Lanjuti a. Bentuk klasifikasi data yang akan lakukan untuk tindak lanjut seperti membedakan data pribadi siswa dengan data kelompok belum dapat saya laksanakan karena keterbatasan keadaan yang ada. b. Untuk mengaktualkan data yang diperoleh dengan memantau dan memonitoring peserta didik secara langsung disekolah dan meminta informasi dari berbagai pihak terkait seperti wali kelas, guru mata pelajaran dan teman dekatnya. 6. Melaporkan a. Persiapan dalam penyusunan laporan pelaksanaan adalah semua hal terkait dengan kegiatan himpunan data yang dilakukan, seperti RPL, Lapelprog, tindak lanjut, alat evaluasi, hasil pelaksanaan himpunan b. Laporan pelaksanaan himpunan data disampaikan kepada para stakeholders seperti kepala sekolah, wakil kepala 6

7 sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, ketua komite, koordinator BK, orangtua. Laporan ini disampaikan secara lisan per bulan, saat rapat kerja semesteran/tahunan. Setelah peneliti melakukan penelitian tentang pelaksanaan himpunan data untuk konseling karir dalam bimbingan dan konseling, maka berikut ini saran dan harapan penulis kepada: 1. Guru Bk tetap mempertahankan dan meningkatkan pelaksanaan himpunan data dalam konseling karir. 2. Peserta didik diharapkan untuk selalu mengikuti kegiatan yang berkenaan dengan pelaksanaan himpunan data untuk konseling karir yang diselenggarakan oleh guru BK karena konseling karir ini sangat penting bagi peserta didik untuk memahami dirinya, memahami kemampuannya dan mampu menentukan pilihan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. 3. Kepala sekolah diharapkan menyediakan sarana, prasarana, alat dan perlengkapan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah serta memberikan jam yang cukup untuk guru BK agar program BK bisa berjalan dengan maksimal. 4. Pengelola Bidang Studi, sebagai dosen bimbingan dan konseling lebih memperhatikan dan kesiapan mahasiswa bimbingan dan konseling dalam melaksanakan layanan konseling karir di sekolah sehingga pada sa at mereka diturunkan kelapangan mereka benar-benar memiliki kemampuan. 5. MGBK, memantapkan WPKNS guru Bk melalui informasi yang di berikan pada saat MGBK. 6. Peneliti selanjutnya, diharapkan bisa melakukan penelitian lanjutan tentang pelaksanaan himpunan data untuk konseling karir. KEPUSTAKAAN Gani, Ruslan A Bimbingan Karir. Bandung: Angkasa. Nasrularpansa Pengertian SMK, (online) ngertian-smk, diakses 23 April 2015) Prayitno Buku IV Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi. Tohirin Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Rajawali Pers. 7

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka,

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI Pelaksanaan Layanan Bimbingan (Deddy Setyo Nugroho) 3.005 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI TUTORING SERVICES IN THE FOURTH GRADE SDN 1 SUKORINI Oleh: Deddy

Lebih terperinci

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir Konselor Volume 5 Number 2 June 2016 ISSN: Print 1412-9760 Received April 19, 2016; Revised May 19, 2016; Accepted June 30, 2016 Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir Amrina Asfarina, Indra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan mengambil lokasi penelitian di SMK Bina Banua Banjarmasin. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari respoden. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah suatu proses rangkaian langkah-langkah yang akan dilakukan secara terencana dan sistematis, guna menentukan pemecahan suatu masalah.

Lebih terperinci

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING TUGAS PERKEMBANGAN SISWA 1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmani dan rohani yang sehat 3. Mencapai kematangan dalam hubungan

Lebih terperinci

KENDALA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMA NEGERI 7 KERINCI

KENDALA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMA NEGERI 7 KERINCI 1 KENDALA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMA NEGERI 7 KERINCI Elin Purwani 1, Rahma Wira Nita 2, Monalisa 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK

PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK 1 PELAKSANAAN LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK OLEH GURU BK (Studi di Kelas XI SMAN 1 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat) Rama Witri 1, Ahmad Zaini 2, Monalisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data dan informasi merupakan aspek penting dalam sebuah organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Data dan informasi merupakan aspek penting dalam sebuah organisasi baik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dan informasi merupakan aspek penting dalam sebuah organisasi baik perusahaan, lembaga, maupun instansi lainnya. Semua kegiatan memerlukan informasi dan dituntut

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN Oleh : SYUKRI MARZUKI NPM: 11060269 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. Jenis penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan jenis penelitiannya dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari, di seluruh dunia, jutaan orang harus bekerja atau sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari, di seluruh dunia, jutaan orang harus bekerja atau sekolah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hari, di seluruh dunia, jutaan orang harus bekerja atau sekolah. Beberapa diantaranya mungkin merasa sangat bersemangat dengan pekerjaannya dan selalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, sebab itu pendekatan yang dilakukan adalah melalui deskriptif kualitatif. Yaitu pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). 1 Penelitian lapangan akan memuat semua data yang diperoleh,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan paradigma kualitatif. Pemilihan metode deskriptif digunakan untuk

Lebih terperinci

untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut. Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di

untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut. Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di BAB I PENDAHULUAN Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan melalui studi

Lebih terperinci

MANAJEMEN KURIKULUM KELAS BILINGUAL

MANAJEMEN KURIKULUM KELAS BILINGUAL MANAJEMEN KURIKULUM KELAS BILINGUAL Yuli Ernawati e-mail: yuli.ernawati@gmail.com Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145 Abstract: This study aimed to obtain a clear description of the

Lebih terperinci

HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL

HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL Oleh: SUSI SUSANTI NPM: 12060191 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

Lebih terperinci

GAMBARAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PAYAKUMBUH.

GAMBARAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PAYAKUMBUH. 1 GAMBARAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PAYAKUMBUH Restu Yuningsih* Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa di Taman Kanak-kanak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Secara umum metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan tindakan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau usaha yang dilakukan secara sistematis, ilmiah, rasional dan empiris untuk mendapatkan suatu informasi atau data

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M.

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA Oleh : Taufik Yusuf * dan M. Fatchurahman ** Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan potensi siswa secara optimal. Pada jenjang SMA, upaya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan potensi siswa secara optimal. Pada jenjang SMA, upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Layanan pendidikan di sekolah diarahkan untuk memfasilitasi perkembangan potensi siswa secara optimal. Pada jenjang SMA, upaya optimalisasi potensi siswa itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap laju pendidikan di sekolah-sekolah, terutama di tingkat SMP dan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap laju pendidikan di sekolah-sekolah, terutama di tingkat SMP dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan Bimbingan dan Konseling ternyata memiliki andil cukup besar terhadap laju pendidikan di sekolah-sekolah, terutama di tingkat SMP dan SMA. Tidak bisa

Lebih terperinci

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013 KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Oleh: Muswardi Rosra, Shinta Mayasari, Ranni Rahmayanthi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang penelitiannya dilakukan secara intensif terinci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sekolah yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sekolah yang dirancang untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sekolah yang dirancang untuk menciptakan lulusan-lulusan yang siap kerja sesuai dengan bidangnya. Hal ini sejalan dengan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian di SMP 1 Gebog Kudus, peneliti berkesimpulan dari hasil pembahasan dan penelitian yang berjudul manajemen bimbingan dan konseling berbasis bimbingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya teknologi komputer dan semakin memasyarakatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya teknologi komputer dan semakin memasyarakatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi komputer dan semakin memasyarakatnya pemanfaatan teknologi komputer di berbagai bidang kehidupan, semakin meningkat pula permasalahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Sesuai dengan hakikat pekerjaan bimbingan dan konseling yang berbeda dari pekerjaan pengajaran, maka sasaran pelayanan bimbingan

Lebih terperinci

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL WILDA GUSRITA NPM : 10060188 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program / memantau perubahan, yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP Juftiar Mahendra Zainur Putera Dr. Tamsil Muis Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMA Negeri 5 Semarang merupakan salah satu SMA unggulan yang mampu bersaing baik di bidang akademik maupun non akademik. Predikat unggulan ini diperoleh tentunya tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) atau penelitian lapangan yang bersifat studi kasus, yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kemajuan dan perkembangan masyarakat. Tujuan dari pendidikan adalah untuk mengembangkan seluruh potensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendatangi secara langsung lokasi penelitian yaitu Madrasah Aliyah Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendatangi secara langsung lokasi penelitian yaitu Madrasah Aliyah Negeri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field research) yang dilakukan dilaakukan dalam pengumpulan data langsung ke lokasi

Lebih terperinci

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN (Studi terhadap Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 14 Padang) Oleh: RIKA YULIA FITRI NPM: 11060038 Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya 22 BAB II LANDASAN TEORI A. Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling Kata layanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara melayani atau sesuatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dan dikategorikan sebagai penelitian survei. Furchan (1982) menyatakan bahwa penelitian deskriptif dirancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan mengambil lokasi penelitian di MIN Tamban

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Tylor (Molenong, 2007:4),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan hal penting dalam kegiatan penelitian, karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan hal penting dalam kegiatan penelitian, karena dalam 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan hal penting dalam kegiatan penelitian, karena dalam hal ini peneliti dapat mengumpulkan segala informasi dan data yang diperlukan berkenaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Supervisi merupakan tahapan proses yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program yang telah direncanakan demi tercapainya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi, 54 BAB III METODE PENELITIAN Istilah metodologi penelitian (research metodology) berasal dari kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi, metode artinya suatu cara untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian field research (penelitian lapangan) yang bersifat deskriptif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal sekarang sudah merupakan bagian yang integral dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal sekarang sudah merupakan bagian yang integral dan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam lingkungan persekolahan saat ini istilah kegiatan BK (Bimbingan dan Konseling) sudah dikenal terutama oleh para siswa dan juga personil sekolah lainnya, eksistensi

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan pendekatan penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian lapangan yang berguna untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penulisan yang menghasilkan data-data deskriptif. Kata-kata tertulis atau

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penulisan yang menghasilkan data-data deskriptif. Kata-kata tertulis atau BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dapat diartikan sebagai prosedur penulisan yang menghasilkan data-data deskriptif. Kata-kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu proses interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung (tatap muka) atau tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung terjun ke lapangan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan apa adanya dari hasil penelitian dan yang ada pada saat

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan apa adanya dari hasil penelitian dan yang ada pada saat 71 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan pendekatan Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan cara memaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif, yaitu meneliti tentang kemampuan guru mengelola

Lebih terperinci

PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM

PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI OLEH : ELA WULANDARI ERA1D010125 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka mengubah dirinya sendiri (QS. Ar Ra du/13: 11).

BAB I PENDAHULUAN. mereka mengubah dirinya sendiri (QS. Ar Ra du/13: 11). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Atas didasarkan bukanlah semata terletak ada atau tidaknya landasan hukum (perundang-undangan).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi penelitian di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Isimu. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang menggambarkan situasi atau

Lebih terperinci

: Evaluasi Diri untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru BK/Konselor) Alamat: Kecamatan: Kabupaten/Kota:

: Evaluasi Diri untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru BK/Konselor) Alamat: Kecamatan: Kabupaten/Kota: Format 1 : Evaluasi Diri untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru BK/Konselor) Nama Sekolah: Nomor Statistik Sekolah: Alamat: Kecamatan: Kabupaten/Kota: Nama Guru: Tahun Ajaran:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus. Alasan pemilihan studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap 32 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap pengembangan peran SLB untuk memberikan layanan sebagai Resource Center menggunakan metode deskriptif. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susi Susanti, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susi Susanti, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang betujuan untuk mempersiapkan peserta didik guna memasuki dunia kerja. Peserta didik dapat memilih dan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA GURU PEMBIMBING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

ANALISIS KINERJA GURU PEMBIMBING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING ANALISIS KINERJA GURU PEMBIMBING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Aan Purwanto (purwanto.aan29@yahoo.com) 1 Muswardi Rosra 2 Yusmansyah 3 ABSTRACT The purpose of this study is to describe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang memiliki tujuan yaitu 1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang produktif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh informan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh informan penelitian, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini ialah menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian dari Implementasi Kurikulum

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. 1. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling

BAB II KERANGKA TEORI. 1. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling BAB II KERANGKA TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling a. Pengertian Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata yang tidak asing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang sudah ditempuh. Pada SMK Negeri 1 Cerme proses. Dengan adanya Kurikulum 2013 tiap guru harus mempelajari proses

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang sudah ditempuh. Pada SMK Negeri 1 Cerme proses. Dengan adanya Kurikulum 2013 tiap guru harus mempelajari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tiap semester siswa akan mendapatkan rapor untuk mengetahui hasil nilai mata pelajaran yang sudah ditempuh. Pada SMK Negeri 1 Cerme proses pengolahan nilai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan adalah suatu proses sadar tujuan, artinya bahwa kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bercorak deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah: penelitian yang diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. kelemahan sistem, dan analisis kebutuhan sistem.

BAB III ANALISIS SISTEM. yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. kelemahan sistem, dan analisis kebutuhan sistem. BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengadakan penelitian ke lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengadakan penelitian ke lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan sebuah konsep teoritik yang membahas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan secara langsung terjun ke lapangan oleh penulis untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang 72 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang terjadi

Lebih terperinci

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KEBERADAAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL CICI FITRIA NPM: 10060152 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni pendekatan yang lebih menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan 76 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian dengan menggambarkan peristiwa atau kejadian yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis penelitian yang digunakan, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Karena dalam penelitian ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai : (A) pendekatan dan jenis penelitian, (B) kehadiran peneliti, (C) lokasi penelitian, (D) sumber data, (E) instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. pelajaran di SMPN 1 Sumberrejo sudah berjalan cukup baik meskipun

BAB VI PENUTUP. pelajaran di SMPN 1 Sumberrejo sudah berjalan cukup baik meskipun BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah Pelaksanaan bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di SMPN 1 Sumberrejo sudah berjalan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR NO TUGAS UTAMA DAN INDIKATOR KINERJA GURU BK/KONSELOR HASIL ANALISIS KAJIAN ATAU KESIMPULAN DARI DATA/BUKTI-BUKTI/DOKUMEN DAN/ATAU CATATAN HASIL PENGAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang berusaha memahami fenomena apa yang dialami

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPETENSI SUB KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Menguasai teori 1.1 Menguasai ilmu pendidikan 1.1.1. Menguraikan

Lebih terperinci