0leh. Nelpida Sari, Nusrsyahra, Ade Dewi Maharani. Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat:

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SHARE DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 23 PADANG 0leh Nelpida Sari, Nusrsyahra, Ade Dewi Maharani Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat: Nelpidasary@yahoo.com ABSTRACT The result of study biology class VIII SMPN 23 Padang on the respiratory system materials remain below minimum completeness criteria (KKM). Low student learning outcomes for students are less active in the learning process, lack of interaction between teachers and students, does not involve students actively in all activities in students' learning lazy to ask, teachers rarely use media in teaching learning method the teacher is less varied and the learning process is centered on teacher. One way that can be applied by teachers to overcome this problem is to implement cooperative learning model Think-Pair-Share accompanied by media images (TPS). Type of research is a randomized experimental design with Control- Group Posttest Only Design. The sampling technique is purposive sampling so elected VIII6 experimental class and control class VIII5. an average of while the experimental class control class Affective the experimental class has an average of 3.38 mode while the control class has an average of 3.28 mode. It can be concluded that the implementation of cooperative learning model Think-Pair- Share accompanied by media images affect the results of the eighth grade students study biology IPA SMP N 23 Padang. Key Words: Think-Pair-Share, Media Image, Cooperative Learning, Result Learning PENDAHULUAN Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi, belajar merupakan langkah-langkah atau prosedur yang di tempuh. Guru sangat mempunyai peranan penting dalam proses belajar, oleh karena itu guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, guru harus bisa memilih metode, media, model dan strategi pembelajaran serta guru harus melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Melalui penerapan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dapat menciptakan proses pembelajaran yang optimal. Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan dengan salah satu guru biologi SMP N 23 Padang pada tanggal 24 Februari 2015 di dapatkan data pembelajaran masih terpusat pada guru, siswa malas bertanya, metode pembelajaran kurang bervariasi, hanya menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, dengan metode ini terlihat siswa kurang aktif baik dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan pada saat pembelajaran sehingga kurang terjadi interaksi antar siswa dengan guru serta guru jarang menggunakan media seperti LCD, torso, charta dan media gambar dalam pembelajaran,sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian sistem pernapasan adalah VIII. 1 68,8, VIII. 2 67,9, VIII. 3 62,2, VIII. 4 69,1 VIII. 5 70,6 VIII. 6 59,6, VIII. 7 69,2. Jumlah siswa yang tidak tuntas pada materi sistem pernapasan adalah 66, 25% dari seluruh siswa. Salah satu materi yang sulit

2 dipahami siswa adalah sistem pernapasan. Materi ini sulit karena siswa kurang memahami konsep-konsep dan struktur organ- organ pernapasan. Berdasarkan permasalahan diatas, salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think-Phair-Share. Think- Pair-Share adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Frang Lyman dan koleganya di universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends (1997) dalam Komalasari (2010:64) yang menyatakan bahwa Think-Pair Share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Prosedur yang digunakan dalam Think-Pair- Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berfikir untuk merespon dan saling membantu. Penggunaan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa sebaiknya dilengkapi dengan media pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi untuk membantu siswa dalam memahami materi, serta mengatasi keterbatasan untuk melihat benda yang tidak bisa dilihat secara nyata seperti melihat organ- organ saluran pernapasan. Media pembelajaran terdiri dari : media gambar, media audio, video, dan sebagainya. Salah satu media yang dipilih untuk dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah media gambar. Media gambar adalah media yang praktis digunakan dalam proses pembelajaran karena mudah untuk didapat, harganya murah, dapat Menurut Heinich, (1996) dalam Uno (2008:113) Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan inssformasi dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Manfaat penggunaaan media pembelajaran antara lain keseragaman persepsi, PBM lebih menarik, interaktif, efisiensi waktu, kualitas belajar dapat meningkat, sikap positif peserta didik meningkat, PBM dapat dilaksanakan dimana dan kapan saja, peningkatan peran guru (Effendi, 2010:88). Media gambar merupakan media yang umum dipakai untuk berbagai macam kegiatan pembelajaran. Gambar yang baik bukan hanya dapat menyampaikan saja tetapi dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir serta dapat mengembangkan kemampuan imajinasi siswa. Misalkan diberikan kepada siswa sebuah gambar, kemudian mereka disuruh untuk menceritakan kejadian yang nampak pada gambar sesuai dengan persepsinya (Sanjaya,2012:166). Menurut Sadiman (29-31) Kelebihan dari media gambar adalah: 1. Sifatnya konkret; gambar/ fotolebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata 2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. 3. Media gambar/ foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita 4. Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja 5. Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus Berdasarkan uraian diatas, penulis telah melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Disertai Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP N 23 Padang. METODE PENELITIAN Jenis peneleitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control- Group Postest Only Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 23 Padang yang terdaftar pada Tahun Ajaran 2014/2015. Kelas sampel dalam penelitian ini yaitu kelas eksperimen (kelas VIII.6) dan kelas kontrol (VIII.5) dengan menggunakan metode teknik purposive sampling Untuk menentukan dua kelas sampel, nilai yang di ambil adalah nilai yang rata-ratanya rendah dan mendekati sama, yaitu kelas X 5 dan X 6. Untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol, kedua kelas tersebut di ambil secara acak, kelas yang terambil pertama adalah kelas eksperimen (X 6 ) dan kelas terambil kedua adalah kelas kontrol (X 5 ). 1. Analisis data hasil belajar pada ranah kognitif a. Uji normalitas b. Uji homogenitas

3 c. Uji Hipotesis 2. Analisis Data Hasil Belajar pada Ranah Afektif Penilaian kompetensi sikap adalah penilaian yang dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta didik. Penilaian dilakukan dengan memberi skor pada setiap aktivitas yang dilakukan oleh siswa sesuai dengan format yang telah disediakan dari setiap indikator yang ada. Aspek yang diamati untuk penilaian kompetensi sikap yaitu santun berkomunikasi pada saat belajar, bekerja sama dalam kelompok dan menghargai pendapat orang lain. Pemberian dan penghitungan skor keseluruhan dari tiap indikator yang tampak dalam proses pembelajaran. Masing- masing aspek terdiri dari empat indikator penilaian. Jika pada seiap aspek terlihat indikator tersebut, maka diberi tanda centang ( ), dan jika tidak terlihat diberi tanda (-) pada kolom yang disediakan dalam format peilaian ranah afektif. Setelah mendapatkan data penilaian keseluruhan, nilai akhir yang diperoleh untuk ranah afektif diambil dari nilai modus ( nilai yang sering muncul), (Permendikbud no :23). Setelah skor diperoleh siswa dikonversi ke nilai, maka untuk analisis selanjutnya sama dengan analisis hasil belajar ranah kogntif HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pembelajaran biologi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share disertai media gambar yang dilakukan di SMPN 23 Padang dapat dilihat bahwa untuk semua data dari ranah kognitif dan afektif untuk uji normalitas L 0 <L t maka data berdistribusi normal dan bervarians homogen. Kedua sampel berdistribusi normal dan bervarians homogen, maka uji hipotesis dilakukan yaitu uji tyang dilakukan pada ranah kognitif didapatkant h = 7,04 dan t t = 1,67 karena t h > t t maka hipotesis diterima dan pada ranah afektif didapatkan t h = 0,96 dan t t = 1,67 karena t h < t t maka hipotesis ditolak. Ketuntasan hasil belajar pada ranah kognitif dan afektif dapat dikonversikan dengan melihat nilai modus untuk ranah afektif skor rerata.untuk melihat ketuntasan hasil belajar ranah kognitif dan afektif dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Skor dan Predikat Hasil Belajar Untuk Ranah Kognitif dan Afektif No Kelas Kognitif Afektif Skor Rerata Predikat Modus Huruf Ketuntasan 1 Eks 2,64 B - 3,38 A 29,03 % 2 Kon 2,11 C 3,28 A 3,22 % apabila bahan pelajaran yang diajarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa hasil kurang dari 60% dikuasai oleh siswa. belajar biologi siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share disertai a. Ranah Kognitif media gambar lebih tinggi dari pada kelas Model pembelajaran kooperatif tipe kontrol Think-Pair-Share dapat mendorong siswa Persentase ketuntasan kelas eksperimen untuk berpikir mandiri, bertanggung jawab, yaitu 32,25% sedangkan kelas kontrol yaitu 3,22%. Persentase ini menggambarkan bahwa aktif dalam pembelajaran dan bekerja sama. Anggota kelompok Think-Pair-Share hanya tingkat keberhasilan belajar dengan terdiri dari dua orang, sehingga menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share disertai media gambar mempermudah guru dalam pembentukan kelompok dan susunan kelasnya. Penerapan berada pada tingkat kurang baik. Hal ini Think-Pair-Share diawali dengan sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2013:107) mengatakan bahwa tingkatan memberikan pertanyaan kepada siswa yang membuat siswa berpikir secara mandiri, keberhasilan tersebut dikatakan kurang setelah bekerja secara sendiri siswa diminta

4 skor untuk berpasangan dengan teman sebangkunya berdiskusi bersama Hasil diskusi di presentasikan di tempat duduk masing-masing tapi cukup diwakili 4 pasangan dari 16 pasangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Permendikbud (2014:94:95) siklus belajar adalah pembelajaran dengan tahapan yang diatur sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensikometensi yang harus dicapai dengan ikut serta berperan aktif. Tingginya hasil belajar biologi siswa ini, karena siswa dituntut untuk aktif dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think- Pair-Share disertai media gambar dapat memotivasi siswa dalam belajar biologi, dimana siswa menjadi lebih aktif dan percaya diri dalam menanggapi dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dikelas ,383,37 Kerja Sama 3,19 3,18 Menghargai Pendapat Teman 3,38 Hal ini sesuai dengan pendapat Fathurrohman dan Sukitno 2007:19) menyatakan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi tentu sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Selain itu dengan adanya gambar dalam pembelajaran tersebut membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami siswa. b. Ranah Afektif Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Data hasil penilaian sikap siswa dapat dilihat pada Gambar 2 3,33 Tanggung Jawab Aspek Penilaian Ranah Afektif 3,41 3,31 Berkomunikasi Eksperimen Kontrol Gambar 2. Histogram Penilaian Afektif Berdasarkan Gambar 2 diatas afektif kedua kelas sampel dinilai pada tiga kali pertemuan. Setiap indikator siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol dan yang paling tinggi dari ke-empat indikator terdapat pada indikator berkomunikasi yaitu 3,41. Tingginya pada aspek berkomunikasi dikarenakan dalam diskusi siswa saling berinteraksi dengan pasangannya sehingga membantu siswa untuk memahami materi. Interaksi yang terjadi melalui diskusi akan memberikan keuntungan bagi semua anggota kelompok karena memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing anggota kelompok. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan: 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share disertai media gambar berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa pada ranah kognitif 2. Penerapan model pembelajarn kooperatif tipe Think-Pair-Share disertai media gambar tidak berpengaruh pada ranah afektif Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan: 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Sharedisertai media gambar dapat digunakan oleh guru bidang studi biologi khususnya dan guru bidang

5 studi yang lain pada umumnya pada materi tertentu sebagai alternatif dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memberikan inovasi pada media pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa, dan juga disarankan untuk melakukan observasi terhadap ranah psikomotor serta pengaturan waktu pada kegiatan inti dirancang lebih efektif dan efisien lagi. DAFTAR KEPUSTAKAAN Djamarah, S. Bahri dan Zain Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Rev.ed. Jakarta. Bhineka Cipta. Effendi, M Istilah-Istilah Dalam Praktir Mengajar Dan Pembelajaran. Padang: UNP Press Fathurrohman, P dan Sukito, S Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Refika Aditama Huda. M. (2014). Model-Model Pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajaran. Sadiman, A., rahardjo, R. Haryono A. dan Rahardjito Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sanjaya, W Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Uno, H Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.