MODUL 3. Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL 3. Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)"

Transkripsi

1 3 Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL 3 Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha Pengembangan wirausaha kehutanan berbasis masyarakat Diadopsi dari modul Market Analysis & Development (MAD)

2 Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL 3 Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha Diterjemahkan dan diadaptasi oleh:

3 Modul Pelatihan Analisis dan Pengembangan Pasar ini diterjemahkan dan diadaptasi dari modul pelatihan Market Analysis and Development yang diterbitkan oleh Food and Agriculture Organization pada tahun SNV dan RECOFTC melakukan kegiatan pelatihan dan penerjemahan modul APP ini sebagai bagian dari program Kehutanan Multi Pihak 3 (Multistakeholder Forestry Program 3) yang didanai oleh Pemerintah Inggris. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Rizki Pandu Permana (Sector Leader Agriculture) SNV Indonesia Jl. Kemang Timur Raya No.66 Jakarta Selatan 12730, Indonesia rpermana@snv.org T +62 (0) Gabriella Lisa (Training Coordinator Indonesia Program) RECOFTC The Center for People and Forests Pusdiklat Kehutanan Jalan Gunung Batu Kotak Pos 141 Bogor 16118, Indonesia gabriella.lissa@recoftc.org T +62 (0)

4 Daftar isi Kata Pengantar...iv Simbol-Simbol yang Digunakan dalam Panduan Fasilitator Lapangan... v Fase 3: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha (RPU)...1 Langkah 1 Pelaku usaha menganalisis data yang diperoleh pada Fase 2 untuk menyempurnakan ide usaha...3 Menyelenggarakan sesi pelatihan terkait Menganalisis data yang diperoleh pada Fase Langkah 2 Pelaku usaha mempersiapkan rencana pengembangan usaha mereka...7 Menyelenggarakan sesi pelatihan terkait Persiapan RPU...8 Langkah 3 Pelaku usaha mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendampingan Pedoman untuk melakukan fasilitasi Pedoman 1: Permainan pembeli dan penjual Pedoman 2: Menganalisis data hasil survei pada Fase 2 untuk merumuskan strategi unit usaha yang potensial Pedoman 3: Bermain peran tentang bauran pemasaran/5ps Pedoman 4: Permainan pengembangan strategi Pedoman 5: Membandingkan unit usaha yang diusulkan dengan unit usaha yang ada Pedoman 6: Permainan: Mengelola uang, mengelola kelompok Pedoman 7: Memfasilitasi Fase 3: Ringkasan kegiatan utama Pedoman 8: Apa yang dimaksud dengan Rencana Pengembangan Usaha? Pedoman 9: Apa yang Anda ketahui tentang produk Anda? Pedoman 10: Pertanyaan yang sebaiknya ditanyakan ketika merencanakan suatu unit usaha Pedoman 11: Latihan: Simulasi Perencanaan Unit Usaha Pedoman 12: Contoh Rencana Pengembangan Usaha Pedoman 13: Bagaimana mengidentifikasi pilihan-pilihan untuk pembiayaan unit usaha Pedoman 14: Memperkirakan kontribusi pribadi dan kelompok pelaku usaha untuk modal usaha Pedoman 15: Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap persiapan RPU yang efektif Pedoman 16: Membantu pelaku usaha untuk mengevaluasi RPU mereka Pedoman 17: Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendampingan berdasarkan RPU Pedoman 18: Contoh format penilaian RPU... 77

5 iv Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Kata Pengantar Pembangunan lingkungan dan kehutanan yang berkelanjutan dan berkeadilan memerlukan peran serta yang aktif dan signifikan dari segenap pemangku kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan para profesional. Peningkatan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai skema yang mampu meningkatkan kesejahteraan, di antaranya melalui penguasaan pengetahuan dan keterampilah dalam menganalisis dan mengembangkan pasar yang potensial di wilayah mereka. Modul-modul Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) telah dikembangkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian/Food and Agirculture OrganIzation pada tahun 2011, yang telah diterjemahkan dan diadaptasi oleh SNV (Stichting Nederlandse Vrijwilligers/Netherlands Development Organization) Indonesia dan the Center for People and Forests. Modul APP terdiri dari empat modul, yaitu Modul Pengantar, Modul 1 (Penilaian Situasi Saat Ini), Modul 2 (Survei Pemilihan Produk), dan Modul 3 (Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha). Modul-modul tersebut di atas telah diuji-coba untuk pelatihan para fasiltator di KPH Benakat (Sumatera Selatan), KPH Banjar (Kalimantan Selatan), KPH Alor (Nusa Tenggara Timur dan KPH Poigar (Sulawesi Utara). Selain itu, Modul-modul ini juga telah didiskusikan/dibahas di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumberdaya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang keseluruhannya difasilitasi oteh Multi-stakeholder Forestry Programme 3 (MFP-3), proyek kerjasama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Inggris. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung, khususnya kepada MFP-3, dalam memfasilitasi penerjemahan/ adaptasi dan penerbitan Modul-modul ini. Akhir kata, semoga Modul-modul ini bermanfaat. Jakarta, Mei 2017 Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari IB. Putera Parthama, PhD

6 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 v Simbol-Simbol yang Digunakan dalam Panduan Fasilitator Lapangan Informasi kunci: pelatih harus memahami secara mendalam sebelum memfasilitasi sesi latihan Petunjuk rinci tentang pengaturan sesi pelatihan Tujuan pembelajaran Materi pelatihan yang diperlukan untuk sesi tersebut (dipersiapkan dan diadaptasikan dari alat dan bahan pendukung) Pedoman pelatihan yang tersedia dalam Panduan Fasilitator Lapangan yang diperlukan pada sesi tersebut Kiat-kiat fasilitasi Informasi atau saran yang bermanfaat

7 vi Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Lihat Panduan bagi Fasilitator Lapangan Lihat manual Analisis Pengembangan Pasar (APP) Blanko catatan lapangan yang dapat digunakan oleh digunakan oleh pelaku usaha dan dijelaskan selama workshop atau pertemuan Pedoman yang digunakan oleh fasilitator selama pelatihan Informasi teoritis pada topik yang dibahas saat pelatihan Aktivitas untuk mendukung kesetaraan gender

8 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 1 FASE 3 Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha (RPU) Pengantar Di akhir Fase 2, peserta proses APP telah memprioritaskan beberapa produk serta memahami jenis-jenis usaha yang ingin mereka jalani. Selanjutnya mereka sudah siap untuk Fase 3, yaitu merencanakan dan mengelola usaha mereka nantinya. Tujuan dari Fase 3 proses APP adalah untuk merumuskan rencana usaha, membangun strategi usaha serta mempersiapkan implementasinya. Peran Anda sebagai fasilitator pada fase ini adalah mendampingi para pelaku usaha dalam mempersiapkan RPU mereka. Hal ini akan dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh pada fase-fase sebelumnya. Pada fase ini, para pelaku usaha akan mendeskripsikan tujuan akhir dari usaha mereka, merumuskan tujuan dan sasarannya, membangun strategi, merancang rencana aksi, menilai tingkat kelayakan usaha (tingkat keuntungan) mereka dan menentukan kebutuhan modal untuk memulai usaha. Selain itu fasilitator juga berperan penting dalam mengidentifikasi kebutuhan pelaku usaha akan pelatihan dan pendampingan. Calon pelaku usaha biasanya mengalami kesulitan dalam membukukan profil usaha mereka jika berdasarkan pada data yang diperoleh saat Fase 2 semata. Sebelum mereka bisa bergerak lebih jauh, mereka harus terbiasa dengan metode dan pedoman yang akan digunakan untuk membangun ide dan strategi usaha yang sesuai. Hal ini akan dipenuhi dalam langkah 1. Hasil Langkah 2 nantinya adalah RPU yang dipersiapkan oleh para pelaku usaha. Akhirnya, pada Langkah 3, Anda akan menganalisis RPU bersama-sama dengan para pelaku usaha dan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendampingan mereka untuk memutuskan strategi dukungan pada fase awal usaha.

9 2 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 FASE 3: MEMPERSIAPKAN RENCANA PENGEMBANGAN USAHA LANGKAH 1 Pelaku usaha menganalisis data yang diperoleh pada Fase 2 untuk menyempurnakan ide usaha LANGKAH 2 Pelaku usaha mempersiapkan rencana pengembangan usaha mereka LANGKAH 3 Pelaku usaha mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendampingan KELUARAN FASE 2 1. Pelaku usaha (atau kelompok pelaku usaha) telah menemukan strategi untuk usaha mereka, termasuk mengenai skema pembiayaan 2. Pelaku usaha (atau kelompok pelaku usaha) telah mempersiapkan RPU, termasuk rencana penerapan tahunan untuk usaha perintis. 3. Kebutuhan pelatihan dan pendampingan telah diidentifikasi

10 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 3 Langkah 1 Pelaku usaha menganalisis data yang diperoleh pada Fase 2 untuk menyempurnakan ide usaha FASE 3: MEMPERSIAPKAN RENCANA PENGEMBANGAN USAHA LANGKAH 1 Pelaku usaha menganalisis data yang diperoleh pada Fase 2 untuk menyempurnakan ide usaha LANGKAH 2 Pelaku usaha mempersiapkan rencana pengembangan usaha mereka LANGKAH 3 Pelaku usaha mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendampingan Untuk memastikan bahwa pelaku usaha dapat mempersiapkan RPU mereka, mereka harus terbiasa dengan metode dan pedoman yang digunakan untuk menentukan strategi dalam lima aspek pengembangan usaha. Tujuan utama dari Langkah 1 adalah untuk membiasakan pelaku usaha dengan pedoman dan metode ini. Saat menjalani langkah ini, pelaku usaha juga akan mengidentifikasi opsi terbaik untuk mendanai usaha mereka.

11 4 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Menyelenggarakan sesi pelatihan terkait Menganalisis data yang diperoleh pada Fase 2 Waktu Sesi pelatihan pada Langkah 1 dapat dibagi ke dalam dua bagian, masing-masing sepanjang 2-3 jam: Satu sesi mengenai metode dan pedoman yang digunakan untuk menentukan strategi Satu sesi mengenai opsi pendanaan Keseluruhan waktu pelatihan untuk Fase 3 akan membutuhkan waktu 2-3 hari, tergantung cakupan kerja dan ketersediaan waktu peserta. Tujuan Pembelajaran Materi pembelajaran Pedoman Pelatihan Di akhir sesi ini, peserta akan: Memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menentukan strategi mereka dalam lima aspek pengembangan usaha Mampu membandingkan sebuah ide usaha dengan usaha yang sudah ada untuk mengetahui tantangan yang akan mereka hadapi Mendapatkan opsi pendanaan bagi usaha mereka. Peta proses APP Rangkuman perbedaan penjualan dan pemasaran pada sebuah lembar tayangan Tabel Penilaian Produk (Product Assessment Tables; PATs) mengenai produk terpilih, yang telah dipersiapkan saat Langkah 2 pada Fase 2 (lihat FFG 2 Pedoman 29) Tabel daftar kemungkinan sumber pendanaan yang dibuat pada Langkah 1, Fase 2 (lihat FFG 2 Pedoman 7 dan 8) Salinan Pedoman 5 untuk masing-masing peserta Pedoman 1 Permainan Pembeli dan Penjual Pedoman 2 Menganalisis data hasil survei pada Fase 2 untuk merumuskan strategi unit usaha yang potensial Pedoman 3 Bermain peran tentang bauran pemasaran/5ps Pedoman 4 Permainan pengembangan strategi Pedoman 5 Membandingkan unit usaha yang diusulkan dengan unit usaha yang sudah ada Pedoman 6 Permainan: Mengelola uang, mengelola kelompok Pedoman 7 Memfasilitasi Fase 3: Ringkasan kegiatan utama Memfasilitasi sesi: 1. Menjembatani Fase 2 dan 3: Menyelenggarakan diskusi dengan calon pelaku usaha, untuk memperkenalkan tujuan, langkah dan keluaran dari Fase 3, berdasarkan pada Pedoman 7. Anda sebaiknya melakukan diskusi dengan masing-masing kelompok produk jika terdapat sejumlah besar pelaku usaha yang bekerja pada produk yang sama. Alternatifnya, Anda dapat menciptakan sub-kelompok bagi peserta yang bekerja pada produk yang sama dalam satu pelatihan. Awali sesi dengan menunjukkan peta APP untuk menjelaskan tujuan, langkah dan keluaran yang diharapkan dari Fase 3.» Tekankan bahwa peserta akan menganalisis data yang diperoleh dari Fase 2 untuk membuat RPU. Soroti dua poin penting dalam Langkah 1:» Peserta akan mempelajari metode dan pedoman yang diperlukan untuk menentukan strategi usaha mereka dalam lima aspek pengembangan usaha.» Peserta akan mendiskusikan opsi pendanaan bagi usaha mereka.

12 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 5 Metode dan pedoman yang digunakan untuk menentukan strategi dalam lima aspek pengembangan usaha 2. Perbedaan antara penjualan dan pemasaran Minta peserta untuk memikirkan perbedaan antara penjualan dengan pemasaran (lihat kesimpulan mengenai definisi dan Modul Pengantar FFG Bagian 4) Tampilkan lembar tayangan yang merangkum perbedaan kedua aksi tersebut Ingatkan peserta bahwa mereka harus menentukan strategi usaha mereka berdasarkan pada pemasaran, bukan pada penjualan. Anda dapat membuat ilustrasi mengenai hal ini dengan melakukan Permainan Pembeli dan Penjual (lihat Pedoman 1 dan penjelasannya). Tekankan bahwa meskipun informasi yang diperoleh pada Fase 2 sudah cukup membantu pelaku usaha untuk memprioritaskan produk mereka, strategi usaha masih perlu dinilai sebelum diterapkan:» Penilaian ini didiskusikan dengan peserta saat mereka mengisi PAT dalam Fase 2 Langkah 2.» Fase 3 Langkah 1 menggunakan PAT yang diisi pada Fase 2 (lihat FFG 2, Pedoman 29) sebagai titik permulaan untuk menilai informasi tambahan dan mengubah poin aksi yang tertera pada PAT menjadi strategi usaha yang spesifik. Peserta dapat merujuk kembali kepada PAT mereka:» Pada Fase 2, mereka telah melakukan penilaian atas kesempatan dan hambatan yang dimiliki produk, kemudian mengisi tabel berdasarkan penilaian tersebut» Sekarang saatnya memikirkan solusi potensial terhadap hambatan yang diidentifikasi pada Fase 2. Luangkan waktu untuk membicarakan masalah apapun yang ditemui oleh para peserta, mendiskusikan tujuan dan strategi yang spesifik untuk melakukan tindak lanjut. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pendekatan sosial yang baik dari fasilitator kepada peserta pelatihan. Keterampilan mendemonstrasikan komunikasi efektif harus dimiliki fasilitator. Menjelaskan bahwa informasi yang didiskusikan dan dibangun pada Langkah 1 akan diadaptasikan pada masing-masing skenario khusus pada Langkah Bauran pemasaran mendeskripsikan variabel yang dapat dikendalikan oleh manajer pemasaran untuk memuaskan pelanggan pada pasar. Variabel tersebut dikenal dengan 5Ps terdiri dari produk (Product), harga (Price), lokasi (Place), promosi (Promotion) dan orang (People): Untuk menunjukkan bahwa terdapat beberapa opsi yang tersedia terkait bauran pemasaran, lakukan sebuah permainan peran (role-play) (lihat Pedoman 3)» Metodologi 5Ps dapat membantu pelaku usaha untuk berpindah dari pola pikir penjualan ke pemasaran dan untuk mencari solusi atas masalah yang tertera pada PAT. 4. Pentingnya strategi: Lihat Pedoman 2 untuk membantu menjelaskan pentingnya strategi usaha. Lakukan Permainan Pengembangan Strategi untuk menunjukkan pentingnya penentuan strategi usaha. Lihat Pedoman Masalah persaingan Bagikan salinan Pedoman 5 dan minta peserta untuk menilai karakteristik utama dari pesaing, serta kebutuhan pelanggan mereka. Peserta perlu merujuk pada informasi yang diperoleh pada Fase 2 Sampaikan juga bahwa aspek finansial dari ranah Pasar/Ekonomi akan dijelaskan nanti.

13 6 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 6. Melengkapi PAT Minta peserta untuk melihat kolom kedua pada PAT (berjudul Pengelolaan Sumber Daya), dan untuk mengajukan solusi atas hambatan yang mereka temui sebelumnya. Diskusikan daftar isian mengenai tindakan pengelolaan sumber daya yang dapat diterapkan pada hambatan-hambatan tersebut, sesuai dengan karakteristik dan tujuan usaha mereka. Minta peserta untuk melihat kolom ketiga pada PAT (berjudul Aspek Sosial) dan untuk mengajukan solusi atas hambatan yang mereka temui sebelumnya. Ulangi latihan ini pada kolom keempat (berjudul Kelembagaan) dan kelima (berjudul Teknologi). Opsi pendanaan bagi usaha potensial Salah satu tujuan dari langkah ini adalah untuk membantu pelaku usaha membangun strategi pendanaan bagi usaha mereka. Saat Fase 2, Langkah 1, pelaku usaha mengumpulkan data mengenai kemungkinan cara-cara pendanaan usaha mereka. Peran Anda sekarang adalah untuk membantu mereka memperdalam pengetahuan dan analisis mereka. Minta peserta melihat hasil survei mengenai akses pendanaan (FFG 2, Pedoman 15) Tampilkan lembar tayangan yang berisi data survei dan diskusikan kemungkinan sumber dana bagi usaha. Dampingi peserta untuk menilai pilihan pendanaan usaha mereka (FFG 2 Pedoman 6)» Anda bisa menyelenggarakan permainan Mengelola Uang, Mengelola Kelompok untuk membantu proses ini (lihat instruksi pada Pedoman 6) Tekankan bahwa kelompok usaha juga relevan dalam hal ini, khususnya mengenai produksi dan investasi, juga dalam hal penyimpanan dan pengelolaan modal untuk usaha melalui Koperasi Simpan Pinjam. Kiat-kiat fasilitasi Kelompokkan peserta berdasarkan struktur usaha mereka Jika peserta belum menentukan struktur usaha mereka, kelompokkan mereka berdasarkan ketertarikan mereka pada produk yang serupa Tekankan bahwa peserta belum diharapkan untuk menghasilkan strategi usaha yang matang. Pada tahap ini, mereka hanya perlu memahami berbagai pedoman yang ada

14 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 7 Langkah 2 Pelaku usaha mempersiapkan rencana pengembangan usaha mereka FASE 3: MEMPERSIAPKAN RENCANA PENGEMBANGAN USAHA LANGKAH 1 Pelaku usaha menganalisis data yang diperoleh pada Fase 2 untuk menyempurnakan ide usaha LANGKAH 2 Pelaku usaha mempersiapkan rencana pengembangan usaha mereka LANGKAH 3 Pelaku usaha mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendampingan Pada langkah 1, pelaku usaha menemukan metode dan pedoman umum yang dapat digunakan untuk menentukan strategi usaha mereka. Mereka juga mempelajari adanya berbagai pilihan yang tersedia untuk mendanai usaha mereka. Pada langkah ini, mereka akan melangkah lebih jauh dan memulai perencanaan pengembangan usaha yang berdasarkan pada data yang diperoleh pada Fase 2. Langkah 2 berisikan tentang menyelenggarakan latihan perencanaan pengembangan usaha di mana seluruh pelaku usaha (atau kelompok pelaku usaha) diajak untuk mendiskusikan calon usaha mereka, berdasarkan data yang diperoleh pada Fase 2. Saat para pelaku usaha mempersiapkan RPU mereka, latihlah mereka untuk menganalisis situasi pasar sehingga mereka dapat merancang strategi pemasaran dan produksi yang sesuai. Pelatihan ini akan dilakukan sepanjang sesi pertama. Sebagai fasilitator, Anda harus mempersiapkan dan menyelenggarakan sesi ini dengan penuh kehati-hatian. Bagian kedua dari latihan ini akan memusatkan perhatian pada perhitungan finansial yang diperlukan untuk memvalidasi strategi usaha. Fasilitator yang berpengalaman dengan pedoman finansial dapat membantu pelaku usaha dalam sesi ini. Selain itu, Anda juga dapat bekerja sama dengan pusat bisnis setempat atau NGO yang memiliki staf yang terlatih dalam perhitungan perencanaan bisnis. Terlepas dari siapa yang akan menyelenggarakan pelatihan ini, penting untuk diperhatikan bahwa kebutuhan khusus dari pelaku usaha dipahami dengan baik dan bahwa konten pelatihan RPU disesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

15 8 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Menyelenggarakan sesi pelatihan terkait Persiapan RPU Waktu 2 3 hari Meskipun pelatihan persiapan RPU berlangsung selama dua sampai tiga hari, persiapan RPU yang sesungguhnya akan membutuhkan satu minggu hingga satu bulan, tergantung pada ukuran kelompok pelaku usaha, logistik yang tersedia dan batasan waktu. Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi: Pelaku usaha (secara individu atau kelompok) telah melaksanakan simulasi pengembangan RPU berdasarkan data yang diperoleh pada Fase 2. Materi pembelajaran Pedoman Pelatihan Peta proses APP Keluaran Fase 2 yang tertulis pada lembar tayangan Instruksi untuk simulasi perencanaan usaha yang tertulis pada lembar tayangan Delapan lembar tayangan mencakup delapan komponen utama untuk RPU. Masing-masing lembar tayangan berisikan daftar keputusan yang harus diambil oleh pelaku usaha untuk merencanakan usaha mereka. Catatan yang merupakan salinan lembar tayangan delapan komponen utama RPU Catatan yang berisikan format RPU sederhana dan contoh RPU bagi masing-masing peserta. Pedoman 8 Apakah yang dimaksud dengan Rencana Pengembangan Usaha (RPU)? Pedoman 9 Apa yang Anda ketahui dari produk Anda? Pedoman 10 Pertanyaan yang harus diajukan dalam merencanakan suatu unit usaha Pedoman 11 Latihan: simulasi perencanaan usaha Pedoman 12 Contoh Rencana Pengembangan Usaha (RPU) Pedoman 13 Bagaimana cara mengidentifikasi pilihan-pilihan untuk pembiayaan unit usaha Pedoman 14 Memperkirakan kontribusi pribadi dan kelompok pelaku usaha terhadap modal usaha Memfasilitasi sesi: 1. Tampilkan peta APP dan minta peserta mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari pada Fase 3, Langkah 1. Peserta kemudian melakukan latihan simulasi perencanaan usaha untuk mempelajari bagaimana merencanakan usaha secara aktif dan efisien. 2. Manfaat perencanaan usaha: Perencanaan usaha membutuhkan tenaga dan waktu. Untuk memastikan bahwa para pelaku usaha mau melakukan latihan perencanaan ini sepenuh hati, awali dengan menarik perhatian mereka pada manfaat perencanaan usaha. Bagi peserta ke dalam kelompok Minta masing-masing kelompok untuk menuliskan mengapa perencanaan itu penting. Dalam pertemuan seluruh anggota, diskusikan temuan kelompok menggunakan pedoman 8 Tanyakan apa yang akan terjadi jika mereka tidak mempersiapkan RPU

16 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL Kebutuhan untuk mengumpulkan data Jelaskan bahwa latihan perencanaan usaha dilakukan berdasarkan pada data yang diperoleh pada Fase 2. Untuk kebutuhan latihan semata, bukan masalah jika terdapat sebagian data yang tidak tersedia, tetapi skenario yang digunakan harus serealistis mungkin karena akan menjadi dasar yang baik untuk merencanakan RPU mereka yang sesungguhnya. Selenggarakan sebuah latihan menggunakan Pedoman 9. Latihan ini akan membantu peserta untuk mengumpulkan data tambahan sebelum merancang RPU yang sesungguhnya. 4. Melaksanakan latihan simulasi perencanaan usaha Jelaskan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengambil segala keputusan yang dibutuhkan untuk merencanakan usaha. Jelaskan bahwa latihan ini akan mempersiapkan peserta untuk merancang rencana usaha aktual mereka setelah pelatihan selesai. Pada titik ini peserta harus menentukan jenis usaha apa yang ingin mereka bangun. Tanyakan pada masing-masing kelompok:» Siapa yang mempromosikan calon usaha tersebut: seorang pelaku usaha individu atau sekelompok mitra?» Produk apa yang ingin Anda kembangkan?» Apa alasan Anda memilih produk ini? 5. Membuat keputusan dalam delapan kategori pengembangan usaha Jelaskan bahwa perencanaan usaha membutuhkan serangkaian keputusan yang diambil pada delapan kategori Gambarkan dan jelaskan delapan kategori tersebut menggunakan Pedoman Memulai latihan simulasi perencanaan usaha. Sekarang Anda dapat memulai simulasi perencanaan usaha. Lihat Pedoman 11 untuk instruksi terkait. Selama latihan berlangsung, pastikan untuk:» Menjelaskan maksud dari setiap keputusan dan prosedur pengambilannya.» Menggunakan contoh untuk mengklarifikasi penjelasan.» Meminta peserta untuk mempertimbangkan penerapan latihan sesuai dengan kondisi mereka masing-masing.» Mengawasi kelompok secara intensif, menjawab pertanyaan dan memperjelas hal yang kurang dipahami. 7. Setelah peserta menuliskan masukannya, selanjutnya mereka akan memindahkan informasinya ke RPU Format RPU ini bukanlah satu-satunya versi yang dapat digunakan. Terdapat berbagai cara untuk mempresentasikan rencana tersebut. Sebuah RPU bisa berbentuk sederhana atau sangat kompleks, sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Peserta harus menggunakan penilaian mereka sendiri dalam menerapkan RPU sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan mereka.

17 10 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 8. Perencanaan finansial Bagian latihan ini membutuhkan perhatian dan bimbingan khusus dari fasilitator. Gunakan Pedoman 13 dan 14 untuk membantu para pelaku usaha merancang rencana keuangan yang bersifat tentatif. Setelah mereka menyelesaikan latihan dengan Pedoman 13 dan 14, dampingi peserta untuk memasukkan hasil latihan pada RPU. 9. Menyimpulkan sesi Masing-masing kelompok mempresentasikan RPU mereka Berikan waktu bagi peserta lainnya untuk mengajukan pertanyaan Jadwalkan pertemuan dengan peserta untuk menindaklanjuti persiapan RPU yang sesungguhnya. Tindak lanjut yang dilakukan dapat berlangsung selama satu hingga tiga minggu (atau lebih), tergantung pada konteks proyek, jumlah kelompok yang terlibat, jarak, dll. Kiat-Kiat Fasilitasi Ingatkan peserta untuk membuat keputusan berdasarkan pada informasi aktual dan hipotesis yang realistis. Latihan simulasi perencanaan usaha ini akan membantu peserta untuk menggambarkan usaha mereka sendiri. Kurangi rentang waktu antara diskusi dengan persiapan RPU yang sesungguhnya.

18 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 11 Langkah 3 Pelaku usaha mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendampingan FASE 3: MEMPERSIAPKAN RENCANA PENGEMBANGAN USAHA LANGKAH 1 Pelaku usaha menganalisis data yang diperoleh pada Fase 2 untuk menyempurnakan ide usaha LANGKAH 2 Pelaku usaha mempersiapkan rencana pengembangan usaha mereka LANGKAH 3 Pelaku usaha mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendampingan Pada langkah sebelumnya, para pelaku usaha telah mempersiapkan dan melakukan simulasi RPU berdasarkan arahan Anda. Pada langkah ini, Anda akan 1) memeriksa RPU yang telah dibuat, untuk mencari kelemahan atau hal yang tidak tepat; 2) meminta penyesuaian jika dibutuhkan; dan 3) menganalisis RPU untuk mengetahui kebutuhan pelatihan dan dukungan yang dapat disediakan bersama dengan tim fasilitator.

19 12 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Menyelenggarakan sesi pelatihan terkait Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendampingan Waktu 2 hari (atau lebih) Sesuaikan dengan jumlah RPU, tingkat kelengkapannya dan waktu yang dibutuhkan peserta untuk menyesuaikannya. Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi, fasilitator akan: Meninjau RPU dan memastikan kelengkapannya Mengidentifikasi hal-hal yang perlu disesuaikan Mempelajari kebutuhan pelatihan dan dukungan bersama-sama dengan tim proyek Materi pembelajaran RPU milik pelaku usaha perseorangan atau kelompok usaha Pedoman Pelatihan Pedoman 15 Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap persiapan RPU yang efektif Pedoman 16 Membantu pelaku usaha untuk mengevaluasi RPU mereka Pedoman 17 Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendampingan berdasarkan RPU Pedoman 18 Contoh format penilaian RPU Memfasilitasi sesi: Persiapan fasilitator Periksa daftar faktor yang berkontribusi pada persiapan RPU yang efektif (lihat Pedoman 15). Jika Anda belum siap menilai RPU, lakukan pelatihan tambahan. 1. Pada tingkat lapangan Buat pertemuan dengan para pelaku usaha untuk meninjau RPU dan periksa apakah RPU tersebut sudah lengkap, dengan perhitungan yang tepat, dll.» Fasilitasi penilaian RPU secara mandiri menggunakan Pedoman 16.» Kumpulkan beberapa pelaku usaha atau perwakilan kelompok pelaku usaha dan minta mereka untuk saling menukarkan RPUnya satu sama lain dan untuk meninjaunya menggunakan Pedoman 15. Mereka harus menuliskan pertanyaan atau komentar apapun pada halaman terpisah.» Peserta harus mempresentasikan komentar mereka dan mendiskusikan revisi yang diajukan bersama dengan pembuat RPU dengan arahan fasilitator.» Akhiri sesi dengan menyimpulkan indikasi yang jelas bahwa: - RPU yang siap untuk dipertimbangkan lebih lanjut - RPU yang membutuhkan revisi jelaskan mengapa perubahan diperlukan dan sepakati sebuah tenggat waktu untuk penyerahan akhir. Catatan: sebuah daftar kesalahan yang sering terjadi pada Pedoman 17 akan membantu Anda dan para pelaku usaha untuk memeriksa adanya potensi kesalahan pada RPU.

20 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL Bersama tim proyek Selenggarakan sebuah pertemuan untuk menilai kebutuhan pelatihan dan pendampingan dengan mengkaji RPU. Anggota tim proyek yang bertanggungjawab untuk menindaklanjuti dukungan usaha pada Fase 4 harus berpartisipasi pada pertemuan ini. Selama pertemuan berlangsung, Anda akan:» Mempresentasikan rangkuman hasil persiapan RPU» Memfasilitasi analisis RPU (lihat saran pada Pedoman 17 dan 18) Kiat-Kiat Fasilitasi Sangatlah penting untuk mendefinisikan dan mengkomunikasikan kriteria efisiensi RPU dengan jelas. Jika Anda sangat familiar dengan perancangan RPU, hal tersebut dapat mengurangi risiko pelaku usaha membuat kesalahan.

21 14 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Pedoman untuk melakukan fasilitasi Saya tidak pernah mengajari murid-murid saya. Saya hanya berusaha menyediakan kondisi di mana mereka dapat belajar Albert Einstein

22 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 15 Pedoman 1: Permainan pembeli dan penjual Tujuan permainan: Untuk menunjukkan perbedaan antara penjualan dan pemasaran Untuk menjelaskan maksud dari rencana usaha Untuk menekankan kebutuhan strategi penetapan harga serta aspek positif dan negatif dari kompetisi Durasi: 30 menit Materi: Uang mainan dengan pecahan 1, 5 dan 10 Kartu yang mewakili jumlah barang: 5 kg dan 1 kg Dua hadiah kecil Instruksi 1. Dari kelompok yang terdiri dari 20 peserta, pilih 3 orang untuk berperan sebagai pembeli dan 17 penjual. Jika terdapat perempuan pada kelompok tersebut, pastikan bahwa setidaknya satu dari mereka menjadi penjual. Jika terdapat pedagang pada kelompok, pastikan bahwa mereka berperan sebagai pembeli, bukan penjual. 2. Berikan barang sebanyak 10 kg kepada setiap penjual: 1 kartu mewakili 5 kg dan 5 kartu mewakili 1 kg. 3. Persiapkan mata uang sebanyak 170 satuan bagi masing-masing pembeli. 4. Tetapkan harga rata-rata per kg barang sebanyak 1 unit mata uang. 5. Waktu bermain maksimal adalah 10 menit. Jelaskan bahwa tujuan permainan ini adalah untuk mendapatkan pemasukan sebanyak mungkin bagi penjual. Pemenang dari permainan ini adalah penjual dengan mendapatkan uang terbanyak dan pembeli yang membeli barang terbanyak. 6. Sebelum permainan dimulai, pisahkan pembeli dan penjual kemudian fasilitasi sebuah diskusi dengan masing-masing kelompok untuk menciptakan strategi yang efektif dalam mencapai tujuan mereka masing-masing. 7. Setiap lokasi penjual harus saling berjauhan sehingga diskusi dan penjualan bisa dimulai. Menjelang akhir permainan, ingatkan waktu pada sisa waktu 5 menit, 3 menit dan 1 menit, agar transaksi dipercepat dan berusaha mencapai kesepakatan di menit terakhir. 8. Pemenang pembeli dan penjual akan memperoleh hadiah kecil. 9. Setelah permainan berakhir, pada pertemuan seluruh peserta, minta para pemenang untuk menjelaskan strategi mereka dan diskusikan dengan para peserta mengenai bagaimana persaingan yang sehat dapat berujung pada harga yang lebih tinggi pada kasus tertentu atau sebaliknya. Petunjuk: Permainan ini dapat diikuti oleh peserta dengan latar belakang pendidikan apapun, mulai dari warga desa, fasilitator hingga staf senior.

23 16 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Pedoman 2: Menganalisis data hasil survey pada Fase 2 untuk merumuskan strategi unit usaha yang potensial Dalam pendekatan APP, RPU termasuk strategi pemasaran serta strategi pengelolaan sumber daya, isu-isu sosial-budaya, kelembagaan dan teknologi. Pada Fase 3, Langkah 1, pelaku usaha menganalisis data yang dikumpulkan pada Fase 2 dan melalui isu-isu yang diangkat dalam PAT. Setelah ini dilakukan, peran Anda sebagai fasilitator adalah mengidentifikasi tujuan strategis dengan peserta dan mendiskusikan beberapa elemen dari strategi berikut untuk menyepakati tindak lanjut dan rencana dukungan. Informasi ini kemudian akan dimasukkan ke dalam RPU pada tahap berikutnya. Strategi pasar / Ekonomi termasuk 5Ps dari pemasaran: produk, harga, tempat, orang dan promosi. Ini juga membahas aliansi strategis yang efektif dapat mendukung pemasaran. Pengelolaan sumber daya alam / strategi lingkungan meliputi opsi pengelolaan sumber daya yang terbaik untuk dicapai bersama-sama dengan mitra mereka. Sosial / strategi budaya membahas metode untuk memastikan bahwa pengambilan keputusan dan distribusi manfaat yang adil. Hukum strategi / kelembagaan meliputi aspek-aspek hukum yang mengatur unit usaha, pembentukan kelembagaan dan jejaring dengan lembaga pendukung di semua tingkat. Teknologi / penelitian / strategi pengembangan meliputi aspek-aspek operasional produksi dan pengolahan selain untuk penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tambah sebuahi produk. Strategi pengembangan pasar Bauran pemasaran adalah kerangka yang digunakan untuk mengembangkan strategi pemasaran. Hal ini juga dikenal sebagai 5Ps, yang terdiri dari kombinasi Product, Price, Place, People dan Promotion. Para pelaku usaha dapat menggunakan kombinasi ini sebagai kerangka kerja dan tanda untuk memastikan bahwa tidak ada faktor-faktor penting yang tersisa dari strategi pembangunan mereka. PRODUK Pedoman berikut ini dapat digunakan untuk memfasilitasi diskusi tentang isu-isu yang berkaitan dengan pengembangan produk, produksi dan kualitas. Setelah diskusi selesai, para pelaku usaha dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengisi RPU mereka. Poin diskusi tersebut meliputi: fitur unik dari produk mereka dan keunggulan kompetitifnya, lokasi unit usaha dan dari daerah mana sumber bahan baku dikumpulkan; proses produksi dan izin persyaratan sistem pembayaran dan struktur organisasi Suatu unit usaha dapat mempertimbangkan untuk mengembangkan lebih dari satu produk, sehingga menawarkan kombinasi yang lebih baik. Kombinasi produk yang baik membantu menyeimbangkan faktor risiko pada beberapa produk yang berbeda dan meningkatkan daya saing. Pilihan produk / pasar Terdapat empat pilihan untuk produk dan pasar dan setiap pilihan memiliki strategi yang berbeda. Diskusikan pilihan ini dengan peserta dan bantu mereka untuk menentukan kombinasi produk dan strategi pasar yang tepat. Setelah diskusi, para pelaku usaha dapat merumuskan target penjualan mereka dan memasukkannya dalam RPU mereka. Grafik di bawah ini menggambarkan berbagai macam pilihan produk dan pasar, serta keuntungan dan faktor risiko yang terkait dengan masingmasing pilihan.

24 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 17 Produk dan Pilihan Pasar untuk Pengambilan Keputusan Strategis PRODUK BARU PASAR BARU Keuntungan PRODUK BARU PASAR LAMA PRODUK LAMA PASAR BARU PRODUK LAMA PASAR LAMA Risiko Pilihan 1: Melanjutkan memproduksi produk yang sudah ada untuk pasar yang sudah ada Untuk memperluas penjualan di pasar yang ada dengan produk yang sama, para pelaku usaha harus: menarik pelanggan baru meyakinkan pelanggan yang sudah ada untuk meningkatkan pembelian meningkatkan kualitas produk yang sudah ada mengintensifkan promosi atau informasi mengenai produk menyesuaikan harga Pilihan 2: Melanjutkan memproduksi produk yang sudah ada dan memasuki pasar baru Pasar baru dapat dikembangkan dengan cara: melakukan studi untuk menemukan pasar mempelajari tren untuk mengidentifikasi pasar negara berkembang mencari pasar yang sesuai fokus untuk melayani pelanggan secara lebih efektif atau efisien dibandingkan dengan pesaing lainnya menjajaki pasar ekspor Pilihan 3: Memperkenalkan produk baru di pasar yang sudah ada atau rantai pasar Penjualan produk baru dapat meningkat di antara basis pelanggan yang ditetapkan dengan cara: melakukan studi pasar tentang pelanggan untuk mencari tahu kebutuhan mereka melakukan penelitian dan pengembangan untuk membuat produk baru melakukan promosi yang ditargetkan untuk pelanggan tetap Pilihan 4: Memperkenalkan produk baru dan menjualnya di pasar yang baru Pasar yang baru dapat mencapai target produk baru dengan cara: mengidentifikasi produk baru dan pelanggan yang sesuai melakukan penelitian secara menyeluruh, pengembangan dan uji coba melakukan promosi yang agresif dan dirancang dengan baik untuk memasuki pasar baru membangun strategi kemitraan dengan distributor yang memiliki jaringan di pasar yang ditargetkan

25 18 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Contoh: Pilihan risiko Pilihan dengan risiko terendah adalah terus membuat produk yang sudah ada untuk pasar yang sudah ada. Sarana pemasaran dapat ditingkatkan, penjualan diperluas. Misalnya di Alor, Indonesia, pilihan untuk petani kemiri adalah terus menjual kemiri ke pengumpul di desa atau kota. Mereka dapat juga menyimpan di gudang selama beberapa bulan agar kualitas dan kuantitas terjaga, juga menjual pada saat produksi sedang turun. Pilihan dengan risiko sedang adalah terus membuat produk yang sudah ada dan memperluas ke pasar baru Dalam contoh ini, petani Alor, Indonesia tidak hanya menjual produk mereka ke pengepul kabupaten tetapi dapat memilih untuk menjual langsung ke pengumpul di Surabaya, Jawa Timur untuk memperluas jangkauan pasar. Pilihan lain dengan risiko sedang adalah untuk memperkenalkan produk baru ke pasar yang sudah ada. Sebuah perusahaan yang sudah memiliki pasar yang mapan akan sering menggunakan pilihan ini untuk meyakinkan pelanggan yang ada untuk mencoba produk baru. Misalnya, petani di Alor, Indonesia biji kemiri dapat menjual biji kemiri dengan tiga kualitas (biji utuh, biji pecah, dan biji campuran) dan mendistribusikannya ke pelanggan yang sama. Opsi pasar dengan risiko tertinggi dan potensi keuntungan terbesar, adalah untuk memperkenalkan produk baru untuk pasar yang baru. Pemasaran hijau yang sukses adalah contoh strategi pasar yang menawarkan produk ramah lingkungan yang sesuai atau baru di pasaran. Misalnya, petani di Alor, Indonesia menjual kemiri mereka dalam bentuk minyak kemiri dan menjualnya kepada distributor di Bali atau Jakarta. Mereka bisa juga memberikan label organik pada produk tersebut, dengan memproduksi minyak kemiri yang tidak bercampur bahan-bahan kimiawi, bahkan sejak dalam proses pemeliharaan tanamannya. Bagaimana mengembangkan strategi pasar Untuk mengembangkan strategi pasar mereka, pelaku usaha kecil akan menganalisis informasi yang dikumpulkan selama Fase 2, yaitu: biaya pengumpulan, pengolahan dan pengangkutan produk keterampilan dan peralatan yang diperlukan untuk memproduksi barang sesuai kebutuhan pembeli kualitas, kebersihan, dan pengemasan produk standar kualitas produk yang sesuai untuk regulasi ekspor dan impor harga yang ditetapkan sesuai dengan proses pembuatan produk HARGA Harga yang baik penting untuk keberhasilan atau kegagalan suatu unit usaha. Harga menentukan berapa banyak keuntungan yang dibuat. Jika harga terlalu rendah, unit usaha tidak dapat menutupi biaya; dan jika harga terlalu tinggi, produk tidak akan laku. Hasil diskusi tentang harga akan masuk ke Kotak 5 dari RPU. Penetapan harga Untuk meningkatkan keuntungan, seorang pelaku usaha harus menaikkan harga atau biaya yang lebih rendah. Selain batas keuntungan, faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga termasuk jenis pelanggan, harga kompromi yang terbentuk oleh persaingan dan keadaan ekonomi. Data yang dikumpulkan di Fase 2 penting bagi pelaku usaha kecil sehingga mereka dapat mempertimbangkan semua faktor yang berbeda dan membuat keputusan yang tepat pada harga. Dari data ini, pelaku usaha akan memiliki gambaran tentang: harga pada bisnis lain dengan produk yang serupa harga yang dibayar oleh pelanggan untuk kualitas produk yang berbeda biaya pengumpulan, produksi, manajemen, dan pemasaran batas keuntungan

26 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 19 Untuk mempermudah proses, mulai dengan harga yang sama seperti yang saat ini diterapkan oleh pesaing. Kemudian, ketika mengisi RPU, pelaku usaha dapat menyesuaikan harga jika diperlukan. Membuat margin keuntungan Harga produk harus menutupi biaya berikut diberi tanda dan masih menawarkan margin keuntungan: biaya produksi dan transportasi barang pengeluaran lebih unit usaha (termasuk penyusutan dan keuangan) gaji pegawai dan staf pembayaran ke investor PELANGGAN Inti dari pemasaran adalah mencari tahu kepentingan dan kebutuhan calon pembeli, yang menjadi tantangan nyata bagi pelaku usaha di daerah terpencil. Hal ini penting untuk mengetahui pelanggan dan untuk memahami berapa harga yang mereka bersedia bayar untuk kualitas suatu produk. Pelanggan seperti pedagang hasil hutan bukan kayu (HHBK) dipengaruhi oleh harga musiman, berdasarkan penawaran dan permintaan untuk produk. Mereka tidak selalu percaya pada pemasok dan hal tersebut penting untuk memahami kekhawatiran mereka tentang kualitas yang konsisten dan mungkin pengalaman negatif mereka dengan kolektor di masa lalu. Informasi ini harus sudah muncul selama Fase 2. Bagaimana mengembangkan strategi pasar Informasi yang diperlukan dari Fase 2 meliputi: daftar jenis pembeli dan pangsa pasar kecenderungan target pasar Sebagai fasilitator, hal tersebut akan menjadi peran Anda untuk membantu pelaku usaha dalam mengembangkan strategi yang menghubungkan pelanggan dengan produk. Pelaku usaha harus secara teratur mengunjungi pasar di mana produk mereka dijual, membandingkan produk mereka dengan para pesaing dan mendapatkan umpan balik dari pelanggan. Contoh Sebuah produk yang berkualitas tinggi, seperti teh herbal dikemas dengan label yang dirancang dengan baik, dapat menawarkannya ke pelanggan kaya. Demikian pula, beberapa pembeli dari hasil hutan akan membayar lebih untuk produk yang dijual dalam jumlah besar, karena lebih nyaman bagi mereka untuk membeli dengan cara itu daripada mengirim agen mereka sendiri untuk mengumpulkan jumlah barang dari satu desa. Sebuah kelompok produksi jamu yang menjual ke klinik kesehatan setempat menargetkan pelanggan berpenghasilan rendah harus menjaga produk mereka yang sederhana dan harga yang rendah. Di sisi lain, jika kelompok yang sama akan menargetkan pasar baru berupa pembeli yang ada di kota, hal tersebut dapat meningkatkan kualitas dan kemasan dan menarik pelanggan kaya yang akan bersedia membayar lebih untuk produk mereka. Strategi penetapan harga seringkali mempertimbakan psikologi pembeli. Beberapa pembeli bersedia membayar lebih untuk produk madu yang dijamin berasal dari bunga bebas pestisida dan diproduksi oleh suatu unit usaha ramah lingkungan yang berkelanjutan dan menjamin pemerataan keuntungan. Sistem Informasi Pemasaran (SIP) Sebagai fasilitator, Anda harus membantu pelaku usaha kecil untuk menilai apakah mereka dapat mengambil alih beberapa fungsi dari pedagang perantara untuk meningkatkan keuntungan mereka. Untuk melakukan ini, pelaku usaha harus mengembangkan Sistem Informasi Pemasaran. Dengan cara ini, pelaku usaha dapat memiliki akses yang lebih baik ke informasi dan kontrol yang lebih terhadap harga.

27 20 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Para pelaku usaha harus membuat daftar informasi yang ingin mereka cari, seberapa sering mereka ingin menerima bahwa informasi dan tempat-tempat di mana informasi tersedia. Mengumpulkan informasi dapat melibatkan pengiriman anggota kelompok untuk mengumpulkannya secara teratur atau mengembangkan pengaturan komunikasi dengan mitra yang tinggal dekat dengan pasar. Harga pohon dan hasil hutan dapat mengalami fluktuasi musiman yang tidak dapat dikendalikan oleh produsen. Satu-satunya cara untuk mengendalikan harga dalam hal ini adalah dengan menyimpan produk sampai harga membaik. Untuk melakukan hal ini, pelaku usaha perlu mencari tahu perubahan harga secara teratur, fasilitas penyimpanan yang baik dan modal untuk membayar kolektor untuk produk mereka yang tidak segera terjual. Inisiatif harus didukung di tingkat regional atau nasional untuk mengatur harga HHBK dan untuk memastikan informasi yang dapat dikumpulkan secara teratur, bahwa kecenderungan dapat dianalisis dan bahwa studi pasar dapat dilakukan. TEMPAT Sangat sering, HHBK terdapat pada daerah terpencil. Membawa produk dari desa ke pembeli yang membutuhkan perencanaan sistem distribusi yang baik. Dalam rantai pasar yang ada, transaksi biasanya berlangsung antara pedagang desa dan agen yang membeli untuk unit usaha pengolahan. Ketika mencoba untuk meningkatkan pangsa pasar dan bersaing dengan produk sejenis, hubungan dengan grosir atau distributor ritel menjadi sangat penting. Distributor mengharapkan pembayaran yang menguntungkan dibandingkan dengan mereka yang dibayar oleh pesaing. Berikut merupakan informasi yang dikumpulkan selama Fase 2 yang akan membantu dalam merencanakan sistem distribusi: Jenis transportasi yang dibutuhkan untuk membawa produk atau jasa kepada pembeli; Pemilihan distributor produk (yang berguna dan tidak) Waktu dan biaya yang digunakan untuk membawa produk ke pasar Strategi promosi produk yang melibatkan pelaku pasar dalam jaringan distribusi Contoh Jika suatu unit usaha yang memproduksi madu ingin menembus pasar perkotaan, maka harus bersaing dengan merek-merek madu terkenal lainnya di pasar tersebut. Produsen dapat memberikan waktu pada distributor selama 30 hari untuk membayar tagihan mereka, dan merek baru tidak akan berhasil kecuali dapat menawarkan syarat pembayaran serupa (atau lebih baik). PROMOSI Terdapat beberapa pilihan untuk promosi, tergantung pada produk dan sarana yang tersedia untuk pelaku usaha. Untuk mengembangkan strategi promosi, berikut merupakan informasi dari Fase 2 dan Fase 3, Langkah 1 yang harus dinilai: Fitur dari produk yang membantu pelanggan mengenalinya sebagai ciri khas dan akan mendorong mereka untuk membelinya; Bentuk dan biaya promosi yang dapat digunakan untuk mencapai jumlah pelanggan yang banyak Perbedaan target pangsa pasar, seperti pasar yang sesuai dan konsekuensi dari promosi dan pengemasan. Fasilitator perlu memastikan bahwa misi dan nilai-nilai unit usaha merupakan bagian dari paket promosi produk. Hal ini perlu dikomunikasikan kepada distributor dan pengguna akhir. Strategi promosi akan tergantung pada tujuan untuk memperoleh pangsa pasar. Pengenalan nama merek di lingkungan unit usaha pesaing merupakan tujuan penting untuk diperjuangkan. Promosi sederhana dan hemat biaya termasuk label yang menarik dan informatif dan pengemasan. Kegiatan promosi dapat juga dilakukan melalui pameran perdagangan. Strategi promosi dapat mencakup pembagian sampel gratis. Bentuk promosi yang lebih canggih (dan mahal) termasuk iklan di media cetak, papan

28 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 21 iklan dan radio, serta televisi. Dalam semua kasus, strategi promosi perlu dinilai dari sudut pandang keuntungan yang diharapkan. Sertifikasi Sertifikasi mungkin merupakan sarana dari promosi yang dapat membuka pasar baru. Pelaku usaha yang ingin mensertifikasi produk mereka jelas harus memahami biaya dan manfaat dari sertifikasi dan memastikan bahwa misi unit usaha sesuai dengan persyaratan sertifikasi. Aliansi strategis untuk pemasaran Aliansi strategis untuk pemasaran merupakan fitur yang sering digunakan dalam pengembangan pasar HHBK karena: pengembangan produk sangat memerlukan keterampilan yang beragam dan orientasi dalam ekonomi, keuangan, bidang hukum, kelembagaan dan teknologi; satu unit usaha biasanya tidak mampu untuk mempertahankan keahlian staf atau untuk menyewa konsultan teknis yang memadai Pengembangkan aliansi strategis untuk pemasaran Pada fase sebelumnya dari proses APP, pelaku usaha mengidentifikasi pelaku langsung (produsen, pengolah, pedagang perantara dan konsumen) dan pelaku tidak langsung (lembaga penelitian, asosiasi produk dan lembaga pemerintah) yang terlibat dalam produksi, transportasi, manufaktur dan perdagangan produk. Pelaku usaha dapat membentuk kelompok kerja untuk setiap bidang pengembangan usaha dan membahas jenis kemitraan yang dapat membantu mereka mengatasi beberapa kendala yang mungkin mereka hadapi. Kemitraan non keuangan untuk pemasaran mungkin termasuk sebuah asosiasi yang dibentuk dari beberapa kelompok produksi untuk mempromosikan hubungan perdagangan dan standarisasi kualitas produk. Aktor atau pemangku kepentingan lainnya juga dapat berpartisipasi dalam organisasi dalam beberapa cara; termasuk pedagang lokal, kamar dagang dan organisasi non-pemerintah lokal. Mitra dalam aliansi perlu memiliki karakteristik sebagai berikut: Mereka harus diorganisir terkait dengan aspek unit usaha yang didefinisikan bersama yang menguntungkan kedua belah pihak; Mereka harus memiliki nilai-nilai yang sama dan sepakat sebelum melakukan kemitraan; Mereka harus memiliki hubungan komunikasi yang baik dengan mitra; Kelompok inti pengambilan keputusan harus diidentifikasi dan dijaga; Batas-batas yang baik dan peran-peran khusus harus disepakati dan dipelihara Pengelolaan sumber daya / Strategi lingkungan Selama Fase 2, pelaku usaha menilai apakah sumber daya bisa memperbarui sendiri dan dipanen secara lestari. Dengan menggunakan informasi ini, mereka harus mengidentifikasi manajemen sumber daya dan kebutuhan pelatihan dan mitra mampu untuk memberikan keahlian teknis terkait. Hasil dari diskusi ini akan digunakan untuk mengisi RPU. Strategi pengelolaan sumber daya sangat penting untuk: memutuskan ukuran optimal dari unit usaha (sumber daya yang sebagian besar tersedia dan dapat direproduksi memiliki prospek bisnis yang lebih baik); memutuskan cara alternatif untuk mendapatkan sumber daya yang langka, seperti melalui budidaya atau mengubah sumber pasokan mengembangkan rencana perlindungan bagi spesies, karena ada kemungkinan upaya pemasaran, jika berhasil akan berkontribusi terhadap tekanan yang lebih besar pada kelangsungan hidup sumber daya mendukung strategi pemasaran berdasarkan pada fakta bahwa produk berkontribusi terhadap konservasi lingkungan dan diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan, seperti bebas bahan kimia, memperoleh nilai tambah yang dapat dikenali oleh konsumen yang peduli lingkungan dan produk yang berkelanjutan secara sosial

29 22 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Mengembangkan strategi pengelolaan sumber daya Pemetaan sumber daya dapat membantu untuk memperoleh pemahaman yang baik dari pengguna sumber daya dan potensi konflik yang mungkin timbul setelah produk dikomersialkan. Strategi-strategi yang potensial berbeda sesuai dengan status basis sumber daya dan apakah ada atau tidak yang jelas pemahaman dari siklus hasil produksi dan potensi regenerasi sumber daya. Kesimpulannya dapat diringkas sebagai berikut: Jika sumber daya yang tersedia secara luas dan siklus hasil produksi dan regenerasi baik, opini terbaik adalah untuk memanfaatkan sumber daya alam dan mendorong kelompok untuk mengorganisir diri. Pengambilan aturan manajemen harus ditetapkan (aturan musim panen, aturan ukuran minimum dan kelas sumber daya dipanen, pembatasan mengenai zona regenerasi, dan aturan teknik pemanenan yang tepat) dan ini harus dihormati oleh semua pengguna. Jika sumber daya tidak tersedia secara luas dan ada risiko sedikit, aturan manajemen panen harus ditetapkan dan ditegakkan dengan dukungan dari pemerintah untuk mencegah orang luar menghabiskan sumber daya dan untuk mencegah penebangan liar skala lokal Domestifikasi spesies, jika memungkinkan, dapat dimulai pada petak percobaan (pada lahan umum atau pribadi) di kedua pilihan tersebut di atas Contoh Di Alor, Indonesia, terutama kelompok tani yang memanfaatkan lahan kemiri pada kawasan hutan lindung memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya, petani tidak diperbolehkan untuk melakukan pengayaan pohon-pohon kemiri yang sudah tua. Selain itu, para petani masih menggunakan teknik pasca panen secara tradisional sehingga berdampak pada tingkat produktifitas dan efisiensi yang rendah. Dalam skenario ini, ada dua strategi yang mungkin untuk memastikan sumber daya yang berkelanjutan: strategi pertama adalah untuk membicarakan kembali dengan autoritas kehutanan setempat untuk melihat peluang program pengayaan pohon kemiri pada area tertentu yang tidak mempengaruhi fungsi kawasan hutan lindung. strategi kedua adalah untuk memberikan masyarakat pelatihan tentang teknik pemanenan, pasca panen, dan penyimpanan kemiri yang lebih tepat, produktif dan efisien. Strategi sosial Strategi sosial mengatur hubungan sosial dan keadilan antara anggota unit usaha baik pria dan wanita untuk memastikan bahwa partisipasi, pengambilan keputusan dan distribusi manfaat secara adil dan mencapai tujuan dari kelompok pelaku usaha. Anggota masyarakat yang kurang beruntung dan isu-isu gender Jika langkah-langkah dalam Fase 1 dan 2 telah dilakukan secara menyeluruh, keberhasilan pemasaran produk seharusnya tidak memiliki dampak negatif pada setiap kelompok sosial. Strategi sosial/ kelembagaan diperlukan untuk memprediksi kemungkinan dampak dari perubahan penggunaan lahan pada semua pengguna di masyarakat. Sebagai hasil dari kegiatan baru, mungkin menjadi lebih sulit bagi anggota masyarakat lainnya untuk mengakses sumber daya, air dapat menjadi langka atau beban kerja perempuan menjadi lebih banyak. Alat seperti matrix fungsi pemisahan gender dapat digunakan untuk menganalisis tahap dari pemanenan sampai dengan pengolahan dan pemasaran. Dengan melakukan ini, fasilitator dan anggota masyarakat dapat menilai jenis kegiatan yang diperlukan untuk mendorong partisipasi perempuan dan memastikan peran yang sama dalam pengambilan keputusan dan akses terhadap manfaat pendapatan.

30 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 23 Pengembangkan strategi untuk partisipasi anggota masyarakat yang kurang beruntung Para pelaku usaha harus mengidentifikasi sumber daya pengguna saat ini dan mengembangkan strategi sosial yang membuat ketentuan untuk menghindari dampak sosial yang negatif. Sebuah elemen penting dari strategi ini adalah partisipasi dan pelibatan masyarakat yang kurang beruntung dalam kegiatan perencanaan. Fasilitator harus mengembangkan kapasitas kepentingan kelompok, memastikan bahwa semua anggota memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini akan menjadi sangat penting jika masyarakat memutuskan untuk menggunakan beberapa keuntungan dari unit usaha untuk melayani kebutuhan masyarakat. Beberapa strategi khusus mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa pengguna tertentu dalam masyarakat dapat dilibatkan. Selalu ada risiko bahwa inisiatif baru akan menghasilkan pemindahtanganan kelompok yang lebih kurang beruntung. Para pelaku usaha harus menyusun cara untuk menjamin representasi dari orang-orang di badan pengambil keputusan dari unit usaha dan di masyarakat yang mengelola sumber daya alam. Misalnya, disarankan untuk memasukkan ketentuan dalam struktur organisasi tentang jumlah partisipasi minimum perempuan atau anggota masyarakat yang kurang beruntung lainnya di badan pengambilan keputusan. Harus selalu ada lebih dari satu atau dua perempuan di badan tersebut, sehingga mereka dapat saling mendukung dan merasa nyaman berbagi pandangan masing-masing selama pertemuan. Strategi kelembagaan Strategi kelembagaan harus membahas aspek hukum yang mengatur unit usaha, dampak dari kebijakan dan struktur organisasi yang diperlukan agar pelaku usaha dapat mempertahankan hubungan dengan lembaga pendukung di semua tingkat. Struktur organisasi untuk unit usaha Pilihan struktur organisasi ditentukan terutama oleh kebutuhan pendanaan, persyaratan dukungan pemasaran, persyaratan bantuan teknis dan strategi untuk distribusi keuntungan untuk peserta dan untuk berbagi pengambilan keputusan. Kapasitas pelaku usaha dan masyarakat setempat juga harus diperhitungkan ketika merancang struktur organisasi. Sebuah kemitraan kolektif harus melayani kebutuhan anggotanya untuk membenarkan keberadaannya. Rincian lebih lanjut tentang rancangan struktur organisasi disajikan dalam Fase 2, Langkah 3. Strategi teknologi Penelitian dan pengembangan Selama Fase 2, lembaga-lembaga yang ada dan dapat menyediakan keahlian teknis bagi unit usaha telah diidentifikasi. Fasilitator menilai keterampilan peserta dan memungkinkan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Ikhtisar sumber daya teknis (peralatan, penelitian dan pengembangan), dan infrastruktur (jaringan komunikasi dan akses jalan) juga diperoleh. Sebagai fasilitator, peran Anda sekarang adalah untuk membantu para pelaku usaha untuk memilih teknologi, metode pengolahan, peralatan, metode kemasan dan bahan untuk produk mereka. Sebagai bagian dari RPU mereka, peserta dapat memutuskan untuk memulai proses pengolahan. Pembelian peralatan oleh kelompok memiliki dampak terhadap semua rumah tangga. Lokasi unit usaha pengolahan di masyarakat harus dipertimbangkan secara hati-hati. Jika perempuan akan menggunakan peralatan, Anda harus mendorong kelompok untuk mempertimbangkan bagaimana mengurangi beban kerja mereka, misalnya menempatkannya di lokasi terdekat. Menggunakan penelitian dan pengembangan dalam strategi teknologi Sebagai fasilitator, Anda akan membantu kelompok untuk memilih pilihan teknologi terbaik yang disesuaikan dengan nilai-nilai dan mempertimbangkan pembangunan ekologi, sosial, pasar dan ekonomi pembangunan yang ditetapkan dalam strategi unit usaha. Anda harus dapat merekomendasikan mitra yang dapat membantu untuk menyukseskan hal ini.

31 24 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Dalam proses APP, pilihan teknologi dipilih karena mereka berkontribusi tidak hanya untuk meningkatkan produksi tetapi juga untuk mengintegrasikan metode ramah lingkungan dalam proses produksi. Perencanaan untuk skenario terburuk Kejadian tak terduga dapat membahayakan unit usaha secara serius dan merusak kepercayaan investor. Perencanaan yang baik adalah dengan risiko seminimal mungkin, sehingga penting untuk mempertimbangkan skenario terburuk guna memperkirakan risiko apapun dan memeriksa apakah unit usaha akan berkelanjutan jika bencana terjadi. Mengantisipasi risiko Diskusikan dengan kelompok tentang semua hal-hal yang bisa salah, tidak peduli jika mereka tidak suka dengan apa yang mereka lihat. Kemudian coba untuk mengusulkan strategi yang akan mencegah atau setidaknya meminimalkan risiko. Contoh Risiko yang dapat diantisipasi termasuk kerusakan produk selama transportasi atau penyimpanan, atau pembeli melanggar kontrak mereka dan menolak untuk membeli produk. Peserta harus memikirkan solusi untuk skenario kasus terburuk berikut: Pasar/Ekonomi: melemahnya ekonomi nasional/global penurunan harga pelanggan membatalkan pembelian saat pengiriman ditemukan sampel yang terkontaminasi moda transportasi yang digunakan untuk pengiriman produk mengalami kecelakaan dana atau pembayaran untuk kolektor dicuri Manajemen sumber daya alam/lingkungan kolektor tidak memperdulikan aturan panen penebangan liar terus terjadi cuaca yang tidak bisa diprediksi Sosial/Budaya konflik yang terjadi antara pengguna hutan individu yang kurang mampu tidak dapat mengakses produk yang dikomersialisasikan Kelembagaan/hukum perubahan dalam undang-undang membatasi akses terhadap tanah atau sumber daya alam Teknologi/Penelitian/Pengembangan mesin dan peralatan rusak

32 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 25 Pedoman 3: Bermain peran tentang bauran pemasaran/5ps Tujuan: memperkenalkan konsep-konsep inti satu sama lain dari 5Ps menjelaskan pentingnya 5Ps dalam perencanaan unit usaha memperkenalkan cara pada warga desa agar memperoleh informasi tentang 5Ps Waktu: menit Materi: Pakaian petani tradisional dan tanda-tanda yang mewakili masing-masing dari 5Ps (orang, produk, tempat, harga, promosi). Metode: 1. Pilih lima peserta atau lima pasang peserta, satu untuk masing-masing 5Ps dan berikan setiap tanda untuk menunjukkan P yang mereka wakili. 2. Pasangan yang mewakili produk harus memilih beberapa produk lokal. 3. Dua orang memainkan bagian dari petani skala kecil lokal yang panen tanaman rempah-rempah (misalnya lada, kapulaga, kayu manis). Mereka mengalami penurunan harga dan mencari cara alternatif untuk menghasilkan pendapatan. Para petani setempat harus mengadakan diskusi dengan semua 5Ps, meminta saran tentang cara untuk mengidentifikasi unit usaha yang baik dan mengembangkan strategi unit usaha. Para petani juga bertanya tentang organisasi yang dapat mendukung dan membiayai mereka. 4. Pada akhir peran, menanyakan kepada peserta apa yang mereka pelajari selama latihan ini. Anda dapat menggunakan pertanyaan berikut untuk mengetahui pemikiran mereka: Mengapa petani mengajukan pertanyaan-pertanyaan khusus pada 5Ps? Apakah hal tersebut dapat membantu mereka dalam menyusun rencana bagi unit usahanya? Dimana seharusnya petani pergi mencari informasi tentang 5Ps untuk unit usahanya? 5. Simpulkan latihan bermain peran dengan menekankan pentingnya 5Ps untuk perencanaan unit usaha dan membantu mengurangi risiko. Petunjuk: Identifikasi orang-orang yang akan memainkan peran petani dan sarankan mereka menggunakan contoh lokal yang semua orang akan memahaminya.

33 26 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Pedoman 4: Permainan pengembangan strategi Tujuan: Permainan ini akan berguna untuk memahami pentingnya merancang strategi unit usaha dengan hati-hati. Bahan: Siapkan 15 kartu (sekitar 10 x 30 cm) yang terdiri dari dua warna: satu warna untuk menunjukkan kendala dan satu warna untuk menunjukkan solusi (misalnya, kartu merah untuk kendala dan kartu kuning untuk solusi). Tulis satu kendala pada setiap kartu merah dan solusi untuk kendala pada kartu kuning. Beri nomor pada semua kartu, lalu berikan nomor kartu yang sama yang sesuai dengan kendala dan solusi. Gunakan contoh yang disarankan di bawah ini: Kendala Banyak jumlah produsen yang tersebar Hanya terdapat satu pembeli - monopoli Tidak ada kekuatan tawar menawar Biaya transportasi mahal Kurangnya input untuk produksi Beberapa mutu kualitas dan harga Kerugian Buta huruf Fluktuasi harga musiman Perempuan terbebani Masyarakat kurang mampu tidak memiliki pendapatan Kurangnya keterampilan produksi Panen yang berlebihan Kekurangan sumber daya hutan Solusi Buat sebuah pusat penampungan produk dan kelompok unit usaha Meningkatkan jumlah pembeli Memberikan informasi lebih mengenai harga Pilih produk yang mempunyai nilai tinggi, volume produk rendah Mengatur mekanisme untuk menjamin input Memberikan pelatihan tentang mutu produk Peningkatan teknik pasca panen Gunakan materi pelatihan visual yang sederhana Meningkatkan penyimpanan dan modal Analisis gender pada pemilihan produk Memilih produk yang bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu Pelatihan untuk pengembangan keterampilan produksi Pelatihan pemanenan Meningkatkan domestikasi sumber daya hutan

34 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 27 Waktu: 30 menit Langkah-langkah: 1. Peserta dibagi menjadi dua tim dengan jumlah yang sama pada masing-masing tim. Minta setiap tim untuk membentuk garis saling berhadapan. Berikan nomor ke semua peserta dalam satu baris. Berikan nomor yang sama dengan individu lawan di jalur lain (lihat gambar di bawah). 2. Jelaskan aturan permainan seperti yang dijelaskan di bawah ini. 3. Mintalah peserta untuk berbalik sehingga mereka sekarang kembai berdiri ke belakang. 4. Letakkan kartu di bawah di antara dua baris 5. Mintalah peserta untuk berbalik sehingga mereka saling berhadapan lagi dan dapat melihat kartu 6. Panggil nomor (tidak lebih tinggi dari jumlah tertinggi peserta dalam satu tim) 7. Kedua peserta harus mengambil dua kartu dengan nomor yang sama (kendala dan solusi) 8. Setelah mereka telah menemukan kartu mereka, peserta harus memberikan kepada fasilitator. Yang pertama kali memberikan pada fasilitator akan mendapatkan satu poin 9. Jika peserta mengambil kartu yang salah maka timnya akan kehilangan poin dan tim lain dapat memilih jawaban yang benar dan memenangkan poin tambahan. 10. Permainan berakhir ketika semua kartu telah diambil. Tim yang menang adalah tim dengan poin terbanyak. 11. Saat pertandingan berakhir, minta pendapat peserta apa yang telah mereka pelajari. Mereka harus menyadari bahwa jika mereka terburu-buru untuk memilih strategi, memungkinkan mereka memilih sebuah kesalahan! Di sisi lain jika mereka bergerak terlalu lambat memungkinkan mereka kehilangan peluang. Petunjuk: Pastikan bahwa setiap kendala hanya memiliki satu solusi yang jelas dan terdefinisi dengan baik dll. 3 dll.

35 28 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Pedoman 5: Membandingkan unit usaha yang diusulkan dengan unit usaha yang ada Setelah pelaku usaha mengumpulkan informasi rinci tentang lingkungan bisnis untuk produk mereka, mereka harus membandingkan ide unit usaha mereka dengan unit usaha yang ada untuk melihat tantangan yang mereka akan hadapi. Analisis SWOT di bawah ini digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kekuatan dan kelemahan biasanya merupakan faktor internal unit usaha, sedangkan peluang dan ancaman mengacu pada kekuatan eksternal dalam lingkungan usaha. Dua contoh dari jenis analisis yang akan diberikan terdapat dalam tabel berikut. Contoh 1: Analisis SWOT produsen madu Produsen madu Unit usaha yang sudah ada Kekuatan potensi akses ke pemasok dengan harga murah dan produk berkualitas tinggi aspek teknis dan lanjutan yang mudah diselesaikan investasi yang rendah, biaya produksi yang rendah dan potensi tinggi untuk mendapatkan keuntungan Kelemahan kurangnya pengetahuan tentang rantai pasar dan keinginan pelanggan lokasi di daerah pedesaan jauh dari pusat perdagangan kesulitan dalam memperoleh pasokan kemasan kurangnya teknologi pemrosesan Peluang meningkatkan pasar domestik dan ekspor, dengan prospek untuk pengembangan domestik madu murni dan alami, bersertifikat dan juga digunakan dalam sektor perawatan kesehatan perempuan kesempatan untuk menggantikan impor madu Australia dan Spanyol pelatihan pada peternak lebah skala kecil untuk menghasilkan madu kualitas ekspor dengan kadar air yang tepat memungkinkan hubungan dengan grosir madu besar untuk memperoleh teknologi dan informasi pasar Ancaman persyaratan dari pembeli asing untuk kadar air rendah, yang membatasi pertumbuhan pasar ini kesulitan penetrasi pasar yang hanya dapat dicapai di pasar ekspor melalui kualitas tinggi, standarisasi dan pemenuhan kontrak ketergantungan produsen akhir pada satu pembeli utama memiliki keterkaitan antara penelitian dan pengembangan serta pemasaran yang canggih modal pokok kuat kualitas produksi tinggi unit produksi yang dekat dengan pasar dan dapat beradaptasi dengan mudah sesuai keinginan pelanggan ketidakmampuan untuk memenuhi perkembangan permintaan pasar rantai distribusi tetap memungkinkan ekspor madu dalam jumlah besar, memberikan produksi yang lebih besar dan keuntungan lebih pada produsen skala kecil kompetisi pada beberapa negara untuk menjual madu ke pasar Eropa

36 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 29 Contoh 2: Analisis SWOT dan perbandingan antara koperasi HHBK dengan pedagang keliling jalan di Indonesia Produk Kualitas Koperasi HHBK menawarkan produk-produk berkualitas yang telah memenuhi syarat kualitas Pedagang keliling menawarkan produk dengan kualitas yang rendah dan ingin menjual semua produknya Jumlah pasokan memenuhi permintaan Mungkin tidak dapat memenuhi permintaan, pedagang juga membeli dari koperasi di wilayah kerjanya dan harus bersaing dengan koperasi dalam pembelian Daya simpan Baik Buruk Harga Kebijakan harga harga kompetitif harga kompetitif Cara pembayaran Promosi Iklan pembayaran dilakukan saat pengiriman Media dengan biaya yang hemat akan digunakan jika sesuai pembayaran dilakukan saat pengiriman Tidak ada Potongan harga Tidak ada Tidak ada Persyaratan kredit Distribusi Ya, jika dapat dipercaya, tapi tidak lebih dari satu bulan Ya, jika dapat dipercaya, tapi tidak lebih dari satu bulan Faktor jarak Tidak menjadi masalah Tidak menjadi masalah Rantai pasar Memiliki sedikit informasi tentang beberapa rantai Gambaran Belum ditetapkan Sudah ditetapkan Pelayanan Kelas pembeli Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Kompeten, handal, responsif, pasokan tepat waktu Perusahaan minyak kemiri di Indonesia Komitmen untuk menawarkan produk yang telah terjamin kualitasnya Memiliki pengalaman cukup dalam pemasaran Pembeli lebih memilih untuk membeli produk-produk berkualitas dengan layanan yang berkualitas Pembeli mungkin tidak percaya pada koperasi, karena belum memiliki citra pada pemasaran HHBK Memiliki lebih banyak informasi tentang beberapa rantai Kompeten, handal, responsif, pasokan tepat waktu Perusahaan minyak kemiri di Indonesia Memiliki citra awal sebagai pedagang HHBK Tidak sadar akan kualitas produk dan sebagian besar tergantung pada anggota koperasi terkait dengan produk Pembeli memilih mereka untuk menjamin ketersediaan produk Kemungkinan tidak mampu memenuhi pesanan, dan ancaman bahwa koperasi dapat mengambil alih perdagangan HHBK mereka

37 30 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Pedoman 6: Permainan: Mengelola uang, mengelola kelompok Tujuan: untuk menilai pengetahuan kelompok tentang pembiayaan produk untuk meningkatkan kesadaran tentang keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola uang untuk mengidentifikasi informasi yang hilang tentang cara mengakses layanan keuangan Waktu: menit Materi: papan permainan dibuat pada lembar tayangan (lihat contoh di halaman berikutnya) atur kartu untuk setiap kelompok (lihat contoh selanjutnya pada pedoman 6) lembar tayangan Langkah-langkah: Letakkan papan permainan di pusat ruang dan jelaskan bahwa itu adalah permainan perencanaan. Peserta akan mengubah kotak sesuai dengan jawaban pertanyaan yang mereka berikan pada kartu Bagi kelompok menjadi tim, satu tim maksimal 5 pemain Berikan satu set kartu pada setiap tim Mulailah permainannya. Semua tim harus bermain di waktu yang sama diskusikan pertanyaan dan perjelas aturan serta proses permainan Permainan berakhir ketika semua tim sudah mencapai poin terakhir pada papan Dalam sesi pleno, fasilitasi diskusi tentang pentingnya memiliki strategi keuangan untuk proses pengembangan usaha dan bagaimana strategi ini harus dimasukkan dalam RPU Petunjuk: Tim harus memainkan permainan dengan menggunakan informasi seputar dana eksternal yang mereka miliki untuk usaha mereka. Permainan akan membantu kelompok untuk memahami semua langkah yang diperlukan untuk memilih pilihan terbaik dalam mengakses modal. Yang paling penting, peserta akan memahami tantangan dan masalah pengelolaan uang di masing-masing individu dan kelompok.

38 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 31 Papan permainan Ya Tanyakan bank lokal di sekitar Anda tentang pinjaman kelompok Ya Kartu 01 MULAI Apakah Anda mempunyai akses terhadap pinjaman? Tidak Tidak Ya Tanyalah kepada lembaga donor tentang pengajuan hibah Ya Kartu 02 Apakah Anda memiliki akses terhadap hibah? Tidak Tidak Ya Lanjut ke Kelompok Simpan Pinjam Apakah Anda dapat mengelola uang secara berkelompok? Ya Tidak Kartu 04 Kartu 03 Kembali ke MULAI Tidak Kartu 04 Kembali ke MULAI Tidak Apakah Anda memiliki akses terhadap dana deposito? Ya Lanjut ke Kelompok Simpan Pinjam Ya Kartu 05 No Kembali ke MULAI

39 32 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Contoh kartu 01 PINJAMAN: Evaluasi pinjaman yang ada Pertanyaan 1. Apakah jumlah pinjaman yang tersedia cukup untuk unit usaha? 2. Apakah persyaratan pinjaman sesuai dengan kecenderungan musim dari unit usaha? 3. Dalam kasus pinjaman kelompok, apakah semua orang bertanggung jawab dengan cara yang sama? 4. Apakah kelompok memiliki jaminan yang diperlukan untuk pinjaman? 5. Apakah suku bunga sudah memadai berdasarkan tingkat pengembalian kami? 6. Apakah bentuk aplikasi mudah untuk diiisi? 7. Apakah periode persetujuan cukup singkat? 8. Apakah lembaga keuangan bersedia untuk memberikan pinjaman tambahan setelah pinjaman pertama dilunasi? 9. Apakah kelompok sudah yakin tentang perlunya mengajukan pinjaman? 10. Apakah lembaga keuangan dekat dengan desa kami? JUMLAH Ya/Tidak x/x Contoh kartu 02 HIBAH: Evaluasi hibah yang ada Pertanyaan 1. Apakah hibah cukup untuk unit usaha? 2. Apakah hibah dialokasikan pada waktu yang baik terkait dengan kecenderungan musiman unit usaha? 3. Apakah semua orang bertanggung jawab dengan cara yang sama terhadap lembaga pendanaan? 4. Apakah kelompok memenuhi persyaratan untuk pengajuan? 5. Apakah kelompok dapat mengisi formulir aplikasi? 6. Apakah kelompok dapat mengisi laporan akhir untuk lembaga pendanaan? 7. Apakah kelompok melakukan komunikasi dengan kelompok-kelompok lain yang telah menerima hibah serupa sebelumnya? 8. Apakah memungkinkan untuk mendapatkan perpanjangan hibah? 9. Apakah kelompok benar-benar tertarik untuk mengajukan hibah? JUMLAH Ya/Tidak x/x

40 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 33 Contoh kartu 03 SIMPANAN KELOMPOK: Evaluasi kapasitas simpanan kelompok Pertanyaan 1. Apakah anggota kelompok memiliki aset keuangan yang sama? 2. Apakah kelompok didirikan dengan aturan dan peraturan yang ketat? 3. Apakah tanggung jawab administratif dilakukan secara bergilir antar anggota? 4. Apakah anggota memiliki aset keuangan yang sama? 5. Apakah anggota membahas keanggotaan kelompok dengan masingmasing keluarga? 6. Apakah anggota mengikuti pola tabungan yang sama? 7. Apakah anggota memiliki ikatan umum? 8. Apakah anggota memiliki tujuan yang jelas untuk menabung? 9. Apakah anggota rutin melakukan diskusi dan pertemuan dalam pengambilan keputusan? 10. Apakah ada anggota yang menunjukkan kepemimpinan? 11. Apakah ada catatan dari pertemuan kelompok? 12. Apakah anggota mengetahui tanggung jawab masing-masing? JUMLAH Ya/Tidak x/x Contoh kartu 04 KAPASITAS KELOMPOK: Pikirkan tentang kapasitas kelompok Anda Pertanyaan 1. Apakah anggota kelompok berasal dari kondisi ekonomi yang sama? 2. Apakah terdapat anggota laki-laki dan perempuan? 3. Apakah anggota berasal dari keluarga yang berbeda? 4. Apakah anggota selalu bertemu pada waktu dan tempat yang ditetapkan? 5. Apakah anggota saling mengenal cukup baik? 6. Apakah anggota memiliki harapan yang sama dalam hal pengembangan unit usaha? 7. Apakah anggota biasanya menghindari menjadi bagian dari kelompok lain selain menjadi bagian dari kelompok tersebut? 8. Apakah anggota bersedia untuk berdebat dalam kelompok? 9. Apakah anggota tahu persis mengapa mereka membentuk sebuah kelompok? 10. Apakah anggota setuju jika keuntungan berada di kelompok, yaitu berbagi biaya dan risiko? JUMLAH Ya/Tidak x/x

41 34 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Contoh kartu 05 DEPOSIT: Evaluasi layanan penyimpanan yang tersedia Pertanyaan 1. Adakah jumlah setoran minimal yang diperlukan untuk kelompok kami? 2. Apakah kondisi penyetoran cocok dengan kecenderungan musiman kami? 3. Adakah anggota kelompok yang bertanggung jawab pada lembaga keuangan dengan cara yang sama? 4. Dapatkah kelompok memberikan jaminan yang diperlukan? 5. Apakah tingkat bunga yang akan diterapkan ke rekening deposito diterima oleh kelompok? 6. Dapatkah kelompok menarik uang dari rekening deposito dengan mudah? 7. Apakah anggota dapat mengisi formulir aplikasi rekening deposito? 8. Apakah biaya yang diterapkan memadai untuk pendapatan kelompok? 9. Apakah ada keterbatasan dalam hal kotak penyimpanan? 10. Apakah rekening deposito memungkinkan untuk beberapa tanda tangan? JUMLAH Ya/Tidak x/x Kesimpulan: Jelaskan bahwa, menurut hasil dari permainan, ada tiga strategi utama untuk mengelola uang dan mengatur orang: Pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha memiliki akses yang mudah untuk pinjaman atau hibah dan sebaiknya tanya pada bank atau pendonor tentang proses untuk mendapatkan pinjaman atau hibah Pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha yang menghadapi kesulitan mengakses pinjaman atau hibah harus mengevaluasi kemungkinan mendirikan Kelompok Simpan Pinjam Pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha harus merencanakan unit usaha mereka sedemikian rupa sehingga mereka tidak membutuhkan pinjaman

42 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 35 Pedoman 7: Memfasilitasi Fase 3: Ringkasan kegiatan utama Dengan tim koordinasi proyek 1. Mengatur pertemuan dengan tim koordinasi proyek untuk: meninjau hasil Fase 2 dan menilai dukungan kebutuhan masing-masing produk dalam kaitannya dengan kapasitas dukungan dari proyek menentukan strategi keluar proyek dalam kaitannya untuk mendukung kebutuhan merencanakan waktu, sumber daya manusia, logistik dan persyaratan keuangan yang diperlukan untuk melaksanakan Fase 3 sesuai dengan jumlah kepentingan kelompok, ukuran dan lokasi, produksi sumber daya yang dijadwalkan, dll Di tingkat lokal 1. Mengatur pelatihan dengan para pelaku usaha (dan wakil-wakil mereka) untuk setiap kelompok produk untuk: memperkenalkan tujuan, langkah, kegiatan, dan keluaran Fase 3 menjelaskan bahwa Anda akan menggunakan latihan simulasi untuk membantu mereka belajar perencanaan unit usaha meningkatkan kesadaran akan manfaat menyiapkan RPU 2. Menyelenggarakan pelatihan dengan pelaku usaha (atau perwakilan mereka) untuk setiap kelompok produk untuk melatih mereka dalam pengembangan strategi unit usaha dan perumusan RPU mereka. Hal ini akan memakan waktu antara dua sampai tiga hari. 3. Menindaklanjuti perkembangan berbagai RPU. Hal ini mungkin memerlukan waktu satu sampai tiga minggu (atau lebih) tergantung pada konteks proyek, jumlah kelompok, jarak yang harus ditempuh, dll. 4. Kumpulkan RPU dan tinjaulah RPU mereka dalam rangka untuk mengidentifikasi kelemahan dan menyarankan penyesuaian. Bekerja sama dengan tim proyek 1. Analisis RPU untuk mengidentifikasi dan menggabungkan kebutuhan pelatihan dan dukungan. 2. Konfirmasikan analisis Anda dengan perwakilan dari kelompok pelaku usaha.

43 36 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Pedoman 8: Apa yang dimaksud dengan Rencana Pengembangan Usaha? RPU adalah dokumen yang dihasilkan dari latihan perencanaan unit usaha. Hal ini menggambarkan unit usaha dan strateginya. RPU berguna untuk: menilai kinerja masa depan komunikasi rutin untuk usaha/unit usaha memperjelas tujuan di antara mitra usaha meyakinkan penyedia dukungan untuk membantu unit usaha meningkatkan bantuan keuangan/hibah Sebuah RPU yang baik sebaiknya: direncanakan oleh pelaku usaha realistis komprehensif - mencakup semua aspek penting dari unit usaha sangat jelas meyakinkan pembaca bahwa perancang juga promotor RPU menambah kredibilitas promotor (pelaku usaha) disesuaikan dengan kapasitas pelaku usaha

44 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 37 Pedoman 9: Apa yang Anda ketahui tentang produk Anda? Tujuan dari latihan ini adalah untuk meringkas apa yang pelaku usaha tahu tentang produk yang mereka ingin kembangkan. MENGANALISIS KAPASITAS ANDA DAN LINGKUNGAN USAHA Produksi Apakah Anda tahu semua tahapan dalam memproduksi produk Anda? Apakah Anda tahu semua peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk Anda? Seberapa tahu Anda tentang biaya produksi produk Anda? Pasokan bahan baku/pengelolaan sumber daya Apakah Anda memiliki akses terhadap sumber daya? Apakah Anda tahu darimana Anda mendapatkan bahan baku? Apakah Anda mengetahui kisaran maksimal bahan baku yang Anda peroleh pada hutan yang Anda kelola tahun ini (dan tahun selanjutnya)? Apakah Anda tahu langkah-langkah untuk meningkatkan persediaan sumber daya alam? Apakah Anda memiliki batasan hukum untuk mengakses sumber daya? Pemasaran Apakah Anda mengetahui aktor lain dalam rantai pasar produk Anda? Apakah Anda mengetahui ciri-ciri produk, kuantitas, harga dan biaya produksi pada setiap level aktor dalam rantai pasar? Apakah Anda mengetahui kalender penjualan dan produksi untuk produk Anda dan produk yang berkaitan? Apakah Anda mengetahui pesaing, kualitas produknya, dan harga jual produk mereka? Apakah Anda mengetahui pembeli produk Anda yang potensial dan kekhususannya? Apakah Anda mengetahui standar kualitas yang disyaratkan oleh berbagai tipe pembeli? INFORMASI YANG SUDAH TERSEDIA INFORMASI TAMBAHAN YANG DIPERLUKAN

45 38 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 MENGANALISIS KAPASITAS ANDA DAN LINGKUNGAN USAHA Teknologi Apakah Anda tahu jenis peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dan/atau untuk menambah nilai produk Anda? Apakah Anda tahu dimana dan kapan peralatan tersebut tersedia? Apakah Anda mengetahui harga peralatan yang diperlukan dan biaya trasnportasi untuk mendatangkan peralatan tersebut ke tempat Anda? Apakah Anda mengetahui jenis bahan untuk pengemasan, di mana tempat untuk membeli dan berapa biayanya? Apakah Anda mengetahui perbedaan biaya sarana transportasi dan keuntungan serta kerugian dari setiap sarana transportasi? Tanggung jawab/pengelolaan Apakah Anda memiliki cukup waktu untuk melakukan kegiatan ini? Apakah Anda atau anggota kelompok pelaku usaha memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengelola usaha? Apakah Anda atau anggota kelompok pelaku usaha mempunyai keahlian teknis yang diperlukan? Keuangan/kredit/pengelolaan kredit Apakah Anda memilki cukup pengalaman di bidang pengelolaan kredit? Apakah Anda mengetahui kapasitas investasi Anda? Apakah Anda mengetahui sumber potensial dari kredit yang telah tersedia untuk Anda, kerugian dan keuntungannya? Sosial dan kelembagaan Apakah ada tenaga kerja yang tersedia/bersedia untuk terlibat dalam kegiatan Anda? Apakah Anda tahu disposisi hukum untuk produksi, pengolahan, transportasi dan perdagangan produk Anda? Apakah Anda mengetahui di mana Anda dapat mengurus ijin, pajak, dll? Faktor-faktor sosial budaya manakah yang dapat mempengaruhi produksi, pengolahan, dan pemasaran produk Anda? INFORMASI YANG SUDAH TERSEDIA INFORMASI TAMBAHAN YANG DIPERLUKAN

46 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 39 Pedoman 10: Pertanyaan yang sebaiknya ditanyakan ketika merencanakan suatu unit usaha Penggunaan latihan simulasi perencanaan unit usaha dapat membiasakan peserta dengan keputusan yang harus mereka buat ketika benar-benar merumuskan RPU-nya. Berikut ini adalah panduan latihannya. 1. Rencana Pemasaran Bagaimana kompetisi produk Anda dan karakteristiknya? Bagaimana pangsa pasar yang menjadi target Anda? Bagaimana karakteristik dari pelanggan potensial Anda? Bagaimana Anda menetapkan harga dari produk Anda? Apakah keunikan dari produk Anda? 2. Rencana operasional Berapa banyak jumlah produk yang rencananya akan Anda produksi, simpan, dan jual? Bagaimana peralatan, bahan baku, kemasan, dan persyaratan penggunaan produk Anda? 3. Tanggung jawab dan rencana pengelolaan Apa yang akan menjadi struktur hukum dan nama unit usaha Anda? Bagaimana struktur organisasi Anda? Bagaimana Anda akan membayar gaji dan upah? 4. Rencana pengelolaan sumber daya Apa yang akan Anda lakukan untuk melestarikan sumber daya? Biaya apa saja yang perlu dikeluarkan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut? 5. Rencana pembangunan sosial Apa yang akan Anda lakukan untuk memberikan manfaat sosial pada masyarakat? Biaya apa saja yang akan digunakan untuk kegiatan tersebut? 6. Manajemen risiko Potensi masalah apa saja yang dapat Anda identifikasi dalam lima bidang pengembangan usaha? Apa saja solusi yang memungkinkan untuk dilakukan? 7. Perhitungan keuntungan dan proyeksi keuangan Bagaimana perkiraan Anda terkait dengan keuntungan dan kerugian (penyusutan, biaya tetap, biaya tidak tetap, perkiraan pendapatan penjualan, laba, dan kerugian? Dapatkah Anda memperkirakan titik impasnya? Dapatkah Anda menghitung periode pengembalian investasi? Dapatkah Anda membuat analisis arus kas? Dapatkan Anda menyajikan neraca keuangan?

47 40 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Pedoman 11: Latihan: Simulasi Perencanaan Unit Usaha Tujuan dari simulasi ini ada dua, yaitu: membantu pelaku usaha untuk membuat keputusan terkait dengan perencanaan pelaku usaha mereka membekali mereka dengan metode dan alat yang dibutuhkan untuk perencanaan unit usaha sehingga mereka dapat menggunakan alat ini dan menjelaskan penggunaannya kepada orang lain Bahan-bahan: Pada lembar tayangan, tuliskan petunjuk tentang pengaturan sebuah skenario untuk latihan simulasi. Jelaskan skenarionya. Skenario berisi tentang:» yang mempromosikan potensi bisnis: pelaku usaha perorangan? Sekelompok mitra? Jika demikian, berapa banyak mitra?» produk yang ingin Anda dikembangkan?» alasan untuk pilihan produk tertentu ini (gunakan PET - lihat FCFT 2, Pedoman 29).» alasan memilih produk khusus tersebut (menggunakan PAT produk - lihat FFG 2 Pedoman 29). Delapan lembar tabel disebutkan, di mana delapan komponen utamanya berasal dari sebuah RPU Memberikan catatan atau informasi Memberi contoh RPU yang sederhana hingga RPU yang lengkap Waktu: menit per komponen RPU MENGORGANISIR LATIHAN 1. Kelompok peserta sesuai dengan produk yang telah mereka pilih 2. Jelaskan tujuan dari latihan Tekankan bahwa peserta harus berpikir dengan cara yang sangat realistis. Untuk itu, mereka akan diminta untuk menetapkan skenario unit usaha yang dekat dengan realita mereka sendiri. Beberapa informasi sudah tersedia dari Fase 2, dan data hilang harus diganti dengan hipotesis yang realistis. 3. Minta setiap tim untuk menulis skenario berikut pertanyaan yang tercantum pada kertas presentasi Contoh skenario Keluarga di Lembah V memiliki beberapa peluang untuk menghasilkan pendapatan. Buah berry sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumahan dan jarang dijual meskipun lembah tersebut dikelilingi oleh pegunungan yang ditumbuhi jenis berry liar yang berbeda. Banyak penduduk desa memiliki pengalaman dalam mengumpulkan buah dan diolah menjadi selai atau jus. Lembah V dapat ditempuh selama dua jam perjalanan dari ibukota dan dari danau yang populer dengan turis selama musim panas. Lembah V dapat ditempuh juga selama empat jam dari ibukota negara tetangga. Sekelompok yang terdiri dari 12 wanita di sebuah desa di Lembah V telah memutuskan untuk bergabung dengan upaya untuk menghasilkan dan mengkomersialkan selai dan jus berry.

48 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL Jelaskan bahwa perencanaan unit usaha merupakan pengambilan serangkaian keputusan Gambarkan delapan rangkaian keputusan yang diperlukan dengan menggunakan Pedoman 10. Jelaskan bahwa latihan pengambilan keputusan merupakan proses dan analisis yang dibutuhkan, kadang-kadang akan menyebabkan peserta merubah strateginya. Misalnya, sebelum menyelesaikan bagian terakhir dari strategi pemasaran berupa promosi, peserta akan menyelesaikan strategi produk mereka untuk memperkirakan kebutuhan iklan mereka. Untuk alasan ini, urutan latihan mungkin sedikit berbeda dari urutan kotak RPU. 5. Mulai latihan dengan meminta peserta untuk memutuskan nama untuk unit usaha mereka 6. Pelaku usaha menetapkan rencana pemasaran mereka Analisis pesaing Dalam rangka memutuskan jenis pelanggan yang akan ditarget, pelaku usaha perlu mendapatkan gambaran dari pesaing mereka, terutama berkaitan dengan harga jual, kualitas produk dan lokasi pasar mereka. Dengan informasi ini, pelaku usaha dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana posisi unit usaha mereka dalam kaitannya dengan persaingan. TABEL 1: ANALISIS PESAING Produk Pesaing Harga jual Pesaing Kualitas produk pesaing Selai berry 55 lc/500 gr Berry liar, tidak baik untuk disaring Jus berry 55 lc/½ liter Berry liar, tidak baik untuk disaring Target pelanggan Pasar eceran Pasar eceran Target pasar (fisik) Pasar dari Kecamatan 1 Pasar dari kecamatan 1 dan 2 Catatan: seluruh angka harga harus dinyatakan dalam lc (local currency/mata uang lokal). Pelanggan (lihat Pedoman 3 tentang pemasaran) Berdasarkan survei pasar yang dilakukan di Fase 2, peserta mengidentifikasi pangsa pasar yang potensial bagi unit usaha mereka. Informasi tersebut mengandung: tipe pelanggan yang potensial untuk produknya kebutuhan dan keinginan pelanggan terhadap produk klasifikasi tentang kebutuhan pelanggan (gunakan nilai untuk indikasi kebutuhan relatif yang penting) TABEL 2 : ANALISIS SEGMEN PASAR Kebutuhan Pelanggan Pengepul di lokasi desa Pasar grosir di kota Pasar eceran di kota Selai berry Selai dalam wadah plastik 20 kg Selai dalam wadah plastik 20 kg Selai dalam toples kaca 400gr Jus berry Jus dalam wadah plastik 30 liter Jus yang tersaring dalam wadah drum plastik 20 liter Jus yang tersaring dalam wadah botol kaca ½ liter Harga (lihat Pedoman 3 tentang pemasaran) Berdasarkan survei pasar yang dilakukan di Fase 2, peserta harus memperkirakan harga di mana pelanggan akan bersedia membayar untuk produk mereka. Menetapkan harga yang tinggi berarti lebih sedikit pelanggan yang akan membeli produk.

49 42 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Namun demikian, harga harus cukup tinggi untuk menutupi biaya produksi dan pemasaran dan untuk menghasilkan keuntungan yang diharapkan. TABEL 3 : RATA-RATA HARGA UNTUK PRODUK YANG SAMA Produk Pengepul desa Pasar grosir di kota Pasar eceran di desa dan kota Selai berry 16 lc / kg. 20 lc / kg. 35 lc / 500 gr. Jus berry 14 lc / liter 18 lc / liter 30 lc / ½ liter Tempat (lihat Pedoman 3 tentang pemasaran) Berdasarkan survei pasar yang dilakukan di Fase 2, pelaku usaha harus memilih pangsa pasar dan lokasi di mana mereka ingin memusatkan kegiatan mereka. Untuk ini, mereka perlu menilai ukuran masing-masing pangsa pasar dan menentukan volume barang (jumlah unit) bahwa setiap jenis pelanggan (pangsa pasar) dapat membeli selama beberapa musim ke depan (didefinisikan oleh bulan, kuartal atau tahun tergantung pada jenis produk). TABEL 4 : UKURAN SEGMEN PASAR (UKURAN PERMINTAAN POTENSIAL) Segmen Pasar Segmen 1: (pengepul di tingkat desa) Segmen 2: (pasar grosir di tingkat kota) Segmen 3: (pasar eceran di tingkat desa dan kota) Permintaan potensial 2500 kg. untuk selai berry 3000 liter untuk jus berry 2500 kg. untuk selai berry 5000 liter untuk jus berry 5000 kg untuk selai berry di setiap pasar 3000 liter untuk jus berry di setiap pasar Peserta harus menentukan pangsa pasar mereka untuk memperkirakan permintaan keseluruhan produk mereka. Kemudian, mereka akan dapat memutuskan tempat distribusi, pasar yang sesuai dan biaya, seperti sewa toko, biaya pasar lokal, transportasi, dll. TABEL 5 : PASAR Kondisi geografis pasar untuk segmen pasar terpilih Pelanggan yang tinggal di desa: 15% Wisatawan yang mengunjungi area danau : 30% Negara tetangga : 30% Pasar di tingkat kabupaten 1 dan 2: 25% Jarak dari lokasi produksi Maksimal sekitar 20km Sekitar 80 hingga 100 km 80 km 50 hingga 60 km Promosi (lihat Pedoman 3 tentang pemasaran) Terdapat banyak pilihan untuk promosi, tergantung pada produk dan sarana yang tersedia bagi para pelaku usaha. Jelaskan kepada peserta untuk mengembangkan strategi promosi mereka, mereka harus menilai beberapa hal berikut ini: fitur dari produk yang membantu orang untuk mengenalinya sebagai ciri khas dan mendorong mereka untuk membeli jenis dan biaya untuk promosi dapat digunakan untuk menarik sejumlah pelanggan perbedaan pangsa pasar yang ditargetkan dan perbedaan selera pelanggan terhadap promosi dan kemasan

50 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 43 Sertifikasi juga dapat menjadi sarana promosi karena dapat membuka pasar baru. Jika pelaku usaha akan mengsertifikasi produk mereka, mereka harus mengetahui dengan jelas tentang biaya dan manfaat dari pilihan ini dan kebutuhan untuk mempertahankan misi unit usaha mereka bersamaan dengan pemenuhan persyaratan sertifikasi. Contoh promosi Dalam contoh kita, para wanita akan berpikir tentang label untuk produk mereka setelah musim pertama. Mereka akan menghasilkan selai berry yang berkualitas baik, murni, dan tanpa bahan kimia. Contoh promosi Dalam contoh kita, pelaku usaha perempuan akan menggunakan strategi mulut ke mulut untuk mempromosikan produk mereka. Mereka akan menghubungi keluarga mereka di negara tetangga dan mengenalkan unit usaha mereka melalui koperasi yang ada di sekitarnya. Mereka juga akan menghubungi hotel dan restoran di daerah perkemahan wisatawan. Mereka akan melakukan ini selama perjalanan mereka dan dengan demikian tidak akan menghasilkan biaya tambahan. Minta peserta untuk memutuskan sarana promosi yang akan mereka pakai dan biaya yang terkait. 7. Peserta menetapkan rencana operasional mereka Setelah mereka memutuskan pangsa pasar dan lokasi pasar secara geografis, pelaku usaha harus menyesuaikan karakteristik produk mereka sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Mereka juga perlu memperjelas proses produksi, untuk mengidentifikasi manusia, waktu, dan sumber daya peralatan serta bahan baku dan manfaat yang diperlukan. Fitur dan kualitas produk Peserta harus menjelaskan fitur dan standar kualitas yang ditetapkan untuk produk mereka, terutama hal ini menunjukkan keunggulan produk mereka dibandingkan dengan para pesaing. Peserta juga harus menunjukkan fitur yang mereka pikir akan memenuhi kebutuhan target pelanggan mereka. Contoh fitur produk 400 gr botol selai dan jus disegel dengan tutup logam terbuat dari dua jenis buah liar yang dikumpulkan dari 3 daerah perbukitan, dari hutan sekitarnya dan dari tepi sungai. Metode panen yang tepat akan memastikan perlindungan terhadap sumber daya alam. Produk ini akan dibuat dari sumber daya alam "organik" yang berkualitas tinggi dan bebas dari bahan kimia. Para pelaku usaha perlu membuat jadwal produksi sesuai dengan pasokan bahan baku. Kalender produksi ini harus menunjukkan bahan baku yang tersedia. Semua produk harus ditampilkan pada kalender yang sama.

51 44 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 TABEL 6 : KALENDER PRODUKSI Produk Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Berry untuk selai Berry untuk jus Perkiraan produksi Peserta perlu menentukan jumlah produk yang mereka buat per hari dan per periode produksi, (didefinisikan oleh bulan, musim, tahun kuartal tergantung pada produk). Untuk itu, mereka perlu untuk: memperkirakan permintaan global terhadap produk untuk pangsa pasar yang telah dipilih (lihat Tabel 4) menentukan jumlah unit yang dapat diproduksi dalam jangka waktu produksi tertentu sesuai dengan pekerjaan, waktu, dan kapasitas investasi membagi perkiraan produksi untuk periode produksi yang bersangkutan dengan jumlah yang tepat dari hari kerja per bulan - disarankan untuk menambahkan 5-10% jumlah unit untuk memperhitungkan kesalahan produksi atau kerugian tak terduga membandingkan target produksi yang diperkirakan dengan permintaan global (pastikan angka ini realistis)» memproduksi terlalu banyak berarti membuang-buang barang;» memproduksi terlalu sedikit berarti membuang-buang peluang. TABEL 7: TARGET PRODUKSI DAN PEMBAGIAN SEGMEN PASAR Produk a) Total estimasi permintaan per musim b) Estimasi kapasitas produksi harian dalam jumlah unit per hari termasuk keamanan persediaan (5 to 10%) c) Total target produksi (b) x 60 hari Selai Berry 5000 kg 30 unit/hari 30 x 60 = 1800 x 400 gr = 720 kg Jus Berry 3000 liter 30 unit/hari 30 x 60 = 1800 x 400 gr = 720 g e) Pangsa pasar yang diambil (%) (c/a) x /5000 x 100 = 14% 720/3000 x 100 = 24% Catatan: 0,5 liter jus = 400 gr Memperkirakan kebutuhan peralatan Untuk memperkirakan kebutuhan peralatan pelaku usaha harus: menjelaskan semua tahapan pada proses produksi untuk setiap produk mengidentifikasi peralatan yang diperlukan pada setiap tahapan mengidentifikasi kapasitas produksi dari setiap unit peralatan memperhitungkan jumlah unit peralatan yang dibutuhkan (dengan cara membagi total target produksi dengan kapasitas peralatan) mengkalkulasi biaya total peralatan (dengan cara jumlah unit peralatan yang diperlukan dikalikan harga unit) Setelah unit usahanya beroperasi, permintaan mungkin akan meningkat dari perkiraan semula dan produksi harus dapat meningkat juga. Ingatlah hal ini ketika merencanakan kebutuhan peralatan. Jika kapasitas awal terlalu terbatas, maka akan sulit untuk meningkatan produksi.

52 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 45 Proses produksi Sama untuk kedua produk Panen, pembersihan dan penyortiran berry Alat penggilingan (manual atau listrik) Alat pengaduk gula Tipe peralatan yang diperlukan TABEL 8: KEBUTUHAN PERALATAN Kapasitas peralatan Jumlah peralatan yang diperlukan Biaya satu unit peralatan Total biaya peralatan Kereta kuda lc lc Ember lc lc Wajan lc lc Alat penggilingan (listrik) Alat penggilingan (manual) Wadah alumunium lc lc lc 800 lc lc 600 lc Peralatan masak Kompor listrik lc lc Alat pencucian dan pelabelan botol Kompor gas lc lc Mesin penyegelan tutup botol lc lc Alat timbangan lc 500 lc Catatan: Jumlah peralatan pada Tabel 8 akan memungkinkan target produksi di tahun pertama menjadi dua kali lipat jika perlu. Total biaya bahan baku dan peralatan TABEL 9: TOTAL BAHAN BAKU YANG DIPERLUKAN Total bahan baku Jenis barang Harga per unit Jumlah Biaya Sumber/pemasok Selai berry 8 lc / kg 1000 kg 8000 lc Liar Jus berry 8 lc / kg 900 kg 7200 lc Liar Total 1900 kg lc Memperkirakan biaya bahan kemasan Peserta harus memperkirakan biaya bahan kemasan dan persyaratan tambahan untuk total produksi sebanyak botol (720 kg) selai berry dan botol (720 kg) jus berry:

53 46 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 TABEL 10: BAHAN KEMASAN DAN KEBUTUHAN TAMBAHAN Total kebutuhan tahunan Jenis barang Harga per unit Jumlah Biaya Pemasok Toples kaca 400gr 6 lc lc Di kecamatan 1 Label 3 lc lc Di kecamatan 1 Tutup segel 2 lc lc Di kecamatan 1 Gula 30 lc lc Di kecamatan 2 Total lc Memperkirakan biaya kebutuhan Peserta harus memperkirakan biaya kebutuhan untuk memproduksi 1800 botol (720 kg) selai berry dan 1800 botol (720 kg) jus berry. TABEL 11: BIAYA DAN KEPERLUAN PEMELIHARAAN Jenis barang Harga per unit Jumlah Total biaya pemeliharaan Listrik (kwh) 0,50 lc lc Tabung gas 300 lc lc Air (lump sum) Lainnya (lump sum) Total 500 lc lc lc 8. Peserta menentukan rencana manajemen mereka Struktur hukum Peserta perlu memutuskan bentuk hukum unit usaha dan merancang bagan organisasi untuk manajemen unit usaha. Contoh Dalam contoh kita, unit usaha dapat dibentuk sebagai "unit usaha mikro produksi selai tidak terdaftar". Nama dari unit usaha bisa "Selai dan Jus Lembah V Happy". TABEL 12: PROFIL JAJARAN MANAJEMEN PERUSAHAAN Jajaran anggota perusahaan Latar belakang Tingkat pendidikan Jurusan Presiden Pertanian Sekolah menengah Pertanian Sekretaris Guru Sekolah Sekolah menengah Tidak ada Bendahara Guru Sekolah Sekolah menengah Pelatihan akuntansi Sumber/ Pemasok

54 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 47 Memperkirakan kebutuhan staf dan biaya Peserta perlu membuat daftar jenis pekerjaan dan jumlah anggota staf untuk memperkirakan waktu kerja mereka, gaji (per jam, per hari, per bulan) dan biaya terkait lainnya dari tenaga kerja mereka. Pertimbangkan membahas beberapa perbedaan antara tenaga kerja langsung dan tidak langsung (lihat tabel di bawah ini untuk ilustrasi beberapa perbedaan). TABEL 13: GAJI DAN UPAH Kategori personil Tenaga kerja langsung Jumlah orang Pekerja pembuat selai dan jus 3 Penjaga gudang Subtotal Tenaga kerja tidak langsung Akuntan Subtotal Total 1 selama 3 bulan 1 selama 2 bulan Gaji per hari atau per bulan 40 lc/hari 20 hari x 3 bulan Biaya terkait lainnya Total biaya per tahun lc 500 lc lc lc 800 lc lc lc lc 9. Peserta menentukan rencana pengelolaan sumber daya mereka Sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman 2, pelaku usaha mengembangkan strategi untuk memastikan bahwa persediaan bahan baku tetap stabil. Hal ini merupakan tugas yang penting karena RPU tidak akan layak mendapatkan dukungan jika tidak memiliki strategi yang jelas tentang pelestarian sumber daya alam beserta biaya yang terkait. Unsur-unsur rencana pengelolaan sumber daya tergantung pada jenis sumber daya alam yang terlibat, konteks lokal dan kapasitas pelaku usaha. Hal ini juga dapat melibatkan aturan musim panen, ukuran minimum dan kelas sumber daya dipanen, dan pembatasan mengenai zona untuk regenerasi, penggunaan teknik panen yang tepat, penanaman pengayaan, dll. Pelaku usaha dapat mendapatkan dukungan teknis dan keuangan untuk mengatasi aspek-aspek perencanaan ini. Peserta harus: mendata daftar jenis sumber daya yang digunakan dalam produksi menjelaskan darimana sumber daya berasal mengindikasikan langkah-langkah manajemen yang diperlukan untuk melestarikan persediaan sumber daya membuat daftar biaya yang terkait dengan pelaksanaan langkah-langkah ini TABEL 14: TINDAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DAN BIAYANYA Sumber daya yang diperlukan Asal Selai berry Bukit area 1 Bukit area 2 Jus berry Total Pertanian kehutanan dan sisi sungai Langkah-langkah pengelolaan Pelatihan yang tepat untuk teknik pemanenan Tanaman tambahan Biaya 2 hari pelatihan untuk pemanen = 2000lc 20 lc per tanaman x 200 = 4000 lc lc

55 48 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Biaya manajemen sumber daya bukan bagian dari perhitungan keuntungan dan kerugian. Unit usaha dikenakan biaya ini hanya jika mereka membuat keuntungan. Peta pengelolaan sumber daya yang ditunjukkan sebuah tempat yang dikumpulkan harus dimasukkan sebagai lampiran RPU. Suatu peta akan memperkuat strategi pengelolaan sumber daya dan memfasilitasi pemantauan pola eksploitasi. 10. Peserta menentukan rencana pengembangan sosial mereka Sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman 2, rencana sosial akan membantu untuk meminimalkan potensi dampak sosial yang negatif dari kegiatan usaha, idealnya, memperbaiki kehidupan masyarakat. Pelaku usaha harus menilai bagaimana unit usaha mereka dapat mengatasi kebutuhan sosial yang tidak bisa dipecahkan sendiri oleh anggota masyarakat. Sebagai contoh, seorang pelaku usaha dapat menggunakan beberapa keuntungan mereka untuk memperbaiki jembatan, memberikan kesehatan gratis untuk orang tua dan anak-anak, atau memberikan dukungan kepada sekolah-sekolah lokal. Peserta harus: menjelaskan aktivitas sosial yang akan mereka adakan merinci langkah-langkah yang diperlukan untuk membuatnya terlaksana memperkirakan biaya yang termasuk dalam pelaksanaan langkah-langkah ini TABEL 15 : TINDAKAN PEMBANGUNAN SOSIAL DAN BIAYANYA Kegiatan sosial Langkah-langkah Biaya Peningkatan fasilitas kesehatan umum Total Mendonasikan beberapa persen hasil produksi ke sekolah lc lc Biaya sosial bukan bagian dari perhitungan keuntungan dan kerugian, unit usaha akan dikenakan biaya ini hanya jika mereka membuat keuntungan. 11. Peserta menentukan rencana manajemen risiko Kejadian tak terduga dapat mempengaruhi suatu unit usaha dan mencegah dari tercapainya produksi dan target penjualan. Oleh karena itu, mengantisipasi risiko dan mengembangkan strategi untuk mencegah atau meminimalkan dampaknya adalah ide yang baik. Peserta harus: membuat daftar risiko yang berpotensi di lima area pengembangan usaha, tidak peduli mereka menyukainya atau tidak memberi solusi untuk mengurangi dampak negatif dari suatu risiko

56 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 49 TABEL 16: PERKIRAAN RISIKO DAN SOLUSI POTENSIAL Area pasar Bidang pasokan bahan baku Bidang sosial Bidang Kelembagaan/ hukum Bidang teknologi Resiko Kompetisi dengan konsumen dari kota yang membuat selai mereka sendiri di rumah Bencana alam Kekurangan kredit yang formal Kesulitan mendapatkan izin transportasi Kesulitan dalam proses transportasi Kekurangan teknologi Kekurangan Listrik Solusi Membuat kontak di lokasi terdekat untuk mengidentifikasi konsumen lain selain di kota Memperluas wilayah pemanenan, membuat penanaman sendiri Membuat tabungan untuk kelompok Rencanakan sejak jauh-jauh hari dalam pembuatan izin Menghubungi pihak berwenang untuk meminta bantuan Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan oleh koperasi Menggunakan peralatan manual Risiko umum meliputi produk yang rusak selama penyimpanan atau transportasi dan pembeli melanggar kontrak mereka dan menolak untuk membeli produk. Lihat daftar risiko umum tambahan di bawah: Pasar/ekonomi Ekonomi nasional mengalami resesi Harga turun Pembeli membatalkan pesanan Sampel terkontaminasi selama pengiriman Alat transportasi yang mengangkut produk mengalami kecelakaan Dana untuk pembayaran dicuri Pengelolaan sumber daya alam/ lingkungan Kolektor tidak menaati aturan panen Penebangan liar terus terjadi Cuaca tidak dapat diprediksi Sosial/budaya Konflik terjadi antar pengguna hutan Masyarakat kelas menengah ke bawah tidak dapat membeli produk Hukum/institusi Perubahan dalam undang-undang membatasi akses ke tanah atau sumber daya alam Teknologi/Penelitian/Pengembangan Peralatan produksi mengalami kerusakan 12. Peserta menghitung keuntungan dan proyeksi keuangan Peserta perlu untuk menghitung anggaran dan memverifikasi apakah semua strategi yang telah mereka adopsi sampai sekarang efektif. Perkiraan biaya dan manfaat dibuat pada Fase 2 dan sekarang saatnya untuk membangun rencana biaya secara rinci. Perencanaan keuangan Unit usaha yang berurusan dengan volume barang kecil dan proses produksi sederhana tidak memerlukan alat keuangan yang canggih. Dengan pedoman alat keuangan sederhana, para pelaku usaha skala kecil dapat menguasainya dengan dukungan dari fasilitator. Dengan alat ini, para pelaku

57 50 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 usaha dapat menilai keuntungan unit usaha mereka, memvalidasi keuntungan dan mengelola arus kas mereka. Tinjau Pedoman 8 bersama dengan peserta dan jelaskan bahwa mereka sekarang akan mengisi rencana keuangan mereka. Sebagai hasil dari perhitungan mereka, mereka mungkin sampai pada kesimpulan bahwa strategi unit usaha mereka tidak layak dan perlu disesuaikan. Perkiraan keuntungan dan kerugian Perkiraan keuntungan dan kerugian berarti menambahkan sumber-sumber pendapatan yang berbeda dan menganalisis bagaimana mereka menghabiskannya. Perhitungan ini harus diproyeksikan untuk musim pertama dan kedua/tahun. Perhitungan ini berguna sebagai alat anggaran yang memungkinkan pelaku usaha untuk meninjau catatan dari unit usaha pada akhir periode dan membandingkan proyeksi mereka dengan pendapatan dan pengeluaran angka yang sebenarnya. Angka keuntungan diperoleh dengan menghitung selisih antara total biaya dan total pendapatan lebih dari jangka waktu tertentu. Jumlah beban termasuk biaya tetap, biaya penyusutan dan biaya variabel untuk produksi target. Total pendapatan termasuk pendapatan dari penjualan. Untuk memperkirakan keuntungan dan kerugian, pertama Anda perlu untuk menghitung: biaya penyusutan biaya tetap biaya tidak tetap perkiraan penjualan Biaya penyusutan Penyusutan adalah cara menyisihkan uang untuk penggantian peralatan akhir. Penyusutan dihitung dengan cara mengambil biaya awal peralatan dibagi dengan masa pakai peralatan. Jumlah yang setara disimpan setiap tahun. Peserta sekarang akan menghitung biaya penyusutan peralatan mereka. No TABEL 17: CONTOH PERHITUNGAN BIAYA PENYUSUTAN Peralatan & mesin Total biaya Jangka waktu (tahunan) Biaya depresiasi per tahun 1 Kereta kuda lc lc 2 Ember lc lc 3 Panci lc lc 4 Penggilingan daging listrik lc lc 5 Penggilingan daging manual 800 lc lc 6 Tempat aluminium 600 lc lc 7 Kompor elektrik lc lc 8 Oven gas lc lc 9 Mesin pembungkus tutup lc lc 10 Timbangan 500 lc 5 50 lc Total lc lc Biaya tetap Mulai dengan meminta peserta apakah mereka tahu perbedaan antara biaya tetap dan tidak tetap. (Lihat definisi di Glosarium). Minta peserta untuk menghitung biaya tetap mereka.

58 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 51 Laba dan rugi mencerminkan pendapatan yang diproyeksikan dari unit usaha dan sebagai konsekuensinya, pengeluaran awal untuk aset modal tidak dimasukkan sebagai biaya operasi. Pengeluaran tersebut dianggap sebagai investasi dan akan muncul pada neraca. TABEL 18: BIAYA TETAP (UNTUK PERIODE ) No Jenis Barang Harga per unit Jumlah (unit) Total 1 Biaya depresiasi (lihat total di Tabel 17) lc lc 2 Asuransi lc lc 3 Sewa toko 600 lc lc 4 Alat tulis 200 lc lc 5 Telepon dan internet 200 lc lc 6 Akuntan Tenaga kerja tidak langsung 800 lc 2 bulan lc 7 Perbaikan dan pemeliharaan lc lc 8 Pajak eksploitasi sumber daya alam 800 lc lc Total lc Biaya unit usaha Mintalah peserta untuk menghitung biaya variabel unit usaha mereka. TABEL 19: BIAYA VARIABEL No Jenis Barang Harga per unit Jumlah (unit) Total 1 Pembelian bahan mentah (lihat Tabel 9) 8 lc per kg kg lc 2 Botol Selai 400 g (lihat Tabel 10) 6 lc lc 3 Label (lihat Tabel 10) 3 lc lc 4 Tutup (lihat Tabel 10) 2 lc lc 5 Gula 30 lc lc 6 Peralatan (lihat Tabel 11) lc 7 Tenaga kerja langsung (lihat Tabel 13) lc Total lc Pendapatan penjualan Peserta sekarang akan menghitung pendapatan penjualan. Dalam rangka untuk melakukan itu mereka harus: membuat daftar produk-produk mereka menetapkan harga untuk setiap produknya dengan mempertimbangkan harga pesaing dan kualitas untuk produk mengindikasi kuantitas produk yang akan mereka jual tiap tahun, meliputi:» meninjau target produksi setiap produk (Tabel 7);» memperkirakan jumlah unit yang harus disimpan dalam gudang pada akhir tahun. Perhatikan persediaan yang harus disimpan seminimal mungkin untuk menghindari pengikatan uang dalam barang yang tidak terjual;

59 52 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3» memperkirakan jumlah unit yang harus dijual dengan cara mengurangi persediaan dari total produksi. Ini adalah target penjualan untuk tahun ini.» mengalikan jumlah unit yang akan dijual dengan harga satuan. Hal tersebut untuk memperkirakan pendapatan penjualan tahunan. Jenis Barang TABEL 20: TARGET PRODUKSI TAHUNAN DAN ESTIMASI PENERIMAAN PENJUALAN SELAMA 2 TAHUN TAHUN PERTAMA a) Target produksi tahunan (berdasarkan jumlah botol) b) Persediaan c) Penjualan tahunan a) b) d) Harga per Unit Estimasi penerimaan penjualan tahunan Selai Berry lc lc Jus Berry lc lc Total lc Catatan: Pada tahun kedua, unit usaha berjalan pada kapasitas penuh. Jenis Barang TABEL 20: TARGET PENJUALAN TAHUNAN DAN PERKIRAAN PENERIMAAN PENJUALAN SELAMA 2 TAHUN TAHUN KEDUA a) Target produksi tahunan (berdasarkan jumlah botol) b) Persediaan c) Penjualan tahunan a) b) d) Harga per Unit Estimasi penerimaan penjualan tahunan Selai Berry lc lc Jus Berry lc lc Total lc Catatan: Target penjualan adalah botol selai dan botol jus. 100 botol jar dan 100 botol dianggap potensial pemborosan atau / dan sampel distribusi untuk strategi promosi. Laba dan rugi Peserta sekarang akan menghitung laporan laba rugi mereka. Laba kotor diperoleh dengan menambahkan biaya tetap dan biaya tidak tetap dan dikurangi jumlah dari total penjualan. Laba kotor dapat digunakan untuk mengganti utang dan membayar pajak penghasilan atau mungkin dipertahankan sebagai laba. Laba bersih adalah jumlah tersisa setelah laba kotor dikurangi pajak.

60 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 53 TABEL 21: PROYEKSI LABA DAN RUGI SELAMA 2 TAHUN Tahun pertama Unit Nilai harga Tahun kedua Unit Nilai harga a) Penjualan (total Box 5) lc lc b) Kurangi (biaya tidak tetap + biaya tetap) (total Box 14 + total Box 13) lc lc c) = Keuntungan operasional lc lc d) Kurangi biaya bunga (Tabel 21) lc lc e) = Keuntungan bersih sebelum pajak lc lc f) Dikurangi dengan perkiraan pajak pendapatan 0 0 g) = Keuntungan bersih setelah pajak lc lc 13. Peserta menghitung titik impas untuk usaha mereka Titik impas berfungsi untuk menentukan jumlah minimum unit yang harus diproduksi dalam rangka untuk menutupi semua biaya produksi. Pada titik impas, laba sama dengan nol. Dengan mengetahui hal itu akan membantu menentukan apakah harga jual cukup tinggi untuk menghasilkan keuntungan yang cukup. Untuk pendapatan di atas titik impas, menghitung keuntungan dengan cara mengurangi biaya variabel produksi (bukan biaya tetap) dari harga penjualan. Pendapatan di bawah ini titik impas merupakan kerugian. TABEL 22: TITIK IMPAS Total biaya tetap lc Dibagi dengan harga jual per unit biaya unit tidak tetap = lc Titik impas dalam bentuk jumlah barang /16.55 = jars Jumlah barang Harga penjualan per unit 45 lc Titik impas dalam bentuk pendapatan * 45 = lc Setelah titik impas diketahui, anggota kelompok harus menganalisis hasil dan menilai apakah harga yang ditetapkan untuk produk cukup untuk margin keuntungan. Jika keuntungan tidak cukup tinggi, maka harga yang lebih tinggi dapat ditetapkan dan titik impas baru dihitung kembali. Di sisi lain, jika harga saat ini memastikan sesuai margin, kelompok dapat bekerja di luar, strategi dan memvalidasi dengan menghitung alternatif titik impas. 14. Peserta melakukan analisis arus kas untuk unit usaha mereka Analisis arus kas menunjukkan ketika uang bergerak masuk dan keluar dari suatu unit usaha secara bulanan. Analisis arus kas sangat penting untuk setiap unit usaha, terlepas dari ukurannya karena memberikan gambaran yang benar tentang bagaimana unit usaha beroperasi secara finansial. Analisis ini memberikan perkiraan yang akurat dari jumlah cadangan kas yang dibutuhkan untuk memulai suatu unit usaha. Tanpa analisis ini, suatu unit usaha mungkin dapat membuat keuntungan, namun

61 54 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 tidak akan untung karena telah gagal untuk memperhitungkan uang tunai yang diperlukan untuk biaya sehari-hari. Analisis arus kas dapat menarik perhatian pada periode ketika arus kas berlebihan dan ketika terjadi periode tidak cukup uang. Proyeksi arus kas juga akan memungkinkan pelaku usaha untuk melihat kembali tahun lalu dan menentukan apakah perkiraan awal mereka akurat. Akhirnya, analisis arus kas dapat membantu untuk menilai secara bulanan apakah unit usaha menghabiskan terlalu banyak pada pusat biaya tertentu untuk merugikan barang-barang lainnya. Menyiapkan proyeksi arus kas Peserta akan menyiapkan proyeksi arus kas dengan: mengacu pada perhitungan yang dibuat untuk proyeksi laba rugi meninjau ketika pembayaran bulanan harus dilakukan sepanjang tahun. Untuk ini mereka akan:» memperkirakan kas yang tersedia di bulan pertama (yaitu kas unit usaha terbuka dengan). Jumlah total modal diperkirakan dalam biaya start-up dapat digunakan untuk memasok angka ini. Setelah penjualan mulai, pendapatan akan ditambahkan ke kas;» menambah beban;» mengurangi jumlah beban dari total kas untuk memperkirakan kas yang tersedia pada akhir bulan;» melaporkan jumlah yang dihasilkan sebagai kas yang tersedia untuk bulan berikutnya;» mempertahankan total setiap baris dalam kolom pertama untuk memastikan bahwa proyeksi arus kas mengikuti keuntungan dan kerugian proyeksi. Proyeksi arus kas akan membantu pelaku usaha berpikir tentang rincian unit usaha mereka dan memahami pentingnya modal kerja bagi kelangsungan hidup unit usaha. Hal ini juga menunjukkan kapan dan bagaimana keuntungan didistribusikan untuk kelompok unit usaha. TABEL 23A: PROYEKSI ARUS KAS UNTUK ENAM BULAN PERTAMA Bulan Jenis Uang tunai di tangan Modal awal (termasuk pinjaman) Total Penjualan lc a) Total uang lc Pengeluaran Peralatan Biaya tetap lc Biaya tidak tetap lc Bunga (%) lc Pembayaran pokok b) Total pengeluaran lc lc

62 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 55 TABEL 23A: PROYEKSI ARUS KAS UNTUK ENAM BULAN PERTAMA Bulan Jenis Uang tunai dikurangi total pengeluaran (a-b) Dana simpanan pengelolaan sumber daya Dana simpanan untuk pengembangan sosial Dana tabungan kelompok Pembagian keuntungan c) Uang tunai di tangan pada akhir bulan Total lc lc lc lc lc lc lc Catatan: Berdasarkan proyeksi ini, setiap anggota kelompok unit usaha akan menerima 2000 lc pada akhir musim pertama. Apa saja kas yang tersedia pada akhir bulan keenam akan diinvestasikan untuk memulai produksi pada musim berikutnya. TABEL 23A: PROYEKSI ARUS KAS UNTUK ENAM BULAN KEDUA Bulan Jenis Uang tunai di tangan (c) Modal awal (termasuk pinjaman) Penjualan a) Total uang Pengeluaran Peralatan Biaya tetap Biaya tidak tetap Bunga (%) Pembayaran pokok b) Total pengeluaran Uang tunai dikurangi total pengeluaran (a-b)

63 56 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 TABEL 23A: PROYEKSI ARUS KAS UNTUK ENAM BULAN KEDUA Bulan Jenis Dana simpanan pengelolaan sumber daya Dana simpanan untuk pengembangan sosial Dana tabungan kelompok Pembagian keuntungan c) Uang tunai di tangan pada akhir bulan lc 471 lc lc lc lc lc Catatan: Berdasarkan proyeksi ini, setiap anggota kelompok unit usaha akan menerima 5000 lc di akhir musim. Uang tunai tersedia pada akhir bulan keenam akan diinvestasikan untuk memulai produksi pada musim berikutnya. 15. Peserta menyiapkan rencana keuangan mereka Biaya memulai usaha dan kebutuhan modal Peserta akan memperkirakan: jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha mereka, atas dasar proyeksi penjualan jumlah dana yang harus disisihkan untuk menutup biaya operasional awal. Perlu dicatat bahwa dana tersebut harus cukup untuk digunakan dalam jangka waktu tiga sampai empat bulan. Bagi para pelaku usaha mikro, bagaimanapun, waktu yang lebih lama mungkin diperlukan dan ini dapat ditentukan dengan menggunakan perhitungan arus kas pada Tabel 23 jumlah modal sudah tersedia dan jumlah yang tersisa dapat ditemukan Menghitung biaya memulai usaha Peserta perlu melihat kembali proyeksi penjualan mereka tahun pertama (pada Tabel 20) untuk menghitung biaya memulai usaha mereka. TABEL 24: CONTOH BIAYA AWAL UNTUK TIGA BULAN PERTAMA Total biaya awal untuk tiga bulan Total Aset tetap Bangunan Peralatan Kereta kuda Ember 150 Pancai 500 Penggilingan daging listrik Penggilingan daging manual 200 Tempat aluminium 300

64 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 57 TABEL 24: CONTOH BIAYA AWAL UNTUK TIGA BULAN PERTAMA Total biaya awal untuk tiga bulan Total Kompor elektrik Oven gas Mesin pembungkus tutup 200 Timbangan 500 a) Sub-total aset tetap lc b) Biaya tetap lc c) Biaya tidak tetap lc Total biaya awal untuk 3 bulan a) + b) + c) lc Dikurangi penjualan lc Dikurangi modal milik sendiri lc Kekurangan untuk dibiayai lc Catatan: Penjualan selama bulan ketiga dibayar pada akhir bulan dan oleh karena itu tidak termasuk dalam perhitungan. Rencana keuangan Peserta perlu merujuk kembali ke daftar sumber pendanaan mereka yang telah diidentifikasi pada Fase 1, Langkah 1 untuk memutuskan apakah mereka memiliki modal yang memadai untuk memulai usaha mereka atau apakah mereka perlu membawa mitra. TABEL 25: SUMBER DAYA MODAL Perencanaan keuangan : sumber daya modal Modal sendiri Modal milik masyarakat/kelompok Pinjaman bank Tabungan dan pinjaman kredit kelompok Hibah Total lc lc lc

65 58 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 TABEL 26: PERHITUNGAN BUNGA Biaya bunga bulanan (%): Bunga tahunan 10%, dibagi 12 bulan 0.83% Total biaya bunga Biaya bunga bulanan (%) dibagi Waktu peminjaman (dalam bulan) 6 Total pinjaman Pengeluaran Bunga Jumlah pinjaman Tingkat suku bunga tahunan: 10% lc *6*77750 = 3872 lc Tingkat suku bunga per bulan 0.83% Bunga yang dibayarkan per bulan Tahun lc lc Tahun lc lc

66 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 59 Pedoman 12: Contoh Rencana Pengembangan Usaha Pedoman ini adalah contoh dari Rencana Pengembangan Usaha dan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks dari pelaku usaha. Perlu diketahui juga bahwa contoh ini tidak berisi semua tabel yang digunakan dalam latihan simulasi. Contoh RPU Tanggal disiapkan: Nama pelaku usaha Nama lengkap operator bisnis Alamat dan nomor kontak 1. Ringkasan Eksekutif: (Gambaran umum unit usaha) 2. Motif dan lokasi unit usaha: Kondisi saat ini belum ada pengelola di antara kelompok tani, sehingga mereka masih menjual kemiri secara individual. Produk dijual kepada pengepul desa dengan harga yang lebih rendah dibandingkan jika menjual langsung ke kota terdekat/pasar Surabaya. Kapasitas kelembagaan para kelompok tani juga masih rendah, mereka belum mempunyai pengalaman dalam organisasi dan manajemen. Setelah mendapatkan pelatihan Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) dari SNV-RECOFTC dalam program yang didanai oleh MFP3 dengan bekerjasama dengan KPH Alor Pantar, kelompok tani dari Desa Adang Buom, Alor NTT berencana untuk mendirikan unit usaha masyarakat berbasis produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dengan tujuan utama adalah meningkatkan pendapatan yang lebih baik untuk kesejahteraan petani hutan. Mereka memilih produk kemiri untuk dikembangkan. Kemiri tersebut akan dipanen dan dikelola secara kolektif oleh anggota kelompok yang bersedia menjadi pelaku usaha. Kelompok tani berencana untuk meningkatkan kualitas dari teknik pemanenan, pengeringan, pemecahan dan penyimpanan. 3. Deskripsi singkat tentang fitur produk dan asal bahan baku: Unit usaha akan menghasilkan biji kemiri dengan pemilahan grade A dan B. Grade A dengan kualitas biji kemiri yang utuh sedangkan grade B dengan kualitas campur/pecah. Sortir dilakukan dengan tujuan mendappatkan harga yang lebih baik untuk produk dengan kualitas grade A. 4. Pangsa pasar yang ditargetkan dan kebutuhan pelanggan, dan keuntungannya dibandingkan dengan pemasaran ke pangsa pasar dan pelanggan lainnya: Unit usaha yang akan dibentuk mempunyai rencana untuk menjual kemiri mereka langsung ke pasar Surabaya. Penjualan langsung ke kota mempunyai tujuan untuk mendapatkan harga jual yang lebih baik, karena selama ini mereka menerima harga yang lebih rendah jika menjual kemiri pada pengepul desa. Pemangkasan rantai penjualan juga berarti pada meningkatnya efisiensi biaya bagi para petani

67 60 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 5. Produksi dan penjualan target selama musim pertama: Unit usaha bertujuan untuk menghasilkan kg biji kemiri grade A dan kg grade B. Jumlah penjualan yang diharapkan dari biji kemiri grade A akan menghasilkan pendapatan Rp ; dan grade B akan menghasilkan Rp Target penjualan total untuk musim pertama adalah diperkirakan Rp Kapasitas tetap dari unit usaha: Kelompok harus mampu di tahun / musim kedua untuk menghasilkan 20% lebih tinggi dari tahun pertama. 7. Diharapkan keuntungan, kebutuhan modal awal dan rencana pembiayaan: Laba bersih yang diharapkan adalah Rp untuk musim pertama. Kebutuhan modal awal Rp Rencana pembiayaan: anggota kelompok unit usaha memiliki dana senilai Rp dan dapat berinvestasi dalam unit usaha unit usaha dapat kontrak pinjaman untuk Rp Tim manajemen unit usaha: (Selama fase awal operasi, unit usaha akan hanya terdaftar di tingkat masyarakat.) Nama koordinator, anggota tim, pengalaman kerja: Koordinator: Sekretaris: Bendahara: 9. Situasi saat ini: Dengan dukungan dari APP fasilitator, kelompok pelaku usaha melakukan semua studi pendahuluan yang diperlukan untuk membangun unit usaha. Unit usaha belum dimulai karena menunggu bank untuk menerima permintaan pinjaman. 10. Durasi rencana: Durasi rencana ini adalah 2 tahun. 1. Rencana pemasaran Deskripsi produk dan strategi pemasaran: Produk yang dimaksudkan untuk dijual adalah biji kemiri berkualitas tinggi yang dipanen dari hutan menggunakan teknik pemanenan secara berkelanjutan. Strategi pasar didasarkan pada berikut: bahan baku organik kualitas baik permintaan tinggi

68 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 61 Analisis pesaing Produk Pesaing Harga jual Pesaing Kualitas produk pesaing Kemiri campur Rp /kg Campur, tanpa sortir grade A dan B Target Pengepul kota Target pasar (lokasi) Surabaya Strategi pemasaran Target pangsa pasar (Pelanggan): Buatlah daftar pangsa pasar yang dapat dijustifikasi dan catatlah pangsa pasar mana yang akan menjadi fokus unit usaha pada tahun awal dan tahun-tahun berikutnya. Segmen pasar Kebutuhan pelanggan Pengepul Kota Kalabahi Pengepul Kota Surabaya Supermarket di Surabaya Kemiri Kemiri grade A dan grade B Kemiri grade A dan grade B Kemiri grade A Tentukan kebutuhan utama setiap jenis pelanggan untuk target pangsa pasar (Tabel 4 latihan simulasi). Target pangsa pasar, kebutuhan pelanggan, dan keuntungan dibandingkan dengan pangsa pasar lainnya Unit usaha pada awalnya akan fokus pada pangsa pasar di Surabaya. Pengepul dapat membeli dalam partai besar dan potensi keuntungan lebih tinggi jika dibandingkan dengan penjualan ke pengepul kota Kalabahi. Pembagian pangsa pasarnya adalah 80% untuk grade A, dan 20% untuk grade B. Harga (hasil laporan Tabel 3) Menjelaskan harga jual untuk setiap item adalah bagaimana harga ditetapkan. Berdasarkan harga pesaing dan kualitas produk yang lebih tinggi, harga telah ditetapkan pada Rp untuk grade A dan Rp untuk grade B. Pasar di mana unit usaha akan fokus kegiatannya (hasil laporan dari Tabel 5 di Pedoman 11) Lokasi distribusi dan biaya terkait (jika ada) Kondisi geografis pasar untuk segmen terpilih Jarak dari lokasi produksi / Biaya Transportasi Biaya sewa Biaya tempat berjualan Gaji vendor Pengepul Kota Surabaya Antar pulau dengan alat transportasi kapal Kolom dapat ditambahkan seperlunya. Promosi (hasil laporan dari bagian promosi di Pedoman 11) Membuat daftar sarana promosi yang akan Anda gunakan untuk menginformasikan kepada pelanggan tentang fitur spesifik produk dan membuat mereka tertarik untuk membeli Perhatikan biaya terkait

69 62 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Contoh Dalam contoh kita, para pelaku usaha akan menggunakan strategi promosi ke pengepul kota di Surabaya. Mereka akan melakukan kontrak kerjasama dengan pelanggan. Mereka juga akan mempromosikan bahwa biji kemiri yang mereka jual dihasilkan dari kawasan hutan dan berkontribusi dalam pelestarian hutan. Produk (hasil laporan dari bagian fitur produk dan kualitas) Menjelaskan secara rinci fitur dari produk, termasuk standar kualitas yang diharapkan oleh pelanggan yang ditargetkan Anda. Fitur produk Metode panen yang tepat akan memastikan perlindungan terhadap sumber daya. Produk ini akan dibuat dari sumber daya alam "organik" yang berkualitas tinggi dan bebas dari bahan kimia. 2. Rencana operasional Penjualan kalender per kuartal untuk setiap produk lebih dari tiga tahun (lihat Tabel 20) Jenis Barang Biji Kemiri Grade A Biji Kemiri Grade B Tahun pertama Target produksi tahunan dan perkiraan penerimaan penjualan a) Target produksi tahunan (kg) b) Persediaan c) Penjualan tahunan a) b) d) Harga per unit (Rp) Estimasi penerimaan penjualan tahunan (Rp) Total Jenis Barang Biji Kemiri Grade A Biji Kemiri Grade B Tahun kedua Target produksi tahunan dan perkiraan penerimaan penjualan a) Target produksi tahunan (kg) b) Persediaan c) Penjualan tahunan a) b) d) Harga per Unit (Rp) Estimasi penerimaan penjualan tahunan (Rp) Total Peningkatan target produksi sevesar 20% dari tahun sebelumnya.

70 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 63 Proses produksi Tipe peralatan yang diperlukan Perkiraan kebutuhan peralatan Kapasitas peralatan Jumlah peralatan yang diperlukan Biaya per unit peralatan (Rp) Total biaya peralatan Pengemasan Karung Jarum Tali rafia Timbangan Penyimpanan Sewa gudang Catatan: Tabel ini harus diisi untuk setiap produk. Catatan: Kapasitas peralatan tersebut tetap bisa dua kali lipat setelah tahun pertama produksi. 3. Rencana manajemen usaha Struktur hukum dari unit usaha: Unit usaha akan menjadi kelompok unit usaha tidak terdaftar untuk produksi biji kemiri grade A dan grade B. Menggambar bagan organisasi dari tim manajemen unit usaha Profil Jajaran Manajemen Perusahaan Pengurus unit usaha Latar belakang Tingkat pendidikan Koordinator Petani hutan SMP Sekretaris Petani hutan SMP Bendahara Petani hutan SD Jurusan Sumber/ Pemasok Gaji dan upah (Tahun pertama) Kategori personil Jumlah orang Gaji per hari atau per bulan Biaya terkait lainnya Total biaya per tahun Koordinator Bendahara Sekretaris Kendali Mutu Total

71 64 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 4. Rencana manajemen sumber daya Tindakan pengelolaan sumber daya dan biayanya Sumber daya alam Asal Langkah-langkah pengelolaan Biaya Kemiri Lahan HKm Pelatihan teknik pemanenan dan pasca panen Total Biaya manajemen sumber daya bukan bagian dari perhitungan keuntungan dan kerugian, unit usaha akan menganggap biaya ini hanya jika mereka membuat keuntungan. 5. Rencana pengembangan sosial Biaya sosial bukan bagian dari perhitungan keuntungan dan kerugian, unit usaha akan menganggap biaya ini hanya jika mereka membuat keuntungan. Tindakan pembangunan sosial dan biayanya Kegiatan sosial Langkah-langkah Biaya Santunan bagi yang meninggal dan beasiswa sekolah bagi anak kurang mampu Jumlah diberikan sesuai dengan ketentuan kelompok Total Manajemen risiko Perkiraan risiko dan solusi yang potensial Pasar SDA Sosial/Budaya Legal/Institusi Teknologi Risiko Harga yang tidak stabil Keterlambatan pembayaran Cuaca Hama dan bencana kebakaran (akibat pembukaan lahan dengan api) Konflik tenurial antara petani Adanya Perubahan Kebijakan selama masa kontrak pada HKM. Infrastruktur buruk menyebabkan keterlambatan pengiriman Solusi Ditampung dan dijual ketika harga tinggi Sosialisasi tentang hama kemiri dan PLTB (Pembukaan Lahan Tanpa Bakar) Mengadakan pertemuan dan evaluasi & adanya keterbukaan antara pengurus dan anggota kelompok Menata Manajemen HKM dengan baik dan bertanggung jawab. Jadwal pengiriman harus memasukan kemungkinan keterlambatan

72 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL Perhitungan keuntungan dan proyeksi keuangan No Peralatan & mesin Total biaya Perkiraan laba dan rugi Biaya penyusutan Jangka waktu (tahunan) Biaya depresiasi per tahun 1 Jarum Timbangan Sewa Gudang Total Biaya tetap (Untuk setahun) No Jenis Barang Harga per unit Jumlah (unit) Total 1 Biaya depresiasi/penyusutan Koordinator Bendahara Sekretaris Kendali Mutu Total Biaya Tidak Tetap (untuk setahun) No Jenis Barang Harga per unit Jumlah (unit) Total 1 Karung Tali raffa Transportasi Desa-Pelabuhan Transportasi Pelabuhan - Surabaya Kemiri grade A Kemiri grade B Total

73 66 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Proyeksi laba dan rugi selama 2 tahun Tahun pertama Tahun kedua a) Penjualan b) Dikurangi biaya Tidak Tetap+Tetap c) = Keuntungan operasional d) Kurangi biaya bunga e) = Keuntungan kotor f) Dikurangi pajak 0 0 g) = Keuntungan bersih TITIK IMPAS Total biaya tetap Dikurangi unit variable costs = Titik impas dalam satuan unit /6.615 = Jumlah barang Harga penjualan per unit Titik impas dalam bentuk pendapatan * = Catatan: biaya unit variabel = jumlah variabel biaya dibagi dengan jumlah unit: / =

74 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 67 Proyeksi arus kas tahun pertama Bulan Item Uang tunai di tangan Modal awal Penjualan a) Total uang tunai Pembelanjaan Jarum Timbangan Sewa gudang Pelatihan teknis Biaya tetap Biaya tidak tetap Bunga pinjaman Pengembalian pokok pinjaman b) Total pembelanjaan Total uang tunai-total pembelajaan Deposit pengelolaan SDA Deposit pengembangan sosial Profit yang didistribusikan Uang tunai di tangan pada akhir bulan Pembagian keuntungan sejumlah Rp akan dibagikan kepada anggota pada akhir musim pertama. Kas yang tersedia di akhir bulan produksi akan diinvestasikan untuk memulai produksi pada musim berikutnya.

75 68 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Proyeksi arus kas tahun kedua Bulan Item Uang tunai di tangan Modal awal Penjualan a) Total uang tunai Pembelanjaan Jarum Timbangan Sewa gudang Pelatihan teknis Biaya tetap Biaya tidak tetap Bunga pinjaman Pengembalian pokok pinjaman b) Total pembelanjaan Total uang tunai-total pembelajaan Deposit pengelolaan SDA Deposit pengembangan sosial Profit yang didistribusikan Uang tunai di tangan pada akhir bulan Pembagian keuntungan sejumlah Rp akan dibagikan kepada anggota pada akhir musim pertama. Kas yang tersedia di akhir bulan produksi akan diinvestasikan untuk memulai produksi pada musim berikutnya.

76 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL Biaya memulai usaha dua bulan pertama Uraian Bulan 1 Bulan 2 Total a. Peralatan Jarum Timbangan Sewa gudang Pelatihan teknis Sub-total b. Biaya tetap c. Biaya tidak tetap Modal awal Penjualan Penjualan yang terjadi selama bulan ketiga dibayar pada akhir bulan dan oleh karena itu tidak termasuk dalam perhitungan. Rencana keuangan Mengacu kembali ke daftar sumber pendanaan, putuskan apakah unit usaha memiliki modal yang memadai untuk memulai usaha mereka atau apakah perlu untuk menemukan mitra investasi. TABEL 25: SUMBER MODAL Modal kelompok Pinjaman Total TABEL 26: PERHITUNGAN BUNGA Pinjaman 2 tahun Bunga (asumsi 9%/tahun) Pokok angsuran/tahun Cicilan/tahun

77 70 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Pedoman 13: Bagaimana mengidentifikasi pilihanpilihan untuk pembiayaan unit usaha Pertama kali, para pelaku usaha harus menentukan pembiayaan internal yang mereka dapat berikan, seperti tanah, bangunan dan peralatan. Pembiayaan internal terdiri dana milik pribadi dan menjadi bagian dari aset unit usaha. Dana tambahan diperlukan dari sumber pendanaan eksternal, seperti pinjaman dari keuangan lembaga, negosiasi awal dengan pembeli sesuai dengan proyeksi produksi dan penjualan, hibah atau investasi modal dari investor yang tertarik. Para pelaku usaha mungkin perlu mempertimbangkan empat tipe dasar pembiayaan eksternal: dana bibit, modal awal, modal kerja dan pembiayaan jangka panjang dan / atau pertumbuhan modal. Dana bibit diperlukan untuk memperbaiki konsep usaha dan termasuk biaya yang terkait dengan tahap uji coba penerapan di Langkah 3. Investor luar (termasuk calon pembeli) jarang bersedia mengambil risiko yang ada dalam mendukung suatu unit usaha pada tahap awal tersebut. Jenis pembiayaan karena itu perlu datang dari sumber internal atau hibah. Modal awal biasanya terdiri dari modal kerja jangka pendek, diperlukan untuk mendapatkan sumber daya fisik dan manusia. Meskipun mungkin lebih mudah untuk mendapatkan modal awal daripada mendapatkan dana bibit, namun masih lebih sulit menarik minat investor potensial pada tahap ini. Bank biasanya enggan untuk memberikan pinjaman awal karena tingkat risiko terlalu tinggi. Namun, beberapa pengembangan pedesaan dan kredit bank mungkin berada dalam posisi untuk membantu pada tahap ini. Venture kapitalis juga dapat memberikan modal awal, tapi didasarkan pada rencana unit usaha yang matang yang dapat menunjukkan bukti penerimaan konsep pasar, menjanjikan pengembalian skala besar dari uang yang diinvestasikan, kemampuan produksi dan administrasi keterampilan yang merupakan bagian dari kelompok. Modal kerja adalah pembiayaan jangka pendek yang diperlukan untuk membangun aset lancar (bahan baku, dll) dan biasanya tersedia dari bank-bank komersial dan kreditor perdagangan Pembiayaan jangka panjang digunakan untuk membiayai basis aset tetap unit usaha tersebut (bangunan, peralatan) dan biasanya merupakan kombinasi dari pinjaman jangka panjang dan modal ekuitas pemilik. Pilihan untuk meningkatkan modal investasi Pelaku usaha dapat meningkatkan modal investasi melalui pilihan berikut: Unit usaha mikro dapat mengelola kelompok simpan pinjam. Ini adalah cara untuk mendapatkan modal kecil guna memenuhi kebutuhan usaha mikro tanpa tergantung pada jasa keuangan eksternal. Pelaku usaha dapat mengatur panjang kontrak dan kerjasama yang adil di mana mereka memiliki kesempatan untuk menegosiasikan dukungan dengan berbagai pemangku kepentingan. Lembaga yang berpartisipasi mungkin termasuk pelatihan, keuangan mikro dan lembaga negara terkait serta masyarakat pendonor. Pelaku usaha dapat melibatkan mitra ke dalam unit usaha baik untuk nilai investasi tunai maupun agunan (yaitu kemitraan umum dan terbatas). Pelaku usaha dapat membentuk koperasi. Sebuah asosiasi dari banyak mitra yang membeli saham di koperasi untuk meningkatkan modal. Pelaku usaha dapat menarik investor dengan menjual saham di sebuah unit usaha. Hal ini adalah cara untuk mendapatkan uang tunai tanpa menimbulkan utang. Keuntungan dibagikan, tapi manajemen tidak. Pelaku usaha skala besar bisa masuk ke join venture dengan investor yang biasanya mencari kesempatan untuk mendapatkan kepentingan keuangan di unit usaha yang inovatif atau teknologi tinggi yang dimulai pada skala kecil tapi memiliki potensi skala besar. Meskipun ini ada cara lain untuk meningkatkan modal tanpa utang, tipe kemitraan sering menuntut saham mayoritas dalam manajemen. Untuk memfasilitasi pembelajaran dan keputusan pada rencana keuangan Anda harus: Menunjukkan dokumen kepada para peserta tentang perkiraaan kontribusi pribadi dan kelompok pelaku usaha menjadi modal unit usaha di Pedoman 15 dan memfasilitasi diskusi tentang kontribusi realistis berdasarkan Kotak 10 (aktiva tetap dan depresiasi), Kotak 12 (biaya tidak tetap), dan Kotak 11 (biaya tetap) di RPU.

78 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 71 Memfasilitasi diskusi tentang jumlah uang yang harus disimpan untuk kebutuhan rumah tangga oleh karena itu uang tersebut tidak dapat diinvestasikan dalam unit usaha. Mengundang tamu pembicara, misalnya, pelaku usaha sukses yang telah menerima pinjaman di masa lalu, atau perwakilan dari bank lokal atau lembaga kredit. Memfasilitasi sesi tanya jawab tentang kriteria dan prosedur untuk meminjam uang. Jika waktu terbatas, alternatifnya adalah hanya menjelaskan kriteria yang berbeda yang digunakan oleh lembaga kredit dan prosedur mereka untuk meminjamkan uang kepada pelaku usaha kecil. Membantu peserta untuk mengungkapkan keinginan mereka tentang sumber-sumber pembiayaan eksternal dengan meminta mereka untuk merujuk ke tabel yang disajikan di Pedoman 8 dari FFG 2 Pilihan untuk meningkatkan modal investasi.

79 72 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Pedoman 14: Memperkirakan kontribusi pribadi dan kelompok pelaku usaha untuk modal usaha Kontribusi pribadi untuk unit usaha Nama pelaku usaha: Aktiva Nama pelaku usaha: Milik perseorangan dari pelaku usaha Kontribusi pelaku usaha untuk unit usaha Nilai yang dikontribusikan Aktiva tanah Bangunan Uang tunai yang tersedia* Uang tunai di bank Perhiasan Binatang Sapi, kambing, dll. Peternakan Ayam jantan, induk ayam, dll. Transportasi Traktor, gerobak, sepeda, dll. Item lainnya: Pembangkit, sumur, pompa air, dll. Total (dalam angka) Perhatikan bahwa pelaku usaha tidak bisa menginvestasikan semua uangnya di unit usaha mereka dan harus menyimpan sebagian uangnya untuk biaya rumah tangga. Aktiva bersih: Pelaku usaha dapat berinvestasi sekitar Mengetahui bahwa dia perlu untuk menyimpan untuk

80 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 73 Kontribusi kelompok dalam unit usaha Setiap anggota kelompok mengisi salah satu kolom sehingga dapat mendefinisikan saham mereka di unit usaha. Aktiva Aktiva tanah Bangunan Uang tunai yang tersedia* Uang tunai di bank Perhiasan Binatang Sapi, kambing, dll. Peternakan Ayam jantan, induk ayam, dll. Transportasi Traktor, gerobak, sepeda, dll. Item lainnya Pembangkit, sumur, pompa air, dll. Total (dalam angka) Pelaku usaha1 Pelaku usaha 2 Pelaku usaha 3 Pelaku usaha 4 Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai Bersama-sama, mitra dapat menginvestasikan sekitar Kontribusi masing-masing anggota Nama pelaku usaha Kontribusi Catatan: Kedua kriteria dan potensi sumber pendanaan yang tercantum dalam tabel di atas hanya indikatif. Sesuaikan tabel dengan keadaan unit usaha.

81 74 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Pedoman 15: Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap persiapan RPU yang efektif Pelaku usaha telah mengambil bagian dalam pelatihan pelatihan APP Proyek dibangun atas informapelaku usaha dengan jelas tentang kriteria RPU yang efektif» Daftar standar dan unit-unit yang sesuai (volume/berat) per produk» Harga indikatif untuk peralatan» Estimasi biaya produksi» Harga jual yang realistis untuk produk yang dipilih Pekerjaan tim» memberikan fasilitator waktu untuk membantu para pelaku usaha untuk merevisi RPU mereka (selesaikan dan tinjau RPU sesuai dengan yang diperlukan)» membantu fasilitator untuk menilai kelemahan dan kekuatan dari RPU, dan untuk mengidentifikasi bantuan dan pelatihan yang diperlukan» memberikan dukungan yang diperlukan untuk fasilitator dan pelaku usaha untuk menyesuaikan RPU dan untuk melakukan tambahan pengumpulan informasi, studi banding, pertemuan dengan produsen atau pembeli, dll

82 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 75 Pedoman 16: Membantu pelaku usaha untuk mengevaluasi RPU mereka Kriteria berikut harus diperiksa: 1. Apakah RPU sudah lengkap? Apakah semua pertanyaan sudah terjawab? Apakah semua kotak sudah terisi? 2. Apakah RPU akurat? Apakah terdapat banyak kesalahan perhitungan? Apakah unit yang sama sudah digunakan secara konsisten? Apakah data sudah dimasukkan dengan benar dalam kotak? 3. Apakah kekuatan dan kelemahan RPU? Apakah investasi sebanding dengan tingkat produksi? Apakah biaya tenaga kerja sebanding dengan tingkat produksi? Apakah semua biaya produksi sudah dihitung? Apakah proyeknya ramah lingkungan? 4. Informasi yang harus diperiksa dengan proyek yang serupa adalah: Apakah peralatan biaya yang diusulkan dalam RPU sejalan dengan harga yang ditemukan di kawasan atau wilayah? Apakah biaya bahan baku, bahan kemasan, dll yang diusulkan dalam RPU sejalan dengan harga yang ditemukan di kawasan atau wilayah? Apakah produktivitas yang diusulkan dalam RPU sejalan dengan produktivitas lokal? 5. Kesimpulan apakah RPU sudah siap untuk dipertimbangkan lebih lanjut? elemen apakah yang perlu untuk diperhatikan lagi? Kesalahan yang paling umum: 1. Pelaku usaha tidak menjelaskan dengan jelas strategi pemasaran mereka. Mereka masih belum bisa membedakan dengan jelas antara pangsa pasar dan pasar secara geografis. Hal ini sering memberikan informasi pasar yang tidak lengkap. 2. Informasi umum disalin dari model unit usaha sebelumnya, yang berarti bahwa RPU belum dipikirkan dengan hati-hati. Informasi harus spesifik dan jelas, terutama mengenai rencana pengelolaan sumber daya, rencana sosial dan kesimpulan. 3. Penggunaan istilah seperti "pemeliharaan permudaan alam", tanpa penjelasan detail lainnya, biasanya menunjukkan bahwa pelaku usaha tidak benar-benar tahu bagaimana proses regenerasi akan berlangsung. 4. Pelaku usaha hanya memperkirakan potensi risiko dan solusi secara dangkal karena mereka belum memikirkan topik ini secara hati-hati. 5. Biaya produksi tidak lengkap, seolah-olah meningkatkan potensi keuntungan. 6. Waktu yang diperlukan para pekerja tidak realistis atau tidak dapat dijelaskan. 7. Unit yang digunakan untuk volume dan berat tidak jelas. 8. Proses produksi tidak dilaporkan secara cukup rinci. Hal ini menyebabkan estimasi tenaga kerja, kebutuhan energi atau untuk membayar pajak menjadi tidak jelas. 9. RPU tidak cukup mencerminkan informasi yang dikumpulkan di Fase Kapasitas peralatan tidak sesuai dengan rencana produksi. 11. Kebutuhan peralatan berlebihan. 12. Biaya tetap dialokasikan untuk biaya tidak tetap atau sebaliknya. 13. Harga jual berbeda dari produk sejenis yang dijual di wilayah tersebut. 14. Peralatan atau biaya operasional berbeda dari biaya normal di wilayah tersebut.

83 76 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Pedoman 17: Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pendampingan berdasarkan RPU Peran kali ini antara tim proyek bersama-sama dengan fasilitator untuk mempelajari RPU guna mengidentifikasi pendampingan apa saja yang diperlukan oleh pelaku usaha agar proyek-proyeknya mereka terlaksana dengan baik. Untuk ini maka diperlukan: Menghitung target penjualan untuk sumber daya yang melebihi kapasitas regenerasi pada suatu daerah. kemudian:» Pastikan bahwa langkah-langkah yang diusulkan untuk menghindari eksploitasi berlebihan muncul dengan jelas di RPU;» Tinjau langkah-langkah pengelolaan sumber daya dengan tindakan yang sesuai beserta biayanya;» Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk setiap langkah. Analisis yang sama harus diulang untuk setiap jenis produk. Mengidentifikasi kebutuhan pembangunan sosial yang utama dan dukungan pelatihan. Dalam RPU mereka, pelaku usaha harus menunjukkan tindakan sosial untuk mengatasi dampak negatif dari kegiatan mereka:» Langkah-langkah tersebut harus dibuatkan daftarnya;» Biaya harus dinilai;» Tindakan pelatihan dan kebutuhan berkaitan dengan pembangunan sosial harus dijelaskan. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan teknis oleh:» Mengidentifikasi kurangnya keahlian teknis dan pengetahuan;» Menggabungkan berbagai jenis kebutuhan pelatihan teknis dan perencanaan untuk pelatihan. Kekuatan penjualan gabungan untuk produk serupa dan mengusulkan strategi pemasaran:» Pelaku usaha dapat memutuskan untuk bergabung agar menjadi kuat di pasar. Analisis kalender produksi dan penjualan dari produk yang berbeda di tempat yang sama untuk mengidentifikasi kemungkinan kekurangan tenaga kerja. Analisis biaya memulai usaha dan rencana keuangan di RPU untuk menjawab pertanyaanpertanyaan berikut:» Berapa banyak pelaku usaha berencana untuk membuat kelompok simpan pinjam? Berapa jumlahnya?» Berapa banyak kelompok akan mengajukan kredit mikro? Berapa jumlahnya?» Berapa banyak kelompok akan membutuhkan pinjaman besar?» Berapa banyak kelompok akan mengharapkan hibah? Memahami bagaimana kelompok atau pelaku usaha individu membutuhkan pelatihan terkait dengan pembukuan atau pengelolaan keuangan. Menilai proyek mana yang akan berbasis kelompok dan apakah kelompok ini membutuhkan pelatihan dalam hal pendirian dan pengelolaan kelembagaannya?

84 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 77 Pedoman 18: Contoh format penilaian RPU Nama usaha: Produk: Desa: Situs: Fasilitator/tim evaluasi: Tanggal Penggunaan kredit Jumlah yang kredit/pinjaman yang diminta: Beban Jenis kredit / pinjaman / hibah Jumlah kredit yang diminta Jumlah Kriteria 1: 1. Unit usaha membuat keuntungan (uang tunai): IYA 3 TIDAK 0 Jika jawaban untuk pertanyaan itu adalah TIDAK,maka RPU tidak dapat diterima sehingga perlu mempertimbangkan untuk mengisi kembali kuesioner pra-seleksi produk. Subtotal 1: / 3

85 78 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Kriteria 2: 2. Dalam konteks saat ini, tujuan produksi: Akan mudah untuk dicapai? 3 Seharusnya dapat dicapai? 1 Akan sulit untuk dicapai? 0 Berikan informasi tentang faktor-faktor yang digunakan untuk melaksanakan evaluasi ini Produksi per orang (gunakan satuan unit yang digunakan dalam RPU) Kapasitas peralatan produksi Infrtastruktur Subtotal 2: / 3 Kriteria 3: 3. Berapa harga pasar saat ini untuk produk yang dipilih? Apakah unit usaha dapat menjual produk mereka di harga ini? IYA 3 TIDAK 0 4. Jika jawabannya adalah TIDAK, berapa harga jual yang diusulkan dan mengapa? Harga penjualan: Alasan: 5. Apakah harga jual yang diusulkan dapat diterima? IYA 3 TIDAK 0 Subtotal 3: / 3 Kriteria 4: 6. Apakah ada di antara pelaku usaha yang saat ini sedang memiliki pinjama lain? IYA 3 TIDAK 0 7. Jika jawabannya adalah YA, berapa banyak anggota yang memiliki pinjaman. Untuk setiap anggota yang memiliki pinjaman, isi informasi berikut ini:

86 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL Anggota Penggunaan kredit Batas waktu pengembalian Kesulitan untuk penggantian kredit 9. Bagaimana Anda dapat melakukan verifikasi (kroscek) terhadap informasi ini? 10. Berdasarkan informasi di atas, menurut Anda apakah mengambil pinjaman oleh kelompok akan: Berisiko kecil 3 Berisiko 1 Sangat berisiko 0 Subtotal 4: /6 Kriteria 5: 11. Bagaimana Anda mengevaluasi dinamika dan motivasi anggota kelompok? Apakah Anda mengatakan bahwa: Kelompok ini sangat dinamis dan anggotanya sangat ingin berkolaborasi? 3 Kelompok ini dinamis dan anggotanya bersedia untuk berkolaborasi? 1 Kelompok ini tidak sangat dinamis dan anggotanya tidak benar-benar termotivasi untuk berkolaborasi? Legitimasi pemimpin kelompok: Apakah Anda mengatakan bahwa pemimpin kelompok adalah: Diterima dengan sangat baik? 3 Diterima dengan baik? 1 Tidak diterima dengan baik? Kelompok telah mengadakan pertemuan selama dua bulan terakhir: IYA 3 TIDAK 0

87 80 Panduan Fasilitator Lapangan: Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha MODUL 3 Apakah Anda melihat setiap potensi kinerja yang buruk di antara anggota kelompok? IYA 3 TIDAK 0 Jika YA, jelaskan Subtotal 5:.../12 Total:.../27 Jumlah kelompok terpilih Jumlah kelompok tidak terpilih Rekomendasi dari evaluasi tim

88 Sumber: Penerjemahan dan adaptasi: Didukung oleh: KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

MODUL 1. Penilaian Situasi Saat Ini. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

MODUL 1. Penilaian Situasi Saat Ini. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) 1 Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL 1 Penilaian Situasi Saat Ini Pengembangan wirausaha kehutanan berbasis masyarakat Diadopsi dari modul Market Analysis & Development

Lebih terperinci

MODUL PENGANTAR. Panduan Fasilitator Lapangan: Pelaksanaan Pendekatan Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

MODUL PENGANTAR. Panduan Fasilitator Lapangan: Pelaksanaan Pendekatan Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) Panduan Fasilitator Lapangan: Pelaksanaan Pendekatan Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL PENGANTAR Pengembangan wirausaha kehutanan berbasis masyarakat Diadopsi dari modul Market Analysis & Development

Lebih terperinci

MODUL 2. Survei Pemilihan Produk. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

MODUL 2. Survei Pemilihan Produk. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) 2 Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL 2 Survei Pemilihan Produk Pengembangan wirausaha kehutanan berbasis masyarakat Diadopsi dari modul Market Analysis & Development

Lebih terperinci

MODUL 4. Tahap Awal Pelaksanaan Usaha. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

MODUL 4. Tahap Awal Pelaksanaan Usaha. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) 4 Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) MODUL 4 Tahap Awal Pelaksanaan Usaha Pengembangan wirausaha kehutanan berbasis masyarakat Diadopsi dari modul Market Analysis & Development

Lebih terperinci

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Clean Stove Initiative (CSI) Indonesia adalah suatu inisiatif Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia Kasus bisnis ini dikembangkan oleh

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan penduduk dunia khususnya di negara-negara Asia Tenggara menghendaki adanya pemenuhan kebutuhan bahan makanan yang meningkat dan harus segera diatasi salah

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III ENDANG SUPARMAN SKOM,MM. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 04 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI ENDANG SUPARMAN SKOM,MM Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA MARKETING

Lebih terperinci

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada RI N G K ASA N KEG IATA N MAKASSAR, 14 15 MARET 2017 TAKENGON, 21 22 MARET 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada Sebagai bagian

Lebih terperinci

PELATIHAN VOCATIONAL BAGI KELOMPOK STRATEGIS

PELATIHAN VOCATIONAL BAGI KELOMPOK STRATEGIS PELATIHAN VOCATIONAL BAGI KELOMPOK STRATEGIS Yogyakarta, 08 09 Maret 2018 DASAR PEMASARAN DAN KOMUNIKASI PEMASARAN? 1. Menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen 2. Menetapkan

Lebih terperinci

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

Promosi. Disusun oleh Tim Pengampu: Sulistiyono Ahmad Nasrulloh

Promosi. Disusun oleh Tim Pengampu: Sulistiyono Ahmad Nasrulloh Promosi Disusun oleh Tim Pengampu: Sulistiyono Ahmad Nasrulloh (ahmadnasrulloh@yahoo.co.id) 1 PROMOSI PENJUALAN.. Suatu kegiatan khusus yang didefenisikan sebagai pembuatan tawaran khas pada konsumen terdefenisi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL PENDAHULUAN Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication II

Integrated Marketing Communication II Modul ke: Integrated Marketing Communication II Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication www.mercubuana.ac.id New Product Development

Lebih terperinci

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia RI N G K ASA N KEG IATA N AGUSTUS SEPTEMBER 2016, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat

Lebih terperinci

Panduan dan Format untuk Mempersiapkan Rencana Bisnis Sebagai Bagian dari Aplikasi Sebagai Agregator Pasar pada Aliansi Tungku Indonesia

Panduan dan Format untuk Mempersiapkan Rencana Bisnis Sebagai Bagian dari Aplikasi Sebagai Agregator Pasar pada Aliansi Tungku Indonesia Panduan dan Format untuk Mempersiapkan Rencana Bisnis Sebagai Bagian dari Aplikasi Sebagai Agregator Pasar pada Aliansi Tungku Indonesia Dipersiapkan oleh The Apex Consulting Group untuk mendukung Aliansi

Lebih terperinci

Panduan Pelatihan untuk Fasilitator Analisis dan Pengembangan Pasar (Market Analysis and Development)

Panduan Pelatihan untuk Fasilitator Analisis dan Pengembangan Pasar (Market Analysis and Development) Panduan Pelatihan untuk Fasilitator Analisis dan Pengembangan Pasar (Market Analysis and Development) Pendahuluan: Pengenalan Pengembangan & Analisis Pasar (Market Analysis & Development) 2 Perbedaan Karakteristik

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit Pengantar: ANALISA KOMUNITAS Aktivitas belajar ini tepat diberikan kepada kelompok yang mau menyusun rencana kegiatan atau yang mau memfasilitasi perencanaan

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

MATERI 2 KONSEP PRODUK

MATERI 2 KONSEP PRODUK MATERI 2 KONSEP PRODUK Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembangan yang besar dibentuk.

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

KOMPONEN AGRIBISNIS. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

KOMPONEN AGRIBISNIS. Rikky Herdiyansyah SP., MSc KOMPONEN AGRIBISNIS Rikky Herdiyansyah SP., MSc KOMPONEN AGRIBISNIS Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa mengetahui tentang komponen agribisnis Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan pembahasan

Lebih terperinci

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa BAB VII PRODUK Apa itu produk? Produk adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan transaksi. Produk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu dari pelanggan dan memberikan pendapatan pada penjual atau

Lebih terperinci

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani V. PENDEKATAN SISTEM Sistem merupakan kumpulan gugus atau elemen yang saling berinteraksi dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan. Pendekatan sistem merupakan metode pemecahan

Lebih terperinci

Memperkuat Ekspor Pakaian Jadi Indonesia melalui Pelatihan (bagi) UKM tentang Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

Memperkuat Ekspor Pakaian Jadi Indonesia melalui Pelatihan (bagi) UKM tentang Cara Sukses Mengekspor ke Kanada RI N G K ASA N KEG IATA N TRANS LUXURY HOTEL, BANDUNG, 2 3 MEI 2017 ALILA HOTEL, SOLO, 8 9 MEI, 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat Ekspor Pakaian Jadi Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Saluran Distribusi Pada perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung menjual barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan

Lebih terperinci

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen RI N G K ASA N KEG IATA N 6 8 MARET, 2017, BENER MERIAH (KABUPATEN GAYO, ACEH 13 16 MARET, 2017, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMKM DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN

BAB VII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMKM DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN BAB VII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMKM DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN 7.1 Ragam Bidang Usaha UMKM mitra binaan IPB terdiri dari beragam jenis bidang usaha, diantaranya UMKM pangan, jasa,

Lebih terperinci

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan European Union Potensi rotan ramah lingkungan Manfaat rotan ramah lingkungan Solo, (Provinsi Jawa Tengah) Surabaya (Provinsi Jawa Timur) SNV menyadari besarnya kebutuhan akan produk rotan Indonesia yang

Lebih terperinci

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE 1. Persoalan apa yang akan diselesaikan? Pertumbuhan produktivitas di negara-negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Ekonomi nasional sedang mengalami perubahan yang pesat seiring dengan perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen memiliki ruang lingkup yang sangat luas di dalam dunia bisnis, dapat berarti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis meningkat dengan pesat dan mengalami persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu negara, kontribusi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia bisnis sedang mengalami keterpurukan. Persaingan yang ketat terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan baik

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan perekonomian dunia yang mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemunduran ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS 93 5.1. Perkembangan Umum MIHAS Pada bab ini dijelaskan perkembangan bisnis halal yang ditampilkan pada pameran bisnis halal Malaysia International Halal Showcase

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #5

Pembahasan Materi #5 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Latar Belakang Kunci Sukses SCM Manajemen Logistik Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Logistik Konvensional dan Logistik Mengelola Jaringan SC Strategi Proses

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;

Lebih terperinci

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM Strategi dan perencanaan program disusun berdasarkan permasalahanpermasalahan yang muncul pada dan potensi yang dimiliki oleh. Program disusun oleh berdasarkan

Lebih terperinci

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Peserta memahami prasyarat dan ciri program Sosial berkelanjutan 1. Brainstorming Prasyarat dan Ciri Program Sosial Berkelanjutan 2. Diskusi Kelompok Lembar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran (Marketing) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan jasa,

Lebih terperinci

Makalah Strategi Bisnis Ritel

Makalah Strategi Bisnis Ritel Makalah Strategi Bisnis Ritel Disusun Oleh : Nama : Vina Loren Kelas : XI PM 1 No. Absen : 33 SMKN 9 Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis Retail merupakan keseluruhan aktivitas bisnis yang

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH STRATEGI PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN ERA TEKNOLOGI INFORMASI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA DOSEN : IBU.

TUGAS MAKALAH STRATEGI PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN ERA TEKNOLOGI INFORMASI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA DOSEN : IBU. TUGAS MAKALAH STRATEGI PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN ERA TEKNOLOGI INFORMASI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA DOSEN : IBU.UMI OLEH ISMI PUTRI MERDEKA WATI (07540016) PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

Langkah-langkah Menuju Sekolah Adiwiyata

Langkah-langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Langkah-langkah Menuju Sekolah Adiwiyata Panduan ini diberikan kepada sekolah dan Pembina dalam mewujudkan sebuah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Tahapan tersebut menjadi sebuah rangkaian

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan

Lebih terperinci

Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan bagi UKM dengan Topik Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan bagi UKM dengan Topik Cara Sukses Mengekspor ke Kanada RI N G K ASA N KEG IATA N BANDUNG, 3 APRIL 2017, JAKARTA, 10 APRIL 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dan Pemasaran

Studi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dan Pemasaran Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Pemasaran Pengertian Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di negara kita yang sudah berusia dari 50 tahun ini nampak cukup pesat, khususnya dalam 25 tahun terakhir. Hal ini bisa kita lihat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Di sisi lain

I. PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Di sisi lain I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan produksi dan distribusi komoditi pertanian khususnya komoditi pertanian segar seperti sayur mayur, buah, ikan dan daging memiliki peran yang sangat strategis

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Ekuitas merek Tabel 6.1 Ringkasan Ekuitas Merek Dimensi Spesifikasi Keterangan Kesadaran Merek Asosiasi Merek Top of mind Brand recall Brand recognition

Lebih terperinci

AUDIT ORGANISASI PEMASARAN

AUDIT ORGANISASI PEMASARAN AUDIT ORGANISASI PEMASARAN Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena pemenuhan kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau fungsi yang terdapat di perusahaan.konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mencapai

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997

Indonesia - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997 Laporan ditulis pada: December 30, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN II MENYUSUN BUSINESS PLAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

KEWIRAUSAHAAN II MENYUSUN BUSINESS PLAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: 07 KEWIRAUSAHAAN II MENYUSUN BUSINESS PLAN Fakultas FASILKOM Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi TEKNIK INFORMATIKA www.mercubuana.ac.id Pentingnya Proposal Bisnis Penyusunan proposal

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

8 BANGUNAN TEORI INTEGRASI AGROINDUSTRI

8 BANGUNAN TEORI INTEGRASI AGROINDUSTRI 8 BANGUNAN TEORI INTEGRASI AGROINDUSTRI Pengembangan agroindustri terintegrasi, seperti dikemukakan oleh Djamhari (2004) yakni ada keterkaitan usaha antara sektor hulu dan hilir secara sinergis dan produktif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. KESIMPULAN Dari tiga belas faktor yang diteliti ada dua belas (panah biru) faktor saling terkait mendukung perlunya integrasi ke hulu agar perusahaan mendapatkan pasokan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di BAB II LANDASAN TEORI Perdagangan Internasional Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2014 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Perencanaan. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun 17 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini banyak muncul industri-industri yang menawarkan serta memasarkan sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau biasa disebut dengan nama DKI Jakarta, merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota metropolitan

Lebih terperinci

2017, No.9 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebaga

2017, No.9 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebaga LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.9, 2017 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Sarana. Prasarana. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6016) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL 1 tahun ~ pemberian izin masuk kembali bagi pemegang izin tinggal terbatas pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia Kerangka Acuan Call for Proposals 2016-2017: Voice Indonesia Kita berjanji bahwa tidak akan ada yang ditinggalkan [dalam perjalanan kolektif untuk mengakhiri kemiskinan dan ketidaksetaraan]. Kita akan

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015 Topik #1 Manajemen Guru Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 secara eksplisit menyebutkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani

Lebih terperinci

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. butik, serta menjamurnya bisnis eceran yang bermunculan di berbagai kota

BAB I PENDAHULUAN. butik, serta menjamurnya bisnis eceran yang bermunculan di berbagai kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang ditandai dengan perubahan dan perkembangan pada setiap aspek kehidupan telah ikut mempengaruhi terbentuknya pola pikir manusia akan keinginannya sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih

BAB I PENDAHULUAN. jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membuka usaha memang menjadi impian banyak orang. Sebab banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapat dari situ. Selain bisa menjadi bos dari diri sendiri jam kerja

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data strategis Kabupaten Semarang tahun 2013, produk sayuran yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data strategis Kabupaten Semarang tahun 2013, produk sayuran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Semarang memiliki potensi yang besar dari sektor pertanian untuk komoditas sayuran. Keadaan topografi daerah yang berbukit dan bergunung membuat Kabupaten

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Strategi Distribusi Topik yang Dibahas Bagaimana sifat saluran pemasaran dan mengapa saluran pemasaran penting? Bagaimana perusahaan saluran berinteraksi dan diatur untuk melakukan pekerjaan saluran? Masalah

Lebih terperinci